Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur:"

Transkripsi

1 Bab ini merupakan bagian penting dari Kimia. Rumus kimia sebagai salah satu sifat kimia yang telah disinggung pada bab terdahulu akan dibahas lebih jauh. Sementara lambang atom yang telah dibahas di Bab 3 akan menjadi dasar penulisan rumus kimia suatu zat. Pemahaman terhadap rumus kimia akan memudahkan pemahaman pada bab-bab selanjutnya; rumus kimia memiliki aplikasi penting terutama dalam penulisan persamaan reaksi dan dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan perhitungan kimia. Oleh karena itu siapkan waktu dan perhatian khusus; pemahaman baru akan digapai hanya jika disertai dengan latihan menyelesaikan soal-soal di akhir bab. A. RUMUS KIMIA ZAT Zat meliputi unsur dan senyawa. Rumus kimia zat bergantung pada jenis partikel yang membangun zat itu dan harus menggambarkan sifat zat yang bersangkutan. Rumus kimia merupakan salah satu sifat kimia yang berperan penting dalam ilmu kimia. Oleh karenanya beberapa aturan dalam menyatakan rumus kimia zat yang telah disepakati harus dipatuhi. 1. Rumus Kimia Unsur Rumus kimia unsur umumnya sama dengan lambang atomnya. Contoh: Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur: karbon C C besi Fe Fe tembaga Cu Cu seng Zn Zn dst. Catatan: Jika hafal nama unsur dan lambang atomnya, maka dengan sendirinya akan diketahui pula rumus kimia unsur itu. Rumus kimia unsur ini sangat berguna pada pembahasan persamaan reaksi. Hanya ada beberapa unsur yang tidak selalu demikian. Unsur-unsur seperti ini di antaranya ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Beberapa Unsur dan Pengecualian Rumus Kimianya Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur (*): Wujud: hidrogen H H 2 gas nitrogen N N 2 gas oksigen O O 2 gas fluor F F 2 gas klor Cl Cl 2 gas 42

2 Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur (*): Wujud: brom Br Br 2 cair iod I I 2 padat fosfor P P 4 padat sulfur S S 8 padat (*) Rumus kimia unsur untuk kelompok unsur ini sering disebut sebagai rumus molekul unsur. Tabel 4.1 erat hubungannya dengan bagan yang diperlihatkan pada Gbr (halaman 45) karena saling memperjelas satu sama lain. CATATAN: Tabel 3.2 dan 4.1 merupakan kunci penting untuk memperkirakan rumus kimia unsur. Semua unsur, rumus kimianya sama dengan lambang atomnya; kecuali unsur-unsur yang tertera pada tabel Rumus Kimia Senyawa Pada bab 3, Dalton telah menyatakan bahwa molekul terbentuk sebagai hasil penggabungan kimia dari atom-atom. Juga telah dikemukakan bahwa senyawa dibangun dari partikelpartikel kecil yang disebut molekul senyawa. Hanya molekul-molekul senyawa ini terbentuk dari hasil penggabungan kimia dari atom-atom yang berbeda jenisnya. Karena senyawa merupakan gabungan dari beberapa unsur tak-sejenis, maka lambang molekulnya pun merupakan kumpulan lambang/tanda atom unsurnya. Lambang molekul senyawa dengan sendirinya menjadi rumus kimia senyawa atau umumnya disebut sebagai rumus molekul senyawa. Tabel 4.2 dapat memperjelas hal ini. Tabel 4.2 Nama, Jenis Molekul, Lambang Molekul, Rumus Kimia, dan Rumus Molekul dari Beberapa Senyawa. Senyawa Karbon monoksida karbon dioksida air amoniak alkohol glukosa Molekul Senyawa Terbentuk dari 1 atom C, dan 1 atom O Terbentuk dari 1 atom C, dan 2 atom O Terbentuk dari 2 atom H, dan 1 atom O. Terbentuk dari 1 atom N, dan 3 atom H. Terbentuk dari 2 atom C, 6 atom H, dan 1 atom O. Terbentuk dari 6 atom C, 12 atom H, dan 6 atom O. Lambang Molekul CO Rumus Kimia Senyawa (Rumus Molekul Senyawa) CO CO 2 CO 2 H 2 O H 2 O NH 3 NH 3 C 2 H 6 O C 2 H 6 O C 6 H 12 O 6 C 6 H 12 O 6 43

3 Rumus molekul suatu senyawa ditetapkan berdasarkan pengujian komposisi unsur-unsur yang menyusunnya, dan dari hasil ini selanjutnya ditetapkan rumus perbandingan jumlah atom -nya yang disebut rumus empirik. Di alam sering ditemukan ada 2 senyawa dengan rumus molekul berbeda tetapi keduanya memiliki rumus empirik yang sama. Contoh berikut yang memperlihatkan hubungan rumus empirik dan rumus molekul adalah: Perbandingan jumlah atom Rumus Empirik Rumus Molekul H : O = 2 : 1 H 2 O H 2 O N : O = 1 : 2 NO 2 NO 2 ; N 2 O 4 C : H = 1 : 2 CH 2 C 2 H 4 ; C 3 H 6 ; C 4 H 8 ; C 5 H 10 ; dst. Tampak bahwa, ada beberapa senyawa mempunyai rumus empirik yang sama. Terhadap rumus empirik seperti ini harus dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan rumus molekul senyawa mana yang dimaksud. Hal ini akan dijelaskan pada bagian lain. Yang penting dari hubungan di atas adalah bahwa dari 2 jenis unsur dapat dibentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Sederetan senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur selalu mempunyai rumus empirik yang sama. Di samping itu, sebagai contoh, C dan O dapat membentuk lebih dari 2 jenis senyawa dengan rumus, yaitu CO dan CO 2 ; hanya kedua senyawa ini masing-masing memiliki rumus empirik yang sekaligus merupakan rumus molekulnya. Telah disebutkan pada bab lalu bahwa di alam terdapat lebih dari 110 unsur, maka dapat dibayangkan betapa banyaknya senyawa di alam ini. Banyak senyawa telah tersedia di alam; jadi alamlah yang membentuk senyawa itu (disebut senyawa alami). Di samping senyawa alami, dikenal pula senyawa buatan (senyawa sintetis). Senyawa pemberi rasa, bau, warna yang berasal dari alam, kini telah dapat dibuat secara sintesis. Karet, serat, plastik, batu permata, dsb. juga dapat dibuat secara sintetis. B. PERSAMAAN REAKSI Mengapa kita harus belajar hal-hal yang sulit seperti harus menguasai rumus kimia unsur dan senyawa? Uraian berikut memperlihatkan salah satu kegunaan penting dari rumus kimia. Perhatikanlah 2 pernyataan di bawah ini. Pernyataan 1 (dengan menggunakan lambang kata) arang (karbon) dibakar (bereaksi dengan oksigen) menghasilkan gas karbon dioksida Pernyataan 2 (dengan menggunakan lambang kimia) C + O 2 CO 2 1. Definisi Persamaan Reaksi Pernyataan 1 dan pernyataan 2 mengandung pengertian yang sama. Namun harus diakui bahwa pernyataan 2 lebih singkat dan praktis, bahkan memperlihatkan suatu hubungan (suatu persamaan) antara zat asal (kiri panah) dan zat baru (kanan panah). Jadi rumus kimia dapat digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa kimia yang terjadi di sekitar kita. 44

4 Pernyataan singkat tentang sebuah perubahan kimia dengan menggunakan rumus kimia atau simbol kimia dinamakan persamaan reaksi kimia, atau persamaan reaksi. Persamaan reaksi merupakan pernyataan singkat tentang suatu perubahan kimia dengan menggunakan rumus kimia atau simbol kimia. Sebuah persamaaan reaksi terdiri dari 2 suku, yaitu: suku kiri; sebagai zat-zat yang bereaksi (disebut pereaksi), dan suku kanan; sebagai zat baru hasil reaksi (disebut hasil reaksi). 2. Syarat persamaan reaksi Sebuah persamaan reaksi telah dinyatakan secara benar dan mencirikan peristiwanya, antara lain bila: (1) kedua suku memperlihatkan kesamaan jenis atom, dan (2) kedua suku memperlihatkan kesamaan jumlah atom sejenis. C + O 2 CO 2 suku kiri suku kanan (1) Kedua suku memiliki kesamaan jenis atom, yaitu C & O (2) Kedua suku memiliki kesamaan jumlah atom sejenis: suku kiri : ada 1 atom C; dan 2 atom O suku kanan : ada 1 atom C; dan 2 atom O Dengan demikian persamaan reaksi di atas telah memenuhi persyaratan sebuah persamaan reaksi yang benar (setara). 3. Penyetaraan Persamaan Reaksi Perhatikan sebuah contoh persamaan reaksi di bawah ini. Fe + O 2 Fe 2 O 3 Persamaan reaksi ini kedua sukunya baru memenuhi: kesamaan jenis atom, tetapi jumlah atom sejenisnya belum sama. CARA MENYETARAKANNYA : Tetapkan dulu rumus kimia yang paling kompleks sebagai acuan. Untuk ini kita pilih Fe 2 O 3 Fe + O 2 Fe 2 O 3 Atom Fe: [1] x 2 [2] Diperoleh: 2 Fe + O 2 Fe 2 O 3 Atom O: [2] x 1½ [3] Diperoleh: 2 Fe + 1½ O 2 Fe 2 O 3 x 2 (untuk pembulatan) Diperoleh: 4 Fe + 3 O 2 2 Fe 2 O 3 (Persamaan reaksi ini telah setara.) 45

5 4. Koefisien Reaksi Bilangan yang terlibat dalam penyetaraan sebuah persamaan reaksi disebut koefisien persamaan reaksi atau koefisien reaksi. Untuk reaksi: 4 Fe + 3 O 2 2 Fe 2 O 3, koefisien reaksinya berturut-turut adalah 4, 3, dan 2. Latihan 4.1. Periksalah apakah persamaan reaksi berikut setara, dan kemudian tetapkan koefisien reaksinya. a. S O 2 4 SO SO b. Al 2O H 2O 2 Al(OH) 3 5. Arti Persamaan Reaksi Setelah memenuhi persyaratan setara, barulah sebuah persamaan reaksi memberikan arti secara kuantitatif, yaitu persamaan reaksi dapat menunjukkan hubungan perubahan kuantitatif antar zat-zat yang terlibat dalam persamaan. Jadi koefisien reaksi memiliki fungsi penting pada sebuah persamaan reaksi. Penjelasan lebih jauh tentang hal ini akan dibahas pada bab selanjutnya. Di samping beberapa ketentuan di atas, pada persamaan reaksi biasanya disertai beberapa tambahan keterangan untuk memperjelas reaksi yang bersangkutan. Keterangan tambahan ini bergantung pada sifat kejelasan reaksi yang dituntut dari pokok pembahasan yang dibicarakan. Jadi tidak harus selalu disertakan dalam penulisan persamaan reaksi. Penulisan persamaan reaksi yang dilengkapi dengan beberapa keterangan tambahan dicontohkan seperti di bawah ini. a. Wujud Zat Zat-zat yang terlibat reaksi biasanya dilengkapi dengan keterangan wujud atau fasanya. Simbol wujud yang diterapkan adalah: (s) solid ; menyatakan bahwa zat itu berwujud padat atau kristal; kadang-kadang untuk kristal dapat digunakan simbol: (c). (l) liquid ; menyatakan bahwa zat itu berwujud cair. (g) gas ; menyatakan bahwa zat itu berwujud gas (aq) aqueous ; menyatakan bahwa zat itu dalam keadaan terlarut dalam pelarut air; jika terlarut dalam pelarut amoniak diberi simbol (am); dalam pelarut CCl 4 ditulis (CCl 4). Contoh penerapan: C(s) + O 2 (g) CO 2 (g) S 8 (s) + 10 O 2 (g) 4 SO 2 (g) + 4 SO 3 (g) Al 2 O 3 (s) + 3 H 2 O(l) 2 Al(OH) 3 (aq) Ca(OH) 2 (aq) + H 2 SO 4 (aq) CaSO 4 (s) + 2 H 2 O(l) 46

6 b. Kalor reaksi Perubahan energi selalu menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang melepaskan dan ada pula yang menyerap energi panas (kalor). Selain itu ada beberapa reaksi kimia berlangsung karena adanya energi cahaya (berupa sinar UV atau sinar lainnya), atau oleh adanya energi listrik. Contoh penerapan: C(s) + O 2 (g) CO 2 (g) + kalor CaCO 3 (s) + kalor CaO(s) + CO 2 (g)* CH 4 (g) + Cl 2 (g) + sinar uv CH 3 Cl(g) + HCl(g) H 2 O(l) En. listrik c. Zat pemercepat Reaksi ada yang berlangsung cepat dan berlangsung amat lambat. Reaksi yang terakhir ini dapat dipercepat dengan menambahkan zat pemecepat yang disebut katalis. Katalis ini tidak mengalami perubahan dan dapat diperoleh kembali di akhir reaksi. Contoh penerapan: MnO2 2 H 2 O 2 (l) 2 H 2 O(l) + O 2 (g) N 2 (g) + 3 H 2 (g) CO(g) + 3 H 2 (g) 6. Penyetaraan secara Aljabar Di samping cara yang dikemukakan di atas, penyetaraan persamaan reaksi dapat juga dilakukan dengan cara lain, yakni cara aljabar. Cara ini tidak begitu penting; disajikan hanya untuk menunjukkan sebagai salah satu cara penyetaraan. Sebelum melakukan penyetaraan selalu terlebih dahulu diperiksa apakah jenis atom yang terlibat di kedua suku sudah sama. Berikut adalah contoh penyetaraan cara aljabar (menggunakan persamaan matematis). Diketahui sebuah persamaan reaksi belum setara: NaOH + Cl 2 NaCl + NaClO 3 + H 2O Setarakanlah persamaan reaksi tersebut. Penyelesaian: Menyetarakan persamaan reaksi berarti menetapkan koefisien reaksi. Misalkan koefisien reaksi itu seperti berikut: NaOH + a Cl 2 b NaCl + c NaClO 3 + d H 2 O Karena melibatkan 4 jenis atom (Na, O, H, Cl) berarti akan melibatkan 4 persamaan matematis. Persamaan matematis ini diperoleh melalui penyamaan suku kiri dan suku kanan untuk setiap jenis atom. Diperoleh: Na: 1 = b + c O: 1 = 3c + d 2 H 2 (g) + O 2 (g) * Dapat ditulis sebagai: CaCO 3(s) CaO(s) + CO 2(g) Fe Ni (pers. 1) (pers. 2) 2 NH 3 (g) CH 4 (g) + H 2 O(g) H: 1 = 2d Cl: 2a = b + c (pers. 3) (pers. 4) 47

7 Kerjakan dulu persamaan yang paling sederhana! Langkah1 : 2d 1 d 1 2 Langkah 2 : 3c d 1 3c 1 1 3c 1 c Langkah 3 : b c 1 b 1 1 b b Langkah 4 : 2a b c 2a a Didapat harga-harga: a = ½ ; b = 5/6 ; c = 1/6 ; d = ½. Substitusikan pada persamaan: NaOH + a Cl 2 b NaCl + c NaClO 3 + d H 2 O; diperoleh: NaOH + ½ Cl 2 5/6 NaCl + 1/6 NaClO 3 + ½ H 2 O (pembulatan x 6), Akhirnya diperoleh: 6 NaOH + 3 Cl 2 5 NaCl + NaClO H 2 O Latihan 4.2. Setarakan persamaan reaksi berikut: a. Al + H 2SO 4 Al 2(SO 4) 3 + H 2. (Jawab: Koefisien reaksinya 2; 3; 1; 3.) b. Cu + HNO 3 Cu(NO 3) 2 + NO + H 2O. (Jawab: Koefisien reaksinya 3; 8; 3; 2; 4.) C. BEBERAPA JENIS SENYAWA Senyawa dapat dibagi menjadi senyawa anorganik dan senyawa organik. Yang termasuk senyawa organik pada umumnya adalah senyawa yang dihasilkan atau berasal dari makhluk hidup. Contoh senyawa ini adalah pati (amilum), gula, asam cuka, alkohol, bensin, minyak tanah, dst. Jadi senyawa organik pada dasarnya dapat diproduksi ulang melalui pembudi-dayaan. Sementara senyawa anorganik pada umumnya terbentuk dari unsur-unsur yang terdapat di bumi (alam) yang tak dapat diproduksi ulang; jadi jumlahnya terbatas. Kelompok unsur yang membentuk senyawa anorganik, misalnya semua logam, dan beberapa unsur bukan-logam (hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, fosfor, fluor, klor, brom, dan iod). Contoh senyawa anorganik adalah asam klorida (HCl), air (H 2 O), amoniak (NH 3 ), garam dapur (NaCl), dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas beberapa jenis senyawa anorganik biner dan tata namanya. Senyawa biner merupakan senyawa yang terbentuk dari 2 jenis atom yang berbeda. (Senyawa organik dan tata namanya akan dibahas pada bab tersendiri.) 1. Bilangan Oksidasi Unsur dan Penerapannya Rumus molekul suatu senyawa bergantung pada bilangan oksidasi (BO) dari masingmasing unsur pembentuk senyawa itu. Mengetahui (hafal) BO suatu unsur akan menudahkan penetapan rumus molekul senyawanya. Tabel 4.3 menyajikan BO beberapa unsur penting. 48

8 Tabel 4.3 Bilangan Oksidasi (BO) Beberapa Unsur Penting dalam Senyawanya BO Unsur Logam dalam Senyawanya 5, 3 : As, Sb 2,1 : Cu, Hg 2 : Mg, Ca, Sr, Ba, Zn 4,2 : Sn, Pb 4 : Si 1 : Li, Na, K, Ag 3,2 : Fe, Co, Ni 3 : Al BO Unsur Bukan-logam dalam senyawanya 7,5,3, 1 : Cl 5,4,, 3,2 : N -2 : O 7,5,3, 1 : Br, I 5, 3 : P -1 : F 6,4,-2 : S 4,2 : C +1 : H Keterangan: (1) BO yang ditulis 4,2, dst. seharusnya dibaca +4,+2. (2) BO unsur adalah 0 (misalnya BO dari H2; O2; Cl2; P4; S8; dst. berharga 0). (3) BO senyawa adalah 0 (BO H2O = 0; BO NH3 = 0; BO CO2 = 0; BO H2SO4 = 0). Berdasarkan nilai BO unsur dalam senyawanya, kita dapat menuliskan rumus molekul senyawa biner antara 2 unsur berbeda. Perhatikan beberapa contoh berikut. Contoh: (1) (2) (3) (4) BO Rumus Contoh: BO positip negatip Molekul positip negatip C O CO (5) Fe O CO2 (6) C O Fe O +1-2 H 2 O (7) H O Na Cl H 2 S (8) H S Na S Rumus Molekul FeO Fe 2 O 3 NaCl Na 2 S Pada setiap contoh, rumus molekul dapat dibentuk dari 2 unsur yang BO-nya berlawanan tanda C O Maka rumus perbandingan atom: C 2 O 2. Rumus molekulnya: CO C O Maka rumus perbandingan atom: C 2 O 4. Rumus molekulnya: CO 2. Pada contoh (1) dan (2), unsur C memiliki BO +2 dan BO +4 sedangkan unsur O memiliki BO 2. Dengan demikian unsur C dan unsur O dapat membentuk 2 jenis senyawa masing-masing dengan rumus molekul CO dan CO 2. Sementara pada contoh (5) dan (6), unsur besi dapat membentuk dua senyawa dengan rumus molekul FeO dan Fe 2 O 3. Jadi dalam hal ini, rumus molekul senyawa biner diambil dari rumus perbandingan jumlah atom yang paling sederhana. CATATAN: Bilangan oksidasi akan dibahas lebih lengkap pada bab khusus. BO unsur dalam senyawanya pada Tabel 4.3 akan diterapkan pada pembahasan berikut ini. 49

9 Latihan 4.3. Tuliskan rumus molekul yang terbentuk antara: a. kalium dan iodium d. fosfor dan hidrogen b. antimon dan oksigen e. nitrogen dan oksigen c. aluminium dan belerang 2. Oksida Dan Tata Namanya Oksida adalah senyawa yang terbentuk antara suatu unsur dan oksigen. Rumus molekul oksida dapat diperkirakan dari BO unsur yang bersangkutan (lihat Tabel 4.3). Contoh oksida: H 2 O; N 2 O 5, CO 2, P 2 O 3, Cl 2 O 7, SO 3, Na 2 O, CaO, Fe 2 O 3, PbO 2, dst. Karena unsur dapat dibedakan sebagai unsur logam dan unsur bukan-logam, maka oksida pun dapat dibedakan menjadi oksida logam dan oksida bukan-logam. Berdasarkan Tabel 4.3, maka contoh untuk kedua oksida ini adalah: Contoh oksida logam: Na 2 O, CaO, Fe 2 O 3, PbO 2, dst. Contoh oksida bukan-logam: H 2 O; N 2 O 5, CO 2, P 2 O 3, Cl 2 O 7, SO 3, dst. a. Tata Nama Oksida Bukan-logam Aturan penamaan oksida bukan-logam adalah: (awalan+nama unsur bukan-logam) (awalan+oksida) Awalan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Awalan dalam Kimia 1 = mono 6 = heksa 11 = undeka 20 = ikosa 2 = di 7 = hepta 12 = dodeka 21 = henikosa 3 = tri 8 = okta 13 = trideka 22 = dokosa 4 = tetra 9 = nona 14 = tetradeka 23 = trikosa 5 = penta 10 = deka 15 = pentadeka 24 = tetrakosa Contoh: Rumus Nama Rumus Nama CO (mono)karbon monoksida Cl 2 O diklor (mono)oksida CO 2 (di)karbon dioksida Cl 2 O 3 diklor trioksida H 2 O dihidrogen (mono)oksida Cl 2 O 5 diklor pentoksida Cl 2 O 7 diklor heptoksida Keterangan: (1) Awalan di antara dua tanda kurung dapat dihilangkan. (2) H 2 O pada keadaan kamar berwujud cair dan sering disebut air. Dengan demikian, berdasarkan pada harga BO (Tabel 4.3), kita dapat memperkirakan atau menuliskan rumus kimia oksida bukan-logam yang mungkin. 50

10 Latihan 4.4. Tuliskan rumus molekul dan nama dari oksida-oksida belerang, dan oksida-oksida nitrogen. b. Tata Nama Oksida Logam Aturan penamaan oksida logam adalah: nama unsur logam+(bo*)+oksida atau: (nama Latin unsur logam+o/i*)+(oksida) Keterangan: Tambahan (harga BO*) atau kata o/i*, bila unsur logam memiliki lebih dari sebuah harga BO. Contoh: Rumus Nama: Nama Lain: Na 2 O natrium oksida - MgO magnesium oksida - Al 2 O 3 aluminium oksida - Hg 2 O raksa(i)oksida merkuro oksida HgO raksa(ii)oksida merkuri oksida Dst. Catatan: (1) Pada raksa(i)oksida, bilangan romawi I menunjukkan harga BO Hg=+1 dalam Hg2O. (2) Oksida logam dari unsur logam ber-bo tunggal hanya memiliki sebuah nama oksida. Latihan Tuliskan rumus kimia dari kalium oksida dan ferro oksida. 2. Apa nama dari BaO dan Sb 2O Asam, Basa, Dan Tata Namanya Asam adalah senyawa yang mengandung gugus H dan dapat dilepaskan sebagai ion H +. Basa adalah senyawa yang mengandung gugus OH dan dapat dilepaskan sebagai ion OH -. Menurut batasan ini, setiap senyawa asam selalu mengadung gugus H sedangkan senyawa basa selalu mengandung gugus OH. Dengan demikian rumus kimia kedua kelompok senyawa ini pun bersifat khas termasuk aturan penamaannya. a. Tata Nama Asam Asam-asam memiliki tatanama khusus. Untuk memperjelas hal ini amatilah berbagai asam yang diberikan menurut Tabel 4.5 dan 4.6 berikut. Tabel 4.5 Beberapa Asam Non-oksi Rumus Nama Rumus Nama HF asam fluorida HCN asam sianida HCl asam klorida HCNS asam tiosianida HBr asam bromida H 2 S asam sulfida HI asam iodida 51

11 Tabel 4.6 Beberapa Asam Oksi. Rumus Nama Rumus Nama CH 3COOH asam asetat HClO asam hipoklorit HNO 2 asam nitrit HClO 2 asam klorit HNO 3 asam nitrat HClO 3 asam klorat H 2 CO 3 asam karbonat HClO 4 asam perklorat H 2 C 2 O 4 asam oksalat HBrO asam hipobromit H 2 SO 3 asam sulfit HBrO 3 asam bromat H 2 SO 4 asam sulfat HIO asam hipoiodit H 3 PO 3 asam fosfit HIO 3 asam iodat H 3 PO 4 asam fosfat HIO 4 asam periodat Keterangan: Asam nonoksi merupakan asam yang tidak mengandung unsur oksigen; sebaliknya asam oksi sebagai asam yang mengandung unsur oksigen. (Lihat juga Tabel 4.8.) b. Tata Nama Basa Basa-basa memiliki tatanama yang tidak begitu berbeda dengan nama oksidanya, yaitu hanya dengan mengganti kata oksida dengan kata hidroksida. Beberapa basa ditunjukkan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Rumus Kimia Dan Nama Beberapa Basa Rumus Nama Nama lain NH 4 OH amonium hidroksida - NaOH natrium hidroksida - KOH kalium hidroksida - Mg(OH) 2 magnesium hidroksida - Ca(OH) 2 kalsium hidroksida - Al(OH) 3 aluminium hidroksida - CuOH tembaga(i)hidroksida kupro hidroksida Cu(OH) 2 tembaga(ii)hidroksida kupri hidroksida Fe(OH) 2 besi(ii)hidroksida ferro hidroksida Fe(OH) 3 besi(iii)hidroksida ferri hidroksida Dst. Catatan: BO unsur logam berperan penting dalam memperkirakan rumus kimia dan nama dari basanya. 4. Oksida Basa, Oksida Amfoter, Dan Oksida Asam a. Oksida Basa Di muka telah dibahas oksida logam dan oksida bukan-logam. Semua oksida logam merupakan oksida basa, yakni oksida yang dapat membentuk basa dengan pelarut air. Jadi semua basa mempunyai oksida basanya, kecuali amonium hidroksida, NH 4 OH. 52

12 Reaksi: Na 2 O natrium oksida CaO kalsium oksida Sb 2 O 5 antimoni oksida + H 2 O air + H 2 O air + 5 H 2 O air 2 NaOH natrium hidroksida Ca(OH) 2 kalsium hidroksida 2 Sb(OH) 5 antimoni hidroksida Reaksi pembentukan NH 4 OH adalah NH 3 + H 2 O NH 4 OH. Semua oksida basa berwujud padat dan dapat bereaksi dengan air membentuk basa. Hampir sebagian besar basa sukar larut di dalam air, oleh karena itu larutan menjadi keruh oleh terbentuknya endapan. Hanya beberapa yang mudah larut di dalam air seperti NH 4 OH, LiOH, NaOH, KOH, Sr(OH) 2, dan Ba(OH) 2. Sedangkan Ca(OH) 2 sedikit larut dalam air. Reaksi di atas secara lengkap dapat ditulis sebagai berikut: NH 3 (g) + H 2 O(l) NH 4 OH(aq) Na 2 O(s) + H 2 O(l) 2 NaOH(aq) CaO(s) + H 2 O(l) Ca(OH) 2 (aq) Sb 2 O 5 (s) + 5 H 2 O(l) 2 Sb(OH) 5 (s) b. Oksida Amfoter Beberapa oksida-logam ada yang dapat membentuk basa maupun asam. Oksida seperti ini disebut oksida amfoter. Oksida amfoter meliputi ZnO, Al 2 O 3, SiO 2, PbO, PbO 2, SnO, SnO 2, As 2 O 3, As 2 O 5, Sb 2 O 3, dan Sb 2 O 5. Oksida amfoter beserta asam atau basanya diberikan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Unsur, Oksida, Dan Asam/Basa Amfoter Unsur Amfoter Oksida Amfoter Basa Asam Zn ZnO Zn(OH) 2 ; seng hidroksida H 2 ZnO 2 ; asam zinkat. Al Al 2 O 3 Al(OH) 3 ; aluminium hidroksida HAlO 2 ; asam aluminat. Si SiO 2 Si(OH) 4 ; silikon hidroksida H 2 SiO 3 ; asam silikat. Pb PbO Pb(OH) 2 ; plumbi hidroksida H 2 PbO 2 ; asam plumbit. PbO 2 Pb(OH) 4 ; plumbi hidroksida H 2 PbO 3 ; asam plumbat. Sn SnO Sn(OH) 2 ; stanno hidroksida H 2 SnO 2 ; asam stannit. SnO 2 Sn(OH) 4 ; stanni hidroksida H 2 SnO 3 ; asam stannat. As As 2 O 3 As(OH) 3 ; arseno hidroksida H 3 AsO 3 ; asam arsenit. As 2 O 5 As(OH) 5 ; arseni hidroksida H 3 AsO 4 ; asam arsenat. Sb Sb 2 O 3 Sb(OH) 3 ; antimono hidroksida H 3 SbO 3 ; asam antimonit. Sb 2 O 5 Sb(OH) 5 ; antimoni hidroksida H 3 SbO 4 ; asam antimonat. Catatan: Semua basa amfoter (berarti asamnya juga) tergolong sukar larut dalam air. 53

13 c. Oksida Asam Oksida bukan-logam ada yang dapat dan ada yang tidak dapat membentuk asam dengan pelarut air. Oksida bukan-logam yang dapat membentuk asam dengan pelarut air disebut oksida asam. Sebagian besar oksida asam (yang berasal dari oksida bukan logam) berwujud gas pada suhu kamar dan umumnya larut dalam air. Oleh karena itu adanya oksida-oksida asam di udara menyebabkan air murni bila terbuka menjadi bersuasana asam. Hanya tidak semua asam larut baik di dalam pelarut air (lihat Tabel 4.10 tentang sifat-sifat asam). Tabel 4.9 Beberapa Pasangan Oksida Asam dan Asamnya Oksida-asam: CO CO 2 NO 2 N 2 O 3 N 2 O 5 SO 2 SO 3 Asamnya: - H 2 CO 3 - HNO 2 HNO 3 H 2 SO 3 H 2 SO 4 Tabel 4.10 Sifat-sifat Asam. Asam berwujud padat : H 2 SiO 3 (*), H 2 C 2 O 4, H 3 AsO 3, H 3 AsO 4, H 3 SbO 3, H 3 SbO 4 (*). Asam berwujud cair : HNO 3, H 2 SO 4, H 3 PO 4. Asam berwujud gas : HF, HCl, HCN(*), CH 3 COOH(*), H 2 S(*). Asam mudah mengurai : HNO 2, H 2 CO 3, H 2 SO 3, H 2 S 2 O 3. Keterangan: 1. (*) sukar/sedikit larut dalam air. 2. Reaksi asam-asam yang mudah terurai: 2 HNO 2 (aq) H 2 O(l) + NO(g) + NO 2 (g) H 2 CO 3 (aq) H 2 O(l) + CO 2 (g) H 2 SO 3 (aq) H 2 O(l) + SO 2 (g) H 2 S 2 O 3 (aq) H 2 O(l) + SO 2 (g) + S(s) Petunjuk: Kerjakanlah latihan 3.6 sampai selesai dan benar, baru kemudian melanjutkan ke bagian materi pelajaran berikutnya. Latihan 4.6. Contoh reaksi pembentukan asam: (1) CO karbon monoksida (2) CO 2 karbon dioksida (3) N 2 O 5 dinitrogen pentoksida (4) SO 2 belerang dioksida + H 2 O 1. Apa nama senyawa berikut ini. a. H 2C 2O 4. b. Ba(OH) 2. c. HAlO 2. + H 2 O H 2 CO 3 asam karbonat + H 2 O 2 HNO 3 asam nitrat + H 2 O H 2 SO 3 asam sulfit 2. Tuliskan rumus kimia senyawa berikut: a. litium oksida. b. amonium hidroksida. c. asam bromat. 54

14 3. Mana di antara oksida berikut yang merupakan oksida basa, oksida amfoter, dan oksida asam. a. P 2O 3 b. As 2O 3 c. Co 2O 3 4. Isilah bagian kosong pada tabel-tabel di bawah ini. O 2- OH - Cl - SO 4 2- PO 4 3- H + H 2 O... H 3 PO 4 air air asam klorida K + K 2 O.. K 2 SO 4. kalium hidroksida kalium fosfat Ca 2+.. CaCl 2. Ca 3 (PO 4 ) 2 kalsium oksida Fe 2+. Fe(OH) 2... besi(ii)oksida ferro sulfat Fe 3+ Fe 2 O ferri klorida REAKSI KIMIA SEDERHANA Air merupakan pelarut universal; hampir sebagian besar zat dapat melarut ke dalam air. Oleh karena itu, sebagian reaksi-reaksi kimia banyak yang dilangsungkan dalam pelarut air. Berikut ini pembahasan beberapa jenis reaksi sederhana yang berlangsung dalam pelarut air. 1. Reaksi Asam Dan Basa asam + basa garam + air Contoh: Na OH + H Cl NaCl + H 2 O Contoh lain: 3 NaOH + H 3PO 4 Na 3PO H 2O natrium fosfat Secara lengkap reaksi ini dapat ditulis sebagai: NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H 2O(l) natrium hidroksida asam klorida natrium klorida 2. Reaksi Oksida-basa Dan Asam oksida-basa + asam garam + air Contoh: Na 2 O + 2 H Cl 2 NaCl + H 2 O Secara lengkap reaksi ini dapat ditulis sebagai: Na 2O(s) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + H 2O(l) natrium klorida Contoh lain: 3 CaO + 2 H 3PO 4 Ca 3(PO 4) H 2O kalsium fosfat (perhatikan jawaban latihan 4.6 nomor 4). 55

15 Latihan 4.7. Tuliskan persamaan reaksi berikut ini. 1. KOH(aq) + H 2SO 4(aq). 2. Padatan barium oksida dimasukkan ke dalam larutan asam nitrat. 3. Reaksi Oksida-asam Dan Basa oksida-asam + basa garam + air Contoh: (1) CO NaOH Na 2 CO 3 + H 2 O (2) CO 2 + Ca(OH) 2 CaCO 3 + H 2 O (3) SO 3 (g) + 2 KOH(aq) K 2 SO 4 (aq) + H 2 O(l) 4. Reaksi Oksida Amfoter Dan Asam/Basa oksida-amfoter + asam garam + air oksida-amfoter + basa garam + air Contoh: Latihan 4.8. ZnO + 2 HCl ZnCl 2 + H 2O ZnO + 2 NaOH Na 2ZnO 2 + H 2O Al 2O HNO 3 2 Al(NO 3) 3(aq) + 3 H 2O(l) aluminium nitrat Al 2O 3(s) + 2 KOH(aq) 2 KAlO 2(aq) + H 2O(l) kalium aluminat Tulislah persamaan reaksi yang terjadi. 1. Gas karbon dioksida dialirkan ke dalam larutan Ba(OH) Padatan timah(ii)oksida dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat. 3. Padatan stanno oksida dan larutan natrium hidroksida. 56

16 Lambang atom unsur diturunkan dari: huruf awal kapital dari nama Latin unsurnya, atau huruf awal kapital + satu huruf kecil dari nama Latin unsurnya. Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah atom-atom pembentuknya. Rumus kimia unsur umumnya sama dengan lambang atom unsurnya; kecuali unsur-unsur dari H, O, N, F, Cl, Br, I, P, dan S (lihat bagan). Rumus kimia senyawa sesuai dengan lambang molekulnya yang ditentukan oleh jenis dan jumlah atom pembentuk molekul itu. Rumus kimia senyawa sering disebut sebagai rumus molekul. Persamaan reaksi merupakan pernyataan singkat suatu perubahan kimia. Persamaan reaksi memiliki arti dan peran penting dalam perhitungan kimia. Arti dari persamaan reaksi adalah kesetaraan perubahan antara pereaksi dan zat hasil reaksi. Persamaan reaksi berperan sebagai acuan perhitungan (kuantitatif) terhadap perubahan zat yang terlibat reaksi. Oksida merupakan senyawa antara suatu unsur dan oksigen. Oksida dapat dibagi menjadi oksida logam dan oksida bukan-logam. Oksida logam umumnya dapat membentuk basa dengan air (disebut oksida basa) sedangkan hanya sebagian oksida bukan-logam larut dalam air membentuk asam (disebut oksida asam). Oksida yang dapat bersifat sebagai oksida basa maupun oksida asam disebut oksida amfoter. Asam merupakan senyawa yang dapat melepaskan ion H + ; sedangan basa merupakan senyawa yang dapat melepaskan ion OH - di dalam air. Garam merupakan senyawa antara ion logam dan ion sisa asam. Garam dapat dihasilkan antara lain dari reaksi antara asam dan basa. Garam dapat dibentuk dari reaksi antara kedua peraksi berikut: asam dan basa oksida basa dan asam oksida asam dan basa oksida amfoter dan basa oksida amfoter dan asam amoniak dan asam IKHTISAR logam dan asam logam dan garam garam dan garam garam dan basa garam dan asam 57

17 SOAL-SOAL PILIHAN BERGANDA (Hanya ada satu jawaban yang benar). 01. Kelompok lambang atom yang langsung menjadi rumus kimia unsurnya adalah: A. Na, Fe, S C. K, Cu, Br E. Si, C, H B. Al, Co, I D. Mg, Pt, Ni 02. Unsur natrium, nitrogen, dan neon berturut-turut mempunyai rumus kimia: A. Na, N, dan Ne D. Na, N 2, dan Ne 2 B. Na, N 2, dan Ne E. Na 2, N 2, dan Ne 2 C. Na, N, dan Ne Manakah di antara pernyataan berikut yang tepat? A. Semua unsur berwujud gas terdiri dari molekul diatom. B. Rumus kimia belerang dan fosfor adalah S 4 dan P 8. C. Unsur brom berwujud cair dengan rumus kimia Br 2. D. Hg adalah rumus kimia dari unsur merkurium berwujud padat E. Salah satu unsur berwujud gas adalah iodium dengan rumus kimia I Semua pasangan rumus kimia berikut berwujud gas kecuali: A. H 2 dan N 2. C. O 2 dan F 2. E. Cl 2 dan I 2. B. N 2 dan O 2. D. F 2 dan Cl Kelompok unsur padat berikut ini yang berpartikel dasar molekul adalah: A. fosfor, belerang, iodium D. fosfor, nitrogen, raksa B. belerang, iodium, brom E. klor, fluor, brom C. iodium, klor, karbon 06. Rumus kimia belerang, fosfor, dan iodium berturut-turut adalah. A. S, P, dan I C. S, P 4, dan I 2. E. S 8, P 4, dan I. B. S, P, dan I 2. D. S 8, P 4, dan I Suatu senyawa terdiri dari unsur hidrogen, nitrogen, dan oksigen memiliki perbandingan jumlah atom H : N : O = 2 : 1 : 1. Senyawa ini mempunyai rumus molekul yang memenuhi adalah: A. HNO 2 C. NH 4 OH E. NH 4 NO 3 B. HNO 3 D. NH 4 NO Deretan senyawa mempunyai rumus molekul C 2 H 4, C 3 H 6, C 4 H 8, dan C 5 H 10. Rumus empirik kelompok senyawa ini dapat dinyatakan sebagai: A. CH 2 C. C 5 H 10. E. (CH 2 ) n B. C 2 H 4 D. C n H 2n 09. Dalam senyawa berikut ini, senyawa mana yang memiliki jumlah atom paling banyak? A. Al 2 (SO 4 ) 3 C. Na 2 CO 3.10H 2 O E. C 12 H 22 O 11 B. NH 4 NO 3 D. CuSO 4.5H 2 O 58

18 10. Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amoniak, NH 3. Persamaan reaksi yang memenuhi Hukum kekekalan Massa untuk perubahan kimia ini adalah: A. NH 3 N + 3 H D. N 2 + H 2 NH 3 B. 2 NH 3 N H 2 E. ½ N 2 + 1½ H 2 NH 3 C. N + 3 H NH Manakah di antara persamaan reaksi berikut yang telah setara? A. Al 2 O 3 + CO 2 Al + 2 CO 2 D. 4 HNO 2 2 H 2 O + NO + 2 NO 2 B. 2 Fe + 3 O 2 2 Fe 2 O 3 E. KClO 3 KCl + O 2 C. Ba(OH) HCl BaCl H 2 O 12. Berikut ini yang bukan senyawa biner maupun senyawa terner adalah. A. H 2 O C. H 2 SO 4 E. KCNS B. NaCl D. Al(OH) Diketahui BO unsur-unsur dalam senyawanya seperti berikut: H = +1; O = -2; K = +1; dan S = -2. Rumus molekul senyawa di bawah yang tidak tepat adalah: A. H 2 O C. K 2 O. E. K 2 S B. S 2 O 2 D. H 2 S 14. Manakah di antara rumus molekul di bawah ini yang tergolong asam? A. NH 4 OH C. LiOH E. KOH B. CH 3 COOH D. AgOH 15. Rumus molekul dari strontium oksida adalah: A. SrO C. Sr 2 O 2 E. SrO 2 B. Sr 2 O D. Sr 2 O Diklor heptoksida memiliki rumus molekul: A. Cl 2 O C. Cl 2 O 5 E. Cl 2 O 9 B. Cl 2 O 3 D. Cl 2 O Manakah yang merupakan rumus molekul dari timbal(ii)oksida? A. Pb 2 O C. PbO 2 E. Pb 2 O 4 B. PbO D. Pb 2 O Manakan di antara oksida berikut ini yang dapat membentuk asam nitrat? A. N 2 O C. NO 2 E. N 2 O 5 B. NO D. N 2 O Manakah oksida berikut yang bukan merupakan oksida asam? A. Karbon monoksida D. Diklor monoksida B. Dinitrogen trioksida E. Fosfor pentoksida C. Sulfur trioksida 20. Basa berikut ini yang tidak mempunyai oksida basa adalah. A. KOH C. Al(OH) 3 E. NH 4 OH B. Mg(OH) 2 D. Sn(OH) 4 59

19 21. Jika asam bromida direaksikan dengan kasium hidroksida akan membentuk senyawa. A. Ca 2 Br C. CaBr 2 E. CaBr 3 B. Ca 2 Br 2 D. Ca 2 Br Reaksi antara larutan asam klorida dan larutan natrium hidroksida adalah: A. 2 NaOH(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(s) + 2 H 2 (g) + O 2 (g) B. 2 NaOH(aq) + 2 HCl(aq) 2 NaCl(aq) + 2 H 2 (g) + O 2 (g) C. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(s) + H 2 O(g) D. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H 2 O(g) E. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H 2 O(l) 23. Rumus basa yang dapat terbentuk dari oksida kobal adalah: A. CoOH dan Co(OH) 2 D. Co(OH) 2 dan Co(OH) 4 B. Co(OH) 2 dan Co(OH) 3 E. Co(OH) 3 dan Co(OH) 5 C. CoOH dan Co(OH) Silikon hidroksida dalam suasana basa dapat berubah bersifat asam sebagai asam silikat dengan rumus molekul: A. HSiO 3 C. H 2 SiO 4 E. H 3 SiO 4 B. H 2 SiO 3 D. H 3 SiO Asam nitrat dapat bereaksi dengan barium hidroksida membentuk garam barium nitrat dengan rumus molekul: A. BaNO 2 C. BaNO 3 E. Ba(NO 3 ) 3 B. Ba(NO 2 ) 2 D. Ba(NO 3 ) 2 ESSAY Lambang Atom 01. Isilah bagian kosong dengan nama unsur atau lambang atomnya. No. Nama Unsur Lambang Atom No. Nama Unsur Lambang Atom No. Nama Unsur Lambang Atom 1. tembaga 11. stibium 21. Mn 2. Ni 12. hydrargyrum 22. cuprum 3. perak 13. Sn 23. mercurium 4. As 14. kalsium 24. Ca 5. N 15. seng 25. stannum 6. barium 16. antimon 26. Sb 7. ferrum 17. Hg 27. nitrogen 8. Na 18. besi 28. Zn 9. timah 19. S 29. nikel 10. H 20. kalium 30. K 60

20 Rumus Kimia Zat 02. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara molekul unsur dan molekul senyawa. 03. Diketahui zat-zat: gas nitrogen gas helium iodium air fosfor krom belerang gas oksigen merkurium gula Kelompokkanlah, mana di antara zat-zat tersebut yang memiliki: a. rumus kimia paling sederhana. b. 2 buah atom sejenis per rumus kimianya. c. 2 jenis atom berbeda per rumus kimia. d. lebih dari 3 atom per rumus kimianya. 04. Tuliskan rumus kimia (di kolom A) dan pernyataan yang menunjuk pada jumlah dan jenis atom (di kolom B) serta jumlah atom per molekulnya (di kolom C) sehingga keduanya memiliki hubungan yang sesuai. A B C 1 molekulnya tersusun dari 8 atom sulfur P 4 Al(OH) 3 (CH 3 ) 2 Hg satu molekulnya terbentuk dari 2 atom hidrogen, 1 atom belerang, dan 3 atom oksigen 1 molekulnya tersusun dari 1 atom kalium, 1 atom besi, 6 atom C, dan 6 atom nitrogen 05. Isilah bagian kosong pada tabel di bawah ini dengan jawaban yang benar! Jika tidak ada jawabannya berilah tanda strip (tanda: ). No. Nama zat Jenis Partikel Rumus Kimia Rumus Molekul No. Nama zat Jenis Partikel Rumus Kimia Rumus Molekul 1. S Au.. 2. stannum brom ion H 2 4. argon karbon dioksida P H 2 O.. 61

21 06. Kelompokkanlah zat dengan rumus kimia berikut menurut kelompok zat sebagaimana disajikan menurut tabel di bawah ini. Ca(OH) 2 NO 2 P 4 KClO 3 Xe Cu HCl Fe H 2 SO 4 CO 2 KMnO 4 CuSO 4 H 2 H 2 O 2 O 3 H 2 SO 3 S 8 Mg CCl 4 C 2 H 5 OH Pb NH 3 C 12 H 22 O 11 NaOH Jenis Zat Jenis partikel Rumus Kimia Unsur Unsur Senyawa Atom unsur Molekul unsur Molekul Senyawa Persamaan Reaksi 07. Periksalah, apakah persamaan reaksi berikut ini telah setara. a. SO 3 + H 2 O H 2 SO 4 setara / belum b. B 2 O 3 + H 2 O 2 H 3 BO 3 setara / belum c. OPCl NH 3 OP(NH 2 ) NH 4 Cl setara / belum d. Al 2 O NaOH + 7 H 2 O 2 NaH 8 AlO 6 setara / belum e. 3 NaNH 2 + NaNO 3 2 NaN NaOH + NH 3 setara / belum 08. Ubahlah pernyataan berikut ini menjadi sebuah persamaan reaksi yang benar. a. Belerang dibakar menghasilkan gas belerang dioksida, SO 2. b. Padatan bijih besi, Fe 2 O 3 direduksi oleh gas karbon monoksida menjadi besi cair dan gas karbon dioksida, CO 2. c. Padatan KClO 3 terurai menjadi lelehan KCl dan gas oksigen yang dikatalisis oleh MnO 2. d. Gas NOCl akan terurai menjadi gas NO dan gas klor pada suhu C. e. Serbuk pengembang kue, NaHCO 3 dapat dibuat dengan mereaksikan kristal natrium karbonat, Na 2 CO 3 ; air; dan gas karbon dioksida. 09. Setarakan persamaan reaksi yang belum tepat ini. a. Fe + O 2 Fe 2O 3 f. Cu 2O + Cu 2S Cu + SO 2 b. CaC 2 + H 2O Ca(OH) 2 + C 2H 2 g. Ca(OH) 2 + NO Ca(NO 3) 2 + N 2 + H 2O c. ZnS + O 2 ZnO + SO 2 h. NaIO 3 + SO 2 + H 2O I 2 + Na 2SO 4 + H 2SO 4 d. P 4O 10 + H 2O H 3PO 4 i. Ca 3(PO 4) 2 + SiO 2 + C CaSiO 3 + P 4 + CO e. SnO 2 + Al Sn + Al 2O 3 j. CrI 3 + KOH + Cl 2 K 2CrO 4 + KIO 4 + KCl + H 2O 62

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

Tata Nama Senyawa Kimia

Tata Nama Senyawa Kimia ~CO2 = KARBONDIOKSIDA ~NaCl = NATRIUM KLORIDA ~CH3COOH = CUKA / ASAM ASETAT ~H2SO4 = ASAM SULFAT ~Na2CO3 = NATRIUM KARBONAT ~MgCO3 = MAGNESIUM KARBONAT ~NaOH = NATRIUM KARBONAT ~(NH4)2SO4 = AMONIUM SULFAT

Lebih terperinci

Yohanes Private Kimia ,

Yohanes Private Kimia , Yohanes Private Kimia 1 081519611185, 08119605588 UNSUR dan SENYAWA KIMIA A. Unsur terbagi 3, yaitu logam, amfoter, dan non logam 1. Logam Sifat : pada suhu kamar berbentuk padat kecuali Hg dapat menghantar

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI A. RUMUS KIMIA B. TATA NAMA SENYAWA ANRGANIK C. PERSAMAAN REAKSI Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi dua bagian masing-masing

Lebih terperinci

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia TATA NAMA SENYAWA Tata Nama Senyawa Senyawa Anorganik Senyawa Organik Senyawa biner Senyawa Poliatomik Senyawa Asam Senyawa Basa Logam - Nonlogam Nonlogam- Nonlogam

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah.

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah. Soal dan Pembahasan Reaksi Redok 20 butir Pilihan ganda 1. H 2 S dapat dioksidasi oleh KMnO 4 menghasilkan antara lain K 2 SO 4 dan MnO 2. Dalam reaksi tersebut setiap mol H 2 S melepaskan. A. 2 mol elektron

Lebih terperinci

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu Tata Nama Senyawa Kimia Bagaimana menyebutkan nama senyawa berdasrkan komponen penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus?dulu,senyawa dinamakan sesuai asal ditemukannya,misalnya,asam

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya BAB 4 TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA 1. Konsep Reduksi Oksidasi (Redoks) No Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi 1 reaksi penambahan oksigen reaksi pengurangan oksigen 2 peristiwa pelepasan elektron Contoh : Cu Cu

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS) BAB VI REAKSI REDUKSIOKSIDASI (REAKSI REDOKS) Telah dipelajari bahwa persamaan reaksi kimia menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atomatom sebelum reaksi sama

Lebih terperinci

kimia TATA NAMA SENYAWA I

kimia TATA NAMA SENYAWA I K-13 Kelas X kimia TATA NAMA ENYAWA I Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara senyawa biner dan poliatomik. 2. Memahami

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

Asam + Oksida Basa Garam + air

Asam + Oksida Basa Garam + air MODUL JENIS - JENIS REAKSI dalam LARUTAN Jenis-Jenis reaksi antara lain : Reaksi Asam dan Basa Reaksi pendesakan logam Reaksi Metatesis ( Dekomposisi ) A. PENGGARAMAN Jenis-jenis Reaksi penggaraman : 1.

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia MAKALAH KIMIA Tata Nama Senyawa Kimia DI S U S U N OLEH X.1 2015/2016 SMA NEGERI 2 BANTAENG KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 1 LOGO Analisis Kation 2 Klasifikasi Kation Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari: Klorida (asam klorida) Sulfida, (H 2

Lebih terperinci

Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori Asam-Basa Arrhenius Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR

TES PRESTASI BELAJAR TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : selasa/8 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM Sekolah : SMAN 16 SURABAYA Mata pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ******************************************************************************

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 161

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 161 PENGANTAR Materi selalu dekat dengan diri kita. Di alam, materi dapat dijumpai sebagai campuran dan zat. Campuran sendiri dapat dijumpai sebagai larutan. Dalam kehidupan, air memiliki peran penting. Salah

Lebih terperinci

Oksidasi dan Reduksi

Oksidasi dan Reduksi Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat

Lebih terperinci

LOGO Analisis Kation

LOGO Analisis Kation LOGO Analisis Kation Golongan IV 1 Golongan kation ke empat Barium, Strontium dan Kalsium Reagensia golongan: larutan amonium karbonat 1 M Reagensia memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis: CO 3 +

Lebih terperinci

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 137

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 137 PENGANTAR Pengetahuan kita tentang materi terutama tentang zat telah semakin jauh. Salah satu peristiwa penting tentang perubahan zat dalam kehidupan adalah oksidasi. Peristiwa oksidasi sering kita langsungkan

Lebih terperinci

Menuliskan nama senyawa kimia

Menuliskan nama senyawa kimia 81 Bab 6. Stoikiometri Standar Kompetensi Memahami terjadinya ikatan kimia Memahami konsep mol Kompetensi Dasar Menuliskan nama senyawa kimia Menjelaskan konsep mol Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Bab III Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi TUJUAN PEMBELAJARAN Sumber: Encarta 2005 Asam klorida sering digunakan untuk menguji material yang mengandung kalsium karbonat. Kalsium karbonat dengan asam

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII 1. Suatu larutan diperoleh dari melarutkan 6 gram urea (Mr= 60) dalam 1 liter air. Larutan yang lain diperoleh dari melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 liter air.

Lebih terperinci

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. 1. Menentukan nama senyawa

Lebih terperinci

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

1. Gas yang terjadi bila besi dimasukkan dalam larutan asam klorida adalah Di laboratorium, unsur iod diperoleh dengan mereaksikan...

1. Gas yang terjadi bila besi dimasukkan dalam larutan asam klorida adalah Di laboratorium, unsur iod diperoleh dengan mereaksikan... 1. Gas yang terjadi bila besi dimasukkan dalam larutan asam klorida adalah... A. oksigen B. klor C. hidrogen D. hidrogen klorida E. hidrogen sulfida 2. Di laboratorium, unsur iod diperoleh dengan mereaksikan...

Lebih terperinci

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa kristal molekul sederhana: P 4, S 8 Berupa gas diatomik: Cl

Lebih terperinci

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

REAKSI OKSIDASI REDUKSI BAB 6 REAKSI OKSIDASI REDUKSI Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi

Lebih terperinci

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut. II. DASAR TEORI Dua langkah utama

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 HASIL PENELITIAN BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian, persentase kemampuan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia dapat dilihat pada tabel dibawah

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) KIMIA TAHAP PERSIAPAN BERSAMA Departemen Kimia, Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung E-mail: first-year@chem.itb.ac.id UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) http://courses.chem.itb.ac.id/ki1111/ 22 Oktober

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

REAKSI OKSIDASI REDUKSI 6 REAKSI KSIDASI REDUKSI A. PENGERTIAN REDUKSI-KSIDASI B. ATURAN BILANGAN KSIDASI C. KSIDATR DAN REDUKTR D. REAKSI AUTREDKS (DISPRPRSI) E. PENERAPAN REAKSI REDKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI F. TATA NAMA

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

TARIF LINGKUP AKREDITASI

TARIF LINGKUP AKREDITASI TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 1. Dari suatu percobaan daya hantar listrik suatu larutan diperoleh data sebagai berikut: Percobaan Larutan Lampu Gelembung gas 1 2 3 4

Lebih terperinci

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11

D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11 1. Garam dengan kelarutan paling besar adalah... A. AgCl, Ksp = 10-10 B. AgI, Ksp = 10-16 C. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-12 D. Ag 2 S, Ksp = 1,6 x 10-49 E. Ag 2 CrO 4, Ksp = 3,2 x 10-11 Jadi garam dengan

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida

Lebih terperinci

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat

Lebih terperinci

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam titrasi redoks Permanganometri Dikromatometri Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri Permanganometri Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III STOIKIOMETRI

BAB III STOIKIOMETRI BAB III STOIKIOMETRI A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Stoikiometri - Soal Doc. Name:RK1AR10KIM0901 Version : 2016-10 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65,

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65, Soal. Seng fosfat digunakan sebagai semen gigi. Sebanyak 50,00 mg sampel dihancurkan menjadi unsur-unsurnya unsurnya dan menghasilkan 6,58 mg oksigen,, 8,0 mg fosforus, dan 5,40 mg seng. Tentukan rumus

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL 1. Cu-Pb-Zn berturut-turut merupakan lambang unsur SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL Besi-emas-zink Tembaga-timah-zink Kalsium-perak-platina Tembaga-timbal-zink Cu-Pb-Zn

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! Petunjuk : 1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat! 2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian: A. 30 soal pilihan Ganda : 60 poin B. 5 Nomor

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia Petunjuk soal: MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH METRO BARAT SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO NPSN 10807591 STATUS : TERAKREDITASI A Alamat : Jalan Khairbras No. 65 Ganjarasri Metro

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION 7:53 PM Kimia No comments 1.1 Latar Belakang Di dalam reaksi pengendapan banyak diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis tersebut, kation mula-mula dipisahkan

Lebih terperinci

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Apa yang terjadi pada saat gula dilarutkan ke dalam air, mengapa bila gula yang dilarutkan dalam jumlah banyak tidak dapat terlarut semua? Mengapa gula tidak bisa

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Bidang: KIMIA DASAR Materi ini dapat diunduh di https://arisarianto.wordpress.com Materi tambahan lainnya, kunjungi portal https://school.quipper.com/id/index.html buka kelas khusus SMAN MODEL TERPADU

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci