UPAYA ORANG TUA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI (STUDI TERHADAP ORANG TUA DI TK YAPENHA BATUNG TABA) Oleh: Rahmi Syafrianis*)

Transkripsi

1 UPAYA ORANG TUA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI (STUDI TERHADAP ORANG TUA DI TK YAPENHA BATUNG TABA) Oleh: Rahmi Syafrianis*) Fitria Kasih**) Rahma Wira Nita**) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem that would examined based on fenomena that examiner found in spacious some of the kindergarden students kaced difficulty in improving speaking skill. So, the examiner raised problems about: The parents effort to improved speaking skill for childrens (a case study at parents in kindergarden ). The porpose of this research are to describes: 1) The parrents effort to improve speaking skill, that vaced by the childrens speaking understanding. 2) The parents effort to improve speaking skill that vaced in children speaking skill. Kind this research used descriptive quantity method. The population of this reseach is the parents of the students class B1 and B2 in kindergarden Padang in that some 30 people. The data collected by fill in the inquity, observation and interview, then did an analysis data with using persantase technic and narrative analise. The result reached showing that the parent effort to improve speaking skill to the childrents are. Vaced in childrents speaking skills is from respondence it also had in minus category. Base on the result resarch above, it can summaries that: parents effort to improve speaking skill to childrent it enter in minus category 50 that, hope foll to all of the student s parents, alls of the feachers improving the children speaking skills as good and optimal. Keyword: parents, improve, speaking skill. PENDAHULUAN Peranan pendidikan semakin dirasakan dalam menunjang keberhasilan pembangunan nasional. Taman kanakkanak sebagai lembaga formal memiliki peranan yang amat penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Karena itu sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada setiap jenjang pendidikan terus dilakukan. Perkembangan berbicara mencakup empat yaitu keterampilan

2 menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Menurut Hurlock (1999:176) berbicara adalah bentuk komunkasi pikiran dan perasan disimbolkan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Hal yang mencakup bentuk berbicara menurut Hurlock yaitu berbicara atau bahasa lisan, bahasa tulisan, bahasa isyarat, bahasa tubuh, dan ekspersi wajah. Kemampuan berbicara sangat penting untuk tumbuh kembang bagi anak-anak, dan dukungan orang tua, yang mencerminkan ketangapan orang tua atau kebutuhan anak merupakan hal yang sangat penting bagi anak. Keterlibatan orang tua adalah suatu derajat yang ditunjukan orang tua dalam hal keterkaitan, berpengetahuan dan kesedian untuk berperan aktif dalam aktivitas anak sehari-hari, keterlibatan aktif ketika bermain dan mengisi waktu luang maupun dalam pengawasan orang tua. Dalam kemampuan berbahasa orang tua dapat mempengaruhi fungsi keluarga secara keseluruhan dan kesejahteraan psikososial pada diri anak. Kemudian Elizabeth B. Hurlock (1999:176) menyatakan bahwa berbicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan arti kulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud, karena berbicara merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif, penggunannya paling luwas dan penting. Belajar berbicara adalah proses yang panjang dan rumit. Untuk belajar berbicara merupakan bentuk komunikasi yang paling pentin. Jakoson (1990:176) mengemungkakan berbicara merupakan keterampilan mental motorik bericara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dan bunyi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua pada tanggal 25 Agustua 2012 bahwa masih terdapat anak-anak TK yang kemampuan dalam berbicaranya kurang lancar, pemalu dan sering tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Sedangkan dengan guru TK di peroleh informasi bahwa terdapat anak-anak TK yang sering tidak merespon perkatan gurunya dengan baik kalau dilihat dari perhatian yang diberikan oleh guru TK.

3 Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Upaya orang tua mengembangkan kemampuan berbicara dilihat dari pemahaman berbicara anak. Upaya orang tua mengembangkan kemampuan berbicara dilihat dalam keterampilan berbicara anak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya orang tua mengembangkan kemampuan berbicara dilihat dari pemahaman berbicara anak. Upaya orang tua mengembangkan kemampuan berbicara dilihat dalam keterampilan berbicara anak. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian baik berupa karakteristik, nilai-nilai, jumlah maupun jenisnya dari penelitian. Populasi penelitian adalah kelas B1 dan B2 di TK YAPENHA yang terdaftar tahun ajaran Tabel Jumlah Populasi No Kelas Jumlah Orang Tua 1 B B2 15 Jumlah 30 Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata dalam anggota populasi tersebut. Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data diolah dengan rumus persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terungkap bahwa: 1. Materi upaya orang tua dalam pemahaman berbicara anak tergoloong pada kategori kurang baik. Dari hal di atas dapat disimpulkan persepsi orang tua tentang pengembangan kemampuan berbicara pada anak usia dini di TK YAPENHA adalah kurang baik. Upaya Orang Tua dalam Pemahaman Berbicara Anak. Menurut Zulkifli L. (1993:43) pentingnya berbicara dalam keluarga adalah berbicara orang tua dan anak

4 merupakan bagian dari kemampuan berbicara anak orang tua sudah mampu mengarahkan anaknya untuk lebih meningkatkan motivasi orang tua dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak agar lebih bisa belajar lebih baik lagi, dan membuat orang tua lebih memperhatikan perkembangan berbicara anak. Berbicara merupakan bentuk prilaku manusia yang memanfatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, sematik dan liguistik. Pada saat berbicara seseorang memanfaatkan faktor fisik, yaitu alat ucap untuk mengasilkan bunyi bahasa. (Hurlock 2007:5) Selanjutnya Jamaris (2006:30) mengemukan pada dasarnya tahapan perkembangan berbicara anak terbagi menjadi dua yaitu: a) perkembangan reseptif dan perkembangan ini secara umum anak melihat, mengamati, menjelajah, mengenal objek peristiwa tempat dan nilai-nilai agar dapat memahami di dunia sekitar. b). Perkembangan eksperesif pada perkembangan ini secara umum anak sudah dapat mengutarakan keinginanya, pendapatnya maupun penolakannya dengan menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi. 2. Materi upaya orang tua mengembangkan keterampilan berbicara anak tergolong pada kategori kurang baik. Dari hal di atas dapat disimpulkan persepsi orang tua tentang keterampilan berbicara anak usia dini di TK YAPENHA adalah kurang baik. Untuk itu di harapkan orang tua agar lebih memperhatikan tumbuh kembang anak dalam berbicara. Hal ini sesuai dengan pendapat Wilian Sears (2004:351) keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyibunyi artikulasi dari kata-kata untuk mengeskspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasan. Selanjutnya Samuel Hendry (2010:138) mengemukan upaya orang tua dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak adalah dengan cara memberikan keterampilan komunikasi yang baik agar teknik-teknik komunikasi anak degan baik terhadap anak. Menurut Dheini (2006:3.7) keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimatkalimat untuk mengekspresikan,

5 menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan yang dapat dipahami oleh anak-anak walaupun dalam suatu kalimat orang tua dapat memberikan contoh tentang apa saja tentang keterampilan berbicara anak dalam mengembangkan kemampuan anak yang bisa diberikan dalam bentuk membaca dan memberikan pujian terhadap anak yang dapat mengembangkan keterampilan berbicara. ` KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian upaya orang tua mengembangkan kemampuan berbicara pada anak-anak usia dini: 1. Upaya orang tua dalam pemahaman berbicara pada anak usia dini berada pada kategori kurang baik. 2. Upaya orang tua mengembangkan keterampilan berbicara pada anak usia dini berada pada kategori kurang baik. SARAN 1. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memahami kemampuan berbicara anak usia dini yang ada di TK YAPENHA. 2. Diharapkan kepada guru TK, agar lebih memberikan perhatian dan kasih sayang kepada perserta didik secara menyeluruh tanpa melihat status dan latar belakang perserta didik dalam pengembangan kemampuan berbicara anak. 3. Diharapkan kepada pengolala program studi agar memantapkan lagi pengajarannya kepada mahasiswa. 4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti hambatan-hambatan orang tua dalam mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini. KEPUSTAKAAN B.Hurlock,Elizabet Perkembangan Anak. Jakarta: Prananda. Dheini Bimbingan Konseling untuk PAUD. Bandung: Prenanda. Jamaris Pendidikan Anak. Jakarta: Erlanga. Jakoson Pendidikan Anak. Jakarta: Prananda. Samuel Hendry Anak dan Harapan Orang Tua. Bandung: Rineka Cipta. Prenanda.

6 Sears Wiliam Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Zulkifli L Perkembangan Keterampilan Motorik. Bandung: Alfabela

7