BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM"

Transkripsi

1 BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM Pada bab ini akan membahas tentang kondisi eksisting dari Pasar Tradisional Desa Sidemen serta membahas potensi dan permasalahan yang terdapat di Pasar Tradisional Desa Sidemen ini. 2.1 Kondisi Eksisting Pasar Tradisional Sidemen Pasar Tradisional Desa Sidemen terletak di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Pasar Tradisional Sidemen merupakan pasar umum yang dikelola dibawah kepengurusan pengelola Pasar Tradisional Desa Sidemen. Luas area Pasar Tradisional Desa Sidemen mencapai 2.232m 2. Jumlah 6

2 toko, kios, serta los pada Pasar Tradisional Desa Sidemen adalah 112 buah dan jumlah pedagang yang aktif pada tahun 2015 adalah 152 orang. Berikut adalah peta lokasi Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat dilihat pada Gambar 2.1, Gambar 2.2 serta Gambar 2.3 Gambar 2.1 Peta Pulau Bali Sumber : diakses pada 4 Oktober 2015 Gambar 2.2 Peta Kabupaten Karangasem Sumber : diakses pada 4 Oktober 2015 Gambar 2.3 Peta Lokasi Pasar Tradisional Desa Sidemen Pasar Tradisional Desa Sidemen dibangun pada tahun 1970 oleh pemerintah Kabupaten Karangasem yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan desa akan tempat perbelanjaan bagi warga desa sidemen pada saat itu. Barangbarang yang diperjual belikan pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini berupa bahan pangan, pakaian, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.

3 Gambar 2.4 Keadaan Sekitar Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015 Pada tahun 2000 Pura Melanting yang terdapat pada Pasar Tradisional Desa Sidemen sempat mengalami kebakaran, sehingga harus direnovasi. Kemudian, Pasar Tradisional Desa Sidemen mengalami renovasi pada tahun 2007 yang proyek pengerjaannya ditangani oleh PNPM Desa Sidemen. Renovasi yang dilakukan mencangkup keseluruhan bangunan pasar, kecuali Pura Melanting dan bangunan toko yang dimiliki oleh perorangan. Berikut gambar kerja Pasar Tradisional Desa Sidemen setelah direnovasi pada tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 2.5, Gambar 2.6 serta Gambar 2.7. Gambar 2.5 Site Plan Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober

4 Gambar 2.6 Lay Out Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015 Gambar 2.7 Tampak Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015

5 2.1.1 Kondisi Nonfisik Pasar Tradisional Desa Sidemen Pasar Tradisional Desa Sidemen merupakan pasar umum jika dilihat dari radius pelayanannya meliputi beberapa lingkungan pemukiman yang terletak di tengah-tengah daerah pelayanan dengan mobilitas penduduk sedang serta radius pelayanannya meter. Sebagian besar pembeli pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini berasal dari Desa Sidemen, karena letaknya yang berada di akses jalan utama Desa Sidemen. Kondisi nonfisik Pasar Tradisional Desa Sidemen mencangkup beberapa hal yaitu : a. Sistem dan Lingkup Pelayanan Sistem pelayanan yang digunakan pada Pasar Tradisional Desa Sidemen adalah sistem eceran serta grosir yang mana penjual langsung menjual barang dagangannya kepada pembeli dengan melakukan transaksi secara tawar menawar. Lingkup pelayanan pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini mencakup pengunjung yang berdatangan dari beberapa desa lain di luar Desa Sidemen, misalnya Desa Sinduwati, Desa Sangkan Gunung serta Desa Talibeng. b. Peraturan Daerah Tentang Tata Bangunan Kecamatan Sidemen Peraturan Daerah Tentang Tata Bangunan ini akan menjelaskan mengenai Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan sempadan (jalan dan sungai). - Ketentuan Koefisien Dasar Bangunan Penentuan mengenai KDB (Koefisien Dasar Bangunan) pada kawasan Kecamatan Sidemen didasarkan pada jenis kegiatan utama dan fungsi yang Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem akan dikembangkan dengan KDB maksimal 70%. - Ketentuan Koefisien Lantai Bangunan Sesuai dengan jenis bangunannya, yaitu pasar yang termasuk ke dalam bangunan umum, KLB yang diterapkan adalah maksimum 3x KDB dengan ketinggian bangunan maksimum 15 m. - Ketentuan Sempadan jalan Ketentuan sempadan jalan yang diterapkan di kawasan Perkotaan Amlapura adalah sebagai berikut: 10

6 1) Sempadan jalan terhadap bangunan ditetapkan minimal sama dengan lebar badan jalan. 2) Sempadan jalan terhadap pagar ditetapkan setengah lebar badan jalan ditambah telajakan c. Retribusi Pasar Sistem retribusi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen dilakukan oleh pengelola pasar dengan pemungutan uang retribusi yang pedomannya mengacu pada Perda Kabupaten Karangasem No. 8 thn 2012 yang biayanya dapat dilihat pada tabel 2.1, pemungutan sewa setiap harinya yang dipergunakan untuk operasional pasar. Tabel 2.1 Retribusi Pasar di Kabupaten Karangasem Sumber diakses pada 4 Oktober 2015

7 d. Civitas Pasar Tradisional Desa Sidemen Adapun civitas yang menggunakan Pasar Tradisional Desa Sidemen adalah : - Pedagang Jumlah pedagang di Pasar Tradisional Desa Sidemen yang tercatat oleh Kepala Pasar Tradisional Desa Sidemen mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya berjumlah 80 pedagang hingga pada tahun 2014 mencapai 152 pedagang, jumlah ini tidak termasuk pedagang bermobil. Pedagang ini terbagi menjadi pedagang menggunakan toko, kios, los, dan pelataran untuk jumlah pedagang yang menggunakan toko, kios, los, dan pelataran dapat dilihat dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Pertumbuhan Pedagang di Pasar Tradisional Desa Sidemen JENIS PEDAGANG TAHUN TOKO KIOS LOS PELATARAN TOTAL Sumber : Arsip Pengelola Pasar Terlihat pada tabel 2.3, pada tahun 2012 jumlah pedagang pada Pasar Tradisional Desa Sidemen hanya 80 orang, kemudian bertambah menjadi 144 orang pada tahun 2013 dan masih bertambah hingga 152 pada tahun Jumlah tersebut masih bisa bertambah jika saja kapasitas Pasar Tradisional Desa Sidemen masih bisa menampung pedagang yang ingin berjualan pada pasar tersebut. Pada tabel 2.5 merupakan jenis barang dagangan pada Pasar Tradisional Desa Sidemen. Tabel 2.3 Jenis-Jenis Barang Yang di Jual di Pasar Tradisional Desa Sidemen JENIS BARANG DAGANGAN Makanan Ringan Sayuran Buah-buahan Sarana Upakara Pernak-pernik Rempah-rempah Ikan Jajan Upakara 12

8 Kacang-kacangan Kopi siap saji Daging Alat rumah tangga Jajan Tradisional Pakaian Sembako Makanan siap saji Canang sari Bunga Sumber : survei lapangan 4 Oktober 2015 Pada tabel 2.4 dapat dilihat jenis-jenis barang dagangan dan jumlah pedagang yang menjualnya pada Pasar Tradisional Desa Sidemen. Tabel 2.4 Jumlah pedagang yang ada di Pasar Tradisional Desa Sidemen Jenis Dagangan Toko Kios Los Pelataran Pedagang Jumlah /peruntukan bermobil Sembako Rempah-rempah Makanan Makanan siap saji Makanan ringan Tekstil/pakaian Buah-buahan Sayur-sayuran Daging Ikan Canang Jajan Tradisional Penjahit Bunga Kopi siap saji Peralatan Rumah Tangga Salon Koperasi LPD

9 Sarana Upakara Kacang-kacangan Jajan Upakara Pernak-pernik Sumber : survei lapangan 4 Oktober Konsumen Sebagian besar konsumen pada Pasar Tradisional Desa Sidemen berasal dari wilayah Kecamatan Sidemen seperti Desa Sinduwati, Telaga Tawang, Sangkan Gunung, Talibeng serta dari Sidemen sendiri. - Pengelola Pengelola pada Pasar Tradisional Desa Sidemen terdiri dari kepala pasar, wakil kelapa pasar, sekretaris, bendahara, pengawas, serta petugas pungut. Berikut struktur organisasi pengelola pada Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat dilihat pada Gambar 2.8. Kepala pasar I Gusti Ngurah Mantra Wakil Kepala pasar Sekretaris I Dewa Ayu Damayanti I Wayan Kari Bendahara Ni Wayan Sepi Pengawas I Nengah Cenik Kukuh Staf keamanan Petugas Pungut I Gusti L. Alit Putra Staf Lapangan Gambar 2.8 Organisasi Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Arsip pengelola pasar e. Waktu Kegiatan Pasar Tradisional Desa Sidemen merupakan pasar umum jika dilihat dari radius pelayanannya meliputi beberapa lingkungan pemukiman yang terletak di 14

10 tengah-tengah daerah pelayanan dengan mobilitas penduduk sedang serta radius pelayanannya meter. Jam operasional Pasar Tradisional Desa Sidemen dimulai dari jam WITA, dengan waktu sibuk terjadi pada jam WITA Kondisi Fisik Pasar Tradisional Desa Sidemen Kondisi fisik Pasar Tradisional Desa Sidemen mencangkup tentang lokasi Pasar Tradisional Desa Sidemen, lingkungan sekitar, besaran ruang, sarana dan prasarana pendukung, kondisi bangunan, tampilan bangunan, sistem sirkulasi dan parkir. a. Lokasi Pasar Tradisional Desa Sidemen Pasar Tradisional Desa Sidemen berada di jalan raya utama Desa Sidemen, berseberangan dengan Bank BRI serta berdampingan dengan Polsek Kecamatan Sidemen. Pasar ini memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu berada di jalan utama desa yang membuat pasar ini mudah untuk diakses. Berikut merupakan gambaran keadaan Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat dilihat pada Gambar 2.9. Gambar 2.9 Keadaan Sekitar Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015

11 Batas batas pasar yang terletak di lingkungan sekitar Pasar tradisional Sidemen dapat dilihat pada Gambar 2.10, Gambar 2.11, Gambar 2.12 dan Gambar Batas Utara : Batas utara pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini terdapat Kantor Polisi Kecamatan Sidemen yang dapat dilihat pada Gambar Gambar 2.10 Kantor Polisi Desa Sidemen. Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober Batas Timur : Batas timur pada Pasar Tradisional Desa Sidemen berupa bank BRI serta pemukiman penduduk, yang terlihat pada Gambar Gambar 2.11 Bank BRI dan Rumah Penduduk. Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober Batas Selatan : Batas selatan pasar berupa Pura Dauh Pasar yang terlihat pada Gambar Gambar 2.12 Pura Dauh Pasar Sumber : Survey Lapangan pada 16 Oktober

12 - Batas Barat Batas barat Pasar Tradisional Sidemen adalah pemukiman penduduk. Gambar 2.13 Pemukiman sebelah barat Pasar Tradisional Sidemen Sumber: Survey Lapangan pada 16 Oktober 2015 b. Luas, Besaran Ruang dan Status Tanah Pasar Tradisional Desa Sidemen merupakan pasar yang sudah ada sejak Tahun 1970 yang dibangun agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sidemen dengan luas lahan 2.232m 2. Status kepemilikan tanah pasar merupakan hak milik Desa Sidemen (Tanah Ayahan Desa). Terdapat berbagai macam komoditas barang dagangan yang dijual pada Pasar Tradisional Desa Sidemen, seperti buah, sayur, bahan tekstil, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya begitu juga dengan jenis pedagang pada pasar tersebut. Besaran ruang pada Pasar Tradisional Desa Sidemen bervariasi tergantung jenis tempat berdagangnya. Dapat dilihat pada Gambar 2.14 zonning toko, kios, los serta pelataran pada Pasar Tradisional Desa Sidemen. Gambar 2.14 Zonning Tempat Berdagang pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015

13 Pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini pedagang dibagi menjadi 4 jenis yang akan dijelaskan sebagai berikut. a) Pedagang yang menggunakan toko Pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini terdapat beberapa pedagang yang menggunakan fasilitas toko dalam berdagang. Ukuran toko yang ada pada pasar ini pun bervariasi tergantung kemampuan pemilik dalam membangunnya, karena toko yang terdapat pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini dimiliki oleh perorangan. Berikut merupakan contoh kondisi dari toko yang yang ada di Pasar Tradisional Desa Sidemen pada Gambar recer Toko Rolling Door Barang Dagangan Gambar 2.15 Toko Ibu Ida yang Menjual Pakaian Sehari Hari Sumber : Survey Lapangan 4 Oktober 2015 b) Pedagang menggunakan kios Pada Pasar Tradisional Desa Sidemen terdapat kelompok pedagang yang menggunakan kios sebagai tempat untuk berdagang, pedagang yang menggunakan fasilitas kios dalam berjualan merupakan pedagang dengan 18

14 kemampuan ekonomi tinggi serta dagangan yang cukup banyak. Ukuran kios yang disewakan pada pasar ini adalah 320cm x 320cm dengan pintu rooling door yang terbuat dari aluminium dan barang dagangan yang memenuhi semua sisi kios tempat yang dimiliki. Kondisi kios pada Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat di lihat pada Gambar 2.16 di bawah ini. Kios Rolling Door Barang Dagangan Barang Dagangan pada Sirkulasi Sirkulasi 40cm Gambar 2.16 Kondisi Kios pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 c) Pedagang menggunakan los Selain menggunakan toko dan kios, pedagang yang berada di Pasar Tradisional Desa Sidemen ini juga menggunakan fasilitas los sebagai sarana perdagangan. Sebagian besar pedagang yang terdapat pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini menggunakan los karena keterbatasan kios dan toko pada pasar tersebut. Pedagang yang menggunakan los biasanya menjual kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder masyarakat sehari-hari, fasilitas los itu sendiri tidak memiliki batas berupa tembok dan hanya memiliki fasilitas seadanya seperti meja.

15 Kondisi los pada Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat di lihat pada Gambar 2.17 di bawah ini. Pedagang Kain Pedagang Sayur Sirkulasi 40cm Barang Dagangan Gambar 2.17 Los pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 d) Pedagang menggunakan pelataran Pedagang pelataran merupakan pedagang yang berjualan menempel pada sisi kios dengan fasilitas seadanya, permasalahan yang timbul dari pedagang pelataran ini seringkali mengganggu sirkulasi pejalan kaki di lingkungan pasar, barang yang dijual belikan bercampur dengan barang dagangan lain yang tidak sejenis, seperti daging ayam, sarana upakara, atau pakaian. Pedagang pelataran pada Pasar Tradisional Desa Sidemen bisa menghabiskan tempat 1x1 m atau lebih tergantung jenis barang dagangannya. Gambar kondisi pedagang pelataran di Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat di lihat pada Gambar 2.18 di bawah ini. 20

16 Pedagang Toko Barang Dagangan Sirkulasi 3.5m Pedagang Pelataran Gambar 2.18 Pedagang Pelataran pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 c. Sarana dan Prasarana Pendukung Sarana dan prasarana pendukung pada Pasar Tradisional Desa Sidemen bertujuan untuk mendukung semua kegiatan yang dilakukan di dalam pasar tersebut, sebagai salah satu fasilitas umum, penyediaan sarana dan prasarana sangatlah penting, selain tersedianya toko, kios, los, dan pelataran yang tersedia di Pasar Tradisional Desa Sidemen. Terdapat juga fasilitas pendukung lainnya seperti pura melanting pasar, toilet, sumber penyedia air bersih, listrik dan drainase saluran air buangan yang dapat di lihat pada Gambar 2.19 di bawah ini.

17 Toilet Kantor Pengelola Parkir Pura Melanting Penampungan Sampah Gambar 2.19 Keadaan Sarana Pendukung pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 d. Kondisi Bangunan Kondisi bangunan pada Pasar Tradisional Desa Sidemen, dilihat dari segi struktur, material serta usia bangunannya masih sangat bagus, karena baru direnovasi pada tahun Yang menjadi permasalahan pada kondisi pasar adalah banyaknya pedagang yang meletakkan barang dagangan mereka pada jalur sirkulasi yang mengakibatkan penyempitan jalur sirkulasi dan menurunkan tingkat kenyamanan daam beraktivitas pada area tersebut. Berikut dapat dilihat kondisi Pasar Tradisional Desa Sidemen pada Gambar

18 Kios pada Pasar Sirkulasi Pasar Pelataran Pasar Los Pasar Toko pada Pasar Pelataran Pasar Gambar 2.20 Kondisi Bangunan pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 e. Tampilan Bangunan Berdasarkan hasil observasi di lapangan, tampilan bangunan Pasar Tradisional Desa Sidemen menampilkan bangunan dengan gaya arsitektur bali pada beberapa tempat seperti entrance pasar serta pura melanting. Arsitektur bali pada pasar ini terlihat dari segi pemakaian material serta ornamen-ornamen yang menghiasi bangunannya. Berikut Gambar 2.21 merupakan pura melanting serta entrance pasar yang menampilkan gaya arsitektur bali.

19 Entrance Sebelah Utara Pura Melanting Entrance Sebelah Timur Gambar 2.21 Ornamen Arsitektur Bali pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 f. Sistem Sirkulasi dan Parkir Sistem sirkulasi dalam Pasar Tradisional Desa Sidemen ini menggunakan sistem dua arah dan lebih banyak menggunakan parkir pada bahu jalan, sehingga menyebabkan kurang tertatanya parkir kendaraan di sekitar area pasar yang mengakibatkan terganggunya sistem sirkulasi pengguna pasar dan pengguna jalan raya. Sedangkan sistem sirkulasi dalam pasar, pada pasar ini memiliki 3 entrance yang pertama berada di sebelah timur pasar yang merupakan entrance utama dan di bangian selatan dan utara yang merupakan side entrance, tetapi karena kurang teraturnya pembagian sirkulasi seringkali terjadi kemacetan pengunjung pasar yang diakibatkan oleh pedagang pelataran yang berjualan tanpa memperhatikan sirkulasi untuk pengunjung serta penggunaan bahu jalan sebagai tempat berjualan. Berikut kondisi sirkulasi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen dapat dilihat pada Gambar

20 Keterangan : Sirkulasi Manusia (Civitas Pasar) Sirkulasi Kendaraan Area Parkir Kendaraan Gambar 2.22 Sirkulasi dan Parkir Kendaraan Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 oktober Evaluasi Purna Huni (EPH) / Post Occupancy Evaluation (POE) Dalam pembahasan ini akan menganalisa beberapa aspek yang ada Pasar Tradisional Desa Sidemen berdasarkan Evaluasi Purna Huni (EPH)/Post Occupancy Evaluation.

21 2.2.1 Analisa Aspek Fungsional Dalam analisa aspek fungsional disini akan membahas segala aspek yang terkait dengan pengoprasian pasar yang memiliki dampak terhadap efisiensi dan efektifitas dari bangunan. Aspek fungsi akan memberi dampak terhadap sebuah desain agar dapat mewadahi kegiatan didalamnya sehingga memberikan rasa nyaman. Permasalahan fungsional yang muncul pada Pasar Tradisional Desa Sidemen adalah sebagai berikut. a. Zonning Zonning pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini sebenarnya sudah dirancang dengan sangat baik, namun pada kenyataannya dengan semakin bertambahnya jumlah pedagang menyebabkan penzoningan yang telah direncanakan pada saat perencanaan menjadi tidak beraturan. Hal ini terjadi akibat dari tidak tegasnya pengelola pasar dalam mengatur letak pedagang sesuai dengan komoditasnya, selain itu kurangnya kapasitas pada kios, los maupun toko juga berpengaruh besar terhadap rusaknya zonning pada Pasar Tradisional Desa Sidemen (Gambar 2.23) yang sudah direncanakan. Pedagang Jajan Upakara Pedagang Sayur Pedagang Garam Pedagang Jajan Khas Bali Gambar 2.23 Zonning yang tidak Tertata pada Los Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober 2015 b. Sirkulasi Minimnya sirkulasi barang pada los-los pasar diakibatkan oleh ruang-ruang yang ada untuk sirkulasi barang telah dialih fungsikan untuk meletakkan barang dagangan pedagang yang berjualan pada area tersebut. Selain itu, sirkulasi pada sekitar pasar juga sudah tidak memadai, terutama pada area pedagang pelataran yang berjualan pada bahu jalan. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan kesulitan baik bagi pedagang maupun pembeli untuk membawa barang dagangan serta 26

22 barang belanjaan dalam jumlah yang relatif besar. Sirkulasi untuk civitas baik pedagang maupun konsumen pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini belum memenuhi standar kenyamanan. Hal ini terlihat dari besaran sirkulasi (Gambar 2.24) pada pasar selebar ± 40 cm yang seharusnya digunakan untuk satu orang pada kenyataannya menjadi sirkulasi dua orang untuk berpapasan. Sirkulasi pembeli, pedagang, pengelola dan supplier yang dipenuhi oleh barang dagangan yang dimiliki oleh pedagang 40cm 40cm Gambar 2.24 Keadaan Sirkulasi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 oktober Analisa Aspek Teknis Pada aspek ini akan menjelaskan mengenai kondisi fisik bangunan seperti lokasi, struktur, utilitas dan sebagainya yang mendukung pasar sebagai tempat aktivitas agar pengguna merasa nyaman dan aman. Terdapat beberapa masalah pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini, antara lain: a. Lokasi Lokasi Pasar Tradisional Desa Sidemen (Gambar 2.25) terletak di Jalan raya utama Desa Sidemen. Hal ini membuat Pasar Tradisional Desa Sidemen mudah diakses oleh penduduk sekitar karena letaknya yag terdapat di pinggir jalan utama. Lokasi Pasar Tradisional Desa Sidemen ini sudah memenuhi persyaratan untuk

23 pengadaan sebuah pasar dengan tersedianya jalan yang lebar serta kemudahan akses ke dalam pasar. Tetapi kapasitas pada lokasi pasar yang sudah tidak mencukupi untuk menampung lonjakan pedagang yang setiap tahun bertambah, dengan usia bangunan yang masih baru di renovasi, alternatif untuk melakukan redesain tidak bisa menjadi pilihan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen. Gambar 2.25 Lay Out Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015 b. Drainase Permasalahan yang terjadi pada system drainase di Pasar Tradisional Desa Sidemen adalah drainase (Gambar 2.26) yang seharusnya menjadi tempat mengalirkan air hujan ataupun limbah digunakan sebagai tempat pembuangan sampah oleh pembeli maupun pedagang yang terdapat pada Pasar Tradisional Desa Sidemen. 28 Gambar 2.26 Keadaan Drainase pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 16 Oktober 2015

24 c. Penampungan Sampah Tidak tersedianya fasilitas untuk menampung sampah (Gambar 2.27) yang layak pada Pasar Tradisional Desa Sidemen menyebabkan sampah yang dihasilkan setiapharinya oleh pasar harus dikumpulkan di timur Pura Melanting sebelum di angkut oleh petugas kebersihan. Hal ini menyebabkan adanya banyak protes dari masyarakat yang tinggal disekitar pasar akibat bau sampah yang menyebar sampai ke pemukiman penduduk. Gambar 2.27 Tempat Pengumpulan Sampah Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 Oktober 2015 d. Parkir Tidak adanya lahan parkir pada Pasar Tradisional Desa Sidemen ini mengakibatkan pengunjung memakai bahu jalan sebagai area parkir (Gambar 2.28), akibatnya parkir pengunjung pasar berderet sampai ke area penduduk yang mengakibatkan terganggunya aktivitas penduduk sekitar pasar yang diakibatkan oleh kemacetan serta sirkulasi yang terganggu. Gambar 2.28 Parkir Kendaraan Pada Bahu Jalan Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 Oktober 2015 e. Besaran Ruang Pada kenyataan di lapangan, besaran ruang pasar tidak cukup untuk menampung barang dagangan pedagang sehingga pedagang memajang

25 dagangannya hingga menutupi jalur sirkulasi pembeli (Gambar 2.29). Kurangnya kapasitas untuk los dan kios juga berdampak pada banyaknya pedagang yang memakai jalur sirkulasi untuk berjualan. Gambar 2.29 Minimnya sirkulasi pada Pasar Tradisional Desa Sidemen Sumber : Survey Lapangan 4 Oktober Analisa Aspek Perilaku Dalam aspek prilaku ini akan membahas mengenai hubungan aktivitas pelaku dengan lingkungan fisiknya. Evaluasi perilaku merupakan salah satu cara untuk mengetahui hubungan psikologis dan kesejahteraan sosial dari masingmasing civitas pasar yang dipengaruhi oleh rancangan dari bangunan itu sendiri. Permasalahan yang muncul dari segi kesejahteraan sosial sangat dirasakan khususnya para pedagang dalam hal kualitas komoditas yang diperjualbelikan. Sedangkan rancangan bangunan dan sirkulasi sangat mempengaruhi minat pengunjung dalam melakukan transaksi. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap berbagai pertimbangan yang ditawarkan di dalamnya, seperti kenyamanan dan keamanan, sehingga mempengaruhi hasil dari para pedagang yang berjualan di pasar ini. Jika ditinjau dari segi psikologis yang dirasakan pembeli, kondisi pasar yang sesak, sirkulasi yang sempit dan kacau, serta fasilitas pendukung yang tidak menunjang seperti parkir akan mempengaruhi psikologis pembeli yang melakukan aktivitas pada Pasar Tradisional Desa Sidemen. 2.3 Kesimpulan Berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan dengan menggunakan metode EPH dapat ditarik kesimpulan yang menyangkut perencanaan Pasar Tradisional Desa Sidemen. Hasil evaluasi tersebut mengarah kepada Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen yang akan menjadi dasar perencanaan. 30

26 1. Lokasi pasar masih memenuhi persyaratan sebuah pasar dengan letak yang strategis dan dapat diaskes yaitu terletak pada pinggir jalan utama Desa Sidemen. Hanya saja, kapasitas pada lokasi awal pasar sudah tidak mencukupi untuk menampung peningkatan pedagang yang terus bertambah tiap tahunnya. Maka dari itu perlu adanya pengembangan ke arqah horizontal untuk mengatasi masalah tersebut, mengingat alternative seperti redesain tidak dapat digunakan. Karena usia bangunan yang masih baru. 2. Kios dan Los yang belum memenuhi kapasitas. Sehingga perlu diadakan pengadaan kios dan los agar dapat menampung civitas pedagang yang belum mendapatkan fasilitas pasar yang layak. 3. Utilitas pasar yang tidak layak seperti drainase yang tidak berfungsi secara optimal dan tidak adanya tempat penampungan sampah sementara. 4. Untuk meminimalisir kemacetan harus disediakan areal parkir yang memadai untuk menampung kendaraan bermotor, seperti motor dan mobil. 5. Menerapkan peratuan yang tegas, agar nantinya tidak da edagang nakal yang memakai sirkulasi untuk berjualan. 6. Tidak adanya fasilitas penampungan sampah yang layak. Maka dari itu perlu direncanakan tempat penampungan sampah, sistem pengolahan limbah cair serta temat penampungan sampah khusus untuk sampah daging dan sampah dengan penanganan khusus seperti bulu ayam.

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2016 REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI

Lebih terperinci

POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI

POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI 2.1 Profil Kabupaten Gianyar 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten dari sembilan Kabupaten/Kota yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,

Lebih terperinci

TINJAUAN TERHADAP REDESIGN PASAR KODOK DI TABANAN

TINJAUAN TERHADAP REDESIGN PASAR KODOK DI TABANAN BAB II TINJAUAN TERHADAP REDESIGN PASAR KODOK DI TABANAN Pada bab II ini akan di bahasa mengenai kondisi eksisting dari Pasar Kodok dan pembahasan mengenai segala potensi dan permasalahan yang ada di Pasar

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian yang digunakan dalam Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh Kecamatan 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB VI DATA DAN ANALISIS BAB VI DATA DAN ANALISIS 4.1 Analisa Kawasan Pemilihan tapak dikawasan Cicadas tidak lepas dari fakta bahwa Kawasan Cicadas termasuk kedalam salah satu kawasan terpadat didunia dimana jumlah penduduk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR BLAHKIUH

BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR BLAHKIUH BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR BLAHKIUH Dalam bab ini akan dibahas mengenai kondisi dari Pasar Desa Adat Blahkiuh Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung serta pembahasan mengenai potensi dan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL Pada bab ini menjelaskan mengenai pemahaman terhadap judul proyek yang terdiri dari Pasar, Pasar tradisional, kajian objek sejenis, dan spesifikasi umum tentang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan

Lebih terperinci

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 PENGEMBANGAN PASAR HEWAN

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pusat batik dan tekstil yang menjadi tempat

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR DIAGRAM... vii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar; PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN AREA PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang mengapa dilakukannya Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, rumusan masalah, tujuan, metode yang akan digunakan dalam menghimpun data

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Arti Judul Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem untuk manfaat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Pasar Sejak jaman dulu, pasar tradisional mempunyai peranan penting dalam penggerakan ekonomi rakyat. Pasar tradisional selain berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Redesain Kantor Bupati

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis dalam perencanaan sebuah bangunan, yaitu analisis lingkungan, manusia, dan bangunan itu sendiri. Perancangan bangunan

Lebih terperinci

BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH

BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH 23 BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH 3.1. Analisa Fungsional Pasar Pasar secara fungsional merupakan tempat transaksi jual beli barang-barang sekunder maupun barang primer, tempat bongkar

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Perancangan ruang publik di kawasan stasiun kereta api Bandung bagian Selatan meliputi luasan sebesar 34.240,73 m 2. Koefisien dasar bangunan (KDB) yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf kehidupan kota menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perkotaan yang lebih terencana. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola

BAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar tradisional merupakan tempat (lokasi) bertemunya penjual dan pembeli yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola tawar-menawar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju

Lebih terperinci

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Palmerah merupakan salah satu pasar tradisional di Jakarta Pusat yang terletak di kawasan ramai dengan fungsi sebagai titik transit moda angkutan umum dari sarana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan ruang parkir disingkat SRP adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Propinsi Jawa Barat Agus Gustiar, pasar tradisional memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat sebagai

Lebih terperinci

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Pasar bunga di Surabaya Kebutuhan bunga dalam masyarakat kini semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bunga

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I- BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya peningkatan pola kehidupan dan aktivitas manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana yang lebih baik semakin besar pula. Tuntutan-tuntutan akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBINAAN PASAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang BAB IV ANALISIS 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang Skema 1 : Organisasi ruang museum Keterkaitan atau hubungan ruang-ruang yang berada dalam perancangan museum kereta api Soreang dapat dilihat

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KORIDOR JALAN RAYA SERPONG KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.

Lebih terperinci

REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN

REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik OKA

Lebih terperinci

REDESAIN PASAR TRADISIONAL AMURANG Optimalisasi Penerapan Konsep Pengelolaan Pasar

REDESAIN PASAR TRADISIONAL AMURANG Optimalisasi Penerapan Konsep Pengelolaan Pasar REDESAIN PASAR TRADISIONAL AMURANG Optimalisasi Penerapan Konsep Pengelolaan Pasar Tesalonika Mardina Wungow 1 Windy Mononimbar ST., MT 2 Hendriek H. Karongkong ST., MT 3 ABSTRAK Kota Amurang merupakan

Lebih terperinci

BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 58 BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 5.1 Kondisi Bangunan Fisik Pasar Tradisional di Kota Bogor Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Seni Sukawati terletak di kabupaten Gianyar, Bali yang berada di jalan raya Desa Sukawati, pada dimana di awal tahun 1983 beberapa pengerajin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Pati merupakan suatu kota sebagai ibukota kabupaten yang dilalui jalur Pantura, hal ini membuat jalan utama terutama yang juga berfungsi sebagai jalur pantura

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Sirkulasi Sirkulasi menurut Kim W Todd mempunyai pengertian gerakan dari orangorang atau benda-benda yang diperlukan oleh orang-orang melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL, DAN PENATAAN PASAR MODERN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia membawa pengaruh besar terhadap penyebaran jumlah penduduk, fenomena ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA 21 Desember 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 2/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pasar Baru merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Bandung yang. terletak di Pasar Baroeweg atau Sumedangweg (sekarang Jalan Oto

BAB V PENUTUP. Pasar Baru merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Bandung yang. terletak di Pasar Baroeweg atau Sumedangweg (sekarang Jalan Oto BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pasar Baru merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Bandung yang terletak di Pasar Baroeweg atau Sumedangweg (sekarang Jalan Oto Iskandardinata). Pasar Baru merupakan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 12 2016 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYERAHAN PRASARANA,

Lebih terperinci

I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A B U P A T I B A T A N G P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 2 ( S ' T A H U N 2 0 1 4 T E N T A N G I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisa dapat disimpulkan rancangan bangunan peremajaan Pasar Rumput yang menjawab kebutuhan peningkatan ekonomi perkotaan mencakup pembenahan sirkulasi kendaraan dengan

Lebih terperinci

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar LANDASAN KONSEPTUAL TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar MAHASISWA : Nifka

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENGEMBANGAN PASAR

BAB II TINJAUAN PENGEMBANGAN PASAR BAB II TINJAUAN PENGEMBANGAN PASAR Pada bab ini akan membahas tinjauan pengembangan pasar, seperti pengertian pasar, jenis-jenis pasar dan yang berhubungan dengan pasar secara umum hingga khusus serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GIANYAR ABSTRAK Pertanian memasuki era globalisasi, tetap masih memegang peranan strategis karena merupakan penyedia makanan pokok utamanya beras dan bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek - Judul Proyek : Pasar Grosir Cipadu - Tema : Shopping Street - Lokasi : Jl. Wahid Hasim, Cipadu Raya - Kecamatan Larangan, Kota Tangerang-Banten -

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. Terminologi Judul Judul kasus yang diambil pada proyek Tugas Akhir ini adalah Relokasi Pasar Kecamatan Perbaungan, untuk memudahkan dalam memahami judul yang diambil maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli dengan masih menggunakan sistem secara

Lebih terperinci

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur 5.1. Program Dasar Kebutuhan Ruang Program dasar kebutuhan ruang pada rumah susun sederhana milik di RW 01 Johar Baru dapat diuraikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa berkenaan dengan berkembangnya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Judul Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial, pengertian Judul : Re-Desain Redesain berasal

Lebih terperinci

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Darah Kota

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang BABIV KONSEP DASAR PERANCANGAN 4.1. KONSEP PERENCANAAN TAPAK 4.1.1. Pencapaian Ke Site/Tapak Pencapaian ke site/tapak Pasar Kota Purbalingga dengan : 1. Pencapaian kendaraan pribadi. Pencapaian ke site

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung

Lebih terperinci