BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. perdagangan lebih tepatnya sebagai distributor triplek/plywood dan pipa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. perdagangan lebih tepatnya sebagai distributor triplek/plywood dan pipa"

Transkripsi

1 57 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Sejarah Pendirian Perusahaan CV.Aria Duta Panel adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan lebih tepatnya sebagai distributor triplek/plywood dan pipa (wavin). Bisnis ini mulai didirikan oleh Bapak Endrianto Susantono pada tahun Pada awalnya usaha perdagangan yang dilakukan hanya dalam skala kecil, namun karena banyaknya permintaan pasar akan triplek/plywood akhirnya diperbesarlah usaha dagang ini menjadi distributor dalam skala besar yang kemudian menjadi awal mula berdirinya CV. Aria Duta Panel. CV. Aria Duta Panel merupakan perusahaan berbadan hukum yang berkedudukan di Surabaya. Pada tahun pertama CV. Aria Duta Panel mengutamakan triplek/plywood saja sebagai barang dagangnya, namun dengan berkembangnya usaha konstruksi di Jawa Timur membuat CV. Aria Duta Panel melebarkan sayapnya dengan menambah pipa (wavin) kedalam daftar stok penjualannya. Adapun lokasi dari perusahaan ini berada di Jln. Tandes Lor 17, Surabaya. Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada beberapa hal, antara lain : a. Gudang Barang Gudang barang merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan distributor, untuk itulah dalam menentukan lokasi harus benar-benar

2 58 diperhatikan dan seberapa besar gudang yang dibutuhkan untuk kelancaran proses penyimpanan. b. Tenaga Kerja Tenaga kerja dan gudang barang mempunyai keterkaitan dalam berjalannya kegiatan perusahaan. Yang dimaksud kan disini adalah dengan lokasi gudang yang strategis tentu saja akan banyak tersedia tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam proses rekrutmen tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. c. Transportasi Dengan letaknya yang berada ditepi jalan raya akan mempermudah akses transportasi tenaga kerja maupun kendaraan pengangkutan barang dalam kesehariannya. d. Faktor Faktor lainnya Untuk faktor-faktor penting lainnya seperti listrik, kebutuhan air, telekomunikasi sangat mudah diakses sehingga perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya Tujuan Perusahaan a. Tujuan Jangka Pendek Yang dimaksud dengan tujuan jangka pendek adalah tujuan yang ingin dicapai lebih dahulu dalam waktu yang relative singkat atau tujuan yang harus didahulukan sebelum mencapai tujuan jangka panjang.

3 59 Adapun tujuan jangka pendek yang akan dicapai oleh perusahaan antara lain: 1. Meningkatkan Volume Pengiriman Tingginya volume pengiriman bagi perusahaan merupakan suatu citacita yang ingin dicapai atau terealisasikan secara nyata. Dengan meningkatkan pengiriman maka penjualan semakin mengingkat dibanding tahun sebelumnya. 2. Menjaga Kontinuitas Perusahaan Jika volume pengiriman dapat ditingkatkan, maka kelangsungan hidup perusahaan dapat dijamin stabil. Tujuan ini harus tetap dipertahankan karena perusahaan yang berjalan selalu menghadapi berbagai rintangan. Oleh sebab itu, perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan kebijaksanaannya. 3. Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan. Meningkatkan disiplin kerja karyawan, merupakan suatu peningkatan aktivitas usaha sewaktu melakukan kerja di dalam pencapaian tingkat pengiriman, sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi permintaan para konsumen. b. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka perusahaan merupakan kelanjutan dari tujuan jangka pendek.

4 60 Adapun yang menjadi tujuan jangka panjang perusahaan adalah : 1. Meningkatkan Reputasi Perusahaan Faktor ini merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Ini karena perusahaan yang mempunyai reputasi baik akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen untuk selalu memilih CV. Aria Duta Panel sebagai distributor mereka dibandingkan distributor distributor yang lain. Selain itu akan ada konsumen baru yang berdatangan karena mereka memilih distributor dengan reputasi bagus untuk diajak berkerjasama. Reputasi ini harus selalu dijaga oleh perusahaan dengan melakukan pelayanan yang prima kepada konsumen. 2. Berusaha Mencapai Maksimum Profit Suatu perusahaan yang bergerak dibidang dunia usaha semaksimal mungkin untuk mengejar profit ini berdasar dalam jangka panjang karena maksimum profit dapat terealisir jika perusahaan telah dapat mencapai tujuan jangka pendek. 3. Menjaga Stabilitas Kelangsungan Perusahaan Setiap perusahaan pasti mengharapkan usaha yang dilakukan dapat berjalan secara lancar dalam waktu yang panjang dan menghindari yang namanya gulung tikar. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk selalu menjaga stabilitas kelangsungan perusahaan baik itu dari segi keuangan, stok barang, pelayanan pada konsumen, kesejahteraan karyawan. Karena semua aspek itu berpengaruh pada kelangsungan jalannya kegiatan perusahaan.

5 Struktur Organisasi Bentuk struktur organisasi pada CV. Aria Duta Panel Surabaya adalah garis (line Organisasi) yang berarti semua kebijaksanaan perusahaan ditentukan oleh pimpinan. Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Aria Duta Panel Direktur Kepala Bagian Administrasi Pemasaran Gudang Kasir Staf Akuntansi Pengendali Kualitas Pengiriman Admin Staf Gudang Sumber : CV. Aria Duta Panel Berdasarkan gambar struktur organisasi di atas, masing-masing bagian dari struktur organisasi yang dimiliki oleh CV. Aria Duta Panel memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda, yaitu:

6 62 1. Direktur a. Mengawasi dan mengontrol jalannya aktivitas perusahaan b. Merumuskan dan menetapkan perencanaan kegiatan yang akan diambil pada waktu yang akan datang c. Bertanggung jawab penuh atas aktivitas perusahaan 2. Kepala Bagian a. Melakukan pengoordinasian, pengarahan, pengawasan atas kinerja karyawan b. Bertanggung jawab atas kinerja karyawan yang berada dibawahnya c. Membuat monthy report ataul aporan bulanan atas perkembangan dan kinerja perusahaan, yang kemudian dilaporkan kepada direktur 3. Kasir a. Mencatat dan menerima uang atas penjualan barang dari konsumen b. Mencatat dan mengeluarkan uang atas pembayaran pembelian stok dari suplier c. Mencatat dan mengontrol hutang piutang perusahaan 4. Staf Akuntansi a. Membuat laporan keuangan bulanan perusahaan b. Mencatat semua kegiatan keuangan yang telah dicatat secara sederhana oleh kasir ke dalam sebuah pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi

7 63 5. Admin a. Mengorder atau membuat PO untuk stok barang gudang kepada supplier b. Bertanggung jawab atas barang yang dioder c. Melakukan pencatatan barang masuk ke dalam program stok d. Memantau stok dan membuat perencanaan akan batas minimal kapan barang harus diorder 6. Pemasaran a. Melakukan pemasaran produk perusahaan kepada konsumen, baik itu secara langsung, iklan, maupun promosi b. Menjual produk perusahaan sesuai program dan target yang direncanakan 7. Pengendali Kualitas a. Bertanggung jawab atas kualitas barang stok yang diterima dan dipasarkan kepada konsumen b. Melakukan pengecekan barang dari segi kualitas dan kuantitas terhadap barang yang datang dari pabrik 8. Staf Gudang a. Mencatat semua keluar masuk barang stok dari gudang b. Bertanggung jawab atas stok barang di gudang c. Melakukan koordinasi dengan bagian purchasing untuk stok yang perlu diorder

8 64 9. Bagian Pengiriman Bertanggung jawab atas pengiriman barang yang dikirim hingga sampai ke tangan konsumen. 4.2 Analisis Data Laporan Keuangan Komersial CV. Aria Duta Panel Laporan keuangan sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mengetahui posisi keuangan dan laba ataupun rugi yang diperoleh oleh perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Laba akuntansi atau disebut juga dengan laba komersial adalah pengukuran laba yang lazim digunakan dalam dunia bisnis. Laba akuntansi dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum yang dimana di Indonesia diatur dalam Prinsip Standar Akuntansi Keuangan. Laba akuntansi tersebut perhitungannya bertumpu pada prinsip matching cost against revenue (perbandingan antara pendapatan dan biaya-biaya terkait), dalam salah satu prinsip tersebut terdapat konsep bahwa pengeluaran perusahaan yang tidak mempunyai manfaat untuk masa yang akan datang bukanlah merupakan aset, oleh karena itu harus dibebankan sebagai biaya. Dengan demikian, dalam akuntansi perlu pengeluaran atau beban perusahaan, sepanjang memang harus dikeluarkan oleh perusahaan dan diakui sebagai biaya.

9 65 Berikut ini merupakan laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) komersial yang dibuat oleh CV. Aria Duta Panel: Tabel 4.1 Neraca CV. Aria Duta Panel Per 31 Des 2013 (Dalam Rupiah) AKTIVA Jumlah HUTANG DAN MODAL Jumlah Aktiva Lancar Hutang Lancar Kas Hutang Dagang Bank Hutang Pajak Persediaan Uang Muka Penjualan - Piutang Usaha Hutang Biaya - Piutang Lain-lain 0 Hutang lain-lain - Pajak Dibayar Dimuka Jumlah Hutang Lancar Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aktiva Lancar Hutang Jangka Panjang - Aktiva Tetap Gudang Jumlah Hut Jangka Pajang - Kendaraan MODAL Inventaris Kantor MODAL Jumlah Aktiva Tetap Laba Tahun Lalu Akumulasi Penyusutan ( ) Laba Bersih Nilai Buku Jumlah Modal Total Aktiva Total Hutang dan Modal Sumber:CV. Aria Duta Panel

10 66 Tabel 4.2 Laba Rugi CV. Aria Duta Panel Periode Berakhir pada 31 Des 2013 (Dalam Rupiah) KETERANGAN PENJUALAN POTONGAN PENDAPATAN - RETUR PENJUALAN PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BIAYA PENJUALAN Biaya Iklan/promosi - Biaya Penjualan - Biaya perjalanan dinas Biaya pengiriman Barang & Paket Total Biaya Penjualan BIAYA ADM & UMUM Biaya Gaji+Tunjangan & THR Biaya Konsumsi & Kesehatan Biaya Listrik & Air Telphone+HP+Internet Iuran & Biaya Kantor Lainnya ATK Biaya Rumah Tangga Bensin, Solar, Tol & Parkir STNK, Keer Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Biaya Pemeliharaan Bangunan Biaya Kendaraan Biaya Penyusutan Biaya Keamanan & Kebersihan Total Biaya ADM & Umum LABA USAHA Sumber:CV. Aria Duta Panel

11 Metode Penyusutan Aria Duta Panel Biaya penyusutan terjadi karena adanya pengalokasian dari harga perolehaan dari aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan menjadi biaya/beban secara sistematik selama beberapa periode atas keuntungan yang dimiliki selama penggunaan aset tersebut. Di dalam menghitung biaya penyusutan ini, terdapat beberapa metode penghitungan dari akuntansi komersial yang dapat digunakan. Hal ini tergantung kepada masing-masing kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Perusahaan harus dengan konsisten apapun metode yang digunakan. Apabila perusahaan menganggap perlu adanya perubahan atas metode penyusutan yang dipakai, ada baiknya mencantumkan di dalam penjelasan mengenai sistem akuntansi yang dipakai dalam laporan keuangan dan disertai dengan alasannya. Pada CV. Aria Duta Panel, perusahaan menggunakan metode garis lurus (Straight-Line Method) untuk menghitung besarnya biaya penyusutan aset tetap setiap periode akuntansinya dengan mengestimasi umur manfaat dari penggunaan aset tetap tersebut.

12 68 Berikut ini disajikan daftar aset tetap dan biaya penyusutannya berdasarkan metode garis lurus akuntansi komersial yang digunakan oleh CV. Aria Duta Panel Tabel 4.3 Daftar Penyusutan CV. Aria Duta Panel Periode Berakhir pada 31 Des 2013 No Tahun Harga Biaya Perolehan Keterangan Unit Perolehan Penyusutan Faximile 1 Rp Rp Monitor BenQ 2 Rp Rp CPU BenQ 2 Rp Rp Keybord 2 Rp Rp Mouse 2 Rp Rp Printer Epson LX300 1 Rp Rp PesawatTelpon Panasonic 2 Rp Rp Dispenser 1 Rp Rp KipasAngin 1 Rp Rp MejaKomputer 2 Rp Rp Kursi 2 Rp Rp Lemari 2 Rp Rp Bangunan Gudang 1 Rp Rp Truck Dinarino 1 Rp Rp Handphone Nokia 2 Rp Rp Truck Dinarino 1 Rp Rp Monitor LG 3 Rp Rp CPU LG 3 Rp Rp Keyboard 3 Rp Rp Mouse 3 Rp Rp Kursi 5 Rp Rp Meja 5 Rp Rp AC LG 1 Rp Rp AC LG 1 Rp Rp Motor Yamaha Jupiter Z 1 Rp Rp Monitor Inforce 2 Rp Rp CPU Dzumba 2 Rp Rp Keyboard 2 Rp Rp Mouse 2 Rp Rp Total 50 Rp Rp Sumber:CV. Aria Duta Panel

13 Interpretasi Analisa Metode Penyusutan Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, perhitungan penyusutan yang dilakukan CV. Aria Duta Panel menggunakan metode garis lurus (Straight-Line Method) untuk menghitung besarnya biaya penyusutan aset tetap setiap periode akuntansinya dengan mengestimasi umur manfaat dari penggunaan aset tetap tersebut. Dilihat dari daftar penyusutan aset tetap periode 2013 CV. Aria Duta Panel penulis menemukan beberapa permasalahan, sehingga penulis mendata ulang daftar aset tetap dan melakukan perhitungan untuk mengetahui estimasi umur manfaat yang ditetapkan oleh perusahaan dalam perhitungan penyusutannya. Saat dilakukan pendataan ulang semua aset yang dimiliki perusahaan oleh penulis terjadi perbedaan jumlah aset tetap pada daftar penyusutan dan aset real yang dimiliki perusahaan. Pada Mei 2013 perusahaan memutuskan untuk menambah kapasitas gudang pipa wavin dengan menyewa gudang di daerah Cangkir Driyorejo. Untuk kemudahan pengiriman dari gudang ke konsumen, pada pertengahan tahun 2013 perusahaan membeli sebuah truck senilai Rp sudah termasuk biaya lainnya dengan nilai residu Rp Selain itu perusahaan membeli AC LG untuk ruangan kantor seharga Rp termasuk biaya pasangnya dan tidak memiliki nilai residu. Karena penempatan truck di daerah Cangkir, perusahaan kurang teliti sehingga tidak membukukan aset truck ini ke dalam daftar penyusutan CV. Aria Duta Panel Hal ini

14 70 akan menimbulkan selisih pada jumlah perhitungan penyusutan, sehingga akan terjadi koreksi fiskal. Oleh karena itu penulis melakukan perhitungan penyusutan: 1. Truck yang belum terdata. Berikut perhitungannya: Penyusutan per tahun = Rp Rp = Rp Pada tahun 2013, truck memiliki nilai manfaat ½ tahun sehingga penyusutan tahun 2013 senilai ½ x Rp = Rp Harga perolehan, beban penyusutan per tahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku truck tersebut selama 8 tahun tampak dalam tabel berikut: Tabel 4.4 Beban Penyusutan Truck per Tahun Metode Garis Lurus ( Straight Line Method) Harga Beban Akumulasi Nilai Buku Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun 1/2 Tahun 1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp /2 Tahun 9 Rp Rp Rp Rp Sumber: Data diolah

15 71 Catatan : Truck masuk kedalam kelompok 2 dan memiliki estimasi umur manfaat 8 tahun, dengan tarif penyusutan 12,5%. 2. AC LG yang belum terdata. Berikut perhitungannya: Penyusutan per tahun = Rp Rp = Rp Pada tahun 2013, truck memiliki nilai manfaat ½ tahun sehingga penyusutan tahun 2013 senilai ½ x Rp = Rp Harga perolehan, beban penyusutan per tahun, akumulasi penyusutan dan nilai buku AC tersebut selama 4 tahun tampak dalam tabel berikut: Tabel 4.5 Beban Penyusutan AC per Tahun Metode Garis Lurus ( Straight Line Method) Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun 1/2 Tahun 1 Rp Rp Rp Rp Sumber: Data diolah Harga Beban Akumulasi Nilai Buku 2 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp /2 Tahun 5 Rp Rp Rp Rp - Catatan : AC masuk kedalam kelompok 1 dan memiliki estimasi umur manfaat 4 tahun, dengan tarif penyusutan 25%.

16 72 Dalam analisanya, selain temuan diatas penulis juga menemukan kesimpulan bahwa perusahaan menetapkan umur manfaat 5 tahun untuk semua jenis aset tetapnya, baik untuk kepentingan perusahaan maupun dalam perhitungan pajak badan yang harus dibayar perusahaan setiap tahunnya. Berdasarkan temuan tersebut, penulis menarik data daftar perhitungan penyusutan aset tetap dari tahun , untuk mengidentifikasi penerapan tarif penyusutan CV. Aria Duta Panel yang belum sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu dilakukan perhitungan ulang penyusutan aset tetap CV. Aria Duta Panel per-tahunnya dengan menggunakan metode yang sama yaitu metode garis lurus (Straight-Line Method) namun dengan estimasi masa manfaat yang berbeda yakni mengacu pada peraturan perpajakan dengan melakukan pengelompokan aset tetap sesuai dengan 10 UU Nomor 36 Tahun Perhitungan ulang ini dilakukan untuk mengetahui berapa selisih antara penyusutan metode komersial dan fiskal yang mana akan berpengaruh pada laba rugi fiskal sehingga akan berpengaruh pula pada pajak badan yang harus dibayarkan CV. Aria Duta Panel.

17 73 Berikut ini tabel selisih perbedaan antara nilai penyusutan metode komersial dan fiskal per-tahun yang harus dilakukan perhitungan kembali untuk koreksi fiskal: 1. Perhitungan Tahun 2007 Tabel 4.6 Selisih Nilai Penyusutan Tahun 2007 Metode Komersial dan Fiskal Tahun Harga No Perolehan Keterangan Unit Perolehan Komesial Fiskal Selisih Faximile 1 Rp Rp Rp Rp (60.000) Monitor BenQ 2 Rp Rp Rp Rp ( ) CPU BenQ 2 Rp Rp Rp Rp ( ) Keybord 2 Rp Rp Rp Rp (17.500) Mouse 2 Rp Rp Rp Rp (13.500) Printer Epson LX300 1 Rp Rp Rp Rp (92.500) Pesawat Telpon Panasonic 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Dispenser 1 Rp Rp Rp Rp (7.500) KipasAngin 1 Rp Rp Rp Rp (13.750) MejaKomputer 2 Rp Rp Rp Rp (20.000) Kursi 2 Rp Rp Rp Rp (10.000) Lemari 2 Rp Rp Rp Rp (75.000) Bangunan Gudang 1 Rp Rp Rp Rp Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Sumber: Data Diolah Perincian tahun 2007: Total Rp Rp Rp Metode Komersial = Rp Metode Fiskal = Rp Selisih = Rp

18 74 2. Perhitungan Tahun 2008 Pada tahun 2008 CV. Aria Duta Panel tidak melakukan pembelian aset tetap maka tidak ada penambahan biaya penyusutan, sehingga selisih nilai penyusutannya antara metode komersial dan fiskal sama dengan tahun Perhitungan Tahun 2009 Tabel 4.7 Selisih Nilai Penyusutan Tahun 2009 Metode Komersial dan Fiskal Tahun Harga No Perolehan Keterangan Unit Perolehan Komesial Fiskal Selisih Faximile 1 Rp Rp Rp Rp (60.000) Monitor BenQ 2 Rp Rp Rp Rp ( ) CPU BenQ 2 Rp Rp Rp Rp ( ) Keybord 2 Rp Rp Rp Rp (17.500) Mouse 2 Rp Rp Rp Rp (13.500) Printer Epson LX300 1 Rp Rp Rp Rp (92.500) Pesawat Telpon Panasonic 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Dispenser 1 Rp Rp Rp Rp (7.500) KipasAngin 1 Rp Rp Rp Rp (13.750) MejaKomputer 2 Rp Rp Rp Rp (20.000) Kursi 2 Rp Rp Rp Rp (10.000) Lemari 2 Rp Rp Rp Rp (75.000) Bangunan Gudang 1 Rp Rp Rp Rp Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Handphone Nokia 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Sumber: Data Diolah Perincian tahun 2009: Total Rp Rp Rp Metode Komersial = Rp Metode Fiskal = Rp Selisih = Rp

19 75 4. Perhitungan Tahun 2010 Tabel 4.8 Selisih Nilai Penyusutan Tahun 2010 Metode Komersial dan Fiskal Tahun Harga No Perolehan Keterangan Unit Perolehan Komesial Fiskal Selisih Faximile 1 Rp Rp Rp Rp (60.000) Monitor BenQ 2 Rp Rp Rp Rp ( ) CPU BenQ 2 Rp Rp Rp Rp ( ) Keybord 2 Rp Rp Rp Rp (17.500) Mouse 2 Rp Rp Rp Rp (13.500) Printer Epson LX300 1 Rp Rp Rp Rp (92.500) Pesawat Telpon Panasonic 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Dispenser 1 Rp Rp Rp Rp (7.500) KipasAngin 1 Rp Rp Rp Rp (13.750) MejaKomputer 2 Rp Rp Rp Rp (20.000) Kursi 2 Rp Rp Rp Rp (10.000) Lemari 2 Rp Rp Rp Rp (75.000) Bangunan Gudang 1 Rp Rp Rp Rp Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Handphone Nokia 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Monitor LG 3 Rp Rp Rp Rp ( ) CPU LG 3 Rp Rp Rp Rp ( ) Keyboard 3 Rp Rp Rp Rp (22.500) Mouse 3 Rp Rp Rp Rp (9.750) Kursi 5 Rp Rp Rp Rp (50.000) Meja 5 Rp Rp Rp Rp (75.000) AC LG 1 Rp Rp Rp Rp ( ) Sumber: Data Diolah Perincian tahun 2010: Total Rp Rp Rp Metode Komersial = Rp Metode Fiskal = Rp Selisih = Rp

20 76 5. Perhitungan Tahun 2011 Tabel 4.9 Selisih Nilai Penyusutan Tahun 2011 Metode Komersial dan Fiskal Tahun Harga No Perolehan Keterangan Unit Perolehan Komesial Fiskal Selisih Faximile 1 Rp Rp Rp - Rp Monitor BenQ 2 Rp Rp Rp - Rp CPU BenQ 2 Rp Rp Rp - Rp Keybord 2 Rp Rp Rp - Rp Mouse 2 Rp Rp Rp - Rp Printer Epson LX300 1 Rp Rp Rp - Rp Pesawat Telpon Panasonic 2 Rp Rp Rp - Rp Dispenser 1 Rp Rp Rp - Rp KipasAngin 1 Rp Rp Rp - Rp MejaKomputer 2 Rp Rp Rp - Rp Kursi 2 Rp Rp Rp - Rp Lemari 2 Rp Rp Rp - Rp Bangunan Gudang 1 Rp Rp Rp Rp Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Handphone Nokia 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Monitor LG 3 Rp Rp Rp Rp ( ) CPU LG 3 Rp Rp Rp Rp ( ) Keyboard 3 Rp Rp Rp Rp (22.500) Mouse 3 Rp Rp Rp Rp (9.750) Kursi 5 Rp Rp Rp Rp (50.000) Meja 5 Rp Rp Rp Rp (75.000) AC LG 1 Rp Rp Rp Rp ( ) AC LG 1 Rp Rp Rp Rp ( ) Motor Yamaha Jupiter Z 1 Rp Rp Rp Rp ( ) Sumber: Data Diolah Perincian tahun 2011: Total Rp Rp Rp Metode Komersial = Rp Metode Fiskal = Rp Selisih = Rp

21 77 6. Perhitungan Tahun 2012 Tabel 4.10 Selisih Nilai Penyusutan Tahun 2012 Metode Komersial dan Fiskal Tahun Harga No Perolehan Keterangan Unit Perolehan Komesial Fiskal Selisih Faximile 1 Rp Rp - Rp - Rp Monitor BenQ 2 Rp Rp - Rp - Rp CPU BenQ 2 Rp Rp - Rp - Rp Keybord 2 Rp Rp - Rp - Rp Mouse 2 Rp Rp - Rp - Rp Printer Epson LX300 1 Rp Rp - Rp - Rp Pesawat Telpon Panasonic 2 Rp Rp - Rp - Rp Dispenser 1 Rp Rp - Rp - Rp KipasAngin 1 Rp Rp - Rp - Rp MejaKomputer 2 Rp Rp - Rp - Rp Kursi 2 Rp Rp - Rp - Rp Lemari 2 Rp Rp - Rp - Rp - Bangunan Gudang 1 Rp Rp - Rp Rp( ) Truck Dinarino 1 Rp Rp - Rp Rp.( ) Handphone Nokia 2 Rp Rp Rp Rp (50.000) Truck Dinarino 1 Rp Rp Rp Rp Monitor LG 3 Rp Rp Rp Rp ( ) CPU LG 3 Rp Rp Rp Rp ( ) Keyboard 3 Rp Rp Rp Rp (22.500) Mouse 3 Rp Rp Rp Rp (9.750) Kursi 5 Rp Rp Rp Rp (50.000) Meja 5 Rp Rp Rp Rp (75.000) AC LG 1 Rp Rp Rp Rp ( ) AC LG 1 Rp Rp Rp Rp ( ) Motor Yamaha Jupiter Z 1 Rp Rp Rp Rp ( ) Monitor Inforce 2 Rp Rp Rp Rp (80.000) CPU Dzumba 2 Rp Rp Rp Rp ( ) Keyboard 2 Rp Rp Rp Rp (15.000) Mouse 2 Rp Rp Rp Rp (5.000) Sumber: Data Diolah Total Rp Rp Rp( )

22 78 Perincian tahun 2012: Metode Komersial = Rp Metode Fiskal = Rp Selisih = (Rp ) 7. Perhitungan Tahun 2013 Pada awalnya perusahaan lupa untuk mencatat dua aset tetapnya berupa truck dan AC LG yang ditempatkan pada gudang barunya yang berada di daerah Cangkir Driyorejo, dengan kata lain perusahaan saat itu tidak merasa melakukan pembelian aset tetap baru sehingga perhitungan selisih nilai penyusutannya antara metode komersial dan fiskal sama dengan tahun Aset tetap yang belum dicatatkan akan dimasukan kedalam rincian selisih nilai penyusutannya antara metode komersial dan fiskal yang telah dihitung diatas. Ini dilakukan untuk mempermudah perinciannya. Karena sebelumnya dua aset tetap berupa truck dan AC LG yang belum dicacat tersebut sudah dihitung penyusutannya sesuai dengan peraturan perpajakan dengan masa mafaat seperti yang tercantum dalam 10 UU Nomor 36 Tahun 2008 yang mana setiap aset tetap memiliki masa mafaat yang berbeda tergantung pada pengelompokan aset tetap tersebut. Hasil perhitungan tersebut pada tahun 2013 truck mengalami penyusutan sebesar Rp dan AC LG sebesar Rp Perincian hasil perhitungan perhitungan di atas adalah sebagai berikut:

23 79 Tabel 4.11 Selisih Nilai Penyusutan Tahun Metode Komersial dan Fiskal No Sumber: Data Diolah Catatan : Pada tahun 2013 nilai penyusutan dengan metode komersial sama dengan 2012 Rp , untuk metode fiskal sama seperti 2012 yaitu Rp Rp Rp (aset yang belum dicatat) = Rp Tahun Nilai Penyusutan Komersial Fiskal Tabel di atas menggambarkan nilai penyusutan fiskal dan selisihnya dengan penyusutan komersial yang sama sama menggunakan metode garis lurus (Straight-Line Method). Dalam tabel penyusutan CV. Aria Duta Panel ditetapkan bahwa perusahaan menggunakan masa manfaat selama 5 tahun atau dengan kata lain menggunakan tarif 20% atas semua aset tetapnya, berbeda dengan penyusutan yang sesuai dengan peraturan perpajakan yang mana memiliki tarif berbeda atas masing masing pengelompokan aset tersebut sehingga menghasilkan perbedaan jumlah nilai penyusutan yang signifikan setiap tahunnya. Nilai Koreksi Fiskal Koreksi +/ Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

24 Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Komersial Menjadi Laporan Laba Rugi Fiskal Penghitungan Pajak Penghasilan diakhir tahun bagi Wajib Pajak Badan seperti CV. Aria Duta Panel didasarkan atas Laporan Keuangan Fiskal (Laba Rugi Fiskal). Laba rugi fiskal disusun berdasarkan laba rugi komersial yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan (melalui rekonsiliasi). Rekonsiliasi fiskal perlu dilakukan karena terdapat beberapa perbedaan perlakuan baik itu mengenai pengakuan penghasilan maupun mengenai beban/biaya. Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh) terutang. Perbedaan tersebut dapat berakibat bertambahnya laba fiskal dari laba komersial yang telah dibuat oleh perusahaan (koreksi fiskal positif) dan dapat pula berlaku sebaliknya yaitu turunnya nilai laba fiskal dari laba komersial yang telah dibuat oleh perusahaan (koreksi fiskal negatif). Seperti halnya yang terjadi pada CV. Aria Duta Panel harus dilakukan koreksi fiskal karena adanya perbedaan biaya/beban yang diakui. Pada permasalahan CV. Aria Duta Panel, perusahaan melakukan perhitungan penyusutan aset tetapnya dari terjadi kesalahan cara perhitungan dari estimasi masa manfaat aset tetap tersebut yang dibuat rata 5 tahun dan tidak sesuai dengan peraturan perpajakan sehingga perlu dilakukan pembetulan perhitungan untuk melakukan koreksi fiskal.

25 81 Koreksi fiskal yang dilakukan dengan cara mengkalkulasi selisih nilai penyusutannya antara metode komersial dan fiskal dari tahun sehingga dapat diketahui berapa jumlah yang harus dikoreksi dan disimpulkan masuk kedalam koreksi fiskal negatif atau koreksi fiskal positif yang kemudian melakukan rekonsiliasi laporan laba rugi komersial ke laba rugi fiskal pada laporan laba rugi tahun 2013 CV. Aria Duta Panel sebagai pembetulannya. Berikut ini akan disajikan tahapan melakukan rekonsiliasi laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal tahun 2013 yang dimiliki oleh CV. Aria Duta Panel: Tabel 4.12 Jumlah Koreksi fiskal Nilai Penyusutan Nilai No Tahun Komersial Fiskal Koreksi Fiskal Koreksi +/ Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Sumber: Data Diolah Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai penyusutan dengan metode komersial sebesar Rp , motode fiskal Rp sehingga koreksi fiskal yang harus dilakukan adalah Rp Koreksi fiskal yang harus dilakukan adalah koreksi fiskal positif (+)

26 82 Tabel 4.13 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Laba Rugi 2013 Periode Berakhir pada 31 Des 2013 (Dalam Rupiah) KETERANGAN KOMERSIAL KOREKSI FISKAL PENJUALAN POTONGAN PENDAPATAN - - RETUR PENJUALAN PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BIAYA PENJUALAN Biaya Iklan/promosi - - Biaya Penjualan - - Biaya perjalanan dinas Biaya pengiriman Barang & Paket Total Biaya Penjualan BIAYA ADM & UMUM Biaya Gaji+Tunjangan & THR Biaya Konsumsi & Kesehatan Biaya Listrik & Air Telphone+HP+Internet Iuran & Biaya Kantor Lainnya ATK Biaya Rumah Tangga Bensin, Solar, Tol & Parkir STNK, Keer Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Biaya Pemeliharaan Bangunan Biaya Kendaraan Biaya Penyusutan ( ) Biaya Keamanan & Kebersihan Total Biaya ADM & Umum LABA USAHA Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih Setelah Pajak Sumber: Data Diolah NB : Tarif pengenaan pajak PPh badan di atas berdasarkan UU PPh Pasal 31E

27 83 Berdasarkan rekonsiliasi laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal yang dimiliki oleh CV. Aria Duta Panel terdapat koreksi fiskal yang dilakukan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan laporan keuangan yang ditentukan oleh peraturan perpajakan sehubungan dengan pembayaran pajaknya sebagai Wajib Pajak Badan dalam negeri, seperti pada biaya penyusutan harus dilakukan koreksi fiskal positif. Adanya pengkoreksian tersebut menyebabkan biaya lebih sedikit sehingga laba yang didapat semakin besar dan pajak badan yang harus di bayarkan CV. Aria Duta Panel lebih besar pula. Beban penyusutan pada laporan keuangan komersial CV. Aria Duta Panel tahun 2013 diakui sebesar Rp , namun CV. Aria Duta panel harus melakukan pembetulan beban penyusutannya dari tahun karena adanya perbedaaan masa manfaat aset tetap yang tidak sesuai peraturan perpajakan. Pembetulan ini dilakukan dengan cara melakukan koreksi fiskal pada laba rugi Koreksi yang harus dilakukan adalah koreksi fiskal positif karena beban penyusutan yang diakui lebih besar dari yang seharusnya yaitu sejumlah Rp Setelah koreksi fiskal yang dilakukan maka laba bersih sebelum pajak yang awalnya sejumlah Rp menjadi Rp , sehingga pajak badan yang harus dibayarkan juga meningkat dari yang awalnya Rp menjadi Rp

28 84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada CV. Aria Duta Panel, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Laporan keuangan komersial yang disusun oleh CV. Aria Duta Panel sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia 2. Metode perhitungan penyusutan aset yang dilakukan CV. Aria Duta Panel adalah Metode Garis Lurus ( Straight Line Method). Metode dan cara perhitungan sudah sesuai, namun estimasi umur manfaatnya belum mengacu pada peraturan perpajakan karena perusahaan memberi tarif 20% pada semua jenis aset tetapnya sementara pada peraturan perpajakan mencantumkan pengelompokan aset tetap yang mana tarif dan umur manfaat berbeda beda setiap kelompoknya 3. Estimasi umur manfaat yang berbeda antara perhitungan perusahaan dengan peraturan pajak yang telah dilakukan bertahun tahun mengaharuskan perusahaan melakukan perhitungan ulang penyusutan aset tetapnya sesuai peraturan perpajakan dan melakukan koreksi fiskal sebagai langkah pembetulan perhitungan yang salah, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada PPh yang harus dibayarkan oleh CV. Aria Duta Panel.

29 85 4. Pendataan aset sangat berpengaruh pada jumlah aset yang disusutkan, dengan adanya dua aset yaitu truck dan AC yang belum dibukukan terjadi adanya selisih biaya yang diakui. Hal seperti ini dapat berpengaruh pada jumlah PPh badan yang harus dibayar perusahaan. Oleh karena itu selain pembetulan di atas, CV. Aria Duta Panel juga harus melakukan pehitungan pada aset yang belum dibukukan dan menambahkannya sebagai biaya yang dapat dikurangkan pada laba rugi fiskal. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas saran yang dapat dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan lebih teliti dalam pendataan aset tetap tiap tahunnya. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pendataan rutin setiap akhir tahun sebelum dilakukan perhitungan penyusutan aset tetap, sehingga daftar aset tetap yang disusutkan sesuai dengan real yang dimiliki perusahaan 2. Perusahaan membuat daftar penyusutan aset tetapnya dengan berpedoman pada peraturan perpajakan yang belaku 3. Perusahaan lebih teliti dalam penyusunan laporan keuangan fiskal dengan mengacu pada peraturan perpajakan yang telah ada. Seperti contoh permasalahan yang telah dibahas diatas, metode penyusutan yang dilakukan sudah benar namun tarif penyusutan yang ditentukan perusahaan tidak sesuai dengan peraturan perpajakan. Hal ini sangat penting karena menyangkut berapa jumlah PPh badan yang harus

30 86 dibayarkan oleh perusahaan setiap tahunnya agar terhindar dari sanksi pajak karena dianggap tidak mematuhi undang undang pajak. 4. Perusahaan sebaiknya menyesuaikan langsung pada saat penyusunan laporan laba rugi komersial dengan ketentuan fiskal agar tidak perlu melakukan koreksi fiskal.

31 87

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial dalam Penentuan Penghasilan Kena Pajak Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. Madani Securities bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan 65 BAB IV Analisis Hasil Dan Pembahasan A. Koreksi Fiskal Dalam Penentuan Pajak Penghasilan Badan PT. Anugerah Kemas Indah. Telah diketahui bahwa Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN Pada prinsipnya terdapat perbedaan perhitungan penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 No. Akun Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 Nama Akun PT. STAPI MOTOR NERACA LAJUR (SETELAH PAJAK) 31 December 2013 Daftar Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian Daftar Saldo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa Periode akuntansi yang diterapkan di PT Persada Aman Sentosa adalah tahun takwim, yaitu periode yang dimulai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Perusahaan Dalam Menghitung Penyusutan. 1. Dasar Penyusutan Masing Masing Aktiva dan Metode Penyusutan Yang Digunakan Oleh Perusahaan Setiap aktiva yang

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal untuk Penentuan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Badan Pada PT. Bijama Makmur Laporan Laba Rugi yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa. sendiri, seperti peraturan-peraturan perpajakan yang sering kali berubah-ubah,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa. sendiri, seperti peraturan-peraturan perpajakan yang sering kali berubah-ubah, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan penting dalam penerimaan pendapatan negara. Sebesar 75% penerimaan negara digunakan untuk membiayai gaji para pegawai sipil, polisi,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT Setelah dievaluasi biaya dan penghasilan dalam laporan laba rugi komersial terdapat perbedaan pengakuan biaya dan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL. UNTUK MENGEFISIENSIKAN PPh BADAN PADA PT AIDC

BAB IV EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL. UNTUK MENGEFISIENSIKAN PPh BADAN PADA PT AIDC BAB IV EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENGEFISIENSIKAN PPh BADAN PADA PT AIDC IV.1 Evaluasi Atas Penghasilan Pada PT AIDC Pasal 4 ayat (1) UU No.17 Tahun 2000 secara rinci memberikan pengertian

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut didirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Periode Maret 2013 Selama melakukan penelitian di Depot Aloa penulis telah memperoleh datadata yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, seperti

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL TAHUN 2009

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL TAHUN 2009 LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL TAHUN 2009 NAMA : PT. BATAVIA BATAM NPWP : 01.084.628.5-217.000 ALAMAT : JALAN LIKU-LIKU NO. 12, BATAM Bahan Pelatihan espt PPh Badan Tahun Pajak 2009 Aula KPP Madya Batam, 8

Lebih terperinci

Tujuan Akuntansi Pajak a. Dasar menghitung PKP b. Menghitung harga perolehan c. Menghitung penyerahan barang kena pajak d. Menghitung besarnya pajak y

Tujuan Akuntansi Pajak a. Dasar menghitung PKP b. Menghitung harga perolehan c. Menghitung penyerahan barang kena pajak d. Menghitung besarnya pajak y PENGERTIAN AKUNTANSI PAJAK Akuntansi Pajak adalah - sekumpulan prinsip, - standar, - perlakuan akuntansi lengkap yang digunakan oleh Wajib Pajak sebagai landasan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT Hasjrat Abadi dahulunya berbentuk

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang Neraca Neraca Perusahaan Dagang Laporan Perubahan Modal Contoh: Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO. IV.1. Evaluasi Pelaksanaan dan Perencanaan Pajak PT Artha Daya Coalindo Perbedaan antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo 56311 Jawa Tengah DAFTAR ISI Hal. 1 Laporan Posisi Keuangan 1 2 Laporan Laba Rugi Komprehensif 2 3 Catatan Atas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning Pada PT. XYZ Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upayaupaya yang dilakukan pihak manajemen untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant Management dimana wajib pajak badan ini bergerak di bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal sebagai dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. DEF. Laporan Keuangan yang dibuat oleh PT. DEF bertujuan sebagai

Lebih terperinci

Oleh Iwan Sidharta, MM.

Oleh Iwan Sidharta, MM. KOREKSI FISKAL Oleh Iwan Sidharta, MM. Terdapatnya perbedaan dalam Akuntansi Komersial dengan Peraturan Perpajakan. Perbedaan tersebut sehubungan dengan pengakuan penghasilan dan biaya. Perbedaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato. Selain dalam pelaksanaan pembukuan yang sudah menggunakan komputer, dalam pembayaran atas pajak-pajak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban Pajak pada PT. Malta Printindo. Perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan Wajib Pajak Badan PT. MBPK. Laporan laba rugi yang dibuat oleh PT. MBPK bertujuan untuk informasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP Diah Soleha, Gen Norman Thomas, SE., Ak., MM ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi biaya yang boleh dan tidak boleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008 LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008 DAFTAR ISI Keterangan Halaman Neraca -------------------------------------------------- 1 Laporan Laba Rugi --------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan evaluasi penulis atas laporan keuangan komersial dan SPT Tahunan PPh Badan milik PT AIDC pada tahun 2005, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kepemilikan Aktiva Tetap CV. Rajawali Perkasa CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan. Perusahaan memerlukan aktiva tetap untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PASAL 25/29 MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN DALAM RANGKA PERENCANAAN PAJAK

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA IV. 1 Penerapan Akuntansi dalam Perhitungan Laba Kena Pajak dan Pajak yang Terutang Laba adalah selisih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan memuat dan membahas mengenai kebijakan kebijakan dan prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan aset tetap. Kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Express Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang dilakukan wajib pajak. Dengan sedemikian rupa sehingga hutang pajak penghasilannya berada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 PT. AMK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ekspor impor barang. Kewajiban perpajakan PT.

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

TOKO PRIMA bergerak dalam bidang jual beli dan service handphone berdiri pada tahun 2012, mulai. NERACA 31 Desember 2011 KEWAJIBAN MODAL

TOKO PRIMA bergerak dalam bidang jual beli dan service handphone berdiri pada tahun 2012, mulai. NERACA 31 Desember 2011 KEWAJIBAN MODAL Soal Perusahaan Dagang & Jasa NAMA PERUSAHAAN : NAMA DAN NIP MAHASISWA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2012 ALAMAT : JL. A. YANI NO 12 PALEMBANG TOKO PRIMA bergerak dalam bidang jual beli dan service handphone

Lebih terperinci

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO Nama : Sri Mulyani NPM : 26210667 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. Soal 1 Tn. Arjuna pada tanggal 20 Desember 2009 menyewa kendaraan truk dengan biaya sewa sebesar Rp5 juta. Tn.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dengan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya tidak

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dengan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya tidak BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Perusahaan PR X merupakan perusahaan rokok yang mulai dirintis sejak tahun 1989. Sebelumnya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi alat laboratorium, reagen kimia klinik dan seluruh perlengkapan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. XYZ pertama kali didirikan pada tahun 2007 dan bergerak di bidang Manufaktur. PT. XYZ ini berlokasi di Jakarta. 2. Visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam pembangunan. Pajak merupakan aspek penting dalam pembangunan, apalagi bagi negara

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. gambarang yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan juga pembahasan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. gambarang yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan juga pembahasan BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian data Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi serta kebijakan perusahaan. Sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Neraca 1 Perhitungan Hasil Usaha 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 N E R A C A 31 Desember

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Sebagai Upaya Meminimalkan Beban Pajak Pada PT Abadi Karya Mulia Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT Abadi Karya Mulia tidak dapat

Lebih terperinci