ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH"

Transkripsi

1 Juni Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kartini & Rico F. 1 Vol. 2, No 1, Juni 2011, 1-16 PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH Kartini Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Rico Febriyanto Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia 1. Latar belakang Reksa dana merupakan salah satu alternatif dan solusi bagi masyarakat pemodal yang ingin berinvestasi namun memiliki keterbatasan kapasitas dan pengetahuan investasi, informasi, waktu serta dana investasi yang terbatas. Melalui reksa dana, pemodal sudah tidak perlu repot mengelola portofolio investasinya sendiri karena manajer investasi yang akan mengelola dana investasi para pemodal. Menurut Undang - undang Pasar Modal ABSTRACT The objective of the research is to investigate the difference between the performance of conventional equity funds with the performance of Islamic equity funds in the period January 2008 to June The data used are secondary data derived from 23 conventional equity funds and 6 of Islamic equity funds listed on the Indonesia Stock Exchange in the period January 2008 to June Data used are monthly data in the form of an Islamic equity fund net asset value (NAV) and conventional equity funds, IHSG, JII, and interest rate of Bank Indonesia (BI rate). This research is using Sharpe index, Treynor index, and Jensen s indices in assessing the performance for each mutual fund equity fund both conventional and Islamic equity funds. In addition, this study used an independent test of the T-test to examine whether there are differences between the performance of conventional equity funds with the performance of Islamic equity funds. The hypothesis of this research is the Sharpe index, Treynor index, and Jensen index shariah funds greater than the Sharpe index, Treynor index, and Jensen s index of conventional mutual funds. Based on independent test T-test, concluded that there was no significant difference between the performance of Islamic equity funds with a performance of conventional equity funds, with a confidence level of 95 %. Keywords: Conventional equity fund, Islamic equity funds, Sharpe index, Treynor index, and Jensen index (UU PM) Nomor 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi adalah orang yang yang bertanggung jawab mengelola dana yang terkumpul dalam reksa dana. Dana yang telah terkumpul akan dikelola ke dalam berbagai sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi, dan aset lainnya seperti property dengan tujuan

2 2 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Reksa dana yang lebih sering dikenal selama ini adalah reksa dana konvensional. Kinerja reksa dana konvensional ini menun-jukkan hasil yang cukup baik. Namun dalam reksa dana konvensional tidak ada proses penyaringan untuk aktivitas investasi yang mengandung mudharat. Oleh sebab itu, dengan semakin maraknya dunia ekonomi Islam, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai investasi dalam reksa dana. Disamping investasi di Bank Islam masyarakat muslim bisa berinvestasi di pasar modal melalui reksa dana syariah. Reksa dana syariah sebagai bentuk investasi ideal sejalan dengan prinsip syariah yang sangat mendorong alokasi produktif sumber daya ekonomi, partisipasi modal dan pembagian resiko. Reksa dana syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara bersih yang dapat dipertanggungjawabkan secara religius sesuai prinsip syariah (Achsien, 2003). Perkembangan produk - produk reksa dana dewasa ini semakin pesat. Bagi umat Islam khususnya, saat ini telah muncul reksa dana yang berbasis syariah yang merupakan salah satu alternatif yang menyegarkan karena tidak hanya memandang dari jumlah return yang dihasilkan akan tetapi juga memasukkan unsur religius di dalamnya. Oleh karena itu investor tidak perlu ragu lagi mengenai return yang dihasilkan, karena di dalamnya portofolio yang terdapat dalam reksa dana syariah yang ditempatkan pada saham atau obligasi yang sesuai syariah. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hayati (2006) terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional dan reksa dana pendapatan tetap syariah pada periode Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional pada tahun 2005 memiliki kinerja yang memburuk dibanding dengan tahun Sedangkan kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah menunjukkan kinerja yang baik selama periode Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional. Alimuddin (2007) melakukan penelitian terhadap kinerja reksa dana saham syariah dan reksa dana konvensional pada PT. Danareksa (Persero) pada periode Januari 2003 sampai Juni Penelitian tersebut membandingkan kinerja reksa dana saham syariah dengan kinerja reksa dana saham konvensional menggunakan metode Sharpe. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional. Berdasarkan siaran pers Bapepam- LK akhir tahun 2008, reksa dana syariah telah menunjukkan peningkatan jumlah reksa dana syariah yang beredar di Indonesia sebesar 38,46%, dari 26 reksa dana syariah pada tahun 2007 meningkat menjadi 36 reksa dana syariah pada tahun 2009 dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah sebesar Rp 1,814 triliun (Bapepam-LK, 2008). Pada tahun 2009 jumlah reksa dana syariah yang memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK meningkat sebesar 24,3% dibanding akhir tahun 2008, dari 37 reksa dana menjadi 46 reksa dana. Proporsi jumlah reksa dana syariah telah mencapai 8,2% dari total reksa dana yang aktif, meningkat dibanding akhir tahun 2008 yang baru mencapai 6,59%. Ditinjau dari NAB, total NAB reksa dana syariah pada Desember 2009 mencapai

3 Juni Kartini & Rico F. 3 Rp 4,63 triliun, meningkat 161% dari NAB akhir tahun 2008 yang hanya mencapai Rp 1,77 triliun. Perkembangan yang pesat ini meningkatkan proporsi NAB reksa dana syariah terhadap total NAB reksa dana yaitu mencapai 4,09% pada Desember 2009 dibandingkan dengan akhir tahun 2008 sebesar 2,42% (Bapepam-LK, 2009). Berdasarkan siaran pers Bapepam- LK akhir tahun 2010, terjadi pertumbuhan yang cukup menggembirakan pada investasi reksa dana. Jumlah reksa dana syariah meningkat sebesar 6,5%, dari 46 reksa dana menjadi 48 reksa dana. Ditinjau dari NAB, total NAB reksa dana syariah pada Desember 2010 mencapai Rp 5,17 triliun, meningkat 9,71% dari NAB akhir tahun 2009 sebesar Rp 4,63 triliun. Namun disisi lain terjadi penurunan proporsi NAB reksa dana syariah terhadap total NAB reksa dana, dari 4,09% pada akhir 2009 menjadi 3,56% pada akhir tahun 2010 (Bapepam-LK, 2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah obyek yang digunakan merupakan reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah yang beredar di Indonesia pada periode Januari 2008 sampai dengan Juni 2010, dan penilaian kinerja reksa dana menggunakan tiga indeks yaitu indeks Sharpe,indeks Treynor, dan indeks Jensen. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah kinerja (Indeks Sharpe, Trenor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dari pada kinerja (Indeks Sharpe, Trenor, dan Jensen) reksa dana saham konvensional? TINJAUAN TEORI Perbedaan reksa dana konvensional dan reksa dana syariah terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Perbedaan Reksa dana Konvensional dan Reksa dana Syariah Perbedaan Tujuan investasi Reksa dana Konvensional Memperoleh pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang Reksa dana Syariah Memperoleh pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang berdasarkan syariah Islam Time horizon Long Medium to long Kebijakan investasi Strategi portofolio Alat ukur dan evaluasi kinerja Proses filterisasi Seluruh investasi yang menunjang investasi - Strategi analisis sekuritas - manajemen portofolio pasif Dibandingkan dengan indeks pasar (IHSG) Tidak ada proses filterisasi Sumber: (Achsien, 2003) Investasi pada aset yang sesuai dengan anjuran Dewan Syariah - Strategi rotasi sektor - Manajemen portofolio aktif Dibandingkan dengan indeks pasar Islami (JII) Ada proses filterisasi 1. Penelitian Terdahulu Penelitian Hayati (2006) terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional dan reksa dana pendapatan tetap syariah pada periode menunjukkan bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional pada tahun 2005 memiliki kinerja yang memburuk dibanding dengan tahun Sedangkan kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah menunjukkan kinerja yang baik selama periode Sehingga kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional.

4 4 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Penelitian Alimuddin (2007) pada PT Danareksa (Persero) membandingkan kinerja reksa dana saham syariah dengan kinerja reksa dana saham konvensional menggunakan metode Sharpe selama periode Januari 2003 sampai Juni Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional. Elfakhani dan Hassan (2005) melakukan penelitian terhadap kinerja reksa dana syariah di dunia dengan menggunakan sampel 46 reksa dana syariah yang dibagi menjadi 8 sektor berdasarkan daerah dan jenis investasi yaitu: global equity fund, european equity fund, asian equity fund, american equity fund, malaysian equity fund, emerging market equity fund, emerging market south africa, small cap technology fund, dengan menggunakan data 1 Agustus 1997 hingga 31 Desember Adapun benchmark yang dipakai adalah Islamic Market Index dan S&P 500 Composite Index, U.S, Treasurry Bill, Kuala Lumpur Stock Exchange Syariah Index untuk Malaysian equity Fund. Dow Jones Islamic Index untuk small cap fund, FTSE untuk europe, american, south africa, global dan pasific basin risk free. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas reksa dana memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan benchmark-nya kecuali asian fund. Ferdian dan Dewi (2007) melakukan study komparatif reksa dana syariah antara Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reksa dana syariah Malaysia lebih mengungguli reksa dana Indonesia, hal ini dikarenakan pasar modal Islam Malaysia lebih mapan dibanding pasar modal syariah Indonesia dari segi jumlah dana, jumlah pemain di pasar dan besarnya permintaan reksa dana syariah Malaysia. Kesimpulan secara keseluruhan, baik reksa dana syariah Indonesia maupun reksa dana syariah Malaysia relatif mengungguli kinerja pasar masingmasing. Maheran dan Mokhtar (2007) melakukan penelitian tentang reksa dana saham syariah di Malaysia pada periode 2002 hingga periode Penelitian ini berfokus pada jenis agresif reksa dana saham dengan menganalisa resiko dan return (pengembalian). Dengan cara mengukur kinerja reksa dana, yaitu nilai aktiva bersih dari sembilan reksa dana saham syariah dan nilai portofolio pasar atau Kuala Lumpur Syariah Index (KLSI), menggunakan metode Sharpe dan Treynor. Dari sembilan reksa dana yang dijadikan sampel, hanya empat reksa dana saham yang menunjukkan kinerja yang positif. Uji hubungan menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara return pasar diukur dengan Kuala Lumpur Indeks Syariah (KLSI) dan reksa dana saham syariah. HIPOTESIS Hipotesis penelitian ini adalah: Kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dibanding dengan kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham konvensional. Ho : µ1 µ2 Kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah tidak lebih baik atau sama dengan kinerja reksa dana saham konvensional Ha : µ1 > µ2 Kinerja (Indeks Sharpe,Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dari pada kinerja reksa dana saham konvensional

5 Juni Kartini & Rico F. 5 METODA PENELITIAN 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah reksa dana. Data yang digunakan adalah reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah yang terdaftar di BEI dan telah mendapatkan izin dari badan pengawas pasar modal. Selain itu juga menggunakan return pasar sebagai benchmark (pembanding) yaitu IHSG sebagai benchmark dari reksa dana konvensional dan JII sebagai benchmark dari reksa dana syariah. 2. Teknik Pengambilan Sampel Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada purposive sampling. Kriteria yang digunakan sebagai sampel yaitu: a. Reksa dana yang dijadikan sampel merupakan jenis reksa dana saham. b. Sampel yang diambil merupakan reksa dana yang ditawarkan pada periode Januari 2008 sampai dengan Juni c. Sampel yang diambil merupakan produk dari perusahaan reksa dana yang aktif selama Januari 2008 sampai dengan Juni 2010 dan memiliki Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dipublikasikan di media cetak. d. Tidak pernah diberhentikan sementara kegiatan operasinya selama periode Januari tahun 2008 hingga Juni Dari syarat tersebut diperoleh sebanyak 29 sampel produk reksa dana saham yang terdiri dari 23 reksa dana saham konvensional dan 6 reksa dana saham syariah. 3. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengukuran kinerja reksa dana dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) metode, yaitu indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen. a. Metode Sharpe (Sharpe Index) Pengukuran Sharpe diformulasikan sebagai berikut (Achsien, 2003): Sp = R i R f /σ Dimana : S p : Indeks Sharpe Ri : Rata-rata return reksa dana pada periode t R f : Rata-rata investasi bebas risiko untuk periode t σ : Standar deviasi b. Metode Treynor (Treynor Index) Metode Treynor diformulasikan sebagai berikut (Achsien, 2003) : Ti = R i Dimana : R f /β T i : Indeks Treynor R i : Rata-rata return reksa dana pada periode t R f : Rata-rata investasi bebas risiko untuk periode t β : Beta c. Metode Jensen (Jensen Index) Metode Jensen diformulasikan sebagai berikut (Achsien, 2003) : A j = Dimana : ( R R ) β( R R ) i f A j : Indeks Jensen R m : Rata-rata return pasar R f : Rata-rata return bebas risiko R i : Rata-rata return reksa dana β : Beta m f

6 6 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 4. Metode Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian yang mengukur dan menganalisa kerja manajemen reksa dana dalam mengelola investasinya dengan menggunakan beberapa indeks pengukuran kinerja antara lain indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen. Tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian: a. Mencari dan mengumpulkan daftar nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah, yang dapat diperoleh dari Harian Bisnis Indonesia. b. Mencari nilai IHSG dan nilai JII, yang dapat diperoleh di Pojok BEI Universitas Islam Indonesia. c. Mencari tingkat SBI yang dapat diperoleh di website d. Mencari R i yaitu pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) untuk reksa dana konvensional dengan menggunakan rumus : IHSG = Indeks Harga Saham t Gabungan akhir bulan ini IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan akhir bulan sebelumnya f. Mencari R i yaitu pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) untuk reksa dana syariah dengan menggunakan rumus: R i = ( NAB NAB ) t NAB t 1 t 1 Dimana: R i = Return kinerja reksa dana sub-periode tertentu NAB t = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan ini NAB t-1 = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan sebelumnya R i = ( NAB NAB ) t NAB t 1 t 1 g. Mencari nilai R m yaitu pertumbuhan JII untuk reksa dana syariah dengan menggunakan rumus: Dimana: R i = Return reksa dana subperiode tertentu NAB t = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan ini NAB t-1 = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan sebelumnya e. Mencari nilai Rm yaitu pertumbuhan IHSG untuk reksa dana konvensional dengan menggunakan rumus : R m = ( IHSG IHSG ) t IHSG t 1 t 1 R m = ( JII JII ) t JII t 1 t 1 Dimana: R m = Return pasar syariah (JII) pada sub periode tertentu JII t = Indeks JII akhir bulan ini JII t-1 = Indeks JII akhir bulan sebelumnya h. Mencari standar deviasi reksa dana konvensional dan reksa dana syariah dengan rumus : Dimana: R m = Return pasar (IHSG) pada sub periode tertentu SD = 2 NAB NAB n 1

7 Juni Kartini & Rico F. 7 Dimana: S = standar deviasi sampel Σ = simbol dari operasi penjumlahan NAB = nilai data yang berada dalam sampel NAB = rata-rata hitung sampel n = jumlah total data i. Mencari nilai beta dengan meregresi reksa dana syariah terhadap JII dan reksa dana konvensional terhadap IHSG, dimana beta digunakan untuk menghitung indeks Treynor dan indeks Jensen. R p, t = α + β p R m,t Dengan: R p, t = return portofolio reksa dana i pada periode t α = bagian dari tingkat keuntungan portofolio i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar, dan variabel ini merupakan variabel acak R m, t = return pasar (IHSG)/(JII) pada periode t = beta portofolio reksa dana i β p j. Melakukan perhitungan indeks Sharpe konvensional dan syariah, indeks Treynor konvensional dan syariah, indeks Jensen konvensional dan syariah. k. Melakukan uji independent sample T-test antara: 1) Reksa Dana Saham Konvensional dan Reksa Dana Saham Syariah terhadap indeks sharpe. 2) Reksa Dana Saham Konvensional dan Reksa Dana Saham Syariah terhadap indeks Treynor. 3) Reksa Dana Saham Konvensional dan Reksa Dana Saham Syariah terhadap indeks Jensen. 5. Pengujian Hipotesis Ho : µ1 µ2 Kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah tidak lebih baik atau sama dengan kinerja reksa dana saham konvensional Ha : µ1 > µ2 Kinerja (Indeks Sharpe,Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dari pada kinerja reksa dana saham konvensional Statistik uji yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah independent sampel t-test dengan menggunakan tingkat signifikan (α ) 5%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- HASAN 1. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional Periode 2008 Dari Tabel 2 dapat terlihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar -0,052 untuk IHSG. Berdasarkan penilaian expected return dari 23 (dua puluh tiga) reksa dana saham konvensional hanya 13 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG. Indeks Sharpe untuk IHSG sebesar -0,526. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe, 22 produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG, hanya BNI Dana Berkembang (-0,697) yang berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG. Pada tahun ini produk reksa dana Panin Dana Maksima menempati peringkat teratas. Sedangkan indeks Treynor untuk IHSG sebesar -0,059. Berdasarkan

8 8 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Tabel 2 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Konvensional Periode 2008 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Bahama -0, , , ,049 0,155 1,337 2 BNI -0, , , ,084 0,131 1,164 3 BUMN -0, , , ,056 0,154 1,323 4 DR Mawar -0, , , ,052 0,139 1,183 5 Fortis -0, , , ,052 0,159 1,366 6 FS Dividend -0, , , ,049 0,153 1,197 7 FSI Sectoral -0, , , ,050 0,148 1,271 8 GMT -0, , , ,039 0,138 1,164 9 Mandiri -0, , , ,056 0,167 1, Manulife -0, , , ,048 0,132 1, Panin -0, , , ,022 0,136 1, Paramitra -0, , , ,071 0,170 1, Phinisi -0, , , ,045 0,138 1, Platinum -0, , , ,052 0,168 1, Pratama -0, , , ,053 0,176 1, RD Grow2-0, , , ,034 0,123 0, RD Maestro -0, , , ,052 0,141 1, Rencana -0, , , ,043 0,145 1, Schroder -0, , , ,036 0,129 1, Si dana -0, , , ,036 0,137 1, Si dana optimal -0, , , ,063 0,148 1, Syailendra -0, , , ,041 0,152 1, Trim -0, , , ,054 0,158 1,347 Rm (IHSG) -0,526-0,059 0,000-0,052 0,112 1 Sumber: Data olahan 2011 penilaian kinerja metode Treynor, 22 produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG, hanya BNI dana berkembang berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG karena hanya mampu menghasilkan kinerja sebesar -0,079. Pada tahun 2008 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Panin Dana Maksima menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen hampir semua produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap IHSG hanya BNI dana berkembang (-0,023) yang memperoleh angka negatif karena perolehan expected return reksa dana yang lebih rendah dari IHSG. Reksa dana Syailendra equity opportunity fund menempati posisi pertama berdasarkan metode Jensen Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Periode 2008 Tabel 3, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar -0,062 untuk JII.

9 Juni Kartini & Rico F. 9 Tabel 3 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Syariah Periode 2008 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Fortis Amanah -0, , , ,054 0,130 0,117 2 Mandiri Syariah -0, , , ,047 0,141 1,097 3 PNM Syariah -0, , , ,025 0,196 1,504 4 CIMB syariah -0, , , ,067 0,124 0,972 5 Si Dana syariah -0, , , ,076 0,155 0,939 6 Trim syariah -0, , , ,084 0,158 1,221 Rm (JII) -0,558-0,069 0,000-0,062 0,123 1 Sumber: Data olahan 2011 Berdasarkan penilaian expected return, hanya tiga reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII, yaitu PNM Syariah (-0,025), Mandiri Syariah (-0,047), Fortis Amanah (-0,054). PNM Syariah merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun Indeks Sharpe untuk JII sebesar -0,558. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe, hanya empat reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII yaitu PNM Syariah (-0,166), Mandiri Syariah (-0,381), Fortis Amanah (-0,472), Si Dana syariah (-0,541). Pada tahun ini produk reksa dana PNM Syariah menempati peringkat teratas berdasarkan metode Sharpe. Sedangkan indeks Treynor untuk JII sebesar -0,069. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, hanya dua reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII yaitu PNM Syariah (-0,022), Mandiri Syariah (-0,049). Pada tahun 2008 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana PNM Syariah menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen hanya dua produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap JII yaitu PNM Syariah (0,071) dan Mandiri Syariah (0,022). Hanya dua reksa dana saham syariah mampu memberikan nilai yang positif, peringkat teratas ditempati oleh PNM Syariah diikuti oleh Mandiri Syariah. 3. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional periode 2009 Dari tabel 4 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,063 untuk IHSG. Berdasarkan expected return dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 18 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG. Pratama Saham merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun Indeks Sharpe untuk IHSG sebesar 0,780. Berdasarkan penilaian kinerja Metode Sharpe dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 14 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan 9 (sembilan) produk

10 10 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni reksa dana lainnya berkinerja tidak lebih Berdasarkan metode Jensen hampir baik dibanding IHSG. Pada tahun ini semua produk reksa dana memperoleh produk reksa dana first state indocequety nilai yang positif dan mampu outperform sectoral fund menempati peringkat terhadap IHSG, hanya tiga produk reksa teratas. dana yang memperoleh angka negatif Tabel 4 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Konvensional Periode 2009 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Bahama 0, , , ,073 0,070 0,856 2 BNI 0, , , ,070 0,142 1,376 3 BUMN 0, , , ,062 0,092 0,726 4 DR Mawar 0, , , ,066 0,072 0,805 5 Fortis 0, , , ,075 0,078 0,903 6 FS Dividend 0, , , ,062 0,057 0,649 7 FSI Sectoral 1, , , ,066 0,053 0,681 8 GMT 0, , , ,080 0,089 0,937 9 Mandiri 0, , , ,071 0,075 0, Manulife 0, , , ,069 0,072 0, Panin 0, , , ,080 0,090 1, Paramitra 0, , , ,062 0,195 1, Phinisi 1, , , ,068 0,059 0, Platinum 0, , , ,086 0,128 1, Pratama 0, , , ,100 0,138 1, RD Grow2 0, , , ,081 0,106 1, RD Maestro 0, , , ,062 0,062 0, Rencana 0, , , ,065 0,062 0, Schroder 1, , , ,067 0,060 0, Si dana 0, , , ,079 0,091 1, Si dana optimal 0, , , ,073 0,095 0, Syailendra 0, , , ,070 0,114 1, Trim 0,735 0, , ,069 0,086 0,937 Rm (IHSG) 0,780 0,057 0,000 0,063 0,073 1 Sumber: Data olahan 2011 Sedangkan indeks Treynor untuk IHSG sebesar 0,057. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, duapuluh produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG, sedangkan tiga reksa dana berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG yaitu Syailendra, BNI, Paramitra karena hanya mampu menghasilkan kinerja masingmasing sebesar 0,051; 0,047,dan 0,033. Pada tahun 2009 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana first state indocequety sectoral fund menempati peringkat teratas. yaitu Syailendra (-0,008), BNI (-0,014), Paramitra (-0,036) karena ketiga reksa dana tersebut memiliki beta yang besar. Tabel diatas menunjukkan bahwa reksa dana first state indocequety sectoral fund menempati posisi pertama berdasarkan metode Jensen Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Syariah periode 2009

11 Juni Kartini & Rico F. 11 Tabel 5 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Syariah Periode 2009 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Fortis Amanah 0, , , ,072 0,074 0,808 2 Mandiri Syariah 0, , , ,062 0,065 0,728 3 PNM Syariah 0, , , ,066 0,069 0,686 4 CIMB syariah 0, , , ,062 0,065 0,728 5 Si Dana syariah 0, , , ,085 0,101 0,945 6 Trim syariah 0, , , ,061 0,079 0,835 Rm (JII) 0,781 0,0592 0,000 0,065 0,076 1 Sumber: Data olahan 2011 Dari Tabel 5 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,065 untuk JII, sedangkan untuk keenam produk reksa dana masing-masing sebesar 0,072; 0,062; 0,066; 0,062; 0,085; dan 0,061. Dengan demikian dari keenam produk reksa dana tersebut hanya tiga reksa dana saja yang kinerjanya lebih baik (outperform) dari JII yaitu Si Dana Saham (0,085), Fortis Amanah (0,072) dan PNM Syariah (0,066). Si Dana Saham Syariah merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun Indeks Sharpe untuk JII sebesar 0,781, sedangkan untuk keenam produk reksa dana masingmasing sebesar 0,886; 0,864; 0,867; 0,864; 0,777; 0,692. Dari keenam reksa dana tersebut terdapat empat reksa dana yang mampu berkinerja baik sedangkan dua reksa dana lainnya kinerjanya tidak lebih baik (underperfom) dari JII yaitu Si Dana Saham Syariah dan Trim Syariah. Pada tahun ini produk reksa dana Fortis Amanah menempati peringkat teratas berdasarkan metode Sharpe. Sedangkan indeks Treynor untuk JII dengan sebagai pembandingnya, keenam produk reksa dana memperoleh angka masing-masing 0,082; 0,076; 0,087; 0,076; 0,083; 0,065. Semua reksa dana menunjukkan kinerja yang lebih baik dari kinerja JII yang hanya memperoleh angka sebesar 0,0592. Pada tahun 2009 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana PNM Syariah menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen semua produk reksa dana memperoleh nilai yang positif. Tabel di atas menunjukkan bahwa semua reksa dana saham syariah mampu memberikan nilai yang positif, peringkat teratas ditempati oleh Si Dana Saham Syariah. 5. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional Periode 2010 Dari Tabel 6 terlihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,023 untuk IHSG. Berdasarkan penilaian kinerja expected return dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 7 (tujuh) reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan sisanya 16 reksa dana berkinerja tidak lebih baik (underperform) dari IHSG. Bahama Dana Prima merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling

12 12 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni baik berdasarkan expected return pada tahun Dilihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar 0,159. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 6 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan 17 produk reksa dana lainnya berkinerja tidak lebih baik dibanding IHSG. Pada tahun ini produk reksa dana Bahama Dana Prima menempati peringkat teratas. Sedangkan indeks Treynor untuk IHSG sebesar 0,018. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, hanya dua produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG yaitu Bahama (0,036) dan BNI (0,025) sedangkan 21 reksa dana lainnya berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG. Pada tahun 2010 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Bahama Dana Prima menempati peringkat teratas Berdasarkan metode Jensen hanya 2 (dua) produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap IHSG, 21 produk reksa dana lainnya memperoleh angka negatif karena reksa dana tersebut memiliki beta yang cukup besar dan memiliki perolehan expected return yang lebih Tabel 6 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Konvensional Periode 2010 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Bahama 0, , , ,016 0,113 1,251 2 BNI 0, , , ,006 0,130 1,462 3 BUMN 0, , , ,011 0,114 1,251 4 DR Mawar 0, , , ,022 0,130 1,440 5 Fortis 0, , , ,023 0,119 1,325 6 FS Dividend 0, , , ,024 0,111 1,177 7 FSI Sectoral 0, , , ,023 0,120 1,317 8 GMT -0, , , ,005 0,125 1,383 9 Mandiri 0, , , ,030 0,201 0, Manulife 0, , , ,022 0,101 1, Panin 0, , , ,051 0,115 1, Paramitra -0, , , ,039 0,177 1, Phinisi 0, , , ,022 0,102 1, Platinum -0, , , ,001 0,063 0, Pratama 0, , , ,006 0,069 0, RD Grow2 0, , , ,015 0,089 0, RD Maestro 0, , , ,016 0,109 1, Rencana 0, , , ,023 0,117 1, Schroder 0, , , ,020 0,103 1, Si dana 0, , , ,023 0,114 1, Si dana optimal 0, , , ,024 0,108 1, Syailendra 0, , , ,027 0,119 1, Trim 0, , , ,010 0,151 1,664 Rm (IHSG) 0,159 0,018 0,000 0,023 0,113 1 Sumber: Data diolah 2011

13 Juni Kartini & Rico F. 13 rendah dibanding IHSG. Tabel di atas menunjukkan bahwa reksa dana Rencana Cerdas menempati posisi pertama berdasarkan metode Jensen Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Periode 2010 Dari tabel 7 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,018 untuk JII. Berdasarkan penilaian kinerja expected return, hanya Fortis Amanah (0,020) yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII. Fortis Amanah merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun Indeks Sharpe untuk JII sebesar 0,104. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe, hanya Fortis Amanah (0,126) saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII. Pada tahun ini produk reksa dana Fortis Amanah menempati peringkat teratas berdasarkan metode Sharpe. Sedangkan kalau dilihat dari indeks Treynor untuk JII sebesar 0,012. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, satu produk reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII yaitu Fortis Amanah (0,013). Pada tahun 2010 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Fortis Amanah menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen hanya satu produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap JII yaitu Fortis Amanah (0,001). Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya satu reksa dana saham syariah mampu memberikan nilai yang positif, peringkat teratas ditempati oleh Fortis Amanah. 7. Hasil Pengujian Perbedaan Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional dengan Reksa Dana Saham Syariah periode Independent Samples Test menguji apakah kedua kelompok memiliki rata-rata yang sama. Hasil Independent Samples Test terlihat pada tabel 8 menunjukkan bahwa indeks Sharpe memiliki t hitung 0,225 < t tabel 1,663 atau tingkat signifikansinya 0,822 > 0,05, sehingga Ha ditolak atau Ho diterima artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja reksa dana saham syariah berdasarkan indeks Sharpe. Sedangkan untuk indeks Treynor t hitung 0,872 < t tabel 1,734 atau tingkat signifikansinya 0,395 > 0,05, sehingga Ha ditolak atau Ho diterima artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja reksa dana saham syariah berdasarkan indeks Treynor. Tabel 7 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Syariah Periode 2010 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Fortis Amanah 0, , , ,020 0,117 1,106 2 Mandiri Syariah 0, , , ,014 0,106 0,997 3 PNM Syariah -0, , , ,001 0,132 1,241 4 CIMB syariah 0, , , ,007 0,066 0,595 5 Si Dana syariah 0, , , ,014 0,123 1,160 6 Trim syariah 0, , , ,008 0,150 1,410 Rm (JII) 0,104 0,012 0,000 0,018 0,117 1 Sumber: Data olahan 2011

14 14 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Begitu juga untuk indeks Jensen t hitung 0,490 < t tabel 1,663 atau tingkat signifikansinya 0,626 > 0,05, sehingga Ha ditolak atau Ho diterima artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja reksa dana saham syariah berdasarkan indeks Jensen. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan independent sampel T-test, maka hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja (Indeks Sharpe, Treynor dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dibanding dengan kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham konvensional ditolak. Hal ini mungkin disebabkan jumlah dana kelolaan dari reksa dana saham syariah masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan dana kelolaan reksa dana saham konvensional. Selain itu juga mungkin disebabkan karena jumlah pemain dan jumlah permintaan akan reksa dana saham syariah masih relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah pemain Tabel 8 Independent Sample T-Test t-test for Equality of Means t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Sharpe Equal variances assumed , Equal variances not assumed , Treynor Equal variances assumed , Equal variances not assumed , Jensen Equal variances assumed , Equal variances not assumed , Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS Indeks Sharpe dan permintaan dari reksa dana saham konvensional. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alimuddin (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dengan kinerja reksa dana saham syariah dengan menggunakan metode Sharpe. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini sebaiknya para investor muslim tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi pada pasar modal syariah khususnya reksa dana saham, karena rata-rata kinerja reksa dana saham syariah memberikan return yang cukup baik terbukti sebagian besar reksa dana saham syariah mampu berkinerja lebih baik (outperform) dibandingkan kinerja pasarnya yaitu JII. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja reksa dana saham syariah tidak berbeda secara Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Beda Independent Sample T-test Sig (2-tailed) (0. 822) > α (0.05) Ha ditolak atau Ho diterima. Indeks Treynor Indeks Jensen Sig (2-tailed) (0.395) > α (0.05) Ha ditolak atau Ho diterima. Sig (2-tailed) (0.626) > α (0.05) Ha ditolak atau Ho diterima. Sumber: Data diolah

15 Juni Kartini & Rico F. 15 signifikan dengan kinerja reksa dana konvensional. DAFTAR PUSTAKA Achsien, Iggi H.,(2003), Investasi Syari ah di Pasar Modal, Menggagas, Konsep dan Praktek Manajemen Syari ah, Cetakan 2, Gramedia, Jakarta. Alimuddin, Arman, (2007), Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham Syariah dengan Reksa Dana Saham Konvensional pada PT Danareksa (Persero), Jurnal Ichsan Gorontalo Volume 2 No , hal BAPEPAM-LK, (2008), Ringkasan Siaran Pers Akhir Tahun BAPEPAM-LK, (2009), Ringkasan Siaran Pers Akhir Tahun BAPEPAM-LK, (2010), Ringkasan Siaran Pers Akhir Tahun Elfakhani, S. & Hassan, M. K. (2005). Performance of Islamic Mutual Fund. 12th. Economic Research Forum Conference Paper. maktabaonline.com/elief. html, diakses 24 Januari Fatwa Dewan Syari ah Nasional MUI No: 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syari ah Mudharabah, or.id/mui_in/product_2/fatwa. php?id=41&pg=2, diakses 10 Januari Ferdian,Ilham.R. & Miranti K. Dewi, (2007). The Performance Analysis of Islamic Mutual Funds A Comparative Study between Indonesia and Malaysia. Makalah dipresentasikan pada diskusi panel International Conference Islamic Development Bank di Singapura. Harian Bisnis Indonesia, untuk data NAB bulanan dan IHSG bulanan. Hayati, N.R, (2006), Perbandingan Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap (Konvensional dan Syariah) Sebagai Suatu Evaluasi Portofolio Investor di Pasar Modal., Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 4 Mei 2006, hal Indonesia Stock Exchange, (2007), Syariah Product, www. idx.co.id/mainmenu/ TentangBEI/OurProduct/ SyariahProducts/tabid/142/ language/id-id/default.aspx, diakses 10 Januari Maheran dan Mokhtar, (2007), Islamic Equity Mutual Fund in Malaysia, com/v1/attachments/030 icequitymutualfundinmala ysia.pdf, diakses 10 Januari Majelis Ulama Indonesia (MUI), bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia, Lokakarya Alim Ulama tentang Reksadana Syariah, Rabiul Awal 1417 H bertepatan dengan Juli 1997, di Jakarta. fatwadsnmui.blogspot.com/, diakses 26 september 2010.

16 16 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Peraturan Bapepam LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. Tim Studi Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia, (2004), Studi Tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia. BAPEPAM, Departemen Keuangan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana

Lebih terperinci

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan BAB IV METODE RISET 4.1. Objek Penelitian Dari berbagai jenis reksadana sebagaimana telah diuraikan pada Bab III, yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah reksadana saham. Karena periode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode

BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode BAB 4 ANALISIS dan BAHASAN Dalam bab ini analisis akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu analisis dari uji statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH DAN REKSA DANA KONVENSIONAL. Abstract

PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH DAN REKSA DANA KONVENSIONAL. Abstract Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 : 96-113 ISSN 2337-4314 96 PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH DAN REKSA DANA KONVENSIONAL Vince Ratnawati Ningrum Khairani Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan menggunakan metode Sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar dalam situs BAPEPAM dan IDX, perusahaan reksa dana ini menawarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE 2008-2012 SOFIKA AZIZIA SASANTI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni menjelaskan perbandingan kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran. 3.2 Tempat dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Model dan Metode Analisis Model penelitian pada tesis ini adalah secara deskriftif yaitu dengan menampilkan diagram, tabel dan grafik, disertai dengan penjelasan.dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2017. Sedangkan tempat yang menjadi objek penelitian adalah situs resmi OJK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) (Periode Januari Desember 2013)

ANALISIS KOMPARASI KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) (Periode Januari Desember 2013) ANALISIS KOMPARASI KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) (Periode Januari 2007- Desember 2013) M.Wahyullah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram Email : mwahyullah@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah adalah pasar modal yang menerapkan prinsip prinsip syariah, yaitu larangan terhadap setiap transaksi

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2013:58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk bermacam instrumen keuangan jangka panjang. Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini menjalankan dua fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada 21 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia mengalami peristiwa penting dimana IHSG mencapai level 5.251,296 dimana level tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack This research aims to analyze how the performance between Conventional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial adalah kondisi ketika kita hidup berkecukupan, mempunyai pendapatan yang lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014

Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014 Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN 2011-2013 Datu Pinastiko Adi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE 2009 2012 Mulya Riyady Esha; Mohamad Heykal; Titik Indrawati Accounting and Finance Department, Faculty of Economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat pemodal kehadiran pasar modal merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan para calon investor di Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Salah satu pilihan bagi para investor tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Salah satu pilihan bagi para investor tersebut adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti saat ini, banyak sekali pilihan bagi para investor untuk menginvestaikan uangnya dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan Pendapatan Tetap Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana. Dibutuhkan data berupa nilai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Perhitungan Return Pengembalian Bebas Risiko Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen, digunakan suatu tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang.

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 18, NO. 2, Agt 2017 p-issn e-issn

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 18, NO. 2, Agt 2017 p-issn e-issn ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL DI INDONESIA Lianti 1, Aryati 2, Nurul Ramaya 3) 1,2) Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe, Alumni Tata Niaga, Prodi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian

Lebih terperinci

Elliv Hidayatul Lailiyah Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Elliv Hidayatul Lailiyah Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL (Studi pada Reksadana yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2012-2016) Elliv Hidayatul Lailiyah Suhadak Sri Sulasmiyati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Reksa Dana Fortis Ekuitas Reksa Dana Fortis Ekuitas mulai efektif pada tanggal 16 Januari 2001, selaku manajer investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia harus bekerja untuk mendapatkan suatu penghasilan bagi dirinya. Dengan bekerja, setiap individu akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara dapat mempengaruhi pasar modal lainnya di negara yang. untuk negara yang masih berkembang (www.bapepam.go.id).

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara dapat mempengaruhi pasar modal lainnya di negara yang. untuk negara yang masih berkembang (www.bapepam.go.id). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri yang terjadi di setiap negara menimbulkan globalisasi yang berdampak pada hubungan antara negara satu dan lainnya. Sebagai contoh adalah pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh keuntungan tertentu atau dana tersebut dimasa yang akan datang. Saat ini banyak

Lebih terperinci

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur Perbandingan Kinerja Reksadana saham Konvensional dan Reksadana Syariah di Indonesia dengan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi dan Roy Safety First Ratio Oleh : Siti Listiana T (11510032)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banya k digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Menurut Hilway(1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan sesorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja masing-masing reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015 berdasarkan Risk-Adjusted Return dengan metode Indeks

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 59 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran data yang diolah dalam penelitian. Beberapa ukuran yang digunakan dalam memberikan deskripsi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dari beberapa reksa dana saham. Penulis melakukan penelitian pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH JEPRYANSYAH PUTRA

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH JEPRYANSYAH PUTRA SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH JEPRYANSYAH PUTRA 100501158 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan.

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah reksa dana saham berbasis syariah yang aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan. III.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern seperti saat ini, perkembangan suatu negara bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern seperti saat ini, perkembangan suatu negara bisa juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Di zaman modern seperti saat ini, perkembangan suatu negara bisa juga diamati melalui kinerja pasar modalnya, hampir semua negara di dunia memiliki pasar modal, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dalam bentuk saham tahun 2015 diperkirakan akan semakin menarik investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

KOMPARABILITAS KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL KRISNO SEPTYAN

KOMPARABILITAS KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL KRISNO SEPTYAN KOMPARABILITAS KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL KRISNO SEPTYAN Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jakarta Jl. RS.Fatmawati Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450 Abstract This research aims to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL DITINJAU BERDASARKAN TINGKAT RISK AND RETURN

PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL DITINJAU BERDASARKAN TINGKAT RISK AND RETURN PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL DITINJAU BERDASARKAN TINGKAT RISK AND RETURN Chaidir Iswanaji Fakultas Ekonomi Universitas Tidar Email: chaidiriswanaji@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK INTISARI i ii iii iv vi ix x xi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN 2011-2013 Datu Pinastiko Adi Email: dha_two@yahoo.co.id Musaroh, M.Si, Email: musaroh@uny.ac.id

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS KINERJA REKSA DANA PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN Nama : Pricilia Meidy Sapulete NPM : 28211722 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE., MM. Latar Belakang

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode Pujiarti, Dewi Ratna Analisis Kinerja Reksa Dana 97 Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode 2005 2009 Trisiwi Pujiarti Alumni Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan 5 metode pengukuran kinerja saham. 5 metode pengukuran kinerja saham tersebut adalah Sharpe s Model, Treynor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji prasyarat awal terhadap suatu perangkat atau instrumen

Lebih terperinci

PERBEDAAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN SYARIAH

PERBEDAAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN SYARIAH PERBEDAAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN SYARIAH Farah Margaretha Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta Lyberisa Mahasiswa FE Universitas Trisakti, Jakarta ABSTRACT This purpose of this study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya perkembangan pasar modal saat ini telah memasuki fase yang sedikit berbeda. Banyaknya pilihan dan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan masyarakat dalam melakukan investasi. Tingginya tingkat pengembalian dari instrumen investasi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DAN REKSA DANA CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN OLEH

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DAN REKSA DANA CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN OLEH SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DAN REKSA DANA CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN OLEH RIZKY ZAKARIA 110502165 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN STOCK SELECTION DAN MARKET TIMING PADA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2008-JULI 2013

ANALISIS KEMAMPUAN STOCK SELECTION DAN MARKET TIMING PADA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2008-JULI 2013 ANALISIS KEMAMPUAN STOCK SELECTION DAN MARKET TIMING PADA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2008-JULI 2013 Deasy Amalia Universitas Trisakti Pardomuan Sihombing Universitas Trisakti ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA 3.1 Objek Penelitian PT Danareksa Investment management(dim) adalah anak perusahaan dari PT Danareksa(persero) Investment Bank terbesar diindonesia.pt Danareksa investment

Lebih terperinci

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat serta karunia-nya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tendelin (2001: 3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tendelin (2001: 3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Tendelin (2001: 3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN 2012-2014 Oleh : Dedi Setia Ardi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang dilakukan di bab 4, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010

ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010 ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010 Yen Sun Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment PT. Fortis Investments merupakan perusahaan manajemen investasi terkemuka di Indonesia yang telah mengelola portofolio investor sejak

Lebih terperinci