INDONESIA. Aturan Kompetisi Grup

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetisi Pengamatan Ronde Malam. Instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Satu hal yang menarik ketika kita mengamati bintang-bintang dengan mata

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

Bab 3. Teleskop Bamberg

Meridian Greenwich. Bujur

Bintang Ganda DND-2006

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

indahbersamakimia.blogspot.com

BAB I PENDAHULUAN. bawah interaksi gravitasi bersama dan berasal dari suatu awan gas yang sama

SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KUMPULAN SOAL & PEMBAHASAN OSK OSP OSN DLL KOORDINAT BENDA LANGIT (By. Mariano N.)

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

AS Astronomi Bola. Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

5. BOLA LANGIT 5.1. KONSEP DASAR SEGITIGA BOLA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Bab 2 Metode Pendeteksian Planet Luar-surya

Macam-macam Waktu. Universal Time dan Dynamical Time

PENGUKURAN MAGNITUDO SEMU PLANET VENUS FASE QUARTER MENGGUNAKAN SOFTWARE

θ = 1.22 λ D...1 point θ = 2R d...2 point θ Bulan θ mata = 33.7 θ Jupiter = 1.7

MENGAMATI BENDA JAUH MENGGUNAKAN TELESKOP. 3. Abstrak

PENGENALAN ASTROFISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Kotak Perlengkapan Astronom Muda

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

BENTUK BUMI DAN BIDANG REFERENSI

Kumpulan Soal Astronomi dan Jawabannya

SETTING AND MAINTENANCE TELESCOPE CELESTRON 2000 AT ASTRONOMY LABORATORY, DEPARTMENT OF PHYSICS, STATE UNIVERSITY OF MALANG

GERAK BUMI DAN BULAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014

Sistem Magnitudo Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakan dalam satuan magnitudo Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi terang bintang

Cahaya sebagai bentuk informasi dari langit Teleskop sebagai kolektor cahaya

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

3. MEKANIKA BENDA LANGIT

Ronde Analisis Data. P (φ) = P 0 + P t cos φ dengan P t = 2πP 0r cp B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Draft Marking Scheme. (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 2013)

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

GERAK EDAR BUMI & BULAN

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

BAB 2 DATA DAN METODA

PERINGATAN. Singapura, 5 April David Orlando Kurniawan SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA BIDANG ASTRONOMI 2014

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

BAB IV ANALISIS METODE RASHDUL KIBLAT BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB JAMI U AL-ADILLAH

CATACLYSMIC VARIABLE

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB 3 FASILITAS PENGGAMBARAN OBJEK GEOMETRI

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN AZIMUT PLANET. A. Algoritma Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimut Planet

Pertemuan 3. Penentuan posisi titik horizontal dan vertikal

Peraga Bintang, Matahari dan Bulan

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Ronde Teori. Soal. Page 1 of 8

Sistem Otomatisasi Pelacakan Objek Astronomi Menggunakan TeleskopBerdasarkan Stellarium

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Menjelaskan posisi benda langit pada bola langit. Memilih sistem koordinat yang tepat untuk menjelaskan sebuah situasi. Koordinat itu berada pada

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

: Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu

Sabar Nurohman Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA

BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT

MODEL MATERI PENGETAHUAN SUDUT DALAM PERKULIAHAN IPBA BAGI MAHASISWA FISIKA DAN APLIKASINYA DALAM MEMAHAMI JARAK ANTARBENDA-LANGIT (CELESTIAL BODIES)

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MODUL PRAKTIKUM Perkuliahan Astrofisika (FI567)

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

RANCANG BANGUN SIMULATOR ORBIT SATELIT NON-GEOSTASIONER LANDSAT 7 TUGAS AKHIR

2 - x. 5. Persamaan garis k yang sejajar dengan garis l : x 3y + 6 = 0 dan melalui titik (3, 2) adalah

BAB I SISTEM KOORDINAT

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

4. Orbit dalam Medan Gaya Pusat. AS 2201 Mekanika Benda Langit

BAB III PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAH 2013

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

Solusi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2009

Matematika Semester IV

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

BUKTI VISUAL PENEMUAN PLANET PADA BINTANG FOMALHAUT

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Transkripsi:

Aturan Kompetisi Grup 1. Tim yang terdiri dari tiga atau lebih siswa dapat berpartisipasi dalam kompetisi grup. 2. Tim akan diberikan satu set dengan 5 soal untuk dipecahkan dalam waktu 60 menit. 3. Hasil tim ditentukan oleh jumlah total poin yang diperoleh dari 5 soal. Nilai maksimum tiap soal adalah 20 poin. Tim dapat memperoleh poin tambahan dengan menyerahkan solusi semua soal sebelum waktu 60 menit, dan akan kehilangan poin untuk waktu yang lebih dari 60 menit, sebagai berikut: 4. Jika, pada saat solusi tim yang diserahkan, n menit yang tersisa sebelum waktu yang diberikan, maka jumlah total poin yang diperoleh oleh tim untuk solusi mereka akan dikalikan dengan faktor k = 1 + n/100, sehingga tim mendapat ekstra 1% dari poin total untuk setiap menit yang tersisa. 5. Jika tim menyerahkan solusi n menit setelah waktu 60 menit terlewati, jumlah total poin yang diperoleh tim akan dikalikan dengan faktor k = 1 n/100, sehingga tim kehilangan 1% dari poin total untuk setiap menit yang tersisa. 6. Tim yang memperoleh nilai paling tinggi setelah waktu berakhir adalah pemenang. 7. Setiap siswa dari tim pemenang akan diberikan hadiah dan medali emas untuk kompetisi grup. Instruksi Tambahan 1. Kalian dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan tanpa berurutan dan menggunakan setiap kombinasi anggota tim bekerja secara individual atau bersama-sama. 2. Serahkan jawaban kalian jika kalian telah selesai mengerjakan semua soal. 3. Sebuah tim yang terdiri dari dua negara akan memperoleh semua soal dalam kedua bahasa, tetapi harus menyelesaikan dan menyerahkan jawaban dalam satu bahasa 4. Untuk pertanyaan 1, tandai jawaban kalian pada peta yang disediakan. Untuk pertanyaan 3, tandai jawaban kalian pada lembar pertanyaan di tempat yang tepat. Untuk pertanyaan 2 dan 4 silahkan gunakan lembar jawaban terpasang. Untuk pertanyaan 5 tandai kartu.

Kompetisi Grup 1. Konstelasi Jan Havelius (1611-1687) memperkenalkan 11 konstelasi baru di langit. International Astronomical Union (IAU) mengkonfirmasi 7 dari 11 konstelasi tersebut pada tahun 1928 : Serial No. Kependekan IAU Nama Latin Terjemahan Koordinat ekuator dari pusat konstelasi Asensio Rekta α Deklinasi δ 1 CVn Canes Venatici Hunting dogs 13 h 00 m +40 º 2 Lac Lacerta Lizard 22 h 30 m +46 º 3 LMi Leo Minor Smaller Lion 10 h 10 m +32 º 4 Lyn Lynx Lynx 8 h 00 m +48 º 5 Sct Scutum Shield 18 h 40 m 10 º 6 Sex Sextans Sextant 10 h 15 m 3º 7 Vul Vulpecula (Little) Fox 20 h 15 m +24 º (a) (b) Untuk setiap konstelasi pada tabel diatas, beri tanda dengan jelas pada peta langit yang diberikan, sebuah titik di manapun di dalam konstelasi tersebut, dan tuliskan nomor yang sesuai atau nama dari IAU. Pada peta langit yang sama, beri tanda (gunakan tanda atau panah) posisi dari 13 objek dari katalog Messier (tidak harus berkaitan dengan konstelasi diatas) dan untuk setiap tanda yang kamu buat, beri nomor Messier ( M xx ). Peta langit dibuat untuk epoch J2000.0 dan menggunakan proyeksi polar (polar projection) dengan skala linear pada deklinasi. Di dalamnya terdiri dari bintangbintang yang lebih terang dari magnitudo 5.

2. Gerak orbit Diagram di bawah ini merepresentasikan orbit relatif dari sebuah bintang ganda : Arah gerak bintang m Arah ke pengamat M Sebuah bintang dengan massa m bergerak mengelilingi bintang dengan massa M pada arah yang ditunjukkan panah, dimana m << M. Sumbu panjang (major axis) dari elips sejajar dengan arah pandang pengamat, dan gerak bintang berada pada bidang diagram (lihat gambar) (a) Tentukan posisi pada bagian elips dimana kecepatan sudut bintang m lebih kecil dari nilai rata-rata kecepatan sudut < >, dan tentukan posisi tersebut seakurat mungkin pada diagram skala di lembar jawaban. Catatan : kecepatan sudut setiap saat dari bintang m, sama dengan nilai kecepatan sudut rata-rata < > ketika jarak antar bintang dimana dan adalah setengah sumbu panjang dan setengah sumbu pendek dari orbit. Tandai pula tempat-tempat pada elips dimana pengamat melihat : (b) Ekstrim dari kecepatan tangensial (tegak lurus dari arah pandang) : v t max dan v t min. (c) Ekstrim dari kecepatan radial (paralel dengan arah pandang) : v r max dan v r min. (Kamu dapat menggunakan salah satu atau kedua diagram pada lembar jawaban untuk menunjukkan jawaban-mu)

Lembar jawaban soal 2

Lembar jawaban soal 2

3. Identifikasi Komponen teleskop (a) Perhatikan foto teleskop yang diberikan dan cocokan nama item (pada tabel) yang sesuai dengan huruf-huruf pada foto teleskop. Tuliskan jawaban-mu pada tabel di bawah ini : Item name Letter Points (example) Tripod M 0 1. Counterweight 2. Right Ascension Setting Circle (R.A. Scale) 3. Declination Setting Circle (Declination Scale) 4. Right Ascension locking knob 5. Declination locking knob 6. Geographical latitude scale 7. Finder scope 8. Focuser tube 9. Focuser knob 10. Eyepiece 11. Declination Axis 12. Right Ascension Axis (Polar Axis) 13. Right Ascension slow motion adjustment 14. Declination flexible slow motion adjustment 15. 90 º diagonal mirror 16. Azimuth adjustment knobs 17. Altitude adjustment screws 18. Lock screw 19. Spirit level bubble 20. Eyepiece reticle light on/off switch & brightness control

(b) Pilih dan lingkari jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan di bawah ini : 21. Desain mounting : a. Fork b. Transit c. Dobsonian Alt-Azimuth d. German Equatorial 22. Tipe optik : a. Newtonian b. Cassegrain c. Keplerian d. Galilean 23. Bukaan obyektif : a. 60 mm b. 80 mm c. 90 mm d. 100 mm and panjang fokus lensa obyektif : a. 400 mm b. 500 mm c. 600 mm d. 800 mm 24. Panjang fokus Eyepiece : a. 4 mm b. 6 mm c. 12.5 mm d. 25 mm 25. Jika digunakan untuk pengamatan secara visual dari langit, maka finder scope memberikan bayangan yang : a. normal b. mengalami rotasi 180º c. tercermin pada satu sumbu d. mengalami rotasi 90º 26. Jika digunakan untuk pengamatan visual dengan menggunakan cermin diagonal, maka instrument akan memberikan bayangan yang: a. normal b. mengalami rotasi 180º c. tercermin pada satu sumbu d. mengalami rotasi 90º (c) Tentukan beberapa parameter teoretis instrumen di bawah ini : 27. Magnification : 28. Nisbah fokal : 29. Resolusi : (dalam detik busur) 30. Magnitudo limit:

4. Minimum Bintang Ganda Gerhana Gambar di bawah ini menunjukan kurva cahaya yang dikoreksi secara bolometrik, pada fase minimum sekunder (lebih dangkal) dari sebuah bintang ganda gerhana. Selisih magnitudo m 1,Bol m 0,Bol = 0.33 mag. Kita juga tahu dari pengamatan spektroskopi yang simultan bahwa bintang dengan radius yang lebih kecil digerhanai oleh bintang yang lebih besar selama fase minimum sekunder (karena hanya ada satu spektrum yang diamati selama fase minimum). Tentukan perubahan kecerlangan dari bintang ganda tersebut selama fase minimum primer dan gambarkan bentuk fase minimum primer dengan menggunakan skala yang sama dari fase minimum sekunder. Beri label grafik yang kamu buat dengan parameter/informasi yang sesuai. Gunakan lembar jawaban (satu lembar kosong dan satu lembar dengan plot kurva cahaya) untuk jawaban final-mu. Kamu dapat mengasumsikan gerhana tersebut sebagai gerhana total, yaitu kedua bintang dianggap sebagai bola dengan kecerlangan permukaan yang konstan, dan jarak antara kedua bintang tersebut tidak berubah. m m 0,Bol m 1,Bol D d t

Lembar jawaban untuk soal no 4 m m 0,Bol m 1,Bol D d t

Lembar jawaban untuk soal no 4

5. Nocturnal Bintang-bintang sirkumpolar menggambarkan lingkaran penuh di sekeliling Kutub Langit selama 24 jam. Hal ini dapat digunakan untuk membuat jam sederhana. Kalian diberikan sebuah karton polos dengan lingkaran (cincin) dalam yang dapat diputar. Diberikan pula pita transparan dengan lingkaran pusat. Jika karton memiliki skala yang tepat, pita transparan akan diposisikan seperti pada diagram di bawah ini dan Bintang Kutub (Polaris) dapat dilihat melalui lingkaran pusat, maka posisi bintang Kochab ( UMi) pada bagian dalam cincin akan menunjukan waktu saat ini. Desain dan beri tanda pada kartu dan cincin, skala pada bagian dalam dan luar yang tepat (seperti yang dibutuhkan) sehingga, di Katowice untuk setiap malam dalam setahun, sisi dari jam yang diberi tanda UT dapat digunakan untuk menunjukkan Waktu Universal saat ini, dan pada sisi yang lain secara terpisah (ditandai dengan ST ) dapat digunakan untuk menunjukan Waktu Sideris Lokal (LST) saat ini. Untuk tanggal 27 Agustus di Katowice, pada pukul 05:15 Central European Summer Time (UT+2) bintang Kochab berada pada posisi kulminasi bawah. Koordinat bintang Kochab ( Umi) adalah : = 14 h 51 m, +74.2 o. Catatan : - Karton kosong ditandai dengan sebuah garis yang harus tetap pada keadaan horisontal saat perangkat digunakan. - Pita transparan akan ditempelkan kemudian, setelah kalian selesai dan menyerahkan kartu ke panitia. Untuk saat ini dilepaskan dulu agar tidak merepotkan kalian saat membuat skala.