PERANCANGAN SISTIM PENGUKURAN KINERJA DIVISI TEKNOLOGI PT. PAL INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTIM PENGUKURAN KINERJA DIVISI TEKNOLOGI PT. PAL INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTIM PENGUKURAN KINERJA DIVISI TEKNOLOGI PT. PAL INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD R. Bargowo, Patdono Suwignjo Pal Marine Service: MMT-ITS ABSTRAK Divisi Teknologi adalah merupakan salah satu unit organisasi PT. PAL INDONESIA yang berfungsi sebagai divisi pendukung dalam proses produksi kapal baru dalam bidang penyediaan jasa design dan engineering. Dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya serta menghadapi persaingan global dan fluktuasi bisnis yang bervariasi, saat ini Divisi Teknologi masih belum memiliki sistim pengukuran kinerja yang komprehensif dan sejalan dengan visi dan strategi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistim pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard yang kemudian dapat digunakan oleh Divisi Teknologi, sehingga mampu untuk melakukan pengelolaan terhadap kinerjanya. Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan nilai akhir pengukuran kinerja Divisi Teknologi yaitu sebesar 5,68 dan untuk memperbaiki kinerjanya dikemudian hari, Divisi Teknologi perlu melakukan beberapa usaha yaitu : mempertajam perencanaan pekerjaan, meningkatkan pengendalian biaya, menentukan spesifikasi dan jumlah material yang tepat, ketepatan penyerahan gambar, menekan jam orang, kerjasama dengan pelanggan dalam rangka evaluasi design, meningkatkan kemampuan designer dengan pelatihan yang berkesinambungan, outsourcing designer dan pemenuhan perangkat keras. ABSTRACT Technology Division, one of divisions at PT. PAL INDONESIA s organization structure, serves as supporting division in process of new shipbuilding production to deliver services in design and engineering. Technology Division did not have any comprehensive performance measurement system which is in line with the Company s vision and strategy whilst it should support the Technology Division s role to run its function and responsibility in dealing with the global competitive challenge and business flux. This research aims to design a performance measurement system by using Balanced Scorecard so that the performance of Technology Division can be measured. From the research that has been conducted, the final score of Technology Division s performance measurement as a single performance indicator is 5,68. For better improvement, Technology Division s required to do the following efforts. They are: improve work planning, improving financial control, determining exact specification and material quantity, improving of delivery time, minimizing working hour, cooperation with the customer in order to evaluate design, improving ability designer, outsourcing designer and hardware. Keywords: performance measurement, balanced scorecard, strategic objective, weighing, scoring, objective matrix, single performance indicator.

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Secara komersial PT. PAL INDONESIA (PERSERO) selaku salah satu pelaku industri perkapalan dituntut senantiasa dapat memperkuat posisi perusahaan dalam peta persaingan dunia dengan fokus produk pada handysize kelas sampai dengan DWT tipe bulker, dry cargo, product tanker, serta container yang mempunyai value yang tinggi, dan pada akhirnya PT. PAL INDONESIA (PERSERO) menjadi suatu perusahaan yang mampu memupuk keuntungan ( profitable), makmur ( prosper) dan berkembang secara berkelanjutan (sustainable). Guna mencapai maksud dan tujuan serta tuntutan tersebut diatas, diperlukan kinerja yang handal dan terukur di seluruh lini perusahaan, sehingga selalu siap dalam menghadapi persaingan global dan fluktuasi bisnis yang bervariasi. Divisi Teknologi merupakan salah satu unit organisasi PT. PAL INDONESIA (PERSERO) yang bertanggung jawab atas pembuatan design kapal dituntut untuk memiliki kinerja yang terukur dan dapat mengidentifikasi kelemahan maupun kekuatan untuk menghadapi ancaman serta memanfaatkan peluang dalam melakukan aktifitasnya. Dalam penelitian ini, akan dilakukan perancangan sistim pengukuran kinerja di Divisi Teknologi PT. PAL INDONESIA (PERSERO) menggunakan metode Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (2000;8) dengan empat perspektif pengukuran yaitu financial, pelanggan, proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang dapat memberikan kerangka kerja yang komprehensif dalam menerjemahkan visi, misi dan strategi kedalam berbagai tujuan dan ukuran. Scorecard menggunakan pengukuran untuk memberikan informasi tentang factor yang mendorong keberhasilan saat ini dan yang akan datang berupa Key Performance Indicator. Adapun hasil penelitian ini nantinya akan memberikan manfaat bagi Divisi Teknologi dalam melakukan pengelolaan terhadap kinerjanya dengan tujuan: melakukan improvement dan inovasi terhadap mekanisme kerja dan proses design, efisiensi pengalokasian sumberdaya, pengembangan fungsi engineering dan procurement, perbaikan secara terus menerus, dan meningkatkan transparansi dalam rangka penerapan Good Corporate Governance. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut; Key performance Indicators (KPI) apa saja yang sebaiknya digunakan untuk menentukan kinerja divisi teknologi? Berapa nilai kinerja divisi teknologi berdasarkan sistem pengukuran kinerja yang dirancang? Usaha-usaha perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja divisi teknologi? Tujuan Penelitian Mengidentifikasi Key performance Indicators (KPI) divisi teknologi melalui empat perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja divisi teknologi, mengetahui kinerja divisi teknologi berdasarkan sistem pengukuran kinerja yang dirancang dan merumuskan usaha-usaha perbaikan untuk memperbaiki kinerja divisi teknologi. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk: membantu divisi teknologi untuk menilai kinerjanya yang tidak hanya berdasarkan parameter keuangan saja tetapi A-21-2

3 secara menyeluruh meliputi perspektif non-keuangan yang komperhensif dan koheren serta berjangka waktu, mampu menjamin hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan pihak manajemen melalui feed back atas pengukuran kinerja yang diperoleh dan secara umum diharapkan dapat memberikan sumbangan nyata pada pengembangan penilaian kinerja di PT. PAL INDONESIA (PERSERO), dalam menghadapi tantangan usahanya. METODE PENELITIAN Langkah-langkah Penelitian Tahapan penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh rancangan sistem pengukuran kinerja divisi teknologi, dengan langkah-langkah dan rangkuman sebagai berikut : observasi awal, perumusan masalah, studi literatur, pengumpulan data, mengidentifikasi sasaran strategi KPI berdasarkan balanced scorecard, melakukan pembobotan masing-masing perspektif dan KPI, menentukan scoring, menerapkan hasil rancangan, merumuskan usaha-usaha yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja, kesimpulan dan saran. Manajemen Strategi Proses berpikir secara strategik akan menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan dengan semakin kreatif dalam memecahkan masalah, dibuktikan dengan semakin banyaknya bentuk/alternatif pemecahan, maka akan semakin kecil kesalahan yang mungkin timbul di masa akan datang. Berpikir strategik menurut Wahyudi ( 1996;7) memerlukan beberapa tahapan yakni: identifikasi masalah, pengelompokan masalah, proses abstraksi, penentuan cara/metode pemecahan dan perencanaan implementasi. Dari perkembangan model diatas, definisi manajemen strategik berkembang luas dan banyak penulis yang mendefinisikannya sendiri-sendiri, namun pada prinsipnya adalah sama yaitu menggabungkan pola berpikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, penerapan dan pengawasan. Tujuan utama manajemen strategik adalah untuk mengidentifikasi mengapa dalam persaingan beberapa perusahaan bisa sukses, sementara sebagian lainnya mengalami kegagalan. Komponen utama proses manajemen strategik meliputi : misi dan tujuan utama organisasi; analisa lingkungan internal dan eksternal organisasi; pilihan strategi yang selaras dan sesuai antara kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal; pengadopsian struktur organisasi dan sistim pengendalian untuk mengimplementasikan strategi organisasi yang dipilih. Menurut Mulyadi [2001:38], manajemen strategik terdiri atas 4 (empat) langkah utama dalam menciptakan masa depan organisasi/perusahaan: perencanaan laba jangka panjang, perencanaan laba jangka pendek, implementasi dan pemantauan. Balanced Scorecard (BSC) Menurut Norton dan Kaplan (2000;7) m erupakan sistem manajemen dalam bentuk kumpulan tujuan dan ukuran kinerja yang terintegrasi dan diterjemahkan dari misi dan strategi perusahaan yang tersusun ke dalam empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. BSC memberi kerangka kerja, bahasa, untuk mengkomunikasikan misi dan strategi. BSC menggunakan pengukuran untuk memberi informasi kepada para pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan yang akan datang. A-21-3

4 Tujuan dari pengukuran dari BSC berasal dari visi, misi dan strategi perusahaan yang dikelompokkan dalam empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan yang dibentuk dalam suatu rerangka (framework). Rerangka Balanced Scorecard dapat dilihat pada gambar 1. Finansial Untuk berhasil secara finansial, apa yang harus kita perlihatkan kepada para pemegang saham kita? Objectives Measures Target Initiatives Pelanggan Untuk mewujudkan visi kita, apa yang harus kita perlihatkan kepada para pelanggan kita? Objectives Measures Target Initiatives VISI Dan STRATEGI Proses Internal Untuk menyenangkan para pemegang saham dan pelanggan kita, proses bisnis apa yang harus dikuasai dengan baik? Objectives Measures Target Initiatives Pembelajaran dan Pertumbuhan Untuk mewujudkan visi kita, bagaimana kita memelihara kemampuan kita untuk berubah dan meningkatkan diri? Objectives Measures Target Initiatives Gambar 1. Balanced Scorecard memberi Kerangka Kerja untuk Penerjemahan Strategi ke dalam Kerangka Operasional. Kaplan & Norton (2000;8). Pembobotan dan Scoring Pada tahap ini dilakukan pembobotan masing-masing perspektif dan KPI dengan menggunakan metodel Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Saaty & Kearns (1995;19) kemudian dilakukan scoring untuk setiap KPI sehingga dihasilkan ukuran kinerja tunggal. Analytic Hierarchy Process Suatu hirarki fungsional dengan input utama persepsi manusia. Dengan hirarki, masalah komplek dan tidak terstruktur dapat dipecah ke dalam masing-masing kelompoknya. Kelompok tersebut kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki. Langkah-langkah dalam menggunakan metode AHP: 1. Definisikan masalah dan tentukan penyelesaian yang diinginkan. 2. Menyusun struktur hirarki dimulai dengan tujuan umum dan diteruskan dengan subtujuan dan alternatif pada tingkat kriteria yang paling rendah. 3. Membuat matrix perbandingan yang menunjukkan kontribusi pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang berada setingkat diatasnya. Nilai perbandingan secara berpasangan antara (xi, xj) dapat dipresentasikan seperti matrix perbandingan berpasangan, yaitu: xi/xj = a(i,j), dimana i,j = 1,2,3...,n.... (1) Setiap elemen mempunyai sifat timbal balik, yaitu aij = 1/aji. Bila vektor pembobotan elemen operasi A1, A2,...An dinyatakan sebagai vektor W. 4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh pertimbangan secara keseluruhan sebanyak n x {(n-1)/2} buah dengan n adalah jumlah elemen yang dibandingkan. A-21-4

5 A1. An A1 a11 a1n.. An an1. ann Gambar 2. Matrix Perbandingan Berpasangan A1. An A1 w1/w1. w1/wn.. An wn/w1. wn/wn Gambar 3. Matrix Perbandingan Preferensi 5. Menghitung eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten pengambilan data diulang. 6. Mengulang langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7. Menghitung eigen vektor dari setiap matrix perbandingan berpasangan. 8. Memeriksa konsistensi hirarki, bila nilainya lebih besar dari 100%, penilaian data pertimbangan harus direvisi. Uji Konsistensi AHP mengukur konsistensi secara menyeluruh dari berbagai pertimbangan melalui rasio konsistensi. Nilai rasio konsistensi harus lebih kecil atau sama dengan 10%, apabila rasio lebih besar dari 10% perlu direvisi. Pengukuran konsistensi dari suatu matrix didasarkan pada suatu eigen vector maksimum, rumus dari Indeks Konsistensi (IK): IK = (λmaks n)/(n 1)... (2) Dimana: λ = eigen vector n = ukuran matrix IK = Indeks Konsistensi Eigen vector maksimum suatu matrix tidak akan lebih kecil dari n, sehingga tidak ada nilai IK yang negatif. Semakin dekat eigen vector dengan besarnya matrix, semakin konsisten matrix tersebut. Adapun rumus rasio konsistensi adalah: RK = IK/IR... (3) Dimana: RK = Rasio Konsistensi IK = Indeks Konsistensi IR = Indeks Random Indeks Random menyatakan rata-rata konsistensi dari matrix perbandingan berukuran 1 sampai dengan 10 yang didapatkan dari Oak Ridge National Laboratory dan kemudian dilanjutkan oleh Wharton School. Pada tabel berikut dijelaskan Indeks Random untuk matrix berukuran 1 sampai 10; A-21-5

6 Tabel 1. Indeks Random untuk matrix berukuran 1 sampai ,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 Scoring Didalam melakukan pengukuran kinerja untuk masing-masing sasaran strategik/kpi perlu dilakukan scoring, dimana scoring tersebut digunakan untuk: menyatukan dimensi dari masing-masing satuan sasaran strategik sehingga diperoleh ukuran kinerja tunggal dan membuat standar penilaian masing- masing sasaran strategik berdasarkan target dan pencapaian serta pembatasannya dengan metode Objective Matrix (OMAX), Riggs (1980), Parsons (2000), yaitu diukur berdasarkan tingkat produktivitas awal diberi nilai 3 sedang tingkat produktivitas yang diinginkan diberi nilai 10 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA 1. Identifikasi Key Performance Indicators (KPI) Berdasarkan hasil pengumpulan data dan studi yang dilakukan dan didukung studi literatur, berikut dilakukan identifikasi key performance indicators (KPI) dari empat perspektif Balanced Scorecard. Dalam rangka mencapai sasaran perusahaan serta melaksanakan strategi perusahaan, didalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya Divisi Teknologi menetapkan strategi yang akan dijalankan yaitu meningkatkan produktifitas output design serta mengurangi jumlah revisi gambar dengan implementasi software tribon. Atas dasar strategi yang ditetapkan tersebut, maka dengan berbasis Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta hasil wawancara dengan manajemen Divisi Teknologi, maka dilakukan identifikasi KPI dalam rangka melakukan penilaian terhadap kinerjanya yang bersifat komprehensif dengan visi, misi dan strategi perusahaan. 2. Hasil Pembobotan Dengan metode AHP, dari hasil wawancara dan data keusioner didapat hasil pembobotan masing-masing perspektif dan KPI seperti berikut: Tabel 2. Bobot dari empat Perspektif A B C D Total Bobot (%) A. Keuangan B. Pelanggan C. Proses Internal D. Pembelajaran dan Pertumbuhan Besarnya bobot menunjukkan urutan prioritas dari bobot yang paling besar yang harus diperhatikan dalam melakukan perbaikan kinerja. Dengan cara yang sama, dilakukan pembobotan untuk masing-masing KPI pada setiap perspektif. 3. Menentukan Scoring Setelah dilakukan pembobotan, penyusunan selanjutnya adalah membuat scoring untuk masing-masing sasaran strategik/kpi. dimana dalam scoring tersebut ditentukan target yang harus dicapai masing-masing KPI berdasarkan hasil A-21-6

7 pengukuran saat dilakukan penelitian dan data-data sebelumnya yang pernah dicapai oleh divisi teknologi. Tabel 3. Hasil Perhitungan Scoring masing-masing KPI PERSPEKTIF PERSPEKTIF PERSPEKTIF PERSPEKTIF Keuangan Pelanggan Proses Internal Proses Internal Biaya Material Biaya Design Biaya Litbang Penyerahan Gambar Revisi Gambar Claim Gambar JO rata-rata tiap gambar Key Plan dan Yard Plan Hull Construction JO rata-rata tiap gambar Key Plan dan Yard Plan Outfitting JO rata-rata tiap Production Drawing Hull Construction JO rata-rata tiap Production Drawing Outfitting Kecepatan Penyelesaian Gambar Target Approval Gambar Class/Owner Aplikasi Tribon Jumlah Pelatihan. Pengembangan proses design konstruksi (volume waste material) Rasio Implementasi Full Outfitting Block System (Litbang Proses) Meningkatkan kandungan lokal peralatan/material Pengembangan program aplikasi integrated information system Absensi Personil SCORE Current Worst 4. Target dan Pencapaian Target yang ditetapkan oleh manajemen divisi teknologi serta pencapaian pada periode pengukuran selama satu semester adalah seperti pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Target dan Pencapaian masing-masing KPI KPI (Key Performance Indicator) Satuan Target Pencapaian Keuangan - Biaya Design rendah % 4.67 M % - Penurunan Biaya Material Plat % 4.37 M 21.84% - Penurunan Biaya Pengembangan % 235 jt 85.6% Pelanggan - Penyerahan Gambar tepat waktu % 100% 87.95% - Penurunan Claim terhadap gambar Jumlah claim 20 gbr 23 gbr - Revisi Production Drawing sedikit % 10% 12.93% Proses Internal - JO rata-rata tiap gambar Key Plan & Yard Plan Hull Construction JO 104 JO JO - JO rata-rata tiap gambar Key Plan & Yard Plan Outfitting JO 54 JO JO - JO rata-rata tiap gambar Production Drawing Hull Construction JO 385 JO JO - JO rata-rata tiap gambar Production Drawing Outfitting JO 33 JO JO - Durasi penyelesaian gambar % 1892 gbr 60.73% - Jumlah gambar ditolak Class & Owner. Jumlah gambar 10 gbr 16 gbr Pembelajaran & Pertumbuhan - Aplikasi Tribon meningkat % 125 person 81.6% - Jml Pelatihan Personil JO 288 JO 230 JO - Pengembangan proses design konstruksi (Litbang Proses) untuk menurunkan jumlah waste material % 166 gbr 68% - Implementasi Full Outfitting Block System (Litbang Proses) meningkat % 201 gbr 83.35% - Kandungan lokal peralatan/material bertambah % 40% 26.25% - Pengembangan program aplikasi integrated information system berhasil % 125 user 92.8% - Absensi Personil sedikit % 2% 2.9% A-21-7

8 PENERAPAN RANCANGAN SISTIM PENGUKURAN KINERJA 1. Hasil Perhitungan masing-masing KPI Berdasarkan target dan pencapaian satu semester pada tabel 4, dilakukan proses penghitungan untuk masing-masing KPI dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Perhitungan Penerapan Rancangan Sistim Pengukuran Kinerja KPI KEUANGAN PELANGGAN PROSES INTERNAL PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Biaya Design Penurunan Biaya Material Sisa Plat Biaya Litbang Penyerahan Gambar Claim Gambar Revisi Gambar JO rata-rata tiap gambar Key Plan dan Yard Plan Hull Construction JO rata-rata tiap gambar Key Plan dan Yard Plan Outfitting JO rata-rata tiap Production Drawing Hull Construction JO rata-rata tiap Production Drawing Outfitting Kecepatan Penyelesaian Gambar Approval Gambar Class/Owner Aplikasi Tribon Jumlah Pelatihan. Pengembangan proses design konstruksi (volume waste material) Rasio Implementasi Full Outfitting Block System (Litbang Proses) Meningkatkan kandungan lokal peralatan/material Pengembangan program aplikasi integrated information system Absensi Personil Target Current Worst TARGET 4.67M 4.37M 235 jt % 20 X 10.00% 104 JO 54 JO 385 JO 33 JO 1892 gbr 10 gbr 125 pers max 288JO 166 gbr 201 gbr 40% 125 user 2% PENCAPAIAN 5.53M 9.54M 248 jt 87.95% 23 X 12.93% JO JO JO JO 1149 gbr 16 gbr 102 pers 230 JO 113 gbr 168 gbr 26.25% 116 user 2.90% SCORE PENCP BOBOT NILAI DIBOBOT KRITERIA Biasa Biasa Biasa Biasa Istimewa Luar Biasa Biasa Biasa Luar Biasa Biasa Luar Biasa Biasa Biasa Luar Biasa Biasa Biasa Kurang Luar Biasa Luar Biasa WARNA Kuning Kuning Kuning Kuning Hijau Hijau Md Kuning Kuning Hijau Md Kuning Kuning Kuning Kuning Hijau Md Kuning Kuning Merah Md Hijau Md Hijau Md SCORE 2. Hasil Pengukuran Kinerja Divisi Teknologi Berdasarkan perhitungan masing-masing KPI pada Tabel 10 diatas, maka dihitung penilaian kinerja setiap perspektif dengan menjumlah nilai bobot KPI pada masing-masing perspektif. Selanjutnya dengan cara mengalikan jumlah nilai kinerja masing-masing perspektif dengan bobotnya, didapat nilai kinerja Divisi Teknologi seperti pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Hasil Perhitungan Pengukuran Kinerja Divisi Teknologi. Perspektif Nilai Kinerja Bobot (%) Nilai Dibobot Kriteria Warna Keuangan Biasa Kuning Pelanggan Luar Biasa Hijau Muda Proses Internal Biasa Kuning Pembelajaran dan Pertumbuhan Biasa Kuning Nilai Akhir Kinerja Divisi Teknologi Biasa Kuning 3. Analisa Setiap KPI dan Usaha-usaha yang Perlu Dilakukan Dari hasil perhitungan nilai kinerja diatas, berikutnya akan dilakukan analisa posisi masing-masing KPI atau sasaran yang telah ditetapkan terhadap kontribusi kepada kinerja Divisi Teknologi. Dari ketiga KPI pada pespektif keuangan masih belum terlihat kinerja yang luar biasa, dan pencapaian yang tertinggi adalah penurunan biaya material plat. Hal ini disebabkan biaya pembelian material plat cukup tinggi dan penyebab utamanya adalah tingginya sisa/waste material plat.. Adapun KPI yang lain masih relatif belum mendapat peningkatan yang signifikan dikarenakan fokus pekerjaan Divisi Teknologi pada peningkatan dan output design. Dari perspektif Pelanggan, KPI yang teratas adalah mengenai claim gambar dari pelanggan. Hal tersebut menunjukkan penggunaan aplikasi Tribon sangat dominan sehingga kualitas dan ketepatan design/gambar semakin baik dan dapat mengurangi jumlah claim. Akan tetapi KPI yang memicu biaya design yaitu A-21-8

9 penyerahan gambar masih belum dapat ditingkatkan secara maksimal, sehingga penurunan biaya design belum dapat memenuhi target. Hal ini belum dapat dilakukan karena tingginya beban design pada semester pertama. Hasil KPI pada perspektif Proses Bisnis Internal rata-rata masih rendah, hanya untuk JO rata-rata production drawing hull construction yang terlihat menonjol. Hal ini disebabkan production drawing yang dikerjakan pada periode ini sebagian besar untuk block-block yang sederhana. KPI untuk JO rata-rata Key Plan & Yard Plan Hull Construction hasilnya masih kecil, hal ini disebabkan gambar-gambar proyek baru (Ferry Ro-RO, DCV) yang perlu berkoordinasi dengan pihak owner dan class. Untuk JO rata-rata production drawing outfitting yang masih besar, hal ini disebabkan dalam pelaksanaannya sekaligus mengimplementasikan program Full Outfitting Block System. Sedangkan untuk KPI JO rata-rata Key Plan & Yard Plan Outfitting dan kecepatan penyelesaian gambar hasilnya sudah menunjukkan kenaikan yang baik. Ada 3 KPI perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang mendapat kriteria luar biasa. Pengembangan integrated information system telah menyelesaikan integrasi jaringan komunikasi IIS dan Tribon pada hampir semua terminal komputer di Divisi Teknologi. Pelatihan dicapai karena pelaksanaannya dilakukan dengan inhouse training aplikasi Tribon. Absensi personil dapat berkurang karena sistim reward & punishment. KPI Aplikasi Tribon masih terkendala oleh perbandingan jumlah designer dengan jumlah terminal Tribon. Pengembangan proses design konstruksi dan implementasi FOBS merupakan program litbang yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap bersamaan dengan proses design. Sedangkan pelaksanaan peningkatan kandungan lokal, yang juga merupakan program litbang, prosesnya masih pada tahap proses penyusunan substitusi material outfitting. Usaha-usaha yang perlu dilakukan Divisi teknologi untuk memperbaiki kinerjanya: a. Mempertajam perencanaan pekerjaan yang tetap berpedoman pada kebutuhan konsumen, yaitu melalui KPI-KPI pemicunya. b. Peran Divisi Teknologi terhadap pengendalian biaya material, antara lain penentuan spesifikasi yang tepat serta substitusi penggunaan material lokal. c. Dalam pengendalian biaya litbang, perlu dilakukan evaluasi dan perubahan sasaran strategik secara berkala. d. Peningkatan penyerahan gambar tepat waktu dilakukan dengan menekan konsumsi jam orang dan perencanaan yang matang. e. Agar pelanggan/user tetap merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, perlu dilakukan evaluasi secara periodik terhadap implementasi design di lapangan. f. Fokus terhadap JO rata-rata setiap jenis gambar agar terus dilakukan dengan tetap menjaga serta meningkatkan kemampuan designer dalam aplikasi Tribon. g. Target JO rata-rata setiap gambar perlu dilakukan evaluasi tahunan dan ditetapkan penurunannya, hal ini dilakukan agar designer terus meningkatkan hasil kerjanya. h. Menambah perbendaharaan design, khususnya untuk komponen standar pada hull construction dan outfitting, hal ini akan sangat membantu dalam mempercepat pengembangan proses design konstruksi dengan mengoptimalkan pemakaian plat pada saat nesting. i. Koordinasi lebih ditingkatkan dengan divisi procurement dan divisi produksi dalam rangka melaksanakan program peningkatan penggunaan material lokal. A-21-9

10 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil perancangan sistim pengukuran kinerja dan penerapan sistim tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Rancangan sistim pengukuran kinerja dapat dipergunakan dengan baik dan dapat memberi informasi yang lebih akurat kepada manajemen 2. Hasil rancangan ini memberikan petunjuk mengenai pembuatan suatu sistim pengukuran kinerja yang dapat memberikan pandangan menyeluruh dan cepat mengenai kinerja suatu unit bisnis kepada pihak manajemen dan membantu pengambil keputusan dalam hal ukuran kinerja yang perlu diperhatikan. 3. Dari hasil rancangan sistim pengukuran kinerja yang dibuat, didapat nilai akhir kinerja sebesar 5,68 dari skala Pengukuran hanya dilakukan satu periode, sehingga belum dapat diketahui apakah KPI-KPI yang dirancang menunjukkan indikasi kearah yang lebih baik atau lebih buruk. Saran Dari kesimpulan yang telah disampaikan diatas, disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard akan membantu memudahkan manajemen dalam melakukan evaluasi kinerja dan mengendalikan perusahaan, oleh karena dengan metode ini perusahaan dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut: a. Tujuan utama penurunan biaya operasional. b. Keinginan dan kebutuhan pelanggan/user. c. Kualitas pelayanan, produk dan jasa. d. Efektifitas dan efisiensi operasi internal. e. Motivasi dan pemahaman karyawan dalam memajukan perusahaan. 2. Bila memungkinkan, hasil rancangan sistim pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard ini digunakan Divisi Teknologi sebagai pemicu pencapaian target berdasarkan anggaran yang ditetapkan. 3. Dalam mengaplikasikan sistim pengukuran kinerja ini memerlukan komitmen dari pihak manajemen dan seluruh karyawan serta kesiapan sumber daya perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Kaplan, R.S. dan Norton, D.P, Balanced Scorecard Translating Strategy Into Action, Harvard Business School Press, AS, alih bahasa Yosi Pasla, Peter R, (2000) Erlangga, Jakarta. Lee, Dean R., The Objective Matrix A Measurement/Management Tool for Process/Product Improvement, Bloodworth Integrated Technology. Mulyadi, Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan : Balanced Scorecard, Salemba Empat, Jakarta. Parsons, John., Data to Information, Information to Knowledge and Knowledge to Decision & Action, Report on the APO Symposium on Productivity Measurement in the Service Sector, Asian Productivity Organization, Tokyo, Japan. A-21-10

11 Saaty, Thomas L and Kearns, Kevin P., Analytical Planning : The Organization of System, Pergamon Press. Saaty, Thomas L. (1998) Descision Making For Leaders : The Analytical Hierarchy Process For Z decision in a Complex World, University of Pittsburgh. Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muhammad Ichsan (2003) Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategy, Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Wahyudi, A.S. (1996) Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir Strategik, Binarupa Aksara, Jakarta. A-21-11

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)

Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Petunjuk Sitasi: Suprihatin, E., & Amsori, M. A. (2017). Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Prosiding

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN. METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN. METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya

PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya ANALISA DAMPAK KEBIJAKAN COST REDUCTION PROGRAM PADA KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI DIVISI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KAPAL PT. PAL INDONESIA (PERSERO) 1 Yudi Setiawan, 2 Patdono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Ferry Adhitya Kurniawan 1) Titik Lusiani 2) 1)Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT

PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT Ibu Mudah2nTe tap Semangat.. Assalamu alaykum PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Peneliti: 2507100089 Refi Efendi Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT. 132311408 :: PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).

Lebih terperinci

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD 1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kinerja Menurut Fahmi (2013:2) kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI Asep Toto Kartaman 1*,Rian Andriana 2 Program StudiTeknikIndustri, FakultasTeknik, UniversitasPasundan *Email : astoka2003@yahoo.com

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada CV. Batik Indah) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X Ferdinand Mangathur dan Idi Setyo Utomo Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis kinerja fungsional dari proses perbaikan yang terjadi di PT. Smelting dan dengan membandingkan dengan pendekatan BSC, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangPenelitian Dalam perkembangan era globalisasi ini, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Kinerja 2.1.1 Definisi Pengukuran Kinerja Faktor utama yang harus dimiliki suatu perusahaan agar dapat bertahan dan bersaing adalah kemampuan mereka dalam mengikuti

Lebih terperinci

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Pendahuluan Dwi Sulisworo 1 dan Sari Nurmaningsih

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE DASHBOARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE DASHBOARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE DASHBOARD (Studi Pada Unit Fungsional Logistik di Divisi Infrastruktur Telekomunikasi PT. Telkom, Tbk) PROYEK AKHIR Oleh: Ronny

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM E-COMMERCE Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM 2 Balanced Scorecard Balanced Scorecard merupakan suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA Integrasi Metode Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process... (Fithriyah dkk) INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI. ABSTRAK Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup terutama manusia tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Ketersediaan air sangat berlimpah, tetapi tidak semua air yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGUKURAN IMPLEMENTASI OHSAS BERDASARKAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PT.TRAKINDO UTAMA CABANG SURABAYA

PERENCANAAN PENGUKURAN IMPLEMENTASI OHSAS BERDASARKAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PT.TRAKINDO UTAMA CABANG SURABAYA PERENCANAAN PENGUKURAN IMPLEMENTASI OHSAS 18001 BERDASARKAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI PT.TRAKINDO UTAMA CABANG SURABAYA Pancanto Kuat Prabowo dan Suparno Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek keuangannya saja. Masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : WARDIYONO Nim : 4160411-047

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.347-351 ISSN 2302-495X Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard Falah Queen 1, Hadi Setiawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol.

ABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol. ABSTRAKSI Pengelolaan teknologi informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan saat ini masih kurang terarah dan kurang terstruktur. Pengelolaan yang terarah dan terstruktur dapat mendukung

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO Catur yuliantono 1, Rindra Yusianto 2, Tita Talitha 3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PDAM LUMAJANG DENGAN BALANCED SCORECARD. Manik Ayu Titisari Teknik Industri UNKAR

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PDAM LUMAJANG DENGAN BALANCED SCORECARD. Manik Ayu Titisari Teknik Industri UNKAR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PDAM LUMAJANG DENGAN BALANCED SCORECARD Manik Ayu Titisari Teknik Industri UNKAR Abstract. PDAM of Lumajang is one of the Local Owned Business Institutions which

Lebih terperinci

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC)

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC) MVC dengan BALANCED (BSC) Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. BSC DAN PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN 1. What we want to be? - Visi dan Misi 2. What we have to do? - Kebijakan/Program/Kegiatan 3. Where

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep balance scorecard Pada tahun 1992, Kaplan dan Norton menulis serangkaian artikel yang memperkenalkan konsep Balanced Scorecard. Konsep ini merupakan pengukuran yang diyakini

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian dimulai dengan memahami visi dan misi KPSBU Jabar. Pada tahap ini dilakukan wawancara langsung dengan pihak internal koperasi agar memudahkan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem pengukuran implementasi OHSAS 18001 dan uji coba penggunaan sistem tersebut untuk mengukur kinerja di PT. Trakindo Utama Cabang

Lebih terperinci