BAB 1 BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah penyimpanan objek dan event yang banyak dan penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Basisdata, sistem basisdata, perancangan sistem basisdata.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 2 LANDASAN TEORI

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PERANCANGAN BASIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mcleod (2001, p250), hirarki data adalah :

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

BAB 2 LANDASAN TEORI. sistem yang masih belum terintegrasi. Namun file-based system ini memiliki. Data menjadi terpecah-pecah dan terisolasi.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

LINGKUNGAN BASIS DATA

Perancangan Database

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA DISTRIBUSI GULA PASIR PRODUKSI DALAM NEGERI BERBASIS WEB PADA PERUM BULOG SKRIPSI OLEH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang Berkaitan Dengan Database

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA KESISWAAN BERBASISKAN WEB PADA SMP ISLAM AL-IKHLAS

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2008

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI SKRIPSI.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori teori umum Sistem Basis data. A. Data. Menurut O Brien ( 2005, p206 ), data adalah sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005/2006

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. terkomputerisasi yang memiliki tujuan untuk menyimpan data dan memungkinkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. database system, seperti yang diungkapkan Leitheiser dan March (1996).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Data adalah penyimpanan objek dan event yang banyak dan penting dalam lingkungan pengguna. (Valacich&George&Hoffer,2001,p4) 2.1.1 Hirarki Data Menurut Mcleod (2001,p250), hirarki data tradisional adalah: File File adalah kumpulan catatan data (data record) yang berhubungan dengan suatu subyek tertentu. Semua catatan sejenis disusun menjadi satu file. Catatan (record) Suatu catatan (record) terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu. Elemen data Elemen data (data element) adalah unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. 2.2 Definisi Basisdata Basisdata adalah kumpulan data logikal yang saling berhubungan, dan deskripsi dari data, didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi. (Connolly&Begg,2002,p14) 4

Menurut Mcleod (2001,p258), basisdata adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Tujuan utama dari konsep basisdata adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data. Pengulangan data (data redudancy) adalah duplikasi data yang berarti data yang sama disimpan dalam beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Menurut Eaglestone (2001,p4), koleksi data yang diatur oleh DBMS disebut basisdata, dan DBMS bersama dengan program aplikasi yang menggunakan basisdata disebut juga sistem basisdata. Keuntungan dari basisdata menurut Date(2000,p15), yaitu: Compactness Kecepatan (speed) Mengurangi pekerjaan (less drudgery) Currency 2.2.1 Database Management System (DBMS) DBMS adalah sebuah piranti lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basisdata. (Connolly&Begg,2002,p16) 5

2.2.1.1 Komponen DBMS Menurut Connoly&Begg (2002,p18), ada 5 komponen utama dalam lingkungan DBMS, yaitu: a. Perangkat keras Perangkat keras dapat berupa single personal computer, single mainframe, dan sebuah komputer jaringan. Penggunaan perangkat keras tergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang digunakan. b. Perangkat lunak Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi (OS), termasuk perangkat lunak untuk jaringan jika DBMS digunakan melalui sebuah jaringan. c. Data Komponen yang paling penting dalam DBMS berasal dari sudut pandang end-user yaitu data. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan antara mesin dengan pengguna. Basisdata berisi data operasional dan meta data. d. Prosedur Prosedur menunjuk pada instruksi-instruksi dan aturanaturan yang mengatur desain dan kegunaan dari basisdata. Pengguna sistem dan staf yang mengatur basisdata membutuhkan aturan-aturan untuk menjalankan sebuah sistem. 6

e. Pemakai (user) Ada 4 kelas pengguna dalam penggunaan DBMS, yaitu: Database Administrator dan Data Administrator Database administrator bertanggung jawab terhadap realisasi fisikal dari basisdata, termasuk desain fisikal basisdata dan implementasi, keamanan dan integritas kontrol, pemeliharaan sistem operasi dan menjamin penampilan aplikasi untuk pengguna. Data administrator bertanggung jawab atas pengaturan sumber data termasuk perencanaan basisdata, pengembangan dan pemeliharaan, prosedur, dan konseptual/logikal desain basisdata. Database Designer Ada 2 tipe database designer, yaitu: i. Logical database designer Logical database designer mengarah pada identifikasi data (entitas dan atribut), hubungan antara data dan constraint data yang akan disimpan dalam basisdata. ii. Physical database designer Physical database designer memutuskan bagaimana desain basisdata logikal direalisasikan dalam bentuk fisikal. 7

Application Developer Application developer bertanggung jawab untuk mengimplementasikan aplikasi program yang memenuhi kebutuhan end-user. End-User Menurut penggunaan sistem, end-user dibagi menjadi 2 yaitu: i. Naive user Naive user adalah pengguna yang tidak mengerti tentang basisdata dan DBMS. Naive user menggunakan basisdata dengan memasukkan perintah sederhana atau memilih pilhan dari menu. ii. Sophisticated user Sophisticated user adalah pengguna yang sudah mengerti tentang basisdata dan DBMS. Sophisticated user menggunakan high-level query language seperti SQL untuk menampilkan kebutuhan operasi. 8

2.2.1.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS Menurut Connolly&Begg (2002, p25), beberapa keuntungan dari DBMS adalah: a. Duplikasi data lebih terkontrol Pendekatan basisdata tidak akan menghilangkan duplikasi data secara keseluruhan, tetapi mengontrol jumlah duplikasi data yang akan disimpan ke dalam basisdata. b. Konsistensi data Dengan mengontrol atau menghilangkan duplikasi data maka dapat mengurangi resiko data yang tidak konsisten. c. Informasi yang didapat lebih banyak dengan data yang sama Dengan mengintegrasikan data operasional, maka perusahaan dapat memperoleh tambahan informasi dengan data yang sama. d. Sharing of data Basisdata dimiliki oleh keseluruhan perusahaan dan dapat di-share oleh semua user yang berhak. e. Meningkatkan integritas data Integritas data menunjuk pada kebenaran dan konsistensi data yang disimpan. f. Meningkatkan keamanan Keamanan basisdata adalah proteksi basisdata dari pengguna yang tidak memiliki akses. Biasanya penggunaan 9

username dan password digunakan untuk mengidentifikasi orang yang memiliki akses untuk menggunakan basisdata. g. Pelaksanaan standarisasi (enforcement of standard) Integrasi memperbolehkan DBA untuk mendefinisikan dan melaksanakan kebutuhan standar. h. Economy of scale Dengan menggabungkan seluruh operasional data menjadi satu dan menciptakan sebuah aplikasi yang bekerja dengan satu sumber data, maka diharapkan dapat mengurangi biaya keseluruhan. i. Menyeimbangkan konflik kebutuhan DBA membuat keputusan mengenai desain dan kebutuhan operasional basisdata untuk menyediakan sumber data bagi perusahaan. j. Meningkatkan produktivitas DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang memudahkan programmer k. Memperbaiki pemeliharaan data melalui data independence Deskripsi data dan pengaksesan data dibangun pada masing-masing program aplikasi, membuat program bergantung pada data. 10

l. Meningkatkan concurrency DBMS mengatur akses concurent database dan memastikan bahwa masalah tidak akan muncul. m. Mengembangkan layanan recovery dan backup DBMS meyediakan fasilitas untuk meminimalkan jumlah proses yang dapat menyebabkan kegagalan. n. Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya Menyediakan sistem yang berjalan dengan fungsi-fungsi untuk memperoleh data. Menurut Connolly&Begg (2002,p29), beberapa kerugian dari DBMS adalah: a. Kompleksitas DBMS yang baik membuat DBMS menjadi lebih kompleks. b. Ukuran (size) DBMS yang kompleks membutuhkan perangkat lunak yang besar, memerlukan disk space dan memori yang besar untuk menjalankannya. c. Biaya penggunaan DBMS Biaya penggunaan DBMS tergantung pada lingkungan dan fungsi-fungsi yang disediakan oleh DBMS. 11

d. Penambahan biaya perangkat keras Kebutuhan penyimpanan untuk DBMS dan basisdata memerlukan penambahan disk storage. e. Biaya konversi Penambahan biaya untuk mengkonversi aplikasi yang sudah ada untuk berjalan pada DBMS yang baru. f. Pengaruh dari kerusakan yang tinggi Sentralisasi data meningkatkan serangan terhadap sistem. g. Performance DBMS dibuat lebih umum, untuk melayani banyak aplikasi sehingga mempengaruhi performance DBMS itu sendiri. 2.2.1.3 Fungsi-fungsi DBMS Menurut Codd (1982), beberapa fungsi DBMS adalah: a. Data storage, retrieval, and update Sebuah DBMS harus melayani pengguna dengan kemampuan untuk menyimpan, mengambil, dan meng-update data dalam basisdata. b. User accessible catalog Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah katalog yang mendeskripsikan data yang disimpan dan yang dapat diakses oleh user. 12

c. Mendukung transaksi Sebuah DBMS harus melayani mekanisme transaksi yang dilakukan oleh pengguna atau aplikasi dalam mengakses dan mengubah isi dari basisdata. d. Concurrency control service Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa basisdata di-update dengan benar ketika multiple user meng-update basisdata secara bersamaan. e. Pelayanan recovery Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk recovery database pada saat kejadian yang memungkinkan basisdata menjadi rusak. f. Authorization service Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki hak untuk mengakses basisdata. g. Mendukung komunikasi data Sebuah DBMS harus berintegrasi dengan komunikasi perangkat lunak. 13

2.2.1.4 Karakteristik dari DBMS dan Basisdata Menurut Atzeni (2003,p4), karakteristik DBMS dan basisdata adalah: Database can be large Basisdata dapat di-share Basisdata dapat dipakai berulang-ulang, karena lifespan basisdata tidak terbatas pada eksekusi program DBMS mendukung realibility karena DBMS menyediakan fungsifungsi untuk backup dan recovery. DBMS menjamin kerahasiaan data melalui authorization. DBMS juga memperhatikan efisiensi. DBMS dapat meningkatkan efektifitas. 2.2.1.5 Arsitektur DBMS untuk multiple user 2.2.1.5.1 Teleprocessing Arsitektur tradisional yang menggunakan sebuah CPU dan beberapa user terminal. Terminal mengirim pesan melalui subsistem kontrol komunikasi dari sebuah sistem operasi ke program aplikasi user. Kemudian pesan dikembalikan lagi ke user terminal. Kelemahan pada arsitektur ini adalah terjadinya beban yang berlebihan pada komputer utama, yang tidak hanya 14

menjalankan program aplikasi dan DBMS, tapi juga pekerjaan lain yang cukup signifikan. 2.2.1.5.2 File-Server File-Server menyimpan file-file yang dibutuhkan oleh aplikasi dan DBMS. Aplikasi dan DBMS bekerja pada masingmasing workstation, meminta file pada file-server ketika dibutuhkan. Ada 3 kerugian pada arsitektur file-server, yaitu: 1. Lalu lintas jaringan menjadi sangat besar. 2. Masing-masing workstation harus memiliki DBMS. 3. Concurrency, recovery, dan kontrol integritas lebih kompleks karena akan ada multiple DBMS mengakses data yang sama. 15

2.2.1.5.3 Client-Server Pada proses client membutuhkan sumber, sedangkan proses server memberikan sumber. Dalam konteks basisdata, client mengatur perancangan layar dan logika aplikasi, bertindak sebagai sophisticated workstation yang menjalankan aplikasi basisdata. Kebutuhan user akan sumber basisdata dikirim ke server dengan menggunakan pesan, menunggu jawaban dan kemudian mengubah jawabannya untuk pengguna akhir. Server menerima dan memproses kebutuhan basisdata dan kemudian hasilnya dikirim kembali ke client. Beberapa keuntungan dari arsitektur ini, yaitu: 1. Memungkinkan akses yang lebih luas terhadap basisdata. 2. Meningkatkan kinerja. 3. Biaya untuk perangkat keras dapat dikurangi. 4. Komunikasi data menjadi lebih baik. 5. Meningkatkan konsistensi. 2.2.2 Database Language Dua bahasa pokok data adalah Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). 2.2.2.1 Data Definition Language (DDL) DDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna untuk menjelaskan dan menamakan entitas, atribut, dan relasi 16

yang dibutuhkan untuk aplikasi, bersama dengan integrity dan security constraint. (Connolly&Begg,2002,p40) Menurut Connolly&Begg (2002,p167), DDL pada SQL memungkinkan objek basisdata seperti schemas, domain, tabel, view, dan index untuk dibuat dan dihapus, misalnya: a. Create Table Pernyataan create table digunakan untuk membuat tabel yang terdiri dari satu atau beberapa kolom. b. Alter Table Pernyataan alter table digunakan untuk merubah struktur sebuah tabel, menambah kolom baru, menghapus kolom, menambah dan menghapus constraint. c. Drop Table Drop table digunakan untuk menghapus sebuah tabel beserta isinya dari basisdata. d. Create Index Indeks adalah sebuah struktur yang mempercepat akses baris pada sebuah tabel berdasarkan nilai dari satu kolom atau lebih. Create index digunakan untuk membuat indeks pada suatu basisdata. e. Drop Index Drop index digunakan untuk menghapus indeks. 17

2.2.2.2 Data Manipulation Language (DML) DML adalah sebuah bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk mendukung operasi manipulasi data pada data yang disimpan dalam basisdata. (Connolly,2002,p41) Operasi-operasi yang biasanya digunakan untuk memanipulasi data adalah: a. Insert Insert digunakan untuk menambah satu atau beberapa baris data baru kedalam tabel. b. Update Update digunakan untuk mengubah satu atau beberapa data/atribut yang disimpan dalam suatu tabel. c. Select Select digunakan untuk mengambil data dari tabel dalam basisdata d. Delete Delete digunakan untuk menghapus sebagian atau seluruh isi suatu tabel. 18

2.2.3 Siklus Hidup Aplikasi Basisdata Database Planning System Definition Requirement Collection and Analysis Database design Conceptual Database Design DBMS Selection (optional) Logical Database Design Application Design Physical Database Design Prototyping (optional) Implementation Data Convertion and Loading Testing Operational Maintenance Gambar 1.1 Siklus Hidup Aplikasi Database Sumber: Connolly&Begg (2002,p272) 19

Penjelasan gambar: 1. Perencanaan Basisdata (Database Planning) Perencanaan basisdata atau database planning merupakan aktifitas yang memungkinkan tahapan dari aplikasi basisdata direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal utama yang berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu: Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan termasuk mengenai sistem informasi yang dibutuhkan. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menentukan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Penaksiran kesempatan TI yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif. Langkah pertama dalam perancangan basisdata adalah menentukan mission statement untuk proyek basisdata. Mission statement menjelaskan tujuan utama aplikasi basisdata, juga menyediakan alur yang lebih jelas untuk mencapai efektifitas dan efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang diinginkan. Mission objective didefinisikan setelah mission statement. Masingmasing mission objective mengidentifikasikan tugas tertentu yang didukung oleh basisdata. Perancangan basisdata menyertakan pengembangan standarstandar yang menentukan bagaimana data dikumpulkan, spesifikasi 20

format, dokumentasi yang dibutuhkan dan bagaimana desain dan implementasi harus dilakukan. 2. Definisi Sistem (System Definition) Definisi sistem atau system definition menjelaskan batasan dan ruang lingkup aplikasi basisdata dan user view yang utama. User view, mendefinisikan apa saja yang dibutuhkan sebuah aplikasi basisdata mulai dari perspektif (seperti manajer atau supervisor) sampai lingkungan aplikasi (seperti personel, kontrol stok). Sebuah aplikasi basisdata memiliki satu atau beberapa user view. Identifikasi user view membantu memastikan bahwa tidak ada user utama dari suatu basisdata yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi baru yang dibutuhkan. User view juga mendefinisikan apa yang dibutuhkan aplikasi basisdata dalam kondisi data apa yang diambil dan transaksi apa yang dapat dilakukan oleh data tersebut. 3. Requirement Collection and Analysis Proses mengoleksi dan menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang akan didukung oleh aplikasi basisdata dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna pada sistem yang baru. Informasi dikumpulkan untuk masing-masing user view utama meliputi: Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan. Detail mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan. Beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi basisdata yang baru. 21

4. Desain Basisdata (Database Design) Merupakan proses membuat desain untuk basisdata yang akan mendukung operasi dan sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Ada 2 pendekatan untuk mendesain basisdata, yaitu: Bottom-up Pendekatan ini dilakukan pada desain simple database dengan atribut yang sedikit. Bottom-up dimulai pada tahap fundamental dari atribut (property of entity dan relationship), analisis hubungan antar atribut, menggabungkan ke dalam relasi yang merepresentasikan entiti dan hubungan antar entiti. Top-down Digunakan pada desain basisdata yang kompleks. Pendekatan ini diilustrasikan menggunakan konsep dari model Entity-Relationship (ER), dimulai dengan mengidentifikasi entiti dan hubungan antar entiti. 5. Pemilihan DBMS (DBMS selection) Memilih DBMS yang cocok untuk mendukung aplikasi basisdata. Langkah-langkah utama untuk memilih DBMS, yaitu: Mendefinisikan cakupan tugas yang akan dilakukan. Membandingkan dua atau tiga produk DBMS. Mengevaluasi produk. Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan dari evaluasi produk DBMS. 22

6. Desain aplikasi (application design) Rancangan dari user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basisdata. Ada 2 aspek dari desain aplikasi, yaitu: Transaction design Ada 3 macam tipe transaksi, yaitu: 1. Retrieval transaction digunakan untuk mengambil data untuk ditampilkan ke layar. 2. Update transaction digunakan untuk menambah data baru, menghapus data lama atau mengubah data yang ada dalam basisdata. 3. Mixed transaction terdiri dari retrieval transaction dan update transaction. User interface design 7. Prototyping Membangun sebuah working model dari aplikasi basisdata. Tujuan dari pengembangan prototipe aplikasi basisdata adalah untuk mengidentifikasi fitur pada sistem berjalan dengan baik, atau tidak cukup, dan untuk pengembangan fitur baru dalam aplikasi basisdata. 8. Implementasi (implementation) Implementasi merupakan realisasi fisikal dari desain aplikasi dan basisdata. Program aplikasi diimplementasikan menggunakan bahasa 23

generasi ke-4 (4GL) atau generasi ke-3 (3GL). Selain itu keamanan dan integritas kontrol juga ikut diimplementasikan. 9. Data conversion and loading Pemindahan data yang ada kedalam basisdata baru dan mengkonversi aplikasi yang sudah ada agar dapat berjalan di basisdata yang baru. Langkah ini dilakukan hanya apabila sistem basisdata baru diletakkan (replace) pada sistem yang lama. 10. Pengujian (testing) Merupakan proses mengeksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. 11. Operational maintenance Proses memonitor dan memelihara sistem setelah di-install. Sistem saat ini beralih ke dalam tahap pemeliharaan yang melibatkan aktifitas berikut: Mengawasi kinerja sistem. Menjaga dan meningkatkan mutu aplikasi basisdata. 2.2.4 Entity-Relationship Modeling Menurut Connolly&Begg (2002,p330), salah satu aspek yang sulit dalam perancangan basisdata adalah kenyataannya bahwa perancangan, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data dengan cara yang berbeda. 24

2.2.4.1 Tipe-tipe Entitas Menurut Connolly&Begg (2002,p331), tipe entitas adalah grup dari objek yang memiliki sifat (property) sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan yang mempunyai keberadaan yang independen (independent). Entity occurrence, yaitu pengidentifikasian objek yang unik dari sebuah tipe entitas. 2.2.4.2 Strong and Weak Entity Strong entity type adalah tipe entitas yang tidak bergantung dengan tipe entitas yang lain. Karakteristik dari strong entity adalah masingmasing keberadaan entitas secara unik diidentifikasikan dengan primary key. Weak entity type adalah tipe entitas yang bergantung dengan entitas lain. Karakterisitik dari weak entity adalah masing-masing keberadaan entitas tidak dapat diidentifikasikan secara unik hanya dengan menggunakan atribut yang bergantung pada entitasnya. Weak entity biasanya menunjuk sebagai entitas child, dependent, atau subordinate. Strong entity biasanya menunjuk sebagai entitas parent, owner atau dominant. 2.2.4.3 Tipe-tipe Relasi Relationship type adalah sebuah kumpulan hubungan yang mempunyai arti antara entitas yang ada. (Connolly&Begg,2002,p334) 25

Relationship occurrence, yaitu keterhubungan yang diidentifikasi secara unik yang meliputi keberadaan tiap tipe entitas yang berpartisipasi. (Connolly&Begg,2002,p334) 2.2.4.3.1 Derajat Relasi Menurut Connolly&Begg (2002,p335), derajat relationship yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Derajat relationship terdiri dari: Binary relationship, keterhubungan antar dua tipe entitas. Ternary relationship, keterhubungan antar tiga tipe entitas. Quaternary relationship, keterhubungan antar empat tipe entitas. 2.2.4.3.2 Relasi Recursive Recursive relationship adalah keterhubungan antar satu tipe entitas, dimana tipe entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. (Connolly&Begg,2002,p337) 2.2.4.4 Atribut Menurut Connoly&Begg(2002,p338), atribut merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entitas atau tipe relationship. Attribute domain adalah sejumlah nilai yang diperkenankan untuk satu atribut atau lebih. Masing-masing atribut diasosiasikan dengan sebuah kumpulan nilai yang disebut domain. Domain mendefinisikan nilai potensial yang dapat 26

disimpan sebuah atribut dan memiliki kesamaan dengan konsep domain pada model relasi. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi: Simple and composite attribute Menurut Connolly&Begg(2002,p339), simple attribute adalah sebuah atribut dari sebuah komponen tunggal dengan keberadaan yang independent. Simple attribute tidak dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil, biasanya disebut juga atomic attribute. Menurut Connolly&Begg (2002,p339), composite attribute adalah sebuah atribut dari banyak (multiple) komponen, masingmasing dengan sebuah keberadaan yang independent. Beberapa atribut dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang lebih kecil dengan keberadaan independent pada masing-masing komponen. Single-valued and multi-valued attribute Menurut Connolly&Begg (2002,p339), single-valued attribute adalah sebuah atribut yang memiliki nilai tunggal pada masing-masing kejadian dari sebuah tipe entitas. Multi-value attribute adalah sebuah atribut yang memiliki nilai untuk masing-masing kejadian dari sebuah entitas. 27

Derived attribute Derived attribute adalah sebuah atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lain, dan tidak harus berada pada satu entitas. Menurut Connolly&Begg (2002,p340), ada beberapa macam kunci (key) dalam basisdata, yaitu: Candidate key Candidate key adalah kumpulan dari atribut-atribut yang diidentifikasikan secara unik pada masing-masing kejadian. Candidate key tidak boleh berisi null. Primary key Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik masing-masing kejadian dari sebuah tipe entitas. Candidate key yang tidak dipilih menjadi primary key disebut sebagai alternate key. Foreign key Foreign key adalah atribut pada suatu relasi yang sesuai dengan candidate key dari relasi lainnya. Composite key Composite key adalah sebuah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. 28

2.2.4.5 Structural Constraint Multiplicity adalah jumlah (range) dari kemungkinan kejadian dari sebuah entiti yang mungkin terhubung dengan sebuah kejadian dari entiti terkait melalui relationship tertentu (Connolly&Begg,2002,p344). One-to-one relationship Terjadi bila setiap anggota entiti A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entiti B. Sebaliknya, tiap anggota dari entiti B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entiti A. One-to-many relationship Terjadi bila setiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B. Sebaliknya, tiap anggota entiti B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entiti A. Many-to-many relationship Terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B. Sebaliknya, tiap anggota entiti B juga boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti A. 29

2.2.4.6 Enhanced Entity-Relationship Modeling Model ER yang didukung dengan konsep semantik disebut enhanced entiy relatonship. Beberapa model enhanced entiy relatonship, yaitu: 1. Specialization/Generalization Konsep specialization/generalization dapat diasosiasikan dengan tipe entiti yang dikenal dengan superclasses dan subclasses. Superclass adalah sebuah tipe entiti yang terdiri dari satu atau lebih distinct subgrouping dari tiap kejadiannya, yang perlu untuk direpresentasikan dalam model data. Subclass adalah sebuah distinct subgrouping dari kejadian dari tipe entiti, yang perlu direpresentasikan dalam model data. Specialization adalah proses memaksimalkan perbedaan antara anggota dari sebuah entiti dengan mengidentifikasi distinguishing characteristic. Generalization adalah proses meminimalkan perbedaan antara anggota dari sebuah entiti dengan mengidentifikasi kesamaan karakteristiknya. 2. Aggregation Merepresentasikan hubungan memiliki has-a atau bagian dari is-part-of antara tipe entiti, dimana satu merepresentaasikan 30

keseluruhan (whole) dan yang lain merepresentasikan bagian (part). 2.2.5 Normalisasi Menurut Connolly&Begg (2002,p376), normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan property yang diinginkan, serta memberikan data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan (enterprise). Tujuan utama dari sebuah desain relational database adalah untuk menggabungkan atribut menjadi relasi untuk meminimalkan redudansi data dan untuk mengurangi file storage space. Normalisasi adalah sebuah teknik formal untuk menganalisis relasi berdasarkan pada primary key (atau candidate key) dan functional dependency. (Codd,1972b) Adapun langkah-langkah dari normalisasi, sebagai berikut: 1. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/1NF) Menurut Connolly&Begg (2002,p388), aturan bentuk normal pertama adalah sebuah relasi dimana setiap irisan antara baris dan kolom berisikan satu dan hanya satu nilai. 2. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2NF) Menurut Connolly&Begg (2002,p392), aturan bentuk normal kedua adalah 2NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut bukan primary key bergantung secara fungsional kepada primary key. 31

Bentuk 2NF adalah berdasarkan konsep ketergantungan fungsional penuh (full functional dependency). Full functional dependency diindikasikan dengan jika A dan B adalah atribut dari sebuah relasi, B adalah ketergantungan fungsional penuh terhadap A jika B adalah secara fungsional bergantung pada A tetapi bukan merupakan himpunan bagian dari A. 3. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3NF) Menurut Connoly&Begg (2002,p394), aturan bentuk normal ketiga yaitu 3NF adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak terdapat atribut bukan primary key yang bersifat transitively dependent pada primary key. Peralihan ketergantungan (transitive dependecy), yaitu suatu kondisi dimana A,B, dan C merupakan atribut dari sebuah relasi, maka jika A B dan B C, maka C transitive dependency pada A melalui B. (Jika A tidak functionally dependent pada B atau C) 2.2.6 Desain Basisdata Konseptual, Logikal dan Fisikal Metodologi desain menurut Connoly&Begg (2002,p418) adalah suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik, perlengkapan (tool), dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi proses desain. 32

Menurut Connolly&Begg, perancangan desain basisdata dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: Perancangan basisdata konseptual Perancangan basisdata konseptual adalah sebuah proses konstruksi sebuah model informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan, tidak tergantung terhadap semua perbandingan fisikal. Langkah 1 Membangun model data konseptual lokal untuk masing-masing view Berikut ini adalah langkah-langkah dalam merancang basisdata konseptual: Langkah 1.1 Mengidentifikasi tipe entiti Bertujuan untuk mengidentifikasi tipe entitas utama yang dibutuhkan oleh user view. Langkah 1.2 Mengidentifikasi tipe relasi Bertujuan untuk mengidentifikasi relasi yang penting antara tipe entiti yang telah diidentifikasikan. Adapun langkah-langkah dalam mengidentifikasi tipe relasi adalah sebagai berikut: Menggunakan Entity-Relationship (ER) diagram. Tentukan multiplicity constraint dari tipe relasi. Memeriksa fan dan chasm trap. Memeriksa setiap entiti mempunyai relasi minimal satu. 33

Langkah 1.3 Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut dengan tipe entiti atau relasi Mengasosiasikan atribut dengan tipe entiti atau relasi yang sesuai. Langkah 1.4 Menentukan domain atribut Bertujuan untuk menentukan domain dari atribut dalam model data konseptual. Langkah 1.5 Menentukan candidate dan primary key Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key untuk masing-masing tipe entiti dan, jika terdapat lebih dari satu candidate key, pilihlah salah satu untuk dijadikan primary key. Langkah 1.6 Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concept Bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concept, seperti specialization, generalization, aggregation, dan composition. Langkah 1.7 Cek redudansi Bertujuan untuk memeriksa apakah ada redundansi dalam model basisdata. Langkah 1.8 Validasi model lokal konseptual terhadap transaksi user Untuk memastikan bahwa model konseptual dapat mendukung transaksi oleh view. 34

Langkah 1.9 Meninjau ulang model data konseptual lokal dengan pemakai Bertujuan untuk meninjau ulang model data konseptual lokal dengan pemakai untuk memastikan bahwa model tersebut adalah representasi yang sebenarnya dari view. Perancangan basisdata logikal Perancangan basisdata logikal adalah proses konstruksi sebuah model informasi yang digunakan sebuah perusahaan berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi terbebas dari DBMS tertentu dan perbandingan fisikal lainnya. Langkah 2 Membangun dan memvalidasi model data logikal lokal untuk masing-masing view Bertujuan untuk membangun model data logikal lokal dari model data konseptual lokal yang mewakili view tertentu dari perusahaan dan kemudian memvalidasi model guna memastikan model tersebut benar secara struktur (menggunakan teknik normalisasi) dan untuk memastikan model mendukung transaksi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah langkahlangkah dalam membuat model data logikal lokal: 35

Langkah 2.1 Menghilangkan fitur yang tidak sesuai dengan model relasi Bertujuan untuk memperbaiki model data konseptual lokal dengan menghilangkan fitur yang tidak sesuai dengan model relasi. Sasaran dari langkah ini adalah: Menghilangkan many-to-many (*:*) tipe relasi binary Menghilangkan many-to-many (*:*) tipe relasi recursive Menghilangkan tipe relasi yang kompleks Menghilangkan multi-valued attribute. Langkah 2.2 Menurunkan relasi untuk model data logikal lokal Tujuannya adalah membuat relasi untuk model data logikal lokal (local logical) yang merepresentasikan suatu entitas, relasi, dan juga atribut yang telah diidentifikasi. Pendeskripsian bagaimana relasi dapat diturunkan dari struktur data model yang ada, antara lain: Strong entity type Weak entity type One-to-many (1:*) tipe relasi binary One-to-one (1:1) tipe relasi binary One-to-one (1:1) relasi recursive Tipe relasi superclass/subclass Many-to-many tipe relasi binary 36

Tipe relasi kompleks Atribut multi-value. Langkah 2.3 Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi Bertujuan untuk memvalidasi relasi pada model data logikal lokal dengan menggunakan teknik dari normalisasi. Langkah 2.4 Validasi relasi dengan transaksi pemakai Bertujuan untuk memastikan bahwa relasi pada model data logikal lokal mendukung transaksi yang diperlukan oleh users view. Langkah 2.5 Mendefinisikan batasan-batasan integritas Bertujuan untuk mendefinisikan batasan-batasan integritas yang diberikan pada view. Ada 5 tipe dari batasan-batasan integritas, antara lain: Data yang dibutuhkan Attribute domain constraint Integritas entiti Integritas referensi Enterprise constraint Langkah 2.6 Meninjau ulang model data logikal lokal dengan pemakai Bertujuan untuk memastikan model data logikal lokal dan mendukung dokumentasi yang menjelaskan model tersebut sebagai representasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. 37

Langkah 3 Membangun dan memvalidasi model data logikal global Tujuannya adalah mengkombinasikan suatu model data logikal lokal individual ke dalam sebuah model data logikal global yang merepresentasikan suatu perusahaan. Langkah 3.1 Menggabungkan model data logikal lokal menjadi model global Bertujuan untuk menggabungkan suatu model data logikal lokal ke dalam suatu global logikal data model dari suatu perusahaan. Beberapa tugas dari pendekatan ini adalah sebagai berikut: Meninjau ulang nama dan isi dari suatu entitas/relasi dan candidate key. Meninjau ulang nama dan isi dari relasi/foreign key. Menggabungkan entitas/relasi dari model data lokal. Memasukkan (tanpa penggabungan) entitas/relasi yang unik pada setiap model data lokal. Menggabungkan relasi/foreign key dari model data lokal. Memasukkan (tanpa penggabungan) relasi/foreign key yang unik pada setiap model data lokal. Periksa untuk entitas, relasi, foreign key yang hilang. Periksa foreign key. Memeriksa integrity constraint. Membuat ER global/relasi diagram. 38

Meng-update dokumentasi. Langkah 3.2 Memvalidasi global logikal data model Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari model data logikal global dengan menggunakan teknik normalisasi dan juga memastikan bahwa relasi yang dibuat mendukung transaksi. Langkah 3.3 Memeriksa untuk kemungkinan pengembangan di masa depan Bertujuan untuk menentukan bagian mana yang kelihatannya akan berubah ke masa depannya dan juga memperhatikan supaya model data logikal global dapat mengakomodasi perubahan tersebut. Langkah 3.4 Meninjau ulang model data logikal global dengan user Bertujuan untuk memastikan bahwa model data logikal global itu merepresentasikan perusahaan yang ada. Perancangan basisdata fisikal Perancangan basisdata fisikal adalah proses pembuatan deskripsi sebuah implementasi basisdata pada secondary storage; dijelaskan pula mengenai relasi dasar, file organisasi, dan index yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi akses terhadap data dan juga berhubungan dengan integrity constraint dan security measure. 39

Langkah 4 Menterjemahkan model data logikal global menjadi target DBMS Bertujuan untuk menghasilkan skema basisdata relasional dari bentuk model data logikal global yang dapat diimplementasikan pada target DBMS. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut: Langkah 4.1 Merancang base relation Bertujuan untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan base relation yang diidentifikasi dalam model data logikal global pada DBMS yang dipakai. Langkah 4.2 Merancang representasi derived data Bertujuan untuk menentukan bagaimana merepresentasikan suatu data turunan pada model data logikal global dalam target DBMS. Langkah 4.3 Merancang enterprise constraint Bertujuan untuk merancang enterprise constraint untuk target DBMS. Langkah 5 Merancang representasi fisikal Bertujuan untuk menentukan file organization yang optimal untuk menyimpan base relation dan index yang dibutuhkan untuk mencapai performa yang dapat diterima, cara dimana relasi dan tuple akan ditempatkan pada secondary storage. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap ini adalah: 40

Langkah 5.1 Menganalisa transaksi Bertujuan untuk mengerti fungsi dari suatu transaksi yang mana akan dijalankan pada basisdata dan untuk menganalisa transaksi yang penting. Langkah 5.2 Memilih organisasi file Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang paling efisien untuk masing-masing base relation. Langkah 5.3 Memilih indexes Bertujuan untuk menentukan apakah penambahan indeks akan meningkatkan kinerja dari suatu sistem. Langkah 5.4 Mengestimasi kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan Bertujuan untuk memperkirakan ukuran kapasitas disk yang diperlukan untuk basisdata. Langkah 6 Merancang user view Bertujuan untuk merancang user view yang telah diidentifikasi selama pengumpulan kebutuhan dan menganalisis tingkat siklus hidup aplikasi basisdata relasional. 41

Langkah 7 Merancang mekanisme keamanan Bertujuan untuk merancang tingkat keamanan untuk basisdata yang dispesifikasikan oleh user. Ada 2 tipe keamanan basisdata: Keamanan sistem, yaitu keamanan sistem mencakup akses dan penggunaan basisdata pada tingkatan sistem, seperti username dan password. Keamanan data, yaitu menangani akses dan penggunaan objek basisdata (seperti relasi dan tampilan) dan tindakan yang user dapat peroleh pada objek. 2.3 Data Flow Diagram Data flow diagram menunjukkan flow data dalam sistem informasi, hubungan antara data flow dan bagaimana data disimpan pada lokasi yang spesifik. Data flow diagram juga menunjukkan proses perubahan data, karena DFD terkonsentrasi pada aliran data antar proses. Simbol yang digunakan: Source/Sink adalah asal dan/atau tujuan dari data. Source/sink juga menunjuk sebagai external entities karena berada di luar sistem. Proses (menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem). 42

Data Flow (menggambarkan aliran data dari suatu entity ke entiti lainnya). Data Store (tempat menyimpan data, proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data store) 2.4 STD (State Transition Diagram) State transition diagram merupakan suatu modeling tool yang menekankan pada sifat ketergantungan pada waktu dari sistem yang sedang dirancang ataupun sedang berjalan. Menurut Yourdon (1989,p260) komponen-komponen utama dari STD adalah state (status) dan arrows (panah) yang memiliki perubahan-perubahan state, antara lain: 1. Keadaan sistem (system state) Digambarkan dengan sebuah kotak persegi panjang, merupakan kumpulan keadaan atau atribut dari sebuah sistem yang mencirikan sesuatu pada waktu tertentu dan keadaan tertentu. 2. Perubahan keadaan (change of state) Digambarkan dengan tanda panah yang menghubungkan dua state yang berkaitan, seperti gambar di bawah. 43

State 1 State 2 State 3 Gambar 1.2 Change of State Sumber: Yourdon (1989,p263) 3. Kondisi dan aksi (condition and action) Komponen kondisi menyebabkan suatu perubahan keadaan, sedangkan aksi merupakan suatu tanggapan yang dilakukan sistem pada saat terjadinya perubahaan sistem. condition State 1 Action State 2 Gambar 1.3 Condition and Action Sumber: Yourdon (1989,p265) 2.5 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang sudah diproses dan direpresentasikan dalam bentuk yang sesuai dengan interpretasi manusia. (Valacich&George&Hoffer,2001,p10) 44

2.6 Pengertian Internet Internet adalah kumpulan atau jaringan yang berhubungan dengan jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Internet menyediakan sebuah infrastruktur dimana komputer yang terkoneksi (disebut sebagai host) dapat berkomunikasi. (Eaglestone,2001,p193) Internet adalah kumpulan dari berbagai jaringan yang saling terhubung secara internasional. Internet dikatakan internasional karena terdiri dari kumpulan WAN (Wide Area Network) dan LAN (Local Area Network). Internet merupakan network public karena siapa saja yang bersedia untuk membayar biaya akses ke situs yang diinginkan maka mereka dapat menggunakan jasa internet. Jaringan internet terhubung pada saluran komunikasi yang berkecepatan tinggi yang disebut dengan backbone, yang digunakan untuk mengirimkan data di antara jaringan. Internet melakukan transfer data dengan menggunakan protokol standar yang disebut TCP/IP. (Nickerson,2001,p188) 2.7 World Wide Web (WWW) Menurut Eaglestone (2001,p24), web adalah sebuah aplikasi dari internet. Web menggunakan internet untuk menyediakan fasilitas untuk: Menyimpan informasi. Menemukan dan mengembalikan informasi. Memasukkan dan memanipulasi informasi. Menyimpan dan mengeksekusi program komputer. World Wide Web, juga disebut sebagai web, WWW, dan W3 adalah ruang informasi di internet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil 45

melalui suatu skema alamat yang unik. (Mcleod,2001,p75) Berikut ini adalah istilah yang berhubungan dengan web. 2.7.1 Web Site Mengacu pada sebuah komputer yang dikaitkan ke internet yang berisi hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain di jaringan melalui suatu hypertext link. 2.7.2 Hypertext Link Penunjuk yang terdiri dari teks atau grafik yang digunakan untuk mengakses hypertext yang disimpan dalam web site. 2.7.3 Web Page Suatu file hypermedia yang disimpan di suatu web site, yang diidentifikasi oleh satu alamat yang unik. 2.7.4 Homepage Halaman pertama pada sebuah situs web. 2.7.5 Uniform Resource Locator (URL) Setiap pengaksesan, sumber web memiliki alamat yang unik pada saat diakses, disebut Uniform Resource Locator (URL). (Eaglestone,2001,p201) Menurut Mcleod (2001,p75), URL mengacu pada alamat dari suatu web page. 46

2.7.6 Browser Mengacu pada suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan kita mengambil hypermedia dengan mengetikkan parameter pencarian atau mengklik suatu grafik. (Mcleod,2001,p76) Menurut Abdul Kadir (2005), browser atau web browser adalah perangkat lunak di sisi klien yang digunakan untuk mengakses informasi web. 2.7.7 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Protocol adalah satu set standar yang mengatur komunikasi data. HTTP adalah protocol untuk hypertext. 2.7.8 Web Server Web server adalah server yang melayani permintaan klien terhadap halaman web. Apache, IIS(Internet Information System), dan Xitami merupakan contoh perangkat lunak web server. (Abdul Kadir,2005) Web server adalah perangkat keras komputer dimana halaman web disimpan dan diakses menggunakan program dari klien, atau perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengakses halaman web. Sumber: http://www.wda.org/public/help/glossary.htm 2.7.9 Web Database Menurut Abdul Kadir (2005), web database adalah aplikasi web yang dikoneksikan dengan basisdata. 47

2.7.9.1 Perancangan Web Database Terdapat 2 hal yang harus dipertimbangkan, di samping perancangan konvensional sistem basisdata, dalam merancang web database, (Eaglestone,2001,p262): 1. Perancangan halaman web Merepresentasikan web data mengambil dari basisdata atau masukan dari user. Mengasosiasikan web data perancangan hubungan untuk petunjuk di dalam maupun di antara halaman web. Perancangan tatap muka web perancangan fitur-fitur halaman web. 2. Perancangan hubungan antara web page dan basisdata web database logical mapping mapping antara displayed data dalam halaman web dengan stored data dalam basisdata. web database physical mapping implementasi mekanisme dimana data bertukar antara web page dengan basisdata. Seperti dengan basisdata, struktur dari sebuah web database dapat ditampilkan pada level abstraction yang berbeda, sesuai dengan model konseptual, logikal dan fisikal dari basisdata konvensional: Model web data conceptual harus menampilkan struktur dari informasi yang ditampilkan pada halaman web. 48

Model web data logical harus memperlihatkan bagaimana struktur konseptual direpresentasikan pada halaman web. Model web data physical harus memperlihatkan bagaimana model logikal dari halaman web tersebut diimplementasikan. The Organization Requirements Analysis Description of the Organization and System Requirements Logical Web Database Design Data Analysis Web Data Analysis Conceptual Data Model Conceptual Web Data Model Data Design Logical Web Data Design Logical Data Model Logical Web Data Model Physical Web Database Design Physical Database Design Physical Web Database Design Physical Data Model Gambar 1.4 Bagan Perancangan Web Database Sumber: Eaglestone (2001,p264) 2.7.9.2 Teknologi Web Menurut Abdul Kadir (2005), dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis, terdapat 2 macam pengelompokan, yaitu: 49

1. Teknologi pada sisi klien Teknologi web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Kelemahan pendekatan ini adalah terdapat kemungkinan bahwa browser pada klien tidak mendukung fitur kode perluasan HTML. Kelebihannya yaitu memungkinkan penampilan yang bersifat dinamis. 2. Teknologi pada sisi server Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server. Beberapa keuntungan pada sisi server, yaitu: Mengurangi lalu lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server. Mencegah masalah yang tidak kompatibel. Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server. Mencegah klien mengetahui rahasia kode. 2.8 Active Server Page (ASP) ASP merupakan salah satu implementasi middleware, walaupun dalam prakteknya merupakan bagian dari web server seperti PWS (Personal Web Server) atau IIS (Internet Information System), yang bertugas menterjemahkan skrip yang tersimpan dalam berkas dengan ekstensi.asp. Skrip adalah kode yang menuntun komputer untuk melakukan tindakan yang dikehendaki oleh pembuatnya. Middleware adalah perangkat lunak yang 50

bekerja sama dengan web server dan berfungsi menterjemahkan kode-kode tertentu, menjalankan kode-kode tersebut, dan memungkinkan berinteraksi dengan basisdata. (Abdul Kadir,2005) 51