BAB 2 ANALISIS VEKTOR



dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

BAB II BESARAN VEKTOR

Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Penjumlahan Vektor. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas X. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

BAB I BESARAN DAN SATUAN

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

BESARAN VEKTOR B A B B A B

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

SATUAN ACARA PENGAJARAN

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

Besaran Fisika pada Gerak Melingkar

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

Perkalian Titik dan Silang

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

B a b 2. Vektor. Sumber:

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

Vektor di Bidang dan di Ruang

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

ujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

Gerak Parabola Gerak Peluru

DIKTAT MATEMATIKA II

BAB 2 PENJUMLAHAN VEKTOR

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

BAB 8 MOMENTUM LINIER

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT

PERKALIAN DUA VEKTOR & PROYEKSI VEKTOR

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

Vektor Ruang 2D dan 3D

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti (KI) KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

Kata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

BAB I ANALISIS VEKTOR

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

1. Sebuah benda dipindahkan 12 kaki ke barat dan 5 kaki ke utara. Berapa besar dan arah resultan perpindahan?

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA PRODI FISIKA FMIPA UNIMED PADA MATERI VEKTOR. Winsyahputra Ritonga. Abstrak

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Geometri pada Bidang, Vektor

Transkripsi:

BAB ANALISIS VEKTOR A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian vektor, operasi vektor, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan kaedah aljabar vektor. B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami konsep pengertian vektor. Mahasiswa dapat memahami konsep dari operasi vektor Mahasiswa dapat memahami konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan kaedah aljabar vektor... Pengertian vektor Vector adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Ex: kecepatan, percepatan, gaya, momen gaya, dsb. B A Suatu partikel bergerak dari titik A ke titik B, maka dapat dikatakan bahwa partikel itu mengalami perpindahan... Operasi Vektor. Penjumlahan vector secara geometris a b c FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..

Dari ketiga vector tersebut dapat dijumlahkan dengan cara sebagai berikut: a + b a + b + c c + a R R R b + a R Pada penjumlahan vector berlaku hukum a + b = b + a (a + b) + c a + (b + c) a a b b R R c c Pada vector berlaku sifat ASOSIATIF (a + b) + c = a + (b + c). Pengurangan vector secara geometris Pengurangan vector dapat dilakuakan dengan menjumlahkan vector dengan lawan vector. FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..

a b = a + (-b) b c = b + (-c) R R -b b -c a 3. Penjumlahan dan pengurangan vector secara analisis Untuk menjumlahkan vector-vektor 3 dimensi digunakan metode analitik. Penguraian vector : Ay = a sin θ A b b cos θ θ θ b sin θ Ax = a cos θ Vector a dapat diuraikan menjadi Ax dan Ay Ax = a cos θ Ay = a sin θ Utuk menentukan besarnya vector a dan arah vector a dapat digunakan rumus sebagai berikut: Besar a : Ax + Ay Arah Ax θ = arc. tan Ay FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..3

Contoh penerapan dalam soal :. Sebuah pesawat terbang menempuh jarak sejauh 50 km dalam arah garis lurus membentuk sudut 30 0 ke timur dari arah utara, berapa jauh ke utara dan berapa jauh ke timur dari titik asal jarak yang ditempuh objek/pesawat itu? Penyelesaian: Ke utara ke timur Ay = a cos 30 0 Ax = a sin 30 0 = a. 3 = 50. 3 = a. = 50. = 75 3 = 75. Tiga vector sebidang dalam suatu system koordinat tegak lurus dinyatakan sebagai: a = 4i j b = -3i + j c = -3j Penyelesaian: r x = a x + b x +c x r y = a y + b y +c y =(4 3 + 0 )i = (- + -3)i = = - FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..4

r = = x r y r + θ = arc.tan ( ) + = arc.tan - r r x y = 5 3. Seorang peserta lomba perahu kano mendayung perahu kanonya dengan kecepatan tetap.6 m/s di sungai yang kecepatan arus 3. m/s berapa nilai kecepatan yang merupakan rentang nilai resultan kecepatan perahu dan kecepatan sungai? Penyelesaian: V =,6 m/s V = 3. m/s V V Vr V+ V.6 3. Vr.6 + 3. 0.6 m/s Vr 5. 8 m/s Jadi, rentang nilai resultan adalah 0.6 m/s Vr 5. 8 m/s.3. Perkalian Vektor. Perkalian sebuah konstanta dengan sebuah vector a k = a a k = - -a k = - - a FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..5

Jika k positif maka arahnya sama dengan arah vector a Jika k negatif maka arahnya berlawanan dengan vector a. Perkalian dua buah vector dengan hasil berupa skalar r r a. b = a b cosθ Operasi di atas disebut juga dot product Keterangan: a r = vector a b r = vector b θ = sudut yang dibentuk antara vector a dan vector b contoh: ) Sebuah vector a 6 satuan ke arah selatan, vector b 5 satuan membentuk sudut Jawab: r r a. b = a b cosθ = 6.5 cos = 30( 3 = 5 3 0 30 ) 0 30 terhadap vector a ) Vektor x 8 satuan ke arah utara dioperasikan dengan dot product dengan vector y yang besarnya adalah 4 3 satuan dari FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..6

vector x dan membentuk sudut 0 45 terhadap vector x. tentukan hasil operasi dot product. Jawab: r r a. b = a b cosθ = 8.6 cos = 48 ( = 4 0 45 ) 3. Perkalian dua buah vector dengan hasil berupa vector lain r r a xb = a b sinθ Keterangan: a r = vector a b r = vector b θ = sudut yang dibentuk antara vector a dan vector b Operasi di atas disebut juga cross product Arah hasil perkalian vector a dan b selalu tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh vector a dan b. Untuk menentukan arah perkalian vector: b a FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..7

Kepalkan jari tangan melingkupi sumbu sambil mendorong vector a ke vector b oleh ujung-ujung jari melalui sudut terkecil, sementara ibu jari tetap tegak jadi hasil perkalian vector a dan b ditentukan oleh ibu jari. Jika kita mengetahui komponen-komponen vector yang akan kita kalikan, kita bisa menggunakan sifat-sifat perkalian silang diantara sesama vector satuan untuk mencari hasil perkalian silang antara dua vector. Sifat-sifat tersebut adalah: i x i = j x j = k x k = 0 i x j = -j x i = k j x k = -k x j = i k x i = -i x k = j dengan sifat-sifat tersebut kita peroleh A x B = (A x i + A y j + A z k) x (B x i + B y j + B z k) A x B = (A y B z - A z B y )i + (A z B X - A x B Z )j +(A x B y - A y B x )k dengan Berarti jika C = A x B, maka komponen-komponen dari C sama C = C x I + C y j + C z k adalah C x = A y B z - A z B y FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..8

C y = A z B X - A x B Z Cz = A x B y - A y B x Contoh soal Hitunglah hasil dari perkalian silang antara dua vector berikut: A = i + 3j + k dan B = 4i + j k Penyelesaian: A x B = (A y B z - A z B y )i + (A z B X - A x B Z )j +(A x B y - A y B x )k (3)(4)}k = {(3)(-) ()()}i + {()(4) ()(-)}j + {()() = -8i + 8j 8k.4. Kaidah aljabar vektor. Penjumlahan dan pengurangan Vektor Suatu gerakan dari A ke B sekaligus dari A ke C sama saja dari A ke D seperti pada gambar. Sebaliknya gerakan A ke D dapat di katakan merupakan jumlah gerakan dari A ke B dan dari A ke C atau kita tulis. AD = AB + AC atau r = r + r Maka vektor AD di tulis dengan melukis jajaran genjang yang sisinya AB dan AC dan vektor AD itu sepanjang diagonal jajaran genjang tersebut.. Di lain pihak, gerakan dari A ke D di pandang sebagai jumlah gerakan dari A ke B lalu dari B ke D dan atau dapat kita tulis : FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..9

AD = AB + AC A r r r D B C Jika AB = (x, y, z ) CD = (x, y, z ) Maka AD= AB+ CD= (x + x ) i + (y + y ) j + (z +z ) k Perkalian skalar Besaran fisika yang tidak mempunyai arah seperti halnya suhu, muatan listrik, panas, jarak, dan lain sebagainya, di katakan berupa skalar. Perkalian pada vektor tersebut di definisikan sebagai berikut : a. b = ab cos ( a. b ) di mana ( a. b ) di maksudkan sebagai suhu antara a dan b di sebut perkalian skalar mengingat hasilnya berupa skalar. dari definisi di atas jelaslah bahwa perkalian skalar itu sifatnya komutatif, yakni : b. a = a. b FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..0

Dengan memperhatikan gambar terlihatlah bahwa : c = c. c = ( a + b ). ( a + b ) = a + b + ab cos ( a, b ) = a + b cos γ yang tak lain adalah rumus cos sinus dalam trigonometri, y a γ c b α β Gb. rumus cosinus x Dengan mengingat bahwa : Cos 0 = dan Cos ½ π = 0,maka i.i=; j.j=; k.k=; i.j=0; i.k=0; j.k=0 a.b = (a x i + a y j + a z k). (b x i + b y j + b z k) = a x b x + a y b y + a z b z r = r. r = ( xi + yj + zk ). ( xi + yj + zk ) = x + y + z a. Perkalian vektor Di samping perkalian skalar yang hasilnya berupa skalar di definisikan pula perkalian vektor yang hasilnya berupa vektor sebagai a x b = c FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..

yang sedemikian hingga vektor c tegak lurus a maupun b serta pada arah bergeraknya sekrup oleh perputaran dari a ke b, dan besarnya c yakni c di berikan oleh c = ab sin ( a, b ) mengingat sin 0 = 0 maka perkalian antara vektor dengan arah yang sejajar hasilnya adalah 0 maka i x i = 0 ; j x j =0 ; k x k = 0; i x j = k ; I xk = - j ; j x k = i ; a x b = (a x i + a y j + a z k) x (b x i + b y j + b z k) = (a y b z - b z y y ) i + (a z b x - a x b z ) j+ (a x b y - a y b x ) k b. Perkalian Cross A B = C = A B sin α a Dengan a adalah vektor satuan yang mempunyai arah sama dengan vektor C dan tegak lurus terhadap vektor A dan vektor B FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..

FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..3

Daftar Pustaka. Giancoli, Douglas C., 00, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.. Halliday dan Resnick, 99, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga. 3. Tipler, P.A.,998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga. 4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 00, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga FISIKA /Asnal Effendi, S.T., M.T..4