Lampiran 1. Peta Administrasi Jakarta Pusat. Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia (2012)
|
|
- Indra Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 59 Lampiran 1. Peta Administrasi Jakarta Pusat Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia (2012)
3 60 Lampiran 2. Peta Pasar Ikan Higienis Pejompongan (Everfresh Fish Market) Jakarta Pusat Pasar Ikan Higienis Pejompongan Jakarta Pusat Peta Pasar Ikan Higienis Pejompongan Jakarta Pusat berdasarkan satelit (Koordinat : -6 12' 3.11", ' 33.39")
4 61 Lampiran 3. Lembaran Kuisioner LEMBAR KUISIONER UNTUK PENGELOLA DAN PEGAWAI 1. Identitas : Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Jumlah Karyawan : 2. Analisis Finansial Berapa harga sewa gedung per tahun? Alat-alat apa saja yang dipakai dalam berjualan? Berapa harga per alat? Berapa lama pergantian alat-alat tersebut? Berapa banyak air yang dipergunakan dalam usaha dagang ini, dan berapa harganya? Berapa biaya listrik yang dikeluarkan perbulan? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk transportasi? Berapa gaji karyawan per hari atau per bulan? Berapa PBB yang dibayar per tahun? Berapa banyak es balok yang dibutuhkan per hari? Dan berapa biaya yang dikeluarkan? Berapa banyak plastik yang dibutuhkan per hari? Berapa harganya? Berapa biaya kebersihan per-hari? 3. Pembelian dan Penjualan Ikan Segar Ikan apa saja yang dipesan dari pemasok setiap harinya? Berapa kg ikan yang dipesan tiap hari? Berapa biaya yang dikeluarkan saat membeli ikan dari pemasok? Berapa harga jual ikan tersebut per kg? Berapa kg rata-rata ikan yang tidak terjual setiap hari?
5 62 4. Biaya Pemesanan Berapa biaya telepon yang digunakan pada saat memesan ikan tersebut per pesanan? 5. Biaya Fasilitas Berapa biaya penggunaan es setiap harinya untuk rata-rata kg ikan yang tidak habis terjual? 6. Banyaknya hari penyimpanan Berapa banyak hari penyimpanan ikan-ikan tersebut dalam satu minggu untuk setiap jenis ikan yang dijual? 7. Banyaknya ikan yang disimpan Berapa banyak ikan yang disimpan dalam satu minggu untuk setiap jenis ikan yang tidak terjual (kg)? 8. Waktu tunggu Pemesanan Berapa waktu yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai ikan datang dari pemasok untuk setiap jenis ikan yang dipesan?
6 63 Lembaran Kuisioner LEMBAR KUISIONER UNTUK KONSUMEN PIH PEJOMPONGAN 1. Identitas Konsumen: Nama : Gender : Laki-laki/Perempuan* Pekerjaan: 2. Pendidikan Terakhir : a.smp b.smu c.perguruan Tinggi (S1, S2, S3)* 3. Pendapatan rumah tangga: a.< Rp ,00 b. Rp ,00-Rp ,00 c. Rp ,00 Rp ,00 4. Apakah Anda puas terhadap lokasi strategis PIH? a.sangat Puas c. b. d. Tidak Puas 6. Apakah Anda Puas terhadap Tingkat Kesegaran atau Higienitas Produk di PIH? asangat Puas c. b. d. Tidak Puas 7. Apakah Anda puas terhadap harga yang ada di PIH? a.sangat Puas c. b. d. Tidak Puas 8. Apakah Anda Puas terhadap Potongan Harga yang ada di PIH? a.sangat Puas c. b. d. Tidak Puas 9. Apakah Anda Puas terhadap Promosi yang dilakukan di PIH? a.sangat Puas c. b. d. Tidak Puas 10. Bagaimana Tingkat Kepuasan Bapak/Ibu setelah mengkonsumsi atau membeli produk ikan di PIH Pejompongan? a.sangat Puas c. b. d. Tidak Puas 5. Apakah Anda puas terhadap kebersihan/higienitas PIH? a.sangat Puas c. b. d. Tidak Puas
7 64 Lampiran 4. Karakteristik Pegawai di PIH Pejompongan Jakarta Pusat Gender No. Nama Karyawan Umur Perempuan Laki-Laki Pendidikan Terakhir 1 Nurul 33 Perguruan Tinggi 2 Heru 42 Perguruan Tinggi 3 Komariah 25 SMA 4 Sari 25 SMK 5 Yanti 28 SMK 6 Indah 21 SMK 7 Nuni 40 SMA 8 Jamal 21 SMK 9 Santo 20 SMA 10 Yudi 30 SMA 11 Iyan 20 SMA 12 Eryawati 20 SMA 13 Jujun 27 SMA 14 Kodir 33 STM 15 Suhardi 27 SMA 16 Lukman 26 SMA 17 Jante 28 SMA
8 65 Lampiran 5. Biaya Investasi Usaha Perdagangan Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Investasi Barang Kriteria Jenis Barang Kuantitas Harga (Rp) Nilai Harga 1 Timbangan Digital Akuarium Keranjang Keranjang Roda Keranjang Kotak Meja Penjualan Ikan Beku Total Biaya Investasi Biaya Operasional Usaha Perdagangan Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No Komponen Biaya Tetap Biaya/Bulan Biaya/Tahun Biaya Total/Tahun 1 Kebersihan Penyusutan Timbangan Penyusutan Akuarium Penyusutan Keranjang Penyusutan Meja Penjualan Ikan Beku Total Biaya Tetap
9 66 Lampiran 6. Biaya Variabel Usaha Perdagangan Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No Komponen Biaya Tidak Tetap Biaya/Bulan Biaya/Tahun Biaya Total/Tahun 1 Pembelian Ikan Segar Sewa Gedung Biaya Listrik Biaya Telp Upah Karyawan Biaya Es Biaya Plastik Transportasi Total Biaya Tidak Tetap
10 67 Lampiran 7. Pemesanan Ikan Konsumsi Per Pesanan di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Order by Telepon (Rp) Total (Rp/Pesanan) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) Baronang (Siganus sp) Pari (Manta sp) Ekor Kuning (Thunnus albacore) Kuwe Bulat (Caranx tille) Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) Cumi (Loligo sp) Bandeng Super (Chanos chanos) Bawal Hitam (Parastromateus niger) Tongkol (Euthynnus affinis) Bawal Putih Super (Pampus argenteus) Belanak Besar (Valamugil sp) Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) Kembung Banjar (Rastrelliger sp) Kerapu Besar (Epinephelus sp) Pancet (Macrobrachium rosenbergii) Selar (Selaroides leptolepis) Mujair (Oreochromis mossambicus) Kuro (Polydactylus octonemus) Kurisi (Nemipterus nematophorus) Sotong (Sepia sp) Sebelah (Psettodes erumei) Sembilan (Euristhmus microceps) Gabus (Channa striata) Jumlah Total Pesanan
11 68 Lampiran 8. Biaya Penyimpanan Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No Jenis Ikan Fasilitas/Tahun (Rp) Total Penyimpanan per Tahun (Rp) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) Baronang (Siganus sp) Pari (Manta sp) Ekor Kuning (Thunnus albacore) Kuwe Bulat (Caranx tille) Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) Cumi (Loligo sp) Bandeng Super (Chanos chanos) Bawal Hitam (Parastromateus niger) Tongkol (Euthynnus affinis) Bawal Putih Super (Pampus argenteus) Belanak Besar (Valamugil sp) Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) Kembung Banjar (Rastrelliger sp) Kerapu Besar (Epinephelus sp) Pancet (Macrobrachium rosenbergii) Selar (Selaroides leptolepis) Mujair (Oreochromis mossambicus) Kuro (Polydactylus octonemus) Kurisi (Nemipterus nematophorus) Sotong (Sepia sp) Sebelah (Psettodes erumei) Sembilan (Euristhmus microceps) Gabus (Channa striata) Total Rata- Rata
12 69 Lampiran 9. Tingkat Penjualan Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat Tahun 2012 No. Bulan Nilai (Rp) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Rata-Rata
13 70 Lampiran 10. Tingkat Penjualan Ikan Konsumsi/Bulan di PIH Pejompongan Jakarta Pusat Tahun 2012 No. Jenis Ikan Jumlah Penjualan (Kg/Tahun) Harga Total Penjualan 1 Udang (Litopenaeus vannamei) Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) Baronang (Siganus sp) Pari (Manta sp) Ekor Kuning (Thunnus albacore) Kuwe Bulat (Caranx tille) Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) Cumi (Loligo sp) Bandeng Super (Chanos chanos) Bawal Hitam (Parastromateus niger) Tongkol (Euthynnus affinis) Bawal Putih Super (Pampus argenteus) Belanak Besar (Valamugil sp) Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) Kembung Banjar (Rastrelliger sp) Kerapu Besar (Epinephelus sp) Pancet (Macrobrachium rosenbergii) Selar (Selaroides leptolepis) Mujair (Oreochromis mossambicus) Kuro (Polydactylus octonemus) Kurisi (Nemipterus nematophorus) Sotong (Sepia sp) Sebelah (Psettodes erumei) Sembilan (Euristhmus microceps) Gabus (Channa striata) Total Rata-Rata
14 71 Lampiran 11. Tingkat Penjualan Kuantitas Tahun 2012 Jenis Ikan Kuantitas (Kg) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Kuantitas Alu-alu Ayam-Ayam Bandeng Besar Bandeng Kecil Baronang Besar Bawal Hitam Bawal Putih Super Belanak Besar Cumi Panjang Ekor Kuning Gabus Kakap Merah Besar Kakap Putih Besar Kembung Banjar Kembung Kerapu Besar Kerapu Kecil Kiteng-Kiteng Kue Bulat Kue Gepeng Kakap Merah Kurisi
15 72 Kuro-kuro Layur Pancet AK Pancet Ak Pancet AK Mujair Pari Selar Sebelah Sembilan Sotong Lobster Tongkol Udang Rajungan Total Rata-Rata
16 73 Lampiran 12. Pengelolaan Persediaan Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Frekuensi Pembelian (x/thn) Biaya Pemesanan (Rp/Pesanan) Jumlah Pemesanan (Kg/Pesanan) Biaya Penyimpanan (Rp/Kg/Thn) Biaya Total Pemesanan (Rp/Thn) Biaya Total Penyimpanan (Rp/Thn) Biaya Total Persediaan (Rp/Tahun) (F) (P) (Q) (C) (PXF) (QXC) (TIC) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) ,478 22, Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) ,097 4, Baronang (Siganus sp) ,717 10, Pari (Manta sp) ,858 3, Ekor Kuning (Thunnus albacore) ,858 2, Kuwe Bulat (Caranx tille) ,478 13, Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) ,858 12, Cumi (Loligo sp) ,717 19, Bandeng Super (Chanos chanos) ,858 3, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 96 21,239 7, Tongkol (Euthynnus affinis) ,336 3, Bawal Putih Super (Pampus argenteus) ,717 4, Belanak Besar (Valamugil sp) ,097 2, Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) ,858 9, Kembung Banjar (Rastrelliger sp) ,336 3, Kerapu Besar (Epinephelus sp) ,717 5, Pancet (Macrobrachium rosenbergii) ,097 17, Selar (Selaroides leptolepis) ,097 3, Mujair (Oreochromis mossambicus) ,478 2, Kuro (Polydactylus octonemus) ,717 2, Kurisi (Nemipterus nematophorus) ,717 2, Sotong (Sepia sp) 96 21,239 2, Sebelah (Psettodes erumei) ,097 3, Sembilan (Euristhmus microceps) ,478 2, Gabus (Channa striata) ,858 2,
17 74 Lampiran 13. Perhitungan Kuantitas dan Frekuensi Pemesanan Produk Ikan Konsumsi berdasarkan Metode EOQ di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Jumlah Penjualan (Kg/Tahun) Biaya Pemesanan (Rp/Pesanan) Biaya Penyimpanan (Rp/Kg/Tahun) 2PR/C 2PR/C R/Q (R) (P) (C) (Q) (F) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) 4.525, ,494 14, Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) 965, ,721 15, Baronang (Siganus sp) 2.413, ,217 16, Pari (Manta sp) 422, ,746 12, Ekor Kuning (Thunnus albacore) 374, ,027 12, Kuwe Bulat (Caranx tille) 1.400, ,075 13, Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) 977, ,265 14, Cumi (Loligo sp) 6.637, ,851 22, Bandeng Super (Chanos chanos) 181, ,748 8, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 300, ,282 7, Tongkol (Euthynnus affinis) 362, ,101 11, Bawal Putih Super (Pampus argenteus) 301, ,435 9, Belanak Besar (Valamugil sp) 301, ,059 11, Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) 1.122, ,304 15, Kembung Banjar (Rastrelliger sp) 687, ,494 14, Kerapu Besar (Epinephelus sp) 977, ,046 13, Pancet (Macrobrachium rosenbergii) 1.800, ,859 20, Selar (Selaroides leptolepis) 760, ,343 16, Mujair (Oreochromis mossambicus) 229, ,137 10, Kuro (Polydactylus octonemus) 84, ,629 6, Kurisi (Nemipterus nematophorus) 193, ,152 9, Sotong (Sepia sp) 13, ,752 2, Sebelah (Psettodes erumei) 241, ,435 9, Sembilan (Euristhmus microceps) 156, ,108 7, Gabus (Channa striata) 325, ,221 13,42 24
18 75 Lampiran 14. Pengelolaan Persediaan Produk Ikan Konsumsi Berdasarkan Metode EOQ di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Frekuensi Pembelian Biaya Pemesanan (Rp/Pesanan) Jumlah Pemesanan Biaya Penyimpanan (Rp) Biaya Total Pemesanan (Rp) Biaya Total Penyimpanan(Rp) Biaya Total Persediaan (F) (P) (Q) (C) (PXF) (0.5QxC) (TIC) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) , Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) , Baronang (Siganus sp) , Pari (Manta sp) , Ekor Kuning (Thunnus albacore) , Kuwe Bulat (Caranx tille) , Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) , Cumi (Loligo sp) , Bandeng Super (Chanos chanos) , Bawal Hitam (Parastromateus niger) , Tongkol (Euthynnus affinis) , Bawal Putih Super (Pampus argenteus) , Belanak Besar (Valamugil sp) , Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) , Kembung Banjar (Rastrelliger sp) , Kerapu Besar (Epinephelus sp) , Pancet (Macrobrachium rosenbergii) , Selar (Selaroides leptolepis) , Mujair (Oreochromis mossambicus) , Kuro (Polydactylus octonemus) , Kurisi (Nemipterus nematophorus) , Sotong (Sepia sp) , Sebelah (Psettodes erumei) , Sembilan (Euristhmus microceps) , Gabus (Channa striata) ,
19 76 Lampiran 15. Efisiensi Biaya Pengelolaan Persediaan Produk Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Perhitungan PIH Perhitungan Metode EOQ Efesiensi Biaya (Rp) (Rp) (Rp) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) Baronang (Siganus sp) Pari (Manta sp) Ekor Kuning (Thunnus albacore) Kuwe Bulat (Caranx tille) Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) Cumi (Loligo sp) Bandeng Super (Chanos chanos) Bawal Hitam (Parastromateus niger) Tongkol (Euthynnus affinis) Bawal Putih Super (Pampus argenteus) Belanak Besar (Valamugil sp) Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) Kembung Banjar (Rastrelliger sp) Kerapu Besar (Epinephelus sp) Pancet (Macrobrachium rosenbergii) Selar (Selaroides leptolepis) Mujair (Oreochromis mossambicus) Kuro (Polydactylus octonemus) Kurisi (Nemipterus nematophorus) Sotong (Sepia sp) Sebelah (Psettodes erumei) Sembilan (Euristhmus microceps) Gabus (Channa striata)
20 77 Lampiran 16. Kunatitas dan Biaya Penyimpanan Persediaan Pengaman Produk Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Jumlah Penjualan Rata-Rata Penjualan Persediaan Pengaman Biaya Penyimpanan Biaya Penyimpanan Persediaan Pengaman (Kg/Tahun) (Kg/Hari) (Kg/Hari) (Rp/Kg/Tahun) (Rp/Tahun) 1 Udang (Litopenaeus vannamei) 4.525,54 12,57 25, Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) 965,45 2,68 5, Baronang (Siganus sp) 2.413,62 6,70 13, Pari (Manta sp) 422,38 1,17 2, Ekor Kuning (Thunnus albacore) 374,11 1,04 2, Kuwe Bulat (Caranx tille) 1.400,00 3,89 7, Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) 977,52 2,72 5, Cumi (Loligo sp) 6.637,46 18,44 36, Bandeng Super (Chanos chanos) 181,02 0,50 1, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 300,00 0,83 1, Tongkol (Euthynnus affinis) 362,04 1,01 2, Bawal Putih Super (Pampus argenteus) 301,70 0,84 1, Belanak Besar (Valamugil sp) 301,70 0,84 1, Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) 1.122,33 3,12 6, Kembung Banjar (Rastrelliger sp) 687,88 1,91 3, Kerapu Besar (Epinephelus sp) 977,52 2,72 5, Pancet (Macrobrachium rosenbergii) 1.800,00 5,00 10, Selar (Selaroides leptolepis) 760,29 2,11 4, Mujair (Oreochromis mossambicus) 229,29 0,64 1, Kuro (Polydactylus octonemus) 84,48 0,23 0, Kurisi (Nemipterus nematophorus) 193,09 0,54 1, Sotong (Sepia sp) 13,00 0,04 0, Sebelah (Psettodes erumei) 241,36 0,67 1, Sembilan (Euristhmus microceps) 156,89 0,44 0, Gabus (Channa striata) 325,84 0,91 1,
21 78 Lampiran 17. Standar Deviasi Waktu Tunggu Pemesanan dan Tingkat Penjualan Produk Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan L σ L σ L² D (Kg/Hari) D² σ D σ D² 1 Udang (Litopenaeus vannamei) 1,25 0,707 0, ,57 158,028 9,091 82,646 2 Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) 1,29 0,323 0,1043 2,68 7,192 2,586 6,687 3 Baronang (Siganus sp) 1,24 0,306 0,0936 6,70 44,950 5,378 28,923 4 Pari (Manta sp) 1,3 0,49 0,2401 1,17 1,377 0,64 0,410 5 Ekor Kuning (Thunnus albacore) 1,31 0,48 0,2304 1,04 1,080 1,002 1,004 6 Kuwe Bulat (Caranx tille) 1,26 0,4 0,1600 3,89 15,123 8,081 65,303 7 Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) 1,25 0,45 0,2025 2,72 7,373 2,618 6,854 8 Cumi (Loligo sp) 1,24 0,8 0, ,44 339,937 16, ,562 9 Bandeng Super (Chanos chanos) 1,3 0,49 0,2401 0,50 0,253 0,484 0, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 1,27 0,48 0,2304 0,83 0,694 3,635 13, Tongkol (Euthynnus affinis) 1,3 0,23 0,0529 1,01 1,011 0,969 0, Bawal Putih Super (Pampus argenteus) 1,5 1,19 1,4161 0,84 0,702 0,808 0, Belanak Besar (Valamugil sp) 1,3 0,19 0,0361 0,84 0,702 0,809 0, Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) 1,28 0,45 0,2025 3,12 9,719 3,006 9, Kembung Banjar (Rastrelliger sp) 1,29 0,042 0,0018 1,91 3,651 1,842 3, Kerapu Besar (Epinephelus sp) 1,3 0,43 0,1849 2,72 7,373 2,618 6, Pancet (Macrobrachium rosenbergii) 1,24 0,3 0,0900 5,00 25,000 4,848 23, Selar (Selaroides leptolepis) 1,3 0,29 0,0841 2,11 4,460 2,036 4, Mujair (Oreochromis mossambicus) 1,26 0,4 0,1600 0,64 0,406 0,614 0, Kuro (Polydactylus octonemus) 1,29 0,82 0,6724 0,23 0,055 0,226 0, Kurisi (Nemipterus nematophorus) 1,28 0,16 0,0256 0,54 0,288 1,517 2, Sotong (Sepia sp) 1,32 0,5 0,2500 0,04 0,001 0,42 0, Sebelah (Psettodes erumei) 1,25 0,15 0,0225 0,67 0,450 1,616 2, Sembilan (Euristhmus microceps) 1,27 0,42 0,1764 0,44 0,190 2,036 4, Gabus (Channa striata) 1,3 0,47 0,2209 0,91 0,819 0,872 0,760
22 79 Lampiran 18. Kuantitas dan Biaya Penyimpanan Persediaan Produk Ikan Konsumsi Berdasarkan Metode EOQ Jenis Ikan Policy Factor St. Deviasi Waktu Pelindung Persediaan Pengaman Biaya Penyimpanan Biaya Penyimpanan Persediaan Pengaman (Rp) (Rp) Udang (Litopenaeus vannamei) 1 12,71 12, Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) 1 2,73 2, Baronang (Siganus sp) 1 5,76 5, Pari (Manta sp) 1 0,86 0, Ekor Kuning (Thunnus albacore) 1 1,12 1, Kuwe Bulat (Caranx tille) 1 8,23 8, Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) 1 2,89 2, Cumi (Loligo sp) 1 22,27 22, Bandeng Super (Chanos chanos) 1 0,54 0, Bawal Hitam (Parastromateus niger) 1 3,66 3, Tongkol (Euthynnus affinis) 1 1,00 1, Bawal Putih Super (Pampus argenteus) 1 1,28 1, Belanak Besar (Valamugil sp) 1 0,82 0, Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) 1 3,32 3, Kembung Banjar (Rastrelliger sp) 1 1,84 1, Kerapu Besar (Epinephelus sp) 1 2,87 2, Pancet (Macrobrachium rosenbergii) 1 5,07 5, Selar (Selaroides leptolepis) 1 2,13 2, Mujair (Oreochromis mossambicus) 1 0,66 0, Kuro (Polydactylus octonemus) 1 0,30 0, Kurisi (Nemipterus nematophorus) 1 1,52 1, Sotong (Sepia sp) 1 0,42 0, Sebelah (Psettodes erumei) 1 1,62 1, Sembilan (Euristhmus microceps) 1 2,04 2, Gabus (Channa striata) 1 0,97 0,
23 80 Lampiran 19. Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan Pengamanan Produk Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Perhitungan PIH Perhitungan Metode EOQ Efisiensi Biaya Persediaan Pengaman 1 Udang (Litopenaeus vannamei) Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) Baronang (Siganus sp) Pari (Manta sp) Ekor Kuning (Thunnus albacore) Kuwe Bulat (Caranx tille) Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) Cumi (Loligo sp) Bandeng Super (Chanos chanos) Bawal Hitam (Parastromateus niger) Tongkol (Euthynnus affinis) Bawal Putih Super (Pampus argenteus) Belanak Besar (Valamugil sp) Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) Kembung Banjar (Rastrelliger sp) Kerapu Besar (Epinephelus sp) Pancet (Macrobrachium rosenbergii) Selar (Selaroides leptolepis) Mujair (Oreochromis mossambicus) Kuro (Polydactylus octonemus) Kurisi (Nemipterus nematophorus) Sotong (Sepia sp) Sebelah (Psettodes erumei) Sembilan (Euristhmus microceps) Gabus (Channa striata)
24 81 Lampiran 20. Titik Pemesanan Kembali Produk Ikan Konsumsi di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Jenis Ikan Waktu Tunggu (Hari) Rata-Rata Penjualan (Kg/Hari) Persediaan Pengaman (Kg) Titik Pemesanan Kembali (Kg) T=S+DL Waktu Pemesanan Kembali (Hari) L D S 1 Udang (Litopenaeus vannamei) 1,25 12,57 12,71 28,43 2,2 2 Ayam-Ayam (Abalistes stellaris) 1,29 2,68 2,73 6,19 2,3 3 Baronang (Siganus sp) 1,24 6,70 5,76 14,07 2,4 4 Pari (Manta sp) 1,3 1,17 0,86 2,39 2,8 5 Ekor Kuning (Thunnus albacore) 1,31 1,04 1,12 2,48 2,2 6 Kuwe Bulat (Caranx tille) 1,26 3,89 8,23 13,13 1,6 7 Kuwe Gepeng (Caranx sexfasciatus) 1,25 2,72 2,89 6,28 2,2 8 Cumi (Loligo sp) 1,24 18,44 22,27 45,14 2,0 9 Bandeng Super (Chanos chanos) 1,3 0,50 0,54 1,20 2,2 10 Bawal Hitam (Parastromateus niger) 1,27 0,83 3,66 4,72 1,3 11 Tongkol (Euthynnus affinis) 1,3 1,01 1,00 2,30 2,3 12 Bawal Putih Super (Pampus argenteus) 1,5 0,84 1,28 2,54 2,0 13 Belanak Besar (Valamugil sp) 1,3 0,84 0,82 1,91 2,3 14 Kakap Putih Besar (Lates calcarifer) 1,28 3,12 3,32 7,31 2,2 15 Kembung Banjar (Rastrelliger sp) 1,29 1,91 1,84 4,31 2,3 16 Kerapu Besar (Epinephelus sp) 1,3 2,72 2,87 6,40 2,2 17 Pancet (Macrobrachium rosenbergii) 1,24 5,00 5,07 11,27 2,2 18 Selar (Selaroides leptolepis) 1,3 2,11 2,13 4,87 2,3 19 Mujair (Oreochromis mossambicus) 1,26 0,64 0,66 1,47 2,2 20 Kuro (Polydactylus octonemus) 1,29 0,23 0,30 0,60 2,0 21 Kurisi (Nemipterus nematophorus) 1,28 0,54 1,52 2,21 1,5 22 Sotong (Sepia sp) 1,32 0,04 0,42 0,47 1,1 23 Sebelah (Psettodes erumei) 1,25 0,67 1,62 2,46 1,5 24 Sembilan (Euristhmus microceps) 1,27 0,44 2,04 2,60 1,3 25 Gabus (Channa striata) 1,3 0,91 0,97 2,15 2,2
25 82 Lampiran 21. Hasil Jawaban Kuisioner Tingkat Kepuasan Konsumen di PIH Pejompongan Jakarta Pusat No. Gender Umur JB1 JB2 JB Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Pegawai Negeri Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Pegawai Negeri Guru Wiraswasta Guru Wiraswasta Pegawai Negeri Pegawai Negeri S2 D3 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S2 >Rp ,00 <Rp ,00 >Rp ,00 >Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 >Rp ,00 >Rp ,00 Variabel X JB4 Place 1 JB5 Place 2 JB6 Product JB7 Price 1 JB8 Price 2 JB9 Promotion Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Kurang Puas Variabel Y JB10 Tingkat Kepuasan Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Keterangan: JB:Jawaban
26 83 Lampiran 22. Perhitungan Metode Spearman dan Rating Scale Hubungan Tingkat Kepuasan dengan Variabel No Variabel X Place 1 Score Place 2 Score Product Score Sangat Puas 5 Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas 5 Sangat Puas 5 Variabel X Price1 Score Price 2 Score Promotion Score Sangat Puas Sangat Puas Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas Kurang Puas Variabel Y Satisfaction Level Score Sangat Puas Sangat Puas Sangat Puas 5
27 84 Lampiran 23. Perhitungan Persentase Tingkat Kepuasan Responden PIH Pejompongan a. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Gender Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Laki-Laki Perempuan Total b. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Kelompok Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Kelompok Umur Kelompok Umur Kelompok Umur Kelompok Umur Total c. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Ibu Rumah Tangga Guru Wiraswasta Pegawai Negeri Total d. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent D S S Total e. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Pendapatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent <Rp , Rp ,00-Rp , >Rp , Total
28 85 Lampiran 24. Perhitungan Tingkat Kepuasan Konsumen di PIH Pejompongan berdasarkan Metode Spearman. a. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Place1 (Pola Strategis) Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total b. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Place2 (Higienitas) Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total c. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Product Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total d. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Price1 (Patokan Harga) Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total
29 86 e. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Price2 (Discount) Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total f. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Promotion Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total 10 g. Perhitungan Persentase Responden berdasarkan Satisfaction Level Scale Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Total
30 87 Lampiran 25. Perhitungan Hubungan 4p (Pemasaran) terhadap Kepuasan Konsumen dengan Metode Spearman No Place 1 Place 2 Variabel X Rara-Rata Place Product Price 1 Price 2 Rata-Rata Price Promotion a. Perhitungan Hubungan Place terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen No Variabel X Variabel Y Peringkat X Peringkat Y Bi bi² Total 0 49
31 88 b. Perhitungan Hubungan Product terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen No Variabel X Variabel Y Peringkat X Peringkat Y Bi bi² Total 0 57 c. Perhitungan Hubungan Price terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen No Variabel X Variabel Y Peringkat X Peringkat Y bi bi² Total d. Perhitungan Hubungan Promotion terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen No Variabel X Variabel Y Peringkat X Peringkat Y bi bi² Total 0 92
32 89 Maka perhitungan nilai Rs: a. Perhitungan Nilai Rs Hubungan Place terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen n Rs = 1 6 bi i=1 n ( n² - 1) Rs = 1 6 ( 49) 10 ( 10² - 1) 2 Rs = 0,703 t hitung = Rs n 2 (1 Rs 2 ) t hitung = ( ) t hitung = 2,7958 b. Perhitungan Nilai Rs Hubungan Product terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen n Rs = 1 6 bi i=1 n ( n² - 1) Rs = 1 6 ( 57) 10 ( 10² - 1) 2 Rs = 0,654 t hitung = Rs n 2 (1 Rs 2 ) t hitung = ( ) t hitung = 2,4467 c. Perhitungan Nilai Rs Hubungan Price terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen n Rs = 1 6 bi i=1 2 n ( n² - 1)
33 90 Rs = 1 6 ( 53.5) 10 ( 10² - 1) Rs = 0,675 t hitung = Rs n 2 (1 Rs 2 ) t hitung = ( ) t hitung = 2,590 d. Perhitungan Nilai Rs Hubungan Promotion terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen n Rs = 1 6 bi i=1 n ( n² - 1) Rs = 1 6 ( 92) 10 ( 10² - 1) 2 Rs = 0,4424 t hitung = Rs n 2 (1 Rs 2 ) t hitung = ( ) t hitung = 1,395
34 91 Lampiran 26. Tabel R 2 Untuk Perhitungan Metode Spearman df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji satu arah Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
35 92 Lampiran 27. Tabel t untuk Metode Spearman Pr Df
36 93 Lampiran 28. Gambar Pasar Ikan Higienis Ever Fresh Fish Market Pejompongan Jakarta Pusat Akuarium Ikan Segar PIH Pejompongan Akuarium Ikan Bawal Hitam di PIH Pejompongan Pemajangan Penjualan Ikan Beku di PIH Pejompongan Penjualan Jenis Ikan, Cumi, dan Kerang di PIH Pejompongan Meja Restaurant PIH Pejompongan Jakarta Pusat
37 94 Salah satu jenis komoditas yang dipasarkan (udang) Pemajangan Ikan Beku di PIH Pejompongan Salah satu kegiatan aktivitas pemasaran Pembelian Ikan Beku di PIH Pejompongan Jakarta Pusat
38 95 Konsumen PIH Pejompongan Kegiatan Kuisioner (Konsumen) Kegiatan Kuisioner (Karyawan)
39 96 Everfresh Fish Market Pejompongan Jakarta Pusat PIH Pejompongan berada di Lantai 1 Gd. Graha Metro
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Pasar Ikan Higienis (PIH) Ever Fresh Fish Market Pejompongan Jakarta Pusat merupakan pasar modern dalam penyediaan berbagai jenis ikan konsumsi
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Bab DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Hal x xi xii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Kegunaan Penelitian... 3 1.5
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pasar Ikan Higienis Pejompongan Jakarta Pusat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 hingga Mei 2013. 3.2
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 6/1/35/Th.X, 1 Oktober 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 212 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September 212 naik sebesar,2 persen. Nilai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 548/MPP/Kep/7/2002 TANGGAL 24 JULI 2002 TENTANG
KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 548/MPP/Kep/7/2002 TANGGAL 24 JULI 2002 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN IKAN UNTUK PERHITUNGAN PUNGUTAN HASIL PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT
36 IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT Wilayah utara Jawa Barat merupakan penghasil ikan laut tangkapan dengan jumlah terbanyak di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2013
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. /7/35/Th.XI, 1 Juli 13 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 13 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juni 13 naik sebesar, persen Nilai Tukar Nelayan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 2013
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 51//35/Th.XI, 1 Agustus 13 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 13 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juli 13 naik sebesar,9 persen Nilai Tukar Nelayan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 11//35/Th.X, 1 Februari 1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 1 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Januari 1 naik sebesar,5 persen. Nilai Tukar
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 3/7/35/Th.X, Juli 1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 1 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juni 1 naik sebesar,5 persen. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
Lebih terperinciDRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN
DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Cantrang SNI SNI
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Cantrang Cantrang adalah alat tangkap berbentuk jaring yang apabila dilihat dari bentuknya menyerupai alat tangkap payang, tetapi ukuran di tiap bagiannya lebih kecil.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017
No. 64/10/35/Th. XV, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September turun
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 304/MPP/Kep/4/2002 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN IKAN
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 304/MPP/Kep/4/2002 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN IKAN UNTUK PERHITUNGAN PUNGUTAN HASIL PERIKANAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciVII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA
VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA Perencanaan pengadaan persediaan tuna tahun 2010 didasarkan kepada proyeksi permintaan hasil ramalan metode peramalan time series terbaik yaitu dekomposisi aditif.
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur Bulan Oktober 2017
No. 69/11/35/Th. XV, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur Bulan Oktober 2017 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Oktober naik sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWATIMUR BULAN NOVEMBER 2015
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 83/12/35/Th.XIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWATIMUR BULAN NOVEMBER 2015 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan November 2015 turun sebesar 0,74
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2011
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 5/1/35/Th.X, 2 Januari 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 211 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 211 turun sebesar,33 persen. Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen mencangkup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan tindakan yang telah
Lebih terperinciInventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ)
Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ) 1 Nurintang dan 2 Yudi ahdiansyah 1 Mahasiswa Manajemen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di lain pihak, Dahuri (2004) menyatakan bahwa potensi perikanan tangkap di laut
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia sangat memungkinkan. Hal ini didasarkan atas potensi sumberdaya yang cukup besar dan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 19/3/35/Th.X, 1 Maret 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 212 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Februari 212 turun sebesar,79 persen. Nilai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI.. i DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR v DAFTAR LAMPIRAN vii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.. i DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR v DAFTAR LAMPIRAN vii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. 1 1.2. Perumusan Masalah. 4 1.3. Tujuan Penelitian 5 1.4. Manfaat Penelitian 5 1.5. Ruang
Lebih terperinciIkan Sebelah. Manyung 1 680,00 0,00 232,00 0,00 292,00 385,00 0,00 218,00 0,00 253,00 37,00 0,00 209,00 23,00 314,00 31,00 0,00 32,00 0,00 31,00
Tabel Table Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan dan di Provinsi (Ton), 2016 Quantity of Marine Fisheries Production by Type and in Province (Ton), 2016 Manyung Ikan Sebelah Ekor Kuning /Pisangpisang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dalam menentukan jumlah optimasi. Data yang dikumpulkan berupa
Lebih terperinciLampiran 1 Konsumsi protein dan konsumsi protein ikan per kapita per hari menurut propinsi di Indonesia Tahun 2008
195 Lampiran 1 Konsumsi protein dan konsumsi protein ikan per kapita per hari menurut propinsi di Indonesia Tahun 2008 Propinsi Konsumsi protein (dalam gram) Konsumsi protein ikan (dalam gram protein)
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
LAMPIRAN 72 Lampiran 1. Peta Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat Sumber :Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2013 73 Lampiran 2. Peta Letak PPI Karangsong, Kabupaten Indrmayu Jawa Barat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 04/01/35/Th.XIV, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2015 turun sebesar 1,97 persen
Lebih terperinciANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN REMBANG. Analysis Superior Commodities of Catch Fisheries in Rembang Regency
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN REMBANG Analysis Superior Commodities of Catch Fisheries in Rembang Regency Abdul Kohar M 1, Danta Paramartha 2 1) Staf pengajar Jurusan Perikanan
Lebih terperinci5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009
Lebih terperinciDRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN
DRAFT Menimbang : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/14 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2014
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 05/01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2014 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2014 turun sebesar 2,21
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengembangan usaha penangkapan 5.1.1 Penentuan Komoditas Ikan Unggulan Analisis pemusatan ini dilakukan dengan metode location quotient (LQ). Dengan analisis ini dapat ditentukan
Lebih terperinci1.1. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 69/11/35/Th.X, 1 November 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 212 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Oktober 212 turun sebesar 1,25 persen.
Lebih terperinci5 KONDISI AKTUAL PENANGANAN DAN MUTU HASIL TANGKAPAN DI PPN PALABUHANRATU
71 5 KONDISI AKTUAL PENANGANAN DAN MUTU HASIL TANGKAPAN DI PPN PALABUHANRATU Penanganan hasil tangkapan dalam usaha penangkapan ikan memegang peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan hasil tangkapan
Lebih terperinciLampiran 1. Desain dan spesifikasi alat tangkap gillnet dan trammel net. Gillnet
Lampiran 1. Desain dan spesifikasi alat tangkap gillnet dan trammel net Gillnet Keterangan: 1. Tali pelampung 2. Pelampung 3. Tali ris atas 4. Badan jarring 5. Tali ris bawah 6. Tali pemberat 7. Pemberat
Lebih terperinciPENETAPAN HARGA PATOKAN IKAN UNTUK PERHITUNGAN PUNGUTAN HASIL PERIKANAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 292/MPP/Kep/4/2004 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN IKAN UNTUK PERHITUNGAN PUNGUTAN HASIL PERIKANAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan Pengembangan merupakan suatu istilah yang berarti suatu usaha perubahan dari suatu yang nilai kurang kepada sesuatu yang nilai baik. Menurut
Lebih terperinciJurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol., No., September 01: 117-16 ISSN : 088-17 MANAJEMEN PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR DI RITEL MODEREN (Studi Kasus di Lotte Mart Wholesale di Kota Bandung) Citra Aulia Hani
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2015
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 68/10/35/Th.XIII, 1 Oktober2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2015 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September 2015turunsebesar 0,70 persen
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady.
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Hypermart Hypermart merupakan gerai hypermarket yang tergabung dalam MPP. Gerai Hypermart yang pertama diresmikan pada tanggal 22 April 2004 di WTC Serpong,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2017
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 09/02/35/Th.XV. 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2017 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Januari 2017 naik sebesar 1,02 persen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pasar Ciroyom Bermartabat terletak di pusat Kota Bandung dengan alamat Jalan Ciroyom-Rajawali. Pasar Ciroyom
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 04/01/35/Th.XV. 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2016 naik sebesar 1,31 persen
Lebih terperinciKatalog BPS:
ht tp :// w w w.b p s. go.id Katalog BPS: 5402003 PRODUKSI PERIKANAN LAUT YANG DIJUAL DI TEMPAT PELELANGAN IKAN 2008 ISSN. 0216-6178 No. Publikasi / Publication Number : 05220.0902 Katalog BPS / BPS Catalogue
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Roti Guna Meminimumkan Biaya Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi Kasus Pada CV. Foker Cake Cimahi)
Lebih terperinciSURVEI HARGA KONSUMEN BULAN:
Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta Daftar HK Pasar Modern SURVEI HARGA KONSUMEN BULAN: I. PENGENALAN TEMPAT II. KETERANGAN PENCACAHAN 1. Propinsi DKI Jakarta 1. Nama Pencacah 5. Nama Pengawas
Lebih terperinciVI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN
55 VI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN Proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk ataupun jasa dipengaruhi oleh karakteristik
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis) DI TPI UJUNGBATU JEPARA
AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis) DI TPI UJUNGBATU JEPARA Trisnani Dwi Hapsari 1 Ringkasan Ikan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar kondisi hasil tangkap nelayan yang dibuang akibat tidak dapat dipasarkan
LAMPIRAN 88 Lampiran 1. Gambar kondisi hasil tangkap nelayan yang dibuang akibat tidak dapat dipasarkan Sumber: http://regional.kompas.com/read/2011/12/04/16303499/nelayan.terpaksa.buang.ikan.tangkapnya.html.[diakses
Lebih terperinci6 STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT CIREBON
6 STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT CIREBON Pada dasarnya pengelolaan perikanan tangkap bertujuan untuk mewujudkan usaha perikanan tangkap yang berkelanjutan. Untuk itu, laju
Lebih terperinciSISTEM PENYEDIAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK IKAN SEGAR DI HYPERMARKET
SISTEM PENYEDIAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK IKAN SEGAR DI HYPERMARKET Supply System and Quality Control of Fresh Fish Products in Hypermarket Tri Wiji Nurani*, Julia Eka Astarini, Marina Nareswari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44
Lebih terperinciKONDISI DAN PERMASALAHAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP
KONDISI DAN PERMASALAHAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP PENGANTAR Materi ini berisikan materi tentang Teknologi Penangkapan Ikan ditinjau dari industri penangkapan komersial. Tujuan yang hendak dicapai adalah
Lebih terperinciSPESIES TERKAIT EKOLOGI DALAM AKTIVITAS PENANGKAPAN HIU OLEH NELAYAN ARTISANAL TANJUNG LUAR
SPESIES TERKAIT EKOLOGI DALAM AKTIVITAS PENANGKAPAN HIU OLEH NELAYAN ARTISANAL TANJUNG LUAR Agus Arifin Sentosa, Umi Chodrijah & Irwan Jatmiko Dipresentasikan dalam: SIMPOSIUM NASIONAL HIU DAN PARI KE-2
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada
BAB IV PENUTUP Bagian bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada manajemen persediaannya. Kesimpulan dan saran ini
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LOKASI PENJUALAN DAN JUMLAH JENIS IKAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PEDAGANG IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KOTA KENDARI
HUBUNGAN ANTARA LOKASI PENJUALAN DAN JUMLAH JENIS IKAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PEDAGANG IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN KOTA KENDARI The Relationship Between The Location Of The Sales And The Number
Lebih terperinciAnalisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat
Analisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat Anggun Ratna ewi 1, Marlinda Apriyani 2, Bina Unteawati 3 Mahasiswa 1, osen Politeknik Negeri Lampung 1 2, osen Politeknik Negeri Lampung 2 3
Lebih terperinciBAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan
BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,
Lebih terperinciHermanto Analisis Pendapatan dan Pencurahan Tenaga Kerja Nelayan di Desa Pantai (Studi Kasus di Muncar Banyuwangi). Bogor : Pusat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Ayodhyoa, A. U. 1979. Fishing Menthod. Ilmu Teknik Penangkapan Ikan. Diktat Kuliah Ilmu Teknik Penangkapan Ikan (tidak dipublikasikan). Bogor: Fakultas Perikanan IPB. 144 hal. Azis, K.A
Lebih terperinciFaktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pengecer Ikan Laut Segar di Pasar Terapung Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pengecer Ikan Laut Segar di Pasar Terapung Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau Oleh Sumardianto 1), Eni Yulinda 2) dan Lamun Bathara 2) Fakultas
Lebih terperinci6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN
6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Hasil tangkapan di PPS Belawan idistribusikan dengan dua cara. Cara pertama adalah hasil tangkapan dari jalur laut didaratkan di PPS Belawan didistribusikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal Ismail, Indradi 1, Dian Wijayanto 2, Taufik Yulianto 3 dan Suroto 4 Staf Pengajar
Lebih terperinciLampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011
LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan pemanfaatan sumber daya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Alat Tangkap di Kabupten Indramayu Hasil inventarisasi jenis alat tangkap yang digunakan di Kabupaten Indramayu (Tabel 6) didominasi oleh alat tangkap berupa jaring, yakni
Lebih terperinciLAMPIRAN I KUESIONER. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I KUESIONER KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/Sdr/i yang terhormat, saya adalah salah seorang mahasiswi Universita Sumatera Utara (USU), bermohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuisioner
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT.Subur Mitra Grafistama merupakan salah satu perusahaan percetakan yang berada di Jakarta yang telah ada sejak tahun
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Ikan Alat tangkap cantrang Definisi dan klasifikasi alat tangkap cantrang
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Ikan Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan yang berfungsi untuk menangkap ikan. Unit ini terdiri dari tiga unsur yaitu: 1) Alat tangkap; 2) Kapal; dan 3)
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 No. 63/10/35/Th.X, 1 Oktober 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan September 2012 Naik 0,38 persen. Nilai Tukar Petani
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No.54/08/21/Th. XII, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JULI 2017 Pada Juli 2017 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 96,73 mengalami
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN AGUSTUS 2015 Penghitungan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 10/10/Th.III, 4 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN Pada September 2016 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2015
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 54/07/21/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI Pada Juni NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 98,93 mengalami penurunan sebesar
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Jenis dan Sumber Data
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan data dilakukan di wilayah Teluk Jakarta bagian dalam, provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Agustus 2010 dan Januari
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Tukar Petani Oktober 2017 Provinsi Gorontalo
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO Perkembangan Nilai Tukar Petani Oktober 2017 Provinsi Gorontalo Pada bulan Oktober 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 106.23 atau mengalami
Lebih terperinciLampiran 1.Karakteristik Responden Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal No. Resp.
LAMPIRAN 7 8 Lampiran 1.Karakteristik Responden Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal No. Resp. Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Jumlah
Lebih terperinciVIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE
13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi Secara geografis Kabupaten Halmahera Utara terletak antara 127 O 17 BT - 129 O 08 BT dan antara 1 O 57 LU - 3 O 00 LS. Kabupaten
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) PERHATIAN
hd-5.1 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-5.1 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering mengalami kemacetan. Awal mula masuknya sepeda ke Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan olahraga sepeda belakangan ini mulai berkembang kembali dikarenakan sepeda menjadi alat transportasi alternatif selain mobil dan motor yang
Lebih terperinciNo. 01/01/Th.III, 2 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,44 PERSEN Pada Januari 2016 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks
Lebih terperinciFUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.
FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
48 V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kategori Produk Ikan Segar di Giant, Botani Square Produk ikan di Giant, Botani Square memiliki beragam jenis pilihan yang dikelompokkan menjadi 7 kategori (Tabel 7). Kategori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Gresik adalah otak-otak. merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Kota Gresik banyak toko makanan yang digemari para wisatawan dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Gresik adalah otak-otak bandeng. Adapun keistimewaan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak pada lintang LS LS dan BT. Wilayah tersebut
34 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak dan Geografis Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon Cirebon merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang terletak pada lintang 06 30 LS-07 00
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN FEBRUARI 2015 Penghitungan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN PEKALONGAN. Nova Rodhiyana Mustofa, Abdul Kohar Mudzakir, Faik Kurohman
PENGEMBANGAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN PEKALONGAN Excellent Commodity-Based Development of Capture Fisheries in Pekalongan Regency Nova Rodhiyana Mustofa, Abdul Kohar Mudzakir,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PANCING TEGAK YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN BANGKA BELITUNG
Karakteristik Pancing Tegak... Bangka Belitung (Sawon) KARAKTERISTIK PANCING TEGAK YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN BANGKA BELITUNG Sawon *) *) Teknisi Litkayasa pada Balai Riset Perikanan Laut, Jakarta Teregristasi
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU MIRANTI DENGAN METODE EOQ PADA UD. MAJU JAYA. : Siti Fariza Gita :
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU MIRANTI DENGAN METODE EOQ PADA UD. MAJU JAYA Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Siti Fariza Gita : 28213537 : Akuntansi : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI.
Lebih terperinciNo. 12/12/Th.II, 5 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,93 PERSEN Pada Desember 2015 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks
Lebih terperinciNILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017
No.63/10/35/Thn.XV. 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur September 2017 naik 0,92 persen. Nilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 01/10/62/Th. IX, 1 Oktober PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan September di Kota Palangka Raya terjadi deflasi sebesar 0,34 persen. Laju inflasi tahun
Lebih terperinciNo. 10/10/Th.II, 3 November 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,11 PERSEN Pada Oktober 2015 di Kudus terjadi deflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG
73 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG Yayuk Aeni (20130220067), Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinci