Pengumpulan daun apu-apu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengumpulan daun apu-apu"

Transkripsi

1 58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari akarnya agar lebih mudah dalam proses pengeringan Penjemuran daun menggunakan terik matahari untuk pengeringan selama 96 jam agar daun kering sempurna Penggilingan daun dengan mesin penggiling hingga menjadi tepung Tepung daun dianalisis proksimat sebanyak 5 g - 10 g

2 59 Lampiran. Pembuatan Media Agar Selektif 5,1 g tauge digerus dan tambahkan akuades hingga volumenya 93,6 ml Tambahkan 5,1 g gula pasir dan 1,8 g agar batang kemudian panaskan hingga larut dan homogen Saring ke dalam erlenmeyer dengan kain kasa Sterilisasi tabung reaksi pada Autoclav selama 60 menit pada suhu 10 C Masukan hasil Extrack Touge Agar tadi ke dalam tabung reaksi masing-masing ml, kemudian ditutup kapas dan letakan dengan poisisi miring Sterilisasi ose dengan nyala api bunsen Inokulasikan strain Aspergillus niger koleksi Lab NTU Fapet UNPAD dalam media agar miring menggunakan ose secara zig zag Inkubasi 3 hari dalam suhu ruang 7 C (Sumber: Modifikasi Ammi et al. 01)

3 60 Lampiran 3. Pembuatan Inokulum Padat 00 g Siapkan Bahan: - Beras dan air (1:1) = 167,4 g - Tepung daun apu-apu = 0 g - Gula pasir = 10, g - Urea =,56 g (Modifikasi Ammi et al. 01) Timbang bahan sesuai kebutuhan Cuci dan kukus beras hingga matang menjadi nasi, biarkan ± 0 menit Campur semua bahan ke dalam nasi, aduk hingga rata Simpan campuran tersebut dalam baki, tutup dengan aluminium foil, diamkan hingga dingin Tambahkan Aspergillus niger dari media agar selektif yang sudah dicairkan dengan 10 ml gula fisiologis 5% Inkubasi 3 hari pada suhu ruang 7 C Panen inokulum Aspergillus niger

4 61 Lampiran 4. Total Plat Count (TPC) Pengeringan hasil panen inokulum selama 60 jam Haluskan dengan blender hingga menjadi tepung Larutkan 1 g inokulum yang sudah ditepungkan dengan 9 ml larutan gula fisiologis 5% Pengenceran 1 ml larutan inokulum dimulai dari tabung reaksi 1-7 secara bertahap menggunakan bulb pipet Penuangan media agar dan hasil pengenceran ke 6 dan 7 ke dalam petri dish, tutup rapat dan putar searah hingga homogen Inkubasi 3 hari pada suhu ruang 7 C Hitung total koloni kapang yang tumbuh

5 6 Lampiran 5. Fermentasi Daun Apu-apu dengan Inokulum Aspergillus niger Pencampuran tepung daun apu-apu dengan air 1:1 (berat : volume), aduk hingga rata Pengukusan bahan-bahan selama 60 menit, setelah itu diamkan hingga dingin Inokulasikan bahan dengan inokulum Aspergillus niger sebanyak,5% dari total bahan (Mangisah et al. 009), dengan kepadatan 6,4 x 10 8 cfu/ ml (berdasarkan hasil TPC) Penutupan rapat bahan yang sudah diinokulasi dengan plastik makanan yang ditusuk dengan jarum steril membentuk lubang kecil Inkubasi 3 hari dalam inkubator pada suhu 34 C (Mangunwidjaja et al. 011) Pemanenan hasil fermentasi dan keringkan jam dalam oven 60 C, lalu ditepung (Nurfadhilah 011) Analisis proksimat produk fermentasi sebanyak 5 g - 10 g

6 63 Lampiran 6. Alur Proses Pembuatan Pakan Pengayakan dan penimbangan bahan pakan sesuai dengan komposisi yang ditentukan Pencampuran (mixing) bahan pakan, dimulai dari bahan baku pakan yang paling sedikit jumlahnya agar proses homogenisasi berjalan sempurna Penambahan minyak dan top mix serta air hangat (dibawah 50 C) sebanyak 30% dari jumlah total adonan untuk memperkuat kerekatan, lalu aduk rata Adonan bahan dimasukan dalam mesin pencetak pelet (Pelletizing) Penjemuran hingga kering menggunakan sinar matahari Analisis proksimat 5 g 10 g Pelet diremahkan sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan (Sumber: Hidayat 01)

7 64 Lampiran 7. Tata Letak Wadah Perlakuan D E3 E1 E C C3 D3 A3 B A1 D1 B3 B1 A C1 Keterangan : Akuarium A Akuarium B Akuarium C Akuarium D Akuarium E Angka 1,,3 = Perlakuan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Perlakuan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Ulangan

8 65 Lampiran 8. Kandungan Gizi Daun Apu-apu berdasarkan Berat Kering Bahan Protein Kasar (%) Serat kasar (%) Kandungan Gizi Abu (%) Lemak (%) Kadar Air (%) Energi Bruto (kkal/ kg) TDA 18,49 16,10 14,01,95 8, TDAF 4,43 1,08 4,3,15 8, Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNPAD 013. * TDA = Tepung Daun Apu-apu **TDAF = Tepung Daun Apu-apu Fermentasi

9 66 Lampiran 9. Kandungan Gizi Bahan Pakan Pada Formulasi Pakan Uji Bahan Pakan Kandungan Gizi (%) Protein Lemak Serat Kasar Tepung Ikan 39,63 10,76 0,87 Tepung Bungkil Kedelai 44,03 6,1,36 Tepung Daun Apu-apu Fermentasi 4,43,15 1,08 Tepung Jagung Kuning 10,79 5,79 1,95 Dedak Halus 8,91 3,31 4,73 Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNPAD 013.

10 67 Lampiran 10. Formulasi Pakan Uji A. Formulasi Pakan A (0% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi) 1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan. Penambahan tapioka, top mix dan minyak ikan masing-masing sebesar 7%, % dan 1%, maka jumlah pakan yang baru terpenuhi sebanyak 10% dari total pakan 3. Persentase protein : % = 33,3% Tepung ikan + tepung bungkil kedelai : 39,63+44,03 = 41,83 3,45 Dedak + tepung jagung kuning : 33,3 8,91+10,79 = 9,85 8, ,98 a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 3,45 x 100% = 73,33% 31,98 Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar = 73,33% x 90 = 33,00% b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 8,53 31,98 x 100% = 6,67% Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar = 6,67% x 90 = 1,00%

11 68 B. Formulasi Pakan B (5% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi) 1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak ikan masing-masing sebesar 5%, 7%, % dan 1%, maka jumlah pakan yang baru terpenuhi sebanyak 15% dari total pakan 3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = 4. Persentase protein : 30 1, x 100% = 33,86% (100 15) x 4,43 = 1,% Tepung ikan + tepung bungkil kedelai : 39,63+44,03 = 41,83 4,01 Dedak + tepung jagung kuning : 33,86 8,91+10,79 = 9,85 7, ,98 a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 4,01 x 100% = 75,08 % 31,98 Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar = 75,08% x 85 = 31,91% b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 7,97 31,98 x 100% = 4,9% Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar = 4,9% x 85 = 10,59%

12 69 C. Formulasi Pakan C (10% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi) 1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak ikan masing-masing sebesar 10%, 7%, % dan 1%, maka jumlah pakan yang baru terpenuhi sebanyak 0% dari total pakan 3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = Persentase protein : 30,44 x 100% = 34,45% (100 0) 100 x 4,43 =,44% Tepung ikan + tepung bungkil kedelai : 39,63+44,03 = 41,83 4,6 Dedak + tepung jagung kuning : 34,45 8,91+10,79 = 9,85 7, ,98 c) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 4,6 x 100% = 76,9% 31,98 Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar = 76,9% x 80 = 30,77% d) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 7,38 31,98 x 100% = 3,07% Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar = 3,07% x 80 = 9,3%

13 70 D. Formulasi Pakan D (15% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi) 1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak ikan masing-masing sebesar 15%, 7%, % dan 1%, maka jumlah pakan yang baru terpenuhi sebanyak 5% dari total pakan 3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = Persentase protein : 30 3,66 x 100% = 35,1% (100 5) 100 x 4,43 = 3,66% Tepung ikan + tepung bungkil kedelai : 39,63+44,03 = 41,83 5,7 Dedak + tepung jagung kuning : 35,1 8,91+10,79 = 9,85 6, ,98 a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 5,7 x 100% = 79,0% 31,98 Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar = 79,0% x 75 = 9,63% b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 6,71 31,98 x 100% = 0,98% Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar = 0,98% x 75 = 7,87%

14 71 E. Formulasi Pakan E (0% Tepung Daun Apu-apu Fermentasi) 1. Kebutuhan protein : 30% dari total pakan. Penambahan tepung daun apu-apu fermentasi, tapioka, top mix dan minyak ikan masing-masing sebesar 0%, 7%, % dan 1%, maka jumlah pakan yang baru terpenuhi sebanyak 30% dari total pakan 3. Kandungan protein tepung daun apu-apu fermentasi = 0 4. Persentase protein : 30 4,89 x 100% = 35,87% (100 30) 100 x 4,43 = 4,89% Tepung ikan + tepung bungkil kedelai : 39,63+44,03 = 41,83 6,0 Dedak + tepung jagung kuning : 35,87 8,91+10,79 = 9,85 5, ,98 a) Tepung ikan dan tepung bungkil kedelai = 6,0 x 100% = 81,36% 31,98 Jadi, tepung ikan dan tepung bungkil kedelai masing-masing sebesar = 81,36% x 70 = 8,48% b) Dedak halus dan tepung jagung kuning = 5,96 31,98 x 100% = 18,64% Jadi, dedak halus dan tepung jagung kuning masing-masing sebesar = 18,64% x 70 = 6,5%

15 7 Lampiran 11. Hasil Analisis Proksimat Pakan Uji Pakan Kandungan Gizi Protein Energi Protein Serat Energi Bruto Rasio Kasar (%) Kasar (%) (kkal/kg) A (0%) 9,73 6, ,66 B (5%) 8,71 6, ,76 C (10%) 8,67 6, ,78 D (15%) 9,3 6, ,4 E (0%) 9,7 6, ,41 Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNPAD 013.

16 73 Lampiran 1. Alur Penelitian Tahap Persiapan Pembuatan Tepung Daun Fermentasi Daun Apu-apu Pembuatan Pakan Wadah Pemeliharaan dan Ikan Uji Tahap Pelaksanaan Penelitian Pemberian Pakan Penyiponan dan Pergantian air Sampling Pengamatan Parameter Pengamatan Data Penunjang Produk Fermentasi Pertumbuhan Efisiensi Pakan Kualitas Air (DO, Ph, Suhu), Kelangsungan Hidup, Panjang Tubuh Ikan Analisis Data Hasil Penelitian Produk Fermentasi dianalisis deskriptif Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan dianalisis Statistik egresi Analisis Ragam Uji F Uji Duncan (Jika berbeda nyata) Analisis Regresi (Jika berbeda nyata) egresi

17 74 Lampiran 13. Perubahan Rata-rata Bobot Total Benih Ikan Nilem Selama Penelitian Bobot Total Benih Ikan Nilem (g) Pada Minggu ke- Perlakuan Ulangan ,16 8,39 3,95 38,3 39,98 40,67 43,85 A 5,00 5,6 30,4 31,00 34,14 37,85 44,59 3 5,97 9,13 9,84 33,06 37,73 39,86 45,41 Rata-rata 5,71 7,59 31,01 34,10 37,8 39,46 44,6 1 5,35 8,08 3,4 36,07 39,7 44,69 50,76 B 5,8 7,15 30,31 34,58 37,38 40,3 47,77 3 5,76 6,61 31,08 34,17 35,88 37,45 41,03 Rata-rata 5,64 7,8 31,1 34,94 37,66 40,79 46,5 1 1,54 30,87 35,17 36,78 41,68 45,70 5,77 C 7,06 7,7 31,08 35,37 38,56 4,00 45,40 3 6,19 8,88 3,8 33,6 37,10 38,33 39,63 Rata-rata 4,93 9,16 3,84 35,6 39,11 4,01 45,93 1 8,8 30,76 3,67 36,99 40,76 4,63 48,7 D 5,83 9,41 3,63 35,6 39,9 43,89 48,33 3 7,8 31,41 35,06 39,18 4,91 48,91 54,76 Rata-rata 7,31 30,53 33,45 37,6 41,0 45,14 50,45 1 9, 31,3 36,11 37,08 43,66 46,54 51,67 E 4,68 5,46 9,36 31,38 36,71 38,77 41,91 3 6,53 7,4 30,37 3,71 36,90 38,19 4,37 Rata-rata 6,81 8,04 31,95 33,7 39,09 41,17 45,3 Keterangan : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan

18 75 Lampiran 14. Perubahan Rata-rata Bobot Individu Benih Ikan Nilem Selama Penelitian Bobot Individu Benih Ikan Nilem (g) Pada Minggu ke- Perlakuan Ulangan ,6,84 3,30 3,8 4,00 4,07 4,39 A,50,53 3,0 3,10 3,41 3,79 4,46 3,60,91,98 3,31 3,77 3,99 4,54 Rata-rata,57,76 3,10 3,41 3,73 3,95 4,46 1,54,81 3, 3,61 3,97 4,47 5,08 B,58,7 3,03 3,46 3,74 4,0 4,78 3,58,66 3,11 3,4 3,59 3,75 4,10 Rata-rata,57,73 3,1 3,50 3,77 4,08 4,65 1,15 3,09 3,5 3,68 4,17 4,57 5,8 C,71,77 3,11 3,54 3,86 4,0 4,54 3,6,89 3,3 3,36 3,71 3,83 3,96 Rata-rata,49,9 3,9 3,53 3,91 4,0 4,59 1,83 3,08 3,7 3,70 4,08 4,6 4,83 D,58,94 3,6 3,56 3,99 4,39 4,83 3,78 3,14 3,51 3,9 4,9 4,89 5,48 Rata-rata,73 3,05 3,35 3,73 4,1 4,51 5,05 1,9 3,1 3,61 3,71 4,37 4,65 5,17 E,47,55,94 3,14 3,67 3,88 4,19 3,65,74 3,04 3,7 3,69 3,8 4,4 Rata-rata,68,80 3,19 3,37 3,91 4,1 4,53 Keterangan : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan

19 76 Lampiran 15. Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Nilem Selama Penelitian LPH Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) ln Wo ln Wt t (hari) (%) 1,6 4,39 0,96 1,48 4 1,3 A,50 4,46 0,9 1,50 4 1,38 3,60 4,54 0,96 1,51 4 1,33 Rata-rata,57 4,46 0,94 1,50 4 1,31 1,54 5,08 0,93 1,63 4 1,65 B,58 4,78 0,95 1,56 4 1,47 3,58 4,10 0,95 1,41 4 1,10 Rata-rata,57 4,65 0,94 1,53 4 1,41 1,15 5,8 0,77 1,66 4,14 C,71 4,54 1,00 1,51 4 1,3 3,6 3,96 0,96 1,38 4 0,98 Rata-rata,49 4,59 0,91 1,5 4 1,45 1,83 4,83 1,04 1,57 4 1,7 D,58 4,83 0,95 1,57 4 1,49 3,78 5,48 1,0 1,70 4 1,6 Rata-rata,73 5,05 1,00 1,6 4 1,46 1,9 5,17 1,07 1,64 4 1,36 E,47 4,19 0,90 1,43 4 1,6 3,65 4,4 0,97 1,44 4 1,1 Rata-rata,68 4,53 0,98 1,51 4 1,5 Keterangan : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan

20 77 Lampiran 16. Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Nilem a. Data Laju Pertumbuhan Benih Ikan Nilem Perlakuan Laju Pertumbuhan (%) Jumlah Ulangan ke- Standar Total Rata-rata Ikan Deviasi 1 3 A (0%) 10 1,3 1,38 1,33 3,93 1,31 0,08 B (5%) 10 1,65 1,47 1,10 4, 1,41 0,8 C (10%) 10,14 1,3 0,98 4,35 1,45 0,61 D (15%) 10 1,7 1,49 1,6 4,38 1,46 0,17 E (0%) 10 1,36 1,6 1,1 3,74 1,5 0,1 Jumlah 7,65 6,83 6,15 0,63 b. Nilai Laju Pertumbuhan Setelah Ditransformasi ke Akar Kuadrat Perlakuan Jumlah Ikan Laju Pertumbuhan (%) Ulangan ke- Total Rata-rata 1 3 A (0%) 10 1,11 1,17 1,15 3,43 1,14 B (5%) 10 1,8 1,1 1,05 3,55 1,18 C (10%) 10 1,46 1,11 0,99 3,56 1,19 D (15%) 10 1,13 1, 1,7 3,6 1,1 E (0%) 10 1,17 1,1 1,06 3,35 1,1 Jumlah 6,15 5,84 5,5 17,51 Penghitungan : Faktor Koreksi (FK) = Y r x t = 17,51 3 x 5 = 0,44537 JK Total (JKT) = Yij FK = ((1,11) + (1.17) +..+ (1,06) ) - 0,44537 = 0,18404

21 78 JKP = Yi r FK = (3,43) +(3,55) +(3,56) +(3,6) +(3,35) 3 0,44537 = 0,01616 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 0, ,01616 = 0,16788 KT Perlakuan (KTP) = JKP t 1 JKG KT Galat (KTG) = t(r 1) = 0, (3 1) = 0,01679 = 0, = 0,00404 F Hitung = KTP KTG = 0, ,01679 = 0,4 Tabel Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan SK DB JK KT F hit F tab (5%) Perlakuan 4 0, , ,4 3,48 Galat 10 0, ,01679 Total 14 0,18404 Keterangan: *) F hitung < F tabel = Pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan pada taraf 5%.

22 79 Lampiran 17. Jumlah Konsumsi Pakan Benih Ikan Nilem Selama Penelitian Jumlah Konsumsi Pakan (g) Pada Minggu ke- Perlakuan Ulangan Total ,17 9,94 11,55 13,37 14,00 14,1 15,33 87,57 A 8,75 8,8 10,57 10,85 11,97 13,3 15,61 79,80 3 9,10 10, 10,43 11,55 13,3 13,93 15,89 84,35 Rata-rata 9,01 9,66 10,85 11,9 13,07 13,79 15,61 83,91 1 8,89 9,80 11,7 1,60 13,93 15,61 17,78 89,88 B 9,03 9,5 10,64 1,11 13,09 14,07 16,73 85,19 3 9,0 9,31 10,85 11,97 1,53 13,09 14,35 81,1 Rata-rata 8,98 9,54 10,9 1,3 13,18 14,6 16,9 85,40 1 7,54 10,78 1,3 1,88 14,56 16,03 18,48 9,59 C 9,45 9,70 10,88 1,39 13,51 14,70 15,89 86,5 3 9,17 10,08 11,30 11,76 1,99 13,44 13,86 8,59 Rata-rata 8,7 10,19 11,50 1,34 13,69 14,7 16,08 87,3 1 9,90 10,78 11,41 1,95 14,8 14,91 16,89 91,1 D 9,03 10,9 11,41 1,46 14,00 15,33 16,94 89,46 3 9,73 10,99 1,5 13,7 15,05 17,15 19,17 98,06 Rata-rata 9,55 10,69 11,69 13,04 14,44 15,80 17,67 9, , 10,9 1,67 1,95 15,6 16,31 18,06 96,39 E 8,64 8,89 10,9 10,99 1,88 13,58 14,67 79,94 3 9,9 9,59 10,64 11,48 1,95 13,37 14,84 8,16 Rata-rata 9,38 9,80 11,0 11,81 13,70 14,4 15,86 86,16 Keterangan: Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan Jumlah Konsumsi Pakan (JKP) = Jumlah Pakan yang diberikan - Sisa Pakan *) Sisa pakan diasumsikan nol

23 80 Lampiran 18. Efisiensi Pakan Benih Ikan Nilem Selama Penelitian Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) D (g) JKP (g) EP (%) 1 6,16 43,85 0,00 87,57 0,0 A 5,00 44,59 3,70 79,80 9,19 3 5,97 45,41 0,00 84,35 3,05 Rata-rata 5,71 44,6 1,3 83,91 4,14 1 5,35 50,76 0,00 89,88 8,7 B 5,8 47,77 3,06 85,19 9,36 3 5,76 41,03 0,00 81,13 18,8 Rata-rata 5,64 46,5 1,0 85,40 5,48 1 1,54 5,77 0,00 9,75 33,67 C 7,06 45,40 0,00 86,5 1,0 3 6,19 39,63 0,00 8,59 16,7 Rata-rata 4,93 45,93 0,00 87,9 3,71 1 8,8 48,7 0,00 91,1 1,94 D 5,83 48,33 0,00 89,46 5,15 3 7,8 54,76 0,00 98,06 7,47 Rata-rata 7,31 50,45 0,00 9,88 4,85 1 9, 51,67 0,00 96,39 3,9 E 4,68 41,91 0,00 79,94 1,55 3 6,53 4,37 0,00 8,16 19,8 Rata-rata 6,81 45,3 0,00 86,16 1,37 Keterangan: Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan

24 81 Lampiran 19. Analisis Sidik Ragam Efisiensi Pakan Benih Ikan Nilem Selama Penelitian a. Data Efisiensi Pemberian Pakan Benih Ikan Nilem Perlakuan Efisiensi Pakan (%) Jumlah Ulangan ke- Standar Total Rata-rata Ikan Deviasi 1 3 A (0%) 10 0,0 9,19 3,05 7,44 4,15 4,59 B (5%) 10 8,7 9,36 18,8 76,45 5,48 5,80 C (10%) 10 33,67 1,0 16,7 71,14 3,71 8,97 D (15%) 10 1,94 5,15 7,47 74,56 4,85,78 E (0%) 10 3,9 1,55 19,8 64,1 1,37,01 Jumlah 17,37 16,45 104,89 b. Nilai Efisiensi Pemberian Pakan setelah ditransformasi ke Arcsin Perlakuan Jumlah Ikan Efisiensi Pakan (%) Ulangan ke- Total Rata-rata 1 3 A (0%) 10 6,71 3,70 8,69 88,10 9,37 B (5%) 10 3,1 3,81 5,71 90,64 30,1 C (10%) 10 35,47 7,4 3,79 86,67 8,89 D (15%) 10 7,93 30,10 31,61 89,64 9,88 E (0%) 10 8,86 7,66 6,05 8,56 7,5 Jumlah 151,08 150,69 135,85 437,61 Penghitungan : Faktor Koreksi (FK) = Y r x t = 437,61 3 x 5 = 1767,1 JK Total (JKT) = Yij FK = ((6,71) + (3,70) +..+ (6,05) ) 1767,1 = 144,89

25 8 JKP = Yi r FK = (88,10) +(90,64) + +(8,56) ,1 = 13,9 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 144,89-13,9 = 131,60 KT Perlakuan (KTP) = JKP t 1 JKG KT Galat (KTG) = t(r 1) = 131,60 5(3 1) = 13,16 = 13,9 5 1 = 3,3 F Hitung = KTP KTG = 3,3 13,16 = 0,5 Tabel Analisis Sidik Ragam Efisiensi Pakan SK DB JK KT F hit F tab (5%) Perlakuan 4 13,9 3,3 0, Galat ,60 13,16 Total ,89 Keterangan: *) F hitung < F tabel = Pengaruh perlakuan tidak berbeda nyata terhadap efisiensi pakan pada taraf 5%.

26 83 Lampiran 0. Hasil Rata-rata Pengukuran Kualitas Air Selama Penelitian Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-4 Perlakuan Ulangan Suhu DO ph Suhu DO ph Suhu DO ph 1 4 6,9 7,99 3 5,3 7,11 5 3,6 7,51 A 4 6,9 7,99 4 8,8 7,45 5 6,6 7, ,9 7,99 3 8,1 7,95 4 7,3 7,91 Rata-rata 4 6,9 7,99 3 7,4 7,50 5 5,8 7, ,9 7,99 4 9,0 7,57 5 6,6 7,93 B 4 6,9 7,99 3 9,7 7,84 4 7,3 7, ,9 7,99 4 8,9 7,43 5 6,3 7,91 Rata-rata 4 6,9 7,99 4 9, 7,61 5 6,7 7, ,4 7,99 4 8,9 7,59 5 7,3 7,97 C 4 6,4 7,99 4 8,8 7,81 5 6,9 7, ,4 7,99 4 8,3 7,6 5 6,1 7,63 Rata-rata 4 6,4 7,99 4 8,7 7,67 5 6,8 7, ,9 7,99 4 8,6 7,5 5 7,1 7,99 D 4 6,9 7,99 4 8,4 7,44 5 6,0 7, ,9 7,99 4 8,1 7,77 5 6,3 7,85 Rata-rata 4 6,9 7,99 4 8,4 7,58 5 6,5 7, ,8 7,99 4 8,5 7,41 5 8,9 7,94 E 4 6,8 7,99 4 8,1 7,53 5 6,6 7, ,8 7,99 4 9,6 7,36 5 6,1 7,99 Rata-rata 4 6,8 7,99 4 8,7 7,43 5 7, 7,88 Keterangan : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E Angka 1,,3 Satuan = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Ulangan = Suhu dalam C, DO dalam mg/ L

27 84 Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (Survival Rate) Benih Ikan Nilem Selama Penelitian Perlakuan A B C D E Ulangan Periode (Minggu ke-) SR Mati Hidup (%) Rata-rata 96,67 96, Keterangan : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E Angka 1,,3 = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Ulangan

28 85 Lampiran. Rata-rata Panjang Benih Ikan Nilem Selama Penelitian Rata-rata Panjang (cm) Pada Hari ke- Perlakuan Ulangan ,54 5,9 6,09 6,47 6,61 6,80 6,99 A 5,30 5,51 5,6 6,1 6,51 6,68 7,00 3 5,60 5,57 5,86 6,33 6,57 6,80 7,05 Rata-rata 5,48 5,67 5,86 6,31 6,56 6,76 7,01 1 5,55 5,66 5,93 6,51 6,70 7,03 7,34 B 5,40 5,79 5,9 6,34 6,51 6,74 6,99 3 5,4 5,71 5,78 6,16 6,35 6,57 6,7 Rata-rata 5,46 5,7 5,88 6,34 6,5 6,78 7,0 1 5,59 5,78 6,1 6,44 6,8 7,10 7,39 C 5,4 5,63 6,03 6,3 6,46 6,64 6,91 3 5,47 5,65 6,08 6,37 6,55 6,68 6,85 Rata-rata 5,49 5,69 6,11 6,38 6,61 6,81 7,05 1 5,80 6,01 6,03 6,39 6,76 6,91 7,14 D 5,80 6,03 6,17 6,48 6,67 6,98 7,13 3 5,0 5,73 6,6 6,65 6,94 7,5 7,67 Rata-rata 5,60 5,9 6,15 6,51 6,79 7,05 7,31 1 5,65 6,0 6,39 6,73 6,95 7, 7,34 E 5,4 5,7 5,79 6,09 6,38 6,58 6,80 3 5,58 5,93 6,00 6,35 6,49 6,74 6,87 Rata-rata 5,55 5,89 6,06 6,39 6,61 6,85 7,00 Keterangan : Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D Perlakuan E Angka 1,,3 = Pakan tanpa daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 5% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 10% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 15% dari bobot total pakan = Pakan dengan daun apu-apu fermentasi 0% dari bobot total pakan = Ulangan

29 86 Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Selama Penelitian a. Pencucian Daun Apu-apu b. Pemisahan Akar Daun Apu-apu c. Pengeringan Daun Apu-apu d. Strain Inokulum Aspergillus niger e. Ekstrak Tauge Agar (ETA) f. Media Agar Miring

30 87 g. Pengenceran Inokulum h. Total Plate Count (TPC) i. Hasil Panen Inokulum Padat j. Fermentasi Substrat Padat k. Hasil Panen Fermentasi l. Wadah Perlakuan

31 88 m. Pengukuran Kualitas Air n. Pengukuran Bobot Ikan o. Pakan Perlakuan p. DO Meter q. ph meter r. Timbangan Digital

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret sampai dengan 11 Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor- Sumedang, sedangkan proses

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1. Prosedur Penelitian Penelitian ini meliputi tahap persiapan bahan baku, rancangan pakan perlakuan, dan tahap pemeliharaan ikan serta pengumpulan data. 2.1.1. Persiapan Bahan Baku

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Analisis proksimat

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae Dalam Ransum Terhadap Populasi Mikroba, Panjang serta Bobot Relatif Seka Ayam Kampung dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1 Pakan Penelitian Pakan penelitian terbagi menjadi dua yaitu pakan untuk pengujian kecernaan dan pakan untuk pengujian pertumbuhan. Pakan untuk pengujian kecernaan dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga PENDAHULUAN Sektor perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi. Komoditas budidaya ikan air tawar seperti ikan lele, selain

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan Alat dan Bahan yang Digunakan Proses Pengambilan Bakteri Proses inokulasi bakteri ke media cair MRS Broth 42 Lampiran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pembuatan pakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 32 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015 di Laboratorium Teknologi Pakan dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Universitas Diponegoro, Semarang.

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan (%) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Fermentasi Fermentasi merupakan teknik yang dapat mengubah senyawa kompleks seperti protein, serat kasar, karbohidrat, lemak dan bahan organik lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Onggok Kering Terfermentasi Probiotik dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan Ayam

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 yang bertempat di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam 13 BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam Pellet Terhadap Serat Kasar dan Kualitas Fisik Pellet dilaksanakan pada bulan Juli 2014 di Laboratorium

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam pellet terhadap populasi total bakteri dan keberadaan bakteri gram pada feses kelinci periode pertumbuhan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI) III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Lampung Selatan. Analisis proksimat bahan dan pakan uji dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di laboratorium bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, tahap

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Buah Ketapang (Ficus lyrata) oleh Aspergillus niger terhadap Bahan Kering, Serat Kasar, dan Energi Bruto

Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Buah Ketapang (Ficus lyrata) oleh Aspergillus niger terhadap Bahan Kering, Serat Kasar, dan Energi Bruto Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Buah Ketapang (Ficus lyrata) oleh Aspergillus niger terhadap Bahan Kering, Serat Kasar, dan Energi Bruto AZI MINGGUSTI LUNAR 1, HERY SUPRATMAN 2, dan ABUN 3

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan 20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Kandang Ilmu Nutrisi Ternak Unggas Laboratorium Lapang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan adalah pelet kering berbasis sumber protein nabati yang berjenis tenggelam dengan campuran crude enzim dari rumen domba. Pakan uji yang diberikan

Lebih terperinci

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aquades 2. Sarang Lebah 3. Media Nutrien

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi) Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi) Diambil 1 kg tepung onggok singkong yang telah lebih dulu dimasukkan dalam plastik transparan lalu dikukus selama 30 menit Disiapkan 1 liter

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Fermentasi terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Super dilaksanakan pada tanggal 18 November

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting 8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting terhadap total bakteri dan total fungi pada Pellet limbah penetasan dilaksanakan pada bulan Maret Juni

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian, 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan 22 November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Analisis

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016. BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016. Lokasi pemeliharaan di kandang ayam A Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Analisis kadar air,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru, III. BAHAN DAN METODE 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Ravi Nursery, di Jl. Kubang Raya Kab. Kampar, dan di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) UIN Suska Riau

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces. 43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode laktasi 2 dengan bulan ke-2 sampai bulan ke-5 sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi Terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Pertambahan Bobot

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian A. Bahan Pembuatan Salami 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh dari 2 ekor

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50 hari di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak terpal dengan ukuran 2 m x1m x 0,5 m sebanyak 12 buah (Lampiran 2). Sebelum digunakan, bak terpal dicuci

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul umur satu hari (day old chick) yang diperoleh

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Metoda Percobaan Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), desain faktorialnya 4 x 4 dengan tiga kali ulangan.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di II. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, dan Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan tepung cangkang kepiting dan pelet dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak dan Makanan Ruminansia, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan II. BAHAN DAN METODE 2.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan buatan yang di suplementasi selenium organik dengan dosis yang berbeda, sehingga pakan dibedakan menjadi 4 macam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret hingga bulan Mei 2013. Proses fermentasi dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2011. Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16 16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16-50 Hari dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box, 8 II. MATERI DAN METODE 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 2.1.1 Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box, autoklaf model HL36AE (Hirayama Manufacturing Corporation, Japan),

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pelaksanaan penelitian mulai bulan Februari 2012 sampai dengan bulan April 2012. Pembuatan pakan dilaksanakan di CV. Indofeed. Analisis Laboratorium dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea canaliculata) dan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2011. Bertempat di peternakan unggas Desa Pajaran Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Analisis kolesterol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi

Lebih terperinci

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan 23 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Pasak bumi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari toko obat tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di 22 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Pengaruh Penggunaan Daun Apu-apu Hasil Fermentasi dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nilem

KATA PENGANTAR Pengaruh Penggunaan Daun Apu-apu Hasil Fermentasi dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nilem KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Prosedur Penelitian Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Isolasi Bakteri Proteolitik

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Prosedur Penelitian Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Isolasi Bakteri Proteolitik BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Kegiatan isolasi dan seleksi bakteri proteolitik dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Nutrisi, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) Bogor, kegiatan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan pembuatan fermentasi dilakukan di Kabupaten Bengkalis, Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap populasi bakteri asam laktat serta keberadaan bakteri gram pada pelet calf starter yang ditambah limbah kubis

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang 17 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemberian Tepung Daun Ubi Jalar Fermentasi dalam Ransum terhadap Massa Kalsium dan Protein Daging pada Ayam Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50 52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400

Lebih terperinci

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens 9 3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Agustus 2012, bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Nutrisi Ikan, serta di kolam percobaan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari 22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru. III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan baku utama dalam penelitian ini adalah tongkol jagung manis kering yang diperoleh dari daerah Leuwiliang, Bogor. Kapang yang digunakan untuk

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN. Nangka yang didapatkan dari Pasar Induk Caringin Kota Bandung dan biakan

III METODOLOGI PENELITIAN. Nangka yang didapatkan dari Pasar Induk Caringin Kota Bandung dan biakan III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode Penelitian dan (3) Prosedur Penelitian 1.1. Bahan dan Alat Penelitian 1.1.1. Bahan Penelitian Bahan-bahan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan

Lebih terperinci