POLA IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF PENATAAN RUANG

Transkripsi

1 POLA IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF PENATAAN RUANG TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: NURUL PUSPITA NIM: (Program Magister Studi Pembangunan) Program Magister Studi Pembangunan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung 2015

2

3 POLA IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF PENATAAN RUANG Oleh: Nurul Puspita NIM: (Program Magister Studi Pembangunan) Institut Teknologi Bandung Menyetujui. Pembimbing Tanggal September 2015 (Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho SULASDI) i

4 Sumber foto: genspot.com Meneliti itu ibarat membuat mozaik. Kepingan-kepingan yang tak sama rupa dan bentuk dirangkai mengikuti pola untuk menghasilkan sebuah karya seni yang indah bagi penikmatnya. (Nurul Puspita, 2015) untuk almarhum Bapak tercinta, yang doanya selalu ada dalam rangkaian namaku. ii

5 ABSTRAK POLA IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF PENATAAN RUANG Oleh Nurul Puspita NIM: (Program Magister Studi Pembangunan) Pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta menandai diakuinya status keistimewaan DIY secara penuh. Hal itu memberi konsekuensi bagi Pemerintah Daerah DIY untuk melaksanakan 5 (lima) urusan keistimewaan yang tidak diberlakukan bagi daerah lain di Indonesia. Kelima urusan tersebut, yaitu: tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur; kelembagaan pemerintah daerah; kebudayaan; pertanahan; dan tata ruang. Urusan keistimewaan dalam tata ruang merupakan urusan yang paling butuh wilayah dalam rangka realisasi rencana-rencana penataan ruang keistimewaan dan selain itu juga beririsan dengan urusan wajib pemerintah daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Mengingat bahwa urusan ini strategis, maka pemahaman atas implementasi urusan ini diperlukan untuk menghindari ketidaksesuaian dengan tujuan keistimewaan DIY dan sekaligus mewujudkan sistem penataan ruang keistimewaan yang ideal. Penelitian ini dilakukan selain untuk menganalisis pola implementasi UU Keistimewaan DIY dalam perspektif penataan ruang juga untuk merumuskan sistem penataan ruang keistimewaan yang ideal bagi DIY. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan grounded theory karena karena isu atau fenomena yang dijadikan objek penelitian ini relatif baru sehingga belum ada teori yang terkait langsung. Hasil penelitian antara lain: keistimewaan DIY dalam tata ruang menjadi media bagi Pemerintah Daerah DIY untuk melestarikan kebudayaan Yogyakarta yang bersifat fisik; kinerja urusan keistimewaan DIY dalam tata ruang dipengaruhi oleh kelengkapan aturan turunan UU Keistimewaan DIY, nilai budaya, dan politik. Kata Kunci: keistimewaan, penataan ruang, kebijakan publik, pemerintahan daerah iii

6 ABSTRACT IMPLEMENTATION PATTERNS OF YOGYAKARTA SPECIAL REGION s DISTINCTION ACT IN SPATIAL PLANNING PERSPECTIVE By Nurul Puspita NIM: (Magister Program in Development Studies) Legalization of Act Number 13 of 2012 concerning Yogyakarta Special Region (DIY) s Distinction designated that DIY s as a special region has been approved legally by national government. It drives DIY regional government to conduct five affairs related to its distinction. They are: procedures of Governor and co- Governor fill in; local (regional) government institution; culture; land; and spatial. Distinction-spatial affair is an affair which needs lots of spaces in order to realization of distinction spatial plan. Besides that, it also disjoint with the local government s compulsory affairs. Due to its strategic position, an understanding of that affair implementation is needed to avoid the missmatch between spatial affair and DIY s distinction goals and to create the ideal distinction spatial planning. This research use a qualitative paradigm with a grounded theory as its approach because the issues or phenomenon of this research is new and it doesn t have any theory with its concerns. The resluts of this research are: DIY s distinction in spatial affair has been medias for DIY regional government to preserve Yogyakarta s culture in physical form; spatial affair of DIY s distinction is effected by completeness of derivative rules of DIY s Distinction Act, cultural values, and politic. Keywords: distinction, spatial planning, public polic, local governance iv

7 PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 ini tidak dipublikasikan terdaftar. Tesis ini tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung dan terbuka untuk umum dengan ketentuan hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HAKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seijin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. v

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan kasih sayang-nya yang tanpa putus dalam melewati perjalanan hidup yang sempurna ini. Berkat rahmat dan kehendak-nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai syarat kelulusan di Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, namun berkat doa, bimbingan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak, maka tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih sebesar-besanya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho SULASDI, selaku pembimbing sekaligus Guru dan Bapak, yang telah memberikan banyak pelajaran dan wawasan, baik berkaitan dengan materi tesis maupun pengetahuan di luar akademis, yang sangat berguna bagi penulis saat ini dan di kemudian hari. 2. Bapak Dr. Ir. Sonny Yuliar selaku dosen wali dan penguji yang telah banyak memotivasi dan memberikan masukan serta menambah wawasan penulis dalam penyempurnaan tesis ini. 3. Bapak Dr. Ir. Dwi Wisayantono, MT selaku penguji yang telah banyak membuka wawasan penulis dalam penyempurnaan tesis ini. 4. Bapak Dr. Ir. Iwan Kustiwan, MT, selaku Ketua Program Magister Studi Pembangunan, yang telah mendukung kelancaran studi penulis. 5. Seluruh staf pengajar dan administrasi Program Magister Studi Pembangunan ITB, yang telah banyak berjasa membantu kelancaran studi penulis. 6. Bapak Idad Syaeful Haq, ST., MT, mahasiswa program doktor bimbingan Prof. Dr. Ir. Widyo Nugroho SULASDI, yang bersedia memantau dan memeriksa perkembangan penulisan tesis ini dan memberikan banyak masukan. vi

9 7. Para narasumber yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk kepentingan tesis ini. 8. Orang tua tercinta, (alm.) Bapak Arif Priyadi dan Ibu Djunaidah, serta kakak - kakak tersayang: Yuni Puryati, Anang Sukoco, dan Ulfa Hedyawati, atas segala dukungan moril dan spirituil, serta doa yang tidak pernah putus kepada penulis. 9. Om Ibrahim dan Bulik Yuni, serta Dek Adi dan Dek Wildan, atas segala perhatian dan dukungan penuhnya selama penulis menyelesaikan tesis ini. 10. Mba Tia dan Mba Dani, dan seluruh staff Housing Resource Center (HRC) atas dukungannya kepada penulis. 11. Teman-teman Program Magister Studi Pembangunan angkatan 2012 atas kerjasama dan persahabatannya. 12. Saudara dan para sahabat yang telah memberikan perhatian dan dukungannya kepada penulis. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pemerintahan daerah, penataan ruang dan kebijakan publik. Terima kasih. Bandung, September 2015 Nurul Puspita vii

10 DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... Bab I Pendahuluan... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Perumusan Masalah... 4 I.3 Pertanyaan Penelitian... 7 I.4 Ruang Lingkup Penelitian... 7 I.5 Tujuan Penelitian... 8 I.6 Asumsi Penelitian... 8 I.7 Manfaat Penelitian... 8 I.8 Alur Pikir Penelitian... 8 I.9 Sistematika Penelitian Bab II Tinjauan Kepustakaan II.1 Pengantar II.2 Penelitian Serumpun II.3 Peraturan Perundang-Undangan Terkait Penelitian II.3.1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun II.3.2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun II.3.3 Peraturan Daerah Istimewa Nomor 1 Tahun II.3.4 Undang-Undang Nomor 26 Tahun II.3.5 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun viii

11 II.4 Teori-teori Pendukung II.4.1 Pengertian Pola...24 II.4.2 Teori Impelementasi Kebijakan Publik...25 II.4.3 Teori Kinerja Kebijakan Publik...29 II.4.4 Rumusan Variabel Kinerja Penataan Ruang Keistimewaan DIY II.5 Data Pendukung II.5.1 Sejarah Keistimewaan DIY...35 II.5.2 II.5.3 Dinamika Penetapan Keistimewaan DIY...43 Keistimewaan DIY...44 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pengantar III.2 Paradigma III.3 Pendekatan III.4 Teknik Pengumpulan Data III.5 Teknik Pengolahan Data III.6 Teknik Analisis Data Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Hasil Kajian IV.1.1 Analisis Perbedaan antara Urusan Keistimewaan dengan Urusan Pemerintahan Daerah...55 IV.1.2 Analisis Struktur Keistimewaan DIY...71 IV.1.3 Analisis Posisi Urusan Tata Ruang Terhadap Urusan Keistimewaan DIY...78 IV.1.4 Analisis Interpretasi Pemerintah Daerah DIY terhadap Kewenangan dalam Penataan Ruang Keistimewaan...84 IV.1.5 Analisis Pola Penyelenggaraan Penataan Ruang Keistimewaan DIY...91 IV.1.6 Analisis Kinerja Penataan Ruang Keistimewaan DIY ix

12 IV.1.7 Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Penataan Ruang Keistimewaan DIY Bab V Kesimpulan dan Saran V.1 Kesimpulan V.2 Saran V.2.1 Saran bagi Pemerintah Daerah DIY V.2.2 Saran bagi Para Peneliti Lain DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... x

13 DAFTAR GAMBAR Gambar I. Irisan antara Urusan Pemerintahan Daerah dengan Urusan Keistimewaan DIY... 3 Gambar I.2 Visualisasi Skematik Rumusan Masalah... 6 Gambar I.3 Visualisasi Skematik Alur Pikir Penelitian... 9 Gambar II.1 Visualisasi Skematik Lingkungan Ilmu Pengetahuan Sekitar Objek Penelitian Gambar II.2 Urusan Keistimewaan DIY Gambar II.3 Visualisasi Skematik Wewenang Pemerintah Daerah dalam Penataan Ruang Gambar II.4 Langkah Implementasi Kebijakan Publik Gambar II.5 Proses Kebijakan Publik Gambar II.6 Variabel yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Publik menurut Van Meter dan Van Horn, dan Edward III Gambar II.7 Variabel yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Publik menurut Grindle Gambar II.8 Alur Pendefinisan Arti Kinerja Gambar II.9 Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Kualitas Gambar II.10 Rumusan Variabel Kinerja Penataan Ruang Keistimewaan DIY Gambar II.11 Periodesasi Sejarah Keistimewaan DIY Gambar II.12 Proses Penetapan Undang-Undang Keistimewaan DIY Gambar II.13 Visualisasi Skematik Keterkaitan Isi antara Bab 2 dengan Bab Gambar III.1 Visualisasi Skematik Alur Metode Penelitian Gambar IV.1 Visualisasi Skematik Materi Analisis Gambar IV.2 Visualisasi Struktur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi menurut UU Nomor 23 Tahun Gambar IV.3 Visualisasi Struktur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi menurut Perdais Nomor 1 Tahun Gambar IV.4 Visualisasi Struktur Kelembagaan Sekretariat Daerah DIY Gambar IV.5 Visualisasi Struktur Keistimewaan DIY xi

14 Gambar IV.6 Visualisasi Relasi Tujuan Keistimewaan DIY dengan Urusan Keistimewaan Gambar IV.7 Grafik Pertumbuhan Proporsi Alokasi Anggaran Kegiatan Keistimewaan DIY Tahun Gambar IV.8 Kuadran Posisi Urusan Keistimewaan DIY Gambar IV.9 Peta Sebaran Kawasan Strategis Keistimewaan DIY Gambar IV.10 Alur Pengusulan Kegiatan Urusan Tata Ruang dengan Danais Gambar IV.11 Proporsi Proses Penyelenggaraan Penataan Ruang Keistimewaan. 81 Gambar IV.12 Proporsi Jumlah Program/Kegiatan Pelaksanaan Penataan Ruang Keistimewaan DIY Gambar IV.15 Jumlah Pegawai Dinas PUP ESDM DIY xii

15 DAFTAR TABEL Tabel I.1 Status Daerah Khusus dan Daerah Istimewa di Indonesia....2 Tabel II.1 Perbandingan Penelitian Serumpun Tabel IV.1 Perbandingan antara Urusan Keistimewaan dengan Urusan Pemerintahan Daerah Tabel IV.2 Usulan Anggaran Kegiatan Keistimewaan DIY Tahun Tabel IV.3 Klasifikasi Program/Kegiatan Keistimewaan Urusan Tata Ruang dalam Proses Penyelenggaraan Penataan Ruang Tabel IV.4 Identifikasi Program/Kegiatan Pelaksanaan Penataan Ruang Keistimewaan DIY Tabel IV.5 Capaian Kinerja Penataan Ruang Keistimewaan DIY Tabel IV.6 Realisasi Anggaran Penataan Ruang Keistimewaan DIY xiii