BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Irwan Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipan selama kurang lebih dua bulan. Penyajian data hasil penelitian akan peneliti bagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisikan gambaran tempat penelitian. Pada bagian kedua peneliti akan memaparkan data demografi partisipan yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan serta pelaksanaan penelitian. Pada bagian ketiga peneliti akan mengulas hasil penelitian berupa hasil analisa tema yang mencakup deskripsi hasil wawancara semi terstruktur dan catatan lapangan yang peneliti lakukan berdasarkan tema tema yang ditemukan tentang pola pemenuhan gizi anak pada orang tua single parent serta faktor faktor yang mempengaruhi pemenuhan gizi tersebut. Hasil penelitian yang telah diperoleh akan peneliti bandingkan dengan teori teori dan hasil penelitian sebelumnya, yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Peneliti juga membahas keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yang terkait dengan pola pemenuhan gizi anak pada orang tua single parent serta faktor faktor apa yang mempengaruhi pemenuhan gizi tersebut. 43
2 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Cabean yang masuk di wilayah Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Salatiga. Salatiga memiliki batas wilayah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Pabelan, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Suruh, sebelah selatan berbatasan dengan Tengaran, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Tuntang. 4.2 Karakteristik Partisipan dan Pelaksanaan Penelitian Karakteristik Partisipan Tabel Karakteristik Partisipan Inisial Jenis Kelamin Umur Pekerjaan RP1 Ny. D P 39 th PNS RP2 Ny. HM P 31 th Swasta RP3 Ny. H P 30 th PRT RP4 Ny. N P 45 th PNS RP5 Ny. Y P 30 th Wiraswasta RP6 Ny. A P 24 th Swasta RP7 Ny. O P 41 th Wiraswasta Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan wawancara melalui pertemuan dengan partisipan dilakukan sejak Desember 2015 sampai dengan Januari Berikut adalah rincian dari pelaksanaan penelitian: 44
3 Riset Partisipan 1 (RP1) Wawancara bersama RP1 dilakukan pada tanggal 06 Januari 2016 pukul WIB. Bertempat di teras rumah RP1, R1 sedang duduk bersama anaknya. Mereka sedang bercanda dan bermain mainan yang dimiliki oleh anak RP1. Rp1 mengatakan kalau baru saja pulang kerja dari kantor dan baru selesai mandi. RP1 juga mengatakan sedang menunggu peneliti Riset Partisipan 2 (RP2) Wawancara bersama RP2 dilakukan pada tanggal 06 januari 2016 pukul WIB. Bertempat di ruang tamu RP2, sebelumnya partisipan sedang duduk di halaman rumah partisipan. Saat itu partisipan menceritakan kalau baru saja pulang bekerja dan langsung membersihkan rumah. Partisipan juga mengatakan kalau baru saja selesai mandi dan menunggu peneliti untuk datang kerumah seperti apa yang sudah disepakati Riset Partisipan 3 (RP3) Wawancara dengan RP3 dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2016 pukul WIB. Bertempat di teras rumah RP3, RP3 sedang duduk diteras rumahnya. Partisipan juga menceritakan kalau sedang menunggu anaknya pulang mengaji di masjid dekat rumah. Saat itu 45
4 partisipan juga menceritakan kalau anaknya sangat rajin mengaji dan partisipan mengatakan kalau baru saja selesai mandi karena selesai membersihkan rumah Riset Partisipan 4 (RP4) Wawancara dengan RP4 dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2016 pukul WIB. Bertempat di teras rumah RP4, partisipan sedang duduk diteras rumah partisipan. Partisipan sedang berbincang-bincang dengan tetangga partisipan. Partisipan juga menceritakan bahwa dikantor banyak kerjaan sehingga pulang sudah sore Riset Partisipan 5 (RP5) Wawancara dengan RP5 dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2016 pukul WIB. Bertempat di teras rumah RP5, partisipan sedang duduk diteras rumah dengan saudara partisipan. Saat itu beliau mengatakan kalau baru saja selesai mandi karena selesai membersihkan rumah Riset partisipan 6 (RP6) Wawancara dengan RP6 dilaksanakan pada tanggal 04 Februari 2016 pukul WIB. Bertempat di ruang keluarga RP6, partisipan sedang duduk dihalaman rumah dengan tetangga-tetangga partisipan. Saat itu beliau mengatakan kalau sedang mengawasi anaknya yang 46
5 sedang berain dengan anak-anak kecil disekitar rumah partisipan Riset partisipan 7 (RP7) Wawancara dengan RP7 dilaksanakan pada tanggal 04 Februari 2016 pukul Wib. Bertempat di ruang tamu RP7, partisipan sedang duduk diteras rumah. Saat itu beliau mengatakan kalau baru saja pulang dari bantubantu tetangga yang sedang akan punya hajatan. 4.3 Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa hasil analisa tema yang mencakup deskripsi hasil wawancara semi terstruktur dan catatan lapangan yang peneliti susun berdasarkan tema tema yang ditemukan tentang pola pemenuhan gizi anak pada orang tua single parent serta faktor faktor yang mempengaruhi pemenuhan gizi tersebut Tema 1 Pola Pemenuhan Gizi Partisipan dalam penelitian ini memiliki pekerjaan yang berbeda beda dan juga cara pemenuhan kebutuhan gizi yang berbeda- beda pula. Dari semua partisipan yang selalu menyiapkan hidangan makanan dengan sendiri atau memasaknya sendiri, hanya pada situasi tertentu partisian tidak menyiapkan makanan. 47
6 Hal tersebut terlihat dari jawaban partisipan. Berikut adalah ungkapan partisipan. Ya mbak saya masak sendiri. Cuma kalau sore atau anak saya pengen makan makanan lain ya kadang saya beli mbak, anak saya pengen apa nanti saya belikan. (RP1, 25) Saya masak sendiri mbak, entah itu apa saja saya selalu masak sendiri. Saya jarang sekali beli masakan diluar mbak, saya kurang suka membeli masakan diluar lebih baik masak sendiri kan malah bisa sesukanya to mbak mau masak apa saja sedangkan kalau beli kan gak bisa sesuai sama apa yang kita pengen mbak! (RP3, 17-20) Kalau anak saya biasakan untuk sarapan mbak kan penting. Saya masak sendiri mbak, entah itu apa saja saya selalu masak sendiri. Saya jarang sekali beli masakan diluar mba. (RP4, 17) Saya masak sendiri mbak, sebelum saya pergi untuk membeli sayuran yang saya jual saya selalu siapkan dulu makan untuk anak saya. Saya kurang suka membeli masakan diluar lebih baik masak sendiri. (RP5, 17-20) Ya kadang masak sendiri mbak, tapi saya sempat masak kalau pulang kerja. Kadang saya siapkan pagi sebelum berangkat kerja, tapi ya saya kadang beli lauk juga. (RP6, 20) Saya masak sendiri mbak, sebelum saya pergi untuk membeli sayuran yang saya jual saya selalu siapkan dulu makan untuk anak saya atau kalu tidak ya sepulang dari jualan mbak. (RP7, 17) Namun 1 dari 7 partisipan (RP2) yang selalu membeli makanan jadi atau membeli. Hal tersebut terlihat dari jawaban partisipan. Berikut adalah ungkapan partisipan. 48
7 Hehehe..(tertawa) saya lebih sering membeli dek karena waktu saya lebih banyak untuk di kantor. (RP2, 17-20) Ungkapan diatas menunjukkan bahwa pola makan tiap partisipan untuk memberikan gizi kepada anak berbeda beda. Hal tersebut dapat dinilai dari kebiasaan partisipan di dalam memenuhi kebutuhan gizi sehari hari. Sub Tema 1.1 Kesadaran Ibu Single Parent mengenai Kebersihan, Kesehatan Bahan Makanan, pengolahan, Penyajian, serta Lingkungan Kebersihan dan kesehatan dari bahan makanan mentah, lingkungan, cara pengolahan, sampai dengan cara penyajian sangat penting didalam menjaga gizi yang terkandung di dalam makanan agar menghasilkan zat gizi yang baik pula bagi tubuh. Kesadaran seorang ibu akan hal tersebut berpengaruh didalam memberikan makanan untuk anaknya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan memilliki kesadaran akan hal tersebut. Hal tersebut terlihat dari ungkapan partisipan berikut ini. Tapi saya itu sangat memperhatikan kebersihan makanannya itu, benar-benar bersih apa gak. Selain itu juga cara masaknya, tempatnya bersih apa tidak, penyajiannya gimana kan itu semua penting mbak. (RP1, 38-40) 49
8 saya selalu perhatikan betul. Apalagi sayur-sayuran itu saya selalu cuci sampai benar-benar bersih mbak jorok kalau belum bersih kan kadang juga waktu ditanam itu dikasih obat to mbak, jadi saya takut kalau masih pada nempel. Begitu juga sampai matang soalnya saya itu walaupun orang yang biasa tapi saya resikan mbak ( menjaga kebersihan ). ( RP3, 26-30) Ooo iya mbak,saya selalu perhatikan. Apalagi sayur-sayuran, buah itu saya selalu cuci sampai benar-benar bersih mbak joro, kotor kalau belum bersih kan kadang juga waktu ditanam itu dikasih obat to mbak, jadi saya takut kalau masih pada nempel. (RP4, 27) Oh nggih mbak,saya perhatikan. Sayur-sayuran itu saya selalu cuci sampai benar-benar bersih. Sampai matang pun saya gatekke (perhatikan). (RP5, 27-30) Ya selalu to mbak. Sayuran itu saya kumbah nganti resik tenan. (cuci sampai benar-benar bersih).proses sampai mateng (matang) saya juga perhatikan mbak. (RP6, 36-40) Ooo iya mbak,saya selalu perhatikan betul. Apalagi sayur-sayuran itu saya selalu cuci sampai benarbenar bersih. Begitu juga sampai matang.. (RP7, 26-30) Dari ketujuh partisipan ada satu partisipan yang kurang memperhatikan kebersihan dan kesehetatan makan. Hal tersebut dikarenakan partisipan lebih senang membeli makanan diluar. Berikut ungkapan partisipan. Iya sih dek, kadang berpikir bersih tidak makanan yang aku beli, sehat atau tidak. Tapi mau bagaimana lagi kami sudah terbiasa seperti itu. Yang penting anak saya mau makan. (RP2, 36-40) 50
9 Sub Tema 1.2 Penyediaan Hidangan Makanan Tersedianya bahan makanan yang lengkap sesuai kebutuhan tubuh sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak juga untuk mendapatkan gizi yang baik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan telah berusaha dengan baik untuk memberikan asupan gizi yang baik untuk anak partisipan. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan partisipan berikut ini. Ya mbak sayur tu selalu saya usahakan ada setiap hari, lauk juga, buah juga mbak, ( RP1,66) Kalau pas masak sendiri iyaa..saya pada dasarnya suka sayuran, lauk juga saya beli,seperti tempe, daging ayam, telur, dll. Susu saya juga siapkan setiap hari karena anak saya minum susu. Kalau buah saya gak selalu siap dirumah, kalau pas pengen atau anak saya minta saya baru beli dek, karena kadang gak kemakan! (RP2, 46-50) Yaa seperti pada umumnya to mbak nasi itu selalu ada, sayur juga selalu ada karena anak saya suka sayuran, buah juga kalau saya pas setelah gajian kadang saya belikan buah entah itu hanya pisang atau apa mbak, lauk juga gak usah yang mahalmahal mbak yang penting ada gizinya kaya tempe tahu sama telur itu mbak..ya kadang sekali-kali saya beli daging ayam atau sapi saya masak kalau pas punya uang lebih mbak kan saya kerjanya juga paspasan. Kalau susu saya juga sediakan mbak tapi anak saya kurang suka dengan susu. (RP3, 36-40) buah ya gak selalu mbak, paling sisa dagang gitu kaya yang gak kejual jeruk gitu ya dimakan sendiri mbak. Lauk juga seadanya gak usah yang mahalmahal mbak yang penting ada gizinya kaya tempe tahu sama telur itu mbak..ya kadang sekali-kali saya 51
10 beli daging ayam atau sapi biar anak saya juga seneng. Kalau susu saya juga sediakan mbak tapi anak saya kurang suka dengan susu. (RP5,37-40) Yaa kalau disuruh lengkap setiap hari mungkin saya kurang mampu ya mbak,kan saya juga cuma buruh to mbak yang penting cukup buat hari-harinya. Buah ya gak selalu mbak, kalau pas habis gajian gitu kadang tak belikan buah, kalau gak ya kadang tak belikan jus mbak buat gantinya buah. Lauk juga seadanya gak usah yang mahal-mahal mbak yang penting ada gizinya mbak..ya kadang sekali-kali saya beli daging ayam atau sapi biar anak saya juga seneng. Kalau susu saya juga selalu sediakan mbak karena anak saya tiap hari harus disediain susu. (RP6, 46-50) Selain hidangan yang lengkap, upaya ibu didalam menarik perhatian anak agar mau makan dan tertarik makan makanan yang dihidangkan agar kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik juga berpengaruh. Berikut uraian dari partisipan. Terutama kalau saya libur, saya selalu ajak anak saya untuk nyiapin makanan, jadi mereka biar tambah tertarik saat makan nanti. (RP1,115) Ya saya bujuk mbak..saya kasih tau kalau makanan ini itu mengandung vitamin bagus buat kamu biar pintar, ibu sudah menyiapkan ini masak gak mau dimakan, ibu sudah capekcapek lho nyiapin ini semua..paling tak omongin kaya gitu mbak. Kalau gak ya saya ajak memasak biar dia tahu cara buatnya biar lebih tertarik mbak. (RP3,70) Makanan pengganti perlu disiapkan agar makanan yang disajikan dapat bervariasi. Hal itu juga dipengaruhi oleh kreativitas ibu dan merupakan salah satu upaya agar anak 52
11 tidak bosan dan tetap mau makan. Hal tersebut dapat dilihat dari uraian berikut. Iya mbak, kadang saya siapkan roti, atau saya rebuskan pisang, membuatkan makanan makanan yang saya buat dalam bentuk lain, kaya perkedel tahu, roti yang dibuat dari kentang biar gak bosen mbak,jadi bervariasi gak Cuma ituitu aja. (RP1,150) Sub Tema 1.3 Upaya yang Dilakukan Ibu Single Parent dalam Menjaga Gizi Anak Gizi yang dibutuhkan anak sangat bergantung ada ibu didalam memberikan asupan gizi bagi anaknya. Namun peneliti ingin memperoleh gambaran upaya partisipan didalam menjaga gizi anak partisipan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan memberikan jawaban yang relatif sama antara satu dengan yang lainnya, yaitu dengan memberikan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan secara lengkap seperti sayur, lauk pauk, buah, susu dan telur. Berikut adalah ungkapan partisipan. Ya itu mbak, saya selalu berusaha memberikan makanan yang dibutuhkan tubuh, seperti sayur sayuran, buah, lauk pauk, susu itu semua selalu saya sediakan mbak. (RP1,140) Yah saya berusaha memberikan sesuai apa yang dibutuhkan oleh anak saya dek, kaya sayur, buah,susu. (RP2,85) Ya saya berusaha mencukupi semua mbak..makanan juga seperti sayur-sayuran, buah, lauk walaupun dengan makanan yang tidak harus mahal yang penting saya usaha untuk mencukupi itu semua! (RP4, 70) 53
12 4.3.2 Tema 2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ibu Single Parent didalam Memenuhi Gizi Anak Single parent atau orang tua tunggal sebagian besar memenuhi kebutuhan hidupnya secara sendirian tanpa dibantu oleh anggota keluarga yang lain. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi partisipan didalam memenuhi gizi anak partisipan. Tidak adanya pasangan membuat partisipan erasa sedikit kesulitan dalam memperhatikan anak dan juga mengawasi waktu makan anak. Berikut adalah ungkapan partisipan mengenai hambatan partisipan dalam memenuhi gizi anak. Iya mbak saya sendiri. Pasti ada ya mbak, gak usah munafik. Saya sendirian tanpa ada pasangan yang membantu saya, terutama dalam mengawasi anak saya, saya pulang kerja sudah sore jadi saya merasa anak saya kurang diperhatikan. (RP1, ) Selain tidak adanya pasangan hidup yang mebantu memperhatikan anak, salah satu partisipan juga mengungkapkan bahwa kurang waktu dalam menyiapkan makan anak karena kesibukan bekerja juga pengaruh pemenuhan gizi anak bagi partisipan, sulitnya anak partisipan saat makan juga berpengaruh, seperti ungkapan partisipan berikut ini. Kesulitannya ya itu dek, saya jarang bisa longgar waktunya dirumah, kerjaan saya banyak, selalu pulang sore, saya kurang memberikan waktu saya kepada anak saya, anak saya juga makannya susah, saya juga 54
13 gak ada waktu untuk menyiapkan kebutuhan makan anak saya. (RP2, ) Hasil penelitian juga menunjukkan tentang penghasilan seseorang. Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup, seperti ungkapan partisipan berikut ini. Iya mbak saya sendiri. Kesulitannya ya itu mbak pendapatan saya tidak seberapa, untuk mencukupi kebutuhan makan saja saya sudah harus benar-benar membagi dengan teliti, belum kebutuhan yang lainnya. Ya itu mbak kalau saja pendapatan saya banyak ya mungkin kesulitan itu tidak terlalu berat untuk saya. (RP3, 90) Iya saya sendiri. Kesulitannya penghasilan saya gak tetap, saya masih kurang-kurang. Kalau pendapatan saya tinggi, ya mungkin kesulitan itu tidak terlalu berat untuk saya. (RP5,98-100) Iya saya sendiri. Lha mau jaga ke siapa lagi to. Kesulitannya pendapatan saya tidak seberapa. Kalau pendapatan saya banyak, ya mungkin kesulitan itu tidak terlalu berat untuk saya. (RP6, 88-90) Adapun bentuk bantuan dari anggota keluarga namun tidak berbentuk secara materi melainkan dengan bentuk bantuan secara moral. Partisipan mengungkapkan bahwa bentuk dukungan keluarga secara moral sudah sangat membantu partisipan. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan partisipan berikut. Ya mbak mereka menyemangati saya, tidak lupa untuk mengingatkan saya dalam berbagai hal karena saya single parent, terkadang juga membantu saya dalam 55
14 memperhatikan makan anak saya. Dengan begitu saja saya sudah merasa sangat terbantu. Saya sudah senang sekali. (RP1, ) Ya kalau keluarga membantu dek. Karena setiap hari anak saya titipkan dirumah orang tua saya, karena saya sudah keluarga sendiri. Masalah makan anak saya ya saya pasrahkan sama ibu saya, kalau gak mau makan masakan rumah saya biasa memberikan uang kepada ibu saya untuk anak saya kalau pengen makan apa yang lainnya. (RP2, ) Keluarga saya selalu mengingatkan saya untuk menjaga anak saya, terutama makannya karena anak saya makannya susah, selalu mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan anak saya, mengingatkan untuk memberikan kasih sayang yang sepenuhnya karena mengingat saya hanya sebdirian dan berperan dobel tidak hanya ibu juga sebagai ayah, itu dek. (RP2, ) Kalau secara materi tidak ya mbak, hanya saja mereka memperhatikan saya..menyayangi anak saya itu saja saya sudah merasa sangat terbantu kok mbak. Kan saya tinggal juga gak deket mbak dengan keluarga. Memberi saya semangat, mendukung secara moril itu saja saya sudah sangat terbantu. (RP3, ) 4.4 Pembahasan Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Ibu Single Parent Terpenuhinya gizi seorang anak dengan baik sangat bergantung pada pola pemenuhan gizi yang diberikan oleh ibu. Kesadaran ibu mengenai kebersihan dan kesehatan bahan makanan, cara pengolahan hingga cara penyajian sangat diperlukan guna mendapatkan gizi yang baik. RP1, RP3, RP5, RP5,RP6, dan RP7 menyadari dan paham bahwa didalam 56
15 menjaga kualitas makanan yang akan disajikan sangat dibutuhkan agar anak mendapatkan zat gizi yang baik pula untuk tubuhnya. Menurut Almatsier (2003) gizi akan didapatkan dengan baik apabila kuantitas dan kualitas susunan makanan seseorang disajikan dengan baik. Pernyataan Almatsier sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh riset partisipan. Lebih lanjut Almatsier (2003), menuturkan bahwa susunan makan memerlukan pengetahuan dan keterampilan didalam mengolah makanan. Pengetahuan yang dimaksud merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber - sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat, hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmojo (2003). Didalam penyajian hidangan makanan, gizi akan terpenuhi dengan baik jika semua kebutuhan zat gizi dalam tubuh dapat tercukupi. Di dalam memberikan asupan gizi, semua riset partisipan selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya dengan lengkap. RP1, RP3, dan RP4 selalu memberikan hidangan lengkap setiap harinya, seperti sayur, lauk-pauk, buah, susu dan juga telur. Sedangkan RP2 sedikit berbeda dengan riset partisipan yang lain karena RP2 lebih 57
16 banyak menuruti apa yang diinginkan oleh anaknya asalkan anak mau makan. Dirjen BKM (2002), menjelaskan bahwa gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Upaya dari RP1 dan RP3 sesuai dengan penjelasan dari BKM. Kebiasaan atau pola makan yang dilakukan oleh RP2 akan berpengaruh pada gizi anak RP2. Hal ini disebabkan RP2 senang menuruti keinginan anak tanpa menghiraukan kandungan gizi dari makanan yang diinginkan oleh anak RP2. Pribawaningsih (2009), menyatakan bahwa pola asuh orang tua, yaitu pengaturan pola makan anak tergantung pada ibu. Ibu harus mampu memilih bahan makanan, mengolah sampai menyajikan makanan dengan menu seimbang. Menu disajikan sesuai kebutuhan energi dalam sehari pola makan yang baik maka akan menghasilkan gizi yang baik pula dan tercukupinya kebutuhan gizi seseorang. Selain pola makan yang baik, kreatifitas ibu dan keterlibatan anak didalam menyiapkan makanan ternyata juga berpengaruh pada minat anak untuk makan makanan yang telah disiapkan. Penyajian makanan dalam bentuk makanan yang lain, seperti dibuat menjadi makanan ringan juga berpengaruh dalam 58
17 terpenuhinya gizi agar anak tidak bosan didalam memakan suatu makanan. Soetjiningsih, dkk, (2002) menyatakan, dalam pemenuhan gizi anak, ibu harus mampu dalam mengatur menu seimbang untuk anak karena anak belum mampu mengurus dan melakukannya sendiri. Menu disajikan sesuai kebutuhan energi dalam sehari, baik dalam bentuk makanan yang lengkap, makanan pengganti ataupun makanan kecil (snack). Hal ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh RP1 didalam menyiapkan makanan dan juga kreatifitas RP1 menyajikan bentuk makanan, serta melibatkan anak didalam menyiapkan makanan sehingga anak lebih senang dan lebih tertarik. Kemudian mengenai upaya yang dilakukan riset partisipan didalam menjaga gizi anak, setiap riset partisipan memiliki jawaban yang relatif sama antara satu dengan yang lainnya. RP1, RP2, dan RP3 melakukan upaya yang relatif sama yaitu dengan memberikan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan secara lengkap seperti sayur, lauk pauk, buah, susu dan telur. Upaya tersebut sesuai dengan penjelasan BKM (2002) bahwa didalam sehari harus tersedia bahan makanan yang mengandung zat gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh, beragam, dengan jumlah yang cukup dan seimbang, tidak kurang dan tidak berlebihan. 59
18 4.4.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ibu Single Parent di dalam Memenuhi Gizi Anak Single parent atau orang tua tunggal sebagian besar memenuhi kebutuhan hidupnya secara sendirian tanpa dibantu oleh anggota keluarga yang lain. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi partisipan di dalam memenuhi gizi anak partisipan. Tidak adanya pasangan mebuat partisipan merasa sedikit kesulitan dalam memperhatikan anak dan juga mengawasi waktu makan anak, hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh RP1. Kimmel (1980) dan Walsh (2003), menyatakan beberapa permasalahan yang sering timbul di dalam keluarga dengan orang tunggal baik wanita maupun pria yakni merasa kesepian, perasaan terjebak dengan tanggung jawab mengasuh anak dan mencari sumber pendapatan, kekurangan waktu untuk mengurus diri dan kehidupan seksualnya, kelelahan menanggung tanggung jawab untuk mendukung dan membesarkan anak sendirian, mengatasi hilangnya hubungan dengan partner special, memiliki jam kerja yang lebih panjang, lebih banyak masalah ekonomi yang muncul, menghadapi perubahan hidup yang lebih menekan, lebih rentan terkena depresi, kurangnya dukungan sosial dalam melakukan perannya sebagai orang tua, dan memiliki fisik yang rentan terhadap penyakit. 60
19 Berbeda dengan RP1, RP2 mengatakan bahwa didalam memenuhi gizi anaknya RP2 mengalami kesulitan yaitu kurang waktu dalam menyiapkan makan anak karena kesibukan bekerja juga pengaruh pemenuhan gizi anak bagi partisipan, sulitnya anak partisipan saat makan juga berpengaruh. Sama dengan apa yang dituturkan oleh Kimmel (1980) dan Walsh (2003) menyatakan bahwa orang tua tunggal kekurangan waktu untuk mengurus diri dan anak, kelelahan menanggung tanggung jawab untuk mendukung dan membesarkan anak sendirian, mengatasi hilangnya hubungan dengan partner special, serta memiliki jam kerja yang lebih panjang. Hasil penelitian juga menunjukkan tentang penghasilan seseorang. Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Isnansyah (2006), dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor yang berhubungan antara pola makan dengan status gizi balita di pengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga. Pernyataan tersebut sesuai dengan jawaban dari RP3. Pekerjaan dan penghasilan yang tidak tinngi akan berpengaruh pada pola hidup seseorang didalam memenuhi kebutuhan hidup seseorang sehari hari. 61
20 4.5 Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian terhadap 7 partisipan, peneliti mengalami keterbatasan yaitu 4 dari 7 partisipan yang telah menikah lagi membuat peneliti sedikit kesulitan dalam memperoleh informasi karena didalam memperoleh informasi harus membahas kehidupan masa lalu partisipan. Sedangkan sisa partisipan yang lainnya sudah memiliki dan memulai dengan kehidupan barunya. 62
CATATAN OBSERVASI DAN TRANSKIP WAWANCARA
Lampiran 2 CATATAN OBSERVASI DAN TRANSKI WAWANCARA A. Riset artisipan 1 (R1) Inisial : Ny. D Usia : 39 th ekerjaan : NS Hari/Tanggal/Jam : Rabu, 06 Januari 2016 (14.30-16.30 WIB) Tem pat : Teras depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurang persediaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan seluruh hasil penelitian yang dilakukan di Desa Permu Bawah Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang mengenai upaya ibu sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan
96 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan Penyelenggaraan Makanan Anak Balita (Penelitian terbatas
Lebih terperinciBAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK. 2008, Sarapan atau breakfast (dalam bahasa Inggris), break (istirahat)
BAB II PENTINGNYA SARAPAN PAGI UNTUK ANAK-ANAK 2.1 Pengertian Sarapan Pagi Menurut sumber dari laman (page) web http://www.fbuzz.com/2008/12/13/pentingnya-sarapan-atau-makan-pagi/. 13 des 2008, Sarapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurang persediaan pangan,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Profil PAUD Mentari 2 PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Lokasi PAUD
Lebih terperinciLampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida
Lebih terperinciLembarObservasi Penelitian Pola Makan. Yang berhubungan dengan kadar gula darah pada Lansia
57 Lampiran 1 LembarObservasi Penelitian Pola Makan Yang berhubungan dengan kadar gula darah pada Lansia Nama (inisial) : Umur : Jenis Kelamin : Berat Badan : Tinggi Badan : Alamat : Jenis makanan Sumber
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari
Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, 04 10.00-4. Menggali pengetahuan orang tua kurang dari Mei 2017 12.00 tentang asupan nutrisi pada anak yaitu menggali
Lebih terperinciPELUANG USAHA WARUNG MAKAN PRASMANAN
PELUANG USAHA WARUNG MAKAN PRASMANAN Nama NIM Kelas Yusuf Akhsan Hidayat 11.11.5284 11 S1TI 10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Isi dalam karya ilmiah yang saya susun ini adalah tentang usaha
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum partisipan I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran umum partisipan I Partisipan I yang dikenal dengan RP I berusia 27 tahun. Pendidikan terakhir RP I adalah statra I. Saat ini
Lebih terperinciBAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016 Saya Yudan Nur Mubarok, mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciKUESIONER. Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN SEHAT DAN GIZI SEIMBANG DI DESA MEREK RAYA KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2010 Tanggal Wawancara : A. IDENTITAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran partisipasi penelitian Tempat penelitian (Sumber: www.kelurahankumpulrejo.blogspot.com) Gambar 4.1 Peta Kelurahan Kumpulrejo Randuares adalah salah satu
Lebih terperincibab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan
bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan
Lebih terperinciBAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG
BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai
Lebih terperinciFORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN
60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,
Lebih terperinci: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.
: Assalamualaikum ibu : waalaikumsalam. Silahkan masuk :(masuk dan berjabat tangan) : perkenalkan nama saya Dini, saya ahli gizi yang sedang bertugas saat ini. Dengan ibu siapa? : Saya Melinda : Ok ibu
Lebih terperinciLampiran 2. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PEDOMAN UMUM GIZI
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas responden yang membedakan antara satu responden dengan responden yang lain.. Karakteristik
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden
Lebih terperinciLampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN 1. Nama ibu : 2. Usia : 3. Pendidikan terakhir : 4. Pekerjaan : a. Bekerja b. Tidak Bekerja 5. Penghasilan keluarga : a.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi merupakan suatu pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit untuk memperoleh
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum sekolah SDN Kebon Kopi 2 adalah sekolah yang berada di jalan Kebon Kopi Rt.04/09 kelurahan Kebon Kelapa terletak di Kota Bogor Kecamatan Bogor Tengah. Berdiri pada
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, POLA ASUH, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN ANAK BALITA DI WILAYAH PROGRAM WARUNG ANAK SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI
Lebih terperinciTempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 16 Januari : Jl. Dr. Soemarsono No. 5, Padang Bulan, Komplek. USU, Medan
Lampiran 1 Riwayat Hidup Nama : Anita Dwi Jayanti Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 16 Januari 1993 Agama Alamat : Islam : Jl. Dr. Soemarsono No. 5, Padang Bulan, Komplek USU, Medan Riwayat Pendidikan : TK
Lebih terperinciPedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual
85 Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia memerlukan makanan karena makanan merupakan sumber gizi dalam bentuk kalori,
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT
65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...
KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Cumulativ e Frequenc y Percent Valid Percent Percent
LAMPIRAN 1 Frequencies Frequency Table Valid Kurang Pem ilihan Cumulativ e Frequenc y Percent Valid Percent Percent 9 45.0 45.0 45.0 11 55.0 55.0 100.0 20 100.0 100.0 Valid Kurang Pengolahan Cumulativ
Lebih terperinciBAB IV PELAKSAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan kancah penelitian yaitu
BAB IV PELAKSAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal dalam penelitian ini adalah menetukan kancah penelitian yaitu menentukan dimana penelitian akan dilakukan. Penelitian dengan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan
Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Ibu balita yang terhormat...! Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner
Lebih terperinciLampiran 1. Lembaran permohonan menjadi responden LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
66 Lampiran 1. Lembaran permohonan menjadi responden LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Maret 2017 Kepada Yth. Saudara/Responden Di Posyandu Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciPENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si
PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada
Lebih terperinci2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABOKINGKING KOTA PALEMBANG (RESPONDEN ADALAH IBU) Tanggal pengumpulan data : / / Enumerator
Lebih terperinciKUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :
KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi
Lebih terperinciANGKET / KUESIONER PENELITIAN
ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA
LAMPIRAN 68 69 Lampiran 1 Kuesioner penelitian KODE: KUESIONER HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA Saya setuju
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Balita Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru
Lebih terperinciKarakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh.
22 Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga Ketersediaan Pangan Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh Kondisi Lingkungan Pola Asuh Tingkat kepatuhan
Lebih terperinciTranskrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home
Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah
Lebih terperinciTranskrip Wawancara dengan Suami Broken Home
Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI. No. Aspek yang diamati Keterangan. 3 Interaksi antara anak dengan orang tua. 4 Sosialisasi yang dilakukan dalam keluarga
LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI 1. Untuk Keluarga No. Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi 2 Kondisi dalam keluarga 3 Interaksi antara anak dengan orang tua 4 Sosialisasi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?
LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital
KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2016 PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat melaksanakan Pengembangan Kemitraan Keluarga dengan Sekolah Dasar yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi para orangtua dalam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu sumber mineral mikro yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh (Indira, 2015). Mineral mikro sendiri merupakan mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat. Konsumsi yang berkualitas dapat
Lebih terperinciLampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya tahun < Rp 5000,OO Rp 5.000,OO - Rp ,OO. > Persentil ke-95 = Ovenveighr (CDC 2000)
Lampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya Variabel 1 Kategori Karakteristik contoh : Umur anak Uang saku per hari Sosial ekonomi keluarga Pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu) 9-1 1 tahun < Rp
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Analisa Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini diperoleh dari: 2.2 Data proyek Pencarian data berupa buku literatur serta internet yang
Lebih terperinciMakanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita KAPAN SAATNYA BALITA MULAI MEMERLUKAN MAKANAN NON ASI? Masa ketergantungan bayi terhadap ASI dimulai sejak bayi lahir sampai usia
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG
PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciPenyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang
Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang
Lebih terperinciKUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU IDENTITAS Nomor Responden : Alamat Responden
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana
Lebih terperinciLAMPIRAN. Apa saja produk atau pelayanan yang baru, selama Ibu memimpin usaha soto ini? Tolong jelaskan.
LAMPIRAN No Kategori Pertanyaan Jawaban Responden 1 (Ibu Rumini) 1. Produk dan jasa Apa saja produk atau pelayanan yang baru, selama Ibu memimpin usaha soto ini? Tolong jelaskan. Tidak ada, semuanya sama
Lebih terperinciPOLA PEMENUHAN GIZI ANAK PADA ORANG TUA SINGLE PARENT DI CABEAN MANGUNSARI SALATIGA SKRIPSI
POLA PEMENUHAN GIZI ANAK PADA ORANG TUA SINGLE PARENT DI CABEAN MANGUNSARI SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh : Hermawati
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO Nama sheet
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Sarapan Pagi
Kecukupan Tingkat Kecukupan Asupan Kebiasaan Protein Pengetahuan Pendidikan energi Perilaku Energi Energi makan BAB dan ibu di dan protein Gizi sekolah pagi II Pengetahuan gizi Ibu Protein ibu Sarapan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
28 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Pujasera terletek di sebelah timur dari Alon-alon kota Tulungagung. Tepatnya dekat dengan Sungai Ngrowo. Bangunan Pujasera berjajar mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan setiap pagi hari atau suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama fungsi
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Susunan makanan yang kita makan setiap hari hendaklah memenuhi unsur
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susunan makanan yang kita makan setiap hari hendaklah memenuhi unsur gizi yang telah ditetapkan, yaitu empat sehat lima sempuma. Menurut Djaeni, A.S (2004: 18) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan adalah segala yang kita makan atau masukkan kedalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga atau mengatur semua proses di dalam tubuh.
Lebih terperinciPertanyaan Wawancara. 1. Sejak kapan anda memulai berjualan buku di Lapangan Merdeka? 3. Dari manakah anda mendapatkan pasokan buku untuk dijual?
Pertanyaan Wawancara 1. Sejak kapan anda memulai berjualan buku di Lapangan Merdeka? 2. Mengapa anda memilih berjualan buku? 3. Dari manakah anda mendapatkan pasokan buku untuk dijual? 4. Bagaimana caranya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
22 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Kimia Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar Zn, Se, dan Co pada rambut siswa SD dengan pendapatan orang tua yang dilakukan pada SDN I Way Halim Lampung
Lebih terperinciKONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI
KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Yuliana 1, Lucy Fridayati 1, Apridanti Harmupeka 2 Dosen Fakultas Pariwisata dan perhotelan UNP
Lebih terperinciSeru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang...
SODIS BOTOL AJAIB Seru sekali lomba lari itu! Mereka berlari sekencang-kencangnya untuk memenangkan perlombaan. 4 5 Pada suatu pagi di hari Minggu, Ani dan Ayah berjalan-jalan. Sesampai di dekat lapangan,
Lebih terperinci01/04/ TAHUN (USIA(Th)) x 2 + 8) RUMUS PERKIRAAN TINGGI BADAN TAHUN USIA (th) x RUMUS PEERKIRAAN BERAT BADAN PERHITUNGAN
By Yetti Wira Citerawati SY Apa yang di makan bayi sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi kesehatan dan kesejahteraannya di masa depan. SDM akan optimal jika gizi dan kesehatan pada beberapa tahun
Lebih terperinciKebutuhan nutrisi dan cairan pada anak
Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai
Lebih terperinciPERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciTINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR Siswa yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta bantuan anda untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Riset Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia kehamilan 20-32 minggu, mampu berkomunikasi dengan baik, tinggal di wilayah
Lebih terperinciNAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih
Lampiran Kuesioner NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih PENGETAHUAN MENGENAI ANEMIA 1. Menurut kamu apakah itu anemia?
Lebih terperinciSambutan dan Dialog Presiden RI - Penyerahan Pemberian Makanan Tambahan..., NTT, 28 Desember 2016 Rabu, 28 Desember 2016
Sambutan dan Dialog Presiden RI - Penyerahan Pemberian Makanan Tambahan..., NTT, 28 Desember 2016 Rabu, 28 Desember 2016 SAMBUTAN DAN DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENYERAHAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
Lebih terperinciBab 1. Awal Perjuangan
Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Penjasorkes Oleh: LALAN DWI KURNIAWAN IX B / 14 NIS 11825 SMP NEGERI 3 PURWOREJO 2011 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciII. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup
7 II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pola makan anak balita Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup khususnya manusia. Pangan merupakan bahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan investasi dan generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa dimasa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini. Kualitas anak sangat
Lebih terperinciRumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?
Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER
A. Identitas Sampel LAMPIRAN 1 KUESIONER KARAKTERISTIK SAMPEL Nama : Umur : BB : TB : Pendidikan terakhir : Lama Bekerja : Unit Kerja : Jabatan : No HP : B. Menstruasi 1. Usia awal menstruasi : 2. Lama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat
Lebih terperinciNo. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan :
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM STUDI KUALITATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT 2009 Informan : Ibu rumah tangga No.
Lebih terperinciPEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi
Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang A. Sejarah RS. Panti wilasa Citarum Semarang RS. Panti Wilasa Citarum adalah rumah
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian
77 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Pengaruh Permainan Monopoli Gizi (Monogi) Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Mangkubumi Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat
20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola menu empat sehat lima sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu ini diperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita merupakan anak kurang dari lima tahun sehingga bayi usia anak dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya)
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada: Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Desa Ambarketawang. Ambarketawang, Gamping, Sleman berada ditengah-tengah antara perbatasan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Penelitian 1. Letak Geografis Desa Ambarketawang Desa Ambarketawang yang beralamat di jalan wates km 5 Ambarketawang, Gamping, Sleman berada ditengah-tengah
Lebih terperinciANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...
69 ANGKET UJI COBA PENELITIAN 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :... 2. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah baik-baik butir pernyataan dan setiap alternatif jawaban! 2. Pilih alternatif
Lebih terperinci