BAB V PENUTUP. kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang."

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran langsung adalah baik untuk materi pokok pengukuran pada peserta didik kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang yang berjumlah 17 orang. Secara terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran fisika materi pokok Pemuaian pada peserta didik kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang melalui penerapan model pengajaran langsung yang meliputi Tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dalam kategori baik dengan skor rata-rata secara berturutturut adalah: 3,90 ;3,68 ; dan 3, Ketuntasan Indikator Hasil Belajar (IHB) produk dan afektif yang dicapai peserta didik pada Materi pokok Pemuaian, yang menerapkan Model Pembelajaran Langsung adalah tuntas dengan rata-rata berturut-turut adalah 0,86 dan 0, Hasil Belajar IPA Fisika peserta didik kelas VII SMP Swasta Surya Mandala Kupang pada materi pokok Pemuaian yang menerapkan Model Pembelajaran Langsung pada peserta didik adalah tuntas dengan proporsi ketuntasan adalah tuntas, proporsi rata-rata 0,84 dan 85% peserta didik

2 mencapai KKM yang ditetapkan oleh Depdikbud maupun KKM Sekolah. Semua peserta didik, juga mencapai ketuntasan belajarnya pada aspek afektif dengan proporsi 0, Respon peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan Model Pembelajaran Langsung adalah positif, karena rata-rata dari setiap aspek penilaian lebih dari 80% dengan nilai pada kegiatan inti rata-rata presentase peserta didik mencapai 92% kegiatan penutup rata-rata presentase peserta didik mencapai 90%, pengelolaan kelas 85% dan suasana kelas 89% artinya peserta didik memberikan respon sangat baik terhadap pelaksanaan pembelajaran. Secara keseluruhan respon peserta didik positif karena persentase setiap aspek 80%. Hal ini berarti guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik mempunyai perhatian terhadap pembelajaran, serta dapat mengikuti pembelajaran ini dengan sangat baik karena merasa berguna bagi kehidupan mereka. B. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada semua calon guru dan guru, untuk menerapkan model pemebelajaran langsung pada materi yang dipelajari secara prosedural dan deklaratif. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan di lapangan dimana dalam proses pembelajaran, guru kurang memperhatikan motivasi belajar peserta didik dan terpaku pada satu model dan metode pembelajaran sehingga

3 pretsasi belajar peserta didik menurun, maka melalui tulisan ini penulis mau menyarankan kepada semua calon guru dan guru agar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya menggunakan model dan metode pembelajaran yang bervariasi dengan memperhatikan motivasi belajar peserta didik agar prestasi belajar peserta didik boleh mengalami peningkatan dan pihak sekolah pun boleh menyiapkan sarana dan fasilitas yang diperlukan demi peningkatan mutu pendidikan.

4 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Akasara, Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, Bunga Naen, Alfons dan Theresia Wariani. Dasar-dasar Proses Pembelajaran Sains. Kupang: Yayasan Kairos, BSNP. Kumpulan Materi Pengembangan KTSP Seri Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta, Hamalik, Oemar. Proses belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara, Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Reflika Aditama, Ikhsan Wahid Sumaryono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis. Skripsi. (Jurusan Pendidikan Matematika: Fakultas Tarbiyah SAINS Sunan Ampel Surabaya. 2010) Kanginan, Marthen. Sains Fisika SMP untuk kelas VII semester 1. Jakarta: Erlangga, Karim, Saeful dkk, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VII. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional, 2008 Keraf, Goris. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Alfa Beta, Pedoman Akademik, Tata Krama dan Kegiatan Kemahasiswaan. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira, Permendiknas. Standar proses. Jakarta, Purwono, Indro. Sains Fisika Untuk SMP Kelas VII. Surakarta: Pabelan, 2004 Muslich, Masmur. KTSP Pemebelajaran Berbasis Kompotensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

5 Mukin, Maria Ursula J. Penerapan Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Pokok Kinematika Dengan Analisis Vektor Siswa Kelas XI ipa 4 SMA Negeri 1 Kupang Tahun Pelajaran 2011/2012. Kupang: Unwira, Kanisius Payong Golek, Petrus. Penerapan Model Pembelajaran Lansung Pada Materi Pokok Massa Jenis Pada Peserta Didik Kelas VII B SMPS Adhyaksa 2 Kupang Tahun pelajaran 2011/2012. Kupang: Unwira, 2012 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, Siti Khabibah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreatifitas Siswa Sekolah Dasar, Disertasi, (Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya, 2006) Suporno, Paul. Metode Pembelajaran Fisika Konsruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanarta Darma, Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik, Surabaya: pustaka, Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher, Model-model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konsruktivistik. Prestasi. Jakarta: Pustaka, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana, Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Bumi Aksara, 2010

6

7 Lampiran 01 BAHAN AJAR PESERTA DIDIK (BAPD) I. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya. II. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. III. Indikator 1. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat. 2. Menyelidiki proses pemuaian pada zat gas. 3. Menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian. 4. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi. 5. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan muai panjang zat padat. 2. Peserta didik dapat membedakan muai panjang berbagai jenis logam. 3. Peserta didik dapat menjelaskan muai luas zat padat. 4. Peserta didik dapat menjelaskan pemuaian pada gas. 5. Peserta didik dapat menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian.

8 6. Peserta didik dapat mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi. 7. Peserta didik dapat mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat. V. Materi Pembelajaran PEMUAIAN Peta Konsep Pemuaian terjadi pada Zat Padat Zat Cair Gas Kata Kunc: Pemuaian Muai luas Pemuaian zat padat Pemuaian gas Muai panjang Koefisien muai A. Pemuaian Zat Padat dan Gas. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian disebabkan oleh adanya pergeseran partikel zat akibat pemanasan. Partikel-partikel zat selalu bergetar. Getaran yang dialami setiap partikel dalam benda bergantung pada suhu benda tersebut. Semakin tinggi suhu, semakin kuat getaran partikel benda tersebut sehingga ruang yang dibutuhkan untuk bergetar semakin besar,

9 sebaliknya semakin rendah suhu benda, semakin lemah getaran partikel sehingga ruang yang dibutuhkan untuk bergetar tidak terlalu besar. Gerakan molekul akan semakin cepat jika suhunya dinaikkan (dipanaskan), akibatnya ruang gerak molekul akan semakin luas, itulah sebabnya zat memuai jika dipanaskan maupun sebaliknya gerakan molekul-molekul zat berkurang kecepatannya jika suhu turun (didinginkan) akibatnya ruang gerak molekul-molekul zat berkurang, itulah sebabnya zat akan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat tergantung ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai teknologi. Kegiatan 1: Pemuaian zat padat A. Pemuaian Zat Padat Pemuaian pada zat padat terdiri atas 3, yaitu: a. Muai Panjang Pemuaian linier atau pemuaian panjang adalah pemuaian yang terjadi pada satu dimensi benda, misalnya pemuaian yang terjadi pada panjang suatu benda. Pemuaian panjang berbagai zat dapat diamati dengan menggunakan alat Musschenbroek. Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah

10 jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yang ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala. Perubahan penunjukan ketiga jarum pada alat Musschenbroek (alat muai panjang) ketika dipanasi, menunjukkan bahwa zat padat/logam akan bertambah panjang yang disebut pemuaian panjang. Gambar 1. Alat Musschenbroek Besarnya pemuaian panjang bergantung pada beberapa faktor, antara lain: 1) Panjang awal logam, 2) Kenaikan suhu, dan 3) Jenis logam. Koefisien muai panjang (α) suatu zat adalah besarnya pertambahan panjang setiap satuan panjang zat jika suhunya dinaikkan sebesar 1 0 C. Koefisien muai panjang dapat dilihat pada tabel berikut:

11 Tabel Koefisien Muai Panjang Berbagai Zat Jenis Zat α (/ 0 C) Intan 1, Kaca Pyrex 3, Platina 8, Kaca biasa 9, Baja 1, Besi 1, Tembaga 1, Aluminium 2, Sumber: Teguh Sugiyarto (2008: 86) Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: l T l0 l0 T l T l0 1 T l l l 0 dengan: T l l T 0 0 T l0 ( T1 T0 l l T = panjang benda setelah dipanaskan (m) l 0 = panjang benda mula-mula (m) ΔT = kenaikan suhu ( 0 C) α = koefisien muai panjang (/ 0 C) Δl = pertambahan panjang T 0 = suhu mula-mula ( 0 C) T 1 = suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) )

12 Contoh Soal! Sebatang tembaga panjangnya 10 m memiliki suhu awal 25 0 C dipanaskan sampai 50 0 C. Tentukan pertambahan panjang batang tembaga tersebut! Penyelesaian: Diketahui: l 0 T 0 T 1 = 10 m = 25 0 C = 50 0 C α tembaga = 0, / 0 C Ditanya: Δl =? Jawab: l l 0 T l 10 0, l 0, m Jadi, pertambahan panjang tembaga adalah 0, meter. b. Muai Luas Pemuaian luas adalah benda hanya mengalami pemuaian secara memanjang dan melebar. Pemuaian luas dapat diselidiki pada zat padat dengan bentuk lempengan atau keping tipis misalnya, kaca jendela. Supaya kaca jendela tidak pecah pada saat memuai, maka dibuat celah antara kaca dan bingkainya. Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika

13 ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan: 1) Berbanding lurus dengan luas mula-mula 2) Berbanding lurus dengan perubahan suhu 3) Bergantung dari jenis zat Koefisien muai luas (β) suatu zat adalah besarnya pertambahan luas untuk setiap satuan luas zat jika suhunya dinaikan sebesar 1 0 C. Hubungan koefisien muai luas (β) dengan koefisien muai panjang (α) adalah β = 2α. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut: A T A0 A0 T, A T A0 1 T A AT A0 A A0 T, A T A T ) dengan: ΔA = pertambahan luas 0 0 ( 1 T0 A T = luas akhir benda setelah pemanasan (m 2 ) A 0 = luas awal benda (m 2 ) ΔT = kenaikan suhu ( 0 C) β = koefisien muai luas (/ 0 C) T 0 = suhu mula-mula ( 0 C) T 1 = suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C)

14 Contoh Soal! Luas lempeng besi pada suhu 30 0 C adalah 80 cm 2. Bila koefisien muai panjang besi 0, / 0 C, berapakah luasnya pada suhu 60 0 C? Penyelesaian: Diketahui: A 0 = 80 cm 2 α = 0, / 0 C β = 2 α = 2 0, / 0 C = 0, / 0 C T 0 = 30 0 C T 1 = 60 0 C Ditanya: A 1 =? Jawab: A A A T 1 0 A A T A , A , A 1 80,0576 cm 2 Jadi luas lempeng besi pada suhu 60 0 C adalah 80,0576 cm 2. c. Muai Volume Suatu benda padat mengalami pemuaian volume. Artinya, benda padat tersebut mengalami pemuaian yang menyebabkan benda memanjang, melebar, dan meninggi. Pemuaian yang

15 dialami oleh balok, kubus dan bola dapat diamati berdasarkan volumenya. Pemuaian yang seperti ini disebut muai volume. Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis: 1) Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat 2) Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat 3) Bergantung dari jenis bahan Koefisien muai ruang atau volume (γ) suatu zat adalah besarnya pertambahan volume untuk setiap satuan volume zat jika suhunya dinaikan sebesar 1 0 C. Hubungan koefisien muai ruang atau volume (γ) dengan koefisien muai panjang (α) adalah γ = 3α. Koefisien muai ruang atau muai volume dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Koefisien Muai Ruang/Muai Volume Berbagai Jenis Zat Jenis Zat γ (/ 0 C) Alkohol 1,2 x 10-3 Raksa 1,8 x 10-4 Air 2, Minyak paraffin 9,0 x 10-4 Gliserin 5,0 x 10-4 Aseton 1, Bensin 9,5 x 10-4 Udara 3, Sumber: Teguh Sugiyarto (2008: 87) Persamaan yang digunakan untuk mengetahui pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan adalah sebagai berikut:

16 V T V0 V0 T V T V0 1 T V V T V V T 0 0 V0 T V0 ( T1 T0 ) V dengan: ΔV = pertambahan volume V T = volume akhir benda setelah pemanasan (m 3 ) V 0 = volume awal benda (m 3 ) ΔT = kenaikan suhu ( 0 C) γ = koefisien muai volume (/ 0 C) T 0 = suhu mula-mula ( 0 C) T 1 = suhu akhir benda setelah dipanaskan ( 0 C) Kegiatan 2: Pemuaian zat gas B. Pemuaian Gas Gas merupakan zat yang dapat memuai jika mengalami kenaikan suhu. Pemuaian yang terjadi pada gas adalah pemuaian volume. Pemuaian gas jauh lebih cepat dari pada zat padat dan zat cair. Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan mengalami penyusutan jika suhunya turun. Kegiatan 3: Prinsip pemuaian dalam teknologi dan masalahmasalah yang ditimbulkan oleh pemuaian

17 B. Prinsip Pemuaian dalam Teknologi. Alarm kebakaran merupakan salah satu alat yang menerapkan prinsip pemuaian zat. Selain alarm kebakaran masih banyak lagi alat-alat yang prinsip kerjanya menerapkan prinsip pemuaian zat seperti termometr bimetal dan termostat. 1. Termometer Pemuaian zat cair seperti raksa dan alkohol pada tabung termometer dimanfaatkan sebagai indikator (petunjuk) suhu. 2. Bimetal Bimetal adalah gabungan dua jenis batang logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda dan digabungkan dengan cara dilas atau dikeling. Gambar 2. Keping bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda kecepatan pemuaiannya (kuningan dan baja) Ketika dipanaskan atau didinginkan, bimetal tersebut melengkung yang disebabkan oleh pemuaian atau penyusutan kedua logam berbeda. Saat dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil dan jika didinginkan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih besar.

18 a. Thermometer bimetal Sebuah thermometer bimetal keeping tipis. Bimetal dibuat dalam bentuk spiral, ujung dalamnya diikat sedangkan ujung bagian luar bebas dan dihubungkan dengan jarum penunjuk skala. Jika suhu naik, lengkung spiral bimetal semakin kencang dan jarum penunjuk skala bergerak ke kanan. Sebaliknya jika suhu turun, lengkung spiral akan mengendur sehingga jarum penunjuk skala kembali ke kiri. b. Alarm kebakaran Alarm kebakaran bekerja berdasarkan perubahan suhu. Jika suatu ruangan terdapat api dan suhu ruangan memanas, bimetal akan bereaksi. Bimetal berfungsi sebagai kontak listrik, arus akan mengalir dari sumber arus baterai ke bel sehingga bel berbunyi. c. Termostat Termostat sering dijumpai pada setrika listrik otomatis, oven elektronik, lemari es, pemanas nasi dan lain-lain. Logam biasa Keping bimetal Gambar 3. Termostat Termostat adalah alat pengatur suhu dengan bimetal sebagai komponen utama yang berfungsi sebgai sakelar otomatis. Bahan bimetal yang digunakan adalah kuningan dan besi. Prinsip kerja

19 thermostat sebagai berikut. Bila udara di ruangan dingin maka keping bimetal pada Gambar 3 akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Sebaliknya, apabila ruangan telah cukup hangat maka keping bimetal akan mengembang dan kembali ke posisi semula, yaitu membengkok ke kanan. Akibatnya ujung bimetal tidak bersentuhan lagi dengan logam biasa sehingga rangkaian pemanas menjadi terbuka dan pemanasan ruangan tidak terjadi lagi. 3. Pengelingan Pengeligan diperlukan untuk menyatukan dua buah batang besi agar hasilnya benar-benar kuat. Pengelingan biasanya dilakukan pada pembuatan sasis (kerangka) kendaraan, pintu gerbang besi. Pengelingan adalah proses penyambungan dua batang logam dengan menggunakan paku keling. Sebelum dikeling kedua batang logam yang sudah dilubangi dipanaskan sampai lubangnya agak besar sehingga paku keeling dapat masuk. Setelah itu pemanasan dihentikan, selanjutnya paku keeling ditempa. Pada saat suhu besi menurun, lubang dan besi menyusut dan mengika erat pada keling. 4. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Roda pedati dan roda kereta api memiliki ukuran lebih kecil daripada

20 ukuran bingkainya. Untuk dapat memasang roda logam tersebut, maka dengan cara pemanasan. Hal ini mengakibatkan roda logam akan mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya, setelah dingin roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya dengan kuat. B. Masalah-Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Pemuaian Salah satu masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian zat adalah retaknya gelas tebal ketika diisi air mendidih karena sisi dalam gelas memuai lebih dahulu dari pada sisi luarnya. Beberapa masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian adalah sebagai berikut: 1. Pemasangan kaca jendela Kaca jendela mobil dapat retak karena diparkir di bawah terik matahari. Ketika suhu kaca naik, kaca memuai. Oleh karena kaca jendela tertutup rapat dan tidak tersedia ruang celah yang cukup pada bingkai untuk menahan pemuaian kaca. Akibatnya kaca jendela pecah. Peristiwa yang sama dapat terjadi pada kaca nako di rumahmu.

21 Gambar Pemasangan daun pintu dan kaca jendela harus diberi rongga Untuk mengatasi retaknya kaca jendela mobil, dianjurkan pemilik mobil memberi ruang sedikit (jangan menutup kaca terlalu rapat) ketika memarkir mobil cukup lama di bawah terik sinar matahari. Untuk mengatasi retaknya kaca jendela atau kaca nako rumah, tukang kayu selalu mendesaian ukuran bingkai yang sedikit lebih besar dari pada ukuran kacanya pada suhu normal. 2. Sambungan Rel Kereta Api Rel kereta api memuai di hari yang panas. Oleh karena itu, di antara sambungan dua batang rel selalu diberi celah, agar pemuaian rel tidak menyebabkan rel melengkung. Pada hari yang sangat panas, celah yang disiapkan dapat saja tidak cukup untuk menampung pemuaian rel yang sangat besar. Jika ini terjadi, rel dapat melengkung. Gambar 5. Rel kereta api melengkung akibat pemuaian besi selama musim kemarau.

22 Desain yang banyak digunakan pada saat ini adalah batangbatang rel dilas membentuk rel panjang yang bersambungan. Dengan desain ini, hanya 50 atau 100 m terakhir dari setiap rel panjang yang memuai. Untuk mengatasi masalah ini, ujung rel diruncingkan dan disambung saling bertautan. Penyambungan dengan cara seperti ini memungkinkan rel panjang memuai menyebabkan kerusakan rel. 3. Celah Pada Konstruksi Jembatan Konstruksi jembatan khususnya jembatan panjang yang dibangun dari bahan logam, selalu diberi celah pada salah satu ujung untuk memberi ruang pemuaian. Ujung jembatan yang dibiarkan memuai ditopang oleh roda-roda agar ujung ini bisa bergerak bebas sewaktu memuai atau kembali menyusut. 4. Celah Pemuaian Pada Sambungan Jembatan Jembatan umumnya dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu agar sambungan besi baja tidak melengkung, karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam hari, maka sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup diantara sambungan-sambungan itu.

23 Gambar 6. Celah pada sambungan sebuah jembatan yang memberi ruang bila terjadi pemuaian 5. Kawat Telepon Atau Kawat Listrik Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau listrik mengalami penyusutan sehingga kawat tersebut tidak putus. Gambar 7. Kawat listrik dibiarkan kendor pada siang hari

24 Lampiran 02 SILABUS Nama Sekolah : SMP Surya Mandala Kupang Mata Pelajaran : IPA-Fisika Kelas/Semester : VII/I Standar Kompetensi : Memahami Wujud Zat dan Perubahannya Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari Indikator Kegiatan Pembelajaran Materi Pokok 1. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat Peserta didik melakukan eksperimen untuk mengetahui proses pemuaian pada zat padat (muai panjang, muai luas dan muai volume) Peserta didik dapat menentukan jenis logam yang mengalami pemuaian Peserta didik menentukan pertambahan panjang dari suatu zat Penilaian Alokasi Sumber Belajar Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Waktu Pemuaian Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir 2 JP Buku IPA Fisika Kelas VII, Alat dan Bahan Praktikum, BAPD, dan LKPD 2. Menyelidiki proses pemuaian pada zat gas Peserta didik melakukan eksperimen untuk mengetahui proses pemuaian pada zat gas Peserta didik mengumpulkan data dan membuat laporan hasil eksperimen Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir 2 JP Buku IPA Fisika Kelas VII, Alat dan Bahan Praktikum, BAPD, dan LKPD 3. Menerapkan persamaan,, dan Peserta didik menyelesaikan soal-soal menggunakan persamaan,, dan Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir

25 dalam pemecahan masalah 4. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi Peserta didik melakukan diskusi untuk menjelaskan prinsip pemuaian dalam teknologi Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir 2 JP Buku IPA Fisika Kelas VII, BAPD dan LDPD 5. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat Peserta didik melakukan diskusi untuk menjelaskan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok Tes tertulis Pilihan ganda Terlampir Kupang, Peneliti (Fransiskus Manda Luser)

26 Lampiran 03 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 01 Nama Sekolah Kelas / Smester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP Surya Mandala Kupang : VII / I : IPA-FISIKA : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan Pemuaian dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator a. Indikator Produk Menyelidiki proses Pemuaian pada zat padat b. Indikator Afektif 1. Mengemukakan pendapat kepada guru atau teman 2. Memiliki sikap ingin tahu 3. Bekerja sama dalam kelompok 4. Disiplin dalam bekerja 5. Menghargai pendapat teman 6. Jujur dalam bekerja 7. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan 146

27 c. Indikator Psikomotorik 1. Ketepatan memilih alat dan bahan percobaan (musschenbroek, spritus secukupnya, korek api, beberapa batang logam yang berbeda jenis (besi, aluminium, dan tembaga) 2. Ketepatan dalam merangkai alat musschenbroek 3. Ketepatan menentukan skala pada alat ukur musschenbroek D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: a. Produk 1. Menyelidiki proses Pemuaian pada zat padat 2. Menentukan jenis logam yang mengalami pemuaian 3. Peserta didik dapat menentukan pertambahan panjang dari suatu zat b. Afektif 1. Mengemukakan pendapat kepada guru atau teman 2. Memiliki sikap ingin tahu 3. Bekerja sama dalam kelompok 4. Disiplin dalam bekerja 5. Menghargai pendapat teman 6. Jujur dalam bekerja 7. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan c. Psikomotorik 1. Ketepatan memilih alat dan bahan percobaan (musschenbroek, spritus secukupnya, korek api, beberapa batang logam yang berbeda jenis (besi, aluminium, dan tembaga) 147

28 2. Ketepatan dalam merangkai alat musschenbroek 3. Ketepatan menentukan skala pada alat ukur musschenbroek E. Metode dan Model Pembelajaran Model Metode diskusi. F. Sumber Belajar 1. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) : Pembelajaran Langsung. : Eksperimen, ceramah, demonstrasi, 3. Alat dan Bahan Praktikum {musschenbroek, spritus secukupnya, korek api, beberapa batang logam yang berbeda jenis (besi, aluminium, dan tembaga)} G. Langkah-langkah Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Waktu 1 Kegiatan Pendahuluan Fase 1 : menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. Guru memotivasi peserta didik 10 menit 1. Guru meminta salah satu peserta didik melakukan demonstrasi didepan kelas untuk menggoyangkan kaca nako yang ada diruang kelas dan peserta didik yang lainnya diminta untuk memperhatikannya. 2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi demonstrasi yang baru saja dilakukan Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti Eksplorasi Fase 2 : Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Guru menjelaskan materi pemuaian zat padat secara garis besar Guru memperkenalkan alat dan bahan dalam melakukan eksperimen Guru membagi peserta didik kedalam bentuk kelompok Guru menjelaskan cara melakukan eksperimen tahap demi tahap Guru membagi LKPD kepada masing-masing kelompok 148

29 Elaborasi Fase 3 : Memberikan latihan terbimbing Guru meminta peserta didik melakukan eksperimen untuk mengetahui pemuaian pada zat padat Guru membimbing peserta didik melakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah yang tertera dalam LKPD Guru mengontrol dan menjaga ketertiban selama eksperimen berlansung Guru membimbing dan membantu jika ada kelompok yang mengalami kesulitan Guru membimbing peserta didik mengambil data hasil percobaan Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD Konfirmasi Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya dan kelompok lain menanggapinya Guru memberikan pujian kepada kelompok yang menjawab dengan benar dan memberikan peneguhan kepada kelompok yang belum menjawab dengan tepat dan benar 3 Kegiatan penutup Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman atau kesimpulan Guru memberikan tugas rumah berupa soal yang berkaitan dengan pemuaian zat padat 60 menit 10 menit H. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3. Contoh Instrumen : 1) Dari percobaan pemuaian dengan alat Musschenbrock ditunjukkan bahwa... A. Pemuaian berbagai jenis logam sama 149

30 B. Tidak semua jenis logam memuai C. Logam memuai setiap saat D. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda Kunci : D Skor : 1 Kupang, , Peneliti (Fransiskus Manda Luser) 150

31 Lampiran 04 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 02 Nama Sekolah Kelas / Smester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP Surya Mandala Kupang : VII / I : IPA-FISIKA : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya. B. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. C. Indikator a) Produk Menyelidiki proses pemuaian pada gas. b) Afektif 1. Mengemukakan pendapat kepada guru atau teman 2. Memiliki sikap ingin tahu 3. Bekerja sama dalam kelompok 4. Disiplin dalam bekerja 5. Menghargai pendapat teman 6. Jujur dalam bekerja 7. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan 151

32 c) Psikomotorik 1. Kelengkapan persiapan alat dan bahan percobaan (Pembakar spritus, Balon, korek api, labu enlemeyer, kaki tiga, kassa, spritus) 2. Ketepatan memilih alat dan bahan percobaan (Pembakar spritus, Balon, korek api, labu enlemeyer, kaki tiga, kassa, spritus) 3. Ketepatan merangkai alat (pembakar spritus, labu enlemeyer, kassa dan kaki tiga) D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: a) Produk Menyelidiki proses pemuaian pada zat gas. b) Afektif 1. Mengemukakan pendapat kepada guru atau teman 2. Memiliki sikap ingin tahu 3. Bekerja sama dalam kelompok 4. Disiplin dalam bekerja 5. Menghargai pendapat teman 6. Jujur dalam bekerja 7. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan c) Psikomotorik 1. Ketepatan memilih alat dan bahan 2. Ketepatan dalam merangkai alat ukur dan bahan 152

33 E. Model dan Metode Pembelajaran Model Metode : Pembelajaran Lansung : Eksperimen, ceramah, demonstrasi, diskusi F. Sumber Belajar 1. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3. Alat dan Bahan Praktikum G. Langkah-Langkah Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Waktu 1 Kegiatan Pendahuluan 10 menit Fase 1 : Memotivasi peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menanyakan kepada peserta didik : Jika kamu meniup balon sampai besar kemudian menyimpannya di tempat panas, maka apa yang akan terjadi pada balon tersebut? Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi pertanyaan yang diberikan. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti Eksplorasi Fase 2 : Menyajikan/ menyampaikan informasi Guru menjelaskan mengenai materi pemuaian gas secara garis besar Guru memperkenalkan alat dan bahan dalam melakukan eksperimen Guru memberikan penjelasan langkah demi langkah untuk pemuaian pada zat gas Guru membagi peserta didik dalam bentuk kelompok. Guru membagi LKPD kepada setiap kelompok Elaborasi Fase 3 : Memberikan latihan terbimbing. Guru meminta peserta didik melakukan eksperimen pada pemuaian zat gas. Guru membimbing peserta didik melakukan eksperimen 153

34 berdasarkan langkah-langkah yang tertera dalam LKPD. Guru mengontrol dan menjaga ketertiban selama eksperimen berlangsung. Guru membimbing dan membantu jika ada kelompok yang mengalami kesulitan. Guru membimbing peserta didik mengambil data hasil percobaan. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan pada LKPD dalam kelompoknya. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan Konfirmasi Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil eksperimen dan kelompok yang lain menanggapinya Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan benar. 3 Kegiatan Penutup Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman Guru memberikan tugas rumah berkaitan dengan pemuaian pada zat gas. 100 menit 10 menit H. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3. Contoh Instrumen : 154

35 1) Balon ditiup dan disimpan ditempat yang panas, maka balon akan meletus karena... A. Balon memuai sedangkan udara tidak memuai B. Udara didalam balon memuai sedangkan balon tidak memuai C. Pemuaian balon lebih besar daripada pemuaian udara D. Balon dan udara sama-sama memuai Kunci : B Skor : 1 Kupang, 2015 Peneliti (Fransiskus Manda Luser 155

36 Lampiran 05 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 03 Nama Sekolah : SMP Surya Mandala Kupang Kelas / Smester : VII / I Mata Pelajaran : IPA-FISIKA Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator a) Indikator produk 1. Menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian. 2. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi. 3. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat. b) Indikator Afektif 1. Mengemukakan pendapat kepada guru atau teman 2. Memiliki sikap ingin tahu 3. Bekerja sama dalam kelompok 156

37 4. Disiplin dalam bekerja 5. Menghargai pendapat teman 6. Jujur dalam bekerja 7. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: a) Produk 1. Menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian. 2. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi. 3. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat. b) Afektif 1. Mengemukakan pendapat kepada guru atau teman 2. Memiliki sikap ingin tahu 3. Bekerja sama dalam kelompok 4. Disiplin dalam bekerja 5. Menghargai pendapat teman 6. Jujur dalam bekerja 7. Bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran Lansung 2. Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab. 157

38 F. Sumber Belajar 1. Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 2. Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD) G. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran Waktu 1 Kegiatan Pendahuluan Fase 1 :Memberikan motivasi kepada peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 10 menit Guru menanyakan kepada peserta didik: apakah yang akan terjadi bila pemasangan kaca jendela tidak diberi celah? Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi pertanyaan yang diberikan. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti Eksplorasi Fase 2 : Menyajikan atau menyampaikan informasi Guru menyampaikan gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume. 60 menit Guru membagi peserta didik dalam bentuk kelompok. Guru membagi LDPD kepada setiap kelompok Elaborasi Fase 3 : Memberikan Latihan terbimbing Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi berdasarkan LDPD Guru mengontrol dan menjaga ketertiban selama diskusi berlangsung. Guru membimbing dan membantu jika ada kelompok yang mengalami kesulitan. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan pada LDPD dalam kelompoknya. Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan Konfirmasi Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Guru meminta salah satu kelompok mempresentasekan hasil diskusi dan kelompok yang lain menanggapinya Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang 158

