Metode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction
|
|
- Sonny Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Metode Penentuan Parameter Kelitrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Setianto 1*, Awad H.S. 1, Kuwat T. 2, M.F. oyid 2 1 Departemen Fiika-FMIPA, Univerita Padjadjaran l. aya atinangor KM. 21, Sumedang uruan Fiika Univerita Gadjah Mada Bulakumur BLS 21,Yogyakarta etianto@phy.unpad.ac.id Abtrak - Telah dilakukan tudi untuk menentukan parameter kelitrikan el urya organik ingle heterojunction, yang meliputi hambatan eri ( ) dan paralel ( h), rapat aru aturai ( ), rapat aru penyinaran ( L) erta faktor idealita dioda (n). Parameter-parameter terebut elanjutnya digunakan untuk menentukan efiieni konveri daya el urya organik. Untuk makud terebut digunakan metoda kombinai antara Levenberg- Marquadt, pengali Lagrange dan Newton-hapon (LMLN). Metode ini merupakan metode regrei tak linier. Sehingga untuk mendapatkan efiieni konveri daya diperlukan data pengukuran rapat aru-tegangan (-V). Dari hail kajian ini diperoleh bahwa nilai parameter kelitrikan dan n maih jauh nilai dari ideal. Hal ini ebagai alah atu penyebab nilai efiieni konveri daya el urya organik menjadi rendah, yakni untuk yang bertruktur donor-akeptor-ag (SDA-Ag) ebear 0,86%. Kata kunci : el urya organik, donor, akeptor, efiieni konveri daya, metode LMLN 1. Pendahuluan Melalui proe fotovoltaik, menggunakan peranti yang dinamakan el urya ( olar cell ) konveri energi urya ke energi litrik terjadi ecara langung. Energi litrik urya telah dimanfaatkan di tempat terpencil dan mampu beraing untuk pemakaian waktu yang lama. Sekarang ini, bahan-bahan aktif yang digunakan untuk pembuatan el urya ebagian bear beraal dari bahan anorganik, eperti ilikon (Si) Gallium-Arenide(GaA), Cadmium- Telluride(CdTe), dan Cadmium-Selenide(CdS). Efiieni daya untuk el urya ini bervariai dari 8 29 % [1]. Tetapi ekarang ini terdapat keulitan untuk menjual energi terebut, ebab terlalu mahal. Pendekatan lain adalah el urya yang dibuat dari material yang eluruhnya baru, yaitu dari bahan organik eperti polimer dan molekul terkonjugai. Material terkonjugai adalah bahan organik yang terdiri dari ikatan tunggal-rangkap yang bertukar-tukar atau elang-eling. Pemilihan ini dikarenakan bahan organik lebih mudah dalam pembuatannya dan relatif lebih murah. Perkembangan peranti el urya organik baru-baru ini mulai diarahkan pada riet tentang upaya meningkatkan efiieni daya dan performani bahan emikonduktor organik ebagai pilihan alternatif elain bahan emikonduktor anorganik yang ering digunakan.[1] Keadaan optimal akan dicapai jika dalam aplikainya memberikan nilai-nilai variabel eperti aru ( I ) dan tegangan ( V ) yang relevan. Selain itu memiliki efiini daya yang tinggi. Perkembangan terakhir penelitian el urya organik, ecara ekperimen telah mencapai efiieni daya ekitar 4 %. [2]. Nilai efiieni daya ini maih rendah dibandingkan dengan el urya anorganik. Untuk memahami dan menjelakan rendahnya efiieni daya el urya bahan organik terebut, maka perlu dilakukan uatu penelitian tentang analii numerik parameter el urya organik ingle heterojunction. Manfaat yang dapat diperoleh dari hail penelitian ini adalah : mengetahui beberapa parameter kelitrikan yang berpengaruh pada efiieni daya el urya organik ingle-heterojunction ebagai daar untuk mengevaluai dan memperbaiki kinerja item yang lebih baik, memberikan uatu metoda numerik baru yaitu kombinai antara metode TELKA, Vol.3, No.1, Mei 2017, pp. 28~35 28
2 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol 29 Levenberg-Marquadt, Pengali Lagrange dan Newton-aphon untuk menghitung daya makimum (P mak ) el urya organik. 2. Sel Surya Organik Sel urya organik biaanya terbuat dari lapian tipi yang terbuat dari material organik yang berada diantara dua lapian elektroda. Elektroda pertama (katoda) dibuat dari logam yang memiliki fungi kerja yang rendah, ehingga dekat dengan tingkat energi LUMO(Lowet Unocupied Molecular Orbital) yang dioperaikan ebagai tempat mauknya elektron yang bergerak memauki pita konduki dari material organik. Elektroda yang kedua (anoda) memiliki fungi kerja yang lebih tinggi ehingga dekat dengan tingkat energi HOMO(Highet Occupied Molecular Orbital) yang dioperaikan ebagai tempat mauknya hole yang bergerak memauki pita valeni dari materialorganik. Lapian yang ering digunakan ebagai anoda adalah Indium Tin Oxide (ITO) [Burroughe, 1990]. Sedangkan elektroda negatif (katoda) biaanya terbuat dari Alumunium (Al), Perak (Ag), Ema (Au) atau Calcium (Ca). Sel urya organik umumnya terdiri dari uatu lapian aktif yang diiipkan pada ubtrat tertutup antara elektroda tranparan dan elektroda logam. Ada beberapa macam truktur el urya organik, yaitu : Sel Surya Lapian Tunggal, Sel Surya Lapian Ganda dan Sel Surya Blend 2.1. Mekanime Konveri Energi Sel Surya Organik Mekanime konveri energi dari cahaya ke litrik el urya terebut dijelakan ebagai berikut [3]: ITO Donor Akeptor Ag/Au/Al Gambar 1. Struktur el urya organik jeniingle-heterojunction 1. Penyerapan Foton. Sekitar 30 %. 2. Difui Ekiton. Kemungkinannya terletak pada daerah dekat tepi material kedua yang jarak difuinya minimal euai dengan ketebalan lapian. ika tidak, ekiton akan berkombinai kembali. 3. Pemiahan Muatan. Kemungkinan terjadinya terletak pada material emikonduktor organik atau elektroda logam. 4. Tranportai Muatan. Tranportai muatan ditimbulkan oleh kombinai kembali muatan epanjang perjalanan menuju elektroda jika material itu ebagai media tranportai baik oleh elektron maupun hole. 5. Pengumpulan Muatan. Elektroda logam kemungkinan juga telah membentuk kontak penghalang dengan material emikonduktor organik edemikian rupa ehingga muatan tidak bia langung mencapai elektroda logam.
3 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol Karakteritik Sel Surya Organik Vm (a) Voc (b) m c Daya Makimum ( Pmak ) Gambar 2. Kurva karakteritik aru tegangan el urya ideal. (a). Keadaan gelap (b). Keadaan diinari apat aru kontak ( c ) adalah aru yang muncul pada aat tegangannya nol, ini merupakan fungi dari kekuatan penyinaran G. Muatan berjalan karena perbedaan potenial internal yang epadan dengan V oc. Tegangan rangkaian terbuka terukur ketika aru dalam el urya adalah nol, dan hampir bereuaian dengan pita valeni dan pita konduki. Nilai m dan V m ditentukan dalam rangka memakimalkan daya. Ini merupakan daya makimum (P mak) yang dihailkan oleh el urya. Faktor iian (FF) adalah perbandingan daya makimum terhadap aru kontak dan tegangan rangkaian terbuka : FF = P mak / c x V oc (1) Efiieni daya fotovoltaik () digambarkan ebagai perbandingan daya litrik makimum terhadap kekuatan daya maukan dikalikan lua permukaan modul: = P max/p in (2) Hail konveri ini merupakan parameter kunci produktivita el urya dan ini haru dievaluai ecara hati-hati. 3. Model Sel Surya Organik angkaian etara ebuah el urya riil ditunjukkan pada gambar 3 [4] :
4 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol 31 L D h V L Gambar. 3. angkaian penyetara el urya riil. V ( V ) exp L nv 1 T (3) h dengan : L : rapat aru penyinaran (ma/cm 2 ) : rapat aru dioda panjar mundur (A/cm 2 ) n : faktor ideal dioda, n = V T : tegangan termal ; V T = 25,7mV pada uhu 25 C. k : kontanta Boltzmann k = 1, K -1 T : uhu mutlak; [T] = K (Kelvin) 0 K =- 273,15 C e : muatan elektron; e = 1, Coulomb : hambatan eri (Ohm) : hambatan hunt (Ohm) h 3.1. Penentuan Parameter Sel Surya (, h dan ) Dengan menggunakan model el urya riil yang telah diberikan pada bagian ebelumnya yaitu : V V L nv ( ) exp 1 T (4) h Penentuan parameter el urya (, h dan ) dilakukan dengan cara mendiferenialkan peramaan (4) terhadap tegangan ( d/dv ) ehingga diperoleh: dv d VOC dv d nv t 1 e VOC nvt h (6) SC (5)
5 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol 32 SC 1 (1 e c nvt h e V ) Voc nvt oc h (7) Peramaan daya diberikan ebagai : P(,V a) = V. = (V a + ). (8) Dengan menggunakan metoda pengali Lagrange akan diperoleh peramaan untuk tegangan makimum (V m) : Vm Vm nv V t m e V nvt m h nv V t V e 1 m nv 2 2 t 1 e nvt h Peramaan (4) yang merupakan fungi impliit akan menjadi fungi ekpliit dan ditulikan ebagai : V / nv V t ( e 1) L SH (10) V / nvt 1 e nv SH t m h j L (9) Sedangkan untuk menghitung turunan-turunan dari fungi ekpliit diata terhadap koefiien-koefiien (,, h, L dan n) akan digunakan bantuan komputer dengan menggunakan program MAPLE veri V. Menggunakan peramaan dita, penentuan parameter-parameter model el urya riil (,, h, L dan n) dapat dilakukan dengan metode pencocokan kurva Levenberg- Marquardt dengan bentuk peramaan : = ( Z T Z + I ) -1 Z T g (11) Dengan menggunakan metoda Newton-hapon yang dituli ebagai berikut : x n+1 = x n - f ( xn ) ' f ( x ) n (12) Peramaan (12) diebut rumu iterai Newton-hapon yang menyatakan bahwa x n+1 dapat dicari dari x n atau uatu titik dapat dicari dari titik ebelumnya. Pada penelitian ini, parameterparameter el urya organik (, h,, L dan n ) ditentukan dengan menggunakan metoda Levenberg-Marquardt, ehingga nilai V m dan m yang berkaitan dengan daya makimum el urya eperti diungkapkan pada peramaan (10) atau (11) dapat ditentukan dengan metode Newton- hapon ini. Selanjutnya metode ini dinamakan dengan metode LMLN
6 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol Hail dan Pembahaan Struktur maing-maing el urya diberikan pada gambar 4 : Gambar 4. Struktur el urya organik Tabel 1. Hail Perhitungan Parameter Sel Surya SDA-Ag ecara Ekperimen, Analitik dan Numerik Parameter Ekperimen Analitik Numerik V oc (Volt) 0,49-0, c (ma/cm 2 ) 1,77-1,76829 ITO CuPc PTCBI Ag Sel Surya SDA-Ag (Ohm) 48 7,6 9,5 h (Ohm) ) - 1,419 1,1 N - - 2,6 L (ma/cm 2 ) - - 1,7758 FF 0,56-0,5948 Efiieni Daya ( %) 0,81% - 0,8633%
7 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol 34 Gambar 5. Kurva -V Sel Surya SDA-Ag 4.1. Pembahaan Sel Surya Organik SDA-Ag Nilai parameter h, dan ecara analitik dan komputai hampir mendekati keamaan. Sedangkan untuk ekperimen nilai parameter cukup bear diebabkan oleh faktor koreki yang tidak digunakan dalam perhitungan. Secara grafi atau kurva pengukuran aru-tegangan, dan h menentukan kelengkungan kurva. Sedangkan dalam piranti el urya, akan mempengaruhi kinerja el urya karena berkaitan erat dengan efiieni daya. Sel Surya akan memiliki efiieni daya yang tinggi jika nilai kecil mendekati nol dan nilai h angat bear. apat aru aturai kedua el urya cukup bear, hal ini diebabkan oleh bearnya parameter n (ideality factor). Idealnya nilai kontanta n mendekati 1. Dilihat dari efiieni daya (), el urya SDA-Ag memiliki efiieni ebear % dan 0.81% ecara numerik dan ekperimen 5. Keimpulan Berdaarkan dari hail perhitungan, dapat diimpulkan bahwa : a. Dengan menggunakan metoda numerik yang telah dikembangkan dalam penelitian ini (kombinai antara Levenberg-Marquadt, Pengali Lagrange dan Newton-hapon) elanjutnya diebut ebagai metode LMLN, parameter-parameter, h,, L, n, FF el urya organik dan efiieni daya () yang berkaitan dengan kinerja item dapat ditentukan ecara lengkap. b. Nilai parameter, h,, L dan n untuk el urya organik SDA-Ag (ITO/CuPc/PTCBI/Ag) adalah 9,5 Ohm ; 2322 Ohm ; 1,1 ma ; 1,77 madan 2,6.Parameter-parameter terebut menghailkan faktor iian (FF) ebear 0,59 dan efiieni daya ebear 0,86 %. c. Sel urya organik SDA-Ag lebih baik dibandingkan SDA-Au karena memiliki parameter yang lebih baik ehingga efiieni dayanya lebih bear yaitu untuk SDA-Ag ebear 0,86 % dan SDA-Au ebear 0,74 %. endahnya efiieni daya el urya organik ini dipengaruhi oleh bearnya nilai parameter,, dan n yang maih jauh dari keadaan el urya ideal. d. Sel urya ideal adalah el urya yang memiliki nilai parameter : mendekati 0, h angat bear mendekati takhingga, dalam orde 10-9 A A dan faktor ideal n mendekati 1. e. Nilai ecara ekperimen dan analitik mempunyai perbedaan yang cukup bear yaitu ebear 48 Ohm edangkan ecara analitik ebear 7,6 Ohm dan ecara numerik 9,5 Ohm. Hal ini dikarenakan pada perhitungan ecara ekperimen tidak menambahkan faktor koreki eperti pada perhitungan ecara analitik yaitu pada peramaan (III.4).
8 TELKA: urnal Telekomunikai, Elektronika, Komputai, dan Kontrol 35 f. Sel urya organik SDA-Al yang teruun ata (ITO/PANI/PPV/Al) maih memiliki performani yang rendah dibandingkan dengan SDA-Ag dan SDA-Al dikarenakan rendahnya nilai rapat aru penyinaran ( L) yaitu ekitar 0,304 A/cm Saran Dari hail perhitungan yang telah diperoleh ini diarankan : a. Mengembangkan metode LMLN ini untuk el urya riil erial, yaitu dengan menambahkan dioda ecara eri pada model. Hal ini berkaitan dengan item el urya double heterojunction. b. Mengkaji lebih dalam lagi (ecara mikrokopik) bearan-bearan apa aja yang terkandung di dalam parameter, dan n. Karena hal ini akan menghailkan kinerja piranti el urya organik yang layak pakai. c. Menggunakan alat ukur yang lebih teliti dan memadai untuk pengukuran data aru-tegangan (I-V) peranti el urya SDA-Al. Daftar Putaka [1]. eroen van Duren Polymer : Fullerene Bulk-Heterojunction Solar Cell., Techniche Univeriteit Eindhoven [2]. Brabec C.., Sariciftci N.S., Hummelen.C., Advanced Functional Material, [3]. Kuwat Triyana Heterojunction Organic Photovoltaic Device Baed On Phthalocyaninine and Perylene. Diertation, Graduate School of Engineering Science Kyuhu Univerity [4]. Gow. A., Manning C. D Development Of A Photovoltaic Array Model For Ue In Power-Electronic Simulation Studie. IEE Proceeding on Electric Power Application, vol. 146, no. 2, pp
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciPenentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)
Penentuan Parameter-Parameter Karakteritik Sel Surya untuk Kondii Gelap dan Kondii Penyinaran dari Kurva Karakteritik Aru-Tegangan (-) A. Suhandi, Y. R. Tayubi, Hikmat, A. Eliyana Juruan Pendidikan Fiika
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciSIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB
36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciBola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi
Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciBAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF
Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi
Lebih terperinciKorelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus
eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN
BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB
Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciMODEL MATEMATIK SISTEM FISIK
MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciMENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI
Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)
RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, e-mail: pipipiteru@yahoo.com
Lebih terperinciFisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fisis, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini.
Fiika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fii, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini. Kajian-kajian dalam bidang fiika banyak melibatkan pengukuran bearanbearan fiika.
Lebih terperinciBAB XV PEMBIASAN CAHAYA
243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.
Lebih terperinciMANIPULASI MEDAN MAGNETIK PADA IKATAN KIMIA UNTUK SUATU MOLEKUL BUATAN. Oleh Muh. Tawil * & Dominggus Tahya Abstrak
MANIPULASI MEDAN MAGNETIK PADA IKATAN KIMIA UNTUK SUATU MOLEKUL BUATAN Oleh Muh. Tawil * & Dominggu Tahya Abtrak Penerapan medan magnet dalam metode S-UHF dapat digunakan untuk mendekripikan kekuatan ikatan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciBAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA
227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciX. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.
X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan
Lebih terperinciPerancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542
Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA.1. Secara Umum Motor-motor pada daarnya digunakan ebagai umber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu atau membantu manuia dalam menjalankan pekejaannya ehari-hari,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinciBAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT
BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dijelaskan ciri pokok superkonduktor yang
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelakan ciri pokok uperkonduktor yang dipandang dari ifat magnetik dan ifat tranport litrik ecara terpiah erta perbedaannya dibandingkan konduktor (logam). Untuk
Lebih terperinciEKTRAKSI DATA KELUARAN MODUL FOTOVOLTAIK DENGAN METODA CUBIC SPLINE
Proeding Seminar Naional Fiika dan Aplikainya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampu Univerita Padadaran, Jatinangor EKTRAKSI DATA KELUARAN MODUL FOTOVOLTAIK DENGAN METODA CUBIC SPLINE DADAN HAMDANI
Lebih terperinciEvaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan
Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN
Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB
Lebih terperinciTRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI
Univerita Gadja Mada TRANSPOR SEDIMEN: DEGRADASI DASAR SUNGAI SOAL A Suatu ungai (tampang dianggap berbentuk egiempat) dengan lebar B = 5 m. Di uatu tempat di ungai tb, terdapat daar ungai yang berupa
Lebih terperinciawalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI
ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah
Lebih terperinciKajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua
Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciPENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT
JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciSET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.
MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciLentur Pada Balok Persegi
Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok
Lebih terperinciDEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I
DEFEENSAL PASAL BAGAN Diferenial parial olume uatu iliner berjari-jari r engan ketinggian h inatakan oleh r h Yakni bergantung kepaa ua bearan, aitu r an h. Jika r kita jaga tetap an ketinggian h kita
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Jilid 2
Sudaryatno Sudirham nalii angkaian itrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalii angkaian itrik nalii angkaian Menggunakan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini kita akan memahami konep impedani di kawaan.
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS
PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciSTEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD
STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com
Lebih terperinciBAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciPOTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan
POTNSOMT Metode poteniometer adalah uatu metode yang membandingkan dalam keadaan etimbang dari uatu rangkaian jembatan Pengukuran tahanan S t t G angkah kerja :. Atur heotat ehingga aru tetap, ehingga
Lebih terperinciMotor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham
Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan gas alam menjadi pendorong bagi manusia untuk mencari sumber energi alternatif.
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1
ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciKesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah
Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI
FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan
Lebih terperinciMA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB
MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo
Lebih terperinciUsulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo
Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciPerancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur
Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi
Lebih terperinciPENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI
PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci