Analisis Keterbacaan Buku Ajar Bahasa Jawa Kelas Iv Sekolah Dasar Di Kabupaten Madiun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Keterbacaan Buku Ajar Bahasa Jawa Kelas Iv Sekolah Dasar Di Kabupaten Madiun"

Transkripsi

1 Analisis Keterbacaan Buku Ajar Bahasa Jawa Kelas Iv Sekolah Dasar Di Kabupaten Madiun Endang Sri Maruti PGSD, FKIP, Universitas PGRI Madiun Rissa Prima Kurniawati PGSD, FKIP, Universitas PGRI Madiun Abstract Based on the observation result, the sixth graders of elementary school in Madiun City have not been able to master the material content in Javanese text book used in the class. For that, in this study analyzed the level of legibility of textbooks, especially Java language class IV SD, whether it is in accordance with the class level or not. Data were analyzed with Fry Graph and Clos technique. The result of the research shows that the Javanese textbook used in Madiun is not in accordance with the fourth grade of elementary school, because the result of the analysis is too high, that is for grades 7 and 8, it means that the textbook is suitable for junior high school level. Keywords: legibility of textbooks Javanese language, class IV SD, Madiun City Abstrak Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas VI SD di Kota Madiun banyak yang belum mampu menguasai isi materi pada buku teks bahasa Jawa yang digunakan di kelas. Untuk itu, dalam penelitian ini dianalisis tingkat keterbacaan buku ajar khususnya Bahasa Jawa kelas IV SD, apakah sudah sesuai dengan jenjang kelas atau belum. Data dianalisis dengan Grafik Fry dan teknik Klos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar Bahasa Jawa yang digunakan di Kota Madiun belum sesuai dengan jenjang kelas IV SD, karena hasil analisisnya terlalu tinggi, yaitu untuk kelas 7 dan 8, hal itu berarti buku ajar itu sesuai untuk tingkat SMP. Kata Kunci: keterbacaan buku ajar Bahasa Jawa, kelas IV SD, Kota Madiun I. Pendahuluan Salah satu penentu kadar penyerapan materi ajar adalah terbaca atau tidaknya buku yang ditetapkan sebagai buku pegangan. Artinya apakah tingkat kesulitan bahasa yang digunakan dalam buku itu sesuai dengan tingkat kemampuan berbahasa peserta didik. Hal di atas akan menjadi masalah untuk buku-buku terutama yang tertulis dalam bahasa Jawa, yang dianggap bahasa asing pada masa sekarang ini. 107 P a g e

2 Sebagai sarana dalam upaya mencerdaskan bangsa, buku memegang peranan yang sangat penting. Permasalahannya adalah buku teks yang dipersiapkan dengan matang seringkali menyulitkan siswa untuk memahaminya. Hal itu dibuktikan dari data hasil nilai siswa yang mengerjakan contoh soal dari buku ajar Bahasa Jawa diperoleh tidak memenuhi KKM. Karena itu, yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar adalah kalimat karena kalimat-kalimat merupakan satu-satuan kebahasaan yang sangat penting. Pemilihan kalimat tepat dengan diksi yang sesuai dengan tingkatannya menjadi penentu keterbacaan buku tersebut. Agar buku ajar memenuhi syarat dan tujuan yang diharapkan, tingkat keterbacaannya harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan penalaran siswa. Kesesuaian tingkat keterbacaan suatu buku sangat penting karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan minat siswa untuk membaca. Untuk menghindari permasalahan seperti itu, diperlukan suatu penelitian tentang keterbacaan buku ajar, khususnya buku ajar tematik tingkat sekolah dasar. Keterbacaan diperlukan untuk mengetahui tingkat kesulitan atau kemudahan suatu teks dipahami oleh siswa. Penelitian ini akan dibatasi pada keterbacaan buku ajar bahasa Jawa kelas 4 yang digunakan oleh SD di Kota Madiun mengingat kota ini memiliki kesamaan buku yang digunakan. Indikator keterbacaan suatu teks bukan dialog adalah keterbacaan masingmasing paragrafnya. Untuk dapat memahami suatu teks perlu pemahaman yang utuh terhadap masing-masing paragraf pembentuk teks. Cacah kalimat dalam suatu paragraf dapat dijadikan indikator sederhana-tidaknya atau kompleks-tidaknya pokok pikiran yang dikembangkan dalam sebuah paragrap (Pranowo, 2000:8). Ini berarti bahwa cacah kalimat berpengaruh terhadap tingkat keterbacaan paragraf. Semakin berkurangnya cacah kalimat dari batas tertentu dalam suatu paragraf dapat dijadikan indokator bahwa paragraf yang bersangkutan semakin padat dan informasi yang disampaikan secara eksplisit semakin sedikit. Sebaliknya, bila cacah kalimatnya lebih banyak dari yang dibutuhkan, di dalam paragraf itu akan terjadi keterulangan (redundansi) kalimat yang akhirnya akan mempengaruhi proses pemahaman pembaca terhadap paragraf tersebut. Formula keterbacaan saat ini kebanyakan menggunakan dua tolok ukur, yakni (a) panjang-pendeknya kalimat, dan (b) tingkat kesulitan kata (Laksono, 2007:4.5). Semakin panjang kalimat dan semakin panjang kata-kata maka bahan bacaan yang dimaksud semakin sukar. Begitu pula sebaliknya, apabila kalimat dan katanya pendek-pendek maka wacana yang dimaksud tergolong wacana yang mudah. Dalam menentukan keterbacaan suatu teks pelajaran dilakukan kajian pada tiga hal, yaitu keterbacaan teks, latar belakang pembaca, dan interaksi antara teks dengan pembaca. Hal ini sesuai dengan konsep dasar yang diungkapkan Rusyana (1984:213) bahwa keterbacaan berhubungan dengan peristiwa membaca yang dilakukan seseorang, sehingga akan bertemali dengan aspek (1) pembaca; (2) bacaan; dan (3) latar. Ketiga komponen tersebut akan dapat menerangkan keterbacaan buku teks pelajaran. Tulisan ini lebih dominan mengungkap tentang hasil kajian keterbacaan buku teks pelajaran, khususnya pelajaran bahasa daerah (Jawa) di tingkat Sekolah Dasar (SD). 108 P a g e

3 Keterbacaan yang dimaksud adalah kemampuan berinteraksi penggunaan Bahasa Jawa dalam buku teks dengan peserta didik sebagai pembaca. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan buku ajar Bahasa Jawa yang digunakan siswa kelas IV SD di Kota Madiun. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan buku ajar Bahasa Jawa yang digunakan siswa kelas IV SD di Kota Madiun, apakah sudah sesuai dengan jenjang kelas IV SD atau belum. II. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penghitungan-penghitungan menurut rumus yang sudah ditentukan. Objek penelitian ini adalah keterbacaan buku teks mata pelajaran bahasa Jawa kelas IV tingkat Sekolah Dasar se-kota Madiun sedangkan subjek penelitiannya adalah buku ajar bahasa Jawa kelas IV tingkat Sekolah Dasar se-kota Madiun. Sesuai dengan asumsi dasar dan data awal maka penelitian ini mengambil sampel masing-masing dua sekolah pada tiap kecamatan di Kota Madiun. Setiap sampel SD dianalisis buku paket dan LKS Bahasa Jawa yang digunakan. Sesuai dengan data dan sumber data di lapangan maka teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) data buku teks (buku paket dan atau LKS) pembelajaran bahasa daerah (Jawa) diambil dengan teknik pustaka; dan (2) data evaluasi diambil dengan teknik dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan formula keterbacaan Fry dan dengan prosedur klose. III. Hasil dan Pembahasan Dalam sub-bab analisis data dari Kota Madiun ini, disajikan secara berurutan, yakni: (1) wacana lengkap; (2) penghitungan dan analisis wacana berdasarkan grafik Fry; dan (3) simpulan. Di Kota Madiun diambil dua sampel bahan ajar berupa 1 buku teks (buku paket) dan 1 lagi berupa LKS. Untuk buku paket karena lebih tebal maka diambil tiga sampel bacaan, yaitu bacaan di awal, tengah dan di akhir buku. Sementara untuk LKS, karena lebih tipis maka diambil dua sampel bacaan saja yakni di bagian awal dan di bagian akhir. A. Analisis Keterbacaan Buku Paket Yang dimaksud wacana lengkap di sini adalah potongan wacana yang akan dihitung tingkat keterbacaannya dengan menggunakan Grafik Fry. Seperti yang telah dijelaskan Fry, bahwa langkah pertama adalah dengan mengambil sebanyak 100 kata pada setiap bagian buku. Karena buku teks yang akan dihitung dalam tulisan ini termasuk buku tebal, maka dalam setiap buku hanya akan dipilih tiga bagian wacana yang dianggap representatif, yakni bagian awal, tengah, dan bagian akhir saja. Hal ini dimaksudkan supaya hasil yang diperoleh lebih komprehensif. Berikut ini potongan wacana dalam setiap buku ajar Bahasa Jawa kelas IV SD di Kota Madiun. 1. Bagian Awal Setelah ditentukan data sampel, data lalu dianalisis sesuai petunjuk Fry. Dalam hal ini ada dua langkah, yakni: pertama, menghitung rata-rata jumlah kalimat per 100 kata; 109 P a g e

4 kedua, menghitung rata-rata jumlah suku kata per 100 kata, baru dimasukkan ke rumus. Berikut ini hasil rata-rata jumlah per 100 kata. Kacarita, dhek jaman biyen ing Desa Karangwulusan ana sawijining wanita kang aran Mbok Randa Karangwulusan (1) Dheweke duwe anak papat wadon kabeh (2). Sing telu anake dhewe jenenge: Kleting Abang, Kleting Wungu, lan Kleting Biru (3). Dene sing siji anak pupon, jenenge Kleting Kuning (4) Kleting tetelune nduweni watak ala (5). Beda karo Kletin Kuning, sanajan rupane katone ala nanging alus bebudine, ngerti tata krama, tur prigel nyambut gawe (6). Sedulur-sedulure padha ora seneng karo Kleting Kuning jalaran sakabehe diungkuli, sarwa kalah (7). Mulane, Kleting Kuning disiya-siya, dikongkon nyambut gawe abot (8). Saben dina diseneni, ora diolehi nyandhang apik, cadhonge pangan mung sethithik tur turahan (9). Menawa duwe salah sethithik wae dipularasa sakayange (10). 4 Selanjutnya adalah penghitungan jumlah suku kata per 100 kata. Berikut ini hasil penghitungannya. Kacarita, dhek jaman biyen ing Desa Karangwulusan ana sawijining wanita kang aran Mbok Randa Karangwulusan (1) Dheweke duwe anak papat wadon kabeh (2). Sing telu anake dhewe jenenge: Kleting Abang, Kleting Wungu, lan Kleting Biru (3). Dene sing siji anak pupon, jenenge Kleting Kuning (4) Kleting tetelune nduweni watak ala (5). Beda karo Kletin Kuning, sanajan rupane katone ala nanging alus bebudine, ngerti tata krama, tur prigel nyambut gawe (6). Sedulur-sedulure padha ora seneng karo Kleting Kuning jalaran sakabehe diungkuli, sarwa kalah (7). Mulane, Kleting Kuning disiya-siya, 110 P a g e

5 dikongkon nyambut gawe abot (8). Saben dina diseneni, ora diolehi nyandhang apik, cadhonge pangan mung sethithik tur turahan (9). Menawa duwe salah sethithik wae dipularasa sakayange (10) Setelah semua penghitungan selesai, baru dimasukkan ke dalam rumus, yaitu sebagai berikut. Rata-rata jumlah kalimat kalimat Jumlah suku kata = 236 x 0,6 = 141,6 = 142 suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 6. Perkiraan tingkat keterbacaan = (6-1), 6, (6+1) 2. Bagian Tengah Setelah ditentukan data sampel, data lalu dianalisis sesuai petunjuk Fry. Dalam hal ini ada dua langkah, yakni: pertama, menghitung rata-rata jumlah kalimat per 100 kata; kedua, menghitung rata-rata jumlah suku kata per 100 kata, baru dimasukkan ke rumus. Berikut ini hasil rata-rata jumlah per 100 kata. Ing jaman kuna biyen, ana sawijining kraton gedhe jenenge Majalengka (1). Sing jumeneng ratu Prabu Erlangga lan kagungan Senopati aran Butolocoyo (2). Senopati Butolocoyo kagungan putra loro jenenge Joko Ludro lan Singo Ludro (3) Kawulo Majalengka nggilut Agama Brahma kang ngagungake Hyang Brahmani iya Dewi Durga (4) Ing sawijining dina, Senopati Butolocoyo dhawuh marang abdine supaya nimbali kekaro marak ing ngarsane (5). Ora antara suwe, bocah lelorone padha sowan, nanging nganggo sandhangan kang nganeh-anehi, yaiku iket sing ditata dadi kaya sungu kebo (6) Nyumurupi sandhangane putrane sing aneh, Senopati Butolocoyo ora karenan penggalihe (7). Senopati kang sekti mandraguna kuwi alok: Joko Ludro, geneya ngadhep ramamu nganggo sandhangan sing ora pantes, kaya sungu kebo! (8) P a g e

6 Selanjutnya adalah penghitungan jumlah suku kata per 100 kata. Berikut ini hasil penghitungannya. Ing jaman kuna biyen, ana sawijining kraton gedhe jenenge Majalengka (1). Sing jumeneng ratu Prabu Erlangga lan kagungan Senopati aran Butolocoyo (2). Senopati Butolocoyo kagungan putra loro jenenge Joko Ludro lan Singo Ludro (3) Kawulo Majalengka nggilut Agama Brahma kang ngagungake Hyang Brahmani iya Dewi Durga (4) Ing sawijining dina, Senopati Butolocoyo dhawuh marang abdine supaya nimbali kekaro marak ing ngarsane (5). Ora antara suwe, bocah lelorone padha sowan, nanging nganggo sandhangan kang nganeh-anehi, yaiku iket sing ditata dadi kaya sungu kebo (6) Nyumurupi sandhangane putrane sing aneh, Senopati Butolocoyo ora karenan penggalihe (7). Senopati kang sekti mandraguna kuwi alok: Joko Ludro, geneya ngadhep ramamu nganggo sandhangan sing ora pantes, kaya sungu kebo! (8) Setelah semua penghitungan selesai, baru dimasukkan ke dalam rumus, yaitu sebagai berikut. Rata-rata jumlah kalimat kalimat Jumlah suku kata = 257 x 0,6 = 154,2 = 154 suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 8. Perkiraan tingkat keterbacaan = (8-1), 8, (8+1) 3. Bagian Akhir Setelah ditentukan data sampel, data lalu dianalisis sesuai petunjuk Fry. Dalam hal ini ada dua langkah, yakni: pertama, menghitung rata-rata jumlah kalimat per 100 kata; kedua, menghitung rata-rata jumlah suku kata per 100 kata, baru dimasukkan ke rumus. Berikut ini hasil rata-rata jumlah per 100 kata. Kejaba njagakake asile tetanen, kanggo nambah penghasilan, Pak Kardi uga ngingu pitik watara ana selawe (1) P a g e

7 Pitik sing diingu pitik kampung, pakane gampang, daginge payu lan endhoge kena kanggo jamu (2). Pitik semono mau jagone ana telu, sing kumanggang watara ana lima, liyane babon, ana sing lagi ngendhog lan ana sing wis angrem (3) Pitike digawekake kombong ana mburi omah, sing digawe saka kayu karo sigaran pring, dipayoni seng (4). Kebone dipageri mubeng lan rapet, supaya pitik-pitik ora saba mrana-mrana (5). Saben esuk pitike diwetokake saka kombong lan dipakani ana ing sacedhake kono (6). Pakane katul dicampuri menir lan jagung, kadhang-kadhang dicampuri sega wadhang serta dicepaki banyu resik ana wadhah plastik kanggo ngombene (7). 7 Selanjutnya adalah penghitungan jumlah suku kata per 100 kata. Berikut ini hasil penghitungannya. Kejaba njagakake asile tetanen, kanggo nambah penghasilan, Pak Kardi uga ngingu pitik watara ana selawe (1) Pitik sing diingu pitik kampung, pakane gampang, daginge payu lan endhoge kena kanggo jamu (2). Pitik semono mau jagone ana telu, sing kumanggang watara ana lima, liyane babon, ana sing lagi ngendhog lan ana sing wis angrem (3) Pitike digawekake kombong ana mburi omah, sing digawe saka kayu karo sigaran pring, dipayoni seng (4). Kebone dipageri mubeng lan rapet, supaya pitik-pitik ora saba mrana-mrana (5). Saben esuk pitike diwetokake saka kombong lan dipakani ana ing sacedhake kono (6). Pakane katul dicampuri menir lan jagung, kadhang-kadhang dicampuri sega wadhang serta dicepaki banyu resik ana wadhah plastik kanggo ngombene (7). 113 P a g e

8 Setelah semua penghitungan selesai, baru dimasukkan ke dalam rumus, yaitu sebagai berikut. Rata-rata jumlah kalimat kalimat Jumlah suku kata = 236 x 0,6 = 141,6 = 142 suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 7. Perkiraan tingkat keterbacaan = (7-1), 7, (7+1) Perhitungan total tingkat keterbacaan dari teks awal sampai akhir adalah sebagai berikut. Wacana sampel (100 kata) Jumlah Suku kata Jumlah Kalimat Bagian awal 142 9,4 Bagian tengah 154 7,7 Bagian akhir 142 6,6 Jumlah ,7 Rata-rata 146 7,9 Rata-rata jumah kalimat kalimat Jumlah suku kata suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 7 Perkiraan tingkat keterbacaan = (7-1), 7, (7+1) Dengan demikian, buku ajar tersebut cocok untuk siswa kelas 6, 7, dan 8 (SMP). Selain dianalisis berdasarkan grafik fry, buku teks di atas juga dianalisis berdasarkan teknik klos. Adapun metode analisis pada teknik ini adalah dengan cara menghilangkan kata kelima dari setiap kalimat dimulai pada kalimat kedua, kemudian teks yang rumpang ini diisi oleh beberapa siswa sampel kelas IV SD di SD sampel di Kota Madiun. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut. NO NAMA JUMLAH KATEGORI 1 Nely Najwa A. Frustasi 2 Aulia Friska A. F. Frustasi 3 Febri Cantika K. Frustasi Rata-rata 29 % Frustasi Berdasarkan tabel di atas, subjek kelas IV SD memiliki tingkat keterbacaan yang frustasi. Itu artinya buku teks ini belum tepat sasaran atau belum sesuai dengan kelasnya. Berdasarkan hasil kedua teknik analisis keterbacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa buku teks yang dikembangkan dan digunakan di Kota Madiun belum tepat sasaran karena belum sesuai dengan tingkat pembacanya, sehingga peserta didik selaku pembaca belum paham dengan isi buku teks tersebut. B. Analisis Keterbacaan LKS (Lembar Kerja Siswa) Yang dimaksud wacana lengkap di sini adalah potongan wacana yang akan dihitung tingkat keterbacaannya dengan menggunakan Grafik Fry. Seperti yang telah 114 P a g e

9 dijelaskan Fry, bahwa langkah pertama adalah dengan mengambil sebanyak 100 kata pada setiap bagian buku. Karena LKS yang dihitung dalam tulisan ini termasuk buku tipis, maka dalam setiap buku hanya akan dipilih dua bagian wacana yang dianggap representatif, yakni bagian awal dan bagian akhir saja. Hal ini dimaksudkan supaya hasil yang diperoleh lebih valid. Berikut ini potongan wacana dalam setiap LKS Bahasa Jawa kelas IV SD di Kota Madiun. 1. Bagian awal Setelah ditentukan data sampel, data lalu dianalisis sesuai petunjuk Fry. Dalam hal ini ada dua langkah, yakni: pertama, menghitung rata-rata jumlah kalimat per 100 kata; kedua, menghitung rata-rata jumlah suku kata per 100 kata, baru dimasukkan ke rumus. Berikut ini hasil rata-rata jumlah per 100 kata. Alam semesta iki ciptaane Tuhan Yang Maha Esa kanggo kabutuhane manungsa supaya dijaga lan dilestarikake (1). Lingkungan alam ora pareng dirusak manungsa yaiku manungsa dilarang nebangi wit-witan sembarangan sing akibate rusake keseimbangan lingkungan ora apik (2) Tuladhane desa wilangan rusak, amarga wit-witan lan alase ditebangi tanpa petungan alias syukur nebang wae (3). Wis bola-bali desa kono katrajang bencana banjir, tanah longsor, lan sapanunggalane (4). Yen wis kaya mangkene panguripane warga desa wilangan sangsaya memelas (5) Yen ana kedadeyan kaya ngene iki sapa sing nanggung?(6) Mula iku, kita urip kudu ngati-ati yen arep tumindak (7). Weruhana tumindak kang tanpa dipikir sing mateng bisa nuwuhake kasusahan wong akeh (8). 100 Selanjutnya adalah penghitungan jumlah suku kata per 100 kata. Berikut ini hasil penghitungannya. Alam semesta iki ciptaane Tuhan Yang Maha Esa kanggo kabutuhane manungsa supaya dijaga lan dilestarikake (1). Lingkungan alam ora pareng dirusak manungsa yaiku manungsa dilarang nebangi wit-witan sembarangan sing akibate rusake keseimbangan lingkungan ora apik (2) Tuladhane desa wilangan rusak, amarga wit-witan lan alase ditebangi P a g e

10 tanpa petungan alias syukur nebang wae (3). Wis bola-bali desa kono katrajang bencana banjir, tanah longsor, lan sapanunggalane (4). Yen wis kaya mangkene panguripane warga desa wilangan sangsaya memelas (5) Yen ana kedadeyan kaya ngene iki sapa sing nanggung?(6) Mula iku, kita urip kudu ngati-ati yen arep tumindak (7). Weruhana tumindak kang tanpa dipikir sing mateng bisa nuwuhake kasusahan wong akeh (8) Setelah semua penghitungan selesai, baru dimasukkan ke dalam rumus, yaitu sebagai berikut. Rata-rata jumlah kalimat kalimat Jumlah suku kata = 249 x 0,6 = 149,4 = 149 suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 7. Perkiraan tingkat keterbacaan = (7-1), 7, (7+1) 2. Bagian akhir Setelah ditentukan data sampel, data lalu dianalisis sesuai petunjuk Fry. Dalam hal ini ada dua langkah, yakni: pertama, menghitung rata-rata jumlah kalimat per 100 kata; kedua, menghitung rata-rata jumlah suku kata per 100 kata, baru dimasukkan ke rumus. Berikut ini hasil rata-rata jumlah per 100 kata. Theng theng., bel sekolah wis muni (1). Kuwi pratanda mlebu sekolah (2). Bocah-bocah enggal padha mlebu menyang kelase dhewe-dhewe (3). Dina kuwi padha seneng amarga arep nampa rapot (4) Akeh sing padha seneng amarga arep nampa rapot (5). Akeh sing padha mbayangake wis bisa munggah ana kelas sing luwih dhuwur (6). Kanggone Toni rapotan iki paling-paling ora nyenengake atine, amarga Toni ora tau sinau, saben dinane dolanan wae (7). Nalika Ibu Guru Wati mlebu nggawa satumpuk rapot ing njero kelas, Toni dheg-dhegan (8) Sadurung nyerahake rapot, Ibu Guru Wati ngendika ana ngarep kelas (9) Bocah-bocah, dina iki dina pembagian rapot kenaikan kelas (10). Ibu mesen marang kowe kabeh supaya sing munggah kudu sinau luwih sregep maneh dene sing ora munggah kelas ibu pesen supaya uga sinau sing luwih 116 P a g e

11 sregep maneh kanggo ngoyak ketinggalanmu. (11) Selanjutnya adalah penghitungan jumlah suku kata per 100 kata. Berikut ini hasil penghitungannya. Theng theng., bel sekolah wis muni (1). Kuwi pratanda mlebu sekolah (2). Bocah-bocah enggal padha mlebu menyang kelase dhewe-dhewe (3) Dina kuwi padha seneng amarga arep nampa rapot (4) Akeh sing padha seneng amarga arep nampa rapot (5). Akeh sing padha mbayangake wis bisa munggah ana kelas sing luwih dhuwur (6). Kanggone Toni rapotan iki paling-paling ora nyenengake atine, amarga Toni ora tau sinau, saben dinane dolanan wae (7). Nalika Ibu Guru Wati mlebu nggawa satumpuk rapot ing njero kelas, Toni dheg-dhegan (8) Sadurung nyerahake rapot, Ibu Guru Wati ngendika ana ngarep kelas (9) Bocah-bocah, dina iki dina pembagian rapot kenaikan kelas (10). Ibu mesen marang kowe kabeh supaya sing munggah kudu sinau luwih sregep maneh dene sing ora munggah kelas ibu pesen supaya uga sinau sing luwih sregep maneh kanggo ngoyak ketinggalanmu. (11) Setelah semua penghitungan selesai, baru dimasukkan ke dalam rumus, yaitu sebagai berikut. Rata-rata jumlah kalimat kalimat Jumlah suku kata = 223 x 0,6 = 133,8 = 134 suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 4. Perkiraan tingkat keterbacaan = (4-1), 4, (4+1) Perhitungan total tingkat keterbacaan dari teks awal sampai akhir adalah sebagai berikut. Wacana sampel (100 kata) Jumlah Suku Kata Jumlah Kalimat Bagian awal Bagian akhir ,2 Jumlah ,2 Rata-rata 141,5 9,1 Rata-rata jumlah kalimat kalimat 117 P a g e

12 Jumlah suku kata = suku kata Setelah dilihat pada grafik Fry, maka titik temunya ada di wilayah 6. Perkiraan tingkat keterbacaan = (6-1), 6, (6+1) Dengan demikian, buku LKS tersebut cocok untuk siswa kelas 5, 6, dan 7 (SMP). Selain dianalisis berdasarkan grafik fry, buku LKS di atas juga dianalisis berdasarkan teknik klos. Adapun metode analisis pada teknik ini adalah dengan cara menghilangkan kata kelima dari setiap kalimat dimulai pada kalimat kedua, kemudian teks yang rumpang ini diisi oleh beberapa siswa sampel kelas IV SD di SD sampel di Kota Madiun. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut. NO. NAMA JUMLAH KATEGORI 1. Kayla Widianti Frustasi 2. Anton Wahyu M. Frustasi 3. Alfreda Favian N. Frustasi Rata-rata Frustasi Berdasarkan tabel di atas, subjek kelas IV SD memiliki tingkat keterbacaan yang frustasi. Itu artinya buku LKS ini belum tepat sasaran atau belum sesuai dengan kelasnya. Berdasarkan hasil kedua teknik analisis keterbacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan dan digunakan di Kota Madiun belum tepat sasaran karena belum sesuai dengan tingkat pembacanya, sehingga peserta didik selaku pembaca belum paham dengan isi LKS tersebut. Berdasarkan hasil kedua teknik analisis keterbacaan dari kedua buku sampel yang diambil di atas, dapat disimpulkan bahwa buku ajar yang dikembangkan dan digunakan di Kota Madiun belum tepat sasaran karena belum sesuai dengan tingkat pembacanya, sehingga peserta didik selaku pembaca belum paham dengan isi buku tersebut. Adapun gambarannya nampak pada diagram di bawah ini Grafik Fry Teknik Klos Gambar 1. Hasil Keterbacaan Buku Ajar di Kota Madiun Buku Paket LKS Kelas 118 P a g e

13 Berdasarkan diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa buku ajar yang digunakan di Kota Madiun belum tepat sasaran, karena berdasarkan penghitungan buku ajar tersebut cocok untuk siswa kelas 6 (SD), 7 dan 8 (SMP). IV. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa buku ajar baik berupa buku paket maupun LKS yang dipakai di Kota Madiun belum sesuai sasaran karena berdasarkan kedua teknik analisis keterbacaan, hasil keduanya menunjukkan hal yang sama yakni buku ajar yang dipakai saat ini belum sesuai. Berdasarkan hasil analisis dengan grafik Fry, buku ajar tersebut sesuai untuk kelas 6 (SD), 7 dan 8 (SMP), sedangkan berdasarkan teknik klos, buku ajar tersebut berkategori frustasi, yang artinya buku itu tidak sesuai karena terlalu sulit untuk dipahami siswa kelas IV SD. Hal itu cukup menjadi perhatian bagi tim KKG khususnya di Kota Madiun dalam merancang buku ajar atau memilih buku ajar Bahasa Jawa yang sudah siap digunakan, perlu lebih diperhatikan lagi pemilihannya agar sesuai dengan jenjang kelas sehingga siswa lebih mudah memahami dan prestasi yang baik pun akan tercapai. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Chaniago, Sam Mukhtar et al Aspek Keterpaduan dan Keterbacaan Wacana Buku Ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas I SMU. Jakarta: IKIP Jakarta. Depdiknas Keterbacaan Kalimat Bahasa Indonesia dalam Buku Pelajaran SLTP. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Harjasujana, A.S. dan Mulyati Y Bahan Ajar Membaca dan Keterbacaan Membaca 2. Jakarta:Ditjen Dikdasmen. dalam Laksono, Kisyani, dkk Membaca 2. Jakarta: Universitas Terbuka Pranowo, Dwiyanto Joko Alat Ukur Keterbacaan Teks Berbahasa Indonesia dalam Artikel%20TESIS%20S2%20JOKO.pdf.Diunduh tgl 20 Januari 2017 Sulastri, I Teknik Isi Rumpang: Pemanfaatannya untuk Mengestimasi Keterbacaan Wacana dalam Tridharma, Majalah Kopertis Wilayah IV Nomor 12 Tahun XX Juli Bandung: Kopertis IV. 119 P a g e

A. RUMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE

A. RUMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE Cakrik omah panggang pe iki minangka cakrik omah jawa kang prasaja dhewe yen katandhingake karo cakrik-cakrik liyane. Dumadi saka papat utawa enem saka. Saka kang separo rada endhek

Lebih terperinci

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 80 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/

Lebih terperinci

Alenia Kesatuan dan Kepaduan. Sri Hertanti Wulan

Alenia Kesatuan dan Kepaduan. Sri Hertanti Wulan Alenia Kesatuan dan Kepaduan Sri Hertanti Wulan Pengertian Alinea Alinea adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. pembentukan sebuah alinea

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001 GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa oleh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DIKSI DALAM NOVEL CLEMANG-CLEMONG KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Ria Hutaminingtyas NIM : 2102405609 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan

Lebih terperinci

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Winiar Faizah Aruum 2102406672 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3

NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3 NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3 Oleh:Fitriani Syarifah program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anncil@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Oleh: Mahasih Hesti Rochayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa mahesti0509@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata

Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata Oleh: Syahriyatun Nikmah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa syahriyatun@gmail.com Abstrak: penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BAHASA JAWA BAB III PANULISAN AKSARA JAWA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BAHASA JAWA BAB III PANULISAN AKSARA JAWA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BAHASA JAWA BAB III PANULISAN AKSARA JAWA OLEH: DRA. SRI SULISTIANI, M.Pd. DRA. SUWARNI, M.Pd. DRS. SUGENG ADIPITOYO, M.Si. DR. SURANA,

Lebih terperinci

KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG

KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nopita Ika Rahmawati NIM : 2102406677 Prodi : Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS PEROLEHAN BAHASAA JAWA ANAK PLAYGROUP AULIYAA KENDAL USIA 3-4 TAHUN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama NIM : Elok Wahyuni : 2102407065 Program studi :Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : SMP N 1 BERBAH. : Bahasa Jawa : VIII/ Ganjil : 2 X 40 menit A. Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan gagasan

Lebih terperinci

Kitab Suci Bocah nyuguhaké. Swarga, Daleme Gusti Allah sing

Kitab Suci Bocah nyuguhaké. Swarga, Daleme Gusti Allah sing Kitab Suci Bocah nyuguhaké Swarga, Daleme Gusti Allah sing Éndah Ditulis déning: Edward Hughes Digambari déning: Lazarus Dibesut déning: Sarah S. Diterjemahaké déning: Endang Supardan diproduksi déning:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Simbol, makna, ajaran, semiotik, Serat Suluk Kaga Kridha Sopana.

ABSTRAK. Kata Kunci: Simbol, makna, ajaran, semiotik, Serat Suluk Kaga Kridha Sopana. ABSTRAK Mustikawati,Yaroh. Menelusuri Makna Serat Suluk Kaga Kridha Sopana karya Raden Sastra Darsana. Skripsi. Program Studi Sastra Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Mahaesa sebagai sarana menyampaikan informasi lisan dan tulis

Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Mahaesa sebagai sarana menyampaikan informasi lisan dan tulis RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 2 Ngemplak Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Parikan Pertemuan : 1 x pertemuan A. Kompetensi Inti 1. Menghargai

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB)

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Daerah (Basa Jawa) b. Semester : 2 (Dua) c. Kompetensi Dasar : 3.4 Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis karya fiksi dan

Lebih terperinci

URAIAN MATERI KB-2 AKSARA MURDHA, AKSARA SWARA, AKSARA REKAN, LAN ANGKA JAWA

URAIAN MATERI KB-2 AKSARA MURDHA, AKSARA SWARA, AKSARA REKAN, LAN ANGKA JAWA URAIAN MATERI KB-2 AKSARA MURDHA, AKSARA SWARA, AKSARA REKAN, LAN ANGKA JAWA 1. AKSARA MURDA a) Tegese Aksara Murda Tembung murda tegese sirah (Padmosoekotjo, 1989: 37). Ing Baoesastra Djawa, tembung moerda

Lebih terperinci

NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG

NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG Skripsi Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Arie Ikha Safitri NIM : 2102407060 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Riyana Widya Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail: Riyana.hapsari197@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Karangan / Paragraf Eksposisi

Karangan / Paragraf Eksposisi Wacana Eksposisi C. WACANA EKSPOSISI (NYERITAKAKE PROSES) Sajroing wacana eksposisi dibeberake anane analisa proses nganggo cara narasi. Narasai kang mengkono mau diarani narasi ekspositoris/ narasi teknis,

Lebih terperinci

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA i ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nila Haryu Kurniawati NIM : 2102407144 Prodi : Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

pemilik code yang close sou bisa membagi source coden melalui lisensi, entah denga gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi terte bisa

pemilik code yang close sou bisa membagi source coden melalui lisensi, entah denga gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi terte bisa pemilik code yang close sou bisa membagi source coden melalui lisensi, entah denga gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi terte bisa membuat sebuah softw tidak sepenuhnya open sour Misalnya jika

Lebih terperinci

Jawa 3 kanggo. Kelas III. Utama Basa. SD/MI, hal Buku Wasita. pengalaman iki kanthi becik! Instrumen. Semaken crita. Tertulis.

Jawa 3 kanggo. Kelas III. Utama Basa. SD/MI, hal Buku Wasita. pengalaman iki kanthi becik! Instrumen. Semaken crita. Tertulis. SILABUS Nama Sekolah : SD... Mata Pelajaran : Bahasa : III (Tiga) Semester : 1(Gasal) I. Standar Kompetensi Mendengarkan (Nyemak) Mampu mendengarkan dan memahami berbagai wacana lisan tentang cerita teman

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. A. Kompetensi Inti KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. A. Kompetensi Inti KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Pertemuan Alokasi Waktu : SMP Negeri 3 Jetis : VII/ Gasal : Bahasa Jawa : Pengalaman Pribadhi : ke-3 : 2 x

Lebih terperinci

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Oleh: Rina Suryaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rinasuryaningsih22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

CERITA RAKYAT KI SONDONG MAJERUK DAN KI SONDONG MAKERTI DALAM PERSPEKTIF GREIMAS

CERITA RAKYAT KI SONDONG MAJERUK DAN KI SONDONG MAKERTI DALAM PERSPEKTIF GREIMAS CERITA RAKYAT KI SONDONG MAJERUK DAN KI SONDONG MAKERTI DALAM PERSPEKTIF GREIMAS SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Oleh Finna Dwi Estianingrum 2102407038 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK N 2 Karanganyar Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas / Semester : X Semua/ 1 (Gasal) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan ke-11) 2 x 45

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian .

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian . BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sebagai lembaga satuan pendidikan, keberhasilan sekolah dapat diukur dengan kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar,

Lebih terperinci

Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Dosen Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.

Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Dosen Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. PANGARIBAWANE MEDHIA PASINAON ABASIS INTERNET (BLOG) TUMRAP KAWASISAN NEMBANG MACAPAT SISWA KELAS VIII SMP N 4 PACITAN Putri Al Nasrum Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Alokasi Waktu : SMP Negeri 1 Prambanan : Bahasa Jawa : VII/1 : Tembang macapat Gambuh : 2 x 40 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GAYA BAHASA DALAM NOVEL SER! SER! PLONG! KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Esty Peniarti NIM : 2102405606 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

Analisis Psikologis Sastra pada Novel Amrike Kembang Kopi Karya Sunaryata Soemardjo

Analisis Psikologis Sastra pada Novel Amrike Kembang Kopi Karya Sunaryata Soemardjo Analisis Psikologis Sastra pada Novel Amrike Kembang Kopi Karya Sunaryata Soemardjo Oleh: Ami Safitri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Putri.Pertama92@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Pengaruh Medhia Smart Card kanthi Teknik TS-TS tumrap Kawasisan Nulis Pasangan Ca, Ja, Ma, Ba, Ka, Ta, La

Pengaruh Medhia Smart Card kanthi Teknik TS-TS tumrap Kawasisan Nulis Pasangan Ca, Ja, Ma, Ba, Ka, Ta, La PENGARUH MEDHIA SMART CARD KANTHI TEKNIK TS-TS (TWO STAY-TWO STRAY) TUMRAP KAWASISAN NULIS PASANGAN CA, JA, MA, BA LAN KA, TA, LA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 SIDOARJO TAUN PIWULANGAN 2013-2014 Dwi Yulianti

Lebih terperinci

Analisis Sosiologi Sastradalam Naskah Layang Sri Juwita karya Mas Sasra Sudirja

Analisis Sosiologi Sastradalam Naskah Layang Sri Juwita karya Mas Sasra Sudirja Analisis Sosiologi Sastradalam Naskah Layang Sri Juwita karya Mas Sasra Sudirja Oleh: Nur Alfatun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nur.alfatun2@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto

Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto Oleh: Eti Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Etipurwasih767@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan

Lebih terperinci

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah MUHAMMAD PEBRI

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA KOMIK UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS DIALOG BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 KAJEN SKRIPSI untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Pertemuan Alokasi Waktu : SMP N 3 Sewon : VII/Gasal : Bahasa Jawa : Parikan : ke-6 : 2 x 40 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Ikasari Indah Hibridani NIM : 2102406042 Prodi : Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kajian Struktur dan Sosiologi Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri Dalam Majalah Djaka Lodang Edisi 51 Bulan Mei sampai Edisi 14 Bulan Agustus 2013 Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 1 Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Semester : III/1 Alokasi Waktu : 1 35 menit Standar Kompetensi Mendengarkan : Mampu mendengarkan dan memahami

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG STRUKTUR SERAT PARTAWIGENA SKRIPSI Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra oleh Nama : Imam Arief Hidayat NIM : 2151407002 Program Studi : Sastra Jawa Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Dewi Larasati NIM : 2102408087 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK

PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK Oleh: Nita Sulistya Wati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa niech_chan@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana vital dalam berkomunikasi dan berinteraksi antarsesama manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan dan memahami pesan atau maksud

Lebih terperinci

ANALISIS SEMIOTIK PADA ANTOLOGI GEGURITAN BENGKEL SASTRA JAWA 2003 LAYANG SAKA GUNUNGKIDUL

ANALISIS SEMIOTIK PADA ANTOLOGI GEGURITAN BENGKEL SASTRA JAWA 2003 LAYANG SAKA GUNUNGKIDUL ANALISIS SEMIOTIK PADA ANTOLOGI GEGURITAN BENGKEL SASTRA JAWA 2003 LAYANG SAKA GUNUNGKIDUL Oleh: Lastriani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa lasthree92@gmail.com Abstrak: penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian analisis keterbacaan wacana pada buku sekolah Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII Karangan Suharma, Siti Khoiriyah, Blewuk Setio Nugroho,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jln. Ratu Kalinyamat, Demaan Jepara ( 0291 ) , ( 0291 )

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jln. Ratu Kalinyamat, Demaan Jepara ( 0291 ) , ( 0291 ) PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jln. Ratu Kalinyamat, Demaan Jepara 59401 ( 0291 ) 591238, 593347 ( 0291 ) 591339 Jepara, 2 September 2013 Nomor : 421.3/4061 Kepada : Sifat

Lebih terperinci

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggun Setyorini

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015

Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015 Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015 Oleh: Khilyatus Shiyam Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa khilyashiyam@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Oleh: Ismatul Firdaus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ismafrds@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER Kelas : IX Semester : I Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Tahun Pelajaran : 2013-2014 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi yang Jumlah soal : (uraian) 2. Mengungkapkan

Lebih terperinci

Syamsul Arifin. Pengen'lbangan PARAGRAF DEDUKTIF. dalam Media Massa Cetak BERBAHASA JAWA

Syamsul Arifin. Pengen'lbangan PARAGRAF DEDUKTIF. dalam Media Massa Cetak BERBAHASA JAWA Syamsul Arifin Pengen'lbangan PARAGRAF DEDUKTIF dalam Media Massa Cetak BERBAHASA JAWA PENGEMBANGAN PARAGRAF DEDUKTIF DALAM MEDIA MASSA CETAK BERBAHASAJAWA BA.,AN 8Ai-il,SA, -\' '-(!~:: r ljh:l':x{ 1N

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, setidaknya ada empat komponen

I. PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, setidaknya ada empat komponen 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, setidaknya ada empat komponen utama yang saling memengaruhi. Komponen-komponen tersebut adalah sarana, siswa, lingkungan,

Lebih terperinci

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggraita Dyah Tantri NIM : 2102407090 Program

Lebih terperinci

Pengembangan Medhia Explosion Box Tumrap Kawasisan Nulis Teks Geguritan

Pengembangan Medhia Explosion Box Tumrap Kawasisan Nulis Teks Geguritan PENGEMBANGAN MEDHIA EXPLOSION BOX TUMRAP KAWASISAN NULIS TEKS GEGURITAN SISWA KLAS VII SMPN 26 SURABAYA TAUN 2017-2018 Niabatul Waladiyah Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, FBS, Unesa, niabatul123@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

Novel Sintru,oh Sintru Anggitane Suryadi WS. Kawawas Saka Teori Strukturalisme Dinamik. M. Abdullah Faqih. Abstrak

Novel Sintru,oh Sintru Anggitane Suryadi WS. Kawawas Saka Teori Strukturalisme Dinamik. M. Abdullah Faqih. Abstrak Novel Sintru,oh Sintru Anggitane Suryadi WS Kawawas Saka Teori Strukturalisme Dinamik M. Abdullah Faqih Abstrak Karya sastra bias dideleng minangka kedadeyan social. Kedadeyan social kang digambarake ing

Lebih terperinci

Kitab Suci Bocah. nyuguhaké. Nuh lan Banjir Gedhe

Kitab Suci Bocah. nyuguhaké. Nuh lan Banjir Gedhe Kitab Suci Bocah nyuguhaké Nuh lan Banjir Gedhe Ditulis déning: Edward Hughes Digambari déning: Byron Unger; Lazarus Dibesut déning: M. Maillot; Tammy S. Diterjemahaké déning: Endang Supardan diproduksi

Lebih terperinci

NGUNDHAKAKE KATRAMPILAN NULIS AKSARA JAWA KANTHI SANDHANGAN SWARA

NGUNDHAKAKE KATRAMPILAN NULIS AKSARA JAWA KANTHI SANDHANGAN SWARA Ngundhakake Katrampilan Nulis Aksara Jawa kanthi Sandhangan Swara Siswa Kelas VIII B SMPN 3 Ngunut kanthi Dolanan Kartu Tebak Aksara Taun Pamulangan 2015/2016 NGUNDHAKAKE KATRAMPILAN NULIS AKSARA JAWA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 4 WATES : VII/ Gasal : Bahasa Jawa : Unggah-ungguh : 80 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO Oleh : Ari Rahmawati Soimah pendidikan bahasa dan sastra jawa Mitathegaul@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang

BAB II KAJIAN TEORI. dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang BAB II KAJIAN TEORI A. Karangan 1. Pengertian Karangan Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG Disusun oleh : NAMA : Wahyu Rina S NIM : 1401409081 Program Studi : PGSD, S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH VIDEO. Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas IV SD Semester I Pokok Bahasan Mengenal Tokoh-Tokoh Wayang Sub pokok Mengenal Sifat Raden Arjuna

NASKAH VIDEO. Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas IV SD Semester I Pokok Bahasan Mengenal Tokoh-Tokoh Wayang Sub pokok Mengenal Sifat Raden Arjuna NASKAH VIDEO Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas IV SD Semester I Pokok Bahasan Mengenal Tokoh-Tokoh Wayang Sub pokok Mengenal Sifat Raden Arjuna Oleh : Niam Wahzudik KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik BAB II PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik itu gramatikal maupun leksikal) dan penanda koherensi dalam wacana Antologi Cerkak Puber Kedua karya Ary Nurdiana. Untuk

Lebih terperinci

WUJUD LAN JINISE REDHUNDHANSI ING BASA JAWA

WUJUD LAN JINISE REDHUNDHANSI ING BASA JAWA WUJUD LAN JINISE REDHUNDHANSI ING BASA JAWA Widharma Alit Sukma Putra Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya widharmaputra99@gmail.com Drs. Sugeng

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BERBAHASA JAWA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA ANAK KELOMPOK TK B DI TK PEDAGOGIA YOGYAKARTA

PENINGKATAN MINAT BERBAHASA JAWA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA ANAK KELOMPOK TK B DI TK PEDAGOGIA YOGYAKARTA PENINGKATAN MINAT BERBAHASA JAWA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA ANAK KELOMPOK TK B DI TK PEDAGOGIA YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Oleh Destrika Nurtanti NIM 11111247043

Lebih terperinci

SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI

SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Suciati Duwi Sartika NIM : 2102407125 Prodi Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER MATA PELAJARAN BAHASA JAWA KELAS III (3) SEMESTER 1 (GANJIL)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER MATA PELAJARAN BAHASA JAWA KELAS III (3) SEMESTER 1 (GANJIL) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER MATA PELAJARAN BAHASA JAWA KELAS III (3) SEMESTER 1 (GANJIL) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No. Nama Sekolah : Kelas/Semester : III (3) / 1 (ganjil) Tema

Lebih terperinci

1. Tegese sintaksis 2. Tegese ukara 3. karakteristik saka ukara 4. jinis ukara ing basa Jawa 1) Adhedhasar nomer lan jinis klausa

1. Tegese sintaksis 2. Tegese ukara 3. karakteristik saka ukara 4. jinis ukara ing basa Jawa 1) Adhedhasar nomer lan jinis klausa 1. Tegese sintaksis Tembung sintaksis asale saka basa Yunani sun sing artine karo lan tattein sing artine mapatake. Dadi, tembung sintaksis kanthi etimologis tegese mapatake bareng padha tembung - tembung

Lebih terperinci

Kitab Suci Bocah. nyuguhaké. Wiyose Gusti Yesus

Kitab Suci Bocah. nyuguhaké. Wiyose Gusti Yesus Kitab Suci Bocah nyuguhaké Wiyose Gusti Yesus Ditulis déning: Edward Hughes Digambari déning: M. Maillot Dibesut déning: E. Frischbutter; Sarah S. Diterjemahaké déning: Endang Supardan diproduksi déning:

Lebih terperinci

SMPN 1 PANGGUL KELAS IX C JURNAL

SMPN 1 PANGGUL KELAS IX C JURNAL DENING SUMONO ING SMPN 1 PANGGUL KELAS IX C JURNAL DENING: YUSUF WIDHIARSO 082114236 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAA DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2013 1 DENING SUMONO

Lebih terperinci

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013 Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013 Oleh: Nur Widiawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nurwidiawati93@yahoo.com

Lebih terperinci

Ngundhakake Kawasisan Nulis Ukara Tanduk lan Ukara Tanggap Kanthi Teknik Bursa Kata Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Kalidawir Taun Ajaran 2015/ 2016

Ngundhakake Kawasisan Nulis Ukara Tanduk lan Ukara Tanggap Kanthi Teknik Bursa Kata Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Kalidawir Taun Ajaran 2015/ 2016 Ngundhakake Kawasisan Nulis Ukara Tanduk lan Ukara Tanggap Kanthi Teknik Bursa Kata Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Kalidawir Taun Ajaran 2015/ 2016 Indriani, Dr. Surana, S.S., M.Hum Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Legendha Desa ing Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek(TintinganFolklor) Legendha Desa ing Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek (Tintingan Folklor)

Legendha Desa ing Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek(TintinganFolklor) Legendha Desa ing Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek (Tintingan Folklor) Legendha Desa ing Kabupaten Trenggalek (Tintingan Folklor) Rino Kartikasari Pendidikan Bahasa Daerah, FBS, UNESA ( niieenno@gmail.com ) Abstrak minangka salah sawijine kecamatan kang manggon ing Kabupaten

Lebih terperinci

BASA AWAK BIS JAYA TRAYEK SURABAYA PONOROGO (ANALISIS SOSIOLINGUISTIK) JURNAL

BASA AWAK BIS JAYA TRAYEK SURABAYA PONOROGO (ANALISIS SOSIOLINGUISTIK) JURNAL BASA AWAK BIS JAYA TRAYEK SURABAYA PONOROGO (ANALISIS SOSIOLINGUISTIK) JURNAL Dening: FUAD ABDUL GHAFAR ASSIDQI 072114218 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH (JAWA) FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Kemampuan berbahasa : SMP N 4 Wates : Bahasa Jawa : VIII/ Gasal : 1 (satu) : 2 x 40 menit :

Lebih terperinci

Model Kooperatif Tipe Grop Investigasi Kanggo Ngundhakake Kawasisan Nulis Aksara Jawa

Model Kooperatif Tipe Grop Investigasi Kanggo Ngundhakake Kawasisan Nulis Aksara Jawa NGUNDHAKAKE KAWASISAN NULIS AKSARA LEGENA LAN SHANDANGAN SWARA KANTHI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION KELAS VII-C SMPN 6 NGANJUK TAUN PIWULANGAN 2015/2016 Lilik Hendarwati, Drs. Bambang Purnomo,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK N 2 Karanganyar Mata Pelajaran : Bahasa Kelas / Semester : X Semua/ 1 (Gasal) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan ke-12) 2 x 45 menit

Lebih terperinci

Tabel 3 : Analisis Macam-Macam Paragraf dan Pola Pengembangan Paragraf pada Karangan Narasi Berbahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Pejagoan

Tabel 3 : Analisis Macam-Macam Paragraf dan Pola Pengembangan Paragraf pada Karangan Narasi Berbahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Pejagoan No Macam-Macam Paragraf Pola Pengembangan Paragraf Data Pb Pk Pn Sbb Keterangan Prt Prb An Cnth Def Klas Ak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Nalika jaman mbiyen aku sekolah TK ana ing TK Aisyah II Kebumen.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PENYIAR ING GIYARAN MANGGA TRESNA BUDAYA RADIO MTB FM SURABAYA. Hendra Setiawan ABSTRAK

TINDAK TUTUR PENYIAR ING GIYARAN MANGGA TRESNA BUDAYA RADIO MTB FM SURABAYA. Hendra Setiawan ABSTRAK TINDAK TUTUR PENYIAR ING GIYARAN MANGGA TRESNA BUDAYA RADIO MTB FM SURABAYA Hendra Setiawan ABSTRAK Basa minangka sarana komunikasi, saka basa mitra tutur bisa mangerteni apa sing dikarepake dening penutur.

Lebih terperinci

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Oleh: Anis Cahyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa namakuaniscahyani@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 Oleh: Agus Suraningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail:

Lebih terperinci

Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang

Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang Sudarmanto S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Jukys@ymail.com Drs. Surana,

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA KARANGAN NARASI BERBAHASA JAWA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PEJAGOAN SKRIPSI

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA KARANGAN NARASI BERBAHASA JAWA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PEJAGOAN SKRIPSI ANALISIS POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA KARANGAN NARASI BERBAHASA JAWA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PEJAGOAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Purnama Kingkin Karya Sunaryata Soemardjo

Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Purnama Kingkin Karya Sunaryata Soemardjo Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Purnama Kingkin Karya Sunaryata Soemardjo Oleh: Dwi Ratnasari Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa duwiratnasari42@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan metode mind mapping peserta didik kelas V SDN Tunge 2 Wates

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan metode mind mapping peserta didik kelas V SDN Tunge 2 Wates BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses dan hasil meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jawa melalui penerapan metode mind

Lebih terperinci

TRADHISI KUNGKUM SINDHEN ING SENDHANG MADE, DESA MAADE, KECAMATAN KUDU - JOMBANG

TRADHISI KUNGKUM SINDHEN ING SENDHANG MADE, DESA MAADE, KECAMATAN KUDU - JOMBANG TRADHISI KUNGKUM SINDHEN ING SENDHANG MADE, DESA MAADE, KECAMATAN KUDU - JOMBANG DENING : AFIF NURMA GUPITASARI 082114016 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP N 4 WATES Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Unggah-ungguh Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (80 menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

Piwulang Agama Sajrone Naskah Kitab Thareq (Kajian Intertekstual) Reni Leiliawati

Piwulang Agama Sajrone Naskah Kitab Thareq (Kajian Intertekstual) Reni Leiliawati Piwulang Agama Sajrone Naskah Kitab Thareq (Kajian Intertekstual) Reni Leiliawati Pendidikan Bahasa Daerah, FBS, UNESA (renileiliawati@ymail.com) Abstrak Naskah minangka salah sawijining wujud kasusastran

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PACAR GADHING KARYA TAMSIR A.S

GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PACAR GADHING KARYA TAMSIR A.S GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PACAR GADHING KARYA TAMSIR A.S Oleh: Agus Wartoyo program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa cesc04fabregas.aw@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS KETERBACAAN WACANA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA JENJANG SMP. Sitti Natasya Isabela

ANALISIS KETERBACAAN WACANA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA JENJANG SMP. Sitti Natasya Isabela ANALISIS KETERBACAAN WACANA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA JENJANG SMP Sitti Natasya Isabela Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : Natasya.isabela@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Set Prabot Pawon Adhedhasar Makna Referensial SET PRABOT PAWON ADHEDHASAR MAKNA REFERENSIAL. Andi Susilo

Set Prabot Pawon Adhedhasar Makna Referensial SET PRABOT PAWON ADHEDHASAR MAKNA REFERENSIAL. Andi Susilo SET PRABOT PAWON ADHEDHASAR MAKNA REFERENSIAL Andi Susilo 12020114238 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah FBS Universitas Negeri Surabaya (Andisusilo1922@gmail.com) Surana Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

KOHESI LAN KOHERENSI ING RUBRIK PANGUDARASA KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2013

KOHESI LAN KOHERENSI ING RUBRIK PANGUDARASA KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2013 KOHESI LAN KOHERENSI ING RUBRIK PANGUDARASA KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2013 Listyan Purwonugroho Jurusan Pendhidhikan Basa Lan Sastra Dhaerah (Jawa), Fakultas Basa lan Seni, Universitas

Lebih terperinci