BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Hengki Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep balance scorecard Pada tahun 1992, Kaplan dan Norton menulis serangkaian artikel yang memperkenalkan konsep Balanced Scorecard. Konsep ini merupakan pengukuran yang diyakini akan memberikan pandangan yang menyeluruh dan cepat akan kondisi suatu organisasi bagi level/tingkat atas. Mereka beranggapan bahwa tradisional pengukuran yang hanya menyertakan aspek finansial tidaklah cukup, tapi diperlukan aspek lain lagi yang merupakan faktor menentukan bagi keberhasilan finansial. Maka dalam konsep Balanced Scorecard (BSC), ditambahkanlah tiga aspek sehingga diharapkan tercapai suatu kesinambungan, yaitu : customer, internal busines process dan learning and growth. Di dalam sebuah artikel Harvard Business Review yang di tulis oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, menceritakan balance scorecard sebagai tombol dan indikator yang ada di dalam ruang cockpit sebuah pesawat terbang. Berbagai kompleksitas yang diperlukan untuk membantu navigasi dan untuk menerbangkan pesawat tersebut, seorang pilot membutuhkan informasi yang detail di dalam segala aspek yang dibutuhkan sebagai informasi untuk membantu mengendalikan pesawat. Seorang pilot membutuhkan informasi mengenai bahan bakar pesawat, kecepatan angin, kecepatan, pesawat, ketinggian, tujuan dan 7
2 8 berbagai indikator yang dapat merangkum kondisi yang sedang terjadi dan memprediksi akan apa yang harus pilot lakukan. Satu kesalahan di dalam menetukan keputusan berdasarkan instrumen yang ada, dapat menjadi hal yang sangat fatal. Hal ini sama seperti dengan kompleksitas di dalam mengatur sebuah organisasi pada saat ini. Balance scorecard dapat menjadi sebuah alat dimana para manager dapat melihat bisnis dari empat sudut pandang penting untuk membantu menjawab pertanyaan dasar : Bagaimana kita memandang pemegang saham? (Financial Perspective) Bagaimana cara customer memandang kita? (Customer Perspective) Apa yang menjadi keunggulan kita? (Internal perspective) Apakah kita bisa terus meningkatkan value dan membuat sesuatu yang baru? (Innovation and Learning perspective) Pada waktu memberikan informasi kepada manager senior dari keempat perspektif tersebut, balance scorecard meminimalisasi berbagai informasi yang sangat banyak dengan membatasi batas-batas pengukuran yang akan digunakan sehingga mampu memberikan sebuah informasi yang cepat, efektif, dan efisien, karena balance scorecard memaksa para manager untuk berfokus kepada hal-hal yang kritikal.
3 9 Dalam jurnal Darshana Sedera, Kaplan menjelaskan bahwa banyak sekali organisasi yang menggunakan metode balance scorecard untuk 1 : Mengklarifikasi dan menterjemahkan visi dan strategi Mengkomunikasikan dan menghubungkan objectives strategic dan pengukuran Perencanaan, set target dan menyelaraskan strategic initiatives. Meningkatkan dampak dari strategi dan meningkatkan pembelajaran dari hasil analisis strategi tersebut. 1 A Balanced Scorecard Approach to Enterprise Systems Performance Measurement;2001; Darshana Sedera; Hal
4 10 Gambar 2.1 Balance Scorecard perspektif (Kaplan dan Norton,1992) Keunggulan terbesar dari Balance Scorecard adalah memberikan wewenan g pimpinan perusahaan melakukan peninjauan terhadap kegiatan perusahaan dari empat atau sudut pandang yang saling bersangkutan satu sama lain. Hal ini akan menghubungkan strategi dengan kinerja disamping itu tetap mempertahankan pengukuran keuangan saat ini. 2.2 IT balance scorecard Kemajuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir, membuat perusahaan merasakan kebutuhan untuk pengelolaan strategi TI yang sesuai dan sejalan (align) dengan Business strategy. Menurut Martinsons, Davison, dan Tse (1999) IT Balance Scorecard adalah alat untuk mengukur dan mengevaluasi aktivitas
5 11 sistem informasi dari empat perspektif yaitu : user orientation, business value, internal process, dan future readiness 2. Martinsons, Davison, dan Tse (1999) menyarankan bahwa keempat perspektif Balanced Scorecard memerlukan modifikasi agar dapat secara efektif menjadi IT Scorecard. Alasan mereka adalah bahwa Unit TI dalam suatu perusahaan biasanya melayani kebutuhan internal, dan proyek yang dilaksanakan biasanya dikerjakan untuk kepentingan end user dan organisasi secara keseluruhan. framework dasar dari keempat perspektif dapat dilihat pada tabel 2.1 dan hubungan antara keempat perspektif dapat dilihat pada gambar 2.2. Tabel 2.1 Empat perspektif IT Balance Scorecard menurut Martinsons 3 User orientation Business Value Misi : memberikan layanan dan produk nilai tambah ke end-user Tujuan : membangun dan menjaga citra dan reputasi yang baik dengan enduser; mencari kemungkinan penggunaan TI; memuaskan kebutuhan end-user; dan menjadikan penyedia Misi : memberikan kontribusi sehingga dapat memberikan nilai bisnis Tujuan : membangun dan menjaga citra dan reputasi menejemen, memastikan bahwa proyek-proyek yang dikerjakan oleh divisi TI dapat 2 Maris Martinsons, Robert Davison, Dennis Tse ;The balanced scorecard: a foundation for the strategic management of information systems; 1999; Hal Maris Martinsons, Robert Davison, Dennis Tse ;The balanced scorecard: a foundation for the strategic management of information systems; 1999; Hal. 76
6 12 layanan dan produk TI yang disukai. memberikan nilai bisnis, pengendalian biaya-biaya TI, dan memberikan layanan-layanan yang terbaik kepada pihak ketiga. Internal Process Future readiness Misi : menyediakan layanan dan Misi : meyediakan peningkatan yang produk TI dengan cara yang efisien dan efektif. berkelanjutan dan kesempatan untuk menghadapi tantangan masa depan. Tujuan : Mengantisipasi dan memberikan saran terhadap permintaan end-user dan manajemen, efisien dalam merencanakan dan mengembangkan aplikasi TI, efisien dalam mengoperasikan dan mengelola aplikasi TI, efisien dalam mendapatkan dan menguji hardware dan software baru, dan menyediakan pelatihan dengan biaya efektif yang dapat Tujuan : mengantisipasi dan bersiap diri terhadap problem TI yang mungkin muncul, secara berlanjut meningkatkan keahlian TI melalui pelatihan dan pengembangan, secara berkala meng-upgrade aplikasi TI, hardware, dan software, melaksanakan riset terhadap teknologi baru dengan biaya efektif dan kesesuaiannya terhadap bisnis. memuaskan end-user.
7 13 Gambar 2.2 Hubungan antara keempat perspektif dalam IT Balance Scorecard, menurut martinsons. 4 IT balance scorecard adalah strategic management system dan di dalam pembuatannya harus memiliki beberapa elemen penting 5 yaitu : Misi : Memberi-tahukan tujuan dari perusahaan. Visi : Gambaran perusahaan dan apa yang akan dilakukan kedepan Tujuan strategis : terjemahan dari visi dan misi perusahaan 4 Maris Martinsons, Robert Davison, Dennis Tse ;The balanced scorecard: a foundation for the strategic management of information systems; 1999; Hal Maris Martinsons, Robert Davison, Dennis Tse ;The balanced scorecard: a foundation for the strategic management of information systems; 1999; Hal. 75
8 14 Pengukuran kinerja : Tujuan strategis dapan diukur dengan baik dengan menentukan indikator-indikator penting. Sedangkan menurut Wim Van Grembergen di dalam bukunya yang berjudul Strategies for Information Technology, bahwa IT Balance Scorecard adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur dan mengatur kinerja TI dan digunakan untuk menyelaraskan antara bisnis dan TI. 6 Win Van Grembergen berpendapat bahwa TI harus dikelola sebagai sebuah bisnis agar interaksi antara strategi TI dan strategi bisnis harus bisa di jaga dan di atur dengan baik 7. Wim Van Grembergen menjelaskan bahwa perspektif user orientation mewakili user evaluation, Operational Excellence mewakili proses pekerjaan departemen TI di dalam develop dan deliver aplikasi, perspektif future orientation mewakili sumber daya manusia dan sumber daya teknologi yang dibutuhkan untuk memberikan layanan yang terbaik, dan perspektif business contribution menjelaskan nilai bisnis yang dihasilkan dari investasi TI 8. 6 Wim Van Grembergen, Strategies for Information Technology Governance ;2004; Hal Wim Van Grembergen, Aligning Business and Information Technology through the Balanced Scorecard at a Major Canadian Financial Group: its Status Measured with an IT BSC Maturity Model ;2001;Hal.7 8 Wim Van Grembergen, Strategies for Information Technology Governance ;2004; Hal. 131.
9 15 Tabel 2.2 Generik IT Balance Scorecard 9 USER ORIENTATION Pertanyaan Bagaimana user memandang departemen TI? BUSINESS CONTRIBUTION Pertanyaan Bagaimana manajemen memandang departemen TI? Misi Sebagai penyedia system informasi yang efisien dan efektif Misi Untuk mendapatkan kontribusi bisnis yang reasonable dari departemen TI Sasaran Sasaran Kepuasan User Sistem yang lebih bersahabat dengan user (user friendly) Bekerja sama dengan user Mengkontrol pengeluaran TI Nilai bisnis dari Proyek TI Penyediaan kapabilitas untuk model bisnis yang baru OPERATIONAL EXCELLENCE FUTURE ORIENTATION Pertanyaan Pertanyaan Seberapa besar efektivitas dan efisiensi Seberapa besar peluang posisi TI untuk 9 Wim Van Grembergen, Strategies for Information Technology Governance ;2004; Hal. 131.
10 16 dari proses TI yang ada menghadapi tantangan masa depan Misi Misi Memberikan layanan system IT yang efektif dan efisien. Mengembangkan kesempatan untuk menjawab tantangan masa depan Sasaran Sasaran Efisiensi dan efektivitas dari dampak pengembangan sistem Operasional yang efektif dan efisien Training dan edukasi staf TI Keahlian staf TI Penelitian terhadap teknologi yang baru Membuat portfolio aplikasi Dalam gambar 2.3 hubungan antara IT scorecard dan business scorecard dapat diilustrasikan. Baik IT Development dan IT Operational. Balance scorecard adalah enabler dari IT strategic balance scorecard yang menjadi enabler dari business balance scorecard. Gabungan dari setiap scorecard yang dibuat menjadi saling terkait dan akan menjadi faktor penting di dalam menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi bisnis dan akan membantu untuk menentukan bagaimana nilai bisnis dapat diciptakan melalui teknologi informasi.
11 17 Gambar 2.3 IT Balance Scorecard casecade (Wim Van Grembergen, 2001) 10 Hubungan antara setiap perspektif dapat digambarkan dengan hubungan sebabakibat. Dari hubungan sebab-akibat ini dapat membantu kita bagaimana memahami kontribusi TI terhadap bisnis akan terwujud. 11 Membangun dasar pembelajaran adalah sebuah enabler (future orientation) untuk melakukan peran dalam melaksanakan visi dan misi departemen TI (operational excellence) dan menjadi enabler untuk mengukur sampai sejauh mana harapan terhadap bisnis (Customer expectations) sehingga pada akhirnya harus mengarah dan memastikan efektivitas dari IT governance (Corporate Contribution). 10 Wim Van Grembergen, Strategies for Information Technology Governance ;2004; Hal Wim Van Grembergen, Strategies for Information Technology Governance ;2004; Hal. 140.
12 18 Gambar 2.4 Hubungan sebab-akibat pada IT balance scorecard Analisis SWOT Analisis SWOT (SWOT Analysis) adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menilai kembali faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan tersebut diperlukan kajian dari aspek lingkungan baik yang berasal 12 Wim Van Grembergen, Stra tegies for Information Technology Governance ;2004; Hal. 140.
13 19 dari lingkungan internal maupun eskternal yang mempengaruhi pola strategi institusi/lembaga dalam mencapai tujuan. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Johnson dan Scholes di dalam bukunya yang berjudul exploring corporate strategy menjelaskan bahwa dalam penyusunan SWOT terdapat empat langkah utama yang harus dilakukan, yaitu : 1. Mengidentifikasi existing strategy yang telah ada dalam institusi sebelumnya. Strategi ini bisa jadi bukan merupakan strategi yang disusun berdasarkan kebutuhan institusi menghadapi gejala perubahan lingkungan eksternal yang ada melainkan merupakan strategi turunan yang telah ada sejak lama dipegang institusi. 2. Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi institusi dan masih mungkin terjadi di masa mendatang. 3. Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan lingkungan yang ada. 4. Menentukan kategorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakah strategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan di masa mendatang : Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi kekuatan/peluang, dan sudah tidak sesuai merupakan kelemahan.
14 20 Analisis SWOT terdiri dari empat perspektif, yaitu: 1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.kelemahan yang dianalisis merupakan yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 3. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. 4. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
15 21 Tabel 2.3 Analisis SWOT Hal-hal yang Positif Hal-hal yang negatif Untuk mencapai tujuan Yang mengganggu pencapaian tujuan Faktor internal Strengths / Kekuatan Sesuatu yang menjadi kekuatan perusahaan di dalam mencapai tujuan. Weaknesses / Kelemahan Hal-hal yang buruk yang menjadi kelemahan perusahaan di dalam mencapai tujuan. Faktor eksternal Opportunities / Kesempatan Sesuatu yang baik yang dapat menjadi peluang yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.. Threats / Ancaman Sesuatu hal yang tidak baik yang dapat menjadi penghalang bagi perusahaan di dalam mencapai tujuan perusahaan.
16 Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk mendapatkan hasil dari IT Balance Scorecard dan mendapatkan nilai dari Capability Maturity Model dapat menggunakan Analytic Hierarchy Process, AHP pada IT Balance Scorecard hanya bertujuan untuk mendapatkan hasil KPI yang telah ditetapkan. Jessica Keyes mengusulkan untuk pembobotan setiap IT Balance scorecard dengan menggunakan metode AHP. Menurut Jessica Keyes AHP adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan prioritas elemen berdasarkan perhitungan matematis yang menggunakan elemen-elemen yang ada kemudian dibandingkan dengan elemenelemen yang lain 13. AHP dikembangkan oleh Thomas Saaty sekitar tahun 1970an, dan merupakan salah satu metode pembuat keputusan dengan menggunakan model matematis. AHP membantu dalam penentuan prioritas antara item yang satu dengan item lainnya dengan analisis perbandingan berpasangan dari masing-masing item. AHP menggunakan skala prioritas dalam perbandingan antara satu item dengan item lainnya. Berikut ini adalah skala prioritas yang digunakan pada metode AHP. Langkah-langkah umum penggunaan metode AHP dalam pemberian bobot sesuai dengan prioritas item adalah sebagai berikut: 13 Jessica Keyes, Implementing The IT Balance Scorecard,2005, Hal. 399.
17 23 1. Pendefinisian masalah dan penetapan tujuan. Karena AHP sendiri juga merupakan suatu metode pengambilan keputusan, maka perlu ditetapkan tujuan dari penggunaan AHP ini, dimana dalam penelitian ini tujuan utamanya adalah penentuan perspektif IT Balanced Scorecard yang paling penting, kemudian diikuti dengan penentuan sasaran strategis yang paling penting, dan terakhir adalah penentuan KPI yang paling penting. 2. Penyusunan masalah dalam struktur hirarki. Setelah didapatkan sasaran dan KPI untuk masing-masing sasaran, selanjutnya dapat dibentuk hirarki. Gambar 2.4 Struktur hirarki IT Balance Scorecard dalam AHP. 3. Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki. Setelah proses ini akan didapatkan bobot untuk masing-masing elemen, sehingga akan diketahui prioritas terpenting pada tiap-tiap elemen. Langkah awal pada proses ini adalah dengan melakukan kuesioner
18 24 menggunakan kuesioner perbandingan berpasangan sehingga akhirnya akan didapatkan matriks perbandingan dan juga bobot untuk masingmasing elemen. Berikut ini merupakan contoh kuesinoner perbandingan berpasangan yang mengukur kepentingan atau prioritas dari tiap-tiap KPI. Frekuensi pertemua n steering committe e dari LOB IT Indeks keterlibatan IT dalam x pengembang an aplikasi strategis. Pada contoh diatas berarti bahwa KPI frekuensi pertemuan steering committee dari LOB IT lebih penting daripada KPI indeks keterlibatan IT dalam pengembangan aplikasi strategis sebesar lima poin. Frekuensi pertemua n steering committe e dari LOB IT Indeks keterlibatan bisnis dalam x pengembang an aplikasi strategis. Pada contoh diatas berarti bahwa KPI frekuensi pertemuan steering committee dari LOB (Line Of Business) IT sama pentingnya dengan KPI Indeks keterlibatan bisnis dalam pengembangan aplikasi strategis.
19 25 4. Pembobotan Dari kuesinoer yang telah dibagikan dapat dirangkum dalam suatu tabel perbandingan prioritas KPI. Berikut ini merupakan contoh tabel perbandingan KPI dimana data didapat dari hasil pengambilan data melalui kuesioner perbandingan berpasangan. Tabel 2.4 Tabel perbandingan KPI KPI 1 KPI 2 KPI 3 KPI 4 KPI 1 1 ½ 1/5 1/3 KPI /3 1 KPI /2 KPI Dalam praktek sebenarnya KPI yang perlu dibandingkan dan didapatkan nilainya adalah KPI yang beradai dibawah garis diagonal yang bernilai 1. Sedangkan nilai KPI yang berada di atas garis diagonal yang bernilai 1 dapat diperoleh dengan memanfaatkan persamaan matematika, yaitu jika A:B = X, maka B:A = 1/X. Setelah data diperoleh dari hasil kuesioner, maka dapat dilakukan pembobotan, yaitu dengan cara membagi tiap-tiap nilai, dengan total nilai dalam satu kolom.
20 26 Sebagai contoh untuk KPI 1 yang mempunyai nilai 1, maka yang perlu dilakukan adalah dengan membagi nilai 1 dengan total keseluruhan kolom, dalam hal ini 1, 2, 5, dan 3. Jadi 1 / ( ), atau 1 / (11), yaitu Berikut ini contoh hasil pembobotan yang dilakukan dengan rumus diatas. Tabel 2.5 Tabel pembobotan KPI 1 KPI 2 KPI 3 KPI 4 KPI KPI KPI KPI Selanjutnya akan dilakukan perumusan dari tabel pembobotan, sehingga akan diperoleh bobot untuk masing-masing KPI. Rumus untuk memperoleh bobot untuk tiap-tiap KPI adalah dengan menjumlahkan bobot tiap baris KPI kemudian dibagi dengan total KPI, dalam hal ini berjumlah 4. Berikut ini merupakan contoh perhitungan total bobot untuk tiap-tiap KPI. KPI 1, ( ) / 4 = atau 8.9% KPI 2, ( ) / 4 = atau 20.2% KPI 3, ( ) / 4 = atau 36.5% KPI 4, ( ) / 4 = atau 34.4%
21 27 Jadi bobot untuk KPI 1 adalah 0.089, bobot untuk KPI 2 adalah 0.202, bobot untuk KPI 3 adalah dan bobot untuk KPI 4 adalah Jika dijumlahkan antara , maka akan menghasilkan total 1 atau jika diubah dalam persen adalah 100%. Terdapat beberapa hal yang menjadi elemen dari contoh perhitungan bobot pada tabel yang ada di atas. a. Bobot. Bobot didapat dari perhitungan tingkat kepentingan KPI dengan menggunakan metode AHP yang telah dilakukan sebelumnya. Total keseluruhan bobot haruslah 100%. b. Target Target merupakan sasaran pencapaian perusahaan dan nilainya ditentukan oleh perusahaan. c. Realisasi Realisasi merupakan kenyataan kinerja dari tiap-tiap KPI. d. Score Score didapat dengan melihat tabel score. Score untuk tiap-tiap KPI dapat sama dan dapat juga berbeda tergantung bagaimana pengukurannya.
22 28 e. Total Total didapat dari perkalian antara score dengan bobot. Dalam penerapan pengelolaan kinerja sistem dengan IT Balanced Scorecard perlu adanya pembobotan untuk masing-masing perspektif, sasaran strategis, dan key performance indicators yang telah ditetapkan. Pembobotan ini akan menunjukkan prioritas antara satu point item dalam hal ini KPI, terhadap KPI lainnya. 1. Pembobotan terhadap keempat perspektif IT Balanced Scorecard. Pembobotan ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas antara suatu perspektif terhadap perspektif lainnya. 2. Pembobotan terhadap sasaran strategis. Pembobotan ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas antara suatu sasaran strategis terhadap sasaran strategis lainnya baik dalam perspektif yang sama atau secara global. 3. Pembobotan terhadap KPI. Pembobotan ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas antara satu KPI terhadap KPI lainnya dalam suatu sasaran strategis.
23 29 Tabel 2.6 Perbandingan berpasangan berdasarkan AHP Saaty 14 Nilai Definisi Penjelasan 1 Equally important Dua elemen yang memiliki tingat kepentingan yang sama. 3 5 Moderately more Important Strongly more Important Salah satu elemen dari dua elemen yang ada cukup berpengaruh dari elemen yang lain. Salah satu elemen dari dua elemen yang ada memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi dari elemen yang lain. 7 Very strongly more important Salah satu elemen memiliki pengaruh yang tinggi dibandingkan dengan elemen yang lain. 9 2,4,6,8 Timbal Balik Extremely more Important Intermediate judgment values Terjadi perbedaan pengaruh yang sangat tinggi antara elemen yang ada. Penilaian antara sama, sedang, sangat, sangat kuat, dan sangat-sangat kuat. Bila elemen X adalah penilaian dari I yang dibandingkan dengan J, maka 1/v adalah penilaian dari J dibandingkan dengan I 14 Jessica Keyes, Implementing The IT Balance Scorecard,2005, Hal. 76.
24 Capability Maturity Model Untuk mengukur IT balance scorecard Wim van Grembergen mengusulkan untuk menggunakan suatu maturity model yang berdasarkan pada Capability Maturity Model 15 yang dibuat dari Oleh Software Engineering Institute. Model penilaian yang digunakan : Level 1 Initial Ada bukti bahwa perusahaan telah mengakui adanya kebutuhan untuk suatu sistem pengukuran untuk departemen TI. Dan adaknya pendekatan secara ad hoc untuk mengukur TI yang ada sehubungan dengan dua kegiatan utama proses TI, yaitu kegiatan operasional dan pengembangan sistem. Level 2 Repeatable Manajemen menyadari konsep IT balanced scorecard dan telah mengkomunikasikan maksud dari adanya IT Balance Scorecard untuk menentukan tindakan yang tepat. Langkah-langkah dikumpulkan dan disajikan kepada manajemen ke dalam sebuah scorecard. hubungan antara hasil pengukuran dan faktor pendorong kinerja didefinisikan secara umum, namun belum tepat, hubungan antara pembuatan dokumentasi atau integrasi menjadi proses perencanaan proses strategis dan operasional. Proses untuk pelatihan scorecard dan review dilakukan secara informal Wim Van Grembergen, Strategies for Information Technology Governance ;2004; Hal. 141
25 31 Level 3 Defined Manajemen standar, IT balance scorecard didokumentasikan dan dikomunikasikan melalui pelatihan formal. Proses scorecard telah memiliki terstruktur dan telah terhubung dengan siklus perencanaan bisnis yang ada. Kebutuhan untuk penyesuaian telah dikomunikasikan tetapi penyesuain tersebut tidak konsisten. Manajemen memahami dan menerima kebutuhan untuk mengintegrasikan IT balance scorecard dalam proses penyesuaian bisnis dan TI. Upaya yang dilakukan untuk mengubah proses adalah melalui penyesuaian. Level 4 Managed IT balance scorecard diintegrasikan secara penuh ke dalam perencanaan strategis dan operasional dan review sistem yang ada terhadap bisnis dan TI. Kaitan antara ukuran hasil dan faktor pendorong kinerja secara sistematis ditinjau kembali dan direvisi berdasarkan analisis dari hasil yang sudah ada. Adanya pengertian dan pemahaman dari masalah yang ada di semua level departemen, yang didukung oleh pelatihan formal. Target jangka panjang dan prioritas untuk TI ditetapkan melalui proyek-proyek investasi dan terkait dengan IT scorecard. Pada akhirnya hubungan dari tujuan individual terhubung dengan scorecard yang ada dan intensif sistem yang ada terhubung dengan pengukuran IT Balance Scorecard. Level 5 Optimized IT Balance Scorecard secara penuh sesuai dengan framework bisnis manajemen strategi dan visi yang ada secara berkala di review kembali. Pengukuran dan
26 32 hasilnya merupakan bagian dari hasil laporan kepada manajemen dan secara sistematis ditindaklanjuti oleh manajemen senior dan TI. dan dilakukan Monitoring, self-assessment dan komunikasi yang dapat digunakan di dalam organisasi dan adanya penggunaan teknologi yang optimal untuk mendukung pengukuran, analisis, komunikasi dan pelatihan.penentuan penyesuaian berdasarkan Capability Maturity Model adalah sebagai berikut : Tabel 2.7 Pengukuran Maturity Level IT Balance Scorecard Level Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Keterangan Adanya kebutuhan sistem pengukuran untuk TI Suatu scorecard telah diperkenalkan dan dikomunikasikan IT BSC telah distandarisasi, didokumentasi dan dikomunikasikan secara resmi IT BSC telah diintegrasikan kedalam perencanaan operasional dan strategis dan sistem review dari bisnis dan TI. IT BSC telah sesuai dan selaras dengan framework manajemen strategis bisnis dan visi selalu di review, di update, dan ditingkatkan.
BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT
Ibu Mudah2nTe tap Semangat.. Assalamu alaykum PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Peneliti: 2507100089 Refi Efendi Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT. 132311408 :: PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang berlangsung saat ini di Indonesia berjalan dengan sangat pesat. Sehingga persaingan bisnis menjadi semakin ketat sebagai akibat masuknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 IT-Business Strategic Allignment Luftman berpendapat bahwa penyelarasan strategi TI dan bisnis adalah sebuah hal yang harus dilakukan agar peranan TI dalam bisnis optimal.
Lebih terperinciIT BALANCED SCORECARD BERDASARKAN VISI DAN TUGAS POKOK DEPARTEMEN ICT DI UNIVERSITAS X
IT BALANCED SCORECARD BERDASARKAN VISI DAN TUGAS POKOK DEPARTEMEN ICT DI UNIVERSITAS X Surya Adi Pranata 1) dan Holil Noor Ali 2) Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Departemen TI PT. XYZ dengan menggunakan metode IT Balance Scorecard
Pengukuran Kinerja Departemen TI PT. XYZ dengan menggunakan metode IT Balance Scorecard ARNOLD SAMUEL LESAR 1012200055 PROGRAM PAS CAS ARJANA ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciREKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE
REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT ( CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY ) VERSI 3.0 PADA INSTITUSI PENDIDIKAN Wahyuni Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi IS/IT Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategos yang memiliki arti komandan militer pada zaman demokrasi Athena. Kata ini pada mulanya digunakan untuk kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, membuat banyak
Lebih terperinciTATA KELOLA KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN IT BALANCED SCORECARD (STUDI PADA STMIK PROVISI SEMARANG)
TATA KELOLA KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN IT BALANCED SCORECARD (Studi Pada STMIK Provisi Semarang) TATA KELOLA KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN IT BALANCED SCORECARD (STUDI PADA STMIK
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang terus berkembang. Dengan kondisi ini, sebuah teknologi. perusahaan untuk menghasilkan keputusan-keputusan bisnis.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belak ang Perkembangan sebuah teknologi informasi dan penggunaannya sudah sangat luas, sehingga teknologi informasi menjadi bagian kehidupan bagi perusahaan dan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Isu Penelitian Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam
Lebih terperinciVol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI
IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Oleh: Indri Rahmayuni, Ikhsan Yusda PP Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang rahmayuni@gmail.com,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
1 Bab I Pendahuluan Dalam bab I ini akan dijelaskan latar belakang yang mendasari munculnya ide pembuatan rancangan IT Governance dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT. Disamping itu akan dibahas juga
Lebih terperinciSTRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD
STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD Banyak organisasi yang mampu merumuskan rencana strategis dengan baik, namun belum banyak organisasi yang mampu melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya berdasarkan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciIT SCORECARD JURUSAN SISTEM INFORMASI, ITS
IT SCORECARD JURUSAN SISTEM INFORMASI, ITS Achmad Holil Noor Ali 1), Anif Bahwal 2) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih, Sukolilo,Surabaya,60111
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Perusahaan Strategi perusahaan adalah pengaturan aksi perencanaan untuk menjalankan bisnis dan penanganan operasional (Thompson, Strichland, Gamble,
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciSISTEM PENGUKURAN KINERJA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN METODE CRM-SCORECARD
SISTEM PENGUKURAN KINERJA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DENGAN METODE CRM-SCORECARD ELLY IRAWATY*, HARRY PRIHANTO**, DIDIEN SUHARDINI*** *) hui_san2002@yahoo.com (PT Intech Pumps Indonesia) **) harry@webmail.bppt.go.id
Lebih terperinciPerencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan IT Balance Ssorecard di Kampus AMIK AKMI Baturaja
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi ke-8 (SEMNASTIK2016) Palembang, 20 Agustus 2016 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan IT Balance Ssorecard di Kampus AMIK AKMI Baturaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis
Lebih terperinciUniversitas Bakrie LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat
Lebih terperinciBandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)
Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)
Lebih terperinciICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD
TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, perspektif dalam Balanced Scorecard, penyelarasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis organisasi menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Peranan sistem informasi
Lebih terperinciCobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciPENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG
PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG 1 Hanif fakhrurroja, S,Si.,M.T. 2 Irvan Akbar Maulana 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka Persoalan tata kelola TI menyangkut beberapa hal yang perlu dipahami agar dapat membantu analisis dan pengembangan solusi. Beberapa hal yang akan mendasari untuk membantu pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI
BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI Usulan metoda pengukuran kinerja TI dengan studi kasus sektor perbankan pada penelitian ini mengambil referensi dari dua metoda
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Sistem Informasi /Teknologi Informasi Pada BPPT dan PM Kota Salatiga Menggunakan Kerangka IT Balanced Scorecard
403 Analisa Kinerja Sistem Informasi /Teknologi Informasi Pada BPPT dan PM Kota Salatiga Menggunakan Kerangka IT Balanced Scorecard Giska Sandra Legoh *), Johan J.C. Tambotoh **) Sistem Informasi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan
Lebih terperinciTeknologi Informasi (TI) tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah mencapai tahap perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu secara dramatis. Saat ini, Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang besar dalam hal pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara bank
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mapping Proses Teknologi Informasi Proses ini merupakan proses untuk menentukan proses teknologi informasi yang digunakan berdasarkan framework COBIT 4.1. Untuk menentukan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh
Lebih terperinciPEMBUATAN PETA STRATEGI E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus : Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya )
PEMBUATAN PETA STRATEGI E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus : Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya ) Kurniadi Irfan Hielmi, Aradea, Husni Mubarok Email : kurniadi.irfan@student.unsil.ac.id
Lebih terperinciThe Balanced Scorecard. Amalia
The Balanced Scorecard Amalia Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems] Merupakan mekanisme untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan organisasi dalam menerapkan strategi Tujuan SPK
Lebih terperinciBAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)
BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia Tenggara atau yang sering disebut dengan AFTA (Asean Free Trade Area) mulai dikhawatirkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian Perencanaa Strategis Sistem Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif pada Larissa Aesthetic Center Cabang 1 Semarang
Lebih terperinciTHE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto
THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,
ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan - tahapan penelitian yang harus ditetapkan, sebelum melakukan pemecahan yang akan dibahas. Langkah ini dilakukan agar penelitian ini memudahkan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penyusunan thesis ini adalah berdasar kepada metodologi yang buat oleh john ward yang sudah disesuaikan dengan tools
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciBab V Penutup. V.1 Kesimpulan
135 Bab V Penutup V.1 Kesimpulan Setelah dilakukan proses pengolahan data dan analisis terhadap hasil penelitian pada Divisi TI dan beberapa Divisi/Fungsional lain di PT. Pos Indonesia, maka dapat ditarik
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA LEMBAGA PENDIDIKAN: STUDI KASUS PERGURUAN ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU
PENGARUH STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA LEMBAGA PENDIDIKAN: STUDI KASUS PERGURUAN ISLAM AL-IZHAR PONDOK LABU Oo Harsono Program Studi : Magister Ilmu Komputer (MKOM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciModel Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna
Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna Rini Astuti Unit Sumber Dya Informasi Institut Teknologi Bandung riniastuti2001@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :
19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa metode analisa yang digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, ada dua metode dalam penelitian ini yaitu metode analisa SWOT dan Balance Scorecard.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii
ABSTRAK Badan Pelayanan Kerohanian merupakan salah satu lembaga yang berada dibawah naungan Universitas Kristen Maranatha. Permasalahan yang terjadi di Badan Pelayanan Kerohanian ini adalah penilaian kesuksesan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang dapat diterjemahkan sebagai komandan militer. Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi global saat ini semua negara merasakan imbasnya, termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut Badan Pusat
Lebih terperinci1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi
1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam suatu organisasi akan
Lebih terperinciE-Marketing dalam E-Business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi
Lebih terperinci