Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012
|
|
- Verawati Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 45 Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 01 No Bulan Produksi (kg) Nilai (Rp) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember - - Jumlah Rata-rata Sumber : Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (01)
2 46 Lampiran. Hasil Uji Proksimat Tepung Tulang Jangilus No Nama Analisis Jumlah (%) 1 Kadar Air 9,31 Kadar Abu 61,16 3 Kalsium 18,56 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
3 47 Lampiran 3. Kuisioner Uji Organoleptik (Hedonik) (Justicia 01) Produk yang Diuji : Biskuit dengan penambahan tepung tulang Jangilus Nama Panelis : Tanggal Uji : Cara pengujian, perhatikan contoh yang terdapat di depan saudara, amati dan beri penilaian terhadap : 1. Kenampakan : Penilaian kenampakan biskuit meliputi warna dan kenampakan permukaan biskuit. Aroma : Penilaian dilakukan dengan cara mencium biskuit. 3. Rasa : Penilaian enak tidaknya biskuit dengan cara dicicip. 4. Tekstur : Penilaian tekstur dilakukan dengan cara menggigit dan memotong biskuit kemudian amati kerenyahan. Berdasarkan kesukaan saudara akan biskuit tersebut berikanlah salah satu angka dalam skala numerik yang sesuai dengan skala hedonik : Skala Hedonik Sangat suka Suka Netral / biasa Tidak suka Sangat tidak suka Skala Numerik
4 48 Lanjutan Lampiran 3. Kode sampel Kenampakan Aroma Tekstur Rasa Tanda Tangan (Nama Panelis)
5 49 Lampiran 4. Kuisioner Penentuan Produk (Bayes) (Justicia 01) Produk yang Diuji : Biskuit Nama Panelis : Tanggal Uji : Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang diajukan. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut saudara benar 3. Berilah nilai apbila jawaban saudara : (1) Kedua elemen sama penting (3) Elemen satu sedikit lebih penting dibanding dengan elemen yang lainnya (5) Elemen yang lebih penting dibanding dengan elemen lainnya (7) Satu elemen jelas lebih penting dibanding dengan elemen lainnya (9) Satu elemen sangat penting dibanding dengan elemen lainnya Contoh: Menurut saudara, mana yang lebih penting dalam memilih produk biskuit dengan penambahan tepung tulang jangilus Apabila saudara menjawab Kenampakan lebih penting dibandingkan Aroma, maka yang akan saudara beri tanda adalah sebagai berikut: Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Aroma Apabila saudara menjawab Aroma sedikit lebih penting dibandingkan Kenampakan, maka yang akan saudara beri tanda adalah sebagai berikut: Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Aroma
6 50 Lanjutan Lampiran 4. Pertanyaan : Menurut saudara mana yang lebih penting dalam memilih produk biskuit dengan penambahan tepung tulang Jangilus 1. Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Aroma. Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Rasa 3. Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tekstur 4. Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Rasa 5. Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tekstur 6. Rasa (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tekstur Tanda Tangan (Nama Panelis)
7 51 Lampiran 5. Operational Procedur (OP) Pembuatan Tepung Tulang Ikan No Proses Tujuan Keterangan 1. Pemisahan Agar tulang ikan Tulang yang digunakan terdiri Tulang terpisah dari bagian dari bagian tulang punggung kepala, sirip dan ekor.. Pengukusan Agar tulang mudah dibersihkan dari sisa daging yang masih menempel pada tulang 3. Perebusan dan Pemotongan Tulang 4. Pelunakan Tulang (Presto) Agar tulang menjadi agak lunak dan ukuran tulang menjadi kecil dan seragam. Agar tulang ikan benarbenar lunak sehingga tulang mudah untuk dihancurkan dalam proses selanjutnya. 5. Pengeringan Menghilangkan kadar air yang terdapat dalam tulang ikan, agar tulang ikan menjadi kering dan mudah dalam proses penggilingan. 6. Penepungan Agar tulang ikan memiliki tekstur yang halus. 7. Pengayakan Untuk mendapatkan tepung tulang hingga tulang ekor Tulang ikan dikukus selama 10 menit. Pemisahan sisa daging yang masih menempel menggunakan bantuan garpu makan, hingga tulang benarbenar bersih. Tulang direbus dengan air yang mendidih selama 10 menit pada suhu C. setelah tulang di rebus lalu tulang ditiriskan dan dipotong dengan ukuran 5 cm. Potongan tulang dimasukan ke dalam presto kemudian dimasak menggunakan api besar hingga presto berbunyi, setelah itu api dikecilkan kemudian di masak dalam presto selama 10 menit. Setelah itu tulang ditiriskan untuk membuang sisa air. Potongan tulang dikeringkan menggunakan oven selama 35 menit pada suhu 10 0 C hingga tulang menjadi kering. Potongan tulang yang telah mengalami proses pengeringan kemudian digiling dengan menggunakan blender kering agar tulang menjadi halus. Tulang ikan yang telah dihaluskan kemudian diayak menggunakan ayakan Tyler ukuran 100 mesh hingga didapatkan tepung tulang yang homogen. Sumber : Asni (004)
8 5 Lampiran 6. Alur Proses Pembuatan Tepung Tulang Ikan Tulang ikan Pengukusan Selama 30 menit Pembersihan Pencucian Perebusan selama 10 menit (suhu 100 o C) Pemotongan ukuran 5 cm Pelunakan selama 180 menit Pengeringan selama 35 menit (suhu 10 o C) Penepungan Pengayakan menggunakan ayakan tyler 80 Tepung tulang ikan Sumber : *Modifikasi Asni (004)
9 53 Lampiran 7. Tahapan Pembuatan Tepung Tulang Jangilus 1. Limbah tulang jangilus. Pencucian 4. Tulang setelah direbus dan dipresto 3. Tulang setelah dikukus Setelah Penjemuran 6. Penggilingan
10 7. Pengayakan 8. Tepung Tulang Jangilus 54
11 55 Lampiran 8. Alur Proses Pembuat Biskuit Gula halus Susu bubuk Mentega Kuning telur Vanili Pembentukan krim Tepung terigu Baking powder Pembuatan adonan Tepung tulang jangilus (sesuai pelakuan 0%, 5%, 10%, 15%, 0%) Pencetakan Berbentuk bulat Pemanggangan Dengan suhu C Pendinginan Penyajian Sumber : *Modifikasi Haryati (001)
12 56 Lampiran 9. Tahapan Pembuatan Biskuit 1. Bahan yang Digunakan. Pencampuran 3. Adonan Biskuit 3. Pengadukan 5. Penggilingan 6. Pencetakan
13 7. Pemanggangan 8. Biskuit 57
14 58 Lampiran 10. Kenampakan Biskuit dengan Perlakuan Persentase Penambahan Tepung Tulang Jangilus Perlakuan 0% Perlakuan 5% Perlakuan 10% Perlakuan 15% Perlakuan 0%
15 59 Lampiran 11. Hasil Perhitungan Rendemen Tepung Tulang Jangilus Data rendemen tepung tulang Jangilus No Keterangan Rendemen 1 (gr) Rendemen (gr) 1. Berat basah tulang Jangilus Berat kering tulang Jangilus Berat tepung tulang Jangilus Berat (gr) Rata-rata Perhitungan: Rendemen tepung tulang = Bobot tepung tulang ikan Bobot tulang ikan x 100% = 330 x 100% 1000 = 33%
16 60 Lampiran 1. Hasil Pengujian Kadar Air Biskuit Berdasarkan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Data Pengamatan Kadar Air (%) No Perlakuan Penambahan Tepung Tulang Jangilus (%) Kadar Air (%) 1 0 3,16 5, , , ,85 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
17 61 Lampiran 13. Hasil Perhitungan Kemekaran Biskuit Berdasarkan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Perlakuan Diameter (cm) Sebelum dipanggang Setelah dipanggang Ketebalan (cm) Sebelum dipanggang Sesudah dipanggang V0 V1 Kemekaran (%) A,8 3,1 0,3 0,4 1,4 47,6 B,8 3,05 0,3 0,4 1, 45,4 C,8 3 0,3 0,4 0,84 1, 4,86 D,8,95 0,3 0,4 1,18 40,48 E,8,9 0,3 0,4 1,16 38,15 Kemekaran biskuit dapat dihitung berdasarkan rumus Lestari (001) : V 0 = l x t V 1 = l x t V0 =,8 x 0,3 = 0,84 Kemekaran (%) = V1-Vo Vo x 100% V1 V1 A = 3,1 x 0,4 = 1,4 V1 B = 3,05 x 0,4 = 1, V1 C = 3 x 0,4 = 1, V1 D =,95 x 0,4 = 1,18 V1 E =,9 x 0,4 = 1,16 Kemekaran Biskuit o A = 1,4 0,84/ 0,84 = 47,6 o B = 1, 0,84/ 0,84 = 45,4 o C = 1, 0,84/ 0,84 = 4,86 o D = 1,18 0,84/ 0,84 = 40,48 o E = 1,16 0,84/ 0,84 = 38,15
18 6 Lampiran 14. Hasil Organoleptik Uji Hedonik Terhadap Kenampakan, Aroma, Rasa, dan Tekstur No Biskuit Dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Kenampakan Aroma Rasa Tekstur A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E TOTAL Mean 7,1 7,1 7,1 6,4 6,3 7,6 6,6 6,5 4,5 3,9 7, 6,1 6,5 5,4 4,7 7,1 6,7 6,8 6,4 6, Modus Median
19 63 Lampiran 15. Hasil Perhitungan Rank Kenampakan Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus 1. Kenampakan Biskuit Perlakuan Ulangan A B C d e Asli rank asli rank asli rank asli rank asli rank ,5 9 4, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 9 3,5 9 3,5 9 3, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 9 4, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 7 3,5 7 3, , ,5 5,5 5,5 5, ,5 5 1, , , Rj 65 67,5 65, Rj² ,5 490, Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) bk ( k 1) i (5 1) = 5,63 3b( k 1) (5 1)
20 64 Lanjutan : Data pengamatan memiliki angka yang sama, maka dilakukan perhitungan faktor koreksi. Tabel perhitungan faktor koreksi sebagai berikut : Skor Rank T N t³ t³-t N(t³-t) 5 1, , , , , Faktor Koreksi FK FK T 1 bk( k 1) (5 1) = 1-0,565 = 0,435 Lanjutan : Statistik uji yang telah dikoreksi : c FK c 5,6 0,435 1,94
21 65 5,6 H c 1,94 0,015 (5-1) 9,49 Nilai dan H c > dari tabel pada taraf 5%, maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (H 0 ditolak dan H 1 diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut : Ri Rj Z {[α/k(k 1)]}bk (k + 1)/6 <Z((0,05)/5(5-1)) (0.5(5+1)/6) < Z ((0,05)/0 100 < Z (0,005) 10 < (,81) 10 < 8,1 Penentuan Notasi Kenampakan Perlakuan Rata-rata E D A C E 49 D 53 4 a A ,1 a C 65,5 16,5 1,5 0,5 a B 67,5 18,5 14,5,5 a Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5% a
22 66 Lampiran 16. Hasil Perhitungan Rank Aroma Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus. Aroma Biskuit Perlakuan Ulangan A b c d e asli rank asli rank asli rank asli rank asli rank ,5 9 4, ,5 9 4, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 3 1, , ,5 5 1,5 5 1, ,5 7 3, ,5 3 1, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1, ,5 5 3, ,5 7 4, ,5 3 1, ,5 5 1, ,5 7 4, ,5 3 1, ,5 5,5 5, , ,5 3 1,5 Rj 81, ,5 Rj² 664, ,5 Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) bk ( k 1) i (5 1) = 36,61 3b( k 1) 664, ,5 30 (5 1)
23 67 Perhitungan Faktor Koreksi Skor Rank T N t³ t³-t N(t³-t) 3 1, , , , , , , Perhitungan Faktor Koreksi T FK 1 bk( k 1) FK = 1 - (444 / 400) FK = 1-0,185 = 0, Statistik Setelah Dikoreksi c FK Hc² = 36,61 /0,815 = 44,9
24 68 36,61 H c 44,9 0,015 (5-1) 9,49 X² dan Hc > dari X² tabel taraf 5% maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (Ho ditolak dan Hi diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut: Ri Rj Z[a/k(k 1)]bk(k + 1)/6 <Z((0,05)/5(5-1)) (0.5(5+1)/6) < Z ((0,05)/0 100 < Z (0,005) 10 < (,81) 10 < 8,1 Penentuan Notasi Aroma Ratarata E D C B Perlakuan A E 3,5 D 4 9,5 C 7 39,5 30 B 7 39, ,1 b A 81, ,5 9,5 9,5 Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5% a a b b
25 69 Lampiran 17. Hasil Perhitungan Rank Tekstur Biskuit dengan Penambahan TepungTulang Jangilus Perlakuan Ulangan A B c d E asli rank asli Rank asli rank asli rank asli Rank 1 7 1,5 7 1, ,5 9 4, ,5 9 4,5 7,5 7, ,5 5,5 5,5 5, ,5 5 1, ,5 7,5 9 4,5 7, ,5 5 1,5 5 1,5 7 3, ,5 5,5 5,5 5,5 14 5,5 5,5 5,5 5, ,5 5,5 7 4,5 5, Rj 69 60,5 6, Rj² ,5 3906, Perhitungan Statistik Uji Chi-Kuadrat t 1 ( Rj) 3b( k 1) bk( k 1) 0 X²= 3, (5 1) i (5 1)
26 70 Perhitungan Faktor Koreksi skor rank T N t³ t³-t N(t³-t) 5 1, , , , , , , , Perhitungan Faktor Koreksi T FK 1 bk( k 1) FK = 1- (1410/400) FK = 1 0,588 = 0,41 Statistik Setelah Dikoreksi c FK Hc² = 3,19 / 0,41 = 7,73
27 71 3,19 H c 7,73 0,015 (5-1) 9,49 X² dan Hc < dari X² tabel taraf 5% maka pengujian non signifikan atau tidak berbeda nyata (Ho diterima dan Hi ditolak), berarti tidak terdapat perbedaan antar perlakuan
28 7 Lampiran 18. Hasil Perhitungan Rank Rasa Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Perlakuan Ulangan A b c d e Asli Rank asli rank asli rank asli rank asli rank 1 7 1,5 7 1, ,5 9 4, , ,5 7 4,5 5, , , , , ,5 7 1, , ,5 5,5 5, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1, ,5 7 3,5 3 1,5 3 1, , ,5 7 3,5 7 3, ,5 5 3, ,5 5 1, ,5 7 3,5 5 1,5 5 1, ,5 7 4, ,5 7 4,5 3,5 3, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1,5 Rj 76, ,5 40 Rj² 585, , Perhitungan Statistik Uji Chi-Kuadrat t 1 ( Rj) 3b( k 1) bk( k 1) (5 1) X² = 18,5 i1 585, (5 1)
29 73 Perhitungan Faktor Koreksi skor Rank T N t³ t³-t N(t³-t) 3 1, , , , , , , , , , , Perhitungan Faktor Koreksi T FK 1 bk( k 1) FK = 1- (600/400) FK = 1 0,5 = 0,75 Statistik Setelah Dikoreksi c FK Hc² = 18,5 / 0,75 = 4,
30 74 18,50 H c 4,0 0,015 (5-1) 9,49 X² dan Hc > dari X² tabel taraf 5% maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (Ho ditolak dan Hi diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut: Ri Rj Z[a/k(k 1)]bk(k + 1)/6 <Z((0,05)/5(5-1)) (0.5(5+1)/6) < Z ((0,05)/0 100 < Z (0,005) 10 < (,81) 10 < 8,1 Penentuan Notasi Rasa Ratarata E D B Perlakuan C E 40 a D 50,5 10,5 ab B ,5 8,1 ab C 7 3 1,5 1,5 b A 76,5 36,5 6 15,5 4,5 b Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5%
31 Lampiran 19. Hasil Perhitungan Metode Bayes No. K&A A&K K&R R&K K&T T&K A&R R&A A&T T&A R&T T&R 1 0,14 7 0, , 0, , 7 0, , 5 3 0, ,33 9 0,11 3 0, 5 0, ,14 0, 5 0, , , ,11 9 0,11 9 0, ,11 9 0,14 7 0, ,14 9 0, , 3 0,33 5 0, 0, 5 0, ,33 7 0, , ,33 5 0, 8 5 0, 0, 5 3 0,33 0, 5 5 0, 7 0, , 0, ,33 5 0, , 0, , 7 0,14 5 0, 7 0, , , 0, 5 5 0, 5 0, 1 7 0,14 0,11 9 0, ,14 7 0,14 0, , 5 0, 5 5 0, , 5 0, , 5 5 0, 0, 5 0, ,33 3 0, 5 5 0, , 5 0, 16 0, , ,33 5 0, 17 0, 5 0, 5 5 0, , 7 0, , 0,14 7 0, 5 0, ,33 5 0, , , 0, ,14 7 0,14 0 0,14 7 0, ,14 0, , 7 0,14 Total 4,997 5,34 15,479 98,476 70,876 5,085 31,683 69, , , 9,94 Rata-rata,150,617 0,774 4,94 3,544 1,54 1,584 3,470 4,3 0,640 5,46 0,496 xgeo 0,878 1,139 0,97 3,369,160 0,463 0,550 1,817 3,175 0,315 4,67 0,34 Keterangan : K = Kenampakan, A = Aroma, R = Rasa, T = Tekstur 75
32 76 Lampiran 0. Manipulasi Matriks dalam Menentukan Bobot Kriteria Kenampakan, Aroma, Rasa, dan Tekstur. Langkah pertama yaitu menentukan matriks perbandingan biskuit dengan penambahan tepung tulang Jangilus berdasarkan sifat yang diamati dari data kuisioner berdasarkan kriteria kenampakan, aroma, rasa, dan tekstur untuk intensitas produk nugget ikan yang disukai panelis. Pada data tersebut dapat dilihat rentang nilai 1, 3, 5, 7 dan 9 maka data pasangannya menghasilkan nilai 1,00 ; 0,33; 0,0; 0,14; 0,11. Hasil Perhitungan Perbandingan Berpasangan Kriteria Oleh Satu Panelis Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Jumlah Bobot Kriteria Kenampakan 1 0,14 0,14 5 6,8 0,14618 Aroma 7 1 0, ,14 0,30587 Rasa ,511 Tekstur 0, 0, 0,14 1 1,54 0,03585 Jumlah 4,96 1 Langkah kedua, karena perbandingan berpasangan dilakukan oleh 0 panelis maka dilakukan penggabungan data setiap kriteria dengan menggunakan rumus rata-rata geometrik, yaitu : X G = n. Xi Keterangan : X G = Rata-rata Geometrik Π = Permutasi n = Jumlah Panelis X i = Penilaian oleh panelis ke-i Sehingga diperoleh nilai prioritas tiap kriteria dari data hasil rata-rata geometri tiap kriteria.
33 77 Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Jumlah Bobot Kriteria Kenampakan 1 0,878 0,97,161 4,336 0,19131 Aroma 1, ,55 3,175 5,864 0,587 Rasa 3,369 1, ,68 10,453 0,461 Tekstur 0,463 0,315 0,34 1,01 0,08877 Jumlah,665 1 Langkah ketiga, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Bayes. Nilai normalisasi/bobot kriteria yang diperoleh dikalikan dengan nilai median hasil uji organoleptik pada tiap kriteria perlakuan kemudian dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai alternatif. Penetapan Suatu Produk Dengan Metode Bayes Menggunakan Nilai Median Perlakuan Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Nilai Alternatif Nilai Prioritas A ,6047 B ,6047 C ,6047 D ,04 15,5615 E ,04 15,5615 Bobot 0,191 0,59 0,461 0,089 0,34 1 Nilai Alternatif : Perlakuan A : (7 x 0,191) + (7 x 0,59) + (7 x 0,461) + (7 x 0,089) = 7,000 Perlakuan B : (7 x 0,191) + (7 x 0,59) + (7 x 0,461) + (7 x 0,089) = 7,000 Perlakuan C : (7 x 0,191) + (7 x 0,59) + (7 x 0,461) + (7 x 0,089) = 7,000 Perlakuan D : (7 x 0,191) + (3 x 0,59) + (5 x 0,461) + (7 x 0,089) = 5,04 Perlakuan E : (7 x 0,191) + (3 x 0,59) + (5 x 0,461) + (7 x 0,089) = 5,04
34 78 Lampiran 1. Hasil Pengujian Kadar Kalsium Perlakuan Penambahan Tepung Tulang Jangilus 0% dan 10% dalam 3 Gram Biskuit No Perlakuan Penambahan Tepung Tulang Jangilus (%) Kadar Kalsium (%) 1 0 0, ,63 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Untuk menghitung rata-rata kalsium digunakan rumus (Sudradjat 1999) : X = Untuk menghitung jumlah kalsium pertakaran saji digunakan rumus : Jumlah kalsium = Rata-rata kalsium 100 x takaran saji Dengan takaran saji Biskuit = 3 gram = mg Perlakuan 0% = 0,19/100 x 3000 = 5,7 mg Perlakuan 10% = 0,63/100 x 3000 = 18,9 mg
Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi
57 Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi Ikan Nila Disiangi Difilet Direndam dengan air selama 30 menit, dibilas, ditiriskan Dikukus selama 15 menit Daging
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan tepung tulang Jangilus, biskuit dan pengujian organoleptik dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan,
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :
LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Spesifikasi Nilai Kode Contoh A B C D 1. Kenampakan Warna cokelat,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium
III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 1998 ) Pencucian dengan air. Pembersihan dari daging dan
Lampiran. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 99 ) Pencucian dengan air Pembersihan dari daging dan Pengecilan ukuran Perendaman dengan asam asetat % selama jam Pencucian dengan
Lebih terperinciIII.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014
III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses dan Pengolahan Pangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunung Kidul, Yogyakarta; Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan
14 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian Penelitian substitusi tepung suweg terhadap mie kering ditinjau dari daya putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciBAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat
BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Lebih terperinciLampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.
Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian analisis sifat fisik cookies berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pengolahan kue bangke 4.1.1 Pencampuran adonan Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 00gr dan 3 biji telur dicampur sampai terbentuk krim homogen, kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang
III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat Pada penelitian ini alat-alat yang digunakan berupa: gelas kimia, labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600, neraca
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau Proses pembuatan mie basah rasa sayur bayam hijau ini diawali dengan penyediaan bahan baku sampai pada proses pembuatan
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan
Lebih terperinci3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat
3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Oktober 2009. Pembuatan tepung tulang ikan dilaksanakan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Lantai 3,
Lebih terperinciMATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinci111. BAHAN DAN METODE
111. BAHAN DAN METODE 3.1 Tern pat dan Waktu Pcnclilian ini telah dilaksanakan di Laboiatorium Pcngolahan llasil Pertanian dan Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau dan Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar Nama Panelis : Tanggal pengujian : Instruksi : Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian. Berilah
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Tempat pembuatan produk mie basah dan pengujian sifat fisik mie
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan September 2012 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian serta Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN
BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan 1. Penepungan Kacang Tunggak Kacang tunggak yang akan digunakan dalam pembuatan cookies harus terlebih dahulu ditepungkan. Kacang tunggak ditepungkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciTEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani
TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Gorontalo. 3.2 Bahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Nutrisi dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Rendemen tepung tulang ikan yang dihasilkan sebesar 8,85% dari tulang ikan. Tepung tulang ikan patin (Pangasius hypopthalmus) yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratorium. Faktor perlakuan meliputi penambahan pengembang dan pengenyal pada pembuatan kerupuk puli menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat
20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik
Lebih terperinci1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit
Lampiran 1 DIAGRAM ALIR A. Pembuatan Kerupuk Puli 1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit Nasi dicampur bumbu (50 g bawang putih + 40 g garam + 20 g gula + 20 g merica + NaHCO
Lebih terperinciIII BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus
33 III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN Bahan dan alat yang digunakan yaitu untuk proses pembuatan tepung, biskuit dan untuk analisis kimia. Metode penelitian terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013. Pelaksanaan proses pengeringan dilakukan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Kabupaten
Lebih terperinciPENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.2 ; November 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING * RIZKI AMALIA 1, AK QOYUM FINARIFI 1 1 Jurusan Teknologi
Lebih terperinciKue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran
Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan
Lebih terperinciResep Kue. Resep kue nastar
Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan
Lebih terperinciTEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama
TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis
Lebih terperinciPenambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit
Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 2016 (6-13) Penambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit Reni Rahmi Afriani, Nia Kurniawati dan Iis Rostini
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.
26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tepung Tulang Ikan Tuna 4.1.1 Rendemen Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai ekonomis dan efektivitas suatu produk atau bahan. Perhitungan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri (AOAC 925.10-1995) Prinsip dari metode ini adalah berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah
III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun papaya terhadap ph, daya kunyah dan kesukaan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 14
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 Januari 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 Januari 2013. Pembuatan kue bagea dan tepung tulang ikan tuna dilakukan di Laboratorium Pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya
Lebih terperinciOPTIMALISASI ZAT GIZI SERTA UJI ORGANOLEPTIK PADA PRODUK BISKUIT MORINGGA OLEIFERA DENGAN SUBSTITUSI SERBUK DAUN KELOR
OPTIMALISASI ZAT GIZI SERTA UJI ORGANOLEPTIK PADA PRODUK BISKUIT MORINGGA OLEIFERA DENGAN SUBSTITUSI SERBUK DAUN KELOR Dwi Ana A 1) Lisa Lukita 2)., Bayu Arif C 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciFORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)
70 Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)
SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott) SUBSTITUTION OF GREEN BEAN FLOUR (Phaseolus radiathus L) IN MAKING KIMPUL BISCUIT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi dan Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, jurusan Ilmu
Lebih terperinciBROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH
Lampiran 1 BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Bahan Tepung ubi jalar Putih Coklat collata Margarin Gula pasir Telur Coklat bubuk Kacang kenari Jumlah 250 gr 350 gr 380 gr 250 gr 8 butir 55 gr 50 gr Cara Membuat:
Lebih terperinciPengumpulan daun apu-apu
58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis
35 Lampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis Kadar gula pada masing-masing bahan. Tepung jagung = 1-3% Tapioka = - Margarin = - Telur = - Susu skim = - Baking powder = - Garam = - Bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di Laboratorium Daya dan Alat, Mesin Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 BahanPenelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama adalah daging
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Tuna terhadap Karakteristik Hedonik Kue Bagea Khas Gorontalo
Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume, Nomor, September 0 Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Tuna terhadap Karakteristik Hedonik Kue Bagea Khas Gorontalo Didi Indrawan Bunta, Asri Silvana
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November 2015 13 Mei 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan
19 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada November
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biskuit Menurut SNI 2973-2011, biskuit merupakan salah satu produk makanan kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu atau
Lebih terperinciLampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung
Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung 64 65 Lampiran 2. Perhitungan Kadar Lemak secara Teoritis Tabel L2.1. Formulasi Cookies Jagung Proporsi Bubur Buah Labu Kuning Kukus Berat Bahan (g) P1 (0%) P2 (10%)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dengan topik Desain Cetakan Tapioca Based Puffed Snack Panggang Dengan Bahan Dasar Stainless Steel dan Aluminium dilakukan di Laboratorium Teknik
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen murni (Pure Eksperimen) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan tepung cangkang kepiting dan pelet dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak dan Makanan Ruminansia, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
Lebih terperinci