LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH TAHUN 2017 LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN UMKM (LPDB-KUMKM) H a l a m a n 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH TAHUN 2017 LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN UMKM (LPDB-KUMKM) H a l a m a n 1"

Transkripsi

1 -- 0

2 H a l a m a n 1

3 KATA PENGANTAR Direktur Utama LPDB-KUMKM Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena pada hari ini tim kami telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Tahun Anggaran Dalam LAKIP ini tergambar bagaimana kiprah LPDB-KUMKM dalam melaksanakan perannya sebagai Lembaga yang diberikan amanat untuk mengelola dana bergulir sepanjang tahun Disamping sebagai dokumen pelaporan satuan kerja pada lingkup Kementerian Koperasi dan UKM, LAKIP ini juga merupakan sarana evaluasi sekaligus inovasi bagi seluruh pegawai LPDB-KUMKM baik dari jajaran Direksi, Kepala Divisi, Kepala Bagian dan Staf dalam melaksanakan tugas-tugas kedepan, khususnya dalam pengambilan kebijakan strategis guna memenuhi kebutuhan pembiayaan pelaku usaha Koperasi dan UMKM, serta sekaligus dalam rangka mewujudkan amanat Nawacita Nomor 6 : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama Bangsa-bangsa Asia lainnya. Sepanjang tahun 2017 secara umum kinerja LPDB-KUMKM sedikit banyak mengalami penurunan terhadap target kinerja yang telah ditetapkan, penurunan tersebut terjadi karena manajemen LPDB-KUMKM melihat perlunya upaya perubahan mendasar terhadap layanan pembiayaan LPDB-KUMKM, atau yang disebut dengan TRISUKSES LPDB-KUMKM, yakni : Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan dan Sukses Pengembalian. Disamping paradigma baru yang digunakan sebagai panduan dalam melakukan penyaluran, manajemen juga melakukan perbaikan layanan dengan berfokus pada 3 (tiga) aspek perbaikan. Yakni : H a l a m a n 2

4

5 H a l a m a n 5

6

7 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 6 RINGKASAN EKSEKUTIF... 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Isu Aktual Terkait Pembiayaan Bagi Koperasi dan UMKM C. Maksud dan Tujuan D. Organisasi dan Kepegawaian E. Tugas Pokok LPDB-KUMKM F. Asas Pelayanan BAB II PERENCANAAN STRATEGIS A. Gambaran Umum Rencana Strategis LPDB-KUMKM B. Visi dan Misi C. Target Kinerja D. Rencana Anggaran E. Rencana Kerja Tahunan F. Kebijakan Strategis G. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah H a l a m a n 6

8 2. Perjanjian Kinerja LPDB-KUMKM dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Perubahan Perjanjian Kinerja H. Rencana Aksi BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pencapaian Perjanjian Kinerja dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia B. Pencapaian Perjanjian Kinerja dengan Kementerian Koperasi dan UKM 57 C. Kinerja Keuangan LPDB-KUMKM D. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Direktorat Tahun BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran H a l a m a n 7

9 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja LPDB-KUMKM ini disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sesuai dengan perjanjian kinerja yang dilakukan antara LPDB-KUMKM dengan Kementerian pembina. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) milik Pemerintah, Perjanjian Kinerja LPDB-KUMKM dilakukan kepada 2 (dua) Kementerian sekaligus, yakni Kementerian Keuangan selaku Kementerian pembina BLU dan Kementerian Koperasi dan UKM selaku Kementerian pembina teknis. Perjanjian kinerja kepada Kementerian keuangan dijabarkan menjadi 6 (enam) Indikator Kinerja Utama (IKU). Sedangkan perjanjian kinerja dengan Kementerian Koperasi dan UKM dijabarkan menjadi 5 (lima) IKU. Seluruh kebijakan yang ditempuh oleh LPDB-KUMKM selama tahun 2017 merupakan lanjutan dari kebijakan tahun 2016 dengan berpedoman pada 7 (tujuh) pilar Visi LPDB-KUMKM sesuai dengan Peraturan Direksi Nomor: 008/PER/LPDB/2015 Tentang Rencana Strategis Bisnis Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Periode , yakni : 1. Mewujudkan kualitas layanan LPDB-KUMKM yang handal, akuntabel, transparan, tepat waktu, dan berkelanjutan, serta mudah diakses oleh UMKM dan Koperasi. 2. Mengelola dan mengembangkan dana bergulir KUMKM secara profesional, akuntabel dan berkelanjutan. 3. Mengembangkan skim pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM dalam rangka perluasan akses permodalan bagi KUMKM. 4. Memberikan pembiayaan kepada lembaga keuangan mikro agar dapat menyalurkan pinjaman/pembiayaan murah kepada usaha mikro. 5. Melaksanakan pembiayaan usaha kepada KUMKM baik secara langsung maupun melalui Lembaga Perantara. H a l a m a n 8

10 6. Mengintegrasikan pengelolaan dana bergulir KUMKM lintas instansi untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pemberdayaan KUMKM. 7. Mewujudkan program pemerintah di bidang pembiayaan usaha KUMKM dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, serta menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Dengan berdasarkan ketujuh visi tersebut LPDB-KUMKM telah menetapkan peta strategis tahun 2017 dengan 7 (tujuh) Sasaran Strategis (SS) dan 10 (sepuluh) IKU (Indikator Kinerja Utama) yang terbagi menjadi dua perjanjian kinerja. Pencapaian SS dari target LPDB-KUMKM adalah sebagai berikut : 1. Dari 6 (enam) IKU yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, terdapat 2 (dua) atau 33% IKU yang capaiannya sesuai atau melebihi target (>100%), 1 (satu) IKU capaiannya 79% (<100%), 2 (dua) IKU capaiannya 75% (<100%) dan 1 (satu) IKU capaiannya 25% (<100%). 2. Dari 4 (empat) IKU yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 1 (satu) IKU atau 25% yang capaiannya melebihi target (>100%), 1 (satu) IKU yang capaiannya sebesar 81% (<100%), 1 (satu) IKU yang capaiannya 79% (<100%) dan 1 (satu) IKU yang capaiannya sebesar 8,36% (<100%). 3. Uraian 3 (tiga) IKU yang capaiannya melebihi target yang telah ditetapkan (capaian > 100%) adalah : Pencapaian PNBP dengan nilai persentase mencapai 122% pada 2 (dua) IKU perjanjian kinerja, dan 1 (satu) IKU terkait modernisasi pengelolaan BLU dengan capaian sebesar 100%. 4. Sedangkan sisanya sebanyak 7 (tujuh) IKU yang masih dibawah pencapaian 100% antara lain : a. Proposal yang disetujui Komite (79,30%). b. Penyaluran Dana Bergulir (25,87%). c. Piutang Bermasalah atau NPL (75,40%). d. Penanganan piutang bermasalah (75,81%). H a l a m a n 9

11 e. Terealisasinya proposal yang disetujui oleh Komite minimal 80% mencapai 79,40%, terlaksananya akad pinjaman/pembiayaan kepada calon mitra (8,36%). f. Terealisasinya belanja operasional minimal 80% mencapai 81,19%. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan LPDB-KUMKM sepanjang tahun 2017 hingga saat ini secara keseluruhan sedang dilakukan review, Sehingga berdampak kepada pelayanan yang cepat dan tepat sasaran sehingga terjadi beberapa target pencapaian IKU pada tahun 2017 yang masih belum tercapai. Manajemen LPDB-KUMKM akan terus melakukan perbaikan kedepan sehingga IKU yang masih belum dapat dicapai pada tahun 2017 tersebut pada tahun 2018 akan dapat tercapai sesuai dengan target. H a l a m a n 10

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arah kebijakan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 09 /Per/M.KUKM/VI/2016. Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 07/Per/M.KUKM/VII/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Tahun Kementerian Koperasi dan UKM dalam pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) pada tahun telah ditetapkan 5 (lima) rencana strategis antara lain sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui (i) penguatan kebijakan kewirausahaan yang mencakup pola pengembangan kewirausahaan, penataan kurikulum kewirausahaan di lembaga pendidikan formal, serta perluasan dukungan khususnya bagi wirausaha berbasis teknologi (technopreneurs); dan (ii) peningkatan akses ke pelatihan dan layanan pendampingan usaha; 2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan melalui (i) pengembangan lembaga pembiayaan/bank UMKM dan koperasi, serta optimalisasi sumber pembiayaan non-bank; (ii) integrasi sistem informasi debitur UMKM dari lembaga pembiayaan bank dan non-bank; dan (iii) advokasi pembiayaan bagi UMKM dan koperasi. 3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran melalui (i) perluasan penerapan teknologi tepat guna; (ii) diversifikasi produk berbasis rantai nilai dan keunggulan lokal; (iii) peningkatan penerapan standardisasi produk (Standar Nasional Indonesia/SNI, HaKI), dan sertifikasi (halal, keamanan pangan dan obat); dan (iv) integrasi fasilitasi pemasaran dan sistem distribusi baik domestik maupun ekspor; H a l a m a n 11

13 4. Penguatan kelembagaan usaha melalui (i) kemitraan investasi berbasis keterkaitan usaha (backward-forward linkages); dan (ii) peningkatan peran koperasi dalam penguatan sistem bisnis pertanian dan perikanan, dan sentra industri kecil di kawasan industri; dan 5. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha melalui (i) harmonisasi perizinan sektoral dan daerah; (ii) pengurangan jenis, biaya dan waktu peng perizinan; (iii) penyusunan rancangan undang-undang tentang Perkoperasian; (iv) peningkatan efektivitas penegakan regulasi persaingan usaha yang sehat; dan (v) peningkatan sinergi dan kerja sama pemangku kepentingan (publik, swasta dan masyarakat) yang didukung sistem monev terpadu yang berbasis data UMKM dan koperasi secara sektoral dan wilayah. LPDB-KUMKM sebagai pengelola dana bergulir yang merupakan salah satu instrumen peningkatan akses pembiayaan melalui lembaga non Bank, mengemban tugas untuk mengelola sejumlah dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi rakyat, serta tujuan lainnya. Namun pada perkembangannya pada APBN tahun 2017, Pemerintah mengalokasikan dana bergulir tidak hanya membantu penguatan modal usaha guna pengembangan Koperasi dan UMKM saja, adapun perkembangan tersebut antara lain sebagai pembiayaan untuk perumahan, dan membantu penguatan modal usaha kelautan dan perikanan. Langkah kebijakan H a l a m a n 12

14 Pemerintah tersebut bertujuan selain untuk meningkatkan ekonomi rakyat juga dipergunakan sebagai instrumen penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan pengembangan ekonomi nasional. Dana bergulir pada Badan Layanan Umum (BLU) LPDB-KUMKM ditujukan untuk mendanai penguatan modal usaha bagi Koperasi dan UMKM. Dana bergulir LPDB-KUMKM merupakan dana yang bersifat kredit/pembiayaan yang diberikan secara bergulir kepada Koperasi dan UMKM. Dana bergulir tersebut merupakan bentuk stimulus Pemerintah kepada pelaku Koperasi dan UMKM, dengan harapan agar Koperasi dan UMKM mampu mengembangkan usaha melalui modal yang disediakan Pemerintah dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dalam persaingan pasar dalam negeri maupun global. Sasaran output yang diharapkan dapat tercapai dari pengalokasian dana bergulir LPDB-KUMKM dalam APBN tahun 2017 yaitu Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan dana bergulir sebesar Rp1,5 triliun (Rp1,0 triliun berasal dari pengembalian pokok dana bergulir) bagi UMKM, melalui kurang lebih 600 koperasi mitra dan 240 UKM mitra. Target penyaluran dana bergulir tersebut bersumber dari pengembalian pokok pinjaman dan dari alokasi dana bergulir dalam APBN tahun Manfaat yang diharapkan dari pengalokasian dana bergulir LPDB KUMKM yaitu Koperasi dan UMKM dapat lebih berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, pengurangan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam rangka meminimalisasi risiko default dalam menjalankan tugasnya, LPDB-KUMKM bekerjasama dengan lembaga penjamin kredit Perum Jamkrindo. Kerjasama tersebut dilakukan sebagai bentuk penerapan dari prinsip kehati-hatian mengingat sumber dana bergulir dari APBN, sehingga harus dapat dikembalikan kembali kepada Pemerintah untuk digulirkan kembali kepada KUMKM lainnya. H a l a m a n 13

15 B. Isu Aktual Terkait Pembiayaan Bagi Koperasi dan UMKM Isu-isu aktual terkait pembiayaan bagi koperasi dan UKM antara lain : 1. Masih banyak UMK yang membutuhkan modal awal untuk usaha. 2. Masih banyak UMKM yang belum bisa mengakses kredit dari perbankan (berdasarkan data statistik Bank Indonesia tahun 2016 baru mencapai 19 % UMKM yang mendapatkan kredit dari perbankan dan non perbankan). 3. Besarnya suku bunga pinjaman perbankan. 4. Agunan merupakan salah satu persyaratan kredit perbankan, sementara masih banyak UMK yang belum memiliki sertifikat hak atas tanah. Peluang dan tantangan pengembangan KUMKM dilihat dari kondisi pembiayaan UKM di Indonesia dapat digambarkan sebagaimana berikut: KONDISI PEMBIAYAAN UKM DI INDONESIA 36% 23% Penduduk dewasa yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal Penduduk dewasa yang melakukan transaksi atau menerima dana melalui instrument elektronik/digital 9% 59% 26% Penduduk dewasa yang menerima gaji atau dana Pemerintah melalui rekening Usaha kecil dan menengah yang mempunyai rekening pada lembaga keuangan formal Usaha kecil dan menengah yang mempunyai kredit pada lembaga keuangan formal H a l a m a n 14

16 C. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP Tahun 2017 oleh LPDB-KUMKM memiliki maksud sebagai upaya untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja LPDB-KUMKM dalam rangka pertanggungjawaban penggunaan/pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun tujuan dari disusunnya LAKIP LPDB-KUMKM ini, yaitu : 1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. 2. Sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) selama satu tahun anggaran kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. 3. Sebagai masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi pencapaian target yang lebih baik di tahun berikutnya. D. Organisasi dan Kepegawaian 1. Susunan Organisasi Dewan Pengawas dan Pejabat Pengelola a) Dewan Pengawas : Kondisi organisasi dan struktur Dewan Pengawas LPDB-KUMKM saat ini sebagai berikut: Ketua : Dr. Alexander Zulkarnain, Ak., M.M., CIA Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 20/KEP/M.KUKM/VII/2016, tanggal 18 Juli 2016 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah H a l a m a n 15

17 Perubahan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM: Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 36/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Anggota : Ir. Meliadi Sembiring,M.Sc. Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 27/KEP/M.KUKM/V/2013, tanggal 23 Mei 2013 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perubahan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM: Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 36/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Anggota : DR. Anies Said Basalamah, Ak. MBA Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 20/KEP/M.KUKM/VII/2016, tanggal 18 Juli 2016 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perubahan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM: Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM H a l a m a n 16

18 Nomor : 36/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Anggota : Prakoso Budi Susetyo, SE, MM Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 36/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Anggota : DR. Nining Sri Astuti, MA Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 36/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Ketua Dewan Pengawas LPDB-KUMKM Dr. Alexander Zulkarnain, Ak., M.M., CIA Anggota Dewan Pengawas LPDB-KUMKM Ir. Meliadi Sembiring,M.Sc. Anggota Dewan Pengawas LPDB-KUMKM DR. Anies Said Basalamah, Ak. MBA Anggota Dewan Pengawas LPDB-KUMKM DR. Ir. Nining Sri Astuti, MA Anggota Dewan Pengawas LPDB-KUMKM Prakoso Budi Susetyo, SE, MM H a l a m a n 17

19 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 95 Tahun 2016 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum khususnya pada Pasal 14, 15, 16 dan 17 yang mengatur mengenai tugas, kewajiban, wewenang, dan larangan Dewan Pengawas dinyatakan sebagai berikut: - Tugas 1. Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU mengenai Pengelolaan BLU, baik dari aspek layanan maupun aspek pengelolaan keuangan. 2. Pelaksanaan Tugas Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain dilaksanakan dengan: a. Menghadiri rapat Dewan Pengawas; b. Memberikan Pertimbangan kepada Pejabat Pengelola BLU dalam kepatuhan terhadap perundang-undangan; c. Memberi pendapat dan saran kepada pejabat pengelola BLU mengenai perbaikan tata kelola BLU; d. Mengawasi dan memberikan pendapat dan/ atau saran kepada Pejabat Pengelola BLU atas pelaksanaan rencana strategis bisnis dan rencana bisnis dan anggaran; e. Memberikan pendapat dan/atau saran atas laporan berkala BLU antara lain laporan keuangan dan laporan kinerja, termasuk laporan hasil audit satuan pemeriksaan intern; f. Menyusun program kerja tahunan pengawasan BLU dan menyampaikannya kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Ketua Dewan Kawasan dan Menteri Keuangan; dan g. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan penugasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanga. H a l a m a n 18

20 - Kewajiban a. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Dewan Pengawas berkewajiban untuk memberikan pendapat dan saran secara tertulis kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Ketua Dewan Kawasan, Menteri Keuangan, dan Pejabat Pengelola BLU mengenai rencana strategis bisnis dan rencana bisnis dan anggaran yang disusun oleh Pejabat Pengelola BLU; b. Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan dan Menteri Keuangan dalam hal terjadi gejala menurunnya kinerja BLU dan/atau penyimpangan atas ketentuan peraturan perundang-undangan; c. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Dewan Pengawas yang telah dilakukan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan dan Menteri Keuangan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; dan d. Menetapkan setiap keputusan Dewan Pengawas melalui rapat Dewan Pengawas yang diputuskan secara musyawarah untuk mufakat dan bersifat kolektif dan kolegial. - Wewenang Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan Pasal 15, Dewan Pengawas berwenang untuk: a. Mendapatkan laporan berkala atas pengelolaan BLU, antara lain laporan keuangan dan laporan kinerja; b. Mendapatkan laporan hasil pengawasan/pemeriksaan yang dilakukan oleh satuan pemeriksaan intern, aparat pengawasan intern pemerintah dan Badan Pemeriksa Keuangan; c. Mengetahui kebijakan dan tindakan yang dijalankan oleh Pejabat Pengelola BLU dalam pelaksanaan kegiatan BLU; H a l a m a n 19

21 d. Mendapatkan penjelasan dan/ atau data dari Pejabat Pengelola BLU dan/atau pegawai BLU mengenai kebijakan dan pelaksanaan kegiatan BLU; e. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Dewan Pengawas; f. Meminta Pejabat Pengelola BLU untuk menghadirkan tenaga profesional dalam rapat Dewan Pengawas; g. Memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan dalam rapat Pejabat Pengelola BLU; h. Meminta audit secara khusus oleh aparat pengawasan intern pemerintah kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan dan/atau Menteri Keuangan; dan i. Melaksanakan kewenangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. - Larangan Anggota Dewan Pengawas dilarang: a. Memanfaatkan posisi sebagai Dewan Pengawas, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun golongan tertentu; b. Menduduki jabatan lain yang berakibat pada terjadinya benturan kepentingan dalam pengawasan BLU atau munculnya halangan yang mengganggu kemampuan untuk bertindak secara bebas dalam pengawasan BLU; dan c. Mengintervensi pelaksanaan kegiatan operasional BLU yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola BLU melebihi kewenangan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16. H a l a m a n 20

22 b) Pejabat Pengelola Direktur Utama : Drs. Braman Setyo, MM Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 26/KEP/M.KUKM/VIII/2017, tanggal 04 Agustus 2017 Perihal : Pengangkatan Direktur Utama Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Direktur Pengembangan Usaha : Ir.Adi Trisnojuwono Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 44/KEP/M.KUKM/X/2013, tanggal 22 Oktober 2013 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Pengembangan Usaha Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Direktur Keuangan : Ahmad Nizar, S.T Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 37/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Direktur Umum dan Hukum : Fitri Rinaldi, SE, MM Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 37/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah H a l a m a n 21

23 Direktur Bisnis : Iman Pribadi, SE, A.k, MM, MBA Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 37/KEP/M.KUKM/X/2017, tanggal 09 Oktober 2017 Perihal : Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Direktur Pembiayaan Syariah : Dr. Jaenal Aripin, M.Ag Dasar : Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 22/KEP/M.KUKM/VII/2017, tanggal 18 Juli 2017 Perihal : Pengangkatan Direktur Pembiayaan Syariah Pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Susunan Direksi LPDB-KUMKM Direktur Utama Drs. Braman Setyo, MM Direktur Pengembangan Usaha Ir. Adi Trisnojuwono Direktur Keuangan Ahmad Nizar, S.T Direktur Bisnis Iman Pribadi, SE, A.k, MM, MBA Direktur Umum dan Hukum Fitri Rinaldi, SE, MM Direktur Pembiayaan Syariah Dr. Jaenal Aripin, M.Ag H a l a m a n 22

24 LPDB-KUMKM di tahun 2017 ini telah memiliki Direktorat yang secara khusus melayani transaksi secara prinsip syariah, bahwa Direktorat ini dibentuk untuk melengkapi keberadaan asisten deputi pembiayaan syariah pada Deputi bidang pembiayaan dan berfungsi sebagai unit pelaksana teknis yang melaksanakan secara operasional berbagai regulasi dan kebijakan yang diterbitkan oleh Menteri Koperasi dan UKM di bidang pembiayaan syariah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 08 /PER/M.KUKM/VII/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Tugas dan fungsi Direktur Utama dan para Direktur sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri diatas dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Direktur Utama - Tugas: Direktur Utama mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas LPDB- KUMKM sesuai dengan peraturan perundang-undangan - Fungsi: Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktur Utama menyelenggarakan fungsi: a. Pengkoordinasian Penyusunan rencana strategis bisnis. b. Pengkoordinasian penyusunan rencana bisnis dan anggaran tahunan. c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kebutuhan, inventarisasi, dan penghapusan asset/aktiva. d. Pengoordinasian seleksi dan kerja sama dengan mitra bisnis dan seleksi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah penerima dana bergulir. H a l a m a n 23

25 e. Pengkoordinasian dan penetapan perikatan LPDB-KUMKM dengan pihak lain. f. Penyampaian laporan akuntabilitas kinerja LPDB-KUMKM kepada Menteri Negara dan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Menteri Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. g. Pengkoordinasian pelaksanaan pengkajian dan pengembangan pengelolaan dana bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. h. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan dana bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. i. Pengkoordinasian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Intern (SPI), dan j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2. Direktur Pengembangan Usaha - Tugas: Direktur Pengembangan Usaha mempunyai tugas melaksanakan evaluasi, pengkajian dan pengembangan pengelolaan dana bergulir, pengendalian risiko terhadap pinjaman konvensional dan/atau pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah, pengendalian terhadap piutang serta pengembangan teknologi informasi LPDB-KUMKM. - Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktur Pengembangan Usaha menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan pengelolaan dana bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. H a l a m a n 24

26 b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pinjaman konvensional dan/atau pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah; c. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan LPDB-KUMKM; d. Pemberian opini secara independen kepada direksi berkaitan dengan mitigasi risiko atas pinjaman konvensional dan/atau pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah LPDB-KUMKM. e. Pengendalian risiko pinjaman konvensional dan/atau pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah LPDB-KUMKM. f. Pengelolaan teknologi informasi. g. Pengkoordinasian inisiasi kerja sama dengan instansi pemerintah dan lembaga lainnya terkait dengan pemberian pinjaman konvensional dan/atau pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah kepada koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama. 3. Direktur Keuangan - Tugas: Direktur Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran dan penatausahaan dana bergulir. - Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktur Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penghimpunan pengembalian dana bergulir yang berasal dari pinjaman program dana bergulir dari Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dana anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber dana lainnya yang sah. H a l a m a n 25

27 b. Pengkoordinasian pengelolaan dana bergulir secara konvensional dan/atau sesuai dengan prinsip syariah; c. Penyiapan dokumen pelaksanaan anggaran; d. Pengelolaan pendapatan dan belanja; e. Pengelolaan kas; f. Pengelolaan hutang-piutang dan pembiayaan dana bergulir; g. Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan dan Barang Milik Negara LPDB-KUMKM, dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama. 4. Direktur Umum dan Hukum - Tugas: Direktur Umum dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan umum, sumber daya manusia, hukum dan hubungan masyarakat. - Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktur Umum dan Hukum menyelenggarakan fungsi: a. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana program. b. Pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB). c. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) d. Penyiapan dokumen rencana kerja dan anggaran e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan f. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan penatausahaan barang milik negara. g. Pelaksanaan urusan sumber daya manusia H a l a m a n 26

28 h. Pelaksanaan urusan hukum dan hubungan masyarakat i. Pelaksanaan urusan keprotokolan j. Sosialisasi kebijakan penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM, dan k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama 5. Direktur Bisnis - Tugas: Direktur Bisnis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemberian pinjaman konvensional kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah - Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktur Bisnis menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana pemberian pinjaman konvensional kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; b. Pengkoordinasian dan penyusunan prosedur standar operasional pemberian pinjaman konvensional kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan menengah; c. Pengkoordinasian dan penyusunan petunjuk teknis pemberian pinjaman konvensional kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; d. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM dengan Konvensional; e. Penatausahaan administrasi proposal pemberian pinjaman konvensional kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; dan f. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan petunjuk Direktur Utama. H a l a m a n 27

29 6. Direktur Pembiayaan Syariah - Tugas: Direktur Pembiayaan Syariah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemberian pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah - Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Direktur Pembiayaan Syariah menyelenggarakan fungsi: g. Penyusunan rencana pemberian pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; h. Pengkoordinasian dan penyusunan prosedur standar operasional pemberian pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan menengah; i. Pengkoordinasian dan penyusunan petunjuk teknis pemberian pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; j. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM sesuai dengan prinsip syariah; k. Penatausahaan administrasi proposal pemberian pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah kepada Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; dan l. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan petunjuk Direktur Utama. H a l a m a n 28

30 2. Struktur Organisasi LPDB-KUMKM & Kepegawaian Dalam menjalankan fungsi lembaga, LPDB-KUMKM dipimpin oleh 6 (enam) Direksi yang terdiri dari : 1 (satu) Direktur Utama dan 5 (lima) Direktur. Adapun fungsi teknis dibawah jajaran Direksi merupakan pejabat Kepala SPI dan Kepala Divisi, serta Kepala Bagian pada masing-masing Direktorat, yang terdiri dari 1 (satu) Kepala Satuan Pengawas Internal, 15 (lima belas) Kepala Divisi, 48 (empat puluh delapan) Kepala Bagian. Direktur Utama Kepala SPI Direktur Pengembangan Usaha Direktur Keuangan Direktur Umum dan Hukum Direktur Bisnis Direktur Pembiayaan Syariah Divisi Manajemen Risiko Divisi Tata Laksana Anggaran Divisi Umum Divisi Bisnis I Divisi Pembiayaan Syariah I Divisi Evaluasi dan Pengkajian Divisi Penatausahaan Dana Bergulir Divisi Hukum dan Humas Divisi Bisnis II Divisi Pembiayaan Syariah II Divisi Teknologi dan Sistem Informasi Divisi Perencanaan Divisi Bisnis III Divisi Pembiayaan Syariah III Divisi Bisnis IV Disamping itu untuk menunjang fungsi penugasan teknis pada jajaran pelaksana, Direksi mengangkat Tenaga Ahli sebanyak 4 (empat) orang, Staf Khusus 3 (tiga) orang serta hingga saat ini LPDB-KUMKM memiliki sebanyak 245 (dua ratus empat puluh lima) orang staf, dengan total pegawai mencapai 322 (tiga ratus dua puluh dua) orang. H a l a m a n 29

31 Berdasarkan status pegawai, jumlah pegawai yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebanyak 12 orang atau 3,73 persen, dan sisanya pegawai non PNS sejumlah 310 orang atau 96,27 persen. Berdasarkan tingkatan pendidikan 322 orang pegawai LPDB-KUMKM, sebanyak 1 orang atau 0,31 persen pegawai berpendidikan Doktor (S3), 43 orang atau 13,35 persen pegawai berpendidikan Master (S2), 242 orang atau 75,16 persen berpendidikan Sarjana (S1), 3 orang atau 0,93 persen dan sisanya sebanyak 33 orang atau 10,25 persen berpendidikan Sekolah Menengah. Persebaran pegawai LPDB-KUMKM pada masing-masing Direktorat disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Direksi yang ada. Persebaran pegawai pada masing-maing Direktorat tersebut antara lain sebagai berikut: H a l a m a n 30

32 Lingkup Direktur Jabatan Jumlah Direktur Utama 1 Direktur PU Direktur 1 Kepala Divisi 3 Kepala Bagian 14 Staf Total Dir. PU Direktur Keuangan Direktur 1 Kepala Divisi 2 Total Dir. Keu. Kepala Bagian 6 Staf 23 Dir. Umum dan Hukum Direktur 1 Kepala Divisi 3 Tenaga Ahli Direksi 4 Staf Khusus Direksi 3 Kepala Bagian Staf 104 Total Dir UHU 125 Direktur Bisnis Direktur 1 Kepala Divisi 4 Kepala Bagian 9 Staf 37 Total Dir. Bisnis 51 Dir. Pembiayaan Syariah Direktur 1 Kepala Divisi 3 Kepala Bagian 7 Staf 3 Total Dir. Syariah 14 SPI Kepala SPI 1 Kepala Bagian Sekreta 2 Staf 5 Total SPI Grand Total Pegawai H a l a m a n 31

33 E. Tugas Pokok LPDB-KUMKM Dalam melaksanakan amanat pengelolaan dana bergulir, LPDB-KUMKM memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pinjaman dan/atau pembiayaan KUMKM sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, LPDB-KUMKM menyelenggarakan fungsi: 1. Pelaksanaan penghimpunan pengembalian dana bergulir yang berasal dari pinjaman program dana bergulir dari KUMKM, dana anggaran dari APBN dan sumber dana lainnya yang sah; 2. Pelaksanaan pemberian pinjaman kepada KUMKM dengan atau tanpa lembaga perantara, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB), maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB); 3. Pelaksanaan pemberian bentuk pembiayaan lainnya bagi KUMKM sesuai dengan kebutuhan KUMKM; 4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan LPDB-KUMKM; 5. Pengkajian dan pengembangan pengelolaan LPDB-KUMKM; 6. Pelaksanaan akuntansi keuangan dan administrasi umum; 7. Pelaksanaan tugas lainnya sesuai dengan petunjuk Menteri Koperasi dan UKM sebagai penanggung jawab tugas LPDB-KUMKM. F. Asas Pelayanan Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dalam memberikan layanan pembiayaan bagi pelaku Koperasi dan UMKM, LPDB-KUMKM memiliki 6 (enam) landasan asas pelayanan yang diterapkan sebagai pedoman bagi seluruh Pegawai, asas tersebut adalah sebagai berikut : H a l a m a n 32

34 1. Transparansi : Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas : Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Kondisional : Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas. 4. Partisipatif : Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan Hak : Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi. 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban : Pemberi dan penerima pelayanan harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. H a l a m a n 33

35 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS A. Gambaran Umum Rencana Strategis LPDB-KUMKM 1. Dasar Pemikiran Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) merupakan Satuan Kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM yang menerapkan pola pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU). Ketentuan tentang BLU diatur dalam beberapa peraturan, terakhir dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Hingga saat ini telah ada 203 satuan kerja yang menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). PK BLU ini berada dalam pembinaan Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Kementerian Keuangan. LPDB-KUMKM termasuk salah satu BLU yang memiliki status penuh berdasarkan KEP-292/MK.5/2006 tanggal 28 Desember 2006 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). LPDB-KUMKM memiliki tugas pokok dalam pengelolaan dana bergulir, antara lain : a. Melaksanakan penghimpunan, pengalihan dan pengembalian danabergulir dari pinjaman program dana bergulir Kementerian Koperasi dan UKM, dan penyalur pinjaman/ pembiayaan yang telah dilaksanakan LPDB-KUMKM; H a l a m a n 34

36 b. Melaksanakan pemberian pinjaman/pembiayaan kepada Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM), dengan atau tanpa lembaga perantara, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB), maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) c. Melaksanakan pemberian bentuk pembiayaan lainnya bagi KUMKM sesuai dengan kebutuhan KUMKM. Keberadaan LPDB-KUMKM tidak lepas sebagai bagian dari pelaku ekonomi dan bisnis nasional atau global. Ini artinya bahwa LPDB-KUMKM perlu memikir ulang bagaimana mengembangkan dan menawarkan pelayanan, atau dalam memberikan pelayanan kepada mitra-mitranya, meskipun keberadaan LPDB-KUMKM bukan semata-mata diperuntukkan untuk mencari keuntungan, tetapi lebih diprioritaskan dalam rangka meningkatkan pelayanan dana bergulir guna memperkuat permodalan KUMKM. Berdasarkan fakta tersebut dan berkaca pada pengelolaan dana bergulir sebelumnya, maka agar LPDB-KUMKM dapat tetap berjalan dan berkembang sebagai bagian dari ekonomi dan bisnis global atau nasional. Perlu dipersiapkan suatu rencana strategis bisnis yang matang, komprehensif, serta partisipatif, sehingga dapat mengakomodir perkembangan dan perubahan-perubahan tersebut. Membuat Rencana Strategis Bisnis (RSB) LPDB-KUMKM merupakan proses yang sangat rumit dan kompleks, kadang membawalpdb- KUMKMkewilayahyangbelumpernahdipetakan. Namun demikian, perlu disadari bahwa Rencana Strategis Bisnis bukanlah resep sukses yang siap saji, tetapi Rencana Strategis Bisnis sebagai sarana dalam membawa organisasi pada sebuah perjalanan pada periode tertentu, dan merupakan kerangka paduan untuk menjawab arah pengembangan organisasi kedepan, dan mengantisipasi atas berbagai pertanyaan dan alternatif dalam menyelesaikan masalah, dengan mengacu pada asumsi-asumsi dan proyeksi yang ditetapkan. H a l a m a n 35

37 Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, dalam melaksanakan operasional tahun , LPDB-KUMKM menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) Tahun dengan mengacu kepada Strategi Induk Pengembangan LPDB-KUMKM , Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah , Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM dan memperhatikan hal-hal yang belum dicapai pada Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM Maksud dan Tujuan Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM merupakan dokumen perencanaan sebagai hasil dari suatu proses perencanaan strategis yang berupa visi, misi tujuan dan sasaran, serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM dapat dipandang sebagai konsepsi pengelolaan dana bergulir selama periode tersebut, sebagai salah satu dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi masyarakat, dalam rangka mewujudkan kebangkitan ekonomi nasional, sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang LPDB-KUMKM. Di samping itu, Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM merupakan acuan dalam penyusunan rencana pengelolaan dana bergulir secara lebih teknis dalam periode tahunan oleh LPDB-KUMKM, yaitu sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan 3. Dasar Penyusunan LPDB-KUMKM menyusun Rencana Strategis Bisnis dengan mengacu kepada Strategi Induk Pengembangan LPDB- KUMKM , Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah , Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM dan dari evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM Landasan operasional Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM didasarkan pada: H a l a m a n 36

38 a. Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. b. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan negara. c. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. d. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional e. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun f. Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. g. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. h. Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia. i. Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-292/MK.5/2006 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK- BLU). j. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 21/Kep/M/KUKM/VII/2008 tentang Pedelegasian Kewenangan Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. H a l a m a n 37

39 k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218/PMK.05/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian Negara/Lembaga. l. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 05/PER/M.KUKM/IX/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. m. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 08/Per/M.KUKM/VII/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. n. Peraturan Direksi LPDB-KUMKM Nomor 33/PER/LPDB/2009 tentang Strategi Induk Pengembangan LPDB-KUMKM Periode o. Peraturan Direksi LPDB-KUMKM Nomor 008/PER/LPDB/2015 tentang Rencana Strategis Bisnis Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Periode p. Peraturan Direksi LPDB-KUMKM Nomor 059/PER/LPDB/2017 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola dana Berggulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 4. Alur Proses Perencanaan Strategis Bisnis LPDB-KUMKM Untuk menyusun Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM tersebut berbagai kegiatan telah dilakukan antara lain review dokumen-dokumen terkait yang dianggap relevan, wawancara dan diskusi mendalam dengan unsur-unsur pimpinan LPDB-KUMKM, staff dan karyawan serta melaksanakan survey kepada mitra strategis di tiga puluh dua provinsi. H a l a m a n 38

40 Diagram Alur Proses Perencanaan Strategis Bisnis LPDB-KUMKM B. Visi dan Misi LPDB-KUMKM memiliki Visi : Lembaga yang dapat diandalkan dalam memberikan layanan pinjaman/pembiayaan kepada KUMKM, serta mampu menjadi integrator dan pemercepat pengembangan industri keuangan mikro di daerah. Dengan mengedepankan prinsip pembinaan dan pemberdayaan KUMKM, maka misi LPDB-KUMKM adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan kualitas layanan LPDB-KUMKM yang handal, akuntabel, transparan, tepat waktu, dan berkelanjutan, serta mudah diakses oleh UMKM dan Koperasi; 2. Mengelola dan mengembangkan dana bergulir KUMKM secara profesional, akuntabel dan berkelanjutan; 3. Mengembangkan skim pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM dalam rangka perluasan akses permodalan bagi KUMKM; 4. Memberikan pembiayaan kepada lembaga keuangan mikro agar dapat menyalurkan pembiayaan/pinjaman murah kepada usaha mikro; 5. Melaksanakan pembiayaan usaha kepada KUMKM baik secara langsung maupun melalui Lembaga Perantara; H a l a m a n 39

41 6. Mengintegrasikan pengelolaan dana bergulir KUMKM lintas instansi untuk meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas pemberdayaanan KUMKM. 7. Mewujudkan program pemerintah di bidang pembiayaan usaha KUMKM dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, serta menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. C. Target Kinerja 1. Target Penyaluran Rencana penyaluran pinjaman/pembiayaan Dana Bergulir LPDB-KUMKM pada tahun 2017 semula direncanakan sebesar Rp ,- namun kemudian dilakukan revisi menjadi sebesar Rp ,- dengan mendasari Surat Direktur Utama LPDB-KUMKM kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor surat 887/Dirut/2017 tertanggal 22 November 2017 perihal Revisi Kontrak Kinerja Tahun Rencana penyaluran sebagaimana dimaksud dilakukan dengan asumsi diperoleh dana yang berasal dari : a. Sisa saldo Dana Bergulir Tahun 2016 Rp b. Pengembalian Pokok Pinjaman Rp c. Pengalihan dan Pengembalian Dana Bergulir Rp Tahun Dari jumlah tersebut di atas, target penyaluran LPDB-KUMKM pada tahun 2017 adalah sebesar 80% atau Rp ,- dari rencana penyaluran dana bergulir sebesar Rp ,-. Diharapkan dari target tersebut akan mampu diserap oleh 277 Mitra Koperasi dan 309 Mitra Non Koperasi yang melibatkan UMKM (end user). Rencana penyaluran LPDB-KUMKM tahun 2017 sebelum dan setelah revisi secara rinci tersaji dalam tabel di bawah ini: H a l a m a n 40

42 No Mitra Target Awal 2017 Usulan Target 2017 Portofolio Mitra UMKM Target Target % Target Mitra UMKM A Koperasi 40% , ,000,000, ,000,000, % , Simpan Pinjam (SP) 35% , ,000,000, Sektor Riil (Non SP) 5% ,000,000,000 B. Sektor Riil Non Koperasi 60% , ,000,000, ,000,000, % , UKM 15% ,000,000, LKB/LKBB 45% 84 67, ,000,000,000 Jumlah 100% ,292 1,500,000,000,000 1,000,000,000, % , Kolektibilitas Dana Bergulir Bermasalah (KDBB) Kolektibilitas Dana Bergulir Bermasalah (KDBB) adalah suatu kondisi pinjaman/pembiayaan dana bergulir yang telah disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), yang berada dalam kelompok piutang dengan klasifikasi B sampai dengan klasifikasi E yang telah dikurangi dengan: a. Komponen Piutang yang telah diserahkan ke Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan telah diterbitkan Surat Penerimaan Pengurusan Piutang Negara (SP3N) b. Piutang yang telah ditangani oleh pihak-pihak lain (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Niaga dll) c. Komponen-komponen lainnya yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Kelompok piutang dengan klasifikasi B sampai dengan klasifikasi E yang diperhitungkan dalam KDBB dimaksud dapat dijelaskan sebagaimana berikut: a) Piutang dengan Klasifikasi B (Dalam Perhatian Khusus), merupakan pinjaman/pembiayaan berada dalam kondisi tunggakan tidak lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok. H a l a m a n 41

43 b) Piutang dengan Klasifikasi C (Kurang Lancar), merupakan pinjaman/pembiayaan berada dalam kondisi tunggakan tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok. c) Piutang dengan Klasifikasi D (Diragukan), merupakan pinjaman/pembiayaan berada dalam kondisi tunggakan tidak lebih dari 240 (dua ratus empat puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok. d) Piutang dengan Klasifikasi E (Macet), merupakan pinjaman/pembiayaan berada dalam kondisi tunggakan lebih dari 240 (dua ratus empat puluh) hari sejak jatuh tempo pengembalian pokok. Berdasarkan Peraturan Direksi LPDB-KUMKM Nomor 012/PER/LPDB/2015 tentang Kolektibilitas Dana Bergulir Bermasalah di Lingkungan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pada Pasal 3 tentang Formula Perhitungan KDBB. Perhitungan KDBB dilakukan dengan menilai persentase dari jumlah tunggakan pokok pada klasifikasi B sampai dengan E berbanding dengan total outstanding pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM. Formula perhitungan KDBB yaitu: Jumlah tunggakan pokok pada klasifikasi B sampai dengan E sebagaimana dimaksud telah dikurangi dengan komponen: a. Piutang yang telah diserahkan ke PUPN dan telah diterbitkan SP3N; b. Piutang yang telah ditangani oleh pihak-pihak lain (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Niaga, dll); dan c. Komponen-komponen lainnya yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. H a l a m a n 42

44 D. Rencana Anggaran Dalam rangka membiayai rencana belanja tahun 2017 sebesar Rp ,-, maka akan direncanakan pendapatan tahun 2017 sebesar Rp ,- dengan rincian sumber pendapatan sebagai berikut: No KODE Kegiatan/Output/Komponen/Sub Komponen Target/ Sasaran Pagu Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 2779 Pengelolaan Dana Bergulir 163,606,000, Rencana Program Kerja dan Anggaran 6 Dokumen 4,176,697, Peraturan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bergulir 6 Dokumen 836,384, Publikasi dan Promosi 12 Dokumen 11,855,850, Analisa Penyaluran Dana Berguir dan Pengelolaan Resiko 3000 Dokumen 26,268,355, Monev dan Kajian 14 Dokumen 21,609,207, Dukungan Manajemen dan Sarana Prasarana 12 Dokumen 98,859,507,000 E. Rencana Kerja Tahunan LPDB-KUMKM di tahun 2017 telah menyusun dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) dengan kegiatan Pengelolaan Dana Bergulir sasaran yang hendak dicapai adalah Terkelolanya Dana Bergulir dengan baik dan akuntabel. Outcame yang diharapkan yaitu meningkatnya daya saing UMKM dari output penataan dan penyaluran Dana Bergulir terdapat volume sebesar dokumen. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 UNIT KERJA/SATKER BLU : LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR - KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA OUTCOME OUTPUT Terealisasinya Analisa 1 Penyaluran Dana Bergulir 1 Pengelolaan Dana Bergulir dan Pengelolaan Risiko Penataan dan Terkelolanya Dana Bergulir Terlaksananya Monitoring Meningkatnya Daya 2 Penyaluran Dana dengan baik dan akuntabel dan Evaluasi serta Kajian Saing UMKM Bergulir Terlaksananya Dukungan 3 Manajemen dan Sarana Prasarana VOLUME 7 3,050 Dokumen H a l a m a n 43

45 F. Kebijakan Strategis Dalam melaksanakan pencapaian kinerja pelayanan LPDB-KUMKM banyak ditemukan tantangan yang dihadapi. Tantangan-tantangan tersebut memacu LPDB-KUMKM untuk dapat mengambil langkah-langkah terobosan untuk mengatasinya. Tantangan sebagaimana dimaksud antara lain sebagai berikut: a. Dana Bergulir LPDB-KUMKM masih dianggap dana hibah oleh pelaku KUMKM sehingga tidak perlu dikembalikan; b. Cakupan LPDB-KUMKM yang cukup luas meliputi 34 (tiga puluh empat) Provinsi di seluruh Indonesia tetapi LPDB-KUMKM hanya mempunyai satu kantor dan tidak memiliki Unit Layanan Daerah sehingga menyulitkan Mitra dan Calon Mitra dalam memperoleh informasi terkait dana bergulir LPDB-KUMKM; c. Belum optimalnya peran dari Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM di daerah untuk melakukan seleksi awal terhadap Koperasi dan UKM yang layak untuk diusulkan kepada LPDB-KUMKM. Kebijakan strategis LPDB-KUMKM dalam mensikapi adanya tantangan-tantangan tersebut antara lain sebagai berikut ini: a. Meningkatkan kegiatan Sosialisasi baik melalui media cetak, elektronik dan media sosial; b. Telah disusun rancangan Satuan Tugas Monitoring LPDB-KUMKM sebagai tahap awal pada tahun 2016 telah dibuka Kantor Satgas di dua wilayah yaitu Provinsi Jawa Tengah (Kota Solo) dan Provinsi Sulawesi Selatan (Kota Makassar). Untuk tahun 2017 terdapat tiga Kantor Satgas yaitu di Provinsi Bali (Kota Denpasar), Provinsi Kalimantan Timur (Kota Banjarmasin) serta Provinsi Sumtera Utara (Kota Medan). Pembentukan Kantor dimaksudkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan monitoring di daerah termasuk upaya penanganan terhadap mitra bermasalah di daerah; H a l a m a n 44

46 c. Telah diupayakan program pendampingan melalui lembaga pendamping dan perguruan tinggi. Kedepan diharapkan seluruh pelaku KUMKM yang berada di seluruh pelosok Nusantara dapat mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM sebagai solusi pembiayaan yang tepat bagi KUMKM dengan bunga yang murah. Selain dari pada hal tersebut diatas, diproyeksikan LPDB-KUMKM dapat menurunkan tingkat kemacetan Pinjaman/Pembiayaan Dana Bergulir LPDB-KUMKM di wilayahwilayah yang rawan terjadinya kemacetan pinjaman/pembiayaan serta diharapkan di tiap-tiap daerah dapat tumbuh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Dana Bergulir di bawah koordinasi Dinas/Badan yang membidangi Koperasi dan UKM sebagai pembina teknis KUMKM. G. Perjanjian Kinerja 1. Perjanjian Kinerja LPDB-KUMKM dengan Kementerian Koperasi dan UKM NO SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA TARGET 3 Terealisasinya Target Pendapatan PNBP 4 Terealisasi Belanja Operasional minimal 80% dari target belanja (1) (2) (3) (4) (5) 1 Terkelolanya Dana Bergulir 1 Terealisasinya proposal yang sudah Rp ,- dengan baik dan akuntabel disetujui komite pinjaman/pembiayaan minimal 80% dari target penyaluran 2 Terlaksananya akad 586 Mitra pinjaman/pembiayaan kepada calon mitra minimal 80% Rp ,- Rp ,- H a l a m a n 45

47 2. Perjanjian Kinerja LPDB-KUMKM dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target (1) (2) (3) (4) Penerimaan Negara Bukan 1 Realisasi PNBP BLU Rp 205,000,000,000 Pajak (PNBP) Proposal yang disetujui Komite Realisasi proposal yang disetujui Komite 2 Rp 1,500,000,000,000 Kredit Pinjaman 3 Penyaluran Dana Bergulir Realisasi Penyaluran Dana Bergulir Rp 1,200,000,000,000 4 Piutang Bermasalah (NPL) 5 Penyelesaian Piutang Bermasalah 6 Modernisasi pengelolaan BLU 3. Perubahan Perjanjian Kinerja Rasio piutang bermasalah terhadap outstanding piutang dana bergulir Maksimal 5% Persentase penurunan NPL 4.30% Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU 100% Revisi rencana penyaluran LPDB-KUMKM tahun 2017 sebagaimana yang terdapat dalam dokumen Kontrak Kinerja tahun 2017 antara LPDB-KUMKM dengan Dirjen Perbendaharaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Adanya perubahan asumsi atas pencairan dana bergulir dari APBN 2017 sebesar Rp ,- yang semula diharapkan cair pada bulan Juni 2017 namun baru pada bulan Desember minggu keempat dana tersebut kami terima. Hal tersebut mempengaruhi terget pendapatan, komite dan pencairan dana bergulir; b. Adanya perubahan pejabat pengelola pada BLU LPDB-KUMKM pada bulan Agustus 2017 dan Okober 2017 sehingga perlu diperbaharui kontrak kinerja yang sebelumnya ditandatangani oleh pimpinan BLU yang lama; c. LPDB-KUMKM saat ini sedang melakukan penyempurnaan dan evaluasi atas pengelolaan dana bergulir yang berjalan selama ini sehingga terjadi penundaan pencairan dana bergulir pada triwulan ke empat tahun H a l a m a n 46

48 Adapun usulan revisi Kontrak Kinerja sebagaimana dimaksud tersaji dalam tabel dibawah ini: No Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Target Semula 1 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Realisasi PNBP BLU Rp 205,8 Milyar Rp 200 Milyar -2.82% 2 Proposal yang disetujui Komite Kredit Realisasi proposal yang disetujui Komite Pinjaman Rp 1,5 Trilyun Rp 1 Trilyun % 3 Penyaluran Dana Bergulir Realisasi Penyaluran Dana Bergulir Rp 1,2 Trilyun Rp 800 Milyar % 4 Piutang Bermasalah (NPL) Rasio piutang bermasalah terhadap outstanding piutang dana bergulir Maksimal 5% 5% 0.0% 5 Penyelesaian Piutang Bermasalah Persentase penurunan NPL 4,30% 4,30% 0.0% 6 Modernisasi pengelolaan BLU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU 100% 100% 0.0% 2017 Usulan Revisi % Perubahan H. Rencana Aksi Maksud penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pengelolaan Dana Bergulir pada Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi adalah memberikan arah dan pedoman pada implementasi kegiatan yang dilakukan LPDB-KUMKM. Rencana Aksi ini bertujuan untuk menyediakan peta jalan implementasi kegiatan Pengelolaan Dana Bergulir pada Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi, sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Rencana Aksi ini menjadi acuan dalam penyusunan rencana program dan anggaran serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi LPDB-KUMKM. Secara rinci Matrik Rencana Aksi LPDB-KUMKM Tahun 2017 sebagaimana tabel di bawah ini: H a l a m a n 47

49 MATRIKS RENCANA AKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR - KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2017 NO SASARAN STRATEGIS Januari Februari Maret April Mei Juni (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 1 Rp ,- 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review Terkelolanya Dana Bergulir dengan baik dan akuntabel NO INDIKATOR KINERJA Terealisasinya proposal yang sudah disetujui komite pinjaman/pembiayaan minimal 80% TARGET 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan RENCANA KEGIATAN 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2 Terlaksananya akad pinjaman/ pembiayaan kepada calon mitra minimal 80% 586 Mitra 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 12 mitra 23 mitra 41 mitra 53 mitra 64 mitra 70 mitra 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 3 Terealisasinya Target Pendapatan Rp ,- 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan PNBP Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 4 Terealisasi Belanja Operasional Rp ,- 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi minimal 80% dari target belanja Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- H a l a m a n 48

50 NO SASARAN STRATEGIS Juli Agustus September Oktober November Desember (1) (2) (3) (4) (5) (12) (13) (14) (15) (16) (17) 1 1 Rp ,- 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review 1. Analisa desk review Terkelolanya Dana Bergulir dengan baik dan akuntabel NO INDIKATOR KINERJA Terealisasinya proposal yang sudah disetujui komite pinjaman/pembiayaan minimal 80% TARGET 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan RENCANA KEGIATAN 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Kunjungan lapangan (OTS) kepada calon mitra di seluruh provinsi se- Indonesia 3. Komite Pinjaman/pembiayaan Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2 Terlaksananya akad pinjaman/ pembiayaan kepada calon mitra minimal 80% 586 Mitra 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 1. Diterbitkannya SP3 sebagai hasil dari persetujuan Komite Pinjaman/pembiayaan 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 76 mitra 70 mitra 64 mitra 53 mitra 35 mitra 23 mitra 2. Pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan di pusat atau daerah 3 Terealisasinya Target Pendapatan Rp ,- 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan 1. Pendapatan jasa layanan PNBP Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan lainnya Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 4 Terealisasi Belanja Operasional Rp ,- 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi 1. Remunerasi minimal 80% dari target belanja Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) 2. Belanja lainnya (Rapat, Perjalanan Dinas, Pengadaan Barang Modal, Pemeliharaan IKMN, Advokasi Hukum, Publikasi dan Promosi, Layanan perkantoran lainnya) perkantoran lainnya) Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- H a l a m a n 49

51 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pencapaian Perjanjian Kinerja dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Evaluasi dan analisa atas capaian indikator-indikator Kinerja Utama LPDB-KUMKM disandingkan dengan capaian tahun sebelumnya adalah sebagai berikut ini: a. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2016 Tahun 2017 No Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Realisasi PNBP BLU Rp 158,000,000,000 Rp 205,442,547, % Rp 200,000,000,000 Rp 200,807,012, % Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2017 capaiannya sebesar Rp atau 100,40% dari target PNBP yaitu Rp Nilai capaian tersebut tidak sebaik capaian pada tahun 2016 yang mencapai angka 130,03% hal ini lebih dikarenakan LPDB-KUMKM saat ini sedang melakukan penyempurnaan dan evaluasi atas pengelolaan dana bergulir yang berjalan selama ini sehingga terjadi penundaan pencairan dana bergulir pada triwulan ke-empat tahun 2017, dengan demikian akan sangat berpengaruh terhadap penerimaan PNBP LPDB-KUMKM. b. Proposal yang Disetujui Komite Kredit Tahun 2016 Tahun 2017 No Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 2 Proposal yang disetujui Komite Kredit Realisasi proposal yang disetujui Komite Pinjaman Rp 1,000,000,000,000 Rp 1,005,454,000, % Rp 1,000,000,000,000 Rp 793,958,187, % H a l a m a n 50

52 Pencapaian realisasi indikator proposal yang telah disetujui komite pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM tahun 2017 masih belum optimal dibandingkan dengan capaian di tahun 2016 yang mencapai 100,55% atau Rp dari target sebesar Rp Menurunnya capaian di indikator ini pada tahun 2017 disebabkan: REVISI Usulan Revisi Rencana Bisnis dan Anggaran serta Kontrak Kinerja LPDB-KUMKM Tahun Anggaran 2017 APBN Penundaan pencairan penambahan dana penyaluran APBN TA Sebesar Rp.500 Miliar baru masuk tanggal 30 Desember PROSEDUR Evaluasi Proses Bisnis Penyaluran Pembiayaan (SOP) LPDB-KUMKM. MANAJEMEN Perubahan Manajemen LPDB- KUMKM Pada Triwulan IV Tahun EKSTERNAL Kondisi eksternal lainnya (Hukum). c. Penyaluran Dana Bergulir Kinerja penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2017 atas proses tahun 2017 masih jauh dari yang diharapkan yaitu sebesar Rp atau 25,98% dari target penyaluran Rp Namun jumlah penyaluran dana bergulir selama tahun 2017 sebesar Rp dengan rincian sebagai berikut: H a l a m a n 51

53 1) Pembiayaan kepada KUKM melalui LKBB sebesar Rp ; 2) Pembiayaan kepada UMK melalui KSP/USP konvensional sebesar Rp ; 3) Pembiayaan kepada KUKM melalui Perbankan sebesar Rp ; 4) Pembiayaan kepada UKM melalui KJKS/UJKS syariah sebesar Rp Sedangkan berdasarkan tahun komite jumlah penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM selama tahun 2017 sebesar Rp dengan rincian sebagai berikut: H a l a m a n 52

54 d. Piutang Bermasalah (NPL) Tahun 2016 Tahun 2017 No Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Target Realisasi No 4 Piutang Bermasalah (NPL) Klasifikasi Rasio piutang bermasalah terhadap outstanding piutang dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2017 mengalami penurunan Non Performing Loan (NPL) dari tahun sebelumnya namun secara rata-rata NPL LPDB-KUMKM masih dibawah 1%. NPL LPDB-KUMKM per 31 Desember 2017 sebesar 1,23% dimana masih jauh di bawah batas toleransi yang disepakati pada Kontrak Kinerja dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan yaitu sebesar maksimal 5%. NPL LPDB-KUMKM per 31 Desember 2017 dapat terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel NPL LPDB-KUMKM Tahun 2015 s/d 2017 Jumlah Mitra Jumlah KP Plafon Tunggakan Pokok (Rp) O/S Rp Max.5% 0,44% Max.5% 1,23% Persentase Berdasarkan O/S Pinjaman (%) Persentase Berdasarkan Tunggakan Pokok (%) 31 Desember Desember Desember Desember Desember A ,288,443,920,000 6,303,473,445 1,496,085,745, B ,750,000,000 2,487,319,222 25,746,111, C 6 8 6,988,000, ,532,189 4,435,135, D ,200,000,000 1,599,113,000 7,795,190, E ,885,000,000 16,776,794,820 35,268,526, PUPN(SP3N) 1 1 1,500,000,000 1,208,343,000 1,500,000, HUKUM 3 4 2,300,000,000 1,227,032,227 1,965,878, LUNAS ,145,500, TOTAL ,406,212,420,000 30,592,607,903 1,572,796,587,349 NPL Menjaga 1.23 H a l a m a n 53

55 e. Penyelesaian Piutang Bermasalah Tahun 2016 Tahun 2017 No Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 5 Penyelesaian Piutang Bermasalah Persentase penurunan NPL 5,11% 3,40% 66.54% 4,30% 3,62% 84% Persentase penyelesaian piutang bermasalah dihitung berdasarkan pencapaian LPDB-KUMKM dalam menyelesaikan piutang bermasalah pada tahun bersangkutan berupa rescheduling, restructuring, eksekusi jaminan, penanganan ke PUPN dan sebagainya. Kinerja penanganan piutang bermasalah LPDB-KUMKM dari tahun 2015 sampai dengan 31 Desember 2017 dapat disajikan sebagaimana tabel berikut: Tabel Kinerja Penanganan Piutang Bermasalah Kinerja Penanganan Sisa NPL Tahun Target Pencapaian Target Pencapaian Dasar (%) Bulan (%) (%) NPL Nett per 06 Agustus Desember Kontrak Kinerja tahun Desember Kontrak Kinerja tahun Desember Kontrak Kinerja tahun Terkait dengan penanganan pinjaman/pembiayaan bermasalah sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 yang diperhitungkan pada tanggal 06 Agustus 2015 yaitu sebagai berikut: H a l a m a n 54

56 Rekapitulasi Penanganan Piutang Bermasalah (Klasifikasi E/NPL-Nett) Tahun 2016 dan 2017 Per 31 Desember 2017 Tahun 2016 Tahun 2017 No Indikator Jumlah Jumlah Nilai Persentase Kartu Piutang (KP) Kartu Piutang (KP) Nilai Persentase 1 Total Outstanding per 06 Agustus 2015, terdiri dari: 4,421 Rp 2,920,517,629, % 4,421 Rp 2,920,517,629, % a. Klasifikasi A 2,117 Rp 1,836,431,771,241 2,117 Rp 1,836,431,771,241 b. Klasifikasi B 42 Rp 35,845,256, Rp 35,845,256,690 c. Klasifikasi C 44 Rp 43,241,204, Rp 43,241,204,482 d. Klasifikasi D 42 Rp 52,576,739, Rp 52,576,739,274 e. Klasifikasi E 1,081 Rp 952,422,657,860 1,081 Rp 952,422,657,860 f. Lunas 1,095 Rp - 1,095 Rp - 2 Total Tunggakan Pokok per 06 Agustus 2015, terdiri dari: 3,326 Rp 439,138,634,070 3,326 Rp 439,138,634,070 a. Klasifikasi A 2,117 Rp 4,785,434,200 2,117 Rp 4,785,434,200 b. Klasifikasi B 42 Rp 4,674,884, Rp 4,674,884,694 c. Klasifikasi C 44 Rp 6,997,264, Rp 6,997,264,813 d. Klasifikasi D 42 Rp 12,027,963, Rp 12,027,963,137 e. Klasifikasi E 1,081 Rp 410,653,087, % 1,081 Rp 410,653,087, % f. Lunas 1,095 1,095 Rp - 3 Tunggakan Pokok Klasifikasi E Pasca Penanganan (Nomor 2 dikurangi Nomor 4) % 208 Rp 84,249,751, % 4 Kinerja Hasil Penanganan yang Dicapai, terdiri dari: 264 Rp 220,723,395, % 873 Rp 326,403,335, % a. Penanganan Kasus Hukum 58 Rp 85,120,659, % 146 Rp 173,698,221, % b. Pelimpahan ke PUPN 171 Rp 106,775,650, % ,443,930, % - SP3N 170 Rp 106,025,650, % 185 Rp 111,693,930, % - PSBDT 1 Rp 750,000, % 1 Rp 750,000, % c. Penanganan Penyehatan 35 Rp 28,827,085, % 541 Rp 40,261,183, % - Take Over - Rp % 510 Rp 26,304,794, % - Lunas 4 Rp 3,586,102, % 11 Rp 4,591,472, % - E menjadi A 23 Rp 17,127,304, % 20 Rp 9,364,915, % - E menjadi B 5 Rp 7,608,277, % - Rp % - E menjadi C 3 Rp 505,399, % - Rp % - E menjadi D - Rp % - Rp % Sampai dengan Tahun 2017 kinerja hasil penanganan yang sudah dicapai per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp dari target yang akan dicapai yaitu sebesar Rp Penanganan piutang bermasalah yang sudah dilakukan termasuk diantaranya adalah dalam penanganan kasus hukum sebesar Rp , pelimpahan ke PUPN sebesar Rp dan perubahan klasifikasi sebesar Rp Kondisi sisa tunggakan pokok klasifikasi E pasca penanganan piutang bermasalah sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp dari yang ditargetkan sebesar Rp H a l a m a n 55

57 f. Modernisasi Pengelolaan BLU Tahun 2016 Tahun 2017 No Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 6 Modernisasi pengelolaan BLU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU 100% 100% 100% Pada tahun 2017 LPDB-KUMKM mendapat penambahan indikator terkait modernisasi pengelolaan BLU. KPI bertujuan untuk mengukur tingkat modernisasi pengelolaan BLU dalam mendukung peningkatan layanan, akuntabilitas dan akurasi menejemen dalam pengambilan keputusan. Moderinsasi pengelolaan BLU dihitung dari persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi pada tahun 2017 berdasarkan kelengkapan tahapan dan kecepatan penyelesaian tahapan serta terkoneksi dengan Basic Input Output System (BIOS). Kelengkapan tahapan yang harus diselesaikan oleh LPDB-KUMKM urutannya sebagai berikut: 1) Pengisian data profil, layanan dan keuangan pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu; 2) Tersedianya website yang representatif dan up to date; 3) Terbentuknya database terpusat; 4) Tersedianya Webservices untuk transfer data ke Kementerian Keuangan; 5) Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial; 6) Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan yang berbasis teknologi yang terintegrasi. H a l a m a n 56

58 Keseluruhan tahapan tersebut memiliki bobot nilai yang berbeda dan LPDB-KUMKM telah berhasil menyelesaikan keseluruhan tahapan tersebut secara optimal dan terselesaikan tepat pada waktunya. B. Pencapaian Perjanjian Kinerja dengan Kementerian Koperasi dan UKM Perjanjian Kinerja LPDB-KUMKM dengan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2017 memiliki sasaran strategis yang masih sama dengan tahun lalu yaitu terkelolanya dana bergulir dengan baik dan akuntabel. Secara rinci capaian indikator-indikator kinerja dalam perjanjian kinerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Terealisasinya Proposal Yang Sudah Disetujui Komite Pinjaman/Pembiayaan Tahun 2016 Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI REALISASI TARGET TARGET Angka % Angka % 1 Terkelolanya Dana Bergulir 1 Terealisasinya proposal yang sudah Rp. 1,000,000,000,000 Rp. 1,005,454,000, % Rp. 1,500,000,000,000 Rp. 793,958,187, % dengan baik dan akuntabel disetujui komite pinjaman/pembiayaan minimal 80% dari target penyaluran Kinerja proses penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM pada TA.2017 dari 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp atau 52,93% dari target RBA tahun 2017 sebesar Rp , yang terdiri dari: 1) Dana Cair ke Mitra Rp ; 2) Akad Rp ; 3) Mitra Menunda Akad sebesar Rp ; 4) MKP turun sebesar Rp ; 5) SP3 sebesar Rp ; 6) Disetujui Komite Rp ;. Secara rinci sebagaimana Grafik berikut. H a l a m a n 57

59 Grafik Realisasi Proses Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2017 SP3 40,000,000,000 MKP Turun 8,000,000,000 Masa Penarikan Komite Berakhir 12,769,187, ,000,000 Menunda Akad 35,960,000,000 Cair 207,829,000,000 Akad 489,100,000,000 Dana bergulir tahun 2017 (per 31 Desember 2017) telah direalisasikan pencairannya kepada UMKM, yang disalurkan melalui 30 Mitra Koperasi Primer Langsung, pencairan tahap kedua Mitra Koperasi Sekunder, 8 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Perbankan, dan 7 Mitra UKM Strategis yang tersebar di 34 provinsi. Secara rinci sebagai berikut: Realisasi Penyaluran Dana Bergulir per Jenis Mitra Tahun 2016 & 2017 Tahun 2016 Tahun 2017 No Jenis Mitra Jumlah Mitra UMK/PPU Jumlah Persentase Jumlah Mitra UMK/PPU Jumlah Persentase 1 Koperasi Primer (Langsung) , ,263,650, % 30 11,174 89,922,500, % 2 Koperasi Sekunder ,200,000, % ,000,000, % 3 Perusahaan Modal Ventura (PMV) dan Bank , ,474,000, % 11 36, ,500,000, % 4 UKM Strategis ,761,912, % ,853,187, % TOTAL ,583 1,252,699,562, % 49 48, ,275,687, % H a l a m a n 58

60 Secara komulatif sejak LPDB-KUMKM menyalurkan dana bergulir (September 2008) hingga 31 Desember 2017 telah disalurkan pinjaman/pembiayaan sebesar Rp kepada UMKM, melalui 76 Mitra Koperasi Sekunder, Mitra Koperasi Primer Langsung, 370 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Bank, serta UKM Strategis. Dari pengelolaan dana tersebut telah mampu menyerap sebanyak tenaga kerja. Secara rinci realisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2008 sampai dengan 2017 sebagaimana tabel berikut ini: Realisasi Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2008 s.d No Uraian Koperasi Sekunder Jumlah Mitra yang Melakukan Akad dengan LPDB-KUMKM Koperasi Primer PMV Bank UKM Strategis Jumlah UMKM Tenaga Kerja Jumlah Penyaluran 1 Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun Rp Tahun 2017 (per 31 Desember 2017) J u m l a h Rp Rp Setiap tahun nilai penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada mitra mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 dapat disalurkan sebesar Rp , tahun 2009 meningkat 462,71% atau sebesar Rp , tahun 2010 meningkat 107,58% atau sebesar Rp , tahun 2011 meningkat 137,66% atau sebesar Rp , tahun 2012 meningkat sebesar 9,91% atau sebesar Rp , tahun 2013 meningkat sebesar 33.13% atau sebesar Rp , Tahun 2014 sedikit terkendala dengan adanya penataan kebijakan pemerintah baru sehingga turun 19,12% atau sebesar H a l a m a n 59

61 Rp Pada Akhir tahun 2014 terdapat Nota Dinas Menteri Koperasi dan UKM nomor: 09/ND/M.KUKM/XII/2014 perihal Penyempurnaan Skema Pembiayaan, sehingga Menteri Koperasi menghimbau untuk menghentikan sementara penyaluran pembiayaan LPDB-KUMKM. Memperhatikan Nota Dinas Menteri Koperasi dan UKM tersebut, LPDB-KUMKM menghentikan sementara penyaluran pinjaman/pembiayaan dan baru dapat menyalurkan kembali pinjaman/pembiayaan dana bergulir KUMKM pada Bulan April Namun demikian, tahun 2015 kembali meningkat 35,52 % atau sebesar Rp Pada tahun 2016 ini telah tersalurkan Rp atau menurun dari tahun sebelumnya mengingat penurunan target dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,5 triliun menjadi sebesar Rp. 1 triliun. Pada tahun 2017 telah tersalurkan Rp atau menurun dari tahun sebelumnya mengingat pada tahun ini LPDB-KUMKM terdapat pergantian jajaran Direksi yang membuat proses penyaluran pinjaman dan/atau pembiayaan sedang dilakukan proses evaluasi jajaran Direksi yang baru. Perkembangan Penyaluran Dana bergulir yang disalurkan kepada Koperasi dan UKM secara rinci disampaikan pada grafik berikut: Grafik. Perkembangan Penyaluran Dana Bergulir 2008 s.d 2017 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (31 Des 2017) H a l a m a n 60

62 Dari total dana bergulir yang disalurkan tersebut, sektor usaha yang paling banyak menyerap dana bergulir LPDB-KUMKM per 31 Desember 2017 adalah sektor usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran, dengan nilai pinjaman/pembiayaan sebesar Rp (49,82%), dan sektor usaha yang paling sedikit menyerap dana bergulir LPDB-KUMKM adalah sektor usaha listrik, gas dan air bersih dengan nilai pinjaman/pembiayaan Rp (0,40%). Secara rinci sebagaimana matriks berikut: Sebaran Sektor Usaha yang Dibiayai oleh LPDB-KUMKM Tahun No Sektor Usaha Nilai Dana Dimanfaatkan Persen 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,09% 2 Pertambangan dan Penggalian ,48% 3 Industri Pengolahan ,82% 4 Listrik, Gas dan Air Bersih ,40% 5 Bangunan ,45% 6 Perdagangan, Hotel dan Restauran ,82% 7 Pengangkutan ,39% 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ,86% 9 Jasa-jasa ,69% Jumlah ,00% b. Terlaksananya Akad Pinjaman/Pembiayaan kepada Calon Mitra minimal 80% Tahun 2016 Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI REALISASI TARGET TARGET Angka % Angka % 1 Terkelolanya Dana Bergulir 2 Terlaksananya akad 415 Mitra 161 Mitra 38.80% 586 Mitra 49 Mitra 8.36% pinjaman/pembiayaan kepada calon mitra minimal 80% Pencapaian pelaksanaan akad pinjaman/pembiayaan kepada calon mitra tahun 2017 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Menurunnya jumlah calon mitra yang melakukan akad pinjaman/pembiayaan dipengeruhi oleh banyak faktor antara lain: H a l a m a n 61

63 1) Jumlah proposal pengajuan pinjaman/pembiayan dari calon mitra yang diajukan ke LPDB-KUMKM banyak yang tidak lolos untuk dikomitekan; 2) Kebijakan Direksi baru untuk melakukan evaluasi terhadap standar prosedur penyaluran LPDB-KUMKM yang berdampak dihentikannya sementara penyaluran LPDB-KUMKM per bulan Agustus 2017; Rincian jumlah calon mitra yang melakukan pengikatan pinjaman/pembiayaan dengan LPDB-KUMKM per bulan sebagai berikut: Tabel Realisasi Bulanan Pelaksanaan Akad Pinjaman/Pembiayaan Tahun Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mey Jun-17 Jul-17 Aug-17 c. Terealisasinya Target Pendapatan PNBP Tahun 2016 Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI REALISASI TARGET TARGET Angka % Angka % 1 Terkelolanya Dana Bergulir 3 Terealisasinya Target Pendapatan PNBP Rp. 140,628,000,000 Rp. 205,442,547, % Rp. 163,606,000,000 Rp. 200,807,012, % Realisasi pendapatan per 31 Desember 2017 sebesar Rp atau sebesar 122,74% dari target pendapatan sebesar Rp Realisasi tersebut bersumber dari (1) Pendapatan Jasa Layanan sebesar Rp atau 96,40% dari target RBA sebesar Rp , H a l a m a n 62

64 (2) Pendapatan Perbankan sebesar Rp atau 239,74% dari target RBA sebesar Rp Tabel Realisasi Pendapatan LPDB-KUMKM Tahun 2016 & 2017 Uraian Tahun 2016 Tahun 2017 Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Pencapaian (%) Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Pencapaian (%) - Pendapatan Program Modal Ventura 3,604,000,000 7,344,701,561 (3,740,701,561) % 2,449,000,000 7,192,215,956 (4,743,215,956) % - Pendapatan Program Dana Bergulir Konvensional 94,013,000, ,423,602,613 (19,410,602,613) % 107,103,600, ,244,854,952 (7,141,254,952) % - Pendapatan Dana Bergulir Syariah 28,926,000,000 21,530,311,932 7,395,688, % 24,053,400,000 14,309,013,302 9,744,386, % - Jumlah Pendapatan Jasa Layanan Perbankan 14,085,000,000 63,138,134,884 (49,053,134,884) % 30,000,000,000 72,014,060,205 (42,014,060,205) % TOTAL PENDAPATAN BLU 140,628,000, ,436,750,990 (64,808,750,990) % 163,606,000, ,760,144,415 (44,154,144,415) % Note: Realisasi pendapatan yang terdapat pada laporan operasional tahun 2017 sebesar Rp termasuk didalamnya adalah pendapatan akrual atas piutang jasa layanan tahun 2017 (sebesar Rp ) dan pendapatan akrual atas Bunga Deposito tahun 2017 (sebesar Rp ) Dilihat dari tabel diatas, pencapaian realisasi pendapatan tahun 2017 terlihat tidak optimal dibandingkan pencapaian di tahun 2016, hal ini lebih dikarenakan LPDB-KUMKM saat ini sedang melakukan penyempurnaan dan evaluasi atas pengelolaan dana bergulir yang berjalan selama ini sehingga terjadi penundaan pencairan dana bergulir pada triwulan ke-empat tahun 2017, dengan demikian akan sangat berpengaruh terhadap penerimaan PNBP LPDB-KUMKM. d. Terealisasinya Belanja Operasional Minimal 80% dari Target Belanja Tahun 2016 Tahun 2017 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI REALISASI TARGET TARGET Angka % Angka % 1 Terkelolanya Dana Bergulir 4 Terealisasi Belanja Operasional minimal Rp. 115,365,000,000 Rp. 106,422,830, % Rp. 163,606,000,000 Rp. 132,823,378, % 80% dari target belanja Persentase realisasi anggaran belanja operasional LPDB-KUMKM tahun 2017 sebesar 81,19% sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 (92,25%), hal ini lebih dikarenakan LPDB-KUMKM mengambil langkah penghematan sebesar 18,81% terkait salah satunya adalah efisiensi atas pengadaan kendaraan dinas dan pengadaan alat pengolah data. H a l a m a n 63

65 e. Tersedianya Laporan Keuangan Audited NO SASARAN STRATEGIS 1 Terkelolanya Dana Bergulir 5 Tahun 2016 Tahun 2017 INDIKATOR KINERJA REALISASI REALISASI TARGET TARGET Angka % Angka % Tersedianya laporan keuangan Audited Opini WTP Opini WTP Tersedianya laporan keuangan Audited adalah indikator kinerja yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi di tahun Mengingat LPDB-KUMKM adalah satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM dimana Laporan Keuangan LPDB-KUMKM merupakan bagian dari Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit terhadap Kementerian Koperasi dan UKM baik itu Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT). Akuntabilitas Kinerja per Direktorat sampai dengan level staff kami sajikan dalam lampiran Laporan ini. C. Kinerja Keuangan LPDB-KUMKM 1. Pendapatan Realisasi pendapatan per 31 Desember 2017 sebesar Rp atau sebesar 126,99% dari target pendapatan sebesar Rp Realisasi tersebut bersumber dari (1) Pendapatan Jasa Layanan sebesar Rp atau 101,60% dari target RBA sebesar Rp , (2) Pendapatan Perbankan sebesar Rp atau 240,05% dari target RBA sebesar Rp Tabel Realisasi Pendapatan LPDB-KUMKM Tahun 2016 & 2017 Uraian Tahun 2016 Tahun 2017 Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Pencapaian (%) Anggaran Realisasi Selisih Anggaran Pencapaian (%) - Pendapatan Program Modal Ventura 3,604,000,000 7,344,701,561 (3,740,701,561) % 2,449,000,000 7,192,215,956 (4,743,215,956) % - Pendapatan Program Dana Bergulir Konvensional 94,013,000, ,423,602,613 (19,410,602,613) % 107,103,600, ,244,854,952 (7,141,254,952) % - Pendapatan Dana Bergulir Syariah 28,926,000,000 21,530,311,932 7,395,688, % 24,053,400,000 14,309,013,302 9,744,386, % - Jumlah Pendapatan Jasa Layanan Perbankan 14,085,000,000 63,138,134,884 (49,053,134,884) % 30,000,000,000 72,014,060,205 (42,014,060,205) % TOTAL PENDAPATAN BLU 140,628,000, ,436,750,990 (64,808,750,990) % 163,606,000, ,760,144,415 (44,154,144,415) % H a l a m a n 64

66 2. Belanja Operasional Realisasi anggaran belanja LPDB-KUMKM per 31 Desember 2017 sebesar Rp sebesar Rp Sumber Dana atau 81,19% dari anggaran yang dapat direalisasikan Tabel Realisasi Belanja LPDB-KUMKM Tahun 2017 Pagu Anggaran Realisasi Persentase Realisasi PNBP Rp. 163,606,000,000 Rp. 132,832,380, % Jumlah Rp. 163,606,000,000 Rp. 132,832,380, % Terdapat penghematan sebesar 18,81% dari anggaran yang bersumber dari PNBP antara lain penjelasannya sebagai berikut: a. Kelebihan anggaran atas usulan kenaikan gaji dan tunjangan yang sudah diusulkan LPDB-KUMKM; b. Terdapat beberapa kegiatan kontraktual yang belum dapat dilaksanakan; c. Efisiensi dalam pemeliharaan inventaris kantor; d. Kebijakan penghentian penyaluran dana bergulir sejak Agustus 2017; e. Penyerapan kegiatan Satgas Monitoring tidak berjalan optimal; f. Adanya perubahan ketentuan dari BPJS mengenai prosedur pembayaran iuran BPJS; g. Efisiensi pengadaan kendaraan dinas Pejabat Eselon I dan pengadaan alat pengolah data; h. Efisiensi pengadaan peralatan pendukung data center. Pengeluaran belanja operasional berdasarkan output pada tahun 2017 secara rinci disajikan pada tabel berikut ini: H a l a m a n 65

67 Tabel Realisasi Belanja Berdasarkan Output Periode sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 (dalam rupiah) Kode Program/Kegiatan/Sub Kegiatan/Jenis Akun Belanja PAGU TA 2017 Realisasi % Sisa Anggaran Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM 2779 Pengelolaan Dana Bergulir Dokumen Rencana Program Kerja dan Anggaran 4,176,697,000 3,704,290, ,406, Belanja barang (BLU 2,444,303,000 2,046,738, ,564, Belanja Jasa (BLU) 400,850, ,650, ,200, Belanja Perjalanan (BLU) 1,331,544,000 1,259,902, ,641, Dokumen Peraturan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan 836,384, ,800, ,584, Belanja barang (BLU 738,484, ,000, ,484, Belanja Jasa (BLU) 97,900,000 40,800, ,100, Publikasi dan Promosi 11,855,850,000 10,474,835, ,381,014, Belanja barang (BLU 486,400, ,666, ,733, Belanja Jasa (BLU) 8,823,950,000 7,692,288, ,131,662, Belanja Perjalanan (BLU) 2,545,500,000 2,521,880, ,619, Analisa Penyaluran Dana Bergulir dan Pengelolaan R 26,268,355,000 23,743,844, ,524,510, Belanja barang (BLU 4,982,975,000 3,938,147, ,044,827, Belanja Jasa (BLU) 3,429,680,000 2,960,800, ,880, Belanja Perjalanan (BLU) 17,855,700,000 16,844,897, ,010,802, Monev 21,609,207,000 16,071,011, ,538,195, Belanja Barang (BLU) 2,345,587,000 2,157,313, ,273, Belanja Jasa (BLU) 3,907,975,000 2,948,897, ,077, Belanja Perjalanan (BLU) 8,647,950,000 5,775,521, ,872,428, Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya 6,707,695,000 5,189,278, ,518,416, ( ) Laporan Monitoring dan Evaluasi 6,239,545,000 5,752,131, ,413, Belanja barang (BLU 2,070,365,000 1,808,058, ,307, Belanja Jasa (BLU) 1,663,950,000 1,598,606, ,343, Belanja Perjalanan (BLU) 2,505,230,000 2,345,467, ,762, ( ) Pedoman Organisasi dan Kepegawaian 5,719,048,000 5,344,480, ,567, Belanja Barang 1,114,675,000 1,100,938, ,737, Belanja Jasa 211,650, ,050, Belanja Perjalanan 1,641,735,000 1,551,354, ,380, Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya 131,095, ,500, ,595, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2,619,893,000 2,357,638, ,255, ( ) Sistem Informasi Terbarukan 8,176,660,000 7,593,235, ,424, Belanja barang (BLU 3,025,335,000 2,781,817, ,517, Belanja Jasa (BLU) 988,100, ,650, ,450, Belanja Perjalanan (BLU) 4,163,225,000 3,939,767, ,457, ( ) Layanan Perkantoran 78,724,254,000 59,793,750, ,930,503, Belanja Gaji dan Tunjangan 47,572,214,000 34,246,591, ,325,622, Belanja barang (BLU 6,488,055,000 5,732,202, ,852, Belanja Jasa (BLU) 8,439,295,000 6,858,485, ,580,809, Belanja Pemeliharaan 7,106,205,000 6,458,024, ,180, Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya 4,015,240,000 1,848,938, ,166,301, Belanja modal peralatan dan mesin 5,103,245,000 4,649,506, ,738,261 Jumlah 163,606,000, ,832,380, ,773,619,998 H a l a m a n 66

68 3. Dana Kelolaan Pencapaian jumlah dana kelolaan LPDB-KUMKM yang bersumber dari APBN sampai 31 Desember 2017 sebesar Rp yang terdiri dari: a. Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM (BA 044) Realokasi Dana APBN TA 2008 Rp Pengalihan Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM Rp b. Dana Bergulir APBN (BA ) Realisasi anggaran dana bergulir APBN, dari plafon dana bergulir yang bersumber dari APBN yang dialokasikan oleh Kementerian Keuangan sejak Tahun 2008 s/d 2016 seluruhnya telah mampu direalisasikan kepada KUMKM sebesar 100%. Di Tahun 2016 LPDB-KUMKM tidak mendapatkan tambahan dana bergulir dari BA , dan di Tahun 2017 LPDB-KUMKM mendapatkan tambahan APBN untuk dana bergulir sebesar Rp , namun dana tersebut baru masuk ke rekening LPDB-KUMKM pada akhir bulan Desember 2017 sehingga tidak dapat dipergunakan untuk perguliran dana bergulir LPDB-KUMKM. Tabel Rekapitulasi Pengelolaan Dana Bergulir LPDB-KUMKM Periode sampai dengan 31 Desember 2017 Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM (BA 044) 1 Realokasi dana APBN TA ,338,956,000 2 Pengalihan Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM 898,012,105,607 Jumlah Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM (BA 044) 1,279,351,061,607 Dana Bergulir APBN (BA ) 1 APBN TA ,000,000,000 2 APBN TA ,000,000,000 3 APBN TA ,000,000,000 4 APBN TA ,660,000,000 5 APBN TA ,000,000,000,000 6 APBN TA ,000,000,000 7 APBN TA ,000,000,000 8 APBN TA ,000,000,000 Total Dana Bergulir APBN 3,697,660,000,000 Total Dana Bergulir yang diterima LPDB-KUMKM 4,977,011,061,607 H a l a m a n 67

69 4. Perkembangan Pengalihan Dana Bergulir Realisasi pengalihan dana bergulir dari Satker Kementerian Koperasi dan UKM selama tahun 2017 sebesar Rp atau mencapai 136,39% dari target RBA sebesar Rp , dan pengalihan tahun sebesar Rp sehingga total pengalihan dana bergulir sampai dengan 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp atau pencapaiannya 74,10% dari Nilai Realisasi Bersih (NRB) dana bergulir sebesar Rp Secara rinci realisasi pengalihan dana bergulir sampai dengan 31 Desember 2017 sebagaimana tabel berikut ini: Tabel Realisasi Pengalihan Dana Bergulir Periode sampai dengan 31 Desember 2017 NO URAIAN Jumlah Pengalihan Berdasarkan NRB Jumlah Realisasi Pengalihan Tahun 2016 Jumlah Realisasi Pengalihan Tahun 2017 Jumlah Realisasi Pengalihan s/d tahun a Deputi Bidang Pengembangan dan Resrukturisasi 244,517,523,577 3,212,272,255 1,773,201, ,751,935,406 1b Pengalihan Dana Penjaminan 1,746,299,944 2,200,894, ,125,469,861 2 Deputi Produksi dan Pemasaran 245,965,017,112 1,081,915,000 2,051,349,715 43,465,627,464 3 Deputi Pembiayaan 721,081,053,008 28,383,749,809 20,981,492, ,483,397,431 4 Sesmeneg 313,963, ,500,000 5 Program Kerja Dinas NTB ,542,651 6 Program Kerja APBN Dinas Kab. Purworejo Dana Perguliran 633,364, ,895,683 7,839,288,203 8 Dana Pengalihan yang telah diterima tapi belum teridentifikasi sumber dananya (186,162,900) (148,500,000) 5,084,344,591 JUMLAH 1,211,877,557,378 34,871,438,607 27,277,334, ,012,105, Surplus/Defisit LPDB-KUMKM Tahun 2017 mengalami Defisit (sebelum biaya non operasional) sebesar Rp yang merupakan selisih antara total pendapatan sebesar Rp dengan realisasi anggaran belanja operasional sebesar Rp berdasarkan data Laporan Keuangan SAP. H a l a m a n 68

70 Defisit (Sebelum Biaya Non Operasional) Rp Neraca Aset LPDB-KUMKM tahun 2017 sebesar Rp , meningkat 625,47% dibandingkan tahun Secara rinci neraca LPDB Tahun 2017 tertuang pada tabel berikut ini: H a l a m a n 69

71 NERACA TINGKAT SATUAN KERJA LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PER 31 DESEMBER 2017 (DALAM RUPIAH) NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER DESEMBER 2016 KENAIKAN (PENURUNAN) JUMLAH % ASET D.1 ASET LANCAR Kas Lainnya dan Setara Kas D ,671, ,933,443 (550,261,451) (86.66) Kas pada Badan Layanan Umum D ,395,755, ,657,602,234 66,738,153, Piutang Bukan Pajak D ,764,183,638 83,574,572,683 8,189,610, Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak D.1.4 (89,845,174,398) (82,539,335,971) (7,305,838,427) 8.85 Piutang Bukan Pajak (Netto) 1,919,009,240 1,035,236, ,772, Persediaan D.1.5 1,511,181,269 1,792,357,534 (281,176,265) (15.688) JUMLAH ASET LANCAR 714,910,618, ,120,129,923 66,790,488, INVESTASI JANGKA PANJANG Dana Bergulir D.1.6 2,948,346,380, ,948,346,380, Dana Bergulir Diragukan Tertagih D.1.7 (793,779,058,005) 0 (793,779,058,005) 0.00 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 2,154,567,322, ,154,567,322, ASET TETAP Peralatan dan Mesin D ,177,516, ,177,516, Peralatan dan Mesin - BLU 0 45,821,035,767 (45,821,035,767) (100.00) Gedung dan Bangunan D ,408,651, ,408,651, Gedung dan Bangunan - BLU 0 10,993,297,690 (10,993,297,690) (100.00) Jalan, Irigasi, dan Jaringan D ,651, ,651, Jalan, Irigasi, dan Jaringan - BLU 0 309,800,000 (309,800,000) (100.00) Aset Tetap Lainnya D ,349, ,349, Aset Tetap Lainnya - BLU 76,349,800 (76,349,800) (100.00) Akumulasi Penyusutan D.1.11 (34,464,144,621) (31,082,169,063) (3,381,975,558) JUMLAH ASET TETAP 45,484,024,167 26,118,314,194 19,365,709, ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud C.13 8,770,555, ,770,555, Aset Tak Berwujud - BLU 0 8,440,505,657 (8,440,505,657) (100.00) Dana Kelolaan Badan Layanan Umum C.14 2,028,750,985,012 2,028,750,985, Aset Lain - Lain C ,153, ,153, Aset Lain - Lain - BLU 0 315,827,700 (315,827,700) (100.00) Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya C.16 (820,579,567) (365,086,138) (455,493,429) JUMLAH ASET LAINNYA 2,037,336,114,812 8,391,247,219 2,028,944,867,593 24, JUMLAH ASET 4,952,298,079, ,629,691,336 4,269,668,388, KEWAJIBAN D.2 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga D ,671, ,933,443 (550,261,451) (86.66) JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 84,671, ,933,443 (550,261,451) (86.66) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Jangka Panjang BLU kepada BUN D.2.2 4,977,097,365, ,977,097,365, JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 4,977,097,365, ,977,097,365, JUMLAH KEWAJIBAN 4,977,182,037, ,933,443 4,976,547,103,940 **,***.** EKUITAS D.3 EKUITAS Ekuitas D.3 (24,883,957,837) 681,994,757,893 (706,878,715,730) (103.64) JUMLAH EKUITAS (24,883,957,837) 681,994,757,893 (706,878,715,730) (103.64) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4,952,298,079, ,629,691,336 4,269,668,388, H a l a m a n 70

72 LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Dalam Rupiah) Dari neraca tersebut menghasilkan beberapa ratio keuangan yang menggambarkan kinerja laporan keuangan : 1. Return On Asset (ROA) : ROA = ROE = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas ( ) x 100% = x 100% = ( )% Digunakan untuk mengukur efektifitas LPDB-KUMKM di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset, sehingga semakin besar presentasinya maka semakin baik kinerjanya. 2. Return on Equity (ROE): ( ) x 100% = x 100% = ( )% Digunakan untuk mengukur efektifitas LPDB-KUMKM di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total ekuitas, sehingga semakin besar presentasinya maka semakin baik kinerjanya. H a l a m a n 71

73 3. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Ratio ini membahas besarnya biaya operasional yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan operasional. Semakin kecil BOPO maka semakin baik kinerja keuangan. BOPO = Total Beban Operasional x 100% = x 100% = 144, 47% Total Pendapatan Operasional Sehubungan dengan LPDB-KUMKM lembaga yang non profit oriented serta mengemban misi pemberdayaan dari pemerintah, sehingga memiliki biaya operasional yang cukup tinggi. Disamping itu, dengan adanya komitmen dan dukungan pemerintah yang cukup baik berdampak pada pertumbuhan peningkatan jumlah aset yang cukup besar, tetapi karena LPDB-KUMKM tidak semata-mata mencari keuntungan berdampak juga terhadap ratio keuangan khususnya terkait dengan pertumbuhan pendapatan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan asset. D. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Direktorat Tahun Penyusunan Dokumen Rencana Program dan Anggaran Pada tahun 2017 LPDB-KUMKM telah menyusun beberapa dokumen penyusunan program dan anggaran, serta evaluasi pelaksanaannya. Program dan Kegiatan dimaksud meliputi, Rencana Bisnis dan Anggaran, Rencana Kerja dan Anggaran, Laporan Kinerja LPDB-KUMKM Tahun 2017, Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2017 dan Program dan kegiatan Tahun Pelaksanaan program dan anggaran LPDB-KUMKM dilihat dari realisasi kinerja dan anggaran tahun 2017 dapat dilihat dalam matrik berikut: No KODE Kegiatan/Output/Komponen/Sub Komponen Target/ Sasaran Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 2779 Pengelolaan Dana Bergulir 163,606,000, ,832,380, % Rencana Program Kerja dan Anggaran 6 Dokumen 4,176,697, ,704,290, % 88.69% Peraturan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bergulir 6 Dokumen 836,384, ,800, % 42.42% Publikasi dan Promosi 12 Dokumen 11,855,850, ,474,835, % 88.35% Analisa Penyaluran Dana Berguir dan Pengelolaan Resiko 3000 Dokumen 26,268,355,000 1,746 23,743,844, % 90.39% Monev dan Kajian 14 Dokumen 21,609,207, ,071,011, % 74.37% Dukungan Manajemen dan Sarana Prasarana 12 Dokumen 98,859,507, ,483,597, % 79.39% Pagu Realisasi Kinerja (Fisik) Realisasi Anggaran Persentase Realisasi Kinerja Persentase Realisasi Anggaran Keterangan Kendala/ Tindak Lanjut Permasalahan Permasalahan H a l a m a n 72

74 Laporan bulanan LPDB-KUMKM tahun 2017 dalam rangka monitoring pencapaian progres bulanan disajikan sebagai berikut: TARGET Progress Realisasi (Bulan) Progress Realisasi (Akumulasi) Keterangan No KODE Program/Kegiatan/Output/Komponen/Sub Komponen Bulan Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 2779 Pengelolaan Dana Bergulir Volume Satuan PAGU (Rp.000) Kinerja Output Anggaran Kinerja Output Anggaran Realisasi (volume) % Realisasi (Rp.000) % Realisasi (volume) % Realisasi (Rp.000) % Kendala dan Permasalahan Tindak Lanjut Penataan dan Penyaluran Dana Bergulir Januari 3,050 Dokumen 163,606, % 5,647, % Februari 3,050 Dokumen 163,606, % 5,877, % % 11,524, % Maret 3,050 Dokumen 163,606, % 7,491, % % 19,016, % April 3,050 Dokumen 163,606, % 3,474, % % 22,490, % Mei 3,050 Dokumen 163,606, % 17,405, % % 39,895, % Juni 3,050 Dokumen 163,606, % 14,035, % % 53,930, % Juli 3,050 Dokumen 163,606, % 13,627, % % 67,558, % Agustus 3,050 Dokumen 163,606, % 13,472, % % 81,030, % September 3,050 Dokumen 163,606, % 9,120, % % 90,150, % Oktober 3,050 Dokumen 163,606, % 9,207, % % 99,357, % November 3,050 Dokumen 163,606, % 11,570, % % 110,928, % Desember 3,050 Dokumen 163,606, % 21,904, % % 132,832, % H a l a m a n 73

75 2. Penyusunan Peraturan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bergulir Tahun 2017 LPDB-KUMKM telah melakukan revisi perubahan atas Peraturan Direksi LPDB-KUMKM Nomor /Per/LPDB/2015, tentang Prosedur Standar Operasional Pinjaman/Pembiayaan di Lingkungan LPDB-KUMKM. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pemberian pinjaman/pembiayaan dana bergulir, LPDB-KUMKM di tahun 2017 telah menerbitkan beberapa peraturan direksi antara lain: a. Peraturan Direksi nomor 033/PER/LPDB/2017 tentang Penetapan Plafon Pinjaman/Pembiayaan Kepada Koperasi dan Lembaga Perantara (LKB/LKBB). b. Peraturan Direksi nomor 034/PER/LPDB/2017 tentang Penetapan Kriteria End User Yang Layak Menerima Dana Bergulir. c. Peraturan Direksi nomor 035/PER/LPDB/2017 tentang Penetapan Jaminan Atas Pemberian Pinajamn/Pembiayaan Kepada Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Lembaga Perantara. d. Peraturan Direksi nomor 036/PER/LPDB/2017 tentang Prosedur Operasional Standar Penanganan Proposal Pinjaman/Pembiayaan Lingkup Direktorat Bisnis. Selain daripada perdir diatas yang berkaitan dengan penyaluran LPDB-KUMKM, berikut daftar peraturan direksi yang disahkan di tahun 2017 sebagai berikut: H a l a m a n 74

76 NO NOMOR PERATURAN DIREKSI TENTANG 1 001/PER/LPDB/2017 PENUNJUKAN PELAKSANA HARIAN DAN PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS DI LINGKUNGAN LPDB-KUMKM 2 022/PER/LPDB/2017 CUTI PEGAWAI DAN PEJABAT PENGELOLA 3 072/PER/LPDB/2017 TATA CARA PENGISIAN FORMASI JABATAN DI LINGKUNGAN LPDB- KUMKM 4 078/PER/LPDB/2017 KEDUDUKAN DAN TUGAS STAF KHUSUS DIREKSI DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 5 079/PER/LPDB/2017 KEDUDUKAN DAN TUGAS TENAGA AHLI DIREKSI DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 6 059/PER/LPDB/ /PER/LPDB/ /PER/LPDB/2017 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 027/PER/LPDB/2015 TENTANG GRADE REMUNERASI PEGAWAI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KRITERIA PENGISIAN FORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 9 088/PER/LPDB/2017 PERUBAHAN KETIGA TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH /PER/LPDB/2017 PEMBERHENTIAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH /KEP/LPDB/2017 PEMBENTUKAN KOMITE PERTIMBANGAN JABATAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH H a l a m a n 75

77 3. Sosialisasi Peraturan Dalam rangka mendorong percepatan penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir dan pemahanan pembuatan proposal pinjaman/pembiayaan calon mitra LPDB-KUMKM, tahun 2017 ini LPDB-KUMKM mengadakan Walk In Assesment/Open Table sebanyak 8 (delapan) kali dari 12 (dua belas) yang Direktur Bisnis sedang memberikan penjelasan mengenai Strategi Penyaluran LPDB-KUMKM dalam acara WA di Prov. Bali direncanakan awal, yaitu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kabupaten Bangka), Provinsi Kepulauan Riau (Kota Tanjung Pinang), Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kota Kupang), Provinsi Sulawesi Tenggara (Kota Kendari), Provinsi Sumatera Selatan (Kota Palembang), Provinsi Kalimantan Selatan (Kota Banjarmasin), Provinsi Bali (Kabupaten Jembrana), dan Provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Berau). Adapun rincian hasil dilakukannya Walk In Assestmen/Open Table disajikan pada matrik berikut: No Waktu Pelaksananaan Tabel Pelaksanaan Walk In Assestmen Tahun 2017 Tempat Pelaksanaan Kab/Kota Provinsi Peserta Proposal Yang Masuk Sampai Dengan 31 Desember Februari 2017 Golden Dragon Hotel Kabupaten Bangka Kepulauan Bangka Belitung 200 Peserta Februari 2017 CK Hotel and Convention Centre Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau 200 Peserta Maret 2017 Hotel Swiss-Belinn Kristal Kota Kupang Nusa Tenggara Timur 200 Peserta Maret 2017 Swiss-Belhotel Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara 200 Peserta Mei 2017 Hotel Horison Ultima Palembang Kota Palembang Sumatera Selatan 200 Peserta Mei 2017 Golden Tulip Galaxy Hotel Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan 200 Peserta Juni 2017 Hotel Jimbarwana Kabupaten Jembrana Bali 200 Peserta Agustus 2017 Hotel Derawan Indah Kabupaten Berau Kalimantan Timur 200 Peserta 4 Ada pergantian Direksi di lingkup Direktorat Bisnis menyebabkan adanya kebijakan penghentian sementara pelaksanaan 4 (empat) Walk In Assesment/Bimbingan Teknis LPDB-KUMKM tersisa. Berbagai asistensi dan harapan dari masyarakat perihal pelaksanaan Walk In Assesment/Bimbingan Teknis LPDB-KUMKM yang dirasakan sangat bermanfaat, agar lebih ditingkatkan pelaksanaannya khususnya dalam materi bimbingan teknis, H a l a m a n 76

78 yang dapat meningkatkan kualitas koperasi secara tidak langsung dalam membuat usulan proposal pinjaman/pembiayaan. Selain itu masyarakat juga berpendapat bahwa Walk In Assesment/Bimbingan Teknis, memiliki dampak positif bagi para pengusaha UKM dan Koperasi, karena dapat meningkatkan silahturahmi dan jaringan usaha antara Koperasi dan UKM maupun antara LPDB-KUMKM dengan calon mitranya. Pejabat Sekda Prov. NTB sedang memukul gong sebagai tanda dibukanya secara resmi acara Sosialisasi Direktorat Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM di Prov. NTB Pada tahun 2017 Direktorat Pembiayaan Syariah telah melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi di 5 (lima) provinsi. Sebagai Direktorat yang baru terbentuk tentunya sangat disambut positif dari para pelaku usaha dan Koperasi berpola syariah dalam membantu perkuatan permodalan usahanya. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Pelaksanaan Sosialisasi Direktorat Pembiayaan Syariah Tahun 2017 Selain menyelenggarakan kegiatan sosialisasi, Direktorat Pembiayaan Syariah juga menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebanyak 2 (dua) kali. FGD tersebut diharapkan dapat menjalin hubungan kerjasama yang lebih baik lagi dengan stakeholders khususnya lembaga pembiayaan syariah yang ada di Indonesia, serta ajang menampung masukan dari pihak luar dalam merumuskan kebijakan penyaluran pembiayaan syariah LPDB-KUMKM. Secara rinci pelaksanaan FGD di tahun 2017 disajikan sebagaimana tabel berikut: H a l a m a n 77

79 Tabel Pelaksanaan Kegiatan FGD Direktorat Pembiayaan Syariah Tahun 2017 Pada hakikatnya sosialisasi dan focus group discussion (FGD) bertujuan memperkenalkan adanya direktorat baru pada masyarakat tentang LPDB-KUMKM tentang adanya pinjaman/pembiayaan dengan pola syariah. 4. Pameran/Visualisasi/Publikasi dan Promosi Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kepercayaan publik yang lebih baik terhadap LPDB-KUMKM, maka telah dilaksanakan kegiatan strategis kehumasan melalui program-program yang bertujuan untuk mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian serta pemahaman yang sama LPDB-KUMKM dengan mitra dan stakeholder. Beberapa kegiatan strategis kehumasan yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 antara lain sebagai berikut: a. Publikasi dan Dokumentasi Kegiatan 1) Publikasi (Advertorial) Media Cetak sebanyak 53 kali. Secara rinci pelaksanaan publikasi melalui media cetak di tahun 2017 sebagai berikut: H a l a m a n 78

80 H a l a m a n 79

81 2) Publikasi (Advertorial) Media Online sebanyak 25 kali. Rekapitulasi pelaksanaan publikasi melalui media online disajikan sebagaimana matrik berikut: B LIPUTAN KHUSUS/ADVERTORIAL MELALUI MEDIA ONLINE TANGGAL TAYANG 1 tribunnews.com Mei inilah.com Mei jpnn.com Mei merdeka.com Mei beritasatu.com Mei cnnindonesia online Mei indopos.co.id April mediaindonesia.com 1-31 Mei indopos.co.id Juni Okezone Juli Merdeka.com Juli beritasatu.com Juli jpnn.com Juli Tribunnews.com Juli Detik Agustus indopos.co.id September Okezone Oktober merdeka.com Oktober inilah.com Oktober jpnn.com Oktober beritasatu.com Oktober BACA Oktober Detik Agustus-September SindoNews.com Oktober Baca November ) Konferensi Pers sebanyak 17 kali. Pelaksanaan Konferensi Pers sebanyak 17 kali di tahun 2017 dapat di jelaskan sebagaimana matrik berikut: H a l a m a n 80

82 C KONFERENSI PERS TEMPAT WAKTU 1 Konferensi Pers Awal Tahun 2017 LPDB-KUMKM LPDB-KUMKM 09 Januari Walk in assessment dan Bimbingan Teknis LPDB-KUMKM Tahun 2017 di Kota Tanjung Pinang, Prov. Riau Hotel CK Tanjung Pinang 16 Februari Walk in assessment dan Bimbingan Teknis LPDB-KUMKM Tahun 2017 di Kota Kupang, Prov. NTT Swiss Bell In Kupang 02 Maret Kegiatan Sosialisasi Kuliah Umum di Universitas Terbuka Bangka Belitung Universitas Terbuka Kabupaten Bangka 22 April Focus Group Discussion Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Gedung Kemenko Perekenomian 25 April Rakor Kerjasama Penyaluran Pinjaman/Pembiayaan dengan Pemerintah Daerah B Hotel 27 April Sosialisasi Program Dana Bergulir LPDB-KUMKM di Kota Pangkal Pinang, Prov. Kep. Bangka Belitung Novotel Pangkal Pinang 22 Mei Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama LPDB-KUMKM dengan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur 07 Juni Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pengalihan Dana Bergulir Tahun 2017 di Prov. Bali H Sovereign Hotel 14 Juni Tindak Lanjut Penanganan Pinjaman Bermasalah LPDB-KUMKM oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kantor Kejaksaan Tinggi Sulselbar 11 Juli Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara LPDB KUMKM dengan Pemprov Sumatera Barat Hotel Balairung 26 Juli Pelantikan Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM LPDB-KUMKM 02 Agustus Sosialisasi Program Dana Bergulir LPDB-KUMKM di Kota Makassar Tanggal 8 Agustus 2017 Karebosi Condotel 08 Agustus Pelantikan Direktur Utama LPDB-KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM 11 Agustus Sosialisasi Direktorat Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM di Kota Batam Planet Holiday Hotel 13 September Temu Mitra Nasional 2017 Gedung SMESCO Indonesia 19 Oktober Sosialisasi Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM di Kota Padang Premier Basko Hotel 05 Desember 2017 b. Visualisasi Dana Bergulir Melalui Media Elektronik 1) Talkshow Televisi sebanyak 5 kali. 2) Talkshow Radio sebanyak 1 kali. Pelaksanaan Talkshow melalui media elektronik tahun 2017 disajikan dalam matrik berikut: D TALKSHOW MELALUI MEDIA ELEKTRONIK WAKTU 1 Radio Jaringan KBR 21 Februari Metro TV 18 April TV One 23 Mei I-News TV 30 Mei Bali TV 27 Maret Kompas TV 16 April 2017 H a l a m a n 81

83 c. Tabloid/Jurnal Dana Bergulir LPDB-KUMKM, untuk tahun 2017 telah disusun dan diterbitkan Jurnal Dana Bergulir LPDB-KUMKM sebanyak 12 Edisi. d. Pengelolaan Sosial Media 1) Fanpage Facebook dengan alamat Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM; 2) Akun Twitter dengan 3) Youtube Channel dengan alamat : youtube.com/channel/lpdb. e. Pada tahun 2017 LPDB-KUMKM bekerjasama dengan pihak ketiga yang berkompeten untuk membuat video profil kesuksesan mitra yang akan bermanfaat bagi LPDB-KUMKM dalam meningkatkan kualitas pelayanannya. f. LPDB-KUMKM di tahun 2017 telah berpartisipasi dalam 4 kegiatan pameran dengan rincian sebagai berikut: F PAMERAN TEMPAT WAKTU 1 Jogja Expo Fashion, Batik & Accessories 2017 Jogja Expo Center Mei nd Quilt Needle Craft Festival 2017 Gedung Smesco Indonesia Oktober MSP Expo 2017: The Authentic Taste of Indonesia Kartini Expo 7-9 Desember The 1st Indonesia International Microfinance Forum (IIMF) 2017 Gedung A.H Nasution Magelang 18 s.d. 19 November 2017 g. Tersedianya layanan Call Center Hallo LPDB dengan nomor sebagai upaya meningkatkan pelayanan LPDB-KUMKM kepada mitra dan calon mitra. 5. Analisa Pemberian Pinjaman/Pembiayaan Pada tahun 2017 telah dilakukan analisa proposal pinjaman/pembiayaan mitra sebanyak Calon Mitra untuk mendapatkan pinjaman/pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Dari calon mitra tersebut telah dilakukan proses penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM sebagaimana yang disajikan dalam grafik dibawah ini: H a l a m a n 82

84 Grafik Proses Penyaluran Pinjaman/Pembiayaan Dana Bergulir LPDB-KUMKM Tahun 2017 Menunda Akad 35,960,000,000 SP3 40,000,000,000 MKP Turun 8,000,000,000 1 unit Masa Penarikan Komite Berakhir 12,769,187, ,000,000 7 unit 1 unit 1 unit 10 unit 79,40 % Cair 207,829,000, unit Target : Rp.1 Trilyun Realisasi : Rp. 793,95 Milyar Akad 489,100,000, unit 6. Penelitian dan Kajian Progres Nominal Cair 207,829,000,000 SP3 40,000,000,000 Akad 489,100,000,000 Masa Penarikan Berakhir 300,000,000 Menunda Akad 35,960,000,000 MKP Turun 8,000,000,000 Komite 12,769,187,500 Total 793,958,187,500 LPDB-KUMKM telah melakukan 4 (empat) Kajian secara berkala selama kurun waktu Januari - Desember Kajian tersebut, yaitu : a. Survey Kepuasan Mitra LPDB-KUMKM TA 2017, b. Kajian Indikator dan Barometer serta Nilai Standar Minimal NPL Pinjaman/Pembiayaan LPDB-KUMKM, c. Kajian Optimalisasi Tarif Layanan Pinjaman/Pembiayaan Bagi Pertumbuhan Usaha Mitra LPDB-KUMKM, d. Kontribusi Satgas Monitoring LPDB-KUMKM dan Kerjasama LPDB-KUMKM dengan BLUD Terhadap Kinerja LPDB-KUMKM. Hasil pelaksanaan Penelitian dan Kajian tahun 2017 disajikan sebagaimana matrik berikut: H a l a m a n 83

85 No Penelitian Hasil Penelitian Kajian Indikator dan Barometer Perhitungan serta Nilai Standar Minimal NPL Pinjaman/Pembiayaan LPDB-KUMKM ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan NPL (non performing loan ) sebagai indikator dan kolektabilitas sebagai barometer penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) yang bermasalah. Pinjaman/pembiayaan bermasalah, dalam dunia keuangan lazim diukur dengan persen pinjaman/pembiayaan bermasalah atas nilai efektif pinjaman/pembiayaan yang beredar (outstanding ); sementara LPDB-KUMKM menggunakan istilah kolektabilitas dana bergulir bermasalah (KDBB) sebagai indikator penyaluran pinjaman/pembiayaan bermasalah, namun dihitung hanya mencakup penyaluran pinjaman/pembiayaan bermasalah yang telah jatuh tempo dan benar-benar tidak dapat dilakukan penyelesaian melalui upaya penyehatan. Pinjaman/pembiayaan yang masih dapat ditangani (melalui rescheduling dan/atau restrukturisasi) tidak dimasukkan dalam perhitungan KDBB Penilaian risiko penyaluran pinjaman bermasalah dengan indikator KDBB dipermasalahkan setelah terbit Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 180/PMK.05/2016 tentang Penetapan dan Pencabutan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum pada Satuan Kerja Instansi Pemerintah dan implementasinya melalui Kontrak Kinerja LPDB-KUMKM dengan Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan yang menggunakan NPL sebagai indikator risiko penyaluran bermasalah dengan mencakup klasifikasi C, D dan E; tidak seperti sebelumnya yang hanya mencakup penyaluran yang benar-benar tidak bisa ditarik kembali. Perbedaan pendapat timbul karena penggunaan NPL sebagai indikator kinerja penyaluran dipersepsikan sama dengan regulasi dalam perbankan. PMK Nomor 180/PMK.05/2016 Pasal 5 hanya menetapkan persyaratan pengelolaan PK-BLU harus memenuhi ketentuan kinerja pelayanan umum layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui penetapan sebagai BLU; serta kinerja keuangan Hasil kajian diharapkan bermanfaat bagi Kementerian Koperasi dan UKM, khususnya Manajemen dan Mitra LPDB-KUMKM, serta seluruh stakeholder pada umumnya, terutama Kementerian Keuangan. Diharapkan indikator dan barometer serta batas toleransi wajar yang dapat diterapkan untuk melakukan penilaian penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir dapat disepakati tidak hanya oleh LPDB-KUMKM tetapi juga oleh stakeholder lainnya tersebut 1 Kajian Indikator dan Barometer serta Nilai Standar Minimal NPL Pinjaman/Pembiayaan LPDB-KUMKM Hasil kajian menunjukkan bahwa dari telaah aturan dan positioning LPDB-KUMKM sebagai satker pemerintah, LPDB-KUMKM harus tunduk dengan aturan-aturan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum pada satuan kerja instansi pemerintah yang telah memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif. Dana bergulir merupakan Investasi Pemerintah Non-permanen yang tidak membolehkan penurunan Nilai Realisasi Bersih (NRB). Dengan kata lain, risiko penyaluran dana bergulir tidak boleh lebih besar daripada nilai realisasi bersih yang dihasilkan. Berdasarkan Surat DJKN S-156/KN/ Februari 2015 disebutkan bahwa penilaian investasi yang memperbolehkan LPDB-KUMKM membuka cabang setiap provinsi, sehingga pemantauan kepatuhan dana bergulir dapat berjalan dengan baik. d) Adanya regulasi yang memberikan wewenang kepada LPDB-KUMKM dalam upaya penyelesaian pinjaman/pembiayaan bermasalah secara amicable melalui eksekusi (likuidasi) asset yang telah menjadi jaminan atas pinjaman/pembiayaan atau atas asset yang diserahkan (asset disposal). e) Adanya mekanisme yang mengatur adanya pendampingan oleh pihak ketiga kepada calon mitra yang memenuhi a) Untuk penyaluran kepada lembaga perantara dengan metode executing dan Dana bergulir yang masih dalam masa tenggang (grace period) yang dijamin dengan kolateral yang dapat memastikan pengembalian 100%, maka dana bergulir diragukan tertagih adalah sebesar Rp 0,00 (nol rupiah). b) Untuk penyaluran tanpa lembaga perantara atau melalui lembaga perantara melalui metode chanelling, maka dana bergulir diragukan tertagih adalah berdasarkan klasifikasi seperti yang tersebut di atas Konsep tersebut merupakan konsekuensi dan Implikasi dari peran pemberdayaan LPDB-KUMKM dalam hal ini bukan berada pada pada tingkat risiko pengembalian, melainkan pada nilai bersih investasi yang realisasinya tidak boleh berkurang. Dengan kata lain, risiko penyaluran maksimum yang dapat ditoleransi adalah realisasi pada titik impas. Pada titik impas, risiko penyaluran yang dapat ditoleransi adalah sebesar NRB. Pada lembaga yang tidak berorientasi laba seperti pada LPDB-KUMKM, pendapatan yang diperoleh semestinya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjaga risiko penyaluran agar tetap rendah atau dibawah lima persen LPDB-KUMKM dapat menerima tantangan atas kontrak kinerja penyaluran pinjaman/pembiayaan dalam batas risiko penyaluran maksimum lima persen (5%) berdasar barometer kolektabilitas mencakup kualifikasi C, D, dan E, dengan mempertimbangkan hal-hal yang terkait dengan resiko yang ada, kemampuan dari LPDB-KUMKM untuk memanage resiko tersebut serta adanya aturan/aturan regulasi sama seperti lembaga keuangan perbankan. LPDB-KUMKM dapat menjaga pinjaman/pembiayaan bermasalah berupa NPL seperti perbankan manakala LPDB-KUMKM diberikan instrument yang jelas dalam pengelolaan resiko tersebut. Instrumen tersebut antara lain a) Adanya dukungan regulasi yang mengatur tata cara write off (hapus buku) dari Neraca atas piutang dana bergulir tak tertagih yang sudah dilakukan upaya penyelamatan (sudah dialihkan penanganannya ke PUPN) atau keputusan ligitasi inkrah. b) Adaya dukungan regulasi yang memperhitungkan faktor jaminan sebagai pengurang perhitungan penyisihan piutang dana bergulir tak tertagih. c) Adanya dukungan regulasi yang memperbolehkan LPDB-KUMKM membuka cabang setiap provinsi, sehingga pemantauan kepatuhan dana bergulir dapat berjalan dengan baik. d) Adanya regulasi yang memberikan wewenang kepada LPDB-KUMKM dalam upaya penyelesaian pinjaman/pembiayaan bermasalah secara amicable melalui eksekusi (likuidasi) asset yang telah menjadi jaminan atas pinjaman/pembiayaan atau atas asset yang diserahkan (asset disposal). e) Adanya mekanisme yang mengatur adanya pendampingan oleh pihak ketiga kepada calon mitra yang memenuhi persyaratan pinjamanpembiayaan LPDB-KUMKM beserta mekanisme pembebanan pembiayaan bagi pendampingan tersebut. f) Adanya mekanisme yang membolehkan LPDB- KUMKM memperoleh informasi SID (Sistem Informai debitur) dari Bank Indonesia (oleh Biro Informasi Kredit/BIK). Hal ini sebagai early warning sistem kepada calon mitra LPDB-KUMKM yang akan memperoleh pinjaman/pembiayaan dana bergulir. g) Adanya Persyaratan dalam perjanjian untuk melibatkan perusahaan Penjaminan (Jamkrido, Jamkrinda maupun Askrido) sebaga pihak yang menjamin manakala timbul resiko bermasalah/macet dikemudian hari H a l a m a n 84

86 No Penelitian Hasil Penelitian Tujuan dari kajian ini adalah untuk menggali informasi sejauh mana mitra LPDB-KUMKM memperoleh layanan terbaik (Excelent Service ) dalam hal proses penyaluran dana bergulir, menganalisa informasi yang disampaikan mitra dengan instrumen yang diukur secara objektif dan ilmiah sehingga menghasilkan suatu standar kepuasan mitra (Indeks Kepuasan Mitra) yang dapat dijadikan salah satu acuan penilaian kinerja LPDB-KUMKM oleh pihak eksternal (stakeholder terkait), mengetahui ekspektasi dan persepsi pelanggan, dalam hal ini adalah mitra LPDB-KUMKM 2 Survey Kepuasan Mitra LPDB-KUMKM TA 2017 Customer Satisfaction Index (CSI) merupakan perhitungan yang dilakukan untuk menentukan tingkat kepuasan mitra. Nilai CSI tahun ini sebesar 79,39. Jika dibandingkan dengan nilai CSI tahun 2015 yaitu 79,30, terdapat kenaikan 0,09 pada tahun Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mitra LPDB-KUMKM masih puas dengan pelayanan yang diterimanya. Harapannya, nilai indeks CSI bisa naik lebih dari 80,01 agar tingkat kepuasannya berubah menjadi sangat puas. Jika dilihat berdasarkan jenis kelembagaan mitra LPDB-KUMKM, maka dapat dilihat bahwa kepuasan tertinggi dirasakan oleh mitra dari kalangan UKM (81,42). Hal ini bisa disebabkan karena merekalah yang menjadi penerima manfaat langsung dari pinjaman LPDB-KUMKM, selain itu umumnya ekspektasi mereka tidak terlalu tinggi. Jika dilihat berdasarkan provinsi, maka dapat dilihat bahwa nilai CSI tertinggi oleh Provinsi Sumatera Selatan yaitu 86,55. Adapun nilai CSI terendah diraih oleh Provinsi Sumatera Barat yakni 72,75. Berdasarkan hasil Analisis Kepentingan-Kinerja menggunakan Diagram Kartesius, terdapat 10 atribut yang menjadi prioritas utama (kuadran II) untuk diperbaiki karena indeks kesepuluh atribut tersebut relatif lebih rendah dibanding atribut yang lain. Jika hal itu dianggap gap, berarti terjadi gap 5, terutama pada aspek kecepatan pelayanan dan kejelasan biaya. Adanya gap 5 pada aspek kecepatan dapat disebabkan oleh adanya gap 3 yaitu gap antara standar kualitas pelayanan dan pelayanan yang diberikan. LPDB-KUMKM sudah memiliki standar pelayanan mengenai lamanya proses pelayanan namun standar tersebut belum dapat dipenuhi. Untuk itu, perlu dievaluasi apakah standar pelayanan tersebut yang kurang applicable atau kurangnya kemampuan (SDM, sarana, maupun sistem) dalam memenuhi standar tersebut. Menurut hasil Analisis Kepuasan-Harapan, atribut-atribut yang memiliki nilai tinggi berkaitan dengan tempat pembayaran, kesopanan dan keramahan petugas, waktu pengembalian dan mekanisme pengembalian. Sedangkan nilai kinerja atau kepuasan yang relatif rendah terdapat pada aspek-aspek yang berkaitan dengan kesederhanaan prosedur, kejelasan saluran, kewajaran biaya dan kecepatan penerbitan H a l a m a n 85

87 3. Kajian Optimalisasi Tarif Layanana Pinjaman/Pembiayaan Bagi Pertumbuhan Usaha Mitra LPDB-KUMKM a) LPDB-KUMKM merupakan satker Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan berupa pinjaman/pembiayaan mengacu kepada aturan pemerintah. Konsep tarif layanan pinjaman/pembiayaan pada dasarnya berkaitan dengan penerimaan pendapatan yang dalam aturan UU No 20 Tahun 1997 dinamakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Penerimaan pendapatan dari pengelolaan dana pemerintah (dana bergulir) dapat dialokasikan seluruhnya untuk belanja Satker BLU. Dengan asumsi tersebut LPDB-KUMKM dapat memanfaatkan pendapatan untuk belanja operasionalnya dengan tetap memperhitungkan bahwasanya surplus yang diperoleh dapat meng-cover resiko dari potensi terjadinya piutang bermasalah. b) LPDB-KUMKM dalam menyalurkan pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi dan UKM lebih mengutamakan konsep pemberdayaan, sehingga LPDB- KUMKM berbeda dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya yang hanya berorientasi kepada pencapaian keuntungan. Hal ini berimplementasi kepada kebijakan LPDB-KUMKM yang tidak tunduk kepada aturan Bank Indonesia. Oleh karena itu Base Lending Rate (BLR) LPDB-KUMKM tidak didasarkan kepada Suku Bunga Bank Indonesia. c) Saat ini Base landing Rate (BLR) tarif layanan LPDB-KUMKM sebesar 7 (tujuh) % untuk koperasi simpan pinjam masih relevan digunakan dengan asumsi perhitungan sebagai berikut: c.1. Tarif layanan LPDB-KUMKM dihitung melalui cara mengurangkan pendapatan total (Pendapatan tarif layanan dana bergulir + pendapatan jasa perbankan dan lainnya) dengan belanja operasonal yang menghasilkan surplus LPDB-KUMKM. Surplus digunakan untuk meng-cover risk allowance secara positf. c.2. Rerata tarif dana bergulir (9,30%) + Persentase tarif layanan jasa perbankan (4,72%) = Persentase Biaya Operasional (6,29%) + Persentase Surplus Operasional (7,73%). Adapun Surplus Operasional (7,73%) dapat meng-cover risk allowance (4,78%) lebih dari cukup. H a l a m a n 86

88 c.3. Dengan perhitungan di atas maka base landing rate LPDB-KUMKM saat ini sebesar 7 (tujuh) persen masih relevan untuk mengcover biaya operasional dan risk allowance dengan perhitungan Rerata tarif dana bergulir (7,00%) = Persentase Biaya Operasional (6,00%) + Risk Allowance (1,00%). d) Konsep Pendapatan (PNBP) yang diperoleh dapat dialokasikan seluruhnya untuk operasional belanja Satker BLU, namun perlu diperhitungkan bahwa Surplus yang diperoleh harus mengcover resiko dari penyaluran dana bergulir yang berpotensi menjadi piutang bermasalah. Untuk itu LPDB-KUMKM dalam penyaluran dana bergulirnya saat ini tetap mengalokasikan piutang bermasalah sebagai pengurang surplus. Upaya-upaya LPDB-KUMKM yang harus dilakukan dalam menjaga agar pendapatan tetap meningkat sehingga surplus dapat terus positif adalah sebagai berikut: d.1. Menjaga portofolio komposisi untuk Koperasi Simpan Pinjam, LKB/LKBB, Sektor Riil sesuai perencanaan awal. Hal ini dilakukan agar tarif layanan dapat menghasilkan pendapatan optimal untuk pembiayaan belanja operasional sehingga menghasilkan surplus positif. d.2. Menjaga mitra LPDB-KUMKM tetap lancar dalam pengembalian pinjaman/pembiayaan, dengan meningkatkan awareness terhadap resiko yang timbul baik pada saat pra pencairan (analisa resiko yang kuat) maupun pada saat pasca pencairan (menjaga dana bergulir tidak tertagih (NPL) tetap dibawah 5 %. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Penjaminan (PT Jamkrido/PT Jamkrida). d.3. Dapat mencari peluang-peluang lainnya terkait penempatan dana pada instrumen yang menghasilkan income/pendapatan bunga tinggi dengan tetap mengacu kepada keamanan. Hal ini dilakukan agar dana yang mengendap dapat dimanfaatkan melalui investasi yang menguntungkan. Adapun mekanismenya harus tetap mengacu kepada aturan yang berlaku. d.4. Dalam kaitan menekan biaya operasional yang akan mempengaruhi tarif layanan/suku bunga (menjaga beban overhead yang tinggi), perlu dipertimbangkan untuk menjaga agar penerimaan pegawai tidak melebihi 10 orang/tahun. Hal ini ada kaitannya dari unsur remunerasi, biaya pelayanan, dll. H a l a m a n 87

89 e) Hasil kajian ini juga memberi batas maksimal untuk suku bunga/tarif layanan koperasi kepada anggota/enduser bervariasi antara 16,70 % sampai dengan 21,40% berdasarkan klaster wilayah koperasi tersebut berada. Tarif Layanan Pada Koperasi Simpan Pinjam dan KSP Pembiayaan Syariah Koefisien Potensi Faktor/Parameter Klaster Daerah/ Total (%) tiapklaster Ekspektasi SHU (%) Cadangan Risiko (%) BiayaOverhead(%) Wilayah KSP KSPPS KSP KSPPS KSP KSPPS KSP KSPPS Sumatera Jawadan Bali NusaTenggara Kalimantan Sulawesi Rerata Adapun base landing rate LPDB-KUMKM kepada Enduser Mitra manakala ditetapkan base landing nya adalah 7 (tujuh) persen adalah berkisar antara 16,70 % sampai dengan 21,40 %, seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini Klaster Daerah/ Wilayah Total (%) tiap Klaster Base Lending Total (%) untuk enduser tiap Klaster dgn BLR 8.30% Rate dari KSP KSPPS LPDB KSP KSPPS Sumatera Jawa dan Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Rerata f) Tarif Layanan LPDB-KUMKM untuk produk syariah tidak harus mudharabah (bagi hasil), akan tetapi dapat dilakukan pengembangan produk layanan dalam bentuk musyarakah, murabahah dan rahn. g) Untuk meningkatkan optimalisasi layanan LPDB-KUMKM, pendekatan yang perlu dilakukan LPDB-KUMKM adalah dengan melaksanakan pendampingan agar tercapai tingkat kesuksesan dalam pemanfaatan dan pengembalian pinjaman/pembiayaan. Biaya untuk kegiatan pendampingan yang dimaksud adalah setinggitingginya 2 (dua) % dan masuk sebagai komponen dari tarif layanan/suku bunga LPDB-KUMKM. H a l a m a n 88

90 4. Kontribusi Satgas Monitoring LPDB-KUMKM dan Kerjasama LPDB-KUMKM dengan BLUD Terhadap Kinerja LPDB-KUMKM a) Berdasarkan kontrak kinerja LPDB-KUMKM dengan stakeholder (Kementerian Keuangan dan Kementerian Koperasi dan UKM), Kinerja LPDB-KUMKM dinilai melalui KPI (Key Performance Indicator), faktor penyaluran dana bergulir, dan faktor penanganan serta penyelesaian pinjaman/pembiayaan bermasalah. Dalam rangka mencapai target kinerja tersebut, diperlukan berbagai upaya dan terobosan, salah satunya dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Monitoring dan Kerjasama LPDB-KUMKM dengan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Upaya dan terobosan tersebut dilakukan karena selama ini LPDB- KUMKM hanya memiliki kantor pusat di Jakarta dan belum memiliki perwakilan di masing-masing provinsi. b) Hasil kajian Kontribusi Satuan Tugas (Satgas) Monitoring LPDB-KUMKM dan Kerjasama LPDB-KUMKM dengan BLUD Terhadap Kinerja LPDB-KUMKM, membahas 2 (dua) variable yaitu Satuan Tugas (satgas) Monitoring LPDB- KUMKM dan kerjasama BLUD dalam optimalisasi dukungan kinerja LPDB- KUMKM. Adapun penjelasan 2 (dua) variable tersebut adalah sebagai berikut: c) (1) Satuan Tugas (satgas) Monitoring yang dibentuk LPDB-KUMKM di 5 (lima) wilayah Indonesia memberikan kontribusi dalam memantau pengembalian atas pinjaman/pembiayaan, pemanfaatan atas pinjaman untuk pengembangan usaha dan serapan tenaga kerja mitra LPDB-KUMKM. Di samping itu keberadaan Satgas dapat membantu LPDB-KUMKM dalam penanganan pinjaman bermasalah dan menjaga NPL dibawah 5 (lima) persen. (2) Kerjasama LPDB-KUMKM dengan BLUD diperlukan untuk memperkuat program pemerintah dalam hal pinjaman/pembiayaan dana bergulir yang berasal dari dana kelolaan LPDB-KUMKM. Untuk itu perlu dibuat skema perjanjian yang mengikat antara pihak LPDB-KUMKM dengan BLUD melalui MoU maupun Perjanjian Kerjasama (PKS). (3) Guna meningkatkan peran serta satgas monitoring kedepannya, diperlukan upaya-upaya berupa: - Proses Enrichment dan Enlargement, yang berkaitan dengan peningkatan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab satgas. Hal ini dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan petugas satgas dan pemahaman akan nilainilai yang berlaku di internal LPDB-KUMKM. H a l a m a n 89

91 - Proses Enrichment, dapat dilakukan dengan menambahkan tugas satgas dalam melakukan analisis kelayakan pengembangan usaha calon mitra, yang kemudian memberikan rekomendasi pencairan kepada kantor LPDB- KUMKM di Jakarta. Menurut kajian ini, hal tersebut akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsi, dan peran satgas dalam membantu LPDB- KUMKM mencapai target kinerjanya. - Proses Enlargement, dengan meningkatkan peran satgas dalam menerima pembayaran pokok dan bunga pinjaman/pembiayaan, serta konsultasi terkait dengan permasalahan yang menyangkut proses pra- hingga paskapinjaman/pembiayaan sehingga satgas akan sangat membantu LPDB- KUMKM dalam menguatkan perannya di daerah. (4) Guna meningkatkan kerjasama LPDB-KUMKM dengan BLUD perlu meningkatkan sinergitas antara LPDB-KUMKM dan Dinas yang membidangi KUMKM yang ada di daerah, dimana potensi dari kerjasama ini sebagai upaya peningkatkan efektivitas pengembalian pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM, meningkatkan efektifitas perkembangan usaha dan serapan tenaga kerja, meningkatkan efektivitas pemanfaatan pinjaman, dan meningkatkan efektivitas penyaluran pinjaman. Maka, menurut hasil analisis, rekomendasi pola kerjasama adalah pola channeling antara LPDB- KUMKM dengan BLUD daerah, dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut: a) BLUD memiliki SDM yang memadai baik dari aspek jumlah maupun kompetensi. b) LPDB-KUMKM dan Pemerintah Daerah komit pada berbagai butir yang diperjanjikan. c) Pola channeling dilakukan dalam koridor peraturan dan perundangan yang saat ini berlaku. H a l a m a n 90

92 7. Monitoring dan Evaluasi Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian sasaran penyaluran dana bergulir dan menekan risiko kegagalan mitra dalam melakukan pengembalian pinjaman/pembiayaan yang disalurkan LPDB-KUMKM, maka dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi baik internal/ lokal, yang digunakan sebagai alat kontrol sedini mungkin atau early warning system bagi manajemen dalam mengambil kebijakan apabila ditengarai adanya sesuatu yang dapat menimbulkan kegagalan dalam pengelolaan dana bergulir dimaksud. Dalam rangka mengetahui perkembangan pinjaman dan pengembalian serta kendala yang dihadapi dalam proses pemberian pinjaman selain dilakukan kunjungan lapangan, LPDB-KUMKM telah melaksanakan acara Temu Mitra Nasional, yaitu : a. Acara Temu Mitra Nasional, yang dilaksanakan di Jakarta (SME Tower), pada tanggal Oktober 2017 dan jumlah peserta yang hadir ± 1000 orang, meliputi mitra LPDB-KUMKM di 34 Provinsi, dengan hasil keputusan sebagai berikut: 1) LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan akan menyesuaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyerahkan plakat Mitra Terbaik LPDB-KUMKM dalam acara Temu Mitra Nasional LPDB-KUMKM tahun 2017 diri dengan perkembangan teknologi, salah satunya dengan memanfaatkan Financial Technology (Fintech), sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat dengan memperluas jangkauan layanan kepada mitra diseluruh pelosok Indonesia. Perubahan paradigma LPDB-KUMKM kearah paradigma baru ditandai dengan menjadikan LPDB-KUMKM sebagai lembaga keuangan inklusif yang didukung dengan financial technology. H a l a m a n 91

93 2) Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, sehingga mampu mengakses pembiayaan yang berbasiskan teknologi, yaitu Financial Technology (Fintech) yang akan segera diaplikasikan oleh LPDB-KUMKM. 3) Penggunaan Fintech dapat meningkatkan kesuksesan LPDB-KUMKM dalam melakukan penyaluran dana bergulir ke mitra, ditinjau dari tri-sukses, yaitu sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, dan sukses pengembalian. 4) Media sosial sangat penting untuk dapat dimanfaatkan KUMKM dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan branding KUMKM. Maka dari itu, Mitra LPDB-KUMKM perlu memahami cara kerja tiap-tiap media sosial dan memanfaatkannya secara optimal. 5) Media sosial sangat berperan dalam melakukan ekspansi pasar dengan memanfaatkan informasi yang akurat terkait dengan calon pelanggan, dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan produknya kepada pelanggan. 6) LPDB-KUMKM telah memiliki Direktorat Syariah yang dibentuk dengan melihat potensi pasar dimana jumlah KSPPS mencapai 5000 unit dengan anggota sebanyak orang serta aset sebesar 4,12 triliun rupiah. Direktorat syariah akan mulai beroperasi pada bulan November ) Pembentukan Direktorat syariah di LPDB-KUMKM diarahkan untuk ikut berpartisipasi menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia melalui pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). 8) Dalam rangka mensukseskan penyaluran pinjaman/pembiayaan ke Koperasi dan UMKM, perlu disadari bahwa LPDB-KUMKM sebagai satuan kerja pemerintah di bidang Pembiayaan kepada KUMKM tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari Pemerintah Daerah atau Lembaga/Instansi yang membidangi H a l a m a n 92

94 pembinaan Koperasi dan UMKM di seluruh Provinsi, sehingga dilakukan penandatanganan kerjasama dengan Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM Provinsi di seluruh Indonesia. 9) Pinjaman/pembiayaan diperlukan untuk meningkatkan skala usaha. Untuk menghasilkan kegiatan usaha yang membawa keberkahan dan berkesinambungan, maka pemanfaatan dana pinjaman/pembiayaan tersebut harus digunakan sesuai dengan amanah peruntukannya dan mengembalikan pinjaman/pembiayaan tersebut secara tepat waktu. 10) LPDB-KUMKM telah mengalokasikan dana bergulir sebesar Rp 1 Triliun untuk disalurkan pada TA. 2018, dimana Rp. 250 Miliar akan disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam, Rp. 400 Miliar disalurkan kepada Koperasi sektor riil, Rp. 150 Miliar akan disalurkan kepada UMKM, dan Rp. 200 Miliar akan disalurkan melalui LKB (Lembaga Keuangan Bank)/LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank). b. Selain pelaksanaan Monev Nasional, LPDB-KUMKM juga melaksanakan Rapat Koordinasi Penanganan Mitra Bermasalah dengam KPKNL di Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor pada ARCH Hotel Bogor, dengan kesimpulan sebagai berikut: 1) LPDB-KUMKM diharapkan dapat selalu berkoordinasi secara intensif dengan KPKNL/PUPN, khususnya terkait dengan sinkronisasi data piutang dan data pembayaran angsuran yang telah dilakukan oleh penanggung hutang agar tetap terjaga harmonisasi data. 2) Terkait dengan surat-surat yang telah dikirimkan oleh KPKNL, akan segera direspon dan ditindaklanjuti. 3) Sehubungan dengan jaminan berupa bilyet deposito yang diterbitkan oleh BPR Dana Niaga Mandiri Makassar, dimana berdasarkan informasi bahwa BPR tersebut telah dilikuidasi dan H a l a m a n 93

95 beberapa jaminan bilyet tidak tercover oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maka akan diupayakan koordinasi lanjutan dengan pihak LPS. 4) Terkait dengan usulan peserta rapat, bahwa dana proses lelang melalui PUPN dapat dicover oleh LPDB-KUMKM, maka akan dikoordinasikan secara internal oleh bagian keuangan LPDB- KUMKM. 5) Terkait dengan usulan peserta rapat, agar ditunjuk koordinator yang berhubungan dengan pihak KPKNL, maka LPDB-KUMKM telah menunjuk Sdr. Arief Himawan (staf Hukum II) untuk ditunjuk menjadi koordinator (penghubung) agar terjalin komunikasi yang lebih intensif dan berkesinambungan, sehingga dalam hal pengurusan piutang, baik proses penagihan ataupun pelaksanaan kunjungan lapangan dapat dilakukan secara maksimal. 8. Organisasi dan Kepegawaian Dalam Rangka meningkatkan pelayanan kepada calon mitra dan mitra LPDB- KUMKM, tahun 2017 LPDB-KUMKM membuka kantor Satuan Tugas (Satgas) Monitoring di Daerah, yaitu Provinsi Sumatera Utara (Kota Medan); Provinsi Kalimantan Timur (Kota Balikpapan) serta Provinsi Bali (Kota Denpasar). Satgas Monitoring LPDB-KUMKM mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pinjaman/pembiayaan yang telah disalurkan oleh LPDB-KUMKM. b. Melakukan upaya-upaya pengendalian piutang dan penanganan terhadap pinjaman/pembiayaan bermasalah. c. Menerima proposal permohonan pinjaman/pembiayaan dari KUMKM dan LKB/LKBB serta mengirimkan ke kantor LPDB-KUMKM di Jakarta. H a l a m a n 94

96 d. Memberikan bimbingan teknis tentang tata cara pembuatan proposal pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM kepada KUMKM dan LKB/LKBB. e. Melakukan upaya-upaya pengembalian pinjaman/pembiayaan mitra LPDB-KUMKM secara maksimal. f. Melakukan inventarisasi dan evaluasi terhadap penanganan pinjaman/pembiayaan bermasalah. Berikut peta lokasi kantor Satgas LPDB-KUMKM sampai dengan tahun 2017 sebagai berikut: M E D A N B A L I K P A P A N S U R A K A R T A M A K A S S A R B A L I 9. Layanan Perkantoran Pemeliharaan Kendaraan Perawatan 29 (dua puluh sembilan) unit kendaraan roda dua dan 24 (dua puluh empat) unit kendaraan roda empat telah dilakukan secara rutin setiap bulan. Penyediaan ATK dan Bahan Cetakan Alat tulis kantor (ATK) dan bahan cetakan berupa kop surat, amplop, stopmap, form keuangan, form disposisi, laporan tahunan, majalah, buku kerja, laporan kinerja, kalender, dan lain-lain telah dipenuhi untuk menunjang operasional sepanjang tahun. H a l a m a n 95

97 Penyediaan Ruang Kantor LPDB-KUMKM menempati gedung kantor yang berlokasi di Gedung LPDB-KUMKM Jl. MT. Haryono Kav , Jakarta 12770, dan telah dilakukan perawatan dan pemeliharaan gedung secara rutin sepanjang tahun Penyediaan Inventaris Kantor Kebutuhan inventaris kantor untuk mendukung kegiatan operasional telah dapat dipenuhi berupa kursi kerja, meja plastik lipat, telepon digital, kunci sok set, troley kursi, lampu sorot LED, tangga teleskopik lipat, troley belanja, keyboard stand, meja sortir, jam dinding, kabel VGA, kipas angin, mesin bor tembok, AC, PABX Satgas, TV, mesin penghancur, filling kabinet, mesin absensi, CCTV, kamera, voice recorder, laser pointer, lensa kamera, monopod dan tripod. Renovasi Ruang Kantor Kebutuhan penyempurnaan ruang kantor untuk mendukung kegiatan operasional telah dapat dipenuhi berupa renovasi ruang kerja direktur utama, renovasi ruang kerja direktur pembiayaan syariah, renovasi ruang kerja staf direktorat pembiayaan syariah. Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai Pengadaan pakaian dinas pegawai untuk karyawan, satuan pengaman, supir dan pramubakti telah dilaksanakan. Pengadaan Kendaraan Roda 4 (empat) dan Roda 2 (dua) Tahun 2017 Pengadaan kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 1 (satu) unit dan kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 5 (lima) unit untuk menunjang kegiatan operasional sudah dilaksanakan. H a l a m a n 96

98 Sewa Mesin Photo Copy Pengadaan sewa mesin photo copy sebanyak 10 unit untuk menunjang kegiatan operasional sudah dilaksanakan. Tenaga Outsourcing Pengadaan tenaga outsourcing satuan pengaman sebanyak 12 (dua belas) personil dan petugas kebersihan sebanyak 12 (dua belas) pesonil untuk menunjang kegiatan operasional sudah dilaksanakan. Pengadaan Petugas Medis dan Alat-Alat Medis a. Telah tersedianya petugas medis yang terdiri dari 1 (satu) orang Dokter Gigi, 1 (satu) orang Dokter Umum, 1 (satu) orang Psikolog dan 1 (satu) orang Perawat. b. Kebutuhan alat kesehatan telah dapat dipenuhi berupa meja periksa pasien, dental unit & chair, pealatan pemeriksa gigi, alat sterilisasi kering, room devider, meja instrumen, termometer telinga, tensimeter digital, stetoskop, alat ukur tinggi dan berat badan, lemari obat, kursi roda dan tandu. Pemasangan Facede/Facelift Telah terpasangnya facade/facelift di Gedung LPDB-KUMKM Jl. MT. Haryono Kav , Jakarta Penyelenggaraan Tata Persuratan Penyelenggaraan tata persuratan berupa pengiriman surat via TIKI, POS Indonesia dan antar langsung. Selama tahun 2017, total surat masuk sebanyak 970 surat (proposal masuk), sebanyak surat masuk umum dan surat keluar sebanyak surat, dengan rician sebagai berikut: H a l a m a n 97

99 Grafik Penerimaan Surat Umum Tahun 2017 Desember November Oktober September Agustus Juli Juni Mei April Maret Februari Januari Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Surat Tabel Rekapitulasi Penerimaan Proposal Pinjaman/Pembiayaan Tahun 2017 NO BULAN KOPERASI UKM CV UD PT PD JUMLAH PENERIMAAN 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL 970 H a l a m a n 98

100 Tabel Rekap Pengiriman Surat LPDB-KUMKM Tahun 2017 NO BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember TOTAL JUMLAH PENGIRIMAN PROVIDER 2258 TIKI 168 POS 163 ANTAR LANGSUNG 986 TIKI 76 POS 83 ANTAR LANGSUNG 1356 TIKI 73 POS 65 ANTAR LANGSUNG 1603 TIKI 149 POS 69 ANTAR LANGSUNG 1029 TIKI 154 POS 40 ANTAR LANGSUNG 1210 TIKI 59 POS 64 ANTAR LANGSUNG 2390 TIKI 206 POS 77 ANTAR LANGSUNG 3445 TIKI 119 POS 71 ANTAR LANGSUNG 1998 TIKI 170 POS 37 ANTAR LANGSUNG 704 TIKI 250 POS 100 ANTAR LANGSUNG 1332 TIKI 145 POS 14 ANTAR LANGSUNG 668 TIKI 360 POS 14 ANTAR LANGSUNG Dokumen 10. Rekrutmen Pegawai LPDB-KUMKM telah melakukan serangkaian kegiatan Rekrutmen guna memperoleh tenagatenaga profesional sehingga dapat berkembang bersama dengan LPDB-KUMKM. Pada tahun H a l a m a n 99

101 2017, sebanyak pelamar telah melakukan registrasi secara online dan 40 Pelamar saat ini telah bergabung bersama LPDB-KUMKM. Proses Rekrutmen pegawai tahun 2017 dilanjutkan dengan pembekalan pegawai baru dengan memberikan materi-materi dan informasi baik berupa teori maupun praktik mulai dari sejarah LPDB hingga proses kerja di lingkungan LPDB-KUMKM yang bertujuan untuk mengenalkan pegawai baru tentang LPDB-KUMKM sehingga dapat mendukung kinerja dan meningkatkan kerjasama antar pegawai. Seluruh pegawai baru tidak hanya memahami tentang proses kerja pada bagian masing-masing, tetapi memahami proses kerja seluruh bagian. 11. Peningkatan Kapasitas Pegawai Diklat Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai Pengembangan diri pegawai dilaksanakan dengan mengirimkan pegawai LPDB-KUMKM pada lembaga-lembaga penyelenggara pelatihan, workshop dan seminar. Pada tahun 2017, LPDB-KUMKM mengirimkan 351 pegawai untuk mengikuti pelatihan di beberapa lembaga dengan berbagai jenis pelatihan dengan rincian sebagai berikut: H a l a m a n 100

102 Pelatihan Pegawai LPDB-KUMKM Tahun 2017 No Pelatihan Tgl Pelaksanaan Jml Peserta 1 Developing Coaching Skills 1/26/ Interpersonal Skills (Batch 1) 4/20/ Interpersonal Skills (Batch 2) 4/27/ Management for Professional Secretary 4/27/ Basic Credit 5/4/ Persiapan UKMR I 5/17/ Uji Kompetensi Manajemen Risiko Tingkat I 6/3/ Persiapan Uji Kompetensi Manajemen Risiko Tingkat II 6/7/ Audit Lanjutan I 6/5/ Interpersonal Skill Batch 3 7/16/ Basic Audit 8/15/ Analisa Laporan Keuangan Koperasi 8/24/ Dukungan Pemeliharaan Kantor (General Affair) 9/16/ Transformational Leadership 9/11/ Pengadaan Barang dan Jasa 9/27/ Strategi Penanganan Piutang Bermasalah Batch I 10/12/ Strategi Penanganan Piutang Bermasalah Batch II 10/26/ Uji Komptensi Manajemen Risiko Tingkat II 10/28/ Pelatihan Microsoft 10/9/ Workshop Analis Kredit 11/22/ John Robert Power Level 1 & 2 12/4/ TOTAL PESERTA 351 Pelatihan Pengembangan Kepribadian Pegawai Pelatihan Pengembangan Diri dan Kepribadian Karyawan diikuti oleh seluruh Pegawai pada tahun 2017 dan telah dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan rincian sebagai berikut: NO Pelatihan Pengembangan Keperibadian Pegawai Tahun 2017 Jenis Pelatihan Tanggal Pelaksanaan Tempat Pelatihan Jumlah Peserta 1 Pelatihan Pengembangan diri dan Kepribadian Pegawai 22-Sep-2017 Hotel Puncak Raya 300 H a l a m a n 101

103 Bimbingan Teknis Pengembangan Motivasi Kerja Bimbingan Teknis Pengembangan Motivasi Kerja diikuti oleh 60 (Enam Puluh) orang pegawai pada tahun 2017 pada setiap pelaksanaannya dan dilaksanakan di Jakarta. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengembangan Motivasi Kerja Tahun 2017 No Jenis Bimbingan Teknis Tanggal Jumlah Pelaksanaan Peserta 1 Bimtek Kearsipan 22 Februari Bimtek Pembiayaan Syariah 24 Maret Bimtek Aspek Hukum Penyalurafn Dana Bergulir LPDB-KUMKM 20 Juli Bimtek & Ujian Sertifikasi PBJB Berbasis Komputer 6 Desember Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Diri dan Kepribadian Pegawai Tahun Pengadaan Alat Pengolah Data Dengan meningkatnya kebutuhan pemanfaatan teknologi informasi yang mendukung kerja di dalamnya, serta Sumber Daya Manusia yang ada di Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, maka untuk itu di butuhkan media dan sarana penunjang untuk memudahkan dan mengitegrasikan sistem informasi dan teknologi dengan Software atau komponen pendukung. Secara umum, teknologi informasi adalah suatu unit yang menggeluti hal-hal H a l a m a n 102

104 terkait pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan informasi, mengelola dan menyimpan informasi, mentransfer dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, memindahkan dari suatu tempat ke ketempat yang lain, atau bahkan mengolah informasi tersebut sehingga menjadi lebih mudah untuk digunakan oleh pemakainya. Diantara manfaat yang didapat adalah, pengaksesan informasi yang mudah dan cepat oleh pemangku kepentingan, dalam rangka memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka LPDB melakukan beberapa pengadaan alat pengolah data dengan memanfatkan anggaran kegiatan yang ada pada priode berjalan. Pada Kegiatan Pengadaan Alat Pengolah Data di tahun 2017 terdapat peningkatan jumlah alat pendukung kerja sebagai berikut: No Item Jumlah Sampai Jumlah Sampai Penambahan dengan 2016 dengan Personal Komputer Notebook Printer UPS Scaner Pengadaan Pengembangan Infrastruktur Terbarukan Infrastruktur jaringan Teknologi Informasi & Komunikasi yang dibangun dan dikembangkan tidak lain adalah untuk melayani pengguna dalam mengakses data dan informasi secara mudah, dan cepat. Pemilahan layanan dalam sebuah sistem perlu dilakukan secara tepat, sehingga infrastruktur yang dikembangkan dapat memberikan manfaat yang optimal. Pengadaan pengembangan infrastruktur jaringan TIK, dimulai dengan pemulihan kondisi infrastruktur jaringan TIK yang tersedia (eksisting) dan H a l a m a n 103

105 pengembangan infrastruktur jaringan baru berkenaan dengan perluasan kantor Satuan Tugas LPDB dan adanya direktorat baru yaitu Direktorat Pembiayaan Syariah. Kegiatannya meliputi : a. Penarikan titik koneksi LAN di kantor Pusat LPDB-KUMKM dan Kantor Satuan Tugas Medan, Balikpapan dan Bali. b. Pemanfaatan WAN Optimizer di Kantor Satuan Tugas Makassar dan Solo yang artinya antara kantor pusat dengan kantor satuan tugas dapat melakukan file sharing, VOIP dan kebutuhan pertukaran informasi dalam jaringan menjadi lebih optimal. Gambar WAN LPDB-KUMKM H a l a m a n 104

106 14. Penyusunan Laporan Keuangan LPDB-KUMKM telah menyusun Laporan Keuangan tahun 2017 berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah dilaksanakan secara rutin setiap triwulan pada tahun Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan SAP berupa Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akutansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang sistem akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Sedangkan penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan SAK berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. 15. Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan Pelaksanaan Pemeriksaan internal oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atas arahan Direktur Utama LPDB-KUMKM, pada tahun 2017 telah dilaksanakan Pemeriksaan terhadap kegiatan operasional di lingkungan LPDB-KUMKM terdiri dari 13 (tiga belas) Laporan Audit Internal. dan 97 (sembilan puluh tujuh) laporan audit mitra. Secara rinci disajikan tabel berikut ini: H a l a m a n 105

107 Tabel Rekap Pelaksanaan Pemeriksaan Kegiatan Operasional LPDB-KUMKM NO PEMERIKSAAN/REVIEW INTERNAL PERIODE JUMLAH LAPORAN 1 Review Laporan Keuangan Semester 2 2 Review Pelaksanaan ISO Triwulan 2 3 Pemeriksaan Pengadaan Semester 1 4 Pemeriksaan Operasional Direktorat Pengembangan Usaha Triwulan 2 5 Pemeriksaan Operasional Direktorat Keuangan Triwulan 2 6 Pemeriksaan Operasional Direktorat Umum dan Hukum Triwulan 2 7 Pemeriksaan Operasional Direktorat Bisnis Triwulan 2 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan 13 Tabel Rekap Pelaksanaan Pemeriksaan Audit Terhadap Mitra LPDB-KUMKM NO PROVINSI JUMLAH LAPORAN 1 Bali 10 2 Banten 6 3 Bengkulu 3 4 D.I. Yogyakarta 9 5 DKI Jakarta 2 6 Gorontalo 2 7 Jawa Barat 14 8 Jawa Tengah 15 9 Jawa Timur 8 10 Kalimantan Barat 2 11 Kalimantan Timur 2 12 Kepulauan Riau 2 13 Lampung 2 14 Nusa Tenggara Barat 3 15 Nusa Tenggara Timur 5 16 Sulawesi Tenggara 3 17 Sumatera Barat 3 18 Sumatera Selatan 0 19 Sumatera Utara 6 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Mitra 97 H a l a m a n 106

108 16. Diseminasi Pengalihan dan Validasi Data Dana Bergulir Dalam rangka mengoptimalkan pengalihan dana bergulir dari program Deputi pada Kementerian Koperasi dan UKM kepada LPDB-KUMKM, pada tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan Diseminasi Pengalihan dan Validasi Data Dana Bergulir LPDB- KUMKM, yang bekerjasama dengan Deputi-Deputi terkait serta Dinas/Badan yang membidangi Koperasi dan UKM tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, dan juga Bank Pelaksana. Kegiatan Diseminasi dilaksanakan di 1 (satu) provinsi, yaitu Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal November 2017 yang dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Seluruh Dinas Kab/Kota Provinsi Jawa Tengah, serta bank pelaksana. Di samping itu telah dilaksanakan juga Koordinasi Pengalihan Dana Bergulir di 7 (tujuh) provinsi dengan peserta di masing-masing penyelenggaraan sebanyak 100 orang, yaitu : Acara Pengalihan Dana Bergulir Tahun 2017 NO Prov/Kab Tanggal Tempat Jumlah Peserta 1 Jambi Februari 2017 Wiltop Hotel Jambi 100 Orang 2 DI Yogyakarta Maret 2017 Grage Hotel Yogyakarta 100 Orang 3 Jawa Timur Mei 2017 Bintang Mulia Hotel 100 Orang 4 Bali Juni 2017 hotel H Sovereign 100 Orang 5 Jawa Barat Agustus 2017 The Sahira Hotel, Bogor 100 Orang 6 Lampung September 2017 Hotel Emersia, Bandar Lampung 100 Orang 7 Nusa Tenggara Barat November 2017 Lombok Raya Hotel, Mataram 100 Orang Pada tahun 2017 dapat diperoleh pengalihan dana bergulir dari program Kementerian Koperasi dan UKM ke LPDB-KUMKM sebesar Rp atau mencapai 136,39% dari target RBA sebesar Rp , H a l a m a n 107

109 dan pengalihan tahun sebesar Rp sehingga total pengalihan dana bergulir sampai dengan 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp atau pencapaiannya 74,10% dari Nilai Realisasi Bersih (NRB) dana bergulir sebesar Rp MoU dan Kerja sama dengan Lembaga/Instansi Lain Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir, pada tahun 2017 LPDB-KUMKM menjalin Memorandum Of Understanding (MoU) atau Kerjasama dengan pihak lain sebanyak 31 (tiga puluh satu). MoU atau Kerjasama LPDB-KUKM tahun 2017 secara rinci pada tabel berikut: H a l a m a n 108

110 No Nama Mitra Nomor Perjanjian Tanggal Nama Perjanjian 1 Pemerintah Daerah Provinsi Penyaluran Pinjaman/Pembiayaan Kepada Koperasi, Usaha MOU 27-Apr-17 Maluku Mikro, Kecil dan Menengah dengan Menggunakan Pola 2 PT. Laren Insurance Broker 50/MoU/LPDB-KUMKM/ May-17 Penjaminan atas Fasilitas Pinjaman/Pembiayaan dari LPDB- KUMKM kepada KUMKM 3 Unit Pelayanan Dana Bergulir Penyaluran Pinjaman/Pembiayaan Kepada Koperasi, Usaha 01/PKS/LPDB/ Apr-17 Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Mikro, Kecil dan Menengah dengan Menggunakan Pola 4 Universitas Lampung MOU 27-Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 5 Universitas Lampung 07/PKS/LPDB/ Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 6 Universitas Tanjunpura MOU 27-Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 7 Universitas Tanjunpura 08,8/PKS/LPDB/ Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 8 Universitas Brawijaya MOU 27-Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 9 Universitas Brawijaya 03/PKS/LPDB/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 10 Univesitas Jenderal sudirman Mou 10-Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 11 Universitas Jenderal Soedirman 032/PKS/LPDB/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 12 Universitas Persada Indonesia YAI MOU 10-Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 13 Universitas Persada Indonesia YAI 027/PKS/LPDB/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 14 Rektor Uniersitas Gajah Mada 09/MOU/LPDB-KUMKM/ Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 15 Universitas Pendidikan Indonesia Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil 028/PKS/LPDB/ Apr-17 (UPI) dan Menengah 16 Jamkrida Jateng 18/PKS/LPDB/ Apr-17 Addendum 17 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat 18 UPT Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Kabupaten Malang MOU 26-Jul-17 Kerjasama Pinjmana/Pembiayaan kepada KUMKM, Kelautan dan Perikanan 038/PKS/LPDB/ Apr-17 Penyaluran Pinjaman/Pembiayaan dana Bergulir kepada KUMKM dengan Menggunakan Pola Chanelling 19 PT. Berdikari Insurance 65/PKS/LPDB/ Aug-17 Penutupan Asuransi Agunan Pinjaman/Pembiayaan 20 Universitas Udayana 033/PKS/LPDB/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 21 Universitas Haluoleo 31.1/PKS/LPDB/ Jul-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 22 Universitas Sumatera Utara 030/PKS/LPDB/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 23 JAMKRINDO 047/DIRUT/PKS/ May-17 Addendum 24 Universitas Gajah Mada 07.1/PKS/LPDB/ Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 25 UIN Syarif Hidayatullah 029/PKS/LPDB/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 26 Univesritas Andalas 08/PKS/LPDB/ Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 27 Universitas Udayana 19/MOU/LPDB-KUMKM/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 28 Universitas Haluoleo MOU 24-Jul-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 29 Universitas Sumatera Utara 16/MOU/LPDB-KUMKM/ Apr-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 30 Universitas Pendidikan Indonesia Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil MOU 10-Apr-17 (UPI) dan Menengah 31 Universitas Andalas MOU 27-Mar-17 Pendampingan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah H a l a m a n 109

111 Dalam percepatan memperluas No. membantu dan jangkauan penyaluran Dana diperlukannya kerjasama Bergulir antara LPDB-KUMKM dengan Lembaga Penjaminan sebagai bentuk perwujudan LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang Inklusif dalam arti terbuka dalam menjalin kerjasama untuk mewujudkan Tri Sukses LPDB yaitu sukses penyaluran, sukses pemanfaatan dan sukses pengembalian. Berikut daftar lembaga penjamin yang telah melakukan kerjasama dengan LPDB-KUMKM di tahun 2017 sebagai berikut: Lembaga Penjaminan Kredit Daerah Nomor MoU 1 Jamkrida Jawa T imur 049/Jamkrida/XII/ Jamkrida Jawa T engah 003/JJT /MOU/XII/ Jamkrida Jawa Barat MoU-0004/DIRUT /JJ/XII/ Jamkrida DKI Jakarta 003/MoU/XII/ Jamkrida Banten 007/DIR/MoU/XII/ Jamkrida Bali 003/Jamkrida-Bali-MoU/XII/ Jamkrida NT B 001/JNB-MoU-LPDB/XII/ Jamkrida Riau 008/MoU-PB/SR/XII Jamkrida NT T 001/MoU-JNT T /XII/ Jamkrida Papua 001/MoU/JamkridaPapua/XII/ Jamkrida Kalimantan T imur 001/Jamkrida.KT /MoU/XII/ Jamkrida Kalimantan Selatan 18.2/Jamkrida-KS/XII/ Jamkrida Kalimantan T engah 003/MoU/JK-XII/ Jamkrida Sumatera Barat 004/MoU-DIR/JSB/XII Jamkrida Sumatera Selatan 012/MoU/Jamkrida-SS/XII/ Jamkrida Bangka Belitung 011/JKB/XII/ Jamkrida Sulawesi Selatan 010/DIR-JSS/MoU/XII/2017 H a l a m a n 110

112 18. Kegiatan Khusus LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas layanan pinjaman/pembiayaan lebih optimal kepada para mitranya ke depan, khususnya koperasi dan UKM. Audit External Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 oleh lembaga sertifikasi (TuV Nord Certification) di lingkup LPDB-KUMKM pada tanggal Desember 2017, bersama ini kami informasikan sebagai berikut: a. Hasil audit tersebut Tidak ada temuan/ ketidaksesuaian dari audit sebelumnya, auditor hanya memberikan saran untuk memperbaiki kinerja organisasi dalam penerapan sistem manajemen mutu. b. Terkait penilaian kepada manajemen, komitmen manajemen akan penerapan sistem manajemen mutu sangat baik. Untuk menjaga agar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 LPDB-KUMKM tetap berjalan baik, maka masih ada hal-hal yang harus diperbaiki di beberapa bagian. E. Tantangan, Kendala dan Upaya Penyelesaian Dalam proses pemberian pinjaman/pembiayaan tahun 2017 kepada Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM menghadapi beberapa hambatan. Berikut ini beberapa hambatan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : H a l a m a n 111

113 Paradigma baru LPDB-KUMKM dalam pengelolaan dana bergulir dapat memberikan solusi antara lain (1) LPDB-KUMKM terbuka dalam menjalin kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, Lembaga Pemerintah lainnya, Perusahaan Penjaminan, Assosiasi, Perusahaan FinTech dalam membuka akses dan layanan sumber pembiayaan Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia, (2) LPDB-KUMKM memberikan akses dan pelayanan dengan mengembangkan sistem informasi teknologi berbasis Financial Technology dalam rangka optimalisasi dan efisiensi dalam hal pelayanan kepada mitra. H a l a m a n 112

114 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam melaksanakan 7 (tujuh) pilar Visi LPDB-KUMKM sepanjang tahun 2017, kinerja capaian 10 (sepuluh) IKU yang telah diperjanjikan, rata-rata mencapai 72,05%, baik IKU yang ditargetkan oleh Kementerian Keuangan dan IKU yang ditargetkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Ada 7 (tujuh) IKU yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan dikarenakan beberapa hal, yakni : Pertama, terjadinya perubahan manajemen LPDB-KUMKM pada pertengahan tahun 2017 yang memiliki mandat khusus utuk memperbaiki kinerja LPDB-KUMKM. Kedua, faktor pencairan dana APBN untuk penyaluran dana bergulir tahun 2017 yang awalnya diperkirakan akan cair pada awal tahun 2017, hingga akhirnya baru cair pada 29 Desember Ketiga, perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) LPDB-KUMKM guna meningkatkan pelayanan kepada mitra, serta Keempat, adanya kendala eksternal penanganan hukum terhadap penyaluran pembiayaan yang bermasalah yang berimbas pada kekhawatiran internal dalam penyaluran dana pinjaman. Keempat hal tersebut membuat manajemen banyak melakukan konsolidasi internal sepanjang tahun 2017, sehingga menunda ekspansi pencapaian target kinerja, khususnya dalam penyaluran dana bergulir. B. Saran Dalam rangka peningkatan capaian kinerja LPDB-KUMKM pada tahun 2018 mendatang, beberapa hal dalam laporan kinerja ini akan dijadikan sebagai bahan perbaikan dalam pelaksanaan visi ditahun berikutnya. Untuk itu, rencana aksi yang akan dilakukan antara lain adalah : H a l a m a n 113

115 1. Penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi, yakni : a. Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi, melalui (i) Meningkatkan pelibatan seluruh pimpinan secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, (ii) Melakukan asesmen dan pengembangan kompetensi pegawai secara menyeluruh, (iii) Menjadikan penilaian kinerja individu dan capaian kinerja individu sebagai dasar pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai, dan (iv) Meningkatkan proses bisnis kegiatan utama sesuai dengan tugas dan fungsi, yang dijabarkan ke dalam SOP yang disesuaikan dengan perkembangan tuntutan efisiensi dan efektifitas birokrasi. b. Menciptakan pelayanan yang bersih dan bebas KKN, melalui (i) Meningkatkan efektivitas evaluasi terhadap implementasi kebijakan whistle blowing system dan penanganan benturan kepentingan secara berkala, dan (ii) Meningkatkan budaya integritas. Peningkatan kualitas pelayanan publik, melalui (i) penyajian secara transparan tindak lanjut pengelolaan pengaduan pelayanan dari masyarakat, serta (ii) menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan secara menyeluruh. 2. Seiring dengan perubahan arah visi dan misi manajemen baru LPDB-KUMKM, diperlukan penajaman visi dan misi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, maka diperlukan melakukan review rencana strategis baik yang sifatnya jangka panjang maupun jangka menengah. H a l a m a n 114

116 L A M P I R A N H a l a m a n 115

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142 H a l a m a n 116

R I N G K A S A N E K S E K U T I F

R I N G K A S A N E K S E K U T I F R I N G K A S A N E K S E K U T I F 1. Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) wajib menyusun dokumen Perencanaan Anggaran dalam Format RBA (Rencana Bisnis

Lebih terperinci

R I N G K A S A N E K S E K U T I F

R I N G K A S A N E K S E K U T I F R I N G K A S A N E K S E K U T I F 1. Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) wajib menyusun dokumen Perencanaan Anggaran dalam Format RBA (Rencana Bisnis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. No.727, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( No.908, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. LPDB-KUMKM. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 /PER/M.KUKM/ VII /2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH KONSEP PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PER/M.KUKM/VI/2011 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN

Lebih terperinci

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM Posisi Indonesia Dalam EDB (Ease of Doing Business) Index 2016 Kemudahan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 913, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dewan Pengawas BLU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95/PMK.05/2016 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Rencana Bisnis dan Anggaran LPDB-KUMKM 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF. Rencana Bisnis dan Anggaran LPDB-KUMKM 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam kegiatan operasionalnya, LPDB-KUMKM melayani KUMKM dengan memberikan pinjaman dan/atau bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM. Ketentuan mengenai kriteria

Lebih terperinci

Rencana Strategi Bisnis LPDB-KUMKM

Rencana Strategi Bisnis LPDB-KUMKM Lembaga Pengelola Dana Bergulir-KUMKM Rencana Strategi Bisnis LPDB-KUMKM Tahun 2015-2019 Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM 2015-2019 a b Rencana Strategis Bisnis LPDB-KUMKM 2015-2019 DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 009/PER/LPDB/2011 T E N T A N G

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 009/PER/LPDB/2011 T E N T A N G KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama KONDISI KOPERASI 1. Total Koperasi : 209.488 Unit 2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.000 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif :

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

Adapun rincian per jenis Mitra yang telah mencairkan pinjaman/pembiayaan sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp

Adapun rincian per jenis Mitra yang telah mencairkan pinjaman/pembiayaan sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam kegiatan operasionalnya, LPDB KUMKM melayani KUMKM dengan memberikan pinjaman dan/atau bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM. Ketentuan mengenai kriteria

Lebih terperinci

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor 04/Per/M.KUKM/IX/2010 TENTANG PEDOMAN PROGRAM PENUMBUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR P. Kata Pengantar. Jakarta, 31 Januari 2017 Direktur Utama. Kemas Danial

KATA PENGANTAR P. Kata Pengantar. Jakarta, 31 Januari 2017 Direktur Utama. Kemas Danial KATA PENGANTAR P uji Kata Pengantar syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama dari semua pihak

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.834, 2016 KEMENSEKNEG. Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG nis 2006 11-08-2006 1.2005Draft tanggal, 28 Juli 2006 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA PENJAMINAN

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

2017, No Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/07/M.LB.01/2017, tanggal 11 Januari 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

2017, No Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/07/M.LB.01/2017, tanggal 11 Januari 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbanga No. 154, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. LPMUKP. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 3/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 34/PER/LPDB/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 34/PER/LPDB/2010 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memperluas investasi pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memperluas investasi pemerintah

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.55, 2016 KEUANGAN. Perumahan Rakyat. Tabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5863). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.296, 2014 KESRA. Haji. Pengelolaan. Keuangan. Dana. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5605) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memperluas investasi pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang: Mengingat: a. bahwa untuk mendorong

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 36 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017

Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017 Oleh : Ir. Braman Setyo, M.Si Deputi Bidang Pembiayaan Bali,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Upaya Pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat semakin meningkat. Penyerahan wewenang urusan pemerintahan kepada Daerah Otonom

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13 /Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PROGRAM SEKURITISASI ASET KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M No.73, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Penyelenggaraan. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041) PERATURAN

Lebih terperinci

daerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada

daerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH KOTA SALATIGA, PERUSAHAAN DAERAH BADAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Per/M.KUKM/VI/2016 TENTANG PENDATAAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOPERASI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95/PMK.05/2016 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PANDUAN. PROGRAM PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO (PEMBIAYAAN UMi) Pelaksana : PUSAT INVESTASI PEMERINTAH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN. PROGRAM PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO (PEMBIAYAAN UMi) Pelaksana : PUSAT INVESTASI PEMERINTAH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PROGRAM PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO (PEMBIAYAAN UMi) Pelaksana : PUSAT INVESTASI PEMERINTAH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 0 1 2 KATA PENGANTAR Pembiayaan UMi merupakan penyediaan dana yang

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER 2016 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia KATA PENGANTAR i Penyusunan Laporan Monitoring Bulanan kinerja pelaksanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang S

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang S No.1533,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Pelayanan Minimum. Lembaga. Pengelola Modal Usaha. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 11/PER-LPMUKP/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 11/PER-LPMUKP/2017 TENTANG KEMENTERIAN K 1 ELAUTAN DAN PERIKANAN SEKRETARIAT JENDERAL SATKER LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN Jl. Medan Merdeka Timur No.16 Lt.17 Gd.Mina Bahari II, Jakarta Pusat 10110 Telp (021)

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER 2016 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia KATA PENGANTAR i Penyusunan Laporan Monitoring Bulanan kinerja pelaksanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Organisasi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUKM) adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Negara

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

TENTANG. memperluas. pembiayaan; Undang-Undang. 2. Tahun 2003

TENTANG. memperluas. pembiayaan; Undang-Undang. 2. Tahun 2003 KEMENTERIAN NEGARAA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER 2016 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia KATA PENGANTAR i Penyusunan Laporan Monitoring Bulanan kinerja pelaksanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.835, 2016 KEMENSEKNEG. Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran. Orta. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Instrumen Pengawasan

Instrumen Pengawasan Instrumen Pengawasan Oleh DEWAN PENGAWAS Dari Aspek Keuangan, Aset, dan Layanan DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PEMBINAAN PK BLU Batu, 29 Oktober 2014 1 1. BLU merupakan instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE SALINAN WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENGELOLA DANA BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci