BAB IV ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA Bab empat berisi analisis data yang akan mendeskripsikan tentang penanda kohesi leksikal dan kohesi gramatikal, koherensi dan karakteristik wacana deskriptif rubrik Klik. Uraiannya adalah sebagai berikut. A. Penanda Kohesi Kohesi dalam wacana dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal. Aspek gramatikal meliputi pengacuan (referensi), penyulihan (substitusi), pelesapan (elipsis), dan perangkaian (konjungsi). Aspek leksikal meliputi repetisi (pengulangan), sinonimi (pada kata), antonimi (oposisi makna), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas bawah) dan ekuivalensi (kesepadanan). Berikut penjelasan yang lebih rinci. 1. Penanda Kohesi Gramatikal Analisis aspek gramatikal dalam wacana meliputi: (1) pengacuan (referensi), (2) penyulihan (subtitusi), (3) pelesapan (elipsis), (4) perangkaian (konjungsi). Berikut penjelasan keempat aspek gramatikal. a. Pengacuan (Referensi) Pengacuan atau referensi terdapat tiga jenis pengacuan yaitu pengacuan persona (kata ganti orang), pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk), dan pengacuan komparatif (perbandingan). Berikut penjelasan beserta contoh datanya. 50

2 digilib.uns.ac.id 51 1) Referensi Persona Dalam penelitian ini terdapat tiga pengacuan persona (kata ganti orang) meliputi persona pertama jamak, persona kedua tunggal, dan persona ketiga tunggal dan jamak. Berikut adalah contoh data referensi pronomina. Pengacuan persona pertama jamak yang ditemukan dalam penelitian ini berupa kata kita kita. Berikut adalah contoh datanya. 2) Cumplung- nalika pisanan ndeleng Billy Owen kang cumplung mripate iki mbokmenawa kita bakal ngira yen iki foto di gawe-gawe kaya kang ana ing film zombie kae. Nanging iki asli, kang ora liya akibat kena kanker sinonasal undifferentiated carcinoma (SNUC), sawijining kanker langka kang ngrikiti saperangan tengkorake, klebu mata tengen, otototot lan syaraf. Penyakit iki uga kang wusanane ninggalake bolongan raseksa ing tilas mripate engga drijine bisa nembus mripat mau liwat cethake (PS/16/20/04/2013) Lubang - ketika pertama kali melihat Billy Owen yang bolong matanya ini mungkin kita akan mengira jika foto ini dibuat-buat seperti yang ada pada film zombie itu. Tetapi ini asli, yang tidak lain akibat terkena kanker sinonasal undifferentiated carcinoma (SNUC), salah satu kanker langka yang menggerogoti tengkoraknya, termasuk mata kanan, otot-otot dan syaraf. Penyakit ini juga yang akhirnya meninggalkan lubang rasaksa di bekas matanya hingga jarinya bisa menembus mata tadi lewat mulutnya Kata kita kita pada data (2) termasuk salah satu jenis pronomina persona I jamak yang mengacu pada penulis dan pembaca rubrik Klik. Pengacuan ini termasuk dalam pengacuan eksofora karena acuannya berada diluar teks. Selanjutnya data (2) dibagi unsur langsungnya menjadi seperti berikut. (2a) nalika pisanan ndeleng Billy Owen kang cumplung mripate iki mbokmenawa kita bakal ngira yen iki foto di gawe-gawe kaya kang ana ing film zombie kae. ketika pertama kali melihat Billy Owen yang bolong matanya ini mungkin kita akan mengira jika foto ini dibuat-buat seperti yang ada pada film zombie itu.

3 digilib.uns.ac.id 52 (2b) (2c) Nanging iki asli, kang ora liya akibat kena kanker sinonasal undifferentiated carcinoma (SNUC), sawijining kanker langka kang ngrikiti saperangan tengkorake, klebu mata tengen, otot-otot lan syaraf. Tetapi ini asli, yang tidak lain akibat terkena kanker sinonasal undifferentiated carcinoma (SNUC), salah satu kanker langka yang menggerogoti tengkoraknya, termasuk mata kanan, otot-otot dan syaraf. Penyakit iki uga kang wusanane ninggalake bolongan raseksa ing tilas mripate engga drijine bisa nembus mripat mau liwat cethake. Penyakit ini juga yang akhirnya meninggalkan bolongan rasaksa di bekas matanya hingga jarinya bisa menembus mata tadi lewat mulutnya Data (2a) kemudian diuji dengan menggunakan teknik lesap, hasilnya adalah sebagai berikut. (2d) *nalika pisanan ndeleng Billy Owen kang cumplung mripate iki mbokmenawa Ø bakal ngira yen iki foto di gawe-gawe kaya kang ana ing film zombie kae. * ketika pertama kali melihat Billy Owen yang bolong matanya ini mungkin Ø akan mengira jika foto ini dibuat-buat seperti yang ada pada film zombie itu. Setelah data (2d) di atas diuji dengan teknik lesap, kata kita kita, ketika dilesapkan kalimat menjadi tidak berterima dan tidak gramatikal. Sehingga kehadiran pronomina persona I jamak kita kita harus dihadirkan agar informasi yang didapatkan menjadi jelas. Setelah diuji dengan teknik lesap, lalu data (2a) diuji dengan menggunakan teknik ganti. Hasilnya adalah sebagai berikut. (2e) Nalika pisanan ndeleng Billy Owen kang cumplung mripate iki mbokmenawa kita bakal ngira yen iki foto awake dhewe aku lan kowe digawe-gawe kaya kang ana ing film zombie kae. Ketika pertama kali melihat commit Billy to user Owen yang bolong matanya ini mungkin kita akan mengira jika foto ini dibuat-buat kita aku dan kamu

4 digilib.uns.ac.id 53 seperti yang ada pada film zombie itu. Hasil yang didapat setelah data (2g), (2h), dan (2i) diuji dengan menggunakan teknik ganti kata kita kita, dapat diganti dengan awake dhewe kita, dan aku lan kowe aku dan kamu, kalimat masih bisa berterima, dan tetap gramatikal karena sama-sama menggunakan bahasa Jawa ngoko. Pengacuan persona kedua tunggal yang ditemukan dalam penelitian ini ditandai dengan kata panjenengan anda. Berikut contoh datanya. (5) Al Quran Paling Gedhe ana ing Solo - Tau pirsa Al Quran ukuran raseksa? Yen durung, panjenengan bisa tindhak Solo, Jawa Tengah, yakuwi menyang mesjid Fatima. Al Quran iki dawane 1,5 meter lan ambane 2,5 meter kanthi bobot 200kg. Al Quran iki kagawe saka kulit unta saengga kandele nggayuh 20 cm dhewe. Ditulis nganggo tangan kanthi migunakake mangsi emas. Lan senajan wis umur atusan taun Quran iki isih kajaga kanthi becik (PS/30/27/07/2013). Al Quran Paling Besar ada di Solo Pernah melihat Al Quran ukuran raseksa? Jika belum, Anda bisa pergi ke Solo, Jawa Tengah, yaitu ke masjid Fatima. Al Quran ini panjangnya 1,5 meter dan lebarnya 2,5 meter dengan berat 200kg. Al Quran ini terbuat dari kulit unta sehingga tebalnya mencapai 20 cm sendiri. Ditulis menggunakan tangan dengan menggunakan tinta emas. Dan walaupun sudah berumur ratusan tahun Quran ini masih terjaga dengan baik Pada data (5) di atas terdapat pengacuan persona II tunggal yaitu kata panjenengan anda yang mengacu pada pembaca. Maka pengacuan tersebut merupakan pengacuan eksofora karena acuannya berada di luar teks. Kemudian data (5) di atas dikenai teknik BUL, hasilnya adalah sebagai berikut. (5a) (5b) Tau pirsa Al Quran ukuran raseksa? Pernah melihat Al Quran ukuran raseksa? Yen durung, panjenengan commit bisa to user tindhak Solo, Jawa Tengah, yakuwi menyang mesjid Fatima.

5 digilib.uns.ac.id 54 (5c) (5d) (5e) (5f) Jika belum, Anda bisa pergi ke Solo, Jawa Tengah, yaitu ke masjid Fatima. Al Quran iki dawane 1,5 meter lan ambane 2,5 meter kanthi bobot 200kg. Al Quran ini panjangnya 1,5 meter dan lebarnya 2,5 meter dengan berat 200kg. Al Quran iki kagawe saka kulit unta saengga kandele nggayuh 20 cm dhewe. Al Quran ini terbuat dari kulit unta sehingga tebalnya mencapai 20 cm sendiri. Ditulis nganggo tangan kanthi migunakake mangsi emas. Ditulis menggunakan tangan dengan menggunakan tinta emas. Lan senajan wis umur atusan taun Quran iki isih kajaga kanthi becik. Dan walaupun sudah berumur ratusan tahun Quran ini masih terjaga dengan baik Setelah data dikenai teknik BUL, kemudian data (5b) di uji dengan teknik lesap untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan. (5g) Yen durung, Ø bisa tindhak Solo, Jawa Tengah, yakuwi menyang mesjid Fatima. Jika belum, Ø bisa pergi ke Solo, Jawa Tengah, yaitu ke masjid Fatima. Data (5g) telah dikenai teknik lesap dengan menghilangkan kata panjenengan anda dan hasilnya kalimat menjadi tidak gramatikal. Hal tersebut berarti bahwa kata panjenengan anda wajib hadir. Selanjutnya data (5b) diuji dengan menggunakan teknik ganti. Hasilnya menjadi berikut ini. (5h) Yen durung, panjenengan bisa tindhak Solo, Jawa Tengah, yakuwi sampeyan *kowe menyang mesjid Fatima. Jika belum, anda anda *kamu bisa pergi ke Solo, Jawa Tengah, yaitu ke masjid

6 digilib.uns.ac.id 55 Fatima. Setelah data (5h) diuji dengan teknik ganti, panjenengan anda bisa diganti dengan sampeyan anda karena tingkat tuturnya masih sama jadi masih berterima, tetapi kowe kamu tidak dapat menggantikan panjenengan anda karena sudah berbeda tingkat tutur sehingga kalimat menjadi tidak gramatikal dan terkesan kurang sopan. tunggal. Berikut contoh data lain yang merupakan pronomina persona III (20) Petruk? Kazuhiro kasil gawe rekor rambut mohawk paling dhuwur sa donya, yakuwi 1,3 meter. Manut Kazuhiro dheweke mbutuhake 15 taun kanggo ndawakake rambute ksb. Lan ing saben dinane paling ora mbutuhake wektu rong jam, sak umplung minyak rambut sarta rambute Petruk kuwi (PS/36/7/9/2013). Petruk? Kazuhiro berhasil membuat rekor rambut mohawk paling tinggi sedunia, yaitu 1,3 meter. Menurut Kazuhiro dia membutuhkan 15 tahun untuk memanjangkan rambutnya tersebut. Dan di setiap harinya paling tidak membutuhkan waktu duan jam, sebotol minyak rambut serta lebih panjang dari rambutnya Petruk itu Data (20) terdapat dua jenis pengacuan persona yaitu kata dheweke dia yang merupakan pengacuan persona III tunggal, dan e -nya pada kata rambute rambutnya yang merupakan pengacuan persona III tunggal lekat kanan yang mengacu pada Kazuhiro. Maka pengacuan tersebut merupakan pengacuan endofora yang anaforis karena acuannya disebutkan di sebelah kiri. berikut ini. Data (20) kemudian diuji dengan menggunakan teknik BUL menjadi (20a) Kazuhiro kasil gawe rekor rambut mohawk paling dhuwur sa donya, yakuwi 1,3 meter.

7 digilib.uns.ac.id 56 (20b) (20c) Kazuhiro berhasil membuat rekor rambut mohawk paling tinggi sedunia, yaitu 1,3 meter. Manut Kazuhiro dheweke mbutuhake 15 taun kanggo ndawakake rambute ksb. Menurut Kazuhiro dia membutuhkan 15 tahun untuk memanjangkan rambutnya tersebut. Lan ing saben dinane paling ora mbutuhake wektu rong jam, sak umplung minyak rambut sarta rambute Petruk kuwi Dan di setiap harinya paling tidak membutuhkan waktu duan jam, sebotol minyak rambut serta lebih panjang dari rambutnya Petruk itu Selanjutnya data (20b) dianalisis dengan menggunakan teknik lesap, hasilnya sebagai berikut. (20d) Manut Kazuhiro Ø mbutuhake 15 taun kanggo ndawakake rambutø ksb. Menurut Kazuhiro Ø membutuhkan 15 tahun untuk memanjangkan rambutø tersebut. Hasil yang diperoleh setelah data (20d) diuji dengan teknik lesap adalah menjadi tidak berterima dan tidak gramatikal. Oleh karena itu kedua jenis pronomina persona tersebut wajib dihadirkan agar informasi yang didapatkan menjadi lebih jelas. Selanjutnya, data (20b) di atas diuji dengan menggunakan teknik ganti. Hasilnya menjadi berikut ini. (20e) Manut Kazuhiro dheweke *piyambakipun *panjenenganipun mbutuhake 15 taun kanggo ndawakake rambut e *ipun ksb. Menurut Kazuhiro dia membutuhkan 15 tahun untuk *dia *dia memanjangkan rambut nya tersebut. commit *-nya to user

8 digilib.uns.ac.id 57 Setelah data diuji dengan menggunakan teknik ganti, pronomina persona III tunggal dheweke dia tidak bisa diganti dengan piyambakipun dia, dan panjenenganipun dia, dan pronomina persona III lekat kanan e nya tidak bisa diganti dengan pronomina ipun nya karena terdapat perbedaan tingkat tutur antara bahasa Jawa ngoko dengan bahasa Jawa krama. 1) Pengacuan Demonstratif Pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk) dibedakan menjadi dua, yaitu pronomina demonstratif waktu (temporal) dan pronomina demonstratif tempat (lokasional) seperti yang terdapat pada data berikut ini. a) Pronomina Demonstratif Waktu (temporal) Pronomina demonstrasi waktu yang terdapat pada wacana deskriptif rubrik Klik terdiri dari waktu kini (saiki, sekarang dinane iki saat ini/kini ), waktu lampau (...kepungkur...yang lalu ), waktu yang akan datang (...mengko...nanti ). Berikut contoh datanya. (36) Rambut Topi Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi. Amrih ora gampang rusak, dheweke ora lali nyemprotake hairspray. Lan... rambut kuwi saiki dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae (PS/51/21/12/2013). Rambut Topi Ini rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi. Agar tidak mudah rusak, dia tidak lupa menyemprotkan hairspray. Dan... rambut itu sekarang menjadi topi yang menemani pria tersebut ke mana saja Data (36) di atas terdapat pengacuan demonstratif waktu kini yaitu saiki sekarang. Data diatas termasuk pengacuan endofora yang anaforis.

9 digilib.uns.ac.id 58 Kemudian data (36) diuji dengan menggunakan teknik BUL, hasilnya adalah sebagai berikut. (36a) Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi. Ini rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi. (36b) Amrih ora gampang rusak, dheweke ora lali nyemprotake hairspray. Agar tidak mudah rusak, dia tidak lupa menyemprotkan hairspray. (36c) Lan... rambut kuwi saiki dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae. Dan... rambut itu sekarang menjadi topi yang menemani pria tersebut ke mana saja. Setelah diuji dengan teknik BUL, data (36c) kemudian di uji dengan teknik lesap sebagai berikut. (36d) Lan... rambut kuwi Ø dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae. Dan... rambut itu Ø menjadi topi yang menemani pria tersebut ke mana saja. Setelah data diuji dengan teknik lesap hasilnya masih gramatikal dan berterima meski kata saiki sekarang dilesapkan. Kemudian data (36c) diuji dengan teknik ganti, dan hasilnya adalah sebagai berikut. (36e) Lan... rambut kuwi saiki *samenika *sapunika ksb menyang ngendi wae. dadi topi kang ngancani priya Dan... rambut itu sekarang menjadi topi yang menemani *sekarang *sekarang pria tersebut ke mana saja.

10 digilib.uns.ac.id 59 Setelah data (36e) diuji dengan menggunakan teknik ganti, pengacuan demonstratif waktu kini saiki sekarang tidak bisa diganti dengan kata samenika sekarang dan sapunika sekarang. Hal ini dikarenakan kalimat menjadi tidak gramatikal, karena perbedaan tingkat tutur yaitu ngoko dengan krama. (37) Menara Korek Paling Dhuwur Menara kang kagawe saka korek iki paling dhuwur sadonyan yakuwi dhuwure 6 meter 53 cm, kang digawe dening pengrajin asal Lebanon, Tofic Daher. Bangunan kanthi modhel Menara Eiffel iki karipta saka 6 yuta biting korek nalika tanggal 11 november 2009 kepungkur. Pengrajin kang sedina-dinane urip ing dhuwur kursi rodha iki ngentekake 2316 jam kerja lan dhuwit US $ kanggo tuku 6 yuta korek mau, lampu cilik, lan 23 lampu sorot. Kasuksesan Tofic ngalahake rekor dunia sadurunge, kang migunakake modhel bangunan Big Ben kang dhuwure 3,98 meter lan mbutuhake 1,25 yuta korek. (PS/2/12/01/2013) Menara Korek Paling Tinggi Menara yang terbuat dari korek ini paling tinggi sedunia yaitu tingginya 6 meter 53 cm, yang dibuat oleh pengrajin Lebanon, Tofic Daher. Bangunan dengan model Menara Eiffel ini tercipta dari 6 juta lidi korek ketika tanggal 11 November 2009 yang lalu. Pengrajin yang sehari-harinya hidup di ata kursi roda ini menghabiskan 2316 jam kerja dan uang US $ untuk membeli 6 juta korek tadi, 6420 lampu kecil, dan 23 lampu sorot. Kesuksesan Tofic mengalahkan rekor dunia sebelumnya, yang menggunakan model bangunan Big Ben yang tingginya 3,98 meter dan membutuhkan 1,25 juta korek. Pada data (37) di atas terdapat pengacuan demonstratif waktu lampau yaitu kepungkur yang lalu. Pengacuan tersebut termasuk pengacuan endofora yang anaforis yang mengacu tanggal 11 november 2009 tanggal 11 November 2009 yang disebutkan sebelum kata kepungkur yang lalu. Data (37) kemudian diuji dengan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut.

11 digilib.uns.ac.id 60 (37a) Menara kang kagawe saka korek iki paling dhuwur sadonyan yakuwi dhuwure 6 meter 53 cm, kang digawe dening pengrajin asal Lebanon, Tofic Daher. Menara yang terbuat dari korek ini paling tinggi sedunia yaitu tingginya 6 meter 53 cm, yang dibuat oleh pengrajin Lebanon, Tofic Daher. (37b) Bangunan kanthi modhel Menara Eiffel iki karipta saka 6 yuta biting korek nalika tanggal 11 november 2009 kepungkur. Bangunan dengan model Menara Eiffel ini tercipta dari 6 juta lidi korek ketikal tanggal 11 November 2009 yang lalu. (37c) Pengrajin kang sedina-dinane urip ing dhuwur kursi rodha iki ngentekake 2316 jam kerja lan dhuwit US $ kanggo tuku 6 yuta korek mau, lampu cilik, lan 23 lampu sorot. Pengrajin yang sehari-harinya hidup di ata kursi roda ini menghabiskan 2316 jam kerja dan uang US $ untuk membeli 6 juta korek tadi, 6420 lampu kecil, dan 23 lampu sorot. (37d) Kasuksesan Tofic ngalahake rekor dunia sadurunge, kang migunakake modhel bangunan Big Ben kang dhuwure 3,98 meter lan mbutuhake 1,25 yuta korek. Kesuksesan Tofic mengalahkan rekor dunia sebelumnya, yang menggunakan model bangunan Big Ben yang tingginya 3,98 meter dan membutuhkan 1,25 juta korek. Selanjutnya data (37b) diuji dengan teknik ganti. Hasilnya adalah sebagai berikut. (37e) Bangunan kanthi modhel Menara Eiffel iki karipta saka 6 yuta biting korek nalika tanggal 11 november 2009 Ø. Bangunan dengan model Menara Eiffel ini tercipta dari 6 juta lidi korek ketikal tanggal 11 November 2009 Ø. Setelah data (37e) diuji dengan teknik lesap kalimat masih berterima dan gramatikal karena pada data tersebut terdapat tanggal yang sudah menandakan waktu lampau. Kemudian data (37b) diuji dengan teknik ganti. hasilnya adalah sebagai berikut.

12 digilib.uns.ac.id 61 (37f) Bangunan kanthi modhel Menara Eiffel iki karipta saka 6 yuta biting korek nalika tanggal 11 november 2009 kepungkur. *kepengker. Bangunan dengan model Menara Eiffel ini tercipta dari 6 juta lidi korek ketikal tanggal 11 November 2009 yang lalu. *yang lalu. Setelah data (37f) dijuji dengan teknik ganti, kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Hal ini disebabkan karena kata kepungkur yang lalu menggunakan ragam bahasa ngoko, sedangkan kepengker yang lalu menggunakan ragam bahasa krama. (41) Endhog Paling Gedhe Sadonya iki dudu gaweyan, nanging tenanan. Yakuwi endhoge manuk Gajah utawa elephant Bird. Elephant Bird mujudake manuk raseksa kang urip ing Madagascar. Mung Gajah iki wis punah wiwit abad 13 engga 17 kepungkur. Endhog fosil kang gedhene kaping 120 endhog pitik kepara luwih gedhe saka endhoge dinosaurus iki ditemokake arkeolog nalika taun 1800-an lan saikine dilelang dening Christine Auction House nganti tanggal 29 April mengko kanthi rega Rp 438 yuta. Penjenengan kersa mundhut pa? (PS/17/27/04/2013). Telur Paling Besar Sedunia ini bukan buatan, tetapi sungguhan. Yaitu telurnya burung Gajah atau elephant Bird. Elephant Bird merupakan burung rasaksa yang hidup di Madagascar. Hanya burung gajah ini sudah punah dari abad 13 hingga 17 yang lalu. Telur fosil yang besarnya 120 kali telur ayam malah lebih besar dari telurnya dinosaurus ini ditemukan arkeolog ketika tahun 1800-an dan sekarang dilelang oleh Christine Auction House sampai tanggal 29 April nanti dengan harga Rp 438 juta. Anda ingin membelinya? Pada data (41) di atas terdapat pengacuan demonstratif waktu yang akan datang berupa kata mengko nanti yang mengacu pada tanggal 29 April tanggal 29 April. Pengacuan demonstratif ini termasuk jenis pengacuan endofora yang anaforis karena mengacu pada anteseden yang berada di sebelah kirinya.

13 digilib.uns.ac.id 62 berikut. hasilnya. Data (41) di atas kemudian dikenai teknik BUL. Berikut adalah (41a) Iki dudu gaweyan, nanging tenanan. Ini bukan buatan, tetapi sungguhan. (41b) Yakuwi endhoge manuk Gajah utawa elephant Bird. Yaitu telurnya burung Gajah atau elephant Bird. (41c) Elephant Bird mujudake manuk raseksa kang urip ing Madagascar. Elephant Bird merupakan burung rasaksa yang hidup di Madagascar. (41d) Mung Gajah iki wis punah wiwit abad 13 engga 17 kepungkur. Hanya burung gajah ini sudah punah dari abad 13 hingga 17 yang lalu. (41e) Endhog fosil kang gedhene kaping 120 endhog pitik kepara luwih gedhe saka endhoge dinosaurus iki ditemokake arkeolog nalika taun 1800-an lan saikine dilelang dening Christine Auction House nganti tanggal 29 April mengko kanthi rega Rp 438 yuta. Telur fosil yang besarnya 120 kali telur ayam malah lebih besar dari telurnya dinosaurus ini ditemukan arkeolog ketika tahun 1800-an dan sekarang dilelang oleh Christine Auction House sampai tanggal 29 April nanti dengan harga Rp 438 juta. (41f) Panjenengan kersa mundhut pa? Anda ingin membelinya? Data (41e) kemudian di uji dengan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai (41g) Endhog fosil kang gedhene kaping 120 endhog pitik kepara luwih gedhe saka endhoge dinosaurus iki ditemokake arkeolog nalika taun 1800-an lan saikine dilelang dening Christine Auction House nganti tanggal 29 April Ø kanthi rega Rp 438 yuta. Telur fosil yang besarnya 120 kali telur ayam malah lebih besar dari telurnya dinosaurus ini ditemukan arkeolog ketika tahun 1800-an dan sekarang dilelang oleh Christine Auction House sampai tanggal 29 April Ø dengan harga Rp 438 juta. Setelah data (41g) diuji dengan teknik lesap hasilnya masih gramatikal. Maka kata mengko nanti tidak wajib commit hadir, to user

14 digilib.uns.ac.id 63 b) Pronomina Demonstratif Tempat (lokasional) Pronomina demonstratif tempat yang ditemukan dalam penelitian ini mengacu pada tempat dekat dengan penutur (kene sini ), agak jauh dengan penutur (kono situ, iku itu, kuwi itu ), jauh dengan penutur (kana sana ), dan menunjuk secara eksplisit. Berikut ini adalah data yang terdapat pengacuan demonstratif tempat (lokasional). (44) Aksi Akrobat ing Buka Bareng Warga Karachi, Pakistan, duwe tradhisi jroning buka bareng. Yakuwi nindakake ing papan tinarbuka lan ana pawongan kang ngladeni andum panganan. Sing rada unik ing kene, priya kang ngedum panganan ksb bisa nggawa piring isi panganan jroning jumlah lusinan sekaligus. Dadi ana akrobat sethithik jroning ngenteni buka bareng mau (PS/33/17/08/2013). Aksi Akrobat di Buka Bersama Warga Karachi, Pakistan, mempunyai tradisi dalam buka bersama. Yaitu melakukan di tempat terbuka dan ada orang yang melayani membagi makanan. Yang agak unik di sini, pria yang membagi makanan tersebut bisa membawa piring isi makanan dalam jumlah lusinan sekaligus. Jadi ada akrobat sedikit dalam menunggu buka bersama tadi. Terdapat pengacuan demonstratif tempat pada data (7/44) di atas yaitu kata kene sini yang merupakan pengacuan demonstratif tempat yang dekat dengan penutur. Pengacuan tersebut merupakan pengacuan endofora yang anaforis yang mengacu pada Warga Karachi, Pakistan warga Karachi, Pakistan yang disebutkan sebelumnya. Data (44) di atas kemudian dibagi unsur langsung dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut. (44a) Warga Karachi, Pakistan, duwe tradhisi jroning buka bareng. Warga Karachi, Pakistan, mempunyai tradisi dalam buka bersama. (44b) Yakuwi nindakake ing papan tinarbuka lan ana pawongan kang ngladeni andum panganan.

15 digilib.uns.ac.id 64 Yaitu melakukan di tempat terbuka dan ada orang yang melayani membagi makanan. (44c) Sing rada unik ing kene, priya kang ngedum panganan ksb bisa nggawa piring isi panganan jroning jumlah lusinan sekaligus. Yang agak unik di sini, pria yang membagi makanan tersebut bisa membawa piring isi makanan dalam jumlah lusinan sekaligus. (44d) Dadi ana akrobat sethithik jroning ngenteni buka bareng mau Jadi ada akrobat sedikit dalam menunggu buka bersama tadi. Setelah data dibagi unsur langsung kemudian data diuji dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya sebagai berikut ini. (44e) *Sing rada unik ing Ø, priya kang ngedum panganan ksb bisa nggawa piring isi panganan jroning jumlah lusinan sekaligus. * Yang agak unik di Ø, pria yang membagi makanan tersebut bisa membawa piring isi makanan dalam jumlah lusinan sekaligus. Tampak pada data (44e) di atas setelah diuji dengan teknik lesap kalimat menjadi tidak jelas. Maka dari itu, pengacuan demonstratif berupa kata kene sini wajib dihadirkan. Data (44c) kemudian di uji dengan teknik ganti. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini. (44f) Sing rada unik ing kene, *mriki, priya kang ngedum panganan ksb bisa nggawa piring isi panganan jroning jumlah lusinan sekaligus. Yang agak unik di sini, *sini pria yang membagi makanan tsb bisa membawa piring isi makanan dalam jumlah lusinan sekaligus. Setelah di uji dengan menggunakan teknik ganti, pengacuan demonstratif tempat kene sini tidak dapat diganti dengan mriki sini. Hal

16 digilib.uns.ac.id 65 ini disebabkan karena pada data di atas menggunakan ragam bahasa ngoko sehingga tidak bisa digantikann dengan ragam bahasa krama. (46) Pencolodan ing Keyboard Sawijining seniman Rusia aran Anatoly Vyatkin nggawe patung wujud tombol keyboard raseksa. Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae. (PS/14/6/04/2013). Melompat di Keyboard Seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat patung berwujud tombol keyboard rasaksa. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat situ. Terbukti, banyak orang yang sering melompatlompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu. Tampak pada data (46) di atas terdapat pengacuan demonstratif tempat yaitu kono situ yang menyatakan agak dekat dengan penutur. pengacuannya demonstratif tersebut merupakan pengacuan endofora yang anaforis karna acuannya berada di sebelah kiri yaitu lapangan Yekaterinburg, di Rusia. sebagai berikut. Data (46) kemudian diuji dengan teknik BUL. Hasilnya adalah (46a) Sawijining seniman Rusia aran Anatoly Vyatkin nggawe patung wujud tombol keyboard raseksa. Seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat patung berwujud tombol keyboard rasaksa. (46b) Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia.

17 digilib.uns.ac.id 66 (46c) Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat situ. (46d) Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae. Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu. Setelah diuji dengan teknik BUL, maka selanjutnya data (46c) dianalisis dengan teknik lesap menjadi berikut. (46e) *Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat Ø. * Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat Ø. Setelah dianalisis dengan teknik lesap data (46c) pronomina demonstratif tempat kono situ ternyata setelah dilesapkan kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima, serta informasi yang disampaikan tidak jelas. Maka dari itu, kata kono situ kehadirannya wajib dalam kalimat tersebut. berikut. Kemudian data diuji dengan teknik ganti. Hasilnya adalah sebagai (46f) Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. *kene Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat situ. *sini Data (46f) setelah diuji dengan teknik ganti ternyata pronomina demonstratif tempat kono situ sebagai penanda kohesi tidak dapat diganti dengan kata kene sini karena commit tempatnya to user sudah berbeda.

18 digilib.uns.ac.id 67 Data di bawah ini merupakan pronomina demonstratif tempat yang menunjuk tempat yang jauh dengan penutur. (48) Pizza Raseksa- Itali nyengkakake posisine minangka negara pizza paling hebat ing donya kanthi mecahake rekor dunia anyar. Para ahli masak ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter. Pizza ksb mesisan dadi pizza tanpa gluten (bahan kang sifate elastis) kang paling gedhe sadonya. [...] (PS/1/5/012013) Pizza Rasaksa- Itali mengusahakan posisinya yang merupakan negara pizza paling hebat di dunia hingga memecahkan rekor dunia baru. Para ahli masak di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter. Pizza ksb mesisan menjadi pizza tanpa gluten (bahan yang sifatnya elastis) yang paling besar sedunia. [...] Pada data (48) di atas terdapat pengacuan demonstratif lokasional. Kata ing kana di sana yang menunjukan pada tempat yang jauh dengan penutur. Pengacuan demonstratif tersebut merupakan pengacuan endofora. Selanjutnya data (48) di atas diuji dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut. (48a) Itali nyengkakake posisine minangka negara pizza paling hebat ing donya kanthi mecahake rekor dunia anyar. Itali mengusahakan posisinya yang merupakan negara pizza paling hebat di dunia hingga memecahkan rekor dunia baru. (48b) Para ahli masak ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter. Para ahli masak di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter. (48c) Pizza ksb mesisan dadi pizza tanpa gluten (bahan kang sifate elastis) kang paling gedhe sadonya. [...]. Pizza ksb mesisan menjadi pizza tanpa gluten (bahan yang sifatnya elastis) yang paling besar sedunia. [...] Setelah data diuji dengan teknik BUL, kemudian data (48b) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut.

19 digilib.uns.ac.id 68 (48d) Para ahli masak ing Ø mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter. Para ahli masak di Ø baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter. Setelah kata kana sana dilesapkan data menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Informasinya menjadi tidak jelas. Maka dari itu kata kana sana harus dihadirkan. Kemudian data (48b) diuji dengan teknik ganti. hasilnya adalah sebagai berikut. (48e) Para ahli masak kana * mrika kang diametere 40 meter. Para ahli masak sana * sana diameternya 40 meter. mentas iki nggawe pizza raseksa baru saja membuat pizza raksasa yang Setelah data (48e) diuji dengan teknik ganti, kalimat menjadi tidak berterima dan tidak gramatikal. Karena kata ing kana di sana yang menggunakan ragam bahasa ngoko tidak dapat diganti dengan kata wonten mrika di sana yang menggunakan ragam bahasa krama. (60) Gedhang Ngepang Wit gedhang kaya kang katon ing foto iki ora kaya lumrahe, nanging ngepang loro. Kajepret durung suwe ing daerah Sidoarjo (PS/21/25/05/2013). Pisang Terkepang pohon pisang seperti yang ada di foto ini tidak seperti wajarnya, tetapi terkepang dua. Terjepret belum lama di daerah Sidoarjo. Pada data (60) di atas terdapat pengacuan demonstratif tempat yang menunjuk pada tempat yang eksplisit yaitu Sidoarjo Sidoarjo. Data (60) kemudian diuji dengan teknik BUL, menjadi berikut ini.

20 digilib.uns.ac.id 69 (60a) Wit gedhang kaya kang katon ing foto iki ora kaya lumrahe, nanging ngepang loro. Pohon pisang seperti yang ada di foto ini tidak seperti wajarnya, tetapi terkepang dua. (60b) Kajepret durung suwe ing daerah Sidoarjo Terjepret belum lama di daerah Sidoarjo Setelah data diuji dengan teknik BUL, selanjutnya data (60b) di atas diuji dengan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut. (60c) *Kajepret durung suwe ing daerah Ø * Terjepret belum lama di daerah Ø Pengacuan demonstratif tempat eksplisit Sidoarjo Sidoarjo pada data (60c) setelah dianalisis dengan teknik lesap, kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Maka penanda kohesi pronomina demonstratif tempat eksplisit tersebut harus dihadirkan. Selanjutnya data (60c) di uji dengan menggunakan teknik ganti. Hasilnya adalah sebagai berikut ini. (60d) Kajepret durung suwe ing daerah Sidoarjo * Nganjuk Terjepret belum lama di daerah Data (60d) setelah diuji dengan teknik ganti, pengacuan demonstratif tempat yang menunjuk secara eksplisit pada kota Sidoarjo Sidoarjo tidak dapat diganti dengan Nganjuk Nganjuk karena pohon pisang yang terkepang dua itu berada di Sidoarjo bukan di Nganjuk. Sidoarjo * Nganjuk

21 digilib.uns.ac.id 70 2) Pengacuan Komparatif (Perbandingan) Pengacuan komparatif (perbandingan), ialah salah satu jenis kohesi gramatikal yang bersifat membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kemiripan atau kesamaan, dalam penelitian ini hanya ditemukan pengacuan komparatif dalam segi bentuk/ wujud dan perilaku. Contoh datanya adalah sebagai berikut. (86) Pasar paling mbebayani ing donya Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki padha karo pasar tradisonal liyane, adol wohwohan lan janganan. Nanging pranyata, pasar iki mujudake pasar paling mbebayani ing donya. Kepriye ora, anggone mbeber dagangan mung kacek 2 cm wae saka ril sepur. Ora mung kuwi wae, para bakul ing kene uga ngedegake tendha engga tengah ril. Banjur, piye yen ana sepur liwat? Para bakul apadene sing tuku sajak wis lihai marang kabeh iku. Nalika sirine diunekake tanpa sepur teka, kabeh siap-siap mlipir menyang panggonan sing aman. Dene tendhane dilempit ngono wae amrih sepure bisa liwat (PS/3/19/01/2013). Pasar Paling Membahayakan di dunia Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini sama dengan pasar tradisional lainnya, jual buahbuahan dan sayuran. Tetapi ternyata, pasar ini merupakan pasar paling membahayakan di dunia. Bagaimana tidak, tempatnya menggelar dagangan hanya beda 2 cm saja dari rel kereta. Tidak hanya itu saja, para pedagang di sini juga mendirikan tenda hingga tengah rel. Kemudian, bagaimana jika ada kereta lewat? Para pedagang dan juga yang beli seperti sudah lihai dengan semua itu. ketika sirine dibunyikan tanda kereta datang, semua siap-siap minggir ke tempat yang aman. Sedangkan tendanya dilipat begitu saja agar kereta bisa lewat. Pada data (86) di atas terdapat pengacuan komparatif yang berupa padha karo sama dengan. Pengacuan komparatif tersebut membandingkan antara pasar Maeklong di Thailand yang sama dengan pasar tradisonal lainnya. Data di atas kemudian dibagi unsur langsungnya menjadi berikut ini. (86a) Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki padha karo pasar tradisonal liyane, commit adol woh-wohan to user lan janganan.

22 digilib.uns.ac.id 71 Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini sama dengan pasar tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran. (86b) (86c) (86d) (86e) (86f) (86g) Nanging pranyata, pasar iki mujudake pasar paling mbebayani ing donya. Tetapi ternyata, pasar ini merupakan pasar paling membahayakan di dunia. Kepriye ora, anggone mbeber dagangan mung kacek 2 cm wae saka ril sepur. Bagaimana tidak, tempatnya menggelar dagangan hanya beda 2 cm saja dari rel kereta. Ora mung kuwi wae, para bakul ing kene uga ngedegake tendha engga tengah ril. Tidak hanya itu saja, para pedagang di sini juga mendirikan tenda hingga tengah rel. Banjur, piye yen ana sepur liwat? Para bakul apadene sing tuku sajak wis lihai marang kabeh iku. Kemudian, bagaimana jika ada kereta lewat? Para pedagang dan juga yang beli seperti sudah lihai dengan semua itu. Nalika sirine diunekake tanpa sepur teka, kabeh siap-siap mlipir menyang panggonan sing aman. Ketika sirine dibunyikan tanda kereta datang, semua siap-siap minggir ke tempat yang aman. Dene tendhane dilempit ngono wae amrih sepure bisa liwat Sedangkan tendanya dilipat begitu saja agar kereta bisa lewat. berikut ini. Kemudian data (86a) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya seperti (86h) Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki Ø pasar tradisonal liyane, adol woh-wohan lan janganan. Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini Ø pasar tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran. Terlihat pada data (86h) di atas setelah pengacuan komparatif padha karo sama dengan dilesapkan maka wacana menjadi tidak gramatikal dan

23 digilib.uns.ac.id 72 tidak berterima. Maka dari itu, kehadirannya wajib hadir agar wacana menjadi padu. Selanjutnya data (86a) dianalisis dengan menggunakan teknik ganti. Berikut ini adalah hasilnya. (86i) Satleraman, Pasar Maeklong ing Thailand iki padha karo kaya pasar tradisonal liyane, adol woh-wohan lan janganan. Sekilas, Pasar Maeklong di Thailand ini sama dengan pasar seperti tradisional lainnya, jual buah-buahan dan sayuran. Setelah data (86i) diuji dengan teknik ganti, ternyata kata kaya seperti dapat menggantikan frasa padha karo sama dengan. Hal ini disebabkan karena keduanya merupakan ragam ngoko, sehingga kedua kata tersebut bisa saling menggantikan. (87) Angler ing Closet Tau ngrasakake ngantuk nemen nalikane ing perjalanan, taman, utawa ing kantor? Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget kaya adhik kita iki hehe... (PS/4/26/01/2013). Nyeyak di Closet Pernah merasakan mengantuk sekali ketika di perjalanan, taman atau di kantor? Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali seperti adik kita ini hehe... Pada data (87) di atas terdapat pengacuan komparatif yaitu pada kata kaya seperti. Kata tersebut membandingkan sikap atau perilaku seseorang ketika mengantuk sampai-sampai ketiduran seperti yang dilakukan oleh anak kecil pada rubrik yang mengantuk hingga tertidur di atas closet. Selanjutnya data (87) di atas dibagi unsur langsungnya sebagai berikut. (87a) Tau ngrasakake ngantuk nemen nalikane ing perjalanan, taman, utawa ing kantor?

24 digilib.uns.ac.id 73 Pernah merasakan mengantuk sekali ketika di perjalanan, taman atau di kantor? (87b) Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget kaya adhik kita iki hehe... Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali seperti adik kita ini hehe... Kemudian data (87b) diuji dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya menjadi sebagai berikut ini. (87c) *Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget Ø adhik kita iki hehe... * Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali Ø adik kita ini hehe... Setelah kata kaya seperti pada data (87c) dilesapkan kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Maka dari itu, kehadirannya wajib agar wacana menjadi padu. Kemudian data dianalisis dengan teknik ganti seperti berikut ini. (87d) Mesthine tau ya, lan kanthi ora sengaja banjur keturon, utawa malah nganti angler banget kaya adhik kita iki hehe... *kados Pastinya pernah ya, dan dengan tidak sengaja kemudian tertidur, atau malah sampai nyenyak sekali seperti adik kita ini hehe... *seperti Setelah data (87d) diuji dengan teknik ganti, kata kaya seperti tidak dapat diganti dengan kata kados seperti. Hal ini disebabkan kata kados seperti merupakan ragam krama, jadi tidak dapat menggantikan kata kaya seperti yang merupakan ragam ngoko. (88) Pencolodan ing Keyboard Sawijining seniman Rusia arabn Anatoly Vyatkin nggawe patung wujud tombol keyboard raseksa. Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing commit kebeneran to user liwat kono. Kabukten, akeh wong

25 digilib.uns.ac.id 74 kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kayakaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae. (PS/14/6/04/2013). Melompat di Keyboard Seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat patung berwujud tombol keyboard rasaksa. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat sana. Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu. Pada data (88) di atas terdapat pronomina komparatif yaitu pada kata kaya-kaya seperti. Pengacuan komparatif tersebut membandingkan pernyataan banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, dengan mengetik di keyboard komputer. Selanjutnya data (88) di atas dibagi unsur langsungnya dengan menggunakan teknik BUL. Dan hasilnya adalah sebagai berikut. (88a) (88b) (88c) (88d) Sawijining seniman Rusia aran Anatoly Vyatkin nggawe patung wujud tombol keyboard raseksa. Seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat patung berwujud tombol keyboard rasaksa. Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia. Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat sana. Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu.

26 digilib.uns.ac.id 75 Selanjutnya data (88d) diuji dengan teknik lesap. Hasilnya menjadi sebagai berikut. (88e) Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, Ø sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, Ø sedang mengetik di keyboard komputer begitu. Setelah data (88e) di atas diuji dengan teknik lesap, kalimat menjadi tindak gramatikal dan tidak berterima. Maka kata kaya-kaya seperti harus dihadirkan. Kemudian data (88d) diuji dengan teknik ganti, seperti berikut ini. (88f) Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing *kayadene keyboard komputer ngono kae Terbukti, banyak orang yang sering melompat-lompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu. *seperti Teknik ganti yang dikenakan pada data (88f) di atas membuat kalimat tidak berterima dan tidak gramatikal. Kata kaya-kaya seperti tidak dapat diganti dengan kata kayadene seperti. (96) Rambut Topi Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi. Amrih ora gampang rusak, dheweke ora lali nyemprotake hairspray. Lan... rambut kuwi saiki dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae (PS/51/21/12/2013). Rambut Topi Ini rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi. Agar tidak mudah rusak, dia tidak lupa menyemprotkan hairspray. Dan... rambut itu sekarang menjadi topi commit yang to menemani user pria tersebut ke mana saja

27 digilib.uns.ac.id 76 Pada data (96) di atas terdapat pengacuan komparatif kayadene seperti yang membandingkan antara rambut dengan topi. Maksud dari pengacuan tersebut adalah seorang yang memotong dan membentuk rambut kribonya seperti topi. Data (96) di atas kemudian diuji dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut. (96a) (96b) (96c) (96d) Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Ini rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi. Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi. Amrih ora gampang rusak, dheweke ora lali nyemprotake hairspray. Agar tidak mudah rusak, dia tidak lupa menyemprotkan hairspray. Lan... rambut kuwi saiki dadi topi kang ngancani priya ksb menyang ngendi wae Dan... rambut itu sekarang menjadi topi yang menemani pria tersebut ke mana saja Kemudian data (96b) diuji dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut. (96e) *Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk Ø topi. * Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk Ø topi. Setelah data (96e) di atas dianalisis dengan menggunakan teknik lesap, kalimat menjadi tidak gramatikal dan tidak berterima. Oleh karena itu, kata kayadene seperti harus dihadirkan.

28 digilib.uns.ac.id 77 Kemudian data (96b) diuji lagi dengan menggunakan teknik ganti. Hasilnya adalah sebagai berikut. (96f) Iki rambut apa topi ya? Topi apa rambut? Sing jelas, merga bosen klawan rambut kribone, priya iki duwe ide motong lan mbentuk kayadene topi. *kados Yang jelas, karena bosan dengan rambut kribonya, pria ini mempunyai ide memotong dan membentuk seperti topi. *seperti Setelah data diuji dengan teknik ganti, terlihat bahwa kata kayadene seperti tidak bisa diganti dengan kata kados seperti, karena berbeda tingkat tutur. Kata kayadene seperti menggunakan ragam ngoko sedangkan kados seperti menggunakan ragam krama. Data-data pengacuan (referensi) yangg telah dianalisis di atas adalah sebagian kecil dari data yang terkandung pada rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat. Data-data yang di analisis di atas masing-masing berjumlah 3 untuk pronomina persona, 7 untuk pronomina demonstratif, dan 4 untuk pronomina komparatif. Data-data pengacuan pada rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat secara keseluruhan ditemukan data sebanyak 96 dengan rincian, pengacuan persona sebanyak 29 data, pengacuan demonstratif sebanyak 56 data, dan pengacuan komparatif sebanyak 11 data. Keseluruhan data pengacuan (referensi) tersebut dapat dilihat di bagian lampiran nomor 1 sampai 96.

29 digilib.uns.ac.id 78 b. Penyulihan (Subtitusi) Penyulihan merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu (yang telah disebut) dengan satuan lingual yang lain dalam wacana untuk memperoleh unsur pembeda. Substitusi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah subtitusi nominal, frasal, klausal. Data yang mengandung penyulihan (substitusi) tidak dikenai teknik ganti karena substitusi sudah merupakan penggantian dari unsur yang satu dengan unsur yang lain, jadi sudah ada penggantian unsur dalam kalimat. Jadi pada data yang mengandung substitusi hanya dikenai teknik BUL dan teknik lesap. Berikut ini adalah contoh data yang mengandung substitusi nominal. (99) Pakunjaran apa Kandhang? Nrenyuhake banget kahanan penjara ing El Salvador iki, malah kepara bisa diarani luwih miris katimbang penjara ing Indonesia. Kepriye ora, ing pakunjaran iki para napi urip kayadene kewan ing njero kandhang kanthi suksukan. Kepara kanggo slonjor wae uga ora bisa. Sel iki sakawit pancen pakunjaran sementara kanggo tahanan 72 jam.[...] (PS/39/28/09/2013). Penjara apa Kandang? Memprihatinkan sekali keadaan penjara di El Salvador ini, malah bisa dikatakan lebih miris daripada penjara di Indonesia. Bagaimana tidak, di penjara ini para napi hidup seperti hewan di dalam kandang dengan derdesak-desakan. Jangankan untuk selonjor saja juga tidak bisa. Sel ini awalnya memang penjara sementara untuk tahanan 72 jam. [...] Pada data (99) di atas terdapat penyulihan kata dengan kata, yaitu kata pakunjaran penjara dengan sel sel. Substitusi tersebut berfungsi agar teks menjadi bervariasi jadi tidak monoton. Kemudian data (99) di atas dianalisis dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya adalah sebagai berikut.

30 digilib.uns.ac.id 79 (99a) (99b) (99c) Nrenyuhake banget kahanan penjara ing El Salvador iki, malah kepara bisa diarani luwih miris katimbang penjara ing Indonesia. Memprihatinkan sekali keadaan penjara di El Salvador ini, malah bisa dikatakan lebih miris daripada penjara di Indonesia. Kepriye ora, ing pakunjaran iki para napi urip kayadene kewan ing njero kandhang kanthi suk-sukan. Bagaimana tidak, di penjara ini para napi hidup seperti hewan di dalam kandang dengan derdesak-desakan. Kepara kanggo slonjor wae uga ora bisa. Jangankan untuk selonjor saja juga tidak bisa. (99d) Sel iki sakawit pancen pakunjaran sementara kanggo tahanan 72 jam.[..] Sel ini awalnya memang penjara sementara untuk tahanan 72 jam. [...] Setelah data dikenai teknik BUL, kemudian data (99b) dan (99d) dianalisis dengan menggunakan teknik lesap. Hasilnya adalah sebagai berikut. (99e) *Kepriye ora, ing Ø iki para napi urip kayadene kewan ing njero kandhang kanthi suk-sukan. * Bagaimana tidak, di Ø ini para napi hidup seperti hewan di dalam kandang dengan derdesak-desakan. (99f) *Ø iki sakawit pancen pakunjaran sementara kanggo tahanan 72 jam. * Ø ini awalnya memang penjara sementara untuk tahanan 72 jam. Setelah data dikenai teknik lesap data menjadi tidak berterima dan tidak gramatikal. Maka kedua kata nominal tersebut wajib hadir, agar informasinya menjadi lebih jelas. Berikut ini adalah contoh data yang substitusi frasal. (100) Pizza Raseksa - Itali nyengkakake posisine minangka negara pizza paling hebat ing donya kanthi mecahake rekor dunia anyar. Para ahli masak ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter. Pizza ksb mesisan dadi pizza tanpa gluten (bahan kang sifate commit elastis) to kang user paling gedhe sadonya. Mula ora

31 digilib.uns.ac.id 80 mokal yen banjur kacathet ing Guinness World Records. Pizza aran Ottavia iki dipanggang suwenen 48 jam tanpa mandheg. Koki ahli gluten-free kang cacahe 5 migunakake 9 ton glepung bebas gluten lan maton-ton bahan liyane kayadene keju lan margarin. [...] (PS/1/5/01/2013). Pizza Rasaksa- Itali mengusahakan posisinya yang merupakan negara pizza paling hebat di dunia hingga memecahkan rekor dunia baru. Para ahli masak di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter. Pizza ksb mesisan menjadi pizza tanpa gluten (bahan yang sifatnya elastis) yang paling besar sedunia. Maka tidak heran jika kemudian tercatat di Guinness World Records. Pizza Ottavia ini dipanggang lamanya 48 jam tanpa henti. Koki ahli gluten-free yang jumlahnya 5 menggunakan 9 ton tepung bebas gluten dan berton-ton bahan lainnya seperti keju dan margarin. [...] Pada data (100) di atas terdapat substitusi frasal. Pada data di atas frasa ahli masak ahli masak digantikan dengan kata koki koki. Substitusi ini berfungsi untuk menjadikan kalimat lebih variatif dan tidak terkesan monoton. Kemudian data (100) di bagi unsur langsung dengan menggunakan teknik BUL. Hasilnya menjadi berikut ini. (100a) Itali nyengkakake posisine minangka negara pizza paling hebat ing donya kanthi mecahake rekor dunia anyar. Itali mengusahakan posisinya yang merupakan negara pizza paling hebat di dunia hingga memecahkan rekor dunia baru. (100b) Para ahli masak ing kana mentas iki nggawe pizza raseksa kang diametere 40 meter. Para ahli masak di sana baru saja membuat pizza raksasa yang diameternya 40 meter. (100c) Pizza ksb mesisan dadi pizza tanpa gluten (bahan kang sifate elastis) kang paling gedhe sadonya. Pizza ksb mesisan menjadi pizza tanpa gluten (bahan yang sifatnya elastis) yang paling besar sedunia. (100d) Mula ora mokal yen banjur kacathet ing Guinness World Records. Maka tidak heran jika kemudian tercatat di Guinness World Records.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan

Lebih terperinci

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA i ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nila Haryu Kurniawati NIM : 2102407144 Prodi : Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

A. RUMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE

A. RUMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE A. OMAH PANGGANG PE Cakrik omah panggang pe iki minangka cakrik omah jawa kang prasaja dhewe yen katandhingake karo cakrik-cakrik liyane. Dumadi saka papat utawa enem saka. Saka kang separo rada endhek

Lebih terperinci

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Winiar Faizah Aruum 2102406672 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Oleh: Anis Cahyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa namakuaniscahyani@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS PEROLEHAN BAHASAA JAWA ANAK PLAYGROUP AULIYAA KENDAL USIA 3-4 TAHUN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama NIM : Elok Wahyuni : 2102407065 Program studi :Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik BAB II PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik itu gramatikal maupun leksikal) dan penanda koherensi dalam wacana Antologi Cerkak Puber Kedua karya Ary Nurdiana. Untuk

Lebih terperinci

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Oleh: Rina Suryaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rinasuryaningsih22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO Oleh : Ari Rahmawati Soimah pendidikan bahasa dan sastra jawa Mitathegaul@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. leksikal maupun gramatikal) dan penanda koherensi wacana novel Sang Pangeran

BAB IV ANALISIS DATA. leksikal maupun gramatikal) dan penanda koherensi wacana novel Sang Pangeran digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan dengan rumusan masalah penelitian yang dibahas dalam skripsi ini, maka dalam analisis data dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik leksikal maupun gramatikal)

Lebih terperinci

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO Oleh : Feni Andriyani pendidikan bahasa dan sastra jawa Vithut_weslep05@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DIKSI DALAM NOVEL CLEMANG-CLEMONG KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Ria Hutaminingtyas NIM : 2102405609 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As Oleh : Widaningsih Dwi Indrawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Widaningsihdi72@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata Oleh: Desy Anindita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa desyanindita22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian aspek gramatikal dan aspek leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Solopos tahun 2015 dan 2016 ditemukan

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA Oleh: Anggit Hajar Maha Putra program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anggitzhajar@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

WACANA GLANGGANG REMAJA RUBRIK TEKNO DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT. (Kajian Kohesi dan Koherensi)

WACANA GLANGGANG REMAJA RUBRIK TEKNO DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT. (Kajian Kohesi dan Koherensi) WACANA GLANGGANG REMAJA RUBRIK TEKNO DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT (Kajian Kohesi dan Koherensi) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Jemini Karya Suparto Brata

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Jemini Karya Suparto Brata Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Jemini Karya Suparto Brata Oleh: Wanti Pharny Zulaiha Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa wantipharnyzulaiha@yahoo.co.id Abstrak : Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014

Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014 Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014 Oleh: Inarotul Ainiyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa MuInaez@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Wulandari Karya Yunani

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Wulandari Karya Yunani Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Wulandari Karya Yunani Oleh: Rohadi Alfaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rohadialfaris@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Astuti Kurnia Salmi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa astuti.kurniasalmi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013 Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013 Oleh: Nur Widiawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nurwidiawati93@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD Oleh: Joni Fajar Arif Prasetyo program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DATA

BAB II ANALISIS DATA BAB II ANALISIS DATA Pada bab II ini berisi pembahasan analisis data yang akan dipaparkan mengenai penanda kohesi dan koherensi wacana Gempilan Sejarah: Sang Komponis sing Ora Kapatedhan ing Katresnan

Lebih terperinci

NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG

NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG Skripsi Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Arie Ikha Safitri NIM : 2102407060 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Landasan Teori. pikiran, ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Landasan Teori. pikiran, ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. digilib.uns.ac.id 11 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Landasan Teori 1. Pengertian Wacana Wacana merupakan satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Simbol, makna, ajaran, semiotik, Serat Suluk Kaga Kridha Sopana.

ABSTRAK. Kata Kunci: Simbol, makna, ajaran, semiotik, Serat Suluk Kaga Kridha Sopana. ABSTRAK Mustikawati,Yaroh. Menelusuri Makna Serat Suluk Kaga Kridha Sopana karya Raden Sastra Darsana. Skripsi. Program Studi Sastra Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Edi Subroto (1992:7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif.

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001 GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa oleh

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Dewi Larasati NIM : 2102408087 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan

Lebih terperinci

pemilik code yang close sou bisa membagi source coden melalui lisensi, entah denga gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi terte bisa

pemilik code yang close sou bisa membagi source coden melalui lisensi, entah denga gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi terte bisa pemilik code yang close sou bisa membagi source coden melalui lisensi, entah denga gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi terte bisa membuat sebuah softw tidak sepenuhnya open sour Misalnya jika

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/

Lebih terperinci

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah MUHAMMAD PEBRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Manusia menggunakan bahasa sebagai salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Manusia menggunakan bahasa sebagai salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia menggunakan bahasa sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

PENGGUNAAN KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO PENGGUNAAN KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Eko Gunawan NIM

Lebih terperinci

Alenia Kesatuan dan Kepaduan. Sri Hertanti Wulan

Alenia Kesatuan dan Kepaduan. Sri Hertanti Wulan Alenia Kesatuan dan Kepaduan Sri Hertanti Wulan Pengertian Alinea Alinea adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. pembentukan sebuah alinea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana sekarang ini berkembang sangat pesat. Berbagai kajian wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Wacana berkembang di berbagai

Lebih terperinci

Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto

Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto Konjungsi dalam Novel Daradasih Karya Sudibjo Z. Hadisutjipto Oleh: Eti Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Etipurwasih767@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3

NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3 NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3 Oleh:Fitriani Syarifah program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anncil@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 80 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Penanda Kohesi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Penanda Kohesi BAB IV ANALISIS DATA Sehubungan dengan masalah penelitian yang dibahas dalam skripsi ini, maka dalam analisis data dipaparkan mengenai penanda kohesi dan penanda koherensi serta karakteristik wacana antologi

Lebih terperinci

Kajian Deiksis dalam Cerita Bersambung Getih Sri Panggung Karya Kukuh S.Wibowo Panjebar Semangat Edisi 23 Maret 29 Juni 2013

Kajian Deiksis dalam Cerita Bersambung Getih Sri Panggung Karya Kukuh S.Wibowo Panjebar Semangat Edisi 23 Maret 29 Juni 2013 Kajian Deiksis dalam Cerita Bersambung Getih Sri Panggung Karya Kukuh S.Wibowo Panjebar Semangat Edisi 23 Maret 29 Juni 2013 Oleh: Bastian Triadi Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa bastian.triadi@yahoo.com

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB)

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Daerah (Basa Jawa) b. Semester : 2 (Dua) c. Kompetensi Dasar : 3.4 Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis karya fiksi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sarana komunikasi utama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, manusia mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat dan informasi. Bahasa pula

Lebih terperinci

ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT

ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anik Tantining NIM : 2102407173 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Harimurti Kridalaksana, 2008: 24). Kelangsungan hidup suatu bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Harimurti Kridalaksana, 2008: 24). Kelangsungan hidup suatu bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Harimurti Kridalaksana,

Lebih terperinci

REFERENSI DALAM WACANA HUMOR BERBAHASA JAWA CURANMOR (CURAHAN PERASAAN DAN HUMOR) DI SIARAN YES RADIO CILACAP

REFERENSI DALAM WACANA HUMOR BERBAHASA JAWA CURANMOR (CURAHAN PERASAAN DAN HUMOR) DI SIARAN YES RADIO CILACAP REFERENSI DALAM WACANA HUMOR BERBAHASA JAWA CURANMOR (CURAHAN PERASAAN DAN HUMOR) DI SIARAN YES RADIO CILACAP SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Akalili Abidah Yusri Khairina

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan

BAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretik 1. Pengertian Pragmatik Pengkajian terhadap bahasa jika ditinjau dari sudut pandang linguistik terapan tentu tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan konteks

Lebih terperinci

REFERENSI DALAM WACANA BAHASA INDONESIA

REFERENSI DALAM WACANA BAHASA INDONESIA REFERENSI DALAM WACANA BAHASA INDONESIA Bahasa merupakan alat komunikasi. Artinya, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi. Dengan menguasai berbagai bahasa, manusia bisa membuka jendela dunia. Di samping

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : SMP N 1 BERBAH. : Bahasa Jawa : VIII/ Ganjil : 2 X 40 menit A. Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan gagasan

Lebih terperinci

URAIAN MATERI KB-2 AKSARA MURDHA, AKSARA SWARA, AKSARA REKAN, LAN ANGKA JAWA

URAIAN MATERI KB-2 AKSARA MURDHA, AKSARA SWARA, AKSARA REKAN, LAN ANGKA JAWA URAIAN MATERI KB-2 AKSARA MURDHA, AKSARA SWARA, AKSARA REKAN, LAN ANGKA JAWA 1. AKSARA MURDA a) Tegese Aksara Murda Tembung murda tegese sirah (Padmosoekotjo, 1989: 37). Ing Baoesastra Djawa, tembung moerda

Lebih terperinci

KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG

KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nopita Ika Rahmawati NIM : 2102406677 Prodi : Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Sebuah penelitian diperlukan adanya suatu penelitian yang relevan sebagai sebuah acuan agar penelitian ini dapat diketahui keasliannya. Tinjauan pustaka berisi

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Riyana Widya Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail: Riyana.hapsari197@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

KOHESI LAN KOHERENSI ING RUBRIK PANGUDARASA KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2013

KOHESI LAN KOHERENSI ING RUBRIK PANGUDARASA KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2013 KOHESI LAN KOHERENSI ING RUBRIK PANGUDARASA KALAWARTI PANJEBAR SEMANGAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2013 Listyan Purwonugroho Jurusan Pendhidhikan Basa Lan Sastra Dhaerah (Jawa), Fakultas Basa lan Seni, Universitas

Lebih terperinci

SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI

SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Suciati Duwi Sartika NIM : 2102407125 Prodi Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa :

Lebih terperinci

Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas:

Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas: Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas: Referensi Eksoforis (Eksofora) Referensi dengan objek acuan di luar teks. Saya belum sarapan pagi ini. Kata saya merupakan referensi eksoforis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana naratif merupakan suatu wacana yang disampaikan dalam bentuk narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari pengarang atau

Lebih terperinci

Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang

Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang Sudarmanto S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Jukys@ymail.com Drs. Surana,

Lebih terperinci

PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL TRAH KARYA ATAS S. DANUSUBROTO

PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL TRAH KARYA ATAS S. DANUSUBROTO PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL TRAH KARYA ATAS S. DANUSUBROTO SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Disusun Oleh Nama : Ima Wulandhari NIM : 2102407136 Program Studi : Pendidikan

Lebih terperinci

Purwaka Nembang macapat, budaya tradhisional lan kuna sing isih ana nganti saiki. Budaya nembang macapat isih urip ing Kutha Surabaya.

Purwaka Nembang macapat, budaya tradhisional lan kuna sing isih ana nganti saiki. Budaya nembang macapat isih urip ing Kutha Surabaya. Purwaka Nembang macapat, budaya tradhisional lan kuna sing isih ana nganti saiki. Budaya nembang macapat isih urip ing Kutha Surabaya. Nembang macapat ing Kutha Surabaya ana wiwit taun 1980-an nganti saiki,

Lebih terperinci

CERITA RAKYAT KI SONDONG MAJERUK DAN KI SONDONG MAKERTI DALAM PERSPEKTIF GREIMAS

CERITA RAKYAT KI SONDONG MAJERUK DAN KI SONDONG MAKERTI DALAM PERSPEKTIF GREIMAS CERITA RAKYAT KI SONDONG MAJERUK DAN KI SONDONG MAKERTI DALAM PERSPEKTIF GREIMAS SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Oleh Finna Dwi Estianingrum 2102407038 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Widuri Pantai Cinta ne Pemalang

Widuri Pantai Cinta ne Pemalang Imam Aspuri Kumpulan Crita Basa Jawa: Widuri Pantai Cinta ne Pemalang Penerbit: Tenar Media *** Widuri Pantai Cinta ne Pemalang Oleh: Imam Aspuri Copyright 2011 by Imam Aspuri Penerbit Tenar Media Email

Lebih terperinci

Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kajian Struktur dan Sosiologi Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri Dalam Majalah Djaka Lodang Edisi 51 Bulan Mei sampai Edisi 14 Bulan Agustus 2013 Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DATA. Bab ini menganalisis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam WP

BAB II ANALISIS DATA. Bab ini menganalisis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam WP digilib.uns.ac.id BAB II ANALISIS DATA Bab ini menganalisis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam WP rubrik Sangu Leladi pada majalah Jaya Baya. Penjelasannya sebagai berikut. A. Penanda Kohesi

Lebih terperinci

Pengembangan Medhia Explosion Box Tumrap Kawasisan Nulis Teks Geguritan

Pengembangan Medhia Explosion Box Tumrap Kawasisan Nulis Teks Geguritan PENGEMBANGAN MEDHIA EXPLOSION BOX TUMRAP KAWASISAN NULIS TEKS GEGURITAN SISWA KLAS VII SMPN 26 SURABAYA TAUN 2017-2018 Niabatul Waladiyah Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, FBS, Unesa, niabatul123@gmail.com

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER Kelas : IX Semester : I Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Tahun Pelajaran : 2013-2014 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi yang Jumlah soal : (uraian) 2. Mengungkapkan

Lebih terperinci

Pengaruh Medhia Smart Card kanthi Teknik TS-TS tumrap Kawasisan Nulis Pasangan Ca, Ja, Ma, Ba, Ka, Ta, La

Pengaruh Medhia Smart Card kanthi Teknik TS-TS tumrap Kawasisan Nulis Pasangan Ca, Ja, Ma, Ba, Ka, Ta, La PENGARUH MEDHIA SMART CARD KANTHI TEKNIK TS-TS (TWO STAY-TWO STRAY) TUMRAP KAWASISAN NULIS PASANGAN CA, JA, MA, BA LAN KA, TA, LA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 SIDOARJO TAUN PIWULANGAN 2013-2014 Dwi Yulianti

Lebih terperinci

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo Oleh: Titis Widarningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa titis_widarningsih@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Wacana Istilah wacana berasal dari bahasa Sanskerta wac/wak/vak, artinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Wacana Istilah wacana berasal dari bahasa Sanskerta wac/wak/vak, artinya BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Wacana Istilah wacana berasal dari bahasa Sanskerta wac/wak/vak, artinya berkata, berucap. Bila dilihat dari jenisnya, kata wac

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jln. Ratu Kalinyamat, Demaan Jepara ( 0291 ) , ( 0291 )

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jln. Ratu Kalinyamat, Demaan Jepara ( 0291 ) , ( 0291 ) PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jln. Ratu Kalinyamat, Demaan Jepara 59401 ( 0291 ) 591238, 593347 ( 0291 ) 591339 Jepara, 2 September 2013 Nomor : 421.3/4061 Kepada : Sifat

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI WACANA GEMPILAN SEJARAH: SANG KOMPONIS SING ORA KAPATEDHAN ING KATRESNAN KARYA SOEBAGIJO I. N. DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Bab ini pertama menganalisis wacana WB dari segi bahasa yang meliputi peranti kohesi gramatikal dan kohesi leksikal, kedua menelaah nilai-nilai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG STRUKTUR SERAT PARTAWIGENA SKRIPSI Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra oleh Nama : Imam Arief Hidayat NIM : 2151407002 Program Studi : Sastra Jawa Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Ikasari Indah Hibridani NIM : 2102406042 Prodi : Pendidikan

Lebih terperinci

TRADHISI KUNGKUM SINDHEN ING SENDHANG MADE, DESA MAADE, KECAMATAN KUDU - JOMBANG

TRADHISI KUNGKUM SINDHEN ING SENDHANG MADE, DESA MAADE, KECAMATAN KUDU - JOMBANG TRADHISI KUNGKUM SINDHEN ING SENDHANG MADE, DESA MAADE, KECAMATAN KUDU - JOMBANG DENING : AFIF NURMA GUPITASARI 082114016 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

Wacana Eksposisi Bahasa Jawa. Restu Sukesti Herawati Tarti Khusnul Khotimah Nanik Sumarsih

Wacana Eksposisi Bahasa Jawa. Restu Sukesti Herawati Tarti Khusnul Khotimah Nanik Sumarsih Restu Sukesti Herawati Tarti Khusnul Khotimah Nanik Sumarsih KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI BAHASA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2015 i WACANA EKSPOSISI BAHASA JAWA Penulis: Restu Sukesti

Lebih terperinci

Kitab Suci Bocah nyuguhaké. Swarga, Daleme Gusti Allah sing

Kitab Suci Bocah nyuguhaké. Swarga, Daleme Gusti Allah sing Kitab Suci Bocah nyuguhaké Swarga, Daleme Gusti Allah sing Éndah Ditulis déning: Edward Hughes Digambari déning: Lazarus Dibesut déning: Sarah S. Diterjemahaké déning: Endang Supardan diproduksi déning:

Lebih terperinci

Elipsis Jejer sajrone Ukara Camboran Ing Basa Jawa ELIPSIS JEJER SAJRONE UKARA CAMBORAN ING BASA JAWA. Choirunnisa

Elipsis Jejer sajrone Ukara Camboran Ing Basa Jawa ELIPSIS JEJER SAJRONE UKARA CAMBORAN ING BASA JAWA. Choirunnisa ELIPSIS JEJER SAJRONE UKARA CAMBORAN ING BASA JAWA Choirunnisa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah FBS Universitas Negeri Surabaya (unsa_run@yahoo.co.id) Drs Sugeng Adipitoyo, M.Si Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Dosen Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.

Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Dosen Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. PANGARIBAWANE MEDHIA PASINAON ABASIS INTERNET (BLOG) TUMRAP KAWASISAN NEMBANG MACAPAT SISWA KELAS VIII SMP N 4 PACITAN Putri Al Nasrum Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GAYA BAHASA DALAM NOVEL SER! SER! PLONG! KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Esty Peniarti NIM : 2102405606 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

NGUNDHAKAKE KAWASISAN MACA GEGURITAN KANTHI METODHE PEMODHELAN TUMRAP SISWA KLAS VII SMPN 1 NGRONGGOT TAUN AJARAN 2015/2016

NGUNDHAKAKE KAWASISAN MACA GEGURITAN KANTHI METODHE PEMODHELAN TUMRAP SISWA KLAS VII SMPN 1 NGRONGGOT TAUN AJARAN 2015/2016 NGUNDHAKAKE KAWASISAN MACA GEGURITAN KANTHI METODHE PEMODHELAN TUMRAP SISWA KLAS VII SMPN 1 NGRONGGOT TAUN AJARAN 2015/2016 PURWAKA Lelandhesane Panliten Kawasisan maca minangka salah sijine katrampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa dalam surat kabar harian Solopos (2) pemerolehan data (3) analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa dalam surat kabar harian Solopos (2) pemerolehan data (3) analisis data. 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan secara rinci hasil penelitian dan pembahasannya sebagai jawaban atas rumusan masalah pada bab I. Beberapa hal yang akan

Lebih terperinci

Buku tuntunan Xperia M dual C2004/C2005

Buku tuntunan Xperia M dual C2004/C2005 Buku tuntunan Xperia M dual C2004/C2005 Isi Xperia M dual Pandhuan pangguna... 6 Persiyapan...7 Android apa lan ngapa?...7 Perlindungan layar...7 Nguripake lan mateni piranti... 7 Kunci layar... 8 Pandhuan

Lebih terperinci

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Oleh: Alip Rahman Sulistio Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa aliprahman16@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kalimat yang ada pada suatu bahasa bukanlah satuan sintaksis yang tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan yang tertinggi

Lebih terperinci

Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata

Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata Analisis Psikologis dan Nilai Moral dalam Roman T Spookhuis Karya Suparto Brata Oleh: Syahriyatun Nikmah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa syahriyatun@gmail.com Abstrak: penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Oleh: Mahasih Hesti Rochayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa mahesti0509@gmail.com

Lebih terperinci

SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh : Agus Setiaji program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Agusaji38@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Ngundhakake Kawasisan Nulis Ukara Tanduk lan Ukara Tanggap Kanthi Teknik Bursa Kata Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Kalidawir Taun Ajaran 2015/ 2016

Ngundhakake Kawasisan Nulis Ukara Tanduk lan Ukara Tanggap Kanthi Teknik Bursa Kata Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Kalidawir Taun Ajaran 2015/ 2016 Ngundhakake Kawasisan Nulis Ukara Tanduk lan Ukara Tanggap Kanthi Teknik Bursa Kata Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Kalidawir Taun Ajaran 2015/ 2016 Indriani, Dr. Surana, S.S., M.Hum Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK N 2 Karanganyar Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas / Semester : X Semua/ 1 (Gasal) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( pertemuan ke-11) 2 x 45

Lebih terperinci

Novel Sintru,oh Sintru Anggitane Suryadi WS. Kawawas Saka Teori Strukturalisme Dinamik. M. Abdullah Faqih. Abstrak

Novel Sintru,oh Sintru Anggitane Suryadi WS. Kawawas Saka Teori Strukturalisme Dinamik. M. Abdullah Faqih. Abstrak Novel Sintru,oh Sintru Anggitane Suryadi WS Kawawas Saka Teori Strukturalisme Dinamik M. Abdullah Faqih Abstrak Karya sastra bias dideleng minangka kedadeyan social. Kedadeyan social kang digambarake ing

Lebih terperinci

PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK

PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK PEMERTAHANAN DAN PERGESERAN BAHASA JAWA DALAM PERCAKAPAN MEDIA SOSIAL JEJARING FACEBOOK Oleh: Nita Sulistya Wati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa niech_chan@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015

Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015 Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015 Oleh: Khilyatus Shiyam Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa khilyashiyam@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. A. Kompetensi Inti KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. A. Kompetensi Inti KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Pertemuan Alokasi Waktu : SMP Negeri 3 Jetis : VII/ Gasal : Bahasa Jawa : Pengalaman Pribadhi : ke-3 : 2 x

Lebih terperinci

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggraita Dyah Tantri NIM : 2102407090 Program

Lebih terperinci