Gambar Selada ( Lactuca sativa L.) Hidroponik

dokumen-dokumen yang mirip
Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Gambar 2. Daun Tempuyung

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

STUDI KANDUNGAN MINERAL KALIUM, NATRIUM, MAGNESIUM PADA SELADA

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

PEMERIKSAAN KANDUNGAN MINERAL PADA DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

No Nama RT Area k Asym N (USP)

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

BAB I PENDAHULUAN. dikenal baik oleh masyarakat Indonesia, tetapi belum meluas pembudidayaannya.

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

BAB III METODE PENELITIAN

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL ESENSIAL PADA DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PENELITIAN

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

BAB III METODE PENELITIAN

PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Transkripsi:

Gambar Selada ( Lactuca sativa L.) Hidroponik Gambar Selada ( Lactuca sativa L.) Non Hidroponik Lampiran. Gambar Varietas Selada (Lactuca sativa L.)

Gambar 1. Selada kepala (Lactuca sativa var. capitata L.) Gambar. Selada rapuh (Lactuca sativa var.longifolia L.)

Gambar 3. Selada daun ( Lactuca sativa var.crispa L.) Gambar 4. Selada batang (Lactuca sativa var.asparagina L.)

Lampiran 3. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Kalium, Natrium dan Magnesium Kristal Kalium pikrat Gambar Kristal Kalium Pikrat ( Perbesaran 10x10 ) Kristal Natrium pikrat Gambar Kristal Natrium Pikrat ( Perbesaran 10x10 )

Aquabidest + Kuning Titan 0,1% + NaOH Sampel + Kuning Titan 0,1% + NaOH Hasil analisis kualitatif selada dengan Larutan Kuning Titan 0,1%

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Destruksi Kering Selada Ditimbang sebanyak 1 kg Dicuci bersih, ditiriskan, dan dirajang Dikeringkan dengan cara diangin-anginkan Dihaluskan dengan blender Sampel yang telah dihaluskan Abu Ditimbang 50gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 o C dengan interval 5 o C setiap 5 menit Dilakukan selama 0 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator Hasil Dibasahi dengan 10 tetes akuabides Ditambahkan 3-4 ml HNO 3 (1:1) Diuapkan pada hot plate sampai kering Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 o C dengan interval 5 o C setiap 5 menit. Dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator

Lampiran 5. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel Sampel yang telah didestruksi Filtrat Dilarutkan dengan 10 ml HNO 3 (1:1) dalam krus porselen Dituangkan ke dalam labu tentukur 100 ml Diencerkan dengan akuabides hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.4 Dibuang 5 ml untuk menjenuhkan kertas saring Dimasukkan ke dalam botol Larutan sampel Dilakukan analisis kualitatif Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan atom pada λ 766,5 nm untuk logam kalium, λ 589,0 nm untuk logam natrium, dan λ 85, nm untuk logam magnesium Hasil

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kalium, Natrium dan Magnesium 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Kalium No. Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 3 4 5 6 0,0000 0,5000 1,0000,0000 3,0000 4,0000-0,0001 0,0180 0,0349 0,0707 0,1087 0,1451. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Natrium No. Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 3 4 5 6 0,0000 0,000 0,3000 0,4000 0,5000 0,6000-0,0001 0,008 0,0314 0,0408 0,0501 0,0600

3. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Magnesium No. Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi (X) (Y) 1 3 4 5 6 0,0000 0,1000 0,000 0,3000 0,4000 0,5000-0,0001 0,0580 0,1161 0,1688 0,1 0,744

Lampiran 7. Perhitungan Persamaan Garis Regresi (r) 1. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Kalium No. X Y XY X Y 1. 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0000. 0,5000 0,0180 0,0090 0,500 0,0003 3. 1,0000 0,0349 0,0349 1,0000 0,001 4.,0000 0,0707 0,1414 4,0000 0,0049 5. 3,0000 0,1087 0,361 9,0000 0,0118 6. 4,0000 0,1451 0,5804 16,0000 0,010 10,5000 0,3773 1,0918 30,500 0,039 X 1,7500 Y 0,068 a XY X 1,0918 X Y / ( X ) / n 30,500 n ( 10,5000)( 0,3773) ( 10,5000) / 6 / 6 0,036334 Y a X + b b Y a X 0,068 (0,036334)(1,7500) -0,0007 Maka persamaan garis regresinya adalah : Y 0,036334X 0,0007 r ( XY X Y / n X ( X ) / n)( Y ( Y ) / n) ( 10,5000)( 0,3773) ( 10,5000) / 6 0,039 1,0918 / 6 { 30,500 }{ ( 0,3773) / 6} 0,9999

. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Natrium No. X Y XY X Y 1. 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0000. 0,000 0,008 0,0041 0,0400 0,0004 3. 0,3000 0,0314 0,0094 0,0900 0,0009 4. 0,4000 0,0408 0,0163 0,1600 0,0016 5. 0,5000 0,0501 0,050 0,500 0,005 6. 0,6000 0,0600 0,0360 0,3600 0,0036,0000 0,030 0,0908 0,9000 0,0090 X 0,3333 Y 0,0338 a XY X X Y / ( X ) / n 0,0908 0,9000 n (,0000)( 0,030) (,0000) / 6 / 6 0,099785 Y a X + b b Y - a X 0,0338 (0,099785)(0,3333) 0,000571 Maka persamaan garis regresinya adalah : Y 0,099785X + 0,000571 r ( XY X Y / n X ( X ) / n)( Y ( Y ) / n) (,0000)( 0,030) (,0000) / 6 0,0090 0,0908 / 6 { 0,9000 }{ ( 0,030) / 6} 0,9996

3. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Magnesium No. X Y XY X Y 1. 0,0000-0,0001 0,0000 0,0000 0,0000. 0,1000 0,0580 0,0058 0,0100 0,0033 3. 0,000 0,1161 0,03 0,0400 0,0134 4. 0,3000 0,1688 0,0506 0,0900 0,085 5. 0,4000 0,1 0,0885 0,1600 0,0490 6. 0,5000 0,744 0,137 0,500 0,0753 1,5000 0,8384 0,3053 0,5500 0,1695 X 0,500 Y 0,1397 a XY X X Y / ( X ) / n 0,3053 0,5500 n ( 1,5000)( 0,8384) ( 1,5000) / 6 / 6 0,547085 Y a X + b b Y - a X 0,1397 (0,547085)(0,500) 0,00961 Maka persamaan garis regresinya adalah : Y 0,547085X + 0,00961 r ( XY X Y / n X ( X ) / n)( Y ( Y ) / n) ( 1,5000)( 0,8384) ( 1,5000) / 6 0,1695 0,3053 / 6 { 0,5500 }{ ( 0,8384) / 6} 0,9997

Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Kalium, Natrium dan Magnesium pada Selada Hidroponik dan Non - Hidroponik 1. Hasil Analisis Kalium No. Sampel Berat Sampel (g) 1. SH 1 SH SH 3 SH 4 SH 5 SH 6. SNH 1 SNH SNH 3 SNH 4 SNH 5 SNH 6 50,0180 50,0110 50,010 50,0180 50,0170 50,0150 50,010 50,0160 50,0110 50,0170 50,040 50,0190 Absorbansi (A) 0,119 0,118 0,1183 0,1193 0,104 0,1187 0,1010 0,0993 0,1011 0,097 0,1001 0,0991 Konsentrasi (mcg/ml) 3,3030 3,3746 3,78 3,3059 3,3360 3,89,8016,7548,8044,6969,7768,7493 Kadar (mg/100g) 19,9006 4,6989 18,757 0,0937,100 18,9950 186,5117 183,413 186,734 179,5571 184,8501 183,0345. Hasil Analisis Natrium No. Sampel Berat Sampel (g) 1. SH 1 SH SH 3 SH 4 SH 5 SH 6. SNH 1 SNH SNH 3 SNH 4 SNH 5 SNH 6 50,0180 50,0110 50,010 50,0180 50,0170 50,0150 50,010 50,0160 50,0110 50,0170 50,040 50,0190 Absorbansi (A) 0,0311 0,0315 0,0331 0,0353 0,0357 0,0380 0,057 0,064 0,071 0,073 0,083 0,08 Konsentrasi (mcg/ml) 0,3069 0,3109 0,370 0,3490 0,3530 0,3761 0,57 0,600 0,668 0,688 0,788 0,778 Kadar (mg/100g) 15,4944 15,5416 16,3460 17,4437 17,6469 18,8007 1,697 1,9848 13,3371 13,4354 13,9351 13,8864

3. Hasil Analisis Magnesium No. Sampel Berat Sampel (g) 1 SH 1 SH SH 3 SH 4 SH 5 SH 6 SNH 1 SNH SNH 3 SNH 4 SNH 5 SNH 6 50,0180 50,0110 50,010 50,0180 50,0170 50,0150 50,010 50,0160 50,0110 50,0170 50,040 50,0190 Absorbansi (A) 0,1388 0,1466 0,1491 0,1456 0,1494 0,1468 0,1336 0,1313 0,1414 0,1418 0,134 0,1461 Konsentrasi (mcg/ml) 0,484 0,67 0,673 0,608 0,678 0,630 0,389 0,347 0,53 0,539 0,400 0,618 Kadar (mg/100g) 16,5405 17,493 17,7963 17,368 17,8310 17,5153 15,9040 15,683 16,8593 16,9040 15,9787 17,49 Keterangan : SH Selada Hidroponik SNH Selada Non Hidroponik

Lampiran 9. Contoh Perhitungan Kadar Kalium, Natrium dan Magnesium dalam Selada Hidroponik dan Non Hidroponik 1. Contoh Perhitungan Kadar Kalium Berat sampel yang ditimbang 50,0180 gram Absorbansi (Y) 0,119 Persamaan Regresi: Y 0,036334X 0,000710 0,119 + 0,000710 X 3,3030 mcg/ml 0,036334 Konsentrasi kalium 3,3030 mcg/ml Konsentrasi (mcg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Kadar kalium (mcg/g) Berat Sampel (g) 3,3030mcg / mlx100mlx(100 / 0,3) 50,0180g 199,0063 mcg/g 19,9006 mg/100g. Contoh Perhitungan Kadar Natrium Berat sampel yang ditimbang 50,0180 gram Absorbansi (Y) 0,0311 Persamaan Regresi: Y 0,099785X + 0,000571 0,0311 0,000571 X 0,3069 mcg/ml 0,099785 Konsentrasi natrium 0,3069 mcg/ml Konsentrasi (mcg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Kadar natrium (mcg/g) Berat Sampel (g) 0,3069mcg / mlx100mlx(100 / 0,4) 50,0180g 154,944 mcg/g 15,4944 mg/100g

3. Contoh Perhitungan Kadar Magnesium Berat sampel yang ditimbang 50,0180 gram Absorbansi (Y) 0,1388 Persamaan Regresi: Y 0,547085X + 0,00961 0,1388 0,00961 X 0,484 mcg/ml 0,547085 Konsentrasi magnesium 0,0,484 mcg/ml Konsentrasi (mcg/ml) x Volume (ml) x Faktor pengenceran Kadar magnesium (mcg/g) Berat Sampel (g) 0,484mcg / mlx100mlx(100 / 0,3) 50,0180 165,4055 mcg/g 16,5405 mg/100g

Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Kalium, Natrium dan Magnesium dalam Selada Hidroponik 1. Perhitungan Statistik Kadar Kalium No. Xi Kadar (mg/100g) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 19,9006-0,7770 0,6037. 4,6989 4,013 16,1708 3. 18,757 -,4019 5,7691 4. 0,0937-0,5839 0,3409 5.,100 1,444,089 6. 18,9950-1,686,8311 134,0659 (Xi- X ) 7,7445 X 0,6776 Dari 6 data yang diperoleh, data ke- adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi Nilai terendah 4,6989,100 Q 4,6989 18,757,5969 Q 6,43 Q 0,4043 nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. SD ( Xi - X) n -1

7,7445 5,3556 RSD SD,3556 X 100% x 100% 1,0674% X 0,6776 Rata-rata kadar kalium dengan selang kepercayaan 95% pada selada hidroponik (Lactuca sativa L.) μ X ± t ½ α s/ n μ 0,6776mg/100g ± ((,5706.,3556)/ 6) mg/100g μ (0,6776 ±,470) mg/100g

. Perhitungan Statistik Kadar Natrium No. Xi Kadar (mg/100g) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 15,4944 1,3846 1,9171. 15,5416-1,3374 1,7886 3. 16,3460-0,5330 0,841 4. 17,4437 0,5647 0,3188 5. 17,6469 0,7679 0,5896 6. 18,8007 1,917 3,699 101,733 (Xi- X ) 8,5911 X 16,8790 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-6 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi Nilai terendah 18,8007 17,6469 Q 18,8007 15,4944 1,1538 Q 3,3063 Q 0,3489 nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. SD ( Xi - X) n -1 8,5911 1, 3108 5

RSD SD 1,3108 X 100% x 100% 7,7658% X 16,8790 Rata-rata kadar natrium dengan selang kepercayaan 95% pada selada hidroponik (Lactuca sativa L.) μ X ± t ½ α s/ n μ 16,8790mg/100g ±((,5706. 1,3108)/ 6) mg/100g μ (16,8790 ± 1,3756) mg/100g

3. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium No. Xi Kadar (mg/100g) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 16,5405-0,8834 0,7803. 17,493 0,0684 0,0046 3. 17,793 0,374 0,1389 4. 17,368-0,0557 0,0031 5. 17,8310 0,4071 0,1657 6. 17,5153 0,0914 0,0083 104,5436 (Xi- X ) 1,1009 X 17,439 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi Nilai terendah 17,8310 17,7963 Q 17,8310 16,5405 0,0347 Q 1,905 Q 0,069 nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. SD ( Xi - X) n -1 1,009 0, 469 5

RSD SD 0,469 X 100% x 100%,6930% X 17,439 Rata-rata kadar magnesium dengan selang kepercayaan 95% pada selada hidroponik (Lactuca sativa L.) μ X ± t ½ α s/ n μ 17,439mg/100g ±((,5706. 0,469)/ 6) mg/100g μ (17,439 ± 0,494) mg/100g

Lampiran 11. Perhitungan Statistik Kadar Kalium, Natrium dan Magnesium dalam Selada Non Hidroponik 1. Perhitungan Statistik Kadar Kalium No. Xi Kadar (mg/100g) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 186,5117,4954 6,70. 183,413-0,6040 0,3648 3. 186,734,7161 7,377 4. 179,5571-4,459 19,8844 5. 184,8501 0,8338 0,695 6. 183,0345 0,9818 0,9640 1104,0981 (Xi- X ) 35,516 X 184,0163 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-3 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Q Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Nilai tertinggi Nilai terendah Q 186,734 186,5117 186,734 179,5571 Q 0,07 7,1753 Q 0,0307 nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. SD ( Xi - X) n -1

35,516, 6650 5 RSD SD,6650 X 100% x 100% 1,448% X 184,0163 Rata-rata kadar kalium dengan selang kepercayaan 95% pada selada non - hidroponik (Lactuca sativa L.) μ X ± t ½ α s/ n μ 184,0163mg/100g ± ((,5706.,6650)/ 6) mg/100g μ (184,0163 ±,7967) mg/100g

. Perhitungan Statistik Kadar Natrium No. Xi Kadar (mg/100g) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 1,697-0,7384 0,545. 1,9848-0.3833 0,1469 3. 13,3371-0,0310 0,0009 4. 13,4354 0,0673 0,0045 5. 13,9351 0,5670 0,315 6. 13,8864 0,5183 0,686 80,085 (Xi- X ) 1,876 X 13,3681 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi Nilai terendah 13,9351 13,8864 Q 13,9351 1,697 0,0487 Q 1,3054 Q 0,0373 nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. SD ( Xi - X) n -1 1,876 0, 5075 5

RSD SD 0,5075 X 100% x 100% 3,7960% X 13,3681 Rata-rata kadar natrium dengan selang kepercayaan 95% pada selada non - hidroponik (Lactuca sativa L.) μ X ± t ½ α s/ n μ 13,3681mg/100g ±((,5706. 0,5075)/ 6) mg/100g μ (13,3681 ± 0,536) mg/100g

3. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium No. Xi Kadar (mg/100g) (Xi- X ) (Xi- X ) 1. 15,9040-0,5466 0,987. 15,683-0,83 0,676 3. 16,8593 0,4087 0,1670 4. 16,9040 0,4534 0,056 5. 15,9787-0,4719 0,7 6. 17,49 0,9786 0,9576 98,7035 (Xi- X ),578 X 16,4506 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-6 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi Nilai terendah 17,49 16,9040 Q 17,49 15,683 0,55 Q 1,8009 Q 0,916 nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,61 sehingga semua data diterima. SD ( Xi - X) n -1,578 0, 7110 5

RSD SD 0,7110 X 100% x 100% 4,3% X 16,4506 Rata-rata kadar magnesium dengan selang kepercayaan 95% pada selada non - hidroponik (Lactuca sativa L.) μ X ± t ½ α s/ n μ 16,4506mg/100g ±((,5706. 0,7110)/ 6) mg/100g μ (16,4506 ± 0,7461) mg/100g

Lampiran 1. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Kalium, Natrium, dan Magnesium 1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalium. Y 0,036334X - 0,000710 Slope 0,036334 No. Konsentrasi (mcg/ml) (X) Absorbansi (Y) Yi Y-Yi (Y-Yi) x 10-6 1. 0,0000-0,0001-0.0007-0,0008 0,6560. 0,5000 0,0180 0,0174 0,0006 0,3600 3. 1,0000 0,0349 0,0356-0,0007 0,4900 4.,0000 0,0707 0,070-0,0013 1,6900 5. 3,0000 0,1087 0,1083 0,0004 0,1600 6. 4,0000 0,1451 0,1446 0,0005 0,500 3,6060 x 10-6 SB ( Y Yi) n 3,6060x10 4 6 1,0000 x 10-3 Batas deteksi (LOD) 3 x SB slope 3 x 1,0000.10 0,036334 3 0,085 mcg/ml Batas kuantitasi (LOQ) 10 x SB slope 10 x 1.10 0,036334 3 0,75 mcg/ml

. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Natrium. Y 0,099785X + 0,000571 Slope 0,099785 No. Konsentrasi (mcg/ml) (X) Absorbansi (Y) Yi Y-Yi (Y-Yi) x 10-6 1. 0,0000-0,0001 0,0005-0,0006 0,4360. 0,000 0,008 0,005 0,000 0,070 3. 0,3000 0,0314 0,0350 0,0009 0,8100 4. 0,4000 0,0408 0,0404 0,0003 0,100 5. 0,5000 0,0501 0,0504 0,0003 0,190 6. 0,6000 0,0600 0,0604 0,0004 0,1930 1,740 x 10-6 SB ( Y Yi) n 1,740x10 4 6 0,6599 x 10-3 Batas deteksi (LOD) 3 x SB slope 3 x 0,6599.10 0,099785 3 0,01984 mcg/ml Batas kuantitasi(loq) 10 x SB slope 10 x 0,6599.10 0,099785 3 0,0661 mcg/ml

3. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium. Y 0,547085X + 0,00961 Slope 0,9997 No. Konsentrasi (mcg/ml) (X) Absorbansi (Y) Yi Y-Yi (Y-Yi) x 10-6 1. 0,0000-0,0001 0,009 0,008 8,1850. 0,1000 0,0580 0,0576 0,0003 0,1090 3. 0,000 0,1161 0,113 0,0037 13,8534 4. 0,3000 0,1688 0,1670 0,0017,9370 5. 0,4000 0,1 0,17-0,0005 0,3540 6. 0,5000 0,744 0,765-0,001 4,40 9,8604 x 10-6 SB ( Y Yi) n 9,8604x10 4 6,73 x 10-3 Batas deteksi (LOD) 3 x SB slope 3 x,73.10 0,547085 3 0,0149 mcg/ml Batas kuantitasi (LOQ) 10 x SB slope 10 x,73.10 0,547085 3 0,0499 mcg/ml

Lampiran 13. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalium Antara Selada Hidroponik dan Selada Non Hidroponik No. Kadar Kalium pada Selada Hidroponik (mg/100g) Kadar Kalium pada Selada Non- Hidroponik (mg/100g) 1. X 1 0,6776 X 184,0163. S 1,3556 S,6650 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). 1. Ho : σ 1 σ H 1 : σ 1 σ. Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/ (5,5)) adalah 7,1464 Daerah kritis penerimaan : Jika Fo 7,1464 Daerah kritis penolakan : Jika Fo 7,1464 S 3. Fo S 1,3556 0,7813,6650 4. Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 σ. Karena ragam populasi sama (σ 1 σ ), maka simpangan bakunya adalah : S p (n 1)S 1 n 1 1 +(n + n 1)S ( 6 1),3556 +( 6 1),6650 6+ 6,5150

1. Ho : µ 1 µ H 1 : µ 1 µ. Dengan menggunakan taraf kepercayaan α 5% t 0,05/ ±,81 untuk df 6 + 6 10 3. Daerah kritis penerimaan : -,81 t o,81 Daerah kritis penolakan : t o < -,81 atau t o >,81 4. Pengujian statistik t o S (X 1 X ) ( 1/ n )+( 1/ n p 1 ) ( 0,6776-184,0163 ),5150 ( 1/ 6+ 1/ 6 5,488 5. Karena t o 5,488,81 maka hipotesa ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalium antara selada hidroponik dan selada non hidroponik.

Lampiran 14. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Natrium Antara Selada Hidroponik dan Selada Non Hidroponik No. Kadar Natrium Selada Hidroponik (mg/100g) Kadar Natrium Selada Non - Hidroponik (mg/100g) 1. X 1 16,8790 X 13,3681. S 1 1,3108 S 0,5075 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). 1. Ho : σ 1 σ H 1 : σ 1 σ. Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,05/ (5,5)) adalah 7,1464 Daerah kritis penerimaan : Jika Fo 7,1464 Daerah kritis penolakan : Jika Fo 7,1464 S 3. Fo S 1 1,3108 6,6700 0,5075 4. Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 σ. Karena ragam populasi sama (σ 1 σ ), maka simpangan bakunya adalah : S p (n 1)S 1 n 1 1 +(n + n 1)S ( 6 1) 1,3108 +( 6 1) 0,5075 6+ 6 0,9939

1. Ho : µ 1 µ H 1 : µ 1 µ. Dengan menggunakan taraf kepercayaan α 5% t 0,05/ ±,81 untuk df 6 + 6 10 3. Daerah kritis penerimaan : -,81 t o,81 Daerah kritis penolakan : t o < -,81 atau t o >,81 4. Pengujian statistik t o S (X 1 X ) ( 1/ n )+( 1/ n p 1 ) 16,8790-13,3681 ( ) 0,9939 ( 1/ 6+ 1/ 6 6,1187 5. Karena t o 6,1187 >,81 maka hipotesa ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar natrium antara selada hidroponik dan selada non hidroponik.

Lampiran 15. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium Antara Selada Hidroponik dan Selada Non Hidroponik No. Kadar Magnesium pada Selada Hidroponik (mg/100g) Kadar Magnesium pada Selada Non - Hidroponik (mg/100g) 1. X 1 17,439 X 16,4506. S 1 0,469 S 0,7110 Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ 1 σ ) atau bebeda (σ 1 σ ). 1. H o : σ 1 σ H 1 : σ 1 σ. Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,05/ (5,5)) adalah 7,1464 3. Daerah kritis penerimaan : Jika Fo 7,1464 Daerah kritis penolakan : Jika Fo 7,1464 S 4. Fo S 1 0,01 0,4354 0,5055 5. Hasil ini menunjukkan bahwa H o diterima dan H 1 ditolak sehingga disimpulkan bahwa σ 1 σ. Karena ragam populasi sama (σ 1 σ ), maka simpangan bakunya adalah : S p (n 1)S 1 n 1 1 +(n + n 1)S ( 6 1) 0,469 +( 6 1) 0,7110 6+ 6 0,603

1. Ho : µ 1 µ H 1 : µ 1 µ. Dengan menggunakan taraf kepercayaan α 5% t 0,05/ ±,81 untuk df 6 + 6 8 3. Daerah kritis penerimaan : -,81 t o,81 Daerah kritis penolakan : t o < -,81 atau t o >,81 4. Pengujian statistik t o S (X 1 X ) ( 1/ n )+( 1/ n p 1 ) ( 17,439-16,4506 ) 0,603 ( 1/ 6+ 1/ 6,799 6. Karena t o,799 > -,81 maka hipotesa ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar magnesium antara selada hidroponik dan selada non hidroponik.

Lampiran 16. Hasil Uji Perolehan Kembali Kalium, Natrium, dan Magnesium Setelah Penambahan Larutan Standar. 1. Hasil Analisis Kalium Setelah Ditambahkan Larutan Standar Kalium sebanyak 10 ml No. Berat Sampel (g) Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml) Jumlah Total kalium dalam sampel (mcg) C F Jumlah kalium dalam sampel (mcg) C A Persen perolehan kembali (%) 1. 50,0177 0,1315 3,6418 1174,380 110377,8599 108,96%. 50,0145 0,1306 3,6171 10448,7603 110370,7983 100,78% 3. 50,0136 0,1314 3,6391 1118,6446 110368,81 108,14% 4. 50,0141 0,130 3,6060 10081,818 110369,9155 97,1% 5. 50,0170 0,1319 3,6530 11641,33 110376,315 11,65% 6. 50,0150 0,1318 3,6501 11549,5868 110371,9016 111,78% 639,43% X 106,57%. Hasil Analisis Natrium Setelah Ditambahkan Larutan Standar Natrium sebanyak,5 ml. No. Berat Sampel (g) Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml) Jumlah Total kalium dalam sampel (mcg) C F Jumlah kalium dalam sampel (mcg) C A Persen perolehan kembali (%) 1. 50,0177 0,044 0,4383 10957,8736 844,4876 100,61%. 50,0145 0,0441 0,4373 1093,7984 8441,9474 99,63% 3. 50,0136 0,0438 0,4343 10857,577 8441,7955 96,63% 4. 50,0141 0,0446 0,443 11058,1745 8441,8799 104,65% 5. 50,0170 0,0443 0,4373 1093,7884 844,3694 99,6% 6. 50,0150 0,0445 0,4413 11033,0993 844,0318 103,64% 604,78% X 101,80%

3. Hasil Analisis Magnesium Setelah Ditambahkan Larutan Standar Magnesium sebanyak 1,7 ml. No. Berat Sampel (g) Absorbansi Konsentrasi (mcg/ml) Jumlah Total kalium dalam sampel (mcg) C F Jumlah kalium dalam sampel (mcg) C A Persen perolehan kembali (%) 1.. 3. 4. 5. 6. 50,0177 50,0145 50,0136 50,0141 50,0170 50,0150 0,1744 0,1765 0,170 0,1735 0,1746 0,1756 0,3135 0,3173 0,3091 0,310 0,3140 0,3157 10440,4936 10568,3363 1094,3875 10385,7038 1045,6691 10513,5466 8715,0340 8714,4760 8714,3196 8714,4067 8714,910 8714,5636 101,49% 109,05% 9,94% 98,31% 10,% 105,8% 609,83% X 101,64%

Lampiran 17. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalium, Natrium dan Magnesium dalam Sampel 1. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kalium Berat sampel uji recovery 50,0177 g Jumlah kalium per 100g sampel 0,6776 mg/100g Jumlah kalium sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) Berat sampel x kadar per 100g (50,0177g x 0,6776 mg/100g) 110,3778599 mg 110377,8599 mcg Absorbansi (Y) setelah ditambahkan larutan standar 0,1315 Persamaan regresi : Y 0,036334X - 0,000710 X 0,1315 + 0,000710 0,036334 3,6418mcg / ml Konsentrasi kalium setelah ditambah baku 3,6418 mcg/ml Jumlah kalium dalam sampel setelah ditambahkan larutan standar konsentrasi x volume x faktor pengenceran 3,614mcg/ml x 100ml x 100/0,3 1174,380 mcg Jumlah kalium yang ditambahkan (C * A) 10000 mcg 10 ml % Perolehan Kembali Kalium C F -C A C * A x 100% 1174,380 110377,8599 x 100% 10000 108,96 %

. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Natrium Berat sampel uji recovery 50,0177 g Jumlah natrium per 100g sampel 16,8790 mg/100g Jumlah natrium sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) Berat sampel x kadar per 100g (50,0177g x 16,8790 mg/100g) 8,444876 mg 844,4876 mcg Absorbansi (Y) setelah ditambahkan larutan standar 0,044 Persamaan regresi : Y 0,099785X + 0,000571 X 0,044 0,000571 0,099785 0,4383mcg / ml Konsentrasi natrium setelah ditambah baku 0,4383 mcg/ml Jumlah natrium dalam sampel setelah ditambahkan larutan standar konsentrasi x volume x faktor pengenceran 0,4383mcg/ml x 100ml x 100/0,4 10957,8736 mcg Jumlah natrium yang ditambahkan (C * A) 500 mcg,5 ml % Perolehan Kembali Natrium C F -C A C * A x 100% 10957,8736 844,4876 x 100% 500 100,61 %

3. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Magnesium Berat sampel rata-rata uji recovery 50,0177 g Jumlah magnesium per 100g sampel 17,439 mg/100g Jumlah magnesium sampel sebelum ditambah larutan standar (C A ) Berat sampel x kadar per 100g (50,0177g x 17,439 mg/100g) 8,715034 mg 8715,0340 mcg Absorbansi (Y) setelah ditambahkan larutan standar 0,1744 Persamaan regresi : Y 0,547085X + 0,00961 X 0,1744 0,00961 0,547085 0,3135mcg / ml Konsentrasi magnesium setelah ditambah baku 0,3135 mcg/ml Jumlah magnesium dalam sampel setelah ditambahkan larutan standar konsentrasi x volume x faktor pengenceran 0,3135mcg/ml x 100ml x 100/0,3 10440,4936 mcg Jumlah magnesium yang ditambahkan (C * A) 1700 mcg 1,7 ml % Perolehan Kembali Magnesium C F -C A C * A x 100% 10440,4936 8715,0340 x 100% 1700 101,49 %

Lampiran 18. Alat Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-000 Gambar Alat Spektrofotometer Serapan Atom Lampiran 19. Alat Tanur Stuart Gambar Alat Tanur

Lampiran 0. Tabel Kandungan Gizi Selada/100 gram Komponen Nutrisi Jumlah Air (g) 94,91 Energi (kal) 15 Protein (g) 1, Lemak (g) 18,10 Karbohidrat (g),37 Serat (g) 1,7 Abu (g) 0,9 Ca (mg) Fe (mg) 0,5 Mg (mg) 6 P (mg) 5 K (mg) 03 Na (mg) 15 Vitamin A (mg) 590 Vitamin B (mg) 10,04 Vitamin C (mg) 4

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran. Hasil Print Out Kurva Kalibrasi Kalium, Natrium, dan Magnesium

Lampiran 3. Tabel Distribusi t

Lampiran 4. Tabel Distribusi F

Lampiran 5. Gambar Penanaman Greenhouse