BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN"

Transkripsi

1 BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Riwayat Singkat Perusahaan Kawasan Jakarta Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang rawan banjir. Permukaan tanahnya sering turun karena kondisi tanah yang lunak yang diakibatkan karena pengaruh pasang laut. Karena itu setiap musim hujan, banyak wilayah di kawasan itu seperti pemukiman mewah Muara Karang/Pluit, Pademangan serta beberapa jalan di Ancol selalu terendam banjir. Bahkan sebelum ditinggikan pada titik-titik tertentu khususnya di daerah sekitar kawasan Pantai Indah Kapuk, jalan tol bandara selalu kebanjiran pada musim hujan. Kondisi ini sangat mengganggu arus lalu lintas dari dan ke Bandara Soekarno- Hatta di Cengkareng. Selain masalah banjir, kekuatiran terhadap bencana gempa bumi dan gelombang tsunami belakangan ini juga sering kali muncul di dalam pikiran hampir seluruh penduduk di Indonesia. Bencana yang sangat menakutkan tersebut telah berulang kali terjadi di beberapa tempat di Indonesia yang menyebabkan kerugian harta yang tak terhitung nilainya dan ribuan nyawa hilang dengan sekejap karena terseret dengan ombak yang tingginya bisa mencapai 10 meter lebih. Namun, bagi mereka yang bertempat tinggal di sepanjang Teluk Jakarta khususnya Pantai Indah Kapuk, bencana tsunami bukan lagi menjadi ancaman yang membuat mereka jadi merinding. Beberapa fakta mengatakan bahwa Pantai Indah Kapuk merupakan wilayah pantai yang bebas dari tsunami. Ini diperkuat 51

2 52 dengan berbagai pernyataan dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) yang dikeluarkan berdasarkan riset dan penelitian. Berdasarkan pengamatan terhadap letak Pantai Indah Kapuk, terlihat bahwa dari sisi selatan, lokasi ini terlindungi oleh pegunungan di Sukabumi-Bandung-Puncak. Dari sisi barat, Pantai Indah Kapuk dibentangi oleh wilayah Banten, Cilegon, Tangerang. Sedangkan dari sisi utara, Pantai Indah Kapuk masih aman dengan adanya Pulau Kalimantan dan gugusan Kepulauan Seribu. Atas dasar inilah, Agung Sedayu Group yang memiliki beberapa proyek besar di Jabotabek merasa yakin untuk mengembangkan proyek berikutnya di Pantai Indah Kapuk. Bersama dengan dua developer besar lainnya, Salim Group dan Agung Podomoro Group membentuk PT. Multi Artha Pratama untuk mengembangkan mega proyek Bukit Golf Mediterania. PT. Multi Artha Pratama ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang developer. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 dan berlokasi di Gedung Harco Elektornik Superstore lantai 4 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta PT. Multi Artha Pratama beroperasi setiap hari dari jam kecuali hari Sabtu dari jam WIB dan libur pada hari Minggu. Sedangkan untuk lokasi kantor pemasaran PT. Multi Artha Pratama adalah Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk Jl. Pantai Indah Barat Jakarta Utara Proyek Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk di daerah Jakarta Utara merupakan bagian dalam rencana pengembangan Pantai Indah Kapuk yang akan terintegrasi dengan bermacam fasilitas terlengkap. PT. Multi Artha Pratama kini menggarap 200 hektar dari sekitar 800 hektar area Pantai Indah Kapuk. Dimulai

3 53 tahun 2004, kawasan itu tengah dibangun sekitar 3000 rumah mewah, 1200 rumah kantor dan rumah toko, hotel berbintang dan arena waterboom terbesar di Asia. Pengembangan tersebut diperkirakan akan rampung pada tahun 2008 dan menghabiskan investasi sekitar Rp 2 triliun. Dari 800 hektar area Pantai Indah Kapuk, 400 hektar diantaranya sudah dikembangkan beberapa tahun yang lalu, seluruhnya berada di bawah permukaan laut. Area yang tadinya merupakan suaka alam hutan bakau ini dibangun dengan teknologi sistem polder yang dikelilingi tanggul-tanggul penahan air laut yang dilengkapi waduk di tengahnya. Sistem ini dikembangkan di Belanda sejak ratusan tahun yang lalu. Tanggul-tanggulnya juga berfungsi sebagai jalan lingkungan, sementara ketinggian air di waduk terus dipantau dan bila ada tanda kelebihan akan segera dipompa ke laut. Namun, karena areanya bekas hutan bakau, kondisi tanah di tempat itu seluruhnya merupakan tanah lunak. Akibatnya, fondasi tiang pancang seluruh bangunan di kawasan itu harus dibuat sampai mencapai tanah keras. Ini untuk menghindari bangunan tidak ikut turun apabila terjadi penurunan permukaan tanah. Sebagai permukiman yang elit, Bukit Golf Mediterania juga dibangun instalasi pengolahan air bersih yang air bakunya diambil dari air permukaan dan air sungai. Instalasi yang kini tengah dibangun itu akan menghasilkan air siap minum seperti di luar negeri.

4 Visi dan Misi Perusahaan Sebagai pedoman dalam mengelola usahanya, Board of Director PT. Multi Artha Pratama telah menetapkan visi dan misi yang wajib diketahui dan dikerjakan oleh setiap karyawannya. Visi yang ingin dicapai oleh PT. Multi Artha Pratama adalah Kami adalah Property Developer yang Terpercaya dan menjadi Market Leader. Sedangkan misi yang ingin dicapai oleh PT. Multi Artha Pratama adalah Kami bertekad menjadi Property Developer yang selalu melayani dengan: Mutu Unggul, Tepat Waktu dan Biaya Efisien. Selain itu, PT. Multi Artha Pratama juga mempunyai motto dan nilai-nilai utama (core value). Mottonya adalah sebagai berikut Inovasi dan Profesionalisme Modal Menuju Puncak. Nilai-nilai utama PT. Multi Artha Pratama adalah : - Kredibilitas - Profesionalisme - Integritas - Komitmen - Teamwork

5 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Multi Artha Pratama (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) Tugas masing-masing divisi yang ada adalah sebagai berikut : 1. Board of Director : - Menetapkan arahan, gagasan, langkah-langkah dan tujuan jangka pendek maupun panjang bagi perusahaan. - Menganalisa pertanggungjawaban seluruh kegiatan operasional dan keuangan perusahaan. 2. Direktur Utama - Mengendalikan dan mengawasi jalannya seluruh kegiatan operasional dan keuangan perusahaan.

6 56 - M embuat dan mendistribusikan tugas dan wewenang pada masingmasing divisi yang ada. - Mengambil keputusan dan menentukan arah operasional perusahaan sesuai kondisi perusahaan. 3. Quality Management - Menentukan standarisasi dari produk-produk yang akan dihasilkan. - Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama. 4. GM Finance & Accounting Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Finance & Accounting bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu: 1. Divisi Finance - Membuat anggaran perusahaan. - Mengeluarkan kas untuk pembayaran biaya-biaya yang dibutuhkan. - Membuat laporan keuangan secara berkala untuk GM Finance & Accounting. 2. Divisi Accounting - Melakukan pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam perusahaan. - Mengurus pajak-pajak perusahaan.

7 57 - Membuat laporan akuntansi secara berkala untuk GM Finance & Accounting. 3. Divisi Collection - Melakukan penagihan terhadap customer yang telah jatuh tempo. - Membuat laporan penagihan secara berkala untuk GM Finance & Accounting. 5. GM Teknologi Informasi Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi informasi yang ada pada perusahaan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada Direktur Utama. GM Teknologi Informasi memimpin divisi Teknologi Informasi yang mempunyai tugas sebagai berikut : - Melakukan maintenance komputer dan segala peralatan teknologi informasi perusahaan. - Mendukung dan memelihara basis data perusahaan. - Menganalisa dan merancang sistem dan program yang dibutuhkan perusahaan agar proses bisnis berjalan dengan baik. - Mengevaluasi kegunaan dari teknologi informasi di dalam perusahaan. - Menjaga dan mengawasi back up data. - Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi Informasi.

8 58 6. GM Marketing Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam kegiatan pemasaran perusahaan secara global sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Marketing bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu : 1. Divisi Promotion - Membuat perencanaan promosi yang akan dilakukan baik secara per grup maupun per unit proyek yang ada. - Membuat rencana pembiayaan per event promosi yang akan dilakukan sekaligus perbandingannya dengan target penjualan yang akan dicapai. - Mengembangkan ide promosi yang kreatif. - Melakukan persiapan promosi. - Membuat laporan kegiatan promosi secara berkala untuk GM Marketing. 2. Divisi Marketing - Membuat dan menyusun strategi pemasaran secara global. - Memasarkan dan menjual produk perusahaan. - Mencari informasi mengenai pesaing dan aktivitasnya. - Menentukan target penjualan. - Membuat laporan kegiatan pemasaran secara berkala untuk GM Marketing.

9 59 3. Divisi Sales Administration - Mencatat administrasi penjualan. - Menerima dan mencetak bukti transfer atas pembayaran angsuran. - Men-follow up calon pembeli. - Membuat laporan kegiatan penjualan secara berkala untuk GM Marketing. 4. Divisi Customer Services - Memberikan pelayanan untuk menyelesaikan keluhan setiap customer yang ada. - Menangani proses perubahan rancangan yang diinginkan oleh customer jika perumahan masih dalam tahap pembangunan. - Membuat laporan keluhan customer secara berkala untuk GM Marketing. 7. GM Human Resource Development Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang ada pada perusahaan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Human Resource Development bertanggung jawab kepada Direktur Utama. GM Human Resource Development memimpin divisi Human Resource Development yang mempunyai tugas sebagai berikut : - Merekrut karyawan baru dan mengevaluasi daftar hadir karyawan. - Mengadakan pelatihan terhadap karyawan perusahaan.

10 60 - Menentukan pengalokasian sumber daya manusia. - Mengelola pelaksanaan kesejahteraan karyawan perusahaan. - Mengatur pembinaan disiplin dan motivasi kerja karyawan perusahaan. - Membuat pendataan gaji seluruh karyawan perusahaan. - Mengatur proses-proses bisnis yang berhubungan dengan pemerintah. - Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Human Resource Development. 8. GM Project Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam kegiatan proyek konstruksi bangunan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Project bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu : 1. Divisi Admin Project - Menyiapkan keperluan tender serta melakukan perbandingan harga dalam melakukan pembelian material serta kontrak pekerjaanpekerjaan dari antara calon kontraktor-kontraktor yang potensial. - Memastikan kelengkapan serta menyimpan dokumentasi administratif proyek. - Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project. 2. Divisi Architecture Project - Melakukan perubahan rancangan jika diperlukan.

11 61 - Mengevaluasi jalannya konstruksi bangunan agar sesuai dengan hasil rancangan. - Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project. 3. Divisi Technical - Melakukan pengontrolan atas pekerjaan pembangungan sipil seperti struktur, keramik dan lainnya yang dilakukan oleh main kontraktor apakah telah sesuai dengan design dan spesifikasi yang disepakati bersama. - Melakukan pengontrolan atas pekerjaan electrical yang dilakukan oleh kontraktor apakah telah sesuai dengan design dan spesifikasi yang disepakati bersama. - Melakukan pengontrolan atas fisik escalator, AC, lift yang datang dan pekerjaan pemasangannya yang dilakukan oleh kontraktor. - Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.

12 Proses Bisnis Perusahaan Gambar 4.2 Rich Picture Proses Bisnis PT. Multi Artha Pratama (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) Penjelasan : Pihak perusahaan mengadakan promosi produknya dengan mengadakan eventevent dan agen sales akan menawarkan produknya kepada calon pembeli di eventevent tersebut. Pembeli yang datang akan dijelasin semua keunggulan dari perumahan yang ditawarkan. Apabila pembeli tertarik untuk membelinya, pembeli menyerahkan data diri kepada sales dan pembayaran angsuran pertama. Sales

13 63 kemudian akan menyerahkan data-data pembeli dan pembayaran angsuran pertama pembeli kepada Sales Admin. Sales Admin akan mengentri data tersebut ke dalam komputer dan sekalian untuk mengecek apakah pembeli tersebut sudah pernah menjadi pelanggan perusahaan atau belum serta kondisi kredit pembeli. Apabila memenuhi syarat, pembeli dapat menentukan ingin membayar langsung atau membayar dengan kredit. Perusahaan memberikan kebijakan sebanyak 60 kali angsuran tanpa terlebih dahulu membayar uang muka dengan suku bunga sebesar 7%. Pembeli akan diberikan dokumen kepemilikan dan bukti pembayaran angsuran pertama terhadap perumahan yang telah dibeli. Sales Admin kemudian memberikan pembayaran angsuran pertama pembeli ke bagian Accounting. Bagian Accounting akan menginput penerimaan kas dan penentuan tagihan kepada pembeli. Bagian Collection yang setiap bulannya akan menagih angsuran kepada pembeli. Setelah pembeli membayar angsuran tersebut, pembeli akan diberikan bukti pembayaran angsuran. Angsuran yang diterima oleh bagian Collection akan diserahkan kepada bagian Finance dan bagian Accounting akan mengupdate pembayaran pembeli ke dalam komputer. Pembeli dapat memberikan kesan dan keluhan ke bagian Customer Service perusahaan. Apabila desain perumahan kurang sesuai dengan keinginan pembeli, pembeli juga dapat mengajukan permohonan untuk perubahan desain dengan menghubungi bagian Customer Service jika perumahan yang dibeli masih dalam tahap pembangunan.

14 Produk Perusahaan PT. Multi Artha Pratama merupakan developer dari Bukit Golf Mediterania. Bukit Golf Mediterania merupakan satu-satunya lokasi terbaik di area Jakarta Utara pada umumnya dan Pantai Indak Kapuk pada khususnya. Adapun 5 keunggulan utama yang tidak bisa ditemukan di lokasi manapun di Pantai Indah Kapuk dan sekitarnya (Pluit, Muara Karang) maupun di tempat lainnya, yaitu : 1. Bebas banjir Bahaya banjir merupakan tantangan utama seluruh pengembang di belahan dunia manapun juga. Berangkat dari kesadaran tersebut, Bukit Golf Mediterania menempatkan bebas banjir sebagai komitmen utama. Bekerjasama dengan konsultan-konsultan ahli dari negara Belanda maka Water Management System Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk telah dirancang dengan jitu dan akurat, waduk-waduk sebagai pengendalian banjir dan saluran-saluran kota yang tertata baik, didesain dan direncanakan dengan cermat dan cantik. Unsur-unsur keindahan arsitektur diterapkan bersamaan dengan pengoptimalan view, sehingga view terbaik pun dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dan berekreasi bagi penghuninya. 2. Aksesbilitas keluar masuk tol Dengan telah dibukanya akses tol langsung dari Bimoli maupun bandara, maka pencapaian menuju dan keluar Bukit Golf Mediterania menjadi begitu singkat dan nyaman. Hanya 10 menit waktu yang diperlukan untuk menuju ataupun kembali dari Pusat Bisnis kota Jakarta (Mangga Dua / Sudirman).

15 65 3. Fasilitas terlengkap Sebagai pusat komersil & hunian ekslusif, Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk dilengkapi dengan International Chinese School (SD - SMA) & Sekolah Politeknik, pasar tradisional dengan manajemen profesional terbesar di Asia Tenggara, perbankan, pusat jajan dan makan, Rumah Sakit International Specialist Centre, hotel, apartemen mewah, lapangan golf, mall, showroom dan bengkel, pusat entertainment dan pusat komersial lainnya. 4. Jaringan keamanan 24 jam dengan sistem cluster Dengan adanya sistem cluster dan masing-masing cluster memiliki pintu gerbang tersendiri, maka sistem keamanan kawasan ini merupakan suatu jaminan. Diatas seluas 20 hektar, sekitar 2000 unit hunian eksklusif Bukit Golf Mediterania terbagi atas 9 cluster, berarti 9 pintu gerbang yang dijaga dengan sistem keamanan 24 jam yang canggih dan terpadu. Ke 9 cluster yang ada pada Bukit Golf Mediterania adalah : - Cluster Akasia - Cluster Cendana - Cluster Damar - Cluster Ebony - Cluster Flamboyan - Cluster Johar - Cluster Johar Hijau - Cluster Kenari

16 66 - Cluster Kenari Hijau Dan salah satu dari begitu banyak keunggulan Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk dibandingkan dengan kompleks hunian lainnya, adalah fasilitas jogging track yang sambung menyambung dengan 4 club house yang tersebar di antara 2000 unit hunian tersebut. 5. Desain arsitektur yang khas Di dalam ke 9 cluster tersebut, semua hunian tersebut didesain dengan gaya arsitektur yang berbeda di masing-masing cluster. Dari gaya arsitektur Mediterania, Klasik, Georgia, Kolonial, Italy dan Perancis, juga dikombinasikan dengan berbagai macam ukuran yang berbeda-beda, sehingga menjadikan hunian di kawasan Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk terlihat unik, menarik dan tidak membosankan. Demikian pula desain arsitektur rukan eksklusif yang bergaya klasik satu-satunya rukan dengan suasana yang nyaman dan hadir dengan konsep multifungsi yang pernah ada di seluruh kawasan Jakarta Utara dan Pantai Indah Kapuk pada khususnya.

17 67 Gambar 4.3 Denah Bukit Golf Mediterania - Pantai Indah Kapuk (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) Penjelasan : A. Golf Course B. South Club House (Golf Club) C. East Club House (Royal Mansion) D. North Club House (Country Club)

18 68 E. West Club House F. Diamond Circle Mall, Hotels & Business District G. Garden House H. The Golf, Kantor Pemasaran I. Rukan Cordoba Foodstreet & Town House J. Recreation Forest K. International Chinese School L. Rukan Eksklusif M. Fresh Market, Festival Market & Emerald Park N. Resort Apartment O. Gold Coast Village P. Diamond Golf Struktur Divisi Teknologi Informasi Gambar 4.4 Struktur Organisasi Divisi Teknologi Informasi (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

19 69 Tugas dan wewenang dalam divisi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut : 1. GM Teknologi Informasi - Merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi informasi yang ada pada perusahaan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. - Memantau, mengevaluasi, mengontrol dan melaporkan kinerja dari semua karyawan, masalah dan kinerja yang berada di dalam Divisi Teknologi Informasi. 2. Application Software Section - Menganalisa dan mengembangkan sistem dan aplikasi yang berjalan dalam perusahaan sehingga kinerja operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. - Melakukan evaluasi terhadap sistem dan aplikasi yang berjalan dalam perusahaan. - Membuat aplikasi baru yang dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan. - Membuat sistem dan aplikasi baru yang dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan. - Membuat laporan mengenai permasalahan yang ada dan bagaimana penanggulangannya. - Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi Informasi.

20 70 3. Client Service Section - Melakukan maintenance serta perbaikan komputer yang ada pada perusahaan. - Menangani masalah hardware maupun software yang terjadi pada user. - Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi Informasi. 4. Networking Section - Melakukan maintenance serta perbaikan terhadap jaringan komunikasi dan informasi serta server yang ada pada perusahaan. - Mendukung dan memelihara basis data perusahaan. - Menjaga dan mengawasi back up data. - Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi Informasi. 4.2 Aplikasi IT yang Telah Berjalan di Perusahaan Kondisi IT yang ada pada PT. Multi Artha Pratama yaitu : 1. Aplikasi Aplikasi yang sedang berjalan di PT. Multi Artha Pratama adalah IFCA. Aplikasi IFCA merupakan aplikasi pokok untuk keseluruhan operasional PT. Multi Artha Pratama baik untuk menangani internal perusahaan maupun external perusahaan yang mulai digunakan sejak tahun Aplikasi IFCA sendiri merupakan suatu sistem yang terintegrasi dimana masing-masing modul saling berkaitan dengan yang lainnya sehingga informasi yang

21 71 muncul di salah satu modul dapat diterima dari modul yang lain. Modulmodul yang ada yaitu : - Modul Accounts Payable Modul Accounts Payable merupakan modul yang disediakan sistem untuk menangani segala macam tagihan dari kreditor dan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada kreditor. Modul ini berintegrasi penuh dengan modul Purchase Order, Cash Book, Contractor Management, Project Ledger dan General Ledger. Modul Account Payable menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan kreditor. Pada peristiwa dimana terjadi perselisihan pada jumlah tagihan yang dikirimkan oleh kreditor atau kualitas barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan yang diinginkan, user dapat menahan pembayaran melalui option Hold/Release Payment by Transaction atau Hold/Release Payment by Creditor sampai masalah tersebut terselesaikan. Keistimewaan tambahan adalah pembayaran secara otomatis yang dapat dilakukan oleh sistem yang dapat mengurangi proses pembayaran invoice yang menyita banyak waktu untuk mengerjakannya. Selain itu sistem juga menyediakan edit listing yang digunakan untuk memeriksa data yang sudah dimasukkan, payment voucher dan mencetak cek. Kontrol tambahan yang sangat teliti dalam sistem menjadikan sistem menjaga data yang sudah dimasukkan sehingga tidak bisa diadakan perubahan dalam cek dan payment voucher ketika dokumen tersebut telah dicetak.

22 72 Gambar 4.5 Contoh Tampilan Modul Accounts Payable (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Untuk menangani segala macam tagihan dari kreditor dan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada kreditor. - Fungsi : Untuk memastikan adanya kas untuk membayar para kreditor. - Biaya : US $10.500,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Project.

23 73 - Modul Cash Book Modul ini digunakan untuk mengurus saldo bulanan di bank dengan detail transaksi yang memungkinkan user untuk melacak saldo di bank dan memonitor transaksi yang berhubungan dengan kas. Semua transaksi yang berhubungan dengan kas, secara otomatis disimpan di dalam sistem dengan menggunakan konsep kode bank. Dalam hal rekonsiliasi bank juga mudah karena sudah disiapkan fasilitasnya untuk mendapatkan laporan bank rekonsiliasi. Modul ini dimulai dengan beberapa master file yang harus di setup terlebih dahulu. Setelah selesai di setup, user dapat melanjutkan ke option Cash Entry. Tujuan utama dari option ini adalah untuk transaksi transfer antar bank, dan semua transaksi lain di luar dari piutang customer dan hutang kepada supplier. Sebelum user melakukan bank rekonsiliasi, semua transaksi cash dan bank sudah harus diposting. Semua dokumen yang sudah diposting akan ditampilkan dari file penampungan sementara untuk tujuan matching. Proses menampilkan data dengan menggunakan option Source Document Retrieval. Ada 3 status yang disediakan sistem, dimana pemakai dapat menggunakannya, apakah transaksi tersebut matched, canceled atau stopped. Jika ada transaksi yang salah, sistem menyediakan option Reverse Transaction Entry untuk mengembalikan lagi status yang tadi salah. Setelah itu, user dapat mencetak laporan bank rekonsiliasi. Nilai yang ada di laporan bank, harus diperbaharui di option Bank Statement Control File sebelum user

24 74 memproses laporan bank rekonsiliasi. Laporan lainnya juga tersedia seperti cash ledger dan cash flow. Gambar 4.6 Contoh Tampilan Modul Cash Book (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Untuk mengurus saldo bulanan di bank dengan detail transaksi yang memungkinkan user untuk melacak saldo di bank dan memonitor transaksi yang berhubungan dengan kas. - Fungsi : Dengan pencatatan transaksi yang up to date setiap waktu maka perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah arus kas.

25 75 - Biaya : US $2.100,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Finance dan divisi Accounting. - Modul Accounts Receiveable Modul Accounts Receiveable ini untuk menangani seluruh kegiatan piutang yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Untuk penagihan, user dapat memproses lebih lanjut melalui On-line Collection, Deposit Collection atau Post Dated Cheque Collection. Sistem ini juga menyediakan laporan perbandingan untuk keperluan kinerja manajemen, termasuk laporan untuk piutang yang telah lewat jatuh tempo dapat disajikan dengan tepat dan akurat melalui modul ini. Tahap awal yang perlu dilakukan sebelum menjalankan modul ini adalah menentukan kode perkiraan akuntansi yang dipakai dan dihubungkan dengan tabel General Ledger Interface seperti pada Project Account. Seluruh data-data penyewa, pemilik dan pelanggan yang lain harus disetting terlebih dahulu sebelum melakukan proses penagihan. Pengajuan tagihan dapat dilakukan dengan menggunakan option Schedules Billing dan untuk Miscellaneous/Other Invoice diajukan penagihan khusus serperti Extra Work, Billboard Rental, dan lain-lain. - Tujuan Awal : Untuk menangani seluruh kegiatan piutang yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya.

26 76 Gambar 4.7 Contoh Tampilan Modul Accounts Receiveable (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Fungsi : Untuk melacak piutang-piutang yang diberikan perusahaan sehingga piutang-piutang yang diberikan tersebut dapat dikontrol dengan mudah dan efektif. - Biaya : US ,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Collection dan divisi Sales Administration.

27 77 - Modul Cash Flow Modul Cash Flow adalah modul yang mencatat laporan keuangan tentang aliran kas yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan operasi sehari-harinya. - Tujuan Awal : Untuk mendata semua aliran kas perusahaan. - Fungsi : Untuk mengetahui aliran kas yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya. - Biaya : US $2.100,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Accounting. - Modul Contractor Management Modul Contractor Management merupakan suatu modul yang menangani segala informasi yang berhubungan dengan rencana kerja dari subkontraktor, serta proses klaim dan uang jaminan yang dilakukan. Ada 3 bagian dasar dari modul ini yaitu rencana kerja, kontrak dan klaim. User juga harus melakukan setup awal agar modul ini dapat berjalan sesuai dengan keinginan user.

28 78 Gambar 4.8 Contoh Tampilan Modul Contractor Management (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Untuk menangani segala informasi yang berhubungan dengan rencana kerja dari sub-kontraktor, serta proses klaim dan uang jaminan yang dilakukan. - Fungsi : Untuk mengawasi aktivitas dari kontraktor dan menyakinkan bahwa kontrak bangunan dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan budjet yang ditetapkan. - Biaya : US $3.500,-.

29 79 - Divisi yang Berhubungan : Divisi Project. - Modul General Ledger Pendekatan yang digunakan untuk modul General Ledger adalah terintegrasi penuh dengan buku besar tambahan lainnya dengan menggunakan Interim Journal File. Semua transaksi General Ledger yang dibuat melalui sub-ledger pertama-tama akan disimpan di dalam Interim Journal File, setelah itu data akan di-import sebelum dilakukan proses tutup atau tutup tahun untuk seluruh accounts. Alternatif lainnya, sistem ini memungkinkan semua transaksi untuk langsung diposting ke ledger tanpa disimpan dulu di file sementara. Modul ini memerlukan setup terlebih dahulu di master files yang berhubungan sebelum user menggunakan option data entry lainnya. Ada banyak variasi transaksi jurnal yang disediakan oleh sistem untuk membedakan masing-masing transaksi jurnal yang berbeda menurut sistem akuntansi umum. Selain dari jurnal entry, sistem juga menyediakan option lain untuk transaksi prepayment, reccuring, previous periode dan audit adjustment. Data lain yang diperoleh General Ledger adalah melalui External Journal Entry dimana berisi data transaksi dari modul lain yang akan diposting ke dalam modul ini juga. Untuk menyajikan laporan keuangan yang akurat dan pengawasan terhadap segala perubahan, user dapat menggunakan option tutup bulan atau tahun. Dengan menggunakan option ini, user hanya dapat merubah laporan periode yang sudah ditutup dengan

30 80 menggunakan option Previous Period Transaction Entry atau Audit Adjustment Entry. Sudah menjadi hal yang umum dalam suatu organisasi adanya multi departemen atau divisi dan dimana ada suatu biaya tertentu yang dibebankan untuk satu departemen terlebih dahulu. Dengan menggunakan option General Ledger Cost Apportionment Entry, user dapat mengalokasikan biaya tersebut ke dalam beberapa departemen berdasarkan nilai tertentu atau persentase. Dalam laporan keuangan, anggaran dari masing-masing divisi dan departemen dapat bersama-sama dilaporkan dengan biaya aktual. Anggaran dimasukkan melalui option Budget Entry, dan ada berbagai macam metode yang sudah disediakan oleh sistem. Gambar 4.9 Contoh Tampilan Modul General Ledger (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

31 81 - Tujuan Awal : Untuk mencatat semua pendapatan dan pengeluaran perusahaan. - Fungsi : Untuk membuat laporan keuangan setiap bulan ataupun setiap tahunnya. - Biaya : - Divisi yang Berhubungan : Divisi Finance dan divisi Accounting. - Modul Project Ledger Modul Project Ledger adalah modul yang menangani pembiayaan proyek serta analisa laba yang didapat dari semua pendapatan proyek setelah dikurangi dengan biaya proyek baik secara bulanan maupun secara akumulasi dari periode sebelumnya. User dapat membuat berbagai macam bentuk laporan proyek sesuai dengan yang diinginkan dengan berdasarkan kode biaya. Sistem ini juga menunjang komitmen akuntansi yang didapat dari modul Purchase Order dan Account Payable. Contohnya adalah ketika Purchase Order sudah dikirimkan kepada supplier maka liabilities akan timbul pada saat tagihan dari supplier diterima.

32 82 Gambar 4.10 Contoh Tampilan Modul Project Ledger (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Untuk menangani pembiayaan proyek serta analisa laba. - Fungsi : Untuk menangani proyek secara efisien, menjamin biaya yang dikeluarkan tidak melebihi batas yang ditentukan dan untuk mengetahui dan melacak status proyek. - Biaya : US $7.000,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Project.

33 83 - Modul Purchase Order Modul Purchase Order membantu perusahaan untuk mengatur proses pembelian dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Sistem ini membutuhkan master file setup khusus di masing-masing master file yang berhubungan, termasuk jenjang atau tingkatan untuk pengambil keputusan dan jabatan orang yang berwenang untuk batas persetujuan sampai nilai tertentu. Hanya pembelian yang benar dengan persetujuan yang sesuai dapat masuk ke dalam sistem dan menghasilkan Purchase Order sebagaimana mestinya. Data secara teratur dimasukkan ke dalam sistem dari option Purchase Order Entry, dan user perlu mengidentifikasikan siapa yang memberikan persetujuan sebelum akhir dari data entry. Draft copy dari Purchase Order dapat dihasilkan dan dicetak keluar dari sistem. Purchase Order Entry yang sudah dilengkapi lalu siap untuk disahkan dan disetujui. Pada saat proses pengesahan berlangsung, sistem akan menghasilkan dua lembar Purchase Order dan masing-masing adalah untuk penjual dan untuk bagian arsip. Selama proses pemasukan data entry, sistem akan dapat mengontrol pengeluaran dengan cara mencocokan anggaran yang tersedia untuk biaya per unit barang. Sistem akan mengontrol setiap transaksi yang sudah melewati jumlah anggaran yang sudah ditetapkan, untuk itu perusahaan dapat secara efektif mengatur pengeluaran yang telah ditetapkan untuk setiap divisi dan departemen. Sistem ini menyediakan beberapa perhitungan untuk sistem pengawasan anggaran yang baik dan mengecek untuk

34 84 budget baik dengan cara pengawasan departemen atau pengawasan laporan. Sistem akan menghasilkan laporan berbeda untuk membantu manajemen melaporkan khususnya Purchase Order Status Report dan Departemental Account Summary Report. Gambar 4.11 Contoh Tampilan Modul Purchase Order (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Membantu perusahaan untuk mengatur proses pembelian dengan cara yang lebih efektif dan efisien. - Fungsi : Untuk mencatat setiap pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. - Biaya : US $2.100,-.

35 85 - Divisi yang Berhubungan : Divisi Project. - Modul Report Writer Modul Report Writer adalah modul yang digunakan untuk mensetup report di munculin sesuai dengan yang kita inginkan. - Tujuan Awal : Untuk mengatur report yang ingin dihasilkan. - Fungsi : Untuk mensetup report di munculin sesuai dengan yang kita inginkan. - Biaya : US $2.100,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Accounting, Divisi Finance, Divisi Collection, Divisi TI, Divisi Project, Divisi Sales Administration dan Divisi Customer Service. - Modul Master Files Maintenance Modul Master Files Maintenance adalah dasar dari seluruh komputerisasi dan oleh karena itu harus diimplementasikan dengan baik dengan kode yang disesuaikan. Standar hierarki bagi Modul Master Files Maintenance adalah terbagi ke dalam 3 tingkatan yaitu level 1 (Module), level 2 (Event) dan level 3 (Option). Modul Master Files Maintenance digunakan sebagai perpustakaan atau gudang untuk kode yang digunakan di dalam

36 86 sistem. Hal ini akan menghindari repetisi atau penggandaan hasil pengkodean secara berlebihan. - Tujuan Awal : Menyusun semua kode utama yang diperlukan untuk menjalankan sistem dan menyediakan contoh kode serta menunjukkan tipe kode yang digunakan. - Fungsi : Sebagai perpustakaan atau gudang untuk kode yang digunakan di dalam sistem. - Biaya : US $4.200,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi. - Modul Sales Administration Modul Sales Administration meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatasi operasi sehari-hari mulai dari pejualan sampai pada unit kosong yang dimiliki. Setelah pembeli melakukan transaksi maka berkasberkas penjualan akan dicetak. Sistem akan menentukan schedule penagihan yang berbeda untuk tiap-tiap jenis property yang berbeda dan tagihan bisa dicetak secara otomatis ketika penjualan sudah dikonfirmasikan.

37 87 Gambar 4.12 Contoh Tampilan Modul Sales Administration (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatasi operasi sehari-hari mulai dari pejualan sampai pada unit kosong yang dimiliki. - Fungsi : Untuk mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi dalam perusahaan. - Biaya : US $3.500,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Sales Administration.

38 88 - Modul Fixed Asset Modul Fixed Asset memberikan sebuah metode secara sistematik untuk mendata semua transaksi fixed asset dan juga membantu manajemen mengontrol semua fixed asset perusahaan. Dengan modul ini, kita akan mengetahui semua informasi atas semua fixed asset yang ada di perusahaan. Gambar 4.13 Contoh Tampilan Modul Fixed Asset (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Untuk mendata semua transaksi fixed asset dan juga membantu manajemen mengontrol semua fixed asset perusahaan.

39 89 - Fungsi : Untuk mengetahui semua informasi atas semua fixed asset yang ada di perusahaan. - Biaya : US $2.100,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Accounting. - Modul System Administration Modul System Administration merupakan sebuah modul yang mengijinkan user untuk mengubah tampilan dari program aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang mereka inginkan. Modul ini memungkinkan untuk melakukan penambahan user, menentukan apa yang bisa digunakan oleh user dan mengontrol setiap user di dalam sistem. Modul ini menyediakan keamanan dengan membatasi penggunaan option bagi setiap user. Dengan modul ini, kita dapat menentukan user dan menempatkannya ke dalam masing-masing grup. Tiap-tiap grup ini nantinya akan diputuskan hak untuk setiap user yang berada di dalam grup tersebut. - Tujuan Awal : Untuk mengubah tampilan dari program aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang mereka inginkan.

40 90 - Fungsi : Untuk melakukan penambahan user, menentukan apa yang bisa digunakan oleh user, mengontrol setiap user di dalam sistem dan menjaga keamanan sistem. - Biaya : US $3.500,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi. - Modul Inventory Control Gambar 4.14 Contoh Tampilan Modul Inventory Control (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) Modul Inventory Control adalah modul yang digunakan untuk mengontrol dan mendata barang-barang yang ada di dalam perusahaan.

41 91 Barang-barang tersebut bisa merupakan barang baku yang dibeli ataupun barang yang siap untuk dijual. - Tujuan Awal : Untuk mengontrol dan mendata barang-barang yang ada di dalam perusahaan. - Fungsi : Untuk mengatur inventaris perusahaan. - Biaya : US $2.100,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Project. - Modul Customer Service Customer Service merupakan pemenuhan dan penanganan semua permintaan jasa dari pemilik dan penyewa serta juga jasa maintenance rutin. Semua permintaan atas layanan yang diterima akan ditugaskan kepada karyawan yang berhubungan untuk tujuan follow up. Modul Customer Service melayani sebagai sebuah pusat Customer Service untuk memfasilitasi semua permintaan yang diajukan oleh pemilik dan penyewa atas jasa yang diinginkan. Semua informasi dari permintaan yang diajukan dan biayanya tersebut akan disimpan di dalam modul Customer Service.

42 92 Gambar 4.15 Contoh Tampilan Modul Customer Service (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Melayani sebagai sebuah pusat Customer Service untuk memfasilitasi semua permintaan yang diajukan oleh pemilik dan penyewa atas jasa yang diinginkan. - Fungsi : Untuk pemenuhan dan penanganan semua permintaan jasa dari pemilik dan penyewa serta juga jasa maintenance rutin. - Biaya : US $3.500,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Customer Service.

43 93 - Modul Tenancy Management Modul Tenancy Management digunakan untuk menangani dan mengatur penyewa dan pemilik dari property yang ada. Modul ini diberikan oleh pihak perusahaan kepada pihak pengelola. Di dalam modul ini juga menangani kontrak antara pihak pengelola dengan para penyewa serta pemilik dari perumahan. Modul ini juga akan berisikan informasi lengkap mengenai penyewa dan pemilik dari perumahan. Gambar 4.16 Contoh Tampilan Modul Tenancy Management (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) - Tujuan Awal : Untuk menangani dan mengatur penyewa dan pemilik dari property.

44 94 - Fungsi : Sebagai pusat informasi mengenai penyewa dan pemilik dari perumahan. - Biaya : US $2.100,-. - Divisi yang Berhubungan : Pihak Pengelola. - Modul Meter Utility Gambar 4.17 Contoh Tampilan Modul Meter Utility (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) Modul Meter Utility merupakan modul yang digunakan untuk melacak pemakaian utility di dalam kondominium, pertokoan, perkantoran atau kompleks. Modul ini menangani masalah pemakaian air, listrik, sampah

45 95 dan gas. Modul ini diberikan perusahaan kepada pihak pengelola. Pihak pengelola akan menagih kepada penyewa atau pemilik berdasarkan pemakaian meteran masing-masing. - Tujuan Awal : Untuk melacak pemakaian utility di dalam kondominium, pertokoan, perkantoran atau kompleks. - Fungsi : Untuk menangani masalah pemakaian air, listrik, sampah dan gas. - Biaya : US $2.100,- - Divisi yang Berhubungan : Pihak Pengelola. 2. Infrastruktur Infrastruktur yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu : 1. Platform (Hardware dan Software) Perusahaan membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mana dibutuhkan untuk membantu divisi-divisi yang ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari. Perangkat keras yang digunakan oleh perusahaan adalah : - PC (Personal Computer) Ada 250 unit komputer yang digunakan oleh perusahaan. Biaya investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli komputer

46 96 adalah sebesar US $ dimana harga masing-masing komputer adalah sekitar US $350,- dengan spesifikasi sebagai berikut Pentium(R) 4 CPU 2,4GHz-2,8GHz, Motherboard, Memory 256MB- 512MB, VGA MB, Hardisk Capacity GB dan CD ROM/DVD ROM. - Printer Ada 85 unit printer yang tersedia dengan spesifikasi sebagai berikut : Epson LX-300+ II sebanyak 50 unit dengan harga per unit US $175 dan Epson Stylus C67 sebanyak 35 unit dengan harga per unit US $95 Biaya investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli printer adalah sebesar US $12.075,-. - Scanner Ada 15 unit scanner yang tersedia dengan spesifikasi HP ScanJet 2400 dengan harga per unit sebesar US $80. Biaya investasi yang dibutuhkan oleh perushaaan untuk membeli scanner adalah sebesar US $1.200,-. - Server Biaya investasi untuk server adalah US $10.000,- yang digunakan untuk membeli 2 unit komputer dan strorage untuk menyimpan datadata perusahaan. Lisensi perangkat lunak yang dibeli oleh perusahaan adalah : - Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Professional/XP Professional/Server 2003 Enterprise Edition

47 97 Perusahaan memiliki 250 unit komputer yang tersebar di semua divisi yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows dimana 100 unit komputer masih menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 2000 dengan harga US $100,- dan 150 unit lainnya menggunakan Microsoft Windows XP Professional dengan harga US $220,-. Sedangkan untuk 2 unit komputer server perusahaan menggunakan Microsoft Windows Server 2003 Enterprise Edition dengan harga US $850,-. Biaya investasi awal untuk membeli sistem operasi adalah sebesar US $44.700,-. - Microsoft Office 2000 Professional/XP Professional/Live Communications Server 2003 Perusahaan menggunakan Microsoft Office untuk menjalankan proses bisnis serhari-harinya dengan rincian sebagai berikut 100 Microsoft Office 2000 Professional dengan harga US $ 120,- dan 150 Microsoft Office XP Professional dengan harga US $ 240,-. Sedangkan untuk server perusahaan menggunakan Microsoft Office Live Communications Server 2003 dengan harga US $ 40,-. Biaya investasi awal untuk membeli Microsoft Office adalah sebesar US $38.080,-. - Tujuan Awal : Memudahkan user untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan.

48 98 - Fungsi : Hardware berfungsi untuk menjalankan sistem secara fisik yaitu melakukan input data ke dalam sistem, serta mengambil output yang dihasilkan oleh sistem. Sedangkan software berfungsi sebagai interface yang memungkinkan user menginstruksikan sistem untuk bekerja sesuai dengan keinginan user. - Biaya : US $ ,-. Tabel 4.1 Biaya Platform (Hardware dan Software dalam 1 tahun) Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : Biaya Hardware : Personal Computer Printer Epson LX-300+ II Printer Epson Stylus C Scanner HP ScanJet Server Biaya Software : OS Windows 2000 Professional OS Windows XP Professional OS Windows Server 2003 Enterprise Edition Microsoft Office 2000 Professional Microsoft Office XP Professional Microsoft Office Live Communication Server Biaya Update Hardware & Software Total Biaya Divisi yang Berhubungan : 2. Network Divisi Teknologi Informasi. Network merupakan jaringan yang menghubungkan seluruh user melalui komputernya.

49 99 - Tujuan Awal : Untuk membangun suatu workfield yang saling terkoneksi dan saling berhubungan. - Fungsi : Untuk menghemat waktu dalam penukaran data dan informasi perusahaan serta menghubungkan setiap unit komputer yang ada dalam perusahaan. - Biaya : US $8.000,-. Tabel 4.2 Biaya Network (dalam 1 tahun) Keterangan Harga (US $) Biaya Investasi Awal : Pembuatan Local Area Network 3000 Biaya Update Local Area Network 5000 Total Biaya Divisi yang Berhubungan : 3. System Divisi Teknologi Informasi. Perusahaan menggunakan Lotus Notes 6.5 sebagai sarana untuk para karyawannya dengan harga per client US $100,-. - Tujuan Awal : Sebagai sarana karyawan perusahaan. - Fungsi : Untuk menampung serta address book dan kalender kegiatan karyawan perusahaan.

50 100 - Biaya : US $27.500,-. Tabel 4.3 Biaya System (dalam 1 tahun) Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : Lotus Notes Biaya Update Sistem 2500 Total Biaya Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi. 4. Internet/Intranet Security Internet/Intranet Security merupakan perangkat keamanan yang dipasang untuk mencegah adanya penyalahgunaan akses dan hacker yang akan mencuri data dan informasi perusahaan. Perusahaan menggunakan McAfee Total Protection for Enterprise dengan harga US $20,- per komputer. - Tujuan Awal : Untuk menjaga data dan informasi perusahaan. - Fungsi : Sistem menjadi terlindungi dari serangan dari pihak yang tidak berkepentingan sehingga dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan akses dan pencurian data perusahaan. - Biaya : US $7.500,-.

51 101 Tabel 4.4 Biaya Internet/Intranet Security (dalam 1 tahun) Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : McAfee Total Protection for Enterprise Biaya Update Sistem 2500 Total Biaya Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi. 3. Services (Layanan) Layanan atau services yang ada di PT. Multi Artha Pratama adalah sebagai berikut : 1. Helpdesk Helpdesk merupakan layanan untuk membantu user dalam menangani masalah-masalah yang muncul pada aplikasi maupun pada komputernya. - Tujuan Awal : Membantu user yang menghadapi masalah dalam penggunaan aplikasi ataupun kendala yang muncul pada komputernya. - Fungsi : Sebagai media informasi untuk mencari solusi bagi user yang mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi. - Biaya : US ,-. - Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi.

52 102 Tabel 4.5 Biaya Helpdesk (dalam 1 tahun) Keterangan Total (US $) Biaya operasional selama 1 tahun Total Biaya Maintenance Maintenance merupakan layanan untuk mendukung instalansi dan pemeliharaan sistem yang ada di perusahaan. - Tujuan Awal : Mendiagnosa, memperbaiki dan memelihara sistem yang ada di perusahaan serta melakukan upgrade sistem jika diperlukan. - Fungsi : Mengurangi kerusakan atau mencegah kesalahan-kesalahan yang timbul karena masalah teknis sehingga dapat meningkatkan performa sistem perusahaan. - Biaya : US $57.000,-. Tabel 4.6 Biaya Maintenance (selama 1 tahun) Keterangan Total (US $) Biaya operasional selama 1 tahun Biaya maintenace Software & Hardware Network 5000 Sistem Total Biaya Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi.

53 Security Monitoring Security Monitoring digunakan untuk memantau arus keluar masuk informasi dan data dalam perusahaan. - Tujuan Awal : Untuk mengatur jalannya arus informasi dan data dalam perusahaan. - Fungsi : Untuk menjamin keamanan aliran data dan informasi perusahaan. - Biaya : US $6.000,-. Tabel 4.7 Biaya Security Monitoring (selama 1 tahun) Keterangan Total (US $) Biaya operasional selama 1 tahun 6000 Total Biaya Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi. 4. Management (Manajemen) Proses managemen yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu : 1. Budgeting and Planning Perusahaan selalu melakukan perencanaan dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi baru yang diperlukan dengan mengadakan rapat dan konsultasi dengan pihak internal perusahaan seperti direktur dan pihak-pihak yang berhubungan dengan aplikasi baru

54 104 tersebut maupun dengan external perusahaan seperti vendor. Perencanaan dilakukan supaya perusahaan tahu kapan proyek tersebut selesai dan berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. - Tujuan Awal : Untuk mengatur suatu proyek sistem dapat diselesaikan dengan sumber daya yang tersedia dan batas waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. - Fungsi : Menjamin suatu proyek sistem dapat berjalan sesuai dengan rencana. - Biaya : US $12.000,-. Tabel 4.8 Biaya Budgeting & Planning (dalam 1 tahun) Keterangan Total (US $) Biaya operasional selama 1 tahun Total Biaya Divisi yang Berhubungan : 2. Training Divisi Teknologi Informasi. Perusahaan selalu melakukan training kepada karyawannya agar mereka dapat terus belajar dan berkembang serta dapat dengan mudah menjalankan aplikasi yang mereka gunakan setiap harinya.

55 105 - Tujuan Awal : Untuk meningkatkan nilai utilitas sistem sekaligus kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. - Fungsi : Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dari karyawan perusahaan. - Biaya : US $ ,-. Tabel 4.9 Biaya Training (dalam 1 tahun) Keterangan Total (US $) Biaya materi pengajaran 5000 Gaji pengajar training Biaya pengembangan Total Biaya Divisi yang Berhubungan : Divisi Teknologi Informasi dan divisi Human Resource Development. Persentase dari masing-masing sumber daya lights on yaitu untuk aplikasi 40%, infrastruktur 25%, services 15% dan manajemen 20%.

56 106 Gambar 4.18 Persentase Portfolio Lights On (Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama) 4.3 Aplikasi Proyek IT yang Sedang Direncanakan oleh Perusahaan Aplikasi proyek IT yang sedang direncanakan oleh PT. Multi Artha Pratama adalah sebagai berikut : 1. Human Resource Information System Human Resource Information System merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di PT. Multi Artha Pratama. - Tujuan Awal : Mencatat semua informasi yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan.

57 107 - Fungsi : Sebagai indikator yang menggambarkan prestasi, kinerja, payroll serta produktivitas karyawan PT. Multi Artha Pratama. - User : Divisi Human Resource Development. - Biaya : US $25.000,-. - Dampak Apabila Proyek Tertunda : Penyebaran informasi yang masih berupa paper based di divisi Human Resource Development yang cenderung memakan waktu dan biaya. 2. Knowledge Management Knowledge Management merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat untuk memenuhi kegiatan operasional di PT. Multi Artha Pratama. - Tujuan Awal : Mempercepat proses penyebaran informasi dan proses pembelajaran dalam perusahaan. - Manfaat : Knowledge karyawan perusahaan dalam menangani setiap masalah yang muncul tidak akan hilang begitu saja dan dapat disimpan untuk karyawan yang lain yang menghadapi masalah yang sama di masa mendatang. - User : Semua Divisi.

58 108 - Biaya : US $15.000,-. - Dampak Apabila Proyek Tertunda : Knowlegde karyawan yang ada dapat hilang begitu saja jika tidak didokumentasikan. 3. IFCA In House IFCA In House merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat untuk memenuhi kegiatan operasional yang tidak terdapat pada modul-modul aplikasi IFCA. - Tujuan Awal : Menambah modul-modul tambahan yang dapat membantu kegiatan operasional perusahaan yang tidak terdapat pada aplikasi IFCA. - Fungsi : Sebagai suatu aplikasi pendukung yang mendukung kegiatan operasional perusahaan. - User : Semua Divisi. - Biaya : US $35.000,- - Dampak Apabila Proyek Tertunda : Penanganan properti perusahaan dan pembuatan laporan menjadi kurang optimal.

59 Analisis Kondisi Lingkungan Industri Analisis Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter 1. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Kekuatan tawar menawar pembeli dalam perusahaan PT. Multi Artha Pratama sangatlah besar pengaruhnya. Pembeli adalah stakeholder yang berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk menarik sejumlah pelanggan maka PT. Multi Artha Pratama mengadakan sejumlah promosi misalnya dengan memberikan undangan yang dihibur oleh sejumlah artis ternama dan pemberian door prize. Konsumen yang membeli real estate perumahan adalah masyarakat menengah ke atas. Perusahaan juga mencari berbagai cara untuk menarik pembeli sebanyakbanyaknya agar loyal kepada perusahaan. Kekuatan tawar menawar pembeli dalam PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan tinggi karena pembeli mempunyai pilihan untuk membeli property pada perusahaan lain yang berada di lokasi tersebut. 2. Ancaman dari Pesaing Perusahaan pesaing adalah perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dan tingkatannya diatas atau sama dengan perusahaan. Perusahaan yang menjadi pesaing PT. Multi Artha Pratama adalah PT. Sejahtera Persada yang menangani Cluster Manyar PIK, PT. Sinar Anugerah Semesta yang menangani Lotus Palace, dan PT. Grisenda yang menangani Taman Grisenda. Pesaing-pesaing tersebut sama-sama merupakan developer real estate khususnya di daerah Pantai Indah Kapuk. Ancaman dari pesaing

60 110 dalam industri yang sejenis yaitu dalam bidang developer bisa dikatakan rendah karena brand image perusahaan PT. Multi Artha Pratama sudah bagus. 3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok PT. Multi Artha Pratama bekerja sama dengan perusahaan Witteveen+Bos dari Belanda dalam membangun sistem polder dan memakai standar internasional. Selain itu PT. Multi Artha Pratama juga bekerja sama dengan PT Cahayamurni Dirganusa dalam tender pekerjaan Mekanikal & Elektrikal untuk penunjang Instalasi Pengolahan Air Minum di Pantai Indah Kapuk yang digunakan untuk memproduksi tidak hanya air bersih melainkan air layak minum untuk memenuhi kebutuhan perumahan Bukit Golf Mediterania. Untuk sliding dan folding doors, PT. Multi Artha Pratama bekerja sama dengan PT. Karya Mandiri Sepakat. Sebelum bekerja sama dengan pemasok, PT. Multi Artha Pratama melakukan suatu perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa yang akan datang. Kekuatan tawar menawar pemasok pada perusahaan PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan rendah karena perusahaan tidak hanya tergantung pada 1 pemasok saja dan bisa memilih pemasok-pemasok yang lain yang cocok dengan kualitas yang diinginkan perusahaan. 4. Ancaman Pendatang Baru Tidak terlalu banyak perusahaan baru yang bergerak di industri ini dikarenakan memerlukan modal yang besar, selain itu PT. Multi Artha Pratama telah memiliki citra yang baik karena merupakan perusahaan

61 111 gabungan dari 3 developer besar yaitu Agung Sedayu Group, Agung Podomoro Group dan Salim Group. Jadi munculnya pendatang baru tidak menjadi ancaman yang besar bagi perusahaan, bahkan dengan adanya pesaing baru tersebut, maka dapat dijadikan suatu tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Untuk pesaing barunya adalah PT. Wira Sakti Surya Persada yang menangani Metro Broadway. Ancaman pendatang baru pada industri ini bisa dikatakan rendah karena untuk memasuki industri ini membutuhkan modal yang tidak sedikit sehingga menjadi hambatan untuk memasuki industi ini. 5. Ancaman Produk Pengganti Produk pengganti real estate adalah apartemen serta properti- properti yang di sewakan dan real estate yang dikembangkan oleh pemerintah, contohnya rumah susun. Pemerintah membangun rumah susun untuk membantu kalangan menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau. Dibandingkan rumah susun yang di tawarkan oleh pemerintah, PT. Multi Artha Pratama menawarkan produk yang lebih mahal tetapi dengan fasilitas yang lengkap dan kemudahan pembayaran yang dapat diangsur 60 kali angsuran tanpa uang muka dengan suku bunga sebesar 7%. IT disini mempunyai peranan penting yaitu melahirkan inovasi produk baru agar perusahaan mempunyai keunggulan bersaing dari produk penggantinya. Ancaman produk pengganti bisa dikatakan menengah karena ada beberapa konsumen yang lebih mementingkan kualitas dan ada juga yang lebih mementingkan kuantitas sehingga juga tergantung kepada konsumen itu

62 112 sendiri ingin membeli perumahan yang berkualitas ataupun perumahan yang lebih murah dengan kualitas yang setara. Gambar 4.19 Analisis Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter PT. Multi Artha Pratama (Sumber : Pengolahan Data) Analisis Value Chain Porter Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Multi Artha Pratama meliputi: Primary Activities 1. Feasibility Study Memperoleh lahan yang strategis untuk dikembangkan, melakukan riset atau studi apakah daerah tersebut menguntungkan, akan dijual berapa untuk mendapatkan keuntungan serta berdasarkan daerah tersebut dengan konsep apa bangunan akan dibangun.

63 Design and Built Merancang produk mulai dari segi sipil, membangun serta mengawasi produk yang dikembangkan, melakukan proses tender untuk mencari kontraktor yang cocok dari segi harga maupun kualitas. 3. Product PT. Multi Artha Pratama menghasilkan produk yang berkualitas tinggi berupa apartemen dan perumahan elit. 4. Indent Mengidentifikasi kebutuhan pembeli dan calon pembeli dan melakukan kegiatan promosi serta menentukan strategi pemasaran. 5. Service Memberikan konsep tempat tinggal yang nyaman untuk ditinggali, yang dekat dengan pusat kota, memberikan fasilitas yang terbaik kepada konsumennya, memberikan guarantee pada triwulan pertama jika ada kerusakan produk, dan menjanjikan serah terima tepat waktu. Support Activities 1. Infrastruktur Perusahaan Bagian Project, Accounting dan Finance. 2. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen SDM di PT. Multi Artha Pratama dikelola oleh divisi Human Resource Development yang meliputi kegiatan perekrutan karyawan, alokasi karyawan, penetapan gaji dan tunjangan karyawan, pelatihan karyawan, pengawasan kinerja karyawan dan mengatur jadwal kegiatan.

64 Pengembangan Produk dan Teknologi Penggunaan jaringan untuk menghubungkan komputer-komputer, menggunakan beberapa aplikasi untuk mempermudah aktivitas bisnis, dan melakukan market research. 4. Procurement Memilih dan mengkoordinir partner bisnis (kontraktor dan arsitek). Kegia tan Pendukung Infrastruktur Manajemen Sumber Daya Pengembangan Produk dan Teknologi Procurement Feasibility Study Memperoleh lahan yang strategis untuk dikembangkan, melakukan riset atau studi apakah daerah tersebut menguntungka n Design and Built Merancang produk, membangun serta mengawasi produk, melakukan proses tender untuk mencari kontraktor Bagian Project, Finance dan Accounting Perekrutan, alokasi, penetapan gaji dan tunjangan, pelatihan, pengawasan kinerja karyawan dan mengatur jadwal kegiatan Penggunaan jaringan, menggunakan beberapa aplikasi untuk mempermudah aktivitas bisnis, dan market research Memilih dan mengkoordinir partner bisnis (kontraktor dan arsitek) Product PT. Multi Artha Pratama menghasilkan produk yang berkualitas tinggi berupa apartemen mewah Indent Mengidentifik asi kebutuhan pembeli dan calon pembeli, melakukan kegiatan promosi serta menentukan strategi pemasaran Servicing Memberikan konsep tempat tinggal yang nyaman, dekat dengan pusat kota, memberikan fasilitas yang terbaik, memberikan guarantee, dan menjanjikan serah terima tepat waktu. Gambar 4.20 Analisis Value Chain Porter Tambaha n Nilai-biaya = profit (margin ) PT. Multi Artha Pratama (Sumber : Pengolahan Data)

65 Analisis SWOT Pada tahapan analisis ini, terbagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan digunakan untuk mengetahui kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan. Sedangkan lingkungan eksternal digunakan untuk mengetahui ancaman maupun kesempatan atau peluang yang ada. Adapun data yang diperoleh berasal dari hasil analisis lingkungan dan hasil wawancara dengan manager dari perusahaan tentang pandangannya terhadap lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan Analisis Lingkungan Internal Perusahaan Analisis lingkungan internal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi kekuatan yang dimiliki perusahaan dan apa saja yang menjadi kelemahan dari perusahaan. Berikut ini adalah kekuatan dan kelemahan dari PT. Multi Artha Pratama : Kekuatan Hasil rekapitulasi terhadap faktor kekuatan internal PT. Multi Artha Pratama yaitu :

66 116 Tabel 4.10 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal PT. Multi Artha Pratama No Faktor Kekuatan Perusahaan 1 Memiliki citra yang baik 2 Memiliki modal yang besar 3 Perumahan real estate yang berkualitas tinggi dengan fasilitas yang lengkap 4 Lokasi perumahan yang strategis 5 Memiliki top manajemen yang baik - Memiliki citra yang baik. Perusahaan PT. Multi Artha Pratama dikatakan memiliki citra yang baik dan terpercaya karena PT. Multi Artha Pratama merupakan perusahaan gabungan dari Agung Sedayu Group, Agung Podomoro Group dan Salim Group. - Memiliki modal yang besar. Karena merupakan perusahaan gabungan maka perusahaan PT. Multi Artha Pratama memiliki modal yang besar untuk mendukung kegiatan bisnisnya. - Perumahan real estate yang berkualitas tinggi dengan fasilitas yang lengkap. Perumahan yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki fasilitas yang paling lengkap seperti sekolah internasional, pasar tradisional, pusat belanja dan makan, rumah sakit, hotel, lapangan golf, mall, showroom

67 117 dan bengkel, pusat entertainment dan pusat komersial lainnya. Selain itu perumahan tersebut dijaga dengan sistem keamanan 24 jam yang canggih dan juga untuk menangani masalah banjir yang biasa terjadi maka dibangun sistem polder yang merupakan hasil kerja sama dengan konsultan ahli dari Belanda. - Lokasi perumahan yang strategis. Lokasi proyek perumahan real estate yang berada di kawasan strategis yaitu adanya daerah industri di daerah Kapuk Kamar dan juga letaknya yang dekat dengan pusat lalu lintas internasional yaitu Bandara Soekarno Hatta, menyebabkan kawasan ini cukup populer di mata asing lainnya. - Memiliki top manajemen yang baik. Perusahaan memiliki top manajemen yang baik dan profesional yang ahli dibidangnya masing-masing sesuai dengan spesifikasi jabatan maupun tuntutan strategi bisnis perusahaan.

68 118 Kelemahan Hasil rekapitulasi terhadap faktor kelemahan internal PT. Multi Artha Pratama yaitu : Tabel 4.11 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal PT. Multi Artha Pratama No Faktor Kelemahan Perusahaan 1 Aplikasi pendukung sistem masih kurang sempurna 2 Turn over karyawan yang tinggi 3 HRD masih manual 4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing 5 Biaya produksi yang tinggi - Aplikasi pendukung sistem masih kurang sempurna. Aplikasi IFCA yang digunakan oleh perusahaan masih kurang cocok dengan kegiatan operasional perusahaan sehingga ada beberapa kegiatan operasional sehari-hari masih belum terkoneksi dengan aplikasi. Dikarenakan dengan itu maka perusahaan membangun sebuah aplikasi baru untuk menambah modul-modul tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak terdapat dalam aplikasi IFCA. - Turn over karyawan yang tinggi Turn over karyawan di perusahaan PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan tinggi karena karyawan yang bekerja di perusahaan rata-rata

69 119 merupakan fresh graduate yang cenderung mencari pengalaman sehingga dapat dikatakan loyalitas karyawan terhadap perusahan masih kurang. - HRD masih manual. Dokumentasi yang masih kurang terstruktur dan bersifat manual serta paper based di bagian HRD sehingga untuk mencari suatu informasi di bagian HRD membutuhkan waktu sehingga sekarang perusahaan lagi membangun aplikasi Human Resource Information System yang dibuat untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada pada perusahaan. - Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. Perumahan real estate yang dibuat perusahaan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing yang lain karena fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan lengkap serta dengan perumahan yang elit. - Biaya produksi yang tinggi Biaya produksi yang semakin hari semakin menginkat seperti contohnya pembelian bahan baku untuk proyek bangunan yang semakin meningkat yang juga akan berdampak kepada harga penjualan produk.

70 Tabel 4.12 Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT. Multi Artha Pratama Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 S-1 Memiliki citra yang baik ,33 0,5 0,5 0, S-2 Memiliki modal yang besar. 0,33 1 0,5 0,5 0, ,5 0,5 S-3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap S-4 Lokasi perumahan yang strategis , , ,5 S-5 Top manajemen yang berkualitas ,33 0, ,5 W-1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 2 0,5 0,5 2 0, W-2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0, ,5 0,5 W-3 HRD masih manual. 0,5 0,5 0,33 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 W-4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,5 2 0,5 0,5 1 0, W-5 Biaya produksi yang tinggi , ,5 1 Total 12, , ,5 10,5 16, ,5 120

71 Tabel 4.13 Normalisasi Bobot Faktor Internal PT. Multi Artha Pratama Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 Total Bobot S-1 Memiliki citra yang baik. 0,07 0,19 0,07 0,05 0,04 0,05 0,12 0,1 0,17 0,11 0,97 0,097 S-2 Memiliki modal yang besar. 0,03 0,05 0,1 0,05 0,04 0,19 0,06 0,1 0,04 0,05 0,71 0,071 S-3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 0,23 0,13 0,19 0,2 0,26 0,19 0,12 0,15 0,17 0,21 1,85 0,185 S-4 Lokasi perumahan yang strategis. 0,16 0,13 0,1 0,1 0,18 0,05 0,12 0,1 0,17 0,05 1,16 0,116 S-5 Top manajemen yang berkualitas. 0,16 0,13 0,07 0,05 0,09 0,19 0,12 0,1 0,08 0,05 1,04 0,104 W-1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 0,16 0,03 0,1 0,2 0,04 0,09 0,12 0,1 0,17 0,11 1,12 0,112 W-2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,04 0,05 0,1 0,05 0,04 0,05 0,06 0,1 0,04 0,05 0,58 0,058 W-3 HRD masih manual. 0,04 0,03 0,07 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,46 0,046 W-4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,04 0,13 0,1 0,05 0,09 0,05 0,12 0,1 0,08 0,21 0,97 0,097 W-5 Biaya produksi yang tinggi. 0,07 0,13 0,1 0,2 0,18 0,09 0,12 0,1 0,04 0,11 1,14 0,114 Total

72 Hasil Evaluasi Faktor Internal Tabel 4.14 Hasil Analisis Lingkungan Faktor Internal (IFAS) No Strength Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang 1 Memiliki citra yang baik. 0,1 4 0,4 2 Memiliki modal yang besar. 0,07 3 0,21 3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 0,19 4 0,76 4 Lokasi perumahan yang strategis. 0,11 3 0,33 5 Top manajemen yang berkualitas. 0,1 3 0,3 Weakness 1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 0,11 1 0,11 2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,06 2 0,12 3 HRD masih manual. 0,05 2 0,1 4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,1 2 0,2 5 Biaya produksi yang tinggi. 0,11 1 0,11 Total 1 2,64 Dimana nilai Peringkat : 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama Kesimpulan : Total nilai tertimbang internal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,64 menunjukkan perusahaan sudah kuat dimana kekuatan perusahaan dapat mengatasi kelemahan perusahaan yang ada.

73 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi peluang yang ada dan apa saja yang menjadi ancaman bagi perusahaan. Berikut ini adalah peluang dan ancaman dari PT. Multi Artha Pratama : Peluang Hasil rekapitulasi terhadap faktor peluang eksternal PT. Multi Artha Pratama yaitu : Tabel 4.15 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT. Multi Artha Pratama No Faktor Peluang Perusahaan 1 Perubahan trend yang terus menerus 2 Teknologi yang semakin maju 3 Hubungan dengan pemasok yang baik 4 Kebutuhan akan property perumahan meningkat 5 Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga akan meningkat - Perubahan trend yang terus menerus. Adanya perubahan trend yang terus menerus sehingga dapat menjadi peluang untuk melakukan inovasi dalam berbagai macam hal seperti desain perumahan yang ditawarkan, dan lain-lain.

74 124 - Teknologi yang semakin maju. Dengan teknologi yang semakin maju maka fasilitas-fasilitas yang diberikan juga akan semakin bagus dan baik, contohnya sistem folder yang menangani masalah banjir. - Hubungan dengan pemasok yang baik Hubungan perusahaan PT. Multi Artha Pratama dengan pemasoknya dapat dikatakan baik karena telah lama bekerja sama sehingga bisa saling percaya. Hubungan perusahaan PT. Multi Artha Pratama dengan pemasok yang baik tersebut sangat mendukung kelancaran proses bisnis. - Kebutuhan akan property perumahan meningkat. Kebutuhan akan property perumahan yang semakin tinggi di Indonesia karena pendapatan masyarakat di Indonesia yang meningkat sehingga masyarakat dapat membeli rumah untuk diinvestasikan ataupun untuk ditinggal. Dikarenakan fasilitas yang bagus yang ditawarkan oleh perumahan perusahaan maka dapat dikatakan perumahan perusahaan merupakan pilihan yang tepat untuk konsumen yang menginginkan fasilitas yang lengkap dan bagus. - Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga akan meningkat. Semakin banyak warga asing yang datang ke Indonesia sehingga peluang untuk membeli atau melakukan investasi di property perumahan juga akan meningkat.

75 125 Ancaman Hasil rekapitulasi terhadap faktor ancaman eksternal PT. Multi Artha Pratama yaitu : Tabel 4.16 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT. Multi Artha Pratama No Faktor Ancaman Perusahaan 1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial kurang stabil 2 Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti 3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing 4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir 5 Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan - Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial kurang stabil Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial di Indonesai yang masih kurang stabil sehingga konsumen cenderung kurang percaya untuk melakukan investasi property perumahan di Indonesia. - Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti seperti apartemen karena harganya lebih murah bila dibandingkan dengan produk perumahan elit yang ditawarkan oleh perusahaan. - Kompetisi yang ketat dengan pesaing. Persaingan dengan pesaing yang sejenis juga dapat dikatakan sangat ketat.

76 126 - Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. Di pemikiran rata-rata masyarakat Indonesia masih berpikir bahwa kawasan Pantai Indah Kapuk terkenal rawan banjir sehingga mengakibatkan konsumen untuk tidak jadi membeli perumahan yang di daerah tersebut. Maka dengan itu, perusahaan bekerja sama dengan konsultan ahli dari Belanda untuk membangun sistem polder yang dapat mencegah banjir terjadi di daerah perumahan tersebut. - Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan. Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan-perumahan elit sehingga konsumen juga berpikir kembali untuk membeli atau melakukan investasi di property perumahan.

77 Tabel 4.17 Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eskternal PT. Multi Artha Pratama Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 O-1 Perubahan trend yang terus-menerus. 1 0,33 0,5 0,33 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 O-2 Teknologi yang semakin maju ,5 0, O-3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 2 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 1 O-4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat O-5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat , ,5 1 T-1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil , ,5 2 0,33 1 T-2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti ,5 0, T-3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 1 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 T-4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 2 0, , T-5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan , ,5 2 0,5 1 Total 20 9,83 15,5 6, ,5 17 8,

78 Tabel 4.18 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT. Multi Artha Pratama Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 Total Bobot O-1 Perubahan trend yang terus-menerus. 0,05 0,03 0,04 0,04 0,05 0,04 0,06 0,05 0,06 0,05 0,47 0,047 O-2 Teknologi yang semakin maju. 0,15 0,1 0,13 0,16 0,1 0,04 0,06 0,12 0,22 0,08 1,16 0,116 O-3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,1 0,05 0,06 0,08 0,05 0,04 0,06 0,06 0,06 0,08 0,64 0,064 O-4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 0,15 0,1 0,13 0,16 0,2 0,17 0,23 0,12 0,11 0,17 1,54 0,154 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga 0,1 0,1 0,13 0,08 0,1 0,08 0,23 0,12 0,06 0,08 O-5 peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. 1,08 0,108 T-1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 0,1 0,21 0,13 0,08 0,1 0,08 0,06 0,12 0,04 0,08 1 0,1 T-2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 0,1 0,21 0,13 0,08 0,05 0,17 0,12 0,12 0,22 0,17 1,37 0,137 T-3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 0,05 0,05 0,06 0,08 0,05 0,04 0,06 0,05 0,06 0,04 0,54 0,054 T-4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 0,1 0,05 0,13 0,16 0,2 0,26 0,06 0,12 0,11 0,17 1,36 0,136 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi 0,1 0,1 0,06 0,08 0,1 0,08 0,06 0,12 0,06 0,08 T-5 perumahan. 0,84 0,084 Total

79 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal Tabel 4.19 Hasil Analisis Lingkungan Faktor Eksternal (EFAS) No Opportunity Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang 1 Perubahan trend yang terus-menerus. 0,05 3 0,15 2 Teknologi yang semakin maju. 0,12 4 0,48 3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,06 3 0,18 4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 0,15 4 0,6 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga 5 peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. 0,11 4 0,44 Threats 1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 0,1 1 0,1 2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 0,14 1 0,14 3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 0,06 3 0,18 4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 0,13 1 0,13 5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan. 0,08 2 0,16 Total 1 2,56 Dimana nilai Peringkat : 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama Kesimpulan : Total nilai tertimbang eksternal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,56 menunjukkan perusahaan merespon secara baik kepada peluang dan menghadapi ancaman yang ada dalam industrinya.

80 Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan suatu alat yang bersandar pada informasi yang digunakan untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan eksternal dan internal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif. Dari matriks SWOT dapat membantu manajer mengembangkan 4 tipe strategi yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT seperti yang ditampilkan di bawah ini maka dapat diidentifikasikan beberapa strategi yang dapat dijalankan perusahaan. Karena hasil dari total nilai tertimbang internal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,64 dan total nilai tertimbang eksternal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,56 maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Multi Artha Pratama dapat menggunakan strategi SO untuk strategi bisnisnya.

81 131 Kekuatan (S) : 1. Memiliki citra yang baik. 2. Memiliki modal yang besar. 3. Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 4. Lokasi perumahan yang strategis. 5. Top manajemen yang berkualitas. Kelemahan (W) : 1. Aplikasi pendukung masih kurang sempurna. 2. Turn over karyawan yang tinggi. 3. HRD masih manual. 4. Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. Peluang (O) : 1. Perubahan trend yang terus-menerus. 2. Teknologi yang semakin maju. 3. Hubungan dengan pemasok yang baik. 4. Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 5. Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. Ancaman (T) : 1. Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 2. P angsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 3. Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 4. Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 5. Pemerintah mengeluarkan pajakpajak yang tinggi bagi perumahan. Strategi SO : 1. Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (S1, S2, S3, O1, O2, O4, O5). 2. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (S1, O2, O3). 3. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (S2, S5, O2). 4. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada konsumen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (S3, S4, O4, O5) Strategi ST : 1. Fokus pada pengembangan produk yang lebih berkualitas dan lebih baik (S1, S2, S3, T2, T3). 2. Fokus pada penanggulan banjir di kawasan produk berada (S4, S5, T4). 3. Fokus pada pengembangan citra perusahaan sehingga ada pelanggan yang membeli produk perusahaan (S1, T1, T2, T5). 5. Biaya produksi yang tinggi. Strategi WO : 1. Fokus pada penggunaan teknologi secara maksimal untuk meningkatkan kinerja (W1, W3, O2). 2. Fokus pada peningkatan loyalitas karyawan (W2, O1). 3. Fokus pada penurunan biaya produksi (W4, W5, O3). 4. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (W4, W5, O2, O4, O5). Strategi WT : 1. Fokus pada pengembangan produk yang lebih berkualitas dan lebih baik dari pesaing yang lain (W4, W5, T2, T3). 2. Fokus pada peningkatan kualitas SDM sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain dan pendatang baru (W1, W2, W3, T2, T3).

82 132 Gambar 4.21 Pemetaan Strategi Analisis SWOT PT. Multi Artha Pratama (Sumber : Pengolahan Data) Matriks IE Berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal dan faktor internal pada sub bab sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasilnya ke dalam M atriks Internal- Ekstenal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, dimana nilai IFAS adalah 2,64 dan nilai EFAS adalah 2,56. Dengan demikian daerah yang terarsir seperti yang gambar dibawah ini, menunjukkan tindakan strategis yang perlu perusahaan PT. Multi Artha Pratama lakukan adalah mempertahankan dan memelihara jenis usaha yang telah dilakukan dengan melaksanakan : - Penetrasi pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan jasa yang ditawarkan secara gencar sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Perusahaan harus melakukan promosi secara gencar agar pelanggan tetap loyal dengan perusahaan dan memfokuskan secara maksimal kepada stakeholder. - Pengembangan produk yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini ataupun dengan mengembangkan produk/jasa yang baru. Dengan selalu melakukan pengembangan produk yang dalam hal ini berupa peningkatan desain perumahan yang membuat perumahan unik,

83 133 berkualitas dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Hal ini juga harus didukung dengan adanya usaha promosi yang maksimal. Total nilai IFE yang dibe ri bobo t Kuat 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99 4,00 3,00 2,00 1,00 Total nilai EFE yang diberi bobo t Tinggi 3,00-4,009 Seda ng 2,00-2,9 3,00 2,00 I Tumbuh da n bina IV Tumbuh da n bina II Tumbuh da n bina V Pertaha nkan da n pelihara III Pertaha nkan da n pelihara VI Pane n dan divestasi Rendah VII VIII IX 1,00-1, Pertaha nkan da n pelihara Pane n dan divestasi Pane n dan divestasi Gambar 4.22 Matriks IE PT. Multi Artha Pratama (Sumber : Pengolahan Data) 4.5 Arahan Strategi Bisnis Arahan strategi merefleksikan apa yang akan manajemen lakukan pada masa yang akan mendatang. Dengan kata lain apa yang akan dilakukan dalam hal perbaikan strategi atau efektifitas operasional haruslah berdampak pada garis bawah. Untuk menentukan arahan strategi, perusahaan harus menggunakan matriks SWOT. Dimana matriks SWOT merupakan alat yang digunakan dengan mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan tipe strategi.

84 134 Dari hasil analisis penelitian maka arahan strategi perusahaan PT. Multi Artha Pratama adalah sebagai berikut: Tabel 4.20 Arahan Strategi PT. Multi Artha Pratama Arahan Strategi Tujuan Metrik Bobot (%) Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Meluncurkan perumahan dengan desain yang terbaru serta yang unik. Jumlah pelanggan yang meningkat. 25 Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan pemasok baru. Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan pemasok terhadap perusahaan. Peningkatan jumlah kerja sama per tahun. Jumlah mitra bisnis dan pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan. 15 Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Menciptakan tenaga kerja yang profesional dan meningkatkan kompetensi serta produktivitas SDM. Kinerja SDM yang baik. 30 Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal. Meningkatkan loyalitas pelanggan. Jumlah keluhan yang diterima. Loyalitas pelanggan. 30

85 Demand/Supply Planning Dari arahan strategi yang sudah dibuat, maka dibuatlah Demand/Supply Planning yang merupakan turunan dari arahan strategi yang sudah ada, sehingga dapat dilihat dengan jelas Demand apa saja yang diminta unit bisnis dari unit TI sehingga unit TI dapat merealisasikannya dalam bentuk Supply. Tabel 4.21 Demand/Supply Planning : Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik Demand Supply Konteks Strategi Bisnis Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Arahan Strategi Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Menyediakan fitur secara online yang dapat membantu pelanggan untuk memilih desain rumah yang diinginkan dan juga konsultasi online. Membangun infrastruktur information center secara web based yang up to date. Tujuan Strategi Meluncurkan perumahan dengan desain yang terbaru serta yang unik. Mengumpulkan dan menganalisa desain produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan. Mendukung penerapan infrastruktur information center secara web based yang memudahkan pelanggan untuk mencari informasi tentang produk yang ditawarkan. Inisiatif Strategi Melakukan perkenalan produk perumahan kepada masyarakat dan memperbanyak kegiatan promosi untuk perumahan yang berkaitan. Menyediakan informasi yang lengkap untuk diakses oleh karyawan di bagian promosi dan marketing. Merancang jaringan infrastruktur perusahaan yang saling berhubungan sehingga arus data dan informasi menjadi lancar.

86 136 Tabel 4.22 Demand/Supply Planning : Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain Demand Supply Konteks Strategi Bisnis Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Arahan Strategi Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Data dan informasi pemasok dan mitra bisnis harus ter up to date dan dapat diakses dengan cepat. Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis. Tujuan Strategi Membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan pemasok baru. Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan pemasok terhadap perusahaan. Memelihara dan mengumpulkan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis. Mendukung penerapan aplikasi baru yang dapat memelihara data dan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis sehingga meningkatkan kinerja bisnis. Inisiatif Strategi Menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan mitra bisnis. Menyediakan sebuah aplikasi sistem yang memungkinkan penukaran informasi antara pemasok dan mitra bisnis dengan perusahaan. Merancang aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi yang dibutuhkan dalam mengelola informasi dan hubungan mitra bisnis dan pemasok dengan perusahaan.

87 137 Tabel 4.23 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja Demand Supply Konteks Strategi Bisnis Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Arahan Strategi Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Memonitor kinerja karyawan dan memberikan pelatihan TI. Mengembangkan aplikasi yang dapat menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan karyawan. Pelatihan dilengkapi dengan fasilitas dan alat yang memadai. Tujuan Strategi Menciptakan tenaga kerja yang profesional dan meningkatkan kompetensi serta produktivitas SDM. Mengevaluasi data mengenai prestasi dan keahlian dari karyawan. Memelihara dan memanfaatkan keahlian serta pengetahuan karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan. Mendukung penerapan aplikasi sistem baru yang dapat menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan karyawan. Inisiatif Strategi Mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM. Mengintegrasikan data/informasi karyawan untuk memudahkan divisi-divisi yang terkait dalam mengakses dan mendistribusikan pengetahuan. Memperlancar pelatihan karyawan untuk penggunaan aplikasi sistem yang baru. Menerapkan Knowledge Management (KM) untuk memelihara dan mendistribusikan pengetahuan karyawan. Melakukan pelatihan divisi TI secara rutin.

88 138 Tabel 4.24 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Demand Supply Konteks Strategi Bisnis Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Arahan Strategi Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Data dan informasi pelanggan selalu terpelihara dan dapat diakses dengan cepat. Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi tentang pelanggan. Tujuan Strategi Memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal. Meningkatkan loyalitas pelanggan. Kebutuhan dan permintaan pelanggan dapat ditindak lanjuti dengan cepat. Mendukung penerapan aplikasi sistem baru yang dapat memelihara data dan informasi pelanggan. Inisiatif Strategi Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan. Mengerti kebutuhan pelanggan dan dapat menawarkan solusi yang inovatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Menggunakan modul Customer Service dalam aplikasi IFCA untuk menangani kebutuhan pelanggan dan menyimpan informasi tentang pelanggan. Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang digunakan untuk menangani dan mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan.

89 Hasil Demand/Supply Planning Proses perencanaan yang ideal terkait dengan input dan output. Input yang diperoleh dari hasil arahan strategis, portfolio dan pengelolaan strategis, pengelolaan kinerja dan pengukuran menghasilkan Demand/Supply Planning. Sedangkan, output dibagi menjadi tiga yaitu Agenda Strategic Bisnis untuk Penggunaan Teknologi (Strategic IT Agenda), Rencana Strategi TI secara Organisasi (Strategic IT Plan) dan Kebutuhan Strategi TI (Strategic IT Requirement). 1. Hasil Demand/Supply Planning - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Perusahaan mengadakan survey dan menganalisa selera dari masyarakat, baru menawarkan desain rumah yang sesuai dengan yang diinginkan dari pelanggannya. Perusahaan juga menyediakan fitur secara online yang dapat membantu pelanggannya untuk melihat dan memilih desain rumah yang ditawarkan. Untuk itu maka perusahaan harus didukung dengan infrastruktur yang saling terhubung sehingga data yang diberikan selalu up to date. - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Perusahaan berencana untuk membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis. Perusahaan berusaha mengumpulkan informasi mengenai dengan pemasok dan mitra bisnisnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis. Perusahaan

90 140 dapat merancang aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi yang dibutuhkan dalam mengelola informasi dan hubungan mitra bisnis dan pemasok dengan perusahaan. - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja di perusahaan dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM yang dilengkapi dengan fasilitas dan alat yang memadai serta pendistribusian pengetahuan karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan. Untuk itu maka perusahaan dapat mengembangkan Knowledge Management (KM) yang berguna untuk memelihara dan mendistribusikan pengetahuan karyawan. - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal kepada pelanggannya serta juga meningkatkan loyalitas dari pelanggan. Perusahaan saat ini menggunakan modul Customer Service dalam aplikasi IFCA untuk menangani kebutuhan pelanggan dan menyimpan informasi tentang pelanggan. Perusahaan juga dapat membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang digunakan untuk menangani dan mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan. Selain itu perusahaan juga berusaha untuk jauh lebih

91 141 tanggap dengan semua keluhan dari pelanggannya dan menawarkan kepada mereka solusi yang inovatif untuk semua masalah yang dihadapi. 2. Output dari Demand/Supply Planning - Agenda Strategi Bisnis untuk Penggunaan Teknologi (Strategic IT Agenda) Agenda strategi bisnis untuk penggunaan teknologi di PT. Multi Artha Pratama yaitu peningkatan kinerja perusahaan yang dapat dicapai dengan penanganan masalah baik dalam arus informasi dan data yang selalu terjaga, diakses dengan cepat dan up to date, pengontrolan kegiatan operasional serta pemanfaatan aplikasi secara optimal sehingga pelayanan yang diberikan kepada pelanggan juga akan meningkat. - Rencana Strategi TI secara Organisasi (Strategic IT Plan) Rencana Strategi TI untuk mendukung kebutuhan TI yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu : - Pengembangan infrastruktur TI yang dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan yang berlangsung secara kontinu seperti mengembangkan IFCA in House yang berguna untuk menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan. - Penambahan fasilitas guna untuk mendukung kegiatan operasional seperti Knowledge Management (KM), Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Human Resources Information System (HRIS), dll.

92 142 - Kebutuhan Strategi TI (Strategic IT Requirement) Tabel 4.25 Perencanaan Penggunaan Teknologi Informasi Tahun Perencanaan Penggunaan TI 1 Membangun aplikasi Knowledge Management untuk memudahkan dalam penyebaran informasi internal. Membuat aplikasi IFCA in House untuk menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan. Membuat aplikasi Human Resource Information System untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di dalam perusahaan. 2 Penyempurnaan platform yang ada di dalam perusahaan seperti mengupgrade komputer dan server, dll. Membuat Call Center atau Helpdesk yang berguna untuk mengatasi masalah atau keluhan dari pelanggan. 3 Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi. 4.8 Proses Innovation Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung terciptanya inovasi pada suatu perusahaan terdiri dari 4 komponen yaitu : 1. Business and Technology Monitoring (Perubahan-perubahan apa saja yang dapat mempengaruhi perusahaan) Sistem informasi dan teknologi informasi dapat mempercepat proses kegiatan operasional serta aliran data didalam perusahaan.

93 143 Integrasi data dan informasi antar divisi dalam perusahaan yang dilakukan dengan baik memberikan kemudahan bagi setiap karyawan untuk melakukan pencarian maupun pengiriman data dan informasi. Sistem informasi dan teknologi informasi juga dapat mengurangi resiko terjadinya kerusakkan data, redundancy data, penyalahgunaan akses, kesalahan penginputan data, dan lain-lain. Penyebaran dan pendistribusian pengetahuan ke seluruh bagian perusahaan dirasakan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan. 2. Innovation Visioning (Apa yang dapat perusahaan lakukan) Merancang suatu sistem aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yang sesuai dengan rencana strategi bisnis perusahaan, dimana perusahaan saat ini lebih fokus pada peningkatan kualitas produk, peningkatan hubungan dengan pelanggan, partner bisnis dan pemasok serta peningkatan kinerja karyawan. 3. Business Context and Choices (Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan) Meningkatkan kompetensi karyawan atau SDM perusahaan agar dapat berjalan seiring dengan strategi SI/TI yang ingin dicapai. Mengembangkan sistem dan TI yang digunakan di perusahaan yang memudahkan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Memberikan pelayanan yang memuaskan dan solusi-solusi dalam setiap pemecahan masalah kepada pelanggan.

94 Actionable Innovation (Apa yang akan dilakukan oleh perusahaan) Merancang aplikasi Knowledge Management untuk memudahkan dalam penyebaran informasi internal serta penyebaran dan pendistribusian pengetahuan karyawan. Membuat aplikasi IFCA in House untuk menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan. Membuat aplikasi Human Resource Information System untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di dalam perusahaan. Penyempurnaan platform yang ada di dalam perusahaan seperti mengupgrade komputer dan server, dll yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja operasional sehari-hari perusahaan. Membuat Call Center atau Helpdesk yang berguna untuk mengatasi masalah atau keluhan dari pelanggan. Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi untuk mengetahui informasi mengenai pelanggan, pemasok, mitra bisnis serta pesaing perusahaan sehingga manajer dapat mengambil keputusan yang tepat dan berguna untuk perusahaan.

95 Analisis Portfolio Lights On Portfolio Aplikasi Tabel 4.26 Penyelarasan Data Aplikasi Wgt Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Account Payable Cash Book Account Receiveable ,5 4 13,5 202,5 Cash Flow Contractor Management General Ledger Project Ledger Purchase Order

96 146 Sales Administration Master Files Maintenance Report Writer 3 2,5 3,25 4,25 3,25 13,25 39,75 Fixed Assets System Administration Inventory Control Customer Service Tenancy Management Meter Utility Skor Portfolio Modul Account Payable Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,87 Keakuratan = 3,81 Skor kualitas = (3,87 + 3,81)/2 = 3,84 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,83 Kecepatan merespon = 3,89 Skor tingkat layanan = (3,83 + 3,89)/2 = 3,86 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,06

97 147 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (4,06 + 3)/2 = 3,53 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,15 Biaya : US $10.500,- Skor Portfolio Modul Cash Book Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,86 Keakuratan = 3,81 Skor kualitas = (3,86 + 3,81)/2 = 3,84 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,69 Kecepatan merespon = 3,75 Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,75)/2 = 3,72 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,81 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,81 + 3)/2 = 3,41 Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,05 Biaya : US $ 2.100,-

98 148 Skor Portfolio Modul Account Receiveable Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,94 Keakuratan = 3,75 Skor kualitas = (3,94 + 3,75)/2 = 3,85 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,75 Kecepatan merespon = 3,81 Skor tingkat layanan = (3,75 + 3,81)/2 = 3,78 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4 Skor intensitas penggunaan = (4 + 4)/2 = 4 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3,5x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,45 Biaya : US $10.500,- Skor Portfolio Modul Cash Flow Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4,2 Keakuratan = 4 Skor kualitas = (4,2 + 4)/2 = 4,1

99 149 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,6 Kecepatan merespon = 4 Skor tingkat layanan = (3,6 + 4)/2 = 3,8 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,9 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,9 + 3)/2 = 3,45 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,15 Biaya : US $2.100,- Skor Portfolio Modul Contractor Management Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,89 Keakuratan = 3,91 Skor kualitas = (3,89 + 3,91)/2 = 3,9 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,66 Kecepatan merespon = 3,77 Skor tingkat layanan = (3,66 + 3,77)/2 = 3,72 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,87

100 150 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,87 + 3)/2 = 3,44 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (5x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,6 Biaya : US $ 3.500,- Skor Portfolio Modul General Ledger Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4,1 Keakuratan = 4,2 Skor kualitas = (4,1 + 4,2)/2 = 4,15 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 4 Kecepatan merespon = 4 Skor tingkat layanan = (4 + 4)/2 = 4 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,3 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (4,3 + 3)/2 = 3,65 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,7 Biaya : US $7.000,- Skor Portfolio Modul Project Ledger Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,91

101 151 Keakuratan = 3,83 Skor kualitas = (3,91 + 3,83)/2 = 3,87 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,77 Kecepatan merespon = 3,89 Skor tingkat layanan = (3,77 + 3,89)/2 = 3,83 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,81 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,81 + 3)/2 = 3,41 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,4 Biaya : US $7.000,- Skor Portfolio Modul Purchase Order Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,45 Keakuratan = 3,43 Skor kualitas = (3,45 + 3,43)/2 = 3,44 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,57 Kecepatan merespon = 3,62 Skor tingkat layanan = (3,57 + 3,62)/2 = 3,6

102 152 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,72 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,72 + 3)/2 = 3,36 Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (2x0,3))/4 = 2,45 Biaya : US $2.100,- Skor Portfolio Modul Sales Administration Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4,11 Keakuratan = 3,89 Skor kualitas = (4,11 + 3,89)/2 = 4 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,78 Kecepatan merespon = 3,89 Skor tingkat layanan = (3,78 + 3,89)/2 = 3,84 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,33 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (4,33 + 3)/2 = 3,67 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3 Biaya : US $3.500,-

103 153 Skor Portfolio Modul Master Files Maintenance Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,78 Keakuratan = 3,62 Skor kualitas = (3,78 + 3,62)/2 = 3,7 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,69 Kecepatan merespon = 3,92 Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,92)/2 = 3,81 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,92 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4 Skor intensitas penggunaan = (3,92 + 4)/2 = 3,96 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3 Biaya : US $4.200,- Skor Portfolio Modul Report Writer Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,68 Keakuratan = 3,72 Skor kualitas = (3,68 + 3,72)/2 = 3,7 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,82

104 154 Kecepatan merespon = 3,82 Skor tingkat layanan = (3,82 + 3,82)/2 = 3,82 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,75 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (3,75 + 5)/2 = 4,38 Penyelarasan bisnis : ((2,5x0,25) + (3,25x0,15) + (4,25x0,3) + (3,25x0,3))/4 = 3,36 Biaya : US $2.100,- Skor Portfolio Modul Fixed Assets Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,8 Keakuratan = 4,2 Skor kualitas = (3,8 + 4,2)/2 = 4 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,7 Kecepatan merespon = 3,5 Skor tingkat layanan = (3,7 + 3,5)/2 = 3,6 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,4 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,4 + 3)/2 = 3,2

105 155 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3 Biaya : US $2.100,- Skor Portfolio Modul System Administration Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,85 Keakuratan = 3,85 Skor kualitas = (3,85 + 3,85)/2 = 3,85 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,62 Kecepatan merespon = 4,08 Skor tingkat layanan = (3,62 + 4,08)/2 = 3,85 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,77 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4 Skor intensitas penggunaan = (3,77 + 4)/2 = 3,89 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3 Biaya : US $3.500,- Skor Portfolio Modul Inventory Control Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,57 Keakuratan = 3,53 Skor kualitas = (3,57 + 3,53)/2 = 3,55

106 156 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,77 Kecepatan merespon = 3,79 Skor tingkat layanan = (3,77 + 3,79)/2 = 3,78 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,63 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,63 + 3)/2 = 3,32 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3 Biaya : US $2.100,- Skor Portfolio Modul Customer Service Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,83 Keakuratan = 3,67 Skor kualitas = (3,83 + 3,67)/2 = 3,75 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,83 Kecepatan merespon = 3,83 Skor tingkat layanan = (3,83 + 3,83)/2 = 3,83 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,83 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

107 157 Skor intensitas penggunaan = (3,83 + 3)/2 = 3,42 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (5x0,3))/4 = 4,15 Biaya : US $3.500,- Skor Portfolio Modul Tenancy Management Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,5 Keakuratan = 3,7 Skor kualitas = (3,5 + 3,7)/2 = 3,6 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,8 Kecepatan merespon = 4,1 Skor tingkat layanan = (3,8 + 4,1)/2 = 3,95 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,2 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (4,2 + 3)/2 = 3,6 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,45 Biaya : US $2.100,-

108 158 Skor Portfolio Modul Meter Utility Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,4 Keakuratan = 3,8 Skor kualitas = (3,4 + 3,8)/2 = 3,6 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,5 Kecepatan merespon = 3,9 Skor tingkat layanan = (3,5 + 3,9)/2 = 3,7 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,2 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (4,2 + 3)/2 = 3,6 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,6 Biaya : US $2.100,-

109 159 Tabel 4.27 Portfolio Aplikasi Portfolio Aplikasi Aplikasi Unit Kerja Biaya (US $) Nilai Penyelarasan Kualitas Tingkat Layanan Intensitas Penggunaan Ketergantugnan Jangkauan Pengguna Account Payable Divisi Project ,15 3,84 3,86 4,06 3 Cash Book Account Receiveable Cash Flow Divisi Finance, Divisi Accounting Divisi Collection, Divisi Sales Administration Divisi Accounting ,05 3,84 3,72 3, ,45 3,85 3, ,15 4,1 3,8 3,9 3 Contractor Management Divisi Project ,6 3,9 3,72 3,87 3 General Ledger Divisi Finance, Divisi Accounting ,7 4,15 4 4,3 3 Project Ledger Divisi Project ,4 3,87 3,83 3,81 3 Purchase Order Divisi Project ,45 3,44 3,6 3,72 3 Sales Administration Divisi Sales Administration ,3 4 3,84 4,33 3 Master Files Maintenance Divisi TI ,3 3,7 3,81 3,92 4

110 160 Report Writer Fixed Assets Divisi Accounting, Divisi Finance, Divisi Collection, Divisi TI, Divisi Project, Divisi Sales Administration dan Divisi Customer Service Divisi Accounting ,36 3,7 3,82 3, ,6 3,4 3 System Administration Inventory Control Divisi TI ,3 3,85 3,85 3,77 4 Divisi Project ,55 3,78 3,63 3 Customer Service Divisi Customer Service ,15 3,75 3,83 3,83 3 Tenancy Management Pengelola ,45 3,6 3,95 4,2 3 Meter Utility Pengelola ,6 3,6 3,7 4,2 3

111 Portfolio Infrastruktur Tabel 4.28 Penyelarasan Data Infrastruktur Wgt Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Platform (Hardware dan Software) Network System Internet/ Intranet Security Skor Portfolio Platform (Hardware dan Software) Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4,15 Keakuratan = 3,85

112 162 Skor kualitas = (4,15 + 3,85)/2 = 4 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 4,08 Kecepatan merespon = 4,23 Skor tingkat layanan = (4,08 + 4,23)/2 = 4,16 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,23 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (4,23 + 5)/2 = 4,62 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 4 Biaya : US $ ,- Skor Portfolio Network Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4,23 Keakuratan = 4,08 Skor kualitas = (4,23 + 4,08)/2 = 4,16 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,92 Kecepatan merespon = 3,85 Skor tingkat layanan = (3,92 + 3,85)/2 = 3,89 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,23

113 163 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (4,23 + 5)/2 = 4,62 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,75 Biaya : US $ 8.000,- Skor Portfolio System Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,85 Keakuratan = 3,77 Skor kualitas = (3,85 + 3,77)/2 = 3,81 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,62 Kecepatan merespon = 3,54 Skor tingkat layanan = (3,62 + 3,54)/2 = 3,58 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 2,92 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (2,92 + 5)/2 = 3,96 Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,05 Biaya : US $ ,-

114 164 Skor Portfolio Internet/Intranet Security Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4 Keakuratan = 3,92 Skor kualitas = (4 + 3,92)/2 = 3,96 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,92 Kecepatan merespon = 4,08 Skor tingkat layanan = (3,92 + 4,08)/2 = 4 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,15 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (4,15 + 5)/2 = 4,58 Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 2,75 Biaya : US 7.500,-

115 165 Tabel 4.29 Portfolio Infrastruktur Portfolio Infrastruktur Infrastruktur Unit Kerja Biaya (US $) Nilai Penyelarasan Kualitas Tingkat Layanan Ketergantungan Intensitas Penggunaan Jangkauan Pengguna Platform (Hardware and Software) Network System Internet/Intranet Security Divisi TI Divisi TI Divisi TI Divisi TI ,16 4, ,75 4,16 3,89 4, ,05 3,81 3,58 2, ,75 3,96 4 4,15 5

116 Portfolio Services Tabel 4.30 Penyelarasan Data Services Wgt Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Helpdesk Maintenance Security Monitoring Skor Portfolio Helpdesk Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,92 Keakuratan = 3,62 Skor kualitas = (3,92 + 3,62)/2 = 3,77 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,69 Kecepatan merespon = 3,85

117 167 Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,85)/2 = 3,77 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,46 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (3,46 + 5)/2 = 4,23 Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,6 Biaya : US $14.000,- Skor Portfolio Maintenance Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 4,15 Keakuratan = 3,92 Skor kualitas = (4,15 + 3,92)/2 = 4,04 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,92 Kecepatan merespon = 4 Skor tingkat layanan = (3,92 + 4)/2 = 3,96 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 4 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4 Skor intensitas penggunaan = (4 + 4)/2 = 4 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,55

118 168 Biaya : US $57.000,- Skor Portfolio Security Monitoring Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,92 Keakuratan = 3,85 Skor kualitas = (3,92 + 3,85)/2 = 3,89 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 4 Kecepatan merespon = 4 Skor tingkat layanan = (4 + 4)/2 = 4 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,69 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5 Skor intensitas penggunaan = (3,69 + 5)/2 = 4,35 Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 2,75 Biaya : US $6.000,-

119 169 Tabel 4.31 Portfolio Services Portfolio Services Services Unit Kerja Biaya (US $) Nilai Penyelarasan Kualitas Tingkat Layanan Ketergantungan Intensitas Penggunaan Jangkauan Pengguna Helpdesk Maintenance Security Monitoring Divisi TI Divisi TI Divisi TI ,6 3,77 3,77 3, ,55 4,04 3, ,75 3,89 4 3,69 5

120 Portfolio Manajemen Tabel 4.32 Penyelarasan Data Manajemen Wgt Budgeting & Planning Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Training ,5 4, Skor Portfolio Budgeting & Planning Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,69 Keakuratan = 3,69 Skor kualitas = (3,69 + 3,69)/2 = 3,69 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,92

121 171 Kecepatan merespon = 4 Skor tingkat layanan = (3,92 + 4)/2 = 3,96 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,77 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3 Skor intensitas penggunaan = (3,8 + 3)/2 = 3,39 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,55 Biaya : US $12.000,- Skor Portfolio Training Kualitas terbagi atas : Fungsionalitas = 3,94 Keakuratan = 3,83 Skor kualitas = (3,94 + 3,83)/2 = 3,89 Tingkat layanan terbagi atas : Ketersediaan = 3,69 Kecepatan merespon = 3,78 Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,78)/2 = 3,74 Intensitas penggunaan terbagi atas : Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,39 Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4 Skor intensitas penggunaan = (3,39 + 4)/2 = 3,7

122 172 Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3,5x0,15) + (4,5x0,3) + (4x0,3))/4 = 4,08 Biaya : US $30.000,- Tabel 4.33 Portfolio Manajemen Portfolio Manajemen Intensitas Penggunaan Manajemen Unit Kerja Biaya (US $) Nilai Penyelarasan Kualitas Tingkat Layanan Ketergantungan Jangkauan Pengguna Budgeting & Planning Training Divisi TI Divisi TI dan HRD ,55 3,69 3,96 3, ,08 3,89 3,74 3, Proses Prioritization Proses Prioritization untuk menilai manfaat setiap proyek teknologi inforrmasi yang akan dikembangkan perusahaan. Portfolio proyek terbagi atas dua bagian yaitu dampak dan resiko. Nilai dampak pada portfolio proyek terlebih dahulu dibuat tabel business value scorecard yang merupakan salah satu tools dalam praktek prioritization. Skor dalam business value scorecard dan skor dalam perhitungan nilai resiko didapat dari hasil kuesioner.

123 173 Proyek yang akan dikembangkan oleh perusahaan antara lain Human Resources Information System, Knowledge Management, dan IFCA In House. Penilaian manfaat ini akan menentukan prioritas terhadap proyek-proyek tersebut sehingga akan ditentukan proyek yang mana yang akan diimplementasikan terlebih dahulu. Ketiga proyek ini akan dilakukan penilaian menurut arahan strategi perusahaan berdasarkan pertimbangan setiap divisi yang berhubungan dengan proyek dalam perusahaan Nilai Dampak dari Proyek Tabel 4.34 Business Value Scorecard untuk Human Resources Information System Business Value Scorecard untuk Human Resources Information System Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. GM Human Resource Development GM TI Total Rata-rata 3,5 3,5 4,5 3,5 Skor 87,5 52,

124 174 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 375. Proyek Human Resources Information System ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Tabel 4.35 Business Value Scorecard untuk Knowledge Management Business Value Scorecard untuk Knowledge Management Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. GM Finance & Accounting GM Marketing GM Project GM Human Resource Development GM TI Total Rata-rata 3,6 3,2 4,4 3,4 Skor

125 175 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 372. Proyek Knowledge Management ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Tabel 4.36 Business Value Scorecard untuk IFCA In House Business Value Scorecard untuk IFCA in House Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. GM Finance & Accounting GM Marketing GM Project GM Human Resource Development GM TI Total Rata-rata 3,8 4 4,4 4,2 Skor

126 176 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 413. Proyek IFCA In House ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja Nilai Resiko dari Proyek Penilaian resiko dianggap penting untuk membantu manajemen mengambil keputusan investasi yang tepat bagi perusahaan. Penentuan resiko dilakukan melalui tujuh sudut pandang yaitu resiko organisasi (Organizational Risk), ketidakpastian pendefinisian (Definitional Uncertainty), ketidakpastian teknis (Technical Uncertainty), resiko infrastruktur sistem informasi (IS Infrastructure Risk), resiko teknis (Technical Risk), resiko investasi (Investement Risk), resiko proyek manajemen (Project Management Risk). Nilai resiko dari tiap-tiap proyek adalah sebagai berikut : 1. Human Resources Information System Resiko proyek atau organisasi = (5 + 6)/2 = 5,5 Ketidakpastian pendefinisian = (4 + 5)/2 = 4,5 Ketidakpastian teknis = (5 + 5)/2 = 5 Resiko infrastruktur SI = (6 + 6)/2 = 6 Resiko teknis = (6 + 6)/2 = 6 Resiko investasi = (5 + 6)/2 = 5,5 Resiko proyek manajemen (4 + 4)/2 = 4 Jumlah resiko proyek = 36,5 2. Knowledge Management Resiko proyek atau organisasi = ( )/5 = 4

127 177 Ketidakpastian pendefinisian = ( )/5 = 3,2 Ketidakpastian teknis = ( )/5 = 4,4 Resiko infrastruktur SI = ( )/5 = 5,6 Resiko teknis = ( )/5 = 3,4 Resiko investasi = ( )/5 = 3,8 Resiko proyek manajemen = ( )/5 = 3,8 Jumlah resiko proyek = 28,2 3. IFCA In House Resiko proyek atau organisasi = ( )/5 = 5,6 Ketidakpastian pendefinisian = ( )/5 = 5,2 Ketidakpastian teknis = ( )/5 = 5 Resiko infrastruktur SI = ( )/5 = 5 Resiko teknis = ( )/5 = 5,4 Resiko investasi = ( )/5 = 5,2 Resiko proyek manajemen = ( )/5 = 5,4 Jumlah resiko proyek = 36,8

128 178 Tabel 4.37 Penilaian Resiko Proyek Proyek Jenis Resiko Human Resources Information System Knowledge Management IFCA In House Resiko proyek 5,5 4 5,6 Ketidakpastian pendefinisian Ketidakpastian teknis Resiko infrastruktur SI 4,5 3,2 5,2 5 4, ,6 5 Resiko teknis 6 3,4 5,4 Resiko investasi 5,5 3,8 5,2 Resiko proyek manajemen 4 3,8 5,4 Total Skor 36,5 28,2 36, Portfolio Proyek Tabel 4.38 Portfolio Proyek Nama Proyek Dampak Resiko Biaya (US $) Portfolio Human Resources Information System Knowledge Management , Support , Support IFCA In House , Strategic

129 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya Gambar 4.23 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya (US $) (Sumber : Pengolahan Data) Dari gambar diatas dapat diperoleh gambaran dari prioritas proyek. Dengan bobot dan dampak serta resiko terbesar adalah IFCA In House dimana bobot dampak sebesar 413 dan bobot resiko sebesar 36,8 dengan biaya US $35.000,-. Untuk Human Resources Information System bobot dampak sebesar 375 dan bobot resiko sebesar 36,5 dengan biaya US $25.000,- sedangkan untuk Knowledge Management memiliki dampak sebesar 372 dan bobot resiko sebesar 28,2 dengan biaya US $15.000,-. Melalui hasil analisa berdasarkan prioritisasi, maka dianjurkan kepada pihak manajemen untuk mendahulukan pengembangan proyek IFCA In House kemudian Human Resources Information System dan yang terakhir adalah Knowledge Management. Karena tingkat kesuksesan dan dampak IFCA In House terhadap perusahaan sangat besar dibandingkan dengan proyek lainnya.

130 Proses Alignment Proses alignment dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing lights on terhadap arahan strategi yang perusahaan dan apakah semua lights on sudah selaras dengan arahan strategi yang ada atau tidak Alignment Data Aplikasi Tabel 4.39 Alignment Data - Aplikasi Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap Persentase Hasil Penelitian Account Payable ,75 14,43 Cash Book ,8 2,66 Account Receiveable ,5 4 13,5 202,5 10,13 15,01 Cash Flow ,95 2,88

131 181 Contractor Management General Ledger Project Ledger Purchase Order Sales Administrati on Master Files Maintenance Report Writer ,75 5, ,5 11, , ,5 2, ,25 5, ,9 5,77 3 2,5 3,25 4,25 3,25 13,25 39,75 1,99 3 Fixed Assets ,8 2,66 System Administrati on Inventory Control Customer Service Tenancy Management ,25 5, ,8 2, , ,1 3,01 Meter Utility ,1 3,01 Unweight Total 51,5 58,25 60,75 55,25 Weight Total 1287, 5 873, ,5 1657,5 Persentase Alignment Gap 15,15 10,28 21,44 19,5

132 182 Persentase Hasil Penelitian 22,82 15,49 32,3 29,31 Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4 x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk aplikasi dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut : o Account Payable = 15 x 20 = 300 o Cash Book = 3 x 20 = 60 o Account Receiveable = 15 x 20 = 300 o Cash Flow = 3 x 20 = 60 o Contractor Management = 5 x 20 = 100 o General Ledger = 10 x 20 = 200 o Project Ledger = 10 x 20 = 200 o Purchase Order = 3 x 20 = 60 o Sales Administration = 5 x 20 = 100 o Master Files Maintenance = 6 x 20 = 120 o Report Writer = 3 x 20 = 60 o Fixed Assets = 3 x 20 = 60 o System Administration = 5 x 20 = 100 o Inventory Control = 3 x 20 = 60

133 183 o Customer Service = 5 x 20 = 100 o Tenancy Management = 3 x 20 = 60 o Meter Utility = 3 x 20 = 60 + Total = 2000 Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut : o Account Payable = (195/2000) x 100% = 9,75% o Cash Book = (36/2000) x 100% = 1,8% o Account Receiveable = (202,5/2000) x 100% = 10,13% o Cash Flow = (39/2000) x 100% = 1,95% o Contractor Management = (75/2000) x 100% = 3,75% o General Ledger = (150/2000) x 100% = 7,5% o Project Ledger = (140/2000) x 100% = 7% o Purchase Order = (30/2000) x 100% = 1,5% o Sales Administration = (65/2000) x 100% = 3,25% o Master Files Maintenance = (78/2000) x 100% = 3,9% o Report Writer = (39,75/2000) x 100% = 1,99% o Fixed Assets = (36/2000) x 100% = 1,8% o System Administration = (65/2000) x 100% = 3,25% o Inventory Control = (36/2000) x 100% = 1,8% o Customer Service = (80/2000) x 100% = 4% o Tenancy Management = (42/2000) x 100% = 2,1% o Meter Utility = (42/2000) x 100% = 2,1% +

134 184 Total Alignment Gap = 67,57% Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 67,57% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Account Payable = (100/67,57) x 9,75% = 14,43% o Cash Book = (100/67,57) x 1,8% = 2,66% o Account Receiveable = (100/67,57) x 10,13% = 15,01% o Cash Flow = (100/67,57) x 1,95% = 2,88% o Contractor Management = (100/67,57) x 3,75% = 5,54% o General Ledger = (100/67,57) x 7,5% = 11,03% o Project Ledger = (100/67,57) x 7% = 10,26% o Purchase Order = (100/67,57) x 1,5% = 2,21% o Sales Administration = (100/67,57) x 3,25% = 5,01% o Master Files Maintenance = (100/67,57) x 3,9% = 5,77% o Report Writer = (100/67,57) x 1,99% = 3% o Fixed Assets = (100/67,57) x 1,8% = 2,66% o System Administration = (100/67,57) x 3,25% = 5,01% o Inventory Control = (100/67,57) x 1,8% = 2,66% o Customer Service = (100/67,57) x 4% = 5,85% o Tenancy Management = (100/67,57) x 2,1% = 3,01% o Meter Utility = (100/67,57) x 2,1% = 3,01% + Total = 100% Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

135 185 o Account Payable belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 14,43 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Account Payable ini selaras dengan arahan strategi. o Cash Book belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Cash Book ini selaras dengan arahan strategi. o Account Receiveable sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 15,01. o Cash Flow belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,88 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Cash Flow ini selaras dengan arahan strategi. o Contractor Management sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 5,54.

136 186 o General Ledger sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 11,03. o Project Ledger sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 10,26. o Purchase Order belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,21 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Purchase Order ini selaras dengan arahan strategi. o Sales Administration sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 5,01. o Master Files Maintenance belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 6 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 5,77 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Master Files Maintenance ini selaras dengan arahan strategi. o Report Writer sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 3.

137 187 o Fixed Assets belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Fixed Assets ini selaras dengan arahan strategi. o System Administration sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 5,01. o Inventory Control belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul Inventory Control ini selaras dengan arahan strategi. o Customer Service sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 5,85. o Tenancy Management sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 3,01. o Meter Utility sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 3,01. Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

138 188 vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah aplikasi yang dianalisis adalah 17. Bobot nilai pengharapannya adalah 17 x 5 = 85. Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 85 = o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain 15 x 85 = o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja 30 x 85 = o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 85 = Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masingmasing arahan strategi yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (1287,5/8500) x 100% = 15,15%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (873,75/8500) x 100% = 10,28%.

139 189 o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (1822,5/8500) x 100% = 21,44%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (1657,5/8500) x 100% = 19,5%. Total Alignment Gap adalah 66,37%. Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66,37% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/66,37) x 15,15% = 22,82%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (100/66,37) x 10,28% = 15,49%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (100/66,37) x 21,44% = 32,3%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (100/66,37) x 19,5% = 29,31%. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 22,82% dan lebih

140 190 kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi belum fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 15,49% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 32,3% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 29,31% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi belum fokus pada

141 191 peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini Alignment Data Infrastruktur Tabel 4.40 Alignment Data - Infrastruktur Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap Persentase Hasil Penelitian Platform (Hardware dan Software) ,76 Network ,5 31,47

142 192 System Internet/ Intranet Security Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap Persentase Hasil Penelitian , , ,75 10,5 22, ,31 15,49 33,21 30,99 Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4 x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk infrastruktur dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut : o Platform = 40 x 20 = 800 o Network = 30 x 20 = 600 o System = 10 x 20 = 200 o Internet/Intranet Security = 20 x 20 = Total = 2000

143 193 Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut : o Platform = (640/2000) x 100% = 32% o Network = (450/2000) x 100% = 22,5% o System = (120/2000) x 100% = 6% o Internet/Intranet Security = (220/2000) x 100% = 11% + Total Alignment Gap = 71,5% Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 71,5% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Platform = (100/71,5) x 32% = 44,76% o Network = (100/71,5) x 22,5% = 31,47% o System = (100/71,5) x 6% = 8,39% o Internet/Intranet Security = (100/71,5) x 11% = 15,38% + Total = 100% Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika : o Platform sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 40 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 44,76. o Network sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 30 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 31,47.

144 194 o System belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 8,39 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar System ini selaras dengan arahan strategi. o Internet/Intranet Security belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 20 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 15,38 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar Internet/Intranet Security ini selaras dengan arahan strategi. Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah infrastruktur yang dianalisis adalah 4. Bobot nilai pengharapannya adalah 4 x 5 = 20. Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 20 = 500. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain 15 x 20 = 300.

145 195 o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja 30 x 20 = 600. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 20 = 600. Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masingmasing arahan strategi yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (275/2000) x 100% = 13,75%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (210/2000) x 100% = 10,5%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (450/2000) x 100% = 22,5%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (420/2000) x 100% = 21%. Total Alignment Gap adalah 67,75%. Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 67,75% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut :

146 196 o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/67,75) x 13,75% = 20,31%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (100/67,75) x 10,5% = 15,49%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (100/67,75) x 22,5% = 33,21%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (100/67,75) x 21% = 30,99%. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 20,31% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur belum fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 15,49% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

147 197 arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 33,21% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 30,99% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

148 Alignment Data Services Tabel 4.41 Alignment Data - Services Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap Persentase Hasil Penelitian Helpdesk ,5 26,42 Maintenanc e Security Monitoring Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap , ,75 20,

149 199 Persentase Hasil Penelitian 22,73 13,64 33,33 30,3 Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4 x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk services dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut : o Helpdesk = 25 x 20 = 500 o Maintenance = 50 x 20 = 1000 o Security Monitoring = 25 x 20 = Total = 2000 Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut : o Helpdesk = (350/2000) x 100% = 17,5% o Maintenance = (700/2000) x 100% = 35% o Security Monitoring = (275/2000) x 100% = 13,75% + Total Alignment Gap = 66,25% Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66,25% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Helpdesk = (100/66,25) x 17,5% = 26,42%

150 200 o Maintenance = (100/66,25) x 35% = 52,83% o Security Monitoring = (100/66,25) x 13,75% = 20,75% + Total = 100% Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika : o Helpdesk sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 25 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 26,42. o Maintenance sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 52,83. o Security Monitoring belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 25 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 20,75 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar Security Monitoring ini selaras dengan arahan strategi. Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah services yang dianalisis adalah 3. Bobot nilai pengharapannya adalah 3 x 5 = 15. Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu sebagai berikut :

151 201 o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 15 = 375. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain 15 x 15 = 225. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja 30 x 15 = 450. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 15 = 450. Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masingmasing arahan strategi yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (225/1500) x 100% = 15%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (135/1500) x 100% = 9%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (330/1500) x 100% = 22%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (300/1500) x 100% = 20%. Total Alignment Gap adalah 66%.

152 202 Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/66) x 15% = 22,73%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (100/66) x 9% = 13,64%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (100/66) x 22% = 33,33%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (100/66) x 20% = 30,3%. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 22,73% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga dapat disimpulkan bahwa services belum fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini.

153 203 o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 12,79% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa services belum fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 33,33% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa services sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 30,3% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa services sudah fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

154 Alignment Data Manajemen Tabel 4.42 Alignment Data - Manajemen Weight Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap Persentase Hasil Penelitian Budgeting & Planning ,67 Training ,5 4, ,33 Unweight Total Weight Total Persentase Alignment Gap Persentase Hasil Penelitian 8 6,5 8, , ,75 25, ,23 12,79 33,44 27,54

155 205 Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4 x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk management dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut : o Budgeting & Planning = 50 x 20 = 1000 o Training = 50 x 20 = Total = 2000 Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut : o Budgeting & Planning = (700/2000) x 100% = 35% o Training = (800/2000) x 100% = 40% + Total Alignment Gap = 75% Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 75% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Budgeting & Planning = (100/75) x 35% = 46,67% o Training = (100/75) x 40% = 53,33% + Total = 100% Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika : o Budgeting & Planning belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

156 206 sebesar 46,67 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus memperhatikan keputusan agar Budgeting & Planning ini selaras dengan arahan strategi. o Training sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 53,33. Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah manajemen yang dianalisis adalah 2. Bobot nilai pengharapannya adalah 2 x 5 = 10. Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 10 = 250. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain 15 x 10 = 150. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja 30 x 10 = 350. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 10 = 300. Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1000.

157 207 Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masingmasing arahan strategi yaitu sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (200/1000) x 100% = 20%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (97,5/1000) x 100% = 9,75%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (255/1000) x 100% = 25,5%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (210/1000) x 100% = 21%. Total Alignment Gap adalah 76,25%. Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 76,25% maka untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai berikut : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/76,25) x 20% = 26,23%. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (100/76,25) x 9,75% = 12,79%. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (100/76,25) x 25,5% = 33,44%.

158 208 o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (100/76,25) x 21% = 27,54%. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika : o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 26,23% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen sudah fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik. o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 12,79% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen belum fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 33,44% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa

159 209 manajemen sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja. o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 27,54% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen belum fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini Analisis Biaya Lights On Persentase Biaya Lights On Portfolio Aplikasi Berdasarkan gambar dibawah, portfolio aplikasi biaya terbesar terdapat pada Modul Account Payable dan Modul Account Receiveable yang memiliki biaya sebesar US $10.500,- dengan persentase 15%. Biaya untuk Modul General Ledger dan Modul Project Ledger sebesar US $7.000,- dengan persentase 10%. Biaya untuk Modul Master Files Maintenance sebesar US $4.200,- dengan persentase 6%. Biaya untuk Modul Contractor Management, Modul Sales Administration, Modul System Administration dan Modul Customer Service sebesar US $3.500,- dengan persentase 5%

160 210 dan biaya yang paling kecil ada pada Modul Cash Book, Modul Cash Flow, Modul Purchase Order, Modul Report Writer, Modul Fixed Assets, Modul Inventory Control, Modul Tenancy Management dan Modul Meter Utility sebesar US $2.100,- dengan persentase sebesar 3%. Dalam portfolio aplikasi, Modul Account Payable dan Modul Account Receiveable memiliki biaya yang paling besar, karena untuk menangani segala macam utang dan piutang perusahaan guna dapat menjalankan operasinya sehari-hari. Gambar 4.24 Persentase Total Biaya Aplikasi (US $) (Sumber : Pengolahan Data)

161 Portfolio Infrastruktur Gambar 4.25 Persentase Total Biaya Infrastruktur (US $) (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, portfolio infrastruktur biaya terbesar terdapat pada Platform (Hardware dan Software) yang memiliki biaya sebesar US $ ,- dengan persentase 83%. Biaya untuk System sebesar US $27.500,- dengan persentase 11% dan biaya yang paling kecil ada pada Network sebesar US $8.000,- dengan persentase 3% dan Internet/Intranet Security sebesar US $7.500,- dengan persentase 3%. Dalam portfolio infrastruktur, Platform (Hardware dan Software) memiliki biaya yang paling besar yang diinvestasikan oleh perusahaan, karena suatu aplikasi akan berjalan dengan optimal jika didukung oleh hardware dan software yang memadai.

162 Portfolio Services Gambar 4.26 Persentase Total Biaya Services (US $) (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, portfolio services biaya terbesar terdapat pada Maintenance yang memiliki biaya sebesar US $57.000,-/tahun dengan persentase 74%. Biaya untuk Helpdesk sebesar US $14.000,-/tahun dengan persentase 11% dan biaya yang paling kecil ada pada Security Monitoring sebesar US $6.000,-/tahun dengan persentase 8%. Dalam portfolio services, Maintenance memiliki biaya yang paling besar karena biaya yang diperlukan untuk tetap memelihara keoptimalan aplikasi dan infrastruktur merupakan faktor pendukung agar dapat terus berkembang dan Maintenance juga berfungsi untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi dan infrastruktur yang ada.

163 Portfolio Manajemen Gambar 4.27 Persentase Total Biaya Manajemen (US $) (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, portfolio manajemen biaya terbesar terdapat pada Training yang memiliki biaya sebesar US $30.000,-/tahun dengan persentase 71%. Sedangkan biaya yang lainnya adalah untuk Budgeting & Planning sebesar US $12.000,-/tahun dengan persentase 29%. Dalam portfolio manajemen, Training memiliki biaya yang paling besar karena biaya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

164 Persentase Total Biaya Lights On Gambar 4.28 Persentase Total Biaya Lights On (US $) (Sumber : Pengolahan Data) PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk lights on terbagi atas : Aplikasi yang memiliki persentase sebesar 16% dengan biaya US $70.000,-. Infrastruktur yang memiliki persentase sebesar 58% dengan biaya US $ ,-. Services yang memiliki persentase sebesar 17% dengan biaya US $77.000,-. Manajemen yang memiliki persentase sebesar 9% dengan biaya US $42.000,-.

165 Persentase Total Biaya Proyek Gambar 4.29 Persentase Total Biaya Proyek (US $) (Sumber : Pengolahan Data) PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk proyek yang terbagi atas : Human Resources Information System yang memiliki persentase sebesar 33% dengan biaya US $25.000,-. Knowledge Management yang memiliki persentase sebesar 20% dengan biaya US $15.000,-. IFCA In House yang memiliki persentase sebesar 47% dengan biaya US $35.000,-.

166 Persentase Total Biaya TI Gambar 4.30 Persentase Total Biaya TI (US $) (Sumber : Pengolahan Data) PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk lights on sebesar US $ ,- dengan persentase 86% dari total biaya TI sedangkan untuk proyek sebesar US $75.000,- dengan persentase 14%.

167 Persentase Nilai Penyelarasan Gambar 4.31 Persentase Nilai Penyelarasan (Sumber : Pengolahan Data)

168 218 Tabel 4.43 Persentase Nilai Penyelarasan Lights On Nilai Penyelarasan Persentase Account Payable 3,15 4% Cash Book 3,05 3% Account Receiveable 3,45 4% Cash Flow 3,15 4% Contractor Management 3,6 4% General Ledger 3,7 4% Project Ledger 3,4 4% Purchase Order 2,45 3% Sales Administration 3,3 4% Master Files Maintenance 3,3 4% Report Writer 3,36 4% Fixed Assets 3 3% System Administration 3,3 4% Inventory Control 3 3% Customer Service 4,15 5% Tenancy Management 3,45 4% Meter Utility 3,6 4% Platform (Hardware and Software) 4 5% Network 3,75 4% System 3,05 3% Internet/Intranet Security 2,75 3% Helpdesk 3,6 4% Maintenance 3,55 4% Security Monitoring 2,75 3% Budgeting & Planning 3,55 4% Training 4,08 5% Berdasarkan tabel dan gambar diatas, modul Customer Service memiliki nilai penyelarasan yang paling tinggi yaitu 4,15 dengan persentase 5%. Sedangkan modul Purchase Order memiliki nilai penyelarasan yang paling kecil yaitu 2,45 dengan persentase 3%.

169 Persentase Ketergantungan Gambar 4.32 Persentase Ketergantungan (Sumber : Pengolahan Data)

170 220 Tabel 4.44 Persentase Tingkat Ketergantungan Lights On Ketergantungan Persentase Account Payable 4,06 4% Cash Book 3,81 4% Account Receiveable 4 4% Cash Flow 3,9 4% Contractor Management 3,87 4% General Ledger 4,3 4% Project Ledger 3,81 4% Purchase Order 3,72 4% Sales Administration 4,33 4% Master Files Maintenance 3,92 4% Report Writer 3,75 4% Fixed Assets 3,4 3% System Administration 3,77 4% Inventory Control 3,63 4% Customer Service 3,83 4% Tenancy Management 4,2 4% Meter Utility 4,2 4% Platform (Hardware and Software) 4,23 4% Network 4,23 4% System 2,92 3% Internet/Intranet Security 4,15 4% Helpdesk 3,46 3% Maintenance 4 4% Security Monitoring 3,69 4% Budgeting & Planning 3,77 4% Training 3,39 3% Berdasarkan tabel dan gambar diatas, modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan yang paling tinggi yaitu 4,33 dengan persentase 4%. Sedangkan System memiliki tingkat ketergantungan yang paling kecil yaitu 2,92 dengan persentase 3%.

171 Analisis Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya Dengan menggabungkan hubungan antara nilai penyelarasan, kualitas dan biaya, manajer dapat melihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan kualitas suatu lights on. Dan juga ini dapat membantu manajer untuk mengetahui lights on mana yang masuk kedalam kategori Abandon, Crisis, Noncritical/stabilize, Improve only is needed dan Excellen/monitor Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Aplikasi Gambar 4.33 Total Biaya Aplikasi 1 (US $) Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

172 222 Gambar 4.34 Total Biaya Aplikasi 2 (US $) Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Gambar 4.35 Total Biaya Aplikasi 3 (US $) Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

173 223 Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Modul Account Payable memiliki nilai penyelarasan 3,15 dan kualitas 3,84 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Cash Book memiliki nilai penyelarasan 3,05 dan kualitas 3,84 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Account Receiveable memiliki nilai penyelarasan 3,45 dan kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Cash Flow memiliki nilai penyelarasan 3,15 dan kualitas 4,1 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Contractor Management memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,9 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul General Ledger memiliki nilai penyelarasan 3,7 dan kualitas 4,15 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Project Ledger memiliki nilai penyelarasan 3,4 dan kualitas 3,87 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Purchase Order memiliki nilai penyelarasan 2,45 dan kualitas 3,44 maka termasuk dalam kategori Crisis. Modul Sales Administration memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Master Files Maintenance memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Report Writer memiliki nilai penyelarasan 3,36 dan kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stablize.

174 224 Modul Fixed Assets memiliki nilai penyelarasan 3 dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul System Administration memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Inventory Control memiliki nilai penyelarasan 3 dan kualitas 3,55 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Customer Service memiliki nilai penyelarasan 4,15 dan kualitas 3,75 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Tenancy Management memiliki nilai penyelarasan 3,45 dan kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Meter Utility memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

175 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Infrastruktur Gambar 4.36 Total Biaya Infrastruktur (US $) Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Platform (Hardware dan Software) memiliki nilai penyelarasan 4 dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Network memiliki nilai penyelarasan 3,75 dan kualitas 4,16 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. System memiliki nilai penyelarasan 3,05 dan kualitas 3,81 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Internet/Intranet Security memiliki nilai penyelarasan 2,75 dan kualitas 3,96 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

176 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Services Gambar 4.37 Total Biaya Services (US $) Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Helpdesk memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,77 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Maintenance memiliki nilai penyelarasan 3,55 dan kualitas 4,04 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Security Monitoring memiliki nilai penyelarasan 2,75 dan kualitas 3,69 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

177 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Manajemen Gambar 4.38 Total Biaya Manajemen (US $) Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Budgeting & Planning memiliki nilai penyelarasan 3,55 dan kualitas 3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Training memiliki nilai nilai penyelarasan 4,08 dan kualitas 3,89 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Keterangan kategori : Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak membawa damapak yang positif bagi perusahaan.

178 228 Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya khususnya bila nilai penyelarasannya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan cara menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung aplikasi tersebut. Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan cukup karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan peningkatan kinerja. Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini sudah bagus sehingga mengeluarkan biaya hanya pada kondisi emergency atau bila sumber daya sudah hampir habis. Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau aplikasi terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk menjaga tingkat kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu dilakukan Analisis Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya Dengan menggabungkan hubungan antara ketergantungan, kualitas dan biaya, manajer dapat melihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan kualitas suatu lights on. Dan juga ini dapat membantu manajer untuk mengetahui lights on mana yang masuk kedalam kategori Abandon, Crisis, Noncritical/stabilize, Improve only is needed dan Excellen/monitor.

179 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Aplikasi Gambar 4.39 Total Biaya Aplikasi 1 (US $) Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

180 230 Gambar 4.40 Total Biaya Aplikasi 2 (US $) Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Gambar 4.41 Total Biaya Aplikasi 3 (US $) Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

181 231 Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Modul Account Payable memiliki tingkat ketergantungan 4,06 dan kualitas 3,84 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Cash Book memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan kualitas 3,84 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul Account Receiveable memiliki tingkat ketergantungan 4 dan kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Cash Flow memiliki tingkat ketergantungan 3,9 dan kualitas 4,1 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Contractor Management memiliki tingkat ketergantungan 3,87 dan kualitas 3,9 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul General Ledger memiliki tingkat ketergantungan 4,3 dan kualitas 4,15 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Project Ledger memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan kualitas 3,87 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul Purchase Order memiliki tingkat ketergantungan 3,72 dan kualitas 3,44 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan 4,33 dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Modul Master Files Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 3,92 dan kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul Report Writer memiliki tingkat ketergantungan 3,75 dan kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

182 232 Modul Fixed Assets memiliki tingkat ketergantungan 3,4 dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul System Administration memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul Inventory Control memiliki tingkat ketergantungan 3,63 dan kualitas 3,55 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Modul Customer Service memiliki tingkat ketergantungan 3,83 dan kualitas 3,75 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul Tenancy Management memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Modul Meter Utility memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

183 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Infrastruktur Gambar 4.42 Total Biaya Infrastruktur (US $) Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Platform (Hardware dan Software) memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Network memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan kualitas 4,16 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. System memiliki tingkat ketergantungan 2,92 dan kualitas 3,81 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize. Internet/Intranet Security memiliki tingkat ketergantungan 4,15 dan kualitas 3,96 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

184 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Services Gambar 4.43 Total Biaya Services (US $) Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Helpdesk memiliki tingkat ketergantungan 3,46 dan kualitas 3,77 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 4 dan kualitas 4,04 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor. Security Monitoring memiliki tingkat ketergantungan 3,89 dan kualitas 3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

185 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada Manajemen Gambar 4.44 Total Biaya Manajemen (US $) Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Budgeting & Planning memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan kualitas 3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Training memiliki tingkat ketergantungan 3,39 dan kualitas 3,89 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed. Keterangan kategori : Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak membawa damapak yang positif bagi perusahaan.

186 236 Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya khususnya bila tingkat ketergantungannya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan cara menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung aplikasi tersebut. Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan cukup karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan peningkatan kinerja. Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini sudah bagus sehingga mengeluarkan biaya hanya pada kondisi emergency atau bila sumber daya sudah hampir habis. Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau aplikasi terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk menjaga tingkat kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu dilakukan Analisis Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap Biaya Dengan menganalisis berdasarkan perbandingan jangkauan pengguna dan ketergantungan maka akan terlihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan keluasan penggunaan suatu lights on pada perusahaan.

187 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap Biaya pada Aplikasi Gambar 4.45 Total Biaya Aplikasi 1 (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

188 238 Gambar 4.46 Total Biaya Aplikasi 2 (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Gambar 4.47 Total Biaya Aplikasi 3 (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

189 239 Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Modul Account Payable memiliki tingkat ketergantungan 4,06 dan jangkauan pengguna 3. Modul Cash Book memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan jangkauan pengguna 3. Modul Account Receiveable memiliki tingkat ketergantungan 4 dan jangkauan pengguna 4. Modul Cash Flow memiliki tingkat ketergantungan 3,9 dan jangkauan pengguna 3. Modul Contractor Management memiliki tingkat ketergantungan 3,87 dan jangkauan pengguna 3. Modul General Ledger memiliki tingkat ketergantungan 4,3 dan jangkauan pengguna 3. Modul Project Ledger memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan jangkauan pengguna 3. Modul Purchase Order memiliki tingkat ketergantungan 3,72 dan jangkauan pengguna 3. Modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan 4,33 dan jangkauan pengguna 3. Modul Master Files Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 3,92 dan jangkauan pengguna 4. Modul Report Writer memiliki tingkat ketergantungan 3,75 dan jangkauan pengguna 5.

190 240 Modul Fixed Assets memiliki tingkat ketergantungan 3,4 dan jangkauan pengguna 3. Modul System Administration memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan jangkauan pengguna 4. Modul Inventory Control memiliki tingkat ketergantungan 3,63 dan jangkauan pengguna 3. Modul Customer Service memiliki tingkat ketergantungan 3,83 dan jangkauan pengguna 3. Modul Tenancy Management memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan jangkauan pengguna 3. Modul Meter Utility memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan jangkauan pengguna 3.

191 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap Biaya pada Infrastruktur Gambar 4.48 Total Biaya Infrastruktur 1 (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data)

192 242 Gambar 4.49 Total Biaya Infrastruktur 2 (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Platform (Hardware dan Software) memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan jangkauan pengguna 5. Network memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan jangkauan pengguna 5. System memiliki tingkat ketergantungan 2,92 dan jangkauan pengguna 5. Internet/Intranet Security memiliki tingkat ketergantungan 4,15 dan jangkauan pengguna 5.

193 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap Biaya pada Services Gambar 4.50 Total Biaya Services (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Helpdesk memiliki tingkat ketergantungan 3,46 dan jangkauan pengguna 5. Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 4 dan jangkauan pengguna 4. Security Monitoring memiliki tingkat ketergantungan 3,89 dan jangkauan pengguna 5.

194 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap Biaya pada Manajemen Gambar 4.51 Total Biaya Manajemen (US $) Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya (Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa : Budgeting & Planning memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan jangkauan pengguna 3. Training memiliki tingkat ketergantungan 3,39 dan jangkauan pengguna 4.

195 Strategi Investasi Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Gambar 4.52 Total Biaya Lights On Berdasarkan Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (Sumber : Pengolahan Data) Dari hasil graftik total biaya lights on yang berdasarkan pada hubungan nilai penyelarasan dengan kualitas maka : Kategori Excellent, monitor memiliki jumlah biaya terbesar yaitu sebesar US $ ,- yang terdiri dari modul Contractor Management, modul General Ledger, modul Customer Service, Platform (Hardware dan Software), Network, Maintenance dan Training. Kategori Improve only is needed memiliki jumlah biaya sebesar U S $63.100,- yang terdiri dari modul Meter Utility, System, Internet/Intranet Security, Helpdesk dan Budgeting & Planning.

BINUS UNIVERSITY ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

BINUS UNIVERSITY ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS BINUS UNIVERSITY Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Dalam pembuatan suatu aplikasi pada internshipproject, diperlukan beberapa tahapan, mulai dari analisa bisnis perusahaan untuk keperluan aplikasi, analisa

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

INPRO. Get More with Less. For your IT Solution. IN Integrated IT Solution

INPRO. Get More with Less. For your IT Solution. IN Integrated IT Solution INPRO Get More with Less For your IT Solution IN Integrated IT Solution CONTENT SINPRO SOFTWARE PROPERTY MANAGEMENT SYSTEM 1. COMPANY PROFILE 2. SINPRO FITUR 3. SINPRO MODUL INPRO COMPANY PROFILE PT. Prima

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993. BAB 3 ANALISIS SISEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Mal Metropolitan merupakan salah satu anak perusahaan yang bernaung dibawah P Metropolitan Land. Mal Metropolitan dibangun pada tahun 1992,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR BAB ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Twin Star, resmi berdiri pada tanggal 18 Februari 2008.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. SKA adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan IT yang memiliki beragam produk dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan

BAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan BAB II HASIL SURVEY. Gambaran Umum PT Sinar Mas Teladan Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir 980-an dengan lonjakan proyek dan pelanggan antri untuk memiliki rumah yang terjangkau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM

BAB 3. ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan PT.Lifelong Leraning pertama kali berdiri pada tanggal 23 Oktober 2003 bertempat di Wisma Bisnis Indonesia Jln. Letjen S.Parman Kav.12 Lt.14

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi General Ledger (GL) adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Tipe transaksi dasar adalah:

KATA PENGANTAR Tipe transaksi dasar adalah: KATA PENGANTAR Membuat Laporan Keuangan dapat digunakan dengan manual atau menggunakan komputerisasi, Sistem komputerisasi ini sudah lebih dari 25 tahun yang lalu sudah ada. Pembuatan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah PT. Volensa Indonesia PT. Volensa Indonesia didirikan pada tahun 1997 yang beralamat di Jl. Mesjid Al-Anwar (Berdikari) No.27A, Jakarta 11540,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI Oleh Mardi Waluyo Software Engineer Proposal Penawaran Pembuatan Software / Program Aplikasi Kebutuhan INDUSTRI / MANUFACTURE Seiring dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Mercindo Autorama 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam hal ini, General Ledger merupakan salah satu komponen utama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam hal ini, General Ledger merupakan salah satu komponen utama yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengharuskan setiap perusahaan memiliki sistem informasi yang dapat mendukung seluruh kegiatan operasinya agar dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam perdagangan alat listrik dan juga elektronik. Kelebihan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara Pengendalian Operasional No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah pemisahan tugas / Ya penempatan karyawan telah sesuai dengan fungsi dan bidang nya? 2. Evaluasi terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Profile Perusahaan PT Reall Pro merupakan perusahaan jasa yang berbentuk agent properti.pada awal pendiriannya perusahaan ini berlokasi pada Jalan Karang Tengah Raya

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA TUGAS TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI MODUL FINANSIAL SISTEM ERP PADA PT. IEV PABUARAN KSO NAMA : RESTU TRIANGGA NIM : 41813110107 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 40 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Eforta Mahoca adalah perusahaan broker yang bergerak dibidang general trading yang didirikan oleh Wawang Irawan pada tahun 1993 dan berlokasi

Lebih terperinci

EQUANTUM Project ERP System

EQUANTUM Project ERP System EQUANTUM Project ERP System mendukung peningkatan kinerja & operasional di Project www.facebook.com/e-quantum.centre 298B406A Page 1 Operasional dan proses di perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem pemesanan, pengiriman, dan penjualan pada PT. Istana Argo Kencana terdiri

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

sangat berpengaruh baik pada image property secara perparkiran tersebut. Dengan sistem pengelolaan parkir yang terintegrasi,

sangat berpengaruh baik pada image property secara perparkiran tersebut. Dengan sistem pengelolaan parkir yang terintegrasi, 2011 Company Profile PT. Ratana Permata Mulia Jl. Taman Teladan No.7, Tangerang 15118 Banten, Indonesia Tel.021-93720 715 Fax.021-552 2657 www.smartparkingindonesia.com Follow us @smart_parking Profil

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Rezeki Pertiwi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran 1 ANALISA FUNGSIONAL UNTUK IMPLEMENTASI ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV PADA SISTEM PERAWATAN KOMPUTER Angga Rachman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 17 September

Lebih terperinci

PERKIRAAN PENGHUBUNG (ACCOUNT INTERFACE)

PERKIRAAN PENGHUBUNG (ACCOUNT INTERFACE) Materi 2 PERKIRAAN PENGHUBUNG (ACCOUNT INTERFACE) Account Interface adalah perkiraan yang menghubungkan modul luar (Receivable Ledger, Payable Ledger, Cash Management, Purchasing, Billing, Inventory Control)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1 Tentang Perusahaan Pembahasan mengenai PT. Mitra Teleinformatika Perkasa meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, komitmen perushaan, struktur organisasi,

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

~ 1 ~ Web Programming, Visual Programming, Networking

~ 1 ~ Web Programming, Visual Programming, Networking Proposal Penawaran Program Aplikasi Point Of Sales (POS) Untuk Retail / Pertokoan. ~ 1 ~ Web Programming, Visual Programming, Networking Bekasi, 09 April 2012 No. : 0011/IMUCreative - Bekasi/IV/2012 Lamp.

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 36 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Identifikasi Permasalahan Langkah awal ini dilakukan dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pemilik PD. Anak Dunia. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara

Lebih terperinci

1. AKUNTING BULANAN. Ruang Lingkup Persiapan Awal (Setup): Lingkup Pekerjaan Bulanan

1. AKUNTING BULANAN. Ruang Lingkup Persiapan Awal (Setup): Lingkup Pekerjaan Bulanan JASA AKUNTANSI 1. AKUNTING BULANAN Ruang Lingkup Persiapan Awal (Setup): Membuat nomor akun (chart of account) Melakukan review atas semua pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang telah terjadi. Memeriksa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA 3. Sejarah Perusahaan PT. SERICO DJAYA MARMER IDUSTRIES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan dengan produknya berupa keramik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

AGUNG SEDAYU GROUP Sudah lebih dari 40 tahun Agung Sedayu Group berperan serta dalam pembangunan di Indonesia. Namanya sangat terkenal didunia

AGUNG SEDAYU GROUP Sudah lebih dari 40 tahun Agung Sedayu Group berperan serta dalam pembangunan di Indonesia. Namanya sangat terkenal didunia PERSEMBAHAN COMPANY AGUNG SEDAYU GROUP Sudah lebih dari 40 tahun Agung Sedayu Group berperan serta dalam pembangunan di Indonesia. Namanya sangat terkenal didunia properti Indonesia ketika mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah dilakukan penelitian pada PT Novawool maka didapatkan beberapa simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang disajikan, yaitu : 1. Pelaksanaan manajemen produksi

Lebih terperinci

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat Penawaran software siap pakai dan pembangunan sistem www.perdanasistematika.com www.software-indonesia.com 1 CV PERDANA SISTEMATIKA www.perdanasistematika.com

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang digunakan adalah PT TPHE

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah singkat perusahaan PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan notaris Niny, S.H No.2 yang beralamat di kawasan Tangerang. Pertama

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA Raisah Azizah Jl. Kota Bambu Selatan 6 No. 19 RT 007 RW 005 Palmerah, Jakarta Barat 021-5608050 raisah0692@gmail.com

Lebih terperinci