Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012"

Transkripsi

1 45 Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 01 No Bulan Produksi (kg) Nilai (Rp) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember - - Jumlah Rata-rata Sumber : Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (01)

2 46 Lampiran. Hasil Uji Proksimat Tepung Tulang Jangilus No Nama Analisis Jumlah (%) 1 Kadar Air 9,31 Kadar Abu 61,16 3 Kalsium 18,56 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

3 47 Lampiran 3. Kuisioner Uji Organoleptik (Hedonik) (Justicia 01) Produk yang Diuji : Biskuit dengan penambahan tepung tulang Jangilus Nama Panelis : Tanggal Uji : Cara pengujian, perhatikan contoh yang terdapat di depan saudara, amati dan beri penilaian terhadap : 1. Kenampakan : Penilaian kenampakan biskuit meliputi warna dan kenampakan permukaan biskuit. Aroma : Penilaian dilakukan dengan cara mencium biskuit. 3. Rasa : Penilaian enak tidaknya biskuit dengan cara dicicip. 4. Tekstur : Penilaian tekstur dilakukan dengan cara menggigit dan memotong biskuit kemudian amati kerenyahan. Berdasarkan kesukaan saudara akan biskuit tersebut berikanlah salah satu angka dalam skala numerik yang sesuai dengan skala hedonik : Skala Hedonik Sangat suka Suka Netral / biasa Tidak suka Sangat tidak suka Skala Numerik

4 48 Lanjutan Lampiran 3. Kode sampel Kenampakan Aroma Tekstur Rasa Tanda Tangan (Nama Panelis)

5 49 Lampiran 4. Kuisioner Penentuan Produk (Bayes) (Justicia 01) Produk yang Diuji : Biskuit Nama Panelis : Tanggal Uji : Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan yang diajukan. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut saudara benar 3. Berilah nilai apbila jawaban saudara : (1) Kedua elemen sama penting (3) Elemen satu sedikit lebih penting dibanding dengan elemen yang lainnya (5) Elemen yang lebih penting dibanding dengan elemen lainnya (7) Satu elemen jelas lebih penting dibanding dengan elemen lainnya (9) Satu elemen sangat penting dibanding dengan elemen lainnya Contoh: Menurut saudara, mana yang lebih penting dalam memilih produk biskuit dengan penambahan tepung tulang jangilus Apabila saudara menjawab Kenampakan lebih penting dibandingkan Aroma, maka yang akan saudara beri tanda adalah sebagai berikut: Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Aroma Apabila saudara menjawab Aroma sedikit lebih penting dibandingkan Kenampakan, maka yang akan saudara beri tanda adalah sebagai berikut: Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Aroma

6 50 Lanjutan Lampiran 4. Pertanyaan : Menurut saudara mana yang lebih penting dalam memilih produk biskuit dengan penambahan tepung tulang Jangilus 1. Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Aroma. Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Rasa 3. Kenampakan (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tekstur 4. Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Rasa 5. Aroma (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tekstur 6. Rasa (9) (7) (5) (3) (1) (3) (5) (7) (9) Tekstur Tanda Tangan (Nama Panelis)

7 51 Lampiran 5. Operational Procedur (OP) Pembuatan Tepung Tulang Ikan No Proses Tujuan Keterangan 1. Pemisahan Agar tulang ikan Tulang yang digunakan terdiri Tulang terpisah dari bagian dari bagian tulang punggung kepala, sirip dan ekor.. Pengukusan Agar tulang mudah dibersihkan dari sisa daging yang masih menempel pada tulang 3. Perebusan dan Pemotongan Tulang 4. Pelunakan Tulang (Presto) Agar tulang menjadi agak lunak dan ukuran tulang menjadi kecil dan seragam. Agar tulang ikan benarbenar lunak sehingga tulang mudah untuk dihancurkan dalam proses selanjutnya. 5. Pengeringan Menghilangkan kadar air yang terdapat dalam tulang ikan, agar tulang ikan menjadi kering dan mudah dalam proses penggilingan. 6. Penepungan Agar tulang ikan memiliki tekstur yang halus. 7. Pengayakan Untuk mendapatkan tepung tulang hingga tulang ekor Tulang ikan dikukus selama 10 menit. Pemisahan sisa daging yang masih menempel menggunakan bantuan garpu makan, hingga tulang benarbenar bersih. Tulang direbus dengan air yang mendidih selama 10 menit pada suhu C. setelah tulang di rebus lalu tulang ditiriskan dan dipotong dengan ukuran 5 cm. Potongan tulang dimasukan ke dalam presto kemudian dimasak menggunakan api besar hingga presto berbunyi, setelah itu api dikecilkan kemudian di masak dalam presto selama 10 menit. Setelah itu tulang ditiriskan untuk membuang sisa air. Potongan tulang dikeringkan menggunakan oven selama 35 menit pada suhu 10 0 C hingga tulang menjadi kering. Potongan tulang yang telah mengalami proses pengeringan kemudian digiling dengan menggunakan blender kering agar tulang menjadi halus. Tulang ikan yang telah dihaluskan kemudian diayak menggunakan ayakan Tyler ukuran 100 mesh hingga didapatkan tepung tulang yang homogen. Sumber : Asni (004)

8 5 Lampiran 6. Alur Proses Pembuatan Tepung Tulang Ikan Tulang ikan Pengukusan Selama 30 menit Pembersihan Pencucian Perebusan selama 10 menit (suhu 100 o C) Pemotongan ukuran 5 cm Pelunakan selama 180 menit Pengeringan selama 35 menit (suhu 10 o C) Penepungan Pengayakan menggunakan ayakan tyler 80 Tepung tulang ikan Sumber : *Modifikasi Asni (004)

9 53 Lampiran 7. Tahapan Pembuatan Tepung Tulang Jangilus 1. Limbah tulang jangilus. Pencucian 4. Tulang setelah direbus dan dipresto 3. Tulang setelah dikukus Setelah Penjemuran 6. Penggilingan

10 7. Pengayakan 8. Tepung Tulang Jangilus 54

11 55 Lampiran 8. Alur Proses Pembuat Biskuit Gula halus Susu bubuk Mentega Kuning telur Vanili Pembentukan krim Tepung terigu Baking powder Pembuatan adonan Tepung tulang jangilus (sesuai pelakuan 0%, 5%, 10%, 15%, 0%) Pencetakan Berbentuk bulat Pemanggangan Dengan suhu C Pendinginan Penyajian Sumber : *Modifikasi Haryati (001)

12 56 Lampiran 9. Tahapan Pembuatan Biskuit 1. Bahan yang Digunakan. Pencampuran 3. Adonan Biskuit 3. Pengadukan 5. Penggilingan 6. Pencetakan

13 7. Pemanggangan 8. Biskuit 57

14 58 Lampiran 10. Kenampakan Biskuit dengan Perlakuan Persentase Penambahan Tepung Tulang Jangilus Perlakuan 0% Perlakuan 5% Perlakuan 10% Perlakuan 15% Perlakuan 0%

15 59 Lampiran 11. Hasil Perhitungan Rendemen Tepung Tulang Jangilus Data rendemen tepung tulang Jangilus No Keterangan Rendemen 1 (gr) Rendemen (gr) 1. Berat basah tulang Jangilus Berat kering tulang Jangilus Berat tepung tulang Jangilus Berat (gr) Rata-rata Perhitungan: Rendemen tepung tulang = Bobot tepung tulang ikan Bobot tulang ikan x 100% = 330 x 100% 1000 = 33%

16 60 Lampiran 1. Hasil Pengujian Kadar Air Biskuit Berdasarkan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Data Pengamatan Kadar Air (%) No Perlakuan Penambahan Tepung Tulang Jangilus (%) Kadar Air (%) 1 0 3,16 5, , , ,85 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

17 61 Lampiran 13. Hasil Perhitungan Kemekaran Biskuit Berdasarkan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Perlakuan Diameter (cm) Sebelum dipanggang Setelah dipanggang Ketebalan (cm) Sebelum dipanggang Sesudah dipanggang V0 V1 Kemekaran (%) A,8 3,1 0,3 0,4 1,4 47,6 B,8 3,05 0,3 0,4 1, 45,4 C,8 3 0,3 0,4 0,84 1, 4,86 D,8,95 0,3 0,4 1,18 40,48 E,8,9 0,3 0,4 1,16 38,15 Kemekaran biskuit dapat dihitung berdasarkan rumus Lestari (001) : V 0 = l x t V 1 = l x t V0 =,8 x 0,3 = 0,84 Kemekaran (%) = V1-Vo Vo x 100% V1 V1 A = 3,1 x 0,4 = 1,4 V1 B = 3,05 x 0,4 = 1, V1 C = 3 x 0,4 = 1, V1 D =,95 x 0,4 = 1,18 V1 E =,9 x 0,4 = 1,16 Kemekaran Biskuit o A = 1,4 0,84/ 0,84 = 47,6 o B = 1, 0,84/ 0,84 = 45,4 o C = 1, 0,84/ 0,84 = 4,86 o D = 1,18 0,84/ 0,84 = 40,48 o E = 1,16 0,84/ 0,84 = 38,15

18 6 Lampiran 14. Hasil Organoleptik Uji Hedonik Terhadap Kenampakan, Aroma, Rasa, dan Tekstur No Biskuit Dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Kenampakan Aroma Rasa Tekstur A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E TOTAL Mean 7,1 7,1 7,1 6,4 6,3 7,6 6,6 6,5 4,5 3,9 7, 6,1 6,5 5,4 4,7 7,1 6,7 6,8 6,4 6, Modus Median

19 63 Lampiran 15. Hasil Perhitungan Rank Kenampakan Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus 1. Kenampakan Biskuit Perlakuan Ulangan A B C d e Asli rank asli rank asli rank asli rank asli rank ,5 9 4, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 9 3,5 9 3,5 9 3, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 9 4, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 7 3,5 7 3, , ,5 5,5 5,5 5, ,5 5 1, , , Rj 65 67,5 65, Rj² ,5 490, Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) bk ( k 1) i (5 1) = 5,63 3b( k 1) (5 1)

20 64 Lanjutan : Data pengamatan memiliki angka yang sama, maka dilakukan perhitungan faktor koreksi. Tabel perhitungan faktor koreksi sebagai berikut : Skor Rank T N t³ t³-t N(t³-t) 5 1, , , , , Faktor Koreksi FK FK T 1 bk( k 1) (5 1) = 1-0,565 = 0,435 Lanjutan : Statistik uji yang telah dikoreksi : c FK c 5,6 0,435 1,94

21 65 5,6 H c 1,94 0,015 (5-1) 9,49 Nilai dan H c > dari tabel pada taraf 5%, maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (H 0 ditolak dan H 1 diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut : Ri Rj Z {[α/k(k 1)]}bk (k + 1)/6 <Z((0,05)/5(5-1)) (0.5(5+1)/6) < Z ((0,05)/0 100 < Z (0,005) 10 < (,81) 10 < 8,1 Penentuan Notasi Kenampakan Perlakuan Rata-rata E D A C E 49 D 53 4 a A ,1 a C 65,5 16,5 1,5 0,5 a B 67,5 18,5 14,5,5 a Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5% a

22 66 Lampiran 16. Hasil Perhitungan Rank Aroma Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus. Aroma Biskuit Perlakuan Ulangan A b c d e asli rank asli rank asli rank asli rank asli rank ,5 9 4, ,5 9 4, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1, ,5 7 3,5 7 3,5 7 3, ,5 3 1, , ,5 5 1,5 5 1, ,5 7 3, ,5 3 1, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1, ,5 5 3, ,5 7 4, ,5 3 1, ,5 5 1, ,5 7 4, ,5 3 1, ,5 5,5 5, , ,5 3 1,5 Rj 81, ,5 Rj² 664, ,5 Perhitungan Statistik Uji Chi Kuadrat : t 1 ( Rj ) bk ( k 1) i (5 1) = 36,61 3b( k 1) 664, ,5 30 (5 1)

23 67 Perhitungan Faktor Koreksi Skor Rank T N t³ t³-t N(t³-t) 3 1, , , , , , , Perhitungan Faktor Koreksi T FK 1 bk( k 1) FK = 1 - (444 / 400) FK = 1-0,185 = 0, Statistik Setelah Dikoreksi c FK Hc² = 36,61 /0,815 = 44,9

24 68 36,61 H c 44,9 0,015 (5-1) 9,49 X² dan Hc > dari X² tabel taraf 5% maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (Ho ditolak dan Hi diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut: Ri Rj Z[a/k(k 1)]bk(k + 1)/6 <Z((0,05)/5(5-1)) (0.5(5+1)/6) < Z ((0,05)/0 100 < Z (0,005) 10 < (,81) 10 < 8,1 Penentuan Notasi Aroma Ratarata E D C B Perlakuan A E 3,5 D 4 9,5 C 7 39,5 30 B 7 39, ,1 b A 81, ,5 9,5 9,5 Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5% a a b b

25 69 Lampiran 17. Hasil Perhitungan Rank Tekstur Biskuit dengan Penambahan TepungTulang Jangilus Perlakuan Ulangan A B c d E asli rank asli Rank asli rank asli rank asli Rank 1 7 1,5 7 1, ,5 9 4, ,5 9 4,5 7,5 7, ,5 5,5 5,5 5, ,5 5 1, ,5 7,5 9 4,5 7, ,5 5 1,5 5 1,5 7 3, ,5 5,5 5,5 5,5 14 5,5 5,5 5,5 5, ,5 5,5 7 4,5 5, Rj 69 60,5 6, Rj² ,5 3906, Perhitungan Statistik Uji Chi-Kuadrat t 1 ( Rj) 3b( k 1) bk( k 1) 0 X²= 3, (5 1) i (5 1)

26 70 Perhitungan Faktor Koreksi skor rank T N t³ t³-t N(t³-t) 5 1, , , , , , , , Perhitungan Faktor Koreksi T FK 1 bk( k 1) FK = 1- (1410/400) FK = 1 0,588 = 0,41 Statistik Setelah Dikoreksi c FK Hc² = 3,19 / 0,41 = 7,73

27 71 3,19 H c 7,73 0,015 (5-1) 9,49 X² dan Hc < dari X² tabel taraf 5% maka pengujian non signifikan atau tidak berbeda nyata (Ho diterima dan Hi ditolak), berarti tidak terdapat perbedaan antar perlakuan

28 7 Lampiran 18. Hasil Perhitungan Rank Rasa Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Jangilus Perlakuan Ulangan A b c d e Asli Rank asli rank asli rank asli rank asli rank 1 7 1,5 7 1, ,5 9 4, , ,5 7 4,5 5, , , , , ,5 7 1, , ,5 5,5 5, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1, ,5 7 3,5 3 1,5 3 1, , ,5 7 3,5 7 3, ,5 5 3, ,5 5 1, ,5 7 3,5 5 1,5 5 1, ,5 7 4, ,5 7 4,5 3,5 3, ,5 5 3,5 3 1,5 3 1,5 Rj 76, ,5 40 Rj² 585, , Perhitungan Statistik Uji Chi-Kuadrat t 1 ( Rj) 3b( k 1) bk( k 1) (5 1) X² = 18,5 i1 585, (5 1)

29 73 Perhitungan Faktor Koreksi skor Rank T N t³ t³-t N(t³-t) 3 1, , , , , , , , , , , Perhitungan Faktor Koreksi T FK 1 bk( k 1) FK = 1- (600/400) FK = 1 0,5 = 0,75 Statistik Setelah Dikoreksi c FK Hc² = 18,5 / 0,75 = 4,

30 74 18,50 H c 4,0 0,015 (5-1) 9,49 X² dan Hc > dari X² tabel taraf 5% maka pengujian signifikan atau berbeda nyata (Ho ditolak dan Hi diterima). Terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan Uji Perbandingan Berganda (Multiple Comparison), sebagai berikut: Ri Rj Z[a/k(k 1)]bk(k + 1)/6 <Z((0,05)/5(5-1)) (0.5(5+1)/6) < Z ((0,05)/0 100 < Z (0,005) 10 < (,81) 10 < 8,1 Penentuan Notasi Rasa Ratarata E D B Perlakuan C E 40 a D 50,5 10,5 ab B ,5 8,1 ab C 7 3 1,5 1,5 b A 76,5 36,5 6 15,5 4,5 b Keterangan : Perlakuan yang memiliki taraf nyata dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji perbandingan taraf 5%

31 Lampiran 19. Hasil Perhitungan Metode Bayes No. K&A A&K K&R R&K K&T T&K A&R R&A A&T T&A R&T T&R 1 0,14 7 0, , 0, , 7 0, , 5 3 0, ,33 9 0,11 3 0, 5 0, ,14 0, 5 0, , , ,11 9 0,11 9 0, ,11 9 0,14 7 0, ,14 9 0, , 3 0,33 5 0, 0, 5 0, ,33 7 0, , ,33 5 0, 8 5 0, 0, 5 3 0,33 0, 5 5 0, 7 0, , 0, ,33 5 0, , 0, , 7 0,14 5 0, 7 0, , , 0, 5 5 0, 5 0, 1 7 0,14 0,11 9 0, ,14 7 0,14 0, , 5 0, 5 5 0, , 5 0, , 5 5 0, 0, 5 0, ,33 3 0, 5 5 0, , 5 0, 16 0, , ,33 5 0, 17 0, 5 0, 5 5 0, , 7 0, , 0,14 7 0, 5 0, ,33 5 0, , , 0, ,14 7 0,14 0 0,14 7 0, ,14 0, , 7 0,14 Total 4,997 5,34 15,479 98,476 70,876 5,085 31,683 69, , , 9,94 Rata-rata,150,617 0,774 4,94 3,544 1,54 1,584 3,470 4,3 0,640 5,46 0,496 xgeo 0,878 1,139 0,97 3,369,160 0,463 0,550 1,817 3,175 0,315 4,67 0,34 Keterangan : K = Kenampakan, A = Aroma, R = Rasa, T = Tekstur 75

32 76 Lampiran 0. Manipulasi Matriks dalam Menentukan Bobot Kriteria Kenampakan, Aroma, Rasa, dan Tekstur. Langkah pertama yaitu menentukan matriks perbandingan biskuit dengan penambahan tepung tulang Jangilus berdasarkan sifat yang diamati dari data kuisioner berdasarkan kriteria kenampakan, aroma, rasa, dan tekstur untuk intensitas produk nugget ikan yang disukai panelis. Pada data tersebut dapat dilihat rentang nilai 1, 3, 5, 7 dan 9 maka data pasangannya menghasilkan nilai 1,00 ; 0,33; 0,0; 0,14; 0,11. Hasil Perhitungan Perbandingan Berpasangan Kriteria Oleh Satu Panelis Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Jumlah Bobot Kriteria Kenampakan 1 0,14 0,14 5 6,8 0,14618 Aroma 7 1 0, ,14 0,30587 Rasa ,511 Tekstur 0, 0, 0,14 1 1,54 0,03585 Jumlah 4,96 1 Langkah kedua, karena perbandingan berpasangan dilakukan oleh 0 panelis maka dilakukan penggabungan data setiap kriteria dengan menggunakan rumus rata-rata geometrik, yaitu : X G = n. Xi Keterangan : X G = Rata-rata Geometrik Π = Permutasi n = Jumlah Panelis X i = Penilaian oleh panelis ke-i Sehingga diperoleh nilai prioritas tiap kriteria dari data hasil rata-rata geometri tiap kriteria.

33 77 Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Jumlah Bobot Kriteria Kenampakan 1 0,878 0,97,161 4,336 0,19131 Aroma 1, ,55 3,175 5,864 0,587 Rasa 3,369 1, ,68 10,453 0,461 Tekstur 0,463 0,315 0,34 1,01 0,08877 Jumlah,665 1 Langkah ketiga, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Bayes. Nilai normalisasi/bobot kriteria yang diperoleh dikalikan dengan nilai median hasil uji organoleptik pada tiap kriteria perlakuan kemudian dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai alternatif. Penetapan Suatu Produk Dengan Metode Bayes Menggunakan Nilai Median Perlakuan Kriteria Kenampakan Aroma Rasa Tekstur Nilai Alternatif Nilai Prioritas A ,6047 B ,6047 C ,6047 D ,04 15,5615 E ,04 15,5615 Bobot 0,191 0,59 0,461 0,089 0,34 1 Nilai Alternatif : Perlakuan A : (7 x 0,191) + (7 x 0,59) + (7 x 0,461) + (7 x 0,089) = 7,000 Perlakuan B : (7 x 0,191) + (7 x 0,59) + (7 x 0,461) + (7 x 0,089) = 7,000 Perlakuan C : (7 x 0,191) + (7 x 0,59) + (7 x 0,461) + (7 x 0,089) = 7,000 Perlakuan D : (7 x 0,191) + (3 x 0,59) + (5 x 0,461) + (7 x 0,089) = 5,04 Perlakuan E : (7 x 0,191) + (3 x 0,59) + (5 x 0,461) + (7 x 0,089) = 5,04

34 78 Lampiran 1. Hasil Pengujian Kadar Kalsium Perlakuan Penambahan Tepung Tulang Jangilus 0% dan 10% dalam 3 Gram Biskuit No Perlakuan Penambahan Tepung Tulang Jangilus (%) Kadar Kalsium (%) 1 0 0, ,63 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Untuk menghitung rata-rata kalsium digunakan rumus (Sudradjat 1999) : X = Untuk menghitung jumlah kalsium pertakaran saji digunakan rumus : Jumlah kalsium = Rata-rata kalsium 100 x takaran saji Dengan takaran saji Biskuit = 3 gram = mg Perlakuan 0% = 0,19/100 x 3000 = 5,7 mg Perlakuan 10% = 0,63/100 x 3000 = 18,9 mg

Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi

Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi 57 Lampiran 1. Skema Pembuatan Tepung Ikan Nila menurut Dwiyitno (1995), yang dimodifikasi Ikan Nila Disiangi Difilet Direndam dengan air selama 30 menit, dibilas, ditiriskan Dikukus selama 15 menit Daging

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan tepung tulang Jangilus, biskuit dan pengujian organoleptik dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Spesifikasi Nilai Kode Contoh A B C D 1. Kenampakan Warna cokelat,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di 16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 1998 ) Pencucian dengan air. Pembersihan dari daging dan

Lampiran 1. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 1998 ) Pencucian dengan air. Pembersihan dari daging dan Lampiran. Bagan Alur Pembuatan Gelatin Kulit Ikan (Modifikasi Pelu et al, 99 ) Pencucian dengan air Pembersihan dari daging dan Pengecilan ukuran Perendaman dengan asam asetat % selama jam Pencucian dengan

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside) III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses dan Pengolahan Pangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunung Kidul, Yogyakarta; Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan 14 BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian Penelitian substitusi tepung suweg terhadap mie kering ditinjau dari daya putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel. Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian analisis sifat fisik cookies berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada

Lebih terperinci

METODE. Bahan dan Alat

METODE. Bahan dan Alat 22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pengolahan kue bangke 4.1.1 Pencampuran adonan Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 00gr dan 3 biji telur dicampur sampai terbentuk krim homogen, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo dan analisis proksimat dilakukan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat Pada penelitian ini alat-alat yang digunakan berupa: gelas kimia, labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600, neraca

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah industri kuliner atau makanan. Salah satu makanan yang sedang digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau Proses pembuatan mie basah rasa sayur bayam hijau ini diawali dengan penyediaan bahan baku sampai pada proses pembuatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Oktober 2009. Pembuatan tepung tulang ikan dilaksanakan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan, Lantai 3,

Lebih terperinci

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan

Lebih terperinci

METODE. Materi. Rancangan

METODE. Materi. Rancangan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

111. BAHAN DAN METODE

111. BAHAN DAN METODE 111. BAHAN DAN METODE 3.1 Tern pat dan Waktu Pcnclilian ini telah dilaksanakan di Laboiatorium Pcngolahan llasil Pertanian dan Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau dan Laboratorium

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar

Lampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar Nama Panelis : Tanggal pengujian : Instruksi : Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian. Berilah

Lebih terperinci

METODE. Waktu dan Tempat

METODE. Waktu dan Tempat 14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Tempat pembuatan produk mie basah dan pengujian sifat fisik mie

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan September 2012 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian serta Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan 1. Penepungan Kacang Tunggak Kacang tunggak yang akan digunakan dalam pembuatan cookies harus terlebih dahulu ditepungkan. Kacang tunggak ditepungkan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan 24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Gorontalo. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016. 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan dan Laboratorium Nutrisi dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dan

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tepung Tulang Ikan Rendemen tepung tulang ikan yang dihasilkan sebesar 8,85% dari tulang ikan. Tepung tulang ikan patin (Pangasius hypopthalmus) yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratorium. Faktor perlakuan meliputi penambahan pengembang dan pengenyal pada pembuatan kerupuk puli menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat 20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit

1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit Lampiran 1 DIAGRAM ALIR A. Pembuatan Kerupuk Puli 1 kg beras dicuci 3 kali dimasak dengan 2 liter air selama 25 menit Nasi dicampur bumbu (50 g bawang putih + 40 g garam + 20 g gula + 20 g merica + NaHCO

Lebih terperinci

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus 33 III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN Bahan dan alat yang digunakan yaitu untuk proses pembuatan tepung, biskuit dan untuk analisis kimia. Metode penelitian terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013. Pelaksanaan proses pengeringan dilakukan di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.2 ; November 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING * RIZKI AMALIA 1, AK QOYUM FINARIFI 1 1 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

Penambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit

Penambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 2016 (6-13) Penambahan Konsentrat Protein Ikan Nila Terhadap Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Biskuit Reni Rahmi Afriani, Nia Kurniawati dan Iis Rostini

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. 26 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013. Sampel daun nenas diperoleh dari PT. Great Giant Pineapple,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tepung Tulang Ikan Tuna 4.1.1 Rendemen Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai ekonomis dan efektivitas suatu produk atau bahan. Perhitungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri (AOAC 925.10-1995) Prinsip dari metode ini adalah berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun BAB III MATERI DAN METODE Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun papaya terhadap ph, daya kunyah dan kesukaan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 14

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 Januari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 Januari 2013. Pembuatan kue bagea dan tepung tulang ikan tuna dilakukan di Laboratorium Pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya

Lebih terperinci

OPTIMALISASI ZAT GIZI SERTA UJI ORGANOLEPTIK PADA PRODUK BISKUIT MORINGGA OLEIFERA DENGAN SUBSTITUSI SERBUK DAUN KELOR

OPTIMALISASI ZAT GIZI SERTA UJI ORGANOLEPTIK PADA PRODUK BISKUIT MORINGGA OLEIFERA DENGAN SUBSTITUSI SERBUK DAUN KELOR OPTIMALISASI ZAT GIZI SERTA UJI ORGANOLEPTIK PADA PRODUK BISKUIT MORINGGA OLEIFERA DENGAN SUBSTITUSI SERBUK DAUN KELOR Dwi Ana A 1) Lisa Lukita 2)., Bayu Arif C 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 70 Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan

Lebih terperinci

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott) SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott) SUBSTITUTION OF GREEN BEAN FLOUR (Phaseolus radiathus L) IN MAKING KIMPUL BISCUIT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi dan Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Lampiran 1 BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH Bahan Tepung ubi jalar Putih Coklat collata Margarin Gula pasir Telur Coklat bubuk Kacang kenari Jumlah 250 gr 350 gr 380 gr 250 gr 8 butir 55 gr 50 gr Cara Membuat:

Lebih terperinci

Pengumpulan daun apu-apu

Pengumpulan daun apu-apu 58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis

Lampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis 35 Lampiran 1. Perhitungan Kadar Gula Total secara Teoritis Kadar gula pada masing-masing bahan. Tepung jagung = 1-3% Tapioka = - Margarin = - Telur = - Susu skim = - Baking powder = - Garam = - Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di Laboratorium Daya dan Alat, Mesin Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 BahanPenelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama adalah daging

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Tuna terhadap Karakteristik Hedonik Kue Bagea Khas Gorontalo

Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Tuna terhadap Karakteristik Hedonik Kue Bagea Khas Gorontalo Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume, Nomor, September 0 Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Tuna terhadap Karakteristik Hedonik Kue Bagea Khas Gorontalo Didi Indrawan Bunta, Asri Silvana

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November Mei 2016 16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 30 November 2015 13 Mei 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan 19 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada November

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biskuit Menurut SNI 2973-2011, biskuit merupakan salah satu produk makanan kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu atau

Lebih terperinci

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung 64 65 Lampiran 2. Perhitungan Kadar Lemak secara Teoritis Tabel L2.1. Formulasi Cookies Jagung Proporsi Bubur Buah Labu Kuning Kukus Berat Bahan (g) P1 (0%) P2 (10%)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dengan topik Desain Cetakan Tapioca Based Puffed Snack Panggang Dengan Bahan Dasar Stainless Steel dan Aluminium dilakukan di Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen murni (Pure Eksperimen) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan tepung cangkang kepiting dan pelet dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak dan Makanan Ruminansia, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci