Bab 3 Tatanama Senyawa Anorganik dan Jenis-Jenis Reaksi Kimia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3 Tatanama Senyawa Anorganik dan Jenis-Jenis Reaksi Kimia"

Transkripsi

1 Bab 3 Tatanama Senyawa Anorganik dan JenisJenis Reaksi Kimia 3.1 Tatanama Senyawa Biner Senyawa biner terdiri dari dua unsur, baik senyawa itu sebagai ion maupun molekul. Aturan tatanama senyawa biner adalah unsur yang lebih bersifat logam dinamai pertama, kemudian dilanjutkan dengan unsur yang kurang bersifat logam. Unsur yang kurang bersifat logam dinamai dengan menambahkan akhiran"ida" pada akar kata unsur tersebut. Akar kata unsur nonlogam (kurang bersifat logam) ditabelkan berikut ini. Tabel 3.1 Akar kata unsurunsur yang diturunkan dari nama unsur IIIA IVA VA VIA VIIA H, hidr B, bor C, karb N, nitr O, oks F, flour Si, silik P, fosf S, sulf Cl, klor As, arsen Se, selen Br, brom Sb, antimon Te, telur I, iod Senyawa biner ionik terdiri dari kation logam dan anion nonlogam. Kation dinamai pertama dan anion dinamai kedua. Tabel 3.2. Senyawa ionik biner Rumus Nama Rumus Nama KBr kalium bromida Rb 2 S rubium sulfida CaCl 2 kalsium klorida Ba 3 N 2 barium nitrida NaH natrium hidrida SrO stronsium oksida tatanama di atas berlaku untuk senyawa biner yang mengandung logam yang hanya mempunyai satu bilangan oksida. Kebanyakan logam transisi dan logamlogam golongan IIIA (kecuali Al), IVA, dan VA menunjukkan lebih dari satu bilangan oksidasi. Logamlogam tersebut dapat membentuk dua atau lebih senyawa biner dengan unsur nonlogam yang sama. Untuk membedakan semua kemungkinan tatanama, bilangan oksidasi dari logam ditunjukkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung yang mengikuti nama logamnya. Metode ini dapat dipakai untuk setiap senyawa biner dari logam dan nonlogam. Tabel 3.3. Tatanama senyawa biner yang mempunyai biloks lebih dari satu menurut aturan IUPAC Rumus Biloks Logam Nama Rumus Biloks Logam Nama Cu 2 O +1 tembaga(i) oksida SnCl 2 +2 timah(ii) klorida CuF 2 +2 tembaga(ii) fluorida SnCl 4 +4 timah(iv) klorida FeS +3 besi(ii) sulfida PbO +2 timbal(ii) oksida Fe 2 O 3 +4 besi(iii) oksida PbO 2 +4 timbal(iv) oksida Manfaat tatanama sistem IUPAC adalah jika diketahui rumus senyawa, maka dapat menuliskan namanya secara pasti dan jelas, sebaliknya jika diketahui namanya, maka dapat ditulis rumusnya. Metode tatanama yang lama, masih digunakan tetapi tidak direkomendasikan oleh IUPAC, yaitu

2 penggunaan akhiran it (ous dalam bahasa Inggris) dan at (ic dalam bahasa Inggris) masingmasing untuk menunjukkan bilangan oksidasi yang lebih rendah dan lebih tinggi. Sistem ini hanya dapat membedakan antara dua bilangan oksidasi yang berbeda untuk logam. Oleh karena itu, manfaat sistem tatanama lama terbatas, tidak seperti sistem tatanama dengan angka Romawi. Tabel 3.4. Tatanama senyawa biner yang mempunyai biloks lebih dari satu menurut aturan lama. Rumus Biloks Logam Nama Rumus Biloks Logam Nama CuCl +1 kuprit klorida SnF 2 +2 stanit fluorida CuCl 2 +2 kuprat klorida SnF 4 +4 stanat fluorida FeO +3 ferit oksida Hg 2 Cl 2 +2 merkurit klorida FeBr 3 +4 ferat bromida HgCl 2 +4 merkurat klorida Beberapa senyawa yang mengandung ion poliatom berperilaku seperti anion monoatom. Senyawa yang mengandung ion ini disebut senyawa ion pseudobiner. Awalan "pseudo" berarti "tiruan atau semu", dimana senyawa ini dinamai seolaholah adalah senyawa biner. Contoh umum untuk anion poliatom adalah ion hidroksida, OH, dan ion sianida, CN. Ion amonium, NH 4+, adalah kation umum yang berperilaku seperti kation logam sederhana. Tabel 3.5. Tatanama senyawa ion pseudobiner Rumus Nama Rumus Nama NH 4 I amonium iodida NH 4 CN amonium sianida Ca(CN) 2 kalsium sianida Cu(OH) 2 tembaga(ii) hidroksida atau kuprat hidroksida NaOH natrium hidroksida Fe(OH) 3 besi(iii) hidroksida atau ferat hidroksida Hampir semua senyawa molekul biner melibatkan dua nonlogam yang terikat bersama. Meskipun banyak nonlogam dapat menunjukkan bilangan oksidasi yang berbeda, namun bilangan oksidasi tidak benar ditunjukkan dengan angka Romawi atau akhiran. Sebaliknya, proporsi unsur dalam senyawa kovalen biner ditunjukkan dengan menggunakan sistem awalan untuk kedua unsur. awalan Yunani dan Latin untuk satu sampai sepuluh adalah mono, di, tri, tetra, penta, heksa, hepta, okta, nona, dan deka. Awalan "mono" dihilangkan untuk kedua unsur kecuali dalam nama umum untuk CO, karbon monoksida. Huruf a terakhir dalam awalan dihilangkan ketika akar kata nonlogam dimulai dengan huruf "o"; seperti "heptoksida", bukan "heptaoksida." Tabel 3.6. Tatanama senyawa molekul biner. Rumus Nama Rumus Nama SO 2 sulfur dioksida Cl 2 O 7 dikloro heptoksida SO 3 Sulfur trioksida CS 2 karbon disulfida N 2 O 4 dinitrogen tetroksida SF 4 sulfur tetrafluorida As 4 O 6 tetraarsenik heksosida SF 6 sulfur heksafluorida Asam biner adalah senyawa dimana H berterikatan dengan unsurunsur golongan VIA atau VIIA Kelompok unsur; yang akan bertindak sebagai asam ketika dilarutkan dalam air. Senyawa murni ini dinamakan senyawa biner khas. Larutan aquo diberi nama asam pertama, kemudian diikuti oleh akar kata khas dari nonlogam dengan akhiran "ida".

3 Tabel 3.7. Tatanama asam biner. Rumus Nama Senyawa Nama larutan aqua HCl Hidrogen klorida asam klorida, HCl (ag) HF Hidrogen fluorida asama fluorida, HF (ag) H 2 S Hidrogen sulfida asam sulfida, H 2 S (ag) HCN Hidrogen sianida asam sianida, HCN (ag) 3.2 tatanama Asam Terner dan Garamnya Senyawa terner terdiri dari tiga unsur. Asam terner (asamokso) adalah senyawa yang terdiri dari hidrogen, oksigen, dan (biasanya) sebuah nonlogam. Nonlogam yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi membentuk lebih dari satu asam terner. Asam terner memiliki perbedaan dalam hal jumlah atom oksigen yang dikandungnya. Akar kata nama unsur yang diikuti oleh akhiran "it" untuk bilangan oksidasi yang lebih rendah dan akhiran "at" untuk bilagan oksidasi yang lebih tinggi. Suatu asam terner yang umum dari masingmasing nonlogam adalah (agak berubahubah) yang ditunjukkan sebagai asam "at". Asma terner ( at ) dinamai dengan menempatkan akar kata unsur sebelum akhiran "at". Asam terner yang umum "asam at" ditunjukkan pada Tabel 3.9. Nama dan rumus asam itu adalah penting untuk dipelajari karena namanama semua asam terner lain dan garamnya berasal dari nama dan rumus tersebut. Asam yang mengandung satu atom oksigen lebih sedikit per atom pusat diberi nama dengan cara yang sama, kecuali bahwa akhiran "at" diubah menjadi "it." Bilangan oksidasi dari unsur pusat lebih rendah dari 2 (terhadap asam it ) maka tetap menggunakan "at". Tabel 3.8. Tatanama asam terner Rumus Biloks Nama Rumus Biloks Nama H 2 SO 3 +4 Asam sulfit H 2 SO 4 +6 Asam sulfat HNO 2 +3 Asam nitrit HNO 3 +5 Asam nitrat H 2 SeO 3 +4 Asam selenit H 2 SeO 4 +6 Asam selenat HBrO 2 +3 Asam bromit HBrO 3 +5 Asam bromat Tabel 3.9. Tatanama asam terner umum IIIA IVA VA VIA VIIA +3 H 3 BO 3 asam borat +4 H 2 CO 3 asam karbonat +4 H 4 SiO 4 asam silikat +5 HNO 3 asam nitrat +5 H 3 PO 4 asam fosfat +5 H 3 AsO 4 asam arsenat 6+ H 2 SO 4 asam sulfat +6 H 2 SeO 4 asam selenat +6 H 6 TeO 6 asam telurat +5 HClO 3 asam klorat +5 HBrO 3 asam bromat +5 HIO 3 asam iodat Asam terner yang kekurangan satu atom O dari asam it (atau kekurangan dua atom O dari asam

4 at ) dinamai dengan menggunakan awalan hipo dan akhiran it. Asamasam ini kekurangan dua bilangan oksidasi nonlogam pusat terhadap nonlogam pusat dari asam it. Tabel Tatanama senyawa terner dari asam okso hiposemit Rumus Biloks Nama HClO +1 asam hipoklorit H 3 PO 2 +1 asam hipofosforit HIO +1 asam hipoiodit H 2 N 2 O 2 +1 asam hiponitrit Asam yang kelebihan satu atom oksigen per atom nonlogam pusat dari asam normal asam at dinamai asam perakarkataat (perstemat). Tabel Tatanama senyawa terner dari asam okso persemat Rumus Biloks Nama HClO 4 +7 asam perklorat HBrO 4 +7 asam perbromat HIO 4 +7 asam periodat Asamokso untuk klor dapat diringkas sebagai berikut: Tabel Tatanama senyawa terner dari asamokso klor Rumus Biloks Nama HClO +1 asam hipoklorit HClO 2 +3 asam klorit HClO 3 +5 asam klorat HClO 4 +7 asam perklorat Garam terner adalah senyawa yang dihasilkan dengan cara menggantikan hidrogen dalam asam terner dengan ion lain. Garam terner biasanya mengandung kation logam atau ion amonium. Seperti tatanama senyawa biner, dalam garam terner pun kation dinamai pertama. Sementara, tatanama anion didasarkan pada nama asam terner darimana diturunkannya. Anion diturunkan dari asam terner yang berakhiran"at". Anion yang berasal dari asam "it dinamai tetap menggunakan akhiran "it. Awalan "per"dan"hipo" tetap dipertahankan. Tabel Tatanama garam terner Rumus (NH 4 ) 2 SO 4 Nama Amonium sulfat, (SO 4 2 dari asam sulfat, H 2 SO 4 ) KNO 3 Kalium nitrat, (NO 3 dari asam nitrat, HNO 3 ) Ca(NO 2 ) 2 Kalsium nitrit (NO 2 dari asam nitrit) LiClO 4 Litium perklorat (ClO 4 dari asam perklorat, HClO 4 ) FePO 4 Besi(III) fosfat (PO 4 3 dari asam fosfat, H 3 PO 4 )

5 NaClO Natrium hipoklorit (ClO dari asam hipoklorit, HClO) Garam asidik mengandung anionanion turunan dari asam poliprotik terner dengan satru atau lebih atom hidrogen asidik. tatanama garam asidik sebagaimana tatanama garam terner, dengan memasukkan kata hidrogen atau dihidrogen setelah nama kation. Hidrogen dan dihidrogen menunjukkan jumlah atom hidrogen asidik, masingmasing untuk 1 dan 2 atom hidrogen. Tabel Tatanama garam terner menurut sistem komersial Rumus Nama Rumus Nama NaHSO 4 Natrium hidrogen sulfat KH 2 PO 4 Kalium dihidrogen fosfat NaHSO 3 Natrium hidrogen sulfit K 2 HPO 4 Kalium hidrogen fosfat NaHCO 3 Natrium hidrogen karbonat tatanama yang lama, umumnya digunakan metode (yang tidak direkomendasikan oleh IUPAC, tetapi digunakan secara luas dalam komersial) yang melibatkan penggunaan awalan bi yang diletakkan pada nama anion untuk menunjukkan adanya hidrogen asidik. Menurut sistem ini, NaHSO 4 dinamai natrium bisulfat dan NaHCO 3 dinamai natrium bikarbonat. Tabel Rumus, muatan ion dan nama untuk beberapa ion yang umum. Kationkation yang umum Anionanion yang umum Rumus Muatan Nama Rumus Muatan Nama Li + +1 Ion litium F 1 Ion fluorida Na + +1 ion natrium Cl 1 Ion klorida K + +1 Ion kalium Br 1 Ion bromida NH Ion amonium I 1 Ion iodida Ag + +1 OH 1 Ion hidroksida CN 1 Ion sianida Mg Ion magnesium ClO 1 Ion hipoklorit Ca Ion kalsium ClO 2 1 Ion klorit Ba Ion barium ClO 3 1 Ion klorat Cd Ion kadmium ClO 4 1 Ion perklorat Zn Ion seng CH 3 COO 1 Ion asetat Cu Ion tembaga(ii) atau ion kuprat MnO 4 1 Ion permanganat Hg Ion merkuri(i) atau ion merkurit NO 2 1 Ion nitrit Hg Ion merkuri(ii) atau ion merkurat NO 3 1 Ion nitrat Mn Ion mangan(ii) atau ion manganit SCN 1 Ion tiosianat Co Ion kobalt(ii) atau ion kobaltit Ni Ion nikel(ii) atau ion nikelit O 2 2 Ion oksida Pb Ion timbal(ii) atau ion plumbit S 2 2 Ion sulfida Sn Ion timah(ii) atau ion stanit HSO 3 1 Ion hidrogen sulfit atau ion bisulfit Fe 2+ Ion besi(ii) atau ion ferit SO Ion sulfit HSO 4 1 Ion hidrogen sulfat atau ion bisulfat

6 Fe Ion besi(iii) atau ion ferat 2 SO 4 2 Ion sulfat Al Ion aluminium HCO 3 1 Ion hidrogen karbonat atau ion bikarbonat Cr Ion kromiumi) atau ion kromat 2 CO 3 2 Ion karbonat 2 CrO 4 2 Ion kromat 2 Cr 2 O 7 2 Ion dikromat PO Ion fosfat AsO Ion arsenat 3.3 Klasifikasi Reaksi Kimia A. Reaksi Redoks Istilah oksidasi awalnya mengacu pada penggabungan bahan dengan oksigen. Hasilnya, terjadi kenaikan bilangan oksidasi unsur dari sutau bahan itu. Menurut definisi asli, reaksi yang melibatkan oksidasi dari suatu bahan ditunjukkan pada sebelah kiri dari setiap persamaan reaksi. Jumlah bilangan oksidasi ditampilkan untuk satu atom dari jenis yang ditunjukkan. 1. Pembentukan karat, Fe 2 O 3, besi(iii) oksida Bilangan oksidasi Fe 4Fe(s) + 3O 2 (g) Fe 2 O 3 (s) Reaksi pembakaran Bilangan oksidasi C C(s) + O 2 (g) CO 2 (g) CO(s) + O 2 (g) 2CO 2 (g) C 3 H 8 (g) + 5O 2 (g) 3CO 2 + 4H 2 O(g) 8/3 +4 Awalnya, reduksi digambarkan sebagai pelepasan oksigen dari suatu senyawa. Bijih oksida direduksi menjadi logamnya. Sebagai contoh, tungsten yang digunakan dalam filamen bola lampu pijar dapat dibuat dengan reduksi tungsten(vi) oksida dengan hidrogen pada suhu 1200 C. Bilangan oksidasi W WO 3 (s) + 3H 2 (g) W(s) + 3H 2 O(g) +6 0 Tungsten tereduksi, dan bilangan oksidasinya menurun dari +6 ke 0. Hidrogen teroksidasi dari 0 ke +1. Istilah oksidasi dan reduksi sekarang diterpkan jauh lebih luas. Oksidasi adalah suatu kenaikan bilangan oksidasi dan berhubungan dengan kehilangan elektron.

7 Reduksi adalah suatu penurunan bilangan oksidasi dan berhubungan dengan perolehan elektron. Elektron tidak diciptakan atau dimusnakan dalam reaksi kimia. Jadi, oksidasi dan reduksi selalu terjadi secara simultan dalam reaksi kimia biasa. Dalam empat persamaan sebelumnya (sebagai contoh oksidasi), bilangan oksidasi dari atom besi dan karbon meningkat, kedua atom itu teroksidasi. Dalam setiap kasus oksigen, oksigen akan tereduksi (bilangan oksidasinya menurun dari nol ke 2. Karena oksidasi dan reduksi terjadi secara simultan dalam semua reaksi, maka reaksinya disebut sebagai reaksi oksidasireduksi. Untuk singkatnya, biasanya reaksi tersebut disebut reaksi redoks. Reaksi redoks terjadi di hampir setiap bidang kimia dan biokimia. Kita harus dapat mengidentifikasi oksidator dan reduktor, dan menyeimbangkan persamaan oksidasireduksi. Keterampilan ini diperlukan untuk mempelajari elektrokimia. Elektrokimia melibatkan transfer elektron antara oksidator dan reduktor yang secara fisik terpisah, dan antarkonversi antara energi kimia dan energi listrik. Keterampilan ini juga penting untuk studi biologi, biokimia, ilmu lingkungan, dan sains material. Oksidator adalah spesies yang (1) mengoksidasi bahan lain, (2) memngandung atom yang tereduksi, dan (3) memperoleh elektron. Reduktor adalah spesies yang (1) mereduksi bahan lain, (2) mengandung atom yang teroksidasi, dan (3) kehilangan elektron. Persamaan reaksi di bawah ini menggambarkan contoh reaksi redoks. Bilangan oksidasi ditunjukkan dibagian atas rumus senyawa, dan oksidator dan reduktor ditunjukkan juga, sebagai berikut: Fe(s) + 3Cl 2 (g) FeCl 3 (s) reduktor oksidator FeBr 3 (aq) + 3Cl 2 (g) FeCl 3 (aq) + 3Br 2 (l) reduktor oksidator Persamaan untuk reaksi redoks dapat juga ditulis sebagai persamaan ionic total dan persamaan ionik bersih. Sebagai contoh, persamaan terakhir di atas dapat juga ditulis sebagai: 2[Fe 3+ (aq) + 3Br (aq)] + 3Cl 2 (g) 2[Fe 3+ (aq) + 3Cl (aq)] + 3Br 2 (l) Ionion spektor, Fe 3+, tidak mengendap dalam transfer elektron. Pengeliminasian ionion spektro itu membolehkan kita untuk fokus pada oksidator Cl 2 (g) dan reduktor Br (aq). 2Br (aq) + Cl 2 (g) 2Cl (aq) + Br 2 (l) B. Reaksi Penggabungan Reaksi dari dua atau lebih substansi yang bergabung untuk membentuk senyawa dinamakan reaksi penggabungan. Reaksi ini melibatkan (1) penggabungan dua unsur untuk membentuk senyawa, (2) penggabungan unsur dan senyawa untuk membentuk senyawa baru tunggal, atau (3) penggabungan dua senyawa untuk membentuk senyawa baru tunggal. 1. Unsur + unsur senyawa Untuk tipe reaksi kombinasi ini, masingmasing unsur dari keadaan tak bergabung, dimana bilangan oksidasi nol, membentuk keadaan yang bergabung sebagai suatu senyawa yang juga memiliki bilangan oksidasi nol. Oleh karena itu, reaksi tipe ini juga merupakan reaksi reduksi oksidasi.

8 a. logam + nonlogam senyawa ionik biner Kebanyakan logam bereakasi dengan kebanyakan nonlogam untuk membentuk senyawa ionik biner. Logam golongan IA bergabung dengan nonlogam golongan VIIA membentuk senyawa ionik biner, dengan rumus umum MX. Reaksinya adalah: 2M(s) + X 2 (g) 2(M + X )(s) M = Li, Na, K, Rb, Cs; X = F, Cl, Br, I Contoh; natrium, yang berwarna putih perak, bergabung dengan klor, gas yang berwarna hijau pucat, membentuk natrium klorida. Na(s) + Cl 2 (g) NaCl(s) natrium klorida (titik leleh 801 C) Logam golongan IIA juga bergabung dengan nonlogam golongan VIIA membentuk senyawa biner. Senyawa binar yang dibentuk adalah senyawa ionik biner, kecuali BeCl 2, BeBr 2, dan BeI 2. Persamaan umum reaksi penggabungan adalah: M(s) + X 2 (g) MX 2 (s) M = Be Mg, Ca, Sr, Ba; X = F, Cl, Br, I Reaksi magnesium dengan klor membentuk magnesium klorida, yaitu: Mg(s) + Cl 2 (g) MgCl 2 (s) magnesium klorida (titik leleh 1266 C) b. nonlogam + nonlogam senyawa kovalen biner Ketika dua nonlogam bergabung antara satu dengan yang lainnya, maka akan membentuk senyawa kovalen biner. Dalam reaksi ini, bilangan oksidasi unsur dengan bilangan oksidasi yang lebih positif sering berubah, tergantung pada kondisi reaksi. Sebagai contoh, fosfor (golongan VA) yang bergabung dengan klor yang terbatas jumlahnya akan membentuk fosfor triklorida, dengan bilangan oksidasi fosfor adalah +3. P 4 (s) + 6Cl 2 (g) 4PCl 3 (l) (dengan klor terbatas) ((titik leleh 112 C) Ketikan fosfor bereaksi dengan klor berlebih, maka akan menghasilkan fosfor pentoksida, dengan bilangan oksidasi fosfor adalah +5. P 4 (s) + 10Cl 2 (g) 4PCl 5 (s) (dengan klor berlebih) (terdekomposisi pada 167 C) Secara umum, nonlogam yang memiliki bilangan oksidasi lebih tinggi akan terbentuk dari reaksinya dengan nonlogam lain dalam jumlah yang berlebih. 2. Senyawa + unsur senyawa Fosfor dengan bilangan oksidasi +3 dalam PCl 3 dapat dikonversi menjadi bilangan oksidasi +5 (dalam PCl 5 ) ketika PCl 3 bergabung dengan klor. PCl 3 (l) + Cl 2 (g) PCl 5 (s) Sepertinya halnya reaksi di atas, sulfur dengan bilangan oksidasi +4 dapat dikonversi menjadi +6 ketika SF 4 bereaksi dengan gas fluor. SF 4 (g) + F 2 (g) SF 6 (g) sulfurheksafluorida (titik leleh 50,5 C)

9 Reaksi penggabungan di atas juga merupakan reaksi reduksi oksidasi. 3. Senyawa + senyawa senyawa Contoh reaksinya adalah penggabungan kalsium oksida dengan karbon dioksida untuk menghasilkan kalsium karbonat. CaO(s) + CO 2 (s) CaCO 3 (s) Asam pirosulfat dihasilkan dari sulfur trioksida yang dilarutkan dalam asam sulfat pekat: SO 3 (g) + H 2 SO 4 (l) H 2 S 2 O 7 (l) Kemudian asam pirosulfat diencerkan dengan air untuk membuat H 2 SO 4 : H 2 S 2 O 7 (l) + H 2 O(l) H 2 SO 4 (l) Oksidaoksida dari logam golongan IA dan IIA bereaksi dengan air untuk membentuk logam hidroksida, contoh: CaO(s) + H 2 O(l) Ca(OH) 2 (aq) C. Reaksi Dekomposisi 1. senyawa > unsur + unsur Elektrolisis air menghasilkan dua unsur melalui reaksi dekomposisi. Senyawa yang mengionisasi, seperti H 2 SO 4, ditambahkan untuk menaikkan konduktivitas air dan laju reaksi, tetapi tidak mengendapt dalam reaksi: elektrolisis 2H 2 O(l) 2H 2 (g) + O 2 (g) Sejumlah kecil oksigen dapat diperoleh dengan cara dekomposisi termal dari senyawa yang mengandung oksigen. Beberapa logam oksida, seperti merkuri(ii) oksida, HgO, terdekomposisi pada pemanasan untuk menghasilkan oksigen. HgO(s) panas Hg(l) + O 2 (g) 2. Senyawa senyawa + unsur Logam alkali klorat, seperti KClO 3, terdekomposisi ketika dipanaskan, menghasilkan logam klorida dan oksigen. Kalium klorat adalah garam umum yang merupakan sumber oksigen dalam skala kecil di laboratorium. 2KClO 3 (s) panas 2KCl(s) + 3O 2 (g) MnO 2 Garam nitrat dari logam alkali dan alkali tanah terdekomposisi menjadi logam nitrat dan gas oksigen

10 2NaNO 3 (s) 2NaNO 2 (s) + O 2 (g) Hidrogen peroksida, H 2 O 2, terdekompisisi menjadi air dan oksigen. 2H 2 O 2 (l) 2H 2 O(l) + O 2 (g) 3. Senyawa senyawa + senyawa Dekomposisi termal dari kalsium karbonat (batu kapur) dan karbonat lainnya akan menghasilkan dua senyawa, yaitu logam oksida dan karbon dioksida: CaCO 3 (s) CaO(s) + CO 2 (g) Reaksi di atas merupakan reaksi yang penting dalam industri produksi semen. Kalsium oksida juga digunakan sebagai basa dalam proses industri. Ketika beberapa padatan hidroksida dipanaskan, maka padatan tersebut akan terdekomposisi membentuk logam oksida dan uap air. panas Mg(OH) 2 (s) MgO(s) + H 2 O(l) Magnesium oksida, MgO, yang dipres dalam bentuk lembaranlembaran digunakan sebagai material pengisolasi termal dalam dinding oven. Garam amonium akan melepasakan amonia ketika dipanasakan. panas (NH 4 ) 2 SO 4 (s) NH 3 (g) + H 2 SO 4 (l) Jika garam amonium mengandung satu anion dari pengoksidasi kuat, seperti nitrat, nitrit, atau dikromat), maka dekomposisinya menghasilkan satu oksida, air (sebagai uap pada reaksi redoks temperatur tinggi), dan gas nitrogen. Reaksinya juga merupakan reaksi redoks. panas (NH 4 ) 2 Cr 2 O 7 (s) Cr 2 O 3 (s) + H 2 O(l) + N 2 (g) D. Reaksi Pergantian Reaksi dimana satu unsur dari suatu senyawa digantikan oleh unsur lain dinamakan reaksi pergantian. Reaksi pergantian selalu merupakan reaksi redoks. Logam yang lebih mudah mengalami oksidasi dikatakan sebagai logam yang lebih aktif. Logam yang lebih aktif dapat mengantikan logam yang kurang aktif atau hidrogen dari senyawanya (dalam larutan aquo) untuk menghasilkan bentuk teroksidasi dari logam lebih aktif dan bentuk tereduksi (logam bebas) dari logam kurang aktif atau hidrogen. Dalam Tabel 3.16, logam paling aktif berada pada bagian teratas dalam kolom pertama, yaitu Na, dan logam teraktif kedua adalah K, kemudian disusul oleh logamlogam lain yang keraktifannya semakin menurun dari atas ke bawah. Logam pada bagian atas cenderung bereaksi untuk menghasilkan bentuk teroksidasi (kation). Sementara, unsur pada bagian bawah (dalam tabel 3.16) cenderung bereaksi untuk menghasilkan bentuk tereduksi. Logam pada bagian bawah lebih mudah dikonversi dari bentuk teroksidasi ke bentuk tereduksi.

11 Tabel Deret kereaktifan logam Unsur Li Menggantikan hidrogen dari asam nonpengoksidasi Menganntikan hidrogen dari uap air Mengantikan hidrogen dari air dingin Bentuk Tereduksi secara umum Li Li + K K K + Ca Ca Ca 2+ Na Na Na + Mg Mg Mg 2+ Al Al Al 3+ Mn Mn Mn 2+ Zn Zn Zn 2+ Cr Cr Cr 3+, Cr 6+ Fe Fe Fe 2+, Fe 3+ Cd Cd Cd 2+ Co Co Co 2+ Ni Ni Ni 2+ Sn Sn Sn 2+, Sn 4+ Pb Pb Pb 2+, Pb 4+ H H H + Sb Sb Sb 3+ Cu Cu Cu +, Cu 2+ Bentuk teroksidasi secara umum Hg Hg Hg 2 2+, Hg 2+ Ag Ag Ag + Pt Pt Pt 2+, Pt 4+ Au Au Au +,Au [logam lebih aktif + garam dari logam kurang aktif] > [logam kurang aktif + garam dari logam lebih aktif Contoh soal; Sepotong logam seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga II, CuSO 4. Larutan biru itu menjadi tak berwarna sebagai logam tembaga yang turun ke bagian bawah tabung. Larutan yang dihasilkan mengandung seng sulfat, ZnSO 4. Tuliskan persamaan satuan rumus, persamaan ion total, dan persamaan ion bersih reaksi! Solusi: Logam seng dan tembaga tidak terionisasi ketika kontak dengan H 2 O. CuSO 4 dan ZnSO 4 adalah garam yang larut, dan keduanya ditulis dalam bentuk ion. Zn(s) + CuSO 4 (aq) Cu(s) + ZnSO 4 (aq) Zn(s) + [Cu 2+ (aq) + SO 4 2 (aq)] Cu(s) + [Zn 2+ (aq) + SO 4 2 (aq)]

12 Zn(s) + Cu 2+ (aq) Cu(s) + Zn 2+ (aq) Dalam reaksi pergantian di atas, logam yang lebih aktif, seng, menggantikan ion logam yang kurang aktif, tembaga, dari larutan aquo. 2. [logam lebih aktif + asan nonpengoksida] [hidrogen + garam dari asam] Metode umum untuk membuat sejumlah kecil hidrogen melibatkan reaksi logam lebih aktif dengan asam nonpengoksida, seperti HCl dan H 2 SO 4. Contohnya, ketika seng dilarutkan dalam H 2 SO 4, maka akan menghasilkan seng sulfat dan gelembung gas H 2. Persamaan satuan rumus untuk reaksi ini adalah: Zn(s) + H 2 SO 4 (aq) ZnSO 4 (aq) + H 2 (g) asam kuat garam yang larut Asam sulfat (dalam larutan yang sangat terbatas) dan seng sulfat berlebih secara khusus sebagai ionion, sehingga persamaan ion total adalah: Zn(s) + [2H + (aq) + SO 4 2+ (aq)] [Zn 2+ (aq) + SO 4 2+ (aq)] + H 2 (g) Pengeliminasian ionion spektator dari persamaan ionik total akan menghasilkan persamaan ion bersih: Zn(s) + 2H + (aq) Zn 2+ (aq) + H 2 (g) Dalam tabel 3.16 (deret keaktifan logam), ketika semua logam yang berada di atas hidrogen dalam deret ini ditambahkan ke dalam larutan asam nonpengoksidasi, seperti HCl dan H 2 SO 4, maka logam akan melarut untuk menghasilkan hidrogen dan satu garam. HNO 3 adalah asam pengoksidasi umum. HNO 3 akan bereaksi dengan logam lebih aktif untuk menghasilkan oksida nitrogen, bukan hidrogen, H 2. Contoh soal: Manakah logam di bawah ini yang dapat mengganti hidrogen dari larutan asam klorida? Tuliskan persamanpersamaan reaksi dari satuan rumus, ionik total, dan ionik bersih! Al, Cu, Ag Solusi: Dalam tabel 3.16, logam Cu dan Ag (berada di bawah hidrogen) tidak dapat mengganti hidrogen dari asam nonpengoksidasi. Aluminium (berada di atas hidrogen) dalah logam lebih aktif yang dapat mengganti hidrogen dan Hcl, dan membentuk aluminium klorida. Reaksinya: 2Al(s) + 6HCl(aq) 3H 2 (g) + 2AlCl 3 (aq) 2Al(s) + 6[H + (aq) + Cl (aq)] 3H 2 (g) + 2[Al 3+ (aq) + 3Cl (aq)] 2Al(s) + 6H + (aq) 3H 2 (g) + 2Al 3+ (aq) Logam yang sangat reaktif bahkan dapat mengganti hidrogen dari air. Reaksi kalium (atau logam lain) dari golongan IA) dengan air adalah juga reaksi pergantian: 2K(s) + 2H 2 O (l) 2[K + (aq) + OH (aq)] + H 2 (g)

13 Reaksi dari logam yang sangat aktif dari golongan IA adalah berbahaya karena dapat membangkitkan panas yang cukup untuk meenyebabkan ledakan dari hidrogen (Gambar 3...) Gambar 3.1. Kalium bereaksi dengan air. Dalam gambar ini, ruangan dalam keadaan gelap, dan semua cahaya yang terlihat dihasilkan oleh dropping sepotong kecil kalium dalam beaker air. Banyak nonlogam mengganti nonlogam kurang aktif dari penggabungan dengan logam atau kation lain. Untuk contoh, ketika klor digelembungkan melalui larutan yang mengandung ion bromida (diturunkan dari garam ionik larut, seperti natrium bromida, NaBr), maka klor mengganti ion bromida untuk membentuk brom dan ion klorida (sebagai natrium klorida aquo): Cl 2 (g) + 2[Na + (aq) + Br (aq)] 2[Na + (aq) + Cl (aq)] + Br 2 (l) Dengan cara yang sama, ketiak brom ditambakan dalam larutan yang mengandung ion iodida, maka ion iodida diganti oleh brom untuk membentuk iod dan ion bromida. Br 2 (l) + 2[Na + (aq) + I (aq)] 2[Na + (aq) + Br (aq)] + I 2 (s) Gambar 3.2. a) Brom, Br 2, dalam air (orange pucat) dituang dalam larutan aquo dari NaI. b) Br 2 mengganti I dari larutan dan membentuk iod padat, I 2. I 2 melarut dalam air menghasilkan larutan coklat (lapisan bawah yah yang ungu)

14 Masingmasing halogen akan menganti halogen yang kurang aktif (lebih berat) dari garam binernya, dengan orde keaktifan yang semakin menurun menurut: F 2 > Cl 2 > Br 2 >I 2 Sebalikanya, suatu halogan tidak dapat mengganti anggota halogen yang lebih reaktif (lebih ringan) dari garamnya. Contoh: I 2 (s) + 2F tak bereaksi Contoh soal: Manakah reaksi di bawah ini yang menghasilkan reaksi dalam reaksi pergantian? Tuliskan persamaanpersamaan reaksi dari satuan rumus, ionik total, dan ionik bersih untuk reaksi yang terjadi! (a) I 2 (s) + NaBr(aq) (b) Cl 2 (g) + NaI(aq) (c) Br 2 (l) + NaCl(aq) Solusi: Keaktifan halogen menurun dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Kita lihat (a) Br berada di atas I, dan (c) Cl berada di atas Br dalam tabel periodik. Oleh karena itu, baik (a) maupun (c) tidak dapat bereaksi. I berada di bawah Cl, sehingga dapat (b) dapat bereaksi: reaksinya adalah: E. Reaksi Matatesis Cl 2 (g) + 2NaI(aq) I 2 (s) + 2NaCl(aq) Cl 2 (g) + 2[Na + (aq) + I (aq)] I 2 (s) + 2[Na + (aq) + Cl (aq)] Cl 2 (g) + 2I (aq) I 2 (s) + 2Cl (aq) Kebanyakan reaksi antara dua senyawa dalam larutan aquo, ionion positif dan ionion negatif muncul mengganti pasangannya untuk membentuk dua senyawa baru, dengan tidak merubah bilangan oksidasi. Reaksi semacam ini dinamakan reaksi metatesis. Persamaan reaksi metatesis secara umum digambarkan sebagai: AX + BY AY + BX dimana A dan B adalah ionion posotif, sementara X dan Y adalah ionion negatif. Sebagai contoh, ketika kita mencampur larutan perak nitrat dan natrium klorida, maka dihasilkan perak klorida padat dan natrium nitrat yang larut dalam air. AgNO 3 (aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO 3 (aq) Reaksi metatesis adalah hasil dari pemindahan ionion dalam larutan. Pemindahan ionion ini dapat dibayangkan dari gaya gerak agar reaksi terjadi. Pemindahan ionion dapat terjadi dalam tiga cara,

15 yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi tiga tipe reaksi metatesis, yaitu: 1. Pembentukan molekul nonterionisasi secara dominan (lemah dan nonelektrolit) dalam larutan; contoh umum adalah produk nonelektrolit dari air. 2. Pembentukan padatan tak larut, sebagai endapan (yang terpisah dari larutan) 3. Pembentukan gas (yang terlibat dari larutan) 1. Reaksi Asam Basa (Netralisasi): Pembentukan Nonelektrolit Reaksi asam basa merupakan jenis reski kimia yang sangat penting. Kebanyakan reaksi asam basa terjadi di alam dalam tumbuhan dan binatang. Banyak asam dan basa merupakan senyawa esensial dalam sosial industri. Sebagai contoh, ekitar 350 poud asam sulfat, H 2 SO 4, dan sekitar 135 pound ammonia, NH 3, dibutuhkan untuk mendukung kehidupan di Amerika per tahun. Reaksi asam dengan logam hidroksida menghasilkan garam dan air. Reaksi semacam ini dinamakan rekasi netralisasi karena sifat khas dari asam dan basa yang ternetralisasi. Dalam hampir semua reaksi netralisasi, gaya gerak adalah penggabungan H + (aq) dari asam dan OH (aq) dari basa (atau basa tambah air) untuk membentuk molekul air. Mari kita lihat reaksi asam klorida, HCl(aq), dengan natrium hidroksida aquo, NaOH. HCl adalah asam kuat dan NaOH adalah basa kuat. Hasil reaksi asam dan basa, itu adalah garam natrium klorida, NaCl. Garam itu mengandung kation dari basa, Na +, dan anion dari asam, Cl. NaCl adalah garam larut HCl(aq) + NaOH(aq) H 2 O(l) + NaCl(aq) [H + (aq) + Cl (aq)] + [Na + (aq) + OH (aq)] H 2 O(l) + [Na + (aq) + Cl (aq)] H + (aq) + OH (aq) H 2 O(l) Persamaan reaksi ionik bersih untuk semua reaksi asam kuat dengan basa kuat membentuk garam larut dan air. H + (aq) + OH (aq) H 2 O(l) Contoh soal: Reaksi netralisasi, prediksikan produk reaksi antara HI(aq) dan Ca(OH) 2! Tuliskan persamaanpersamaan reaksi dari satuan rumus, ionik total, dan ionik bersih! Solusi: Reaksi di atas adalah reaksi netralisasi asam basa; produk reaksi adalah air dan garam yang mengandung kation basa, Ca 2+ (aq), dan anion asam, I (aq); CaI 2 adalah garam larut. HI adalah asam kuat dan Ca(OH) 2 adalah basa kuat, serta CaI 2 adalah garam larut, sehingga persamaan reaksinya dapat ditulis: 2HI(aq) + Ca(OH) 2 (aq) 2H 2 O(l) + CaI 2 (aq) [H + (aq) + I (aq)] + [Ca 2+ (aq) + 2OH (aq)] 2H 2 O(l) + [Ca 2+ (aq) + 2I (aq)] Ionion spektator dapat dieliminasi, sehingga persamaan reaskinya menjadi: 2H + (aq) + 2OH (aq) 2H 2 O(l)

16 Reaksi di atas dibagi 2, menghasilkan: H + (aq) + OH (aq) H 2 O(l) Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat juga menghasilkan garam dan air, tetapi ada perbedaan signifikan dalam persamaan reaksi setimbang karena asam hanya terionisasi sedikit. Contoh soal: Tulislah persamaanpersamaan reaksi satuan rumus, ionik total, dan ionik bersih untuk reaksi asam asetat dengan kalium hidroksida! Solusi: Reaksi netralisasi melibatkan logam hidroksida menghasilkan garam dan air. CH 3 COOH adalah asam lemah, sehingga dapat ditulis sebagai satuan rumus. KOH adalah basa kuat dan CH3COOK adalah garam larut, sehingga kedua bentuk ionik dapat ditulis: CH 3 COOH(aq) + KOH(aq) H 2 O(l) + CH 3 COOK(aq) CH 3 COOH(aq) + [K + (aq) + OH (aq)] H 2 O(l) + [K + (aq) + CH 3 COO (aq)] Ionion spektator dapat dieliminasi, sehingga persamaan reaskinya menjadi: CH 3 COOH(aq) + OH (aq) H 2 O(l) + CH 3 COO (aq) Reaksi asama monoprotik lemah dengan basa kuat akan dapat membentuk garam larut yang dapat digambarkan persamaan reaksi umumnya sebagai berikut: HA(aq) + OH (aq) H 2 O(l) + A (aq) dimana HA mengambarkan asam lemah, dan A menggambarkan ionnya. 2. Reaksi Pengendapan Dalam reaksi pengendapan padatan tak larut, endapan terbentuk dan kemudian menempati di luar dari larutan. Gaya gerak untuk reaksi ini adalah tarikmenarik yang kuat antara kation dan anion, yang memindahkan ionion dari larutan dengan pembentukan endapan. Gigi dan tulang kita terbentuk oleh reaksi pengendapan yang lambat, dimana kalsium fisfat, Ca(PO3)4 terdeposit dalam sususan geometri yang benar. Contoh reaksi pengendapan adalah pembentukan timbal(ii) kromat yang berwarna kuning terang ketika dicampur larutan dari senyawa ionik larut, timbal(ii) nitrat, dan kalium kromat (gambar 3.. ). Produk lain dari reaksi ini adalah KNO3, garam ionik yamg larut. Persamaan reaksinya adalah Pb(NO 3 ) 2 (aq) + K 2 CrO 4 (aq) PbCrO 4 (s) + 2KNO 3 (aq) [Pb 2+ (aq) + 2NO 3 (aq)] + [2K + (aq) + CrO 4 2 (aq) PbCrO 4 (s) + 2[K + (aq) + NO 3 (aq)] [Pb 2+ (aq) + CrO 4 2 (aq) PbCrO 4 (s)

17 Gambar 3.3. Reaksi pengendapan. Ketika larutan K2CrO4 ditambahkan ke larutan aquo Pb(NO 3 ) 2, maka senyawa kuning PbCrO 4 terbentuk. Larutan yang dihasilkan mengandung ionion K + dan NO 3 yang merupakan ion dari KNO 3. Reaksi pengendapan lain yang penting adalah melibatkan pembentukan karbonat tak larut. Deposit batu kapur kebanyakan mengandung kalsium karbonat, CaCO 3, meskipun banyak juga mengandung magnesium karbonat, MgCO 3, dalam jumlah yang signifikan. Mari kita selidiki campuran larutan aquo dari natrium karbonat, Na 2 CO 3, dan kalsium klorida, CaCl 2! Na 2 CO 3 dan CaCl 2 adalah senyawa ionik yang larut. Pada saat pencampuran, larutan yang dihasilkan mengandung empat ion, yaitu Na + (aq), Cl (aq), CO 3 2 (aq), Ca 2+ (aq) Satu pasang ion Na + dan Cl tidak dapat membentuk senyawa yang tak larut. Mari kita mencari pasangan ion yang dapat membentuk senyawa tak larut! Penggabungan ion Ca 2+ dan ion CO 3 2 membentuk CaCO 3 tak larut. Persamaan reaksinya sebagai berikut: Na 2 CO 3 (aq) + CaCl 2 (aq) CaCO 3 (s) + 2NaCl(aq) [2Na + (aq) + CO 3 (aq)] + [Ca 2+ (aq) + 2Cl (aq) CaCO 3 (s) + 2[Na + (aq) + Cl (aq)] CO 3 (aq)] + Ca 2+ (aq) CaCO 3 (s) Contoh soal: Apakah akan terbentuk endapan ketika larutan aquo dari Ca(NO 3 ) 2 dan NaCl dicampur dengan konsentrasi yang masuk akal? Tuliskan persamaan reaksinya! Solusi: Ca(NO 3 ) 2 dan NaCl adalah senyawa yang larut. Kita dapat menggunakan petunjuk kebolehlarutan untuk menentukan apa saja produk yang mungkin yang tidak larut. Pada saat pencampuran, larutan yang dihasilkan akan mengandung empat ion, yaitu: Na + (aq), Cl (aq), NO 3 (aq), Ca 2+ (aq) Penggabungan ionion itu akan menghasilkan CaCl 2 dan NaNO 3. Berdasarkan petunjuk kebolehlarutan bahwa CaCl 2 dan NaNO 3 tak larut. Oleh karena itu, tidak ada endapan yang terbentuk dalam larutan

18 ini. Pertanyaan: Akankah terbentuk endapan ketika larutan aquo dari CaCl 2 dan K 3 PO 4 dicampur dengan konsentrasi yang masuk akal? Tuliskan persamaanpersamaan reaksi setimbang dari satuan rumus, ionik total, dan ionik bersih! 3. Reaksi Pembentukan Gas Pembentukan gas tak larut atau agak larut memberikan suatu gaya gerak terhadap reaksi tipe ketiga, yaitu reaksi metatesis, yang dikenal sebagai reaksi pembentukan gas. Gas umum yang sangat larut dalam air hanyalah HCl(g) dan NH 3 (g). Sementara, semua gas lainnya cukup tak larut sebagai gaya yang mendorong suatu reaksi agar berlanjut jika gasgas itu terbentuk sebagai produk reaksi. Sebagai contoh, ketika sama klorida ditambahkan kalsium karbonat padat, maka reaksi yang terjadi adalah asam karbonat (asam lemah) sebagai produk reaksi. 2HCl(aq) + CaCO 3 (s) H 2 CO 3 (aq) + CaCl 2 (aq) 2[H + (aq) + Cl (aq)] + CaCO 3 (s) H 2 CO 3 (aq) + [Ca 2+ (aq) + 2Cl (aq)] 2H + (aq) + CaCO 3 (s) H 2 CO 3 (aq) + Ca 2+ (aq) Panas yang dihasilkan pada reaksi di atas menyebabkan dekomposisi termal H 2 CO 3 menjadi gas CO 2 dan air. H 2 CO 3 (aq) CO 2 (g) + H 2 O(l) Kebanyakan gelembung CO 2 keluar, dan reaksi terus berlangsung hingga sempurna (dengan respek terhadap pereaksi pembatas). Pengaruh bersih yang timbul adalah pengkonversian jenis ion tertentu menjadi molekul nonterionisasi dari gas (CO 2 ) dan air. 2HCl(aq) +CaCO 3 (s) CO 2 (g) + H 2 O(l) + CaCl 2 (aq) Gambar 3.4. Kapur papan tulis hitam adalah umumnya sebagai CaCO 3. Gelembunggelembung CO 2 tampak jelas terlihat ketika CaCO 3 dari kapur bereaksi dengan HCl. Garamgaram yang mengandung ion sulfit, SO 3 2, bereaksi dengan asam dengan cara yang sama untuk membentuk gas sulfur dioksida, SO 2 (g).

19 SO 3 2 (aq) + 2H + (aq) SO 2 (g) + H 2 O(l) Kebanyakan garam sulfida bereaksi dengan asam untuk membentuk gas hidrogen sulfida, H 2 S. Kelarutan yang rendah dari H 2 S dalam air membantu reaksi terus berlanjut. MnS(s) + 2HCl(aq) MnCl 2 (aq) + H 2 S(g)

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Tata Nama Senyawa Kimia

Tata Nama Senyawa Kimia ~CO2 = KARBONDIOKSIDA ~NaCl = NATRIUM KLORIDA ~CH3COOH = CUKA / ASAM ASETAT ~H2SO4 = ASAM SULFAT ~Na2CO3 = NATRIUM KARBONAT ~MgCO3 = MAGNESIUM KARBONAT ~NaOH = NATRIUM KARBONAT ~(NH4)2SO4 = AMONIUM SULFAT

Lebih terperinci

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya BAB 4 TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS) BAB VI REAKSI REDUKSIOKSIDASI (REAKSI REDOKS) Telah dipelajari bahwa persamaan reaksi kimia menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atomatom sebelum reaksi sama

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 1 LOGO Analisis Kation 2 Klasifikasi Kation Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari: Klorida (asam klorida) Sulfida, (H 2

Lebih terperinci

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

REAKSI OKSIDASI REDUKSI BAB 6 REAKSI OKSIDASI REDUKSI Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA 1. Konsep Reduksi Oksidasi (Redoks) No Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi 1 reaksi penambahan oksigen reaksi pengurangan oksigen 2 peristiwa pelepasan elektron Contoh : Cu Cu

Lebih terperinci

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

REAKSI OKSIDASI REDUKSI 6 REAKSI KSIDASI REDUKSI A. PENGERTIAN REDUKSI-KSIDASI B. ATURAN BILANGAN KSIDASI C. KSIDATR DAN REDUKTR D. REAKSI AUTREDKS (DISPRPRSI) E. PENERAPAN REAKSI REDKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI F. TATA NAMA

Lebih terperinci

Asam + Oksida Basa Garam + air

Asam + Oksida Basa Garam + air MODUL JENIS - JENIS REAKSI dalam LARUTAN Jenis-Jenis reaksi antara lain : Reaksi Asam dan Basa Reaksi pendesakan logam Reaksi Metatesis ( Dekomposisi ) A. PENGGARAMAN Jenis-jenis Reaksi penggaraman : 1.

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan

Lebih terperinci

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu Tata Nama Senyawa Kimia Bagaimana menyebutkan nama senyawa berdasrkan komponen penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus?dulu,senyawa dinamakan sesuai asal ditemukannya,misalnya,asam

Lebih terperinci

MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. 1. Menentukan nama senyawa

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR

TES PRESTASI BELAJAR TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : selasa/8 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa LOGO Analisis Kation Golongan V Gol. Sisa By Djadjat Tisnadjaja 1 Golongan kelima Magnesium, natrium, kalium dan amonium Tidak ada reagensia umum untuk kation-kation golongan ini Kation-kation gol kelima

Lebih terperinci

kimia TATA NAMA SENYAWA I

kimia TATA NAMA SENYAWA I K-13 Kelas X kimia TATA NAMA ENYAWA I Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara senyawa biner dan poliatomik. 2. Memahami

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM Sekolah : SMAN 16 SURABAYA Mata pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ******************************************************************************

Lebih terperinci

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia TATA NAMA SENYAWA Tata Nama Senyawa Senyawa Anorganik Senyawa Organik Senyawa biner Senyawa Poliatomik Senyawa Asam Senyawa Basa Logam - Nonlogam Nonlogam- Nonlogam

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI A. RUMUS KIMIA B. TATA NAMA SENYAWA ANRGANIK C. PERSAMAAN REAKSI Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi dua bagian masing-masing

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi 1. Standar Komptensi 2. Kompetensi Dasar : 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi : 3.2 Menjelaskan

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

Bab 4. Reaksi dalam Larutan Berair

Bab 4. Reaksi dalam Larutan Berair Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut.

Lebih terperinci

LOGO Analisis Kation

LOGO Analisis Kation LOGO Analisis Kation Golongan IV 1 Golongan kation ke empat Barium, Strontium dan Kalsium Reagensia golongan: larutan amonium karbonat 1 M Reagensia memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis: CO 3 +

Lebih terperinci

Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi TUJUAN PEMBELAJARAN Sumber: Encarta 2005 Asam klorida sering digunakan untuk menguji material yang mengandung kalsium karbonat. Kalsium karbonat dengan asam

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah.

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah. Soal dan Pembahasan Reaksi Redok 20 butir Pilihan ganda 1. H 2 S dapat dioksidasi oleh KMnO 4 menghasilkan antara lain K 2 SO 4 dan MnO 2. Dalam reaksi tersebut setiap mol H 2 S melepaskan. A. 2 mol elektron

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut. II. DASAR TEORI Dua langkah utama

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia MAKALAH KIMIA Tata Nama Senyawa Kimia DI S U S U N OLEH X.1 2015/2016 SMA NEGERI 2 BANTAENG KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION BY : Djadjat Tisnadjaja Golongan ketiga Besi (II) dan (III), Alumunium, Kromium (III) dan (VI), nikel, kobalt, Mangan (II) dan (VII) serta Zink Djadjat Tisnadjaja,

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 A. Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi secara bersamaan. Zat yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH

Lebih terperinci

Reaksi dalam Larutan Encer (Reactions in Aqueous Solution) Abdul Wahid Surhim 2014

Reaksi dalam Larutan Encer (Reactions in Aqueous Solution) Abdul Wahid Surhim 2014 Reaksi dalam Larutan Encer (Reactions in Aqueous Solution) Abdul Wahid Surhim 2014 Molaritas Sasaran Pembelajaran Elektrolit dan non-elektrolit Persamaan kimia Menuliskan persamaan molekul, ion, dan net

Lebih terperinci

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia 1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII 1. Suatu larutan diperoleh dari melarutkan 6 gram urea (Mr= 60) dalam 1 liter air. Larutan yang lain diperoleh dari melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 liter air.

Lebih terperinci

Menuliskan nama senyawa kimia

Menuliskan nama senyawa kimia 81 Bab 6. Stoikiometri Standar Kompetensi Memahami terjadinya ikatan kimia Memahami konsep mol Kompetensi Dasar Menuliskan nama senyawa kimia Menjelaskan konsep mol Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal : 1 Juli 2016 Berlaku RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII/ Gasal

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion

Lebih terperinci

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY DASAR-DASAR ANALISIS KIMIA Oleh : Regina Tutik Padmaningrum, M.Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta regina_tutikp@uny.ac.id Klasifikasi Analisis Analisis merupakan suatu bidang

Lebih terperinci

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya GOLONGAN IIA Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Unsur-unsur golongan IIA adalah : Unsur Simbol Konfigurasi elektron Beryllium Be

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI Tanggal Percobaan : 5 Oktober 2006 Shift : Kamis Pagi Kelompok : 4.3. A Disusun Oleh : Aulia Qiranawangsih (16606227)

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa kristal molekul sederhana: P 4, S 8 Berupa gas diatomik: Cl

Lebih terperinci

Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia.

Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia. Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia siti_marwati@uny.ac.id Klasifikasi Analisis Anion Anion Kelas A: -proses yang melibatkan identifikasi produkproduk yang mudah menguap

Lebih terperinci

Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur:

Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur: Bab ini merupakan bagian penting dari Kimia. Rumus kimia sebagai salah satu sifat kimia yang telah disinggung pada bab terdahulu akan dibahas lebih jauh. Sementara lambang atom yang telah dibahas di Bab

Lebih terperinci

Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori Asam-Basa Arrhenius Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

MODUL 4. Peranan Elektrolit dalam Tubuh

MODUL 4. Peranan Elektrolit dalam Tubuh MODUL 4 MODUL 4 Peranan Elektrolit dalam Tubuh i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron

Lebih terperinci

Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4.

Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4. Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4 siti_marwati@uny.ac.id Golongan I - Membentuk endapan jika direaksikan dengan asam klorida encer - Pb 2+, Hg 2 2+, Ag + Tidak bereaksi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF Disusun Oleh : Prima W. Subagja 41204720109035 UNIVERSITAS NUSA BANGSA MIPA KIMIA 2010 ANALISIS KATION A. TUJUAN Mengidentifikasi suatu unsur kimia dalam cuplikan

Lebih terperinci

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA 1. Tulis persamaan molekul yang seimbang untuk reaksi antara KMnO 4 dan KI dalam larutan basa. Kerangka reaksi ionnya adalah MnO 4 (aq) + I 2 (aq) MnO 4 2 (aq)

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume

Lebih terperinci

b. Ruas yang kurang H maka ditambah H 2 O. untuk suasana basa: a. Ruas yang kurang O maka ditambah OH - ( tetapi koefisien OH - langsung dikali 2)

b. Ruas yang kurang H maka ditambah H 2 O. untuk suasana basa: a. Ruas yang kurang O maka ditambah OH - ( tetapi koefisien OH - langsung dikali 2) Cara Perubahan Bilangan Oksidasi 1. Tentukan bilangan oksidasi dari atom yang mengalami kenaikan biloks (oksidasi) dan penurunan biloks (reduksi). 2. Setarakan (samakan) nilai kenaikan dan penurunan biloks

Lebih terperinci

Oksidasi dan Reduksi

Oksidasi dan Reduksi Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-T01 (soal) Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145

Lebih terperinci

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8 1. Pada suatu suhu tertentu, kelarutan PbI 2 dalam air adalah 1,5 x 10-3 mol/liter. Berdasarkan itu maka Kp PbI 2 adalah... A. 4,50 x 10-9 B. 3,37 x 10-9 C. 6,75 x 10-8 S : PbI 2 = 1,5. 10-3 mol/liter

Lebih terperinci

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na. 20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

Volume gas oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut pada keadaan standart adalah. (Mr propana = 44)

Volume gas oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut pada keadaan standart adalah. (Mr propana = 44) 1. Suatu unsut terletak pada periode ke-3 golongan IIIA, konfigurasi elektron unsur tersebut adalah... A. 1s 2 2s 2 2p 1 B. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 C. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 D. 1s 2 2s 2 2p 6 3d 10 4s 2

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks) 97 Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi pokok : Konsep Redoks Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 KOMPETISI KIMIA NASIONAL 2017

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 KOMPETISI KIMIA NASIONAL 2017 1. Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16, 19. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah a. A dan D d. D dan C b. C dan E e. A dan B c. B dan E Jawaban : b ikatan ion

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL Larutan senyawa di bawah ini dalam air bersifat elektrolit kuat, kecuali... a. NaOH c. HCl e. Ba(OH) 2 b. H 2 SO 4 e.

LEMBARAN SOAL Larutan senyawa di bawah ini dalam air bersifat elektrolit kuat, kecuali... a. NaOH c. HCl e. Ba(OH) 2 b. H 2 SO 4 e. LEMBARAN SOAL 13 Mata Pelajaran : KMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci