PENAMPILAN ANAK SAPI KETURUNAN BRANG-BAL DI NTB

Transkripsi

1 Semiar Nasioal Peteraka cla Veierier2000 PENAMPILAN ANAK SAPI KETURUNAN BRANG-BAL DI NTB HAsToNo, I-W MATH us, EKo HANDIWIRAwAN, I-GEDE Puru, cla P. SrrvtitoRANG Balai Peelitia Terak P.O. Box 221, Bogor ABSTRAK Telah dilakuka pegamata megeai peampila aak sapi hasil persilaga atara Bragus X Bali di NTB. Hasil peelitia meujukka bahwa, pedet jata hasil persilaga tersebut memiliki bobot lahir yag lebih berat dari pada pedet betia. Bobot lahir cla ukura tubuh pedet hasil persilaga atara pejata Bragus dega sapi Bali iduk meujukka ilai yag lebih baik, jika dibadigka dega bobot lahir cla ukura tubuh pedet yag berasal dari sapi Bali mumi. Hasil pemberia paka tambaha, meujukka respos yag lebih baik jika dibadigka dega pellet yag tdak medapatka paka tambaha, yaki 21% lebih berat. Kata kusci : F1 Bragus x Bali, pertumbuha, performas PENDARULUAN Propisi Nusa Teggara Barat merupaka salah satu daerah setra produksi sapi potog. Namu demikia, dilaporka bahwa populasi temak sapi potog pada tahu terakhir ii meuru dari ekor pada tahu 1995 (DMAs PETERNAKAN, 1996) mejadi (DINAS PETERNAKAN, 1997) pada tahu berikutya. Oleh karea itu upaya peigkata produktivitas cla pegembaga perlu dilakuka. Peigkata populasi dapat dilakuka dega memperbayak jumlah kelahira, meeka tigkat kematia cla megatur jumlah pemotoga terak sapi. Sedagka peigkata produktivitas terak dapat dilakuka dega persilaga seperti yag sedag dikembagka melalui program Braguisasi. Peelitia ii bertujua utuk megetahui peampila pellet hasil persilaga pejata Bragus dega sapi Bali iduk. Data peampila pedet hasil persilaga diharapka dapat dijadika awal dari upaya utuk memprediksi tigkat produktivitas sapi potog dimasa medatag. MATERI DAN METODE Peelitia megeai pertumbuha aak sapi potog hasil persilaga atara Bragus X Bali di lakuka di Pulau Lombok, Nusa Teggara Barat pada tahu aggara 1998/1999. Pegamata dilakuka secar periodik setiap bulaya dega cars melakuka peimbaga cla pegukura lagsug di lapag. Peubah yag diamati meliputi bobot lahir, bobot pedet sebelum di sapih, cla ukura tubuh seperti tiggi pudak, pajag bada, ligkar dada, tiggi piggul, cla lebar piggul. Data diaalisa secara deskriptif. Sedagka megeai respo terhadap paka, terak dikelompokka mejadi dua kelompok perlakua yaitu kelompok I adalah tapa pemberia paka tambaha, cla kelompok II diberi paka tambaha berupa dedak sebayak 2 kg/ekor/hari, selama 3 bula. Parameter yag diamati adalah pertambaha bobot hidup. Data yag di peroleh diaalisis dega megguaka -r, test berdasarka STEEL cla ToRRIE (1991).

2 Semiar Nasioal Peteraka cla Veterter 2000 HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot lahir Hasil peelitia meujukka bahwa bobot lahir aak jata lebih berat dibadig dega bobot lahir aak betia (Tabel 1). Hasil ii sesuai dega yag dilaporka DJAGRA et al. (1979), AzzAM cla NEILSEN (1987), THALIB (1988), NATAL et al. (1995), cla ENDHI et al. (1997). Namu demikia bobot lahir aak sapi hasil persilaga ii lebih besar bila dibadig dega bobot lahir aak sapi Bali muri sebagai yag telah dilaporka oleh PANE (1990) yag meeragka bahwa bobot lahir sapi Bali di Pulau Bali rata-rata adalah 16 kg, sedagka PANJAITAN et al. (1998) meeragka bahwa bobot lahir aak sapi Bali di Pulau Lombok adalah 13,6 t 2,6 kg. Tabel 1. Pertumbuha pedet hasil persilaga atara pejata Bragus dega sapi Bali iduk sampai dega umur 6 bula Umur pedet (bula) Pertumbuha Jata N Betia N Lahir (0) 27,54 t 3, ,66 t 4, ,61 t 2, ,25 t 3, ,91 t8, ,96 t 7, ,28 t 8, ,34 t 9, ,80 t 7, ,02 t 10, ,72 t 12, ,20 t 13, ,60 t 9, ,41 t 14,53 is, Dilaporka bobot lahir berkorelasi positif dega pertumbuha (KEMP et al., 1988). Oleh karea itu parameter ii petig utuk diketahui cla merupaka titik awal utuk memprecliksi pertumbuha terak selajutya. Sedagka faktor-faktor yag berpegaruh terhadap bobot lahir atara lai adalah bagsa pejata cla jeis kelami (AZZAM cla NEILSEN, 1987). BARKER et al. (1979) meyataka bahwa bobot lahir, rata-rata pertambaha bobot hidup pra sapih, cla bobot sapih di pegaruhi oleh faktor geetik dega ilai heritabilitas secara beruruta sebesar 0,40 ; 0,30 ; cla 0,30. Sedagka faktor ligkuga yag berpegaruh atara lai iduk terhadap kemampua produksi susu, iklim (musim) cla tatalaksaa pemeliharaa yaitu masig-masig sebesar 0,60; 0,70 ; cla 0,70. Hasil peelitia yag dilakuka di Pulau Timor pada sapi Bali meujukka bahwa bobot lahir, pertumbuha aak sapi, cla bobot hidup sapi dewasa dipegaruhi oleh kuatitas cla kualitas paka (WIRDAHAYATI cla BAMUALIM, 1990). DJAGRA et al. (1979) meyataka bahwa bobot lahir dipegaruhi oleh jeis kelami, umur iduk, cla masa kelahira. Iduk yag pertama kali melahirka aka meghasilka peclet lebih kecil bila dibadigka dega pedet yag lahir kemudia. Dilaporka pula bahwa, temperatur yag paas aka meuruka bobot lahir (YUSRAN et al., 1991). Namu demikia sebagai patoka, besar bobot lahir berkisar 5-8% dari bobot iduk (SIREGAR et al., 1985). Pertumbuha Secara biologis pertambaha bobot hidup haria pedet hasil persilaga atara pejata Bragus dega sapi Bali iduk pada peelitia tidak terlalu buruk pada kodisi pedesaa bila 8 1

3 Semiar Nasioal Peteraka cla Veterier 2000 dibadig dega hasil yag dicapai ZULBADRI et al. (1994), yag meyataka bahwa pertambaha bobot hidup haria pada sapi potog haya mecapai kurag dari 0,35 kglekor/hari. Semetara ENDHI et al. (1997) melaporka bahwa pertambaha bobot hidup sapi hasil persilaga di NT13 tapa pemberia paka tambaha mecapai 0,51 kg/ekor/hari. Perbedaa ii kemugkia disebabka oleh faktor bagsa atau umur yag berbeda sebagai yag dilaporka SUBANDIUYO (1995) pada terak domba. Pada peelitia ii bagsa yag diguaka adalah hasil persilaga atara pejata (seme) Bragus dega sapi Bali iduk cla berumur 1-6 bula. Ukura tubuh Berbagai ukura tubuh aak sapi hasil persilaga atara pejata Bragus dega sapi Bali iduk pada waktu lahir sampai umur 6 bula tertera pada Tabel 2. HARDJOSUBROTO (1994) meyataka bahwa beberapa ukura tubuh seperti tiggi gumba, ligkar dada cla pajag bada dapat merupaka idikator bagi bobot hidup sapi. Oleh karea itu, ukura tubuh dapat dijadika alat utuk meduga bobot hidup apabila tidak dilakuka peimbaga. Tabel 2. Ukura tubuh sapi aak hasil persilaga Bragus x Bali pada waktu lahir sampai dega umur 6 bula Umur (Bula) Jaitta Jumlah (ekor) Tiggibada Pajag bada Ukura tubuh (cm) Ligkardada Tiggi piggul Lebarpiggul Lahir(0) 99 67,36 :k 3,8 58,22 ±5,25 69,18 ± 4,22 72,14 ± 4,27 19,97 ± 2, ,69 ± 3,97 65,23 ± 7,63 81,85 ± 4,24 79,07 ± 3,05 20,69 ± 1, ,27 ± 5,07 72,88 ± 5,21 92,69 ± 7,46 87,54 ± 3,82 23,66± 2, ,75 ± 5,16 77,98 ± 5,16 100,07 ±5,82 91,90 ±4,95 24,85 ± 2, ,37 ± 5,16 84,28 ± 4,38 108,94 ±6,9 97,05 ± 4,36 27,51 ± 2, ,28 ± 3,96 91,28 ± 4,72 114,34 ± 5,78 101,81 ± 3,97 27,00 ± 2, ,76 ± 5,38 93,70 ± 6,23 121,57 ± 5,91 107,62 ± 5,21 28,62 ± 2,52 Betia Jumlah (ekor) Lahir(0) ,81 ± 4,59 56,22 ± 6,23 67,60 ± 6,89 69,46 ± 4,67 19,28 ± 1, ,30 ± 3,74 60,30 ± 3,92 79,10 ± 3,36 76,00 ± 4,17 21,20 ± 1, ,42 ± 4,72 69,79 ± 5,80 90,63 ± 6,93 81,95 ± 4,58 22,42 ± 2, ,65 ± 5,58 75,07 ± 5,94 93,62 ± 8,13 86,48 ± 6,63 24,27 ± 2, ,10 ± 3,94 82,53 ± 4,49 103,42 ± 5,20 94,73 ± 3,94 26,42 ± 1, ,23 ± 2,98 85,41 ± 5,37 111,53 ± 5,72 99,06 ± 3,15 27,60 ± 3, ,05 ± 4,40 92,22 ± 6,80 117,66 ± 6,22 101,39 ± 4,59 27,65 ± 2,49 Hasil pegamata meujukka bahwa ukura tubuh aak sapi jata ii lebih besar bila clibadigka dega aak betia. Keadaa ii sesuai dega hasii-hasil peelitia yag ada bahwa aak jata secara kosisite lebih besar dari aak betia pada semua bagsa sapi. Sedagka ENDHI 82

4 Semiar Nasioal Peteraka da Peterier 2000 et al. (1997) melaporka bahwa ukura tubuh sapi Bali di Pulau lombok sampai dega umur 4 bula tersaji pada Tabel 3. Tabel 3. Ukura tubuh sapi aak hasil isemiasi buata aam Bali >< Bali sampai dega umur 4 bula Umur (hari) Sumber : ENDHI et al. (1997) Dari Tabel 2 da Tabel 3, terlihat bahwa ukura tubuh aak hasil persilaga atara pejaata Bragus dega sapi Bali Iduk lebih besar bila dibadigka dega aak sapi Bali mumi. Hal ii ada kemugkia berhubuga dega pegaruh heterosis dari persilaga bagsa tersebut, sebagai diutaraka oleh WARWICK dalam HANDIWIRAWAN et al. (1998) yag meeragka bahwa persilaga atar bagsa diketahui memiliki tigkat heteregositas yag tiggi, sehigga dapat memberika peampila produksi yag tiggi pada hasil keturuaya. Perlakua paka Tiggi bada Pajag bada Ukura tubuh (cm) Ligkar dada Tiggi piggul Lebar piggul <30 63,20 t 6,01 56,00 t 5,31 98,80 t 5,60 66,80 t 4,38 16,80 t 4, ,83 t 0,69 62,83 t 5,15 84,50 t 6,75 78,33 t 1,37 22,00 t 0, ,73 t 8,89 71,73 t 7,74 91,18 t 9,46 80,27 t 8,83 22,20 t 1, ,73 t 8,02 79,46 t 7,50 97,18 t 8,71 84,73 t 6,83 23,80 t 2,00 Respo pedet terhadap paka tambaha yag diberika cederug meigkat bila dibadig dega pemberia paka secara tradisioal seperti tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Pertambaha bobot hidup haria selama 3 bula pemberia kosetat Umur (bula) Jata Tapa kosetrat Pertambaha bobot hidup haria (gr) Betia Paka merupaka salah satu faktor yag meetuka kecepata laju pertumbuha sapi. Apabila paka tidak diperhatika baik dari jumlah maupu kualitasya, maka pertumbuha aka terhambat. Sebagaimaa pada hasil peelitia ii meujukka bahwa pedet yag medapat paka tambaha sebayak 2 kg/ekor/hari memberika pertambaha bobot hidup haria yag lebih tiggi baik pada pedet jata maupu betia berturut-turut adalah 0,762 kg/ekor/hari da 0,66 kg/ekor/hari Tabel 4). Dibadigka dega laju pertumbuha pedet yag tidak diberi paka tambaha yaitu haya mecapai 0,641 kg/ekor/hari utuk pedet jata da 0,533 kg/ekor/hari utuk pedet betia. Hasil ii lebih redah bila dibadig dega yag dilaporka ENDHi et al. (1997) bahwa pertambaha bobot hidup mecapai 0,85 kg pada sapi persilaga yag diberi paka tambaha. Perbedaa ii sagat dimugkika oleh beberapa hal diataraya adalah bagsa atau jumlah serta kualitas paka yag Jata Diberi kosetrat Betia , , , ,66 " 7 652, , ,66 7 Rataa 641, , , ,

5 Semiar Nasioal Peteraka da I'etermer 2000 diberika berbeda. HANDIWIRAWAN et al. (1995) meiaporka bahwa laju pertumbuha sapi jata peraaka FH yag masih muda berumur 6-9 bula, dega pemberia kosetrat sebayak lda 2 kg/ek/h laju pertambaha bobot hidup haria meigkat sagat yata (P<0,01) bila dibadigka dega yag tidak diberi kosetrat (0,59 t 0,08 vs 0,62 t 0,07 vs 0,20 t 0,07 kg/ek/h). KESIMPULAN Dari hasil peelitia ii dapat disimpulka bahwa bobot lahir sapi aak hasil persilaga atara pejata (seme) Bragus dega sapi Bali iduk cukup tiggi bila dibadigka dega bagsa sapi Bali mumi. Sedagka bobot lahir pedet hasil persilaga atara Bragus dega sapi Bali iduk lebih redah bila dibadigka dega pedet hasil persilaga atara Bragus dega iduk keturua Simetal, Limousi, da Brahma. Laju pertambaha bobot hidup haria sampai umur 6 bula cukup baik pada pedet jata maupu betia. Demikia pula dega pemberia paka tambaha kosetrat sebayak 2 kg/ekor/hari selama 3 bula memberika hasil pertambaha bobot hidup lebih tiggi mecapai 762,72 gr/ekor/hari utuk pedet jata sedagka pedet betia 660,27 gr/ekor/hari. Ukura tubuh oak sapi persilaga atara pejata Bragus dega sapi Bali iduk lebih besar bila dibadigka dega sapi Bali mumi. Kemudia bila dibadigka dega hasil persilaga atara sapi iduk bagsa laiya dega pejata Bragus tidak meujukka perbedaa yag yata. Sedagka ukura tubuh pada waktu lahir sapi aak hasil persilaga atara pejata Bragus dega sapi Bali iduk tergolog kecil bila dibadigka dega aak dari hasil persilaga atara pejata Bragus dega sapi iduk dari bagsa laiya. Disaraka perlu peelitia lebih lajut utuk megetahui produktivitas yag meyagkut kierja produksi da reproduksi dari sapi hasil persilaga atara pejata Bragus galur Lombok dega iduk sapi Bali. Hal ii diperluka utuk dapat dijadika suatu acua apakah program Bragusisasi yag dikembagka dapat dipakai sebagai upaya peigkata produktivitas temak sapi Lokal. DAFTAR PUSTAKA AzzAM, S. M. ad M. K. NIELSEN Geetic parameter for gastatio legth, birth date ad firstbreedig date i beef cattle. J. Aim. Sci. 64 : 338. BARKER, J. S. P., D.J. BRETT, D.F. DE FREDERICK, ad L.J. LAMBOURN A Course Maual i Tropical BefCatle Productio. A.A.U.S.S. DwAs PETERNAKAN PROPINSI NUSA TENwARA BARAT Lapora Tahua 1996/1997. DINAs PETERNAKAN DAERAH TINGKAT II LOMBOK TENGAH Lapora Tahua 1997/1998. DIAGRA, I.B.K., LANA, da SULANDRA Faktor-faktor yag berpegaruh terhadap berat lahir da beret sapih sapi Bali. Pros. Semiar Keahlia di Bidag Petemaka. Theme Sapi Bali. Fakultas Kedoktera Hewa da Petemaka Uiversitas Udayaa, Depasar. ENDHi, D. S., I-W. MATHIUS, SANTOSO, E. HANDIwmAwAN, da A. SuDiBYO Lapora akhir hasil peelitia. Pegkajia pemafaata Tekologi Isemiasi Buata dalam Usaha Peigkata Populai da Produktivitas Sapi Potog Nasioal Diproduksi Nusa Teggara Barat. Puslitbag Petemaka bekerja sama dega Proyek Pembiaa Kelembagaa Peelitia da Pegembaga Pertaia. Bada Litbag Pertaia. HANDiwiRAwAN, E.,M. RANGKUTI, SOEPENO, da B. SETIADI Keragaa sapi Peraaka Friesa Holstei jata yag sedag bertumbuh dega perbaika paka. Pros. Semiar Petemaka da Veterier. Cisarua, Bogor, 7-8 Nopember Jilid 2. Puslitbag Petemaka. Bada Litbag Pertaia. Departeme Pertaia. hal

6 Semiar Nasioal Peteraka da Veterier 2000 HANDiwmAwAN, E. D. SETIAwAN, I-W MATHIUS, SANTOSO, da A. SuDIBYo Ukura tubuh aak sapi Bali da persilagaya di Nusa Teggara Barat. Pros. Semiar Nasioal Peteraka da Veterier. Jilid I. Puslitbag Peteraka. Bada Litbag Pertaia. Departeme Pertaia. hal KEW, R.A., J.W. WILTON, ad L.R. ScAEFFER Pheotypic ad geetic parameter estimates for gestatio legth. Calvig ease ad birth weigh i Simetal cattle. Ca. J. Aim. Sci. 68 :291. NATAL, S.T., S. RAcHmAwATI, da P. SITORUS Bobot lahir, ligkar dada da bobot bada aak sapi hasil persilaga atara pejata Bos Taurus dega iduk sapi lokal di Kabupate Lombok Barat, NTB. Pros. Semiar Peteraka da Veterier. Cisarua, Bogor, 7-8 Nopember Jilid 2. Puslitbag Peteraka. Bada Litbag Pertaia. Departeme Pertaia. hal PANE. I Upaya peigkata mutu geetik sapi Bali di P3 Bali. Pros. Semiar Nasioal Sapi Bali September Fakultas Petemaka Uiversitas Udayaa. Depasar, Bali. hal. A 42- A 54. PANiAITAN, T.S., W. ARIF, A. SAuxi, A. MuzAm, I. BAsuKU, da A.S. WAwD Pegaruh pemberia tambaha paka pada iduk butig da setelah melahirka terhadap pertumbuha aak, berahi kembali da keberhasila IB pada usaha pertaia sapi potog di Pulau Lombok. Pros. Semiar Nasioal Peteraka da Veterier. Jilid 1. Puslitbag Peteraka. Bada Litbag Pertaia. Departeme Pertaia. hal SIREGAit, A. R., Ch. THALIB, K. DwiYANTo, P. SITEPu, U. KusNADi, H. PRASETYo, da P. SITORUS Perfomace sapi Bali di Nusa Teggara Timur da sapi Madura di Pulau Madura. Direktorat Jederal Peteraka. Jakarta. SuBANDRiyo, Peyesusia bobot sapih domba Jawa terhadap stadar umur sapih. J. Peelitia Peteraka Idoesia 2: THALIB, C Pegaruh bagsa pejata, jeis kelami da musim terhadap bobot lahir da lama kebutiga pedet hasil persilaga Bos Taurus X Bos Bateg. Pros. Pertemua Ilmiah Rumiasia. Cisarua, Bigor 8-10 Nopember Jilid 1 : Rumiasia Besar. Puslitbag Petemaka. Bada Litbag Pertaia. departeme Pertaia. hal WmDAHAYATI. R. B. da A. BAmuALim Peampila produksi da struktur populasi terak sapi Bali di Pulau Timor, Nusa Teggara Timur. Pros. Semiar Nasioal Sapi Bali September Fakultas Petemaka Uiversitas Udayaa. Depasar, Bali. hal. Cl-5. YusRAN, M.A., K. MA'sum, da N. KUSumA Perbadiga daya taha paas sapi betia dewasa atara sapi Bali dega persilagaya dega Bos Taurus. Pros. Semiar Nasioal Sapi Bali, taggal 2-3 September Fapet Uiversitas Hasaudi, Ujug Padag. ZULBARDI, M., M. SUTRISNO, U. UmUASui, A.A. KARTo, S.B. SIREGAR, da T.D. CHANIAGO Peggemuka sapi potog da dampak ekoomiya di kawasa idustri Jawa Timur. Pros. Semiar Nasioal Sais da Tekologi Peteraka : Jauari 1994.