Analisis Value at Risk Menggunakan Metode Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution dengan Kombinasi Algoritma Meboot

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Value at Risk Menggunakan Metode Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution dengan Kombinasi Algoritma Meboot"

Transkripsi

1 Analisis Value at Risk Menggunakan Metode Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution dengan Kombinasi Algoritma Meboot dan Teori Samad-Khan (Studi Kasus PT.X) Angga Adiperdana*, Patdono Suwignjo**, dan Ahmad Rusdiansyah** Pascasarjana Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya ABSTRAK Risiko adalah potensi terjadinya bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi pada sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan aktivitas usaha. Permasalahannya adalah bagaimana perusahaan dapat mengukur risiko dan kemudian memitigasinya (Operational Value at Risk / OpVar). OpVar adalah pengukuran berapa besar perusahaan dapat menyerap kerugian akibat suatu risiko operasional dengan derajat kepercayaan tertentu. Metode perhitungan nilai risiko yang berkembang saat ini hanya dapat diaplikasikan pada industri perbankan, karena menggunakan parameter serta variabel gross income yang hanya sesuai dengan business line perbankan dan tidak dapat menggambarkan secara nyata potensi kerugian yang dialami suatu industri. Selain itu metode tersebut tidak dapat mengakomodasi nilai risiko pada kejadian ekstreme yang jarang terjadi namun memiliki dampak yang sangat besar bagi industri karena menggunakan fungsi distribusi normal. Dalam penelitian ini, akan diperkenalkan suatu metode dalam perhitungan Value at Risk yaitu Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution. EVT menggunakan parameter ξ, µ, dan σ sebagai parameter bentuk, lokasi dan skala sehingga langsung dapat dihitung nilai OpVar-nya. Kelebihan metode ini adalah pendekatannya bahwa data mengikuti distribusi GPD (Generalized Pareto Distribution) yang mengakomodasi bentuk distribusi empiris data yang cenderung memiliki ekor gemuk (heavy tail) sehingga potensi kejadian ekstreme dapat diakomodasi untuk dihitung nilai risikonya. Selain itu metode ini menggunakan data kerugian yang pernah dialami atau potensi kerugian yang akan dialami sebagai variabel perhitungan sehingga nilai risiko yang didapat menggambarkan potensi kerugian yang dialami oleh industri. Untuk mengatasi keterbatasan data yang terjadi pada perusahaan dilakukanlah metode bootstrapping menggunakan algoritma meboot serta teori samadkhan sebagai penyusun distribusi kerugiannya. Kata kunci : Risiko operasional Value at Risk, Extreme Value Theory, Generalized Pareto Distribution, bootstrapping.

2 . PENDAHULUAN Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang dapat menimbulkan dampak bagi pencapaian tujuan Organisasi. Kebutuhan untuk mengelola risiko, yaitu risiko kredit dan risiko pasar di perusahaan perbankan dan asuransi sudah menjadi perhatian yang serius. Sejak Basel II mulai disosialisasikan dan diwajibkan bagi industri perbankan, mulailah dikenal jenis risiko, yang jauh lebih luas daripada risiko kredit dan risiko pasar, yaitu risiko operasional. Saat ini, risiko operasional semakin menjadi perhatian perusahaanperusahaan, tidak hanya perbankan dan asuransi, namun juga perusahaan industri pada umumnya. Penghitungan Value at Risk (VaR) yang menggunakan pendekatan central atau normal (tradisional) yaitu basic indicator approach (BIA), standardized approach (SA) dan alternative standardized approach (ASA), dipikirkan tidak tepat karena menggunakan parameter yang hanya sesuai dengan business line perbankan dan tidak dapat mengakomodasi nilai risiko kejadian ekstreme. Pengamatan terkini menunjukkan bahwa (selalu) ada potensi kejadian-kejadian yang bersifat ekstrim, dimana frekuensi terjadinya memang sangat rendah namun, jika itu terjadi maka akan menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar. Fenomena ekstrim ini tidak tercakup dalam penghitungan VaR secara tradisional (dimana menggunakan pendekatan dengan distribusi normal), sehingga dibutuhkan suatu model distribusi yang bisa mengakomodasi faktor extreme. Model distribusi itu harus memiliki ekor (tail) ke kanan yang cukup panjang (fat tail atau heavy tail) yaitu generalized pareto distribution (GPD). Metode GPD diturunkan dari konsep pengambilan data losses yang melebihi suatu nilai yang disebut threshold value, dan sering pula disebut metode excesses over threshold value (EOT). Namun, metode ini mensyaratkan bahwa jumlah poin data kerugian yang diidentifikasi harus banyak sehingga hal ini menjadi kelemahan metode ini. Oleh karena itu untuk megatasi kelemahan yang dimiliki oleh metode GPD digunakanlah metode yang dapat memperbanyak poin data yang sangat fit dengan data aslinya. Metode bootstrapping yang dilakukan dengan cara melakukan sampling ulang dengan replacement dari sample data yang ada, bisa digunakan untuk mengatasi kendala tersebut. Algoritma MEBoot yang dikembangkan oleh Vinod (Liu, 2007) memberikan suatu cara bootstrapping yang secara khusus ditujukan untuk data yang bersifat dependent seperti data-data di seputar tail. Metode MEBoot menggunakan prinsip maximum entropy dengan memperhatikan dua macam constraint ialah masspreserving dan mean-preserving. Liu (2007) menunjukkan bahwa penggunaan algoritma MEBoot memberikan interpolasi yang sangat fit dengan data aslinya. Sementara itu Ripple-Teply (2008) menunjukkan bahwa distribusi total loss yang secara tradisional dianggap mengikuti distribusi normal bisa disusun dengan memperhatikan data loss aslinya dikombinasi dengan distribusi frekuensi loss yang didekati dengan distribusi Poisson. Metode ini disebut metode Samad-Khan. Dalam penyusunan itu digunakan juga sedikit simulasi monte carlo. Pada penelitian ini diungkapkan model untuk perhitungan nilai risiko (Value at Risk, VaR) berdasarkan extreme value theory menggunakan generalized pareto distribution dengan data-data historis tentang losses di lingkup PT X yang ketersediaannya sangat terbatas. Terlebih dahulu akan dikembangkan metode generalized pareto distribution untuk perhitungan nilai risiko (VaR) dimana distribusi

3 total loss dibangun dengan teknik Samad-Khan (Ripple-Teply), dan kemudian dilanjutkan dengan penerapan model yang diperoleh untuk analisis risiko di PT X, dimana keterbatasan jumlah data diselesaikan dengan teknik bootstrapping algoritma MEBoot. Sampai sekarang belum pernah diteliti perhitungan nilai risiko operasional berdasarkan extreme value theory menggunakan generalized pareto distribution. Penelitian ini mencoba untuk membuat model perhitungan nilai risiko operasional berdasarkan extreme value theory menggunakan generalized pareto distribution. Untuk mengatasi keterbatasan data nilai ekstrem yang biasa dihadapi maka digunakanlah algoritma meboot. Model yang dibuat kemudian digunakan untuk menghitung potensi nilai risiko operasional di PT.X yang bergerak di bidang industri semen. 2. METODE Untuk bisa melakukan analisis risiko, analis memerlukan data nilai loss (severitas) dan data frekuensi kejadian loss. Kebanyakan, data loss yang tersedia sungguh sangat terbatas yaitu hanya selama beberapa tahun saja. Meskipun data loss bisa dinyatakan dalam periode bulanan hingga enam bulanan sehingga akan diperoleh jumlah data yang lebih banyak daripada jika dalam periode tahunan, namun tetap saja jumlahnya masih sangat kurang mengingat data-data tersebut akan dilihat pola distribusinya. Hal yang sama terjadi untuk data frekuensi kejadian loss. Liu (2008) telah berhasil menemukan suatu cara untuk mengembangkan poin data dari data loss asli yang jumlahnya sangat terbatas menjadi poin-poin data berapapun jumlah yang diinginkan. Teknik tersebut ialah bootstrapping. Metode bootstrapping yang dikembangkan oleh Vinod didasarkan pada prinsip maksimum entropy sehingga dinamakan maximum entropy bootstrapping (MEBoot). Berbeda dengan bootstrapping pada umumnya, metode yang dikembangkan oleh Vinod mampu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada sehingga sangat cocok untuk membootstrapp data-data time series yang bersifat dependent seperti halnya data-data loss yang bersifat ekstrim. Dengan demikian persoalan kekurangan poin data loss bisa diatasi dengan algoritma MEBoot ini. Dengan sedikit penyederhanaan dari versi aslinya untuk alasan praktis, algoritma MEBoot bisa diuraikan dengan langkah-langkah berikut.. Urutkan T data orisinil x t (berindeks t) sehingga tersusun dari kecil ke besar (ascending) dan lambangkan dengan x (t), dan catat vektor indeks urutan aslinya. 2. Hitung intermediate points pada sorted series dengan cara: x( t) + x( t + ) zt = 2 dimana t =, 2, 3,..., T. 3. Hitung trimmed mean, m trm, dari deviasi x t -x t- untuk setiap dua data yang berurutan. Hitung lower limit untuk left tail sebagai z 0 = x () m trm dan upper limit untuk right tail sebagai z T = x () + m trm 4. Bangkitkan sejumlah T bilangan random uniform U(0,), urutkan dan hitung sample quantile pada untuk masing-masing U(0,) itu. 5. Urutkan kembali quantile yang diperoleh sesuai dengan vektor indeks urutan yang tercatat pada langkah- untuk me-recover dependent relationship pada data pengamatan aslinya. 6. Ulangi langkah-5 hingga langkah-6 berkali-kali.

4 Perhitungan Algoritma MEBoot ini bisa dilakukan dengan MS Excel meskipun kapasitasnya terbatas pada jumlah periode tidak lebih dari 7 (fungsi IF bertingkat terbatas hanya sampai 7 tingkat). Lembar kerjanya seperti pada Tabel. Tabel Tabel Kerja Bootstrapping dengan Algoritma MEBoot t x t x (t) (t) z t d t U Sorted U Batas kuantile x j,(t),me x j,t 2 3 Angka berurutan pada baris pertama menunjukkan nomor kolom. Kolom ke- ialah kolom t. Kolom ke-2 ialah kolom x t, dan seterusnya. Tabel 2 berikut ini menjelaskan arti dari setiap kolom. Tabel 2 Keterangan Kolom pada Tabel Kerja Algoritma MEBoot Nomor Kolom Nama Kolom Keterangan T Indeks urutan waktu 2 x t Variabel random loss pada waktu ke-t 3 x (t) Variabel random x yang diurutkan nilainya dari kecil ke besar 4 (t) Vektor indeks urutan, untuk mencatat urutan asli dari variabel random x 5 z t Rata-rata dari setiap dua x (t) yang berurutan 6 d t Selisih absolut antara dua x t, yaitu d t = x t+ - x t 7 U Bilangan random U(0,) 8 Sorted U Bilangan random U diurutkan dari kecil ke besar 9 Batas kuantile Batas-batas kuantile pada setiap interval yang jaraknya dibuat sama 0 x j,(t),me Nilai variabel random hasil bootstrap yang urutan indeks waktunya belum dipulihkan x j,t Nilai variabel random hasil bootstrap yang sudah dipulihkan urutan indeksnya Variabel random x t pada kolom ke-2 diurutkan nilainya dari kecil ke besar, hasilnya diletakkan pada kolom ke-3 dengan nama x (t). Indeks urutan asli dicatat dengan nama (t) dan diletakkan di kolom ke-4. Kolom (t) ini disebut vektor indeks urutan. Disimbulkan dengan t dalam tanda kurung untuk membedakan dengan t. Lihat Tabel 3. Nilai z t dihitung dengan rumus: zt x( t) + x( t + ) = 2 ()

5 Pada contoh Tabel 3, z = (9 + 5)/2 = 2, dan z 2 = 2. Batas bawah z yaitu z 0 dihitung dengan terlebih dulu menghitung nilai trimmean(d t ; k) yang bisa dilakukan dalam MS Excel. Nilai k bisa diisikan 0% dan nilai-nilai d t dilihat pada kolom ke-6 yaitu (6; 2). Diperoleh nilai trimmean(d t ; 0%) = 9 (merupakan nilai tengah antara 6 dan 2). Kemudian z 0 = z - trimmean(d t ; k) = 6-9 = -3 dan z 3 = z 2 + trimmean(d t ; k) = = 3. Tabel 3 Contoh Perhitungan MEBoot t x t x (t) (t) z t d t U Sorted U Batas kuantile x j,(t),me x j,t -3 0, ,44 0,338 0,333 2, 4, ,752 0,44 0,667 4,9 2, ,338 0,752,000 23,6 23,6 Pada kolom ke-7, dibangkitkan bilangan random U(0, ). Misalnya telah muncul angka-angka seperti tertulis pada kolom tersebut. Bilangan-bilangan ini diurutkan seperti pada kolom ke-9, sorted U. Untuk mengisi kolom ke-, diperhatikan misalnya angka random 0,338 pada kolom ke-9. Dia ada di baris ke-2 dan berada diantara batas kuantile 0,333 dan 0,667. Perhitungan kuantile yang sesuai dilakukan dengan prinsip interpolasi dengan rumus: z= z + bawah ( z z atas bawah) x ( ) ( U batas kuantile ) batas kuantile batas kuantile bawah atas bawah (2) z ( 2 2) ( ) ( 0,338 0,333) 0,667 0,333 2, = 2 + x = Hasilnya diletakkan pada kolom ke-0 baris ke-2 seperti terlihat pada Tabel 3. Perlakuan yang sama dikenakan pada nilai-nilai yang lain pada sorted U. Terakhir hasilnya dipulihkan urutannya berdasarkan vektor indeks (t) dan dituliskan pada kolom ke-. Jadi hasil bootstrap ialah 4,9 ; 2, ; 23,6. Bootstrapping dilakukan berkalikali hingga diperoleh jumlah poin data yang cukup banyak (misalnya hingga j = 500). Pada sejumlah data losses (severitas) yang ada dikenai bootstrapping dengan Algoritma MEBoot sehingga akan dimiliki jumlah poin data yang cukup banyak. Terhadap data-data losses hasil bootstrapping ini dirumuskan fungsi distribusi probabilitasnya. Suatu model fungsi distribusi perlu dicari dan dilakukan uji goodness of fit terhadapnya. Kemudian fungsi random variat dirumuskan dan digunakan untuk mensimulasikan angka-angka random nilai losses (severitas). Sedangkan, untuk memodelkan distribusi frekuensi kejadian munculnya loss dipakai fungsi distribusi Poisson sesuai model Samad-Khan (Rippel-Teply, 2008). Nilai parameter Poisson ditentukan dari data yang ada. Jika ada sejumlah n kejadian y i maka:

6 n yi (3) λ = i= n Sehingga probabilitas frekuensi kejadian bisa diperkirakan: λ y e -λ p(y) =, y = 0,, 2,... (4) y! Dengan teknik Samad-Khan (Rippel-Teply), data total nilai loss dibangun dengan menyusun joint distribution antara distribusi severitas dan distribusi frekuensi Poisson. Pelaksanaan pengkombinasian ini akan dilakukan dengan simulasi Monte Carlo. Untuk suatu nilai threshold tertentu, nilai excesses dari setiap poin data loss dihitung, sehingga diperolehlah histogram ataupun fungsi distribusi dari nilai excesses over threshold (EOT). Jika nilai threshold relatif sangat tinggi, EOT akan terdistribusi secara GPD dengan cummulative distribution function (cdf): (5) dan probability density function (pdf): (6) dengan dimana harus dipenuhi: Untuk menghitung parameter-parameternya berdasarkan data yang ada, digunakan metode maximum likelihood estimation (MLE). Untuk itu, fungsi likelihood L dirumuskan sebagai berikut: L n = σ n + k ( + xi µ ) k = σ i (7)

7 Dalam formulasi logaritma: n k( x = + + i µ ) ln L nlnσ ( ) ln k σ i= Diperoleh persamaan: n ln + k ( x i µ )/ σ = i= [ ] nk (8) (9) Dengan persamaan (8) parameter k dan σ bisa dihitung secara numerik. Pertama, dicoba suatu nilai awal dari kedua parameter. Kemudian, nilai ruas kiri pada persamaan (8) dihitung. Jika pada persamaan tersebut, nilai ruas kiri dikurangi ruas kanan bernilai mendekati nol, maka nilai kedua parameter k dan σ sudah didapatkan. Sedangkan nilai parameter µ ditentukan sebagai nilai terkecil data yaitu µ = minimum (x i ). Perhitungan yang lebih mudah untuk menentukan parameter pada GPD bisa dilakukan dengan software easy fit professional. Besaran yang ingin dicari dalam analisis risiko ialah value at risk (VaR) yang merupakan p% kuantile dari distribusi nilai total loss. VaR p% = F ( p%) (0) atau F nilai loss x VaR p% = p ( ) % () Dimana F adalah fungsi distribusi kumulatif (cdf) dari nilai total loss, dan F - inverse dari fungsi itu. σ F ( p) = µ + k k ( p) adalah (2) Jika F (x) adalah distribusi nilai total loss x, dan u adalah suatu nilai threshold, maka nilai excesses over threshold (EOT) ialah x u. Dalam hal ini hanya kondisi dimana x > u, yaitu EOT positif, yang diperhatikan. Dimisalkan F u (y) adalah distribusi nilai EOT y (ialah x - u), maka untuk x > u : { X u y X > u} { X > u} ( y + u) F( u) F( u) P F Fu ( y) = = (3) P bisa disusun: F y + u = F u Fu y + F u) ( ) [ ( )] ( ) ( ) (4) F u (y) pada persamaan (3) akan terdistribusi secara GPD. Jadi nantinya akan dipenuhi fungsi berikut:

8 y + k k, k 0 F u ( y) = σ (5) y e σ, k = 0 Untuk nilai threshold u yang sangat besar, F(u) akan mendekati (n N u )/n dimana n ialah jumlah semua point data nilai total loss, dan N u ialah jumlah yang di atas threshold u. Persamaan (4) bisa diuraikan menjadi: F ( x) = N n u + k ( x u) k σ (6) dan σ n F ( p) = µ + k Nthreshold k ( p) (7) dimana n adalah jumlah total data dan N threshold adalah jumlah poin data di atas threshold. Persamaan (6) digunakan untuk menghitung VaR. 3. HASIL DAN DISKUSI Penelitian ini memerlukan data losses aktual di PT. X dalam kurun beberapa tahun, yang dikumpulkan selama beberapa tahun belakangan. Namun jumlah data sangat terbatas seperti tampak pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Data aktual annual losses PT.X Tahun Nilai Losses (dalam Juta Rp) 695, ,8 684,5 84,2 84, ,4 858, 43,4 Untuk mendapatkan nilai risiko pada tahun 2009, maka data yang ada disetarakan dengan metode present value ke tahun Tahun Tabel 5 Nilai losses yang disetarakan ke tahun 2009 Nilai Jarak tahun ke Nilai ekuivalen di 2009 Losses 2009 (asumsi i = 0,093 per tahun) , ,2 x ( + i) 0 = 665,5

9 , , , ,5 7 26, , , , , , ,4 3 93, , 2 02, ,4 542,4 Karena data yang dimiliki terbatas, maka digunakanlah algoritam meboot untuk memperbanyak poin data. Algoritma MEBoot tersebut bisa diimplementasikan dengan MS Excel. Namun karena akan dipakai fungsi IF bertingkat, sedangkan MS Excel hanya mampu mengoperasikan fungsi IF tidak lebih dari tujuh tingkat, maka data akan dikelompokkan dalam dua (2) tahunan. Tabel 6 Agregasi data loss dalam 2 tahunan Periode 999/ / / / /2008 Nilai Loss, Milyar Rp 389, 277,8 268,4 2498,5 2564,3 Setelah data dikelompokkan dalam 2 tahunan, maka algoritma meboot diaplikasikan untuk memperbanyak poin data. Tabel 7 Poin data yang dihasilkan menggunakan algoritma meboot 389, 2980,2 34,5 2749, ,8 2729,6 30,5 3056,3 338,3 2896,3 277,8 2932,4 3007,7 2689, 2973,6 289,7 2658,5 308,5 3022,4 305,3 2875,6 268,4 2733,2 2769, 2664,3 2607,8 28,9 2643,4 2650,7 3004,9 2868,3 284,9 2498,5 2385,4 2454, 260, 2553,8 2755,2 2440,4 2604,3 2698, 2585,5 2387,9 2564, ,9 2786,9 2623,8 2628,9 2902,4 2704,3 2632,6 2727,9 268, 3038,4 323, 2662,5 2597,9 302,7 3040,8 287,4 2962,4 3027,4 2644, 259,2 287,6 307,9 2628, , ,7 3022,7 2587,5 2560,2 2803,6 2795,3 2595, , 270, ,2 2423,9 2386,7 2550,6 2387,2 2356,7 237,6 2534, , , 2587, , ,3 267,6 2754,3 3035,2 303,8 3082, 306, 3026,7 2828,8 2882,3 2675,2 2987,8 3026,6 327, ,2 2996,4 2990,8 2885,3 2644,8 2843,4 2604,4 2658,8 2654,2 3064,4 2696,2 289,7 2767,9 2686,3 2755,7 2607, ,4 2642,2 2644, 2739, , 264,2 2405,7 2350,2 2394,5 2383,5 2440,5 2348,5 2533, 245,3

10 2695, 266,6 276, ,6 2454,3 2478, 2546,6 2625,7 2623,6 2685,3 2948,8 2798,7 306,3 3000,5 2675,8 3058,5 3044, 3023,6 2679,4 2945,3 2893, ,8 2972,7 2995,2 2633,6 2687,2 2942,8 2995,9 2647,8 2726,2 283,6 2856,9 2629, 2864,2 2633, 2599,3 26,7 2609, , 2798,9 2380,9 2559,9 2628,3 2599,5 2459,5 2507,0 2570,3 2455, 2342,7 2594,4 2343,4 274,9 2599,8 2688, ,3 2602,3 2587, 259,9 2496,7 262,9 2378,4 3032, 3067,7 2967, ,9 2783, ,8 2754,6 2790,2 2937,4 2957,7 3027,8 2589,4 263, ,2 3063,7 275,2 2645, 2633,4 2904,3 2805,8 2986,3 257, 257,5 2688,5 2674,7 3058, 2722,9 2603,8 2552,4 2859,3 2388,6 247,7 2375,5 2363,7 2663,8 2477,7 2428,4 2597, ,9 2344,8 2475,2 2750,3 2546,8 252,8 2672,6 2488,9 2809,7 2657,7 2545,8 2539,3 274,6 2984,3 3064,8 2975,7 2909,2 2847,7 326, ,2 3023,9 282,7 335,3 2959,4 2958,8 2952,7 282,4 2567, ,4 2688, 2797,5 308,6 2625,6 2909,6 287,8 2796, 2553,8 2785, ,9 2665,9 2624, ,5 2777,6 2394, ,5 2446, 2626, 2604,9 2444,5 2468,7 259, 2530,9 2886,3 2565, ,2 2472,3 2639,5 2702,4 2597, 2565,7 2702,5 3068,7 2832, 3043,8 3088,8 3094,5 35,6 2957,6 3072, , ,9 2720,7 2683,8 2849,4 3035,9 303,2 283,7 2754,5 2698,2 2733,9 2920,8 264,8 2666,4 2642,8 2789, 3032, 2990,3 2789,5 2630,2 266, ,4 2567,8 2439,7 2508,8 2825, ,2 2458,8 238,2 2429,3 235,8 2623,7 2662, 2626,7 2623,4 309,3 2796,7 2730,7 2530,2 2605,7 2434,2 2385, Tabel 8 berikut ini adalah captured proses simulasi Monte Carlo untuk memperoleh nilai total losses tersebut yang akan digunakan untuk menyusun total loss distribution dari data yang ada. Tabel 8 Captured Simulasi Monte Carlo dengan Cara Samad-Khan (Rippel-Teply) dalam MS Excel Pada kolom paling kanan dari tabel 6 terlihat nilai total loss hasil simulasi. Yang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini ialah pengkajian analisis risiko dimana pemodelan tail didekati dengan distribusi Generalized Pareto Distribution (GPD). Literatur memberikan petunjuk bahwa jika nilai-nilai loss dikurangi dengan suatu nilai threshold tertentu maka nilai-nilai hasilnya, yaitu excesses over threshold akan terdistribusi mendekati fungsi distribusi GPD. Maka distribusi total nilai losses yang diperoleh dengan cara Samad-Khan di atas diolah lebih lanjut untuk memperoleh distribusi excesses over threshold. Akan dilihat apakah distribusi yang diperoleh akan mengikuti fungsi Generalized Pareto Distribution (GPD).

11 Terlebih dahulu ditetapkan suatu nilai threshold tertentu (disimulasikan), kemudian dihitung nilai excess berdasarkan nilai threshold tersebut. Histogram nilai excess bisa disusun untuk visualisasi. Misalnya dicoba nilai threshold = Hasil simulasi pembangkitan nilai total loss berdasarkan metode Samad-Khan (Rippel-Teply) dikurangi dengan nilai threshold (6500) untuk memperoleh nilai excess. Tabel 9 Satu Contoh Hasil Perhitungan Excesses Over Threshold Terhadap Nilai Loss Hasil Simulasi Monte carlo dengan Metode Samad-Khan (Threshold = 6500) Captured potongan dari contoh simulasi Monte Carlo yang dilakukan dengan MS Excel ditampilkan pada Tabel 5. Pada contoh itu dicobakan perhitungan excesses over threhold dengan nilai threshold sebesar Karena keterbatasan tempat, datadata hanya diambil sebagian. Nilai-nilai EOT yang dihasilkan kemudian diurutkan secara descending. Satu contoh potongan hasil pengurutan itu ditampilkan pada Tabel 0. Dipilih nilai-nilai yang positif saja.

12 Tabel 0 Nilai-nilai EOT yang Diurutkan secara Descending Threshold = 6.500,0 Nomor Total Excess Over Nomor Total Excess Loss Threshold (EOT) Loss Threshold (EOT) ,4.509, ,9.48, ,3.498, ,7.20, ,2.494, ,4.042, ,9.479, ,7.034, ,0.470, , 973, ,8.46, ,8 965, ,2.445, ,4 938, ,7.439, ,5 897, ,.49, ,6 847, ,8.44, ,9 809, ,6.409, ,0 663, ,5.393, ,5-85,5 Over Angka-angka total nilai loss pada Tabel 0 sudah diurutkan dari besar ke kecil. Mulai data nomor 85, excess mulai bernilai negatif karena besarnya di bawah threshold. Secara analitik persamaan kuantile digunakan untuk menghitung VaR. Dari sejumlah 2345 poin data nilai total loss, jika digunakan threshold 0000, pada suatu contoh run simulasi ternyata terdapat 50 poin data di atas threshold. Maka dengan nilainilai parameter GPD: k (shape) = 0,67; σ (scale) = 25,9 ; dan µ (location) = 09,3 diperoleh nilai VaR 99,9% : : k σ n F ( p) = µ + ( p) k Nthreshold 0,67 25, ,9% (0,999) 09,3 VaR = F = + ( 0,999) = 250,2 0,67 50 Nilai VaR tersebut untuk periode dua tahunan, sehingga nilai VaR PT. X untuk tahun 2009 sebesar 6255, atau sebesar Rp. 6,255 Milyar 4. KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, bisa ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.. Metode EVT dan GPD digunakan pada penelitian ini untuk menghitung nilai risiko operasional pada kejadian ekstreme. 2. Metode bootstrapping (algoritma meboot) dan teori samad khan digunakan pada penelitian ini untuk memperbanyak poin data dan menyusun total loss distribution dari data yang ada.

13 3. Pada penelitian ini telah dibuat model untuk perhitungan nilai risiko (Value at Risk, VaR) berdasarkan extreme value theory menggunakan generalized pareto distribution dan algoritma meboot yang dapat mengakomodir potensi terjadinya risiko ekstreme dan keterbatasan data. Metode ini mampu menghitung nilai risiko ekstreme pada seluruh industri karena variabel yang digunakan adalah variabel kerugian atau potensi kerugian sehingga metode yang dikembangkan dalam penelitian ini mampu menutup kelemahan pada metode perhitungan nilai risiko yang ada sebelumnya. 4. sebagai uji coba, model diaplikasikan pada PT. X sehingga menghasilkan nilai risiko yang berpotensi diderita oleh PT. X sebesar Rp. 6,255 Milyar. 5. DAFTAR PUSTAKA Bensalah, Y., (2000), Steps in Applying Extreme Value Theory to Finance: A Review, Working Paper, Bank of Canada, Ottawa Embrects et al, (999), Extreme Value Theory as A Risk Management Tool, North American Actuarial Journal, Volume 3, Number 2 Gençay et al, (2003), High volatility, thick tails and extreme value theory in value-at-risk estimation, Insurance Mathematics and Economics 33 (2003) , Elsevier Gilli And Kellezi, (2003), An Application of Extreme Value Theory for Measuring Risk, Preprint submitted to Elsevier Science, Department of Econometrics, University of Geneva and FAME CH 2 Geneva 4, Switzerland Kakiay, T.J., (2004), Pengantar Sistem Simulasi, Penerbit Andi Yogyakarta Liu, W-H, (2007), A Closer Examination of Extreme Value Theory Modeling in Value at Risk Estimation, Department of Banking and Finance, Tamkang University, Taipei, Taiwan McNeil, A.J., (999), Extreme Value Theory for Risk Managers, Departement Mathematik, ETH Zentrum, CH-8092 Zurich Muslich, M., (2007), Manajemen Risiko Operasional, Teori & Praktik, Bumi Aksara, Jakarta Paszek, E., (2007)., Maximum Likelihood Estimation (MLE), produced by The Connexions Project and licensed under the Creative Commons Attribution License Rippel And Teply, (2008). Operational Risk - Scenario Analysis IES Working Paper 5/2008, IES FSV. Charles University Teknomo, K, (2009), Bootstrapping, Tutorial, (diakses terakhir pada 22 Desember 2009) Tinca, A., (2003), The Operational Risk in the Outlook of the Basel II Acord Implementation, Theoritical and Applied Economics

ANALISIS VALUE AT RISK

ANALISIS VALUE AT RISK ANALISIS VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE EXTREME VALUE THEORY-GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION DENGAN KOMBINASI ALGORITMA MEBOOT DAN TEORI SAMAD-KHAN (STUDI KASUS PT.X) Angga Adiperdana*, Patdono Suwignjo**,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR SIMBOL... xi DAFTAR SINGKATAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dunia perbankan sebagai institusi yang memiliki izin untuk melakukan banyak aktivitas seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dianalisis dan dibahas tentang pengukuran risiko operasional klaim asuransi kesehatan pada PT. XYZ menggunakan metode EVT. Pengukuran risiko operasional

Lebih terperinci

Aplikasi Pemodelan Klaim Asuransi dengan Pendekatan Mixture Exponential Untuk Mencari Value-at-Risk Sebagai Threshold Dalam Menentukan Nilai Ekstrim

Aplikasi Pemodelan Klaim Asuransi dengan Pendekatan Mixture Exponential Untuk Mencari Value-at-Risk Sebagai Threshold Dalam Menentukan Nilai Ekstrim ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1325 Aplikasi Pemodelan Klaim Asuransi dengan Pendekatan Mixture Exponential Untuk Mencari Value-at-Risk Sebagai Threshold Dalam

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang finansial, risiko adalah variabilitas potensial terhadap aliran kas (cash flow). Risiko finansial dapat didefinisikan sebagai peluang terjadinya hasil

Lebih terperinci

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN PEAK OVER THRESHOLD GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION SKRIPSI YENNY HERMIANA ALGA

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN PEAK OVER THRESHOLD GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION SKRIPSI YENNY HERMIANA ALGA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN PEAK OVER THRESHOLD GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION SKRIPSI YENNY HERMIANA ALGA 090823049 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Penggunaan Metode VaR (Value at Risk) dalam Analisis Risiko Investasi Saham dengan Pendekatan Generalized Pareto Distribution (GPD)

Penggunaan Metode VaR (Value at Risk) dalam Analisis Risiko Investasi Saham dengan Pendekatan Generalized Pareto Distribution (GPD) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X D-56 Penggunaan Metode VaR (Value at Risk) dalam Analisis Risiko Investasi Saham dengan Pendekatan Generalized Pareto Distribution (GPD)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RENGGANIS PURWAKINANTI

SKRIPSI. Oleh: RENGGANIS PURWAKINANTI APLIKASI METODE MOMEN MOMEN PROBABILITAS TERBOBOTI UNTUK ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT PADA DATA CURAH HUJAN (Studi Kasus Data Curah Hujan Kota Semarang Tahun 2004-2013) SKRIPSI Oleh: RENGGANIS

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Sifat probabilitistik pada sistem nyata mempunyai pola distribusi probabilistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Aktuaria adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan terapan dari metode matematika maupun statistika, diantaranya dalam menentukan harga premi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, bahaya, kerusakan dan kerugian adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia di dunia, termasuk di Indonesia. Ini menyebabkan kemungkinan terjadi

Lebih terperinci

PADA PORTOFOLIO SAHAM

PADA PORTOFOLIO SAHAM PERBANDINGAN PENDEKATAN GENERALIZED EXTREME VALUE DAN GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM SKRIPSI Disusun oleh: AYU AMBARSARI 24010212140079 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian Hasil Analisis dengan Back Testing (LR) - Tentukan nilai T, V dan α - Hitung nilai - Bandingka LR dengan CV pada α tertentu - Kesimpulan uji Membandingkan Actual Loss dengan Metode Standar dengan

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Di dalam penelitian ini akan dijelaskan secara detil mengenai data penelitian dan hal-hal yang terkait dengan data-data yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR

ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 Nama : Gerardus Alrianto NPM : 0706169940

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Pada Bab ini akan dilakukan pembahasan untuk menetapkan beban overbooking melalui model penghitungan. Untuk dapat melakukan penghitungan tersebut, terlebih dahulu

Lebih terperinci

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE PEMBANGKIT RANDOM VARIATE Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Sifat probalitistik pada sistem nyata mempunyai pola distribusi probabilistik

Lebih terperinci

Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim

Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim Statistika, Vol. 11 No. 2, 115 126 Nopember 2011 Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim Anik Djuraidah 1), Pika Silvianti 1), dan Aris Yaman 2) 1)Departemen Statistika FMIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktuaria adalah suatu disiplin ilmu yang menerapkan metode-metode statistika maupun matematika dalam menentukan price dan resiko pada industri asuransi dan keuangan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL PADA KLAIM ASURANSI KESEHATAN DENGAN METODE EXTREME VALUE THEORY (STUDI KASUS PADA PT.

UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL PADA KLAIM ASURANSI KESEHATAN DENGAN METODE EXTREME VALUE THEORY (STUDI KASUS PADA PT. UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL PADA KLAIM ASURANSI KESEHATAN DENGAN METODE EXTREME VALUE THEORY (STUDI KASUS PADA PT.XYZ) TESIS ACHMAD MUTTAQIN DJANGGOLA 0806432032 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BANK XXX DENGAN MENGGUNAKAN TEORI NILAI EKSTRIM ARIS YAMAN

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BANK XXX DENGAN MENGGUNAKAN TEORI NILAI EKSTRIM ARIS YAMAN ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BANK XXX DENGAN MENGGUNAKAN TEORI NILAI EKSTRIM ARIS YAMAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 RINGKASAN

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan Bank ABC pada mulanya didirikan dengan menggunakan nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory. Perusahaan mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukan. Dalam berinvestasi jika investor mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukan. Dalam berinvestasi jika investor mengharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung ketidakpastian atau resiko. Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Manajemen Risiko Operasional.1.1 Definisi Manajemen risiko operasional merupakan serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula, VaR, estimasi VaR dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki perilaku konsumtif. Perilaku tersebut membuat setiap orang memiliki banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi. Apalagi sifat

Lebih terperinci

UKURAN SAMPEL DAN DISTRIBUSI SAMPLING DARI BEBERAPA VARIABEL RANDOM KONTINU

UKURAN SAMPEL DAN DISTRIBUSI SAMPLING DARI BEBERAPA VARIABEL RANDOM KONTINU Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 3, o.1 (14), hal 1-6. UKURA SAMPEL DA DISTRIBUSI SAMPLIG DARI BEBERAPA VARIABEL RADOM KOTIU Muhammad urudin, Muhlasah ovitasari Mara, Dadan Kusnandar

Lebih terperinci

PENENTUAN VALUE AT RISK

PENENTUAN VALUE AT RISK PENENTUAN VALUE AT RISK SAHAM KIMIA FARMA PUSAT MELALUI PENDEKATAN DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Harian Kimia Farma Pusat Periode Oktober 2009 September 2014) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek. Bank perlu di

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan II. LANDASAN TEORI Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan beberapa konsep dan teori yang mendukung dari ilmu statistika. Berikut akan dijelaskan beberapa konsep dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi lingkungan internal dan eksternal perbankan mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisa Harga Saham BBCA Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, penulis akan menganalisa pergerakan harga saham BBCA. Data yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dalam karya akhir ini dilakukan melalui studi pustaka, pengumpulan data dan analisa kuantitatif. Studi pustaka digunakan untuk menyusun landasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Risiko Operasional Basel II Capital Accord secara khusus mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko kerugian yang timbul dari kegagalan atau tidak memadainya proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN 3.1 Pengantar Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian kasus karena dengan rancangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang mendalam, akurat, lengkap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BEBAN MODAL RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXTREME VALUE THEORY DAN METODE MONTE CARLO SIMULATION STUDY KASUS PT BANK ABC TESIS FERIYANTI

Lebih terperinci

Nur Alamah Fauziyah. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kata Kunci : Return,Risk,EVT, Portofolio, Saham JII, VaR,VaR-GEV.

Nur Alamah Fauziyah. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kata Kunci : Return,Risk,EVT, Portofolio, Saham JII, VaR,VaR-GEV. ANALISIS RISIKO PADA PORTOFOLIO SYARIAH DENGAN PEMODELAN VALUE AT RISK (VaR) BLOCK MAXIMA GENERALIZED EXTREME VALUE (Studi Kasus : Indeks Harga Saham Syariah Jakarta Islamic Index (JII) Periode 3 Januari

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Metode Kernel Density Estimation pada Loss Distribution Approach untuk Risiko Operasional

Analisis Penggunaan Metode Kernel Density Estimation pada Loss Distribution Approach untuk Risiko Operasional Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 12 No 1, April 2016, pp 11 18 Analisis Penggunaan Metode Kernel Density Estimation pada Loss Distribution Approach untuk Risiko Operasional Erwan Setiawan

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN (kata pengantar) 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided Catatan Kuliah MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Tentang MA4181 Model Risiko

Lebih terperinci

PENENTUAN VALUE AT RISK SAHAM KIMIA FARMA PUSAT MELALUI PENDEKATAN DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT

PENENTUAN VALUE AT RISK SAHAM KIMIA FARMA PUSAT MELALUI PENDEKATAN DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 453-462 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN VALUE AT RISK SAHAM KIMIA FARMA PUSAT MELALUI PENDEKATAN

Lebih terperinci

Pemodelan Klaim Yang Melebihi Threshold Random Untuk Dua Portofolio Asuransi Yang Saling Bebas

Pemodelan Klaim Yang Melebihi Threshold Random Untuk Dua Portofolio Asuransi Yang Saling Bebas ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1289 Pemodelan Klaim Yang Melebihi Threshold Random Untuk Dua Portofolio Asuransi Yang Saling Bebas Syaifrijal Zirkon Radion Prodi

Lebih terperinci

RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI

RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI TESIS Oleh AMSAL LOVIANSI 127021032/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI

Lebih terperinci

MODEL CURAH HUJAN EKSTREM DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ESTIMASI MOMENT PROBABILITAS TERBOBOTI. Abstract

MODEL CURAH HUJAN EKSTREM DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ESTIMASI MOMENT PROBABILITAS TERBOBOTI. Abstract Model Curah Hujan (Agus R) MODEL CURAH HUJAN EKSTREM DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ESTIMASI MOMENT PROBABILITAS TERBOBOTI Agus Rusgiyono 1, Triastuti Wuryandari 2, Annisa Rahmawati 3 1,2 Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

Estimasi Parameter Distribusi Marshall-Olkin Copula dengan Metode Maximum Likelihood

Estimasi Parameter Distribusi Marshall-Olkin Copula dengan Metode Maximum Likelihood SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 S - 26 Estimasi Parameter Distribusi Marshall-Olkin Copula dengan Metode Maximum Likelihood Riris Listya Dahyita Putri, Dewi Retno Sari Saputro,

Lebih terperinci

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1 TENTANG UTS Soal 1: Jawaban umumnya tidak fokus atau straight ke pertanyaan/ masalah yang diajukan. Key words dalam pertanyaan di atas tekanan saturasi, sedangkan dalam banyak jawaban di bawah tekanan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO Yessy Okvita 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika

Lebih terperinci

Analisis Fenomena Tekanan Udara Permukaan di Indonesia Sebelum Kejadian Hujan Ekstrem di Kabupaten Indramayu dengan Pendekatan Bootstrap

Analisis Fenomena Tekanan Udara Permukaan di Indonesia Sebelum Kejadian Hujan Ekstrem di Kabupaten Indramayu dengan Pendekatan Bootstrap 1 Analisis Fenomena Tekanan Udara Permukaan di Indonesia Sebelum Kejadian Hujan Ekstrem di Kabupaten Indramayu dengan Pendekatan Bootstrap Sri Hidayati dan Heri Kuswanto Jurusan Statistika, FMIPA, Institut

Lebih terperinci

BAB III VALUE AT RISK (VaR ) DAN PENDEKATAN COPULA

BAB III VALUE AT RISK (VaR ) DAN PENDEKATAN COPULA BAB III VALUE AT RISK (VaR ) DAN PENDEKATAN COPULA 3.1 Value at Risk (VaR) Salah satu aspek yang sangat penting dalam analisis resiko adalah penghitungan Value at Risk atau yang selanjutnya disingkat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK. ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),

Lebih terperinci

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk! Catatan Kuliah MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk! disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 Tentang MA4183 Model Risiko A. Jadwal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah harga penutupan saham-saham yang direkomendasikan akan dapat bertahan pada tahun politik (2014) dalam media kompas.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis dan investasi ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh investor yaitu modal, objektif dan risiko. Hal yang sering menjadi pusat perhatian investor

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 23392541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 214, Halaman 821 83 Online di: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/gaussian APLIKASI METODE MOMEN PROBABILITAS TERBOBOTI UNTUK ESTIMASI PARAMETER

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT dikelompokkan menjadi 7 resiko operasional, yaitu : a. Resiko

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2016 1 Tentang MA4183

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Risk: Quantify and Control. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Risk: Quantify and Control. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah MA4183 Model Risiko Risk: Quantify and Control Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2017 1 Tentang MA4183 Model Risiko

Lebih terperinci

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC)

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC) ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC) Radite Astana Murti 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika

Lebih terperinci

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik memberikan kemudahan bagi kita untuk menggambarkan data dan membuat kesimpulan terhadap sifat data. Namun tabel dan grafik belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh investor, yaitu capital (modal), objective (objektif), dan risk (risiko).hal yang sering menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 7 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Tinjauan Konsep Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko perusahaan. Risiko-risiko yang terkait dengan akivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif mengukur potensi risiko indeks dalam nilai value at risk nya dengan

Lebih terperinci

MA6281 Analisis Data dengan Copula Bab 1: Fungsi distribus. Bab 2: Data dan volatilitas Bab 3: Konsep Copula

MA6281 Analisis Data dengan Copula Bab 1: Fungsi distribus. Bab 2: Data dan volatilitas Bab 3: Konsep Copula MA6281 Analisis Data dengan Copula Bab 1: Fungsi distribusi bivariat Bab 2: Data dan volatilitas Bab 3: Konsep Copula Dependency is not necessarily bad Data risiko operasional Ilustrasi Data risiko operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. KERANGKA PENELITIAN Dalam penelitian ini, kerangka berpikir (penelitian) dilakukan dalam beberapa tahapan sebagaimana diagram alur tersebut dibawah ini : Perumusan

Lebih terperinci

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di Nama: Ummi Fadilah NIM: 12/339683/PPA/3995 Teori Resiko Aktuaria PROSES PEMODELAN PENDAHULUAN Salah satu ciri dari negara maju adalah pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan persalinan.

Lebih terperinci

SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING

SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING SIMULASI MONTE CARLO RISK MANAGEMENT DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING PENGANTAR Simulasi Monte Carlo didefinisikan sebagai semua teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konsep Risiko Menurut Bessis (2010) risiko didefinisikan the adverse impact on probability of several distinct sources of uncertainty. Risiko diartikan sebagai suatu ketidakpastian

Lebih terperinci

Pengukuran Risiko pada Klaim Asuransi X dengan Menggunakan Metode Generalized Extreme Value dan Generalized Pareto Distribution

Pengukuran Risiko pada Klaim Asuransi X dengan Menggunakan Metode Generalized Extreme Value dan Generalized Pareto Distribution JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 212) ISSN: 231-928X D-7 Pengukuran Risiko pada Klaim Asuransi X dengan Menggunakan Metode Generalized Extreme Value dan Generalized Pareto Distribution Jaffarus

Lebih terperinci

Distribusi Weibull Power Series

Distribusi Weibull Power Series Distribusi Weibull Power Series Maulida Yanti 1, Sarini S.Si.,M.Stats 2 1 Mahasiswa Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424 2 Staff Pengajar Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok,

Lebih terperinci

Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang

Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang Statistika, Vol. 17 No. 1, 45 51 Mei 2017 Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang Indah permatasari, aceng komarudin mutaqin, lisnur wachidah Program

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Adilla Chandra 1*, Johannes Kho 2, Musraini M 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

Korelasi Kendall (τ) untuk Estimasi Parameter Distribusi Clayton-copula Bivariat

Korelasi Kendall (τ) untuk Estimasi Parameter Distribusi Clayton-copula Bivariat SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Korelasi Kendall (τ) untuk Estimasi Parameter Distribusi Clayton-copula Bivariat S - 9 Apriliana Wiji Nurcahyani, Dewi Retno Sari Saputro,

Lebih terperinci

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu OPTIMASI KEGIATAN PELATIHAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS DI BALAI LATIHAN KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BENGKULU) Ricky Zulfiandry ricky.zulfiandry@unived.ac.id

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Survival Analisis survival (survival analysis) atau analisis kelangsungan hidup bertujuan menduga probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, kematian, dan peristiwaperistiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Statistika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memperhitungkan probabilitas dari suatu data sampel dengan tujuan mendapatkan kesimpulan mendekati

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Catatan Kuliah MA4183 Model Risiko Forecast and control your risk Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang MA4183 Model Risiko

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 141-150 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian APLIKASI METODE PUNCAK AMBANG BATAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED QUANTILE REGRESSION UNTUK PERAMALAN PENJUALAN MOBIL

PENERAPAN METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED QUANTILE REGRESSION UNTUK PERAMALAN PENJUALAN MOBIL PENERAPAN METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED QUANTILE REGRESSION UNTUK PERAMALAN PENJUALAN MOBIL Wiwik Anggraeni 1, Indah Sri Wahyuni 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, ITS Jl. Raya ITS

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN (kata pengantar) 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

Lebih terperinci

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) SIDANG TUGAS AKHIR KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) Disusun oleh : Ratna Evyka E.S.A NRP 1206.100.043 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi

Lebih terperinci

PENGUKURAN RISIKO MAKALAH

PENGUKURAN RISIKO MAKALAH PENGUKURAN RISIKO MAKALAH Oleh Kelompok 2 MANAJEMEN RISIKO KELAS D PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2015 PENGUKURAN RESIKO A. DEFINISI PENGUKURAN RESIKO Istilah risiko sudah

Lebih terperinci

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA Komisi Penguji PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA UJIAN PROFESI AKTUARIS MATA UJIAN : A70 Pemodelan dan Teori Risiko TANGGAL : 25 Juni 2013 JAM : 13.30 16.30 WIB LAMA UJIAN : 180

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 299 312. PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA Raini Manurung, Suwarno Ariswoyo, Pasukat Sembiring Abstrak.

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan data nilai mata uang harian guna mengukur tingkat risiko harian atas suatu posisi dalam perdagangan mata uang. Nilai mata uang selalu berubah dalam hitungan

Lebih terperinci

PREDIKSI VALUE-AT-RISK MENGGUNAKAN MARKOV REGIME SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (STUDI KASUS JAKARTA COMPOSITE INDEX)

PREDIKSI VALUE-AT-RISK MENGGUNAKAN MARKOV REGIME SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (STUDI KASUS JAKARTA COMPOSITE INDEX) ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 1834 PREDIKSI VALUE-AT-RISK MENGGUNAKAN MARKOV REGIME SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (STUDI KASUS JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 \ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi-informasi faktual yang diperoleh berdasarkan hasil observasi maupun penelitian sangatlah beragam. Informasi yang dirangkum sedemikian rupa disebut dengan

Lebih terperinci

SEBARAN GENERALIZED EXTREME VALUE (GEV) DAN GENERALIZED PARETO (GP) UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA

SEBARAN GENERALIZED EXTREME VALUE (GEV) DAN GENERALIZED PARETO (GP) UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA SEBARAN GENERALIZED EXTREME VALUE (GEV) DAN GENERALIZED PARETO (GP) UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA Achi Rinaldi Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan achi_rinaldi@yahoo.co.uk

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2016 1 Tentang MA4183

Lebih terperinci

ANALISIS FENOMENA TEKANAN UDARA PERMUKAAN INDONESIA SEBELUM KEJADIAN HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP

ANALISIS FENOMENA TEKANAN UDARA PERMUKAAN INDONESIA SEBELUM KEJADIAN HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP ANALISIS FENOMENA TEKANAN UDARA PERMUKAAN INDONESIA SEBELUM KEJADIAN HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP Sri Hidayati 1312105023 Dosen Pembimbing: Heri Kuswanto, Dr. rer.pol

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pendekatan Perhitungan Risiko Operasional

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pendekatan Perhitungan Risiko Operasional BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pendekatan Perhitungan Risiko Operasional Basel II Accord membolehkan bank untuk menggunakan salah satu dari tiga pendekatan untuk menghitung modal risiko operasional. Suatu bank memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Fajar Etri Lianti Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

Monte Carlo. Prihantoosa Toosa

Monte Carlo. Prihantoosa  Toosa Monte Carlo Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@teknosoftmedia.com Pendahuluan Simulasi Monte Carlo dikenal dengan intilah sampling simulation atau Monte Carlo Sampling Technique Istilah Monte Carlo pertama

Lebih terperinci