39 menjawab pertanyaan dengan benar. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 3 Kegiatan Penutup Fase 5 :Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman Guru memberikan tugas mandiri 10 menit H. Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3. Contoh Instrumen : 1) Luas lempeng baja 60 cm 2 pada suhu 31 0 C, bila koefisien muai panjang baja adalah 0, / 0 C maka luas baja pada suhu 61 0 C adalah... A. 0,0198 cm 2 B. 0,00198cm 2 C. 0, cm 2 D. 0, cm 2 Kunci : C Skor : 1 Kupang, 2015 Peneliti (Fransiskus Manda Luser) 159

40 Lampiran 06 Nama Anggota: 1).. 2).. 3).. 4).. 5).. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 01 I. Kompetensi dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. II. Indikator Menyelidiki proses pemuaian yang terjadi pada zat padat. III. Tujuan 1. Peserta didik dapat menjelaskan muai panjang zat padat 2. Peserta didik dapat membedakan muai panjang berbagai jenis logam. IV. Alat dan bahan 1. Musschenbroek 2. Spritus secukupnya 3. Korek api 4. Pembakar spiritus 5. Beberapa batang logam yang berbeda jenis (besi, aluminium, dan tembaga) V. Kegiatan: Menyelidiki proses pemuaian (muai panjang) pada zat padat a. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia di depan kelas! b. Rangkailah alat dan bahan seperti pada gambar 1! 160

41 Penunjuk skala Batang Logam Sekrup Pengatur Jarum penunjuk skala Pembakar Spiritus Gambar 1 Gambar 6.1. Alat Musschenbroek c. Atur jarum penunjuk skala dengan memutar sekrup pengatur sehingga menunjukkan skala yang sama! d. Panaskan batang logam tersebut bersama-sama dengan pembakar spiritus e. Amati jarum penunjuk pada skala muai! f. Lengkapilah tabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan! Tabel 6.1. Hasil Pengamatan No Jenis Logam Simpangan Skala Muai Sebelum Pemanasan 1. Besi.. 2. Aluminium.. 3. Tembaga.. Setelah Pemanasan g. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh kelompokmu! Kesimpulan:. 161

42 Lampiran 07 Nama Anggota: 1). 2). 3). 4). 5). LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02 I. Kompetensi dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. II. Indikator Menyelidiki proses pemuaian pada gas. III. Tujuan Peserta didik dapat menjelaskan pemuaian pada gas. IV. Alat dan bahan 1. Balon 5. Pembakar spiritus 2. Korek api 6. Kasa 3. Labu erlemeyer 7. Kaki tiga 4. Spiritus V. Kegiatan: Menyelidiki pemuaian pada gas a. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia didepan kelas! b. Rangkaikan alat dan bahan seperti gambar 1! Balon Labu erlemeyer Kasa Gambar 1 Kaki tiga Pembakar spiritus Gambar 7. Pemuaian Gas 162

43 c. Amati yang terjadi dengan balon tersebut! d. Lengkapilah tabel berikut dan catatlah data pengamatan dalam tabel pengamatan! Tabel 7. Hasil Pengamatan Jenis Bahan Keadaan Balon Sebelum Perlakuan Selama Perlakuan Sesudah Perlakuan Balon... e. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh kelompokmu! Kesimpulan: 163

44 Lampiran 08 Nama Anggota: 1) 2) 3) 4) 5) LEMBAR DISKUSI PESERTA DIDIK (LDPD) A. Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. B. Indikator Menerapkan persamaan,, dan dalam pemecahan masalah pemuaian. C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menerapkan persamaan dalam pemecahan masalah muai panjang. Diskusikan bersama teman kelompokmu untuk menjawab soal-soal dibawah ini 1. Jelaskan pengertian koefisien muai panjang! 2. Tuliskan rumus koefisien muai panjang dan jelaskan besaran-besaran yang terlibat didalamnya! 164

45 3. Selesaikan minimal 3 soal yang berkaitan dengan persamaan koefisien muai panjang! 1) ) )

46 Lampiran 09 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) Kompetensi Dasar Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan seharihari Indikator Indikator Soal Nomor Soal Klasifi kasi 1. Menyelidiki proses Disajikan gambar, 1. Perhatikan gambar berikut! C4 pemuaian pada zat peserta didik dapat padat menentukan jenis logam yang mengalami pemuaian paling besar dan paling kecil Skor Jenis Soal Kunci Jawaban 1 PG C Logam yang mengalami pemuaian paling kecil dan paling besar ditunjukkan pada nomor... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 1 D. 1 dan 3 2. Dari percobaan pemuaian dengan alat Musschenbroek pada gambar diatas, ditunjukkan bahwa... E. Semua jenis logam memuai dengan besar yang sama F. Tidak semua jenis logam memuai G. Logam memuai setiap saat H. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda. C2 1 PG D Disajikan tabel, 3. Perhatikan tabel berikut ini! peserta didik dapat membedakan pertambahan Jenis Zat Benda 1 Benda 2 Koefisien muai panjang 0,000019/ 0 C 0,000017/ 0 C panjang dari Benda 3 0,000011/ 0 C berbagai jenis Benda 4 0,000009/ 0 C benda Dari tabel diatas jika benda-benda tersebut memiliki panjang awal yang sama, kemudian dipanaskan pada suhu yang sama secarara bersamaan, maka pertambahan C4 1 PG D 165

47 2. Menyelidiki proses pemuaian pada zat gas Disajikan sebuah fenomena pemuaian dalam kehidupan seharihari, peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya fenomena tersebut Disajikan gambar, peserta didik dapat mengambil kesimpulan berdasarkan gambar panjang benda tersebut adalah... A. Benda 1 akan lebih panjang dari benda 4 B. Benda 2 akan lebih panjang dari benda 1 C. Benda 3 akan lebih panjang dari benda 2 D. Benda 4 akan lebih panjang dari benda 2 4. Ban sepeda yang terkena terik matahari dalam waktu lama dapat meletus karena. A. Udara dalam ban memuai, sedangkan ban tetap B. Ban memuai, sedangkan udara dalam ban tetap C. Koefisien muai udara lebih besar dari koefisien muai karet D. Koefisien muai karet lebih besar dari pada muai udara 5. Perhatikan gambar berikut ini! Balon Labu erlemeyer Kasa C2 C4 1 1 PG PG C C Gambar 1 Kaki tiga Pembakar spiritus Berdasarkan gambar diatas, maka... A. Balon tidak mengalami perubahan apapun ketika pembakar spiritus dinyalakan B. Balon akan meleleh C. Balon akan tegang dan jika dipanaskan dalam waktu lama balon akan meletus karena terjadi pemuaian D. Labu erlemeyer akan pecah karena terjadi pemuaian 166

48 6. Berdasarkan gambar diatas, balon dapat meletus jika dipanaskan dalam waktu lama. Hal ini menunjukkan bahwa gas mengalami. A. Muai panjang B. Muai volume C2 1 PG B C. Muai bidang D. Muai tekanan 3. Menerapkan persamaan dan,, dalam pemecahan masalah pemuaian Peserta didik dapat menentukan pertambahan panjang benda dengan menggunakan persamaan 7. Sebatang baja dengan panjang 20 m dipanaskan dari 25 0 C hingga 45 0 C. Jika koefisien muai panjang baja adalah 0, / 0 C maka pertambahan panjang baja tersebut adalah... A. 0,44 mm B. 0,044 mm C. 4,4 mm D. 44,0 mm 8. Sebuah besi dengan panjang mula-mula adalah 15 m dengan suhu 30 0 C, dipanaskan hingga suhunya naik menjadi 70 0 C. Jika koefisien muai panjang besi 0, / 0 C, maka pertambahan panjang besi setelah dipanaskan adalah. A. 0,72 m B. 0,072 m C. 0,0072 m D. 0,00072 m C3 C3 1 1 PG PG B B 9. Sebuah benda panjangnya 2 meter, suhunya dinaikan sebesar C. Ternyata pertembahan panjang benda tersebut adalah 0,008 m. berapakah koefisien muai panjang benda tersebut? A. 0,004 / 0 C B. 0,0004 / 0 C C. 0,00004 / 0 C D. 0, / 0 C 10. Selembar aluminium tipis pada suhu 20 0 C luasnya 100 cm 2. Jika koefisien muai luas aluminium 0,000026/ 0 C, maka luas aluminium pada suhu 90 0 C adalah. C3 C3 1 1 PG PG C C A. 100,182 cm 2 B. 10,82 cm 2 C. 18,2 cm 2 D. 1,82 cm 2 167

49 Peserta didik dapat menentukan perubahan ukuran pada benda akibat pemuaian. Peserta didik dapat membedakan pertambahan panjang dari berbagai jenis benda Peserta didik dapat menentukan luas benda dengan menggunakan persamaan 11. Pada peristiwa pemuaian, yang tidak mengalami pertambahan adalah... A. Panjangnya B. Volumenya C. Luasnya D. Beratnya 12. Diantara logam-logam berikut: Besi, Aluminium, Tembaga, Timah yang panjangnya sama, apabila dipanaskan dengan suhu yang sama logam manakah yang mengalami pemuaian paling panjang... A. Besi B. Aluminium C. Tembaga D. Timah 13. Sebuah plat aluminium yang berbentuk persegi mempunyai sisi 10 cm dan suhu 30 0 C. kemudian plat tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 50 0 C. jika koefisien muai luas aluminium adalah 0, / 0 C, maka pertambahan luasnya sebesar. C2 C2 C PG PG PG D C B Peserta didik dapat menentukan kenaikan suhu pada suatu benda dengan menggunakan persamaan A. 0,104 cm 3 B. 0,0104 cm 3 C. 0,00104 cm 3 D. 0, cm Panjang sebatang baja (α = 0,000011/ 0 C) pada suhu 30 0 C adalah 50 cm. Bila panjang baja itu menjadi 50,011 cm, maka suhunya naik sebesar... A C B C C3 1 PG C C C D C Peserta didik dapat menentukan koefisien muai 15. Sebuah kawat besi mula-mula panjangnya 75 cm. Setelah dipanaskan panjangnya menjadi 75,045 cm dengan kenaikan suhu 50 0 C. Koefisien muai panjang kawat besi tersebut adalah. C3 1 PG C 168

50 panjang suatu benda dengan menggunakan persamaan A. 0, / 0 C B. 0,00012/ 0 C C. 0, / 0 C D. 0,0012/ 0 C 4. Mendeskripsikan prinsip pemuaian dalam teknologi 5. Mendeskripsikan masalah-masalah yang disebabkan oleh pemuaian pada berbagai zat Peserta didik dapat menjelaskan arah lengkungan bimetal ketika dipanaskan Peserta didik dapat menentukan alatalat yang menggunakan prinsip bimetal Peserta didik dapat menentukan kegiatan yang memanfaatkan peristiwa pemuaian Peserta didik dapat menjelaskan cara mengatasi masalah akibat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari 16. Keping bimetal terdiri dari dua keping yang memiliki koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu. Jika keping bimetal tersebut dipanaskan, maka akan melengkung ke arah. A. Logam yang angka koefisien muai panjangnya besar B. Logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil C. Logam yang angka koefisien muai ruangnya besar D. Logam yang angka koefisien muai ruangnya kecil 17. Alat-alat yang menggunakan prinsip bimetal adalah... A. Setrika otomatis dan alarm kebakaran B. Sekring dan alarm kebakaran C. Setrika otomatis dan sekring D. Setrika otomatis, sekring, dan alarm kebakaran 18. Kegiatan berikut yang memanfaatkan peristiwa pemuaian adalah. A. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pemasangan kaca jendela B. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pembuatan saklar otomatis bimetal C. Pembuatan termometer bimetal dan pembuatan saklar otomatis bimetal D. Pembuatan termometer bimetal dan pemasangan kaca jendela 19. Tukang kayu merancang ukuran kaca jendela sedikit lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Hal ini bertujuan. A. Memudahkan pemasangan B. Untuk memberi ruang kaca saat terjadi pemuaian C. Memudahkan saat pembongkaran dilakukan D. Agar kelihatan rapi dan bagus C2 C2 C2 C PG PG PG PG B A C B 20. Kabel listrik terlihat kendor pada siang hari karena. A. Kebel listrik terlalu berat C2 1 PG B 169

51 B. Kabel listrik mengalami pemuaian C. Kabel listrik mengalami penyusutan D. Kabel listrik dialiri banyak arus listrik 170

52 Lampiran 10 SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PRODUK Nama Sekolah : SMP Surya Mandala Kupang Kelas/Semester : VII / I Mata Pelajaran : IPA-FISIKA Waktu : 80 menit Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Tepat! 1. Perhatikan gambar berikut! Logam yang mengalami pemuaian paling kecil dan paling besar ditunjukkan pada nomor... E. 1 dan 2 F. 2 dan 3 C. 3 dan 1 D. 1 dan 3 2. Pada peristiwa pemuaian, yang tidak mengalami pertambahan adalah... A. Panjangnya B. Volumenya C. Luasnya D. Beratnya 3. Diantara 4 logam berikut: Besi, Aluminium, Tembaga, Timah yang panjangnya sama, apabila dipanaskan dengan suhu yang sama logam manakah yang mengalami pemuaian paling panjang

53 A. Besi B. Aluminium C. Tembaga D. Timah 4. Perhatikan tabel berikut ini! Jenis Zat Benda 1 Benda 2 Benda 3 Benda 4 Koefisien muai panjang 0,000019/ 0 C 0,000017/ 0 C 0,000011/ 0 C 0,000009/ 0 C Jika benda-benda tersebut memiliki panjang awal yang sama, kemudian dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan, maka pertambahan panjang benda tersebut adalah... A. Benda 1 akan lebih panjang dari benda 4 B. Benda 2 akan lebih panjang dari benda 1 C. Benda 3 akan lebih panjang dari benda 2 D. Benda 4 akan lebih panjang dari benda 2 5. Ban sepeda yang terkena terik matahari dalam waktu lama dapat meletus karena. A. Udara dalam ban memuai, sedangkan ban tetap B. Ban memuai, sedangkan udara dalam ban tetap C. Koefisien muai udara lebih besar dari koefisien muai karet D. Koefisien muai karet lebih besar dari pada muai udara 172

54 6. Sebatang baja dengan panjang 20 m dipanaskan dari 25 0 C hingga 45 0 C. Jika koefisien muai panjang baja adalah 0, / 0 C maka pertambahan panjang baja tersebut adalah... A. 0,44 mm B. 0,044 mm C. 4,4 mm D. 44,0 mm 7. Keping bimetal terdiri dari dua keping yang memiliki koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu. Jika keping bimetal tersebut dipanaskan, maka akan melengkung ke arah. A. Logam yang angka koefisien muai panjangnya besar B. Logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil C. Logam yang angka koefisien muai ruangnya besar D. Logam yang angka koefisien muai ruangnya kecil 8. Sebuah kawat besi mula-mula panjangnya 75 cm. Setelah dipanaskan panjangnya menjadi 75,045 cm dengan kenaikan suhu 50 0 C. Koefisien muai panjang kawat besi tersebut adalah. A. 0, / 0 C B. 0,00012/ 0 C C. 0, / 0 C D. 0,0012/ 0 C 9. Balon dapat meletus jika dipanaskan dalam waktu lama. Hal ini menunjukkan bahwa gas mengalami. A. Muai panjang B. Muai volume C. Muai bidang D. Muai tekanan 173

55 10. Selembar aluminium tipis pada suhu 20 0 C luasnya 100 cm 2. Jika koefisien muai luas aluminium 0,000026/ 0 C, maka luas aluminium pada suhu 90 0 C adalah. A. 100,182 cm 2 B. 10,82 cm 2 C. 18,2 cm 2 D. 1,82 cm Perhatikan gambar berikut ini! Balon Labu erlemeyer Kasa Gambar 1 Kaki tiga Pembakar spiritus Berdasarkan gambar, maka... A. Balon tidak mengalami perubahan apapun ketika pembakar spiritus dinyalakan B. Balon akan meleleh C. Balon akan tegang dan jika dipanaskan dalam waktu lama balon akan meletus karena terjadi pemuaian D. Labu erlemeyer akan pecah karena terjadi pemuaian 12. Sebuah plat aluminium yang berbentuk persegi mempunyai sisi 10 cm dan suhu 30 0 C. kemudian plat tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 50 0 C. jika koefisien muai luas aluminium adalah 0, / 0 C, maka pertambahan luasnya sebesar. 174

56 A. 0,104 cm 3 B. 0,00104 cm 3 C. 0,0104 cm 3 D. 0, cm Tukang kayu merancang ukuran kaca jendela sedikit lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Hal ini bertujuan. A. Memudahkan pemasangan B. Untuk memberi ruang kaca saat terjadi pemuaian C. Memudahkan saat pembongkaran dilakukan D. Agar kelihatan rapi dan bagus 14. Kabel listrik terlihat kendor pada siang hari karena. A. Kebel listrik terlalu berat B. Kabel listrik mengalami pemuaian C. Kabel listrik mengalami penyusutan D. Kabel listrik dialiri banyak arus listrik 15. Alat-alat yang menggunakan prinsip bimetal adalah... A. Setrika otomatis dan alarm kebakaran B. Sekring dan alarm kebakaran C. Setrika otomatis dan sekring D. Setrika otomatis, sekring, dan alarm kebakaran 16. Panjang sebatang baja (α = 0,000011/ 0 C) pada suhu 30 0 C adalah 50 cm. Bila panjang baja itu menjadi 50,011 cm, maka suhunya naik sebesar... A C B C C C D C 175

57 17. Sebuah benda panjangnya 2 meter, suhunya dinaikan sebesar C. Ternyata pertembahan panjang benda tersebut adalah 0,008 m. berapakah koefisien muai panjang benda tersebut? A. 0,004 / 0 C B. 0,0004 / 0 C C. 0,00004 / 0 C D. 0, / 0 C 18. Kegiatan berikut yang memanfaatkan peristiwa pemuaian adalah. A. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pemasangan kaca jendela B. Pemasangan celah pada rel kereta api dan pembuatan saklar otomatis bimetal C. Pembuatan termometer bimetal dan pembuatan saklar otomatis bimetal D. Pembuatan termometer bimetal dan pemasangan kaca jendela 19. Dari percobaan pemuaian dengan alat Musschenbroek ditunjukkan bahwa... A. Semua jenis logam memuai dengan besar yang sama B. Tidak semua jenis logam memuai C. Logam memuai setiap saat D. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda 20. Balon dapat meletus jika dipanaskan. Hal ini menunjukkan bahwa gas mengalami. A. Muai panjang B. Muai volume C. Muai bidang D. Muai tekanan 176

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian Zat Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifkan antara minat belajar terhadap hasil belajar dan penerapan model

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan pendekatan inkuiri terbimbing adalah baik untuk materi pokok

Lebih terperinci

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN PEMUAIAN Pengertian Pemuaian Pada pembicaraan tentang suhu pernah dibicarakan bahwa suhu mempengaruhi gerak partikel suatu benda. Benda yang bersuhu tinggi gerak partikelnya lebih cepat dari pada benda

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Peta Konsep. Zat dan Wujudnya. Menunjukkan Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair. Pemuaian pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas

BAB 5 PEMUAIAN. Peta Konsep. Zat dan Wujudnya. Menunjukkan Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair. Pemuaian pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas BAB 5 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan pengertian pemuaian dan jenis-jenisnya; 2. melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian; 3. mengetahui

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal 8.2 1. Koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ Pada saat suhu besi 25C, panjangnya 65 cm. Kemudian besi dipanaskan sampai 125C, panjang akhir

Lebih terperinci

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. 1. C. PRINSIP TEORI Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu sebagai Tingkat Panas BAB SUHU DAN PEMUAIAN Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas 2 Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas- Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor).

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka... 1. Perhatikan skala termometer berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-8.1.png SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8 Berdasarkan gambar di atas skala

Lebih terperinci

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat,

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat, III Wujud Zat dan Perubahannya Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Bagaimana sifat-sifat

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29 Kegiatan Belajar 2 1. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat: Mendeskripkan fenomena yang berkaitan dengan pemuaian zat Menyebutkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan pendidikan : SMP Kelas VII

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan pendidikan : SMP Kelas VII 131 Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SMP Kelas VII Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Konsep Zat. Sub Pokok bahasan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Lampiran 2a 200 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Satuan pendidikan : SMPK Santa Familia Sikumana Kupang Mata pelajaran : IPA Fisika Kelas/semester : VII/I Tahun Ajaran : 2017/2018 Topik : Suhu

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f

Lebih terperinci

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM keenam dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang membahas mengenai suhu dan kalor. Dalam keseharian, kita sering

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh2wujud Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

Silabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : IPA Fisika Silabus Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 1.1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. 1. b. panjang m besaran pokok ada 7, yaitu No. Besaran Pokok Satuan SI 1. Panjang meter 2. Massa kilogram. Waktu detik 4. Suhu Kelvin. Kuat arus listrik ampere 6. Intensitas

Lebih terperinci

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA

ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA 67 Lampiran Ia ANGKET MINAT SISWA PADA PELAJARAN FISIKA Berikan tanda centang ( ) pada kolom yang anda pilih. No. PERNYATAAN PILIHAN SS S TS STS 1 Saya tertarik pada pelajaran Fisika 2 3 4 5 6 7 Saya antusias/semangat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. langsung pada materi pokok suhu dan Pemuaian perserta didik kelas X SMA. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. langsung pada materi pokok suhu dan Pemuaian perserta didik kelas X SMA. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah diperoleh data penelitian dan dilakukan analisis, maka secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung pada materi pokok suhu

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

Wujud Zat dan Perubahannya

Wujud Zat dan Perubahannya BAB 3 Wujud Zat dan Perubahannya A. Wujud Zat B. Massa Zat C. Pemuaian D. Kalor Sumber: Blaustein, D. et. al, 1999 Bab 3 Wujud Zat dan Perubahannya 61 Peta Konsep memiliki massa menentukan massa jenis

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

BAB XI SUHU DAN PEMUAIAN

BAB XI SUHU DAN PEMUAIAN BAB XI SUHU DAN PEMUAIAN 1. Apa perbedaan suhu dan kalr? 2. Mengapa indra peraba bukan alat ukur yang baik? 3. Bagaimana prinsip kerja termmeter? 4. Bagaimana membuat skala termmeter? 5. Apa perbedaan

Lebih terperinci

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator Bab V Benda dan Sifatnya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: - membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda, - menjelaskan alasan pemilihan

Lebih terperinci

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. 1. Suhu dan Termometer Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. besaran pokok satuan SI Kelvin (K) skala Kelvin tidak dikalibrasi

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

Pengembangan alat percobaan muai panjang zat padat sebagai alat praktikum fisika pada materi pemuaian

Pengembangan alat percobaan muai panjang zat padat sebagai alat praktikum fisika pada materi pemuaian SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 122 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Budi Purwanto MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sains Fisika Konsep dan Penerapannya untuk Kelas VII SMP dan MTs 1 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Besaran pokok beserta Satuan Internasional yang benar adalah. a. massa ons b. panjang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT 1. USAHA Sebuah benda bermassa 50 kg terletak pada bidang miring dengan sudut kemiringan 30 terhadap bidang horizontal. Jika

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : menit Pertemuan : Pertama RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : X/2 Materi Pembelajaran : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : 12 45 menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Dasar 3.8. Menganalisis pengaruh kalor dan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Suhu dan Pemuaian - Soal Doc. Name: RK13AR11FIS0501 Version: 2016-11 halaman 1 01. Dua ratus Kelvin ekivalen dengan suhu sebesar (A) -73 C (B) 73 C (C) -32 C (D) 373

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MATERI POKOK PEMUAIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP SWASTA SURYA MANDALA KUPANG TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MATERI POKOK PEMUAIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP SWASTA SURYA MANDALA KUPANG TAHUN AJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MATERI POKOK PEMUAIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP SWASTA SURYA MANDALA KUPANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Ditulis untuk Memenuhi Syarat Demi

Lebih terperinci

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia! IKHLAS BERAMAL KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN JEPARA ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Hari/tanggal : 2010 Kelas : VII (tujuh) Waktu : 90 menit

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara. terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Terakreditasi PGRI Kota Kupang yang berjumlah 26 peserta didik. Secara. terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan Pendekatan Keterampilan Proses adalah optimal untuk materi pokok Kalor pada

Lebih terperinci

Wardaya College. Latihan Soal Olimpiade SAINS SD. Spring Camp Persiapan OSN Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Latihan Soal Olimpiade SAINS SD. Spring Camp Persiapan OSN Departemen Fisika - Wardaya College Latihan Soal Olimpiade SAINS SD Spring Camp Persiapan OSN 2018-1. Hukum Kircho I menyatakan bahwa: Arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total

Lebih terperinci

Penggunaan Matematika

Penggunaan Matematika Penggunaan Matematika Jika dalam bentuk lambang: Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (L t L o ). Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni Contoh

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

TEMPERATUR. dihubungkan oleh 49 50 o F. Temperatur pada skala Fahrenheit dan Celcius TEMPERATUR 1. Teori atom zat mendalilkan bahwa semua zat terdiri dari kesatuan kecil yang disebut atom, yang biasanya berdiameter 10-10 m.. Massa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES EKSPERIMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan 106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Lebih terperinci

KOEFISIEN MUAI PANJANG

KOEFISIEN MUAI PANJANG KOEFISIEN MUAI PANJANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi berkaitan dengan pemuaian dan pengerutan suatu benda. Misalnya

Lebih terperinci

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang Bab VI Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sumber:Pembakaran dan Peleburan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran Standar Kompetensi 3. Menerapkan prinsip kerja

Lebih terperinci

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian. Bagian BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Terdiri dari Kegiatan.1 Benda apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Kegiatan. Bagaimana caranya

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN 6.1. Pendahuluan Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel

Lebih terperinci

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TEORI SAMBUNGAN SUSUT TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur SUHU DAN KALOR 1. Definisi Suhu Suhu merupakan derajat/tingkatan panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran skalar denagn satuan pokoknya kelvin (K). Alat utnuk mengukur suhu adalah termometer.termometer

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Pagak : Fisika : X / Dua : MIA : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif data. penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif data. penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa pendekatan inkuiri terbimbing dapat diterapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 38 SEMARANG TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 38 SEMARANG TAHUN PELAJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP NEGERI 38 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mengamati 1 Proses pembelajaran diawali dengan siswa diminta untuk menggenggam sebongkah es di depan kelas sambil menutup rapat-rapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adalah optimal untuk materi pokok Pesawat Sederhana pada Peserta Didik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adalah optimal untuk materi pokok Pesawat Sederhana pada Peserta Didik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif data penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran langsung adalah optimal untuk materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Topik Alokasi Waktu : SMP IT Al-Multazam : Ilmu Pengetahuan Alam : 7 (Tujuh) / 2 (Dua) : Kalor dan Perpindahannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar mempunyai pengertian yang sangat luas, dari sejumlah pengertian belajar terdapat arti yang sangat penting yaitu change

Lebih terperinci

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2 TEMPERATUR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH FISIKA DASAR 2 Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1) KUAT 20148300571 MUHAMMAD HENDRA 20148300572 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi 7. Temperatur 1. Teori Atom Zat Atom Tidak dapat dibagi Hukum perbandingan yang tetap: ketika dua atau lebih unsur bergabung untuk membentuk senyawa, seyawa tersebut akan terbentuk dengan perbandingan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG KOLOQIUM Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Dalam Mata Kuliah Seminar Fisika Oleh RIZQA SITORUS NIM:

Lebih terperinci

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi BAB 4 KONSEP ZAT Dokumen penerbit Kompetensi Dasar: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING. : Pemuaian Zat Padat. Keterlaksanaan

FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING. : Pemuaian Zat Padat. Keterlaksanaan FORMAT OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED SCIENCE PLUS READING Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Konsep Alokasi Waktu : SMPN 12 Bandung : VII/1 : Fisika : Pemuaian

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal No No Induk Jenis Kelamin Skor Ketuntasan > 75 1 8710 P 91 Tuntas 2 8712 L 83 Tuntas 3 8716 L 68 Tidak Tuntas 4 8720 P 59 Tidak Tuntas 5 8721

Lebih terperinci

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Syarat Demi Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH. FRANSISKUS BAY MEO Nomor Registrasi:

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Syarat Demi Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH. FRANSISKUS BAY MEO Nomor Registrasi: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MATERI POKOK GERAK LURUS PADA PESERTA DIDIK KELAS X IPA SEMESTER GANJIL SMA SWASTA TERAKREDITASI PGRI KOTA KUPANG TAHUN

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur M O D U L Fisika itu mudah dan menyenangkan lho SUHU DAN KALOR Peta Konsep Keseimbangan Suhu Azas Black Pengukuran Alat Ukur Penentuan Skala Termometer Perubahan Wujud Kalor Kalor Jenis Kapasitas Kalor

Lebih terperinci

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit 180 TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit Petunjuk : Kerjakanlah soal-soal berikut dengan sebaik-baiknya! 1. Suatu benda

Lebih terperinci

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) 63 RPP KELAS EKSPERIMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP : IPA FISIKA : IX / II : MAGNET : 2 jam pelajaran

Lebih terperinci

Lampiran : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Lampiran : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I 47 Lampiran : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Tambahmulyo 02 Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VI / 1 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (70 menit) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N1 Berbah : VIII ( Delapan ) / I : IPA(FISIKA) : 2 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Lebih terperinci

1. Pengertian Perubahan Materi

1. Pengertian Perubahan Materi 1. Pengertian Perubahan Materi Pada kehidupan sehari-hari kamu selalu melihat peristiwa perubahan materi, baik secara alami maupun dengan disengaja. Peristiwa perubahan materi secara alami, misalnya peristiwa

Lebih terperinci

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1A WACANA Setiap hari kita menggunakan berbagai benda dan material untuk keperluan kita seharihari. Bagaimana

Lebih terperinci

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi Standar Kompetensi 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor 8. Menerapkan konsep fluida 9. Menerapkan hukum Termodinamika 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi 11. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet

Lebih terperinci

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) 2014 PROVINSI JAWA TIMUR SURABAYA, 2014 1. Besaran turunan dan satuannya menurut Sistem Internasional (SI) yang benar pada tabel

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Guru harus mampu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Guru harus mampu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Proses Pembelajaran haruslah dalam suasana belajar yang menyenangkan. Guru harus mampu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Membuat suasana pembelajaran menyenangkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Menyelidiki peristiwa konveksi di dalam zat cair. II. ALAT DAN BAHAN Pembakar Spritus Statif 4 buah Korek api Tabung konveksi Serbuk teh Air

Lebih terperinci

WUJUD ZAT LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.

WUJUD ZAT LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK WUJUD ZAT Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.com Kalau aku apa?, samakah dengan gambar Kelompok :. 1...

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / Dua Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu dan Kalor Alokasi : 4 x 3 JP A. Kompetensi Inti (KI)

Lebih terperinci