MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY"

Transkripsi

1 MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY 1. PENDAHULUAN Semua operasi yang akan dilakukan pada praktikum ini melibatkan bilanganbilangan tunggal yang disebut skalar. Operasi-operasi yang melibatkan skalar adalah dasar dari matematika. Pada saat yang bersamaan, ketika sebuah operasi yang sama pada lebih dari satu bilangan dilakukan seketika, maka operasi-operasi skalar cukup memakan waktu dan menjemukan. Untuk ini MATLAB menyediakan perintah untuk menghasilkan daftar bilangan-bilangan yang jumlahnya lebih dari satu, yang biasa dikenal dengan array. Satu contoh soal, komputasi nilai-nilai dari fungsi sinus pada setengah periode misalnya y = sin(x) pada batas-batas 0 x π. Oleh karena tidak mungkin menghitung sin(x) di semua titik-titik pada batas-batas ini, maka kita harus memilih sejumlah bilangan pada titik-titik tertentu untuk mewakilinya. Artinya, kita sedang melakukan sampling fungsi. Untuk melakukan sampling ini, bisa dilakukan dengan mengevaluasi sin(x), dimana x = 0, 0.1π, 0.2π, 0.3π,...,1.0 π. Jika memakai kalkulator scientific untuk menghitung nilai-nilai ini, maka perlu membuat sebuah daftar atau array dari nilai-nilai x, kemudian memasukkan masing-masing nilai x ke dalam kalkulator, mencari nilai sinus-nya dan menulis lengkap hasilnya sebagai array ke dua y. X 0 0.1π 0.2π 0.3π 0.4π 0.5π 0.6π 0.7π 0.8π 0.9π π Y Tabel di atas diperoleh dari menghitung satu persatu memakai kalkulator. Jika jumlah data terbatas seperti contoh di atas, kita dapat membuat array sederhana tanpa kesulitan. Tetapi jika jumlah data mencapai jumlah dua puluhan atau lebih, maka pekerjaan membuat array sederhana terasa membosankan. Untuk mengatasi hal ini MATLAB menyediakan perintah untuk membuat array, dengan: - Menggunakan notasi titik-dua atau colon, yaitu : - Menggunakan perintah linspace - Menggunakan logspace Pekerjaan ini dikenal dengan konstruksi array (array construction). Setelah berhasil membuat array sederhana maupun array dengan konstruksi array, selanjutnya perlu mengetahui lokasi atau mendapatkan kembali masing-masing anggota array yang telah disimpan dalam ruang kerja MATLAB, untuk ini kita perlu mengenal suatu pekerjaan tentang peng-alamat-an array atau array addressing. Dalam MATLAB, elemen-elemen tunggal array dapat diperoleh kembali menggunakan subscript, misalnya x(1) adalah anggota pertama dari x, x(2) adalah anggota kedua dari x, dan seterusnya. Seperti halnya sebuat skalar atau sebuah bilangan, pada array juga berlaku operasi matematika, dalam operasi matematika ini akan berlaku operasi matematika scalar-array dan operasi matematika array-array. Ada dua macam array, yaitu array yang berorientasi baris (disebut vector baris) dan array yang berorientasi kolom (disebut vector kolom). Untuk menentukan orientasi suatu array, MATLAB menyediakan fasilitas yang berupa operasi transpose dan titik koma atau semicolon. Jika suatu array terdiri dari banyak baris dan banyak kolom, maka array tersebut disebut matriks yang juga dikenal dengan istilah array 2 Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 1

2 dimensi. Pembuatan array dua dimensi atau matriks mengikuti aturan pembuatan vector-vektor baris dan kolom. Tanda baca seperti koma, atau spasi biasa di[pakai untuk memisahkan elemen-elemen pada suatu baris tertentu,. Sedangkan titik koma atau semicolon dipakai untuk memisahkan baris-baris yang tunggal. Operasi-operasi array dalam MATLAB ini merupakan dasar dan prasyarat utama untuk menyelesaikan pekerjaan dan problem yang menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. 2. TUJUAN a. Membuat array sederhana b. Mengenal Peng-alamat-an array c. Mengenal konstruksi array d. Mengenal operasi matematika scalar-array e. Mengenal operasi matematika array-array f. Mengenal orientasi array 3. PELAKSANAAN KOMPUTASI Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan komputasi menggunakan MATLAB dalam praktikum ini, adalah: - Tuliskan setiap pernyataan atau perintah MATLAB yang ditulis setelah tanda >> - Tekan ENTER untuk mengeksekusi perintah MATLAB dan memperoleh hasilnya pada layar monitor (jendela MATLAB) - Bila tidak menginginkan hasil eksekusi pada layar monitor, tuliskan tanda titik-koma (;) pada setiap akhir perintah yang akan dieksekusi - Manfaatkan fasilitas help jika ingin mengetahui perintah-perintah MATLAB, dan mengembangkan kemampuan dalam menggunakan perintah-perintah MATLAB lainnya. a. Pembuatan Array Sederhana Cobalah membuat array sederhana dari x memakai MATLAB, dengan cara sebagai berikut: >> x=[0.1*pi.2*pi.3*pi.4*pi.5*pi.6*pi.7*pi.8*pi.9*pi pi ] kemudian amati hasilnya, lanjutkan mencari nilai y=sin(x) dengan perintah berikut >> y = sin (x) amati hasilnya b. Peng-alamat-an Array Lanjutkan pekerjaan a. di atas untuk mencari elemen-elemen x dengan mencoba perintah-perintah berikut ini: >>x(3) >>y(3:-1:1) >>x(5) >>x(2:2:7) >>x(1:5) >>y([ ]) Amatilah apa yang telah dihasilkan MATLAB di atas! c. Konstruksi Array Tuliskan perintah-perintah MATLAB berikut kemudian lakukan eksekusi untuk mendapatkan array dari variable x >>x=(0:0.1:1)*pi >>x=linspace(0, pi, 11) Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 2

3 lanjutkan dengan perintah-perintah berikut: >>logspace(0,2,11) >>a=1:5, b=1:2:9 >>c = [a b] >>d=[a(1:2:5) 1 0 1] d. Operasi Matematika Skalar-Array Pada pekerjaan sebelumnya, telah dilakukan perkalian antara array dari x dengan skalar π, dimana masing-masing elemen array dikalikan dengan π. Dalam operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian array dengan sebuah scalar dilakukan dengan operasi terhadap semua anggota array. Kerjakan operasi berikut (lanjutan dari pekerjaan sebelumnya) >>a-2 >>2*a-1 Amatilah apa yang dihasilkan MATLAB dari operasi tersebut! e. Operasi Matematika Array-Array Untuk mendapatkan kembali variable a dan b dari pekerjaan sebelumnya lakukan eksekusi berikut >>a,b >>a+b >>ans-b >>2*a-b >>a.*b >>a*b >>a./b >>a.\b Operasi berikut ini berbeda dengan operasi pembagian sebelumnya, >>a/b Memanggil kembali (recall) variable a dan b sebelumnya >>a, b Operasi perpangkatan >>a.^2 >>2*a.^2 >>b.^a >>b.^(a-3) f. Orientasi Array Pada pekerjaan sebelumnya, sebuah array memiliki sebuah baris dan banyak kolom. Array semacam ini biasa disebut vector baris, karena berorientasi pada baris. Vektor kolom yaitu array yang berorientasi pada kolom karena memiliki banyak baris dan sebuah kolom. Dengan MATLAB, array yang berorientasi baris dapat diubah menjadi array yang berorientasi kolom, dan sebaliknya, dengan menggunakan tanda baca. Kerjakan operasi berikut untuk mendapatkan vector-vektor baris dan kolom: >>c=[1; 2; 3; 4; 5] >>a=1:5 >>b=a >>c=b >>c=a. >>d=a+i*a >>e=d >>f=d. Amati hasil-hasil operasi di atas! Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 3

4 Jika sebuah arra memiliki banyak baris dan kolom, maka array tersebut berupa daftar bilangan-bilangan berbentuk bidang persegi panjang dan lebih dikenal dengan istilah matriks atau array 2 dimensi. Berikut adalah operasi pembuatan matriks (arraydengan banyak baris dan kolom): >>g=[ ; ] >> g=[ ] >>h=[1,2,3; 4,5,6; 7,8,9] Cobalah : >>k=[1 2 3; ] Untuk mengetahui variable apa saja yang telah digunakan dalam ruang kerja MATLAB saat ini, lakukan operasi berikut: >>whos amatilah apa yang dihasilkan oleh perintah whos tersebut! 4. LATIHAN PENDAHULUAN Aktifkan diary anda dengan mengetikkan: >> diary ( Operasi Aray_Tanggal*_bulan_tahun.doc ) (*tanggal hari ini) >> % NAMA NIM Praktikum 1 Jarak dua buah titik dalam bidang X-Y masing-masing adalah A(2,3) dan B(4.1, 4.5) dapat dihitung dengan MATLAB sebagai berikut: >>A = [ 2 3 ]; >> B = [ ]; Jarak antara A dan B dihitung dengan rumus: jarakab = (2 4.1) 2 (3-4.5) 2» jarak_ab = sqrt(sum(a-b).^2) Sebuah gelombang persegi yang simetrik di t = 0 dapat dijabarkan dengan deret Fourier berikut: 4A x(t) = cos ωt - cos 3ωt + cos 5ωt - cos 7ωt +... π A adalah amplitude gelombang dan dimana adalah frekuensi sudut. Jika A=1, ω = 2 π maka periodenya T = 2 π / ω = 1, sehingga komputasi terhadap tiga suku gelombang persegi dapat dilakukan sebagai berikut:» t = -2 : 0.05 : 2;» omega = 2*pi;» x1 = cos(omega*t);» x2 = -cos(3*omega*t)/3;» x3 = cos (5*omega*t)/5» xt = 4*(x1 + x2 + x3)/pi;» figure(1), plot(t, xt), grid % perintah plot dan tampilkan grid» title ( Pendekatan tiga suku gelombang persegi )»xlabel ( t )» ylabel( x ) Momen dan pusat gravitasi Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 4

5 Gambar di bawah menunjukkan sebuah system masa kolinier. Massa dalam satuan kg dan jarak dalam satuan mm. Dalam pekerjaan ini akan dihitung pusat gravitasi dari sistim. Untuk ini perlu didefinisikan vector-vektor:» massa = [ ];» jarak = [ ]; m1 m2 m3 m4 Vektor momen-momen terhadap sumbu referensi ditunjukkan dalam gambar, diberikan dengan hasil kali array (array product)» momen = massa.* jarak momen total (momen_t) dihasilkan dengan hasil kali scalar (scalar product)» momen_t = massa * jarak sedangkan massa total dihasilkan dari fungsi sum» M = sum (massa) selanjutnya pusat massa (cg) dari system didefinisikan dengan titik yang mana massa total M terkonsentrasi, sehingga momen sistim masa dengan jumlah momen yang diberikan oleh seluruh massa:» cg = momen_t / M juga dapat dihitung melalui:» cg = massa * jarak / sum(massa) atau» cg = jarak*massa / sum(massa) Peningkatan nilai resistansi listrik dengan temperatur. Resistansi R dari sebuah penghantar listrik berbanding lurus terhadap panjangnya L dan berbanding terbalik terhadap luas penampangnya A L R = ρ A Factor pembanding ρ disebut resistivitas. Bila resistivitas tembaga pada 20 0 C adalah ρ = 0,0170 0,0178 Ω mm 2 / m. Resistivitas adalah sebuah fungsi temperatur dan perubahannya dapat dinyatakan dengan : ρ0 = ρ (1+ α ΔT) dimana: ρ0 = resistivitas pada suhu T 0 C α = koefisien temperature, untuk tembaga α = 0,0039K -1 Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 5

6 ΔT = beda temperatur di atas 20 0 C Wisseman(1989) memberikan hubungan yang lebih lengkap sebagai berikut: ρt = ρ20 (1 + α20 ΔT + β20 ΔT 2 ) dimana: ρ20 = 0,0170 Ω mm 2 / m α20 = 4,3 x 10-3 K -1 β20 = 0,6 x 10-6 K -2 Untuk membandingkan dua hubungan secara grafik, antara 20 0 C dengan C, kita buat plot sebagai berikut: >> rho = ; alpha = ; >> T = 20 : 0.5 : 100; >> delta_t = T 20; >>rho1= rho * (1 + alpha * delta_t); >>rho_20 = 0.017; alpha_ ; beta_20 = 0.6*10^(-6); >>rho2 = rho_20*(1 + alpha_20*delta_t + beta_20*delta_t.^2); >> figure(2), plot(t, rho1,t, rho2) >>xlabel( temperature, derajat Celcius ) >>ylabel( Resistivitas, ohm*mm^2 / m ) 5. Rangkaian Diode Gambar di bawah menunjukkan sebuah rangkaian DC berisi sumber tegangan, resistor dan sebuah diode semikonduktor. Jika tegangan ujung-ujung diode adalah v, maka arus yang melewatinya dinyatakan sebagai: i = I0 ( e 40 v - 1 ) 2kΩ dimana I0 adalah arus jenuh balik. Vs = 10 V Untuk nilai v kecil dan negatif, berlaku i - I0. Persamaan di atas adalah nonlinier, untuk sebuah v tegangan negatif yang besar, dan akan diperoleh tegangan dadal. Karakteristik I v dari diode dapat dilukiskan sebagai berikut: >>Io = 1.0 e-6; >> v = : : 0.5 ; >> i = Io * (exp(40*v) 1); >> figure(3), plot (v, i) >>title ( Karakteristik diode semikonduktor ) >> xlabel ( Tegangan, v ), ylabel( Arus, i ) 6. Dalam rangkaian penyearah, sumber tegangan Vs berupa sumber tegangan AC denganfrekuensi 50 Hz, tegangan di hambatan R yaitu v = 0.4 sin (2π. 50 t). Untuk membuat plot grafik hasil penyearahan dilakukan sebagai berikut: >>Io = 1.0 e-6; >> t = 0: : 0.05 ; >> v = 0.4 * sin (2*pi*50*t); >> i = Io * (exp(40*v) 1); Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 6

7 >> figure(4), plot (t, i), grid >>title ( Rangkaian Diode Sebagai Penyearah Setengah Gelombang ) >> xlabel ( Waktu, s ), ylabel ( Arus, ma ) 5. TUGAS DI LABORATORIUM Selesaikanlah permasalahan-permasalahan berikut menggunakan perintah-perintah MATLAB a. Sebuah rangkaian tertutup DC terdiri dari dua sumber tegangan dan tiga resistansi. Tentukan besar arus I1, I2, dan I3. 20 ohm 10 ohm i1 i 3 80 volt 10 ohm 90 volt i 2 15 ohm catatan: Buatlah terlebih dahulu persamaan arus dan tegangan sesuai hukum Khirchoff b. Dua vektor yaitu A = 4i - 2j k dan B = i + 4j 4k dengan i,j,k tegak lurus satu sama lain. Carilah besar sudut antara vector tersebut. c. Ubahlah skala temperatur dari -50, -25, 0,, 200 o C ke dalam skala derajat Fahrenheit. d. Hitunglah dan buatlah plot dari persamaan-persamaan berikut: 1. y = 1 3x + 5x 2 x 3 ; pada 5 x 5 2. y = x / (x 1) 2 ; pada 5 x 5 3. y = cos x + 2 sin 2 x ; pada π x π. e. Toko I menjual 16 barang A dan 13 barang B seharga 770 ribu rupiah, sedangkan Toko II menjual 14 barang A dan 17 barang B seharga 730 ribu rupiah dan Toko III menjual 10 barang A dan 16 barang B seharga 560 ribu rupiah. Berapakah harga jual masing-masing barang A dan barang B? Setelah melakukan seluruh kegiatan, dan sebelum mengakhiri praktikum ini tutuplah lembar diary anda dengan mengetikkan >> diary off. Kirim file diary anda ke fisikomp@gmail.com berakhir sesuai jam kuliah anda Disusun oleh: Alex Haryanto,M.Si dan Albert Djoko L.,M.Si 7

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : - Hal 1 dari 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami vector dan komputasi vector. 2. Sub Kompetensi Setelah

Lebih terperinci

Pendahuluan. Modul ini disusun untuk perkuliahan Aplikasi Komputer Jurusan Fisika

Pendahuluan. Modul ini disusun untuk perkuliahan Aplikasi Komputer Jurusan Fisika Pendahuluan Modul ini disusun untuk perkuliahan Aplikasi Komputer Jurusan Fisika Universitas Medan guna memberikan bekal pengetahuan dan Pengalaman kepada mahasiswa dalam mendalami gejala Fisika secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB

PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB Membuat vector dengan nilai antara 0 dan 16 dengan kenaikan 2. Menjumlahkan vector Menjumlakan

Lebih terperinci

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan:

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan: No. LST/EKA/PTI 236/07 Revisi: 01 April 2011 Hal 1 dari 9 A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan: 1. Mengenal dan menggunakan matlab sebagai

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI SOAL

LEMBAR VALIDASI SOAL LEMBAR VALIDASI SOAL PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PROBLEM POSING TIPE FREE-PROBLEM POSING DAN TIPE STRUCTURED-PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X SMAN I NGAGLIK

Lebih terperinci

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan v = p sin θ dimana

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks 1 Notasi : huruf besar tebal misalnya A, B, C Merupakan array dari bilangan, setiap bilangan disebut elemen matriks (entri matriks) Bentuk umum : m : jumlah baris (mendatar)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL. No. Percobaan : 01 : Pengenalan Matlab Nama Praktikan : Janita Dwi Susanti NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL. No. Percobaan : 01 : Pengenalan Matlab Nama Praktikan : Janita Dwi Susanti NIM : LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL No. Percobaan : 01 Judul : Pengenalan Matlab Nama Praktikan : Janita Dwi Susanti NIM : 3.33.12.0.13 Kelas : TK-3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN

Lebih terperinci

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PENGENALAN MATLAB ILHAM SAIFUDIN Senin, 06 Maret 2017 Universitas Muhammadiyah Jember Ilham Saifudin MI MATEMATIKA DASAR

Lebih terperinci

Panduan Praktikum S1 Elins Eksp. Kontrol Digital 1

Panduan Praktikum S1 Elins Eksp. Kontrol Digital 1 1 Sistem Kontrol Digital Eksperimen 1 : Pengenalan Matlab dan Simulink pada Sistem Kontrol Digital Tujuan : Memperkenalkan Matlab, Simulink dan Control System Toolbox yang digunakan untuk mensimulasikan

Lebih terperinci

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat Sumber: www.staralliance.com Pesawat Terbang Terbayangkah kalian dengan teknologi pesawat terbang? Alat transportasi ini diciptakan dengan teknologi yang canggih. Salah satunya adalah saat merancang konstruksi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : - Hal 1 dari 12 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami input, output dan grafik pada. 2. Sub Kompetensi

Lebih terperinci

Vektor di Bidang dan di Ruang

Vektor di Bidang dan di Ruang Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MATLAB

MODUL I PENGENALAN MATLAB MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.

Lebih terperinci

MODUL I MENGENAL MATLAB

MODUL I MENGENAL MATLAB MODUL I MENGENAL MATLAB TUJUAN Mahasiswa dapat mengenal MATLAB Mahasiswa dapat menggunakan fungsi Help Mahasiswa dapat menggunakan operasi pada MATLAB TEORI Gambaran sederhana tentang MATLAB adalah sebuah

Lebih terperinci

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik

Lebih terperinci

Pemrograman pada MATLAB

Pemrograman pada MATLAB Pemrograman pada MATLAB 5.1 Struktur dan Tipe Data Sebelum membahas tentang pemrograman, akan lebih baik jika kita mengetahui tentang struktur data dan tipenya dalam MATLAB. Tipe data yang digunakan pada

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

Pemodelan dan Simulasi Penghitungan Matematika Menggunakan Aplikasi Matlab

Pemodelan dan Simulasi Penghitungan Matematika Menggunakan Aplikasi Matlab Pemodelan dan Simulasi Penghitungan Matematika Menggunakan Aplikasi Matlab Dwi Retnoningsih Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta Jl. Adi Sucipto 154, Jajar, Surakarta, 57144, Telp.

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#03

EL2005 Elektronika PR#03 EL005 Elektronika P#03 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 10 Februari 017, Jam 16:00 SOAL 1 Sebuah alat las listrik (DC welder) membutuhkan suatu penyearah yang dapat menangani arus besar dan tegangan tinggi.

Lebih terperinci

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,

Lebih terperinci

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus

Lebih terperinci

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L) DERET FOURIER Bila f adalah fungsi periodic yang berperioda p, maka f adalah fungsi periodic. Berperiode n, dimana n adalah bilangan asli positif (+). Untuk setiap bilangan asli positif fungsi yang didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : MATEMATIKA. menit

Mata Pelajaran : MATEMATIKA. menit Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 0 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! Dilarang menggunakan kalkulator, kamus

Lebih terperinci

Andry Pujiriyanto

Andry Pujiriyanto Cepat Mahir Matlab Andry Pujiriyanto andrypuji@hmgm.geoph.itb.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI-PARALEL

RANGKAIAN SERI-PARALEL RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh

Lebih terperinci

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal UN 00 Paket Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah IPA SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

Dasar-dasar MATLAB. by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya

Dasar-dasar MATLAB. by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya Dasar-dasar MATLAB by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya Perintah-Perintah Dasar MATLAB akan memberikan respons secara langsung terhadap ekspresi apapun yang diketikkan pada editor MATLAB. Sebagai contoh: >>

Lebih terperinci

PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA

PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!. Kesimpulan dari pernyataan: "Jika bencana alam tsunami terjadi, maka setiap orang ketakutan"

Lebih terperinci

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )? 1. a. Gambarkan rangkaian pengintegral RC (RC Integrator)! b. Mengapa rangkaian RC diatas disebut sebagai pengintegral RC dan bagaimana hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1985 Matematika

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1985 Matematika Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 98 Matematika EBTANAS-SMP-8- Jika A = {,, 8,, 4}, B = {,,,,, } dengan himpunan semesta C = (c c bilangan cacah }, maka himpunan {., 4, 6, 9,,, } =... A' B' (A

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q a) Nyatakan PQ dalam bentuk vektor kolom b) Nyatakan PQ dalam bentuk i, j (vektor satuan) c) Tentukan

Lebih terperinci

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu. VEKTOR Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti "pembawa" (carrier), yang ada hubungannya dengan "pergeseran" (diplacement). Vektor biasanya digunakan untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel

Lebih terperinci

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 4 Vektor di Bidang dan di Ruang Vektor di Bidang dan Ruang Sub Pokok Bahasan Notasi dan Operasi Vektor Perkalian titik Perkalian silang Beberapa Aplikasi Proses

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan

Lebih terperinci

MODUL 1 PENGANTAR PROGRAM MATLAB DAN PENGGUNAANNYA UNTUK ALJABAR MATRIKS SEDERHANA

MODUL 1 PENGANTAR PROGRAM MATLAB DAN PENGGUNAANNYA UNTUK ALJABAR MATRIKS SEDERHANA MODUL 1 PENGANTAR PROGRAM MATLAB DAN PENGGUNAANNYA UNTUK ALJABAR MATRIKS SEDERHANA KOMPETENSI: 1. Mengenal dan dapat mengoperasikan program MATLAB pada PC. 2. Memiliki ketrampilan dasar menggunakan MATLAB

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan mengidentifikasi penyearah gelombang menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian

Lebih terperinci

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis IV. Arus Listrik Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis listrik alam kilat Pada tahun 1800: Alessandro Volta menemukan baterai listrik

Lebih terperinci

PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kumpulan Soal - Soal Latihan UN Matematika IPA SMA dan MA 009. (Suprayitno) 33 PAKET 3 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK UMUM. Kerjakan semua soal - soal ini menurut

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

ARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )

ARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o ) ARUS BOLAK BALIK Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab II dalam penelitian ini terdiri atas analisis regresi, deret Fourier, FDA, estimasi parameter pada analisis data dan estimasi parameter pada roughness penalty. 2. Analisis Regresi

Lebih terperinci

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor VEKTOR GAYA Perkalian dan Pembagian vektor dengan scalar Jika vektor dikalikan dengan nilai positif maka besarnya meningkat sesuai jumlah pengalinya. Perkalian dengan bilangan negatif akan mengubah besar

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 2014

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 2014 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 04 DISUSUN OLEH AHMAD THOHIR MA FUTUHIYAH JEKETRO GUBUG GROBOGAN JATENG KATA PENGANTAR Tulisan yang sangat sederhana ini berisi kisi-kisi UN 0 disertai contoh soal

Lebih terperinci

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U September 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R 2 dan R 3 September 2015

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM Oleh Nama NPM Semester : Yestri Hidayati : A1E011062 : II. B Tanggal Praktikum : Jum at, 06 April 2012 UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

Soal Ujian Nasional Tahun 2007 Bidang Matematika

Soal Ujian Nasional Tahun 2007 Bidang Matematika Soal Ujian Nasional Tahun 007 Bidang Matematika Oleh : Fendi Alfi Fauzi 6 Desember 01 1. Bentuk sederhana dari (1 + ) (4 50) adalah... A. B. + 5 C. 8 D. 8 + E. 8 + 5. Jika log = a dan log 5 = b, maka 15

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA

SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA Mata Pelajaran : Fisika Nomor Soal : 1 Petunjuk: Lakukan percobaan untuk memformulasikan resultan dua vektor dengan langkah kegiatan yang sistematis dan penyajian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Vektor Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis yang tidak

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Notasi dan Ordo Matriks Lengkapilah isian berikut! Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya: A. PENGERTIAN MATRIKS 1) Tabel

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 1. Akar-akar persamaan kuadrat x 2 +ax - 4=0 adalah p dan q. Jika p 2-2pq + q 2 =8a, maka nilai a =... A. -8 B. -4 C. 4 D. 6 E. 8 2. Persamaan

Lebih terperinci

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER 1 Deret Fourier 2 Tujuan : 1. Dapat merepresentasikan seluruh fungsi periodik dalam bentuk deret Fourier. 2. Dapat memetakan Cosinus Fourier, Sinus Fourier, Fourier

Lebih terperinci

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat, VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,

Lebih terperinci

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Jika a = 1 A. 6 B. 4 C. 1 6 D. 1 4 E

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Jika a = 1 A. 6 B. 4 C. 1 6 D. 1 4 E 1 Nama : Ximple Education No. Peserta : 08-6600-747 1 1. Jika a = 1, b = 6, maka nilai dari 6 a b 1 4 =. a b A. 6 B. 4 C. 1 6 D. 1 4 E.. Nilai dari ( log + log log log ) log 7+ log =. A. B. C. 4 D. 4 8

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-906 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 L E M B A R S O A L

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 L E M B A R S O A L PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI BEKASI Jl. Gamprit Jatiwaringin Asri Pondok Gede 0-4600 UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 0/0 L E M B A R S O A L Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Program

Lebih terperinci

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS KULIAH TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS Matriks merupakan sebuah susunan segiempat siku-siku dari bilanganbilangan, dalam baris dan kolom. Bilangan-bilangan tersebut disebut entri atau elemen

Lebih terperinci

BAB 17 LISTRIK DINAMIS

BAB 17 LISTRIK DINAMIS BAB 7 LISTRIK DINAMIS A. Hukum Ohm Pada rangkaian listrik terjadi kuat arus listrik. Kuat arus listrik adalah hasil pembagian tegangan oleh hambatan. Pada hukum ohm berlaku: a. Bunyinya: Kuat arus yang

Lebih terperinci

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB II MATRIKS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan invers

Lebih terperinci

Ruang Vektor Euclid R n

Ruang Vektor Euclid R n Ruang Vektor Euclid R n Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Oktober 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 1 / 38 Acknowledgements

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelombang dan gelombang-penuh satu fasa dan tiga

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA PERBANDINGAN KISI-KISI UN 009 DAN 00 SMA IPA Materi Logika Matematika Kemampuan yang diuji UN 009 UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh dari penarikan kesimpulan Menentukan negasi pernyataan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas/Program Studi : MIPA/Pendidikan Matematika. Mata Kuliah/Kode : Aplikasi Komputer/MAT33 3. Jumlah SKS : Teori = Praktek

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/ 223/02 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 7 1. Kompetensi a. Merangkai, mengoperasikan, melakukan pengukuran, dan membuat laporan rangkaian elektronika daya. b. Merangkai, mengoperasikan,

Lebih terperinci

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979 Matematika Proyek Perintis I Tahun 979 MA-79-0 Irisan himpunan : A = { x x < } dan himpunan B = { x < x < 8 } ialah himpunan A. { x x < 8 } { x x < } { x < x < 8 } { x < x < } { x < x } MA-79-0 Apabila

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA Soal D:

PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA Soal D: NAMA : KELAS : Indikator 1: (Soal Nomor 1) PREDIKSI UN 2015 MATEMATIKA IPA 1. Logika Matematika Diketahui 2 atau 3 Premis, Premis Menggunakan kesetaraan, dan penarikan MP atau MT 1 P r e d i k s i M a

Lebih terperinci

BAB 3. Vektor dan Matriks

BAB 3. Vektor dan Matriks BAB 3 Vektor dan Matriks Vektor Salah satu fitur yang dimiliki oleh Matlab adalah penggunaan vektor sebagai objek. Vektor adalah sebuah larik satu-dimensi dari bilanganbilangan yang tersusun dalam baris

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB PETUNJUK PRAKTIKUM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB Oleh Ahmad Kamsyakawuni JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2009 MODUL 1 MENGENAL MATLAB A.

Lebih terperinci

PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Blog:

PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si   Blog: PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Email: sebelasseptember@yahoo.com Blog: http://istiyanto.com Berikut soal-soal yang dapat Anda gunakan untuk latihan dalam menghadapi

Lebih terperinci

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan

Lebih terperinci

SKL 1 Soal logika matematika dalam pemecahan masalah Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk

SKL 1 Soal logika matematika dalam pemecahan masalah Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk SKL Soal 0-0 No. KOMPETENSI INDIKATOR 0. M e n g g u n a k a n Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa premis logika matematika dalam pemecahan masalah Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122 BAB III METODE PENELITIAN.. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Research and Development Akademi Teknologi Warga Surakarta Jl.Raya Solo-Baki KM. Kwarasan, Grogol, Solo Baru, Sukoharjo...

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB A. Tujuan 1. Mahasiswa mengenal lingkungan MATLAB dan mampu menggunakannya. 2. Mahasiswa mampu menggunakan fungsi-fungsi dasar MATLAB yang

Lebih terperinci

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010 PREDIKSI UN 00 SMA IPA BAG. (Berdasar buku terbitan Istiyanto: Bank Soal Matematika-Gagas Media) Logika Matematika Soal UN 009 Materi KISI UN 00 Prediksi UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm A. 2, 507 ± 0,01 B. 2,507 ± 0,005 C. 2, 570 ± 0,01 D. 2, 570 ± 0,005 E. 2,700 ±

Lebih terperinci

SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT)

SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT) SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT) SOAL- Tinjau rangkaian listrik di bawah ini. Sumber tegangan V i (t) = V m sin ωt merupakan tegangan jala-jala listrik (PLN) di mana Vm = 220 2 volt, dan RL mewakili resistansi

Lebih terperinci

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG 1/19 Kuliah Fisika Dasar Teknik Sipil 2007 GETARAN DAN GELOMBANG Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id GETARAN Getaran adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC KELOMPOK 4 JEMBATAN DC Latar Belakang Masalah Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Apakah Maple itu? Maple adalah suatu program interaktif yang mengintegrasikan kemampuan komputasi baik numerik ataupun simbolik, visualisasi (grafik) dan pemrograman.

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak. BAB I. PENDAHULUAN Mekanika : Ilmu yang mempelajari dan meramalkan kondisi benda diam atau bergerak akibat pengaruh gaya yang bereaksi pada benda tersebut. Dibedakan: 1. Mekanika benda tegar (mechanics

Lebih terperinci

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/

Lebih terperinci

Arus Listrik dan Resistansi

Arus Listrik dan Resistansi TOPIK 5 Arus Listrik dan Resistansi Kuliah Fisika Dasar II TIP,TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Arus Listrik (Electric Current) Lambang : i atau I. Yaitu:

Lebih terperinci

Deret Fourier dan Respons Frekuensi

Deret Fourier dan Respons Frekuensi Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 2 : Deret

Lebih terperinci

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Definisi Vektor di R 2 dan R 3 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Pendahuluan Notasi dan Pengertian Dasar Skalar, suatu konstanta yang dituliskan dalam huruf kecil Vektor,

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 7/8. Diketahui premis premis : () Jika Badu rajin belajar dan patuh pada orang tua, maka Ayah membelikan bola basket () Ayah tidak membelikan

Lebih terperinci