Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODE PENELITIAN

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

No Nama RT Area k Asym N (USP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

SNI Standar Nasional Indonesia

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar Wortel (Daucus carota L.) Gambar 5. Gambar Wortel Biasa Gambar 6. Gambar Wortel Organik

Lampiran. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Wortel tanpa dikuliti Hasil Dicuci bersih Sampel yang telah dihaluskan Diparut dengan parutan Ditimbang 5 gram di atas krus porselen Ditambah 10 ml HNO 3 pekat Diarangkan di atas hot plate Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 o C dengan interval 5 o C setiap 5 menit Dilakukan selama 45 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Lampiran 3. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel Sampel yang telah didestruksi Dilarutkan dalam 10 ml HNO 3 (1:1) Filtrat Larutan sampel Hasil Dipindahkan ke dalam labu tentukur 5 ml Dipindahkan ke dalam labu tentukur 50 ml, Dibilas krus porselen sebanyak tiga kali dibiladibila dengan akuabides. Dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.4 Dibuang.5 ml untuk menjenuhkan kertas saring Dimasukkan ke dalam botol Dilakukan analisis kualitatif Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan atom pada λ 83,3 nm untuk kadar timbal dan pada λ 8,8 nm untuk kadar kadmium

Lampiran 4. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Gambar 7. Gambar Hasil Analisis Kualitatif dengan Larutan L Dithizon 0,005%

Lampiran 5. Data Kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) No. Konsentrasi (ng/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,000. 0,0000 0,0076 3. 40,0000 0,0155 4. 60,0000 0,037 5. 80,0000 0,0300 6. 100,0000 0,0394 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,000 0,0000 0,0000 0,0400. 0,0000 0,0076 0,150 400,0000 0,5776 3. 40,0000 0,0155 0,600 1600,0000,405 4. 60,0000 0,037 1,40 3600,0000 5,6169 5. 80,0000 0,0300,4000 6400,0000 9,0000 6. 100,0000 0,0394 3,9400 10000,0000 15,536 300,0000 X 50,0000 XY / X / n 0,114 Y 0,0190 XY n a X 8,5340 300,00000,114/ 6 000,0000 300,0000 / 6 4,0343 x10-4 Y a X + b 8,5340 000,0000 33,1606 b Y a X 0,0190 (4,0343 x10-4 )(50,0000) -1,1381 x10-3 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 XY XY / n r ( X X ) / n)( Y ( Y ) / n 8,5340 300,0000 0,114 / 6 000,0000 300,0000 / 633,1606x10-4 0,114 / 6,840,879 0,9986

Lampiran 6. Data Kalibrasi Kadmium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (ng/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,0001. 10,0000 0,0013 3. 0,0000 0,006 4. 30,0000 0,0039 5. 40,0000 0,005 6. 50,0000 0,006 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0000. 10,0000 0,0013 0,0130 100,0000 0,0169 3. 0,0000 0,006 0,050 400,0000 0,0676 4. 30,0000 0,0039 0,1170 900,0000 0,151 5. 40,0000 0,005 0,080 1600,0000 0,704 6. 50,0000 0,006 0,3100 500,0000 0,3844 150,0000 X 5,0000 XY / X / n 0,0191 Y 0,003 XY n a X 0,7000 150,0000(0,0191) / 6 5500,0000 150,0000 / 6 1,714 x10-4 Y a X + b 0,7000 5500,0000 0,8915 b Y a X 0,003 (1,714 x10-4 )(5,0000) 4,7619 x10-6 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 1,714 x10-4 X + 4,7619 x10-6 XY XY / n r ( X X ) / n)( Y ( Y ) / n 0,7000 150,0000 (0,0191) / 6 5500,0000 150,0000 / 60,8915x10-4 0,0191 / 6 0,5 0,7 0,9990

No. Konsentrasi (ng/ml) (X) Absorbansi (Y) 1. 0,0000-0,0001. 4,0000 0,0007 3. 6,0000 0,0010 4. 8,0000 0,0013 5. 10,0000 0,0016 6. 1,0000 0,0019 No. X Y XY X Y x10-4 1. 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0001. 4,0000 0,0007 0,008 16,0000 0,0049 3. 6,0000 0,0010 0,0060 36,0000 0,0100 4. 8,0000 0,0013 0,0104 64,0000 0,0169 5. 10,0000 0,0016 0,0160 100,0000 0,056 6. 1,0000 0,0019 0,08 144,0000 0,0361 40,0000 X 6,6667 XY / X / n 0,0064 Y 0,0011 XY n a X 0,0580 40,0000(0,0064) / 6 360,0000 40,0000 / 6 1,649 x10-4 Y a X + b 0,0580 360,0000 0,0936 b Y a X 0,0011 (1,649 x10-4 )( 6,6667) -,8571 x10-5 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 1,649 x10-4 X,8571 x10-5 r ( XY XY / n X X ) / n)( Y ( 0,0580 360,0000 40,0000 / 6 Y ) / n 40,0000 (0,0064) / 6 0,0936 x10-4 0,0064 0,0153 0,0154 0,9971 / 6

Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Timbal dan Kadmium dalam Sampel 1. Hasil Analisis Kadar Timbal Sampel No. Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (ng/ml) Kadar (mg/kg) 1 5,065 0,0190 49,917 1,47 5,0507 0,0186 48,957 1,07 WB 3 5,0810 0,018 47,934 1,1945 4 5,0903 0,0187 49,1736 1.49 5 5,051 0,0185 48,6778 1,145 6 5,0896 0,0181 47,6863 1,1879 1 5,0566 0,043 63.0546 0.543 5,0165 0,041 6.5588 0.510 WO 3 5,065 0,050 64.7897 0.5386 4 5,0173 0,051 65.0376 0.5416 5 5,0616 0,04 6.8067 0.51 6 5,0306 0,053 65.5333 0.5454. Hasil Analisis Kadar Kadmium Sampel No. Berat Sampel (g) Absorbansi (A) Konsentrasi (ng/ml) Kadar (mg/kg) 1 5,065 0,007 1,1990 0,011 5,0507 0,005 19,659 0,0196 WB 3 5,0810 0,009,770 0,07 4 5,0903 0,009,770 0,077 5 5,051 0,006 0,414 0,004 6 5,0896 0,007 1,1990 0,10 1 5,0566 0,0007 4,5564 0,0045 5,0165 0,00060 3,860 0,0038 WO 3 5,065 0,00080 5,0433 0,0050 4 5,0173 0,00060 4,191 0,004 5 5,0616 0,00068 4,319 0,0043 6 5,0306 0,00078 4,916 0,0049 Keterangan : WB WO : Wortel Biasa : Wortel Organik

Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dan Kadmium dalam Sampel 1. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dalam Wortel Biasa Berat sampel yang ditimbang 5,065 gram Absorbansi (Y) 0,0190 Persamaan Regresi:Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 0,0190 1,1381 x10-3 X 49,917 ng/ml 4,0343 x10-4 Konsentrasi kadar Timbal 49,917 ng/ml Konsentras i (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n Kadar Logam (ng/g) Berat Sampel (g) 49,917 ng / mlx 5mlx(5) 5,065 g 14.6839 ng/g 1,47 mg/kg. Contoh Perhitungan Kadar Kadmium dalam Wortel Biasa Berat sampel yang ditimbang 5,065 gram Absorbansi (Y) 0,007 Persamaan Regresi:Y 1,714 x10-4 X + 4,7619 x10-6 0,007 4,7619 x10-6 X 1,1990 ng/ml 1,714 x10-4 Konsentrasi kadar Kadmium 1,1990 ng/ml Konsentras i (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n Kadar Logam (ng/g) Berat Sampel (g) 1,1990 ng/mlng / mlx5mlx(1) 5,065 g 1,1439 ng/g 0,011 mg/kg Selanjutnya dilakukan perhitungan kadar Timbal dan Kadmium dengan cara yang sama terhadap sampel WB WB 6 dan WO 1 WO 6.

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Sampel 1. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Wortel Biasa No. Xi Kadar (mg/kg) (Xi- X ) (Xi- X ) x10-4 1. 1,47 0,0135 1,85. 1,07 0,0095 0,905 3. 1,1945-0,0167,7889 4. 1,49 0,0137 1,8769 5. 1,145 0,0033 0,1089 6. 1,1879-0,033 5,489 7,671 X 1,11 1,986 Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 1,1879-1,1945 Q 0,1784 1,49-1,1879 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima. Xi - X SD n -1 1,986 x10-4 6 1 0,0161 Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0.05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706.. Kadar Timbal dalam wortel biasa: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 1,11 ± (4,031 x 0,0161 / 6 ) (1,11 ± 0,065) mg/kg

. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Wortel Organik No. Xi Kadar (mg/kg) (Xi- X ) (Xi- X ) x 10-4 1. 0,543-0,0079 0,641. 0,510-0,011 1,544 3. 0,5386 0,0064 0,4096 4. 0,5416 0,0094 0,8836 5. 0,51-0,0101 1,001 6. 0,5454 0,013 1,744 3,1930 X 0,53 5,934 Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 0,5454-0,5416 Q 0,15574 0,5454-0,510 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima. Xi - X SD n -1 5,934x10-4 6 1 0,0109 Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0.05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706.. Kadar Timbal dalam wortel organik: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 0,53 ± (4,031 x 0,0109 / 6 ) (0,53 ± 0,0179) mg/kg

Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium dalam Sampel 1. Perhitungan Statistik Kadar Kadar Kadmium dalam Wortel Biasa No. Xi Kadar (mg/kg) (Xi- X ) (Xi- X ) x10-4 1. 0,011-0,000 0,0004. 0,0196-0,0017 0,089 3. 0,07 0,0014 0,0196 4. 0,07 0,0014 0,0196 5. 0,004-0,0009 0,0081 6. 0,011-0,000 0,0004 0,176 X 0,013 0,0770 Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 0,0196-0,004 Q 0,581 0,07-0,0196 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima. Xi - X SD n -1 0,0770 x10-4 6 1 0,001 Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0.05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706. Kadar Kadmium dalam wortel biasa: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 0,013 ± (4,031 x 0,001 / 6 ) (0,013 ± 0,001) mg/kg

. Perhitungan Statistik Kadar Kadmium dalam Wortel Organik No. Xi Kadar (mg/kg) (Xi- X ) (Xi- X ) x10-4 1. 0,0045 0,0000 0,0000. 0,0038-0,0007 0,0049 3. 0,0050 0,0005 0,005 4. 0,004-0,0003 0,0009 5. 0,0043-0,000 0,0004 6. 0,0049 0,0004 0,0016 0,067 X 0,0045 0,0103 Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. 0,0038-0,004 Q 0,3333 0,0050-0,0038 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,610 sehingga semua data diterima. Xi - X SD n -1 0,0103 x10-4 6 1 0,0005 Pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0.05, n 6, dk 5 dari tabel distribusi t diperoleh nilat t tabel,5706. Kadar Kadmium dalam wortel organik: µ X ± (t (α/, dk) x SD / n ) 0,0045 ± (4,031 x 0,0005 / 6 ) (0,0045 ± 0,0007) mg/kg

Lampiran 11. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Timbal pada Sampel No Wortel Biasa Wortel Organik 1 x 1 1,11 x 0,53 S 1 0,0161 S 0,0109 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). Ho : σ 1 σ H 1 : σ 1 σ Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,05/ (5,5)) adalah 7,15 Daerah kritis penerimaan : -7,15 F 0 7,15 Daerah kritis penolakan : jika Fo < -7,15 dan Fo > 7,15 Fo S S 1 0,0161 Fo 0,0109 Fo,1817 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 σ.simpangan bakunya adalah : S p (n 1 1)S n 1 1 + n +(n 1)S ( 6 1) 0,0161 +( 6 1) 0,0109 6+ 6 0,0137

Ho : µ 1 µ H 1 : µ 1 µ Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0,5% t 0,05/,81 untuk df 6+6-10 Daerah kritis penerimaan : -,81 t o,81 Daerah kritis penolakan : t o < -,81 dan t o >,81 t o Sp x 1 1/ n - x 1 1/ n 1,11-0,53 0,0137 85,8440 1 1 6 6 Karena t o 85,8440 >,81 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar timbal dalam wortel biasa dan wortel organik.

Lampiran 1. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kadmium pada Sampel No Wortel Biasa Wortel Organik 1 X 1 0,013 X 0,0045 S 1 0,001 S 0,0005 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). Ho : σ 1 σ H 1 : σ 1 σ Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,05/ (5,5)) adalah 7,15 Daerah kritis penerimaan : -7,15 F 0 7,15 Daerah kritis penolakan : jika Fo < -7,15 dan Fo > 7,15 Fo S S 1 0,001 Fo 0,0005 Fo 5,76 Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 σ.simpangan bakunya adalah : S p (n 1 1)S n 1 1 + n +(n 1)S ( 6 1) 0,001 +( 6 1) 0,0005 6+ 6 0,0009

Ho : µ 1 µ H 1 : µ 1 µ Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan nilai α 0,5% t 0,05/,81untuk df 6+6-10 Daerah kritis penerimaan : -,81 t o,81 Daerah kritis penolakan : t o < -,81 dan t o >,81 t o Sp x 1 1/ n - x 1 1/ n 0,013-0,0005 0,0009 1 1 6 6 40,096 Karena t o 40,096 >,81 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Kadmium dalam wortel biasa dan wortel organik.

Lampiran 13. Hasil Analisis Kadar Timbal dan Kadmium Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Standar pada Sampel 1. Hasil Analisis Kadar Timbal Setelah Ditambahkan Larutan Standar Timbal Sampel No Berat Sampel (g) 1 5,0731 WB WO Fp Absorbansi (A) Konsentrasi (ng/ml) Kadar C F (mg/kg) Persen Perolehan Kembali 0,030 77,679 1,9363 96,94% 5,0589 0,0311 79,9100 1,9931 104,53% 3 5,0665 0,030 77,679 1,9368 97,01% 5 4 5,0756 0,098 76,6877 1,9114 93,61% 5 5,0875 0,0300 77,1834 1,99 95,15% 6 5,0433 0,0309 79,4143 1,9819 103,03% 590,7% X 98,38% 1 5,0637 0,0370 94,5346 0,7858 101,68% 5,0163 0,0367 93,7910 0,7811 99,80% 3 5,0565 0,0363 9,7995 0,7716 95,99% 8,33 4 5,061 0,0368 94,0389 0,7817 100,04% 5 5,0973 0,0360 9,0559 0,764 93,0% 6 5,0836 0,0358 91,5601 0,7605 91,54% 58,07% X 97,01% Keterangan : WB WO : Wortel Biasa : Wortel Organik

. Hasil Analisis Kadar Kadmium Setelah Ditambahkan Larutan Standar Kadmium Sampel No Berat Sampel (g) 1 5,0731 WB WO Fp Absorbansi (A) Konsentrasi (ng/ml) Kadar C F (mg/kg) Persen Perolehan Kembali 0,005 40,863 0,0407 97,49% 5,0589 0,0051 40,0758 0,0400 93,97% 3 5,0665 0,0051 40,0758 0,0400 93,97% 1 4 5,0756 0,0055 43,19 0,0431 109,55% 5 5,0875 0,0053 41,6489 0,0415 101,51% 6 5,0433 0,005 40,863 0,0408 97,99% X 594,48% 99,08% 1 5,0637 0,00155 9,6084 0,0096 10,00% 5,0163 0,00143 8,8780 0,0089 88,00% 3 5,0565 0,00159 9,8519 0,0098 106,00% 1 4 5,061 0,00149 9,43 0,009 94,00% 5 5,0973 0,00165 10,171 0,010 114,00% 6 5,0836 0,00154 9,5476 0,0095 100,00% 604,00% X 100,67% Keterangan : WB WO : Wortel Biasa : Wortel Organik

Lampiran 14. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dan Kadmium dalam Sampel 1. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dalam Wortel Biasa Persamaan regresi : Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 0,030 1,1381 x10-3 X 77,679 ng / ml 4,0343 x10-4 Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 77,679 ng / ml Konsentrasi(ng / ml) C F volume (ml) x Faktor pengenceran Berat sampel 77,679 ng / ml 5ml x 5 5,0731g 1,9363 mg/kg Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 1,9363 mg/kg Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C A ) 1,11 mg/kg Berat sampel rata-rata uji recovery 5,0675 g Kadar larutan standar yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi logam yang ditambahkan Berat sampel rata - rata volume (ml) x Faktor pengenceran 30ng / ml 5,0675 g x 5 ml x 5 747,9804 ng/g 0,7480 mg/kg Maka % Perolehan Kembali Kalsium C F -C A x 100% C * A ( 1,9363 1,11) mg / kg x 100% 0,7480 mg / kg 96,94 %

. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kadmium dalam Wortel Biasa Persamaan regresi : Y 1,714 x10-4 X + 4,7619 x10-6 0,005-4,7619 x10-6 X 40,863n g / ml 1,714 x10-4 Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku 40,863 ng / ml Konsentrasi(ng / ml) C F volume (ml) x Faktor pengenceran Berat sampel 40,863 ng / ml 5ml x 1 5,0731 g 0,0407 mg/kg Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (C F ) 0,0407 mg/kg Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (C A ) 0,013 mg/kg Berat sampel rata-rata uji recovery 5,0675 g Kadar larutan standar yang ditambahkan (C * A) C * A Konsentrasi logam yang ditambahkan Berat sampel rata - rata volume (ml) x Faktor pengenceran 0ng / ml 5,0675 g x 5 ml x 1 19,9461 ng/g 0,0199 mg/kg Maka % Perolehan Kembali Kalsium C F -C A x 100% C * A ( 0,0407 0,013) mg / kg x 100% 0,0199 mg / kg 97,49 % Selanjutnya dilakukan perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dan Kadmium dengan cara yang sama terhadap sampel WB WB 6 dan WO 1 WO 6.

Lampiran 15. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal dan Kadmium dalam Wortel Biasa 1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal No. % Perolehan Kembali (Xi- X ) (Xi- X ) (Xi) 1. 96,94-1,44,0736. 104,53 6,15 37,85 3. 97,01-1,37 1,8769 4. 93,61-4,77,759 5. 95,15-3,3 10,439 6. 103,03 4,65 1,65 590,7 96,5813 X 98,38 Xi - X SD n -1 96,5813 6 1 4,40 SD RSD x _ 100% X 4,40 x 100% 98,38 4,47%

. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kadmium No. 1.. 3. 4. 5. 6. % Perolehan Kembali (Xi) X 99,08 (Xi- X ) (Xi- X ) 97,49-1,59,581 93,97-5,11 6,111 93,97-5,11 6,111 109,55 10,47 109,609 101,51,43 5,9049 97,99-1,09 1,1881 594,48 171,466 Xi - X SD n -1 171,466 6 1 5,86 SD RSD x _ 100% X 5,86 x 100% 96,80 6,05%

Lampiran 16. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal dan Kadmium dalam Wortel Organik 1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal No. % Perolehan Kembali (Xi- X ) (Xi- X ) (Xi) 1. 101,68 4.67 1,8089. 99,80.79 7,7841 3. 95,99-1.0 1,0404 4. 100,04 3.03 9,1809 5. 93,0-3.99 15,901 6. 91,54-5.47 9,909 58,07 85,6553 X 97,01 Xi - X SD n -1 85,6553 6 1 4,14 SD RSD x _ 100% X 4,14 x 100% 97,01 4,6%

. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kadmium No. % Perolehan Kembali (Xi- X ) (Xi- X ) (Xi) 1. 10,00 1,33 1,7689. 88.,0-1,67 160,589 3. 106,00 5,33 8,4089 4. 94,00-6,67 44,4889 5. 114,00 13,33 177,6889 6. 100,00-0,67 0,4489 604,00 413,3334 X 100,67 SD Xi - X n -1 413,3334 6 1 9,09 SD RSD x _ 100% X 9,09 x 100% 100,67 9,03%

Lampiran 17. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi 1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Logam Timbal Y 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3 Slope 4,0343 x10-4 No Konsentrasi (ng/ml) X Absorbansi Y Yi x10-3 Y-Yi x10-4 (Y-Yi) x10-8 1 0,0000-0,000-1,1381-8,6190 74,880 0,0000 0,0076 6,9305 6,695 44,86 3 40,0000 0,0155 14,9990 5,0095 5,0953 4 60,0000 0,037 3,0676 6,338 39,9906 5 80,0000 0,0300 31,136-11,3619 19,099 6 100,0000 0,0394 39,048 1,954 3,8118 317,1048 SB Y Yi n 317,1048 x10-8 4 8,9037 x10-4 3 x SB Batas deteksi slope 3 x 8,9037 x10-4 4,0343 x10-4 6,610 n g / ml 10 x SB Batas kuantitasi slope 10 x 8,9037 x10-4 4,0343 x10-4,0701 n g / ml

. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Logam Kadmium Y 1,714 x10-4 X + 4,7619 x10-6 Slope 1,714 x10-4 No Konsentrasi (ng/ml) X Absorbansi Y Yi x10-3 Y-Yi x10-4 (Y-Yi) x10-8 1 0,0000-0,0001 0,0048-1,0480 1,0975 10,0000 0,0013 1,76 0,380 0,0567 3 0,0000 0,006,5476 0,540 0,744 4 30,0000 0,0039 3,8190 0,8100 0,6553 5 40,0000 0,005 5,0905 1,0950 1,1995 6 50,0000 0,006 6,3619-1,6190,613 5,9048 SB Y Yi n 5,9048 x10-8 4 1,150 x 10-4 3 x SB Batas deteksi slope 3 x 1,150 x 10-4 1,714 x10-4,8668 n g / ml 10 x SB Batas kuantitasi slope 10 x 1,150 x 10-4 1,714 x10-4 9,5561 n g / ml

3. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Logam Kadmium Y 1,649 x10-4 X,8571 x10-5 Slope 1,649 x10-4 No Konsentrasi (ng/ml) X Absorbansi Y Yi x10-4 Y-Yi x10-5 (Y-Yi) x10-10 1 0,0000-0,0001 0,857-7,149 51,004 4,0000 0,0007 6,857 7,149 51,004 3 6,0000 0,0010 9,5714 4,857 18,3673 4 8,0000 0,0013 1,8571 1,486,0408 5 10,0000 0,0016 16,149-1,486,0408 6 1,0000 0,0019 19,486 4,857 18,3673 14,8571 SB Y Yi n 14,8571 x10-10 4 5,9761 x 10-5 3 x SB Batas deteksi slope 3 x 5,9761 x 10-5 1,6419 x10-4 1,0913 n g / ml 10 x SB Batas kuantitasi slope 10 x 5,9761 x 10-5 1,6419 x10-4 3,6377 n g / ml

Lampiran 18. Gambar Alat Spektrofotometer Serapann Atom dan Alat Tanur Gambar 13. Alat Spektrofotometer Serapan Atomm Gambar 8. Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-000 Gambar 9. Tanur Stuart

Lampiran 9. Tabel Distribusi t

Lampiran 30. Tabel Distribusi F