KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang ini mencakup hasil hasil pencapaian pembangunan bidang kesehatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang pada tahun Data yang tersaji bersumber dari berbagai unit kerja di lingkungan kesehatan maupun data dari lintas sektor. Buku Profil Kesehatan ini dapatlah kiranya dipergunakan sebagai sarana untuk memantau dan mengevaluasi hasil pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Rembang. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan bantuan dalam bentuk lain untuk penerbitan buku ini, kami sampaikan banyak terima kasih. Semoga Profil Kesehatan ini dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi pembaca sekalian. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Dr. ALI SYOFII NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel vi Daftar Grafik vii Daftar Tabel Lampiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Sistematika Penyajian BAB II PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN REMBANG A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Topografi Daerah Geologi dan Iklim Kependudukan B. Pembangunan Kesehatan Kabupaten Rembang 1. Visi dan Misi Tujuan Sasaran Strategi BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian (Mortalitas) 1. Angka Kematian Bayi Kematian Balita Kematian Ibu Maternal ii

4 B. Angka Kesakitan (Morbiditas ) 1. Angka kesakitan Tuberkulosis Paru BTA Accute Flaccid Paralysis Anak Usia < 15 tahun Balita dengan Pneumonia Penyakit HIV / AIDS Kasus Diare yang dtangani Kusta Demam Berdarah Dengue (DBD) Malaria C. Status Gizi 1. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) Status gizi balita BAB IV UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan 1. Kunjungan Ibu Hamil Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten Pelayanan ibu nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan pemberian vitamin A pada Bayi dan balita Cakuapn pemberian vitamin A pada ibu nifas Persentase peserta KB baru dan KB aktif Kunjungan neonatus dan kunjungan bayi Pencapaian cakupan desa / kelurahan universal child immunization (UCI) Cakupan imunisasi bayi Persentase Bayi yang Mendapat ASI eksklusif iii

5 13. Cakupan penjaringan dan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan pelayanan kesehatan Usia Lanjut Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan pelayanan kesehatan (RS) di Kabupaten Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB ) Jumlah kegiatan Penyuluhan Kesehatan B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar Cakupan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap masyarakat miskin Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit C. Perilaku Hidup Masyarakat 1. Rumah Tangga ber - PHBS D. Keadaan Lingkungan 1. Persentase Rumah Sehat Persentase rumah / bangunan yang diperiksa jentik nyamuk aedes Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan Keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar Persentase tempat tempat umum dan pengelolaan makanan iv

6 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan 1. Sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan / pengelola Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan dan memiliki 4 spesialis dasar Posyandu menurut strata Upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) B. Tenaga Kesehatan 1. Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja Jumlah dan rasio tenaga medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga keperawatan (bidan dan perawat) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian (apoteker, asisten apoteker) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga gizi (ahli gizi) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat (kesmas dan sanitarian) di sarana kesehatan Jumlah dan rasio tenaga teknisi medis dan fisioterapi di sarana kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan BAB VI PENUTUP A. Hasil Akhir (derajat kesehatan) B. Indikator Hasil Antara C. Indikator Proses dan masukan D. Kesimpulan Umum Lampiran - lampiran v

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 : Jumlah kasus AFP di Kabupaten Rembang tahun Tabel 3.2 : Data Jumlah Kasus HIV AIDS di Kab. Rembang tahun Tabel 3.3 : Jumlah kasus penyakit Malaria di Kab. Rembang Tahun Tabel 3.4 Tabel 3.5 : Jumlah kasus malaria di kabupaten Rembang per puskesmas tahun : Perbandingan status gizi balita tahun 2011 dan 2012 di kabupaten Rembang Tabel 4.1 : Jumlah Peserta KB Aktif dan KB Baru Kabupaten Rembang Th Tabel 4.2 Tabel 4.3 : Jumlah peserta jaminan kesehatan pra bayar menurut jenis jaminan di kabupaten Rembang tahun : Perbandingan kunjungan puskesmas menurut status pasien di Kabupaten Rembang tahun 2011 dan Tabel 4.4 : Indikator kinerja Rumah Sakit di Kabupaten Rembang tahun Tabel 4.5 Tabel 5.1 Tabel 5.2 : Persentase tempat-tempat umum dan pengolah makanan yang sehat di Kabupaten Rembang Tahun : Jumlah Sarana pelayanan kesehatan di kabupaten Rembang menurut kepemilikan tahun : Jumlah dan Jenis tenaga kesehatan menurut unit kerja di kabupaten Rembang tahun Tabel 5.3 : Anggaran Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang th vi

8 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1 : Jumlah penduduk kabupaten Rembang tahun Grafik 2.2 Grafik 3.1 Grafik 3.2 Grafik 3.3 : Jumlah penduduk Kabupaten Rembang menurut umur dan jenis kelamin tahun : Jumlah kematian Bayi per Puskesmas di Kabupaten Rembang tahun : Angka kematian Bayi di Kabupaten Rembang tahun 2008 s/d : Jumlah kematian Balita per Puskesmas di kabupaten Rembang tahun Grafik 3.4 : Jumlah Kematian Ibu di Kab. Rembang tahun 2008 s.d Grafik 3.5 Grafik 3.6 Grafik 3.7 Grafik 3.8 : Case Detection Rate (CDR) Penyakit TB Paru BTA + Di Kabupaten Rembang tahun 2008 s/d : Presentase Kesembuhan Penderita TB Paru di Kabupaten Rembang tahun 2011 (n-1) : Jumlah Penderita dan Kematian kasus HIV / AIDS per Puskesmas tahun : Jumlah Kasus HIV (+) dan Kasus AIDS di kabupaten Rembang th Grafik 3.9 : Angka Penemuan Kasus Diare di Kab. Rembang tahun Grafik 3.10 : Jumlah penderita Kusta per Puskesmas di Kabupaten Rembang tahun Grafik 3.11 : Jumlah kasus & kematian penyakit DBD per puskesmas th Grafik 3.12 : Angka Kesakitan dan Angka Kematian penyakit DBD kabupaten Rembang tahun Grafik 3.13 : Bayi dengan BBLR di Kabupaten Rembang tahun vii

9 Grafik 3.14 : Bayi dengan BBLR menurut Puskesmas di Kab. Rembang th Grafik 3.15 : Persentase balita gizi buruk per puskesmas di Kab. Rembang tahun Grafik 3.16 : Persentase balita gizi buruk di kabupaten Rembang tahun Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 : Persentase Kunjungan K-1 dan K-4 menurut puskesmas di Kab. Rembang tahun : Persentase Kunjungan ibu hamil K-1 dan K-4 di Kab. Rembang tahun : Persentase ibu hamil resiko tinggi yang ditangani di Kab. Rembang tahun Grafik 4.4 : Jumlah persalinan dan Persentase persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan yang berkompeten menurut Puskesmas di kab. Rembang tahun Grafik 4.5 Grafik 4.6 : Jumlah dan Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan di Kab. Rembang tahun : Jumlah dan persentase pelayanan Ibu Nifas per puskesmas tahun Grafik 4.7 : Persentase pelayanan ibu nifas di kab. Rembang tahun Grafik 4.8 Grafik 4.9 : Persentase neonatal resiko tinggi (per jumlah sasaran) di Kab. Rembang tahun : Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita di kab. Rembang tahun Grafik 4.10 : Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di kab. Rembang tahun Grafik 4.11 : Persentase kunjungan neonatus dan kunjungan bayi per puskesmas di kab. Rembang tahun Grafik 4.12 : Cakupan Desa UCI di Kab. Rembang tahun 2008 s/d viii

10 Grafik 4.13 : Jumlah dan cakupan desa/ kelurahan UCI per puskesmas di Kabupaten Rembang th Grafik 4.14 : Persentase cakupan Imunisasi Bayi di Kabupaten Rembang tahun Grafik 4.15 : Jumlah dan persentase Bayi diberi ASI Eksklusif per Puskesmas di Kab. Rembang th Grafik 4.16 : Jumlah kejadian luar biasa (KLB) di kabupaten Rembang tahun Grafik 4.17 : Cakupan sumber air bersih di kab. Rembang tahun Grafik 4.18 : Persentase cakupan kepemilikan sarana sanitasi dasar di kab. Rembang tahun Grafik 5.1 Grafik 5.2 Grafik 5.3 : Persentase posyandu menurut strata posyandu per kecamatan di Kab. Rembang tahun : Jumlah desa siaga dan PKD per puskesmas di Kab. Rembang tahun : Jumlah dan persentase anggaran kesehatan terhadap APBD kabupaten Kab. Rembang tahun ix

11 DAFTAR LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2012 Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/ Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, dan Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 4 : Presentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 5 : Presentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun ke Atas Dirinci Menurut Tingkat Pendididkan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 6 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 7 : Jumlah Kematian Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Rembang Tahun 2012 Tabel 8 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Rembang Tahun Tabel 9 : Jumlah kasus AFP (non polio) dan AFP Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 10 : Tabel 11 : Tabel 12 : Tabel 13 : Tabel 14 : Jumlah Kasus TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten Rembang tahun Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun 2012.

12 Tabel 15 : Tabel 16 : Tabel 17 : Tabel 18 : Tabel 19 : Tabel 20 : Tabel 21 : Tabel 22 : Tabel 23 : Tabel 24 : Tabel 25 : Tabel 26 : Tabel 27 : Tabel 28 : Tabel 29 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Rembang Tahun Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kasus Dbd Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas ( Bb / U Dan Bb/ Tb) Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 30 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Di Kabupaten Rembang Tahun 2012.

13 Tabel 31 : Tabel 32 : Tabel 33 : Tabel 34 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Proporsi Peserta Kb Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 35 : Jumlah Peserta Kb Baru Dan Kb Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 36 : Tabel 37 : Tabel 38 : Tabel 39 : Tabel 40 : Tabel 41 : Tabel 42 : Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Cakupan Imunisasi Dpt, Hb, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Imunisasi Bcg Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 43 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Th Tabel 44 : Tabel 45 : Tabel 46 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Sd & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun 2012.

14 Tabel 47 : Tabel 48 : Tabel 49 : Tabel 50 : Tabel 51 : Tabel 52 : Tabel 53 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis Klb Di Kabupaten Rembang Tahun Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 54 : Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 55 : Tabel 56 : Tabel 57 : Tabel 58 : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hamp ir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 59 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Rembang Tahun Tabel 60 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 61 : Tabel 62 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih & Sehat Menurut Kecamatan & Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmasdi Kabupaten Rembang Tahun Tabel 63 : Indikator Pelayanan Rumah Sakit Di Kabupaten Rembang Tahun 2012.

15 Tabel 64 : Tabel 65 : Tabel 66 : Tabel 67 : Tabel 68 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 69 : Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 70 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 71 : Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 72 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 73 : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 74 : Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 75 : Tabel 76 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 77 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 78 : Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 79 : Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Di Kabupaten Rembang Tahun Tabel 80 : Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu lintas dan Resiko Korban Luka dan Meninggal terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2012.

16 Tabel 81 : Tabel 82 : Kasus Penyakit Tidak Menular di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten Rembang Tahun Persentase Desa/ Kelurahan dengan Garam Beryodium yang Baik Menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun 2012.

17 .

18

19 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar belakang Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan dan ketahanan bangsa yang menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. Negara yang kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai NKRI yang memiliki ketahanan yang tangguh dengan basis utama dalam wujud semua rakyat yang sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktivitas yang tinggi. Salah satu ukuran untuk menggambarkan tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Index). HDI ditentukan oleh beberapa indikator berupa kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dari segi kesehatan, indikator yang digunakan adalah indikator derajat kesehatan, indikator indonesia sehat dan indikator standart pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan. Dalam rangka menyediakan data dan informasi program pembangunan kesehatan di Kabupaten Rembang perlu diterbitkan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang. Buku Profil kesehatan Kabupaten merupakan buku statistik kesehatan untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di kabupaten Rembang. Profil ini berisi data / informasi yang menggambarkan derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan pencapaian indikator pembangunan kesehatan lainnya. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

20 B. Sistematika Penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 ini terdiri dari 6 bab yaitu : Bab I : Pendahuluan. Menyajikan acuan diterbitkannya Profil Kesehatan ini serta sistematika penyajiannya. Bab II : Pembangunan Kesehatan Kabupaten Rembang. Bab ini menyajikan gambaran umum Kabupaten Rembang yang meliputi uraian tentang letak geografis, demografis, dan informasi umum lainnya serta beberapa hal terkait kebijakan pembangunan kesehatan di kabupaten Rembang. Bab III : Situasi derajat kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2012 yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi. Bab IV : Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2012, untuk tercapai dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan, perilaku hidup masyarakat dan keadaan lingkungan. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2012 mencakup keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada serta anggaran kesehatan. Bab VI : Penutup. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

21 BAB II PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN REMBANG A. Gambaran Umum 1. Letak geografis Kabupaten Rembang terletak diantara bujur timur dan lintang selatan. Luas wilayah daratan sebesar ha, dan lautan sepanjang 62,5 km. Berada di posisi ujung timur propinsi Jawa Tengah dengan batas wilayah : Sebelah utara : Laut Jawa Sebelah selatan : Kabupaten Blora Jawa tengah Sebelah timur : Kabupaten Tuban Jawa timur Sebelah barat : Kabupaten Pati Jawa tengah Secara administrasi kabupaten Rembang terbagi menjadi 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan. 2. Topografi Daerah Sebagian besar berupa dataran rendah (46,39 %) di bagian utara sedangkan bagian selatan relatif tinggi. Kemiringan bervariasi mulai dari bergelombang hingga sangat curam. Luas lahan yang relatif datar mencapai ha dan lahan curam sampai sangat curam seluas ha. 3. Geologi dan Iklim Keadaan tanah di Kabupaten Rembang sebagian besar adalah tanah tegalan (35 %) dan sawah (29 %). Sedangkan sisanya terbagi atas hutan (23 %), bangunan (8 %), tambak (1 %) dan lainnya (4 %). Keadaan iklim berjenis tropis dengan suhu maksimum tahunan sebesar 33 0 C dan suhu rata-rata 23 0 C dengan bulan basah selama 3 4 bulan sedangkan selebihnya termasuk kategori bulan kering. Curah hujan relatif rendah hanya Profil Kesehatan Kab. Rembang th

22 sekitar 380,8 mm/ tahun. Kondisi wilayah umumnya dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering terutama wilayah bagian selatan yang meliputi kecamatan Sumber, Bulu, Gunem, Sulang, Sale, Sedan dan Pamotan. 4. Kependudukan Jumlah penduduk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk kabupaten Rembang pada tahun 2012 sebanyak jiwa dengan kepadatan penduduk rata rata 600 jiwa/km 2. Jumlah penduduk laki laki sebesar jiwa dan jumlah penduduk perempuan jiwa dengan sex ratio 99,3 %. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan kepadatan tertinggi ada di kecamatan Rembang sebanyak jiwa dengan kepadatan jiwa/ km 2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk paling kecil terdapat di kecamatan Bulu dengan jiwa dengan kepadatan 291 jiwa/ km 2. Sedangkan untuk melihat struktur penduduk berdasarkan golongan umur di Kabupaten Rembang pada tahun 2012 dapat dilihat pada piramida penduduk di bawah ini. Grafik 2.2 Sumber data : BPS Kab. Rembang Dilihat dari Struktur penduduk tersebut dapat dilihat bahwa jumlah terbesar dari penduduk Kabupaten Rembang adalah usia produktif yaitu penduduk dengan usia tahun dan mengecil pada usia lansia (> 55 th). Profil Kesehatan Kab. Rembang th

23 B. Pembangunan Kesehatan Kabupaten Rembang 1. Visi dan Misi Visi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang adalah Menjadi Institusi Kesehatan Yang Handal dan Profesional Untuk Terwujudnya Rembang Sehat. Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan sebagai berikut : a. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan. b. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. c. Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. d. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. e. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. f. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan. g. Mewujudkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat. 2. Tujuan Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang secara umum adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasilguna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Adapun tujuan khusus yang akan dicapai adalah : a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta penanganan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana. b. Meningkatkan kualitas lingkungan. c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan. d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang kesehatan Profil Kesehatan Kab. Rembang th

24 e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. f. Menurunkan prevalensi gizi buruk pada anak balita. g. Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan dalam rangka ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan di bidang farmasi termasuk obat asli Indonesia, makanan minuman dan perbekalan kesehatan. h. Mengoptimalkan fungsi dinas kesehatan sebagai regulator dalam pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja. i. Mewujudkan pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan. 3. Sasaran Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas yang akan dicapai dalam kurun waktu selama lima tahun (2010 s/d 2015), yaitu : a. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit serta KLB. b. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat. c. Meningkatnya kemandirian dan peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang kesehatan. e. Meningkatnya akses masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. f. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat. g. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan serta mutu dan pelayanan di bidang farmasi termasuk obat asli Indonesia, makanan minuman dan perbekalan kesehatan. h. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja sesuai peraturan yang berlaku. i. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Profil Kesehatan Kab. Rembang th

25 4. Strategi. Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dalam periode adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan Mendorong kerjasama antar masyarakat, antar kelompok serta antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan, memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan, meningkatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, menerapkan promosi kesehatan yang efektif, memobilisasi sektor lain untuk sektor kesehatan. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar kuratif termasuk layanan kesehatan rujukan bagi seluruh masyarakat yang didukung dengan kemudahan akses baik jarak maupun pembiayaan, mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas manusia yang sehat (fisik, mental, sosial) dan mengurangi angka kesakitan, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan melalui kajian, penelitian, pengembangan dan penerapan, menyediakan biaya operasional untuk Puskesmas sehingga mampu melaksanakan pelayanan preventif dan promotif di Puskesmas, menuju inovasi upaya pelayanan kesehatan berkelanjutan melalui reformasi upaya kesehatan sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang berdayaguna dan berhasil guna. c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan Memantapkan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan kearah kesiapan konsep, kelembagaan dan dukungan terhadap penerapan jaminan kesehatan sosial menuju universal coverage, menyusun perencanaan Profil Kesehatan Kab. Rembang th

26 pembiayaan dengan menjamin ketersediaan data District Health Account (DHA) dan sinkronisasi kebijakan dan alokasi anggaran, menghimpun sumber sumber dana baik pemerintah pusat dan daerah, juga peningkatan peran masyarakat termasuk swasta untuk menjamin tersedianya pembiayaan kesehatan dalam jumlah cukup, utamanya dalam menjalankan upaya preventif dan promotif dan terlaksananya program program prioritas daerah. d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang merata dan bermutu Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara adil, mengedepankan upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan Sistem Mutu (upaya pengawasan audit), standarisasi dan sertifikasi serta mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan, mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan yang diringi dengan upaya mensejahterakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM kesehatan. e. Meningkatkan manajemen kesehatan yang dinamis, akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab Meningkatkan manajemen kesehatan melalui pembenahan perencanaan kebijakan dan pembiayaan serta hukum kesehatan dengan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir, penerapan kebijakan pembangunan kesehatan juga meliputi swasta dan masyarakat, memantapkan penyelenggaraan Sistem Kesehatan Daerah, melaksanakan reformasi birokrasi dan good governance termasuk akuntabilitas pembangunan dan mengedepankan tata kelola yang efektif dan efisien Profil Kesehatan Kab. Rembang th

27 f. Program dan Kegiatan Mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi, maka program program Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang yang disusun untuk periode tahun , adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan 5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 10. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya 12. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 14. Program Peningkatan Kesehatan Lansia 15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 16. Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Profil Kesehatan Kab. Rembang th

28 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Pada Bab III ini akan diuraikan hasil hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai pada tahun 2012 sebagai berikut : A. Angka Kematian (Mortalitas) Data kematian berikut ini terdiri dari kematian bayi, kematian balita dan kematian ibu. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi adalah jumlah bayi umur < 1 th yang meninggal dibagi jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun dikalikan kelahiran hidup. Pada tahun 2012, jumlah kelahiran hidup di Kabupaten Rembang sebanyak bayi, dan terdapat 150 bayi yang meninggal, sehingga di dapatkan Angka Kematian bayi (AKB) pada tahun 2012 adalah : 16,61 /1.000 KH. Jumlah kematian bayi tertinggi terdapat di wilayah UPT Puskesmas Sedan sebanyak 20 bayi, diikuti Puskesmas Lasem sebanyak 16 bayi dan Puskesmas Kaliori sebanyak 14 bayi. Sedangkan terendah ada di wilayah UPT Puskesmas Gunem yaitu 4 by. Grafik Jumlah Kematian Bayi per Puskesmas di Kab. Rembang tahun 2012 Jumlah bayi meninggal Bayi L Bayi P Jumlah Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Profil Kesehatan Kab. Rembang th

29 Adapun Angka Kematian Bayi (AKB) selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.2 Bayi Meninggal Angka Kematian Bayi Kabupaten Rembang th s.d , , , , Bayi Meninggal AKB/ 1000 LH 18,64 17,86 24,02 22,00 16,61 30,0 % 25,0 % 20,0 % 16,61 15,0 % 10,0 % 5,0 % 0,0 % AKB / 1000 LH Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Apabila dibandingkan dengan tahun 2011, AKB di Kabupaten Rembang mengalami penurunan dari 22,0/1.000 KH menjadi 16,61/1.000 KH pada tahun 2012 atau dari 198 kasus kematian bayi pada tahun 2011 menjadi 150 kasus kematian bayi pada tahun Hal ini sangat berkaitan dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang untuk penurunan AKB diantaranya : - Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil kekurangan Energy Kronis (KEK) - Kunjungan Neonatal (KN1 dan KN2) - Pembentukan dan Pelaksanaan kelas ibu hamil - Peningkatan Kemitraan dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) maupun Organisasi Masyarakat lainnya misalnya TP PKK, PLAN dan organisasi profesi. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

30 2. Angka Kematian Balita Kematian balita adalah kematian yang terjadi pada balita sebelum usia lima tahun, artinya jumlah kematian balita adalah jumlah kematian bayi (0-1 th) dan jumlah kematian anak balita ( 1 4 th). Pada tahun 2012, Jumlah kematian balita sebanyak 180 kasus yang terdiri dari 150 kasus kematian bayi dan 30 kasus kematian anak balita. Dari kasus tersebut didapatkan Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Rembang pada tahun 2012, sebesar : 19,94 /1.000 KH, yaitu dari jumlah kematian balita pada sebanyak 180 balita dari kelahiran hidup. Adapun Kematian balita tertinggi ada di wilayah UPT Puskesmas Sedan dan Puskesmas Lasem banyak 22 balita. Adapun puskesmas dengan jumlah kematian balita rendah adalah Puskesmas Gunem sebanyak 4 balita. Grafik 3.3 Jumlah balita meninggal Jumlah Kematian Balita per Puskesmas di Kab. Rembang tahun Balita L Balita P Jml Kematian Balita Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 3. Kematian Ibu Maternal (AKI) Untuk penghitungan Angka Kematian Ibu Maternal tingkat Kabupaten tidak bisa dihitung, hal ini di karenakan jumlah Lahir Hidup di tingkat Kabupaten/ kota kurang dari sedangkan rumus perhitungan menggunakan angka penyebut KH. Adapun data yang dipakai adalah jumlah kasus kematian ibu. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

31 Pada tahun 2012 jumlah kasus kematian ibu maternal di kabupaten Rembang sebanyak 13 kasus. Jumlah ini meningkat apabila di bandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 11 kasus pada tahun Adapun kasus kematian ibu tersebut terdapat di Puskesmas Rembang I sebanyak 3 kasus, Sedan sebanyak 2 ks, Gunem sebanyak 2 ks, dan Sumber, Sale, Kaliori, Rembang II, Pancur, Kragan II masing masing 1 kasus. Apabila dilihat dari penyebabnya maka dapat dibedakan menjadi dua yaitu 3 kasus kematian dengan penyebab langsung (eklamsia 2 kasus dan sepsis 1 kasus). Sedangkan 10 kasus kematian lainnya dikarenakan penyebab tidak langsung berupa decomp / jantung, Hiperemisis, kurang energi protein (KEP) dan lain-lain. Adapun untuk melihat kasus kematian ibu selama lima tahun berturut turut dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.4 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kab. Rembang Th s/d ,00 160,00 120,00 80, , Jml Kasus AKI/100rb KH 127,37 162,34 101,03 122,00 144,0 0,00 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Untuk menekan kasus kematian ibu, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang telah melakukan berbagai program dan kegiatan Pelayanan Kesehatan ibu di antaranya adalah : - Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) - Program Persalinan Empat Tangan Profil Kesehatan Kab. Rembang th

32 - Peningkatan seluruh Puskesmas rawat Inap menjadi Puskesmas PONED - Program Jaminan Persalinan (jampersal) bagi seluruh ibu hamil. - Program pembinaan kelas ibu hamil - Peningkatan Kemitraan dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) maupun Organisasi Masyarakat lainnya misalnya TP PKK, PLAN ataupun organisasi Profesi. B. Angka Kesakitan (Morbiditas) Angka kesakitan ini diperoleh dari facility based data yakni data diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidental. 1. Angka Kesakitan TB Paru BTA + Pada tahun 2012, penemuan penderita TB paru BTA + sebanyak 357 kasus dari perkiraan kasus sebanyak 712 kasus. Angka penemuan penderita atau Case Detection Rate (CDR) sebesar 50,14%. Perkembangan CDR penyakit TB Paru di Kabupaten Rembang dari tahun 2008 s/d tahun 2012 mengalami peningkatan dari 28,0% menjadi 50,14% sebagaimana nampak pada grafik berikut ini. Grafik 3.5 Persentase Penemuan Kasus (CDR) TB Paru tahun ,00 % 50,00 % 40,00 % 30,00 % 20,00 % 10,00 % 28,00 % 40,37 % 43,30 % 48,76 % 50,14 % 0,00 % CDR TB Paru (%) 28,00 % 40,37 % 43,30 % 48,76 % 50,14 % Sumber : Bidang P2 Adapun persentase kesembuhan penderita TB paru BTA + dihitung dari jumlah penderita yang diobati pada tahun 2011 sebanyak 284 orang dan penderita Profil Kesehatan Kab. Rembang th

33 yang diobati dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 232 orang (kesembuha n 81,68 %). Apabila dibandingkan dengan tahun 2011, maka angka kesembuhan penyakit TB paru menurun dari semula 88,12 % pada tahun 2011 menjadi 81,69 % pada tahun Berkaitan dengan jumlah penderita yang diobati dan yang sembuh diketahui bahwa puskesmas dengan presentase kesembuhan mencapai 100% adalah puskesmas Sedan, Pancur dan Lasem. Sedangkan puskesmas yang lain persentase kesembuhannya telah mencapai lebih dari 80% dan hanya lima puskesmas yang kurang dari 79% namun sudah lebih dari 50%. Persentase kesembuhan TB paru per puskesmas tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 3.6 Sumber : Bidang P2 2. Accute Flaccid Paralysis (AFP) anak usia < 15 tahun Angka kesakitan AFP dihitung pada anak usia < 15 tahun per anak. Pada tahun 2012 ditemukan penderita AFP sebanyak 3 orang ( AFP rate 1,87/ anak usia < 15 th). Lokasi penemuan penderita AFP berada di puskesmas Sarang 2 kasus dan Pamotan 1 kasus. Jumlah penderita yang ditemukan sama dengan tahun 2011 dan 2010 yaitu sebanyak 3 orang. Gambaran perkembangan penemuan kasus AFP pada 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th

34 Tabel 3.1 Jumlah kasus AFP di Kabupaten Rembang per puskesmas tahun Tahun Jumlah No Puskesmas Sarang Sumber Bulu Gunem Sedan Sale Pamotan Pancur Sulang Rembang I Rembang II Kaliori Kragan I Kragan II Sluke Lasem JUMLAH Sumber : bidang P2 Perkembangan kasus AFP selama enam tahun terakhir menunjukkan bahwa wilayah dengan kasus AFP terbanyak adalah puskesmas Sarang (5 kasus). Sedangkan wilayah yang tidak ditemukan kasus AFP selama enam tahun terakhir adalah puskesmas Kaliori, Kragan I, Kragan II, Sluke dan Lasem. 3. Balita dengan Pneumonia Pada tahun 2012 terdapat balita, sedangkan kasus pneumonia yang ditemukan sebanyak 8 kasus yang berada di puskesmas Sumber sebanyak 2 ks, Sedan sebanyak 1 ks, Pamotan sebanyak 3 ks, Rembang II sebanyak 1 ks dan Kragan II sebanyak 1 kasus. Jika dilihat dari jumlahnya maka kasus yang ditemukan hanya sebesar 0,19% dari jumlah perkiraan kasus yang terjadi pada balita sebanyak kasus. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

35 4. HIV/ AIDS Kasus HIV/ AIDS di kabupaten Rembang pertama kali ditemukan pada tahun 2004 dengan jumlah kasus 1 (satu) orang. Namun seiring dengan perkembangannya dari tahun ke tahun maka kasus HIV/ AIDS juga mengalami peningkatan yang signifikan. Data menyebutkan bahwa selama sembilan tahun terakhir (th ) kasus HIV/ AIDS menjadi 120 kasus dengan jumlah kematian 71 orang. Pada tahun 2012 di kabupaten Rembang ditemukan 20 HIV/ AIDS dengan perincian positif AIDS sebanyak 6 kasus dan HIV 14 kasus. Keseluruhan kasus tersebut telah ditangani. Adapun jumlah kasus pada tiap puskesmas yang terjadi tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik Kasus HIV / AIDS per Puskesmas di Kab. Rembang tahun Bulu Rembang II Sedan Kragan II Sulang Kragan I Sumber Kaliori Rembang I Pancur Lasem Sluke Sarang Gunem Pamotan Sale HIV AIDS Kematian Sumber : Bidang P2 Untuk melihat perkembangan kasus HIV / AIDS selama sembilan tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

36 Tabel 3.2. JUMLAH KASUS HIV AIDS DI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2004 S/D 2012 Jenis Kasus Kasus NO TAHUN Kelamin TOTAL HIV (+) AIDS MENINGGAL L P JUMLAH Sedangkan untuk melihat trend perkembangan kasus HIV/AIDS dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 3.8 Grafik 3.8 Jumlah kasus HIV (+) dan Kasus AIDS di Kab. Rembang th Jml HIV Kematian Jml AIDS Sumber : Bidang P2 Apabila dilihat pada grafik di atas diketahui bahwa peningkatan kasus HIV/ AIDS di kabupaten Rembang mulai terjadi pada tahun 2008 dengan jumlah yang signifikan. Sedangkan kasus kematian pada penderita HIV/ AIDS pada tahun 2012 terjadi di Gunem, Sale, Sarang dan Pamotan. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

37 Salah satu upaya untuk pencegahan penyakit HIV/ AIDS adalah dengan skrening HIV terhadap donor darah yang dilakukan di UTD Rembang. Namun demikian dari sampel pendonor darah yang diperiksa di UTD kabupaten Rembang tidak ditemukan satupun sampel yang positif HIV. 5. Kasus Diare yang Ditangani Penemuan penderita diare pada tahun 2012 di kabupaten Rembang sebanyak kasus dari angka perkiraan. Sedangkan kematian karena penyakit diare tidak diketemukan. Adapun perkembangan angka penemuan kasus Diare tahun 2007 s/d tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik3.9 Angka Penemuan Kasus Diare di Kab. Rembang tahun ,6 7,19 10,09 14,15 16,32 13,8 0 Penemuan kasus per 1000 pdd ,6 7,19 10,09 14,15 16,32 13,8 Sumber : Bidang P2 6. Kusta Sampai akhir tahun 2012 masih ditemukan penderita kusta hampir di semua puskesmas kecuali puskesmas Bulu, Kragan I dan Kragan II. Tercatat ada 164 kasus penyakit kusta terdiri dari kusta PB 20 orang dan kusta MB 144 orang. Angka prevalensi kusta tahun 2012 mencapai 2,69 per 10rb penduduk. Jumlah penderita terbanyak ditemukan di puskesmas Sarang sebanyak 61 kasus. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

38 Sedangkan jumlah kasus terendah terdapat di puskesmas Bulu, Pamotan, Kragan II dan Lasem masing masing 1 kasus Grafik 3.10 Jumlah Penderita Kusta per Puskesmas di Kabupaten Rembang tahun 2012 Kusta PB Kusta MB Sumber: Bidang P2 Penderita kusta terbanyak berada di wilayah Sarang yaitu kusta MB 12 orang dan PB 3 orang, puskesmas Sedan (28 kasus), Puskesmas Gunem (20 kasus) dan Rembang II (18 kasus). 7. Demam Berdarah Dengue (DBD) Penderita demam berdarah pada tahun 2012 tercatat sebanyak 388 orang. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka kasus DBD di tahun 2012 mengalami peningkatan dari 106 kasus dengan IR : 1,58/ 10rb pdd pada tahun 2011 menjadi 388 kasus dengan IR : 5,94/ 10rb penduduk pada tahun Dilihat dari Case Fatality Rate (CFR) penyakit DBD pada tahun 2012 terjadi penurunan dari 2,83 % pada tahun 2011 menjadi 1,55 % pada tahun Namun apabila dilihat kasus kematian DBd jumlahnya meningkat dari 3 kasus kematian pada tahun 2011 menjadi 6 kasus kematian pada tahun Adapun penanganan terhadap kasus Demam Berdarah maka semua telah 100% ditangani. Dilihat dari persebarannya maka semua kecamatan di kabupaten Rembang telah ditemukan kasus DBD dimana jumlah kasus paling rendah ada di Profil Kesehatan Kab. Rembang th

39 kecamatan Gunem (2 kasus) dan Sale (3 kasus). Jumlah kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Lasem sebanyak 92 kasus. Untuk melihat jumlah kasus per Puskesmas dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 3.11 Jumlah Kasus dan Kematian Penyakit DBD Per Puskesmas tahun 2012 Jml Kasus & Kematian DBD ,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 - IR / 10rb pdd Jml Kasus Jml Kematian IR/10rb pdd Sedangkan untuk melihat perkembangan jumlah kasus penyakit DBD selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.12 Angka Kesakitan dan Angka Kematian penyakit DBD Kab. Rembang tahun IR / 10rb penduduk , ,90 3,54 2,83 1, IR/10rb 5,2 4,46 3,89 1,59 5,94 % CFR 2,90 2,46 3,54 2,83 1,54 Kasus Jml Kasus Sumber : Bidang P2 Profil Kesehatan Kab. Rembang th

40 Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah kasus DBD meningkat tajam pada tahun 2012 apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena terjadinya kondisi siklus 5 tahunan dimana jumlah kasus demam berdarah akan meningkat setiap kurun waktu 5 tahun. 8. Malaria Jumlah kasus penyakit malaria yang ditemukan semakin bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya mobilitas penduduk dari daerah endemis malaria ke Kabupaten Rembang. Pada tahun 2012 ditemukan 54 kasus dengan API 0,09/1.000 pddk. Wilayah penemuan kasus tahun 2012 terdapat di beberapa wilayah puskesmas yakni Sumber sebanyak 23 ks, Pamotan sebanyak 13 ks, Pancur sebanyak 6 ks, Sluke sebanyak 3 ks, Bulu sebanyak 1 ks, Sulang sebanyak 2 ks, Kaliori sebanyak 2 ks, Rembang I sebanyak 1 ks, Kragan I sebanyak 1 ks, dan Kragan II sebanyak 2 ks. Adapun kematian karena malaria tidak ditemukan. Untuk melihat perkembangan API di Kabupaten Rembang selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Rembang Periode Tahun Tahun Jml Penduduk Jumlah Kasus API/1000 Pddk , , , , ,09 Sumber: Bidang P2 Profil Kesehatan Kab. Rembang th

41 Adapun perkembangan kasus per Puskesmas selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Jumlah Kasus Malaria di Kabupaten Rembang menurut Puskesmas Tahun Puskesmas Tahun Jml. Pendert Th Pamotan Pancur Bulu Sumber Sluke Gunem Sarang Sale Kragan II Sulang Kragan I Rembang I Kaliori Rembang II Sedan Lasem Jumlah Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa puskesmas dengan jumlah penderita malaria terbanyak pada beberapa tahun terakhir adalah puskesmas Pamotan. Sedangkan puskesmas dengan jumlah penderita paling rendah adalah puskesmas Lasem. C. STATUS GIZI Berikut ini disajikan uraian berbagai indikator status gizi utamanya pada bayi dan balita. 1. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) BBLR adalah bayi dengan berat badan kategori rendah pada saat lahir Profil Kesehatan Kab. Rembang th

42 yaitu kurang dari gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. BBLR di Kabupaten Rembang pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari 4,2 % pada tahun 2011 (sejumlah 382 anak) menjadi 4,5 % (sejumlah 415 anak) pada tahun Perbandingan kasus Bayi dengan BBLR selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3.13 Perkembangan BBLR di Kab. Rembang tahun JML BBLR Jml BBLR % BBLR 3,63 3,68 3,87 4,82 4,2 4, % BBLR Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Adapun jumlah dan persentase bayi BBLR per puskesmas di kab. Rembang tahun 2012 adalah sebagaimana pada grafik berikut. Grafik 3.14 Bayi dengan BBLR per Puskesmas di Kab. Rembang th ,0 % 6,0 % 5,0 % 4,0 % 3,0 % 2,0 % 1,0 % 0,0 % Jml Bayi BBLR % BBLR Sumber : Bidang Kesga & Masy. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

43 Pada grafik tersebut terlihat bahwa persentase terbesar bayi dengan BBLR terdapat di puskesmas Sumber (6,6%) dan puskesmas Pancur (6, 5%). Sedangkan persentase terendah terdapat di puskesmas Sale 2,5 %. 2. Status Gizi Balita Pengukuran status gizi balita didapatkan dengan cara membandingkan berat badan (BB) dan Umur (U) dengan Z-Score. Sedangkan Status Gizi Balita di kategorikan menjadi 4 (empat) yaitu : - Status Gizi lebih : perbandingan nilai BB/U dengan Z-score SD 2. - Status Gizi Baik : perbandingan nilai BB/U dengan Z-score SD > 2. - Status Gizi Kurang : perbandingan nilai BB/U dengan -2 >Z-score SD>-3. - Status Gizi Buruk : perbandingan nilai BB/U dengan Z-score SD <-3 atau dengan tanda tanda klinis marasmus. Dari hasil penimbangan balita di Posyandu se kabupaten Rembang, pada tahun 2012 balita yang menimbang sebanyak balita dari jumlah balita yang ada. Dengan melihat perhitungan Status Gizi tersebut di atas didapatkan status gizi lebih sebanyak 232 balita (0,66 %), status gizi baik balita (90,16 %), status gizi kurang balita (9,78 %) dan status gizi buruk sebanyak 364 balita (1,03 %). Sedangkan untuk melihat perkembangan status gizi balita dari tahun 2011 dan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.5 : Perbandingan Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U th dan th Di Kabupaten Rembang Th No Status Gizi Balita Jml Balita yg ditimbang % Jml Balita yg ditimbang % 1 Balita Gizi Buruk 301 0, Balita Gizi Kurang , Balita Gizi Baik , Balita Gizi Lebih 204 0, Jml Balita ditimbang , ,00 Profil Kesehatan Kab. Rembang th

44 Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa Status Gizi Balita yang menunjukkan peningkatan adalah status gizi baik dari 88,3% menjadi 90,16%. Namun demikian yang perlu ditindaklanjuti adalah bertambahnya jumlah Balita Gizi Buruk mengalami peningkatan dari 0.85% pada tahun 2011 menjadi 1.03 % pada tahun Apabila dilihat dari pengukuran Status Gizi balita berdasarkan BB/TB jumlah Balita Gizi Buruk pada tahun 2012 sebanyak 28 balita ( 0,08 %) Adapun jumlah balita dengan gizi buruk (BB/ U ) per puskesmas dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 3.15 Jml Balita Gizbur Persentase Balita Gizi buruk per Puskesmas di Kab. Rembang tahun ,09 2,50 % 2,00 % 1,50 % 1,00 % 0,50 % 0,00 % Jml Balita Gizbur % Balita Gizbur Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Pada grafik di atas nampak bahwa persentase terbanyak balita gizi buruk terdapat di puskesmas Sluke. Sedangkan persentase terendah ada di puskesmas Rembang I. Perkembangan persentase kasus Balita Gizi Buruk dari tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 3.16 Persentase Kasus Balita Gizi Buruk di Kab. Rembang Th s/d ,0 % 2,5 % 2,0 % 1,5 % 1,0 % 0,5 % 0,0 % 1,59 % 1,41 % 1,09 % 0,86 % 1,03 % % gizi buruk 1,59 % 1,41 % 1,09 % 0,86 % 1,03 % jml balita gizbur Sumber : Bidang Kesga & Masy. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

45 BAB IV UPAYA KESEHATAN Pada bab ini akan diuraikan berbagai upaya kesehatan sesuai dengan indikator kesehatan yang dilakukan di kabupaten Rembang. Beberapa upaya tersebut dikelompokkan dalam sub bab antara lain pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat serta keadaan lingkungan. A. Pelayanan Kesehatan Upaya pelayanan kesehatan yang terus dilakukan di kabupaten Rembang dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya membantu masyarakat menjaga kesehatannya dan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 1. Kunjungan ibu hamil Untuk melihat cakupan kunjungan ibu hamil dapat dilihat dari cakupan kunjungan ibu hamil K-1 dan Cakupan kunjungan ibu hamil k-4. Pada tahun 2012 di Kabupaten Rembang jumlah ibu hamil sebanyak bumil. Sedangkan ibu hamil yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan dan mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart pertama kali pada masa kehamilannnya ( K-1) sebanyak ibu hamil (96,93%). Dan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali pada masa kehamilannya (K-4) sebanyak bumil (86,98 %). Adapun persentase kunjungan K1 dan K4 per puskesmas di Kabupaten Rembang tahun 2012 adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th

46 Grafik 4.1 Persentase kunjungan K1 dan K4 per Puskesmas di Kab. Rembang tahun ,0 % 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % % K1 % K4 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Persentase kunjungan K-1 pada sebagian besar puskesmas telah mencapai lebih dari 90% dan ada beberapa yang mencapai 100%. Sedangkan persentase kunjungan K-4 berkisar antara 80% s.d. 94%. Cakupan K4 tertinggi terdapat di puskesmas Kragan I (93,6%) dan terendah di puskesmas Sale (80,5%). Cakupan kunjungan K4 dalam dua tahun terakhir telah mengalami peningkatan dari 84,73% menjadi 86,98% pada tahun Perkembangan cakupan kunjungan K1 dan K4 di kabupaten Rembang selama kurun waktu dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik ,0% 95,0% 90,0% 85,0% 80,0% 75,0% Persentase Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 di Kab. Rembang tahun K-1 99,00 99,33 97,29 92,98 96,93 K-4 85,20 84,33 87,59 84,73 86,98 Sumber : Bidang Kesga & Masy. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

47 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Adapun komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Jumlah sasaran ibu dengan komplikasi kebidanan dihitung dengan estimasi 20% dari Total Ibu Hamil. Jumlah ibu hamil di kabupaten Rembang pada tahun 2012 sebanyak bumil, sedangkan yang tercatat mempunyai komplikasi kebidanan sebanyak bumil ( 15,87 %) dan semua ibu hamil dengan komplikasi tersebut telah ditangani. KAB. Sumber Rembang I Sale Lasem Gunem Bulu Rembang II Sedan Sulang Pamotan Kragan II Kaliori Sluke Kragan I Pancur Sarang 21,1 21,8 Grafik 4.3 Persentase Ibu Hamil Resiko Tinggi yang DItangani (terhadap Sasaran) di Kab. Rembang tahun ,46 44,5 46,3 51,6 52,1 60,9 64,0 73,2 78,8 82,7 97,7 100,9 121,4 128,5 135,3 0,0 % 50,0 % 100,0 % 150,0 % Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Persentase terbanyak ibu hamil dengan komplikasi terhadap sasaran berada di wilayah puskesmas Sarang ( 135,3%), Pancur ( 128,5%) dan Kragan I (121,4). Sedangkan persentasi jumlah bumil resti yang ditangani terendah di Puskesmas Sumber (21,1%). Semua ibu hamil dengan komplikasi telah ditangani 100%. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

48 3. Persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di Kabupaten Rembang pada tahun 2012 telah mencapai 99,85 % lebih tinggi dari target yang ditentukan sebesar 85 %. Adapun jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak bulin dari sasaran ibu bersalin sebanyak bulin. Apabila dibandingkan dengan tahun 2011, cakupan pertolongan persalinan pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari 91,92 % menjadi 99,85%. Untuk melihat cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Puskesmas dapat dilihat pada grafik 4.4. Grafik 4.4 Jumlah Persalinan Jumlah Persalinan & Persentase Ditolong oleh Nakes per Puskesmas th ,0% 100,0% 95,0% 90,0% 85,0% 80,0% 75,0% Jml ibu bersalin % bulin ditolong nakes Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Dari grafik di atas nampak bahwa rata-rata cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih telah mencapai 100%. Adapun cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th

49 Grafik 4.5 Jumlah dan persentase persalinan oleh tenaga kesehatan di Kab. Rembang Th Jumlah Persalinan ,72 % 98,00 % 93,27 % 91,92 99,85 100,0 % 98,0 % 96,0 % 94,0 % 92,0 % 90,0 % 88,0 % 86,0 % 84,0 % Total persalinan jml ditolong nakes % linakes Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 4. Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Cakupan pelayanan Ibu nifas di kabupaten Rembang pada tahun 2012 sebesar 97,44 % dari ibu nifas bufas dan yang mendapatkan pelayanan Ibu Nifas sebanyak ibu nifas. Grafik 4.6 Jumlah Persalinan Jumlah & Persentase Pelayanan Ibu Nifas per Puskesmas th ,0% 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% Bufas mendapat yankes % pelayanan bufas Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Profil Kesehatan Kab. Rembang th

50 Sedangkan persentase pelayanan ibu nifas selama tahun 2008 s.d di kabupaten Rembang nampak pada grafik berikut ini. Grafik 4.7 Persentase Pelayanan Ibu Nifas di Kab. Rembang tahun Jml bumil dan Bufas ,32 99,59 97,29 90,04 99,85 105,0 % 100,0 % 95,0 % 90,0 % 85,0 % 80,0 % 75,0 % Jml Bulin Jml bufas Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 5. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Neonatus komplikasi adalah Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah < gr), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Sedangkan Neonatus komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapatkan pelayanan oleh tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Pada tahun 2012 jumlah neonatus komplikasi di Kabupaten Rembang diperkirakan bayi (15% KH). Sedangkan jumlah neonatus komplikasi yang ada sebanyak 792 bayi ( 57,41 % sasaran). Sedangkan penanganan neonatus komplikasi mencapai 100 %. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

51 Grafik 4.8 TARGET KAB. Rembang II Sale Rembang I Bulu Sedan Gunem Lasem Kragan II Sulang Sumber Sarang Pancur Pamotan Kaliori Kragan I Sluke Persentase Neonatal Resiko Tinggi (per jml sasaran) di Kabupaten Rembang tahun , ,6 29,6 40,2 41,2 47,4 47,8 49,5 50,0 53,9 55,0 65,4 66,6 69,6 80,2 90,8 120,0 0,00 % 50,00 % 100,00 % 150,00 % Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 6. Cakupan Pemberitan Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita Cakupan Bayi yang mendapatkan kapsul vit A adalah cakupan bayi yang berumur 6 11 bln yang mendapatkan kapsul mendapat kapsul vitamin A dosis 100 µa 1 kali per tahun. Sedangkan cakupan anak balita mendapat kapsul Vit A 2 kali/ tahun adalah : Cakupan anak balita umur kapsul vitamin A dengan dosis µa 2 kali yang diberikan pada bulan Februari dan Agustus. Pada tahun 2012 jumlah bayi umur 6 11 bulan sebanyak bayi dan yang mendapat vitamin A sebanyak anak (99, 39%). Sedangkan jumlah anak balita umur 1-4 tahun sebanyak anak dan yang mendapatkan kapsul vitamin A 2 kali sebanyak anak (100%). Grafik ,00 98,00 96,00 94,00 92,00 90,00 88,00 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan anak balita di Kab. Rembang tahun 2012 % bayi mdp vit A % Balita mendapat Vit A 2x Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Profil Kesehatan Kab. Rembang th

52 7. Cakupan Pemberitan Vitamin A pada Ibu Nifas Cakupan pemberian vitamin A 2 kali pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan. Pada tahun 2012 jumlah ibu nifas sebanyak bufas dan yang mendapat vitamin A sebanyak bufas (99,07%). Grafik ,00 98,00 96,00 94,00 92,00 90,00 88,00 86,00 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas di Kab. Rembang tahun 2012 % Cak pemberitan Vit A Bufas Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 8. Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif Cakupan peserta Aktif KB adalah jumlah pasangan usia subur yang sedang menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi baik MKJP (m etode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi IUD, MOP/ MOW, dan implan) maupun non MKJP (metode kontasepsi bukan jangka panjang yang meliputi suntik, pil, kondom, dan obat vagina). Peserta KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi dan/ atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Persentase peserta KB Aktif dan KB baru tahun 2012 sebagaimana pada tabel berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th

53 Tabel 4.1 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Puskesmas tahun 2012 NO PUSKESMAS JUMLAH PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF P.U.S. JUMLAH % JUMLAH % Sumber , ,4 2 Bulu , ,1 3 Gunem , ,3 4 Sale , ,0 5 Sarang , ,4 6 Sedan , ,6 7 Pamotan , ,8 8 Sulang , ,6 9 Kaliori , ,0 10 Rembang I 11 Rembang II , ,2 12 Pancur , ,0 13 Kragan I 14 Kragan II , ,1 15 Sluke , ,8 16 Lasem , ,9 KABUPATEN , ,06 Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 9. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Bayi yang baru lahir merupakan individu yang masih rawan dengan situasi luar sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan maupun penyakit. kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan kesehatan oleh tenaga Cakupan kunjungan neonatus disini meliputi dari KN 1 dan KN lengkap. KN 1 adalah Pelayanan kesehatan neonatal dasar, kunjungan ke-1 pada 6-24 jam setelah lahir. Sedangkan KN lengkap adalah Pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 bila tidak diberikan pada saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada -28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

54 Adapun kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ H B1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6 11 bulan. Pada tahun 2012, cakupan kunjungan neonatus sebesar 98,91 % (kunjungan KN 3) sejumlah bayi. Sedangkan untuk kunjungan pertama (KN 1) sebesar 100 % artinya semua neonatus telah mendapatkan pelayanan neonatus. Grafik 4.11 Persentase Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Per Puskesmas di Kab. Rembang th ,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % % kunj neo lengkap % kunj bayi Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Profil Kesehatan Kab. Rembang th

55 10. Pencapaian Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Desa / Kelurahan Uci adalah Desa / Kelurahan dimana 80 % dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Cakupan Desa / Kelurahan UCI pada tahun 2012 di Kabupaten Rembang mengalami peningkatan dari 93,20 % ( 274 desa) menjadi 97,96 % ( 288 desa). Data perkembangan cakupan desa/ kelurahan UCI tahun 2008 s/d 2012 nampak pada grafik berikut. Grafik 4.12 Jml desa UCI Cakupan Desa / Kelurahan UCI di Kab. Rembang tahun Jml desa/ kelur UCI % UCI 66,3 % 70,47 89,12 93,20 97,96 Sumber : Bidang P2 Pada tahun 2012 sebanyak 13 Puskesmas ( 81,25%) Capaian Desa/kelurahan UCI sudah mencapai 100 %, hanya 3 Puskesmas (18,75) belum mencapai UCI yaitu Puskesmas Gunem (93,75%), Puskesmas pamotan (95,65 %) dan puskesmas Sedan (80,95%). Grafik 4.13 Cakupan Desa / Kelurahan UCI di Kab. Rembang tahun 2012 Jml Desa / Kelurahan UCI ,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % DESA/KEL UCI % UCI Sumber : Bidang P2 Profil Kesehatan Kab. Rembang th

56 11. Cakupan Imunisasi Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, HB 3 kali, Polio 4 kali dan campak 1 kali. Tetapi dalam pelaksanaan Program Imunisasi terjadi kemungkinan kondisi drop out (DO) dengan mendeteksi bayi yang mendapat imunisasi DPT 1 tetapi tidak terdeteksi pada imunisasi campak. Cakupan imunisasi bayi di kabupaten Rembang tahun 2012 adalah sebagai berikut : BCG = 98,1 %; Polio 3 = 98,53 %, DPT + HB1 = 97,8 %; DPT + HB3 = 99,8 %;, Campak = 98,2 %. Grafik 4.14 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Kabupaten Rembang tahun ,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK BCG ,80 99,80 96,00 101, ,8 96,8 96,0 101, ,21 95,39 95,13 100, ,99 96,21 95,48 101,2 Sumber : Bidang P2 12. Persentase Bayi yang Mendapat ASI ekslusif Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 jumlah bayi di kabupaten Rembang sebanyak bayi dan yang mendapatkan ASI ekslusif sebanyak bayi ( 66,82 %). Persentase cakupan ASI eksklusif terbanyak ada di puskesmas Kaliori (92,43 %) dan puskesmas Rembang I (90,80 %). Sedangkan persentase terendah sebesar 14,43% terdapat di puskesmas Sarang. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

57 Grafik 4.15 Jml bayi dg ASI Ekslusif Jumlah dan Persentase Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Puskesmas tahun ,0 % 90,0 % 80,0 % 70,0 % 60,0 % 50,0 % 40,0 % 30,0 % 20,0 % 10,0 % 0,0 % Bayi dg ASI Eksklusif % ASI Eksklusif Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 13. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas I Sd dan MI yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih lainnya (guru dan dokter kecil). Pada tahun 2012, jumlah siswa kelas 1 SD / MI di Kabupaten Rembang sebanyak siswa, sedangkan yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak siswa (97,29%). Cakupan terbesar pelayanan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa SD/ setingkat terdapat di wilayanan puskesmas Rembang I dan Kragan II (100%). Sedangkan cakupan terendah pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat terdapat di wilayah puskesmas Lasem (90,79%). 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Pelayanan kesehatan usia lanjut adalah : Pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman pada usia lanjut (60 tahun ke atas), di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

58 Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di kabupaten Rembang tahun 2012 dilakukan terhadap orang dari usila yang ada. Puskesmas dengan cakupan pelayanan usila terbanyak adalah puskesmas Sumber (44,06%). Sedangkan cakupan pelayanan usila terendah adalah puskesmas Kragan I (5,16%). 15. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki Dokter Umum on site (berada di tempat) 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS + ACLS, serta memiliki alat trasportasi dan komunikasi. Pada tahun 2012 di kabupaten Rembang terdapat 12 sarana pelayanan kesehatan yang memiliki kemampuan gawat darurat level 1 terdiri dari dua rumah sakit (RSUD dan RS Swasta) serta 10 puskesmas perawatan. 16. Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB ) Kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu. Selama kurun waktu tahun 2012 tercatat ada 10 desa yang mengalami kejadian luar biasa (KLB). Jenis KLB terdiri dari DBD (3 desa), keracunan makanan (5 desa), difteri (1 desa) d an suspek antraks (1 desa). Lokasi kejadian KLB terdapat di desa Woro kec. Kragan, Jumlah penduduk yang terancam pada saat KLB berlangsung diperkirakan sebanyak orang sedangkan jumlah penderita sebanyak 96 orang. Adapun jumlah kematian sebanyak 6 orang. Semua kejadian luar biasa telah ditangani kurang dari 24 jam. Untuk melihat perkembangan kasus KLB di Kabupaten Rembang selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Profil Kesehatan Kab. Rembang th

59 Grafik 4.16 Jumlah kejadian Luar Biasa di Kab Rembang tahun Diare DBD Chiku ng Kerac PD3I Suspe k Th Th th Th Th Sumber : Bidang P2 DKK Pada grafik di atas nampak bahwa jenis penyakit terbanyak pada KLB adalah Keracunan makanan dan karena penyakit DBD. 17. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Upaya penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan. Penyuluhan ini dilakukan pada kelompok sasaran tertentu dan secara terpadu. Kegiatan penyuluhan di tingkat kabupaten dilakukan dengan memanfaatkan siaran radio maupun penyuluhan intern jajaran petugas kesehatan. Sedangkan kegiatan penyuluhan di tingkat kecamatan di lakukan oleh puskesmas baik dilakukan secara sendiri maupun terpadu dengan kantor kecamatan dan lintas sektoral lainnya. Pada tahun 2012 tercatat ada kegiatan penyuluhan dan 197 kegiatan penyuluhan massa. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

60 B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada tahun 2012 di kabupaten rembang terdapat beberapa jaminan pemeliharaan kesehatan, diantaranya adalah melalui program Jamiman Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), ASKES, Asabri dan juga Jamsostek. Jumlah peserta masing-masing jenis jaminan pemeliharaan kesehatan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Per Jenis Jaminan di Kabupaten Rembang tahun 2012 No Puskesmas L+P Jamkesma s Jamkesda ASKES Jamsoste k Sumber Bulu Gunem Sale Sarang Sedan Pamotan Sulang Kaliori Rembang I Rembang II Pancur Kragan I Kragan II Sluke Lasem Lainnya Jumlah Persentase (total jaminan pra 40,7 % 12,3 % 8,5 % 0,4 % 0,2 % bayar 62,2%) Dilihat dari tabel tersebut terlihat bahwa cakupan terbesar program jaminan pemeliharaan kesehatan adalah Jamkesmas yaitu 247,814 jiwa (40,7 %), Jamkesda / JKRS sebanyak jiwa (1 2,3 %), Askes : jiwa ( 8,5 %), Jamsostek : % (0,4 %) dan jaminan kesehatan lainnya adalah jiwa (0,2 %). Profil Kesehatan Kab. Rembang th

61 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin Pada tahun 2012 di kabupaten Rembang jumlah masyarakat miskin yang tercatat dan mendapatkan jaminan kesehatan sebanyak jiwa yang terdiri dari peserta jamkesmas sebanyak : jiwa dan Jamkesda / JKRS sebanyak : jiwa. Dari jumlah peserta tersebut di atas yang melakukan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar rawat jalan sebanyak kunjungan (puskesmas) dan kunjungan (di RSUD). Adapun jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan rawat inap sebanyak kunjungan (puskesmas) dan kunjungan (RSUD). 3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Pada tahun 2012 jumlah kunjungan rawat jalan di sarana pelayanan baik Pemerintah maupun Swasta sebanyak kunjungan rawat jalan terdiri dari kunjungan di Puskesmas sebanyak : kunj ( 8 6,90% ), RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang sebanyak : kunj ( 1 3,10 % ). Sedangkan untuk Kunjungan rawat inap sebanyak kunjungan terdiri dari Puskesmas kunjungan ( 4 6,79% ), RSUD Dr. R.Soetrasno Remb ang kunjungan (53,21% ). Sedangkan kunjungan gangguan jiwa sebanyak kunj terdiri dari Puskesmas 314 kunj ( 12,97% ) dan RSUD Dr. R.Soetrasno Rembang sebanyak kunj ( 87,03 % ). Apabila dibandingkan dengan tahun 2011, jumlah kunjungan secara keseluruhan mengalami penurunan dari : kunjungan menjadi kunjungan pada tahun Penurunan jumlah kunjungan di Puskesmas baik rawat jalan maupun rawat inap berkaitan dengan jumlah kunjungan JKRS yang juga menurun, hal ini berkaitan dengan kebijakan perubahan kepersertaan program JKRS dari total coverage (seluruh masyarakat) menjadi masyarakat miskin tambahan yaitu maskin yang tidak tercakup dalam jamkesmas (non kuota jamkesmas). Profil Kesehatan Kab. Rembang th

62 Berikut ini adalah perbandingan jumlah kunjungan pasien di puskesmas kab. Rembang tahun 2011 dan No Tabel 4.3 Perbandingan kunjungan Puskesmas menurut status pasien di Kab. Rembang tahun 2011 dan th Status Pasien Jumlah pasien Th Th % Jumlah pasien 1 Pasien Umum (bayar) ,24 % ,13 % 2 Pasien peserta JKRS ( Jamkesda), ,99 % ,51 % 3 Pasien peserta Askes Sosial (PNS dll) ,40 % ,06 % 4 Pasien peserta Jamkesmas ,33 % ,31 % Jumlah pasien % % % Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat peningkatan jumlah kunjungan pasien umum (bayar) sebagai salah satu indikator tingkat kemandirian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas sudah cukup baik. Hal ini sejalan dengan program Dinas Kesehatan Kab Rembang yang terus menerus mengadakan intervensi dan inovasi kegiatan di Puskesmas diantaranya akreditasi Puskesmas, penambahan jumlah puskesmas PONED, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas serta adanya peningkatan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. 4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Di Kabupaten Rembang sampai dengan tahun 2012, terdapat dua Rumah sakit yaitu RSUD Dr. R.Soetrasno Rembang dan satu RS swasta. Indikator yang digunakan dalam melihat kinerja di Rumah sakit adalah BOR, LOS dan TOI. Adapun hasil pencapaian indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

63 Tabel 4.4 Indikator Kinerja di Rumah Sakit Kabupaten Rembang Tahun 2012 Jumlah Pasien Nama Rumah JML Pasien Keluar Jumlah No Pasien Hari BOR LOS TOI Sakit a Tempat Keluar Mati Keluar Tidur (Hidup + 48 Jam Perawatan Mati Mati) Dirawat RSUD Dr. R. Soetrasno ,09 3,84 0,84 2 RSI Arofah ,18 2,56 5,64 KABUPATEN/KOTA ,26 3,69 1,41 Keterangan : BOR : LOS : TOI : (Bed Occupancy Rate) Persentase pemakaian tempat tidur pada satu-satuan waktu tertentu (Length of Stay) Rata-rata lama rawatan (dalam satuan hari) seorang pasien (Turn Over Interval) Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 1. Rumah tangga ber PHBS Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator, atau apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-phbs adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Adapun ke 10 indikator tersebut adala sebagai berikut : a) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, b) Bayi diberi asi eksklusif, c) Balita ditimbang setiap bulan, d) Menggunakan air bersih, e) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, f) Menggunakan jamban sehat, Profil Kesehatan Kab. Rembang th

64 g) Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu, h) Makan Sayur Dan Buah Setiap Hari, i) Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari, Dan j) Tidak merokok di dalam rumah. Hasil survey indikator PBHS di kabupaten Rembang pada tahun 2012 terhadap rumah tangga dari rumah tangga yang ada diperoleh data bahwa rumah tangga ber-phbs sebanyak rumah tangga (45,6 %). D. KEADAAN LINGKUNGAN Profil kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 tentang keadaan kesehatan lingkungan dilihat dari indikator prosentase Rumah Sehat, rumah yang mempunyai jamban, rumah yang mempunyai SPAL dan prosentase Institusi yang dibina serta persentase Tempat Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat. Keadaan lingkungan dilihat dari jumlah sarana yang diperiksa dengan jumlah yang memenuhi syarat (sehat), sehingga angka yang didapat belum bisa menunjukkan cakupan secara keseluruhan tetapi hanya cakupan dari sarana yang diperiksa petugas. Namun demikian gambaran ini tidak jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Pada tahun 2011 dilakukan pemeriksaan rumah sehat terhadap rumah (51,3 %) dari rumah yang ada. Hasil pemantauan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Persentase Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes no. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan). Pemeriksaan dilakukan terhadap rumah dan yang kriteria rumah sehat sebanyak rumah (47,85 %). memenuhi Profil Kesehatan Kab. Rembang th

65 2. Persentase Rumah/ bangunan yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Tahun 2012 jumlah rumah/ bangunan yang terdata sejumlah bangunan. Jumlah rumah/ bangunan yang dilakukan pemeriksaan jentik berkala sebanyak rumah / bangunan (40,78 %). Dari hasil pemeriksaan diperoleh data sebanyak rumah/ bangunan (67,91 %) termasuk kategori bangunan bebas jentik. 3. Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan Pada tahun 2012, jumlah keluarga yang tercatat sebanyak KK. Adapun yang dilakukan pemeriksaan sumber air bersih sebanyak (58,48%) KK dan yang mempunyai sarana air bersih (mendapatkan akses air bersih) sebanyak keluarga (51,85 %). Sumber air bersih yang dipergunakan masyarakat berupa air ledeng/ PDAM sebanyak : KK ( 18,64 %), sumur pompa tangan sebanyak : KK (1 4,2 %), mata air terlindungi sebanyak 68 KK ( 0, 07 %), penampungan air hujan sebanyak 150 KK (0,14 %), sumur gali sebanyak KK (17,81 %) dan sumber lainnya sebanyak 988 KK (0,9 %). Grafik ,0% 90,0% 80,0% 70,0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% Cakupan Sumber Air Bersih di Kab. Rembang tahun 2012 Sumber : Bidang P2 Profil Kesehatan Kab. Rembang th

66 4. Keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar Inspeksi sanitasi terhadap rumah dari rumah yang ada menunjukkan data kepemilikan jamban = rumah (57,87 %); kepemilikan sarana pembuangan sampah = rumah (53,57 %) dan kepemilikan sarana pengelolaan air limbah rumah (39,7 %). Dari jumlah di atas yang termasuk kategori jamban sehat 76,21 %; tempat sampah sehat = 50,4 % dan sarana pengelolaan air limbah sehat = 37,69%. Grafik 4.18 Persentase Cakupan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Kab. Rembang Th s/d ,0 % 60,0 % 50,0 % 40,0 % 30,0 % 20,0 % 10,0 % 0,0 % 2008 (diperiksa 19,3%) 2009 (diperiksa 27,1%) 2010 (diperiksa 33,6%) 2011 (diperiksa 50,7%) 2012 (diperiksa 58,48%) Pengel Air Limbh 15,4 30,8 32,2 36,6 39,7 Pembuangan Samp 18,9 35,6 39,6 44,3 53,6 Jamban 44,4 45,7 48,9 47,5 57,87 5. Persentase Tempat-tempat Umum dan Pengolah Makanan (TPUM) Sehat Tempat tempat Umum dan pengolah makanan (TUPM) yang diperiksa tahun 2012 sejumlah TUPM (36,58 %) dari TUPM yang ada, terdiri dari sarana berikut ini. Tabel 4.5 Persentase Tempat tempat Umum dan Pengolah Makanan yang Sehat di Kabupaten Rembang tahun 2012 No Nama TUPM Yang Ada Jumlah diperiksa Jumlah Sehat % Sehat 1 Hotel ,78 2 Restoran Rumah Makan ,62 3 Pasar ,67 4 TUPM lainnya ,43 JUMLAH ,77 Profil Kesehatan Kab. Rembang th

67 Dari tabel tersebut terlihat bahwa prosentase TUPM yang memenuhi syarat terbesar adalah Restoran - Rumah makan (84,62 %), Hotel ( 77,78 %), TUPM lainnya (52,43 %), dan Pasar (41,67 %). Profil Kesehatan Kab. Rembang th

68 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Berbagai sumberdaya kesehatan diperlukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan. Sumber daya di sini dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Sarana Kesehatan dan Tenaga kesehatan. A. Sarana Kesehatan 1. Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/ Pengelola Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat tidak terlepas dari sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada. Sampai dengan tahun 2012, di kabupaten Rembang terdapat beberapa sarana pelayanan kesehatan baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun swasta. Adapun jumlah sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Rembang Menurut Kepemilikan tahun 2012 NO FASILITAS KESEHATAN Jumlah Keterangan 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 Pem. Kab (1) swasta (1) 2 PUSKESMAS PERAWATAN 10 Pemkab 3 PUSKESMAS NON PERAWATAN 6 Pemkab 4 PUSKESMAS KELILING 10 Pemkab 5 PUSKESMAS PEMBANTU 69 Pemkab 6 RUMAH BERSALIN 1 Swasta 7 BALAI PENGOBATAN / KLINIK 4 swasta (4) 8 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 119 Swasta 9 POSKESDES 166 Swasta / peran serta masy 10 POSYANDU Swasta / peran serta masy 11 APOTEK 31 Pem. Kab (2) swasta (29) 12 TOKO OBAT 3 Swasta 13 GFK 1 Pemkab 14 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 3 Swasta Profil Kesehatan Kab. Rembang th

69 Pada tahun 2012 terdapat sarana pelayanan kesehatan baik milik pemerintah ( 105 buah) maupun swasta (1.564 buah). Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari rumah sakit umum, puskesmas, puskesling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, praktik dokter perorangan dsb. Sarana pelayanan kesehatan milik swasta meliputi rumah sakit, rumah bersalin, balai pengobatan, praktik dokter perorangan, poskesdes, posyandu, apotik, toko obat dan usaha kecil obat tradisional. 2. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Pada tahun 2012 sarana pelayanan kesehatan yang meliputi RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang, RSI Arofah Rembang dan Puskesmas di kabupaten Rembang (16 puskesmas) telah memiliki Laboratorium, serta terdapat 3 (tiga ) laboratorium swasta yang terdapat di Rembang dan Lasem. Adapun pelayanan 4 jenis spesialis dasar (kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak) juga terdapat di RSUD Rembang dan RSI Arofah Rembang. Dr. R. Soetrasno 3. Posyandu menurut Strata Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, dan cakupan lima kegiatan utamanya (KIA, KB, Gizi, imunisasi dan penanggulangan diare) lebih dari 50% KK, dan sudah adanya program tambahan misalnya PMT bagi balita. Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau 50% KK. Adapun posyandu aktif adalah Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi > 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader bertugas 5 orang atau lebih, cakupan kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi dan penanggulangan diare) > 50%, dan sudah ada satu atau lebih program tambahan serta cakupan dana sehat < 50 % KK. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

70 Pada tahun 2012 jumlah posyandu di Kabupaten Rembang sebanyak buah. Dari jumlah tersebut yang termasuk kategori posyandu pratama sebanyak 158 psy ( 12,80 %); posyandu madya sebanyak 501 Psy ( 40,60 %); posyandu purnama sebanyak 462 Psy (37,44 %); dan posyandu mandiri sebanyak 113 Psy (9,16 %). Sedangkan persentase jumlah posyandu pada tiap kecamatan di kabupaten Rembang tahun 2012 adalah seperti pada grafik berikut : Grafik 5.1 Persentase Jumlah Posyandu Pratama, Madya, Purnama & Mandiri per Kecamatan di Kab. Rembang tahun ,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % % Pratama % Madya % Purnama % Mandiri Sumber : Bidang Promosi Kesehatan DKK 4. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) Beberapa upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat di kabupaten Rembang tahun 2012 diantaranya Posyandu, Desa Siaga dan Pos Kesehatan Desa (PKD). Jumlah desa siaga sebanyak 294 dari 294 desa/ kelurahan di kabupaten Rembang. Poskesdes sebanyak 166 buah dan posyandu berjumlah buah. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

71 Grafik 5.2 Jumlah Desa Siaga dan Jumlah Poskesdes Per Puskesmas di Kabupaten Rembang tahun Jml desa siaga Jml Poskesdes B. Tenaga Kesehatan 1. Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja Tenaga kesehatan yang diuraikan di sini meliputi tenaga medis, keperawatan dan bidan, tenaga kefarmasian dan gizi, kesehatan masyarakat, tenaga sanitasi serta keteknisian medis. Persentase jumlah tenaga terbanyak terdapat di Dinas Kesehatan Kabupaten (kantor Dinkes serta puskesmas dan jaringannya) sejumlah orang ( 79,21%). Sedangkan di Rumah sakit sebanyak 285 orang (20,78 %). Sedangkan dilihat dari jenis tenaga kesehatan menurut unit kerja dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2 Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja Di Kabupaten Rembang tahun 2012 Jenis Tenaga Kesehatan No Sarana kesehatan Medis Bidan Perawat Apoteker Farmasi Gizi Teknis medis Sanitasi Kes Mas JML % 1 Puskesmas ,98 2 Rumah sakit daerah ,08 3 Dinas Kesehatan ,94 JUMLAH KAB ,0 Sumber: Sekretariat dan RSUD Rembang Profil Kesehatan Kab. Rembang th

72 Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa persentase jumlah tenaga kesehatan yang terbesar adalah di puskesmas (7 5,25 %) kemudian rumah sakit (20,50 %) dan dinas kesehatan. Adapun untuk melihat Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk dikelompokkan menurut jenis profesi tenaga kesehatan di kabupaten Rembang pada tahun 2012 adalah sebagai berikut. Dokter = 9,0 / ( Standart 40/ pddk) Dokter spesialis = 3,1/ ( Standart 6/ pddk) Dokter gigi = 1,8 / ( Standart 11/ pddk) Bidan = 58,0 / ( Standart 100/ pddk) Perawat = 62,4 / ( Standart 117,5 / pddk) Apoteker/ farmasi = 4,3 / ( Standart 10 / pddk ) Kesehatan masy = 4,9 / ( Standard 40 / pddk ) Sanitasi = 0,3 / ( Standard 40 / pddk) Tenaga gizi = 2,96 / ( Standard 22 / pddk) 2. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (Dokter umum, spesialis, dokter gigi) di Sara na Kesehatan Jumlah tenaga medis di kabupaten Rembang tahun 2012 sebanyak 79 orang terdiri dari dokter spesialis 19 orang, dokter umum 60 orang dan dokter gigi 11 orang. Rasio tenaga medis terhadap jumlah penduduk diperhitungkan sesuai dengan spesialisasi dokter yaitu dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis. Rasio tenaga medis tahun 2012 sebesar 12,2 / penduduk yang terdiri dari dokter spesialis = 3,1/ penduduk. Dokter umum = 9,0 / penduduk serta dokter gigi = 1,8 / penduduk. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

73 3. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (bidan dan perawat) di Sarana Kesehatan Jumlah tenaga perawat di kabupaten Rembang tahun 2012 sebanyak 385 orang terdiri dari sarjana keperawatan 97 orang, perawat 271 orang dan perawat gigi 17 orang. Rasio tenaga perawat tahun 2012 sebesar 62,4 / penduduk. Jumlah bidan sebanyak 357 orang terdiri dari bidan 96 orang dan diploma kebidanan 261 orang. Rasio tenaga bidan sebesar = 58,0 / penduduk. 4. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (apotek er, asisten apoteker) di Sarana Kesehatan Tenaga kefarmasian terdapat di puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan sejumlah 30 orang dengan rasio 4,3 / penduduk (Standart : 10 / pedd ). Di puskesmas terdapat 13 tenaga farmasi dari pendidikan D3 atau asisten apoteker. Sedangkan di RSUD sebanyak 14 orang terdiri dari apoteker dan sarjana farmasi 2 orang serta D3 asisten apoteker sebanyak 12 orang. Sedangkan tenaga kefarmasian lainnya terdapat di Dinas Kesehatan sebanyak 4 orang. 5. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi (ahli gizi) di Sarana Kesehatan Tenaga gizi di kabupaten Rembang tahun 2012 sebanyak 23 orang terdapat di rumah sakit (9 orang), puskesmas (10 orang) dan dinas kesehatan 4 orang. Rasio tenaga gizi sebesar Tenaga gizi = 2,96/ penduduk ( Standard 22 / pddk). 6. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat (kesmas, sanitarian) di Sarana Kesehatan Tenaga kesehatan masyarakat berjumlah 48 orang yang tersebar di puskesmas 17 orang, RSUD 13 orang serta di Dinas Kesehatan 18 orang. Sedangkan jumlah tenaga sanitasi sebanyak 2 orang di rumah sakit daerah Rembang. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

74 Rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar= 4,9 / ( Standard 40/ penduduk ). 7. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan Tenaga teknisi medis dan fisioterapi di kabupaten Rembang sebanyak 50 orang. Jumlah analis laborat sebanyak 17 orang di puskesmas, 19 orang di RSUD, dan 1 orang di dinkes Rembang. Sedangkan tenaga rontgen sebanyak 10 orang bertugas di puskesmas (1 orang) dan RSUD Rembang (9 orang). Adapun tenaga fisioterapi sebanyak 3 orang terdapat di RSUD Rembang. C. Pembiayaan Kesehatan 1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Pada tahun anggaran 2012 Alokasi Anggaran Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD kabupaten Rp ,- (termasuk DAK), APBD Propinsi Rp ,- APBN Rp ,- serta pinjaman/ hibah luar negeri Rp ,- Perkembangan jumlah danpersentase anggaran kesehatan terhadap APBD kabupaten pada tahun 2008 s.d 2012 adalah sebagai berikut. Grafik 5.3 Jml Anggaran dan Persentase Terhadap APBD Kabupaten Rembang th Th ,0 % Th ,6 % Th ,9 % Th ,65 % Th 2012 APBD kes (juta) % thd total APBD 8,0 % 7,6 % 5,9 % 4,65 % 5,1 % 10,0% 8,0% 6,0% 5,1 % 4,0% 2,0% 0,0% Sumber : Sekretariat Profil Kesehatan Kab. Rembang th

75 Anggaran kesehatan tahun 2012 meningkat apabila dibandingkan dengan anggaran tahun Apabila dibandingkan dengan total dana APBD kabupaten Rembang pada tahun 2012 sebesar Rp 1.034,4 milyar maka persentase anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan adalah sebesar Kabupaten Rembang. Adapun rincian alokasi anggaran pada tahun 2012 dananya adalah sebagaimana tabel berikut ini. 5,11 % dari total APBD Tabel 5.3 Anggaran Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2012 berdasarkan sumber NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN (Rupiah) % APBD KAB/KOTA ,50 a. Belanja Langsung (termasuk DAK) b. Belanja Tidak Langsung (gaji) APBD PROVINSI ,19 3 APBN : ,26 - Dana Dekonsentrasi ,62 - JAMKESMAS & JAMPERSAL ,33 - Lain-lain ( BOK ) ,31 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) ,05 - GF ATM NLR SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00 Total anggaran kesehatan ,0 Total APBD Kab % APBD kesehatan thd. APBD Kab (termasuk DAK) 5,11 Anggaran kes per kapita / th ,19 Sumber : Sekretariat DKK Dari tabel di atas nampak bahwa persentase anggaran kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten sebagian besar berasal dari APBD kabupaten (85,50 %). Profil Kesehatan Kab. Rembang th

76 BAB VI P E N U T U P Dalam kesimpulan ini akan disajikan pencapaian hasil pembangunan kesehatan dengan indikator Indonesia Sehat yang dikelompokkan dalam beberapa indikator yaitu Indikator Derajat Kesehatan, Indikator Hasil Antara serta Indikator Proses dan Masukan yang di capai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang beserta jajarannya serta lintas sektor yang terkait pada tahun A. Hasil Akhir (Derajat Kesehatan) Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Rembang tahun 2012 sebanyak 13 kasus dimana mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 11 kasus. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) mengalami penurunan dari 22,00/1.000 KH ( 198 kasus kematian bayi) menjadi 150 kasus (16,61/ 1.000KH). Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) ini sangat berkaitan dengan berbagai program kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Rembang diantaranya: Pemberian Makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil KEK, Pembentukan dan pelaksanaan kelas ibu hamil, serta peningkatan kemitraan dengan LSM maupun Ormas misalnya TP PKK, PLAN dan organisasi p[rofesi lainnya. Untuk angka kesakitan penyakit, khususnya penyakit yang berkaitan dengan komitmen global dan komitmen nasional antara lain penyakit TB Paru, Demam Berdarah Dengue, HIV / AIDS dan Malaria adalah sebagai berikut. Penemuan kasus penyakit TB Paru ( Case Detection rate / CDR) baru mencapai 50,14 % (3 57 kasus) hal ini masih jauh dari target yang ditentukan yaitu 75 %. Sedangkan untuk kesembuhan penyakit TB Paru sebesar 81,68 %. Angka Kesakitan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari 1,58/ pdkk ( 106 kasus) pada tahun 2011 menjadi 5,94/ pdd (388 ks) pada tahun 2012,, sedangkan angka kematian penyakit DBD mengalami penurunan dari 2,83 % ( 3 kasus kematian) menjadi 1,55 % ( 6 kasus kematian). Kasus penyakit HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Kabupaten Rembang pada tahun 2004, mengalami peningkatan yang sangat siknifikan selama lima tahun Profil Kesehatan Kab. Rembang th

77 terakhir. Pada tahun 2012 kasus HIV / AIDS yang ditemukan sebanyak 20 kasus terdiri dari kasus AIDS 6 kasus dan HIV 14 kasus. Sedangkan jumlah kematian kasus HIV/ AIDS tercatat sebanyak 6 orang meninggal dunia. Adapun untuk penyakit malaria pada tahun 2012 ditemukan 54 kasus penyakit malaria dengan angka API sebesar 0,09/ penduduk dari target < 0,1 / penduduk. Apabila dilihat dari trend kasus penyakit malaria, dari tahun ke tahun juga bertambah, hal ini seiring dengan meningkatnya mobilitas penduduk dari daerah endemis malaria masuk ke Kabupaten Rembang. B. Indikator Hasil Antara Dalam Indikator Indonesia Sehat, indikator antara meliputi keadaan lingkungan, perilaku hidup masyarakat dan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Keadaan kesehatan lingkungan dapat dilihat dari indikator prosentase rumah sehat, rumah yang mempunyai jamban, rumah yang mempunyai SPAL dan Prosentase Institusi yang dibina serta persentase tempat tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat. Sedangkan perilaku hidup masy arakat dilihat dari indikator rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan akses dan mutu terhadap pelayanan kesehatan dapat dilihat dari penduduk yang menafaatkan puskesmas dan rumah sakit. Data keadaan lingkungan diperoleh dari hasil pemeriksaan rumah oleh petugas, dimana pada tahun 2012 telah dilakukan terhadap rumah, didapatkan hasil cakupan rumah sehat 47,85 %, cakupan air bersih adalah 51,85 %, cakupan jamban sehat adalah 76,21%, cakupan rumah yang mempunyai SPAL adalah : 37,69 %, dan cakupan TUPM adalah 52,77 %. Sedangkan untuk melihat perilaku hidup masyarakat telah dilakukan survey indikator PBHS Rumah tangga terhadap 32,4% rumah dan diperoleh hasil bahwa cakupan rumah tangga ber-phbs sebesar 45,6%. Adapun berkaitan dengan prosentase posyandu tercatat bahwa jumlah posyandu tercatat sebanyak buah dengan kategori Purnama 37,44% dan kategori mandiri 9,16%. Pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat dilihat dari prosentase kunjungan penduduk di Puskesmas, dimana pada tahun 2012 tercatat sebanyak kunjungan ( 78,9 %), dan kunjungan di rumah sakit sebanyak Profil Kesehatan Kab. Rembang th

78 kunjungan (14,6%). Sedangkan untuk sarana dengan kemampuan laboratorium kesehatan telah mencapai 100 % yaitu pelayanan laboratorium, begitu juga dengan spesilais dasar di Rumah sakit, semua Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta telah memiliki 4 spesialis dasar. C. Indikator Proses dan Masukan Indikator proses dan masukan dalam hal ini adalah indikator pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait. Indikator pelayanan kesehatan diantaranya adalah pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, persentase K4 pada ibu hamil, persentase desa UCI, persentase desa terkena KLB yang ditangani dan persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan. Cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012 adalah 99,85 %, telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 85 %. Cakupan pelayanan K4 pada ibu hamil sebesar 86,98 %, sedikit lebih besar dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 85 %. Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kabupaten Rembang pada tahun 2012 sebesar 97,96 % ( 288 desa & kelurahan), lebih tinggi apabila dibandingkan dengan cakupan tahun 2011 sebesar 93,20 %. Sedangkan terkait dengan penanganan desa yang terkena KLB pada tahun 2012 terdapat 10 desa yang mengalami KLB dan semua (100 %) telah ditangani kurang dari 24 jam. Berkaitan dengan program jamkesmas dan jamkesda, maka keluarga miskin di Kabupaten Rembang telah mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan. Kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat miskin terdiri dari kepesertaan berdasarkan data nasional Jamkesmas sebanyak jiwa ( 40,7% dari jumlah penduduk) dan ditambah dengan masyarakat miskin non kuota yang dijamin dengan Jamkesda sebanyak jiwa (12,1% dari jumlah penduduk). Adapun menyangkut Sumber Daya Kesehatan meliputi SDM kesehatan dan anggaran bidang kesehatan. Dilihat dari rasionya terhadap jumlah penduduk maka jumlah SDM kesehatan di kabupaten Rembang tahun 2012 masih terhitung sangat kurang, diantaranya rasio tenaga medis dokter sebesar 12,2/ penduduk, Profil Kesehatan Kab. Rembang th

79 rasio tenaga perawat 123,6/ pedk dan bidan sebesar 62,6/ penduduk. Alokasi anggaran bidang kesehatan khususnya di Dinas Kesehatan dan puskesmas pada tahun 2012 yang berasal dari APBD Kabupaten mengalami peningkatan dari Rp (th 2011) menjadi Rp pada tahun Prosentase anggaran tersebut terhadap total APBD kabupaten adalah sebesar 5,11% sedikit lebih tinggi dari tahun 2011 sebesar 4,15 % meskipun masih sangat jauh dari yang di harapkan sebesar 15 %. D. Kesimpulan Umum Secara umum pembangunan kesehatan pada tahun 2012 ini telah menunjukkan hasil yang menggemberikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: 1. Menurunnya angka kematian bayi (AKB) dari 22,00/ KH (198 ks) pada tahun 2011 menjadi 16,61/ KH (150 ks) tahun Menurunnya angka case fatality rate (angka kematian) penyakit DBD dari 2,83% (3 ks) pada th menjadi 1,55% (6 ks) tahun 2012 walaupun jumlah kasus meningkat tajam dari 106 kasus (IR : 1,58/ pendd) pada tahun 2011 menjadi 388 kasus (IR : 5,94/ pendd) pada tahun Meningkatnya cakupan penemuan kasus TB Paru BTA + dari 48,76% (314 ks) menjadi 50,14% (357 ks). 4. Meningkatnya cakupan desa UCI dari 93,20% pada th menjadi 97,96% pada th Namun demikian pada tahun 2012 masih terdapat beberapa indikator yang belum menunjukkan hasil yang menggembirakan diantaranya : 1. Meningkatnya kasus kematian ibu menjadi 13 kasus pada tahun 2012 dari 11 kasus pada tahun Meningkatnya jumlah penderita DBD menjadi 388 kasus tahun 2012 dari 106 kasus pada tahun Belum adanya hasil yang menggembirakan dari cakupan kesehatan lingkungan baik berupa cakupan rumah sehat, cakupan rumah yang mempunyai jamban dan rumah yang memiliki SPAL. Profil Kesehatan Kab. Rembang th

80 Dilihat dari permasalahan tersebut di atas upaya upaya kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan menggerakkkan dan mengaktifkan kembali kegiatan kegiatan berbasis masyarakat misalnya : Poskestren, Kelompok Pekerja Sektor Informal, Saka Bakti Husada (SBH), Desa Siaga dll. 2. Peningkatan kemitraan dan lintas sektoral dengan mobilisasi sumber daya swasta melalui dana Comunity Sosial Responbility (CSR) yang ada di Kabupaten Rembang. 3. Peningkatan kegiatan promosi dan pemberdayaan masyarakat dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), misalnya dengan PLAN, UNICEF dan TP PKK baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan ataupun tingkat Desa. 4. Perlu adanya komitmen dari stake holder (Bupati, DPRD, Masyarakat) dalam hal penyelenggaraan pembangunan kesehatan dan pembiayaan upaya penyelenggaraan kesehatan. Selain upaya pemecahan masalah tersebut diatas, Dinas kesehatan Kabupaten Rembang secara umum melakukan berbagai kegiatan yang lebih intensif dalam pembangunan kesehatan diantaranya ; 1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan. 2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dengan menjalin kemitraan dalam pembangunan kesehatan baik lintas sektoral maupun lintas program. 3. Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia kesehatan melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan. 4. Peningkatan manajemen kesehatan yang dinamis, akuntabel, transparan, berdaya guna dan berhasil guna untuk memantapkan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang bertanggung jawab Profil Kesehatan Kab. Rembang th

81

82

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013 telah dapat

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Dr. ALI SYOFII NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Dr. ALI SYOFII NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang H. SUTEDJO, SKM, MKes. Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang H. SUTEDJO, SKM, MKes. Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas Rachmat dan HidayahNya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2011 telah dapat diterbitkan. Profil Kesehatan Kabupaten Rembang

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar belakang Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemudahan dari Alloh SWT atas Hidayah dan InayahNya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2015 telah

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN 3.1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin dengan mendayagunakan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci