ANALISIS PERBANDINGAN PELAKSANAAN SURETY BOND

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN PELAKSANAAN SURETY BOND PADA PT ASURANSI KREDIT INDONESIA (PERSERO) DENGAN BANK GARANSI PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Tugas Akhir Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh FITRI RAHMADANI NIM PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014

2 ABSTRAK Judul penelitian ini adalah analisis perbandingan pelaksanaan Surety Bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (persero) Tbk dengan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pembukaan dan persyaratan Surety Bond di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan di PT Bank Negara Indonesia (persero)tbk serta mengetahui perbedaan antara Surety Bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara dan teknik pengolahan data analisis deskriptif. Hasil penelitian ini bahwa Dalam proses penerbitan Surety Bond, Principal mengajukan permohonan penerbitan Surety Bond kepada Askrindo (Surety Company) dengan melengkapi dokumen-dokumen standard dan Surety bond berpegang pada prinsip Conditional. Bank akan menerbitkan Bank Garansi berdasarkan permohonan penerbit dengan melengkapi dukomen Undangan Lelang, Dokumen Pengadaan, Berita Acara, Surat Pengumuman Pasca Kualifikasi Surat Penunjukan Pemenang, Surat Penunjukan Penyedia Barang/jasa (SPPBJ), Purchase Order (PO). Surat Perintah Kerja (SPK), Surat Perintah Mulia Kerja (SPMK), Surat Perjanjian /Kontrak Perjanjian. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST Pekerjaan), dan perbedaan yang paling prinsip adalah Surety bond berpegang pada prinsip Conditional (jaminan beryarat) sedangkan Bank Garansi berpegang pada prinsip Unconditional (jaminan tanpa syarat). Kata kunci :Surety Bond, Bank Garansi

3 ABSTRACT The title of this research is Comparative analysis on the implementation of the surety bond on PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) with Bank Guarantee on PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Purpose of this study was determine the opening procedures and requirements, and the difference between a Surety Bond on PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) with Bank Guarantee on PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Techniques of data collection using interviews and documentation techniques. Analysis method used is descriptive analysis.these results that in the process of issuing Surety Bond, Principal apply to Askrindo Surety Bond (Surety Company) to complete the standard documents and Surety bond principled Conditional.Bank will issue a bank guarantee request by the issuer complete the premises document Auction Invitation, Document Procurement, event News, Announcements Post Qualification Letter Appointment Letter Winner, Letter of Appointment of goods / services (SPPBJ), Purchase Order (PO). Work Order (WO), Venerable Order Work (SPMK), Letter of Agreement/Contract Agreement. Handover Works (Works BAST). And the difference principle is adhered to the principle of Surety bond conditional (conditional guarantees) while adhering to the principle of Unconditional (unconditional guarantee). key word :Surety Bond, Bank Guarantee

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas rahmat serta karunianya Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kelancaran sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Diploma 3 Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan. Laporan ini disusun berdasarkan penelitian Penulis selama kurang lebih 2 bulan terhadap PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang menjadi objek penelitian. Pada kesempatan ini ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dorongan semangat, bimbingan dan pengarahan selama penulisan Tugas Akhir ini terutama kepada : 1. M.syahruddin, S.T.,M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Darwin Sahat Hamonangan Damanik., S.E., M.Si Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negari Medan. 3. Parjuangan Pardosi, S.E, M.Si Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 4. Enny S. Barus, S.E., M.Si Kepala Program Studi Perbankan dan Keuangan. 5. Irma Suryani Lubis, S.E, M.Si Dosen Pembimbing Utama 6. Azhar, S.E., M.Si Dosen Pembimbing Dua 7. Ismi Affandi, S.E., Ak. M.Si Wali kelas BK 6G 8. Seluruh Dosen dan Pegawai Politeknik Negeri Medan yang telah mendidik, membimbing dan membantu penulis selama perkuliahan. 9. Seluruh Pegawai dan Staff PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kantor Cabang Utama USU Medan. 10. Teristimewa kepada ke dua orang tua Aluansyah Tambunan dan Siti Darjah Sitorus Pane, orang tua yang telah mendukung dalam doa, dana dan juga motivasi dalam pengerjaan Tugas Akhir. 11. Terimakasih kepada Ardiansyah, Santi elfidar, khairil Anwar, Budi Syahputra yang memberikan semangat dan selalu mendoakan penulis, serta turut membantu dalam hal apapun, dan menjadi penyemangat penulis.

5 12. Teman teman seperjuangan kelas BK6G khusunya Najwa Abdul hakim Albayya, Kartika Syazwana, Lia Desriani, Yunita hanum, Yunika zahara, Kartika ramadhani.terima kasih buat semangat dan dukungannya. 13. Seluruh pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.terima Kasih buat doa dan motivasinya. Penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata kiranya Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga Tugas Akhir ini dapat manambah pengetahuan pembaca. Medan, 2014 Penulis Fitri Rahmadani

6 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perumusan Masalah Tujuan Pembahasan Manfaat Penelitian Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan... 7 BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah Singkat PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Logo, Visi, Misi dan Budaya PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)...12

7 2.1.3 Sejarah Singkat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Logo,Visi,Misi dan Budaya PT BNI (Persero) Tbk Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan Kegiatan yang sudah dilakukan PT Askrindo (Persero) Kegiatan Yang Sedang Dilakukan PT Askrindo (Persero) Kegiatan yang akan dilakukan PT Askrindo (persero) Ruang Lingkup PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kegiatan yang sudah dilaksanakan Kegiatan Yang Sedang Dilakukan PT BNI (Persero) Tbk Kegiatan Yang Akan Dilakukan PT BNI (Persero) Tbk Keunggulan Perusahaan Keunggulan PT Askrindo (persero) Keungulan PT BNI (persero)tbk Status lokasi perusahaan Status perusahaan PT Asuransi Kredit Indonesia (persero) Status lokasi perusahaan PT BNI (persero)tbk Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi PT Askrindo (persero) Struktur Organisasi PT BNI (persero) Tbk...46 BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 3.1 Pengertian Bank Pengertian Garansi... 47

8 3.3 Pengertian Bank Garansi Jenis-jenis Bank Garansi Tujuan dan Manfaat Bank Garansi Pihak-pihak yang terlibat dalam Bank Garansi Syarat Umum Pemberian Bank Garansi Jaminan Lawan Syarat-syarat dalam Penerbitan Surat Bank Garansi Biaya-biaya Dalam Permohonan Pembukaan Bank Garansi Prosedur Pemberian Bank Garansi Pengertian Surety Bond Mekanisme Penjaminan Surety Bond Sifat Penjaminan Surety Bond BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pengolahan Data BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Surety Bond pada PT Askrindo (Persero) Bank Garansi pada PT BNI (Persero) Tbk Perbedaan Bank Garansi dan Surety Bond..71 BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Saran... 73

9 DAFTAR GAMBAR 2.1 Logo PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Logo PT Bank Negara Indonesia (persero )Tbk Piagam Penghargaan MURI Penghargaan BUMN Awards Penghargaan dari InfoBank Penghargaan Insurance Award Struktur organisasi PT askrindo Struktur organisasi PT BNI (Persero )Tbk Mekanisme pemberian Bank Garansi Mekanisme penjaminan Surety Bond... 56

10 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat banyak lembaga-lembaga keuangan. Baik lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank memiliki fungsi dan ruang lingkup yang berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan dan prinsip yang sama yaitu penyedia produk jasa untuk memperoleh laba perusahaan. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat berperan dalam memacu perekonomian di Indonesia, dimana bank berfungsi sebagai lembaga penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak lain dan juga menjamin atas keamanan uang masyarakat yang telah dipercayakan kepada bank tersebut. Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Pada saat ini terlihat tingkat persaingan antara lembaga-lembaga keuangan semakin ketat baik antara sesama bank, sesama lembaga-lembaga keuangan bukan bank seperti perusahaan asuransi. Berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga keuangan untuk menarik minat nasabah, salah satunya adalah Bank Garansi. Bank Garansi adalah Jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan atau cidera janji (Kasmir, 2012: 220).

11 Salah satu produk penjaminan yang ada di perbankan adalah Bank Garansi (bank guarantee). Sedangkan perusahaan asuransi juga menerbitkan produk penjaminan dengan nama Surety Bond. Namun dibandingkan dengan Surety Bond, terdapat beberapa persyaratan Bank Garansi yang tidak dapat dipenuhi oleh Principal, salah satu diantaranya adalah persyaratan agunan fisik yang besarnya minimal senilai bank garansi tersebut. Kemajuan usaha yang bergerak dibidang perbankan ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan manusia dimasa lalu. Hal tersebut didasari atas keinginan manusia akan keamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Seperti halnya suatu perusahaan yang ingin mengimplementasikan rencana bisnis yang memiliki banyak proyek, dimana pelaksanaan akan diserahkan kepada pihak lain yang memerlukan keyakinan bahwa pihak lain tersebut akan memenuhi komitmennya sesuai dengan kontrak. Namun tetap ada kemungkinan bahwa proyek tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga perusahaan mengalami kerugian. Setiap bank memiliki banyak kemudahan contohnya bagi perusahaan yang ingin melakukan proyek dimana pelaksanaan proyeknya dilakukan oleh pihak lain memerlukan suatu janji yang diikat dalam suatu kontrak, Namun tidak semua kontrak itu berjalan lancar ada kalanya perusahaan yang mengerjakan proyek mengalami kerugian. Dalam hal ini bank memberikan kemudahan kepada para perusahaan melalui fasilitas Bank Garansi untuk meningkatkan keyakinan perusahaan/pimpinan proyek dan sekaligus meminimalkan risiko kerugian. Perusahaan-perusahaan yang menginginkan adanya bank garansi dalam setiap proyeknya adalah untuk memberikan rasa aman dalam setiap pelaksanaan proyeknya. Penggunaan Bank Garansi dalam bertransaksi semakin hari semakin banyak digunakan bukan saja dalam bertransaksi secara lokal namun sudah secara internasional.bahkan dalam kondisi transaksi tertentu bank garansi sering digunakan sebagai pengganti L/C. (Monika, 2013:2) Dalam transaksi bank garansi di Indonesia terdapat 2 landasan hukum yang umumnya dipakai yaitu kitab undang undang hukum perdata buku ke tiga Bab XV11 dari pasal

12 dari pasal 1820 s/d pasal 1850 yaitu perihal penjaminan /penanggungan yang diatur secara teknis dalam peraturan Bank Indonesia dalam bentuk surat keputusan Direksi Bank Indonesiaa No.23/88/ KEP/DIR. tanggal 18 maret 1991 yang diedarkan melalui Surat Edaran No.23/7/UKU tanggal 18 Maret 1991 tentang pemberian bank garansi oleh bank. Bank Indonesia selaku otoritas perbankan yaitu apabila terjadi cidera janji/wanprestasi langsung dapat dieksekusi tanpa perlu pembuktian terlebih dahulu di muka Hakim (Prinsip Unconditional/tanpa bersyarat). Melalui pelaksanaan bank garansi yang seringkali dirasakan memberatkan pihak Principal karena adanya keharusan menyimpan hartanya (cash collateral) yang bersifat mudah dicairkan di bank sebagai jaminan, dimana harta tersebut dapat digunakan untuk modal kerja Principal. Dari pelaksanaan ini dilihat oleh Perusahaan Asuransi sebagai pangsa pasar besar, sehingga diciptakan produk yang memberikan jaminan kepada Pemilik Proyek/Obligee yaitu Surety Bond. Dalam produk Surety Bond, Principal cukup membayar premi/service charge kepada Perusahaan Asuransi. Jaminan hanya dapat diterbitkan oleh Lembaga Keuangan Negara yaitu Instansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank (Perusahaan Asuransi) yang memperoleh izin khusus untuk menerbitkan produk jaminan. Dilihat dari jenis dan sifatnya yang melekat pada jaminan yang diterbitkan oleh Bank, terdapat perbedaan dengan jaminan yang diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi. Surety Bond termasuk dalam golongan Financial Guarantee yang pada umumnya dilaksanakan oleh perbankan dengan produk bank garansi. Hal tersebut membuktikan bahwa ada beberapa lembaga keuangan bank maupun non bank yang menerbitkan produk yang sama dengan Bank Garansi, sehingga semakin tinggi tingkat persaingan yang terjadi antara lembaga-lembaga tersebut dalam menarik nasabah yang ingin menerbitkan Bank Garansi. Dalam prosedur pembukaannya pun berbeda-beda, oleh karena itu penulis ingin mencari perbedaan yang ada antara pelaksanaan Surety Bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

13 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah pelaksanaan Surety Bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)? 2. Bagaimanakah pelaksanaan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk? 3. Apakah perbedaan antara Surety Bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk? 1.3 Tujuan Pembahasan Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Surety Bond di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). 2. Untuk mengetahui pelaksanaan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 3. Untuk mengetahui perbedaan antara Surety Bond Garansi pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Penulis 1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan. 2. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama megikuti perkuliahan di Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan, selain itu penulis dapat membandingkan antara teori dan praktik yang terjadi di lapangan. 3. Sebagai sarana untuk mengetahui manfaat perusahaan asuransi dengan perbankan. 4. Untuk menambah pengetahuan tentang Surety Bond yang ada pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

14 1.4.2 Bagi Politeknik Negeri Medan Tugas akhir ini nantinya akan ditempatkan di perpustakaan Politeknik Negeri Medan sebagai referensi bagi mahasiswa yang membutuhkan bahan yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini Bagi Perusahaan Tugas akhir ini sebagai masukan dan pertimbangan bagi pihak PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan pihak PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bagi Masyarakat Sebagai referensi bagi masyarakat yang hendak melakukan penelitian di bidang perbankan, khususnya pada pelaksanaan Bank Garansi dan Surety Bond, dan bermanfaat sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam mengambil keputusan. 1.5 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumenter dan teknik wawancara. Menurut S. Margono pengertian teknik dokumenter adalah cara pegumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsiparsip, dan termasuk juga buku buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut Anwar Sanusi teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer yang diperoleh oleh penulis adalah :

15 a) Pelaksanaan Bank Garansi pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. b) Biaya biaya dalam Bank Garansi Data-data primer ini diperoleh dari wawancara bebas dengan pegawai pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data sekunder) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. (Sanusi, 2011:104). Data sekunder yang diperoleh penulis adalah sejarah perusahaan, prosedur pelaksanaan Surety Bond, produk-produk yang ditawarkan dan keunggulan perusahaan pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dan data-data sekunder juga diperoleh dari situs resmi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa data, yaitu analisis deksriptif karena data yang diperoleh dalam penelitian ini lebih banyak bersifat data kualitatif yaitu data yang dihimpun berdasarkan cara-cara yang melihat proses suatu objek penelitian, maka dengan sendirinya atas data-data yang diperoleh penulis lebih banyak menganalisa sistem yang berlaku pada kedua perusahaan tersebut. Analisa deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau menggeneralisasikan data yang telah diperoleh secara apa adanya sehingga mendapat kesimpulan dari hasil penelitian. Penulis akan mendeskripsikan dan menguraikan mengenai pelaksanaan Surety Bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan Bank Garansi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

16 1.6 Jadwal Kegiatan dan Penulisan Tugas Akhir N Kegiatan o 1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Tabulasi dan Analisa Data 4 Menyusun Konsep Tugas Akhir 5 Konsultasi Kepada Pembimbing 6 Sidang Tugas Akhir 7 Perbaikan Laporan Tugas Akhir 8 Penggandaan Laporan Tabel 1.1. Jadwal kegiatan TA Bulan/Minggu Mei Juni Juli Agustus Septem ber

17 Uraian jadwal kegiatan : 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, penulis membutuhkan waktu untuk menentukan topik apa yang akan dibahas penulis dalam penelitian dan melakukan konfirmasi terhadap perusahaan untuk memastikan kesediaan pihak perusahaan dalam menyediakan informasi yang relavan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. 2. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data adalah tahap yang membutuhkan waktu untuk mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan sebagai bahan penelitian didalam penyusunan tugas akhir ini. Data yang telah diperoleh berasal dari PT Askrindo (persero) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3. Tabulasi dan Analisa Data Tabulasi dan analisa data adalah tahap yang membutuhkan waktu untuk mengelompokkan data yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai bahan penelitian didalam penyusunan tugas akhir. 4. Menyusun Konsep Tugas Akhir Dalam menyusun konsep laporan, penulis membutuhkan waktu. Penulisan tugas akhir ini dilakukan sesuai dengan konsep yang ditetapkan pada Pedoman Penulisan Tugas Akhir Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 5. Tahap Konsultasi Pembuatan tugas akhir ini membutuhkan bantuan dan konsultasi dari dosen pembimbing selama hingga tugas akhir selesai. 6. Tahap Sidang Tugas Akhir Memperkenalkan kepada dosen penguji tugas akhir hasil dari penyusunan tugas akhir yang sudah diteliti dan menguji penulis apakah penulis sudah menguasai sepenuhnya tentang tugas akhir tersebut. Pada tahap ini membutuhkan waktu.

18 7. Tahap Perbaikan Laporan Tugas Akhir Setelah sidang tugas akhir penulis memperoleh saran dan kritik yang membangun, maka penulis melakukan perbaikan laporan tugas akhir untuk menyempurnakannya yang diperkirakan membtuhkan waktu. 8. Tahap Penggandaan Laporan Memberikan tugas akhir yang telah selesai dijilid kedalam bentuk buku atau bacaan karya ilmiah kepada dosen pembimbing tugas akhir, kepala program studi, dan perpustakaan. Tujuan dari penggandaan laporan ini adalah sebagai dokumentasi bagi pihak tersebut. Pada tahap ini membutukan waktu.

19