BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tentang latar belakang berdirinya pasar ini, pasar Gorong ini sudah ada
|
|
- Ari Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 87 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Berdiriya Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Pasar Gorong merupakan pasar tradisional kecamatan Kandeman kabupaten Batang yang merupakan tempat saling bertemunya para penjual dan pembeli yang keduanya sama-sama memilliki kepentingan. Mengenai tentang latar belakang berdirinya pasar ini, pasar Gorong ini sudah ada sejak tahun Sedangkan nama Pasar Gorong itu sendiri dikarenakan dahulunya disekitar pasar tersebut terdapat gorong-gorong yang cukup besar. Pasar ini didirikan sejak kepemimpinan Bapak Lurah Kantong dan dulunya merupakan bawaan dari pasar Subah. Meskipun saat ini banyak minimarket yang tersebar di Kecamatan Kandeman, akan tetapi keberadaan Pasar Gorong tersebut masih sangat diminati oleh masyarakat khususnya masyarakat kecamatan Kandeman. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya pedagang dan pembeli yang bertransaksi di pasar. Aktifitas di pasar Gorong ini mulai terlihat sejak pagi-pagi sekali sekitar pukul WIB. Para pedagang sudah terlihat berlalu lalang mempersiapkan dagangannya, sedangkan pasar mulai buka pada pukul WIB dan mulai sepi pukul WIB Wawancara dengan Bapak Berto, Kepala Pasar Gorong, Tanggal 25 Februari
2 88 B. Lokasi Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Pasar tradisional Gorong ini terletak di JL. Raya Kandeman Desa Juragan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Letak pasar ini sangat strategis karena terletak dijalur pantura yang merupakan jalur transportasi angkutan umum maupun pribadi, sehingga sangat mudah dijangkau oleh pedagang maupun pembeli dan karena itulah aktifitas di pasar tidak pernah sepi. C. Kepemilikan dari Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Hak kepemilikan tanah dan bangunan Pasar Gorong sepenuhnya milik Kelurahan Juragan. Sedangkan para pedagang hanya memiliki izin menempati dengan bukti memiliki kartu hak izin menempati yang berlaku 1 tahun. Pendaftaran dilakukan dengan biaya Rp ,- untuk los dan Rp ,- untuk kios. Kemudian kios dikenai biaya sewa dan biaya retribusi atau hak menempati masing-masing sebesar Rp ,-/hari. Sedangkan los hanya kenai biaya retribusi sebesar Rp. 500,-/hari. Selain biaya sewa dan retribusi para pedagang juga dikenai biaya kebersihan yaitu sebesar Rp. 200,-/hari Wawancara dengan Bapak Berto, Kepala Pasar Gorong, Tanggal 25 Februari 2015
3 89 D. Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Berikut ini adalah kondisi fisik, sarana dan prasarana pasar tradisional Gorong kecamatan Kandeman Kabupaten Batang: 1. Luas tanah seluruhnya: m 2 2. Jalan Lingkar Pasar a. Kondisi Baik: 300 m b. Kondisi Rusak: 100 m 3. Jumlah Kios Hak Sewa (Impres) Ukuran 6 X 4 m: 120 buah 4. Jumlah Los Ukuran 2 X 2 m: 130 buah 5. Saluran a. Saluran air dalam pasar: ± 100 m b. Saluran air di luar pasar: ± 250 m 6. Mushola: 1 buah Ukuran: 48 m Tempat Wudhu: 14 m 7. MCK: 2 buah Ukuran: 8 m 8. Sarana Kebersihan a. Tempat penampungan sampah: 1 buah b. Songkro/Sorong: 3 buah
4 90 9. Sarana Penanggulangan Kebakaran a. Tabung pemadam kebakaran: 2 buah E. Struktur Organisasi Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Kenyamanan dan ketertiban yang ada di pasar tentunya tidaklah berlangsung begitu saja, akan tetapi di belakang itu terdapat para pengelola yang selalu mengawasi dan menjaga kondisi pasar agar tetap berjalan lancar dan tertib. Berikut adalah para pengelola pasar: 1. Kepala Pasar : Berto 2. Satpam : 1. Waryun 3. Dasari 2. Samroni 4. Jalal 3. Petugas kebersihan: 1. Sawali 3. Dahlan 2. Sutoyo 4. Amat 4. Petugas parkir : 1. Teguh 2. Rusdi 5. Petugas Retribusi : 1. kartoyo 3. Casuri 2. Eni 4. Tatik
5 91 F. Klasifikasi Pedagang Pasar Tradisional Gorong Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Jumlah pedagang Pasar Gorong secara keseluruhan adalah sebagai berikut: 89 Pedagang yang menempati kios sebanyak 67 orang. Pedagang yang menempati los sebanyak 304 orang. Pedagang yang menempati plataran sebanyak 138 orang. Untuk pengelompokan pedagang berdasarkan jenis usahanya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.1 Pengelompokan Pedagang No. Jenis Usaha Los Kios Plataran 1 Alat Tulis Alat Pertanian Asesoris Ayam Potong Bakso Bumbu Dapur Beras Buah Bunga Data Profil Pasar Gorong kabupaten Batang Tahun 2014
6 92 10 Daging Didih Es Batu Gudang Gula Ikan Basah Ikan Kering Intip Jamu Kacang Karung Kaset/CD Kelapa Kelontong Kerudung Kikil Kosmetik Kerupuk Makanan Ternak Martabak Mie Ayam Pakaian 7 5 2
7 93 32 Pindang Plastik Rokok Sandal/Sepatu Sayur Sembako Tahu Telur Tempe Tepung Toko Bangunan Warung Tidak aktif/tutup Jumlah
BAB V GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR
BAB V GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR 5.1 Gambaran Umum UPTD Pasar Baru Bogor Penelitian ini dilakukan di UPTD Pasar Baru Bogor, merupakan salah satu dari 7 unit dari pasar yang ada di Kota Bogor.
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil
Lebih terperinciWALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUNTUKAN KAWASAN PASAR MENURUT JENIS USAHA, FASILITAS UMUM PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DAN PEMANFAATAN TANAH
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan
46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Smep merupakan salah satu pasar tradisional yang sudah dikenal oleh
42 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Pasar Smep Pasar Smep merupakan salah satu pasar tradisional yang sudah dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung maupun
Lebih terperinciIV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,
31 IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Letak Pasar Tradisional Ngaliyan Pasar Ngaliyan secara administratif terletak di kecamatan Ngaliyan yang berada di bagian barat kota
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR
BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat
Lebih terperinciTUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS USAHA WARTEG ( WARUNG TEGAL )
TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS USAHA WARTEG ( WARUNG TEGAL ) NAMA : FAHMI SUGANDI NIM : 11.11.4946 KELAS : 11-S1TI-05 JURUSAN : S1-TI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciBab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah
Bab 5 Jual Beli Peta Konsep Jual Beli Membahas tentang Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Meliputi Meliputi Toko Pasar Warung Supermarket
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUMKOTA YOGYAKARTA. Yogyakarta merupakan ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan
A. Demografi IV. GAMBARAN UMUMKOTA YOGYAKARTA Yogyakarta merupakan ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekaligus sebagi pusat pendidikan, pemerintahan dan perekonomian. Menurut Direktoral Jendral
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN
BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAY KANAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAY KANAN, Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK DI PASAR KAYEN PATI. Pasar Kayen adalah pasar induk masyarakat Kecamatan Kayen. Pasar
BAB III PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK DI PASAR KAYEN PATI 1. Profil Pasar Kayen 1 Pasar Kayen adalah pasar induk masyarakat Kecamatan Kayen. Pasar ini berlokasi di Desa Kayen, tepatnya di pertigaan jalan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak dan Kondisi Fisik Wilayah
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak dan Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Propinsi Jawa Barat yang pada tahun 2004 memiliki luas wilayah 2.301,95 kilometer persegi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel dewasa ini semakin meningkat. Peningkatan persaingan bisnis ritel dipicu oleh semakin menjamurnya bisnis ritel modern yang sekarang banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel terikat Dukungan Pengelola pasar. Kesiapsiagaan Tanggap darurat kebakaran Peran Pedagang Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian B. Hipotesis
Lebih terperinciBUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN, PEMROSESAN, DAN PENERBITAN IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin maju. Hal ini ditandai salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan. Pusat perbelanjaan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH. ke selatan dengan batas paling utara adalah Gunung Merapi.
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, secara makro Kabupaten Sleman terdiri dari daerah dataran rendah yang subur pada bagian selatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia, banyak sekali makanan yang unik dipasaran saat ini. Kebutuhan pangan adalah kebutuhan yang
Lebih terperinciV. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR
V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR 5.1. Kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Bogor Terdapat tujuh buah pasar tradisional yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor untuk menunjang perekomomian dan memenuhi
Lebih terperinciDIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR
KECAMATAN DENPASAR TIMUR 1 Industri Air Minum Dalam Kemasan 4 2 Industri Alas Kaki Lainnya 5 3 Industri Alat Pertanian dari Logam 3 4 Industri Alat-alat Dapur Dari Logam 4 5 Industri Alat-alat Dapur dari
Lebih terperinciJURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita
ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU Toti Indrawati dan Indri Yovita Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km
Lebih terperinciI Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A
B U P A T I B A T A N G P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 2 ( S ' T A H U N 2 0 1 4 T E N T A N G I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U
Lebih terperinciBAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL
BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai kriteria dan indikator kinerja yang diperlukan untuk dapat mendeskripsikan kondisi
Lebih terperinciV GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa
V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI
Lebih terperinciPencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang
BABIV KONSEP DASAR PERANCANGAN 4.1. KONSEP PERENCANAAN TAPAK 4.1.1. Pencapaian Ke Site/Tapak Pencapaian ke site/tapak Pasar Kota Purbalingga dengan : 1. Pencapaian kendaraan pribadi. Pencapaian ke site
Lebih terperinciNO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)
Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur Restoran Martabak Air Mancur (MAM) merupakan konsep restoran yang menyajikan keunikan pengolahan tepung terigu menjadi menu makanan
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Masalah... 1 2.2 Rumusan Masalah... 3 2.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012
No. 05/01/33/Th. VII, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 4,863 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG
BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 39 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 39 TAHUN 2010 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT JAJANAN SERBA ADA (PUJASERA)
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN IV-2012
No. 13/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN IV-2012 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/01/3327/2015. 5 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Desember 2014 Inflasi 1,92 persen Pada, Kabupaten
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DI KABUPATEN CILACAP
BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM
BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM Pada bab ini akan membahas tentang kondisi eksisting dari Pasar Tradisional Desa Sidemen serta
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015
PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015 No. 05/01/33/Th. X, 4 Januari 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 13,32 PERSEN Pada bulan ember 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinciPasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan
Lebih terperinciBisnis Warung Kelontong Modal Kecil
Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Mungkin benar bila modal uang merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam memulai usaha. Namun memiliki modal uang yang terbatas, bukan menjadi satu alasan bagi Anda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.
Lebih terperinciBAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pasar Bawah Kota Bandar Lampung
55 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pasar Bawah Kota Bandar Lampung Pasar tradisional yang ada di Kota Bandar Lampung salah satunya adalah
Lebih terperinci1 Sewa Tempat a. Ruko per m² 14,000 12,500 10,500 * Ruko Kenanga 4 x 12 = , , ,000
RAPERDA RETRIBUSI PASAR NO. UKURAN KETJENIS FASILITAS BESAR RETRIBUSI KLASIFIKASI Tarif Retribusi PASAR / Bulan LUAS KLAS I KLAS II KLAS III KLAS I KLAS II KLAS III ( M² ) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,
PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa perkembangan perekonomian telah memacu timbulnya keanekaragaman
Lebih terperinciBAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci
15 BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Kecamatan Ukui 1. Geografis Kecamatan Ukui Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci merupakan salah satu Kecamatan yang termasuk dalam
Lebih terperinciPOTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI
BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI 2.1 Profil Kabupaten Gianyar 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten dari sembilan Kabupaten/Kota yang
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/05/3327/2014. 5 Mei 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan April 2014 Deflasi 0,24 persen Pada, Kabupaten Pemalang
Lebih terperinciJENIS- JENIS PEKERJAAN
JENIS- JENIS PEKERJAAN Apakah yang dimaksud pekerjaan? Jenis pekerjaan apa saja yang ada di sekitar tempat tinggalmu? Pekerjaan apa yang menghasilkan barang dan jasa? Bagaimana cara melakukan pekerjaan?
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER
43 BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER A. Gambaran Umum Pasar Tanjung Kabupaten Jember Gambar: 1 Kondisi Pasar Tanjung Kabupaten Jember Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seluruh dunia kini menghadapi era baru yang ditandai kecenderungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seluruh dunia kini menghadapi era baru yang ditandai kecenderungan globalisasi akibat adanya perkembangan IPTEK. Globalisasi mengakibatkan setiap negara,
Lebih terperinciNamun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.
Nasi Kuning, Menu Sarapan Jadi Peluang Bisnis Rumahan Menjalankan bisnis dari rumah? Kenapa tidak. Sekarang ini hanya dengan mengandalkan peluang bisnis dari lingkungan sekitar tempat tinggal saja, kita
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1992 (5/1992) TENTANG RETRIBUSI PASAR
LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 1 Tahun 1993 Seri B ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
49 BUSINESS DAN DATA UNDERSTANDING DALAM RANGKA PEMBENTUKAN MODEL TATA LETAK DAN TATA RUANG PASAR TRADISIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN LABA PENJUALAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN DECISION TREE
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PURBALINGGA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
10.01 BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA BATANG PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Di Kota Batang Bulan 2017 0,46 persen No. 07/Th. XVII, Juli 2017 Pada bulan 2017 di Kota Batang terjadi sebesar 0,46
Lebih terperinciBAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR
58 BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 5.1 Kondisi Bangunan Fisik Pasar Tradisional di Kota Bogor Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017
PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017 No. 47/07/33/Th. XI, 17 Juli 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 13,01 PERSEN Pada bulan 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriftif. Metode deskriftif artinya
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriftif. Metode deskriftif artinya metode yang digunakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 97,22 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Februari 2013 sebesar 97,22
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014
No. 06/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 MENCAPAI 195,95 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Sejarah PT. Bank Jabar Banten Cabang Cianjur Bank Jabar Banten dalam sejarah berdirinya mengalami beberapa proses pembaharuan, baik dalam sasaran operasi
Lebih terperinciBAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR
BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 6.1 Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Martabak merupakan salah satu jenis makanan yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013
PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013 No. 04/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 682,71 RIBU ORANG Pada bulan September 2013, jumlah penduduk miskin
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Profil Kemiskinan Provinsi Bengkulu September 2017 No. 06/01/17/Th. XII, 2 Januari 2018 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BENGKULU Profil Kemiskinan Provinsi Bengkulu September 2017 Persentase Penduduk Miskin
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
10.01 BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BATANG No. 02/Th. XVII, Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Di Kabupaten Batang Bulan Januari 2017 1,04 persen Pada bulan Januari 2017 di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan pusat kegiatan jual beli antara pedagang dan pembeli. Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014
No. 40/07/33/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 4,836 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. Letak dengan Metode Activity Relationship Chart (ARC): Studi pada Pasar Modern
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Hasil Penelitian Mengacu pada hasil analisis dari penelitian yang berjudul Pengaturan Tata Letak dengan Metode Activity Relationship Chart
Lebih terperinciBERITA ACARA SIDANG LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 124/46 JULI-DESEMBER 2013
DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 2012, Rencana Umum Tata Bangunan Lahan Kota Kudus, Bappeda Kabupaten Kudus. Anonymous, 2012, Rencana Umum Tata Ruang Kota Kudus, Bappeda Kabupaten Kudus. Anonymous, 2010, Eksisting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dasar dari daging dan tepung. Pada umumnya bakso disajikan berdampingan
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bakso adalah jenis makanan yang berbentuk seperti bola yang berbahan dasar dari daging dan tepung. Pada umumnya bakso disajikan berdampingan dengan kuah dan mie. Bahan-bahan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012
Nomor : 05/01/63/Th. XVII, 02 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012 Penduduk miskin Provinsi Kalimantan Selatan pada September 2012 mencapai 189.214 orang (5,01 persen),
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Wilayah Kota Bogor Kota Bogor terletak diantara 16 48 BT dan 6 26 LS serta mempunyai ketinggian minimal rata-rata 19 meter, maksimal 35 meter dengan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016
No. 05/01/82/Th. XVI, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBANYAK 76,40 RIBU ORANG ATAU SEBESAR 6,41 PERSEN Jumlah
Lebih terperincic. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar;
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN AREA PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang :
Lebih terperinciBAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI. A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita
BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita Makanan jajanan menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA JL.Rumah Sakit No. 88 DesaTobat Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang KodePos 15610 BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 28,55 JUTA ORANG Pada bulan September 2013, jumlah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/08/3327/2014. 5 Agustus 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juli 2014 Inflasi 0,77 persen Pada, Kabupaten Pemalang
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016
PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016 No. 05/01/33/Th. XI, 3 Januari 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 13,19 PERSEN Pada bulan ember 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinciBPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 39/07/16/ Th. XIX, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA SELATAN MARET 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KEADAAN MARET 2017 MENCAPAI 13,19 PERSEN Keadaan Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional sejak jaman dulu memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat, selain itu juga berfungsi sebagai tempat bermuaranya produk-produk rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern. Berbagai jenis pasar di Indonesia diantaranya pasar
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA
KO T A P R A D J A JO J G A K TA R A LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 119 Tahun 2005 Seri: D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KONDISI ALIRAN DISTRIBUSI KOMODITAS DAN PERMASALAHAN KEMACETAN DI PASAR TRADISIONAL PANCURBATU KECAMATAN PANCURBATU DELI SERANG
STUDI TENTANG KONDISI ALIRAN DISTRIBUSI KOMODITAS DAN PERMASALAHAN KEMACETAN DI PASAR TRADISIONAL PANCURBATU KECAMATAN PANCURBATU DELI SERANG Agus Salim 1 dan Nurmala Berutu 2 1 Alumni Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT
65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas
BAB II LANDASAN TEORI A. Review Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan topik yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas penelitian
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA
BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI RANAI BULAN FEBRUARI DEFLASI 0,48 PERSEN Pada Bulan Februari di Ranai terjadi deflasi sebesar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil evaluasi lokasi alternatif dalam rangka pemindahan PKL di Koridor Fly Over Cimindi dapat ditarik kesimpulan dan diberikan rekomendasi yang dapat dilakukan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 03/03/3571/Th.XVI, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,83 PERSEN Pada bulan Februari 2015 Kota Kediri mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor yang memiliki visi menjadi kota jasa yang nyaman dengan masyarakat madani dan pemerintahan yang amanah merupakan visi yang harus di jalankan oleh pemerintah
Lebih terperinciTINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 05 /01/32/Th. XVII, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2014 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Jawa Barat pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pangan. Pabrik ini berdiri sejak tahun 1985, telah menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pabrik tahu HARC terletak di Jalan Soekarno Hatta (Cibuntu Selatan) Kota Bandung, merupakan badan usaha milik perseorangan yang bergerak di bidang pangan.
Lebih terperinci