BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5)."

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis (O Brien, 2004, p7). Dari sini dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis yang tersimpan, mempunyai arti dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Basis Data Menurut Connolly (2005, p15), basis data adalah kumpulan data yang berhubungan secara logikal dan gambaran data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan suatu perusahaan. Basis data dapat dengan mudah diakses, dikelola dan diperbaharui. Sistem Basis Data Pengertian Sistem Basis Data Sistem basis data (Database Management System) merupakan program pada sistem yang penggunanya dapat mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basis data (Connolly, 2005, p16). Sistem basis data memiliki fasilitas sebagai berikut:

2 8 - User dapat mendefinisikan basis data, biasanya melalui DDL (Data Definition Language). DDL ini membantu user menentukan tipe data dan struktur serta pembatas pada data yang disimpan di dalam basis data. - User dapat memasukkan (insert), memperbaharui (update), menghapus (delete), dan mengambil kembali (retrieve) data dari basis data. Biasanya menggunakan DML (Data Manipulation Language) dalam prosesnya. - Dapat mengontrol akses ke basis data, contohnya: Sistem keamanan (security system), di sini ada pembatasan user mana saja yang boleh masuk ke dalam basis data. Sistem yang terintegrasi (integrity system), yang memelihara konsistensi dari data yang ada. Sistem kontrol perbaikan (recovery control system), di mana memperbaiki basis data ke keadaan sebelumnya jika ada perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software) yang rusak Komponen-komponen Sistem Basis Data Sistem basis data terdiri dari 5 komponen utama (Connolly, 2005, p18), yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, prosedur (procedures), dan orang (people). Perangkat Keras (hardware) Hardware dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi pada sistem basis data, hardware dapat berupa sebuah komputer sampai banyak komputer yang terhubung ke dalam suatu jaringan. Hardware ini juga harus yang memiliki kualitas dan kemampuan yang besar agar mendapat performa yang baik di sistem basis data.

3 9 Perangkat Lunak (software) Komponen software terdiri dari perangkat lunak sistem basis data itu sendiri dan program aplikasinya. Keduanya digunakan secara bersama dengan sistem operasi (operating sistem). Beberapa contoh program aplikasi yang digunakan antara lain adalah C, C++, Java, Visual Basic yang merupakan program generasi ketiga. Selain itu diperlukan juga program aplikasi tambahan generasi keempat seperti SQL yang ditanamkan dalam setiap berbagai program aplikasi generasi ketiga untuk membantu mempermudah kinerja. Data Merupakan komponen terpenting dalam sistem basis data, data merupakan penghubung antara mesin dan manusia. Prosedur (procedures) Merupakan instruksi dan aturan yang menetukan desain beserta penggunaan sistem basis data. Prosedur ini berisi instruksi untuk masuk ke sistem basis data, menggunakan fasilitas sistem basis data secara khusus, memulai dan menghentikan sistem basis data, membuat backup dari sistem basis data. Orang (people) Orang yang termasuk di dalam sistem ada beberapa macam, antara lain: - Data Administrator Merupakan orang yang bertanggung jawab mengatur sumber dari data termasuk dari database planning, pengembangan, maintenence of standart, procedures serta membuat rancangan basis data konseptual dan logikal.(connoly,2005,p309)

4 10 - Database Administrator Orang yang bertanggung jawab merealisasikan basis data fisikal, termasuk perancangan basis data fisikal dan implementasinya pengaturan security dan kontrol integrasi, memonitoring performa dari sistem dan melakukan reorganisasi apabila dibutuhkan.(connoly,2005,p309) - Database Designer Terbagi menjadi 2 yaitu perancang sistem basis data logikal (logikal database designer) dan perancang sistem basis data fisikal (physical database designer). Logikal database designer lebih ke arah mengidentifikasikan data, hubungan antar data dan batasan dari data yang ada di dalam basis data. Sedangkan physical database designer menentukan bagaimana basis data fisikal dinyatakan. - Application Developers Tugasnya adalah mengimplementasikan program aplikasi agar dapat digunakan dengan baik oleh user. - End-Users Disebut juga dengan clients atau pengguna sistem basis data yang telah dirancang dan diimplementasikan, serta dipelihara juga untuk memenuhi kebutuhan informasi Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data Keuntungan Sistem Basis Data menurut McLeod (2001, p193) antara lain: Mengurangi pengulangan data

5 11 Jumlah total data yang ada dapat dikurangi dengan menghapus data-data yang sama atau duplikat. Sehingga tidak ada yang namanya redudansi data. Mendapatkan independensi data Spesifikasi data disimpan dalam skema tiap program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data. Mengintegrasikan data dari sejumlah file Ketika file dibuat untuk membentuk kaitan logis, pengaturan secara fisik tidak lagi menjadi kendala. Pengaturan logikal, view bagi tiap user dan program aplikasi itu sendiri tidak harus direpresentasikan secara langsung di media penyimpan fisik. Mengambil data dan informasi secara cepat Hubungan-hubungan logis dan DML serta bahasa query memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit, yang sebelumnya mungkin butuh waktu berjam-jam bahkan berhari-hari. Meningkatkan kemanan Dengan adanya sistem basis data, dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti user id,password, dan penyandian (encryption). Data juga lebih aman jika dikelola melalui sistem basis data. Sedangkan kerugian Sistem Basis Data antara lain : Piranti lunak yang mahal

6 12 Sistem basis data membutuhkan piranti lunak yang mahal, karena tidak semua piranti lunak dapat digunakan untuk sistem basis data. Konfigurasi perangkat keras yang berskala besar Selain itu dibutuhkan juga perangkat keras dalam skala besar yang memerlukan konfigurasi dalam menjalankan sistem basis data. Perangkat keras yang dibutuhkan juga harus yang dapat menunjang proses sistem basis data. Butuh orang ahli untuk mengerjakannya Jika ingin menggunakan sistem basis data membutuhkan orang dalam mengerjakannya. Seperti Database Administrator dan Database Designer. Pemodelan Hubungan Entitas (Entity Reationship) Pemodelan hubungan entitas adalah sebuah pendekatan top-down untuk rancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang disebut entitas (entity) dan hubungan (relationship) antara data yang harus direpresentasikan dalam model (Connolly, 2005, p342). Komponen utama model E-R, yaitu entitas (entity), hubungan (relationship), dan atribut (attribute) Jenis Entitas (Entity Type) Menurut Connolly (2005, p343) jenis entitas merupakan sekumpulan objek dengan properti yang sama, di mana diidentifikasikan oleh perusahaan karena memiliki keberadaan bebas. Sedangkan entity occurrence adalah objek unik dari suatu jenis entitas.(connoly,2005,p345)nama jenis entitas umumnya adalah kata benda tunggal.

7 Jenis Hubungan (Relationship Type) Relationship type adalah sekumpulan hubungan antar jenis entitas yang memiliki arti (Connolly, 2005, p346). Sedangkan relationship occurrence adalah sebuah hubungan yang dapat diidentifikasikan secara unik, yang meliputi sebuah kejadian (occurrence) dari setiap jenis entitas yang ada (Connolly, 2005, p346). Biasanya sebuah relationship dinamakan dengan menggunakan kata kerja, atau dengan sebuah frase singkat yang meliputi sebuah kata kerja. Sedangkan tanda panah mengindikasikan arah yang benar untuk mengartikan suatu relationship (Connolly, 2005, p346). Relationship type biasanya digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan jenis entitas yang berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan nama relasinya dan tanda panah hanya bersifat satu arah saja Derajat Jenis Hubungan (Degree of Relationship Type) Derajat Jenis Hubungan adalah jumlah jenis entitas yang ada dalam sebuah hubungan (Connolly, 2005, p347). Sebuah hubungan yang memiliki derajat dua dinamakan binary (Connolly, 2005, p348). Sebuah hubungan derajat tiga dinamakan ternary, dan jika sebuah hubungan memiliki derajat empat dinamakan quaternary (Connolly, 2005, p348). Di hubungan tersebut ada lambang belah ketupat yang digunakan untuk merepresentasikan hubungan yang memiliki derajat lebih dari dua. Nama dari hubungan tersebut ditampilkan di dalam belah ketupat dan tidak ada panah berarah (Connolly, 2005, p348).

8 Recursive Relationship Menurut Connolly (2005, p349) Recursive relationship adalah sebuah jenis hubungan di mana jenis entitas yang sama digunakan lebih dari sekali untuk peran yang berbeda. Jika dua buah entitas dihubungkan melalui lebih dari satu hubungan maka nama peran juga dapat digunakan Atribut (Attributes) Atribut adalah properti sebuah entitas atau hubungan (Connolly, 2005, p350). Domain atribut adalah sekumpulan nilai yang dibolehkan bagi satu atau lebih atribut (Connolly, 2005, p351). Atribut dapat diklasifikasikan menjadi: Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaannya yang independen (Connolly, 2005, p351). Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, masing-masing dengan keberadaan yang independen (Connolly, 2005, p351). Single-valued attribute adalah atribut yang hanya memiliki sebuah nilai untuk setiap occurrence dari sebuah jenis entitas (Connolly, 2005, p351). Multi-valued attribute adalah sebuah atribut yang memiliki banyak nilai untuk setiap occurrence dari sebuah jenis entitas (Connolly, 2005, p352). Derived attribute adalah atribut yang merepresentasikan sebuah nilai yang dapat diturunkan dari atribut atau kumpulan atribut yang berhubungan (Connolly, 2005, p352).

9 Kunci (keys) Candidate key adalah himpunan minimal atribut yang secara unik mengidentifikasikan setiap kejadian dari sebuah jenis entitas (Connolly, 2005, p352). Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan secara unik setiap kejadian dari sebuah jenis entitas (Connolly, 2005, p353). Pada sebuah entitas biasanya terdapat lebih dari satu candidate key yang salah satunya harus dipilih untuk menjadi primary key. Composite key adalah sebuah candidate key yang terdiri atas dua atau lebih atribut (Connolly, 2005, p353) Tipe-tipe Entitas yang Kuat dan Lemah (Strong and Weak Entity Types) Entitas yang kuat adalah entitas yang keberadaannya tidak tergantung pada entitas lain (Connolly, 2005, p354). Sedangkan entitas yang lemah adalah entitas yang keberadaannya tergantung dari keberadaan entitas lainnya (Connolly, 2005, p355) Multiplisitas (Multiplicity) Menurut Connolly (2005, p356) Multiplicity adalah jumlah peristiwa pada satu jenis entitas yang mungkin terjadi yang dapat menghubungkan ke suatu kejadian dari jenis entitas melalui hubungan tertentu. Ada 3 jenis tipe hubungan yang umum digunakan antara lain (Connolly, 2005, p357):

10 16 One-to-One (1:1) Relationship Contoh: Gambar 2.1 One-to-One (1:1) Relationship One-to-Many (1:*) Relationship Contoh: Gambar 2.2 One-to-Many (1:*) Relationship

11 17 Many-to-Many (*:*) Relationship Contoh: Gambar 2.3 Many-to-Many (*:*) Relationship Database Application Lifecycle (DBLC) Sistem basis data merupakan komponen dasar dari sistem informasi yang luas dari organisasi yang lebih besar, siklus aplikasi basis data (database application lifecycle) dihubungkan dengan siklus hidup sistem informasi (Connolly, 2005, p283). Tahapan di dalam database application lifecycle tidak harus berurutan, tetapi melibatkan juga beberapa pengulangan ke tahapan sebelumnya (feedback loops). Tahapan-tahapan database application lifecycle dapat dilihat pada gambar 2.4.

12 18 Gambar 2.4 Database Application Lifecycle (Connolly, 2005, p284)

13 Perencanaan Basis Data (Database Planning) Perencanaan basis data harus terintegrasi dengan seluruh sistem informasi yang ada dari organisasi. Ada 3 hal yang mempengaruhi dalam memformulasi sistem Informasi menurut Connoly (2005,p285): Identifikasi dari rencana perusahaan dan juga tujuan dari kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan Evaluasi dari sistem informasi yang ada sekarang, menganalisis kekuatan serta kelemahannya. Penilaian dari teknologi Informasi yang mungkin menguntungkan dan ada di masa mendatang. Selain itu menurut Connolly (2005, p286), langkah-langkah utama dalam perencanaan basis data antara lain: Mendefinisikan pernyataan misi (mission statement) yang mendefinisikan tujuan utama basis data. Mission statement membantu memperjelas tujuan proyek basis data dan menyediakan jalur yang lebih jelas terhadap pembuatan sistem basis data yang dibutuhkan dengan efisien dan efektif. Mendefinisikan tujuan misi (mission objectives) yang mengidentifikasikan suatu tugas khusus yang harus didukung basis data. Mission statement dan mission objectives dapat disertai beberapa informasi tambahan yang menjelaskan secara umum apa yang harus dilakukan, sumber mana yang diperlukan untuk melakukannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu semua.

14 20 Selain itu perencanaan basis data juga harus meliputi pengembangan standar yang mengatur bagaimana data akan dikumpulkan, bagaimana format harus ditentukan, dokumentasi apa saja yang akan diperlukan, dan bagaimana rancangan dan pelaksanaan akan terjadi Pendefinisian Sistem (system definition) Pendefinisian sistem menjelaskan lingkup dan batasan aplikasi basis data dan user view utama (Connolly, 2005, p286). Di dalam system definition terdapat user view yang menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basis data dari sudut pandang jabatan tertentu, seperti manajer atau pengawas, maupun dari sudut pandang bidang aplikasi perusahaan, seperti pemasaran, personalia, atau pengawasan persediaan, dalam hubungannya dengan data yang akan disimpan dan transaksi yang akan dijalankan terhadap data itu (Connolly, 2005, p287) Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis (Requirement Collection and Analysis) Merupakan suatu proses resmi dengan menggunakan teknik-teknik seperti wawancara atau kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai sistem dan kebutuhan-kebutuhannya dinamakan teknik pencarian fakta (fact-finding techniques) (Connolly, 2005, p288). Teknik pencarian fakta (fact-finding techniques) yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yaitu: Memeriksa Dokumentasi (Examining Documentation) Memeriksa dokumentasi dapat bermanfaat ketika mencoba memperoleh pemahaman mengenai bagaimana kebutuhan akan suatu basis data

15 21 muncul. Dengan memeriksa dokumen, formulir, laporan, dan file yang berhubungan dengan sistem sekarang, pengertian tentang sistem dapat diperoleh dengan cepat (Connolly, 2005, p317). Wawancara (Interviewing) Wawancara atau interviewing dapat memberikan informasi dari seseorang secara langsung (Connolly, 2005, p317). Keuntungan teknik wawancara antara lain (Connolly, 2005, p318): - Memungkinkan orang yang diwawancarai dapat menjawab pertanyaan dengan bebas dan terbuka. - Memungkinkan orang yang diwawancarai merasa sebagai bagian dari proyek. - Membuat pewawancara dapat menindaklanjuti komentar yang menarik dari orang yang diwawancara. - Memungkinkan pewawancara dapat menyesuaikan pertanyaan selama wawancara. - Memungkinkan pewawancara dapat mengamati bahasa tubuh dari orang yang sedang diwawancara. Sedangkan kerugian dari teknik wawancara adalah: - Memakan banyak waktu dan biaya, serta tidak praktis. - Sukses atau tidaknya wawancara tergantung pada kemampuan komunikasi pewawancara. - Kesuksesan wawancara tergantung pada keinginan orang yang diwawancarai untuk berpartisipasi dalam wawancara.

16 22 Mengamati perusahaan dalam operasinya (Observing the Enterprise in Operation) Teknik observasi ini memungkinkan orang lain untuk berpartisipasi, melihat seseorang melakukan kegiatan secara langsung, untuk mempelajari sistem (Connolly, 2005, p319). Keuntungan teknik observasi ini antara lain (Connolly, 2005, p319): - Memungkinkan memeriksa validitas fakta dan data yang akan diperiksa. - Memungkinkan pengamat dapat melihat dengan jelas apa yang sedang dilakukan. - Pengamat dapat memperoleh data yang menjelaskan lingkungan fisik tugas. - Cara ini relatif tidak mahal. - Pengamat dapat membuat pengukuran kerja. Sedangkan kerugian teknik ini antara lain (Connolly, 2005, p319): - Orang mungkin menampilkan dengan berbeda sewaktu diamati. - Ada kemungkinan melewatkan tugas-tugas pengamatan yang meliputi berbagai tingkatan kesulitan atau volume yang biasanya dialami selama jangka waktu itu. - Beberapa tugas tidak selalu dapat ditampilkan sama seperti ketika sedang dilakukan pengamatan. - Mungkin kurang praktis.

17 23 Penelitian (Research) Yaitu teknik pencarian fakta yang berguna yaitu melakukan penelitian terhadap aplikasi dan masalah (Connolly, 2005, p319). Keuntungan teknik penelitian antara lain (Connolly, 2005, p320): - Dapat menghemat waktu jika solusi telah tersedia. - Peneliti dapat melihat bagaimana orang lain dapat mengatasi masalah serupa atau memenuhi kebutuhan serupa. - Membuat peneliti selalu up-to-date dengan perkembangan baru. Sedangkan kerugian teknik penelitian antara lain (Connolly, 2005, p320): - Menghabiskan banyak waktu. - Membutuhkan akses ke sumber informasi yang tepat. - Dapat saja tidak membantu memecahkan masalah karena tidak terdokumentasi Perancangan Basis Data Perancangan basis data dibagi menjadi 3 tahap, yaitu perancangan basis data konseptual, perancangan basis data logikal dan perancangan basis data fisikal Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design) Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun model informasi yang digunakan dalam organisasi, bebas dari semua pertimbangan fisikal (physical) (Connolly, 2005, p439). Pertimbangan yang dimaksud meliputi DBMS yang akan digunakan, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras, kinerja, dan pertimbangan fisik lainnya. Langkah-langkah metode konseptual adalah (Connolly, 2005, p440): 1. Mengidentifikasi jenis entitas

18 24 2. Mengidentifikasi jenis hubungan 3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas atau jenis hubungan 4. Menentukan attribute domains 5. Menentukan atribut candidate key dan primary key 6. Pertimbangkan penggunaan enhance modeling concepts (fakultatif) 7. Memeriksa redundansi model 8. Memvalidasi model konseptual lokal terhadap transaksi user 9. Meninjau model data konseptual lokal dengan user Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design) Perancangan basis data logikal adalah proses membangun model informasi yang digunakan organisasi berdasarkan model data tertentu, tetapi tidak tergantung dari Database Management System (DBMS) dan pertimbangan fisik lainnya (Connolly, 2005, p462). Langkah-langkah dalam metodologi perancangan basis data logikal antara lain (Connolly, 2005, p462): 1. Membuat hubungan untuk model data logikal lokal 2. Memvalidasi hubungan menggunakan normalisasi 3. Memvalidasikan hubungan terhadap transaksi user 4. Mendefinisikan integrity constraint 5. Melihat kembali model data logikal lokal yang dibuat dengan user 6. Menggabungkan model data logikal ke dalam model data global Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design) Rancangan basis data fisikal merupakan proses yang menghasilkan uraian tentang pelaksanaan basis data pada tempat penyimpanan kedua (secondary storage);

19 25 rancangan basis data fisikal menjelaskan hubungan dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan batasan integritas dan langkah-langkah pengamanan yang berkaitan (Connolly, 2005, p496). Langkah-langkah metodologi rancangan basis data fisikal antara lain: 1. Menerjemahkan model data logikal global untuk DBMS sasaran Langkah-langkahnya antara lain: a. Merancang hubungan dasar b. Merancang representasi data turunan c. Merancang batasan perusahaan 2. Merancang representasi fisik Langkah-langkahnya antara lain: a. Menganalisis transaksi b. Memilih organisasi file c. Memilih indeks d. Memperkirakan persyaratan tempat penyimpanan 3. Merancang user view 4. Merancang mekanisme keamanan Normalisasi (Normalization) Menurut Connolly (2005, p387), normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan sekelompok relasi dengan properti yang diinginkan, memberikan data kebutuhan dari suatu perusahaan. Ada 6 tahap normalisasi menurut Connolly (2005, p401):

20 26 1. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF) Definisi dari bentuk pertama ini menurut Connolly (2005, p403) adalah sebuah relasi di mana setiap baris dan kolom mempunyai hanya satu nilai. Dengan mentransfer data dari sumber ke dalam format tersebut dan tabel dalam bentuk tidak normal akan diubah ke bentuk normal pertama dengan menghilangkan kelompok yang berulang seperti atribut atau beberapa atribut. 2. Bentuk Normalisasi Kedua (2NF) Definisi dari bentuk kedua ini menurut Connolly (2005, p407) adalah sebuah relasi yang ada pada bentuk normal pertama, dan setiap atribut yang bukan primary key ketergantungan fungsional penuh pada primary key. Yang didasarkan pada konsep ketergantungan fungsional secara penuh. Perubahan dari 1NF ke 2NF ditentukan dengan menghilangkan ketergantungan parsial yang dilakukan dengan cara memindahkan ke dalam relasi baru dengan duplikasi dari determinannya. 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Definisi dari bentuk ketiga ini menurut Connolly (2005, p408) adalah sebuah relasi dimana memenuhi 1NF dan 2NF dan dimana atribut tidak primary key mengalami ketergantungan transitif pada primary key. Normalisasi 2NF ke 3NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan transitif. Jika terdapat ketergantungan transitif, maka dihilangkan dari relasi dengan menempatkan atribut pada suatu relasi yang baru dengan duplikasi determinannya.

21 27 4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Definisi dari BCNF ini menurut Connolly (2005, p419) adalah suatu relasi jika dan hanya jika setiap determinan tersebut adalah kandidat. BCNF berdasarkan pada prinsip ketergantungan fungsional. Perbedaan BCNF dan 3NF adalah jika 3NF memungkinkan sebuah relasi memiliki A sebagai primary key dan B ketergantungan fungsional terhadap A, B boleh tidak merupakan kunci kandidat, sedangkan dalam BCNF, B harus merupakan kunci kandidat (candidate key). 5. Bentuk Normal Keempat (4NF) Definisi dari 4NF menurut Connolly (2005, p430) adalah suatu relasi yang memenuhi BCNF dan tidak mengandung nontrivial multi-valued dependencies. Tipe ketergantungan seperti Multi-valued dependency (MVD) menyebabkan pengulangan data, MVD menggambarkan ketergantungan antara atribut dalam suatu relasi. 6. Bentuk Normal Kelima (5NF) Definisi dari 5NF menurut Connolly (2005, p431) adalah suatu relasi yang tidak memiliki ketergantungan gabungan (join dependency). 5NF ini juga sering disebut project-join normal form. Join dependency menggambarkan sebuah tipe ketergantungan. Contohnya, sebuah relasi R dengan subset dari atribut R menunjuk A, B... Z, sebuah relasi R memenuhi join dependency jika dan hanya jika setiap nilai resmi dari R sama dengan penggabungan proyeksi A, B... Z.

22 28 Sistem Akuntansi Pembelian Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri. Pembelian juga dapat berupa pembelian barang produksi dan barang nonproduksi, pembelian barang produksi digunakan dalam kegiatan produksi perusahaan, sedangkan pembelian barang non-produksi biasanya berupa inventory kantor atau maintenance mesin produksi. Menurut Mulyadi (2001, p300) fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian antara lain: Fungsi Gudang Fungsi gudang bertugas untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Fungsi Pembelian Fungsi pembelian bertugas untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, melakukan negoisasi harga dengan pemasok dan mengeluarkan pesanan pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi Penerimaan Fungsi ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat

23 29 atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan utang dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertugas untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau penyelengaraan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat persediaan bertugas untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan. Pedoman Perancangan Antarmuka User Menurut Shneiderman (1998,pp74-75), ada delapan aturan emas (Eight Golden Rules ) dalam merancang antarmuka pemakai, yaitu : 1. Berusaha untuk konsisten Konsisten urutan aksi dibutuhkan dalam situasi yang sama pada setiap halaman. Yang perlu diperhatikan adalah konsisten dalam penggunaan jenis font, warna, symbol, tata letak, dan bentuk tombol. 2. Memungkinkan pengguna menggunakan shortcut

24 30 Dengan adanya peningkatan dalam penggunaan shortcut, maka dapat meningkatkan kecepatan tampilan frekuensi penggunaan atau kecepatan interaksi dan mengurangi jumlah interaksi yang diperlukan. 3. Memberikan umpan balik (feed back) yang informatif Memberikan respon yang sesuai dengan aksi yang dilakukan pengguna, sehingga dapat membantu pengguna untuk mengerti sistem yang telah dibuat dalam suatu aplikasi. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir Agar pemakai dapat mengetahui kapan suatu kelompok aksi dapat beralih ke kelompok aksi berikutnya. Urutan dari suatu aksi haruslah terorganisir yang terdiri dari permulaan, tengah, dan akhir. 5. Memberikan pencegahan dan penanganan kesalahan yang sederhana Jika memungkinkan, sistem yang dirancang tidak membuat pengguna melakukan kesalahan yang serius. Apabila pengguna melakukan kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan serta memberikan instruksi sederhana dan spesifik agar pengguna dapat dengan mudah melakukan perbaikan. 6. Memungkinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah Jika memungkinkan, aksi harus bisa dibalik. Hal ini dapat mengurangi kegelisahan pengguna, karena kesalahan yang dilakukan oleh pengguna dapat diperbaiki.

25 31 7. Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control) Untuk mendorong pengguna agar lebih berinisiatif dalam melakukan aksi daripada menunggu respon dari sistem untuk melakukan aksi. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan manusia memproses informasi dalam ingatan jangka pendek mengharuskan tampilan harus sederhana, tampilan halaman yang banyak dapat digabungkan, frekuensi window-motion dikurangi, dan waktu latihan yang cukup untuk pengkodean, membantu ingatan, dan melakukan urutan urutan aksi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam teori umum membahas tentang teori teori yang berhubungan basis data meliputi pengertian Data, Basis Data (Database), Sistem Basis Data (Database System), Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar 2.1.1 Pengertian Data Menurut Kadir (2000, p7), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Basisdata 2.1.1 Data Data adalah fakta atau observasi tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus, data adalah pengukuran objektif terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p352), data adalah fakta-fakta mentah, yang tidak teroganisir untuk menyampaikan arti yang spesifik. Menurut Hoffer (2002, p4), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI Teori umum yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1. Data Data merupakan sebuah fakta di dalam kehidupan keseharian kita yang dapat berbentuk kalimat dan angka. Semua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari 13 sungai yang membelah kota Jakarta, terdapat ratusan industri yang harus selalu dilakukan pengambilan contoh secara berkala. Apabila terdapat industri yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Elmasri dan Navathe (1994, p2), data merupakan fakta-fakta yang telah diketahui untuk dapat disimpan dan yang mempunyai

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008 iv BINUS UNIVERSITY Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN STUDI KASUS PT BANDO INDONESIA Hervania (0800735223)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Connolly (2002,p19) data adalah jembatan yang menghubungi antara komponen manusia dan komponen mesin. Menurut Mc Leod (2001,p15) data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan Pengumpulan dan Analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian perusahaan yang didukung

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data dan Informasi. Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data dan Informasi. Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut Navathe dan Elmasri (2000, p4), data adalah fakta yang dapat disimpan dan memiliki arti. Data dapat diolah menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1 Teori Basis Data Teori yang berkaitan dengan basis data seperti data, basis data (database), Database Management System (DBMS), Database Application, Entity

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, maupun pemrosesan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PT. SINAR CIPTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media

BAB 2 LANDASAN TEORI. mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). yang telah diketahui, yang dapat dikumpulkan dan disimpan dalam media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol angka yang secara relatif mempunyai arti bagi user (McLeod dan Schell, 2001, p12). Menurut

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Whitten-Bently-Ditman (2004, p38), analisis adalah suatu proses yang bertujuan untuk memberikan pengertian yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini akan diuraikan secara ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan basis data dan topik pendukung analisis dan perancangan aplikasi basis data sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer dalam pencatatan kegiatan usaha pada saat ini adalah suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak komputer yang telah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori tentang Basis Data Aplikasi basis data sudah umum digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, pembelian barang menggunakan kartu kredit, pemesanan tiket

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata,

Lebih terperinci

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. SWARI ANDINI

ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. SWARI ANDINI ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. SWARI ANDINI I Gusti Made Karmawan, Tangkas Udoyono, Ita Ernala Kaban Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Data Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data Dalam sebuah sistem informasi, data merupakan salah satu komponen yang sangat penting agar sistem informasi tersebut dapat berjalan. Di dalam sistem informasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Pada bab akan dibahas tentang landasan teori yang dipakai untuk pembuatan skripsi ini meliputi: 2.1.1 Pengertian Data Data merupakan hal yang penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Sistem Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Dasar Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Dasar Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15), adalah fakta-fakta yang belum diolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan beberapa teori yang menjadi landasan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan beberapa teori yang menjadi landasan untuk 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendekatan Basis Data Pada bab ini, akan diuraikan beberapa teori yang menjadi landasan untuk membahas dan menganalisa masalah yang berkaitan dengan pendekatan basis data dan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah berkembang sangat pesat di mana teknologi tidak hanya sebagai pelengkap untuk menunjang kebutuhan informasi, namun telah menjadi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI BASIS DATA MARKETING PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Office Automation Pada PT. DEVA ADHINES

Analisis dan Perancangan Sistem Office Automation Pada PT. DEVA ADHINES UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 Analisis dan Perancangan Sistem Office Automation Pada PT. DEVA ADHINES Rifky Zulfikar 0800757584

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu, berikut pemaparan beberapa kajian penelitian : (C Wibowo, A. Angelia, A.Natalia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi sistem, definisi data dan informasi, definisi teknologi informasi, definisi sistem informasi, definisi perancangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sesuatu, kejadian, aktivitas dan transaksi yang didapat, dicatat, disimpan, dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. sesuatu, kejadian, aktivitas dan transaksi yang didapat, dicatat, disimpan, dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p15), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian, aktivitas dan transaksi yang didapat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data yang terhubung secara logikal satu satu sama lain dan deskripsi dari suatu data yang dirancang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER Universitas Bina Nusantara Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basisdata 2.1.1 Pengertian Basisdata Menurut Connolly (2005, p14), Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Strata-1. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PADA PT.TRIJAYA MULTI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : Secara tradisional data memiliki hierarki sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : Secara tradisional data memiliki hierarki sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar Teori-teori pokok yang merupakan teori-teori landasan bagi teori-teori lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : 2.1.1 Pengertian Data Data merupakan sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang teori teori yang berhubungan serta mendukung penulisan skirpsi ini, baik itu teori umum maupun teori khusus. 2.1 Teori Umum Hal hal umum yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Basis Data Pengertian Basis Data. Menurut Connolly (2002, p14), Basis data adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Basis Data Pengertian Basis Data. Menurut Connolly (2002, p14), Basis data adalah suatu 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), Basis data adalah suatu kumpulan data yang berhubungan secara logika dan dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Sistem Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan sekumpulan data yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sistem Basis Data 2.1.1 Data Menurut Everest (1986, p3), data adalah fakta yang dipresentasikan dengan nilai berupa angka, karakter string, atau symbol yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendekatan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Silberschatz, Korth, dan Sudarshan (2011, p1), basis data adalah kumpulan data yang berisi informasi yang relevan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Umum 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Whitten-Bently-Ditman (2004, p38), analisis adalah suatu proses yang bertujuan untuk memberikan pengertian yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori Umum ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan secara umum dalam penyusunan skripsi ini dan nantinya yang akan menjadi landasan di dalam melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori dasar / umum Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan skripsi. Teori-teori yang digunakan didapatkan dari berbagai sumber buku dan

Lebih terperinci