BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan tipe explanatory

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan tipe explanatory"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan tipe explanatory research bertujusn untuk menganalisis pengaruh variabel independen yaitu stress kerja dan karakteristik individu terhadap intensi turnover karyawan PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan selama bulan Januari sampai Juni Batasan Operasional Penelitian ini dibatasi pada karyawan PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan yang membahas variabel X 1 berupa Stress Kerja yaitu: Konflik kerja, beban kerja, waktu kerja dan sikap pimpinan dan variabel X 2 berupa karakteristik Individu yaitu : umur, jenis kelamin, lama bekerja, tingkat pendidikan dan status perkawinan.

2 3.4. Definisi Operasional a. Stress Kerja (X 1 ) Stress kerja adalah kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik pada karyawan PT. Citra Kencana Industri Tajung Morawa Medan. b. Karakteristik Individu (X 2 ) Karakteristik individu mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan masa kerja karyawan PT citra Kencana Industri tanjung Morawa Medan. c. Intensi Turnover karyawan (Y) Intensi turnover karyawan adalah kecenderungan atau niat karyawan PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela.

3 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Stress (X 1 ) Kerja Karakteristik Individu ( X 2 ) Intensi Turnover (Y) Definisi Variabel Stress kerja adalah kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik pada karyawan PT. Citra Kencana Industri Tajung Morawa Medan. Karakteristik individu mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan masa kerja karyawan PT citra Kencana Industri tanjung Morawa Medan Intensi turnover karyawan adalah kecenderunga n atau niat karyawan PT Dimensi Definisi Subvariabel Indikator Skala Konflik Kerja Beban Kerja Ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota, dalam organisasi yang timbul karena harus menggunakan sumberdaya secara bersama-sama, namun mempunyai tujuan, persepsi yang berbeda Keadaan karyawan yang dihadapkan pada sejumlah pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak mempunyai waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya Waktu kerja Pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Sikap Pimpinan Usia Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Status perkawinan Upah Gaji atau Pemimpin melalui pengaruhnya dapat memberikan dampak yang sangat berarti terhadap aktifitas kerja karyawan. Ukuran lamanya hidup seseorang karyawan yang bekerja di PT. Citra Kencana Industri. Status Gender yang membedakan antara karyawan laki-laki dan karyawan perempuan Jenjang pendidikan yang dimiliki oleh seseorang karyawan Status yang menerangkan apakah seorang karyawan telah menikah atau belum. Balas jasa yang diberikan kepada karyawan atas jasa-jasnya mencapai tujuan organisasi 1.Perbedaan status 2. Hubungan antar rekan kerja 3. Persaingan antar rekan kerja 1. Kenyamanan dalam bekerja 2. Pekerjaan berlebih 3. Dampak Tugas yang diberikan 1. Jumlah jam kerja 2. Waktu istirahat 3. Jam kerja tambahan 1. Sikap pimpinan dlm bekerja 2. Pengaruh gaya kepemimpinan 3. Hubungan pimpinan dengan karyawan 1. <30 tahun tahun 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. SD 2. SMP 3. SLTA 4. Perguruan tinggi 1. Menikah 2. Belum menikah 1. Kebijakan pengupahan 2. Standarisasi upah. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Nomin al Ordinal Nomin al Ordinal

4 Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara Dimensi Promosi karir Lingkungan kerja Definisi Subvariabel Perpindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggungjawab yang lebih tinggi. Keadaan, situasi, tempat karyawan beraktifitas. Indikator 1. Kebijakan promosi 2.Peluang promosi 1. Suasana lingkungan kerja 2. Hubungan karyawan sukarela Sumber : Robbins dalam Imamatama ( 2006 ) dan Ivancevich dan Matteson dalam Luthans (2006), diolah penulis Skala Ordinal Ordinal 3.7. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 yaitu: a. Data primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama. Semua data ini merupakan data mentah yang kemudian hari akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhannya (Umar,2002). Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada karyawan PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapat lewat literature-literature atau tulisan-tulisan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, laporan-laporan ini bisa didapat dari dokumen perusahaan atau studi pustaka yang dilakukan oleh penulis, dan browsing lewat internet Skala Pengukuran Variabel

5 Skala pengukuran yang digunakan untuk Variabel Stress Kerja ( X 1 ) dan variabel Intensi turnover karyawan ( Y ) adalah Ordinal..Skala pengukuran untuk variabel Karakteristik Individu ( X 2 ) menggunakan skala nominal dan skala ordinal. Variabel Karakteristik Individu (X 2 ) dengan indikator 1) Usia dengan kriteria: 1. Usia < 30 tahun 2. Usia 30 tahun Skala : Ordinal 2) Jenis Kelamin dengan kriteria : 1. Laki-laki 2. Perempuan Skala : Nominal 3) Status Perkawinan dengan kriteria : 3. Menikah 4. Belum menikah Skala : Nominal 4) Tingkat Pendidikan dengan kriteria : 1. SD 2. SMP 3. SLTA 4. Perguruan Tinggi Skala :Ordinal Skala ordinal memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan yang paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut

6 atribut tertentu. Skala yang diterapkan pada data-data dapat dibagi dalam berbagai kelompok dan dapat membuat peringkat di antara kelompok tersebut. Skala nominal adalah tingkatan pengukuran yang paling sederhana. Dasar penggolongan ini agar kategori yang tidak tumpang tindih ( Situmorang, 2010;4). Cara pengukuran variabel stress kerja dan turnover karyawan adalah dengan menggunakan skala Ordinal. Hasil yang dibuat dalam bentuk 2 kategori dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan. Kategori jawaban ya ( nilai 1 ), dan kategori jawaban tidak ( nilai 2 ).

7 Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Independen dan Dependen Variabel Dimensi Kategori Jawaban Nilai Kategori Kategori Variabel Skala Ukur Stress Kerja ( X 1 ) Konflik kerja 1. Ya 2. Tidak >mean(skor >9 ) <mean (sko < 9 ) 1. Tinggi 2. Rendah Ordinal Beban Kerja 1. Ya >mean(skor >9) 1. Tinggi Ordinal 2. Tidak <mean (skor<9) 2. Rendah Waktu kerja 1. Ya >mean (skor>9) 1. Tinggi Ordinal 2. Tidak <mean (skor<9) 2. Rendah Sikap Pimpinan 1. Ya 2. Tidak >mean(skor >10) <mean(skor<10) 1. Baik 2. Kurang Ordinal Karakteristi k Individu (X 2 ) Umur < 30 tahun tahun Ordinal Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Status Perkawinan Laki-laki 2. Perempuan SD 2. SMP 3. SLTA 4. Perguruan Tinggi Menikah 2. Belum Menikah Nominal Ordinal Nominal Turnover karyawan ( Y) Upah/gaji 1. Ya 2. Tidak >mean(skor>6) <mean(skor<6) 1. Memuaskan 2. Tidak Memuaskan Ordinal Promosi Karir 1. Ya 2. Tidak >mean (skor >6) <mean( skor<6) 1. Memuaskan 2. Tidak memuaskan Ordinal Lingkungan Kerja 1. Ya 2. Tidak >mean (skor >6) <mean( skor<6) 1. Nyaman 2. Tidak nyaman Ordinal

8 3.7. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan bagian produksi sebanyak 156 orang. b. Sampel Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mempergunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiono (2006:57) simple random sampling adalah pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel yang diambil dihitung dengan menggunakan rumus Slovin ( dalam Umar,2005) sebagai berikut : n = N ( 1 + Ne 2 ) Dimana: n = jumlah sampel N = Jumlah populasi

9 e = Taraf kesalahan = 10% Populasi ( N ) berjumlah 156 orang dengan taraf kesalahan (e) sebesar 10% maka besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut : n = 156 ( x 0,1 2) n = 60,9 atau 61 orang Sampel yang dipilih adalah karyawan bagian produksi yang dipilih berdasarkan random sampling, dimana siapa saja memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel Metode Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membantu penelitian ini adalah: a. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden dengan beberapa alternative jawaban. b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan-bahan keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti. c. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan Uji Validitas dan Reliabilitas

10 Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden di luar dari responden penelitian a. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2006), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan kuesioner adalah Correlasion Product Moment dari Karl Pearson (validitas isi/content validity) dengan cara mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan kuesioner dan totalnya, selanjutnya membandingkan r tabel dengan r hitung. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebaga berikut : a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan itu valid b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b.uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Ghozali dalam Situmorang, dkk (2008) menyatakan teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan : 1. Cronbach Alpha > 0,6, maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel 2. Cronbach Alpha < 0,6, maka instrument pengamatan tidak reliabel Data akan diproses dengan menggunakan software statictic product and service solution (SPSS) for windows.

11 3.10. Teknis Analisis Data a.. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b.. Metode Analisis Statistik Pengolahan data dilakukan dengan mempertimbangkan jenis hipotesis dan skala datanya. Pengolahan data secara bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Crosstab. Hasil pengujian pada bivariat selanjutnya akan diuji secara multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Penggunaan uji regresi logistik dilakukan berdasarkan jenis variabel dependen yang bersifat dikotom. Uji regresi logistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara semua variabel independen dengan variabel dependen. Selain untuk mengetahui hubungan beberapa variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat, analisis multivariat juga bertujuan untuk menentukan faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap keinginan pindah kerja karyawan. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta teridentifikasi faktor paling dominan dari pengaruh variabel independen terhadap dependen pada taraf kepercayaan 95% ( nilai p = 0,05 ) dan nilai jika diperoleh nilai B yang lebih besar diantara beberapa variabel, maka dinyatakan sebagai

12 faktor dominan mempengaruhi variabel dependen Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui sejauh mana pengaruh karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan) dan stress kerja (konflik kerja, beban kerja, waktu kerja dan sikap pimpinan) terhadap intensi turnover karyawan PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan.

13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. Citra Kencana Industri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan hasil hutan, yang berdiri pada tanggal 24 Desember 1997, dengan alamat Jl. Industri No. 53 Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara Telp. (061) , Fax (061) Dengan susunan Dewan Direksi sebagai berikut : - Komisaris Utama : Halim Mina - Komisaris : Hamid Mina - Direktur Utama : Husin Ali - Direktur : Alamsyah Husin Ali Bahan baku yang digunakan adalah Log ( kayu bulat ) dan Kayu gergajian ( Sawn Timber ) yang diperoleh dari berbagai sumber yang memenuhi kriteria export dan harus memiliki izin yang legal dan lengkap. Jenis bahan baku yang dipakai adalah mayoritas kayu Pinus. Ada sebagian species Ramin, Suntai ( Nyatoh ), Karet dan Meranti. Jenis produksi yang dihasilkan berupa : - Finger Jointed Laminated Board ( FJLB ) - Baluster - Lumber Core / Block Board - Komponen Set Meubel - Komponen Furniture - Moulding Products ( S4S, E2E, E4E, F/J Stick, Dowel, etc ) - Dan lain sebagainya

14 4.1.2 Proses pembuatan : Kayu bulat ( Log) dibelah dengan menggunakan Sawmill sehingga kayu tersebut berbentuk papan atau broti kecil yang disebut Sawn Timber, Sawn Timber ini disusun diatas pallet (Penyusunan menggunakan Stick) baru dimasukkan kekamar KD (Kiln Drying) untuk dikeringkan, adapun pengeringan ini memakan waktu 2 Minggu (14 hari) dan setelah kering baru kayu tersebut diketam dengan menggunakan Mesin Ketan (Double Planer) baru dibelah dengan menggunakan mesin Multirif Saw gunanya dibelah untuk menghilangkan cacat yang ada dikayu swan timber. Setelah Sawn timber dibelah baru dipotong dengan menggunakan mesin Croos Cut, sebab dipotong guna untuk menghilangkan mata yang ada pada kayu tersebut. Selesai pemotongan diadakan pilih warna, mengapa pilih warna sebab tidak semua kayu walau satu jenis yang warnanya sama betul, ada kayu itu yang warnanya keputihan, ada yang warnanya sedikit kekuningan, ada pula yang warnanya kemerahan dan lain sebagainya. Jadi untuk jenis kayu Pinus dan kayu Ramin warna yang keputihan termasuk kelompok (A Grade) sedang yang warna kekuningan atau kemerahan biasa masuk ke B Grade. Setelah proses pilih warna baru di Joint (disambung) dengan menggunakan mesin Fingger Joint, adapun proses penyambungan ini menggunakan lem, selesai di Joint baru di Moulding dengan menggunakan mesin Moulding, arti Moulding ini adalah Ketam empat sisi guna dilakukan Moulding untuk menghilangkan sambungan-sambungan. Setelah proses Joint, agar sambungan itu bila diraba dengan tangan benar-benar rata (tidak bergelombang). Setelah kayu tersebut

15 selesai di Moulding baru di Sanding (sanding ini adalah perapian kayu) dengan menggunakan kertas pasir yang terdapat di mesin Sanding. Selesai sanding maka telah terbentuklah hasil apa yang dimaksud dengan S4S, sedangkan kelanjutan Fingger Joint Laminating Board, kayu yang selesai di Moulding dilaminating gunanya untuk dibentuk ukuran lebar kayu sesuai permintaan dari konsumen dan kayu yang telah di Laminating juga harus disanding guna untuk menghilangkan noda Lem yang merekat dikayu atau agar permukaan kayu benar-benar rata bila diraba dengan tangan. Inilah proses Laminating Board, kayu yang telah selesai disanding di Packing untuk siap dipasarkan (Export) Jumlah Produksi yang harus dihasilkan Hal ini tergantung kepada ada atau tidaknya permintaan Order dari konsumen, bila mana ada permintaan dari konsumen kita katakanlah 5 Container per bulan atau 200 M ³, maka hal ini perusahaan akan berupaya untuk mengerjakannya agar permintaan tersebut dapat terpenuhi tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara pihak perusahaan dengan pihak konsumen dengan mengupayakan berbagai cara seperti : 1. Mengerahkan karyawan yang dibagiannya tidak ada order untuk membantu dimana yang ada order yang harus segera dikerjakan. 2. Melemburkan karyawan atau bila mana tidak juga tertanggulangi kedua usaha tersebut dilalukan penambahan karyawan Prosedur Penggajian Karyawan

16 Gaji yang diberikan pada karyawan tiap akhir bulan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Mengumpulkan formulir lembur dan hutang. Data lembur dari formulir lembur yang dikumpulkan, guna diperhitungkan dengan pembayaran yang harus dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu formulir yang ada sangkut pautnya dengan hutang piutang karyawan juga dikumpulkan guna diperhitungkan secara bersama-sama. 2. Menghitung rupiah lembur masing-masing karyawan Berdasarkan data yang tertulis dalam formulir lembur bagian keuangan kemudian menghitung nilai rupiah yang harus dibayarkan pada perusahaan pada bulan yang bersangkutan. Berdasarkan standar lembur untuk masing-masing karyawan tidak sama, maka bagian keuangan perlu mencari keterangan lain melalui kartu induk karyawan. Dalam kartu induk karyawan tertera berapa gaji pokok karyawan dan berapa jumlah yang harus dibayarkan untuk 1 jam lembur. 3. Menghitung hutang piutang karyawan Hutang bulan lalu ditambah dengan hutang bulan ini akan menghasilkan hutang baru. Hutang baru ini kemudian akan dikurangi dengan kewajiban yang harus dibayarkan, pada akhirnya akan menghasilkan sisa hutang. 4. Membuat rekapitulasi gaji

17 Hasil perhitungan lembur dan dan potongan dari setiap karyawan yang dipadukan dengan gaji pokok, pada akhirnya akan menghasilkan gaji bersih yang akan diterima oleh karyawan yang bersangkutan. 5. Membuat slip gaji untuk masing-masing karyawan Setelah rekapitulasi gaji bisa dihasilkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat slip gaji untuk masing-masing karyawan. Slip gaji ini bisa dibuat rangkap dua dimana satu lembar akan diserahkan kekaryawan masing-masing bersama uang mereka dan satu lembar berikutnya akan disimpan sebagai arsip keuangan. 6. Mengambil uang dari bank Berdasarkan data keuangan yang muncul dan tertera pada rekapitulasi gaji karyawan pihak direksi kemudian membuka cek dari bank yang bersangkutan guna diuangkan secara tunai. Uang inilah pada akhirnya akan dibayarkan pada karyawan. 7. Memasukkan uang ke amplop Setelah uang tunai didapatkan dari bank tugas berikutnya adalah memasukkan uang tersebut ke dalam amplop gaji karyawan yang besarnya sesuai dengan apa yang tertulis pada slip gaji karyawan Kondisi Kerja 1. Lingkungan Kerja

18 Adapun lingkungan kerja PT. Citra Kencan Industri Tanjung Morawa Medan yang dimaksud sebagai berikut : a) Lingkungan kerja eksternal yang bersifat produksi yang mencakup bagian dalam pabrik, instalasi, equipment/mesin, tempat kerja,gudang, penerangan, ventilasi, ruang lingkup, pergerakan karyawan. b) Lingkungan kerja eksternal yang bersifat nonproduksi mencakup kantor, laboratorium, ruang meeting, toilet, sekeliling pabrik, bangunan, bengkel,. c) Lingkungan kerja internal Mencakup bidang manajemen seperti struktur organisasi karyawan, pembagian, jobdescription karyawan, efisiensi produksi,pengantaran dokumen dan sikap karyawan. 2. Prasarana PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan menetapkan, menyediakan, dan memelihara sarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk, prasarana tersebut mencakup gedung,ruang kerja, dan kelengkapan terkait,peralatan proses ( perangkat keras dan perangkat lunak ), juga jasa pendukung lainnya.

19 Direktur Utama Direktur General Manager Kepala Pabrik Manager Keuangan Manager Accounting Manager Personalia Manager Prod II Manager PPIC Manager Marketing Kabag Mekanik Kabag Prod 1 Kabag Prod II Kabag R. Material Staff PPIC Staff gudang Staff eksporimpor Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan

20 4.2 HASIL PENELITIAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows, dengan kriteria sebagai berikut: Jika r hitung > r table maka pertanyaan tersebut valid Jika r hitung < r table maka pertanyaan tersebut tidak valid r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden di luar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh=0,361.

21 Scale Mean if Item Deleted Tabel 4.1 Hasil Uji Valididtas Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p Sumber: hasil pengolahan SPSS for windows (2012)

22 Tabel 4.1 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel (0,361). Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrument yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2006). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau > r table maka pertanyaan reliabel Jika r aplha negatif atau < r table maka pertanyaan tidak reliabel Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang karyawan Hotel Niagara Prapat diluar sampel penelitian. Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber: hasil pengolahan SPSS for windows (2012) Pada 36 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,971. Ini berarti 0,971 > 0,6 dan 0,971 > 0,80

23 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan Analisis deskriptif Karaketristik Individu Tabel 4.3 Karakteristik Karyawan Pada PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No Karakteristik Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Umur < 30 tahun 33 54,1 30 tahun 28 45,9 2 Jenis Kelamin Laki-laki 37 60,7 Perempuan 24 39,3 3 Status Perkawinan Menikah 25 41,0 Belum menikah 36 49,0 4 Pendidikan SD 3 4,9 SMP 22 36,1 SLTA 34 55,7 PT 2 3,3 Jumlah ,0 a) Umur Distribusi frekuensi keinginan pindah kerja karyawan yang diteliti berdasarkan umur dikategorikan rata-rata ( 30tahun) dan <rata-rata (< 30 tahun ). Rata-rata umur karyawan dihitung dengan membagikan adalah total umur (1830 tahun) dengan jumlah karyawan ( 61 orang ). Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat distribusi frekuenasi karyawan berdasarkan umur tertinggi pada kategori < 30 tahun yaitu sebanyak 33 responden ( 54,1% ) sedangkan terendah pada ketegori > 30 tahun sebanyak 28 responden ( 45,9 % )

24 b) Jenis Kelamin Distribusi frekuensi keinginan pindah kerja berdasarkan jenis kelamin berdasarkan Tabel 4.3 tertinggi pada kategori jenis kelamin laki-laki dengan jumlah responden 37 responden (60,7%) dan terendah kategori jenis kelamin perempuan dengan jumlah responden 24 responden ( 39,3%). c) Status perkawinan Distribusi frekuensi berdasarkan status perkawinan karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.3 tertinggi pada kategori karyawan dengan status belum menikah sebanyak 36 responden (49,0%%) dan terendah status karyawan yang sudah menikah sebanyak 25 responden ( 41,0 %). d) Tingkat pendidikan Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 menggambarkan kategori dengan persentase tertinggi adalah berpendidikan SMA sebanyak 34 responden ( 55,7%) dan terendah dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 2 responden ( 3,3% ) Analisis Deskriptif Stress kerja A. Konflik Kerja Berdasarkan subvariabel konflik kerja 41,0% menyatakan terdapat perlakuan yang berbeda berdasarkan status, 47,5% menyatakan terdapat perlakuan pembedaan dalam bekerja, 63,9% menyatakan tidak terdapat

25 hubungan yang baik dan harmonis, 70,5% menyatakan merasa tidak nyaman dengan hubungan antara sesama rekan kerja, dan 49,2% menyatakan adanya persaingan sesama rekan kerja yang tidak sehat dalam bekerja.sebanyak 55.7% menyatakan terdapat banyak rekan kerja yang bersaing tidak sehat dan merasa kurang nyaman. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Konflik Kerja Karyawan Pada PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No. Indikator Konflik Kerja Ya Tidak n % N % 1. Terdapat perlakuan yang berbeda dari pimpinan berdasarkan status dan gender dalam bekerja maupun dalam menikmati fasilitas kerja , ,0 2.. Perlakuan yang membeda-bedakan dalam bekerja menyebabkan kerenggangan antar 29 47, ,5 sesama rekan kerja 3. Terdapat hubungan yang baik dan harmonis antar sesama rekan kerja 22 36, ,9 4. Merasa nyaman dengan hubungan antar sesama rekan kerja anda sekarang 18 29, ,5 5. Terdapat persaingan tidak sehat antar rekan kerja 30 49, ,8 6 Banyak terdapat rekan kerja yang bersaing tidak sehat dalam bekerja sehingga bapak/ibu merasa kurang nyaman dalam bekerja 34 55, ,3 Secara kumulatif pengkategorian variabel konflik kerja diketahui berdasarkan mean dikategorikan yaitu > 9 dikategorikan tinggi, dan < 9 dikategorikan rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (63,9%) konflik kerja termasuk kategori tinggi dan minoritas kategori rendah yaitu 36,1%. Seperti terlihat pada Tabel 4.5

26 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Konflik Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Konflik Jumlah (orang) Persentase (%) Tinggi 39 63,9 Rendah 22 36,1 Jumlah ,0 B. Beban Kerja Berdasarkan subvariabel beban kerja, 67,2% menyatakan merasa tidak nyaman dalam menjalankan peran sebagai karyawan, 70,5% menyatakan tidak menikmati setiap tugas yang diberikan, 55,7% menyatakan merasa beban tugas tidak berlebihan, 50,8% menyatakan tidak pernah mendapat tugas lembur, 55,7% menyatakan tugas-tugas yang diberikan tidak berdampak pada fisik atau mental, 78,7% tidak merasa kelelahan dalam menjalani tugas yang diberikan. N o Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Karyawan Pada PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 Indikator Beban Kerja Ya Tidak n % N % 1. Merasa nyaman dalam menjalankan peran sebagai karyawan di tempat anda bekerja saat ini 20 32, ,2 2.. Menikmati akan setiap tugas yang diberikan oleh perusahaan 18 29, ,5 3. Merasa beban berlebihan akan tugas-tugas yang diberikan 27 44, ,7 4. Sering mendapatkan tugas yang mengharuskan untuk lembur 30 49, ,8 5. Tugas-tugas yang diberikan berdampak pada kondisi fisik atau mental 27 44, ,7

27 N o Indikator Beban Kerja Ya Tidak n % n % 6 Merasa cukup kelelahan dalam menjalani tugas yang diberikan selama ini 48 78, ,3 Secara kumulatif pengkategorian beban kerja diketahui berdasarkan mean yaitu > 9 dikategorikan tinggi, dan < 9 dikategorikan rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 63,9% beban kerja termasuk kategori tinggi, dan 36,1% minoritas kategori rendah, seperti terlihat pada Tabel 4.7 : Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Beban Kerja Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Beban Kerja Jumlah (orang) Persentase (%) Tinggi 39 63,9 Rendah 22 36,1 Jumlah ,0 C. Waktu Kerja Berdasarkan subvariabel waktu kerja, 57,4% menyatakan merasa jumlah jam kerja yang diberikan oleh perusahan tidak mengikuti peraturan yang ada, 45,9% menyatakan mereka harus bekerja melebihi jam kerja seharusnya, 62,3% menyatakan waktu yng disediakan perusahaan tidak cukup untuk menyeleaikan tugas-tugas. 68,9% menyatakan waktu istirahat yang diberikan oleh perusahaan tidak cukup, 49,2% waktu istirahat yang diberikan tidak dapat menyeimbangi kelelahan yang dialami selama bekerja. 50,8% sering diberi waktu tambahan dalam bekerja.

28 Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Waktu Kerja Karyawan Pada PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No Indikator Waktu Kerja Ya Tidak N % N % 1. Merasa jumlah jam kerja yang diberikan oleh perusahaan sudah mengikuti peraturan yang 26 42, ,4 ada 2.. Harus bekerja melebihi jam kerja yang seharusnya 28 45, ,1 3. Waktu yang disediakan oleh perusahaan cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas yang 23 37, ,3 diberikan 4. Waktu istirahat yang diberikan oleh perusahaan cukup 19 31, ,9 5. Waktu istirahat yang diberikan dapat menyeimbangi kelelahan yang dialami selama bekerja 31 50, ,2 6 Sering diberikan tambahan waktu untuk bekerja 31 50, ,2 Secara kumulatif pengkategorian waktu kerja diketahui berdasarkan mean yaitu > 9 dikategorikan tinggi, dan < 9 dikategorikan rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 63,9% waktu kerja termasuk kategori tinggi dan 36,1% minoritas kategori rendah seperti terlihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Waktu Kerja Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Waktu Kerja Jumlah (orang) Persentase (%) Tinggi 39 63,9 Rendah 22 36,1 Jumlah ,0 D. Sikap Pimpinan

29 Berdasarkan subvariabel sikap pimpinan, 70,5% menyatakan pimpinan bersikap otoriter terhadap bawahannya, 62,3% tidak menghindar untuk melibatkan diri pada masalah yang penting, 59,0% tidak memberikan instruksi yang kurang jelas, 72,1% pimpinan tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara kurang profesional, 59,0% pimpinan tidak menunjukkan rasa peduli terhadap bawahannya yang dalam hal pekerjaan, 77,0% hubungan tidak harmonis dengan pimpinan. Tabel Distribusi Frekuensi Sikap Pimpinan Pada Karyawan di PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No Indikator Sikap Pimpinan Ya Tidak N % N % 1. Pimpinan bersikap otoriter terhadap bawahannya 43 70, ,5 2.. Pimpinan menunjukan tindakan menghindar untuk melibatkan diri bila ada masalah yang penting dalam pekerjaan 38 62, ,7 3. Pimpinan sering memberikan instruksi yang kurang jelas 36 59, ,0 4. Pimpinan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara kurang profesional sehingga 17 27, ,1 Bapak/ibu merasa tidak nyaman 5. Pimpinan anda menunjukan rasa peduli terhadap bawahannya yang dalam hal pekerjaan 25 41, ,0 6 Hubungan kurang harmonis dengan pimpinan 47 77, ,0 Secara kumulatif pengkategorian sikap pimpinan diketahui berdasarkan mean dikategorikan yaitu > 10 dikategorikan tinggi, dan < 10 dikategorikan

30 rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 57,4% sikap pimpinan termasuk kategori rendah dan 42,6% minoritas kategori tinggi. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Pimpinan Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Sikap Pimpinan Jumlah (orang) Persentase (%) Tinggi 26 42,6 Rendah 35 57,4 Jumlah ,0 3. Intensi Turnover Karyawan A Upah/Gaji Berdasarkan subvariabel upah/gaji 52,5% menyatakan upah yang diberikan sudah di anggap sesuai, 57,4% kurang puas dengan upah yang di berikan oleh perusahaan, 57,4% gaji/upah yang diterima seimbang dengan karyawan lain dengan beban kerja yang sama, 57,4% tidak menerima kompensasi selain gaji pokok. kompensasi selain gaji pokok Tabel Distribusi Frekuensi Upah/Gaji Pada Karyawan di PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No Indikator Upah/Gaji Ya Tidak n % N % 1. Upah yang diberikan tidak sesuai sehingga 29 berkeinginan untuk pindah kerja. 47, ,5 2.. Kurang puas dengan upah yang diberikan oleh perusahaan , ,6 3. Gaji/upah yang diterima seimbang dengan karyawan lain dengan beban kerja yang sama 35 57, ,6 4. Menerima kompensasi selain gaji pokok sehingga tidak berkeinginan pindah kerja 26 42, ,4

31 Secara kumulatif pengkategorian upah/gaji diketahui berdasarkan mean dikategorikan yaitu > 6 dikategorikan tinggi, dan < 6 dikategorikan rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 57,4% upah/gaji termasuk kategori rendah dan 42,6% minoritas kategori tinggi. Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Upah/Gaji Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Upah/Gaji Jumlah (orang) Persentase (%) Memuaskan 26 42,6 Tidak memuaskan 35 57,4 Jumlah ,0 B. Promosi Karir Berdasarkan subvariabel promosi karir, 55,7% responden menyatakan kebijakan promosi tidak jelas, 57,4% responden menyatakan memiliki kesempatan untuk menunjukkan kinerja yang sebaik-baiknya. 57,4% responden menyatakan memiliki promosi karir, dan 52,5% responden menyatakan bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang luas untuk maju. Tabel Distribusi Frekuensi Promosi Karir Pada Karyawan di PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No Indikator Promosi Karir Ya Tidak 1. Kebijakan promosi jelas, sehingga tidak berkeinginan pindah kerja 2.. Tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kinerja sebaik-baiknya sehingga tidak semangat untuk bekerja 3. Promosi karir di perusahaan ini kecil, sehingga berkeinginan untuk pindah 4. Perusahaan tidak memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan yang ingin maju sehingga berkeinginan pindah kerja n % N % 27 44, , , , , , , ,5

32 Secara kumulatif pengkategorian promosi karir diketahui berdasarkan mean dikategorikan yaitu > 6 dikategorikan tinggi, dan < 6 dikategorikan rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 52,5% responden menyatakan promosi karir termasuk kategori Memuaskan dan 47,5% minoritas kategori tidak memuaskan seperti terlihat pada Tabel 4.14 : Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Promosi Karir Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Promosi Karir Jumlah (orang) Persentase (%) Memuaskan 32 52,5 Tidak memuaskan 29 47,5 Jumlah ,0 C. Lingkungan Kerja Berdasarkan subvariabel lingkungan kerja, 52,5% responden menyatakan tidak merasa nyaman dengan kondisi lingkungan kerja, 54,1% responden menyatakan tidak menerima panduan keselamatan yang jelas di lingkungan kerja, sehingga merasa tidak aman untuk bekerja, 49,2% responden menyatakan hubungan antar rekan kerja tidak terbina dengan baik sehingga berkeinginan untuk berpindah pekerjaan.sebanyak 55,7% menyatakan pengawasan dalam bekerja kurang.

33 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja Pada Karyawan di PT.Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Tahun 2012 No Indikator Lingkungan Kerja Ya Tidak n % n % 1. Merasa nyaman dengan kondisi lingkungan kerja sehingga tidak ada rencana untuk pindah kerja 28 45, ,5 2.. Menerima panduan keselamatan yang jelas di lingkungan kerja, sehingga merasa aman untuk 28 45, ,1 bekerja 3. Hubungan antar rekan kerja terbina dengan baik sehingga tidak ingin untuk berpindah pekerjaan 31 50, ,2 4. Pengawasan dalam bekerja di perusahaan ini kurang memuaskan sehingga berkeinginan untuk pindah kerja 34 55, ,3 Secara kumulatif pengkategorian lingkungan kerja diketahui berdasarkan mean yaitu > 6 dikategorikan tinggi, dan < 6 dikategorikan rendah, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 57,4% lingkungan kerja termasuk kategori Tidak Nyaman dan 42,6% minoritas kategori Nyaman seperti terlihat pada Tabel 4.15 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Lingkungan Kerja Pada Karyawan di PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Variabel Lingkungan Kerja Jumlah (orang) Persentase (%) Nyaman 26 42,6 Tidak Nyaman 35 57,4 Jumlah ,0

34 4.2.4 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini. Sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel Stress kerja ( konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, dan sikap pimpinan ), dan Variabel Karakteristik Individu ( Umur,jenis kelamin Tingkat pendidikan dan Status perkawinan ). Variabel dependen adalah Intensi Turnover karyawan. Uji bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square Hubungan Stress Kerja dengan Intensi Turnover No Tabel 4.18 Tabulasi Silang Stress Kerja dengan Intensi Turnover Karyawan PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan Intensi Turnover Jumlah Variabel Berpindah Tetap Bertahan N % n % n % 1. Stress Kerja Tinggi 12 19, ,7 Rendah 21 34,4 6 9, ,3 (p) 0,002 Distribusi frekuensi tertinggi berada pada responden yang menyatakan stress kerja tinggi namun memutuskan untuk tetap bertahan yaitu sebanyak 22 responden ( 36,1 % ). Sedangkan frekuensi terendah ada pada responden yang menyatakan stress kerja rendah yaitu sebanyak 6 responden ( 9,8% ). Berdasarkan uji bivariat antara variabel Stress kerja dengan keinginan pindah kerja karyawan, diperoleh nilai probabilitasnya p (0,002). Nilai ini lebih kecil dari nilai α (0,05). Artinya, ada hubungan variabel stress kerja dengan keinginan pindah kerja pada karyawan. Selain itu nilai Probabilitas p ( 0,002 ) < α ( 0,025 )

35 memiliki arti bahwa variabel stress kerja dapat memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam uji multivariat Hubungan Karakteristik Individu dengan Intensi Turnover No 1. Umur Tabel 4.19 Tabulasi Silang Karakteristik Karyawan dengan Intensi Turnover Karyawan PT Citra Kencan Industri Tanjung Morawa Medan Intensi Turnover Karakteristik Jumlah Tinggi Rendah Karyawan N % N % n % < 30 tahun 24 39, ,1 30 tahun 9 14, ,9 2. Jenis Kelamin Laki-laki 19 31, , ,7 Perempuan 14 23, , ,3 3. Status perkawinan Menikah 16 26,2 9 14, ,0 Belum menikah 17 27, , ,0 4. Pendidikan SD 2 3,3 1 1,6 3 4,9 SMP 19 31,1 2 4, ,1 SLTA 12 19, , ,7 PT ,3 2 3,3 (p) 0,004 0,786 0,302 0, Hubungan Umur dengan Intensi Turnover Karyawan Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat distribusi frekuensi tertinggi berada pada karyawan yang berumur <30 tahun dan memilih untuk berpindah lokasi kerja yaitu sebanyak 24 responden ( 39,9% ) sedangkan frekuensi terendah berada pada karyawan yang memiliki proporsi seimbang untuk masing-masing

36 kriteria yaitu <30 tahun dan memutuskan untuk bertahan sebanyak 9 responden (14,8% ) dan kriteris 30 tahun sebanyak 9 responden ( 14,8% ). Berdasarkan uji bivariat antara variabel umur dengan keinginan pindah kerja karyawan, diperoleh nilai probabilitiasnya p (0,002). Nilai ini lebih kecil dari nilai p (0,025). Artinya subvariabel umur dapat dimasukkan ke uji multivariat untuk dimasukan dalam model regresi logisitik. Selain itu nilai Probabilitas p ( 0,002 ) < α ( 0,050 ) memiliki arti bahwa subvariabel umur dalam penelitian ini memiliki hubungan dengan keinginan pindah kerja karyawan. 2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensi Turnover Karyawan Berdasarkan Tabel 4.18 distribusi frekuensi tertinggi berada pada karyawan yang berjenis kelamin laki-laki dan memilih untuk berpindah lokasi kerja, yaitu sebanyak 19 responden (31,1 %), sedangkan frekuensi terendah ada pada karyawan yang berjenis kelamin wanita dan ingin ingin tetap bertahan sebanyak 10 responden (,16,4% ) Berdasarkan uji bivariat antara subvariabel jenis kelamin dengan keinginan pindah kerja karyawan, diperoleh nilai probabilitasnya p (0,394). Nilai ini lebih besar dari nilai p (0,025). Artinya, subvariabel jenis kelamin tidak dapat dimasukkan dalam uji multivariat untuk ikut dalam model regresi logistik. Selain itu nilai probabilitas p ( 0,394 ) > α ( 0,050 ) memiliki arti bahwa subvariabel kenis kelamin dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan keinginan pindah kerja karyawan.

37 3. Hubungan Status Perkawinan dengan Turnover Karyawan. Berdasarkan Tabel 4.18 ditribusi frekuensi tertinggi berada pada karyawan sejenis yang berstatus belum menikah dan memilih untuk tetap bertahan, yaitu sebanyak 19 responden ( 31,1%) sedangkan frekuensi terendah ada pada karyawan yang menikah dan memutuskan bertahan dengan jumlah responden 9 orang (14,8%). Berdasarkan uji bivariat antara subvariabel status perkawinan dengan keinginan pindah kerja karyawan, diperoleh nilai probabilitasnya p ( 0,151). Nilai ini lebih besar dari nilai p ( 0,025 ). Artinya, subvariabel status perkawinan tidak dapat dimasukkan dalam uji multivariat untuk ikut dalam model regresi logistik. Selain itu nilai probabilitas p ( 0,151 ) > α ( 0,050 ) memiliki arti bahwa subvariabel status perkawinan dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan keinginan pindah kerja karyawan 4. Hubungan Pendidikan dengan Turnover Karyawan Berdasarkan Tabel 4.18 distribusi frekuensi tertinggi berada pada karyawan yang berpendidikan terakhir SLTA dan memilih untuk tetap bertahan dengan jumlah responden 22 (36,1% ). Sedangkan frekuensi terendah berada pada responden yang memiliki pendidikan terakhir perguruan tinggi dan memutuskan untuk berpindah sebanyak 0 responden ( 0% ). Berdasarkan uji bivariat antara variabel tingkat pendidikan dengan keinginan pindah kerja perawat, diperoleh nilai probabilitasnya p (0,000). Nilai ini lebih kecil dari nilai p (0,025). Artinya, ada subvariabel tingkat pendidikan dapat ikut dalam uji multivariat untuk dimasukkan dalam model uji regresi logistik.

38 Selain itu nilai probabilitas p ( 0,000) < α ( 0,050 ) memiliki arti bahwa subvariabel tingkat pendidikan dalam penelitian ini memiliki hubungan dengan keinginan pindah kerja karyawan Analisa Multivariat Untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik Individu (umur, jenis kelamin, status perkawinan dan tingkat pendidikan), dan stress kerja (konflik kerja, beban kerja, waktu kerja dan sikap pimpinan ) dengan keinginan pindah kerja padakaryawan, maka dilakukan uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik dengan menggunakan metode enter, yaitu mengeluarkan variabelvariabel yang tidak memenuhi untuk pengujian multivariat satu persatu secara bertahap. Sebelum melakukan pengujian atau pemodelan secara multivariat, maka terlebih dahulu dilakukan seleksi bivariat untuk menentukan variabel independen yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam uji multivariat. Variabel independen akan disebut memenuhi syarat untuk dimasukkan pada uji multivariat, jika nilai probabilitinya (p)<0,025. Selanjutnya, variabel yang memiliki probabiliti (p)<0,05 pada pengujian multivariat akan dipertahankan untuk menghasilkan pemodelan, sedangkan variabel yang memiliki probabiliti (p)>0,05 akan dikeluarkan dari pemodelan multivariat. Berdasarkan hasil seleksi bivariat, terdapat dua variabel yang memiliki probabiliti lebih besar dari 0,25 (p=0,25), yaitu, Jenis Kelamin (p=0,786), Status Perkawinan (p= 0,302) sedangkan variabel umur (p) 0,004, tingkat pendidikan (p) 0,000, dan stress kerja ( p =0,002),

39 memiliki nilai probabiliti (p)<0,25 sehingga perlu dimasukkan dalam uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil akhir uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik diperoleh hasil seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel. 4,20 Analisis Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a Katumur Pendidikan Katstress Constant a. Variable(s) entered on step 1: katumur, pendidikan, katstress. DDari hasil uji regresi logistik diatas ( Tabel 4.20 ) dapat dihasilkan sebuah persamaan Z = -4,410-1,549 (stress kerja ) + 1,286 ( umur ) + 1,736 ( tingkat pendidikan). Kemudian dari nilai Z didapatkan, maka dapat diprediksi peluang pindah kerja karyawan. Probabilitas pindah kerja karyawan dapat dituliskan dengan persamaaan p = 1, sehingga persamaan akhir untuk probabilitas pindah ( 1 + e z ) kerja karyawan adalah p = 1 ( --4,410-1,549 (stress kerja ) + 1,286 ( umur ) + 1,736 ( tingkat pendidikan) ) 1+ e Selain itu dapat dilihat variabel paling berpengaruh terhadap peluang pindah kerja karyawan adalah variabel pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai exp ( B) pendidikan sebesar 5,676

40 4.3 PEMBAHASAN Hasil dari Uji regresi logistik menunjukan bahwa variabel karakteristik individu dan stress kerja berpengaruh signikan terhadap Intensi Turnover karyawan PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan. Namun dari variabel karakteristik Individu subvariabel umur dan pendidikan yang berpengaruh secara signifikan 1. Stress Kerja (X 1 ) Stress kerja (X 1 ) berpengaruh signifikan terhadap Intensi Turnover karyawan PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan (Y), hal ini disebabkan karena stress kerja dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri karyawan dan perusahaan. Pada diri karyawan konsekuensi itu dapat berdampak pada kesehatan karyawan itu seperti kecemasan yang tinggi, frustasi, tidur kurang tenang dan lain sebagainya. Selain itu stress pada karyawan memiliki konsekuensi tidak langsung bagi perusahaan seperti menurunnya tingkat produktivitas serta dapat menyebaban terjadinya keinginan karyawan untuk berpindah kerja. Sehingga perusaahaan tidak boleh mengabaikan hal-hal yang dapat menyebabkan seorang karyawan itu menjadi stress. Seperti masalah konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, dan sikap pimpinan sebaiknya dievaluasi dengan baik oleh perusahaan. Apabila masalah konflik kerja, waktu kerja, beban kerja dan sikap pimpinan dapat diatur oleh perusahaan dengan baik maka dapat

41 menimbulkan rasa betah bagi karyawan untuk tidak pindah ke lokasi kerja yang lain. Berdasarkan hasil akhir uji regresi logistik variabel stress kerja memiliki memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keinginan pindah kerja karyawan. Dengan dimensi yang berpengaruh adalah subvariabel waktu kerja dan sikap pimpinan. a. Konflik Kerja Berdasarkan distribusi frekuensi terdapat 63,9 % responden yang menyatakan bahwa terdapat konflik kerja yang tinggi. Suprihanto dalam Andraeni ( 2003 ) menyatakan bahwa terciptanya iklim kompetisi sehat diantara karyawan akan merangsang setiap pihak dalam organisasi untuk berusaha mencapai prestasi. Sehingga perusahaan perlu menciptakan suasana persaingan yang sehat dalam lingkungan kerja. b. Beban kerja Berdasarkan distribusi frekuensi terdapat 63,9% responden yang merasa beban kerja perusahaan tinggi. Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya yang berlebihan dari tugas pokok dan fungsinya pada batas waktu tertentu. Beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stress.beban kerja berlebih/terlalu sedikit kualitatif, yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk melakukan

42 suatu tugas, atau tugas tidak menggunakan ketrampilan dan/atau potensi dari tenaga kerja. Disamping itu beban kerja berlebih kuantitatif dan kualitatif dapat menimbulkan kebutuhan untuk bekerja selama jumlah jam yang sangat banyak, yang merupakan sumber tambahan dari stress. Implikasi dari gejala psikologis tersebut mencetus terjadinya kebosanan terhadap pekerjaannya dan akhirnya dapat berpotensi terhadap keinginan pindah kerja atau ketidakhadiran secara terus-menerus (Munandar, 2001). c. Waktu Kerja Berdasarkan distribusi frekuensi terdapat 63,9 % responden yang merasa waktu kerja yang diberikan perusahaan tinggi.. Hal ini disebabkan karena waktu kerja yang ada dengan beban kerja yang tinggi membuat karyawan kelelahan fisik. d. Sikap pimpinan Berdasarkan distribusi frekuensi terdapat 70,5% responden yang menjawab pimpinan otoriter. Schrieshheim dan Murphy dalam Andraeni (2003) menyatakan bahwa hubungan sikap pimpinan dengan stress kerja terjadi karena pekerja merasa cemas terhadap situsi pekerjaannya. Sehingga karyawan bekerja lebih baik jika pemimpinnya mengambil tanggung jawab lebih besar dalam memberikan pengarahan. 2. Karakteristik Individu (X 2 )

43 Berdasarkan hasil akhir regresi logistik karakteristik individu (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap Intensi Turnover karyawan PT. Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan. Karakteristik individu dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, status perkawinan dan tingkat pendidikan. Dengan subvariabel yang berpengaruh adalah subvariabel umur dan pendidikan. a. Pada penelitian ini sebanyak 39,3% responden yang berumur < 30 tahun memiliki keinginan untuk keluar. Umur sering dihubungkan dengan kematangan pola pikir dalam menentukan sesuatu. Semakin tua seseorang maka semakin matang dalam memutuskan sesuatu. Pertimbangan atas berbagai hal sebelum memutuskan sesuatu sering dilakukan seperti kesempatan, peluang, dan berbagai faktor lainnya ( Notoatmodjo, 2005). Pekerja muda memiliki tingkat perpindahan yang lebih tinggi dibandingkan yang usianya relatif lebih tua. Sehingga dalam penelitian ini dari hasil regresi logistik dapat dilihat variabel umur menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi perpindahan karyawan. Apalagi bagi karyawan bagian produksi yang memiliki tingkat jam kerja yang relatif padat dengan usia yang muda tentu masih memiliki kemampuan fisik yang kuat. Hal ini dapat menjadi peluang bagi karyawan itu sendiri untuk berpindah kerja apabila karyawan merasa kurang diperlakukan dengan baik, karena kemungkinan mereka untuk diterima diperusahaan lain masih terbuka.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan, dengan segala kebutuhannya dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manusia adalah ujung tombak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini merupakan instrument penelitian dalam rangka penggalian informasi mengenai pengaruh kompensasi dengan konsep 3P terhadap kepuasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih? 30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian dilakukan pada awal bulan Mei 2017 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2017. Berikut ini adalah uraian gambaran umum subjek berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. BNI Life Insurance Jakarta yang beralamat di BNI Life Tower, 21 st -23 rd Floor, The Landmark Center Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian Ada sejumlah 112 kuesioner yang kembali dari 150 kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dari 112 kuesioner, sejumlah 69 kuesioner

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM Bersama ini saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi daftar kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan item-item

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah 90 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN Responden yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian non-eksperimental tidak ada treatment/ perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA % BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Psikografi Responden a. Gender Responden Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA 44 88.00% 2 WANITA 6 12.00% TOTAL 50 100.00%

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

Kuesioner. Saya adalah mahasiswa Binus University Fakultas Ekonomi Manajemen. sedang melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Ketidakamanan

Kuesioner. Saya adalah mahasiswa Binus University Fakultas Ekonomi Manajemen. sedang melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Ketidakamanan L1 Lampiran 1 Kuesioner Kuesioner Yth Bapak/Ibu di tempat Saya adalah mahasiswa Binus University Fakultas Ekonomi Manajemen sedang melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Ketidakamanan Kerja dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto, (2003) Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Riau Kepri Pekanbaru, yang berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) 370550,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Unit telemarketing PT. XYZ. Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. XYZ, Tangerang.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi mengenai Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Penelitian dimulai pada bulan Desember 2002 sampai dengan bulan Maret 2003. Kuesioner dibagikan kepada para pemakai jasa Warnet di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian `Penelitian ini dilaksanakan pada Swalayan Rizki Pasir Pengarayan yang terletak di Jl. Cibogas No.34 Pasir Pengaraian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah asosiatif, Menurut Sugiyono (2009:11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci