BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Liana Rachman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas kehidupan manusia terwujud dalam sebuah kebudayaan. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam budaya warisan nenek moyang yang tak ternilai harganya. Kebudayaan dinilai sebagai identitas suatu bangsa. Sastra merupakan salah salah satu hasil budaya bangsa yang selalu mewakili jiwa zaman dari penciptanya. Di antara sekian banyak peninggalan kebudayaan manusia, naskah merupakan dokumen bangsa yang paling menarik bagi para peneliti kebudayaan lama. Hal ini disebabkan oleh naskah memiliki kelebihan, yaitu dapat memberi informasi yang luas dibandingkan peninggalan yang berbentuk puing bangunan yang tidak dapat berbicara dengan sendirinya, tetapi harus ditafsirkan (Haryati Soebadio dalam Baried, 1994:83). Di dalam naskah-naskah tersebut tersimpan kebudayaan yang menjadi aset suatu bangsa. Melalui naskah tersebutlah masyarakat sekarang dapat menilik peradaban masa dahulu kala. Naskah-naskah klasik merupakan objek kajian utama pada ilmu filologi. Naskah adalah semua bahan tulisan tangan peninggalan nenek moyang pada kertas lontar, kulit kayu, dan rotan (Djamaris, 2006:3). Filologi itu sendiri menurut Baried, dkk. (1994:2) merupakan satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan studi terhadap hasil budaya manusia pada masa lampau. Filologi tidak hanya sibuk dengan kritik teks, serta komentar penjelasannya, tetapi juga ilmu yang menyelidiki kebudayaan suatu bangsa berdasarkan naskah (Djamaris, 2006:6). 1
2 2 Di antara sekian banyak naskah, salah satunya adalah naskah Melayu. Naskah Melayu juga memiliki jenis atau genre sastra seperti halnya dalam sastra modern. Salah satu jenis naskah Melayu dalam filologi, yaitu sastra kitab. Sastra kitab merupakan sejenis karangan keagamaan yang khas dalam ilmiah dalam metode penyampaian isinya. Buah karya sastra yang berasal dari zaman agama Islam masuk ke nusantara berupa kitab-kitab agama digolongkan tersendiri dalam kesusastraan kitab (Baried, dkk., 1994:23). Salah satu dari naskah itu adalah naskah Hadith Nabi mengenai Mandi Jenazah, Air Sembahyang, dan Sembahyang. Judul tersebut merupakan judul yang terdapat dalam metadata pada situs Akan tetapi, penulis menganggap judul tersebut tidak sesuai sehingga penulis memberi judul naskah sesuai dengan nomor inventarisasinya, yaitu MS112. Naskah ini merupakan naskah yang termasuk dalam jenis sastra kitab. Terbukti dengan adanya ajaran-ajaran Islam yang terkandung di dalam teks. Naskah MS112 diunduh secara digital melalui (diakses tanggal 11 Maret 2014 pukul WIB) dan merupakan salah satu naskah koleksi Perpustakaan Peringatan Za ba, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Naskah MS112 merupakan naskah bunga rampai, yaitu naskah yang di dalamnya terdapat kumpulan teks. Pada keterangan yang tercantum dalam metadata, naskah tersebut terdiri atas 2 teks, tetapi setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ditemukan 2 teks yang lain sehingga jumlahnya menjadi 4 teks. Berikut keempat teks yang terdapat dalam naskah MS112.
3 3 1. Teks mengenai hadis Nabi Muhammad (halaman 3). Teks tersebut berisi hadis kasih sayang kepada saudara, hadis salat yang menjadi perbedaan Islam dan kafir, dan hadis cara mengobati sakit mata, yaitu dengan ramuan dari bahan tradisional disertai doa. 2. Teks yang berisi hadis-hadis pahala dan iqāb mengenai taharah dan salat (halaman 4 s.d. 49). Teks ini merupakan teks yang lengkap dan teks yang akan dikaji. Akan tetapi, dalam teks ini tidak terdapat judul sehingga perlu untuk memberikan judul. Pemberian judul didasari pada kalimat yang terdapat di pembukaan teks seperti pada kutipan berikut.... Artinya pasal ini suatu faedah pada menyatakan daripada segala hadis pada menyatakan pahala daripada mandi janabah, dan pahala air sembahyang, dan pahala sembahyang fardu yang lima waktu, dan segala iqāb-nya. ( Faedah Hadis Pahala Mandi Janabah, Air Sembahyang, Sembahyang Fardu, dan Iqāb-nya :1). Kalimat di atas adalah kutipan yang melandasi pembuatan judul. Berdasarkan kalimat tersebut, maka judul yang diberikan adalah Faedah Hadis Pahala Mandi Janabah, Air Sembahyang, Sembahyang Fardu, dan Iqāb-nya. 3. Teks tentang tasawuf (halaman 50 s.d. 52). Teks tersebut berisi beberapa pertanyaan yang diajukan seseorang kepada Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar mengenai makrifat akan Allah dan bagaimana keduanya mengenal Allah. 4. Teks tentang niat salat jenazah bagi anak-anak (halaman 53). Penelitian ini hanya menggunakan satu teks, yaitu teks Faedah Hadis Pahala Mandi Janabah, Air Sembahyang, Sembahyang Fardu, dan Iqāb-nya (selanjutnya disebut Faedah Hadis ). Teks ini mempunyai halaman yang lengkap tidak seperti tiga teks lainnya yang hanya berupa potongan teks. Oleh karena itu, teks ini layak untuk dijadikan objek penelitian.
4 4 Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog, dapat diketahui bahwa naskah Faedah Hadis merupakan naskah tunggal. Katalog yang telah diteliti adalah sebagai berikut. 1. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 (Behrend, T.E., 1998, Yayasan Obor Indonesia dan Ecole Francaise D Extreme Orient), 2. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 5A (Ekadjati, Edi S. dan Undang A. Darsa, 1999, Yayasan Obor Indonesia dan Ecole Francaise D Extreme Orient), 3. Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh, Catalog of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Colllection (Fathurahman, Oman dan Munawar Holil, 2007, Tokyo University of Foreign Studies), 4. Katalog Naskah Bima: Koleksi Museum Kebudayaan Samparaja (Salahuddin, Siti Maryam R. dan Mukhlis, 2007, Museum Samparaja Bima), 5. Katalog Naskah Buton: Koleksi Abdul Mulku Zahari (Ikram, Achadiati dkk., 2001, Yayasan Obor Indonesia), 6. Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar (Fathurahman, Oman, 2010, Komunitas Bambu). 7. Katalog Naskah Palembang (Ikram, Achadiati, 2004, Yayasan Naskah Nusantara dan Tokyo University of Foreign Studies), 8. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Sutaarga, Amir dkk., 1972, Departemen P & K),
5 5 9. Katalogus Naskah Melayu Bima II (Mulyadi, S.W.R dan H.S. Maryam R. Salahuddin, 1992, Yayasan Museum Kebudayaan Samparaja Bima), 10. Malay Manuscripts: A Bibliograpical Guide (Howard, Joseph H., 1966, University of Malay Library), Berikut daftar katalog online yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Manasa. Portal Naskah Nusantara: Koleksi. < 2Fcontent%2Fbelow%2Fcollections.xml>. (diakses tanggal 9 Maret 2015 pukul WIB). 2. Perpustakaan Universitas Indonesia. Naskah. < (diakses tanggal 9 Maret 2015 pukul WIB). Teks Faedah Hadis secara keseluruhan merupakan teks yang memuat hadis-hadis pahala dan iqāb mengenai taharah dan salat. Hadis dalam agama Islam menempati posisi kedua sebagai sumber ajaran setelah Alquran. Sebagai sumber ajaran kedua, hadis bukan hanya sebagai penguat dan penjelas Alquran, tetapi juga dijadikan sebagai dasar bagi penerapan hukum baru yang tidak dijelaskan dalam Alquran. Teks ini menjelaskan hadis-hadis mengenai pahala dan iqāb mengenai taharah dan salat. Selain itu, dalam teks Faedah Hadis dijelaskan pula mengenai fardu, kaifiah, sunah, dan makruh. Beberapa hal yang melatarbelakangi ketertarikan penulis terhadap teks Faedah Hadis adalah sebagai berikut.
6 6 Pertama, teks Faedah Hadis merupakan teks yang menarik dan penting untuk dipelajari. Teks ini berisi hadis-hadis perihal taharah dan salat. Hal-hal tersebut merupakan ajaran dalam agama Islam dan masih relevan dipelajari hingga saat ini. Oleh karena itu, teks Faedah Hadis perlu dikaji guna menambah ilmu pengetahuan yang sekarang masih sangat dibutuhkan. Kedua, teks ini merupakan satu kesatuan utuh, diawali dengan bacaan basmallah dan diakhiri dengan kata tamat atau tamma. Hal ini menunjukkan teks Faedah Hadis memiliki struktur sastra kitab yang lengkap sehingga dapat dikaji berdasarkan analisis sastra kitab. Ketiga, teks Faedah Hadis yang berjumlah 46 halaman tersebut masih dalam keadaan baik dan utuh sehingga masih layak untuk dikaji. Baik dalam arti, kondisi naskah (bahan naskah dan tulisan) masih memungkinkan untuk diteliti. Utuh dalam arti lengkap halamannya sehingga memungkinkan untuk dikaji secara komprehensif. Keempat, dalam teks Faedah Hadis terdapat kalimat berbahasa Arab yang penulisannya menggunakan struktur bahasa Melayu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar tidak ada kesalahpahaman dalam memahami isi teks. Kelima, teks Faedah Hadis merupakan teks berbahasa Melayu yang ditulis dalam aksara Arab Melayu atau Jawi. Sebagian masyarakat jarang memahami aksara tersebut sehingga perlu dilakukan suntingan. Suntingan terhadap teks bermanfaat bagi masyarakat untuk memahami kandungan isi teks Faedah Hadis.
7 7 Keenam, teks Faedah Hadis yang disalin pada abad ke 19, tepatnya pada tahun 1858 ini berasal dari bahasa lisan. Pada tahun tersebut, hubungan dengan pihak luar sering terjadi melalui berdagang diselingi dakwah agama Islam. Oleh karena itu, besar kemungkinan naskah ini merupakan hasil dari sebuah kajian dari dakwah pada waktu itu. Ketujuh, teks Faedah Hadis belum pernah dikaji baik dari segi suntingan maupun penelitian lainnya. Hal ini didasari dengan mencari informasi dalam Direktori Edisi Naskah Nusantara, Tesaurus Manuskrip Online, perpustakaan pusat UNS, dan pencarian informasi di internet tidak ditemukan penelitian dengan menggunakan teks yang berjudul Faedah Hadis. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya penyelamatan dengan meneliti teks Faedah Hadis sebagai salah satu peninggalan masa lampau yang kondisi fisiknya tidak mungkin bertahan lama. Oleh karena itu, usaha untuk menyelamatkan dan melestarikan naskah menjadi alasan utama pengkajian naskah ini dengan menyajikannya dalam bentuk suntingan yang baik dan benar. Akan tetapi, menyediakan suntingan saja tentunya masih belum cukup. Setelah tulisan dan bahasa naskah dapat dipahami, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis struktur sastra kitab dan kemudian mengkaji isi teks. Jadi, diharapkan naskah ini lebih mudah dipahami sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh masyarakat luas. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian tetap terarah sesuai dengan tujuan pokok penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah
8 8 menyediakan suntingan teks Faedah Hadis disertai analisis struktur dan isi. Penyuntingan teks meliputi deskripsi naskah, ikhtisar isi teks pedomaan transliterasi, kritik teks, dan suntingan teks. Analisis struktur menggunakan struktur sastra kitab yang terdiri atas struktur penyajian, gaya penyajian, pusat penyajian, dan gaya bahasa. Analisis isi yang berdasarkan pada pahala, iqāb, fardu, sunah, kaifiah, dan makruh mengenai mandi janabah, wudu, dan salat. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana suntingan teks Faedah Hadis? 2. Bagaimana struktur teks Faedah Hadis? 3. Bagaimana isi teks Faedah Hadis? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut 1. Menyediakan suntingan teks Faedah Hadis yang baik dan benar. 2. Mendeskripsikan struktur teks Faedah Hadis. 3. Menjelaskan isi teks Faedah Hadis. E. Manfaat Penelitian Suatu penelitian harus mempunyai manfaat yang dapat diambil oleh pembacanya. Dilihat dari segi kemanfaatan, penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis.
9 9 1. Manfaat Teoretis a. Menyediakan suntingan naskah Faedah Hadis. b. Memperkaya penelitian di bidang filologi dalam khazanah sastra kitab. c. Menyediakan sumber referensi dari karya sastra Melayu klasik yang berkaitan dengan ilmu hadis dan fikih. 2. Manfaat Praktis a. Menyediakan isi naskah supaya dapat dijadikan bahan rujukan bagi pembaca untuk memahami dan mengambil hikmah yang terkandung dalam naskah. b. Mengembangkan pengetahuan mengenai ilmu hadis dan fikih terutama pembahasan tentang mandi janabah, wudu, dan salat. c. Memperkenalkan teks Faedah Hadis sebagai salah satu peninggalan budaya bangsa. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberi gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian, sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab kedua adalah kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab ini berisi kajian pustaka, teori penyuntingan teks, teori pengkajian teks, dan kerangka pikir.
10 10 Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi sumber data, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan penarikan simpulan. Bab keempat adalah suntingan teks Faedah Hadis. Bab ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, pedoman penyuntingan, suntingan teks, dan daftar kata-kata sukar. Bab kelima adalah analisis. Bab ini menguraikan struktur teks yang dalam hal ini adalah struktur sastra kitab dan analisis isi teks yang berisi hadis-hadis pahala dan iqāb mengenai mandi janabah, wudu, dan salat. Selain itu, juga dijelaskan mengenai fardu, sunah, kaifiah dan makruh. Bab keenam adalah penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan keseluruhan hasil penelitian.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan
Lebih terperinciTINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah
TINJAUAN BUKU Fathurahman, Oman (Penyusun Utama), Aoyama, Toru (Penyunting Utama) (2010). Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee, Aceh Besar. Komunitas Bambu, TUFS Tokyo, PPIM UIN Jakarta, Manassa, PKPM Aceh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di
11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia memiliki banyak warisan kebudayaan yang berupa bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis berupa naskah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2010:3). Dalam sebuah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kepustakaan yang relevan 1.1.1 Transliterasi Transliterasi merupakan salah satu tahap/langkah dalam penyuntingan teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naskah kuno merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan oleh nenek moyang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra Indonesia terdiri dari karya sastra lisan dan karya sastra tulis. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang
Lebih terperinciDaftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.
Daftar Pustaka Naskah Syair Bintara Mahmud Setia Raja Blang Pidier Jajahan, NB 108. Perpustakaan Nasioanal Republik Indonesia. Buku Abdullah, Taufik. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah
Lebih terperinci2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah merupakan hasil medium tulis yang digunakan pada sastra klasik. Isi naskah tersebut dapat meliputi semua aspek kehidupan budaya bangsa yang bersangkutan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Pembahasan mengenai taharah dan salat merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Topik tersebut sangat penting dan relevan
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2004:34).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filologi merupakan suatu pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan (Baroroh-Baried,
Lebih terperinciHikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Oleh: Farhana Aulia C
Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik Oleh: Farhana Aulia C0208022 Abstrak Penelitian naskah lama dalam dunia sastra selalu menarik untuk dikaji, terlebih dalam rangka upaya
Lebih terperinciNASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi
1 NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA (Kajian Filologis) Proposal Skripsi Oleh : Reza Sukma Nugraha 206500034 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Lebih terperinci2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pernasakahan di Indonesia bisa dikatakan sangat kurang peminat, dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap naskah. Sedikitnya penelitian terhadap
Lebih terperinciHikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik
1 A. JUDUL PENELITIAN Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik B. LATAR BELAKANG MASALAH Aktivitas-aktivitas kehidupan manusia termanifestasi dalam sebuah kebudayaan. Di antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusantara memiliki beberapa jenis kesusastraan yang diciptakan, berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Salah satu kesusastraan yang berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno adalah benda budaya yang merekam informasi dan pengetahuan masyarakat lampau yang diturunkan secara turun temurun semenjak dulu sampai saat ini. Warisan
Lebih terperinci2014 SAJARAH CIJULANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan
Lebih terperinciKawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN
Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C0199012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki
Lebih terperinciANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI
ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI A. PENDAHULUAN Indonesia mempunyai khasanah sastra klasik yang beraneka ragam, yang terdiri dari sastra-sastra daerah. Sastra klasik adalah sastra dalam bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah naskah Masaaila Aqiidatu `l-islam ( MAI ) hasil pemikiran Abu Laits As-Samarqandi. Data atau objek penelitian ini adalah teks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud, baik dalam ilmu pengetahuan maupun bidang lainnya (Poerwadarminta, 1976:649). Bisa
Lebih terperinciMENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???
MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI??? Peninggalan suatu kebudayaan yang berupa puing bangunan besar, semarak tapi belum cukup. Gambaran pikiran dan perasaan tersebut dapat dipahami lewat dokumen tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia dibangun dari berbagai kebudayaan dan berbagai etnis, yang berbeda kualitas dan kuantitasnya. Setiap etnis (kebudayaan-kebudayaan lokal seperti kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah-naskah Nusantara sangat beraneka ragam, yang isinya mengemukakan tentang kehidupan manusia misalnya, masalah politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa,
Lebih terperinciSERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)
SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Ika Cahyaningrum A2A 008 057 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciMANFAAT STUDI FILOLOGI
MANFAAT STUDI FILOLOGI Manfaat Studi Filologi Manfaat studi filologi dibagi menjadi dua, yaitu manfaat umum dan manfaat khusus. Mengetahui unsur-unsur kebudayaan masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu,
Lebih terperinciAlfian Rokhmansyah, M.Hum.
Alfian Rokhmansyah, M.Hum. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman Samarinda Teori Filologi iii TEORI FILOLOGI oleh Alfian Rokhmansyah, M.Hum. Hak cipta dilindungi undang-undang 2017 Penyunting Azizatur
Lebih terperinciTHARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI
THARĪQATU S-SHĀLICHĪN FĪ BAYĀNI AURĀDI S-SĀLIKĪN: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR DAN ISI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan sebuah bentuk karya tulis yang berupa bahan kertas atau buku tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi
Lebih terperinciBerdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang
PENGANTAR FILOLOGI PENGERTIAN FILOLOGI Filologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani philologia. Philologia berasal dari dua kata, yaitu philos yang berarti teman dan logos yang berarti pembicaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang dimiliki yaitu kebudayaan.koentjaraningrat (1985) menyebutkan bahwa kebudayaan terdiri dari tujuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah naskah Wawacan Pandita Sawang yang beraksara Arab (Pegon) dan berbahasa Sunda, teks di dalamnya berbentuk puisi/wawacan. Naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah
Lebih terperinciKAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA
KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA Skripsi Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Humaniora Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Fitrianna Arfiyanti
Lebih terperinciSYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi
SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Oleh sebab itu, untuk memahami kebudayaan suatu bangsa dengan baik, informasi-informasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor
BAB V PENUTUP A. Simpulan Hasil penelitian dan pembahasan telah diuraikan dalam bab IV. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Inventarisasi naskah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang
373 BAB IV PENUTUP Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka akhir penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu pernah meneliti tentang Fitoterapi yang sedang dibahas melalui skripsi ini. Penelitian yang dilakukan oleh
Lebih terperinciPATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.
PATHISARI Skripsi punika asil saking panaliten filologi tumrap Sěrat Pangracutan ingkang kasimpěn ing Perpustakaan Pura Pakualaman Ngayogyakarta mawi kode koleksi 0125/PP/73. Skripsi punika awujud suntingan
Lebih terperinciFAEDAH HADIS PAHALA MANDI JANABAH, AIR SEMBAHYANG, SEMBAHYANG FARDU, DAN IQĀB-NYA : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi
FAEDAH HADIS PAHALA MANDI JANABAH, AIR SEMBAHYANG, SEMBAHYANG FARDU, DAN IQĀB-NYA : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar
Lebih terperinciWASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi
WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuna mempunyai peran penting dalam peradaban umat manusia, karena naskah kuna berisi berbagai macam tulisan tentang: adat istiadat, cerita rakyat, sejarah, budi
Lebih terperinciMERANCANG PENELITIAN NASKAH
MERANCANG PENELITIAN NASKAH Oleh Zayadi Hamzah STAIN CURUP filologi Filologi berbicara mengenai bagaimana sebuah naskah kuno yang bernilai atau mempunyai makna besar bagi kehidupan manusia itu dikaji dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra Indonesia bisa diketahui dengan banyaknya karya sastra
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki latar belakang budaya tinggi yang tertulis dalam karya sastra. Kekayaan yang dimiliki Indonesia sangat beragam, di antaranya berupa karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak warisan hasil budaya dalam bentuk naskah atau manuskrip (Marsono, 2010), yang bahkan sampai saat ini belum dapat dihitung jumlahnya. Manuskrip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa benda (tangible
Lebih terperinciFILOLOGI HUKUM SEBAGAI PIRANTI AWAL UNTUK MENENTUKAN YAMIN
FILOLOGI HUKUM SEBAGAI PIRANTI AWAL UNTUK MENENTUKAN EKSISTENSI HUKUM ADAT YAMIN PROLOG Pengertian Filologi Interaksi antara Filologi dan Hukum menjadi ekstra disipliner, nondisipliner, cross-disipliner,
Lebih terperinciASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI
ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara teoretis kita dapat melakukan berbagai macam bandingan, di antaranya (a) bandingan intratekstual, seperti studi filologi, yang menitikberatkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan obyek material filologi yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan hasil budaya bangsa pada masa lalu (Baried, 1985:54). Naskah yang dimaksud
Lebih terperinciMANUSKRIP MELAYU: SUMBER KAJIAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA 1 Misri A. Muchsin 2
MANUSKRIP MELAYU: SUMBER KAJIAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI NUSANTARA 1 Misri A. Muchsin 2 Abstrak Dalam realitas historis, manuskrip Melayu menjadi salah rujukan penting untuk mengungkap sejarah masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Hal itu disebabkan karena budaya merupakan hasil olah rasa dan olah pikir manusia demi menunjang
Lebih terperinciRATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca
RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahagialah kita bangsa Indonesia, bahwa hampir di setiap daerah di seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah merupakan rekaman kebudayaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik
digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Filologi Filologi adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang bertujuan memahami kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah
Lebih terperinciDurratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid
Durratu l-baidā tanbihan li n-nisā : suntingan teks, analisis struktur, dan tinjauan ajaran tauhid SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini muncul pada awal abad ke-9 M. 1 Aliran Asy ariyah disebut juga aliran Ahl as-sunah
Lebih terperinciTeks, Tekstologi, dan Kritik Teks
Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Banyak pokok permasalahan yang dapat dijumpai dalam ketiga jenis karya sastra tersebut, misalnya
Lebih terperinciPokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu
1. Fakultas/ Program Studi 2. Mata Kuliah dan Kode : Fakultas Bahasa dan Seni/ Pendidikan Bahasa Jawa : FILOLOGI JAWA I 3. Jumlah SKS : Teori : 2 SKS Praktik : - SKS 4. Kompetensi : Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya aksara Latin pada awal abad ke-20 secara perlahan-lahan menggeser penggunaan aksara Arab-Melayu di Nusantara. Campur tangan bangsa Eropa (Belanda) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra daerah merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat dikatakan masih
Lebih terperinci25. Teologi: pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat Allah, dasar kepercayaan kepada. Allah dan agama, terutama berdasarkan pada kitab suci.
167 25. Teologi: pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat Allah, dasar kepercayaan kepada Allah dan agama, terutama berdasarkan pada kitab suci. 26. Usul ad-dīn: pokok-pokok agama Islam. 27. Varian: sekelompok
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Studi filologi merupakan disiplin ilmu yang memanfaatkan naskah naskah sebagai objek kajiannya. Naskah sebagai objek penelitian filologi dikaji
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang tertuang dalam bentuk naskah sejak abad IX 1. Berkaitan dengan tulisan dalam bentuk naskah, Saputra
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008
161 BAB 5 PENUTUP 162 5.1 Kesimpulan Asy ariyah merupakan salah satu aliran teologi di dalam agama Islam. Salah satu ajaran mereka, yaitu Allah swt memiliki sifat. Menurut mereka, dengan sifat-nya itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai ilmu pengetahuan yang ada pada jaman sekarang dapat dikatakan merupakan buah pikir dari warisan leluhur. Warisan leluhur dapat berupa artefak yang tidak hanya
Lebih terperinciFUNGSI DAN KEDUDUKAN HIKAYAT NABI BERCUKUR
FUNGSI DAN KEDUDUKAN HIKAYAT NABI BERCUKUR Ani Diana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu email: anidiana66@gmail.com Abstract The Tale of Propert Shave (TPS) is a work
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM
SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI Oleh MUHAMMAD HASAN NIM 121111077 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI
Lebih terperinciDIGITALISASI DAN DESKRIPSI NASKAH KUNO SEBAGAI UPAYA MEMPERKOKOH KEDAULATAN INDONESIA: STUDI KASUS NASKAH AL-MUTAWASSIMĪN
DIGITALISASI DAN DESKRIPSI NASKAH KUNO SEBAGAI UPAYA MEMPERKOKOH KEDAULATAN INDONESIA: STUDI KASUS NASKAH AL-MUTAWASSIMĪN Dhimas Muhammad Yasin 1 Abstrak: Naskah kuno merupakan salah satu bagian dari warisan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Filologi 1. Pengertian Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang berarti cinta dan logos yang berarti kata. Dengan demikian, kata filologi membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan tulisan tangan berupa benda konkret yang dapat dilihat dan dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya masa
Lebih terperinciTanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi
Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra diciptakan pengarang berdasarkan realita (kenyataan) yang ada di dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sastra memang mencerminkan kenyataan,
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata budaya terdiri dari dua kata yaitu budi dan daya. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai nomor
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap naskah SDR, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Naskah SDR yang dijadikan objek penelitian tidak mempunyai
Lebih terperinciMEMBINGKAI KAJIAN HISTORIS DAN FILOLOGIS DALAM PENELITIAN ILMIAH*
MEMBINGKAI KAJIAN HISTORIS DAN FILOLOGIS DALAM PENELITIAN ILMIAH* MUHAMAD SHOHEH Dosen Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten e-mail: matshohe@yahoo.co.id Abstrak Akhir-akhirini,
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
24 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari beberapa uraian yaitu, (1) objek penelitian, (2) metode, (3) prosedur penelitian, (4) teknik pengumpulan data 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka sangat penting dalam sebuah penelitian karena untuk mengetahui kajian tersebut sudah di lakukan penelitian atau belum. Pentingnya
Lebih terperinciJIKA HENDAK MEMULAI PEKERJAAN DALAM KUTIKA EN FAL S : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi
JIKA HENDAK MEMULAI PEKERJAAN DALAM KUTIKA EN FAL S : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Isi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan kata lain organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum masyarakat tersebut mengenal keberaksaraan. Setiap bentuk sastra lisan, baik cerita maupun
Lebih terperinci