Kendali Temperatur Pada Rotary Kiln
|
|
- Surya Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Seinar Nasional Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4) Institut Teknologi Padang (ITP), Padang, 7 Juli 7 ISBN: Kendali Teperatur Pada Rotary Kiln Yuda Bakti Zainal*, Susanto Sabasri, Handoko Rusiana Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Jenderal Achad Yani. Jl. Ters. Jend. Sudiran PO BOX 48, Ciahi, Indonesia *Korespondensi dialaatkan elalui eail yudazainal@gail.co Abstrak Rotary kiln adalah perangkat pyroprocessing yang digunakan untuk eanaskan bahan pada suhu tinggi atau kalsinasi dala suatu proses berkelanjutan. Teperatur ini berkisar dari - 35 C, dengan bahan bakar batu bara. Kendali teperatur pada rotary kiln enggunakan siste orde, sehingga kenaikan teperatur eakan waktu yang cukup laa untuk encapai steady state, oleh karena itu perlu ditabahkan kopensator atau pengendali. Siste ini akan bekerja dengan optial apabila digunakan sebuah pengendali atau kopensator yang dapat eperbaiki kinerja siste rotary kiln hingga endekati ideal dengan enggunakan karakteristik dari pengendali digital. Pendekatan pengendali digital yang dirancang harus apu encapai prosentase sipangan puncak kurang dari 5%. Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah etoda deskriptif yang eberikan penjelasan secara koprehensif seua inforasi yang berkaitan dengan obyek penelitian dan etoda eksperiental dengan elakukan serangkaian pengujian yang dilakukan pada siste pengendalian teperatur siste rotary kiln yang ada di Laboratoriu tekmira. Makalah ini ebahas perancangan siste kendali, siulasi dan ipleentasinya. Kopensator diancang secara digital sehingga eenuhi spesifikasi siste yang telah ditetapkan dengan prosentase sipangan puncak < 5%. Kata kunci: Kopensator, rotary kiln, teperatur. Pendahuluan Proses reduksi bijih nikel dan besi engacu pada diagra alir pebuatan spons ferro nickel dala tungku putar skala pilot plant (6 kg/ja) yang telah berhasil dikebangkan Tekira di Citatah Padalarang. Proses reduksi bijih nikel enjadi produk nugget Ferro Nickel dapat dijelaskan sebagai berikut : Bijih nikel laterit dibuat pellet koposit dengan enggunakan capuran antrasit, fluks dan binder. Pellet koposit dikeringkan dala ruang panas di ana panas berasal dari gas buang dari rotary kiln. Pellet kering keudian direduksi dala rotary kiln selaa 4 ja dengan suhu 35 o C. Rotary kiln dilengkapi dengan scoope feeder untuk engupankan batubara ke dala rotary kiln yang berputar. Posisi scoope feeder 5% dari titik pengeluaran produk. Reduksi berlangsung pada kondisi sei solid di ana Fe-Ni nugget terperangkap dala slag yang kental. Peisahan antara slag dengan produk nugget Fe-Ni enggunakan agnetic separator Rotary kiln juga dilengkapi dengan syste wet scrubber untuk enangkap debu, coal-oil burner, water pool-rake withdraw syste, closes circuit spiral classifier-ball ill, agnetic separator dan control syste[][]. Siste kendali otor spiral clasifier untuk feeding batubara pada rotary kiln dala proses pebuatan nugget ferronickle, bertujuan agar nugget ferronickle dala rotary kiln tersebut tidak hancur tetapi tetap berbentuk seperti buah jengkol. Penelitian ini difokuskan khusus pada pengendalian teperatur di rotary kiln, karena pada proses pebuatan nugget ferronickle sangat bergantung pada teperatur tinggi yang sudah dirancang sekitar 35 o C. Siste spiral clasifier yang akan dikendalikan dapat dilihat pada Gabar, diana pada kondisi ini berlaku spesifikasi siste rancangan yaitu endapatkan sipangan puncak, untuk asukkan undak < 5%. Sehingga perlu dirancang pengendali berorde agar diperoleh response keluaran teperatur yang lebih cepat dan overshoot encapai < 5%, jika pengendali orde tidak dapat eenuhi kriteria desain, aka akan diujicoba enggunakan pengendali berorde [3][4]. XX ITP Press. All rights reserved. DOI.63/PIMIMD4.7.XX-XX
2 Prosiding Seinar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang 87 Cakupan bahasan dala akalah ini antara lain adalah erancang pengendali berorde satu atau dua agar diperoleh response keluaran siste yang eenuhi kriteria desain, jika dengan pengendali berorde sudah eenuhi kriteria desain, aka tidak perlu lagi diujicoba enggunakan pengendali berorde karena penabahan orde tersebut akan eperlabat kinerja siste. Untuk itu untuk perlu dirancang siste pengendali digital yang apu engendalikan teperatur siste rotary kiln dengan engendalikan otor spiral clasifier.. Metoda dan Bahan Untuk erancang sebuah siste diperlukan kriteria perancangan. Adapun kriteria perancangan siste spiral clasifier untuk pengendali teperatur pada rotary kiln adalah prosentase sipangan puncak <5%, diana pengendali ini keudian diterapkan sesuai spesifikasi siste enggunakan kopensator atau pengendali Phase Lag, Phase Lead dan pengendali Lag Lead Digital[5]. A. Perancangan Waktu dan Perioda Sapling Dari odel analog siste, siste fungsi alih siste nya adalah[6] 9.6s 5. K. e Gp( s) () s Karena konstanta waktu adalah kebalikan dari agnitude pole ril dala bidang-s yaitu pada s = -/, aka konstanta waktunya adalah :.476 det () Jadi untuk pilihan konservatif, perioda sapling yang dipilih adalah sebesar T..476det (3) Selain itu akan diuji perioda sapling dengan T =.95 detik (/5 ) dan T =.94 detik (/.5 ). B. Deskripsi Siste Diskrit Setelah engetahui penguatan K, yaitu sebesar /76 aka selanjutnya kita bisa enyatakan, persaaan fungsi alih lup terbuka diskrit secara uu, yang besarnya tergantung pada perioda sapling T, sebagai berikut 9.6s z 5e G( z) (4) (76) z s Hasil siulasi respon transien siste untuk enentukan prosentase sipangan puncak dan galat keadaan tunak enggunakan MATLAB dapat dilihat dala gabar, dan Gabar. Respon transient siste kontinyu dengan overshoot 6.39%.5.5 Syste: sys Peak aplitude:.6 Overshoot (%): 6.39 At tie (seconds): Syste: sys3 Peak aplitude:.6 Overshoot (%): 6.39 At tie (seconds): 33. Syste: sys4 Peak aplitude:.6 Overshoot (%): 6.4 At tie (seconds): 33. Siste Kontinyu T=.94 detik Gabar. Respon transient siste kontinyu dan siste diskrit T =.94 detik Syste: sys4 Peak aplitude:.6 Overshoot (%): 6.4 At tie (seconds): 33. Syste: sys5 Peak aplitude:.6 Overshoot (%): 6.4 At tie (seconds): T=.95 detik T=.476 detik Gabar 3. Respon transient siste dengan T =.95 dan T =.476 detik. Sipangan puncak k dengan asing asing T di atas ditunjukkan dala tabel.
3 88 Prosiding Seinar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang Tabel. Kriteria spesifikasi sapling T detik Perioda Sapling (detik) Sipangan Puncak (%) T = % T = % T = % Keterangan Tidak eenuhi spesifikasi Tidak eenuhi spesifikasi Paling endekati Kriteria desain Dengan eenuhi persyaratan di atas, perancangan siste telah lengkap, jika diketahui penguatan DC kopensator a, letak pole, dan letak zero. Keudian Sebelu eulai perancangan siste terlebih dahulu harus ditentukan phase argin ( ), agar dapat, 3. Hasil dan Diskusi Sebelu asuk ke perancangan kopensator, sebaiknya kita uji terlebih dahulu siste lup tertutup dengan encoba beberapa nilai untuk variable penguatan K dengan T =.476 detik. C. Pengujian Respons Transient Gabar 4 erupakan hasil uji respon transient pada siste dengan nilai K = /8 enunjukkan bahwa siste sudah tidak sesuai dengan kriteria desain yang diinginkan. Pengujian lain yang digunakan adalah enabah variabel K, diana jika nilai K diperkecil dengan K = /85. Gabar 5. Menunjukkan bahwa walaupun nilai overshoot engecil dibawah 5% tetapi nilai set pointnya seakin engecil dibawah atau sekitar.95, sehingga untuk nilai K = /85 tetap diluar kriteria desain. D. Kopensator Phase-Lag Diskrit Dala erancang kopensator phase lag diskrit dapat ditepuh dengan beberapa langkah kerja, antara lain adalah enentukan besar frekuensi w diana sudut phase G( j ) w adalah kira-kira (-8º + + 5º). Phase argin dari siste terkopensasi kirakira akan berada pada frekuensi ini, pilih dan gunakan persaaan (5).. (5) D w w Keudian pada w kita inginkan j ) G( j ). Besar penguatan ( w w kopensator pada frekuensi tinggi adalah a wp / w (diana a adalah penguatan DC kopensator), yang selanjutnya berlaku persaaan (6). Gabar 4. Respon transient siste diskrit pada K = /8 dan T =.476 detik Gabar 5. Respon transient siste diskrit pada K = /85 dan T =.476 detik. diperoleh prosentase sipangan puncak (%) sesuai dengan spesifikasi siste yang ditentukan, adapun cara yang dipakai adalah saa dengan encari prosentase sipangan puncak pada bagian I di atas. Pilih prosentase sipangan puncak < 5 %, isalnya 4.5 %, Prosentase sipangan puncak adalah Syste: sys4 Peak aplitude:.98 Overshoot (%): 3.95 At tie (seconds): 35.6 K = /85 (Mp) = e 4.5% (7). w wp (6) a G( j ) w
4 Prosiding Seinar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang 89 e.45 ln Setelah endapatkan nilai, aka phase argin dapat dicari enggunakan persaaan (8) berikut. Gabar 6. Respon transient siste diskrit pada K = /76 dan T =.476 detik. Tabel. Hasil uji siste terkopensasi Phase Lag (8) Jenis Kopensato r Sipanga n Puncak Phase-Lag 4.5 % tan 66 tan Syste: sys5 Peak aplitude:.4 Overshoot (%): 4.5 At tie (seconds): Keterangan Setpoint teperatur 35 C. (.75) T =.476 detik K = / (.75) (.75) Perancangan siste kendali ekstruder diulai dengan enentukan frekuensi w, dengan enggunakan phase argin ( ) terpilih, sebagai berikut: (9) phase arg in yang diinginkan Dengan enggunakan kopensator Phase Lag, diperoleh nilai overshoot di bawah 5% atau tepatnya.33% dan hasil ini tidak epengaruhi nilai setpoint yang sudah ditetapkan atau setara dengan nilai teperatur 35 C. 4. Sipulan Suatu perancangan kendali teperatur pada siste rotary kiln telah diperoleh dengan kopensator Phase Lag dipilih untuk eenuhi spesifikasi perancangan diana prosentase sipangan puncaknya < 5% atau tepatnya 4.5%, nilai overshoot ini diperoleh pada kondisi penguatan K = /76 dan waktu T =.476 detik, dan Prosentase sipangan puncak, eenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dengan tetap epertahankan setpoint di teperatur 35 C. dengan nilai phase argin sebesar 66. Nilai phase argin sebesar 66 tersebut, enandakan bahwa siste ini stabil. Ucapan Teria Kasih Penulis berteria kasih kepada panitia Seinar Nasional PIMIMD-4 Intitut Teknologi Padang, yang telah ebantu epublikasikan tulisan hasil penelitian ini, Laboratoriu tekmira Bandung, dan ti yang terlibat dala proses pengujian dala penelitian ini. Referensi [] A. Baikadi, V. Runkana, and S. Subraanian, ScienceDirect Operability Operability Analysis Analysis of of Direct Direct Reduction Reduction of of Iron Coal in an Industrial Iron Ore by Coal in an Industrial Rotary Kiln, IFAC-PapersOnLine, vol. 49, no., pp , 6. [] Puslitbang Tekira, Puslitbang Tekira, kajian teperatur pada rotary kiln untuk pebuatan spons ferronickle. pp. 8, 5. [3] BPPT, Pebuatan nugget ferronickle sangat bergantung pada besar dan
5 9 Prosiding Seinar Nasional PIMIMD-4, ITP, Padang konsistensi teperatur pada rotary kiln 35 C, 5. [4] A. A. Boateng, Rotary Kilns: Transport Phenoena and Transport Processes. Elsevier Science, 5. [5] A. Navarro, I. Cañadas, and J. Rodríguez, Theral Treatent of Mercury Mine Wastes Using a Rotary Solar Kiln, Minerals, vol. 4, pp. 37 5, 4. [6] H. Gu, P. He, S. Mei, and J. Xie, Siulation on Different Proportions of Coal and Natural Gas Co-cobustion in a Rotary Lie Kiln, Int. J. Intelegent Syst. Appl., vol. 6, no. June, pp. 7 4,.
MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI
MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Negeri Jakarta, Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY LOGIC PADA KURSI RODA ELEKTRIK DENGAN KENDALI SUARA
Website : jurnal.j.ac.id/index.php/senastek PENERAPAN METODE FUZZY LOGIC PADA KURSI RODA ELEKTRIK DENGAN KENDALI SUARA Azanul Khairi Ridia 1*, Anton Hidayat 2, Derisa 3 *1,3 Siste Koputer Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Naskah diterbitkan: 30 Deseber 015 DOI: doi.org/10.1009/1.0110 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciSISTEM IDENTIFIKASI HYBRID DENGAN METODE ARX DAN FAST FOURIER TRANSFORM PADA APLIKASI SUSPENSI SEMI AKTIF SEPEREMPAT KENDARAAN
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL., NO., APRIL 6: 4-44 SISTEM IDENTIFIKASI HYBRID DENGAN METODE ARX DAN FAST FOURIER TRANSFORM PADA APLIKASI SUSPENSI SEMI AKTIF SEPEREMPAT KENDARAAN Noveri Lysbetti M, dan Antonius
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu
6 Siulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Sith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu Neilcy Tjahja Mooniarsih Progra Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA
ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciPENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)
Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR
MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan
Lebih terperinciOPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X
IATMI 2006-TS-30 PROSIDING, Siposiu Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perinyakan Indonesia (IATMI) 2006 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 5-7 Noveber 2006 OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK
Lebih terperinciKAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC
KAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC1-12706 Denny M. E Soedjono (1), Joko Sarsetiyanto (2), Dedy Zulhidayat Noor (3), Davit Priabodo 4) 1),2),3),4) Progra Studi D3 Teknik Mesin
Lebih terperinciJ M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 7, No. 1 Juli 2008 ISSN : X
DEPARTEMEN MATEMATIKA F MIPA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR ISSN : 1412-677X Journal of Matheatics and Its Applications J M A Jurnal Mateatika dan Aplikasinya Volue 7, No. 1 Juli 28 Alaat Redaksi : Departeen
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciSimulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos
Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pengaruh Dimensi Pipa Kapiler Pada Sistem Air Conditioning Dengan Pre-Cooling
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) A-918 Studi Eksperien Pengaruh Diensi Pipa Kapiler Pada Siste Air Conditioning Dengan Pre-Cooling Awan Satya Darawan dan Ary Bachtiar
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciPENGARUH WATER STORAGE VOLUME TERHADAP UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER (SAHPWH) MENGGUNAKAN HFC-134a
PENGARUH WATER STORAGE VOLUME TERHADAP UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER (SAHPWH) MENGGUNAKAN HFC-34a Wibawa Endra J, Tri Istanto Staf Pengajar - Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta
Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Kompresor Pada Sistem Pengkondisian Udara Dengan Pre-Cooling
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) F-84 Studi Eksperien Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Kopresor Pada Siste Pengkondisian Udara Dengan Pre-Cooling Fariz Ibrohi dan Ary
Lebih terperinciDefinisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.
0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa
Lebih terperinciGetaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciKonstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil
Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciLAMPIRAN B PERHITUNGAN
LAMPIRAN B PERHITUNGAN 1. Perhitungan Design Mol biogas = Target biogass / B capuran = 75 kg / 24,448 ol = 3,067 kol = 3.067 a. Menghitung biogas yang dihasilkan secara teoritis. Target biogas = 75 kg
Lebih terperinciDampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya
Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:
Lebih terperinciSIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER
Siulasi Suspensi Sei-Aktif Setengah Kendaraan SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Efan Yacha Rezkyanto S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciKendalian Pada Sistem Suspensi Kendaraan Dengan Metoda Pole Placement dan Linier Quadratic Optimal Control.
Kendalian Pada Siste Suspensi Kendaraan Dengan Metoda Pole Placeent dan Linier Quadratic Optial Control. Ade Elbani Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik, Universitas anjungpura Pontianak eail : adeelbani@yahoo.co
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )
PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan
Lebih terperinciUJI COBA PROSES REDUKSI BIJIH BESI LOKAL MENGGUNAKAN ROTARY KILN
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen
Lebih terperinciAPLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST
APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber
Lebih terperinciINSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung
INSTANTON Casika Saputra 02200 Institut Teknologi Bandung Abstrak. Solusi klasik pada kasus Double Well Potential dala ekanika kuantu dala iaginary tie Euclidian eberikan dua buah solusi yaitu solusi trivial
Lebih terperinciJurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN
OPTIMASI PENJALURAN SALESMAN DENGAN METODE RODA ROULETTE, ORDER CROSSOVER, DAN SWAP MUTATION Djarot Nugroho, Yohan Wisantoro, Heribertus Hiawan Pascasarjana Teknik Inforatika Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG)
PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) Yusri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk engetahui
Lebih terperinciBAB 4 KAJI PARAMETRIK
Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN
LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN NAMA PRAKTIKAN : Raadhan Bestari T. Barlian GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (08.00-11.00) KELOMPOK : 2 HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kais, 17
Lebih terperinciEstimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)
JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.
1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningru*, Ia Santoso**, R.Rizal Isnanto** Abstrak - Tekstur adalah karakteristik yang penting
Lebih terperinciPROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA
PROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA Muhammad Yaasiin Salam 1306368394 DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2015 A. POTENSI BIJI BESI DI INDONESIA
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciDESAIN KONTROL PATH FOLLOWING QUADCOPTER DENGAN ALGORITMA LINE OF SIGHT
Seinar Nasional Inoasi Dan Aplikasi eknologi Di Industri 27 ISSN 285-428 IN Malang 4 Pebruari 27 DESAIN KONROL PAH FOLLOWING QADCOPER DENGAN ALGORIMA LINE OF SIGH Anggara risna Nugraha urusan eknik Elektro
Lebih terperinci1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1
DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....
Lebih terperinciFITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU
Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK) Vol., No. 1, April 015, hl. 73-78 FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Rekyan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN
6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING Puji Saksono 1) ABSTRAK Kondensor erupakan alat penukar kalor pada sisti refrigerasi yang berfungsi untuk elepaskan
Lebih terperinciPENGUJIAN ALAT UKUR DAYA DIJITAL MENGGUNAKAN PIRANTI STANDAR YOKOGAWA CA71. Hari Prijanto *)
Buletin Pengelolaan Reaktor uklir. Vol. 7 o. Oktober 00: 5-0 PEGUJIA ALAT UKUR DAYA DIJITAL MEGGUAKA PIRATI STADAR YOKOGAWA CA7 Hari Prijanto *) ABSTRAK PEGUJIA ALAT UKUR DAYA DIJITAL MEGGUAKA PIRATI STADAR
Lebih terperinciPrediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis
JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-59 Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai dengan Metode Spectral Fatigue Analysis Angga Yustiawan dan Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas
Lebih terperinciJurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unied.ac.id/2012/index.php/einstein Aplikasi Citra Landsat 8 Oli Untuk Menganalisa Kerapatan Vegetasi Bill Cklinton Sianjuntak dan Rita Juliani* Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Desy Verina Sari 0.2.480 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii iv v vi vii x xv xviii BAB
Lebih terperinciGambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran
2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Mega Gusti Heka Student, Civil Engineering Departent, University of Sriwijaya, Palebang 30227,
Lebih terperinciPertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012
Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana
Lebih terperinciUser-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi
User-Based Collaborative Filtering Dengan Meanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dala Siste Rekoendasi Arvid Theodorus 1, Djoko Budiyanto Setyohadi 2, Ernawati 3 Magister Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciSoal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam
Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 ja 1 (Nilai 15) Sebuah bola pada ketinggian h dari perukaan lantai, ditebakkan secara horizontal dengan kecepatan v 0. Bola engenai lantai dan eantul
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciPenyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciGerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan
Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.
Lebih terperinciBENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN
BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal
Lebih terperinciPEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperinciBab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation
Bab IV Peodelan, Pengujian dan Analisa Siste Steel Ball Magnetic Levitation Pada bab IV ini akan dijelaskan engenai peodelan, pengujian dari siste yang tela dibuat dan penganalisaan asil pengujian tersebut.
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK
ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co
Lebih terperinciPERANCANGAN MEKANISME BACK LIFT
Seinar Nasional - IX Rekayasa dan Aplikasi Mesin di Industri Kapus ITENAS - Bandung, 9-10 Noveber 2010 PERANCANGAN MEKANISME BACK LIFT Tito Shantika dan Encu Saefudin Jurusan esin, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciEfektifitas fasad selubung ganda dalam mengurangi beban panas pada dinding luar bangunan
TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Efektifitas fasad selubung ganda dala engurangi beban panas pada dinding luar bangunan Rosady Mulyadi Laboratoriu Sains dan Teknologi Bangunan, Progra Studi Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-95
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-95 Studi Variasi Beban Pendinginan Di Evaporator Low Stage Siste Refrigerasi Cascade Menggunakan Heat Exchanger Tipe Concentric
Lebih terperinci