STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR"

Transkripsi

1 STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sentuhan kreatifitas dan inovasi baru sangat dibutuhkan oleh kelompok usaha dan pengolahan produk kelautan dan perikanan terutama dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Oleh karenanya, kretifitas dan inovasi dapat dianggap sebagai determinan penting bagi peningkatan kinerja kelompok usaha, produksi dan pengolahan. Kinerja usaha kelompok sangat ditentukan oleh perencanaan bisnis yang inovatif, yakni kemampuan mencari peluang pemasaran baru dan menerapkannya sehingga diharapkan mampu menembus pasar lokal, regional, nasional mapun internasional. Perencanaan usaha yang inovatif antara lain, dapat diarahkan pada usaha memperkenalkan inovasi-inovasi baru, seperti inovasi produk atau inovasi proses yang berhubungan dengan manajemen strategis pemasaran perencanaan usaha. Perencanaan yang inovatif dan pengembangan kreatifitas dilingkungan kelompok usaha penangkapan dan pengolahan CCDP-IFAD khususnya dalam bidang pemasaran hasil perikanan dan kelautan yang menjadi salah satu produk unggulan di Maluku Utara. Bagi pengembangan kelompok usaha manfaatnya antara lain: 1. Konsep teori manajemen kreatifitas, inovasi produk dan inovasi pemasaran 2. Menggali aspek-aspek keunikan pemasaran produk hasil kelautan dan perikanan yang selama ini belum pernah dilakukan secara mendalam dan menyeluruh Tujuan dan sasaran Kegiatan validasi peluang pasar adalah melakukan penilaian atas kondisi pasar saat ini dan peluang untuk mengembangkan pasar serta kemungkinan membuka kemitraan dalam pengembangan pasar bagi komoditas dan produk unggulan pada setiap kabupaten. Sasaran kegiatan validasi peluang pasar adalah produsen (termasuk pokmas pengolahan CCDP-IFAD), pembeli atau perusahaan serta stakeholder lain terkait Market and Value Chain pengembangan komoditas dan produk unggulan.

2 1.3. Pendekatan Strategi Intervensi Pemasaran dan Pembangunan Infra struktur Strategi intervensi dengan menggunakan bauran pemasaran yang merupakan pengembangan komoditas unggulan seperti bakso ikan dan kecap ikan. Sedangkan pembangunan infrastruktur difokuskan pada rumah kemasan dan rumah usaha niaga atau rumah usaha produksi Pemilihan komoditas dan Produk Unggulan a. Tiga Komoditas unggulan Perikanan b. Produk unggulan hasil turunan dari komoditas unggulan K O M O D IT A S /P RO D U K U N G G U L A N IK AN C A KALA N G TO N G KOL P E LA GI S KE C IL Ko m o d i ta s u n g g u la n I KAN A S AP /F U FU AB ON IKA N BA KSO IKA N DE N DE N G I KAN I KA N AS AP / FU F U ( RO A) KE C A P I KAN Pr o d u k u n g g u la n Tu r u n a n k o m o d it a s Berdasarkan hasil survei peluang pasar membuktikan bahwa ada tiga jenis komoditas/ produk unggulan yang merupakan hasil tangkapan nelayan CCDP-IFAD yakni ikan cakalang, ikan tongkol dan pelagis kecil. Masing-masing komoditas ini mempunyai beberapa produk turunan seperti ikan cakalang dengan produk turunan ikan asap/ fufu, abon ikan dan bakso ikan. Selanjutnya ikan tongkol dengan produk turunan komoditasnya adalah dendeng ikan. Sedangkan pelagis kecil dengan produk unggulan turunan komoditas adalah ikan asap/ fufu (Roa) dan kecap ikan.

3 II. KONDISI DAN ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAN PRODUK PENGOLAHAN UNGGULAN 2.1. Kondisi dan Pengembangan komoditas perikanan sebagai Komoditas unggulan Kondisi kegiatan komoditas Unggulan dan Pengolahan dalam lingkup Kota Ternate mencakup: a. Komoditas ikan cakalang Volume Produksi cakalang 1400kg per bulan untuk kategori ikan segar dengan produk unggulan turunan komoditas ikan asap/ fufu dan abon ikan dengan jumlah volume produksinya 700kg per bulan, sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran. Untuk peralatan, sarana dan prasarana sementara dalam proses pengerjaan. Kemudian untuk jumlah nelayan sesuai dengan sebaran yang terdapat di 9 desa CCDP-IFAD di Kota Ternate serta wilayah penangkapan di laut Maluku Utara. b. Komoditas tongkol Volume Produksi/Perolehan Tongkol 500kg per bulan, sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran. Untuk peralatan, sarana dan prasarana sementara dalam proses pengerjaan. Kemudian untuk jumlah nelayan sesuai dengan sebaran yang terdapat di 9 desa CCDP-IFAD di Kota Ternate serta wilayah penangkapan di laut Maluku Utara. c. Komoditas pelagis kecil Volume Produksi/Perolehan pelagis kecil Volume Produksi/Perolehan Tongkol 1650kg per bulan, sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran. Untuk peralatan, sarana dan prasarana sementara dalam proses pengerjaan. Kemudian untuk jumlah nelayan sesuai dengan sebaran yang terdapat di 9 desa CCDP-IFAD di Kota Ternata serta wilayah penangkapan di laut Maluku Utara Produk turunan komoditas perikanan sebagai komoditas unggulan Jika yang diunggulkan berupa produk unggulan yang merupakan turunan dari komoditas unggulan tersebut maka alur pembahasannya mengikuti saja tabel-tabel dalam Strategi Intervensi yang kemudian dinarasikan Agar dibuat untuk setiap produk, sehingga kita dapat menemu kenali keunggulan dan kekurangan dari masing-masing produk

4 2.3. Segmentasi komoditas atau produk yang dihasilkan Produk yang sudah dihasilkan saat ini apakah produk baru atau produk lama, dipasarkan kemana (segmennya kemana/lihat tabel analisis dan kemudian segmen yang diinginkan akan dipasarkan kepada siapa dan kemana, berapa besar daya serap produk saat ini dan target dalam tahun ini akan di produksi berapa (bisnis plan) Produk A Produk B Produk C A. Segmentasi kondisi saat ini potensi pasar saat ini 1. Segmentasi pasar membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogeny artinya komoditas ini dipasarkan kemana jika ditinjau - SECARA GEOGRAFIS ( pasar lokal/desa dan kecamatan, kabupaten, propinsi atau keluar propinsi, - SECARA DEMOGRAFIS (Usia, Jenis Kelamin, Siklus Hidup Keluarga, Penghasilan, Pekerjaan, Pendidikan, Agama, Ras) - SECARA PSIKOGRAFIS (Kelas Sosial, Gaya Hidup, Kepribadian ) 2. Mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan. 3. Segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar kelompok atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup 2.4. Kondisi Produksi dan kualitas dari Produk a,b, dan c Kualitas produk Pembahasan mencakup kondisi saat sekarang dan sesuatu yang ingin dicapai dari kualitas, jika ada standar kualitas produk baik secara scientific maupun aturan aku yang akan kita capai aka lebih baik, hal-hal yang akan dibahas paling tidak seperti hal dibawah ini a. Keamanan pangan (produk tahan lama dan bebas dari bahan terlarang)

5 b. Rasa (diterima pelanggan) penyesuaian rasa dan bahan, perbaikan kualitas bahan baku c. Kebersihan/ Lingkungan (kebersihan tempat produksi dan lingkungan) d. Teknologi pengolahan (perbaikan teknologi pengolahan) e. Pengakuan/Sertifikasi KUALITAS KEMASAN Pembahasan menyangkut bagaimana kondisi kemasan sekarang, apakah produk nanti perlu diperbaiki, akan sangat tergantung dengan segmentasi, karena itu pembaasan ini menyangkut juga siapa yang akan dituju pasarnya, dan kualitas seperti apa yang akan dibuat. a. Merk b. Disain kemasan c. Bentuk kemasan d. Label dan informasi e. Bahan kemasan 2.5. Analisis Ketersediaan Bahan Baku Produk unggulan a, b, a. Ketersediaan bahan baku dalam periode sepanjang tahun b. Penanganan suplai bahan baku c. Harga bahan baku 2.6. Kondisi persaingan dengan produk sejenis a,b, dan.. a. Dominasi pesaing b. Mutu Produk c. Kontinuitas produk d. Cara penjualan e. Market share, Berapa persentase kontibusi produk kita dalam menguji pasar dalam skala kabupaten atau propinsi Kondisi Distribusi dan jarigan pemasaran produk a, b, dan c

6 a. Skema jaringan distribusi produk dan Pemain kunci - Produsen ke konsumen akhir - Produsen ke Pedagang besar - Pedagang ke pengolah - Produsen ke Pengecer dan terus ke end user - Produsen ke Pengumpul b. Kebutuhan alat angkut produk/ sistim transportasi - Pengangkutan ke pembeli - Sistem penyimpanan III. STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN 3.1 TARGET PASAR YANG AKAN DITUJU (Pengembangan pasar dan segmentasi yang akan akan dituju) 1. Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa segmen yang dituju 2. Kriteria memilih Target - Segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi KELOMPOK. Dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang - Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen - Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. KELOMPOK harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.

7 SEGMEN YANG DITUJU SEGMEN YANG DITUJU KUALITAS PRODUK DAN KEMASAN POSITIONING YANG DIPILIH TARGET YANG DITUJU 3.2. Penetapan pilihan positioning produk a,b, dan c (jika dianggap sudah perlu) Positioning adalah tindakan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Positioning adalah tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Penetepan Positioning ini bisa perlu bisa juga tidak, untuk kegiatan pemula dengan segmen yang terbatas, maka tidak diperlukan positioning, tetapi jika dirasakan persaingan sudah cukup ketat, maka diperlukan positioning untuk membedakan kita dengan produk lain. Positioning ini mencakup: 1. Penentuan posisi menurut atribut Memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran. Misalnya Disneyland sebagai taman hiburan terbesar di dunia. 2. Penentuan posisi menurut manfaat Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jamank koboi Old West. 3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.

8 4. Penentuan posisi menurut pemakai Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. / KOMUNITAS. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk pencari tantangan. 5. Penentuan posisi menurut pesaing Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park. 6. Penentuan posisi menurut kategori produk Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya: Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai taman rekreasi tapi sebagai lembaga pendidikan. 7. Penentuan posisi harga atau kualitas Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah. menciptakan kesesuaian brand image yang ditangkap oleh konsumen dengan brand identity dari produk yang dibangun atau diciptakan oleh produsen.. PILIHAN SEGMEN. TARGET YANG AKAN DITUJU. PPPOSISI DALAM PERSAINGAN POSITIONING. PELUANG PASAR PENENTUAN POSISITIONIG, Menurut : 1. ATRIBUT 2. MANFAAT 3. PENGGUNAAN/ PENERAPAN 4. SIAPA KEL PEMAKAI 5. PESAING 6. KATEGORI PRODUK 7. HARGA

9 3.3. STRATEGI BAURAN PEMASARAN Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat. Tujuan dari pemasaran tersebut adalah kita dapat menjual produk kita dengan harga yang menguntungkan, sehingga produk yang kita buat dapat sustain bahkan bisa berkembang lebih besar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan cara yang biasa kita sebut sebagai suatu strategi, dalam pemasaran kita sebut sebagai Strategi Pemasaran 1. Tujuan dari Strategi Pemasaran Produk CCDP IFAD ini adalah adalah Mengenalkan dan meraih posisi pasar 2. Strategi produk Membangun produk sekaligus secara bertahap memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk 3. Strategi Promosi mengenalkan merk yang kita produk, dapat juga dilakukan melalui penyebaran informasi 4. Strategi Distribusi membangun jaringan distribusi, memperbaiki jaringan distribusi 5. Strategi harga memberikan harga yang bersaing Konsep Bauran pemasaran yang akan dikembangkan secara sederhana untuk kelompok CCDP IFAD mencakup: 1. Produk Standarisasi produk mengacu kepada Standar Keamanan Pangan; Sistem standarisasi keamanan pangan dalam proses produksi (infrastuktur dan proses) dan Sertifikasi Produk (Minimal: Depkes dan Halal), Memperhatikan estetika produk: Bentuk dan Kemasan (packaging). Produk yang baru dibangun atau produk yang dikembangkan adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau pasar, komoditas atau produk yang dihasikan oeh kelompok CCDP-IFAD ini pada umumnya adalah produk makanan. Tentunya produk yang dihasilkan harus mempunyai kualitas dan rasa yang terbaik, dengan demikian pengenalan produk ini pertama harus dilihat lebi dahulu targetnya kearah segmen yang mana, kemudian dibangun dengan cita rasa dan kualitas, keamanan produk. Kemudian atas dasar segmen yang dituju dapat dikembangkan kemasan yang diinginkan

10 Untuk meningkatkan kualitas produk maka dalam analisis rantai nilai dapat dilihat beberapa kegiatan dan intervensi yang dilakukan antara lain - Pembangunan rumah produksi beserta peralatannya - Pembangunan rumah kemasan beserta peralatannya - Melakukan pembenahan pada simpul-simpul produksi - Melakukan pelatihan STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI TAHAPAN PELATIHAN INFRASTURKTUR MATERI JENIS TAHUN TAHUN TAHUN TAHAP I TAHAP II TAHAP III PELATIHAN Peningkatan Pengadaan Peranan suku Peningkatan RASA Uji coba Promosi Stabil kualitas produksi peralatan cadang kapasitas 180 unit Sumber air Ketersediaan Pembangunan Agak layak (uji Lebih layak (hasil Peningkatan MUTU Layak sumber daya tempat kerja laboratorium) pengujian sesuai standar kualitas produksi listrik STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KEMASAN MATERI DESAIN MERK LABEL TAHAPAN PELATIHAN INFRASTURKTUR JENIS TAHUN TAHUN TAHAP I TAHAP II TAHAP III PELATIHAN Nama sederhana Nama gampang diingat Pilihan warna yang sesuai Cetak sablon Melakukan pendaftaran merek Pengujian terhadap kelayakan bahan label Cetak paten Merek paten Penggunaan labe tetap dan digunakan secara kontinu Peningkatan kualitas produksi Peningkatan kualitas produksi Peningkatan kualitas produksi Rumah kemasan Komputer dan printer Komputer dan printer Tampilan desain Bahan cetak Bahan cetak TAHUN 2017 Jangkauan pemasaran yang lebih luas Pasarkan Siapkan peralatan 2. Distribusi dan saluran Bahan baku dan pemasaran produk unggulan Distribusi ini akan menyangkut 2 (dua) hal yaitu siste m pengangkutan dan sistem penyimpanan barang-barang bahan baku dan produk yang akan dipasarkan a. Saluran Pemasaran Beberapa alternatif untuk memasarkan produk, antara lain: - Menggunakan penyalur yang ada - menggunakan penyalur baru - Penjualan produk dalam jumlah besar ke perusahaan lain - Memasarkan sendiri menetapkan hubungan antar segmen Untuk memasarkan produk maka diperluan strategi perbaika distribusi produk agar sampai ke konsumen dengan cost yang rendah dan tetap terjamin kualitas.

11 Saluran distribusi ke end user atau juga distribusi melaui berbagi tahap. Ada beberapa cara untuk mendistribusikan produk dalam usaha kecil, yaitu: Menitipkan ke pihak lain (penjual) Untuk memasarkan suatu produk belum memiliki tempat pemasaran dan tidak ada cukup modal atau bagian dari suatu strategi untuk lebih banyak mendistribusikan produk ke cakupan lebih luas. Sewa tempat atau mendirikan rumah niaga atau kedai pesisir Membangun rumah niaga atau kedai pesisir juga merupakan alternatif untuk memasarkan langsung produk kelompok, juga merupakan display dari seluruh produk usaha kecil di Kabupaten, jadi tidak terbatas untuk usaha kelompok. Selain itu juga ada alternatif Sewa tempat juga merupakan bagian dari srategi, sewa ini bisa dilakukan pada tempat-tempat yang strategis seperti bandara atau pasar. Membuka Stand di Pameran atau event yang ada di Pemerintah daerah Sekarang ini penyelenggaraan pameran semakin banyak di lakukan. Maka tempat ini merupakan salah satu tempat yang strategis untuk menjual produk kita. Namun untuk masuk ke dalam pameran produsen harus memiliki usaha yang jelas, memiliki kartu nama karena konsumen dalam pameran biasanya banyak bertanya tentang produk yang di jual. Pasanglah spanduk ataupun banner. Menjual di supermarket (pasar swalayan) Supermarket merupakan tempat yang ramai dan cocok untuk memasarkan produk. Tapi dengan menjual di supermarket, maka produsen harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh pihak pengelola supermarket. Dan anda harus banyak berinovasi sehingga produk anda bisa dilirik oleh penjual. Tetapi untuk usaha kecil akan mendapat masalah dengan sistem konsinyasi yang begitu lama, sedangkan kemampuan modal terbatas Menjual langsung Strategi lain yang dapat diterapkan adalah menjual langsung atau direct selling, penjualan ini bisa langsung door to door terutama untuk komoditas perikanan b. Saluran Bahan baku

12 Saluran bahan baku di beberapa tempat menjadi masalah antaral lain Produk perikanan sangat tergantung musim, maka untuk produk turunan diperlukan juga penyimpanan sebagai stock pada saat ikan susah didapat Bahan baku juga kadang kala tidak dipakai langsung, karena proses produksi tidak sampai habis mengunakan bahan baku, maka diperlukan juga semacam freezer untuk menyimpan banan baku sementara Untuk pengangkutan dari Nelayan/ TPI diperlukan alat pendingin seperti cool box untuk menjamin bahan baku tetap segar sampai tujuan. c. Pembangunan / Perbaikan jaringan distribusi Perbaikan rangkaian transportasi di hulu (dermaga, jet Perbaikan/ Pengadaan alat angkut Perbaikan sistem penyimpanan bahan baku (kapasitas besar, menengah atau sejumlah kecil) Perbaikan sistem penyimpanan produk (kapasitas besar, menengah atau sejumlah kecil) STRATEGI PERBAIKAN SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PRODUK PERUBAHAN SEGMEN RENCANA PERBAIKAN DISTRIBUSI RENCANA KEMITRAAN A (IKAN ASAP) Ditujukan untuk kalangan atas Membangun jaringan dengan deperindagkop, toko dan swalayan Pengusaha lokal dan regional B (IKAN TONGKOL) Ditujukan untuk kalangan atas Membangun jaringan dengan deperindagkop, toko dan swalayan Pengusaha lokal dan regional C (IKAN PELAGIS KECIL) Ditujukan untuk kalangan atas Membangun jaringan dengan deperindagkop, toko dan swalayan Pengusaha lokal dan regional STRATEGI PERBAIKAN PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN MATERI PERBAIKAN RANGKAIAN TRANSPORTASI DI HULU PERBAIKAN ALAT ANGKUT PERBAIKAN CARA ATAU MODEL PENGANGKUTAN PERBAIKAN PENYIMPANAN PRODUK PERBAIKAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU TAHAPAN PELATIHAN INFRASTURKTUR JENIS TAHUN TAHUN TAHAP I TAHAP II TAHAP III PELATIHAN Pengangkutan tradisional (gerobak) Kendaraan roda 3 Kendaraan roda 4 (mobil box) Sederhana Semi modern Lebih modern Terbuka Semi tertutup Tertutup Outlet memenuhi standar Tempat penyimpanan bisa lebih dari 1 produk produk Tempat penyimpanan bisa lebih dari 1 produk produk Penyimpanan terpisah Terpisah Penyimpanan menggunakan metode FIFO Pelatihan pemantauan peralatan Pelatihan pemantauan peralatan Pelatihan pemantauan peralatan Pelatihan pemantauan peralatan Pelatihan pemantauan peralatan Pengadaan roda 3 Pengadaan roda 3 Pengadaan roda 3 Freezer Coolbox Pengadaan alat angkut berefrigasi Pengadaan alat angkut berefrigasi Pengadaan alat angkut berefrigasi Pengadaan ruang pendingin Freezer dan cool storage TAHUN 2017 Perbaikan suku cadang Perbaikan suku cadang Perbaikan suku cadang Maintenance Maintenance

13 3. Penentuan harga Dalam menentukan harga aka sangat menentukan keberlangsungan usaha kecil, maka diperlukan strategi, dengan memperhatikan orientasi penentuan harga yaitu: a. Penetapan harga berorientasi pada laba Penetapan harga yang untuk menghasilkan laba paling tertinggi, karena besarnya persaingan, sehingga suatu usaha sering kesulitan dalam memastikan harga yang dapat menghasilkan laba paling besar. Sebagai solusinya para pelaku usaha menggunakan pendekatan target laba, yaitu besar laba yang sesuai dengan sasaran laba. b. Penetapan harga berorientasi pada volume Penetapan yang berorientasi pada volume, bertujuan menetapkan harga untuk mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar tertentu. Biasanya harganya lebih murah, dibandingkan harga yang berorientasi pada laba. c. Penetapan harga berorientasi pada citra / image Yaitu penetapan harga yang bertujuan membentuk citra atau image produk dari suatu usaha. Misalnya dengan memberikan harga paling rendah untuk menanamkan image murah pada produk yang Anda tawarkan. d. Penetapan harga berorientasi pada stabilitas harga Orientasi pada stabilitas harga bertujuan untuk menjaga kestabilan antara harga produk suatu usaha dengan harga yang dimiliki para pesaingnya. Memiliki harga terendah bukan merupakan posisi yang kuat untuk usaha kecil. Pesaing yang lebih besar dengan modal dan kemampuan untuk memiliki biaya operasi yang lebih rendah akan menghancurkan semua usaha kecil yang mencoba untuk bersaing di harga saja. 4. Promosi hasil produk Dalam mempromosikan hasil produk unggulan CCDP-IFAD, jika produk yang dihasilkan masih pemula, maka harus sadar betul bahwa promosi yang akan dilakukan adalah lebih ditujukan kepada a. Mengenalkan produk kelompok CCDP-IFAD b. Segmen yang dituju harus dikenali benar

14 c. Promosi dilakukan dengan efisien artinya tidak banyak mengeluarkan dan tetapi lebih efektif, kegiatan promosi yang dikembangkan antara lain berupa door to door, mengikuti kegiatan paa tingkat kabupaten, pameran-pameran. STRATEGI PROMOSI PRODUK STRATEGI SASARAN PROMOSI LOKASI PENYIAPAN PERALATAN PROMOSI PENJUALAN Rumah tangga konsumen, restoran dan hotel Dalam dan luar Kota Ternate Alat transportasi, komputer dan jaringan internet PAMERAN Masyarakat, pemerintah dan pihak swasta Kota Ternate Penjualan langsung, brosur dan leflet IKLAN Masyarakat, konsumen potensial Kota Ternate dan sekitarnya Media cetak dan elektronik PEMASARAN LANGSUNG Retail lokal dan modern Kota Ternate dan sekitarnya Kendaraan roda 2 dan 3, serta Rencana Pelatihan Rencana pelatihan ini mencakup beberapa hal baik terkait dengan produk, pemasaran maupun motivasi antara lain meliputi: 3. Pelatihan peningkatan produksi komoditas 4. Pelatihan produk-produk pengolahan 5. Pelatihan pemasaran 6. Pelatihan pengemasan 7. Pelatihan motivasi 8. Pelatihan lain yang dianggap penting dan perlu Rencana pelatihan ini sudah harus tersusun sesuai dengan kebutuhan kelompok RENCANA PELATIHAN JENIS PELATIHAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 Pelatihan peningkatan produksi komoditas Pelatihan pemasaran Pelatihan produk-produk pengolahan Pelatihan pengemasan Pelatihan motivasi Pelatihan lainnya 3.5. Rencana Pembangunan Infrastruktur Berdasarkan Rangkaian rantai nilai produk dan strategi pemasaran, maka dapat kita rencanakan kebutuhan pembangunan infrastruktur dan ancar2 perkiraan kebutugan dana untuk setiap pembangunan infrastruktur, ini penting karena kita dapat merencanakan sesuai dengan kemampuan dana yang ada, yaitu meliputi: 1. Infrastruktur persiapan produksi antara lain - Pabrik es

15 - Pembenihan - Perahu motor katingting - Alat tangkap - Pabrik mini / mini plant 2. Infrastruktur untuk mendukung proses produksi antara lain - Infrastruktur awal - Peningkatan kualitas, cita rasa, keamanan dan lainya - Peningkatan kualitas kemasan 3. Infrastruktur untuk mendukung pasca produksi berupa distribusi dan penyimpanan produk - Jetti, tambat labuh - Alat angkut - Tempat penyimpanan 4. Infrastruktur pemasaran - Infrastruktur untuk penjualan rumah niaga / kedai pesisir, tempat penjualan - Alat angkut untuk pemasaran 5. Infrastruktur untuk promosi - Peralatan untuk promosi seperti banner - Alat promosi yang bergerak 6. Rencana pembangunan inrastruktur lain yang relevan dan sesuai dengan petunjuk teknis pembangunan infrastruktur dan rantai nilai pemasaran RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 INFRA STRUKTUR PERKIRAAN DANA INFRA STRUKTUR PERKIRAAN DANA INFRA STRUKTUR PERKIRAAN DANA INFRA STRUKTUR PERKIRAAN DANA Pembangunan Jetti, tambat labu Pabrik Rp Rp Pabrik es 20 ton Rp rumah kemasan 20 meter tepung ikan Rp Mobil box roda 4 Rp Rumah produksi Rp Pabrik pengolahan Rp limbah 1 unit ABF 2,5 ton Rp unit Coll Storage 20 ton Rp

16 3.6 RENCANA AKSI SECARA MENYELURUH Merupakan perencanaan yang seluruhnya meliputi a. rencana pemasaran b. rencana pembangunan infrastruktur c. rencana pelatihan Kemudian perencanan ini dibuat dalam tahunan sampai dari tahun 2015 sampai tahun 2017 ACTION PLAN STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN ACTION PLAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN Peningkatan kualitas produksi melalui rasa dan mutu Peningkatan kualitas kemasan melalui desain, merk dan label Perbaikan pengangkutan dan penyimpanan melalui transportasi di hulu, alat angkut, model pengangkut, penyimpanan produk dan penyimpanan bahan baku Rencana pembangunan infrastruktur pembangunan rumah kemasan, jetti tempat labu, mobil box, 1 unit ABF, 1 unit coll storage, pabrik es, rumah produksi, pabrik tepung ikan dan pabrik pengolahan ikan Rencana pelatihan peningkatan produksi komoditas, pemasaran, produk-produk pengolahan, pengemasan, motivasi dan lainnya

Modul ke: Positioning Media. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Positioning Media. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Positioning Media Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Positioning Media Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran

Lebih terperinci

Programming TV. Positioning Media Penyiaran. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Programming TV. Positioning Media Penyiaran. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: Programming TV Positioning Media Penyiaran Fakultas Ilmu Komunikasi Syaifuddin, S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Positioning Media Penyiaran Positioning adalah

Lebih terperinci

1. Sistem Pemasaran dan Rantai Nilai 2 Pembangunan infrastruktur (sarana dan Prasarana)

1. Sistem Pemasaran dan Rantai Nilai 2 Pembangunan infrastruktur (sarana dan Prasarana) KOMPONEN 2 1. Sistem Pemasaran dan Rantai Nilai 2 Pembangunan infrastruktur (sarana dan Prasarana) Kedua komponen ini saling terkait, Pembangunan Infrastruktur ditujukan untuk meningkatkan pemasaran dan

Lebih terperinci

ASPEK PEMASARAN IDE USAHA KERIPIK TAHU-TEMPE SOYA CHIPS

ASPEK PEMASARAN IDE USAHA KERIPIK TAHU-TEMPE SOYA CHIPS Makalah Responsi Hari/Tanggal : Kamis/06 Desember 2012 Kewirausahaan Dosen : Ir. Purana Indrawan, MP Lily Zulaeha, SP, MP ASPEK PEMASARAN IDE USAHA KERIPIK TAHU-TEMPE SOYA CHIPS Oleh: Kelompok 2 B / P1

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri besar maupun kecil. Pemasaran bertujuan untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Usaha dan Niaga Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DI SUSUN OLEH: KONSULTAN PEMASARAN PIU MERAUKE

STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DI SUSUN OLEH: KONSULTAN PEMASARAN PIU MERAUKE STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN DI SUSUN OLEH: KONSULTAN PEMASARAN PIU MERAUKE BAB I. PENDAHULUAN Pengembangan pamasaran ini dilakukan melalui pendekatan value chain dan pembangunan infrastruktur pemasaran,

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN

STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) CCDP-IFAD KAB. GORONTALO UTARA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Produksi Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon Ir. F. J. Louhenapessy

Lebih terperinci

MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. Meet-5 By.Hariyatno

MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING. Meet-5 By.Hariyatno MENSEGMENTASI, MEMBIDIK DAN MELAKUKAN POSITIONING DI PASAR GUNA MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING Meet-5 By.Hariyatno Definisi Segmentasi Pasar : 1) Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar

Lebih terperinci

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA. : KUPANG. Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 3, Edisi Oktober 2011

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 3, Edisi Oktober 2011 STRATEGI PENETAPAN POSISI (POSITIONING) Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstaksi Penetapan posisi merupakan hal yang senantiasa dilakukan oleh setiap perusahaan dalam menawarkan produk atau

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah melakukan pengamatan selama Praktik Kerja Lapangan pada PT. Happy Wedding Service, Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, adapun

Lebih terperinci

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan : Dr. James D. Adam, SE.MBA. Kota : KUPANG Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang dan masalah Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia menjadi sebuah negara industri yang tangguh dalam jangka panjang. Hal ini mendukung Peraturan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi... i Daftar Gambar... ii Daftar Tabel... iii

DAFTAR ISI. Daftar isi... i Daftar Gambar... ii Daftar Tabel... iii i DAFTAR ISI HAL Daftar isi... i Daftar Gambar... ii Daftar Tabel... iii I. STRATEGI INTERVENSI PEMASARAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Tujuan dan Sasaran... 4 1.3 Pendekatan strategi intervensipemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan salah satu cara dalam mengenalkan produk kepada konsumen, dan hal ini menjadi penting karena akan berhubungan dengan laba yang akan dicapai

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya BAB V PEMBAHASAN 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung Berdasarkan teori M. Mursid, segmentasi atau (pengelompokan) pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meraih dan merebut hati para pelanggan merupakan tantangan bagi setiap pelaku bisnis di tengah situasi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Sejalan

Lebih terperinci

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat

Solusi Bisnis. Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia. secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat BAB III Solusi Bisnis Jika kita melihat kondisi persaingan yang dihadapi oleh UKM Indonesia secara umum dan Perusahaan Denmarx secara khususnya, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang terjadi sangat

Lebih terperinci

TARGET PASAR. Apakah pasar itu?

TARGET PASAR. Apakah pasar itu? Apakah pasar itu? TARGET PASAR Pasar adalah Orang-orang dengan kebutuhan dan atau keinginan mempunyai uang yang akan dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan Target pasar : Sekelompok konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan antar kelompok masyarakat dan wilayah. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Pemasaran Pengertian Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

Lebih terperinci

6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 44 6 EFISIENSI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6.1 Harga Hasil Tangkapan 6.1.1 Harga pembelian hasil tangkapan Hasil tangkapan yang dijual pada proses pelelangan di PPI Tegal Agung, Karangsong dan Eretan Kulon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, dengan panjang pantai 81.000 km serta terdiri atas 17.500 pulau, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap sektor

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 2014 2017 Nama Usaha : Rumah Kemasan Ikan Asap dan Bakso Ikan Lokasi Usaha : Kel. Dufa-Dufa Kota Ternate Tanggal Dibuat : 20 Agustus 2014 COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin Modul ke: 10 Martolis, Fakultas TEKNIK Kewirausaan MT Pemasaran Program Studi Teknik Mesin Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana seiring dengan perubahan waktu ilmu pemasaran terus mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana seiring dengan perubahan waktu ilmu pemasaran terus mengalami BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Salah satu dari cabang ilmu ekonomi adalah bidang ilmu pemasaran, dimana seiring dengan perubahan waktu ilmu pemasaran terus mengalami perkembangan. Para

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan bebas, merupakan perekonomian yang menuju kepada persaingan ketat. Kemajuan itu perlu

Lebih terperinci

Daging olahan merupakan sumber bahan pangan yang bisa menggantikan. daging segar. Dengan semakin meningkatnya jumlah penghasilan serta tingkat

Daging olahan merupakan sumber bahan pangan yang bisa menggantikan. daging segar. Dengan semakin meningkatnya jumlah penghasilan serta tingkat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging olahan merupakan sumber bahan pangan yang bisa menggantikan daging segar. Dengan semakin meningkatnya jumlah penghasilan serta tingkat pendidikan masyarakat, kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun landasan dari penelitian terdahulu, sebagai berikut : Tabel 2.1. Analisis Cluster

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun landasan dari penelitian terdahulu, sebagai berikut : Tabel 2.1. Analisis Cluster BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya yang digunakan sebagai referensi untuk peneliti berikutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat. 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang makin maju seperti sekarang ini membuat banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun sebelumnya, dan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan mobil saat ini meningkat pesat tetapi panjang jalan tidak bertambah menyebabkan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, banyak perusahaan mobil mulai

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI 5.1. Segmenting, Targeting, dan Positioning Susu sapi Perah KUD Giri Tani Penetapan segmenting, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan

Lebih terperinci

TARGET PASAR. Apakah pasar itu?

TARGET PASAR. Apakah pasar itu? Apakah pasar itu? TARGET PASAR Pasar adalah Orang-orang dengan kebutuhan dan atau keinginan mempunyai uang yang akan dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan Target pasar : Sekelompok konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah dan variasi ritel modern yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Huawei Tech Investment sebagai salah satu perusahaan bidang teknologi informasi yang berbasis di Cina berusaha selalu inovatif untuk menjawab tantangan dunia digital.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Berdasarkan perkembangan yang semakin pesat di bidang teknologi yang penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara langsung

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif bagi perusahaan dalam memberikan penawaran produk yang inovatif

BAB I PENDAHULUAN. efektif bagi perusahaan dalam memberikan penawaran produk yang inovatif BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam era globalisasi ini sangat ketat di mana setiap perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta berusaha untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK MARKETING

ANALISIS ASPEK MARKETING ANALISIS ASPEK MARKETING Pemasaran/Marketing Adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu Lampiran 2. Kegiatan Wawancara dan Lokasi Penelitian Wawancara dengan Pemilik Usaha Lokasi Usaha Gebyar Cakalang Lampiran 3. Kegiatan pemindangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumah penduduk lebih dari 220 juta, ditambah kunjungan wisatawan manca negara sekitar 5 juta per tahun merupakan pasar yang empuk bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program disegala bidang secara menyeluruh, terarah, terpadu, dan berlangsung terus menerus dalam

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) Strategi pemasaran STP (segmenting, targeting, position) diperlukan karena hal-hal mendasar berikut ; pasar sangat beragam, pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran Drs. M. Djudi Mukzam.M.Si dan Swasta Priambada, S.Sos, MAB Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Email : mjmukzam@yahoo.com / swasta_p@ub.ac.id

Lebih terperinci

BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK. PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam

BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK. PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam BAB X PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAB - Pemasaran dan Pengembangan Produk. M.Judi Mukzam DEFINISI PEMASARAN Boone & Kurtz (2.2002:7) pemasaran (marketing) adalah proses menemukan keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel adalah penjualan barang secara langsung dalam berbagai macam jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

KESEPAKA TAN KERJASAMA

KESEPAKA TAN KERJASAMA KESEPAKA TAN KERJASAMA An tar a PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) CCDP-IFAD KABUPATEN GORONTALO UTARA Dengan KOPERASI PERIKANAN PADU ALAM LAUT Tentang PENGELOLAAN USAHA COLD STORAGE MINI 10 TON & MESIN

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB www.mercubuana.ac.id Ali Akbar Gayo,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri kerajinan rotan untuk meningkatkan volume penjualan ekspor. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Yuli Prihatini (2002) meneliti dengan judul Pengaruh Positioning Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Yuli Prihatini (2002) meneliti dengan judul Pengaruh Positioning Terhadap BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuli Prihatini (2002) meneliti dengan judul Pengaruh Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia. Penelitian ini dilakukan di bandung. Analisis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah yang dimanfaatkan sebagian besar penduduk dengan mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN Potensi dan Tantangan DI INDONESIA Oleh: Dr. Sunoto, MES Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, apalagi saat ini potensi tersebut telah ditopang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat

Lebih terperinci

MENGENAL DUNIA USAHA DAN PERSIAPAN BERWIRAUSAHA. Disiapkan oleh: FX. Suharto

MENGENAL DUNIA USAHA DAN PERSIAPAN BERWIRAUSAHA. Disiapkan oleh: FX. Suharto MENGENAL DUNIA USAHA DAN PERSIAPAN BERWIRAUSAHA Disiapkan oleh: FX. Suharto CARA MENDIRIKAN USAHA Memulai Usaha Menentukan Bidang Usaha Pengertian dan jenis badan Usaha Memulai Usaha Mendirikan usaha baru

Lebih terperinci

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual oleh: Sadam husen 1401100105 Dosen : Gema Arifrahara FAKULTAS INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan

Lebih terperinci