BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH"

Hamdani Cahyadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data An alisa Simpulan dan Saran Selesai

2 44 Diagram 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Mulai Diagram Alir Proses service Menentukan titik improvement dalam konsep ITIL versi 3 Define Data Problem Report Temporary Standard Lead Time Da ta Lead Time Pareto Diagram Perhitungan DPMO & Sigma Measure Fishbone Diagram & 4M Analisys Analyze FMEA ITIL versi 3 Us ulam Improvement Improve Seles ai Diagram 3.2 Diagram Alir Pengolahan Data

3 Tahap Observasi Lapangan / Studi Awal Observasi lapangan dan studi awal dilakukan untuk mengenal kondisi Workshop ISTD PT. TMMIN baik dari proses yang dikerjakan, kondisi staff dan tenaga kerja, serta untuk mengetahui jenis-jenis service yang selama ini diberikan oleh Workshop Tahap Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan studi pustaka tentang Information Technology Infrastructure Library versi 3 (ITIL versi 3) sebagai dasar diambilnya penerapan standarisasi waktu pelayanan, dan Six Sigma untuk melakukan proses DMAI terhadap penerapan standar waktu pelayanan melalui buku-buku referensi sebagai langkah awal dalam pengerjaan tugas akhir Tahap Identifikasi dan Perumusan Masalah Tahap identifikasi masalah dalam tugas akhir ini adalah proses pendefinisian kebutuhan dan tuntutan Manajemen ISTD PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia terhadap permasalahan proses pelayanan perbaikan di Workshop ISTD PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia terutama untuk standarisasi waktu pelayanan Tahap Pengumpulan Data Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam pengerjaan tugas akhir. Data-data problem report digunakan sebagai data awal dalam menentukan rata-rata banyaknya permasalahan yang ditangani oleh Workshop ISTD PT. TMMIN, sehingga akan diketahui beban pekerjaan Workshop ISTD PT. TMMIN

4 46 terkait dengan jumlah staf yang tersedia. Dari data ini juga akan didefinisikan standar waktu sementara yang akan dijadikan acuan dalam proses analisa selanjutnya. Data lain yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah data lead time service report. Data ini digunakan untuk menganalisa proses perbaikan yang ada di dalam Workshop ISTD PT. TMMIN sehingga diketahui sub-proses yang memiliki potensi bermasalah untuk selanjutnya diberikan usulan perbaikan Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data menggunakan Six Sigma dengan urutan pola pemikiran Define, Measure, Analyze, dan Improve (DMAI). Konsep ITIL versi 3 digunakan sebagai panduan di dalam tahap pengolahan data Tahap Define Pada tahap ini tuntutan manajemen ISTD PT. TMMIN akan dijadikan acuan tujuan perbaikan yang akan dilakukan. Manajemen ISTD PT. TMMIN menginginkan Workshop ISTD PT. TMMIN (sebagai penyedia jasa perbaikan hardware dan software) mempunyai standar Service Level Agreement (SLA) yang dapat diberikan kepada user sebagai acuan standar waktu pelayanan yang dilakukan di dalam Workshop ISTD PT. TMMIN. Untuk dapat menentukan SLA maka konsep ITIL versi 3 akan digunakan sebagai acuan. Dalam konsep ITIL versi 3 dikenal adanya Information Technology Service Management (ITSM). ITSM mempunyai sub-proses yaitu Service Level Management yang akan diambil sebagai panduan konsep dalam pendefinisian SLA.

5 47 Dalam pendefinisian SLA untuk service, diperlukan adanya standar lead time service itu sendiri. Untuk dapat menemukan lead time yang sesuai dengan kondisi Man, Methode, Machine, Material (4M) di workshop ISTD PT. TMMIN, maka perlu ditentukan standar waktu sementara yang didefinisikan dari flow proses perbaikan yang ada di Workshop ISTD PT. TMMIN Tahap Measure Tahap ini bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap data-data yang ada sehingga dapat diketahui titik proses pelayanan perbaikan mana yang memiliki critical to control. Dari hasil tersebut kemudian dicari karakteristik kualitas lead time service dengan menghitung indeks kapabilitas proses, dan defect per million opportunities (DPMO) sebagai dasar untuk mengetahui nilai sigma. Hasil tersebut kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk usulan perbaikan proses Tahap Analysis Tahap ini bertujuan untuk menemukan akar masalahnya. Tool yang dipakai adalah diagram fishbone yang digunakan untuk mencari akar masalah berdasarkan analisis 4M (man, material, methode dan machine/tool). Akar masalah yang muncul pada diagram fishbone akan dijadikan dasar bertindak untuk melakukan tahap improve Tahap Improve Pada tahap ini dilakukan penghitungan RPN (Risk Priority Number) yang menunjukkan tingkat seberapa penting perbaikan itu dibutuhkan. Metode yang dipakai adalah metode FMEA (Failure Method and Effect Analysis) yang memungkinkan untuk melakukan penilaian terhadap akar masalah yang muncul dari

6 48 diagram fishbone. Pada analisis FMEA dipakai 3 sudut pandang yaitu Occurrence (O) untuk mengetahui seberapa penting masalah terjadi, Severity (S) untuk mengetahui seberapa buruk kegagalan tersebut bisa menimbulkan akibat, dan Detectability (D) untuk mengetahui cara mendeteksi kegagalan tersebut. Nilai O, S dan D tersebut ditentukan dalam skala 1 ~ 10. Adapun Nilai RPN adalah hasil perkalian antara nilai O, S dan D. Setelah nilai RPN diketahui, maka langkah berikutnya adalah melakukan rekomendasi aktifitas perbaikan. Selain itu, konsep dalam ITIL versi 3 juga akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbaikan, sehingga langkah-langkah yang diambil akan terkonsep sesuai dengan ITIL versi Tahap Simpulan dan Saran Pada tahap ini akan ditarik kesimpulan atas analisa hasil pengolahan data dengan didasarkan pada penerapan konsep ITIL versi 3 untuk menentukan standar waktu pelayanan dan langkah-langkah untuk mengurangi cacat dalam memenuhi standar tersebut. Diharapkan implementasi pengetahuan dunia pendidikan bisa bersesuaian dengan business process yang telah dijalankan perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya