MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PROSEDUR K3 F I 08 01

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PROSEDUR K3 F I 08 01"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PROSEDUR K3 F I KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan

2 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I KATA PENGANTAR Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Menerapkan Prosedur K3. Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Judul Modul: Menerapkan Prosedur K3 Versi: 2014 Halaman: 2 dari 12

3 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) LAMPIRAN BUKU INFORMASI BUKU KERJA BUKU PENILAIAN Judul Modul: Menerapkan Prosedur K3 Versi: 2014 Halaman: 3 dari 12

4 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior Pemerintah dengan uraian sebagai berikut: KODE UNIT : F I JUDUL UNIT : Menerapkan Prosedur K3 DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan jenis peralatan dan bahan yang terkait dengan K3 2. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar K3 3. Memeriksa dan memelihara perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Alat Pelindung Diri diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tukang taman Kelengkapan P3K diidentifikasi sesuai dengan persyaratan K Rambu-rambu keselamatan kerja disiapkan sesuai dengan persyaratan K Fungsi kerja peralatan APD dan perlengkapan K3 diperiksa sesuai dengan manual. 2.1 Sepatu boot, helmet dan alat pelindung lain dipakai selama melakukan pekerjaan. 2.2 Masker dan sarung tangan dipakai sesuai dengan kondisi kerja. 3.1 Kotak P3K diperiksa kelengkapan isi dan batas kadaluarsanya. 3.2 Obat-obat dan kelengkapan P3K digunakan sesuai keperluan. 3.3 Semua perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja dipelihara dengan baik. 3.4 Catatan penerapan prosedur K3 dibuat dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel Judul Modul: Menerapkan Prosedur K3 Versi: 2014 Halaman: 4 dari 12

5 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja pada pelaksanaan pekerjaan pembuatan taman pada bangunan gedung oleh Tukang Taman. 1.2 Alat Pelindung Diri (APD), P3K dan perlengkapan kerja digunakan sesuai dengan kebutuhan pada waktu melaksanakan pekerjaan di lapangan. 1.3 Alat Pelindung Diri (APD), P3K dan perlengkapan kerja dipelihara dengan baik sejak pekerjaan berlangsung hingga selesai. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan 2.1 Alat Pelindung Diri (APD), antara lain: Sepatu boot Helm pengaman (safety helmet) Sarung Tangan (gloves) Masker hidung Jas Hujan Alat Pelindung Diri lain yang dipergunakan untuk pekerjaan taman 2.2 Alat Pengaman Kerja (APK) antara lain: Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) 3. Peraturan-peraturan yang diperlukan 3.1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 3.2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 3.3 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3.4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 99/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum atau peraturan penggantinya 4. Norma dan Standar 4.1 Standard Operation Procedure (SOP) 4.2 SKKNI Tahun 2008 tentang Tukang Taman pada Bangunan Gedung PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian: 1.1 Kondisi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. 1.2 Metode uji antara lain: Wawancara Menggunakan alat peraga Judul Modul: Menerapkan Prosedur K3 Versi: 2014 Halaman: 5 dari 12

6 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I Praktek di tempat kerja Portofolio atau metode yang relevan 2. Persyaratan Kompetensi: Unit kompetensi prasyarat: - Tidak Ada 3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan: 3.1 Pengetahuan yang diperlukan: Prosedur penerapan K3 dan lingkungan Jenis dan fungsi Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) Pengendalian bahaya dan risiko kecelakaan kerja 3.2 Keterampilan yang diperlukan: Keterampilan dalam mengidentifikasi potensi bahaya/kecelakaan kerja Keterampilan dalam mengendalikan bahaya/resiko kecelakaan kerja Penerapan ketentuan pencegah pencemaran lingkungan di tempat kerja 4. Sikap kerja yang diperlukan untuk tercapainya kriteria unjuk kerja: 4.1 Teliti dalam menguraikan peraturan-peraturan yang terkait SMK3L. 4.2 Teliti dalam mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi terkait kegiatan survei lapangan. 4.3 Cermat dalam memeriksa APD dan perlengkapan P3K sesuai dengan kebutuhan. 5. Aspek Kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja yang harus diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 5.1 Kemampuan mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja di tempat kerja. 5.2 Kemampuan dalam mentaati prosedur/ketentuan K3 untuk mengendalikan bahaya/ resiko kecelakaan kerja. 5.3 Kemampuan dalam membina kedisiplinan pemakaian APD sesuai dengan ketentuan K Kemampuan untuk melakukan tindakan penanggulangan kecelakaan kerja bila terjadi kecelakaan kerja atau terjadi keadaan darurat lainnya di tempat kerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya Ada pun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut: - Tidak ada Judul Modul: Menerapkan Prosedur K3 Versi: 2014 Halaman: 6 dari 12

7 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I C. Silabus Pelatihan Judul Unit Kompetensi : Menerapkan Prosedur K3 Kode Unit Kompetensi : F I Deskripsi Unit Kompetensi : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Perkiraan Waktu Pelatihan : 45 Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi : Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 1. Menyiapkan jenis peralatan dan bahan yang terkait dengan K3 1.1 Alat Pelindung Diri diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tukang taman 1.2 Kelengkapan P3K diidentifikasi sesuai dengan persyaratan K3 Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tukang taman. Mampu mengidentifikasi alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tukang taman. Harus cermat dan teliti Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi Kelengkapan P3K sesuai dengan persyaratan K3. Mampu mengidentifikasi Kelengkapan P3K sesuai dengan persyaratan K3. Harus cermat dan teliti Cara mengidentifikasi alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tukang taman. Cara mengidentifikasi Kelengkapan P3K sesuai dengan persyaratan K3. Mengidentifikasi alat Cermat pelindung diri sesuai Teliti dengan kebutuhan pekerjaan tukang taman. Mengidentifikasi Kelengkapan P3K sesuai dengan persyaratan K3. Cermat Teliti Judul Modul: Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 7 dari 12

8 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 1.3 Rambu-rambu keselamatan kerja disiapkan sesuai dengan persyaratan K3 Dapat menjelaskan cara menyiapkan rambu-rambu keslamatan kerja sesuai dengan persyaratan K3. Mampu menyiapkan ramburambu keslamatan kerja sesuai dengan persyaratan K3. Cara menyiapkan ramburambu keslamatan kerja sesuai dengan persyaratan K3. Menyiapkan ramburambu keslamatan kerja sesuai dengan persyaratan K3. Cermat Teliti Harus cermat dan teliti. 1.4 Fungsi kerja peralatan APD dan perlengkapan K3 diperiksa sesuai dengan manual Dapat menjelaskan cara memeriksa fungsi kerja peralatan APD dan perlengkapan K3 sesuai dengan manual. Mampu memeriksa fungsi kerja peralatan APD dan perlengkapan K3 sesuai dengan manual. Cara memeriksa fungsi kerja peralatan APD dan perlengkapan K3 sesuai dengan manual Memeriksa fungsi kerja peralatan APD dan perlengkapan K3 sesuai dengan manual. Cermat Teliti Harus cermat dan teliti. Asesmen Judul Modul: Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 8 dari 12

9 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 2. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar K3 2.1 Sepatu boot, helm dan alat pelindung lain dipakai selama melakukan pekerjaan. 2.2 Masker dan sarung tangan dipakai sesuai dengan kondisi kerja. Dapat menjelaskan cara memakai sepatu boot, helm dan alat pelindung lain selama melakukan pekerjaan. Mampu memakai sepatu boot, helm dan alat pelindung lain selama melakukan pekerjaan. Harus cermat dan teliti. Dapat menjelaskan cara memakai masker dan sarung tangan sesuai dengan kondisi kerja. Mampu memakai masker dan sarung tangan sesuai dengan kondisi kerja. Harus cermat dan teliti. Cara memakai sepatu boot, Memakai sepatu boot, helm dan alat pelindung lain helm dan alat pelindung selama melakukan pekerjaan. lain selama melakukan pekerjaan. Cara memakai masker dan sarung tangan sesuai dengan kondisi kerja. Asesmen Memakai masker dan sarung tangan sesuai dengan kondisi kerja. Cermat Telti Cermat Teliti 3. Memeriksa dan memelihara perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja 3.1 Kotak P3K diperiksa kelengkapan isi dan batas kadaluarsanya Dapat menjelaskan cara memeriksa kelengkapan isi dan batas kadaluarsa kotak P3K. Mampu memeriksa kelengkapan isi dan batas kadaluarsa kotak P3K. Harus cermat dan teliti. Cara memeriksa kelengkapan isi dan batas kadaluarsa kotak P3K. Memeriksa kelengkapan Cermat isi dan batas kadaluarsa Teliti kotak P3K Judul Modul: Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 9 dari 12

10 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 3.2 Obat-obat dan kelengkapan P3K digunakan sesuai keperluan 3.3 Semua perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja dipelihara dengan baik. Dapat menjelaskan cara menggunakan obat-obat dan kelengkapan P3K sesuai keperluan. Mampu menggunakan obatobat dan kelengkapan P3K sesuai keperluan. Harus cermat dan teliti. Dapat menjelaskan cara memelihara semua perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik. Mampu memelihara semua perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik. Harus cermat dan teliti. Cara menggunakan obat-obat dan kelengkapan P3K sesuai keperluan. Cara memelihara semua perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik Menggunakan obatobat dan kelengkapan P3K sesuai keperluan. Cermat Teliti Memelihara semua Cermat perlengkapan Teliti keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik Judul Modul: Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 10 dari 12

11 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior F I Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 3.4 Catatan penerapan prosedur K3 dibuat dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP. Dapat menjelaskan cara membuat catatan penerapan prosedur K3 dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP. Mampu membuat catatan penerapan prosedur K3 dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP yang diberlakuan. Harus cermat dan teliti. Cara membuat catatan penerapan prosedur K3 dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP. Asesmen Membuat catatan penerapan prosedur K3 dengan menggunakan format dan prosedur sesuai SOP. Cermat Teliti Judul Modul: Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 11 dari 12

12 Konstruksi-Kelompok Dekorasi Eksterior P LAMPIRAN 1. BUKU INFORMASI 2. BUKU KERJA 3. BUKU PENILAIAN Judul Modul Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Versi: 2014 Halaman: 12 dari 12

13 BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F I KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

14 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 DAFTAR ISI DAFTAR ISI. 2 BAB I PENDAHULUAN 4 A. Tujuan Umum. 4 B. Tujuan Khusus... 4 BAB II MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA.. 5 A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan komunikasi di tempat kerja Cara melakukan komunikasi dengan sesama rekan kerja secara terbuka, ramah dan sopan Cara melakukan komunikasi dengan pemberi tugas secara terbuka, ramah dan sopan Cara memperlihatkan kepekaan terhadap perbedaan budaya dan sosial... 7 B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan komunikasi di tempat kerja Melakukan komunikasi dengan sesama rekan kerja secara terbuka, ramah dan sopan 2. Melakukan komunikasi dengan pemberi tugas secara terbuka, ramah dan sopan Memperlihatkan kepekaan terhadap perbedaan budaya dan sosial C. Sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan komunikasi di tempat kerja Ramah Sopan Santun 10 BAB III MEMBERIKAN BANTUAN UNTUK KELANCARAN PEKERJAAN A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan Cara mendata kebutuhan pembantu tukang taman secara tepat Cara mengerjakan seluruh permintaan pemberi tugas sesuai dengan jadwal. 12 Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 2 dari 22

15 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 B. Keterampilan yang diperlukan dalam memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan Mendata kebutuhan pembantu tukang taman secara tepat Mengerjakan seluruh permintaan pemberi tugas sesuai dengan jadwal. 21 C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan Cermat Tepat. 21 BAB IV MELAKUKAN KERJA SAMA DALAM TIM TUKANG TAMAN A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan kerja sama dalam tim tukang taman Cara memperlihatkan kepercayaan, dukungan dan hormat kepada anggota tim dalam aktivitas sehari-hari Cara membangun tujuan kerja tim secara bersama Cara mendata tanggung jawab dan tugas-tugas individu dalam jangka waktu yang telah ditentukan 4. Cara menyelesaikan tanggung jawab dan tugas-tugas individu dalam jangka waktu yang telah ditentukan 22 B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan kerja sama dalam tim tukang taman Memperlihatkan kepercayaan, dukungan dan hormat kepada anggota tim dalam aktivitas sehari-hari Membangun tujuan kerja tim secara bersama Mendata tanggung jawab dan tugas-tugas individu dalam jangka waktu yang telah ditentukan Menyelesaikan tanggung jawab dan tugas-tugas individu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.. 23 C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam melakukan kerja sama dalam tim tukang tama Tepat Teliti Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 3 dari 22

16 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan B. Buku Referensi C. Majalah atau Buletin D. Referensi Lainnya DAFTAR PERALATAN /MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin B. Daftar buletin LAMPIRAN Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 4 dari 22

17 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latihan diharapkan mampu Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memberi pengertian bagaimana Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Melakukan komunikasi di tempat kerja termasuk berkomunikasi dengan sesama rekan kerja dan pemberi tugas secara terbuka, ramah dan sopan juga termasuk memperlihatkan kepekaan terhadap perbedaan budaya dan sosial 2. Memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan termasuk mendata kebutuhan pembantu tukang taman secara tepat dan dapat memenuhi seluruh permintaan pemberi tugas sesuai dengan jadwal 3. Melakukan kerjasama dalam tim tukang taman termasuk memperlihatkan kepercayaan, dukungan dan hormat kepada anggota tim dalam aktivitas sehari-hari, dapat membangun tujuan kerja tim secara bersama dan mendata serta menyelesaikan tanggung jawab dan tugas-tugas individu dalam jangka waktu yang telah ditentukan Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 5 dari 22

18 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 BAB II MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melakukan komunikasi di tempat kerja 1. Cara melakukan komunikasi dengan sesama rekan kerja secara terbuka, ramah dan sopan Gambar 1 Komunikasi dengan rekan kerja a. Pengertian komunikasi Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Definisi lain dari komunikasi adalah adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Jika kita berbicara sedangkan mita bicara kita tidak mengerti, atau sebaliknya, maka komunikasi belum terjadi. Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 6 dari 22

19 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 Komunikasi juga tidak bisa dipisahkan dari informasi yaitu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang bersifat fakta yang digunakan untuk mengambil kesimpulan. Komunikasi data seperti halnya orang yang saling berkomunikasi, yang melibatkan komponen : pesan, pengirim, media dan penerima. 1) Pengirim/sender adalah seseorang yang memiliki gagasan atau pesan yang biasanya memulai percakapan. 2) Pesan/message adalah informasi atau gagasan yang dibagikan. 3) Media/medium adalah metode atau jalur yang digunakan untuk mengirim pesan. 4) Penerima/receiver adalah seseorang yang menerima pesan. Perbedaan antara komunikasi antara orang dan komunikasi data adalah adanya komponen tambahan, yang dinamakan dengan protocol. Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 7 dari 22

20 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 b. Fungsi komunikasi adalah : 1) Sebagai informasi Komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang diperlukan individu dan atau kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data dan menilai pilihan-pilihan alternative 2) Sebagai kendali Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan. 3) Sebagai motivasi Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar 4) Pengungkap emosional Bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan cara anggota untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas. Oleh karena itu, komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial c. Komunikasi di tempat kerja Tidak dapat disangkal akan pentingnya komunikasi di tempat kerja, mengingat bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat banyak orang dari berbagai latar belakang sosial dan profesional yang berbeda dan bekerja untuk tujuan yang sama. Sering terlihat bahwa manajer tidak menyadari pentingnya komunikasi di tempat kerja dan dengan demikian tidak menyampaikan ide-ide mereka, tujuan perusahaan, visi dengan sangat jelas. Ketika para senior tidak dapat menciptakan lingkungan yang terbuka dan komunikasi yang jelas, maka memiliki dampak negatif pada budaya kerja dan produktivitas karyawan. Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 8 dari 22

21 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 Sebuah perusahaan di mana tidak ada berbagi informasi antara dua atau lebih individu, maka pemborosan sumber daya akan sering timbul. Untuk menghindari ini, komunikasi yang efektif di tempat kerja harus didorong untuk keberhasilan perusahaan secara menyeluruh. d. Peran Komunikasi di tempat kerja 1) Menciptakan Kepuasan Kerja Perusahaan wajib mendorong korespondensi terbuka dan mudah antara senior dan bawahan. Jika lingkungan kerja ramah di mana bawahan didorong untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada manajer mereka mengenai pekerjaan terkait, dan umpan balik mereka diberikan pertimbangan, akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan membuat mereka merasa dihargai dalam perusahaan. Dengan demikian, komunikasi yang efektif di tempat kerja membantu dalam membangun loyalitas dan kepercayaan yang akhirnya menghasilkan kepuasan kerja yang lebih besar. 2) Menyelesaikan Konflik Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat membantu mencegah dan menyelesaikan konflik. Misalnya, jika dua karyawan memiliki ketidaksetujuan atas beberapa masalah, maka konflik tersebut diselesaikan melalui diskusi bersama. 3) Meningkatkan Produktivitas Komunikasi yang efektif di tempat kerja adalah hal yang paling penting bagi keberhasilan dan kegagalan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki seperangkat tujuan yang jelas, tujuan dan visi. Manajer harus dapat dengan jelas menjelaskan kepada karyawannya tujuan tersebut dan memastikan bahwa semua anggota timnya bekerja menuju tujuan yang sama. Dia juga perlu mengkomunikasikan kepada karyawannya akan pekerjaan, tanggung jawab dan tugas mereka. Jika manajer jelas dalam komunikasi, para bawahan akan tahu persis apa yang perusahaan ingin dan dengan demikian, akan mampu memberikan yang sama untuk yang terbaik dari kemampuan mereka. Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 9 dari 22

22 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 Dengan demikian, pentingnya keterampilan komunikasi dapat dinilai dari fakta yang mengarah ke arah yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas kerja. 4) Masa Depan Kita semua tahu bahwa komunikasi adalah proses dua arah. Semua karyawan dan manajer dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi dengan jelas, terbuka, dan jujur. Manajer harus membangun hubungan kerja yang menyenangkan dengan karyawan mereka, sehingga karyawan tidak ragu untuk mendekati mereka, untuk menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan isu yang mungkin timbul dalam perusahaan. Jadi, dengan membentuk hubungan yang baik dengan bawahan dan rekan kerja, anda tidak hanya meningkatkan semangat mereka tetapi juga meningkatkan efisiensi kerja mereka, yang menyebabkan peningkatan produktivitas. Selain itu, karyawan juga harus diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada manajemen. Ini akan membantu mengarahkan kebijakan manajemen dan program-program yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dengan demikian, membangun hubungan kerja yang baik antara karyawan dan manajer dapat memberikan masa depan kerja yang lebih baik bagi perusahaan. 5) Pembentukan Hubungan Komunikasi terbuka, baik antara karyawan dan manajer atau antara manajemen dan karyawan, mengarah pada pembentukan hubungan pribadi dan profesional yang lebih baik. Hal ini membuat karyawan merasa benar-benar peduli dan dihargai, dan mereka lebih cenderung untuk tetap setia kepada perusahaan. Hal ini menciptakan lingkungan yang ramah dan mempromosikan hubungan kerja yang lebih baik, yang kondusif bagi karyawan. Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 10 dari 22

23 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 6) Pemanfaatan Sumber Daya Jika sebuah perusahaan menghadapi masalah, krisis dan konflik akibat miskomunikasi antara karyawan, menyebabkan penundaan yang tidak perlu dalam pekerjaan sehari-hari. Hal ini menyebabkan pemborosan sumber daya dan menurunkan produktivitas kerja secara keseluruhan. Jadi lingkungan komunikasi yang baik adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan untuk lebih memanfaatkan sumber daya dan meningkatkan produktivitas. Pentingnya komunikasi di tempat kerja dapat diringkas dalam dua kata, kepuasan kerja. Jika karyawan puas bekerja dalam suatu perusahaan, tidak menyangkal fakta bahwa masa depan perusahaan benar-benar terjamin Komunikasi dengan para rekan sekerja bisa dilakuka dengan cara yang ramah, profesional serta terbuka. Dalam melakukan komunikasi yang efektif ditempat kerja, Terutama bagi para sahabat wanita sebaiknya bahasa yang digunakanpun adalah bahasa yang dimengerti oleh lingkungan tempat dia bekerja. Aktiv mendengar dan sering bertanya digunakan untuk memastikan adanya komunikasi dua arah yang efektif. Berkomunikasi secara efektif dengan partner kolega maupun pelanggan merupakan keterampilan yang seharusnya dimiliki sebab hal ini mampu mengatasi keluhan atau terjadinya suatu konflik. Komunikasi efektif dalam dunia kerja dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, baik diperusahaan ataupunun diluar perusahaan dengan suasana rileks tapi serius. Ditempat manapun dan kapanpun kita kerja komunikasi harus dibina dengan baik misal antara atasan dengan bawahan. Maupun sesama kolega dan pelanggan. Dalam melakukan komunikasi yang efektif di tempat kerja, kita harus memperhatikan hal-hal berikut : Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 11 dari 22

24 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 1) Sikap percaya diri Karena rasa percaya diri bagi seseorang adalah suatu modal besar yang wajib dimiliki untuk dapat melakukan suatu tugas dengan baik dan berkualitas. Keyakinan yang kuat dari dalam diri akan memupuk daya kreatifitas dan loyalitas dalam suatu pekerjaan. 2) Berbicara dengan efektif Seseorang yang pekerjaannya dekat dengan suatu dunia bisnis dan wirausaham, maka haruslah bisa untuk menyampaikan pikirannya kepada orang lain dengan benar, agar apa yang disampaikan itu mudah untuk diterima oleh orang lain dengan sasaran yang tepat. 3) Selalu berfikir positif Cara berfikir positif yaitu senantiasa menanggapi suatu kejadian dengan menyadari bahwa dalam kehidupan ini banyak makna segi baik dan segi buruknya. kebanyakan tiap orang membiarkan lingkungan mengendalikan mindset berfikir mereka, sehingga memerlukan waktu dan kerja keras untuk merubah mindset tersebut 4) Selalu mengembangkan potensi diri Karena manusia sebagai pribadi selalu saja mempunyai potensi yang bisa untuk dikembangkan agar menjadi pribadi-pribadi yang menyenangkan bagi partner atau rekan kerja atau mitra pelanggan dan siapa saja. 5) Gigih dan selalu berjuang Karena ada sebuah pepatah mengatakan siapa yang ingin jadi pemenang dia tidak pernah untuk menyerah dan siapa yang menyerah dia tidakpernah menang 6) Karakteristik Budaya Hal ini penting untuk kita ketahui, karena masyarakat indonesia adalah majemuk yang banyak sekali perbedaan baik dalam segi suku, agama, ras dan budaya, jadi sebaiknya dalam kita membangun suatu komunikasi yang efektif sebaiknya jangan mengandung unsur SARA Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 12 dari 22

25 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 Selain hal-hal diatas, dalam melakukan komunikasi efektif ditempat kerja sebaiknya selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan dan penjajakan lebih awal dari berbagai karakter sifat manusia yang ada dalam lingkungan tempat kerja tersebut, hal ini di maksudkan agar kita lebih mudah menempatkan diri dalam berkomunikasi yang sesuai dan tidak menimbulkan suatu konflik sehingga bisa berakibat buruk dalam hubungan bisnis, terutama bagi kaum wanita harus lebih mengutamakan etika dan estetika waktu awal sebagai kiat inspirasi wanita modern ataupun sosok wanita karir yang sekarang ini lagi ngetrend Kesalahpahaman dan masalah komunikasi merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik di kantor. Hal ini mungkin saja terjadi, apalagi di kantor terdiri dari orang-orang yang berbeda latar belakang, edukasi, budaya, dan generasi. Supaya konflik di kantor tak berkepanjangan, berikut beberapa tips komunikasi agar lingkungan kerja terasa nyaman. 1) Lebih spesifik Saat Anda ingin menyampaikan keluhan, berikan alasan dan pendapat yang spesifik. Jadi ketimbang mengatakan, Saya tidak pernah diundang rapat cobalah mengatakan Saya percaya saya bisa memberi kontribusi jika saja diundang rapat kemarin. 2) Hindari personalisasi konflik Cobalah ubah pikiran Anda dan lihat sebuah konflik dengan kacamata berbeda. Hindari melihat sebuah konflik sebagai Saya melawan dia tapi coba lihat Kami melawan masalah. Dengan cara ini, Anda menunjukkan sikap profesional dan tidak akan menyerang orang lain secara personal ketika konflik itu datang. 3) Terbuka dan dengarkan Dengarkan terlebih dulu pendapat orang lain, setelahnya ucapkan ulang apa yang dia beritahukan pada Anda. Cara ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahpahaman dan orang lain pun merasa dirinya Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 13 dari 22

26 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 didengarkan. Jika Anda tak setuju dengan pendapatnya, barulah utarakan opini Anda. 4) Tak perlu selalu libatkan bos Dalam menyelesaikan konflik, jangan selalu melibatkan atasan. Kalau sedikit masalah saja Anda sudah lari ke bos, bisa-bisa Anda dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah kecil, apalagi yang besar. 5) Batasi keluhan Hati-hati dalam mengeluh, terutama jika masalah yang timbul menyangkut sesama rekan kerja. Ingat, Anda harus bisa menjaga hubungan profesional antar rekan kerja dan atasan. Oleh karena itu, jangan selalu mengeluhkan segala hal dan pilih kata-kata cerdas untuk menyampaikan keluhan jika memang perlu. 6) Minta mediasi Apabila rasanya konflik sudah tidak terkontrol dan kedua pihak terlalu emosional, maka Anda perlu seorang mediator. Pilih pihak yang netral dan bisa melihat masalah yang Anda hadapi dari kacamata orang ketiga. Jika sudah melakukan mediasi, Anda pun harus bisa berlapang dada pada apa pun penyelesaiannya. 7) Tak semuanya tentang Anda Kadang Anda merasa sedang mendapatkan serangan personal ketika terjadi konflik di kantor. Tapi kadang, tak semua hal itu tentang Anda. Bisa saja konflik terjadi karena orang tersebut, baik rekan kerja maupun atasan, hanya sedang mengalami hari yang buruk atau mendapatkan masalah lain. 2. Cara melakukan komunikasi dengan pemberi tugas secara terbuka, ramah dan sopan a. Pengertian Pemberi tugas Yang dimaksud Pemberi Tugas adalah Perorangan atau Badan atas nama siapa penugasan dilakukan. Pengertian lain dari Pemberi Tugas yaitu pihak yang menghendaki suatu pekerjaan dilaksanakan oleh pihak lain sehubungan dengan kepentingannya atas hasil pekerjaan tersebut, atau wakilnya yang ditunjuk dalam Pekerjaan. Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 14 dari 22

27 Kelompok : Jasa Konstruksi F I Cara memperlihatkan kepekaan terhadap perbedaan budaya dan sosial Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi. Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya. Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Selanjutnya komunikasi antarbudaya itu dilakukan: a. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan; b. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama; c. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita; d. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 15 dari 22

28 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 Soal pekerjaan, tidak harus selalu pada hal teknis semata. Jika bekerja di perusahaan skala nasional, apalagi multinasional, kepekaan terhadap perbedaan kebudayaan adalah syarat mutlak yang harus dimiliki. Dalam situasi seimbang, seorang perekrut pasti akan lebih mempertimbangkan kandidat dengan respect to diversity yang bagus daripada kandidat pintar tapi tak bisa menerima perbedaan budaya. Kasus ini bisa saja terjadi antara karyawan dan atasan, sesama karyawan, karyawan dan klien dari perusahaan lain, atau karyawan dan konsumen. Jika terjadi kasus miskomunikasi karena perbedaan budaya, maka tugas seorang pengelola sumber daya manusia atau koordinator personel adalah sebagai mediator dan fasilitator. Dalam kasus yang pernah saya hadapi, karyawan bisa diberikan pemahaman melalui pelatihan singkat. Tetapi jika konflik terus meruncing, sebaiknya user atau atasan dari tiap karyawan perlu dilibatkan secara langsung. B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melakukan komunikasi di tempat kerja 1. Melakukan komunikasi dengan sesama rekan kerja secara terbuka, ramah dan sopan 2. Melakukan komunikasi dengan pemberi tugas secara terbuka, ramah dan sopan 3. Memperlihatkan kepekaan terhadap pemberdayaan budaya dan sosial C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan komunikasi di tempat kerja 1. Bersikap ramah 2. Bersikap sopan 3. Bersikap santun Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 16 dari 22

29 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 BAB III MEMBERIKAN BANTUAN UNTUK KELANCARAN PEKERJAAN A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan 1. Cara mendata kebutuhan pembantu tukang taman secara tepat Gambar 2 Pembantu Tukang Taman 2. Cara mengerjakan seluruh permintaan pemberi tugas sesuai dengan jadwal Gambar 3 Pekerja Taman B. Keterampilan yang diperlukan dalam memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan 1. Mendata kebutuhan pembantu tukang taman secara tepat 2. Mengerjakan seluruh permintaan pemberi tugas sesuai dengan jadwal C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam memberikan Memberikan bantuan untuk kelancaran pekerjaan Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 17 dari 22

30 1. Bersikap cermat 2. Bersikap tepat Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 BAB IV MELAKUKAN KERJASAMA DALAM TIM TUKANG TAMAN A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melakukan kerjasama dalam tim tukang taman 1. Cara memperlihatkan kepercayaan, dukungan dan hormat kepada anggota tim dalam aktivitas sehari-hari 2. Cara membangun tujuan kerja tim secara bersama a. Pengertian tim Kumpulan orang dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama, setiap anggota saling ketergantungan, bekerja dalam suasana saling percaya, saling memotivasi, dan permasalahan diselesaikan secara win-win solution b. Anggota tim yang efektif 1) Proaktif 2) Mendahulukan yang utama 3) Selalu mulai dengan tujuan akhir 4) Pendekatan menang-menang 5) Berusaha mengerti orang lain sebelum dimengerti orang lain 6) Selalu bersinergi, keterpaduan, kebersamaan 7) Selalu mengembangkan diri c. Manfaat Membangun tim yang efektif 1) Sasaran mudah dicapai 2) Ada komitmen saling mendukung 3) Tahu prioritas anggota 4) Komunikasi lebih terbuka 5) Pemecahan Masalah lebih efektif 6) Terjadi umpan balik kinerja 7) Konflik dapat diterima, penyelesaian optimal 8) Terjadi keseimbangan antara produktivitas dan pemenuhan kebutuhan pribadi 9) Ada penghargaan terhadap hasil kerja tim Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 18 dari 22

31 Kelompok : Jasa Konstruksi 10) Termotivasi dalam mengeluarkan ide 11) Terjadi disiplin dalam tim 12) Anggota mampu bekerjasama dengan tim lain d. Membangun Kerjasama Tim F I0802 Suatu akan efektif jika dibangun dengan rasa kebersamaan, tidak memandang pangkat suku golongan, saling menghargai,menghormati dan dilandasi rasa keterbukaan serta anggota yang memiliki karakteristik : 1) Berorientasi pada opini. 2) Berorientasi pada persamaan. 3) Berorientasi pada tujuan. e. Membangun Kebanggaan Tim Untuk mempertahankan kinerja tim perlu dibangun rasa kebanggaan tim dengan : 1) Memotivasi anggota untuk berkomitmen. 2) Memotivasi anggota strategi : a) Dapatkan nasehat dari mereka b) Jadikan mereka guru c) Libatkan mereka dalam presentasi delegasikan tugas f. Kekuatan dan Kelemahan Kerjasama Tim 1) Kekuatan a) Model kerja sama b) Perhatian & interaksi dengan anggota meningkat c) Lebih aman d) Menampilkan yang terbaik e) variasi yang menantang 2) Kelemahan a) Persiapan/waktu ekstra b) Tidak mudah menjadi anggota tim yang kompak c) Dana/fasilitas ekstra B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melakukan kerjasama dalam tim tukang taman Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 19 dari 22

32 Kelompok : Jasa Konstruksi F I Memperlihatkan kepercayaan, dukungan dan hormat kepada anggota tim dalam aktivitas sehari-hari 2. Membangun tujuan kerja tim secara bersama A. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Melakukan kerjasama dalam tim tukang taman 1. Bersikap terbuka 2. Harus kompak Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 20 dari 22

33 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan 1. Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 2. Undang-undang Nomor 39 tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistim Pelatihan Kerja NasionaL 5. Keputusan Dirertorat Jenderal Pembinaan dan Produktivitas Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi. B. Buku referensi 1. Majalah Ayah Bunda : P3K Bayi, Balita dan Keluarga, Penulis : Tim Ayah Bunda, Desember 2012 C. Referensi lainnya silontong.com/pengertian tentang komunikasi,fungsi dan jenisnya/ Dengan Tim Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 21 dari 22

34 Kelompok : Jasa Konstruksi F I0802 DAFTAR PERALATAN /MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin No Nama Peralatan Keterangan B. Daftar Bahan No Nama Bahan Keterangan DAFTAR PENYUSUN MODUL NO NAMA PROFESI 1 Neni Komalaningsih, SH Pengelola BLKLN Gita Wisesa Persada Pengurus Asossiasi Pelaksana PelatihanTenaga Kerja Indonesia (AP2TKI) Judul Modul : Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Kerja Di Lingkungan Sosial Yang Beragam Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 22 dari 22

35 BUKU KERJA MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

36 PENJELASAN UMUM Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi Melakukan pekerjaan penanaman pada lahan kerja telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja Melakukan pekerjaan penanaman pada lahan Kerja ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan. Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah: 1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik; 2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas; 3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Jasa Perorangan di Rumah Tangga. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Jasa Perorangan di Rumah Tangga. Halaman: 2 dari 47

37 DAFTAR ISI PENJELASAN UMUM DAFTAR ISI BAB I MENYIAPKAN DAN MEMILAH JENIS TANAMAN YANG AKAN DITANAM A. Tugas Teori I B. Tugas Praktik I C. Pengamatan Sikap Kerja I BAB II MENYIAPKAN LUBANG TANAM A. Tugas Teori II B. Tugas Praktik II C. Pengamatan Sikap Kerja II BAB III MELAKUKAN PENANAMAN POHON/TANAMAN PELINDUNG A. Tugas Teori III B. Tugas Praktik III C. Pengamatan Sikap Kerja III BAB IV MELAKUKAN PENANAMAN PERDU/SEMAK A. Tugas Teori IV B. Tugas Praktik IV C. Pengamatan Sikap Kerja IV BAB V MELAKUKAN PENANAMAN PENUTUP TANAH (GROUND COVER) A. Tugas Teori V B. Tugas Praktik V C. Pengamatan Sikap Kerja V BAB VI MELAKUKAN PENANAMAN TANAMAN PENGALAS A. Tugas Teori VI B. Tugas Praktik VI C. Pengamatan Sikap Kerja VI BAB VII MELAKUKAN PENGECEKAN AKHIR A. Tugas Teori VII B. Tugas Praktik VII C. Pengamatan Sikap Kerja VII Halaman: 3 dari 47

38 BAB VIII CEK LIS TUGAS Halaman: 4 dari 47

39 BAB I MENYIAPKAN DAN MEMILAH JENIS TANAMAN YANG AKAN DITANAM A. Tugas Teori I Perintah Waktu Penyelesaian : Jawablah soal di bawah ini : 25 menit Soal : 1. Sebutkan 6 kelomok tanaman hias. Jawaban: Jelaskan kegunaan dari tanaman penutup tanah (ground cover) Jawaban: 3. Jelaskan apa saja yang harus diperhatikan ketika memilih tanaman pohon/pelindung. Jawaban: 4. Sebutkan tanaman yang termasuk kelompok tanaman perdu yang cocok untuk taman. (3 tanaman) Jawaban: 5. Sebutkan jenis tanaman yang termasuk tanaman pengalas. Jawaban: Halaman: 5 dari 47

BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F I 08 02

BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F I 08 02 BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F.454052101 I 08 02 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01 PELATIHAN BERBASIS PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.38.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh

Lebih terperinci

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja Kode Unit : O.842340.015.01 Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja Deskripsi Unit : Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mengumpulkan,

Lebih terperinci

1. Merencanakan hasil pencapaian tim. 2. Mengembangkan tim yang kompak. 3. Berpartisipasi dalam fasilitasi kerja tim

1. Merencanakan hasil pencapaian tim. 2. Mengembangkan tim yang kompak. 3. Berpartisipasi dalam fasilitasi kerja tim KODE UNIT : O.842340.016.01 JUDUL UNIT : MempromosikanEfektivitas Tim DESKRIPSIUNIT : Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan, pengetahuan,dan sikap yang diperlukan untuk mempromosikan kerja tim.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG Tukang Taman Pada Bangunan Gedung MELAKUKAN KOMUNIKASI BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 93 09114 IV 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M.7110000.01.14

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M.7110000.01.14 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M.7110000.01.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG TAMAN PADA BANGUNAN GEDUNG KODE PROGRAM PELATIHAN: F.454052101108

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG TAMAN PADA BANGUNAN GEDUNG KODE PROGRAM PELATIHAN: F.454052101108 PROGRAM PELATIHAN BERBASIS TUKANG TAMAN PADA BANGUNAN GEDUNG KODE PROGRAM PELATIHAN: F.454052101108 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 PELATIHAN BERBASIS JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.4.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU KETIK LEVEL I (TYPIST) KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU KETIK LEVEL I (TYPIST) KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01 PELATIHAN BERBASIS JURU KETIK LEVEL I (TYPIST) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Kode Unit : 1.2 Judl Unit : Melaksanakan Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Ketentuan Mutu 1.3 Deskripsi Unit : Unit ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan,

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01 PELATIHAN BERBASIS PENANGANAN SURAT/DOKUMEN KLASTER (MAIL HANDLING) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.35.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BEKERJA PADA KETINGGIAN

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BEKERJA PADA KETINGGIAN : Senggono PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) BE PADA KETINGGIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

SILABUS. Pengertian produksi Faktor faktor produksi Proses dan jenis produksi

SILABUS. Pengertian produksi Faktor faktor produksi Proses dan jenis produksi SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK 1 PENGASIH MATA PELAJARAN : Kompetensi Dasar Kejuruan KELAS/SEMESTER : X/1 STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan prinsip dasar dalam kegiatan bisnis KODE : EKO 1 : 20 X 45 menit KOMPETENSI

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG PENILAIAN PRIBADI SANDIMAN DI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN JENJANG KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG ADMINISTRASI PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja Kode Unit : PAR.AJ.01.001.01 Judul Unit : BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PENGUNJUNG Deskripsi Unit : Unit ini membahas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan oleh seorang pemandu wisata dalam

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA BERBASIS PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA KODE PROGRAM : P.93.223.0.0.1.1.VI.01 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51

Lebih terperinci

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA PERTEMUAN 2 MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : POKOK BAHASAN Subjek, Wilayah dan Fokus Kajian Komunikasi Antarbudaya DESKRPISI Dalam

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 2 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG 2 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BORDIR JENJANG BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA TLR.LY

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA TLR.LY MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

KODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI. Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id BAB I. PEDOMAN UMUM Pasal 1. Pengertian Kode Etik Psikologi: seperangkat

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENANGGUNG JAWAB OPERASIONAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Asesi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini. a. Data Pribadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jln.Jend.Gatot Subroto Kav 51 Lt.6A Telp(021)52961311,Fax.52960456 Jakarta Selatan 12950 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dalam perkembangan dunia perindustrian di Indonesia. Inovasi tiada henti dan berkelanjutan yang dilakukan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3 KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3 Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen pegawai merupakan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta budaya kerja yang dianut

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan :

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : MEKANIK ENGINE TINGKAT DASAR Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan Kualifikasi : Tingkat Pemula dan Tingkat

Lebih terperinci

Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang

Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang Lampiran 1 Core Value HIDUP BERKAH LPP Graha Wisata Semarang 1. High Performance (berkinerja tinggi) Bekerja dan melayani dengan baik saja tidak cukup bagi kami. Kami bekerja dengan predikat yang luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

WAWANCARA. Marheni Eka Saputri

WAWANCARA. Marheni Eka Saputri WAWANCARA Marheni Eka Saputri Purpose and Objectives Arti pentingnya wawancara bagi pekerjaan dan perusahaan Mempelajari Jenis Wawancara dan Jenis- Jenis Pertanyaan dalam Wawancara Memahami struktur wawancara

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.3.1.II.01 GAMBAR DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Diketahui bahwa kebanyakan responden menjawab selalu dan sering. untuk melakukan upaya minimal agar tetap dapat bekerja.

BAB V PENUTUP. a. Diketahui bahwa kebanyakan responden menjawab selalu dan sering. untuk melakukan upaya minimal agar tetap dapat bekerja. BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja berbasis kompetensi sales, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komitmen

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA Disusun oleh: Muchamad Firdaus T 32411607 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK (HYDRO MECHANICAL DESIGN ENGINEER) Kode Jabatan Kerja : INA. 5220.112.09 Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA LAPORAN Ditulis Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV Program

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Juru Ukur (Technician Surveying) Kode Jabatan Kerja : INA.5230.223.23 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Tukang Plester (Plasterer) Kode Jabatan Kerja : INA. 5230.223.60 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur. Kewirausahaan Modul ke: Etika Bisnis Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Etika Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan

Lebih terperinci

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 Beratus-ratus tahun yang lalu dalam sistem pemerintahan monarki para raja atau ratu memiliki semua kekuasaan absolut, sedangkan hamba sahaya tidak memiliki kuasa apapun. Kedudukan seorang raja atau ratu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY MANFAAT DAN TUJUAN Untuk membekali operator forklift dengan pengetahuan dan keahlian tentang pengoperasian dan keselamatan forklift sehingga menjadi operator

Lebih terperinci

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama POL-GEN-STA-010-00 Printed copies of this document are uncontrolled Page 1 of 9 Kode Etik PT PBU & UN Global Compact Sebagai pelopor katering di Indonesia, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K I.01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU CATAT LEVEL I KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.3.I.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN BAB I KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton KODE PROGRAM PELATIHAN C.11. 20. 0 3.1.1. II. 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci