APLIKASI BEBERAPA ISOLAT BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP DAYA RETENSI FOSFOR TANAH ANDISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Transkripsi

1 APLIKASI BEBERAPA ISOLAT BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP DAYA RETENSI FOSFOR TANAH ANDISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Bidang Unggulan : Sumber Daya Alam Bidang Ilmu/kode : Ilmu Tanah/151 Peneliti : - K. Dharma Susila By : K. DHARMA SUSILA dkk.

2 Prog. UPSUS Peningkatan Produksi Jagung terkendala Kesuburan tanah Permasalahan Andisol Tingginya retensi P pada Andisol Efisiensi pemupukan P rendah Pemanfaatan BPF Efektivitas BPF dipengaruhi banyak factor. Setiap jenis tanah memiliki bentuk P dan kand. BO yang berbeda-beda.

3 Rumusan Masalah Jenis isolat BPF manakah yang paling efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung? Pada perlakuan isolat BPF dan jenis pupuk organik manakah yang dapat meningkatkan pertumbuhan terbaik tanaman jagung? Pada kombinasi perlakuan isolat BPF dan jenis pupuk organik manakah yang paling efektif mengurangi daya retensi P tanah Andisol?

4 Tujuan Penelitian mengetahui efektifitas beberapa isolat BPF dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. mengetahui perlakuan kombinasi jenis isolat BPF dan pupuk organik yang paling efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. agar diketahui kombinasi jenis isolat BPF dan pupuk organik yang paling mampu menurunkan daya retensi P tanah Andisol Mendapatkan isolat BPF yg efektif sbg inokulan pupuk hayati untuk komoditas jagung.

5 Bahan & Metode Penelitian : Bahan : Isolat P-1.3 Bahan media Isolat BPF & Andisol Media tumbuh Pikovskaya Media Perbanyakan NB Kompos Pupuk Kotoran Sapi Benih jagung Isolat P-4.1 Isolat P-3.1

6 Metode Penelitian * Peneklitian faktor tunggal RAK * Pupuk Organik : - Kompos - Kotoran Sapi - Takaran 20 ton/ha * Tiga Jenis Isolat BPF: -P-3.1; P-4.1 dan P-3.1 * Jumlah Perlakuan : P0 = kontrol 2. P1 = isolate P P2 = isolate P Kompos 4. P3 = isolate P Sapi 5. P4 = isolate P P5 = isolate P K 7. P6 = isolate P S 8. P7 = isolate P P8 = isolate P K 10. P9 = isolate P S

7 Parameter Pengamatan Parameter Tanaman Tinggi tanaman Parameter Sifat Kimia Tanah Retensi P tanah Berat segar dan kering tajuk P-tersedia tanah Berat segar dan kering akar Analisis Data analisis sidik ragam dengan rancangan yang digunakan (RAK) dengan uji F. uji jarak berganda Duncan s Data diolah dgn Software Costat

8 Pelaksanaan Percobaan Dipersiapkan 30 pot plastik dan masing-masing diisi dgn 15 kg tanah. Dilakukan pencampuran pupuk organic ke dalam masing 2 pot sesuai perlakuan sehari sebelum tanam. Persipan benih jagung, ditanam setelah bibit berumur 1 minggu. Peremajaan dan perbanyakan isolate BPF Dipersiapkan masing-masing 10 ml suspensi BPF lalu diinokulasikan sesuai perlakuan saat tanam.

9 Peremajaan & Perbanyakan Isolat BPF 1 koloni tunggal Ependorf digores pada medium Pikovskaya dan diinkubasi 2 x 24 jam 50 ml Nutrien Broth (NB) (Preculture) diinkubasi pada shaker 1x24 jam 1 ml preculture Dibandingkan kekeruhannya dengan larutan Mc Farland 10 8 sel /ml diinkubasi pada shaker 3x24 jam; 200 rpm 50 ml Nutrien Broth (NB) Mainculture

10 Teknik Inokulasi :

11 Pemeliharaan dan Panen Pemeliharaan Tanaman, dipertahankan 1 tanaman per pot. Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 5 minggu setelah tanam.

12 HASIL & PEMBAHASAN Tinggi Tanaman 3 MST :

13 Respon Perlakuan Isolat Tunggal

14 Respon Perlakuan Kombinasi Pk. sapi

15 Gambar 1. Respon Tinggi Tanaman Akibat Perlakuan

16 Keterangan: MST = minggu setelah tanam ; HASIL & PEMBAHASAN Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman akibat Respon Perlakuan Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) 3 MST 4 MST 5 MST P0 26,00 d 34,50 c 51,07 d P1 29,57 d 46,23 c 77,70 c P2 45,33 c 65,03 b 85,93 c P3 68,20 a 91,20 a 139,53 a P4 31,43 d 47,27 c 72,10 cd P5 47,83 c 65,27 b 94,77 bc P6 62,13 ab 89,53 a 139,43 a P7 25,2 d 40,03 c 83,57 c P8 51,87 bc 73,70 b 113,53 b P9 70,97 a 98,87 a 146,10 a LSD.05 13,09 13,22 23,06

17 Tabel 5.2. Pengaruh Perlakuan terhadap Rerata Berat Tajuk dan Berat Akar Tanaman (gram) Perlakuan Berat Basah Tajuk Berat Kering Tajuk Berat Basah Akar Berat Kering Akar P0 52,21 c 22,42 f 28,00 e 19,05 b P1 91,57 bc 28,33 def 39,53 de 22,39 b P2 135,16 b 40,28 cde 61,21 bcde 39,07 ab P3 220,44 a 66,35 ab 115,37 a 65,97 a P4 89,90 bc 26,99 ef 39,89 de 24,53 b P5 130,20 b 41,54 cd 87,70 abc 42,17 ab P6 213,52 a 61,12 b 77,19 abcd 38,08 ab P7 110,81 b 30,81 def 32,75 e 19,28 b P8 146,37 b 44,92 c 51,85 cde 28,61 b P a 76,75 a 97,99 ab 63,37 a LSD,05 50,57 12,65 37,26 25,67 Keterangan: Nilai rerata pada kolom yang sama yang ditandai dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Dunkan s pada taraf 0,05.

18 Gambar 1. Retensi P Tanah Akibat Perlakuan

19 Gambar 2. Kandungan P tersedia Tanah

20 Tabel 1. Retensi P dan P-tersedia TanahAkibat Perlakuan Perlakuan Retensi P (%) P-tersedia (ppm) P0 86,45 a 13,32 d P1 85,64 b 19,21 cd P2 84,43 d 21,62 bcd P3 84,76 cd 23,14 bcd P4 84,95 c 20,18 bcd P5 84,88 c 20,90 bcd P6 83,52 e 30,49 b P7 83,82 e 24,92 bc P8 83,52 e 27,15 bc P9 80,34 f 43,63 a LSD,05 0,37 9,68

21 KESIMPULAN Perlakuan tunggal jenis isolat yang memberikan respon paling baik thd peningkatan pertumbuhan tanaman jagung adalah isolat P-4.1. Aplikasi isolat P-4.1 lebih efektif bila dikombinasikan dengan pemberian pupuk organik dibandingkan diberikan secara tunggal terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman jagung. Kombinasi perlakuan P9, P3 dan P6 memberikan respon positif terhadap peningkatan tinggi tnaman; berat segar dan berat kering tajuk; serta berat segar dan berat kering akar tanaman jagung. Perlakuan kombinasi P9 (isolat P pupuk kotoran sapi) memberikan respon yang paling efektif dalam menurunkan daya retensi P tanah dan secara sangat nyata meningkatkan P-tersedia tanah Andisol.

22 TERIMAKASIH