PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEMALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PEMALANG"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN Jl. KH. Samanhudi No. 12 Telp/ Fax. (0284) Pemalang Website :

2 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN Jl. KH. Samanhudi No. 12 Telp/ Fax. (0284) Pemalang Website :

3 ii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Rahmat dan Hidayah-Nya, Buku Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015 dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan ini merupakan salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan, yang dijadikan alat ukur kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pemalang sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan dalam upaya mewujudkan Pemalang Sehat. Dalam Buku Profil Kesehatan ini memuat data dan informasi hasil capaian program kesehatan yang dihimpun dari rekapitulasi laporan bulanan, triwulan, semester, maupun tahunan, yang penyajiannya sebagian besar dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan ulasan singkat dan sederhana. Pada edisi tahun ini, penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang sudah mengacu pada buku petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota terbaru dalam bentuk format tabel data terpilah menurut jenis kelamin. Sedangkan indikator target yang tercantum dalam Profil Kesehatan ini sudah mengacu pada Indikator kinerja MDGs, indikator kinerja SPM Bidang Kesehatan dan indikator Indonesia Sehat. Harapannya Buku Profil Kesehatan ini menjadi buku statistik kesehatan yang responsif gender, yang memuat berbagai data/informasi mengenai derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Pemalang selama satu tahun. Walaupun telah disusun dengan sebaik-baiknya, dimungkinkan masih terdapat kekurangan, untuk itu mohon kiranya kepada semua pihak pengguna data kesehatan untuk memberikan bahan masukan, kritik dan saran yang membangun dalam upaya mendapatkan data dan informasi kesehatan yang akurat, valid dan tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang turut terlibat membantu dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembangunan kesehatan di Kabupaten Pemalang. Pemalang, Maret 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN dr. ERNA NURAINI, MHlth.Sc Pembina Utama Muda NIP iii

5 iv

6 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... iii Daftar lsi... v Daftar Lampiran Tabel... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sistematika Penyajian... 2 BAB II GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografi Letak Geografi Topologi... 5 B. Keadaan Penduduk Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Rasio Jenis Kelamin Penduduk Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur... 8 C. Keadaan Ekonomi Struktur Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi PDRB Per Kapita Angka Beban Tanggungan... 9 D. Keadaan Pendidikan... 9 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) B. Angka Kesakitan Acute Flaccid Paralysis (AFP) Penyakit Tuberkulosis (TB Paru) Penyakit Pneumonia Pada Balita Penyakit HIV dan AIDS Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Penyakit Diare Penyakit Kusta Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Malaria Penyakit Filariasis Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Penyakit Tidak Menular (PTM) Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) v

7 C. Status Gizi Bayi Berat Badan Lahir Rendah Balita Dengan Gizi kurang dan Gizi Buruk BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Kunjungan Ibu Hamil b. Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan c. Pelayanan Ibu Nifas d. Komplikasi Kebidanan Ditangani e. Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani f. Kunjungan Neonatus g. Kunjungan Bayi h. Pelayanan Anak Balita Pelayanan Gizi Masyarakat a. Ibu Hamil mendapat Tablet Fe b. Bayi dan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A c. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A d. Asi Eksklusif e. Pemberian MP ASI Anak Keluarga Miskin f. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan g. Keluarga Sadar Gizi h. Desa Dengan Garam Ber-Yodium Yang Baik Pemantauan Pertumbuhan Balita a. Balita Yang Datang dan Ditimbang b. Balita Bawah Garis Merah (BGM) Pelayanan Imunisasi a. Desa/Kelurahan UCI b. Imunisasi Dasar Lengkap c. Imunisasi TT Ibu Hamil Pelayanan Kekuarga Berencana (KB) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah a. Penjaringan Kesehatan Siswa SD/MI b. SD/MI yang mendapat Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan Kesehatan Gigi Penyuluhan Kesehatan B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Cakupan Rawat Jalan Cakupan Rawat Inap Sarana Kesehatan Dengan Kemapuan Gawat Darurat Level I Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Spesialis Dasar Indikator Pelayanan Rumah Sakit Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat vi

8 D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Rumah Sehat Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Sarana Air Bersih Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Akses Fasilitas Sanitasi Yang Layak Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan Data Dasar Puskesmas Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Posyandu menurut Strata Ketersediaan Obat dan Vaksin B. Tenaga Kesehatan C. Anggaran Kesehatan BAB V KESIMPULAN LAMPIRAN TABEL vii

9 viii

10 DAFTAR LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN TABEL 1 TABEL 2 TABEL 3 TABEL 4 TABEL 5 TABEL 6 TABEL 7 TABEL 8 TABEL 9 TABEL 10 TABEL 11 TABEL 12 TABEL 13 TABEL 14 TABEL 15 TABEL 16 TABEL 17 TABEL 18 TABEL 19 TABEL 20 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN IJAZAH YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KEMATIAN NEONATAL, BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN PUSKESMAS KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB PADA ANAK DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS KASUS HIV, AIDS DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/ RFT) MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS ix

11 TABEL 21 TABEL 22 TABEL 23 TABEL 24 TABEL 25 TABEL 26 TABEL 27 TABEL 28 TABEL 29 TABEL 30 TABEL 31 TABEL 32 TABEL 33 TABEL 34 TABEL 35 TABEL 36 TABEL 37 TABEL 38 TABEL 39 TABEL 40 TABEL 41 TABEL 42 TABEL 43 KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI <24 JAM CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT PUSKESMAS IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN PUSKESMAS PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B <7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/ DPT-HB-Hib DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS x

12 TABEL 43L TABEL 44 TABEL 44L TABEL 45 TABEK 46 TABEL 47 TABEL 48 TABEL 49 TABEL 50 TABEL 51 TABEL 52 TABEL 53 TABEL 54 TABEL 55 TABEL 56 TABEL 57 TABEL 58 TABEL 59 TABEL 59L TABEL 60 TABEL 61 TABEL 62 TABEL 63 CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS (LANJUTAN) CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS (LANJUTAN) ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT PUSKESMAS PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT PUSKESMAS PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT PUSKESMAS (LANJUTAN) PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN) MENURUT JENIS JAMBAN DAN PUSKESMAS DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PERSENTASE TEMPAT UMUM-UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT PUSKESMAS xi

13 TABEL 64 TABEL 65 TABEL 66 TABEL 67 TABEL 68 TABEL 69 TABEL 70 TABEL 71 TABEL 72 TABEL 73 TABEL 74 TABEL 75 TABEL 76 TABEL 77 TABEL 78 TABEL 79 TABEL 80 TABEL 81 TABEL 82 TABEL 83 TABEL 84 TABEL 85 TABEL 86 TABEL 87 PERSENTASE TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN YANG DIBINA DAN DIUJI PETIK PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I, LABORATORIUM KESEHATAN DAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR POSYANDU MENURUT STRATA KECAMATAN DAN PUSKESMAS UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DESA SIAGA MENURUT STRATA KECAMATAN DAN PUSKESMAS TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN TENAGA PENUNJANG/ PENDUDKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT CAKUPAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN PERSENYASE KELUARGA SADAR GIZI PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN xii

14 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk mewujudkan Pemalang yang sehat, pembangunan kesehatan di Kabupaten Pemalang tidak dapat dilakukan sendiri oleh aparat pemerintah yang bertanggung jawab menangani urusan kesehatan, tetapi juga harus dilakukan secara bersama-sama melibatkan peran seluruh masyarakat dan pihak swasta. Hal ini sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, yaitu Terdepan dalam mewujudkan Pemalang yang Sehat dengan didukung Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan. Agar proses pembangunan kesehatan berjalan sesuai dengan arah dan tujuan, diperlukan tatanan manajemen yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Untuk itu pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) bertujuan untuk menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based, akurat, lengkap dan tepat waktu. Untuk itu peran data dan informasi menjadi sangat penting dan makin terasa dibutuhkan dalam manajemen kesehatan. Sekarang ini kebutuhan informasi kesehatan dari hari ke hari semakin meningkat, ditambah masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pemerintah, terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berkaitan langsung dengan kesehatan mereka, sebab urusan kesehatan itu menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan semua orang butuh untuk hidup sehat. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan. Hal ini menuntut pihak pengelola program kesehatan untuk dapat menyediakan dan memberikan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, yang dikemas secara baik, sederhana, informatif dan tepat waktu. Profil kesehatan hanyalah salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan. yang penyusunan dan penyajianya dibuat sesederhana mungkin namun tetap informatif, dan dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pemalang sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan dalam upaya mewujudkan Pemalang Sehat. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

15 Pada edisi tahun ini, penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang sudah mengacu pada buku petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota terbaru edisi Tahun 2015 dalam bentuk format tabel data terpilah menurut jenis kelamin. Harapannya Buku Profil Kesehatan ini menjadi buku statistik kesehatan yang memuat berbagai data/informasi mengenai derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Pemalang selama satu tahun. B. MAKSUD DAN TUJUAN Tujuan dan manfaat disusunnya Profil Kesehatan ini adalah : 1. Untuk memperoleh informasi tentang hasil cakupan program kesehatan yang telah dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan dan instansi kesehatan. 2. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan dan bahan dasar perencanaan pembangunan kesehatan di tahun mendatang. 3. Sebagai bahan masukan para pimpinan/ kepala dalam menentukan arah pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang kesehatan. 4. Untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan dengan mengembangkan jaringan kerja sama pengelolaan data dan informasi melalui Sistem Informasi Kesehatan. C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan ini adalahsebagai berikut : Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan dari disusunnya profil kesehatan dan sistematika penyajian. Bab II Gambaran Umum Kabupaten Pemalang Menyajikan gambaran umum Kabupaten Pemalang dari sisi keadaan geografi, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan urusan kesehatan. Bab III Situasi Derajat Kesehatan Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan status giz masyarakati. 2 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

16 Bab IV Situasi Upaya Kesehatan Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar serta upaya kesehatan lainnya yang diselenggarakan di Kabupaten Pemalang. Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan Berisi uraian tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. BAB VI Kesimpulan Secara garis besar disajikan hasil-hasil cakupan program/ kegiatan berdasarkan indikator-indikator di bidang kesehatan yang telah dicapai untuk dapat di telaah lebih jauh sebagai bahan perencanaan pembangunan kesehatan dan pengambilan kebijakan di Kabupaten Pemalang. LAMPIRAN TABEL Berisi resume profil kesehatan dan 87 tabel data kesehatan yang memberikan gambaran kondisi, kebutuhan, permasalahan, partisipasi dan manfaat bagi pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

17 4 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

18 BAB II GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFI 1. Letak Geografi Kabupaten Pemalang terletak diantara garis Bujur Timur dan garis Lintang Selatan, tepatnya di sebelah utara Provinsi Jawa Tengah, dibatasi sebelah barat dengan Kabupaten Tegal, sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Pekalongan dan sebelah selatan dengan Kabupaten Purbalingga. Secara Administratif Kabupaten Pemalang terdiri dari 14 kecamatan dengan 211 desa dan 11 kelurahan yang tersebar di Kabupaten Pemalang yang luas wilayahnya 1.115,3 Km Topografi Berdasarkan topografinya, Kabupaten Pemalang terdiri dari : a. Daerah Dataran Pantai Yaitu daerah dengan ketinggian antara 1-5 meter di atas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 18 desa dan 1 kelurahan terletak di bagian utara wilayah Kabupaten Pemalang. b. Daerah Dataran Rendah Yaitu daerah dengan ketinggian antara 6-15 meter diatas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 98 desa dan 5 kelurahan, terletak di bagian utara wilayah Kabupaten Pemalang. c. Daerah Dataran Tinggi Yaitu daerah dengan ketinggian antara meter diatas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 35 desa, terletak di bagian tengah dan selatan wilayah Kabupaten Pemalang. d. Daerah Pegunungan Terbagi menjadi dua, yaitu : 1) Daerah dengan ketinggian antara meter diatas permukaan air laut. Daerah ini meliputi 55 desa, terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Pemalang. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

19 2) Daerah dengan ketinggian antara lebih dari 925 meter diatas permukaan air laut, terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Pemalang meliputi 10 desa yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga. Gambar 2.1 Peta KabupatenPemalang B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang, jumlah penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2015 adalah jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar jiwa, telah terjadi kenaikan jumlah penduduk di 6 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

20 Kabupaten Pemalang sebanyak jiwa atau sebesar 0,36%. Untuk rata-rata penduduk per rumah tangga di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 tercatat sebesar 3,40 jiwa per rumah tangga. No Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/ Kelurahan, Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Merurut Kecamatan di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Rumah Tangga Rata2 Jiwa /Rumah Tangga Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km 2 ) 1 MOGA 41,41 63,100 15, ,524 2 WARUNGPRING 26,31 38,559 9, ,466 3 PULOSARI 87,52 55,465 16, BELIK 124,54 103,786 29, WATUKUMPUL 129,02 64,377 20, BODEH 85,98 54,122 16, BANTARBOLANG 139,19 71,266 20, RANDUDONGKAL 90,32 96,628 32, ,070 9 PEMALANG 101,93 176,583 45, , TAMAN 67,41 160,813 51, , PETARUKAN 81,29 145,790 41, , AMPELGADING 53,30 66,045 19, , COMAL 26,54 88,283 24, , ULUJAMI 60,55 99,419 33, , ,31 1,284, , ,151 Sumber : BPS (Pemalang Dalam Angka 2015) Dengan luas wilayah sebesar 1.115,3 Km 2, rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2015 tercatat sebesar jiwa setiap kilometer persegi, dimana wilayah terpadat adalah Kecamatan Comal dengan tingkat kepadatan sekitar jiwa/km 2, sedangkan wilayah terlapang di Kecamatan Watukumpul dengan tingkat kepadatan sekitar 499 jiwa/km 2. Untuk wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi ada di Kecamatan Pemalang sebanyak jiwa (13,75% dari total penduduk Kabupaten Pemalang) dan terendah di Kecamatan Warungpring sebanyak jiwa (3,00% dari total penduduk Kabupaten Pemalang). Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

21 2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari perkembangan Rasio Jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-iaki dengan penduduk perempuan. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pemalang jumlah penduduk laki-iaki dan perempuan relatif seimbang, yakni sebesar jiwa (49,50%) penduduk laki- Iaki dan jiwa (50,50%) penduduk perempuan, sehingga rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2015 sebesar 98,03 yang berarti di Kabupaten Pemalang setiap 100 penduduk perempuan ada sekitar 98 penduduk laki-laki. Rincian data mengenai rasio jenis kelamin ini dapat dilihat pada lampiran Tabel Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Struktur/ komposisi penduduk Kabupaten Pemalang tahun 2015 dirinci menurut golongan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa penduduk laki-iaki maupun penduduk perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur tahun dan kelompok umur 0-14 tahun. Gambaran komposisi penduduk secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 3. Sedangkan perbandingan komposisi proporsional penduduk Kabupaten Pemalang menurut usia produktif dan tidak produktif pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Kelompok Usia Produktif di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Tahun 2015 Kelompok Usia (Tahun) Jumlah % , , ,69 Sumber : BPS (Pemalang Dalam angka 2015) C. KEADAAN EKONOMI 1. Struktur Ekonomi Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat sebagai pembentukan PDRB Kabupaten Pemalang pada tahun 2014 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (28,31%). Selanjunya diikuti lapangan usaha 8 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

22 reparasi motor dan mobil (15,23%), lapangan usaha perdagangan besar dan eceran (15,23%), lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (5,07%), lapangan usaha jasa pendidikan (7,73%) dan lapangan usaha konstruksi (4,16%). 2. Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Pemalang tahun 2014 mencapai 5,52%, sedikit melambat 0,01% jika dibandingkan dengan tahun 2013 dengan angka pertumbuhan 5,153 %. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 13,63%, sedangkan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi satu-satunya lapangan usaha yang mengalami perlambatan sebesar -1,77%. 3. PDRB Per Kapita PDRB per kapita Kabupaten Pemalang tahun 2014 mencapai Rp dengan pertumbuhan sebesar 10,74%. Pertumbuhan PDRB per Kapita dari tahun mengalami pertumbuhan fluktuatif secara berturut-turut 9,89%, 8,55% kemudian naik kembali pada tahun 2013 sebesar 10,01%. 4. Angka Beban Tanggungan Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 51,92. Angka beban tanggungan ini mempunyai arti bahwa dari setiap 100 penduduk usia produktif (usia tahun) harus menanggung ± 52 penduduk usia tidak produktif (usia 0-14 tahun dan usia 65 tahun keatas). D. KEADAAN PENDIDIKAN Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi serta dapat ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya. Berikut ini disajikan tabel persentase penduduk berusia 15 tahun keatas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Pemalang tahun Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

23 Tabel 2.3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Tingkat Pendidikan Tertinggi Persentase (%) Laki-laki Perempuan L+P Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak Memiliki Ijazah SD/MI SD/MI SMP/MTs SMU/MA SMK Diploma/DI/ DII Akademi/ DIII) Universitas/DIV/ S1/ S Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS (Statistik Daerah Kab. Pemalang 2015) Kemampuan baca tulis penduduk tercermin dari angka melek huruf. Persentase penduduk yang melek huruf atau dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 90,79%, sedangkan yang buta huruf sebesar 9,21%. Dari lampiran Tabel 4 terlihat persentase penduduk laki-laki melek huruf lebih tinggi (95%), dibanding persentase penduduk perempuan melek huruf (86,73%). Tabel 2.4 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Kemampuan Baca Tulis (Melek Huruf) Persentase (%) Laki-Laki Perempuan L + P Melek Huruf 95,00 86,73 90,79 Buta Huruf 5,00 13,27 9,21 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS (Statistik Daerah Kab. Pemalang 2015) Demikian gambaran umum Kabupaten Pemalang tahun 2015 yang disajikan secara ringkas terkait keadaan geografi, penduduk, ekonomi dan pendidikan, dimana faktor ekonomi dan pendidikan bersama dengan kesehatan merupakan penentu besaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pemalang. 10 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

24 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. ANGKA KEMATIAN Angka kematian di suatu daerah dari waktu ke waktu menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi permasalahan kesehatan dan kondisi lingkungan. Selain itu Angka Kematian juga dapat digunakan sebagai indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 8,17 per kelahiran hidup, angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 8,5 per kelahiran hidup. Bila ditilik dari target Millenium Development Goals (MDGs) Kabupaten Pemalang 2015 sebesar 8,5 per kelahiran hidup maka telah memenuhi target yang ditetapkan. Dari gambar di bawah ini terlihat tren AKB Kabupaten Pemalang tiap tahun mengalami tren menurun. Dari lampiran Tabel 5 menunjukkan total kematian bayi sebanyak 201 bayi, dengan kasus kematian tertinggi di Puskesmas Losari sebanyak 18 bayi Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pemalang Tahun AKB Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

25 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian balita (0-5 Tahun) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. Angka Kematian Balita di tahun 2015 sebesar 8,74 per kelahiran hidup,menurun dibanding tahun 2014 sebesar 9,3 per kelahiran hidup. Bila dibandingkan dari target MDGs Kabupaten Pemalang 2015 sebesar 11,6 per kelahiran hidup maka AKABA Kabupaten Pemalang sudah melebihi target yang ditetapkan. Dari lampiran Tabel 5 terlihat jumlah kematian balita sebanyak 215 balita dengan jumlah kematian tertinggi di Puskesmas Banjardawa dan Puskesmas Losari yaitu sebanyak 19 balita Gambar 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Pemalang Tahun AKABA Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka kematian Ibu Maternal (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Kejadian meninggalnya ibu maternal biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang mana dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan 12 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

26 terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian ibu maternal juga tidak lepas dari kondisi ibu itu sendiri, yaitu terlalu tua (>35 tahun) dan terlalu muda (< 20 tahun) pada saatmelahirkan, terlalu banyak anak (>4 anak) dan terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun). Angka Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 130 per kelahiran hidup, angka ini meningkat dibandingtahun 2014 yaitu sebesar 163 per kelahiran hidup. Bila dibandingkan dari target MDGs Kabupaten Pemalang sebesar 102 per kelahiran hidup maka AKI Kabupaten Pemalang masih jauh dari target yang ditetapkan. Dari lampiran Tabel 6 menunjukkan jumlah kematian ibu maternal sebanyak 32 orang, jumlah kematian terbanyak pada ibu nifas yaitu 24 orang, dan jumlah kematian pada ibu hamil sebanyak 8 orang Gambar 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pemalang Tahun AKI B. ANGKA KESAKITAN 1. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Secara statistik jumlah penderita kelumpuhan AFP diperkirakan 2 diantara anak usia <15 tahun. Target Kabupaten Pemalang di tahun 2015 minimal harus menemukan 8 kasus AFP dan di tahun 2015 ini ditemukan kasus AFP sebanyak 5 kasus. Jumlah ini sama dengan jumlah penemuan kasus APF di tahun 2014 sebanyak 5 kasus. Dari lampiran Tabel 18 menunjukkan Angka kesakitan AFP Rate di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 1,41 per anak usia <15 tahun meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 1,31 per anak usia <15 tahun. Angka ini sesuai target SPM Nasional yang ditetapkan sebesar 2 per anak usia < 15 tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

27 Gambar 3.4 Jumlah Kasus AFP yang ditemukan di Kabupaten Pemalang Tahun Kasus AFP Penyakit Tuberkulosis(TB Paru) Cakupan penemuan kasus (Case Detection Rate/CDR) penderita TB Paru kasus baru dengan BTA(+) di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 12% atau sebanyak 948 penderita dari perkiraan jumlah kasus TB Paru BTA(+) sebanyak kasus. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebesar 18,25% dan semakin jauh dibawah target SPM Nasional sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 8 terlihat tidak ada Puskesmas yang CDR-nya sesuai target SPM. Sedangkan angka kesembuhan (Cure Rate/CR) penderita TB Paru di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 91,82%, angka ini melampaui target MDGs Kabupaten Pemalang 2015 yakni sebesar 85%. Dari lampiran Tabel 9 terlihat Puskesmas Bantarbolang dan Puskesmas Randudongkal masih dibawah target MDGs CR TB Paru. Gambar 3.5 Angka Penemuan dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kabupaten Pemalang Tahun CR TB CDR TB Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

28 3. Penyakit Pneumonia Pada Balita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab kematian anak yang paling umum di negara berkembang. Hampir semua kematian akibat ISPA pada anak adalah ISPA bagian bawah terutama Pneumonia. Walaupun demikian tidak semua ISPA bagian bawah serius, Bronkhitis relatif sering terjadi pada anak, akan tetapi jarang yang menyebabkan fatal. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita adalah penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia balita yang mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat yang dirujuk ke rumah sakit di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan penderita pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak kasus atau 96,61% dari perkiraan kasus pneumonia. Cakupan tersebut meningkat dibanding dengan cakupan tahun 2014 sebesar 35,79% namun masih jauh dari target SPM Nasional sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 10 terlihat, cakupan penemuan penderita pneumonia meningkat tajam tetapi masih dibawah target SPM, untuk itu perlu evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA lebih lanjut guna peningkatan penemuan penderita dan mutu pelayanan pengobatan pneumonia pada balita. 4. Penyakit HIV dan AIDS Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat. Selama tahun 2015 di Kabupaten Pemalang dilaporkan kasus HIV sebanyak 52 kasus dan kasus AIDS sebanyak 21 kasus. Sedangkan jumlah kematian akibat penyakit AIDS di tahun 2015 sebanyak 4 kasus (Lampiran Tabel 11). Selain itu berdasarkan hasil laporan Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kabupaten Pemalang (Lihat Lampiran Tabel 12) menunjukkan, sepanjang tahun 2015 sebanyak pendonor yang diambil darahnya, semuanya diperiksa/ diskrining HIV. Dari hasil diskrining HIV tersebut ditemukan sebanyak 38 pendonor darah dengan hasil HIV Reaktif atau 0,24%. 5. Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) atau penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk penyakit golongan IMS ini adalah Syphilis, Gonorhoe, Bubo, Jengger Ayam, Herpes dan lain-lain. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

29 Untuk Tahun 2015, penyakit IMS di Kabupaten Pemalang tidak ada catatan dan laporan terkait kasus IMS. Dari lampiran Tabel 11 terlihat Penyakit IMS jenis syphilis tidak ada catatan dan laporan kasus yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang. 6. Penyakit Diare Jumlah kasus diare di Kabupaten Pemalang tahun 2015 terlaporkan sebanyak kasus. Jumlah kasus ini menurun dibanding Tahun 2014 sebanyak kasus. Pada lampiran Tabel 13 terlihat perkiraan kasus diare di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak kasus dan ditemukan kasus yang terlaporkan dan ditangani atau sebesar 97,70%, hasil cakupan ini menurun dibanding tahun 2014 sebesar 100,12%. Angka cakupan ini belum memenuhi target SPM Nasional sebesar 100% Gambar 3.6 Kasus Diare Dilaporkan dan Ditangani di Kabupaten Pemalang Tahun IR Diare Penyakit Kusta Penemuan kasus baru penderita kusta di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak 145 kasus dengan angka CDR 11,29 per penduduk. Dari jumlah tersebut penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi cacat tingkat 2 sebanyak 26 penderita atau 17,93%. Cakupan program kusta diukur berdasarkan angka penderita kusta tipe Pauci Baciller (PB) dan Multy Baciller (MB) selesai berobat dan sembuh. Dari lampiran Tabel 17 menunjukkan, Angka Kesembuhan (RTF Rate) penderita kusta tipe PB tahun 2015 mencapai 100%, capaian ini sama dengan tahun 2014 (100%). 16 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

30 Sedangkan RTF Rate penderita kusta tipe MB tahun 2015 mencapai 54,33%, angka ini meningkat dibanding tahun 2014 yakni sebesar 0%. Gambar 3.7 Angka Kesembuhan Penderita Kusta (RTF Rate) di Kabupaten Pemalang Tahun RTF Tipe PB RTF Tipe MB Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan lampiran Tabel 21 terlihat Kasus DBD di Kabupaten Pemalang tahun 2015 berjumlah 238 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 18,53 per penduduk. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 87 kasus DBD dengan IR sebesar 6,8. Untuk Angka kematian (CFR) DBD di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 adalah sebesar 1,26%. Angka ini menurun dibandingkan dengan Tahun 2014 sebesar 3,4% dan belum memenuhi target MDGs sebesar <1%. Dari lampiran Tabel 21 terlihat, persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar sebesar 100%, angka cakupan ini sesuai dengan target SPM Nasional yang ditetapkan sebesar 100%. Tahun Jumlah Kasus Tabel 3.1 IR, CFR dan Kasus DBD yang ditangani di Kabupaten Pemalang Tahun IR/ Penduduk Jumlah ditangani % ditangani Jumlah Meninggal CFR (%) , , , , , , , , , ,26 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

31 9. Penyakit Malaria Jumlah kasus malaria di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak 4 kasus yang semuanya adalah Malaria positif (melalui pemeriksaan sediaan darah), jumlah kasus ini menurun dibandingkan kasus malaria di tahun 2014 yakni sebanyak 6 kasus yang semuanya adalah Malaria positif. Dari lampiran Tabel 22 terlihat, angka kesakitan malaria positif di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sangat rendah yaitu sebesar 0,00 per penduduk. Selain itu juga tidak ada catatan laporan kematian akibat kasus malaria. 10. Penyakit Filariasis Walaupun Kabupaten Pemalang bukan daerah endemis filariasis, namun di tahun 2015 ditemukan kasus baru penderita filariasis sebanyak 2 kasus. Kondisi ini dimungkinkan penderita tertular filariasis dari daerah lain diluar Kabupaten Pemalang. Dari lampiran Tabel 23 terlihat, jumlah seluruh kasus filariasis (kasus lama dan kasus baru) yang telah dilaporkan sebanyak 2 kasus filariasis dengan IR sebesar 0,16 per penduduk. 11. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Yang termasuk dalam Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorium, Campak, Polio dan Hepatitis B. Berdasarkan lampiran Tabel 19 dan 20 terlihat, jumlah kasus PD3I yang tercatat dan terlaporkan di tahun 2015 adalah Campak sebanyak 321 kasus. Dari seluruh kasus PD3I tersebut, tidak ada kasus yang mengakibatkan kematian. 12. Penyakit Tidak Menular Sekarang ini penyakit tidak menular (PTM) atau degeneratif semakin bertambah, kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor gaya hidup/ perilaku (kebiasaan merokok, pola makan tidak seimbang, makanan yang mengandung zat aditif dan kurang berolah raga), faktor lingkungan yang tidak kondusif terhadap kesehatan dan faktor genetik. Penyakit tidak menular mempunyai dampak negatif sangat besar karena merupakan penyakit kronis yang menyebabkan aktivitas dan produktivitas penderita menjadi terbatas dan terganggu. Penyakit tidak menular bersifat menahun (berlangsung dalam waktu yang relatif lama) dan tidak diketahui kapan sembuhnya karena memang secara medis tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikendalikan. 18 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

32 Yang harus mendapatkan perhatian lebih dari penyakit ini sekarang telah menjadi penyebab kematian tertinggi dibanding dengan penyakit menular. Untuk mengetahui jumlah kasus penyakit tidak menular (PTM) yang tercatat dan terlaporkandi Kabupaten Pemalang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) Terlaporkan di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 No Penyakit Tidak Menular Jumlah Kasus 1 Neoplasma : Ca Servik 207 Ca Mamae 691 Ca Hepar 68 Ca Paru 14 2 Diabetes Melitus : IDDM NIDDM Penyakit Jantung & Pembuluh Darah : Angina Pektoris 622 Acute Miokard Infark 265 Dekomp Kordis Hipertensi Essensial Hipertensi Lainnya Stroke Hemoragik 147 Stroke Non Hemoragik Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Asma Bronkial Psikosis Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Selama Tahun 2015 di Kabupaten Pemalang dilaporkan sebanyak 1 Desa yang terkena Kejadian Luar Biasa (KLB). Adapun jenis Kejadian luar biasa tersebut adalah Serangan Serangga Tomcat. Jumlah penderita KLB tersebut sebanyak 65 Jiwa dan tidak ada korban meninggal akibat KLB tersebut (CFR 0%). Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

33 Dari lampiran Tabel 27 terlihat, desa yang terkena KLB tersebut semuanya ditangani kurang dari 24 jam, sehingga persentase desa/kelurahan terkena KLB yang tertangani mencapai 100%. Angka ini sesuai target SPM Nasional yang ditetapkan sebesar 100%. Tabel 3.3 Jenis KLB, Jumlah Desa yang Terserang dan Ditangani <24 jam, Jumlah Penderita, Jumlah Kematian, Attack Rate dan CFR di Kabupaten Pemalang Tahun Tahun 2011 Jenis KLB Keracunan Makanan & Diare Jml Desa Diserang Jml Desa Ditangani <24 jam Desa KLB Ditangani <24 Jam (%) Jml Pasien Jml Mati Attack Rate (%) CFR (%) 2012 Keracunan Makanan , Keracunan Makanan & DBD Keracunan Makanan & Campak Serangan Serangga Tomcat ,27 0, C. STATUS GIZI 1. Bayi Berat Badan Lahir Rendah Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia, suplai gizi yang kurang sewaktu mengandung atau lahir kurang bulan (premature). Bayi dengan berat badan lahir rendah perlu penanganan serius karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya menjadi penyebab utama kematian bayi. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 3,19% atau sebanyak 788 BBLR dari bayi lahir hidup. Persentase ini lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar sebesar 2,96% dengan jumlah 731 BBLR dari bayi lahir hidup. Berdasarkan lampiran Tabel 37 menunjukkan, jumlah bayi BBLR tertinggi di wilayah Puskesmas Belik dengan kasus sebanyak 68 bayi BBLR. 20 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

34 Gambar 3.8 Persentase Bayi BBLR di Kabupaten Pemalang Tahun % Bayi BBLR Balita Dengan Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pendataan gizi buruk pada balita di Kabupaten Pemalang melalui 2 skrining dengan menggunakan 2 indikator yakni indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan indikator membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di posyandu dengan membandingkan berat badan dengan umur melalui kegiatan penimbangan balita, bila ditemukan balita yang berada di bawah garis merah atau 2 kali tidak naik maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan dengan tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk maka segera dilakukan perawatan sesuai pedoman di posyandu dan puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan lampiran Tabel 47 dan 48 menunjukkan, status gizi balita di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 dihitung menurut indikator berat badan/umur (BB/U) diperoleh jumlah balita dengan status gizi kurang sebanyak 534 balita atau 1,37% dan status gizi buruk sebanyak 36 balita atau 0,09% dari balita yang ditimbang. Dari status gizi buruk tersebut kemudian dihitung berdasarkan indikator berat badan/tinggi badan (BB/TB) diperoleh balita gizi buruk sebanyak 36 balita, jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2014 sebanyak 37 balita. Dari lampiran Tabel 48 terlihat, dari 36 balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan sesuai pedoman/standar tata laksana gizi buruk (100%). Hasil cakupan initelahsesuai dengan target SPM Nasional yang ditetapkan sebesar 100%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

35 Gambar 3.9 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kabupaten Pemalang Tahun % Gizbur dpt Perawatan Jumlah penemuan balita gizi buruk terbanyak di Puskesmas Kebandaran dan Puskesmas Losari yaitu sebanyak 7 kasus balita gizi buruk. 22 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

36 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Kunjungan Ibu Hamil Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1), dengan melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan atau Antenatal Care (ANC) meliputi (1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,(2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (pemberian Tetanus toksoid), (4) Ukur tinggi fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) Temu wicara (komunikasi interpersonal dan konseling), (7) Test laboratorium sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 100%. Besaran persentase ini sama dengan tahun 2014 sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 29 terlihat semua Puskesmas cakupan kunjungan ibu hamil K1-nya sebesar 100%. Sedangkan untuk cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 90,25% sedikit menurun bila dibanding dengan tahun 2014 sebesar 90,38%. Namun angka cakupan ini masih dibawah target SPM Nasional sebesar 95%. Dari lampiran Tabel 29 terlihat cakupan tertinggi di Puskesmas Warungpring sebesar 95,02%, sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Sarwodadi sebesar 83,06%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

37 Gambar 4.1 Cakupan Pelayanan Antenatal K4 di Kabupaten Pemalang Tahun Cak K4 Bumil b. Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan, sedangkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 96,73%, sedikit menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 97,08%. Namun angka capaian ini telah melampaui target SPM Nasional sebesar 90%. Dari lampiran Tabel 29 terlihat cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi di Puskesmas Petarukan sebesar 100,06%, sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Belik sebesar 83,95%. Gambar 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Linakes Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

38 c. Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu nifas pada masa 6 jam - 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas minimal 3 kali sejak persalinan, yaitu 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari, pada minggi ke-2 dan pada minggu ke-4, termasuk pemberian Vitamin A sebanyak 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan.dalam pelaksanaan pelayanan nifas dilakukan juga pelayanan neonatus. Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 99,12% sedikit menurun dibanding tahun 2014 yang hanya sebesar 99,90%. Persentase cakupan ini melampaui target SPM Nasional sebesar 90%. Dari lampiran Tabel 29 terlihat, semua puskesmas besaran cakupan pelayanan ibu nifas sudah diatas target SPM Nasional yang ditetapkan Gambar 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Ibu Nifas d. Komplikasi Kebidanan Ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah cakupan komplikasi pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang mendapatkan penanganan definitif sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes/Poskesdes/PKD, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Jumlah komplikasi kebidanan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak kasus, meningkat dibanding dengan tahun 2014 sebanyak kasus.untuk cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2015 sebesar 111,08% naik dibanding dengan tahun 2014 sebesar 104,62%. Angka cakupan ini sudah diatas target SPM Nasional sebesar 80%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

39 Dari lampiran Tabel 33 menunjukkan 2 puskesmas cakupannya di bawah 80%, dengan cakupan terendah di Puskesmas Belik yakni sebesar 67,86%. e. Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Penghitungan sasaran perkiraan neonatus dengan komplikasi dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Cakupan pelayanan neonatal dengan risiko tinggi/komplikasi yang ditangani di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 93,97% meningkat dibanding dengan tahun 2014 sebesar 92,97%. Angka cakupan ini melampaui target SPM Nasional sebesar 80%. Dari lampiran Tabel 33 terlihat, semua puskesmas cakupannya lebih dari 80%. Gambar 4.4 Cakupan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal Risti/Komplikasi yang Ditangani di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Kompli Keb Cak Neo kompli f. Kunjungan Neonatus Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam rangka memantau dan memberikan pelayanan kepada neonatus (bayi usia 0-28 hari) yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Dalam pelaksanaan pelayanan ini dilakukan bersamaan dengan pelayanan ibu nifas. Pelayanan Neonatus sesuai standar sedikitnya dilakukan 3 kali, yaitu KN 1 kunjungan pada 0-2 hari, KN 2 kunjungan pada 2-7 hari dan KN 3 kunjungan pada 7-29 hari. Pelayanan kesehatan neonatal yang diberikan merupakan pelayanan kesehatan neonatal dasar (ASI Eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatanmata, 26 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

40 tali pusar, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 bila tidak diberikan pada saat lahir dan manajemen terpadu bayi muda). Cakupan kunjungan neonatus KN1 di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 97,57%. Sedangkan Cakupan kunjungan neonatus lengkap KN3 di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 96,89%, menurun dibanding tahun 2014 sebesar 94,99%. Dari lampiran Tabel 38 menunjukkan cakupan kunjungan neonatus KN1 tertinggi di Puskesmas Banjardawa sebesar 101,86% dan cakupan terendah di Puskesmas Mojo sebesar 91,12%. Sedangkan untuk cakupan kunjungan neonatus lengkap KN3 tertinggi di Puskesmas Belik sebesar 101,60% dan cakupan terendah di Puskesmas Mojo sebesar 85,38% Gambar 4.5 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3) di Kabupaten Pemalang Tahun Cak KN Cak KN g. Kunjungan Bayi Kunjungan bayi atau pelayanan kesehatan bayi yang dimaksud adalah bayi (anak berumur 29 hari - 11 bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali (satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan dan satu kali pada umur 9-11 bulan). Adapun bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi, Imunisasi Dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4 dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Bayi dan Penyuluhan Perawatan Kesehatan Bayi (Konseling ASI Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

41 Eksklusif, pemberian MP ASI bayi sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit/ MTBS, pemantauan pertumbuhan dan pemberian Vitamin A kapsul biru pada bayi usia 6-11 bulan). Cakupan kunjungan bayi atau pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 98,45%, meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 93,86%. Namun angka tersebut sudah memenuhi target SPM Nasional sebesar 90%. Dari lampiran Tabel 40 menunjukkan, puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Klareyan sebesar 89,88%. 100 Gambar4.6 Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Kunj Bayi h. Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pamantauan pertumbuhan dan perkembangan. Untuk pemantauan pertumbuhan anak balita dilakukan setiap bulan atau minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan pertumbuhan melalui 2 skrining dengan menggunakan 2 indikator yakni indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan indikator membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 92,19%, menurun dibanding dengan tahun 2014 sebesar 98,21%. Walaupun menurun angka ini sudah melampaui target SPM Nasional sebesar 90%. Dari lampiran Tabel 46 menunjukkan ada 7 Puskesmas cakupannya <90 % dengan cakupan terendah di Puskesmas Bantarbolang sebesar 75,24%. 28 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

42 Grafik 3.7 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Yan Balita Pelayanan Gizi Masyarakat a. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 di Kabupaten Pemalang tahun 2015 adalah sebesar 98,47% dan 91,87% meningkat dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 97,48% dan 87,21%. Dari Gambar dibawah dapat dilihat bahwa cakupan Fe1 sudah cukup baik, namun untuk cakupan Fe3 masih belum memadai, masih ada 13,79% ibu hamil yang tidak meneruskan konsumsi Fe sampai pada Fe3, hal ini mungkin penyebab masih tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil. 100 Gambar 4.8 Cakupan Bumil mendapat Tablet Fe di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Fe Cak Fe Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

43 b. Bayi dan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Cakupan bayi 6-11 bulan yang mendapatkan kapsul Vitamin A di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 96,86% menurun bila dibanding tahun 2014 sebesar 106,94%. Berdasarkan lampiran Tabel 44 terlihat, 10 puskesmas dengan cakupan 100%, sedangkan 22 puskesmas lainnya cakupannya <100% dimana cakupan terendah di Puskesmas Kebandaran sebesar 78,47%. Untuk cakupan balita bulan yang mendapat 2 kali kapsul Vitamin A tahun 2015 sebesar 91,11%, menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 92,60%. Berdasarkan lampiran Tabel 44 terlihat, hanya 1 puskesmas cakupannya 100% yaitu Puskesmas Pulosari dan puskesmas dengan cakupan terendah ada di Puskesmas Kebandaran 72,27%. c. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Cakupan ibu nifas yang mendapatkan kapsul Vitamin A di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 99,89%, mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2014 sebesar 99,24%. Dari lampiran Tabel 29 terlihat, sebanyak 10 puskesmas yang memiliki cakupan 100%, sedangkan 12 puskesmas lainnya cakupannya <100% dengan cakupan terendah ada di Puskesmas Mojo yaitu sebesar 99,07%. Gambar 4.9 Cakupan Suplementasi Kapsul Vitamin A di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Vit A Bayi Cak Vit A Balita Cak Vit A Bufas Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

44 d. ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai umur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman kecuali obat dan vitamin. Berdasarkan data yang diperoleh, cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 56,68% meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 52,60%. Dari lampiran Tabel 39 menunjukkan cakupan ASI Eksklusif tertinggi ada di Puskesmas Purwoharjo sebesar 90.91% sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Mojo sebesar 35.95%. Gambar 4.10 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Pemalang Tahun Cak ASI Eksklusif e. Pemberian MP ASI Anak Keluarga Miskin Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 88,15%, meningkat dibanding dengan tahun 2014 sebesar 82,21%. Hasil cakupan ini masih dibawah target SPM Nasional sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 84 menunjukkan 10 puskesmas yang cakupan pemberian MP ASI bagi Bayi keluarga miskin sebesar 100%, sedangkan 12 puskesmas lainnya < 100% dengan cakupan terendah ada di puskesmas Kalimas sebesar 5,14%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

45 f. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita (0-59 bulan) gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga kesehatan sesuai standar tata laksana gizi buruk. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor). Perawatan yang dimaksud adalah perawatan sesuai tata laksana penanganan gizi buruk. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2014 sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 48 terlihat, dari 36 balita gizi buruk semuanya mendapatkan perawatan sesuai pedoman/standar tata laksana gizi buruk. Hasil cakupan ini sudah sesuai dengan target SPM Nasional yang ditetapkan sebesar 100%. Jumlah penemuan kasus balita gizi buruk paling banyak ditemukan di Puskesmas Kebandaran dan Puskesmas Losari yaitu sebanyak 7 balita. Gambar 4.11 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Gizbur dpt Perawatan g. Keluarga Sadar Gizi Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang yang mencakup 5 indikator, yaitu : biasa mengkonsumsi aneka ragam makanan, selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya khususnya balita dan ibu hamil, hanya menggunakan garam beryodium dalam memasak makanan, memberi dukungan pada ibu melahirkan untuk memberikan ASI Eksklusif dan biasa sarapan/makan pagi. 32 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

46 Dari lampiran Tabel 85 menunjukkan jumlah keluarga yang diperiksa sadar gizi sebanyak KK dan diperoleh KK yang memenuhi 5 indikator keluarga sadar gizi sehingga cakupan keluarga sadar gizi di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 23,54% meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 19,59%. h. Desa Dengan Garam Beryodium Yang Baik Garam beryodium merupakan salah satu program andalan jangka panjang dalam upaya penanggulangan masalah GAKY, untuk itu kualitas garam beryodium yang beredar di masyarakat harus selalu dipantau untuk mengetahui telah memenuhi syarat atau tidak. Dari lampiran Tabel 82 menunjukkan pemantauan garam beryodium di Kabupaten pemalang tahun 2015 dilakukan dengan mensurvei 222 desa/kelurahan dan hasilnya sebanyak 130 desa/kelurahan atau 58,56% masuk dalam kategori desa/kelurahan dengan garam beryodium baik. Angka cakupan ini menurun dibanding dengan cakupan tahun 2014 sebesar 64,86%. Gambar 4.12 Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik di Kabupaten Pemalang Tahun % Desa/Kel ber-iod Baik Pemantauan Pertumbuhan Balita a. Balita yang datang dan ditimbang Cakupan balita yang datang dan ditimbang tahun 2015 sebanyak 59,71% dari balita yang dilaporkan. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 65,37%. Dari lampiran Tabel 47 terlihat, cakupan terendah di Puskesmas Purwoharjo sebesar 39,53%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

47 b. Balita Bawah Garis Merah (BGM) Jumlah balita BGM tahun 2015 sebanyak 534 balita atau 1,37% dari balita yang datang dan ditimbang. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2014 sebesar 1,55%. Dari lampiran Tabel 47 terlihat, persentase balita BGM tertinggi di Puskesmas Kabunan sebesar 4,27%, sedangkan yang cakupan terendah di Puskesmas Kalimas sebesar 0%. Tabel 4.1 Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita di Kabupaten Pemalang Tahun Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita (%) Balita Datang dan Ditimbang 63,15 140,7 65,7 64,4 59,71 Balita Bawah Garis Merah 1,77 1,2 1,9 1,55 1,37 4. Pelayanan Imunisasi a. Desa/Kelurahan UCI Desa/Kelurahan dapat dikatakan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) apabila indikator cakupan imunisasi dasar lengkap (sampai dengan campak) pada bayi di Desa/Kelurahan tersebut 80%. Dari 222 Desa/Kelurahan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 seluruhnya telah masuk kategori Desa/Kelurahan UCI (100%), capaian ini sama dengan dibandingkan Tahun Hasil capaian ini sesuai dengan target SPM Kabupaten 2014d an target SPM Nasional sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 41 terlihat 22 Puskesmas memiliki cakupan desa/kelurahan UCI 100% Gambar 4.13 Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Desa/Kel UCI Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

48 b. Imunisasi Dasar Lengkap Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan) meliputi, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis HB, 4 dosis Polio dan 1 dosis Campak). Adapun tujuan program imunisasi dasar lengkap adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi dan anak balita akibat penyakit PD3I seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Pemalang tahun 2015 adalah sebesar 96,69%. Dari masing-masing jenis cakupan imunisasi, semua antigen sudah mencapai target minimal nasional (85%). Berdasarkan lampiran Tabel 42, 43dan 43L terlihat, dari jumlah sasaran bayi pada tahun 2015 sebanyak bayi, diperoleh besaran cakupan imunisasi dari masing-masing jenis imunisasi sebagai berikut : Hb <7 hari sebesar 96,40%, BCG sebesar 99,67%, DPT-HB-Hib3 sebesar 96,46%, Polio4 sebesar 96,46% dan Campak sebesar 96,69%. c. Imunisasi TT Ibu Hamil Cakupan imunisasi Tetanus Toksoid 2+ (TT2 s.d TT5) ibu hamil di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 90,84% menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 95,8%. Dari lampiran Tabel 30 terlihat, besaran masing-masing cakupan imunisasi TT1 s.d TT5 Ibu Hamil adalah sebagai berikut : TT1 sebesar 23,66%, TT2 sebesar 29,61%, TT3 sebesar 28,66%, TT4 sebesar 17,95% dan TT5 sebesar 14,62%. 5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak PUS. Dari jumlah PUS tersebut Peserta KB Baru tahun 2015 sebanyak (8,55%) menurun dibanding tahun 2014 sebanyak (11,99%). Sedangkan jumlah tersebut peserta KB Aktif tahun 2015 sebanyak PUS atau sebesar 80,85%, persentase ini menurun jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 81,67%. Namun angka cakupan ini telah melampaui target SPM Nasional sebesar 70%. Berdasarkan lampiran Tabel 36 terlihat cakupan peserta KB baru tertinggi di Puskesmas Purwoharjo (18,90%) sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Warungpring (2,60%). Untuk peserta KB Aktif cakupan tertinggi di Puskesmas Purwoharjo (90,80%) sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Belik (64,16%). Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

49 Gambar 4.14 Cakupan Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kabupaten Pemalang Tahun Cak KB Baru Cak KB Aktif Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah a. Penjaringan Kesehatan Siswa SD/MI Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi mulut murid kelas 1 SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan setingkat yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS / kader kesehatan sekolah / dokter kecil). Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 93,25% meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 87,77%. Angka Cakupan ini masih dibawah target SPM Nasional sebesar 100%. Dari lampiran tabel 49 terlihat 6 puskesmas dengan cakupan 100% antara lain Puskesmas Banyumudal, Puskesmas Warungpring, Puskesmas Bantarbolang, Puskesmas Paduraksa, Puskesmas Purwoharjo dan Puskesmas Sarwodadi. Sedangkan puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Klareyan sebesar 83,83%. b. SD/MI yang mendapat Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan promosi kesehatan dan upaya peningkatan pencegahan penyakit. Salah satu upaya preventif/pencegahan adalah dengan kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah. 36 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

50 Cakupan SD/MI yang mendapat pelayanan kesehatan dalam bentuk kegiatan penjaringan siswa SD/MI di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 98,84%. Angka cakupan ini menurun dibandingkan dengan cakupan tahun 2014 sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 49 terlihat hanya Puskesmas Petarukan yang cakupan SD/MI mendapatkan pelayanan kesehatan < 100%. 7. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksud adalah penduduk usia 60 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di puskesmas maupun di posyandu kelompok usia lanjut. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 60,69%, cakupan tersebut masih jauh dari harapan. Berdasarkan lampiran Tabel 52 terlihat, cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tertinggi di Puskesmas Kabunan sebesar 88,49%, sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Belik sebesar 35,24%. 8. Pelayanan Kesehatan Gigi Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas meliputi kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah. Untuk cakupan pelayanan dasar gigi, rasio cakupan idealnya adalah >1, dimana nilai tersebut diperoleh dari hasil perbandingan tumpatan gigi dibagi pencabutan gigi tetap. Berdasarkan lampiran Tabel 50 menunjukkan rasio pelayanan tumpatan gigi dibagi pencabutan gigi di puskesmas tahun 2015 sebesar 0,30 menurun dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 0,41. Angka rasio ini masih jauh dari cakupan nilai ideal pelayanan dasar gigi. Selain itu perlu upaya peningkatan program kesehatan gigi kepada anak- anak sekolah melalui upaya promotif dan preventif kegiatan UKGS. Dari lampiran Tabel 51 terlihat persentase SD/MI yang melakukan kegiatan sikat gigi massal sebesar 24,44%, sedangkan persentase SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sebesar 46,53%. Untuk besaran persentase murid SD/MI yang diperiksa kesehatan giginya adalah sebesar 20,97%, sedangkan persentase murid SD/MI yang mendapatkan perawatan gigi sebesar 26,19%. Besaran persentase masih tergolong rendah dan masih jauh dari harapan, hal ini disebabkan masih terbatasnya jumlah tenaga kesehatan gigi sehingga kegiatan UKGS belum dapat dilaksanakan secara optimal. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

51 Gambar 4.15 Rasio Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap di Kabupaten Pemalang Tahun Rasio Penyuluhan Kesehatan Upaya penyuluhan kesehatan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan. Penyuluhan kelompok adalah penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sasaran tertentu. Sedangkan penyuluhan masa adalah penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran masa seperti pameran, pemutaran film melalui media masa cetak dan elektronik. Data jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak kegiatan. Dari jumlah tersebut, jumlah kegiatan penyuluhan kelompok sebanyak kegiatan, sedangkan jumlah kegiatan penyuluhan masa sebanyak 219 Kegiatan. Berdasarkan lampiran Tabel 87 terlihat jumlah kegiatan penyuluhan kelompok dan massa terbanyak di Puskesmas Belik yaitu sebanyak 577 penyuluhan. B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Rawat Jalan Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 85,15% meningkat dibanding cakupan tahun 2014 sebesar 68,41%. Dari lampiran tabel 54 terlihat, cakupan kunjungan rawat jalan pasien laki-laki (68,90%) lebih rendah dibanding cakupan kunjungan rawat jalan pasien perempuan (101,09%). 38 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

52 2. Cakupan Rawat Inap Cakupan kunjungan rawat inap di sarana kesehatan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 6,36% meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 5,17%. Berdasarkan lampiran tabel 54 terlihat, cakupan kunjungan rawat inap pasien laki-laki (6,06%) lebih rendah dibanding cakupan kunjungan rawat inap pasien perempuan (6,64%). 3. Sarana Kesehatan (RS) dengan Kemampuan Gawat Darurat Level I Secara keseluruhan sarana pelayanan kesehatan (RS) yang mempunyai kemampuan gawat darurat (gadar) level I di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 68 terlihat 6 rumah sakit umum dan 1 rumah sakit khusus semuanya telah mempunyai pelayanan gawat darurat level I. 4. Sarana Kesehatan (RS) dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Jumlah rumah sakit di Kabupaten Pemalang tahun 2015 semuannya telah memiliki kemampuan laboratorium kesehatan (100%). Pada lampiran Tabel 68 menunjukkan, 6 Rumah Sakit Umum dan 1 Rumah Sakit Khusus semuannya telah ditunjang dengan kemampuan laboratorium kesehatan. 5. Rumah Sakit yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Spesialis Dasar Persentase penyelenggaraan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar pada rumah sakit di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 100%. Dari lampiran Tabel 68 terlihat dari 7 rumah sakit yang ada, semuanya telah menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar (Spesialis Penyakit dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Kandungan dan Spesialis Anak). 6. Indikator Pelayanan Rumah Sakit Jumlah Rumah Sakit Umum di Kabupaten Pemalang pada tahun 2015 sebanyak 6 Rumah Sakit, yakni RSUD dr. M. Ashari, RSU Santa Maria, RSI Al Ikhlas, RSI Muhammadiyah Rodliyah Achid, RSU Siaga Medika dan RSU Prima Medika, serta 1 Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak yaitu RSIA Siti Aminah. Untuk mengukur indikator pelayanan kinerja rumah sakit dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupation Rate (BOR) BOR merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini dipergunakan untuk menilai kinerja rumah sakit dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

53 Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat sedangkan angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60%-80%. Persentase pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 adalah 53,87 menurun dibanding tahun 2014 sebesar 57,15 %. Besaran angka ini menunjukkan pemakaian tempat tidur rata-rata <60% dari jumlah tempat tidur yang tersedia dan persentase BOR ini termasuk belum ideal. b. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/AverageLength Of Stay (ALOS) Rata-rata lama rawat seorang pasien mempunyai nilai ALOS ideal antara 6-9 hari. Untuk Tahun 2015, ALOS Rumah Sakit di Kabupaten Pemalang mempunyai nilai sebesar 2,64 meningkat bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 2,61. Besaran nilai ALOS ini menunjukkan rata-rata lama rawat seorang pasien di rumah sakit di Kabupaten Pemalang masih termasuk belum ideal. c. Rata-rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati/Tum Of Interval (TOI) Angka TOI merupakan indikator tentang effisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar angka TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Angka ideal untuk TOl adalah 1-3 hari. Untuk tahun 2015 rata-rata angka TOI Rumah Sakit di Kabupaten Pemalang sebesar 2,11. Angka TOI ini lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar1,96 namun masih dalam rentang angka TOI yang ideal. d. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat 48 Jam/Net Death Rate (NDR) Angka Net Death Rate (NDR) digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah <25 per penderita keluar. Rata-rata angka NDR Rumah Sakit di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar1,31 meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 0,94 namun masih dalam kisaran nilai yang dapat ditolerir. e. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat/Gross Death Rate (GDR) AngkaGross Death Rate (GDR) yang dapat ditolerir maksimum 45. Tahun 2015 Angka GDR Rumah Sakit di Kabupaten Pemalang adalah sebesar 2,35. Angka GDR ini lebih rendah dibanding tahun 2014 sebesar 2,4 dan masih dalam angka yang dapat ditolerir. 40 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

54 Tabel 4.2 Cakupan Indikator Kinerja Rumah Sakit di Kabupaten Pemalang Tahun 2015 RUMAH SAKIT Indikator Kinerja BOR ALOS TOI NDR GDR RSUD dr. M. Ashari 43,28 2,40 3,12 13,72 27,67 RSU Santa Maria 54,61 1,68 1,33 5,99 16,08 RSI Muhammadiyah Rodliyah Acid 62,43 3,13 1,27 8,60 11,30 RSI Al-Ikhlas 9,55 2,94 27,89 5,07 15,20 RSU Siaga Medika 72,45 3,00 1,01 21,06 28,36 RSU Prima Medika 87,70 4,43 0,65 11,80 25,20 RSIA Siti Aminah 15,78 2,06 11,39 0,00 6,17 Jumlah 53,87 2,64 2,11 1,31 2,35 7. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program pemerintah yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat/rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera. Program JKN ini diselenggarakan oleh badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan. Untuk kepesertaan Program JKN ini dibedakan atas; a. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kuota APBN atau yang dulu disebut Jamkesmas, b. PBI Kuota APBD Provinsi (Sebagian dari peserta Jamkesda Kabupaten/kota yang dibiayai APBD Pemerintah Provinsi, c. Pekerja Penerima Upah (PPU) dan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri. Sedangkan untuk kepesertaan Jaminan Kesehaatan Daerah (Jamkesda) diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan rentan yang tidak tercakup Jamkesmas/non Kuota, yang biaya kepesertaannya berasal dari APBD pemerintah kabupaten/kota. Dari lampiran Tabel 53 menunjukkan jumlah peserta jaminan kesehatan di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak jiwa. Jumlah peserta jaminan kesehatan tersebut tercakup dalam program JKN sebesar 62,45% dan program Jamkesda sebesar 6,66%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

55 C. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk tatanan rumah tangga di Kabupaten Pemalang tahun 2015 dengan melakukan pemantauan terhadap rumah tangga sebanyak (24,18%) dari rumah tangga yang ada. Dari hasil pemantauan rumah tangga diperoleh persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 74,18%. Persentase ini menurun bila dibanding dengan cakupan tahun 2014 yaitu sebesar 80,60%. Dari lampiran Tabel 57 terlihat, cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat tertinggi di Puskesmas Rowosari sebesar 98,58%, sedangkan cakupan terendah di Puskesmas Kebondalem sebesar 49,78%. Gambar 4.16 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Pemalang Tahun % Ber-PHBS D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR 1. Rumah Sehat Jumlah rumah sehat di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak atau 59,69% dari rumah yang ada. Persentase capaian ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 54,81%. Dari lampiran Tabel 58 terlihat puskesmas dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Jebed dan Puskesmas Klareyan sebesar 100%, sedangkan puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Mojo yaitu sebesar 3,41%. 42 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

56 Gambar 4.17 Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Pemalang Tahun Cak Rumah Sehat Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Jumlah rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes di tahun 2015 sebanyak atau 70,59% dari rumah/bangunan yang diperiksa. Cakupan ini menurun bila dibandingkan dengan persentase tahun 2014 sebesar 82,25%. Dari lampiran Tabel 86 terlihat puskesmas dengan persentase persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes tertinggi ada di wilayah Puskesmas Petarukan sebesar 100%, sedangkan puskesmas dengan persentase terendah adalah Puskesmas Sarwodadi yaitu sebesar 14,78%. Gambar 4.18 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes di Kabupaten Pemalang Tahun Cakupan Bebas Jentik Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

57 3. Sarana Air Bersih Jumlah penduduk yang menggunakan sarana air berkualitas di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak atau 75,56% dari penduduk. Berdasarkan lampiran Tabel 59 dan 59L menunjukkan, jumlah penduduk yang menggunakan sarana air bersih memenuhi syarat jenis Sumur Gali (SGL) terlindungi sebanyak sarana, Sumur Gali dengan Pompa sebanyak sarana, Sumur Bor dengan Pompa sebanyak sarana, Terminal Air sebanyak sarana, Mata Air Terlindung sebanyak sarana, Penampungan Air Hujan sebanyak sarana, dan Perpipaan Ledeng/PDAM sebanyak sarana. 4. Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Sampel pemeriksaan air minum dikatakan memenuhi syarat kesehatan bila masih dalam ambang batas persyaratan baik fisik, bakteriologi dan kimiawi. Persentase Penyelenggara Air Minum yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Pemalang pada tahun 2015 sebesar 28,65% atau sebanyak 55 sampel penyelenggaran air minum yang layak dari 192 sampel air minum dari penyelenggaran air minum yang diperiksa. Persentase ini menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 74,07%. 5. Akses Fasilitas Sanitasi Yang Layak Persentase penduduk dengan akses fasilitas sanitasi yang layak dalam hal ini adalah jamban sehat di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebesar 62,43% dari penduduk, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 56,95%. Dari lampiran Tabel 61 terlihat, besaran penduduk dengan akses sarana jamban yang memenuhi syarat sehat dengan jamban jenis komunal sebanyak 490 atau 54,02%, jamban jenis leher angsa sebanyak atau 85,70%, jamban jenis plengsengan sebanyak atau 46,03% dan jamban jenis cemplung sebanyak atau 69,11%. 6. Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dari 222 Desa/Kelurahan di Kabupaten Pemalang tahun 2015, tercatat sebanyak 196 desa/kelurahan yang melaksanakan STBM (88,29%). Sedangkan desa/kelurahan yang merupakan desa stop BABS (SBS) sebanyak 32 desa/kelurahan (14,41%) dan desa/kelurahan yang merupakan Desa STBM sebanyak 1 desa/kelurahan (0,45%). Dari lampiran Tabel 62 terlihat 1 Desa STBM tersebut berada di wilayah kerja Puskesmas Kalimas. 44 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

58 7. Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TTU dan TPM) Sehat Pengawasan dan pemeriksaan terhadap Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolan Makanan (TPM) dilakukan untuk mewujudkan kondisi tempattempat umum dan pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat atau pengunjung/konsumen terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit dan tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Jumlah TTU sehat di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak 935 atau 84,23% dari TTU yang ada. Dari lampiran Tabel 63 terlihat puskesmas dengan cakupan TTU sehat tertinggi adalah Puskesmas Kebandaran yaitu sebesar 96,08%, sedangkan puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Kebondalem yaitu sebesar 67,39%. Untuk jumlah TPM memenuhi syarat higiene sanitasi di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak atau 57,38% dari yang ada. Berdasarkan Tabel 64 terlihat puskesmas dengan cakupan TPM higienis tertinggi ada di wilayah Puskesmas Kebandaran yaitu sebesar 81,82%, sedangkan puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Rowosari yaitu sebesar 25,75%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

59 46 Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

60 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Data Dasar Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di tingkat dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pemalang sebanyak 22 Puskesmas, dari jumlah tersebut 4 diantaranya merupakan Puskesmas Perawatan, yaitu Puskesmas Purwoharjo, Puskesmas Randudongkal, Puskesmas Watukumpul dan Puskesmas Kebandaran. Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata penduduk per puskesmas, maka rasio jumlah puskesmas per penduduk di Kabupaten Pemalang tahun 2015 adalah 0,51. Ini berarti jumlah Puskesmas di Kabupaten Pemalang masih kurang dan idealnya berjumlah 43 puskesmas. Untuk mengatasi hal ini, jangkauan pelayanan kesehatan diperluas dengan adanya Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Pusling). Dengan adanya jaringan puskesmas ini, diharapkan pelayanan terhadap kebutuhan kesehatan penduduk Kabupaten Pemalang lebih mudah terjangkau dan terlayani. Gambaran jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.1 Jumlah Puskesmas, Pustu dan Pusling di Kabupaten Pemalang Tahun Sarana Kesehatan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

61 2. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) adalah upaya pembangunan kesehatan melibatkan peran serta masyarakat agar masyarakat dapat hidup sehat secara mandiri. UKBM sendiri terdiri atas Desa Siaga, Forum Kesehatan Desa (FKD), Poliklinik Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Posyandu. Jumlah UKBM di Kabupaten Pemalang tahun 2015 adalah sebanyak UKBM, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan jumlah UKBM tahun 2014 sebanyak UKBM. Dari lampiran Tabel 69 dan 70 terlihat, jumlah UKBM paling banyak adalah posyandu yaitu sejumlah 1.180, sedangkan untuk jumlah Desa Siaga dan FKD masingmasing sama yaitu sebanyak 222. Untuk jumlah Poskesdes di Kabupaten Pemalang tahun 2015 tercatat sebanyak 141 Poskesdes. Poskesdes itu sendiri merupakan hasil dari upaya peningkatan/ pengembangan Polindes. Dengan dikembangkannya Polindes menjadi Poskesdes maka fungsinya bertambah menjadi tempat untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan, tempat untuk melakukan pembinaan kader/pemberdayaan masyarakat dan forum komunikasi pembangunan kesehatan di desa, tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana dan tempat untuk deteksi dini dan penanggulangan pertama kasus gawat darurat. Tabel 5.2 Jumlah Upaya Kesehatan Bersember Daya Masyarakat (UKBM) di Kabupaten Pemalang Tahun Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Desa/Kelurahan Siaga Forum Kesehatan Desa (FKD) Poliklinik Kesehatan Desa (Poskesdes) Pondok Bersalin Desa (Polindes) Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jumlah Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2015

62 3. Posyandu menurut Strata Jumlah Posyandu di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak dengan jumlah Posyandu strata Pratama sebanyak 206 (17,46%), Posyandu strata Madya sebanyak 571 (48,39%), Posyandu strata Purnama sebanyak 336 (28,47%) dan Posyandu strata Mandiri sebanyak 67 (5,68%). Dari lampiran Tabel 69 menunjukkan, persentase Posyandu Aktif (Posyandu dengan strata purnama dan mandiri) tahun 2015 sebesar 34,15%. 50 Gambar 5.1 Cakupan Posyandu menurut Strata di Kabupaten Pemalang Tahun Pratama Madya Purnama Mandiri Ketersedian Obat dan Vaksin Berdasarkan data dari unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan, ketersediaan 144 item obat dan vaksin yang diminta untuk dilaporkan, tercatat sebanyak 37 item obat dan vaksin yang tidak tersedia stok obatnya. Dari lampiran tabel 66 terlihat, persentase tingkat kecukupan (ketersediaan obat) yang <100% sebanyak 23 item, sedangkan persentase tingkat kecukupan (ketersediaan obat) yang 100% sebanyak 84 item, yang mana item obat jenis Fenobarbital Injeksi im/iv 50 mg/ml dengan tingkat kecukupannya paling tinggi sebesar 4.434,78%. Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun

AKI

AKI AKI 2009 2010 2011 2012 11.24 12.27 12.93 10.2 2009 2010 2011 2012 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Rahmat dan Hidayah-Nya, Buku Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Proklamasi No. 16 Tegal (0283) 353351 Website : http://dinkes.tegalkota.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LOMBOK BARAT TAHUN 2015 NO INDIKATOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2013 ini dapat diselesaikan dan

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42 Desa/Kel

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2015 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat Profil Kesehatan Kabupaten BatangTahun 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI JL. PANDANARAN 156 BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN DRAFT ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2014 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Juni Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

KATA PENGANTAR. Semarang, Juni Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 telah dapat diterbitkan. Salah satu sarana yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012

BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 Dinas Kesehatan BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Hunting) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 950.30 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 235 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 499,066

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 203.269 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.581 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.164.800 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Dr. Sutomo No. 1 C Telp 0283 491644 Fax 491675 Email: rencana.dinkes@gmail.com website: dinkes.kabtegal.go.id Tim Penyusun: dr. Hendadi Setiaji, M.Kes, Djuwani

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci