Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :
|
|
- Yuliana Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 47
2 48 Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Spesifikasi Nilai Kode Contoh A B C D 1. Kenampakan Warna cokelat, bentuk bulat beraturan, seragam dan tidak berongga atau berongga halusdan sedikit 9 Warna cokelat agak cerah, bentuk bulat agak beraturan, berongga halus 7 Warna cokelat, agak kusam, bentuk bulat agak beraturan, agak seragam dan berongga halus seditkit 5 Warna cokelat kusam, bentuk bulat tidak beraturan, tidak seragam dan berongga agak banyak 3 Warna cokelat kusam, terdapat bercak putih/kuning, bentuk tidak beraturan, tidak seragam, banyak rongga 1. Aroma Tidak amis, tercium spesifik aroma kerang darah, lembut 9 Agak amis, tercium spesifik aroma kerang darah, lembut 7 Agak amis, sedikit terciumaromakerang darah dan belum tercium bau yang berbeda 5 Amis, tidak tercium aroma kerang darah, berbeda dan agak busuk 3 Amis, bau busuk dan agak tengik 1 3. Tekstur Agak padat, kompak, sangat kenyal 9 Agak padat, agak kompak, kenyal 7 Agak padat, agak kompak, agak kenyal 5 Agak padat, agak kompak, agak keras, tidak kenyal 3 padat dan agak keras, tidak kenyal 1 4. Rasa Enak, rasa kerang darah dominan 9 Enak, rasa kerang darah agak dominan 7 Agak enak, rasa kerang darah sedikit 5 Kurang enak, rasa kerang darah sedikit 3 Tidak enak, rasa kerang darah sangat sedikit cenderung tidak ada 1 Sumber : Liviawaty, (013) Lab. Teknologi Hasil Perikanan
3 49 Tanda Tangan (Nama Panelis).
4 50 Lampiran. Kuisioner Uji Hedonik Kuisioner Uji Organoleptik (Hedonik) Nama Panelis : Tanggal Uji : Produk yang diuji : Bakso Kerang Darah Cara pengujian, perhatikan contoh yang terdapat di depan saudara, amati dan beri penilaian terhadap : 1. Kenampakan Penilaian kenampakan meliputi kecemerlangan dan warna bakso ikan. Penilaian ini dilakukan panelis dengan cara melihat kondisi kenampakan permukaan bakso.. Rasa Penilaian berdasarkan enak dan tidaknya rasa bakso. 3. Tekstur Penilaian tekstur dilakukan dengan cara menekan-nekan permukaan bakso berdasarkan pada tingkat kekompakan, kekenyalan, dan kepadatan bakso. 4. Aroma Penilaian aroma dilakukan dengan cara mencium langsung bakso. Bakso yang bagus akan tercium harum spesifik khas tanpa bau tambahan sedangkan bakso yang jelek akan tercium bau busuk. Berdasarkan kesukaan saudara akan bakso dengan memberi salah satu angka dalam skala numerik yang sesuai dengan skala hedonik :
5 51 Skala Hedonik Sangat suka Suka Netral/biasa Tidak suka Sangat tidak suka Skala Numerik Kode Sampel Kenampakan Rasa Tekstur Aroma A B C D Sumber : Soekarto (1985)
6 5 Lampiran 3. Kuisioner Penentuan Produk (Bayes) Produk yang Diuji : Bakso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang diajukan. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut saudara benar 3. Berilah nilai apbila jawaban saudara : (1) Kedua elemen sama penting (3)Elemen satu sedikit lebih penting dibanding dengan elemen yang lainnya (5)Elemen yang lebih penting dibanding dengan elemen lainnya (7) Satu elemen jelas lebih penting dibanding dengan elemen lainnya (9)Satu elemen sangat penting dibanding dengan elemen lainnya Contoh: Menurut saudara, mana yang lebih penting dalam memilih produk bakso kerang darah Apabila saudara menjawab Kenampakan lebih penting dibandingkan Aroma, maka yang akan saudara beri tanda adalah sebagai berikut: Kenampakan Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Apabila saudara menjawab Aroma sedikit lebih penting dibandingkan Kenampakan, maka yang akan saudara beri tanda adalah sebagai berikut: Kenampakan Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Lanjutan Lampiran 3. Pertanyaan : Menurut saudara dalam memilih produk baso kerang darah
7 53 1. Kenampakan Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9). Kenampakan Rasa (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) 3. Kenampakan Tekstur (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) 4. Aroma Rasa (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) 5. Aroma Tekstur (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) 6. Rasa Tekstur (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tanda Tangan (Nama Panelis)
8 54 Lampiran 4. Dokumentasi Proses Persiapan dan Pembuatan Surimi Kerang Darah 1. Kerang darah yang masih hidup. Perebusan kerang darah 3. Pengupasan cangkang 4. Pelumatan 5. Pencucian 6. Penyaringan dan Pengepresan 7. Surimi Lampiran 5. Prosedur Operasional Pembuatan Surimi
9 55 No Tahapan Keterangan Tujuan 1 Kerang darah direbus Kerang darah direbus selama ± 10 menit dengan suhu 30-40º C Agar kerang darah mudah dibuka dari cangkangnya. Pencucian Kerang dicuci dengan air ledeng atau PAM Membersihkan kotoran.. 3 Pelumatan Menggunakan food processor / meat grider (alat penggiling). Menghasilkan lumat dan halus. daging 4 Proses pencucian daging lumat Daging lumat dicuci dengan suhu air pencucian ( C), kemudian dilakukan pengadukan selama 5 menit. Waktu pencucian 10 menit. Pada pencucian terakhir ditambahkan (NaCl) 0,3%. Memperoleh surimi dengan hasil yang baik. 5 Pengepresan Pengurangan air dilakukan dengan kain kasa. Surimi yang dihasilkan kadar air nya rendah.
10 56 Lampiran 6. Prosedur Operasional Pembuatan Bakso Ikan No Tahapan Keterangan Tujuan 1 Pelumatan daging Menggunakan food processor / meat grider (alat penggiling). Menghasilkan lumat dan halus. daging Pembuatan adonan Penambahan bahan-bahan tambahan seperti tepung tapioka, es dan bumbubumbu. 3 Pencetakan bakso Menggunakan alat manual yaitu sendok serta tangan. 4 Perebusan awal Menggunakan suhu C, dengan waktu 0 menit dilakukan dengan cepat. 5 Perebusan Akhir Menggunakan suhu 90 0 C, dengan waktu 10 menit (sampai mengapung). Memperoleh adonan bakso dengan hasil yang baik. Memperoleh bakso ikan dengan bentuk bulat dengan rata-rata 5-30 g/bakso. Untuk membentuk gel. Pematangan bakso. 6 Pendinginan Ditiriskan pada suhu ruang. Agar mudah dikemas.
11 57 Lampiran 7. Dokumentasi Proses Persiapan dan Pembuatan Bakso 1. Surimi. Pengadonan 3. Perebusan Bakso
12 58 Lampiran 8. Dokumentasi Bakso Kerang Darah Tiap Perlakuan 1. Perlakuan Tanpa Pencucian. Perlakuan 1 kali Pencucian 3. Perlakuan kali Pencucian 4. Perlakuan 3 kali Pencucian
13 59 Lampiran 9. Kriteria Pengujian Kekenyalan Bakso No Hasil Uji Lipat Nilai Peringkat Tingkat Kekenyalan 1 Tidak terjadi retakan bila dilipat empat 5 AA Sangat kenyal Tidak terjadi retakan bila dilipat dua, tetapi retak bila dilipat 4 4 A Kenyal 3 Terjadi retakan bila dilipat dua 3 B Cukup kenyal 4 Putus menjadi dua bagian jika dilipat dua C Kurang kenyal 5 Pecah menjadi bagian-bagian kecil jika ditekan dengan jari 1 D Tidak kenyal Sumber: Balai Penelitian Perikanan Laut (1994)
14 60 Lampiran 10. Hasil Perhitungan Rendemen Surimi Kerang Darah Perlakuan Rata-rata rendemen Tanpa pencucian 100% Pencucian 1 kali 58,57 % Pencucian kali 57,14% Pencucian 3 kali 50,00% Rumus yang digunakan untuk menghitung rendemen surimi adalah: Salah satu contoh perhitungan: W 0 = 875 W 1 = Rendemen Surimi = 100% 98, 9% 875 Dengan cara yang sama dihitung rendemen surimi kerang darah untuk setiap perlakuan, sehingga diperoleh analisis statistik rendemen surimi kerang darah(%): Perlakuan Ulangan A B C D Total % 58.57% 57.14% 50.00% 65.71% % 58.57% 57.14% 50.00% 65.71% % 58.57% 57.14% 50.00% 65.71% Total % % 171.4% % % Rata-rata % 58.57% 57.14% 50.00%
15 61 Lampiran 11. Data Hasil Perhitungan Uji Lipat Bakso Kerang Darah Data Pengamatan Kekenyalan Baso Kerang Darah Uji Lipat Baso Kerang Darah ulangan Perlakuan jumlah Total n Rata-rata Setelah Ditransformasikan Dengan x No perlakuan jumlah Jumlah Rata-rata n Hasil Perhitungan Faktor Koreksi (FK) = ( Y) /rt = (3,64) /1 = 46,57 JK Total (JKT) = Y ij FK = {(1,73) (,4) } 46,57 = 0,44 JK Perlakuan (JKP) = {(Y Y t ) / r} FK = {(5,19) (6,7) ) / 3} 46,57 = 0,405 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 0,44 0,405 = 0,037 KT Perlakuan (KTP) = JKP / t 1 = 0,405/ 4 1 = 0,135
16 6 KT Galat (KTG) = JKG / t (r 1) = 0,037 /4 (3 1) = 0,0046 F Hitung = KTP /KTG = 0,135 / 0,0046 = 9,35 Tabel Sidik Ragam sumber DB JK KT F hitung F tabel 5% Perlakuan Galat Total Keterangan : Fhitung > Ftabel 5% ( adanya pengaruh perlakuan yang berbeda nyata) Ulangan A B C D asli rank asli rank asli rank asli rank Rj Rj² Perhitungan chi kuadrat (4 1) (4 1) x² = 7.5 perhitungan faktor koreksi FK T 1 bk( k 1)
17 63 FK = 1-0/1 (16-1) FK = = 0.89 Statistik setelah dikoreksi c FK Hc² = 7.5/0.89 = 8.4 x² 7.5 Hc 8.4 x² tabel taraf 5% 7.81 x² dan Hc > dari x² tabel taraf 5% maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (Ho ditolak dan Hi diterima) Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut < Z ((0.05/4(4-1)) 3 4(4+1)/6 < Z ( ) (3.16) < Z < 8.3 Perlakuan α N A 8.3 a B * b C *51.75 * c D * * * d
18 64 Lampiran 1. Hasil Organoleptik Uji Hedonik Terhadap Kenampakan, Aroma, Rasa, dan Tekstur no Bakso kerang darah A B C D A B C D A B C D A B C D total mean modus median
19 65 Lampiran 13. Hasil Perhitungan Statistik Terhadap Uji Hedonik Baso Kerang Darah 1. Kenampakan Baso Kerang Darah No Perlakuan A B C D asli rank asli rank asli rank asli rank Rj Rj² Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) 3b( k bk ( k 1) 15 = 77,08 70 = 7,6 1 (5 1) 5 i 1 1) (5 1)
20 66 Lanjutan : Data pengamatan memiliki angka yang sama, maka dilakukan perhitungan faktor koreksi. Tabel perhitungan faktor koreksi sebagai berikut : Skor Rank T N t³ t³-t N (t³-t) JUMLAH 16 Faktor Koreksi FK FK T 1 bk( k 1) (5 1) = 1 - (16/900) = 0,8 Lanjutan : Statistik uji yang telah dikoreksi : c c FK 7,6 0,8 9, 7,6 H c 9, 0,015 (4-1) 7,81
21 67 Nilai dan H c > dari tabel pada taraf 5%, maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (H 0 ditolak dan H 1 diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut : ( ) (7.07) (.635) (7.07) Perlakuan Jumlah (5%) Notasi D a A a B a C 53 *7.5 * b Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5%
22 68. Aroma Baso Kerang Darah Ulangan Perlakuan A B C D asli rank asli rank asli rank asli rank Rj Rj² Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) 3b( k bk ( k 1) 15 = 6,06 1 (5 1) 5 i 1 1) (4 1)
23 69 Lanjutan : Data pengamatan memiliki angka yang sama, maka dilakukan perhitungan faktor koreksi, Tabel perhitungan faktor koreksi sebagai berikut : Skor Rank T N t³ t³-t N (t³-t) Jumlah 486 Faktor Koreksi FK T 1 bk( k 1) FK Lanjutan : = 1-0,54 = 0,46 Statistik uji yang telah dikoreksi : c FK c 6,06 5,6 0,46 6,06 H c 5,6 0,015 (4-1) 7,81 Nilai dan H c < dari tabel pada taraf 5%, maka pengujian non signifikan atau tidak berbeda nyata (H 0 diterima dan H 1 ditolak), berarti tidak terdapat perbedaan antar perlakuan.
24 70 3. Rasa Bakso Kerang Darah No Perlakuan A B C D asli rank asli rank asli rank asli rank Rj Rj² Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) 3b( k bk ( k 1) 15 = 4,74 1 (5 1) 5 i 1 1) (5 1)
25 71 Lanjutan : faktor koreksi. Data pengamatan memiliki angka yang sama, maka dilakukan perhitungan Tabel perhitungan faktor koreksi sebagai berikut : Skor Rank T N t³ t³-t N (t³-t) JUMLAH 58 Faktor Koreksi FK T 1 bk( k 1) FK Lanjutan : = 1-0,8 = 0,7 Statistik uji yang telah dikoreksi : c FK c 4,74 6,86 0,7 4,74 H c 6,86 0,015 (4-1) 7,81
26 7 Nilai dan H c < dari tabel pada taraf 5%, maka pengujian non signifikan atau tidak berbeda nyata (H 0 diterima dan H 1 ditolak), berarti tidak terdapat perbedaan antar perlakuan. 4. Tekstur Bakso Kerang Darah ulangan Perlakuan A B C D asli rank asli rank asli rank asli rank Rj Rj² Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) 3b( k bk ( k 1) 15 = 7,6 1 (5 1) 5 i 1 1) (5 1)
27 73 Lanjutan : faktor koreksi. Data pengamatan memiliki angka yang sama, maka dilakukan perhitungan Tabel perhitungan faktor koreksi sebagai berikut : Skor Rank T N t³ t³-t N (t³-t) JUMLAH 16 Faktor Koreksi FK T 1 bk( k 1) FK = 1-0,18 = 0,8
28 74 Lanjutan : Statistik uji yang telah dikoreksi : c FK c 7,6 0,8 9, 7,6 H c 9, 0,015 (4-1) 7,81 Nilai dan H c > dari tabel pada taraf 5%, maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (H 0 ditolak dan H 1 diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut : < ((0.05/4(4-1)) 15(4+1)/6 < ( ) (7.07) < (.635) (7.07) < Perlakuan Jumlah (5%) Notasi D a A a B a C 53 *7.5 * b
29 75 Lampiran 14. Hasil Uji Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison) Terhadap Kenampakan, Aroma, Rasa, dan Tekstur No K&A K7R K&T A&K A&R A&T T&K T&A T&R R&K R&A R&T , Total Rata-Rata XG Keterangan : K = Kenampakan, A = Aroma, R = Rasa, dan T = Tekstur
30 76 Lampiran 15. Manipulasi Matriks dalam Menentukan Bobot Kriteria Kenampakan, Aroma, Rasa dan Tekstur. Langkah pertama yaitu menentukan matriks perbandingan biskuit patin berdasarkan sifat yang diamati dari data kuisioner berdasarkan kriteria kenampakan, aroma, rasa, dan tekstur untuk intensitas produk biskuit yang disukai panelis. Pada data tersebut dapat dilihat rentang nilai 1, 3, 5, 7 dan 9 maka data pasangannya menghasilkan nilai 1,00 ; 0,33 ; 0,0 ; 0,14 ; 0,11. Hasil Perhitungan Perbandingan Berpasangan Kriteria oleh Satu Panelis Kriteria Kenampakan Rasa Tekstur Aroma Kenampakan 1,00 0,11 5,00 0,11 Rasa 9,00 1,00 7,00 1,00 Tekstur 0,0 0,14 1,00 0,14 Aroma 9,00 1,00 7,00 1,00 Langkah kedua, karena perbandingan berpasangan dilakukan oleh 15 panelis maka dilakukan penggabungan data setiap kriteria dengan menggunakan rumus ratarata geometrik, yaitu : X G = n n. Xi i1 Keterangan : X G = Rata-rata Geometrik Π = Permutasi n = Jumlah Panelis X i = Penilaian oleh panelis ke-i 47
31 77 Sehingga diperoleh nilai prioritas tiap kriteria dari data hasil rata-rata geometri tiap kriteria. Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Jumlah Nilai Normalisasi Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Jumlah Langkah ketiga, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Bayes. Nilai normalisasi/bobot kriteria yang diperoleh dikalikan dengan nilai median hasil uji organoleptik pada tiap kriteria perlakuan kemudian dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai alternatif. Penetapan Suatu Produk Dengan Metode Bayes Menggunakan Nilai Median Perlakuan kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Nilai Alternatif Nilai Prioritas A B C D Bobot Kriteria Nilai Alternatif : Perlakuan A : (5 x 0,59) + (5 x 0,178) + (5 x 0,445) + (75 x 0,118) = 6.16 Perlakuan B : (7 x 0,59) + (7 x 0,178) + (5 x 0,445) + (7 x 0,118) = 4.7 Perlakuan C : (7 x 0,59) + (7 x 0,178) + (7 x 0,445) + (7 x 0,118) = 9.79 Perlakuan D : (5 x 0,59) + (5 x 0,178) + (5 x 0,445) + (5 x 0,118) =.83
Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012
45 Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 01 No Bulan Produksi (kg) Nilai (Rp) 1 Januari 137 3.083.000 Februari.960 67.737.000 3 Maret
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi
57 Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi Ikan Nila Disiangi Difilet Direndam dengan air selama 30 menit, dibilas, ditiriskan Dikukus selama 15 menit Daging
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium
III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik (uji lipat), organoleptik (uji hedonik), uji skoring dan analisis kimia (Pb). 1.1 Uji Lipat Uji lipat (folding test) merupakan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,
70 Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK Nama Penguji : Nama Produk : Hari/Tanggal : Instruksi : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,
Lebih terperinciIII.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014
III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar Nama Panelis : Tanggal pengujian : Instruksi : Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian. Berilah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada
Lebih terperinciFORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)
Lampiran FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjukan Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 1998 ) Pencucian dengan air. Pembersihan dari daging dan
Lampiran. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 99 ) Pencucian dengan air Pembersihan dari daging dan Pengecilan ukuran Perendaman dengan asam asetat % selama jam Pencucian dengan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang
III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan informasi didalamnya.
KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yang digunakan
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.
Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. 3.2.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan tepung tulang Jangilus, biskuit dan pengujian organoleptik dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan,
Lebih terperinciKeterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven
42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
19 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2010, bertempat di Laboratorium Pengolahan Hasil Perairan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 BahanPenelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama adalah daging
Lebih terperinciMODUL 1 BAKSO IKAN. A. Deskripsi Bakso Ikan
MODUL 1 BAKSO IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah bakso ikan yang bertekstur kenyal dan lembut serta bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu bakso
Lebih terperinciKuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada
Lampiran 1. Lembar Kuisioner Uji Organoleptik Kuisioner Uji Organoleptik Tanggal :... Instruksi Ujilah sampel-sampel dan tuliskan seberapa jauh anda menyukainya berdasarkan rasa, aroma, keempukan dan total
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan Pada penelitian pendahuluan dilakukan penentuan frekuensi pencucian daging lumat yang tepat (1 kali pencucian, 2 kali pencucian dan 3 kali pencucian) dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging
1 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2011 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
12 III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada Bulan April sampai Juli 2014. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Che-Mix Pratama,
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Penelitian
105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Kimia
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri
LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan Alat dan Bahan yang Digunakan Proses Pengambilan Bakteri Proses inokulasi bakteri ke media cair MRS Broth 42 Lampiran
Lebih terperinciRekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma
Lampiran 6 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (Tahun) A B C Y i i Y 2 ij
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Percobaan Analisis Data
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Laboratorium Seafast, Pusat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen murni (Pure Eksperimen) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap
Lebih terperinciLampiran 1 Tahapan Penelitian. Penirisan. 1 ekor karkas ayam segar. Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Serbuk kitosan komersil.
LAMPIRAN 59 60 Lampiran Tahapan Penelitian Serbuk kitosan komersil ekor karkas ayam segar Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Pembuatan larutan kitosan (0,5 %; %;,5%) Pemotongan Proses perendaman Penirisan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperincir = =
Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7
Lebih terperinciLampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI
LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI 01-3820-1995 No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1 Bau - Normal 1.2 Rasa - Normal 1.3 Warna - Normal 1.4 Tekstur - Bulat Panjang
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk
LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o
Lebih terperinciLampiran1. Lembar penilaian (score sheet) organoleptik kamaboko Lembar penilaian uji lipat kamaboko
79 Lampiran. Lembar penilaian (score sheet) organoleptik kamaboko Lembar penilaian uji lipat kamaboko Nama Panelis : Tanggal Pengujian : Jenis contoh : Instruksi : Nyatakan penilaian dengan member tanda
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013. Pelaksanaan proses pengeringan dilakukan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Kabupaten
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh
Lebih terperinciTij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50
52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.
40 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.
Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas
15 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
Lebih terperinciPengumpulan daun apu-apu
58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari
Lebih terperinciBab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)
Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau
Lebih terperinciLampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu
LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan
Lebih terperinciMATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciRancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design
Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-
Lebih terperinciANALISIS VARIAN -YQ-
ANALISIS VARIAN -YQ- ANALISIS VARIANSI (ANAVA) Menguji kesamaan beberapa (lebih dari dua) rata-rata populasi sekaligus. suatu percobaan/penelitian yang dirancang dengan hanya melibatkan satu faktor dengan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2012 dan bertempat di beberapa laboratorium. Analisis kekuatan gel, derajat putih, protein
Lebih terperinciBakso ikan SNI 7266:2014
Standar Nasional Indonesia Bakso ikan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian
Lebih terperinciPenambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit
Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 2016 (6-13) Penambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit Reni Rahmi Afriani, Nia Kurniawati dan Iis Rostini
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia ~akanan Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode Penelitian dan (3) Deskripsi Percobaan. 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan-bahan
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik
LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik Nama : No. Hp: Tgl. Uji : Intruksi Umum : 1. Di hadapan Anda tersedia sampel telur asin yang harus dinilai berdasarkan atribut yang tertera dalam
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,
III. BAHAN DAN METODE 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Ravi Nursery, di Jl. Kubang Raya Kab. Kampar, dan di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) UIN Suska Riau
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014 di
17 III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen (RBPP) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.
III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Maret 2011 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)
Lebih terperinciBerdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan
LAMPIRAN 45 46 Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Faktor koreksi C = Y.. 2 = (1815,31) 2 r.p 24 = 3.295.350,40 24 = 137.306,27
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci di Jalan Raya Lembang
32 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan adalah 25 lembar kulit mentah kelinci jantan lokal pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat.
Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Glukosa, fruktosa, gula invert mg
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret hingga bulan Mei 2013. Proses fermentasi dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciSosis ikan SNI 7755:2013
Standar Nasional Indonesia Sosis ikan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni 2013) di Laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM), Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerang darah (Anadara granosa) merupakan salah satu jenis kerang dari kelas Bivalvia yang berpotensi dan memiliki nilai ekonomis untuk dikembangkan sebagai sumber protein
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Fisik Gelatin Pengujian fisik gelatin meliputi rendemen, kekuatan gel dan viskositas. Pengujian fisik bertujuan untuk mengetahui nilai dari rendemen, kekuatan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri (AOAC 925.10-1995) Prinsip dari metode ini adalah berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.
III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar diperoleh dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) kota Gorontalo. Bahan bakar yang digunakan dalam pengasapan ikan adalah batok sabut kelapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinci