SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur"

Transkripsi

1 M O D U L Fisika itu mudah dan menyenangkan lho SUHU DAN KALOR Peta Konsep Keseimbangan Suhu Azas Black Pengukuran Alat Ukur Penentuan Skala Termometer Perubahan Wujud Kalor Kalor Jenis Kapasitas Kalor Kalor Laten M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 53 Created by MGMP Fisika 2015

2 8.1 Uraian Materi Pengertian dan Alat Ukur Suhu Suhu dan kalor adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang suhu, panas dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya mulai dari perubahan wujud benda hingga bagaimana panas bias berpindah. Sungguh menarik jika kita memperhatikan fenomena alam yang berhubungan dengan konsep suhu dan kalor. Saat duduk di kantin sekolah bersama teman special dan memesan es teh setelah belajar fisika. Pernahkah terpikir bahwa ada fenomena fisika pada segelas teh yang kita pesan. Bagaimana es itu bisa mencair? Dan bagaimana teh pada dasarnya tidak dingin menjadi dingin ketika diberi teh. Semua akan terjawab dalalm bab kali ini, dimana suhu dan kalor serta fenomena yang menyertainya adalah sebuah keindahan fenomena alam yang tercipta oleh Sang Maha Pencipta. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. ` Misalnya benda panas dikatakan mempunyai suhu yang tinggi dan benda dingin mempunyai suhu rendah. Termometer sendiri ada banyak jenisnya tergantung pada pemakaian. Termometer terdiri dari beberapa skala tergantung pada daerah yang menggunakan skala tersebut. Termometer merupakan tabung tertutup dan transparan dan diberi skala yang menunjukkan ukuran nilai tertentu. Di dalam termometer terdapat zat cair, umumnya air raksa dan alkohol, yang akan menunjukkan skala tertentu ketika digunakan. Air raksa membeku pada -39 o C dan menguap pada 357 o C, alkohol membeku pada -115 o C dan menguap pada 78 o C. Karena itu ditempat-tempat yang mencapai suhu sangat dingin digunakan alkohol sebagai pengisi termometer. Keuntungan lain alkohol adalah koefisien muainya 6 kali koefisien muai raksa sehingga dapat mengukur perubahan suhu sangat kecil. Tetapi umumnya raksa lebih sering dipilih sebai pengisi termometer daripada alkohol karena alasanalasan sebagai berikut: 1. Raksa tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya lebih teliti, sedangkan alkohol membasahi dinding; 2. Raksa tidak menguap di bagian atas tabung, sebaliknya alkohol menguap; 3. Raksa mudah dilihat karena mengkilat, sedangkan alkohol harus diberi zat pewarna; 4. Raksa merupakan penghantar panas lebih baik dari alkohol, karena itu raksa segera mengambil panas dari benda yang diukur suhunya sehingga suhu raksa segera sama dengan suhu yang diukur. Perubahan sifat fisis benda akibat adanya perubahan suhu atau sifat kepekaan benda terhadap perubahan suhu disebut sifat termometrik Perubahan sifat fisis benda itu antara lain: perubahan volume, panjang, hambatan listrik, tekanan dan perubahan warna Berdasarkan sifat termometrik zat, jenis termometer antara lain sebagai berikut: a. Termometer Zat Cair b Termometer Bimetal c. Termometer Hambatan. d. Termokopel e. Termometer Gas f. Pyrometer Berdasarkan tampilan hasil pengukuran, ada dua jenis termometer yaitu: a. termometer analog, b. termorneter digital. Berdasarkan manfaat atau tempatnya. ada beberapa macam termometer, yakni: a. termometer badan atau termometer klinis, b termometer dinding, Tugas Kelompok Waktunya melatih mental yang kreatif: Buat suatu artikel tentang jenis-jenis thermometer. Cakupan artikelnya meliputi: gambar, prinsif kerja, dan manfaatnya M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 54 Created by MGMP Fisika 2015

3 c. termometer maksimun-minimum, dan d. termometer batang. Skala Titik tetap Titik didih air Titik lebur es C = Skala Celcius R = Skala Reamur F = Skala Fahrenheit K = Skala Kelvin Suatu skala dan satuan suhu dibuat dengan terlebih dahulu memilih dua suhu, disebut sebagai dua titik tetap, yaitu titik tetap terbawah dan titik tetap teratas. Kemudian selang diantara dua titik tetap ini dibagi atas sejumlah bagian-bagian yang sama panjang, dengan tiap bagian satu derajat. Umumnya dipilih sebagai titik tetap terbawah adalah titik lebur es dan titik tetap teratas adalah titik didih air. Perbandingan skala beberapa termometer diperlihatkan pada gambar berikut: 100 o 80 o 212 o 373 o C R F K 0 o 0 o 32 o 273 o Titik didih Titik beku Penentuan Skala Termometer Sebaiknya Anda Tahu! Skala Kelvin (skala standar). Lord Kelvin menetapkan nol mutlak sebagai titik bawah. Pada suhu ini partikel akan rehat (berhenti) dari aktivitas-nya, sehingga tidak ada panas yang akan terukur karena panas sebanding dengan energy kinetic tiap partikel. Secara matematika dirumuskan dengan persamaan: Merupakan perbandingan antara selisih suhu yang terbaca dengan suhu bawah dan suhu tinggi dengan suhu bawah: Atau Contoh Soal Sebuah thermometer celcius memiliki suhu 27 o C. maka apabila dibaca dalam skala kelvin suhunya adalah K= Mudah... ya! 2. Sebuah thermometer X memiliki skala dengan titik beku air pada -40 o X dan titik didih air pada 160 o X. Jika pada thermometer itu suhu suatu benda adalah 15 o X, maka suhu pada termometer celcius adalah Mudah... ya! 3. Dalam skala Fahrenheit dan Celcius akan menunjukkan skala yang sama pada Misalkan suhu yang dicari = x, maka o F = o C =x Gampang... ya! Jadi jawabnya -40 M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 55 Created by MGMP Fisika 2015

4 Latihan Soal Suhu tubuh seorang yang sedang sakit panas mencapai 104 o F. suhu tersebut jika dinyatakan dalam skala Celcius, Reamur dan skala Kelvin berturut-turut adalah 2. Termometer X menunjukkan angka -20 pada titik beku air dan 180 pada titik didih air. Suhu 40 o X sama dengan 3. Pada sebuah thermometer X, titik beku air 50 o X dan titik didih air 200 o X. a. Jika sebuah benda diukur dengan thermometer Celcius menunjukkan suhu 40 o C, berapa suhu benda tersebut jika diukur dengan thermometer X? b. Pada angka berapa thermometer Celcius dan X menunjukkan angka yang sama? Pengertian Kalor Kalor adalah sebuah bentuk energi Kalor menyatakan jumlah panas. Kalor dapat dikatakan sebagai bentuk energi yang pindah bila benda yang suhunya lebih tinggi bersentuhan dengan benda yang suhunya lebih rendah. Atau bahwa kalor adalah bentuk energi yang dapat menaikkan suhu benda, jika bentuk energi itu diberikan kepada benda itu. Bila pemberian kalor menyebabkan perubahan wujud, suhu benda tidak naik. Satuan kalor dalam sistem Inggris adalah kalori, disingkat kal, sedangkan dalam SI adalah Joule, disingkat J. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 o C. Hubungan antar satuan: 1 J = 0,24 kal atau 1 kal = 4,2 J Kalor Jenis Kalor Jenis (c) Secara matematis: Kalor jenis zat adalah bilangan yang menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu 1 gram (atau 1 kg) zat itu sebesar 1 o C. dengan: Q = kalor (kal atau J) m = massa zat (g atau kg) c = kalor jenis (kal/g o C atau J/kg o C) =perubahan suhu ( o C) Kapasitas Kalor Kapasitas kalor (C) Secara matematis: Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu zat itu sebesar 1 o C. dengan: C = kapasitas kalor (kal/ o C atau J/ o C) M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 56 Created by MGMP Fisika 2015

5 Hubungan C dan c Secara matematika dinyatakan: C = m. c atau c = Q/m Tabel. Kalor jenis dari beberapa zat Tabel Harga kalor lebur dan kalor uap dari beberapa zat Asas Black Hukum kekekalan Energi kalor (Azas Black) Secara matematis: Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu lebih rendah. Hukum tersebut berlaku hanya untuk sistem tertutup. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Adapun jenis-jenis kalorimeter adalah seperti di bawah ini: Kalorimeter alumunium Kalorimeter elektrik, digunakan untuk mengukur kalor jenis zat cair Kalorimeter bom, digunakan untuk menentukan kandungan energi dalam makanan dan lemak. Dengan Q = mc(t T) Baca: Q masih cinta T itu Qlepas = Qterima Perubahan Wujud Zat Kalor laten (L) adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 grm atau 1 kg zat dari wujud satu ke wujud lainnya pada suhu tetap. Besarnya kalor yang diperlukan atau dilepaskan selama proses perubahan wujud zat memenuhi persamaan: Q = m. L dengan L = kalor laten (kal/g o C atau J/kg o C) Baca: Q makan Lumpia Ada tiga perubahan wujud zat, yaitu zat padat, cair, dan gas. Apabila sebuah zat diberikan kalor, maka pada zat tersebut akan terjadi perubahan wujud (seperti skema perubahan wujud di bawah). Pada proses melebur, menguap, dan deposisi diperlukan kalor (panah yang terletak di dalam). Sedangkan pada proses membeku, mengembun, dan menyublim dilepaskan kalor (panah yang terletak diluar/arah ke bawah dank e kiri). M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 57 Created by MGMP Fisika 2015

6 G A S Menyublim Melenyap/ Deposisi Menguap Mengembun PADAT MENCAIR / MELEBUR MEMBEKU C A I R Contoh Perubahan Wujud Zat 1. Benda atau zat padat berubah menjadi benda cair = Mencair atau Pencairan Contoh: es krim yang berubah menjadi cair terkena suhu panas permen atau coklat yang mencair terkena suhu panas 2. Benda atau zat cair berubah menjadi benda padat = Membeku atau Pembekuan Contoh membuat es kebo dari air sirup dalam plastik- membuat agar-agar atau jelly 3. Benda atau zat padat berubah menjadi benda gas = Menyublim atau Penyubliman atau Sublim Contoh kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi dan Biang es didalam kotak es tongtong untuk mendinginkan es. 4. Benda atau zat gas berubah menjadi benda padat= Menghablur atau Penghabluran atau hablur atau mengkristal atau pengkristalan Contoh pembuatan ammonium sulfat dan ammonium nitrat bahan pupuk 5. Benda atau zat gas berubah menjadi benda cair = Mengembun atau Pengembunan Contoh Hujan di malam minggu berasal dari uap awan yang menjadi air, Udara lembab dan dingin di pagi hari membuat embun di pucuk daun 6. Benda atau zat cair berubah menjadi benda gas = Menguap atau Penguapan Contoh : Air comberan menguap menjadi uap terkena sinar matahari- Spirtus atau spiritus menguap saat terkena udara Grafik Perjalanan Kalor Perubahan suhu atau kondisi suatu zat terhadap kalor yang diperlukannya dapat digambarkan sebagai berikut: 100 o C Uap Q4 Q5 Q1=mes.ces. T Q2=mes.Les Q3=mair.cair. T air Q3 Q4=mair.Uair Q5=muap.cuap. T 0 o C es Q1 Q2 M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 58 Created by MGMP Fisika 2015

7 Contoh Soal g air berada pada sebuah panci dengan suhu 25 o C. jika kalor jenis air adalah 1 kal/gr, maka kalor yang diserap oleh air saat suhunya naik menjadi 75 o c tersebut adalah Q = mc (T -T) = 20.1.(75-25) = 1000 kalori 2. Bila kalor jenis es = 0,5 kal/gr o C, maka untuk menaikkan suhu 800 gr es dari -12 o C menjadi 0 o C dibutuhkan kalor sebanyak Q = m es.c es. (T T) = ,5. (o-(-12)) = 4,8 x 10 3 kalori 3. Sebuah ketel listrik 50 W digunakan untuk memanaskan 225 gr air. Setelah 3 menit sejak sakelar penghubung ketel ke sumber daya listrik dinyalakan, suhu air naik dari 17 o C menjadi 37 o C. jika seluruh energy listrik diubah menjadi kalor untuk memanaskan air (artinya efisiensi ketel adalah 100%) maka kapasitas kalor air adalah 4. Biaya untuk memanaskan 10 liter air dari suhu 20 o C menjadi 100 o C bila setiap 1 kwh harganya 300 rupiah adalah 10 liter air = 10 kg 1 kwh = J c air = 4200 J/ kg o C Q = m air.c air (T T) = (100-20) = = Biaya memanaskan air: (14/15).300 = 280 rupiah 5. Air bermassa 200 gr dan bersuhu 30 o C dicampur air mendidih bermassa 100 gr dan bersuhu 90 o C (c air = 1 kal/gr o C). suhu akhir campuran pada saat kesetimbangan termal adalah Qserap = Qterima m1c1(tc-t1) = m2c2(t2-tc) (Tc-30) = (90-Tc) 200Tc-6000 = Tc 200Tc+100Tc = Tc = Tc 50 o C 6. Satu kg es yang suhunya -10 C dipanaskan sampai seluruhnya mendidih menjadi uap yang bersuhu 100 C. (kalor jenis es 2100 J/kg.K, kalor lebur es 3,3 x 10 5 J/kg dan kalor jenis air 4200 J/kg.K, kalor uap 2, J/kg.) a. hitung kalor total yang dibutuhkan. b. jika digunakan alat pemanas listrik berdaya 1000 watt, berapa lama dan kalor waktu yang diperlukan untuk itu? M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 59 Created by MGMP Fisika 2015

8 Langkah 1 : Buatlah grafik hubungan suhu (T) dan Kalor (Q) diketahui: m = 1 kg t es = C t uap = C 100 Q 4 C es = 2100 J/kgK C air = 4200 J/kgK Q 3 L es = 3, J/K L uap = 2, J/K 0 Q 2 Q 1-10 jawab: a. Dit. Q tot =? Q tot = Q 1 + Q 2 + Q 3 + Q 4 = m c es T es + m. L es + m c air T air + m. L uap = , , = = 2, J b. Dit t =?, jika P = 1000 W Q = P. t 2, J = 1000 t 7 2, t = 1000 = 2, s = 8,253 jam Latihan Soal Sebatang besi bermassa 5 kg akan dinaikkan suhunya sebesar 10 K. Jika kalor yang dibutuhkan sebesar 20 kj, berapakah: (a) kalor jenis dan (b) kapasitas kalor besi tersebut! gr es bersuhu -5 o C dipanaskan hingga menjadi air yang bersuhu 10 o C. Jika kalor jenis es 2100 J/kg o C, kalor lebur es J/kg dan kalor jenis air 4200 J/kg o C, maka kalor yang dibutuhkan adalah gr es bersuhu -10 o C dimasukkan ke dalam 1 lt air yang bersuhu 10 o C. Jika kalor jenis es 2100 J/kg o C, kalor lebur es J/kg dan kalor jenis air 4200 J/kg o C maka suhu campuran ketika mencapai kesetimbangan adalah Biaya untuk memanaskan 20 liter air dari suhu 30 o C menjadi 100 o C bila setiap 1 kwh harganya 450 rupiah adalah 5. Satu kg es yang suhunya -5 C dipanaskan sampai seluruhnya mendidih menjadi uap yang bersuhu 100 C. (kalor jenis es 2100 J/kg.K, kalor lebur es 3,3 x 10 5 J/kg dan kalor jenis air 4200 J/kg.K, kalor uap 2, J/kg.) a. hitung kalor total yang dibutuhkan. b. jika digunakan alat pemanas listrik berdaya 1500 watt, berapa lama dan kalor waktu yang diperlukan untuk itu? M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 60 Created by MGMP Fisika 2015

9 8.2.1 Pemuaian Bila kalor diberikan pada suatu zat, maka ada tiga kemungkinan yang dialami zat itu, antara lain: terjadi kenaikan suhu, terjadi perubahan wujud, dan terjadi pemuaian zat. Mengapa bisa demikian? Telah kita ketahui bahwa semua zat baik padat, cair, maupun gas tersusun dari molekul-molekul atau atom-atom yang senantiasa bergetar dan tarik-menarik. Jika suhu zat tersebut dinaikkan, molekul-molekul atau atom-atom itu bergetar makin cepat, tetapi gaya tarik-menariknya makin lemah sehingga jarak antara molekul-molekul atau atom-atom semakin besar. Keadaan demikian dikatakan benda itu memuai. Jadi Pemuaian dapat didefinisikan sebagai keadaan perubahan ukuran zat/benda yang diakibatkan oleh kenaikan suhu. Pemuaian dapat menimbulkan masalah, tetapi juga dapat dimanfaatkan. Masalahmasalah yang ditimbulkan pemuaian antara lain: rel kereta api dan jembatan beton melengkung, kaca jendela rumah atau mobil retak, pipa minyak membengkok, kawat telepon sengaja dibiarkan kendor agar tidak putus ketika menyusut. Manfaat pemuaian antara lain: pengelingan pelat logam pada pembuatan badan kapal; keping bimetal yang dimanfaatkan pada saklar termal, termostat bimetal, termometer bimetal, dan lampu sen mobil; pemanasan ban baja sehingga memuai dan roda pas masuk ke ban baja dan ketika ban baja dingin, ia akan menyusut dan memegang roda dengan kuat. Zat Padat yang dipanaskan mengalami pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volum Hubungan antara koefisien muai panjang dan luas dapat dinyatakan: =2 Muai Panjang Sehingga: dengan: ΔL = α L0 ΔT L0 = panjang mula-mula (m) Lt = panjang setelah dipanaskan (m) = koefisien muai panjang (K -1 ) T= perubahan suhu (K) L= pertambahan panjang (m) Pemuaian Zat Koefisien muai panjang ( ) yaitu pertambahan panjang tiap 1 m pada kenaikan suhu 1 K. Muai Luas atau muai bidang ΔA = A 0 ΔT Sehingga: dengan: Lt = L0 (1 + α ΔT ) At = A0 ( 1 + ΔT ) A0 = luas mula-mula (m 2 ) A t = luas setelah dipanaskan (m 2 ) = koefisien muai luas (K -1 ) T= perubahan suhu (K) Koefisien muai luas( ) yaitu pertambahan luas tiap 1 meter persegi bahan pada kenaikan suhu 1 K. M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 61 Created by MGMP Fisika 2015

10 Hubungan antara koefisien muai panjang dan volum dapat dinyatakan: = 3 Zat cair yang dipanaskan hanya mengalami pemuaian volum saja. Muai Volume atau muai ruang sehingga: dengan: ΔV = Vt = V0 ( 1 + V0 ΔT V0 = Volum mula-mula(m 3 ) Vt = volum setelah dipanaskan(m 3 ) = koefisien muai Volum (K -1 ) T = perubahan suhu (K) Muai Volume atau muai ruang ΔV = sehingga: Vt = V0 ( 1 + ΔT ) ΔT ) V0 ΔT Pada zat cair, ketika suhunya naik, volumnya akan bertambah, sementara massa tetap. Akibatnya massa jenisnya berkurang. Dengan = massa jenis zat mula-mula (g/cm 3 ) Jika zat cair pada keadaan awal memenuhi wadah maka untuk menentukan banyaknya zat cair yang tumpah dapat ditentukan dengan cara: - menghitung koefisien muai nyata ( nyata ) nyata = zat cair - wadah - menghitung volume zat cair yang tumpah Vtumpah = nyata V0 ΔT Zat gas yang dipanaskan hanya mengalami pemuaian volum saja. Besar koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu: Tetapi rumus di atas tidak berlaku bagi air dibawah 4 o C. Dalam hal ini, jika es dipanaskn maka sampai suhu es 0 o C, es akan memuai seperti zat padat lainnya. Setelah es mulai melebur disertai penyusutan volume kira-kira 8%. Diantara 0 o C dan 4 o C air masih menyusut dan mencapai volume minimum pada suhu 4 o C. Diatas suhu 4 o C air akan memuai. Sifat pemuaian air yan g tidak teratur ini disebut anomali air. Ada 3 hukum tentang gas yang berkaitan dengan pemuaian gas, yaitu: 1. Pemuaian gas pada suhu tetap P 1 V 1 = P 2 V 2 atau PV = konstan 2. Pemuaian gas pada tekanan tetap atau 3. Pemuaian gas pada volume tetap. atau Dengan: V 1 =P 1 =T 1 = volum, tekanan, suhu sebelum memuai V 2 =P 2 =T 2 = volum, tekanan, suhu sesudah memuai T = suhu (K) M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 62 Created by MGMP Fisika 2015

11 Contoh Soal Karena suhunya dinaikkan dari 0 o C menjadi 100 o C suatu baja yang panjangnya 1 m bertambah panjang 1 mm. berapa pertambahan panjang batang baja yang mula-mula panjangnya 60 cm, bila dipanaskan dari 0 0 C menjadi 120 o C? Mencari koefisien muai panjang utk baja 1o -5 / o C Untuk baja yang panjangnya 60 cm 1o = 0,72 mm 2. Sebatang baja (angka muai linear 1o -5 / o C) panjangnya 100 cm pada suhu 30 o C. bila panjang batang baja itu 100,1 cm, maka suhunya adalah L = L o (1+ T) 100,1 = 100( ) =100 Karena T = T o + T = = 130 o C 3. Sebatang bola berongga terbuat dari besi (koefisien muai panjang 1,2 x 10-5 / o C) pada suhu 10 o C jari-jarinya 1m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 90 o C, maka pertambahan luas permukaan bola adalah m 2. =β A o = (2α) (4πR o2 )(T-T o ) =(2. 1,2 x 10-5 ) (4π.1 2 )(90-10) =7,68 x 10-3 π m 2 4. Pada suhu 20 o C volum tabung kaca 200 cm 3. Tabung diisi penuh air raksa. Volum air raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 120 o C adalah cm 3. (jika koefisien muai panjang kaca 3 x 10-6 / o C dan koefisien muai volum air raksa 5,4 x 10-4 / o C Untuk tabung kaca: k= k V o = (3 α)(v o )(T-T o ) = (3. 3 x 10-6 )(200)(120-20) = 0,18 cm 3 Untuk air raksa: a= a V o = ( a )(V o )(T-T o ) = (5,4 x 10-4 )(200)(120-20) = 10,80 cm 3 Volum air raksa yang tumpah adalah =10,80-0,18 = 10,62 cm 3 5. Suatu gas yang suhunya 27 o C dipanaskan pada tekanan tetap sehingga volumnya menjadi empat kali semula. Suhu gas itu sekarang adalah Proses tekanan tetap T 2 =4 x 300 = 1200 K = ( ) = 927 o C Latihan Soal Karena suhunya dinaikkan dari 0 o C menjadi 70 o C suatu baja yang panjangnya 1,5 m bertambah panjang 0,5 mm. berapa pertambahan panjang batang baja yang mula-mula panjangnya 80 cm, bila dipanaskan dari 0 0 C menjadi 150 o C? M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 63 Created by MGMP Fisika 2015

12 2. Sebatang bola berongga terbuat dari besi (koefisien muai panjang 1,2 x 10-5 / o C) pada suhu 15 o C jari-jarinya 0,5 m. jika bola tersebut dipanaskan sampai 75 o C, maka pertambahan luas permukaan bola adalah m Pada suhu 10 o C volum tabung kaca 400 cm 3. Tabung diisi penuh air raksa. Volum air raksa yang tumpah jika dipanaskan sampai suhu 100 o C adalah cm 3. (jika koefisien muai panjang kaca 3 x 10-6 / o C dan koefisien muai volum air raksa 5,4 x 10-4 / o C Perambatan Kalor Kalor dapat berpindah dari tempat atau benda yang suhunya tinggi ke tempat atau benda yang bersuhu rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor yang diketahui yaitu: cara konduksi (hantaran), cara konveksi (aliran), cara radiasi (pancaran). Konduksi adalah proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel Laju konduksi kalor yang melalui sebuah dinding bergantung pada 4 besaran, yaitu: a. Suhu, jika perbedaan suhu diantara kedua permukaan makin besar, maka perpindahan kalor makin cepat. b. Ketebalan dinding (d), makin tebal dinding, maka perpindahan kalor semakin cepat c. Luas permukaan (A), makin besar luas permukaan, maka perpindahan kalor makin cepat d. Konduktivitas termal zat (k) merupakan ukuran kemampuan untuk zat menghantarkan kalor, makin besar nilai k, maka perpindahan kalor makin besar. Secara matematika: H = dengan: H = jumlah kalor yang merambat tiap satuan waktu/ laju aliran kalor (J/s) Q = jumlah kalor yang mengalir (J) t = selang waktu (s) k = koefisien konduksi termal (W/mK) A = luas penampang (m 2 ) T =suhu ( o C) d = panjang batang/ tebal dinding (m) M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 64 Created by MGMP Fisika 2015

13 Konveksi adalah proses perpindahan kalor yang dilakukan oleh pergerakan fluida akibat perbedaan massa jenis. Radiasi atau pancaran adalah perpindahan energy kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah (terjadinya angin laut dan darat) dan konveksi buatan (kipas angin, hairdryer, dll). Secara matematis: H = dengan: h = koefisien konveksi termal (W/m 2 K) Contohnya perpindahan kalor dari matahari ke permukaan bumi dan sel surya, yaitu lempengan yang merubah cahaya matahari jadi listrik. Setiap benda mampu menyerap panas yang dipancarkan secara radiasi. Namun ternyata warna benda berpengaruh dalam penyerapan panas. Benda yang berwarna putih lebih cenderung memantulkan panas, sedangkan benda berwarna hitam akan mudah menyerap panas. Kemudian kehitaman sebuah benda dinyatakan dengan istilah emisivitas bahan (e). yaitu seberapa hitam sebuah benda menyerap panas radiasi. Laju energy radiasi yang dipancarkan oleh setiap benda, menurut Stefan- Boltzman, dirumuskan sebagai berikut bahwa Laju kalor : Dibaca: Pak Stefan elek Abang TanTe TuTik dengan: e = 1 (emisivitas benda/ sifat hitam benda) = 5,67 x 10-8 W/m 2 K 4 (konstanta Stevan) A = luas permukaan benda (m 2 ) = perubahan suhu (K 4 ) Contoh Soal Sebuah benda memiliki tebal 2 mm. jika terjadi perubahan (kenaikan atau penurunan) suhu sebesar 100 o C dan diukur laju aliran kalor per satuan luas 8 kw/m 2. Maka konduktivitas termal logam adalah k = 0,16 W/mK 2. Sebuah gas berada di dalam ruang. Jika terjadi perubahan (kenaikan atau penurunan) suhu sebesar 100 o C dan diukur laju aliran kalor per satuan volume 8 kw/m 3. Maka koefisien konveksi gas adalah k = 80 W/mK 3. Sebuah benda hitam sempurna mempunyai luas permukaan 1000 cm 2 dengan suhu 727 o C. maka energy yang dipancarkan dalam satu menit adalah E = P. t = E = (5, ) (1) ( ) ( ) 4 = 5.670J M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 65 Created by MGMP Fisika 2015

14 4. Suhu kulit seorang kira-kira 32 o C. jika orang yang luas permukaan tubuhnya kira-kira 1,6 m 2 berada dalam ruang yang suhunya 22 o C, maka kalor yang dilepaskan tubuh orang itu melalui konveksi selama 5 menit adalah (h=77 W/m 2 K) = J 5. Kawat lampu pijar yan luasnya 50 mm 2 meradiasikan energy dengan laju 2,835 W. jika kawat pijar dapat dianggap sebagai benda hitam sempurna, maka suhu permukaannya adalah T = 1000 K Latihan Soal Sebuah benda memiliki tebal 1 mm. jika terjadi perubahan (kenaikan atau penurunan) suhu sebesar 120 o C dan diukur laju aliran kalor per satuan luas 10 kw/m 2. Maka konduktivitas termal logam adalah 2. Sebuah gas berada di dalam ruang. Jika terjadi perubahan (kenaikan atau penurunan) suhu sebesar 130 o C dan diukur laju aliran kalor per satuan volume 10 kw/m 3. Maka koefisien konveksi gas adalah 3. Sebuah benda hitam sempurna mempunyai luas permukaan 500 cm 2 dengan suhu 45 o C. maka energy yang dipancarkan dalam setengah menit adalah 4. Suhu kulit seorang kira-kira 32 o C. jika orang yang luas permukaan tubuhnya kira-kira 1,2 m 2 berada dalam ruang yang suhunya 32 o C, maka kalor yang dilepaskan tubuh orang itu melalui konveksi selama 10 menit adalah (h=77 W/m 2 K) 5. Kawat lampu pijar yan luasnya 150 mm 2 meradiasikan energy dengan laju 2,835 W. jika kawat pijar dapat dianggap sebagai benda hitam sempurna, maka suhu permukaannya adalah M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 66 Created by MGMP Fisika 2015

15 UJI KOMPETENSI SUHU DAN KALOR 1. Berikut ini pernyataan-pernyataan tentang suhu dan termometer. 1) Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu tempat atau benda. 2) Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. 3) Termometer dibuat dengan memanfaatkan sifat termometrik zat. 4) Indera peraba kita dapat mengukur suhu suatu tempat atau benda. Pernyataan tersebut yang tidak benar adalah... a. 1,2 dan 3 c. 2 dan 4 b. 1 dan 3 d. 4 saja e. Semua benar 2. Berikut ini adalah pengertian kalor: 1) Benda yang menerima kalor, maka suhu benda akan naik atau wujudnya berubah. 2) Benda yang melepaskan kalor, maka suhu benda akan turun atau wujudnya berubah. 3) Kalor berpindah dari suhu yang lebih rendah ke suhu yang lebih tinggi. Pernyataan-pernyataan tersebut yang tidak benar adalah... a. 1 dan 2 c. 2 dan 4 b. 1 dan 3 d. 3 saja e. Semua benar 3. Perhatikan pernyataan Berikut ini: 1. pemuaian zat padat 3. Tekanan zat cair 2. radiasi benda 4. perubahan wujud Pernyataan-pernyataan tersebut yang merupakan sifat termometrik bahan adalah... a. 1, 2 dan 3 c. 3 dan 4 b. 1, 2 dan 4 d. 4 saja e. Semua benar 4. Sifat logam yang memuai jika dipanaskan merupakan prinsif kerja termometer.. a. Bimetal c. pyrometer b. hambatan d. termokopel e. gas 5. Termometer Celcius dan Fahrenheit menunjukkan skala yang sama pada suhu.. a. 0 o b. -40 o c. -23,6 o d. 17,7 o e. 32 o 8.3 Melakukan perhitungan yang berkaitan dengan suhu dan kalor 6. Pada suatu termometer X, titik beku air 40 o X dan titik didih air 240 o X. bila suatu benda diukur dengan termometer Celcius bersuhu 50 o C, maka bila diukur dengan termometer X, suhunya sama dengan.. o X a. 80 b. 100 c. 120 d. 140 e Enam puluh dua derajat Fahrenheit sama dengan o C a. 16,7 b. 22,2 c. 34,4 d. 52,2 e. 54,0 8. Sebatang baja (angka muai linear 10-5 / o C) panjangnya 100,0 cm pada suhu 30 o C. Bila Panjang batang baja itu 100,1 cm, maka suhunya adalah.. K a. 343 b. 373 c. 403 d e Sepotong logam massanya 1 kg dan suhunya 80 o C dimasukkan ke dalam 2 kg air yang suhunya 20 o C. Setelah keadaan seimbang suhu campuran menjadi 23 C. Bila kalor jenis air 1 kal/g C, maka kalor jenis logam adalah.. kal/g C a. 1,05 b. 0,105 c. 1,105 d. 2,051 e. 2, Memahami konsep suhu dan kalor M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 67 Created by MGMP Fisika 2015

16 10. Satu kilogram es suhunya -2 C. Bila titik lebur es = 0 C, kalor jenis es = 0,5 kal/g C, kalor jenis air = 1 kal/g C, kalor lebur es = 80 kal/g, dan 1 kal = 4,2 joule, maka kalor yang diperlukan untuk meleburkan seluruh es tersebut adalah..j a. 2,856 x 10 5 c. 3,402 x 10 5 b. 3,15 x 10 5 d. 3,69 x 10 5 e. 3,78 x Mengenal cara perpindahan kalor 11. Perpindahan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel zat pengantarnya adalah pengertian dari.. a. Konduksi c. radiasi b. konveksi d. pemuaian e. konduktivitas 12. Yang merupakan contoh dari perpindahan kalor secara konduksi adalah. a. Pancaran sinar matahari b. Panasnya tutup panci saat mendidihkan air c. Pengeringan teh atau kopi dalam oven d. Pemakaian cerobong asap e. Panasnya sendok pada saat mengaduk teh panas 13. Prinsif kerja pada lemari pendingin adalah perpindahan kalor secara. a. Absorpsi c. radiasi b. evaporasi d. konduksi e. konveksi 14. Kalor yang mengalir per satuan waktu melalui suatu konduktor adalah.. 1. Sebanding dengan luas penampang konduktor 2. Sebanding dengan selisih suhu antara kedua ujungnya 3. Berbanding terbalik dengan panjang konduktor 4. Tergantung pada macam konduktor Pernyataan-pernyataan tersebut yang benar adalah.. a. (1), (2) dan (3) c. (2) dan (4) b. (1) dan (3) d. (4) saja e. semua benar 15. Batang baja dan kuningan yang luas penampang dan panjangnya sama, salah satu ujungnya dihubungkan. Suju ujung batang baja yang bebas 250 o C, sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas 100 o C. jika koefisien konduksi kalor baja dan kuningan masing-masing 0,12 dan 0,24 kal/s cm, maka suhu pada titik hubung kedua batang tersebut adalah o C a. 225 b. 200 c. 175 d. 150 e. 125 M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 68 Created by MGMP Fisika 2015

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Pengertian Sifat Termal Zat. Sifat termal zat ialah bahwa setiap zat yang menerima ataupun melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami : - Perubahan suhu / temperatur

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu

Lebih terperinci

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

Termometri dan Kalorimetri

Termometri dan Kalorimetri Termometri dan Kalorimetri 1 Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara Suhu adalah ukuran

Lebih terperinci

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 PENGERTIAN KALOR Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda

Lebih terperinci

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1 By The Nest We do you Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1. Sebuah benda diukur menggunakan termometer Celcius menunjukan 20 o C jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit menunjukan.

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi Standar Kompetensi 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor 8. Menerapkan konsep fluida 9. Menerapkan hukum Termodinamika 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi 11. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur SUHU DAN KALOR 1. Definisi Suhu Suhu merupakan derajat/tingkatan panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran skalar denagn satuan pokoknya kelvin (K). Alat utnuk mengukur suhu adalah termometer.termometer

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer 1 BAB SUHU DAN KALOR 7.1 Suhu dan Termometer Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki

Lebih terperinci

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan KALOR A. Pengertian Kalor Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda

Lebih terperinci

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - KALOR - - KALOR Definisi Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor B a b 7 Kalor Sumber: ma hem-chaos.net Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi dengan cara menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal No No Induk Jenis Kelamin Skor Ketuntasan > 75 1 8710 P 91 Tuntas 2 8712 L 83 Tuntas 3 8716 L 68 Tidak Tuntas 4 8720 P 59 Tidak Tuntas 5 8721

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. 1. C. PRINSIP TEORI Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian

Lebih terperinci

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K. KALOR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat pemenuhan nilai tugas OLEH : MARDIANA 20148300573 LADAYNA TAWALANI M.K. 20148300575 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN PEMUAIAN Pengertian Pemuaian Pada pembicaraan tentang suhu pernah dibicarakan bahwa suhu mempengaruhi gerak partikel suatu benda. Benda yang bersuhu tinggi gerak partikelnya lebih cepat dari pada benda

Lebih terperinci

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor Soal Dan Suhu Dan Kalor 1. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30 C. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/gr C, tentukan suhu akhir logam! :

Lebih terperinci

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian

Lebih terperinci

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. 1. Suhu dan Termometer Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. besaran pokok satuan SI Kelvin (K) skala Kelvin tidak dikalibrasi

Lebih terperinci

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Sumber : Ilmu Pengetahuan Populer 5 Energi matahari diubah menjadi energi termal kalor - dengan menggunakan kolektor parabolik matahari. Fisika SMA/MA X 105 Peta Konsep

Lebih terperinci

KALOR DAN KALOR REAKSI

KALOR DAN KALOR REAKSI KALOR DAN KALOR REAKSI PENGERTIAN KALOR Kalor Adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Satuan kalor adalah Joule (J)

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C. 1 BAB SUHU DAN KALOR Contoh 7.1 Alkohol etil mendidih pada 78,5 0 C dan membeku pada -117 0 C pada tekanan 1 atm. Nyatakan kedua suhu ini dalam (a) Kelvin, (b) Fahrenheit. a. Sesuai dengan persamaan (7.1)

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Suhu dan Kalor

Kata. Kunci. E ureka. A Suhu dan Kalor Kata Kunci Suhu Kalor Asas Black Kalor Jenis Konduksi Konveksi Radiasi Di bab ini, kita akan mempelajari keterkaitan antara suhu dengan kalor serta pengaruhnya terhadap wujud benda. Dengan melakukan pengamatan

Lebih terperinci

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang Bab VI Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sumber:Pembakaran dan Peleburan,

Lebih terperinci

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini merupakan BBM keenam dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang membahas mengenai suhu dan kalor. Dalam keseharian, kita sering

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB V PERPINDAHAN KALOR Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu KALOR Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu

Lebih terperinci

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN

BAB 9 SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu sebagai Tingkat Panas BAB SUHU DAN PEMUAIAN Suhu merupakan sesuatu untuk menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu rendah berarti dingin atau sejuk. Suhu tinggi berati panas. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 A. Pengertian Suhu Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang terbuat dan kaca dan berisi raksa

Lebih terperinci

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA Kamu tentu sudah menyadari bahwa sumber panas yang uatama di dunia ini adalah matahari. Energi

Lebih terperinci

Penggunaan Matematika

Penggunaan Matematika Penggunaan Matematika Jika dalam bentuk lambang: Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (L t L o ). Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni Contoh

Lebih terperinci

MATERI SUHU DAN KALOR

MATERI SUHU DAN KALOR MATERI SUHU DAN KALOR A. SUHU 1. Pengertian Suhu Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya suatu benda,

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor

Lebih terperinci

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : a.perubahan suhu benda b. perubahan wujud benda Menyelidiki: a. faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan

Lebih terperinci

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4 kompetensi dasar, yaitu: 1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan

Lebih terperinci

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian

BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu. Pemuaian BUKU SISWA (BS-01) SUHU DAN PEMUAIAN Pengertian Suhu Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan

Lebih terperinci

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2 TEMPERATUR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH FISIKA DASAR 2 Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1) KUAT 20148300571 MUHAMMAD HENDRA 20148300572 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Suhu dan Pemuaian - Soal Doc. Name: RK13AR11FIS0501 Version: 2016-11 halaman 1 01. Dua ratus Kelvin ekivalen dengan suhu sebesar (A) -73 C (B) 73 C (C) -32 C (D) 373

Lebih terperinci

9/17/ KALOR 1

9/17/ KALOR 1 9. KALOR 1 1 KALOR SEBAGAI TRANSFER ENERGI Satuan kalor adalah kalori (kal) Definisi kalori: Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius. Satuan yang lebih sering

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Tinjauan Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap, aperesiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI POKOK 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memformulasikan konsep kalor jenis dan kapasitas kalor. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian Zat Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang

Lebih terperinci

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh2wujud Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: BAB 6 KALOR Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya

Lebih terperinci

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar Fluida Dan Kalor Fluida Statis Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis. TEKANAN HIDROSTATIS

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f

Lebih terperinci

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x 1. Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang memiliki panjang L 0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar

Lebih terperinci

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar HIDROSTATIS 05. EBTANAS-02-09 Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar Gunung es 01. EBTANAS-93-05 Di dalam tabung gelas terdapat minyak setinggi 20 cm. Dengan mengabaikan tekanan udara luar,

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL Bagian I

FISIKA TERMAL Bagian I FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id SUHU

Lebih terperinci

BAB I SUHU Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAB I SUHU Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : BAB I SUHU 1 Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Mengemukakan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat

Lebih terperinci

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l SUHU DAN KALOR A. Perpindahan Kalor Kalor juga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Proses inilah yang disebut perpindahan kalor/ panas/ energi. Ada tiga jenis perpindahan kalor, yaitu:

Lebih terperinci

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten),

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), SUHU DAN KALOR A. Pengertian kalor Kalor adalah suatu bentuk energy yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda itu berubah,suhu wujud bentuk. Kalor berasal dari kata calonc, ditemukan oleh ahli

Lebih terperinci

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR SAMSINUR SUHU DAN KALOR A. SUHU suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Sedangkan kalor adalah satu bentuk energy (energy panas

Lebih terperinci

Fisika Dasar 13:11:24

Fisika Dasar 13:11:24 13:11:24 Coba anda gosok-gosok tangan anda, apa yang anda rasakan? 13:11:24 Apakah tangan anda menghangat? Kenapa bisa terjadi seperti itu? Mempelajari pengaruhdarikerja, aliranpanas, dan energi di dalam

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C. LATIHAN SOAL PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS BAB 1 ELASTISITAS A. Soal Konsep 1. Sifat benda yan dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan merupakan penjelasan dari...

Lebih terperinci

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L KALOR Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Beberapa pengertian

Lebih terperinci

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor. 59 60 system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitati pertukaran kalor. KALOR. Energi termal, atau energi dalam, U, mengacu pada energi total semua molekul pada

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 10 Fisika UAS - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-05 halaman 1 01. Perhatikan gambar. Panjang kawat bawah dua kali panjang kawat atas, dan keduanya terbuat dari

Lebih terperinci

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas 2 Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas- Pemuaian zat adalah peristiwa perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor).

Lebih terperinci

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur TEMPERATUR Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda disetebut termometer. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 5) Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C,

Lebih terperinci

KISISI-KISI SOAL KELAS X SMAIT AL-FITYAN MEDANSCHOOL MEDAN TAHUN PELAJARAN

KISISI-KISI SOAL KELAS X SMAIT AL-FITYAN MEDANSCHOOL MEDAN TAHUN PELAJARAN KISISI-KISI SOAL KELAS X SMAIT AL-FITYAN MEDANSCHOOL MEDAN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 N O. STANDAR KOMPETENSI 3. Menerapkan prinsip kerja alatalat optik. KOMPE TENSI DASAR 3.1 Menganali sis alatalat optik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation) 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Model POE Saat ini banyak dikembangkan model pembelajaran, salah satu model yang dapat digunakan

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto MENU HARI INI TEMPERATUR KALOR DAN ENERGI DALAM PERUBAHAN FASE Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat

Lebih terperinci

Kalor. Pengertian kalor

Kalor. Pengertian kalor Kalor Pengertian kalor Gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke dalam bak berisi air panas, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas mengalami penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan

Lebih terperinci

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR SUHU DAN KALOR 6 Magic com memiliki elemen pemanas yang mengubah energi listrik menjadi kalor. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor untuk menjaga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran Standar Kompetensi 3. Menerapkan prinsip kerja

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar

Lebih terperinci

KALORIMETRI A. Pendahuluan

KALORIMETRI A. Pendahuluan KALORIMETRI A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Kalorimetri adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang menghitung energi panas atau kalor. Dalam praktikum kalorimetri media cair yang digunakan

Lebih terperinci

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi Standar kompetensi : memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi dasar : Mendiskripsikan peran dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 1. Kalor jenis zat A sama dengan ¾ kalor jenis zat Apabila kalor diberikan kepada zat A dan B yang massanya sama besar dalam jumlah

Lebih terperinci

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit =================================== GAS THERMODINAMIKA Sejumlah tertentu gas tidak mempunyai volume atau rapat yang pasti tetapi mengembang untuk mengisi setiap wadah tertutup yang ditempatinya. Meskipun demikian ada hubungan tertentu antara

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII (Tujuh) Hari, tanggal : Kamis, 8 Januari 2009 Waktu : 90 menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2) 1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120

Lebih terperinci

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! KALOR Kelas 7 SMP Nama : NIS : PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu disebut... a. Kalorimeter b. Kalor c. Kalori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul dari para filosofis di awal abad masehi yang mengemukakan bahwa dalam belajar seseorang harus memiliki

Lebih terperinci