25 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung dengan topik Analisis Dukungan Sosial, Interaksi Suami-Istri, dan Kualitas Perkawinan pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu tertentu. Data cross sectional study mencakup karakteristik keluarga pada saat istri atau ibu yang menjadi tenaga kerja wanita, dukungan sosial, interaksi suami-istri, dan kualitas perkawinan. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang memiliki penduduk yang cukup banyak bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan yang dilakukan dari bulan Febuari 2011 hingga Desember 2011 yang mencakup persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan penulisan laporan. Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi dari penelitian ini yaitu keluarga TKW yang berada di Desa Pada Asih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Kriteria contoh pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki istri bekerja sebagai TKW di luar negeri minimal selama enam bulan dan memiliki anak usia dibawah 18 tahun. Responden pada penelitian ini adalah suami yang memiliki istri bekerja sebagai TKW. Penarikan contoh menggunakan metode non probability sampling dengan teknik snowball, yaitu metode yang dilakukan dengan mencari satu individu responden dengan karakteristik yang dicari dalam wilayah tertentu, kemudian ditanyai dengan pertanyaan dari kuesioner yang telah disiapkan. Pencarian contoh dilakukan dari siang hari hingga malam hari dengan bantuan kader posyandu Desa Padaasih. Kader posyandu tersebut juga menjabat sebagai ketua RT 27 dan RT 28. Informasi yang diberikan berupa identitas ketua RT dari semua RT di Desa Padaasih. Setelah mendapatkan informasi mengenai ketua RT di Desa Padaasih, enumerator mendatangi rumah ketua RT dan menanyakan siapa calon responden yang memiliki kriteria yang sama. Hal ini dilakukan hingga tercapai target jumlah contoh yang diminta yaitu
26 60 keluarga berasal dari Desa Padaasih. Metode penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 2. Propinsi Jawa Barat Purposive. Jawa barat merupakan propinsi yang paling banyak jumlah pengiriman TKW keluar negeri (BPS 2010). Kabupaten Sukabumi Purposive. Kabupaten sukabumi merupakan peringkat ke empat pengiriman TKW terbanyak (BNP2TKI 2010). Kecamatan Cisaat Purposive. Kecamatan Cisaat merupakan kecamatan yang paling banyak mengirimkan jumlah TKW (Disnakertrans 2008). Desa Padaasih Purposive. Desa Padaasih merupakan desa yang paling banyak penduduk desanya menjadi TKW. n keseluruhan= 60 responden Teknik Snowball Gambar 2 Metode Penarikan Contoh
27 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu kuisioner terstruktur yang meliputi: (1) Karateristik istri (umur, pendidikan, pekerjaan, dan riwayat sebagai TKW), (2) Karakteristik suami dan keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan, dan besaran keluarga), (3) Dukungan sosial (keluarga luas, tetangga, PJTK), (4) Interaksi dalam suami-istri (komunikasi dan bonding suami-istri), dan (5) Kualitas perkawinan (kebahagiaan perkawinan dan kepuasan perkawinan). Peneliti mengembangkan kuesioner berdasarkan berbagai penelitian serupa terdahulu dan kuesioner telah diuji realibilitas dan validitasnya. Daftar pertanyaan pada kuesioner berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Data sekunder diperoleh melalui data dari BPS (Badan Pusat Statistik), data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transformasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, gambaran umum wilayah penelitian dan data penduduk yang diperoleh dari kantor Kecamatan dan Desa setempat, dan literatur-literatur lainnya yang mendukung. Secara lebih rinci peubah, skala, jumlah item pertanyaan, dan Crobach Alpha (α) disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Jenis data, peubah, skala, item pertanyaan, dan Cronbach Alpha (α) No Peubah Skala Data Item Pertanyaan Cronbach Alpha (α) Data Primer 1 Karakteristik sosial demografi Nominal - - keluarga 2 Dukungan sosial Ordinal 34 0,800 3 Interaksi suami istri Ordinal 17 0,797 4 Kualitas Perkawinan Ordinal 4 0,502 Data Sekunder 1 Data demografi 2 Data TKW
28 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 17.0 for Windows. Tahap pengolahan data dimulai dari proses editing, coding, entering, dan cleaning. Tahapan editing meliputi meneliti kelengkapan pengisian, keterbacaan tulisan, kejelasan dari makna jawaban, relevansi jawaban, kekonsistenan antara jawaban satu dengan jawaban lainnya serta, serta keragaman suatu data. Setelah melakukan editing dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu coding yang merupakan penyusunan kode sebagai panduan dalam mengentri dan mengolah data lalu berlanjut dengan memasukan data ke dalam komputer (entering). Kemudian dilanjutkan dengan tahap cleaning yaitu tahap pembersihan data dengan cara melihat distribusi frekuensi dari setiap peubah. Jika terjadi kesalahan dalam memasukkan data ke dalam komputer maka dilakukan pengecekan ulang. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif yang telah digunakan di antaranya nilai rata-rata, minimum, dan maksimum untuk semua data kuantitatif. Analisis inferensia yang digunakan adalah uji Cronbach Alpha digunakan untuk uji kekonsistenan antar item pertanyaan diantaranya dengan mengukur nilai reliabilitas dukungan sosial sebesar 0,800, interaksi suami-istri sebesar 0,797 dan kualitas perkawinan sebesar 0,502 dan uji Korelasi Pearson yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dengan dukungan sosial, interaksi suami-istri, dan kualitas perkawinan serta untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial, interaksi suami-istri, dan kualitas perkawinan. Pemberian skor terhadap setiap pertanyaan dari masingmasing variabel, kemudian nilai skor tersebut dikompositkan sehingga diperoleh total skor. Selanjutnya dilakukan transformasi skala ordinal dari 0-100 dengan rumus sebagai berikut (Tati 2004): Y - min Z = x 100 max-min
29 Hasil transformasi tersebut dikategorikan dengan menggunakan interval kelas. Interval kelas dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut: Interval kelas (IK) = Skor maksimum-skor minimum Jumlah Kategori Pengelompokan kategori adalah sebagai berikut: Rendah : 33,33 Sedang : 33,34 66,67 Tinggi : > 66,68 Data karakteristik karakteristik keluarga meliputi umur suami dan istri, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan total keluarga, pendapatan per kapita keluarga, dan besar keluarga. Umur suami dan istri dibagi menjadi tiga kategori yaitu dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), usia lanjut (>60 tahun) (Hurlock 1980). Tingkat pendidikan orangtua dikelompokkan menjadi tidak pernah sekolah tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, tamat SMA, dan perguruan tinggi. Besar keluarga dikelompokkan berdasarkan BKKBN (1996) menjadi tiga kategori yaitu kecil ( 4 orang), sedang (5-6 orang), dan besar ( 7 orang). Pekerjaan suami dikelompokkan menjadi wiraswasta, petani, buruh, pedagang, dan tidak memiliki pekerjaan. Pekerjaan istri dikelompokkan menjadi pembantu rumahtangga, buruh, perawat kesehatan, pengasuh anak, kerja restoran, dan lain-lain. Pendapatan total keluarga diperoleh melalui penjumlahan antara pendapatan istri, suami, dan anak. Pendapatan per kapita per bulan diperoleh dari penjumlahan antara pendapatan keluarga dibagi jumlah anggota keluarga. Dukungan sosial terdiri dari variabel dukungan dari keluarga besar, keluarga inti, tetangga dan PJTKI. Masing-masing dari pertanyaan diberi skor berdasarkan skala ordinal, yaitu skor 1 jika jawaban tidak pernah, skor 2 jika jawaban kadang-kadang, dan skor 3 jika jawaban sering. Skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan sikompositkan, lalu dilakukan transformasi skala ordinal dari 0-100 persen. Selanjutnya, masing-masing dukungan sosial tersebut dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah ( 33,33), sedang (33,34-66,67), dan tinggi (>66,68).
30 Interaksi suami-istri terdiri dari variabel komunikasi antar suami-istri dan bonding antara suami-istri. Masing-masing dari pertanyaan diberi skor berdasarkan skala ordinal, yaitu skor 1 jika jawaban tidak pernah, skor 2 jika jawaban kadang-kadang, dan skor 3 jika jawaban sering. Skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan sikompositkan, lalu dilakukan transformasi skala ordinal dari 0-100 persen. Selanjutnya, komunikasi dan bonding antara suami istri masing-masing dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah ( 33,33), sedang (33,34-66,67), dan tinggi (>66,68). Kualitas perkawinan terdiri dari variabel kebahagiaan perkawinan dan kepuasan perkawinan. Masing-masing dari pertanyaan diberi skor berdasarkan skala ordinal, yaitu skor 1 jika jawaban tidak bahagia/tidak puas, skor 2 jika jawaban cukup bahagia/cukup puas, dan skor 3 jika jawaban bahagia/puas. Skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan sikompositkan, lalu dilakukan transformasi skala ordinal dari 0-100 persen. Kemudian kebahagiaan dan kepuasan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah ( 33,33), sedang (33,34-66,67), dan tinggi (>66,68). Definisi Operasional Bonding adalah kedekatan secara emosional antara suami dan istri saat istri jadi TKW. Contoh adalah keluarga yang memiliki istri bekerja sebagai TKW di luar negeri minimal selama enam bulan dan memiliki anak dibawah 18 tahun. Dukungan sosial adalah bantuan atau pertolongan yang telah diberikan orang lain kepada seseorang. Interaksi suami-istri adalah hubungan suami istri yang dilihat dari komunikasi dan bonding saat istri menjadi TKW. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah orang yang tinggal dalam satu atap dan memiliki ikatan keluarga yang disatukan oleh ikatan darah atau perkawinan. Karakteristik keluarga/suami adalah ciri-ciri yang dilihat dari aspek sosial ekonomi yang melekat pada keluarga seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Karakteristik TKW adalah ciri-ciri yang dilihat dari aspek sosial ekonomi yang melekat pada isri seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
31 Kebahagiaan Perkawinan adalah kebahagiaan yang dirasakan oleh suami yang bersifat relatif dan subyektif yang diukur berdasarkan rasa bahagia suami terhadap istri dan rasa bahagia dan bersyukur suami terhadap perkawinannya dengan istri. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang telah disatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah ataupun adopsi. Keluarga besar adalah kumpulan dari orang-orang yang memiliki ikatan darah baik yang disatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah, ataupun adopsi seperti ayah, ibu, anak, nenek, dan kakek. Keluarga inti adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Kepuasan perkawinan adalah kepuasan yang dirasakan oleh suami yang bersifat relatif dan subyektif yang diukur berdasarkan rasa puas suami terhadap istri dan rasa puas dan bersyukur suami terhadap perkawinannya dengan istri. Komunikasi adalah pertukaran informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi suami-istri adalah pertukaran informasi dari suami ke istri atau dari istri ke suami. Kualitas Perkawinan adalah ukuran berdasarkan kebahagiaan dan kepuasan menurut persepsi suami dalam menilai rasa bahagia atau puas suami terhadap istri dan rasa bahagia atau puas dan bersyukur suami terhadap perkawinannya dengan istri. Pekerjaan adalah suatu mata pencaharian yang di geluti oleh suami yang terdiri dari buruh, wiraswasta, petani dan pedagang sedangkan mata pencaharian istri sebagai TKW. Pendapatan adalah gaji, upah, atau hasil yang diperoleh suami dan istri berupa uang dalam jangka waktu satu bulan. Pekerjaan adalah jenis profesi yang dilakukan oleh suami dan istri baik yang terikat ataupun tidak terikat dan memperoleh imbalan baik berupa gaji atau upah atau bahkan tidak memperoleh gaji seperti tidak bekerja, buruh, wiraswasta, pedagang, petani, dan pedagang. PJTKI adalah perusahaan yang bergerak dibidang penyaluran jasa. Perkawinan adalah komitmen yang dijalankan oleh seorang laki-laki dan perempuan yang disatukan melalui ikatan lahir dan batin dalam rangka
32 membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Responden adalah suami yang memiliki istri bekerja sebagai TKW di luar negeri minimal selama enam bulan dan memiliki anak dibawah 18 tahun. Tetangga adalah orang-orang yang tinggal disekitar lingkungan suatu keluarga. TKW adalah tenaga kerja wanita yang bekerja diluar Negeri baik secara legal maupun illegal. Umur adalah usia suami dan istri pada waktu penelitian dilakukan.