STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN Asmo PurboPranowo Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta asmopurbo@yahoo.com ABSTRAK Strategi bersaing menjadi menjadi salah satu kunci untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (POKLAHSAR) Produk Olahan Ikan Tuna di Kabupaten Pacitan sebagai dasar untuk menentukan alternatif strategi yang tepat untuk perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT dengan teknik analisis IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan IE (Internal - Eksternal). Berdasarkan hasil analisis Matriks IFE menunjukkan bahwa kondisi internal POKLAHSAR produk olahan ikan tuna berada pada kondisi rata - rata. Sementara untuk hasil matriks EFE menunjukkan bahwa respon POKLAHSAR terhadap peluang dapat dikatakan cukup baik. Hasil analisis Matriks IE menunjukkan posisi POKLAHSAR berada pada posisi sel V. Posisi ini menunjukkan strategi yang digunakan pada kondisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Sementara itu dari hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi POKLAHSAR produk olahan ikan tuna berada pada Kuadran I, yaitu strategi agresif, dimana alternatif strategi yang dapat digunakan oleh POKLAHSAR produk olahan ikan tuna yaitu strategi SO (Strength - Opportunity). Kata Kunci : Poklahsar, Strategi Pemasaran, Produk Olahan Ikan Tuna, SWOT. ABSTRACT Strategies to compete to be one of the keys to facing increasingly fierce business competition. This study aims to identify the internal and external factors faced by the Group of Processing and Marketing (POKLAHSAR) Products Processed Tuna in Pacitan as a basis for determining the appropriate strategic alternatives for the company. The method used in this study used descriptive qualitative approach. Sampling technique is done by using purposive sampling. The analytical tool used is the analysis of SWOT analysis technique IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation) and IE (Internal - External). Based on the results of IFE Matrix analysis shows that the internal conditions POKLAHSAR processed tuna products that are in condition - average. As for the EFE matrix results showed that the response to the opportunities POKLAHSAR can be quite good. IE Matrix analysis results showed POKLAHSAR position in the position of the cell V. This position shows the strategy used in this condition is a market penetration strategy and product development strategies. Meanwhile, SWOT analysis results indicate that the position POKLAHSAR processed tuna products that are in Quadrant I, namely Aggressive Strategy, in which alternative strategies can be used by POKLAHSAR processed tuna products that strategy SO (Strength - Opportunity). Keywords : Poklahsar, Marketing Strategy, Products Processed Tuna, SWOT.

2 PENDAHULUAN diantaranya berasal dari UPI skala kecil, Pengolahan hasil perikanan sedangkan 1,76 juta ton berasal dari UPI merupakan kegiatan pasca panen yang skala besar (KKP, 2014). memegang peranan penting dalam Pengembangan produk hasil perikanan agrobisnis dan agroindustri. Melalui usaha pengolahan, hasil perikanan yang bersifat yang bernilai tambah merupakan suatu hal yang harus terus dilakukan, hal ini mudah rusak dan membusuk (perishable) disebabkan karena adanya beberapa dapat ditingkatkan daya awet dan mutunya. Disamping itu usaha pengolahan juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai tambah (added value) suatu produk. Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan pemanfaatan produksi hasil perikanan adalah dengan pengembangan produk bernilai tambah, baik olahan tradisional maupun modern. Untuk itu apabila ingin merubah nilai jual ikan non ekonomis, maka salah satu cara pergeseran yang terjadi di masyarakat antara lain adanya perubahan gaya hidup, perubahan pola konsumsi, konsumen yang lebih menyukai produk yang lebih praktis, daya simpan produk olahan lebih lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Hasil perikanan dan makanan olahan berbahan baku ikan merupakan komoditas yang memiliki pasar domestik dan ekspor cukup besar nilainya. Sebagian besar pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil yang bisa ditempuh adalah melalui perikanan di Kabupaten Pacitan tergabung teknologi produk perikanan dalam suatu kelompok yang disebut (pengembangan produk hasil perikanan) dengan Kelompok Pengolahan dan agar lebih bisa diterima oleh masyarakat Pemasaran (POKLAHSAR). Dengan dan sesuai dengan selera pasar dalam demikian sangat dibutuhkan upaya rangka memenuhi kebutuhan gizi pengembangan POKLAHSAR tersebut masyarakat, aman, sehat melalui asupan gizi dari produk hasil perikanan. Makanan olahan berbahan baku ikan adalah produk akhir hasil pengolahan produk primer atau setengah jadi pada komoditas ikan yang dimanfaatkan atau dikonsumsi manusia. Industri pengolahan makanan dari bahan baku ikan merupakan aktifitas atau proses memproduksi makanan hasil pengolahan yang bahan bakunya dari ikan dengan modal, sarana, teknologi dan persyaratan tertentu yang diperlukan oleh konsumen. menjadi suatu unit pengolahan ikan yang memiliki daya saing. Salah satu bentuk kegiatan pengolahan ikan yang dilakukan oleh POKLAHSAR yang ada di Kabupaten Pacitan diantaranya adalah usaha pengolahan daging ikan (surimi) dengan bahan baku ikan tuna. Berbagai ragam produk olahan dengan bahan baku ikan tuna yang telah dikenal diantaranya adalah tahu tuna, nugget tuna, bakso tuna, kaki naga, otak otak, ekado, abon tuna, dan sebagainya. Berdasarkan data statistik dari Usaha pengolahan hasil perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu bagian dari (KKP), sampai dengan tahun 2014, jumlah agroindustri yang diharapkan berdaya produk olahan hasil perikanan masih saing kuat dan mampu bertahan dalam didominasi oleh Unit Pengolahan Ikan jangka waktu yang relatif lama. Namun (UPI) skala kecil. Dari jumlah total produk olahan hasil perikanan tahun 2014 yang mencapai 5,37 juta ton, 3,61 juta ton dalam menghadapi era perdagangan bebas atau globalisasi saat ini mengharuskan perusahaan perusahaan bidang perikanan

3 meningkatkan produktifitas dan kualitas produk yang dihasilkan agar tetap eksis dalam persaingan. Oleh karena itu dalam pengembangan usaha dituntut agar dapat merencanakan atau menyusun formulasi bahan referensi bagi penelitian lain dalam melakukan kajian lebih lanjut mengenai pemasaran produk industri pengolahan hasil perikanan. METODE PENELITIAN strategi yang tempat dengan jalan Pendekatan yang digunakan dalam memperbaiki sistem manajemen usaha. penelitian ini adalah dengan metode Berdasarkan uraian diatas, maka kualitatif. Menurut Saunders, Lewis dan rumusan masalah dari penelitian ini adalah Alternatif strategi pemasaran apa saja Thornhill (2009) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang yang dapat dilakukan oleh industri mencoba memahami fenomena dalam pengolahan ikan tuna tingkat setting dan konteks naturalnya (bukan POKLAHSAR di Kabupaten Pacitan didalam laboratorium) dimana peneliti dalam rangka meningkatkan daya saingnya tidak berusaha untuk memanipulasi? fenomena yang diamati. Sementara itu tujuan dari penelitian ini Jenis data yang digunakan terdiri dari adalah untuk menganalisis potensi data primer dan data sekunder. Untuk data kekuatan, kelemahan, peluang dan priner diperoleh melalui observasi ancaman serta mengevaluasi strategi langsung dilapangan dan kuesioner yang pemasaran yang selama ini dilakukan oleh POKLAHSAR produk olahan ikan tuna di dibagikan kepada responden penelitian. Sementara untuk data sekunder diperoleh Kabupaten Pacitan, dan melalui data data statistik Kementerian merekomendasikan strategi pemasaran Kelautan dan Perikanan RI, Badan Pusat yang tepat. Statistik (BPS), Dinas Kelautan dan Selanjutnya hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan Perikanan Kabupaten Pacitan, serta data penunjang lainnya. pengetahuan bagi penulis mengenai Penentuan responden dalam penelitian perkembangan dan strategi yang ini menggunakan teknik purposive diterapkan dalam industri pengolahan ikan sampling, dimana pengambilan sampel tuna serta dapat memberikan sumbangan hanya ditujukan kepada Kelompok pemikiran kepada para stakeholders dalam Pengolah yang melakukan kegiatan menentukan kebijakan dan pengambilan pengolahan dan pemasaran produk olahan keputusan, khususnya untuk ikan tuna di Kabupaten Pacitan dengan pengembangan POKLAHSAR produk lamanya usaha kurang lebih 3 tahun. olahan ikan tuna di Kabupaten Pacitan pada masa yang akan datang. Disamping Adapun jumlah responden keseluruhan dalam penelitian ini sejumlah 7 (tujuh) itu hasil penelitian ini juga dapat Kelompok Pengolahan dan Pemasaran digunakan sebagai bahan pertimbangan (POKLAHSAR) produk olahan ikan tuna bagi POKLAHSAR produk olahan ikan di Kabupaten Pacitan terdiri dari tuna di Kabupaten Pacitan dalam POKLAHSAR Cahaya Barokah, menentukan kebijakan manajemen usaha, POKLAHSAR Maju Jaya Putri, khususnya pada pemasaran produk olahan sehingga pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya, serta sebagai POKLAHSAR Srikandi, POKLAHSAR Hikmah, POKLAHSAR Nabila Makmur,

4 POKLAHSAR Sari Ulam dan POKLAHSAR Peni. Ruang lingkup penelitian ini adalah pada perumusan strategi yang berasal dari pertimbangan dan hasil analisis lingkungan. Informasi yang diperoleh dari analisis kondisi internal, eksternal dan profil kompetitif menjadi informasi dasar untuk tahap pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input mendorong para penyusun strategi untuk mengukur subjektifitas selama tahap awal proses perumusan strategi. Membuat berbagai keputusan-keputusan kecil dalam matriks input menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat. Berdasarkan hal tersebut, maka metode analisis data yang digunakan antara lain adalah Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation), Matriks IE (Internal Eksternal) dan Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats). Tahapan analisis data untuk penyusunan rencana strategi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahapan pengumpulan data dibedakan menjadi faktor internal dan faktor ekternal. Data internal diperoleh dari lingkungan dalam usaha pengolahan ikan tuna yang berupa kekuatan dan kelemahan dan data eksternal diperoleh dari lingkungan luar yang berupa peluang dan ancaman. Faktor ini dibuat dalam bentuk matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). 2. Tahap analisis : menganalisis IFE dan EFE dengan memberi bobot nilai selang 0-1, cara penentuan berdasarkan pengamatan lapangan untuk menentukan urutan prioritas yaitu faktor mana yang paling penting dan tidak penting. Penentuan bobot menggunakan metode Paired Comparison, metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal serta faktor - faktor dalam struktur industri (David, 2004). Pembobotan dengan menggunakan formula sederhana akan menghasilkan bobot antara sebesar 0-1 dan jika dijumlahkan keseluruhan bobot faktor tersebut akan menghasilkan nilai 1 (satu) untuk masing-masing kondisi (internal dan eksternal). Selanjutnya memberi rating nilai untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata rata industri nilainya adalah 1,0, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata rata industri nilainya adalah 4,0. Pemberian nilai rating berbanding terbalik antara peluang dan ancaman dan kekuatan dan kelemahan.

5 3. Setelah pemberian nilai dan bobot Menurut David (2009), Matriks IE selanjutnya ditentukan nilai skor dapat dibagi menjadi tiga bagian besar dengan mengalikan antara bobot dan yang mempunyai implikasi strategi rating. yang berbeda-beda. Pertama, 4. Jumlahkan total skor masing-masing variabel. Nilainya merupakan nilai bagi organisasi tersebut dari sisi IFE ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan matriks. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika membangun (grow and built). nilainya di dibawah 2,5 menandakan Strategi yang intensif (penetrasi pasar, bahwa secara internal perusahaan pengembangan pasar, dan lemah, sedangkan nilai di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Sementara untuk EFE Matriks, kemungkinan nilai terbesar total score adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total skor 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon peluang yang pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang paling tepat bagi divisidivisi ini. Kedua, divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani dengan baik melalui strategi ada dengan cara yang luar biasa dan menjaga dan mempertahankan menghindari ancaman-ancaman di (hold and maintain); penetrasi pasar pasar industrinya. Total skor sebesar dan pengembangan produk adalah dua 1,0 menunjukkan strategi-strategi strategi yang paling banyak digunakan perusahaan tidak memanfaatkan dalam jenis divisi ini. Ketiga, peluang-peluang atau tidak ketentuan umum untuk divisi yang menghindari ancaman-ancaman masuk dalam sel VI, VIII, atau IX eksternal. adalah panen atau divestasi (harvest 5. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: skor bobot IFE total pada sumbu X dan skor bobot EFE or divest). Contoh untuk matriks IE dapat dilihat pada Gambar Selanjutnya pengambilan keputusan total pada sumbu Y. Skor bobot total untuk perumusan strategi yang diperoleh dari divisi-divisi pengembangan usaha POKLAHSAR tersebut memungkinkan susunan produk olahan ikan tuna dengan Matriks IE di tingkat perusahaan. Pada menggunakan matriks SWOT. sumbu X dari Matriks IE, skor bobot IFE total 1,0-1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, skor 2,0-2,99 dianggap sedang, dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Serupa dengannya, pada sumbu Y, skor bobot EFE total 1,0 - Penggunaan Analisis SWOT akan menghasilkan suatu strategi yang baik, karena ada empat strategi pencocokan yang dihasilkan oleh Analisis SWOT yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Strategi SO atau strategi kekuatan - 1,99 dipandang rendah, skor 2,0-2,99 peluang menggunakan kekuatan dianggap sedang, dan skor 3,0-4,0 internal perusahaan untuk adalah tinggi. memanfaatkan peluang eksternal.

6 TOTAL RATA RATA TERTIMBANG EFE Tinggi 3,0 4,0 3,0 Kuat Rata - Rata Lemah 4,0 3,0 4,0 3,0 2,0-2,99 2,0 1,0-1,99 1,0 Menengah 2,0 2,99 2,0 Rendah 1,0 1,99 1,0 TOTAL RATA RATA TERTIMBANG IFE I II III IV VII V VIII VI IX Gambar 1. Matriks IE (Internal Eksternal) Sumber : David (2009) Faktor Faktor Eksternal Faktor Faktor Internal Tabel 1 Matriks SWOT (S) Strength (Kekuatan) Strategi SO (W) Weakness (Kelemahan) Strategi WO (O) Opportunity Peluang (T) Threats (Ancaman) Strategi yang ditetapkan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mencari dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. Strategi ST Strategi yang ditetapkan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Strategi yang ditetapkan dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT Strategi yang ditetapkan berdasarkan tindakan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan dan mengindari ancaman. Sumber : Dess, G. Gregory., Lumpkin, G.T, Eisner, Alan, B. (2009). Strategi WO atau strategi kelemahan - peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST atau strategi kekuatan - ancaman menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari

7 atau mengurangi dampak ancaman eksternal dan strategi WT atau strategi kelemahan - ancaman yang merupakan taktik difensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman lingkungan. Skema untuk matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 1. Formulasi Strategi Perencanaan untuk pengembangan strategi pemasaran produk olahan ikan tuna oleh POKLAHSAR menekankan pada pertimbangan lingkungan internal dan ekternal, menganalisis faktor faktor pertimbangan kekuatan dan kelemahan serta faktor peluang dan ancaman yang dimiliki oleh POKLAHSAR. a. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Adapun hasil identifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Kelompok Pengolahan dan Pemasaran produk olahan ikan tuna di Kabupaten Pacitan dapat dilihat pada Tabel 2. b. Identifikasi Peluang dan Ancaman Peluang merupakan sesuatu yang dapat diambil atau dimanfaatkan oleh perusahaan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Ancaman adalah sesuatu yang dapat mengancam berjalannya suatu usaha, oleh sebab itu perusahaan harus mencoba meminimalkan atau menghindari HASIL DAN PEMBAHASAN ancaman tersebut. Adapun hasil identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman POKLAHSAR produk olahan ikan tuna di Kabupaten Pacitan dapat dilihat pada Tabel Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, maka disusun matriks IFE (Internal Factor Evaluation) untuk merumuskan faktorfaktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa faktor strategis internal yang menjadi kekuatan bagi POKLAHSAR produk olahan ikan tuna lebih besar dari pada faktor kelemahannya, dimana hasil total nilai tertimbang faktor kekuatan sebesar 2,43 dan faktor kelemahan sebesar 0,43. Dengan demikian POKLAHSAR produk olahan ikan tuna diharapkan dapat lebih

8 Tabel 2 Hasil Identifikasi Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1. Variasi produk cukup beragam 1. Manajemen usaha masih sederhana 2. Produk tanpa bahan pengawet dan bernilai gizi tinggi 2. Akses terhadap permodalan rendah 3. Harga produk yang relatif terjangkau 3. Kurangnya intensitas dan media promosi 4. Pengalaman POKLAHSAR 4. Pemasaran secara pasif 5. Pengaplikasian teknologi pengolahan ikan yang lebih modern 6. Memiliki kelengkapan perizinan pada label kemasan 7. Pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan 8. Akses terhadap bahan baku cukup terjamin 9. SDM yang terlatih Sumber : Data primer diolah, Kelompok belum melakukan target pasar Tabel 3 Hasil Identifikasi Faktor Eksternal Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 1. Persaingan dengan perusahaan sejenis 2. Trend konsumsi ikan meningkat Sumber : Data primer diolah, Hambatan masuk industri pengolahan ikan rendah 3. Adanya dukungan dan bantuan pemerintah 3. Adanya produk substitusi 4. Pemasok bahan baku ikan dalam jumlah yang banyak 5. Pemerintah mencanangkan Program Gemarikan Nasional 6. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat 7. Peningkatan PDRB per kapita 8. Peningkatan jumlah penduduk 9. Dukungan dari masyarakat lokal 10. Adanya kemitraan usaha 11. Tersedianya infrastruktur pendukung 4. Tingkat inflasi yang fluktuatif 5. Pembeli mempunyai kekuatan dalam memilih produk olahan ikan

9 Tabel 4 Analisis Matriks IFE POKLAHSAR Produk Olahan Ikan Tuna NO. FAKTOR FAKTOR STRATEGIS INTERNAL BOBOT (B) RATING (R) SKOR (B X R) I. Kekuatan (Strength) 1. Variasi produk cukup beragam 0,09 4 0,36 2. Produk tanpa bahan pengawet dan 0,08 3 0,24 bernilai gizi tinggi 3. Harga produk yang relatif terjangkau 0,06 3 0,18 4. Pengalaman POKLAHSAR 0,06 3 0,18 5. Pengaplikasian teknologi pengolahan 0,07 4 0,28 ikan yang lebih modern 6. Memiliki kelengkapan perizinan 0,08 4 0,32 pada label kemasan 7. Pelayanan yang mengutamakan 0,09 4 0,36 kepuasan pelanggan 8. Akses terhadap bahan baku cukup 0,09 3 0,27 terjamin 9. SDM yang terlatih 0,08 3 0,24 II Kelemahan (Weakness) 2,43 1. Manajemen usaha masih sederhana 0,04 2 0,08 2. Akses terhadap permodalan rendah 0,07 1 0,07 3. Kurangnya intensitas dan media 0,08 1 0,08 promosi 4. Pemasaran secara pasif 0,06 2 0,12 5. Kelompok belum melakukan target pasar 0,04 2 0,08 0,43 TOTAL IFE 2,86 Sumber : Data primer diolah, 2015 Memanfaatkan faktor kekuatan yang 4. Analisis Matriks EFE (Eksternal dimiliki dalam meningkatkan usahanya. Factor Evaluation) Sementara dari hasil analisis total nilai rata Berdasarkan hasil analisis matriks EFE - rata tertimbang matriks IFE sebesar 2,86 (Eksternal Factor Evaluation) menunjukkan bahwa kondisi internal POKLAHSAR produk olahan ikan tuna menunjukkan bahwa faktor strategis berada pada kondisi rata - rata sehingga eksternal yang menjadi peluang bagi POKLAHSAR harus lebih POKLAHSAR produk olahan ikan tuna mengoptimalkan kekuatannya dalam direspon lebih baik apabila dibandingkan mengatasi kelemahannya. Adapun hasil dengan faktor ancaman, dimana dari hasil analisis matriks IFE POKLAHSAR produk total nilai tertimbang olahan ikan tuna dapat dilihat pada Tabel 4.

10 Tabel 5 Analisis Matriks EFE POKLAHSAR Produk Olahan Ikan Tuna NO. FAKTOR FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL BOBOT (B) RATING (R) SKOR (B X R) I. Peluang (Opportunity) 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 0,08 3 0,24 2. Trend konsumsi ikan meningkat 0,06 3 0,18 3. Adanya dukungan dan bantuan pemerintah 0,07 4 0,28 4. Pemasok bahan baku dalam jumlah yang banyak 0,07 3 0,21 5. Pemerintah mencanangkan Program Gemarikan Nasional 0,06 3 0,18 6. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat 0,08 4 0,32 7. Peningkatan PDRB per kapita 0,04 2 0,08 8. Peningkatan jumlah penduduk 0,04 2 0,08 9. Dukungan dari masyarakat lokal 0,06 3 0, Adanya kemitraan usaha 0,07 3 0, Tersedianya infrastruktur pendukung 0,05 3 0,15 2,11 II Ancaman (Threat) 1. Persaingan dengan perusahaan 0,08 1 0,08 sejenis 2. Hambatan masuk industri 0,05 2 0,1 pengolahan ikan rendah 3. Adanya produk substitusi 0,07 3 0,21 4. Tingkat inflasi yang fluktuatif 0,05 2 0,1 5. Pembeli mempunyai kekuatan dalam memilih produk olahan ikan 0,06 1 0,06 0,55 TOTAL EFE 2,66 Sumber : Data primer diolah, 2015 untuk faktor peluang sebesar 2,11 sedangkan sebesar 2,66. Analisis matriks IE untuk faktor ancaman sebesar 0,55. menunjukkan bahwa posisi POKLAHSAR Sementara dari hasil analisis total nilai rata - produk olahan ikan tuna berada pada posisi rata tertimbang matriks EFE sebesar 2,66 sel V yaitu memiliki kemampuan internal menunjukkan bahwa respon POKLAHSAR rata - rata dan pengaruh faktor eksternal pada terhadap peluang dan ancaman masih pada kondisi menengah atau sedang, sehingga posisi menengah atau sedang. Hasil analisis POKLAHSAR dalam kondisi tersebut dapat matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 5. dikelola dengan strategi pelihara dan 5. Analisis Matriks IE pertahankan (Hold and Maintain). Total nilai yang diperoleh dari matriks IFE sebesar 2,86 dan total nilai matriks EFE

11 . TOTAL RATA RATA TERTIMBANG IFE Kuat Rata - Rata Lemah 4,0 3,0 4,0 3,0 2,0-2,99 2,0 1,0-1,99 1,0 TOTAL RATA RATA TERTIMBANG EFE Tinggi 3,0 4,0 3,0 Menengah 2,0 2,99 2,0 Rendah 1,0 1,99 2,66 I 2,86 II III IV V VI Pelihara dan Pertahankan VII VIII IX 1,0 Gambar 1. Matriks IE (Internal Eksternal) Sumber : Data primer diolah, Strategi yang digunakan oleh diformulasikan dalam diagram SWOT seperti POKLAHSAR pada kondisi ini adalah strategi pada gambar 2. penetrasi pasar dan strategi pengembangan Berdasarkan hasil pembobotan dapat produk. Strategi penetrasi pasar bertujuan disimpulkan bahwa total skor faktor internal untuk meningkatkan posisi POKLAHSAR yang diperoleh dari pengurangan total faktor yang dihubungkan dengan produk dan pasar kekuatan (2,43) dan faktor kelemahan (0,43), yang sedang dimasuki oleh POKLAHSAR sedangkan total skor faktor eksternal yang sekarang ini. Hasil analisis matriks IE dapat merupakan hasil pengurangan antara total dilihat pada Gambar 1. faktor ancaman (2,11) dan total faktor peluang 6. Matriks SWOT (0,55) sebagai sumbu Y yaitu sebesar (1,56). Faktor-faktor strategis baik internal Berdasarkan diagram SWOT, maka posisi ataupun eksternal kemudian dicocokkan usaha untuk pengembangan pemasaran dengan menggunakan matriks SWOT. Analisis POKLAHSAR produk olahan ikan tuna berada matriks SWOT digunakan untuk pada Kuadran I, dimana pada posisi ini memformulasikan strategi perusahaan penerapan alternatif strategi yang dapat sehingga didapatkan beberapa alternatif digunakan oleh POKLAHSAR produk olahan strategi. Adapun hasil matriks SWOT dapat ikan tuna yaitu strategi SO dilihat pada Tabel Diagram SWOT Berdasarkan skoring faktor internal dan eksternal, maka dapat diketahui posisi kuadran POKLAHSAR produk olahan ikan tuna yang

12 Tabel 6 Matriks SWOT POKLAHSAR Produk Olahan Ikan Tuna Di Kabupaten Pacitan INTERNAL Kekuatan (S) 1. Variasi produk cukup beragam (S1) 2. Produk tanpa bahan pengawet dan bernilai gizi tinggi (S2) 3. Harga produk yang relatif terjangkau (S3) 4. Pengalaman POKLAHSAR (S4) 5. Pengaplikasian teknologi pengolahan ikan yang lebih modern (S5) 6. Memiliki kelengkapan perizinan pada label kemasan (S6) 7. Pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan (S7) 8. Akses terhadap bahan baku cukup terjamin (S8) 9. SDM yang terlatih (S9) Kelemahan (W) 1. Manajemen usaha masih sederhana (W1) 2. Akses terhadap permodalan rendah (W2) 3. Kurangnya intensitas dan media promosi (W3) 4. Pemasaran secara pasif (W4) 5. Kelompok belum melakukan target pasar (W5) EKSTERNAL Peluang (O) 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat (O1) 2. Trend konsumsi ikan meningkat (O2) 3. Adanya dukungan dan bantuan pemerintah (O3) 4. Pemasok bahan baku ikan dalam jumlah yang banyak (O4) Strategi SO 1. Memperluas jaringan distribusi (S1, S3, S4, S5, S8, O2, O6, O7) 2. Membangun loyalitas konsumen (S1, S2, S3, S6, O1, O2, O10) 3. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan ikan (S1, S2, S4, S5, S7, S9, O1, O2, O3, O6, O11) Strategi WO 1. Penguatan kelembagaan POKLAHSAR produk olahan ikan tuna melalui Capacity Building (W1, O3) 2. Meningkatkan permodalan untuk pengembangan usaha (W2, O3) 3. Meningkatkan kegiatan promosi produk olahan ikan tuna (W3, O3,O5, O6)

13 Tabel 6 (Lanjutan) Peluang (O) 5. Pemerintah mencanangkan Program Gemarikan Nasional (O5) 6. Perkembangan teknologi semakin meningkat (O6) 7. Peningkatan PDRB Perkapita (O7) 8. Peningkatan jumlah penduduk (O8) 9. Dukungan dari masyarakat lokal (O9) 10. Adanya kemitraan usaha (O10) 11. Tersedianya infrastruktur pendukung (O11) Strategi SO 4. Meningkatkan kualitas SDM (S9, O3) 5. Meningkatkan daya saing produk olahan ikan tuna melalui Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) (S1, S2, S4, S5, S6, S9, O3) Strategi WO 4. Menetapkan target pasar dalam penjualan produk olahan (W4, W5, O1, O2) Ancaman (T) 1. Persaingan dengan perusahaan sejenis (T1) 2. Hambatan masuk industri pengolahan ikan rendah (T2) 3. Adanya produk substitusi (T3) 4. Tingkat inflasi yang fluktuatif (T4) 5. Pembeli mempunyai kekuatan dalam memilih produk olahan ikan (T5) Strategi ST 1. Meningkatkan penjualan melalui diversifikasi produk olahan ikan tuna (S1, S2, S3, T1, T2, T3, T4, T5) 2. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk olahan ikan tuna baik dari segi rasa, kemasan dan higienitas (S5, S9, T1, T3, T5) Strategi WT 1. Perluasan akses informasi jaringan pemasaran bagi POKLAHSAR produk olahan ikan tuna (W4, W5, T1, T2, T3, T4,T5) 2. Peningkatan teknologi dan Program Manajemen Mutu terpadu (W1, T1, T2, T5) 3. Penguatan jejaring usaha dan kemitraan guna menghadapi pesaing, menekan harga bahan baku, meningkatkan permodalan dan menekan inflasi (W1, W2, W3, W4, W5, T1, T2, T3, T4, T5, T6) Sumber : Data primer diolah, 2015.

14 PELUANG KUADRAN III : Turn Around ANCAMAN KUADRAN I : Agresif (2) (1,56) KEKUATAN KUADRAN IV : Difensif KUADRAN II : Diversifikasi KELEMAHAN Gambar 2. Diagram Analisis SWOT Sumber : Data primer diolah, (Strength - Opportunity), yang dapat diartikan yaitu menggunakan kekuatan internal perusahaan dalam memanfaatkan peluang eksternal. Dalam strategi SO, organisasi mengejar peluang peluang dari luar dengan mempertimbangkan kekuatan organisasi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis lingkungan internal (IFE) POKLAHSAR produk olahan ikan tuna menunjukkan bahwa faktor strategis internal yang menjadi kekuatan bagi POKLAHSAR produk olahan ikan tuna lebih besar dari pada faktor kelemahannya. SWOT. Hasil matriks IE menunjukkan Sementara dari hasil analisis total nilai rata - rata tertimbang matriks IFE menunjukkan bahwa kondisi internal POKLAHSAR produk olahan ikan tuna berada pada kondisi rata - rata sehingga POKLAHSAR harus lebih mengoptimalkan kekuatannya dalam mengatasi kelemahannya. Hasil analisis lingkungan eksternal dengan matriks (EFE) menunjukkan bahwa faktor strategis eksternal yang menjadi peluang bagi POKLAHSAR produk olahan ikan tuna direspon lebih baik apabila dibandingkan dengan faktor ancaman. Sementara dari hasil analisis total nilai rata - rata tertimbang matriks EFE menunjukkan bahwa respon POKLAHSAR terhadap peluang dan ancaman masih pada posisi menengah atau sedang. Berdasarkan hasil matriks IFE dan EFE akan dimasukkan dalam matrik IE dan bahwa POKLAHSAR produk olahan ikan tuna berada pada posisi sel V, sehingga alternatif strategi yang diterapkan adalah

15 strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Sementara itu dari analisis diagram SWOT menunjukkan bahwa strategi yang dipilih adalah strategi SO (Strength Opportunity). Saran Berdasarkan hasil dari beberapa analisis yang telah dilakukan serta kesimpulan yang telah diperoleh, maka beberapa saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (POKLAHSAR) produk olahan ikan tuna dapat mengimplikasikan strategi SO (Strength Opportunity), dimana strategi ini lebih menekankan pada penggunaan faktor kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, sehingga POKLAHSAR harus lebih jeli dalam melihat setiap peluang yang ada agar penerapan strategi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Disamping itu Pemerintah dapat terus memberikan dukungan kepada POKLAHSAR hasil perikanan, khususnya untuk produk olahan ikan tuna melalui kebijakan regulasi, fasilitasi sarana dan prasarana pengolahan ikan, dukungan infrastruktur, pendampingan dan pembinaan, penguatan kelembagaan usaha, fasilitasi akses pasar dan permodalan, pengembangan teknologi, dan peningkatan SDM untuk lebih mendorong iklim usaha pengolahan ikan, khususnya di Kabupaten Pacitan. DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. (2004). Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Dess, G. Gregory., Lumpkin, G.T, Eisner, Alan, B. (2009). Strategic Management Text and Cases. 5th Edition. Irwin Professional Publisher. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan. (2014). Data Base Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. (2014). Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jakarta. Saunders, Mark, Philip Lewis dan Adrian Thornhill. (2009). Research Methods for Business Students 5th Edition. Harlow : Pearson Education Limited.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POHLAKSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN TESIS

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POHLAKSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN TESIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POHLAKSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang 63 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang Samudra Utama. Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA KONVEKSI INGLORIOUS INDUSTRIES DI KOTA BANDUNG TAHUN 2017-2021 FORMULATION OF BUSINESS STRATEGY

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol 10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan penelitiannya dari proses survei, pengambilan atau pencarian data, dan wawancara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

4. IDENTIFIKASI STRATEGI 33 4. IDENTIFIKASI STRATEGI Analisis SWOT digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI Laboratorium Ekonomi, Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci