Tim Penyusun Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun Tim Penyusun Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tim Penyusun Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun Tim Penyusun Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017"

Transkripsi

1 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Jl. Dr. Muhammad Hatta Padang Baru Telp Lubuk Basung Tim Penyusun Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017 Tim Penyusun Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua, Buku Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017 telah dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Buku ini terbit berkat adanya jalinan kerjasama antara Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Agam dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam dan OPD terkait di Kabupaten Agam. Kami menyadari dalam penyelenggaraan pembangunan yang berwawasan gender banyak masalah belum terpecahkan karena kurangnya ketersediaan data yang relevan sampai sekarang sehingga kesetaraan dan keadilan gender belum dapat diwujudkan secara optimal. Dengan adanya buku ini diharapkan OPD dan stakeholder lainnya dapat memanfaatkannya sebagai bahan pengambil kebijakan pembangunan di bidang masing-masing. Dalam penyusunan Buku ini, kami telah banyak mendapat bantuan moril dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada : i

3 ii

4 DAFTAR ISI Nomor Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL ix BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. SUMBER DATA 3 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 4 BAB III DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG 9 KEPENDUDUKAN BAB IV DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG 34 PENDIDIKAN BAB V DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG KESEHATAN 65 BAB VI DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG EKONOMI 95 DAN TENAGA KERJA BAB VII BIDANG HUKUM, SOSIAL, BUDAYA DAN 160 KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN BAB VIII PEREMPUAN PADA SEKTOR PUBLIK 210 BAB IX PENUTUP 237 LAMPIRAN SK TIM PENYUSUN DATA GENDER KAB. AGAM 2017 iii

5 DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Hal Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Agam 5 Gambar 2.2 Topografi Kabupaten Agam 7 Gambar 3.1 Angka Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin Tahun Gambar 3.2 Persentase Perempuan 10 tahun ke Atas 17 Menurut Usia Kawin Pertama dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Agam Tahun 2016 Gambar 3.3 Wanita Pernah Kawin Menurut Penggunaan 21 Alat/ Cara KB (persen), Gambar 3.4 Pengguna KB Menurut Alat/Cara KB Tahun Gambar 3.5 Jumlah Peserta KB Baru berdasarkan Jenis 24 Kontrasepsi di Kabupaten Agam Tahun 2016 Gambar 3.6 Jumlah Peserta KB Aktif (PA) berdasarkan Jenis 26 Kontrasepsi di Kabupaten Agam Tahun 2016 Gambar 4.1 Angka Partisipasi Sekolah Laki-laki 7-12 Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun Gambar 4.2 Angka Partisipasi Sekolah Perempuan Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.3 Angka Partisipasi Sekolah Kelompok Umur 7-12 tahun Kabupaten Agam Tahun iv

6 Gambar 4.4 Angka Partisipasi Sekolah Laki-laki Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.5 Angka Partisipasi Sekolah Perempuan Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.6 Angka Partisipasi Sekolah Kelompok Umur Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.7 Angka Partisipasi Sekolah Laki-laki Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.8 Angka Partisipasi Sekolah Perempuan Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.9 Angka Partisipasi Sekolah Kelompok Umur Tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.10 Angka Partisipasi Kasar Siswa SD Laki-laki Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.11 Angka Partisipasi Kasar Siswa SD Perempuan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.12 Angka Partisipasi Kasar Siswa SD Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.13 Angka Partisipasi Kasar Siswa SLTP Laki-laki Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.14 Angka Partisipasi Kasar Siswa SLTP Perempuan Kab. Agam Tahun vi

7 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Angka Partisipasi Kasar Siswa SLTP Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Kasar Siswa SLTA Laki-laki Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Kasar Siswa SLTA Perempuan Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Kasar Siswa SLTA Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SD Laki-laki Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SD Perempuan Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SD Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SLTP Laki-laki Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SLTP Perempuan Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SLTP Kab. Agam Tahun 2016 Angka Partisipasi Murni Siswa SLTA Laki-laki Per Kecamatan Kab. Agam Tahun vi

8 Gambar 4.26 Angka Partisipasi Murni Siswa SLTA Perempuan 53 Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Gambar 4.27 Angka Partisipasi Murni Siswa SLTA Kab. Agam 53 Tahun 2016 Gambar 4.28 Angka Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin, Gambar 4.29 Angka Putus Sekolah SD Kab. Agam Tahun Gambar 4.30 Angka Putus Sekolah SLTP Kab. Agam Tahun Gambar 4.31 Angka Putus Sekolah SLTA Kab. Agam Tahun Gambar 4.32 Jumlah Guru Sertifikasi SD Kab. Agam Tahun Gambar 4.33 Jumlah Guru Sertifikasi SLTP Kab. Agam, Tahun Gambar 4.34 Jumlah Guru Sertifikasi SLTA Kab. Agam Tahun Gambar 5.1 Persentase Anak Usia kurang dari 2 Tahun yang 74 Pernah dan Masih diberi ASI Tahun 2016 Gambar 6.1 Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin, Gambar 6.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 137 menurut jenis kelamin (persen), vi

9 Gambar 6.3 Gambar 6.4 Gambar 6.5 Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2015 Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja di Kabupaten Agam Tahun 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Jenis Kelamin (persen), Kabupaten Agam Tahun vi

10 DAFTAR TABEL Nomor Teks Hal Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kecamatan Kabupaten 6 Agam Tabel 3.1 Jumlah dan Sex Ratio Penduduk Agam Menurut 11 Jenis Kelamin Tahun 2016 Tabel 3.2 Jumlah Penduduk yang wajib memiliki KTP dan telah memiliki KTP Elektronik Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun Tabel 3.3 Persentase Penduduk Menurut Status 15 Perkawinan Tahun 2016 Tabel 3.4 Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia Tahun Menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan Tahun 2016 Tabel 3.5 Jumlah Peserta KB Baru (PB) Per Kecamatan 23 Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 3.6 Jumlah Peserta KB Aktif (PA) Per Kecamatan 25 Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 3.7 Jumlah Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Per 27 Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 3.8 Persentase KRT Menurut Jenis Kelamin, vi

11 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2015 Jumlah Anak (umur < 18 th) yang memiliki Akte Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Persentase Penduduk Berusia 5 Tahun Ke atas Menurut Partisipasi Sekolah Tahun 2016 Jumlah Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur (7-12, 13-15, Tahun) dan Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2016 Jumlah Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan SD, SLTP, SLTA dan Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas menurut Jenis Kelamin dan Status DesaKota (Persen), 2016 Jumlah Angka Putus Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun vi

12 Tabel 4.7 Jumlah Guru Negeri yang Telah Sertifikasi Jenjang Pendidikan SD, SLTP, SLTA Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 4.8 Jumlah Angka Kelulusan Paket A,B, dan C Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 4.9 Jumlah SLB Negeri dan Swasta Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 5.1 Cakupan Angka Kematian Ibu Maternal PerKecamatan, Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 5.2 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Per Kecamatan, Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 5.3 Cakupan Pelayanan Ante Natal Care (ANC) Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.4 Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA) Per Kecamatan, Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 5.5 Cakupan Bayi yang diberi ASI Eksklusif Per Kecamatan, Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 5.6 Cakupan BBLR yang mendapat Pelayanan Kesehatan Per Kecamatan Kab. Agam, Th 2016 Tabel 5.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Pelayanan Kesehatan Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun vi

13 Tabel 5.8 Cakupan Kunjungan Anak Balita ke Pelayanan Kesehatan Per Kecamatan Kab. Agam, 2016 Tabel 5.9 Cakupan Imunisasi Hb 0 Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.10 Cakupan Imunisasi BCG Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.11 Cakupan Imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.12 Cakupan Imunisasi Polio Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.13 Cakupan Imunisasi Campak Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.14 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Per Kecamatan Kab. Agam, Tahun 2016 Tabel 5.15 Hasil Pemantauan Pertumbuhan Balita Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 5.16 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 5.17 Cakupan Penderita HIV/AIDS berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Agam, Tahun 2016 Tabel 5.18 Persentase Rumah Tangga ber-phbs Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun vi

14 Tabel 5.19 Jumlah Posyandu Menurut Strata Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 6.1 Partisipasi Perempuan sebagai Anggota Koperasi Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 6.2 Partisipasi Perempuan sebagai Pengurus Koperasi Per Kecamatan di Kab. Agam Th Tabel 6.3 Kiprah Perempuan Dalam Pengelolaan Sentra Industri Kecil Menengah Tabel 6.4 Jumlah UMKM Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 6.5 Jumlah Kelompok Usaha Pengolah Ikan (UPI) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 6.6 Jumlah Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 6.7 Jumlah Kelompok Tani Kehutanan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 6.8 Jumlah Penyuluh Kehutanan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 6.9 Jumlah Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kegiatan di Kabupaten Agam Tahun vi

15 Tabel 6.10 Jumlah Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Agam Tahun 2015 Tabel 6.11 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Agam Tahun 2015 Tabel 6.12 Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerja Utama, Kabupaten Agam Tahun 2015 Tabel 6.13 Penduduk yang Bekerja Menurut Status Formal dan Informal, Kabupaten Agam Tahun 2015 Tabel 6.14 Penduduk yang Bekerja di Kegiatan Informal Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Kabupaten Agam Tahun 2015 Tabel 6.15 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin Per Perusahaan/Unit Usaha di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 7.1 Jumlah dan Jenis Kebijakan/Program Kegiatan yang Responsif Gender dan Peduli Anak di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.2 Daftar Lembaga Masyarakat/Organisasi Masyarakat/LBH yang Peduli Perempuan dan Anak Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 7.3 Jumlah dan Jenis Kebijakan/Program Kegiatan yang Responsif Gender di Kabupaten Agam Tahun vi

16 Tabel 7.4 Peraturan dan Kebijakan Daerah yang terkait dengan Perlindungan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.5 Jumlah Anak Jalanan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.6 Jumlah Anak Terlantar Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.7 Jumlah Anak yang ditampung di Panti Asuhan dan Non Panti Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.8 Jumlah Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.9 Jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.10 Jumlah Keluarga Bermasalah Psikologis Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.11 Jumlah Pengemis Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.12 Jumlah Gelandangan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun vi

17 Tabel 7.13 Tabel 7.14 Tabel 7.15 Tabel 7.16 Tabel 7.17 Tabel 7.18 Tabel 7.19 Tabel 7.20 Jumlah Penduduk Lansia Terlantar Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Anak Balita Terlantar Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kab. Agam Th Jumlah Kelembagaan Tumbuh Kembang dan Kelangsungan Hidup Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Kelompok Umur Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Status Pekerjaan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Status Perkawinan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Jenis Kekerasan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun vi

18 Tabel 7.21 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Tempat Kejadian Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.22 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Jenis Pelayanan yang diberikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.23 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Frekuensi Kekerasan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.24 Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.25 Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Status Pekerjaan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.26 Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Hubungan dg Korban Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.27 Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Kebangsaan di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 7.28 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Anak Menurut Jenis Kekerasan dan Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun vi

19 Tabel 7.29 Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Anak Menurut Jenis Kekerasan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.30 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Anak Menurut Tempat Kejadian Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.31 Jumlah Anak Korban Kekerasan Menurut Lembaga Pelayanan Korban Kekerasan Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 7.32 Lembaga yang Menangani Anak Korban Kekerasan Menurut Sifat Lembaga Layanan Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 7.33 Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Anak Menurut Jenis Pelayanan yang diberikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 7.34 Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Menurut Hubungan dengan Pelaku Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.1 Jumlah Anggota DPRD Kab. Agam Menurut Partai dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.2 Jumlah Anggota DPRD Kab. Agam Menurut Komisi dan Jenis Kelamin, Kab. Agam Tahun vi

20 Tabel 8.3 Jumlah Anggota DPRD Kab. Agam Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin, Kab. Agam Tahun 2016 Tabel 8.4 Data Ketua Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan dan Status Kepegawaian Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.5 Data Wakil Ketua Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan dan Status Kepegawaian Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.6 Jumlah Sekretaris Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan dan Status Kepegawaian Kabupaten Agam Tahun 201 Tabel 8.7 Jumlah Anggota Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan dan Status Kepegawaian Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.8 Jumlah Personil Militer dan PNS Kodim 0304 Agam dan PNS Menurut Jenis Kepangkatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.9 Jumlah PNS Menurut Jenis Jabatan dan Jenis Kelamin Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel 8.10 Jumlah Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Menurut Jabatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun vi

21 Tabel 8.11 Tabel 8.12 Tabel 8.13 Tabel 8.14 Tabel 8.15 Tabel 8.16 Tabel 8.17 Tabel 8.18 Camat Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2016 Jumlah Walinagari Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan, Kabupaten Agam Tahun 2016 Data Sekretaris Nagari Menurut Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Status Kepegawaian Kabupaten Agam Tahun 2016 Data Bendahara Nagari Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Data Kaur Pemerintahan Nagari Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Data Kaur Kessos Nagari Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Data Kaur Pembangunan Nagari Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Data Kaur Keuangan dan Aset Nagari Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun vi

22 BAB I Pendahuluan Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

23 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terbatasnya ketersediaan data gender menimbulkan kesulitan dalam pengukuran kesenjangan pencapaian pembangunan, baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IPM merupakan ukuran kualitas hidup berbasis pada kapabilitas dasar penduduk yang diperluas. Sedangkan IPG mengukur hal yang sama tetapi terfokus pada faktor ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Sementara itu IDG mengukur partisipasi aktif perempuan pada kegiatan ekonomi dan politik dalam pengambilan keputusan yang pada prinsipnya IDG melihat sejauh mana kapabilitas yang dicapai perempuan dapat dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan. Agenda pembangunan pasca era Millenium Development Goals (MDG s) adalah SDGs (Sustainable Goals) dimana isu gender masih menjadi salah satu agenda pembangunan. Adapun tujuan pembangunan gender yang ingin dicapai adalah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan. Permasalahan ketidakadilan gender ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Selain itu 1

24 masih banyaknya peraturan perundang-undangan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang bias gender, diskriminatif terhadap perempuan dan anak, serta lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender serta kelembagaan yang peduli anak termasuk keterbatasan data terpilah menurut jenis kelamin. Hal ini berarti ketidakadilan gender di berbagai bidang pembangunan merupakan masalah yang masih dihadapi di masa mendatang. Menindaklanjuti persoalan di atas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan sebagai upaya memfasilitasi dan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan ketersediaan data gender menurut jenis kelamin di daerahnya melalui Permen Nomor 06 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data Gender dan Anak. Kebijakan ini bertujuan untuk memberi acuan pelaksanaan bagi pemerintah daerah dalam upaya pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis data terpilah secara terpadu sebagai bahan informasi dan pengambilan keputusan untuk pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah Tujuan Penyusunan buku ini bertujuan untuk : a. Meningkatkan komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data perspektif gender 2

25 b. Meningkatkan pemahaman seluruh pihak terkait tentang pentingnya data gender bagi penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan dan program daerah Kabupaten Agam. c. Meningkatkan komitmen untuk menggunakan statistik dan analisis gender dalam melakukan penyusunan perencanaan dan monitoring berbagai program dan kegiatan di Kabupaten Agam. d. Sebagai bahan untuk mengambil kebijakan untuk perencanaan pembangunan yang responsif gender melalui PPRG Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Buku Data Perspektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017 adalah data sekunder yang dihimpun dari OPD dan pihak terkait di Kabupaten Agam. 3

26 BAB II Gambaran Umum Wilayah Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

27 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Aspek Geografi Letak Geografis Dan Batas Administrasi Wilayah Kabupaten Agam merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Barat dengan Ibu Kota Kabupaten Lubuk Basung. Kabupaten Agam terletak antara '34" '43" Lintang Selatan dan '39" '50" Bujur Timur, dengan luas 2.232,3 Km persegi, atau 5,29 persen dari luas Propinsi Sumatera Barat yang mencapai ,04 Km persegi. Sebelah Utara : berbatas dengan Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten 50 Kota Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar Sebelah Barat : berbatas dengan Samudera Indonesia Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, Kabupaten Agam berada antara meter dari permukaan laut, beriklim tropis dengan temperatur 4

28 bervariasi minimal 25 0 C dan maksimal 30 0 C. Kecepatan angin minimum 4 Km/jam dan maksimum 20 Km/jam. Wilayah administrasi pemerintahan meliputi 16 Kecamatan dan 82 Nagari, serta 467 Jorong. Kemudian dalam wilayah tersebut terdapat dua buah pulau yaitu Pulau Tangah seluas 1 Km² dan Pulau Ujung seluas 1 Km², dua buah gunung yaitu Gunung Marapi dengan ketinggian meter dan Gunung Singgalang dengan ketinggian meter, satu buah danau yaitu Danau Maninjau seluas ha dan tiga sungai yaitu Batang Antokan, Batang Kalulutan dan Batang Agam serta mempunyai pantai sepanjang 43 Km. Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Agam 5

29 Luas wilayah Kabupaten Agam adalah Km 2 dengan perincian luas per Kecamatan adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Luas Wilayah Administrasi Kecamatan Kabupaten Agam No. Kecamatan Luas (Km 2 ) Persentase (%) 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam Kondisi topografi yang cukup bervariasi, mulai dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah, dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai meter dari permukaan laut. Menurut kondisi fisiografinya, ketinggian 6

30 atau elevasi wilayah Kabupaten Agam bervariasi antara 2 meter sampai meter diatas permukaan laut. Adapun pengelompokan yang didasarkan atas ketinggian adalah sebagai berikut: 1. Ketinggian m dpl seluas 44,55% sebagian besar berada di wilayah Barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya. 2. Ketinggian m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah Kecamatan Baso, Ampek Angkek, Canduang, Malalak, Tilatang Kamang, Palembayan, Palupuh, Banuhampu dan Sungai Pua. 3. Ketinggian lebih dari 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian Kecamatan IV Koto, Matur, Canduang dan Sungai Pua. Gambar Topografi Kabupaten Agam > 1000 m dpl, 11.96% m dpl, 44.55% m dpl, 43.49% Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam 7

31 Kawasan sebelah Barat merupakan daerah yang datar sampai landai (0 8 %) mencapai luas ha, bagian tengah dan Timur merupakan daerah yang berombak dan berbukit sampai dengan lereng yang sangat terjal (> 45%) dengan luas kawasan ha. Kawasan dengan kemiringan yang sangat terjal (> 45%) berada pada jajaran Bukit Barisan dengan puncak Gunung Marapi dan Gunung Singgalang yang terletak di Selatan dan Tenggara Kabupaten Agam. 8

32 BAB III Kependudukan Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

33 BAB III DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG KEPENDUDUKAN 1. Komposisi Umur dan Jenis Kelamin Data kependudukan salah satunya digunakan untuk melihat tren dinamika penduduk sebagai bahan monitoring dan evaluasi program pembangunan. Dinamika penduduk dapat dilihat dari perubahan struktur dan komposisinya menurut umur dan jenis kelamin. Jumlah penduduk Kabupaten Agam pada tahun 2016 adalah dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 0,93 persen. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yaitu jiwa berbanding jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 97, yang artinya dari setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 97 orang laki-laki. Jika pembahasan difokuskan pada perempuan, terlihat bahwa dari sebanyak jiwa jumlah perempuan, orang (46,74 persen) diantaranya berusia tahun yang dalam demografi termasuk kategori penduduk usia reproduksi yaitu penduduk wanita yang secara biologis memiliki potensi yang besar untuk hamil dan melahirkan. 9

34 Jika dilihat menurut kelompok usia, terlihat bahwa semakin tua usia penduduk maka rasio jenis kelamin semakin mengecil. Hal ini menunjukkah penduduk usia muda (usia 19 tahun ke bawah) didominasi oleh laki-laki sedangkan penduduk usia 20 tahun ke atas didominasi oleh perempuan. Bahkan pada usia 75 tahun ke atas jumlah penduduk perempuan hampir dua kali lipat penduduk laki-laki (sex ratio sebesar 52). Hal ini sejalan Secara kasat mata hal ini menunjukkan perempuan lebih bertahan hidup daripada laki-laki hingga dapat mencapai usia lansia. Sajian selengkapnya tentang penduduk Kabupaten Agam berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel

35 Tabel 3.1. Jumlah dan Sex Ratio Penduduk Kab. Agam Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5) Total Agam Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2017 Angka ketergantungan (dependency ratio) merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin rendah angka dependency ratio maka peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi. Rendahnya angka ketergantungan menunjukkan tingginya proporsi penduduk uasia produktif relatif terhadap penduduk usia belum/tidak 11

36 produktif. Sehingga secara ekonomi akan semakin besar peluang untuk menghasilkan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Semakin rendahnya dependency ratio juga menunjukkan semakin rendahnya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi sehingga nilai tambah perkapita akan semakin tinggi, hal ini berarti peningkatan kesejahteraan penduduk. Dependensi rasio Kabupaten Agam adalah 60,81 yang berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung 61 orang penduduk usia yang tidak produktif. Jika dilihat menurut gender, angka dependensi ratio pada perempuan sedikit lebih tinggi daripada laki-laki yaitu 60,94 berbanding 60,67. Gambar 3.1. Angka Ketergantungan menurut jenis kelamin, Angka Ketergantungan Muda Angka Ketergantungan Tua Angka Ketergantungan laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan Sumber : BPS Kab. Agam Tahun

37 Jika dilihat berdasarkan kelompok usia, pada usia muda angka ketergantungan penduduk laki-laki lebih besar daripada perempuan, sedangkan pada usia tua, angka ketergantungan perempuan lebih besar daripada laki-laki. Hal ini berhubungan dengan rasio jenis kelamin, dimana pada usia muda rasio jenis kelamin di atas angka 100 (yaitu laki-laki sedangkan pada usia tua rasio jenis kelamin berada di bawah angka 100). Tingginya angka ketergantungan perempuan pada usia tua akan berdampak pada fasiltas sosial ekonomi yang dibutuhkan pada penduduk usia tua. Jaminan sosial, fasilitas kesehatan, serta fasilitas sosial ekonomi lainnya untuk lansia harus diprioritaskan pada perempuan. 2. Komposisi Menurut Wajib KTP Seluruh penduduk yang telah berusia 17 tahun ke atas wajib memiliki identitas kewarganegaraan atau yang dikenal dengan Kartu Tanda Penduduk. Kartu Tanda Penduduk Elektronik adalah kartu tanda penduduk yang dilengkapi chip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti dari yang diterbitkan oleh instansi pelaksana, dimana di Kabupaten Agam adalah Instansi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pada tahun 2016 di Kabupaten Agam menunjukkan bahwa 91,01% penduduk wajib KTP yang telah memiliki KTP 13

38 NO Elektronik, dimana penduduk laki-laki sebesar 44,6 % ( orang) dan perempuan sebesar 46,41% ( orang). Hal ini menunjukkan lebih tingginya partisipasi perempuan dalam pengurusan KTP. Tabel 3.2. Jumlah Penduduk yang wajib memiliki KTP dan telah memiliki KTP Elektronik Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 KECAMATAN Wajib KTP Perem puan Jumlah Lakilaki Lakilaki KTP Elektronik Perem Puan Jumlah 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang kakamang Palupuh Palembayan Sungai Pua Ampek Nagari Candung Kamang Magek Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Agam Tahun

39 3. Komposisi Menurut Status Perkawinan Menurut Undang-undang perkawinan No. 1 Tahun 1974, perkawinan adalah suatu ikatan batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Secara tidak langsung status perkawinan akan mempengaruhi tingkat kelahiran. Umumnya, suatu daerah dengan proporsi kawin yang tinggi cenderung menaikkan angka kelahiran. Tabel 3.3 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Status Perkawinan, Tahun 2016 Status Laki-laki Perempuan L + P Perkawinan (1) (2) (3) (4) 1. Belum Kawin 42,45 31,84 37,00 2. Kawin 53,58 52,02 52,78 3. Cerai Hidup 1,30 2,88 2,11 4. Cerai Mati 2,67 13,66 8,11 Jumlah 100,0 100,0 100,0 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun

40 Komposisi penduduk menurut status perkawinan (tabel 3.2) menunjukkan lebih dari separuh penduduk usia 10 tahun ke atas berstatus kawin, yaitu sebesar 52,78 persen. Jika dilihat menurut jenis kelamin, persentase laki-laki yang berstatus kawin adalah sebesar 53,58, sedangkan perempuan lebih rendah yaitu sebesar 52,02 persen. Sedangkan laki-laki yang berstatus lajang sebesar 42,45 persen lebih besar dari pada perempuan yang berstatus lajang yaitu sebesar 31,84 persen. Sebaliknya perempuan yang berstatus cerai baik cerai hidup maupun cerai mati adalah sebesar 16,54 lebih besar empat kali lipat daripada laki-laki (3,97 persen). 4. Umur Perkawinan Pertama Umur perkawinan pertama wanita erat hubungannya dengan fertilitas. Bila umur perkawinan pertama seorang perempuan semakin muda semakin mendekati umur haid pertama kali, maka semakin lama masa reproduksinya. Hal ini berarti semakin panjang masa bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan. 16

41 Gambar 3.2. Persentase Perempuan 10 Tahun Keatas Menurut Usia Kawin Pertama dan Daerah Tempat Tinggal di Kabupaten Agam Tahun <21 tahun tahun >=25 tahun Sumber : Susenas 2016 Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Usia yang dianjurkan bagi perempuan untuk melangsungkan perkawinan pertama adalah pada usia 21 tahun. Sebagian besar perempuan 10 tahun keatas yang berstatus pernah kawin di Kabupaten Agam melakukan perkawinan pertama pada usia 21 tahun ke atas. Meskipun demikian masih terdapat perempuan yang melangsungkan perkawinan pertama pada usia dibawah 21 tahun dengan persentase mencapai 48,57 persen. Dilihat dari wilayah tempat tinggal, persentase perempuan yang kawin pertama dibawah usia 21 tahun lebih banyak di wilayah perdesaan dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, 17

42 diantaranya adalah keterbatasan akses penduduk di wilayah perdesaan terhadap informasi dan pendidikan dibandingkan penduduk yang tinggal di perdesaan. 5. Anak Lahir Hidup, Anak Masih Hidup, dan Anak Sudah Meninggal Anak Lahir Hidup (ALH) adalah semua anak yang waktu lahir memperlihatkan tanda-tanda kehidupan, walaupun sesaat, seperti adanya detak jantung, bernafas, menangis dan tanda-tanda kehidupan lainnya. Anak masih hidup adalah semua anak yang dilahirkan hidup yang pada saat pencacahan masih hidup, baik tinggal bersama orang tuanya maupun yang tinggal terpisah. Anak sudah meninggal adalah Anak kandung yang sudah meninggal, tetapi tidak termasuk anak yang lahir mati. Dari tabel di bawah terlihat bahwa wanita pernah kawin (WPK) paling banyak memiliki anak berjumlah 2 dan 3 anak saja yaitu masing-masing sebesar persen dan persen. Hal ini bisa terjadi karena dua hal, yaitu keberhasilan program KB yang dilakukan berkat kerjasama masyarakat dan pemerintah, atau bisa juga karena terjadinya kematian ALH pada WPK dengan jumlah anak lebih dari dua. 18

43 Tabel 3.4. Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia Tahun Menurut Jumlah Anak Yang Dilahirkan Tahun Anak Lahir Anak Masih Anak Sudah Jumlah Anak Hidup Hidup Meninggal 0 7,80 8,16 92, ,12 16,37 6, ,29 26,71 0, ,94 27,58 0, ,32 10,37 0, ,53 10,81 0,00 Sumber : Susenas 2016 Sebagian besar perempuan pernah kawin usia tahun di Kabupaten Agam memiliki anak 3 orang dengan persentase 28,94 persen. Persentase perempuan pernah kawin tahun yang memiliki anak 4 dan diatas 5 orang hanya sekitar 10,32 persen dan 12,53 persen. Secara umum perempuan di perdesaan memiliki anak lebih banyak dibandingkan dengan perempuan di perkotaan. Persentase perempuan yang memiliki anak 4 orang atau keatas lebih besar untuk daerah perdesaan dibandingkan di daerah perkotaan. 19

44 6. Keluarga Berencana Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu sarana untuk mengendalikan jumlah penduduk terutama untuk menekan angka kelahiran yang akhirnya akan menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Sejak era otonomi daerah digulirkan yang berakibat pada desentralisasi kebijakan kependudukan, pelaksanaan program KB memang mengalami banyak kemunduran. Meskipun sudah ada upaya revitalisasi program KB nasional sejak tahun 2009 namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Data KB dikumpulkan diantaranya melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) untuk mendapatkan informasi penggunaan alat KB oleh perempuan pernah kawin (kawin, cerai hidup, dan cerai mati) berusia 15 tahun keatas. Pada kelompok usia tersebut seorang perempuan berpeluang untuk hamil dan melahirkan. Persentase perempuan pernah kawin berumur tahun yang menggunakan alat/cara KB hanya sekitar 41,20 persen. Meskipun tidak mencapai setengahnya, namun persentase pengguna KB meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 persentase perempuan yang menggunakan metode/cara KB hanya sekitar 34,5 persen. 20

45 Dilain sisi persentase perempuan yang tidak pernah menggunakan alat KB juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 persentase perempuan pernah kawin berumur tahun yang tidak pernah menggunakan alat KB adalah 39,55 persen, kemudian di tahun 2016 meningkat menjadi 41,80 persen. Hal ini diduga merupakan kontribusi dari pasangan usia muda yang belum pernah menggunakan alat KB. Gambar 3.3. Perempuan Pernah Kawin menurut Penggunaan Alat/Cara KB (persen), Pernah Sedang Tidak Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2017 Dari seluruh perempuan pernah kawin yang sedang menggunakan alat/cara KB, metode Suntik KB merupakan metode KB favorit yang digunakan. Hal ini terlihat dari persentase pengguna KB Suntik yang mencapai 47,43 persen. Selain Suntik KB, alat KB lain yang banyak digunakan adalah Pil 21

46 KB yakni mencapai 13,28 persen. Motode KB tradisonal juga banyak digunakan yaitu pantang berkala sebanyak 8,24 persen. Gambar 3.4 Pengguna KB menurut Alat/Cara KB Tahun 2016 Metode Menyusui Alami, 0.75 Intravag/ Kondom Perempuan, 0 MOW/ Lainnya, 2.15 Tubektomi, 2.9 Pantang 6 MOP/ Berkala, 8.24 Vasektomi, AKDR/ IUD/ Spiral, Kondom, 3.4 Suntikan, Pil, Susuk KB, 4.93 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang saat ini sedang aktif digalakkan dan ditengarai lebih efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk belum begitu diminati. Tahun 2016 MKJP baru digunakan oleh sekitar 24,75 persen. Meskipun penggunanya belum cukup banyak, namun perkembangannya menunjukkan hal yang positif. Pada tahun 2015 pengguna alat/metode KB MKJP hanya sekitar persen akseptor KB. 22

47 Tabel 3.5. Jumlah Peserta KB Baru (PB) Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 N O KECAMATAN IUD MO W Peserta KB Perempuan Impl ant Sunti k Pil Jumlah M O P Peserta KB Lakilaki Kon dom Juml ah Total 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tl. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sei Pua Candung Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun

48 Gambar 3.5. Jumlah Peserta KB Baru berdasarkan Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Agam Tahun IUD 867 MOW Implant Suntik Pil MOP 4453 Kondom Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun 2017 Peserta KB baru adalah pasangan usia subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan alat/obat kontrasepsi atau PUS yang kembali menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus. Berdasarkan gambar di atas bahwa jumlah peserta KB baru adalah terbanyak peserta KB wanita yang menggunakan alat kontraspesi suntik, yaitu sebanyak 4453 orang dan jumlah peserta KB terendah adalah peserta KB pria yaitu MOP sebanyak 33 orang. Dari gambar di atas juga menunjukkan bahwa peserta KB baru masih didominasi oleh perempuan. 24

49 N O Tabel 3.6. Jumlah Peserta KB Aktif (PA) Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 KECAMATAN IUD MO W Peserta KB Perempuan Impl ant Suntik Pil Jumlah MOP Peserta KB Laki-laki 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Kond om Juml ah Total Baso Tl. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sei Pua Candung Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun

50 Gambar 3.6. Jumlah Peserta KB Aktif (PA) berdasarkan Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Agam Tahun IUD MOW Implant Suntik Pil MOP Kondom Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun 2017 Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur (PUS) yang yang pada saat ini sedang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi. Berdasarkan gambar di atas bahwa jumlah peserta KB baru adalah terbanyak peserta KB wanita yaitu sebanyak orang dan jumlah peserta KB terendah adalah peserta KB pria yaitu MOP sebanyak 247 orang. Dari gambar di atas juga menunjukkan bahwa peserta KB aktif masih didominasi oleh perempuan. 26

51 Tabel 3.7. Jumlah Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 NO KECAMATAN Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sei Pua Candung Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun 2017 Dalam rangka mensukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Indonesia, peran Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) menjadi penting untuk mendorong terwujudnya keluarga kecil bahagia sejahtera. Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) merupakan 27

52 ujung tombak pengelola KB di lini lapangan. Tenaga KB bertugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan keluarga berencana di lapangan. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa PKB di Kabupaten Agam sebanyak 25 orang, dimana 20% (5 orang) PKB adalah laki-laki. Artinya peran laki-laki dalam pembangunan KB masih rendah dan dari kecukupan jumlah tenaga PKB juga masih rendah. Artinya di Kabupaten Agam dengan 82 nagari membutuhkan 82 PKB, sedangkan tenaga yang tersedia hanya 25 orang. Hal ini mempengaruhi pencapaian Akseptor KB baru dan program KB lainnya. 7. Perempuan sebagai Kepala Rumah Tangga (KRT) Masyarakat Indonesia cenderung menganggap bahwa laki-laki adalah penanggung jawab ekonomi rumah tangga. Hal ini menyebabkan mereka pada umumnya menyandang jabatan sebagai kepala rumah tangga. Namun dalam beberapa dekade ini terlihat adanya peningkatan jumlah perempuan yang menyandang jabatan KRT. Karakteristik KRT menurut jenis kelamin kepala rumah tangga dapat menunjukkan seberapa banyak perempuan yang menjadi kepala rumah tangga, bagaimana kecenderungannya dimasa depan dan bagaimana gambaran sosial ekonomi rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan. Pada tahun 2016, di kabupaten Agam terdapat sebesar 20,08 persen rumah tangga 28

53 yang dikepalai perempuan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.8. di bawah ini. Tabel 3.8. Persentase KRT Menurut Jenis Kelamin, 2016 Status dalam Rumah Tangga Kepala rumah Tangga (KRT) laki-laki Perempuan Jumlah 79,92 20,08 100,00 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2017 Meskipun persentase perempuan yang menjadi KRT cukup besar, namun sebagian besar merupakan KRT yang berstatus cerai (cerai hidup/mati). Fenomena ini membutuhkan analisis lebih dalam untuk melihat apakah secara ekonomi rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan lebih baik secara ekonomi dibandingkan rumah tangga yang dikepalai oleh lakilaki. 29

54 8. Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3.9. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2015 No KECAMATAN JUMLAH KK LAKI-LAKI JUMLAH KK PEREMPUAN Total 1. Tanjung Mutiara 4, , Lubuk Basung 11,942 2,633 14, Tanjung Raya 6,900 1,998 8, Matur 3,958 1,318 5, IV Koto 5,238 1,645 6, Banuhampu 6,572 1,438 8, Ampek Angkek 8,096 1,867 9, Baso 7,176 2,230 9, Tilatang Kamang 7,491 2,139 9, Palupuh 3, , Palembayan 6,531 1,587 8, Sungai Pua 4,456 1,344 5, Ampek Nagari 4, , Candung 5,018 1,491 6, Kamang Magek 3,774 1,314 5, Malalak 2, ,992 KABUPATEN 91,937 24, ,208 Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun 2017 Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Secara implisit dalam 30

55 batasan ini adalah anak yang belum menikah. Kepala keluarga adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/duda yang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari istri/suami atau anak-anaknya. Berdasarkan tabel 3.9. menunjukkan bahwa perempuan sebagai kepala keluarga sebesar 20,89% (24271 KK) dan laki-laki sebesar 79,11% ( KK) di Kabupaten Agam pada tahun

56 9. Anak yang Memiliki Akte Kelahiran Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tabel Jumlah Anak (umur < 18 th) yang memiliki Akte Kelahiran menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Umur 0 18 tahun Umur 0 18 tahun NO KECAMATAN Pere m puan Jumla h Lakilaki Lakilaki Pere m Puan Jumla h 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palupuh Palembayan Sungai Pua Ampek Nagari Candung Kamang Magek Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Agam Tahun

57 Berdasarkan Undang-undang Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002, Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas tahun), termasuk anak yang masih dalam kandungan. Salah satu hak sipil anak adalah mendapatkan akte kelahiran seperti yang tercantum dalam pasal 5 bahwa setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan. Dari data di atas menunjukkan bahwa anak yang memiliki akte kelahiran adalah sebanyak % dari anak yang ada di Kabupaten Agam, 34.97% anak laki-laki dan 33.19% anak perempuan. 33

58 BAB IV Pendidikan Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

59 BAB IV DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG PENDIDIKAN Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan yang dicapai. Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945 dan GBHN yang menyatakan bahwa pendidikan memiliki andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi dan kesejahteraan suatu bangsa. Setiap penduduk Indonesia berhak atas kehidupan yang layak. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai kehidupan yang layak tersebut adalah melalui pendidikan, dengan pencapaian pendidikan bagi semua lapisan masyarakat (education for all) bagi tua dan muda, miskin maupun kaya, dan laki-laki maupun perempuan. Salah satu pilar pembangunan pendidikan adalah perluasan dan pemerataan pendidikan dengan indikator antara lain : Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Buta Aksara/Angka Melek Aksara, dimana ketimpangan gender dapat terlihat dari representasi perempuan dan laki-laki pada data indikator tersebut. 34

60 1. Partisipasi Sekolah Untuk melihat seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada, dapat dilihat dari penduduk dapat yang menikmati pendidikan. Secara umum penduduk di Kabupaten Agam telah menikmati pendidikan. Hanya 5,22 persen penduduk yang tidak/belum pernah sekolah. Kategori ini didominasi oleh penduduk usia 5-6 tahun yang belum memasuki pendidikan formal serta penduduk lansia. Tidak terdapat perbedaaan yang besar antara antara penduduk laki-laki dan perempuan, hal ini mengindikasikan telah kesempatan untuk menikmati fasilitas pendidikan antara laki-laki dan perempuan. Tabel 4.1. Persentase Penduduk Berusia 5 Tahun Keatas Menurut Partisipasi Sekolah Tahun 2016 Partisipasi Pendidikan Laki-laki Perempuan L + P (1) (2) (3) (4) 1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 5,25 5,19 5,22 2. Masih Sekolah 29,14 30,01 29,58 3. Tidak Bersekolah Lagi 65,61 64,79 65,19 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun Indikator yang bisa digunakan untuk mengetahui tingkat partisipasi anak usia sekolah dalam proses kegiatan belajar di 35

61 pendidikan formal (sekolah) adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS). APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Sehingga, naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah Perluasan kesempatan perempuan untuk mengakses pendidikan telah menambah angka partisipasi wanita dalam pendidikan. Konsekuensinya terhadap perencanaan pembangunan yang harus dilakukan pemerintah adalah menyediakan lapangan kerja bagi penduduk perempuan. 36

62 Tabel 4.2. Jumlah Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut kelompok umur (7-12, dan tahun) dan jenis kelamin per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun NO KEC L P L + P L P L + P L P L + P 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tl. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sungai Pua Candung Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

63 Gambar 4.1. APS Laki-laki 7-12 th Per Kecamatan Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gb APS Perempuan 7-12 tahun Per Kecamatan Kab. Agam Tahun Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu IV Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh IV Nagari Kamang Magek Sungai Pua Candung Malalak Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

64 Gambar 4.3. APS Kelompok Umur 7-12 tahun di Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gbr 4.4. APS Laki-laki th Per Kecamatan di Kab. Agam Th TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

65 Gambar 4.5. APS Perempuan tahun Per Kec. di Kab. Agam Th TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun Gambar 4.6. APS Kelompok Umur tahun di Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

66 Gambar 4.7.APS Laki-laki tahun Per Kecamatan di Kab. Agam Th TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar 4.8. APS Perempuan tahun Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

67 Gambar 4.9. APS Kelompok Umur tahun di Kab. Agam Tahun 2016 Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Tabel 4.3. Jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan Berdasarkan jenjang pendidikan dan jenis kelamin Tahun 2016 No Kecamatan SD SLTP SLTA L P L+P L P L+P L P L+P 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tl. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

68 APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang bersekolah (atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur, pada jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tersebut. Gambar APK Siswa SD Laki-laki Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

69 Gambar APK Siswa SD Perempuan Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar APK Siswa SD Kab. Agam Tahun L P Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa APK siswa SD laki-laki adalah 95,55 sedangkan APK siswa SD perempuan adalah 111,49. Dengan demikian APK siswa SD Lakilaki lebih rendah dibanding APK siswa SD perempuan. 44

70 Gambar APK Siswa SLTP Laki-laki Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar APK Siswa SLTP Perempuan Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

71 Gambar APK Siswa SLTP Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar di atas menunjukkan bahwa APK siswa SLTP lakilaki adalah 88,66 sedangkan APK siswa SLTP perempuan adalah 108,41. Dengan demikian APK siswa SLTP laki-laki lebih rendah daripada APK siswa SLTP perempuan. Gambar APK Siswa SLTA Laki-laki Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

72 Gambar APK Siswa SLTA Perempuan Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar APK Siswa SLTA Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa APK siswa SLTA laki-laki adalah 75,18 sedangkan APK siswa SLTA perempuan adalah 104,35. Dengan demikian APK siswa SLTA laki-laki lebih rendah dibanding APK siswa SLTA perempuan. 47

73 Tabel 4.4. Jumlah Angka Partisipasi Murni (APM) menurut jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA dan jenis kelamin per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 NO KECAMATAN SD SLTP SLTA L P L + P L P L + P L P L + P Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. 48

74 APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Gambar APM Siswa SD Laki-laki Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

75 Gambar APM Siswa SD Perempuan Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar APM Siswa SD Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa APM siswa SD laki-laki adalah 90,87 sedangkan APM siswa SD perempuan adalah 99,30. Dengan demikian dapat disimpulkan 50

76 bahwa APM siswa SD laki-laki lebih rendah dibanding APM siswa SD perempuan Gambar APM Siswa SLTP Laki-laki Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun Gambar APM Siswa SLTP Perempuan Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

77 Gambar APM Siswa SLTP Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Sesuai dengan gambar di atas dapat kita lihat bahwa APM siswa SLTP laki-laki adalah 73,63 sedangkan APM siswa SLTP perempuan adalah 92,46. Dengan demikian APM siswa SLTP laki-laki lebih rendah dibanding APM siswa SLTP perempuan. Gambar APM Siswa SLTA Laki-laki Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

78 Gambar APM Siswa SLTA Perempuan Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA CANDUNG MALALAK Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Gambar APM Siswa SLTA Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa APM siswa SLTA laki-laki adalah 62,39 sedangkan APM siswa SLTA perempuan adalah 91,50. Dengan demikian APM siswa SLTA laki-laki lebih rendah dibanding APM siswa SLTA perempuan. 53

79 2. Melek Huruf dan Buta Huruf Melek huruf didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Indikator ini menggambarkan mutu sumber daya manusia yang diukur dalam aspek pendidikan. Semakin tinggi nilai indikator ini, semakin baik mutu sumberdaya manusia dalam masyarakat. Kemampuan membaca dan menulis (bacatulis) merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan penduduk untuk menuju hidup sejahtera. Angka melek huruf (AMH) merupakan salah satu indikator sederhana yang dapat menunjukkan perkembangan pembangunan pendidikan. Semakin besar angka melek huruf, berarti semakin banyak penduduk yang mengerti baca dan tulis. Dengan angka melek huruf yang tinggi (angka buta aksara rendah) menunjukkan pencapaian pendidikan dasar yang efektif dan berhasilnya program keaksaraan Gambar Angka Melek Huruf (AMH) Menurut Jenis Kelamin, Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan Sumber : BPS Kab.Agam Tahun

80 AMH penduduk Kabupaten Agam tahun 2016 hampir sama dengan kondisi di tahun Angka melek huruf di tahun 2016 adalah 98,46 persen. Artinya dari 100 orang penduduk berumur 15 tahun ke atas 98 hingga 99 orang diantaranya dapat menbaca dan menulis. Penduduk yang buta huruf didominasi oleh penduduk lansia yang belum/tidak pernah bersekolah.jika dilihat menurut jenis kelamin AMH lakilakilebih tinggi daripada AMH perempuan. Tahun 2016 AMH laki-laki sebesar persen sedangkan perempuan sebesar persen. 3. Rata-rata lama sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang diduduki. Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki seseorang merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formalnya. Semakin tinggi ijazah/sttb yang dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu negara semakin tinggi taraf intelektualitas negara tersebut. Keberhasilan program pembangunan pendidikan juga dapat dilihat dari pendidikan yang ditamatkan sebagian besar penduduk. Berdasarkan data Susenas 2016 pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun ke atas adalah SD ke bawah dengan persentase mencapai 47,24 55

81 persen. Namun untuk tingkat pendidikan SMA keatas persentasenya juga cukup besar yaitu mencapai 35 persen. Tabel 4.5. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin (persen), 2016 Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Laki-laki Perempuan laki-laki+ perempuan Tidak mempunyai ijazah 22,05 22,36 22,21 SD sederajat 28,12 22, SMP sederajat 15,56 19,84 17,77 SMA/MA/Paket C 20,83 20,82 20,83 SMK/MAK 6,76 3,71 5,19 Diploma I dan II 0,31 0,70 0,51 Akademi/Diploma III 0,97 3,11 2,07 Diploma IV/S1/S2/S3 5,40 7,33 6,40 Sumber: Susenas 2016 Jika dibandingkan antara laki-laki dan perempuan terlihat bahwa pendidikan perempuan relatif lebih baik dibandingkan dengan pendidikan laki-laki. Persentase perempuan dengan pendidikan SD ke bawah lebih sedikit dibandingkan laki-laki yaitu 44,49 persen dibandingkan 50,17 persen. Untuk tingkat pendidikan SMP persentase perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki yaitu 19,84 persen terhadap 15,56 persen. 56

82 4. Angka Putus Sekolah Tabel 4.6. Jumlah Angka Putus Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 NO KECAMATAN L SD SLTP SLTA P L + P L P L + P L P L + P 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tl. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sungai Pua Canduang Malalak ### ## #### # ##### Kab. Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

83 Gambar Siswa Putus Sekolah SD Kab. Agam Tahun ,05 0,06 Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa angka putus sekolah SD laki-laki adalah 0,06 sedangkan angka putus sekolah SD perempuan adalah 0,05. Dengan demikian siswa SD laki-laki lebih banyak yang putus sekolah dibanding siswa SD perempuan. Gambar Siswa Putus Sekolah SLTP Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa Angka putus sekolah SLTP laki-laki adalah 0,06 sedangkan angka putus sekolah SLTP perempuan adalah 0,05. Dengan demikian 58

84 siswa SLTP laki-laki lebih banyak yang putus sekolah dibanding siswa SLTP perempuan. Gambar Siswa Putus Sekolah SLTA Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa angka putus sekolah SLTA laki-laki adalah 0,11 sedangkan angka putus sekolah SLTA perempuan adalah 0,05. Dengan demikian siswa SLTA laki-laki lebih banyak putus sekolah dibanding siswa SLTA perempuan. 59

85 5. Sertifikasi Guru Tabel 4.7. Jumlah Guru Negeri yang Telah Sertifikasi Jenjang Pendidikan SD, SLTP, SLTA berdasarkan Jenis Kelamin per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 NO KECAMATAN L SD SLTP SLTA P L + P L P L + P L P L + P 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tl. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sungai Pua Canduang Malalak Tota l Kab. Agam 415 1,906 2, , ,317 5,061 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

86 Gambar Jumlah Guru Sertifikasi SD Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa guru SD laki-laki yang telah memiliki sertifikat pendidik (sertifikasi) sebanyak 415 orang, sedangkan guru SD perempuan yang telah memiliki sertifikat pendidik (sertifikasi) sebanyak orang. Dengan demikian guru SD laki-laki yang telah memiliki sertifikat pendidik lebih sedikit dibanding guru SD perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya guru SD perempuan dibanding laki-laki. Gambar Jumlah Guru Sertifikasi SLTP Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

87 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa guru SLTP laki-laki yang telah memiliki sertifikat pendidik (sertifikasi) sebanyak 429 orang, sedangkan guru SLTP perempuan yang telah memiliki sertifikat pendidik (sertifikasi) sebanyak 994 orang. Dengan demikian guru SLTP yang telah memiliki sertifikat pendidik lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Hal ini sesuai dengan realita karena guru SLTP lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Gambar Jumlah Guru Sertifikasi SLTA Kab. Agam Tahun Laki - Laki Perempuan Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun 2017 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa guru SLTA laki-laki yang telah memiliki sertifikat pendidik (sertifikasi) sebanyak 439 orang, sedangkan guru SLTA perempuan yang telah memiliki sertifikat pendidik (sertifikasi) sebanyak 878 orang. Dengan demikian guru SLTA yang telah memiliki sertifikat pendidik lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. 62

88 6. Angka Kelulusan Paket A, B, dan C NO Tabel 4.8. Jumlah Angka Kelulusan Paket A, B, dan C Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 KECAMATAN Paket A Paket B Paket C L P L+P L P L+P L P L+P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

89 7. Sekolah Luar Biasa (SLB) Tabel 4.9. Jumlah SLB Negeri dan Swasta Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 NO KECAMATAN SLB NEGERI SLB SWASTA TK SD SMP SMA JML TK SD SMP SMA JML 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

90 Tabel Jumlah Siswa SLB Negeri dan Swasta Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 SLB Negeri SLB Swasta No Kecamatan TK SD SMP SMA Jml TK SD SMP SMA Jml L P L P L P L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur Ampek Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

91 Tabel Jumlah Guru SLB Negeri dan Swasta Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 Guru SLB Negeri Guru SLB Swasta No Kecamatan TK SD SMP SMA TK SD SMP SMA Jml Jml L P L P L P L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Tahun

92 BAB V Kesehatan Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

93 BAB V DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG KESEHATAN A. PENDAHULUAN Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, leluasa, dan murah. Pembangunan kesehatan mewujudkan keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Secara nasional, pembangunan kesehatan telah berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Sejak diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, maka Pembangunan di Kabupaten Agam khususnya Pembangunan Kesehatan juga telah diarahkan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. 65

94 A. PELAYANAN KESEHATAN IBU 1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Tabel 5.1 Cakupan Angka Kematian Ibu Maternal Per Kecamatan, Kab. Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jumlah lahir hidup Jumlah Kematian Ibu hamil Jumlah Kematian ibu bersalin Jumlah kematian ibu nifas 1. Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kematian ibu maternal adalah sebanyak 7 kasus kematian ibu pada masa nifas (42 hari setelah melahirkan). Jika dibandingkan 66

95 dari tahun 2015 terjadi kenaikan 2 kasus angka kematian ibu yaitu dari 5 kasus menjadi 7 kasus. 2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) dengan Kompetensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi lahir sebahagian besar terjadi pada masa persalinan. Salah satunya disebabkan karena masih banyaknya pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga non kesehatan atau yang tidak mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (Linakes) di Kabupaten Agam sampai tahun 2016 adalah sebanyak 7500 kelahiran atau sebesar 87,64%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: 67

96 Tabel 5.2 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Kecamatan, Kab. Agam Tahun 2016 No Kecamatan Linakes Sasaran ABS % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (Ante Natal Care) Ibu mempunyai peran yang sangat penting di dalam siklus pertumbuhan dan perkembangan anak, begitu juga dengan ibu hamil. Gangguan kesehatan yang dialami ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin dalam kandungan, bahkan gangguan tersebut jika tidak cepat ditanggulangi, akan berlanjut sampai setelah ia lahir, masa balita dan remaja. 68

97 N o Pelayanan antenatal (ANC) pada ibu hamil adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan (Nakes) profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Cakupan ANC di Kabupaten Agam pada selama tahun 2016, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.3. Cakupan Pelayanan Ante Natal Care Per Kecamatan, Kab. Agam, Tahun 2016 K1 K4 Bumil Risti Kecamatan Sasar an Jml % Jml % Jml dpt yankes 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

98 Dari tabel di atas terlihat bahwa cakupan K1 di Kabupaten Agam tahun 2016, yaitu sebanyak 8480 orang atau sebesar 78,45%. Sedangkan untuk cakupan pemeriksaan lengkap pada ibu hamil (K4) pada periode yang sama adalah sebanyak 7422 orang atau sebesar 68,67%. B. PELAYANAN KESEHATAN ANAK 1. Angka kematian Bayi (AKB) dan Anak Balita (AKABA) Selama Tahun 2016, secara normatif jumlah kematian bayi (AKB) dan Anak balita (AKABA) dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini. 70

99 Tabel 5.4. Jumlah Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA) Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 AKB AKABA No Kecamatan Lakilaki puan laki puan Perem Laki- Perem Jml Jml 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah kematian bayi laki-laki lebih banyak dari bayi Perempuan (63.3%). Tetapi pada balita perbandingan kematian balita Perempuan lebih banyak dibandingkan dengan Laki-laki, yaitu 6 orang Perempuan dan 2 orang Lakilaki. 71

100 2. Bayi dengan ASI Eksklusif (0-6 Bulan) Air Susu Ibu (ASI) terutama Colostrum merupakan bahan yang mengandung zat kekebalan tubuh bagi bayi dan juga dapat melindungi bayi dari sindrom kematian secara mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS). Selain itu ASI merupakan makanan satu-satunya yang mempunyai kandungan gizi paling lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai berusia 6 bulan. Dengan hanya memberikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, akan menjamin penyerapan makanan di dalam tubuh bayi akan berlangsung secara sempurna sehingga secara tidak langsung kita telah berupaya untuk memelihara alat pencernaan bayi. Cakupan pemberian ASI Eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan di Kabupaten Agam tahun 2016 adalah sebanyak 82% bayi laki-laki dan 75% bayi perempuan, dapat dilihat pada tabel berikut: 72

101 Tabel 5.5. Cakupan Bayi yang diberi ASI Eksklusif Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 No Kecamatan JUMLAH BAYI 0-6 BULAN JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF LAKI-LAKI PEREMPUAN LK PR JML % JML % 1. Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 Interaksi selama menyusui akan berpengaruh terhadap aspek psikologi ibu dan bayi. Ikatan kasih sayang antara keduanya akan semakin erat. Menyusui bayi juga sangat ekonomis karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli susu formula dan perlengkapannya. Selain itu, menyusui secara eksklusif dapat menunda haid 73

102 sehingga berfungsi sebagai kontrasepsi alami yang dikenal sebagai Metode Amenorhea Laktasi (MAL). Tahun 2016 terdapat sekitar 98,73 persen bayi kurang 2 tahun(baduta) yang pernah diberi ASI. Dari jumlah baduta yang pernah diberi ASI tersebut, 94,86 persen masih diberi ASI. Hal ini mengindikasikan kesadaran penduduk yang sudah cukup baik dalam pemberian ASI pada baduta. Gambar 5.1. Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Pernah dan Masih Diberi ASI, Tahun Pernah diberi ASI masih diberi ASI Ya Tidak Sumber: Susenas Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan adalah cakupan pelayanan 74

103 kesehatan BBLR yang merupakan unsur terpenting dalam peningkatan kesehatan anak apalagi dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Adapun cakupan BBLR sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.6. Cakupan BBLR yang mendapat Pelayanan Kesehatan No Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 Kecamatan Jml Laki-laki Dapat yankes Bayi BBLR % Jml Perempuan Dapat yankes 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KAB. AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 % 75

104 Selama tahun 2016 ini, jumlah bayi dengan Berat badan Lahir Rendah (BBLR) adalah sebanyak untuk bayi laki-laki dan 108 orang bayi perempuan. Kesemuanya sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar. 4. Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi post neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali pada satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan standar pelayanan minimal Satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan, Satu kali pada umur 3-5 bulan, Satu kali pada umur 6-8 bulan dan Satu kali pada umur 9-11 bulan Pelayanan yang diberikan Imunisasi dasar lengkap, SDIDTK, Vit A IU, Konseling ASI Eksklusif, Perawatan bayi dengan Buku KIA, Penanganan dan rujukan. Selama tahun 2016 ini, jumlah cakupan kunjungan bayi adalah sebanyak 3616 untuk bayi laki-laki dan 3544 orang bayi perempuan. Kesemuanya sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan kunjungan bayi per Kecamatan di Kabupaten Agam pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut : 76

105 Tabel 5.7. Cakupan Kunjungan Bayi ke Pelayanan Kesehatan Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 NO KECAMATAN SASARAN CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun Cakupan Kunjungan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak usia bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar yaitu pemantauan pertumbuhan minimal 4 x setahun dan 77

106 pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun serta pemberian vitamin A 2 x setahun. Cakupan kunjungan anak balita di Kabupaten Agam selama selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.8. Cakupan Kunjungan Anak Balita ke Pelayanan Kesehatan Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 NO KECAMATAN CAKUPAN KUNJUNGAN ANAK SASARAN BALITA LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 Sampai tahun 2016 ini, jumlah cakupan kunjungan anak balita adalah sebanyak untuk bayi laki-laki dan

107 orang bayi perempuan. pelayanan kesehatan sesuai standar. Kesemuanya sudah mendapat 6. Pelayanan Imunisasi lengkap pada bayi 0-11 bulan Pelayanan imunisasi terhadap bayi bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh bagi bayi sehingga bayi terlindungi dari penyakit infeks dan penyakit menular. Semua pelayanan imunisasi bisa diperoleh secara gratis di posyandu maupun di puskesmas. a. Imunisasi Hb o (Hepatitis B pertama) diberikan secara suntik pada paha atas. Imunisasi ini bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi. Imunisasi hepatitis B (Hb 0) harus diberikan pada bayi umur 0-7 hari. Selama tahun 2016, jumlah cakupan imunisasi Hb o sebanyak 94,80% (3647 orang) untuk bayi laki-laki dan 95,11% (3462 orang) bayi perempuan, rincian lengkap dapat dilihat pada tabel berikut : 79

108 Tabel 5.9. Cakupan Imunisasi Hb 0 Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 JUMLAH BAYI YANG DIIMUNISASI SASARAN NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 b. Imunisasi BCG diberikan untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Imunisasi BCG diberikan pada bayi mulai dari usia 1 bulan dan sebelum berusia 3 bulan. Imunisasi BCG di berikan secara disuntik di bawah kulit pada lengan kanan atas. Tanda bahwa imunisasi BCG berhasil adalah munculnya bisul kecil di daerah bekas suntikan dalam waktu 2-4 minggu kemudian menjadi 80

109 bernanah dan akan sembuh sendiri dalam waktu 2-5 bulan dengan meninggalkan bekas luka. Selama tahun 2016 ini, jumlah cakupan imunisasi BCG adalah sebanyak orang untuk bayi laki-laki atau 91,79% dan orang bayi perempuan atau 91.13%, rincian terlampir pada tabel berikut : Tabel Cakupan Imunisasi BCG Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 BAYI YANG DIIMUNISASI BCG SASARAN NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan ,28 7 IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM , Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

110 NO c. Imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3, yaitu vaksin yang di gunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B dan haemophilus influenza tipe B. Vaksin ini diberikan dengan cara di suntikan pada paha atas bayi dan diberikan sebanyak 3 kali di mulai dari usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Tabel Cakupan Imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 KECAMATAN Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 SASARAN Bayi yang diimunisasi DPT- HB3/DPT-HB-Hib3 LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

111 NO Selama tahun 2016 ini, jumlah cakupan imunisasi DPT- HB3/DPT-HB-Hib3 adalah sebanyak orang untuk bayi laki-laki atau 70% dan 3187 atau 63%. orang bayi perempuan d. Imunisasi Polio penting karena dapat mencegah penyakit polio yang merupakan penyakit infeksi oleh virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Tabel Cakupan Imunisasi Polio Per Kecamatan KECAMATAN Kabupaten Agam, Tahun 2016 SASARAN Bayi yang diimunisasi Polio LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

112 Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali di mulai dari usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan bersamaan dengan jadwal pemberian imunisasi DPT. Selama tahun 2016 ini, jumlah cakupan imunisasi Polio adalah sebanyak orang untuk bayi laki-laki atau 69,07% dan orang bayi perempuan atau 62.67%. e. Imunisasi Campak adalah memasukkan virus campak yang sudah dilemahkan kedalam tubuh guna merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi atau kekebalan terhadap penyakit campak. Imunisasi campak diberikan kepada bayi usia 9 bulan dengan cara disuntik pada lengan atas sebelah kiri. Selama tahun 2016 ini, jumlah cakupan imunisasi Campak adalah sebanyak orang untuk bayi laki-laki atau 69.01% dan orang bayi perempuan atau 59.38% dengan rincian lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 84

113 NO Tabel Cakupan Imunisasi Campak Per Kecamatan KECAMATAN Kabupaten Agam, Tahun 2016 SASARAN BAYI YANG DIIMUNISASI CAMPAK LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 f. Imunisasi dasar lengkap, adalah bayi Imunisasi dasar lengkap adalah bayi yang telah mendapatkan semua imunisasi mulai dari HB 0, BCG dan polio 1, DPT- HB3/DPT-HB-Hib3 I dan Polio 2, DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 2 dan Polio 3, DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 3 dan polio 4 dan serta mendapatkan campak. 85

114 Selama tahun 2016, anak laki-laki yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebanyak bayi laki-laki atau 64.90% dan bayi perempuan atau sebanyak 55.84%, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut : NO Tabel Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Per Kecamatan KECAMATAN Kabupaten Agam, Tahun 2016 SASARAN Imunisasi Dasar Lengkap LAKI-LAKI PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

115 7. Upaya Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita Hasil pemantauan pertumbuhan balita di Kabupaten Agam tahun 2016 berdasarkan Laporan LB-3 Gizi dari 23 Puskesmas bahwa jumlah balita BGM sebesar 0.4% balita laki-laki dan 0.3% balita perempuan dengan rincian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : NO Tabel Hasil Pemantauan Pertumbuhan Balita Per Kecamatan KECAMATAN Kabupaten Agam, Tahun 2016 D LAKI-LAKI BGM PEREMPUAN Lk Pr JML % JML % 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

116 8. Penderita Tuberkulosis (TB Paru) TB Paru adalah atau TBC penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosa yang menyerang paru-paru. Gejala TB Paru dimulai secara bertahap selama periode mingguan atau bulanan. Gejala TB Paru dapat kita lihat sebagai berikut: a. Batuk yang berlangsung lama, rata-rata diatas 3 minggu b. Batuk berdahak, kadang-kadang berdarah c. Demam ringan terkadang menggigil d. Keringat malam hari e. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan f. Sesak nafas dan nyeri dada g. Kelelahan dan kelemahan Obat TB atau disebut juga dengan OAT harus diminum selama 6 bulan. Semua obat-obatan TB ini bisa diperoleh di puskesmas. Selama tahun 2016, jumlah BTA+ sebanyak 188 orang laki-laki dan 156 orang perempuan. Angka keberhasilan pengobatannya yaitu 85.11% untuk laki-laki dan 86.54% untuk perempuan dengan rincian sebagaimana tertera pada tabel berikut : 88

117 Tabel Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Per Kecamatan Kab. Agam, Th NO KECAMATAN BTA+ (diobati) Angka Kesembuhan Angka Keberhasilan Pengobatan LK PR LK PR LK (%) PR (%) 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun Penderita HIV/AIDS HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan 89

118 penyakit. HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Dengan diagnosisi HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. HIV ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine. Pengobatan HIV yang terbaik adalah dengan cara mencegah HIV dengan cara melakukan hubungan seks secara aman. Cakupan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Agam selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Cakupan Penderita HIV/AIDS berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Agam Tahun 2016 NO Kelompok Umur HIV AIDS Lk Pr JML Lk Pr JML 1 < 4 TAHUN Tahun tahun tahun tahun > 50 tahun KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

119 10. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) PHBS adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Rumah tangga yang di katakan ber-phbs jika memenuhi 10 indikator (jika ada balita di rumah tangga tersebut), dan memenuhi 7 indikator jika tidak mempunyai balita di rumah tangga tersebut. 10 indikator PHBS tersebut adalah : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan ASI eksklusif 3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah 8. Memakan buah dan sayur setiap hari 9. Aktifitas fisik tiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah 91

120 NO Tabel Persentase Rumah Tangga ber-phbs KECAMATAN Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 Jumlah yang dipantau Jumlah ber-phbs % PHBS 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga yang dipantau adalah sebanyak rumah tangga dan yang ber-phbs sebanyak rumah tangga (67,65%). 92

121 11. Posyandu Tabel Jumlah Posyandu Menurut Strata Per Kecamatan Kabupaten Agam, Tahun 2016 NO KECAMATAN Strata Posyandu Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah Posyandu Aktif 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur Palembayan IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Tilatang Kamang Kamang Magek Baso Palupuh KABUPATEN AGAM Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah posyandu yang ada di kabupaten Agam adalah sebanyak 854 buah dan yang aktif dalam melakukan pelayanan adalah sebanyak 612 posyandu (72%). 93

122 Pencapaian realisasi indikator program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Agam secara statistik gender dan data terpilah secara umum ada yang naik dan ada juga yang turun. Untuk ke depan beberapa program dan kegiatan seperti promosi kesehatan dan kesehatan reproduksi harus menjadi prioritas di samping program dan kegiatan yang lainnya. Bersama angka kesakitan dan Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup (AHH) menjadi elemen kunci yang sering dijadikan tolok ukur dan kinerja pemerintah dalam upaya melaksanakan pembangunan kesehatan. 94

123 BAB VI Ekonomi & Tenaga Kerja Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

124 BAB VI DATA PERSPEKTIF GENDER BIDANG EKONOMI DAN TENAGA KERJA A. PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM KOPERASI Koperasi merupakan badan hukum yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi terdiri dari beberapa jenis tergantung kepada tujuan koperasi atau latar belakang koperasi, misalnya Koperasi Pegawai Negeri Sipil, atau Koperasi Simpan Pinjam yang bertujuan untuk menyediakan pelayanan simpan pinjam kepada anggotanya, dan lain sebagainya. Kabupaten Agam memiliki 263 koperasi yang terdiri dari 24 jenis koperasi pada 16 kecamatan. Data dapat dilihat pada tabel berikut : 95

125 Tabel 6.1. Partisipasi Perempuan sebagai Anggota Koperasi Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 NO KECAMATAN TOTAL JML KOPERASI AKTIF TIDAK AKTIF Anggota LK PR JML 1 BANUHAMPU ,714 2 BASO ,027 1,007 2,034 3 CANDUNG AMPEK ANGKEK ,829 2,324 4,153 5 IV KOTO ,827 6 AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK ,153 8 LUBUK BASUNG ,210 10,206 9 MALALAK MATUR , PALEMBAYAN , , PALUPUH , SUNGAI PUAR , TANJUNG MUTIARA , , TANJUNG RAYA ,310 1,863 3, TILATANG KAMANG ,190 1,787 2,977 JUMLAH ,919 19,101 37,038 Sumber : Dinas Perindag Koperasi UKM Kab. Agam Tahun 2017 Dari data di atas dapat dilihat bahwa partisipasi perempuan untuk ikut sebagai anggota koperasi cukup tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa perempuan berminat cukup tinggi sebagai anggota koperasi, hal ini nantinya diharapkan dapat 96

126 memberikan dampak peningkatan kesejahteraan bagi kaum perempuan dan dapat meningkatkan kiprah perempuan dalam masyarakat. Diharapkan ke depan kiprah perempuan untuk ikut berpartisipasi pada koperasi tersebut terus meningkat sehingga perempuan dapat lebih maju dan berdaya. Tabel 6.2. Partisipasi Perempuan sebagai Pengurus Koperasi Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 N O KECAMATAN AKTIF TIDAK AKTIF JML H KOP. MANAJER KARYAWAN L P JMLH L P JMLH 1 BANUHAMPU BASO CANDUNG AMPEK ANGKEK IV KOTO AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK LUBUK BASUNG MALALAK MATUR PALEMBAYAN PALUPUH SUNGAI PUAR TANJUNG MUTIARA TANJUNG RAYA TILATANG KAMANG J U M L A H Sumber : Dinas Perindag Koperasi UKM Kab. Agam Tahun

127 Dari jumlah koperasi yang ada, telah mampu menyerap tenaga kerja/ karyawan yang kondisinya sebagaimana terdapat pada tabel di atas. Dari data di atas terlihat bahwa secara umum perempuan lebih banyak dari laki-laki yang bekerja sebagai karyawan koperas. Ini menunjukkan bahwa perempuan sudah bisa bersaing secara kompetensi dengan laki-laki dalam dunia kerja, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapihan, perempuan masih diprioritaskan. Dalam pelaksanaan administrasi koperasi, dapat dilihat bahwa dengan turut sertanya perempuan sebagai karyawan koperasi, tertib administrasi pada koperasi secara umum sudah baik, meskipun masih ada beberapa koperasi yang belum tertata rapi administrasinya. B. KIPRAH PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) Kabupaten Agam sangat potensial terhadap pertumbuhan Industri, baik industri kecil maupun menengah. Hal ini didukung dengan adanya Sumber Daya yang melimpah, baik Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia. Kabupaten Agam memiliki danau dan laut yang hasilnya dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, hasil pertanian juga dapat diolah menjadi makanan ringan misalnya ubi kayu yang diolah menjadi keripik dan makanan ringan lainnya. Masyarakat Agam memiliki kemampuan mengolah hasil alam tersebut menjadi berbagai 98

128 N O produk olahan diantaranya makanan ringan, kerajinan, dan lain sebagainya. Kabupaten Agam memiliki 14 jenis sentra Industri Kecil Menegah yang berjumlah 59 sentra, jumlah unit usaha yang tergabung dalam sentra tersebut sebanyak 2993 unit usaha dengan anggota berjumlah 8240 anggota. Sentra adalah sekumpulan unit usaha yang memproduksi produk tertentu dan berada dalam lokasi tertentu yang berdekatan. Sentra Industri Kecil Menengah di Kabupaten Agam dapat dilihat pada tabel berikut : NAMA SENTRA Tabel 6.3. Kiprah Perempuan Dalam Pengelolaan Sentra Industri Kecil Menengah KECAMATAN JML SEN TRA JML UNIT USA HA JML ANG G PENGEL OLA PENGOLAHAN TANJUNG IKAN MUTIARA BANUHAMPU, IV MAKANAN ANGKEK, KERING IV KOTO, TJ. KOTO GAMBIR PALUPUH GULA MERAH CANDUNG, MATUR, , SEI PUAR, IV KOTO, 5 KERUPUK UBI KAMANG MAGEK, TILKAM, BASO, LB. BASUNG ANYAMAN BAMBU MATUR, IV KOTO, PALUPUH LK PR

129 N O 7 NAMA SENTRA ANYAMAN PANDAN 8 PERABOT 9 KONPEKSI 10 SULAMAN BORDIR 11 BATU BATA 12 KERAJINAN KUNINGAN KECAMATAN JML SEN TRA JML UNIT USA HA JML ANG G PENGEL OLA LK MATUR KAMANG MAGEK, TANJUNG MUTIARA SUNGAI PUA, IV ANGKEK TILKAM, IV KOTO, MATUR, IV ANGKEK, PALUPUH, TJ. MUTIARA LUBUK BASUNG, PALEMBAYAN PR , , SEI PUAR PANDAI BESI SEI PUAR PERAK PROGO IV KOTO, MATUR, TILKAM JUMLAH Sumber : Dinas Perindag Koperasi UKM Kab. Agam Tahun 2017 Dari data di atas, dapat dilihat bahwa perempuan juga ikut berperan dalam Industri Kecil Menengah Kabupaten Agam, terutama sentra industri pangan dan industri sandang. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah pengelola perempuan pada sentra tersebut lebih dari jumlah pengelola laki-laki. Pengelola sentra industri perempuan sebanyak 45 sedangkan pengelola sentra industri laki-laki sebanyak 31 orang. Pada sentra sulaman bordir dan makanan kering hampir seluruh pengelola adalah 100

130 perempuan, begitu juga dengan sentra kerupuk ubi, anyaman bambu dan konfeksi, jumlah perempuan sebagai pengelola hampir sama dengan jumlah pengelola laki-laki. Tetapi pada beberapa sentra memang kiprah perempuan belum terlalu banyak, hal ini mungkin disebabkan karena beberapa sentra tersebut membutuhkan kekuatan fisik, sehingga perempuan masih lebih cenderung memilih usaha yang sesuai dengan kodratnya dan kemampuan fisiknya. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan juga bisa ikut serta dalam usaha yang didominasi laki-laki, misalnya pada industri batu bata dan gula merah, banyak juga unit usaha yang dikelola oleh perempuan, tetapi dalam penunjukan pengelola sentra batu bata, pelaku usaha biasanya memilih pengelola sesuai gender yang dominan pada usaha tersebut. Tabel 6.4. Jumlah UMKM Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2016 N O KECAMA TAN 1 Tanjung Mutiara JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 1 Industri Heler Bordir Konveksi - 18 Konveksi Pengolahan Ikan Teri Pengolahan Rakik Perabot Kue Basah dan Gorengan 101

131 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) LAKI-LAKI LAKI-LAKI 8. Es Balok Kosmetik Tradisional (Kasai) Dagang dan Jasa Dagang Makanan dan Kopi Dagang Nasi Dagang Keliling Counter HP Salon Dagang Ikan dan Lokan Dagang Alat-alat Motor Bengkel Dagang Kebutuhan RT, PMD Warnet Dagang Kosmetik, Pakaian Jasa Menjahit Dagang Kelapa, Beras Dagang Alat Bangunan Depot Air Isi Ulang Lubuk Basung 1 Industri Kerupuk Ubi Makanan Ringan Gula Merah Heler

132 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 5. Batu Bata Perabot Kerajinan Atap Rumbia, Krai Konveksi Bak Truk Vulkanisir Ban Industri Cetakan Penjahit Tahu Tempe Bordir Pandai Besi Dagang dan Jasa 1, Dagang Makanan dan Minuman Depot Air Isi Ulang Dagang Barang Harian, PMD Dagang Kelapa Dagang Nasi Jasa Menjahit Jasa Pelaminan Jasa Tukang Cukur Bengkel Motor, Las Counter, Servis HP Jual Pakaian,Sepatu Assesoris Motor Dagang Bahan Bangunan Dagang Beras, Hasil Bumi Lainnya

133 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 15. Perabot Warnet Jasa Angkutan Jasa Cuci Motor Ampek Nagari 1 Industri Gorengan dan Kue Perabot Penggilingan Padi Penggilingan Kopi Bordir Konveksi Menjahit Ikan Salai Bahan Bangunan Bengkel Pandai Besi Gilingan Tepung Kerajinan Sandal Dagang dan Jasa Makanan dan Minuman Barang Harian Dagang Hasil Bumi Dagang Perhiasan Emas Bibit Ikan Dagang Pakaian

134 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 7. Dagang Beras Dagang Alat-alat Motor/Dealer Rumah Makan Counter HP dan Pulsa Dagang Alat-alat Elektronik Dagang Alat-alat Kosmetik Toko Buku, ATK, Fotocopy Kios Minyak Bahan Bangunan Tukang Cukur Dagang Pupuk Dan Lain-lain Tanjung Raya 1 Industri Perabot Pengolahan Ikan Pembibitan Ikan Penggilingan Padi Makanan Penjahit Bengkel Kerajinan Industri Tahu Dagang dan Jasa Dagang Kebutuhan RT dan PMD 105

135 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 2. Dagang Makanan Penginapan Pengolahan Dagang Ikan dan Bibit Ikan Dagang Beras Telekomunikasi Warung Nasi Dagang Komoditi Perkebunan Bahan Bangunan Transportasi Tukang Pangkas Dan Lain-lain Matur 1 Industri Saka / Gula Merah Perabot Makanan Penggilingan Padi Konveksi Depot Air Isi Ulang Dan Lain-lain Dagang dan Jasa Dagang Harian, PMD Dagang Makanan Bordir Warnet

136 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 5. Bengkel Perhiasan Emas Jasa Tukang Cincin Bahan Barang Umum Pertamini/Kios minyak Kios Pupuk Penggilingan Padi Depot Air Minum Isi Ulang Penjahit Counter HP ATK, Fotocopy Dagang Pakaian Dagang Elektronik Potong Rambut Konstruksi Dagang Ayam Potong, Ikan Pelaminan dan Salon Sanjai Koperasi Dan Lain-lain IV Koto 1 Industri Bordir Gula Merah Makanan Karak Kaliang

137 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 5. Penggilingan Padi Kerajinan Perak Kerajinan Suntiang Sulaman Anyaman Batu Bata Konveksi Dagang dan Jasa Barang Harian, PMD Makanan & Minuman Jasa Menjahit Pandai Mas Jasa Pelaminan Bengkel Penggilingan Padi Jual Pakaian, Sepatu Konstruksi Warnet, Counter HP Accessories Motor Dagang Hasil Bumi Jasa Merk Tas ATK, Fotocopy Toko Obat, Kosmetik Depot Air Isi Ulang Alat Elektronik Pertukangan

138 N O 7 KECAMA TAN Banuham pu JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 19. Jasa Angkutan Jualan Nasi Industri Konveksi Bordir Makanan/ Kerupuk Industri Tahu Perabot Penggilingan Padi Industri Sepatu Sulaman Bahan Bangunan Kerajinan Perak Anyaman Daun Kelapa Industri Beton Kasur Anak-anak Dan Lain-lain Dagang dan Jasa Dagang Makanan Dagang Harian, PMD Bengkel Pelaminan Perdagangan Umum Dagang Emas dan Permata Variasi dan jok Motor

139 N O KECAMA TAN JENIS USAHA 8. Kontruksi dan Bahan Bangunan 9. Sablon dan Percetakan LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH Dagang kaca Perabot Mobil, motor Foto Copy, ATK Jasa cuci Motor Transportasi Counter HP Depot Air Minum Isi Ulang Pangkas Rambut Kios Pupuk Dll Sungai Puar 1 Industri Bordir Perabot Pengolahan Tebu Konveksi Pandai Besi Pengrajin Dagang dan Jasa Barang Harian, PND Makanan Bengkel Pupuk dan Bahan Pertanian

140 N O KECAMA TAN JENIS USAHA 5. Penyewaan Pelaminan LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH Counter HP Bahan Bangunan Ayam Pedaging Air Minum Isi Ulang Asesoris, sparepart motor/mobil Foto Copy, ATK Dll Ampek Angkek 1 Industri Konveksi Bordir Perabot Sulaman Makanan dan Minuman Penggilingan Padi Pengolahan Hasil Pertanian Terali Besi Dagang dan Jasa Barang Harian, PND Makanan Bengkel Foto Copy, ATK Beras Air Minum Isi Ulang Bahan Bangunan

141 N O KECAMA TAN JENIS USAHA 8. Pusat Oleh-oleh dan Souvenir LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH Perabot Jasa Menjahit Dagang Jilbab dan Sulaman Jasa Pelaminan dan Salon Dagang Ikan, Ayam Counter HP dan Pulsa Service Komputer dan elektronik Dagang Barang Elektronik Kios Minyak/BBM Dagang Motor Dll Candung 1 Industri Gula Tebu/Saka Konveksi Perabot Makanan Gilingan Padi Dagang dan Jasa Barang Harian Makanan BBM Warnet Bengkel Bahan Bangunan

142 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 7. Pelaminan Ayam Potong Jasa Menjahit Counter HP Dagang Pakaian Pangkas Rambut Telekomunikasi Penggilingan Cabe Dll Baso 1 Industri Konveksi Bordir Makanan Kerupuk Ubi dan Talas Kerupuk Salo Menjahit Perabot Pengolahan Kikil dan Tulang Penjahit Payet/Mutiara Membuat Rendo Industri sepatu Penggilingan tepung Dll Dagang dan Jasa 1, Kebutuhan Rumah Tangga 113

143 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 2. Barang Harian, PND Jualan Sayur Makanan Dagang Kerupuk Bahan Bangunan Dagang Kelontong Pupuk dan Alat Pertanian Bengkel Pakaian dan Sepatu Alat-alat Motor Dagang Bordir Dagang Ternak Counter HP Barang Elektronik Toserba/Mini Market Warnet Depot Air Minum Isi Ulang Dagang Pisang Jasa Pelaminan Penggilingan Padi Dll Tilatang Kamang 1 Industri Perabot Makanan Sulaman Bordir Konveksi

144 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 5. Kerajinan Perak ,Kerupuk Industri Tempe Kopiah Penggilingan Padi Batu Bata Dll Dagang dan Jasa Barang Harian, PND Makanan Leveransir Bengkel Warnet dan rental Komputer Warung Nasi Jasa Penggilingan Padi Depot Air Isi Ulang Jasa Jahit Dagang Pupuk Counter HP Jasa Pelaminan dan Salon Fotocopy, ATK Konveksi, Bordiran Cetak/Studio Foto Assesoris Motor Dagang Telur Pangkas Rambut Dll

145 N O 13 KECAMA TAN Kamang Magek JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 1 Industri Perabot Batu Bata Kerupuk Makanan Tambang kapur Konveksi Bordir Dll Dagang dan Jasa Barang Harian, PND Bahan Bangunan Penggilingan Padi Bengkel Foto Copy, ATK Makanan Jasa Jahit Depot Air Isi Ulang Kedai Nasi Warnet, Rental Komputer Sanjai Leveransir Counter HP Jasa Pelaminan, Salon Pengecer Pupuk Kosmetik, Obatobatan

146 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 17. BBM dan Gas Dll Palemba yan 1 Industri Penggilingan Padi Penggilingan Kopi Batu Bata Perabot Gula Saka Logam Konveksi Pandai Besi Bordir Depot Air Isi Ulang Makanan Jahit Dagang dan Jasa Dagang Beras Barang Harian Foto Copy, ATK Depot Air Isi Ulang Bengkel Dagang Makanan Bahan Bangunan Pelaminan dan Salon Dll

147 N O KECAMA TAN 15 Palupuh JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 1 Industri Bordir Tambang Perabot Anyaman Konveksi Gilingan Padi Makanan Dll Dagang dan Jasa Barang Harian, PND Makanan, minuman Bengkel Jasa Bordiran Penggilingan Padi Jasa Menjahit Dagang hasil Bumi Dagang Perabot Kios Pupuk Pandai Besi Kios Bensin Dll Malalak 1 Industri Perabot Penggilingan Padi Makanan Bordir Menjahit

148 N O KECAMA TAN JENIS USAHA LAKI- LAKI STATUS USAHA UMKM (JENIS KELAMIN) PEREMPUAN JUMLAH 2 Dagang dan Jasa Makanan,minuman Barang Harian, PND Casiavera dan Pinang Pengecer Pupuk Beras Kayu Api Ayam Potong Pulsa Service Motor Alat Listrik, Elektronik Sayuran dan Ikan Dagang Ternak Dll Sumber : Dinas Perindag Koperasi UMKM Kab. Agam Tahun

149 C. PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM SEKTOR PERIKANAN 1. Usaha Pengolah Ikan (UPI) NO 2. Tabel 6.5. Jumlah Kelompok Usaha Pengolah Ikan (UPI) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kab. Agam Tahun 2016 KECAMATAN 3. Jumlah Kelompok Jumlah Anggota Kelompok Lakilaki Perempuan Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Candung Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Agam Tahun

150 2. Jumlah Usaha Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) 1. NO Tabel 6.6. Jumlah Usaha Kelompok Budidaya Ikan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kab. Agam Tahun 2016 KECAMATAN 2. Jumlah Kelompok Jumlah Anggota Kelompok Lakilaki Perempuan 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Candung Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kab. Agam Tahun

151 D. PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM SEKTOR KEHUTANAN 1. Kelompok Tani Kehutanan Menurut Permenhut Nomor: P03/Menhut-V/2004 Kelompok Tani merupakan Kumpulan petani dalam suatu wadah organisasi yang tumbuh berdasarkan kebersamaan, keserasian, kesamaan profesi dan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang mereka kuasai dan berkeinginan untuk bekerja sama dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Kelompok tani kehutanan adalah kelompok tani yang bergerak di sektor kehutanan seperti pembuatan kebun bibit rakyat dan penanaman bibit dari kebun bibit rakyat, pembuatan dan pemeliharaan hutan rakyat, budidaya lebah madu dan lain-lain. Jumlah kelompok tani kehutanan perjenis kelamin tahun 2016 dapat dilihat pada tabel

152 Tabel 6.7. Jumlah Kelompok Tani Kehutanan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 No KECAMATAN Kel Kehutanan Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P 1 TANJUNG MUTIARA Durian Gadang 12 0 Koto Gadang 5 7 Andaman Jaya 12 0 KWT Melati 0 15 Karya Usaha LUBUK BASUNG Tuah Sakato I 4 12 Rajang Saiyo 36 7 Sago Indah Ranah Den Cinto 3 14 Bintungan Jaya 4 14 Cinta Bunda 0 36 Naneh Sarumpun 9 14 Sejahtera Usaha Mandiri TANJUNG RAYA Jabon Bina Persada 11 4 Jalang Batuang Saiyo 15 3 Aro Sepakat 10 8 Kongsi Sambilan 7 2 Junguik Indah 16 5 Tunas Baru 17 4 Harapan Baru 3 10 Maju Bersama Pandam Sarumpun 15 6 Rambai Saiyo

153 No KECAMATAN Kel Kehutanan Laki-laki (L) Perempuan (P) 4 MATUR Tumbuh Kembang 9 4 Harapan 10 5 Alam Jaya 14 4 Dasa Warsa 13 0 Tunas Harapan 13 0 Monggong Tinggi 12 0 Gantiang Sepakat 13 7 Telaga Makmur 8 9 Palamangan Agro Mandiri 9 6 Tunas Karya IV KOTO Fajar Rezeki 7 9 Taruko Indah 21 8 Sawah Like 6 7 Mubaraqah BANUHAMPU Amanah 7 14 Saiyo Sakato 12 0 Merapi Singgalang AMPEK ANGKEK L+P 8 BASO Tenggang Raso 9 25 Harapan Jaya KWT Mekar Syuhada 0 30 Hartil 7 5 Ranah Sepakat 16 8 Gunuang Ameh 25 9 Amanah

154 No KECAMATAN Kel Kehutanan Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P Bunga Katelo 16 8 Serba Guna 30 1 Lurah Katiak TILATANG KAMANG Beringin Jaya Gabah Sakaro 18 7 Tunas Aman 19 0 Elok Basamo 10 0 Anak aia Jambu 22 4 Batu Kabau 7 5 Tasia Permai 9 6 Maju Jaya 15 0 Aliran Masa PALEMBAYAN Sawah Rawang 12 5 Manih Sarumpun 11 9 Penyejuk Hati 20 5 Sarangkuah Dayuang 17 5 KWT Sejahtera 0 17 Rantau Alai 25 0 KWT Kami Saiyo 14 Manih Saiyo 19 4 Harapan Maju PALUPUH Koto Rantang Jaya 9 6 Jelita 18 Setia Kawan 15 5 Galanggang Jaya Sinar Budi 7 14 Lembah Teriang

155 No KECAMATAN Kel Kehutanan Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P 12 AMPEK NAGARI Serba Guna 20 5 Maju Bersama KAMANG MAGEK Indang Saiyo Binuang Sati 8 10 Kapecong Jaya Giat Sejahtera Usaha Bersama SUNGAI PUA Maju Bersama 15 0 Pelita 8 7 Mitra Tani 19 0 Alam Lestari 10 0 Kami Badunsanak CANDUNG Subarang 14 2 Sandaran Puti MALALAK Anugrah Tani 14 6 Bnada Apa 12 8 Burai-burai Indah 12 8 KABUPATEN AGAM Sumber: - Dinas Kehutanan Prov. Sumbar Wilayah Agam Tahun 2017 Di Kabupaten Agam terdapat 84 kelompok tani kehutanan yang tersebar pada 15 kecamatan. Kecamatan Ampek 126

156 Angkek tidak memiliki kelompok tani kehutanan karena kondisi wilayahnya yang tidak memiliki potensi hutan. Dari jumlah tersebut, anggota kelompok tani yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak orang dan perempuan 739 orang. Dengan kondisi demikian, dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada kelompok tani kehutanan selama ini lebih didominasi oleh laki-laki. Pada tabel 6.7. di atas dapat terlihat masih terjadinya kesenjangan gender dimana sebagian besar kelompok tani kehutanan lebih dominan anggota kelompoknya laki-laki, ini sangat terlihat pada Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan Candung. Hal ini menyebabkan kesempatan untuk kaum perempuan meningkatkan kesejahteraan hidup melalui kelompok tani berkurang sedangkan tujuan dalam pembentukan kelompok tani ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan semua anggota. Pada tahun 2016 ini kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam di bidang Kehutanan, yaitu sebagai berikut : a. Pembuatan Hutan Rakyat - Pembuatan Hutan Rakyat sebanyak 50 Ha pada Kelompok Tani Manih Saiyo yang berlokasi di Jorong Marabuang Nagari Baringin Kecamatan Palembayan dengan anggota kelompok laki-laki sebanyak 11 orang dan perempuan sebanyak 9 orang. - Pembuatan Hutan Rakyat sebanyak 50 Ha pada Kelompok Pandan Sarumpun yang berlokasi di Jorong 127

157 Pandan Nagari Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya dengan anggota kelompok laki-laki sebanyak 15 orang dan perempuan sebanyak 6 orang. - Pembuatan Hutan Rakyat sebanyak 35 Ha pada Kelompok Rambai Saiyo yang berlokasi di Jorong Rambai Nagari Koto Malintang Kecamatan Tanjung Raya dengan anggota kelompok laki-laki sebanyak 25 orang. b. Agroforestry, yaitu sistem penanaman tanaman kehutanan yang dikombinasikan dengan tanaman semusim seperti cabe, jahe, kacang tanah dan lain-lain. - Penanaman Agroforestry sebanyak 10 Ha pada Kelompok Tani Giat Sejahtera yang berlokasi di Jorong Pauh Nagari Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek dengan anggota kelompok laki-laki sebanyak 25 orang dan perempuan sebanyak 31 orang. - Penanaman Agroforestry sebanyak 5 Ha pada Kelompok Tani Wanita Kami Saiyo yang berlokasi di Jorong Piladang Nagari Ampek Koto Kecamatan Palembayan dengan anggota kelompok perempuan sebanyak 25 orang. c. Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). - Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebanyak 20 Ha, Pada Kelompok Tani Lurah Katiak yang berlokasi di Jorong Koto Tuo Nagari Simarasok 128

158 Kecamatan Baso dengan anggota kelompok laki-laki sebanyak 16 orang dan perempuan sebanyak 4 orang. d. Pembangunan Dam Kendali - Pembangunan 1 unit dam pengendali yang berlokasi di Jorong Sungai Landai Nagari Cingkariang Kec. Banuhampu. - Pembangunan 1 unit dam pengendali yang berlokasi di Jorong Silungkang Nagari III Koto Sikungkang Kec. Palembayan. e. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Hutan Berbasis Kelompok. - Pengadaan Alat/ Mesin Pengolahan Kayu Sisa sebanyak 1 unit pada Keltan Mekar Syuhada yang berlokasi di Jorong Simarasok Nagari Simarasok Kecamatan Baso dengan anggota kelompok laki-laki sebanyak 25 orang dan perempuan sebanyak 30 orang. - Pengadaan Alat Pengolahan Aren pada Kelompk Tani Harapan Maju di Jorong Silungkang Nagari III Koto Sikungkang Kec. Palembayan dengan anggota kelompok kelompok laki-laki sebanyak 25 orang dan perempuan sebanyak 3 orang. f. Pembinaan Kelompok Tani PUG Percontohan. - Kelompok Tani Wanita Mekar Syuhada yang berlokasi di Kecamatan Baso dengan anggota kelompok perempuan sebanyak 30 orang. 129

159 - Kelompok Tani Jelita yang berlokasi di Kecamatan Palupuh dengan anggota kelompok perempuan sebanyak 18 orang. Pada kedua kelompok tani tersebut diberikan pembinaan kelembagaan kelompok dan pemberiaan bantuan bibit Jabon, Kemiri, Alpukat dan Durian. Dengan dilakukan pembinaan kepada kelompok tani diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia kelompok dan kesejahteraan anggota kelompok. Dari data kelompok tani pelaksana kegiatan kehutanan pada dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam tahun 2016 dapat terlihat bahwa pelaksana kegiatan sudah memperhatikan kesetaraan gender. 2. Penyuluh Kehutanan Penyuluh Kehutanan adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi yang memiliki kewenangan di bidang penyuluhan kehutanan. Penyuluhan Kehutanan adalah proses pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat sehingga menjadi tahu, mau dan mampu melakukan usaha kehutanan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya serta mempunyai kepedulian dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian hutan dan lingkungan. Sasaran hasil penyuluhan 130

160 kehutanan adalah terwujudnya masyarakat mandiri berbasis pembangunan kehutanan. Sedangkan Sasaran kegiatan (target group) penyuluhan kehutanan adalah masyarakat yang berkaitan dengan pembangunan kehutanan : a. Masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan. b. Kalangan dunia usaha yang bergerak di bidang kehutanan c. Aparat pemerintah pusat dan daerah yang terkait dengan pembangunan kehutanan d. Kalangan tokoh adat, pemuka agama dan generasi muda e. Para pihak lainnya yang berkaitan dengan sektor kehutanan. Data penyuluh kehutanan yang ada di Kabupaten Agam per jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 6.8. berikut : 131

161 NO Tabel 6.8. Jumlah Penyuluh Kehutanan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kab. Agam Tahun 2016 KECAMATAN KEL KEHUTANAN JENIS KELAMIN LAKI-LAKI (L) PEREMPUAN (P) 1 TANJUNG MUTIARA LUBUK BASUNG - 3 TANJUNG RAYA MATUR IV KOTO BANUHAMPU AMPEK ANGKEK BASO TILATANG KAMANG PALEMBAYAN PALUPUH AMPEK NAGARI KAMANG MAGEK SUNGAI PUA - 15 CANDUNG - 16 MALALAK - KABUPATEN AGAM Sumber: - Dinas Kehutanan Prov. Sumbar Wilayah Agam Tahun 2017 L+P Dari tabel 6.8. di atas terlihat bahwa kabupaten Agam masih kekurangan tenaga penyuluh kehutanan, tidak semua kecamatan di Kabupaten Agam memiliki penyuluh kehutanan. Kabupaten Agam memiliki 16 kecamatan hanya memiliki 7 orang penyuluh kehutanan yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 4 132

162 orang perempuan sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kehutanan satu orang penyuluh bisa mempunyai tugas di 2 atau 3 kecamatan. E. PERAN PEREMPUAN DALAM DUNIA KERJA 1. Angkatan Kerja Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh Badan Pusat Statistik adalah The Labour Force Concept yang disarankan oleh the International Labour Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya, penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan penganggur. Angkatan Kerja merujuk pada kegiatan utama yang dilakukan oleh penduduk usia kerja selama periode tertentu. Tabel 6.9 memperlihatkan jumlah angkatan kerja kabupaten Agam sebanyak jiwa. Dari angkatan kerja ini terbagi menjadi 2 golongan yaitu penduduk yang bekerja sebanyak orang (93.95%) dan orang (6.05%) pengangguran. 133

163 Tabel 6.9. Jumlah Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kegiatan di Kabupaten Agam Tahun 2015 Lakilaki Perempuan Laki-laki + Kegiatan Seminggu Lalu Perempuan (1) (2) (3) (4) I. Angkatan Kerja Bekerja Penganggur II. Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya Kabupaten Agam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPAK) Sumber : BPS Kab. Agam Tahun ,31 53,35 64,92 6,23 5,80 6,05 134

164 Gambar 6.1 Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin, Laki-laki perempuan laki-laki+ perempuan Angkatan kerja bukan angkatan kerja Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Jika dibedakan menurut jenis kelamin bahwa angkatan kerja laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan yaitu persen berbanding persen. Sebaliknya perempuan yang bukan angkatan kerja lebih besar dibandingkan laki-laki yaitu persen berbanding persen. Banyaknya perempuan yang tidak termasuk angkatan kerja disebabkan perempuan yang berstatus ibu rumah tangga juga besar yaitu sebanyak orang atau sebesar persen dari total wanita yang tidak termasuk angkatan kerja (Gambar 6.1). 135

165 Tabel Jumlah Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Agam Tahun 2015 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki+ perempuan (1) (2) (3) (4) Jumlah Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Tabel menampilkan angkatan kerja menurut golongan usia. Golongan umur tahun adalah golongan umur yang paling produktif. Jika dilihat dari keseluruhannya, umur tahun merupakan umur produktif di Kabupaten Agam (persentasenya mencapai 75,79 persen). Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, proporsi angkatan kerja terbanyak perempuan berada pada kelompok usia 30 tahun ke atas. 136

166 Gambar 6.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut Jenis Kelamin (persen), Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Laki-laki perempuan Total Keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi dilihat dari proporsi penduduk yang masuk ke dalam pasar kerja (bekerja maupun mencari pekerjaan) disebut sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Semakin tinggi TPAK menunjukkan semakin besar bagian dari penduduk usia kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif. Dalam periode tahun , TPAK Kabupaten Agam tercatat berfluktuatif. Pada tahun 2013 TPAK tercatat sebesar 62,35 persen kemudian naik pada tahun 2014 menjadi 67,58 persen kemudian turun kembali menjadi 64,92 persen pada tahun TPAK perempuan lebih rendah daripada TPAK lakilaki. Hal ini menunjukkan keterlibatan perempuan pada kegiatan ekonomi (pasar kerja) lebih rendah daripada laki-laki. TPAK laki- 137

167 laki pada tahun 2015 sebesar 77,31 persen sementara TPAK perempuan hanya sebesar 53,35 persen. Gambar 6.3. Angkatan Kerja Menurut Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun *) Laki-laki Perempuan Laki-laki+perempuan Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga menjadi salah satu indikator kemajuan suatu wilayah, khususnya dalam pembangunan sosial. Semakin banyak penduduk yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan pertumbuhan pembangunan dalam bidang sosial dan ekonomi akan semakin meningkat pula. 138

168 Menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, sebesar 20,27 persen angkatan kerja tidak/belum tamat Sekolah Dasar. Angkatan kerja yang berpendidikan SD sebesar 18,89 persen, SLTP sebesar 19,36 persen dan pendidikan SLTA adalah sebesar 30,58 persen. Angkatan kerja yang pendidikan terakhirnya Diploma dan Sarjana hanya sebesar 10,91 persen. Gambar 6.4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja di Kabupaten Agam Tahun *) Laki-laki Perempuan Laki-laki+perempuan Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Salah satu variabel yang dapat menggambarkan produktivitas seseorang adalah banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja. Sejak tahun 1982, BPS bersama 139

169 Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) menyepakati bahwa jam kerja normal (JKN) seseorang selama seminggu adalah 35 jam. Mereka yang bekerja di bawah 35 jam per minggu belum dianggap optimal oleh karena berbagai alasan. Jumlah jam kerja selama seminggu dari penduduk berumur 15 tahun atau lebih yang bekerja mempunyai pola yang sama untuk penduduk laki-laki, perempuan, dan total. Mayoritas penduduk bekerja selama 35 jam atau lebih kemudian jam dan 1-14 jam. Penduduk perempuan lebih banyak bekerja selama kurang dari 34 jam, sedangkan laki-laki lebih banyak bekerja selama 35 jam atau lebih. 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur pengangguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan persentase penduduk yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, dan yang tidak mencari pekerjaan atau tidak mempersiapkan usaha karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang luas karena mereka yang tidak bekerja biasanya tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kemiskinan dan kerawanan sosial yang ditimbulkannya. 140

170 Gambar 6.5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Jenis Kelamin (persen) di Kabupaten Agam, Laki-laki perempuan Total Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Secara umum, TPT Kabupaten Agam, selama tahun berfluktuasi. TPT tahun 2015 tercatat sebesar 6.05 persen sedikit mengalami kenaikan dari 5,56 persen pada tahun Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase pengangguran laki-laki dan perempuan. TPT lakilaki meningkat dari 5,54 persen tahun 2014 menjadi 5.72 persen di tahun 2015, sedangkan TPT perempuan meningkat dari 5,36 persen di tahun 2014 menjadi 5,37 di tahun

171 3. Lapangan dan Status Berusaha Bekerja merupakan salah satu kegiatan yang mencerminkan aktivitas ekonomi suatu wilayah. Semakin banyak penduduk yang bekerja maka akan semakin positif dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi suatu wilayah. Dengan semakin banyak penduduk yang bekerja dan sedikit penduduk yang menganggur, pemerintah akan semakin ringan dalam menangani masalah penyerapanpenyerapan tenaga kerja dan dapat berkonsentrasi di sektor yang lain misalnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebaliknya jumlah orang yang bekerja di suatu wilayah juga menggambarkan seberapa besar potensi ekonomi wilayah tersebut. Kegiatan Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan adalah sektor terbesar yang menyerap pekerja yaitu 44,59 persen. Sedangkan sektor yang terkecil adalah sektor lainnya yaitu 10,28 persen. Jika dilihat menurut jenis kelamin, pekerja perempuan lebih banyak bekerja di sektor pertanian dan perdagangan yaitu masing-masing sebesar 41,48 persen dan 26,88 persen. Informasi selengkapnya disajikan pada tabel

172 Tabel Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Agam Tahun Lapangan Usaha Lakilaki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Pertanian, Kehutanan, Perburuan Industri Pengolahan Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel Jasa Kemasyarakatan Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, Listrik, Gas dan Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi, Keuangan Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, dan Jasa Perusahaan) Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. 143

173 Indikator status pekerjaan terdiri dari enam kategori yaitu berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tetap/dibayar, berusaha dibantu buruh tidak tetap, buruh/karyawan/pegawai, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/pekerja tak dibayar. Berkerja sebagai buruh/karyawan/pegawai adalah status pekerjaan yang terbesar dari penduduk secara total, yaitu sebesar 28,80 persen. Status pekerjaan yang terkecil dari penduduk yang bekerja adalah pekerja bebas di pertanian sebesar 3,96 persen. Jika dilihat menurut gender, perempuan paling banyak bekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai, sebagai pekerja keluarga/tak dibayar dan berusaha sendiri masing masing sebesar 31,18 persen, 27,40 persen dan 21,18 persen. Banyaknya wanita yang menjadi pekerja keluarga menunjukkan bahwa wanita turun berperan dalam membantu keluarga atau kepala rumah tangga untuk memperoleh tambahan ekonomi/penghasilan seperti yang tergambar pada tabel berikut. 144

174 Gambar Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama di Kabupaten Agam Tahun Status Pekerjaan Lakilaki Perempuan Laki-laki + Perempuan (1) (2) (3) (4) Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar Buruh/karyawan/pegawai Pekerja bebas di pertanian Pekerja bebas di non pertanian Pekerja keluarga/tak dibayar Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun Pekerja Sektor Informal Pengelompokan tenaga kerja dapat dibedakan menurut kegiatan formal dan kegiatan informal. Pendekatan kelompok formal dan informal yang digunakan 145

175 didasarkan pada kombinasi antara status pekerjaan (employment status) dan jenis pekerjaan (occupation). Dalam analisis ini kegiatan informal didekati melalui pendekatan status pekerjaan dan jabatan (bila data tersedia seperti pada tahun dan tahun 2000 hanya didasarkan pada status pekerjaan karena variabel jenis pekerjaan tidak tersedia). Melalui pendekatan itu seorang pekerja dikategorikan pekerja formal didefinisikan sebagai pekerja yang berstatus berusaha dibantu pekerja tetap/pekerja dibayar, buruh/karyawan, di luar itu sebagai pekerja informal. Tabel Penduduk yang Bekerja Menurut Status Formal dan Informal di Kabupaten Agam Tahun Lakilaki Perempuan Laki-laki + Status Perempuan (1) (2) (3) (4) Formal 35,01 30,31 33,01 Informal 64,99 69,69 66,99 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Kesulitan ekonomi dan tuntutan biaya kehidupan yang semakin tinggi, telah mendorong sebagian besar kaum 146

176 wanita untuk ikut berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarganya.bagi kaum wanita yang telah berkeluarga, umumnya mereka bekerja untuk menambah penghasilan suami demi mencukupi biaya kehidupan seharihari. Dorongan dan keinginan wanita untuk bekerja tersebut seringkali tidak didukung oleh ketersediaan lapangan kerja, oleh karena itu mereka cenderung memiliki peluang yang lebih besar untuk bekerja di sektor informal. Sektor informal merupakan bagian angkatan kerja di kota yang berada di luar pasar kerja yang terorganisir, yakni tidak tersentuh kebijakan pemerintah serta dapat meliputi kegiatan usaha yang sifatnya marginal dengan waktu kerja yang tidak teratur (Stephani, 2008). Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2015, sebanyak 66,99 persen penduduk bekerja di sektor informal. Wanita yang bekerja di sektor informal terbut lebih besar dibandingkan laki-laki yaitu 69,69 persen berbanding 64,99 persen. 147

177 Tabel Penduduk yang Bekerja di Kegiatan Informal Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kab. Agam Tahun Lakilaki Perempuan Laki-laki + Lapangan Pekerjaan Utama Perempuan (1) (2) (3) (4) Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan Industri Pengolahan Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel Jasa Kemasyarakatan Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, Listrik, Gas dan Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi, Keuangan Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, dan Jasa Perusahaan) Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kab. Agam Tahun 2016 Menurut lapangan usaha, baik perempuan maupun laki-laki yang bekerja di sektor informal paling banyak terserap pada sektor pertanian dan perdagangan, yaitu masing-masing sebesar 55,92 persen dan 30,85 persen. 148

178 sehingga mereka menggantungkan pemenuhan kebutuhan ekonomi pada jenis kesempatan kerja yang tidak terorganisir dan sistem kerjanya tidak dijangkau oleh aturan-aturan hukum. 5. Tenaga Kerja Per Perusahaan/Unit Usaha Tabel Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin Per Perusahan/Unit Usaha di Kabupaten Agam Tahun 2016 NO NAMA & ALAMAT PERUSAHAN KECAMATAN JUMLAH TENAGA KERJA WNI WNA L P L P JUMLAH AMP. PALEMBAYAN 1 PLANTATION TP. KANDIS KAB. AGAM 2 PT. PKBN PELALU RAYA AMPEK NAGARI PD. TAROK KAB. AGAM 3 PT. KAMU LUBUK KJ. PISIK LB. BASUNG BASUNG 4 PT. INANG SARI LUBUK KJ. PISIK LB. BASUNG BASUNG PT.MUTIARA TANJUNG 5 AGAM TIKU V JORONG MUTIARA PT. PLN BANUHAMPU 6 SUMBAGSEL PD. LUAR 149

179 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P 7 PDAM TIRTA ANTOKAN LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 8 PT. MULTI TAMA MULYA TANJUNG MUTIARA A. AIA KUMAYAN 9 PT. BKT RAYA LAUNDRYS KAMANG MAGEK KAMANG MAGEK 10 PT. SINAR SOSRO AMPEK ANGKEK IV ANGKEK 11 PARAI RESORT HOTEL TILATANG KAMANG TILATANG KAMANG 12 YY, CERIA BUANA LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 13 NUANSA MANINJAU MATUR HOTEL, MATUR 14 PT. BAKAPINDO KAMANG KAMANG MAGEK MAGEK 15 PT. BK. AYU PALUPUH TUNAS LESTARI PALUPUH 150

180 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P 16 PT. COCA - COLA AMPEK TJ. ALAM ANGKEK SPBU CANDUNG 17 CANDUANG BASO 18 BIARO AUTO SERVICE AMPEK ANGKEK IV ANGKEK PT. BPR GEMA AMPEK KOTO 19 IV KOTO AMPEK KOTO 20 PT. IGASAR BASO BASO 21 RISKY BERSAUDARA KAMANG MAGEK KAMANG MAGEK 22 BPR. SYARIAH AMPEK ANGKEK AMPEK ANGKEK IV ANGKEK 23 PT. SUMMIT BANUHAMPU AUTO FINANCE BANUHAMPU 24 SPBU GADUT TILATANG TILATANG KAMANG KAMANG RM. LEMBAH SEGAR SIGUHUNG PT. BPR. SEI PUAR LUBUK BASUNG SUNGAI PUA

181 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P PT. PESISIR PALUPUH 27 HIDRO ENERGI PALUPUH 28 CV.PRIMA ADMIRALINDO KAMANG MAGEK KAMANG MAGEK PT. DHARMA PALUPUH 29 KERTA PURA PALUPUH 30 PT. BPD / BANK NAGARI LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 31 PT. BPR GEBU HARAPAN LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 32 LOEBAS WISATA LUBUK SUB TANGAH BASUNG LBS PT. SMS BANUHAMPU 33 FINANCE PADANG LUAR 34 PT. PADANG TILATANG DISTRIBUSINDO RY KAMANG TILATANG KAMANG 35 CV. LARA KAMANG KAMANG MAGEK MAGEK 152

182 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P 36 PT. ROYAL BAN TILATANG GADUT KAMANG 37 HOTEL MANINJAU INDAH TANJUNG RAYA MANINJAU NC. BANUHAMPU 38 SUPERMART BANUHAMPU SPBU LD. BANUHAMPU 39 LAWEH KP. PANJI 40 SPBU LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 41 SPBU SP GUDANG LUBUK BASUNG MANGGOPOH LB. BASUNG 42 SPBU GASAN KECIL TANJUNG MUTIARA GASAN KECIL 43 SPBU BATAGAK SUNGAI PUAR SUNGAI PUAR 44 PT F.I.F. BANUHAMPU PADANG LUAR PT. BPRS BANUHAMPU 45 CARANA KIAT ANDALAS JAMBU AIR 153

183 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P 46 PT.BUKIT RAYA KAMANG KAMANG MAGEK MAGEK PT. BPR MUTIARA TANJUNG MUTIARA 47 PESISIR TIKU 48 PABRIK ES TIRTA MUTIARA TANJUNG MUTIARA PASIA TIKU 49 SUZUKI AGAM BERLIAN LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 50 PT. BPR TILKAM TILATANG TILKAM KAMANG - PT. BPR BASO 51 PADANG TAROK BASO PT. DIPO STAR BANUHAMPU 52 FINANCE BANUHAMPU 53 PT ANDALAS BERLIAN MTR BANUHAMPU PADANG LUAR 54 PT. BPR PEMBANGUNAN NAGARI 55 MANGGOPOH PT. SUZUKI FINANCE JAMBU AIR LUBUK BASUNG BANUHAMPU

184 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P PT. ASTRA SDY BANUHAMPU 56 FINANCE JAMBU AIR 57 PT. BFI BANUHAMPU JAMBU AIR 58 SANJAI NITTA BANUHAMPU KP. PANJI 59 RSIA RIZKI BUNDA LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 60 PT. PRIORITAS LUBUK SIP. III L. BASUNG BASUNG 61 HOTEL CERIA WISATA LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG 62 YY. TJ. MANGGOPOH LUBUK BASUNG MANGGOPOH UTARA 63 PT. MANDLA MULTI FINANCE LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG YURDAN PRODUK SUNGAI PUAR SUNGAI PUAR 65 HTL. PASIR PANJANG PERMAI MANINJAU TANJUNG RAYA

185 NO NAMA & ALAMAT PERUSAHAN 66 AUTO 2000/ASTRA INTERNATIONAL Tbk BANUHAMPU CV. HARAPAN 67 MOTOR LUBUK BASUNG 68 PT. BANK SYARI'AH MANDIRI LUBUK BASUNG JUMLAH TENAGA KERJA KECAMATAN WNI WNA L P L P BANUHAMPU 60 5 JUMLAH LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG KOPERASI BST AMPEK PASA BAWAN NAGARI 70 PT. ANUGERAH LUBUK TRIPARAYA BASUNG 41 LUBUK BASUNG 71 UD. COLUMBUS BANUHAMPU BANUHAMPU PT. SUZUKI BANUHAMPU 72 FINANCE BANUHAMPU 73 PT. ARTHA TILATANG 14 1 BOGA CEMERLANG KAMANG TILATANG KAMANG PT. ATRI DISTRI BANUHAMPU BUSINDO SP. TALUAK

186 NO JUMLAH TENAGA NAMA & ALAMAT KERJA KECAMATAN PERUSAHAN WNI WNA JUMLAH L P L P 75 PT. PANCA BANUHAMPU PILAR TANGGUH - - BANUHAMPU 76 PT.ADIRA QUANTUM LUBUK BASUNG MULTI. F - - LUBUK BASUNG 77 PT. MITRA INTI BANUHAMPU MANAGEMENT BANUHAMPU 78 PT. INDO BANUHAMPU GRAHA CIPTA BANUHAMPU 79 PT. SURYA BANUHAMPU MADISTRINDO BANUHAMPU 80 PT. MITRA BANUHAMPU PINASTIKA MUSTIKA BANUHAMPU 81 PT. BANK BAWAN MANDIRI KCP BAWAN 82 PT. PEGADAIAN LUBUK LUBUK BASUNG BASUNG 83 PT. MEGA BANUHAMPU CENTRAL FINANCE BANUHAMPU 84 PT. PLN AREA BUKITTINGGI AMPEK KOTO

187 NO NAMA & ALAMAT PERUSAHAN KECAMATAN JUMLAH TENAGA KERJA WNI WNA JUMLAH L P L P BANUHAMPU PT. MANDIRI TUNAS FINANCE BANUHAMPU 86 PT. ADIRA LUBUK DINAMIKA BASUNG MULTI F LUBUK BASUNG 87 PT. JAYA MURNI BANUHAMPU BANUHAMPU 88 PT PRIMA KARYA SARANA SEJAHTERA PADANG LUAR 89 PT. WAHANA INTI NARENDRA PADANG LUAR 90 PT. SWAKARYA INSAN MANDIRI BANUHAMPU BANUHAMPU BANUHAMPU PADANG LUAR 91 TIKA MOTOR BANUHAMPU BANUHAMPU PT. SUMMIT BANUHAMPU 92 OTO FINANCE BANUHAMPU 93 KFC JAMBU AIR BANUHAMPU BANUHAMPU 94 JEJEN MOTOR AMPEK AMPEK ANGKEK ANGKEK 95 TANJUNG ALAM SERVICE AMPEK ANGKEK AMPEK ANGKEK 7 158

188 NO NAMA & ALAMAT PERUSAHAN 96 PT. PANTI KOSMETIKA BARU TILATANG KAMANG 97 PT. CAHAYA MURNI ANDALAS TILATANG KAMANG 98 PT. JAPFA COMFEED INDONESIA LUBUK BASUNG KECAMATAN TILATANG KAMANG TILATANG KAMANG LUBUK BASUNG JUMLAH TENAGA KERJA WNI WNA L P L P JUMLAH PLANET LUBUK LUBUK BASUNG BASUNG PT. FIF BANUHAMPU 100. (FIRGROUP) BANUHAMPU CV. HAMDI BASO 101 PUTRA BASO 102 PT. HALEYORA POWERINDO LUBUK BASUNG LUBUK BASUNG KABUPATEN Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun

189 BAB VII Hukum, Sosial Budaya & Kekerasan terhadap Perempuan Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

190 pro BAB VII BIDANG HUKUM, SOSIAL, BUDAYA, DAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN A. BIDANG HUKUM 1. Kebijakan/ Program/ Kegiatan yang Responsif Gender, Kabupaten Agam tahun 2016 Tabel 7.1. Jumlah dan Jenis Kebijakan/ Program Kegiatan yang Responsif Gender dan Peduli Anak di Kabupaten Agam Tahun 2016 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 1 Dinsos naker trans 2 Diskoperin dag Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2015 tentang penjabaran APBD Kab. Agam TA Sda Program Pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraa n sosial Program Pengembang an Industri Kecil dan Menengah Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraa n sosial bagi PMKS Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri Pemberian bantuan untuk penyandang Disabilitas dan lansia sebanyak 20 orang & bantuan untuk Anak Yatim Piatu sebanyak 80 orang Pembinaan dan promosi produk industri rumah tangga seperti Rumah sulam, dan produk Cindera Mata 160

191 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 3 Diskoperin Sda dag 4 Dinas kelautan dan Perikanan Sda Program Pengembang an Industri Kecil dan Menengah Program Optimalisasi pengelolaan & pemasaran produksi perikanan 5 BPMPN Sda Program Peningkatan Keberadaan masyarakat Pedesaan 6 BPMPN Sda Prog. Pening katan kebera daan masya kat pedesaan Penyelengga raan pelatihan kewirausaha an Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Pemberdaya an lembaga dan Organisasi masyarakat pedesaan Peningkatan Kesejahteraa n Pelatihan 40 orang pengrajin olahan makanan, home industri kerajinan sulaman, bordir, konveksi, kerajinan perak, pengrajin bambu, pembuatan spanduk&stempel dan aneka kerajinan serta bidang jasa lain. Lomba masak serba ikan yang d ikuti oleh Tim PKK 16 Kecamatan Pemberdayaan dan organisasi masyarakat desa (PKK&Posyandu) untuk 16 Kec. dan 82 Nagari, 1 P2WKSS untuk meningkatkan kesejahteraan dan peran kaum perempuan dalam kesejahteraan keluarga Lomba TP PKK nagari 21 Nagri, TP PKK kecamatan 16 Kecamatan 161

192 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 7 BPP & KB Sda Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan 8 BPP & KB Sda Program Penguatan Kelembagaa n PUG dan Anak 9 BPP & KB Sda Program Penguatan Kelembagaa n PUG dan Anak 10 BPP & KB Sda Program Penguatan Kelembagaa n PUG dan Anak 11 BPP & KB Sda Program peningkatan peran serta & kesetaraan gender dalam pembanguna n Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdaya an perempuan dan perlindunga n anak Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan Fasilitasi Pengemban gan P2TP2 Penyusunan data Gender Kegiatan pembinaan organisasi perempuan 50 orang stake Holder 8 kelompok PUG 20 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 100 Buku 19 Organisasi perempuan 162

193 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 12 BPP & KB Sda Program peningkatan peran serta & kesetaraan gender dlm pembanguna n 13 BPP & KB Sda Program Keluarga Berencana 14 BPP & KB Sda Program Keluarga Berencana 15 BPP & KB Sda Program kesejahteraa n Reproduksi remaja 16 BPP & KB Sda Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR mandiri 17 Dishutbun Sda Program rehabilitasi hutan dan lahan Pendidikan & pelatihan peningkatan peran serta &kesetaraan gender Penyediaan pelayanankb dan alat kontrasepsi bagi Gakin Pembinaan keluarga berencana Advokasi dan KIE tentang reproduksi remaja Fasilitasi pembentuka n kelompok masyarakat peduli KB Peningk. peran serta masy dalam rehabilitasi hutan&lahan 30 orang PEKKA ( 2 Kecamatan) KK Sosialisasi strategi pengendalian penduduk 40 orang stake holder 30 kelompok PIK Remaja di sekolah tingkatan SMP, SMA sederajat orang yang terdiri dari unsur UPPKS, BKL, BKB, PPKBD dan Sub PPKBD batang bibit untuk 2 kelompok PUG ( KWT Mekar Syuhada dan KWT Jelita) 163

194 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 18 Dishutbun Sda Program DAK Bidang Kehutanan 19 Dinas kebudayaa n dan Pariwisata 20 Dinas kebudayaa n dan Pariwisata 21 Dinas Kesehatan 22 Dinas Kesehatan 23 Dinas Kesehatan Sda Sda Sda` Sda Sda Program Pengembang an Nilai Budaya Program Pengembang an Pemasaran Pariwisata Program promosi kesehatan dan pemberdaya an masyarakat Program promosi kesehatan dan pemberdaya an masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat Sarana dan Prasarana Kehutanan Pelestarian & aktualisasi adat budaya daerah Pelaksanaan Promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri Pembinaan usaha kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) Peningkatan Derajat Keshatan masyarakat Penanggulan gan kurang energi protein(kep) Agroforestry, pengadaan sarana dan prasarana pengolahan hasil hutan berbasis kelompok Pembinaan Bundo Kanduang se Kabupaten Agam Pemilihan Uda Uni Kabupaten Agam Lomba kader Posyandu, dokter kecil, PKK-KB Kes. Sosialisasi anti Rokok di sarana kesehatan, kantor, tempat pendidikan, tempat ibadah, angkutan Umum & kelompok masy Pemberian PMT untuk 40 balita gizi buruk, 30 orang ibu hamil 164

195 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 24 Dinas Kesehatan 25 Dinas Kesehatan 26 Dinas Kesehatan 27 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 28 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 29 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sda Sda Sda Sda Sda Sda Program Peningkatan Keselamatan ibu melahirkan dan anak Program Peningkatan Keselamatan ibu melahirkan dan anak Program Pencegahan & penanggulangan peny. Menular Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Luar Biasa Peningkatan pelayanan kesehatan ibu Jaminan persalinan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah Lomba FLS2N dan penghargaa n siswa berprestasi lainnya Pembinaan Minat,bakat, kreatifitas siswa, lomba keterampila n siswa & UKS Pengadaan alat praktek dan peraga siswa Pembinaan dan monev pelayanan KIA di Puskesmas, Polindes, Pustu di Kab. Agam Pendampingan persalinan untuk 600 ibu melahirkan Pemberian imunisasi lengkap bagi bayi, balita dan anak sekolah Lomba seni siswa tingkat SD Lomba seni siswa tingkat SMP, SMA dan SMK se Kab Agam 5 lembaga anak kebutuhan khusus 165

196 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 30 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 31 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 32 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 33 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 34 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sda Sda Sda Sda sda Program pendidikan Non Formal Program pendidikan Non Formal Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Pembinaan dan Pemasyaraka tan Olahraga Program Peningkatan Peran serta kepemudaan 35 BP4K2P Sda Program Peningkatan Kesejahteraa n Petani 36 BP4K2P Sda Program Peningkatan Kesejahteraa n Petani Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaa n Pengemban gan program Paket keterampila n Penyelengga raan pendidikan anak usia dini Penyelengga raan O2SN Peningkatan keimanan dan ketaqwaan pemuda dan pelajar Pelatihan petani dan pelaku agribisnis Peningkatan kemampuan lembaga petani Pembinaan Kursus dan lembaga keterampilan (LKP dan PKBM) Pelatihan untuk tata boga dan tata busana sebanyak 40 orang Pembinaan lembaga PAUD se Kabupaten Agam Lomba olahraga siswa tk SD, SMP, SMA dan SMK Lomba Pidato Adat, hafidz dan festival ramadhan bagi pelajar 4 Paket Pelatihan 91 Gapoktan, 1935 Kelompok Tani 166

197 NO SKPD Kebijakan Program Kegiatan Target 37 BP4K2P Sda Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/pe rkebunan 38 BP4K2P Sda Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/pe rkebunan Peningkatan mutu dan keamanan pangan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Pengujian Sampel Pangan segar dan Olahan Lomba Cipta Menu B2SA Sumber : Bappeda Kab. Agam dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Wilayah Kabupaten Agam Tahun

198 2. Daftar Lembaga Masyarakat/ Organisasi Masyarakat/ LBH yang Peduli Perempuan dan Anak Tabel 7.2. Daftar Lembaga Masyarakat/ Organisasi Masyarakat/ LBH yang Peduli Perempuan dan Anak Per Kecamatan Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan 1 Tj. Mutiara 2 Lb. Basung 3 Tj. Raya 4 Matur 5 IV Koto 6 Banuhampu 7 Ampek Angkek Nama Kelembagaan/LSM/LBH Forum Peduli Perempuan dan Anak, 8 Baso 9 Tilatang Kamang 10 Palembayan 11 Palupuh 12 Ampek Nagari 13 Kamang Magek 14 Sungai Pua Forum Komunikasi Perempuan (FKP) 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam Nama Pimpinan/ Ketua Aderia, SP, MM Sumber : Dinas Dalduk KB PP dan PA Kab. Agam Tahun 2017 Alamat Kantor Kantor Camat Ampek Angkek Pincuran Baru, Nagari Sungai Pua ( ) 168

199 Tabel 7.3. Peraturan dan Kebijakan Daerah yang Responsife Gender Tahun 2016 No Bentuk/Jenis Peraturan Nomor Peraturan 1 Peraturan Daerah 6 Tahun 2016 Judul Peraturan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah Tahun Perangkat Daerah Ulasan/Analisa Pemrakarsa Bappeda Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun merupakan merupakan suatu dokumen yang berisi penjabaran perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Agam untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat penjabaran visi, misi dan Program Kerja Kepala Daerah. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan salah satu isu strategis yang dikemukakan dalam RPJMD Tahun Dan juga diharapkan menjadi perhatian seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu upaya bersama perlu ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut, dalam RPJMD Tahun , dua program dalam bidang Pemberdayaan Perempuan, yaitu Program Penguatan kelembagaan PUG dan anak serta Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan menjadi program lintas OPD untuk lima tahun mendatang. Artinya setiap OPD harus menyusun program/ kegiatan yang responsif gender. 169

200 No Bentuk/Jenis Peraturan Nomor Peraturan 2 Peraturan Bupati 11 Tahun Keputusan Bupati 170 Tahun Tahun 2016 Judul Peraturan Rencana Aksi Daerah Pengarustamaan Gender Tahun 2016 Tim Penyusun Buku Data Perspektif Gender Tahun 2016 Tim Penilai Perempuan Inspiratif Sumber : Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Agam Tahun 2017 Perangkat Daerah Pemrakarsa BPP-KB Ulasan/Analisa Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender ditetapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender pada tahun 2016 agar pelaksanaan tugas dan fungsi Pokja PUG dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah. RAD PUG tahun 2016 meliputi penguatan kelembagaan PUG, implementasi perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan optimalisasi pemantauan pelaksanaan PUG. BPPKB Untuk menyediakan data statistik perspektif gender di daerah, perlu disusun buku perspektif gender, dan untuk kelancaran dan sempurnanya penyusunan buku dimaksud, maka dibentuk Tim yang bertugas mengumpulkan dan mengolah data, verifikasi data sampai dengan menuangkannya ke dalam bentuk buku. BPPKB Dalam rangka meningkatkan motivasi & peran perempuan dlm pembangunan, dilaksanakan penilaian perempuan inspiratif. Dan untuk melakukan penilaian tersebut, dibentukilah Tim Penilai yang terdiri dari pejabat/unsur terkait dari OPD maupun Tim Penggerak PKK. 170

201 Tabel 7.4. Peraturan dan Kebijakan Daerah yang terkait Perlindungan Perempuan dan Anak Tahun 2016 No Bentuk/Jenis Peraturan Nomor Peraturan 1 Peraturan Daerah 2 Tahun 2016 Judul Peraturan Penanggulangan Bencana Perangkat Daerah Pemrakarsa BPBD Ulasan/Analisa Substansi utama dalam Peraturan daerah ini adalah mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana mulai dari pra bencana sampai dengan pasca bencana (tahap rekonstruksi dan rehabilitasi), namun dalam pbeberapa ketentuan pasal ditekankan agar mengutamakan kepentingan kelompok rentan salah satunya perempuan dan anak. Misalnya dalam Pasal 32 huruf e yang mengatur mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat bencana, pada tahapan evakuasi harus mengutamakan evakuasi korban bencana kelompok rentan seperti : penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil, wanita menyusui dan anak-anak. Selain itu dalam Pasal 50 juga diatur mengenai Kelompok rentan yang perlu mendapat perlakuan khusus dalam penanggulangan bencana, diantaranya adalah perempuan hamil dan menyusui, serta bayi, balita dan anak-anak 171

202 No Bentuk/Jenis Peraturan Nomor Peraturan 2 6 Tahun Peraturan Bupati 11 Tahun 2016 Judul Peraturan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun Rencana Aksi Daerah Pengarustamaan Gender Tahun 2016 Perangkat Daerah Pemrakarsa Bappeda BPPKB Ulasan/Analisa Dalam RPJMD ini, khususnya di misi ke-3, yaitu meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sehat beriman dan berkarakter, salah satu strategi pemerintah daerah adalah Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak. Hal ini tentu juga merupakan salah satu perwujudan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Selain itu dalam Misi ke-5, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu arah kebihjakan yang diambil pemda adalah peningkatan bantuan tunai kepada keluarga RTSM yang mempunyai ibu Hamil dan anak usia sekolah Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender ditetapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender pada tahun 2016 agar pelaksanaan tugas dan fungsi Pokja PUG dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik daerah. RAD PUG tahun 2016 meliputi penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender, implementasi perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan optimalisasi pemantauan pelaksanaan PUG. 172

203 No Bentuk/Jenis Peraturan Nomor Peraturan 4 12 Tahun Tahun 2016 Judul Peraturan Pengaturan Hiburan Orgen Tunggal dan Kesenian Tradisional Tata Cara Penanganan Warga dan Mayat Terlantar Perangkat Daerah Pemrakarsa Satpol PP Dinas Sosnakertra ns Ulasan/Analisa Dalam Pasal 6 Perbup ini diatur mengenai larangan bagi penyelenggara hiburan orgen tunggal, diantaranya penyelenggara dilarang memanfaatkan tempat penyelenggaraan acara untuk kegiatan prostitusi, perjudian, dan penyalahgunaan narkotika/ psikotropika dan asusila lainnya, selain itu penyelenggara juga dilarang menampilkan artis dan penyanyi yang berpakaian tidak sopan dan mengarah kepada porno aksi, dan kepada yang melanggar dikenakan sanksi. Pengaturan tersebut mencerminkan upaya pemda untuk melindungi kaum perempuan agar tidak mengalami pelecehan dan menghindari kaum perempuan dari tindak kejahatan. Perbup ini memang tidak secara eksplisit (tersurat) menyatakan perlindungan kepada perempuan terlantar, namun hanya mengatur mengenai warga terlantar secara umum. Namun pada kenyataannya, yang banyak terlantar adalah perempuan dan anak-anak, sehingga dengan ditetapkannya Perbup ini, pemda mempunyai dasar/ pedoman dalam penanganan warga terlantar tersebut. 173

204 No Bentuk/Jenis Peraturan Nomor Peraturan Judul Peraturan Perangkat Daerah Pemrakarsa Disdikpora 6 Keputusan 161 Tahun Panitia Pelaksana Bupati 2016 Pencanangan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marginal Pengurus Pusat BPPKB Tahun Pelayanan Terpadu 2016 Pemberdayaan Perempuan & Anak "Siti Manggopoh" Periode 2016 sd Pengurus Kaukus Tahun Perempuan Politik 2016 Indonesia Kabupaten Agam Periode 2016 s/d Pemenang Lomba tahun Perempuan 2016 Inspiratif Kab. Agam Tahun 2016 Sumber : Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Agam Tahun 2017 Ulasan/Analisa Sebagai bentuk perlindungan bagi perempuan Wadah perlindungan dan fasilitasi bagi perempuan dan anak dari tindak kekerasan. BPPKB Wadah pemenuhan hak aspirasi politik perempuan BPPKB Upaya peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan. 174

205 B. BIDANG SOSIAL BUDAYA Tabel 7.5. Jumlah Anak Jalanan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan L Jenis Kelamin 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan P Total 11 Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun 2017 Menurut Permensos No 08 Tahun 2012, anak jalanan merupakan merupakan anak yang rentan bekerja di jalanan dan/atau menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-harinya di jalanan. Berdasarkan tabel di atas, jumlah anak jalanan terbanyak di kecamatan 175

206 Palupuh atau 81,48% dari total keseluruhan anak jalanan yang ada di Kabupaten Agam. Tabel 7.6 Jumlah Anak Terlantar Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan L Jenis Kelamin P Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun 2017 Anak Terlantar sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami 176

207 perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga.berdasarkan tabel di atas, jumlah anak terlantar terbanyak di kecamatan Lubuk Basung sebanyak 214 orang atau 35,37% dari total keseluruhan anak terlantar yang ada di Kabupaten Agam, Tabel Jumlah Anak yang ditampung di Panti Asuhan dan Non Panti Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jenis Kelamin L P Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun

208 Tabel 7.8. Jumlah Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan No Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kecamatan Jenis Kelamin L P Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso 5 O 5 9 Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun 2017 Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Seseorang yang telah selesai menjalani masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal. Berdasarkan tabel di atas, jumlah 178

209 Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan (BWBLP) terbanyak di kecamatan Banuhampu, sebanyak 11 orang atau 16,27% dari total keseluruhan Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan yang ada di Kabupaten Agam. Tabel 7.9. Jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jumlah 1 Tanjung Mutiara 92 2 Lubuk Basung 52 3 Tanjung Raya 94 4 Matur 42 5 IV Koto Banuhampu 29 7 Ampek Angkek 81 8 Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak 26 Kab. Agam 1358 Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun 2017 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan seorang perempuan dewasa menikah, belum menikah atau janda dan tidak 179

210 mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Berdasarkan tabel di atas, jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi terbanyak di kecamatan IV Koto, sebanyak 289 orang atau 21,28% dari total keseluruhan jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi yang ada di Kabupaten Agam. Tabel Jumlah Keluarga Bermasalah Psikologis Menurut Jenis Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jenis Kelamin Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun 2017 L P 180

211 Keluarga Bermasalah Psikologis sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Keluarga yang hubungan antar anggota keluarganya terutama suami-istri, orang tua dengan anak kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar. Berdasarkan tabel di atas, jumlah Keluarga Bermasalah Psikologis menurut jenis kelamin terbanyak di kecamatan Candung sebanyak 15 orang atau 31,91% dari total keseluruhan jumlah Keluarga Bermasalah Psikologis yang ada di Kabupaten Agam. Tabel Jumlah Pengemis Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jenis Kelamin L P Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun

212 Pengemis sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Orang-orang yang mendapat penghasilan memintaminta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain. Berdasarkan tabel di atas, jumlah Pengemis menurut jenis kelamin terbanyak di kecamatan Banuhampu dan Tilatang Kamang masing-masing sebanyak 4 orang atau 12,50% dari total keseluruhan jumlah Pengemis Menurut Jenis Kelamin yang ada di Kabupaten Agam. Tabel Jumlah Gelandangan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jenis Kelamin Total L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun

213 Gelandangan sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai mata pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di tempat umum. Berdasarkan tabel di atas, jumlah Gelandangan Menurut Jenis Kelamin terbanyak di kecamatan Matur dengan jumlah 16 orang atau 80% dari total keseluruhan Jumlah Gelandangan yang ada di Kabupaten Agam. Tabel Jumlah Penduduk Lansia Terlantar Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Aktivitas yang dilakukan No Kecamatan Lain-lain (terlantar) Jumlah L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun

214 Lansia Terlantar sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Berdasarkan tabel di atas, jumlah lansia terlantar terbanyak di kecamatan Palembayan dengan jumlah 829 orang atau 25,31% dari total keseluruhan Jumlah Lansia Terlantar yang ada di Kabupaten Agam. Tabel Jumlah Anak Balita terlantar Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jenis Kelamin L P Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : Dinas Sosial Kab. Agam Tahun

215 Anak Balita Terlantar sesuai dengan Permensos No 08 Tahun 2012 merupakan Seorang anak berusia 5 (lima) tahun ke bawah yang diterlantarkan orang tuanya dan atau berada di dalam keluarga yang tidak mampu oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan, pembinaan dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya semakin tidak terpenuhi serta anak di eksploitasi untuk tujuan tertentu. Berdasarkan tabel di atas, jumlah Anak Balita Terlantar terbanyak di kecamatan Ampek Nagari dengan jumlah 20 orang atau 21,28% dari total keseluruhan Jumlah Anak Balita Terlantar yang ada di Kabupaten Agam. 185

216 Tabel Jumlah Kelembagaan Tumbuh Kembang dan Kelangsungan Hidup Anak Menurut Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 No Kecamatan Bina Kel Balita Bina Kel Remaja Posyandu (BKB) (BKR) 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kab. Agam Sumber : - Dinas Dalduk KB PP PA dan Dinas Kesehatan Kab. Agam Tahun

217 C. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Umur Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Anak (0<18 Tahun) Kelompok Umur Remaja (18-<25 Tahun) 25 Tahun ke atas Total 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Aampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa perempuan korban kekerasan sebagian besar adalah anak-anak di bawah umur dan penyandang disabilitas yang luput dari pengawasan atau control orang tuanya/walinya/keluarganya. Pada umumnya 187

218 anak korban kekerasan selalu dibujuk rayu dan diiming-imingi dengan recehan sehingga anak menjadi penurut dan tidak mampu untuk menolak atau melakukan perlawanan kepada pelaku. N o Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kecamatan Tidak / Belu m Sekol ah Belum Tamat SD Tingkat Pendidikan SD/ Sederajat SMP/ Sederajat SMA/ Sede rajat DIII/ S1/S2 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Tot al 188

219 Kalau dilihat dari tingkat pendidikan, yang menjadi korban kekerasan pada umumnya perempuan dengan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga korban tidak mampu melakukan perlawanan karena kurangnya mendapat informasi tentang perlindungan Perempuan dan Anak. Korban tidak mempunyai wawasan tentang tata cara pengaduan korban kekerasan. 189

220 No Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Status Pekerjaan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kecamatan Ber usa ha sen diri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar Berus aha diban tu buru h tetap Status Pekerjaan Buru h/ Karya wan/ Pega wai Pekerj a bebas di perta nian Peke rja beba s di non perta nian Lain-lain 1 Tj. Mutiara (RT) 2 Lubuk Basung 2 (RT) (Pelajar) 3 Tanjung Raya (Pelajar) 4 Matur IV Koto (Pelajar) 6 Banuhampu (RT) (Pelajar) 7 Ampek Angkek 8 Baso Tilatang Kamang 10 Palembayan (RT) 11 Palupuh Ampek Nagari (Pelajar) 13 Kamang (Pelajar) Magek 14 Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

221 Bila dilihat dari status pekerjaan, perempuan yang mengalami korban kekerasan banyak anak sekolah dibandingkan dengan yang lainnya. Faktor penyebabnya adalah : - Anak sekolah mudah terpengaruh dengan bujuk rayu orang dewasa. - Tingkat ketakutan yang tinggi terhadap orang dewasa - Penyalahgunaan gadget pada anak untuk hal-hal yang terlarang/belum pantas diketahui anak. - Mudah dibujuk rayu dengan pemberian uang atau hadiah - Belum mempunyai pengetahuan dan memahami tentang pendidikan seks. - Pengawasan yang kurang dari orang tua dan keluarga. - Kurangnya pendidikan agama dalam keluarga. 191

222 Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Status Perkawinan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Status Perkawinan Belum Kawin Kawin Cerai 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten 13 7 Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Dilihat dari status perkawinan, korban kekerasan pada umumnya belum kawin, hal ini disebabkan karena korban yang belum kawin, tergolong anak yang sangat mudah dibujuk, diperdaya, jiwanya masih labil dan takut akan ancaman oleh orang dewasa, sehingga mereka tidak mempunyai kekuatan 192

223 dan perlawanan atas kekerasan yang dialaminya dan juga belum mengerti tentang pendidikan seks dan tidak tahu juga kemana harus melapor/mengadu atas kekerasan yang dialaminya. Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Jenis Kekerasan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Jenis Kekerasan Fisik Psikis Seksual TPPO Penelan -taran Lainnya 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

224 Kekerasan yang banyak dialami perempuan adalah kekerasan fisk, psikis, dan seksual, hal ini disebabkan oleh : - Media elektronik yang bisa diakses bebas untuk menayangkan tentang kehidupan seksual, kekerasan dan kekejaman yang dilakukan orang dewasa, bahkan anak-anak di bawah umur. - Kurangnya ilmu agama - Akibat pergaulan bebas - Adanya kesempatan karena tinggal di daerah yang sepi penduduknya dan terpencil. - Kurangnya pengawasan dari orang tua dan masyarakat - Banyaknya beredar media pornografi dan pornoaksi. 194

225 Tabel Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Tempat Kejadian Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Tempat Kejadian No Kabupaten/Kota Rumah Tempat Tangga Kerja Lainnya 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten 13-7 Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2016 Korban kekerasan terhadap perempuan dan anak kebanyakan terjadi dalam lingkup rumah tangga dibanding tempat-tempat lainnya, apalagi pelaku umumnya adalah orang terdekat korban. Pelaku sangat memahami situasi dan kondisi 195

226 dalam rumah tangga tersebut dan lingkungannya tanpa terbaca dan tidak diketahui oleh orang lain. Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Jenis Pelayanan yang diberikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Penanganan Pengaduan Jenis pelayanan yang diberikan Pelaya nan Keseha tan Rehabili -tasi Sosial Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Penegakan dan Bantuan Hukum Pemulangan dan Reintegrasi 1 Tj. Mutiara Lb. Basung Tj. Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tlt. Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Km. Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten

227 Dari data tersebut di atas terlihat bahwa dalam penanganan korban kekerasan telah difasilitasi melalui penanganan pengaduan, pelayanan kesehatan dan proses hukum. Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Frekuensi Kekerasan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Frekuensi Kekerasan Baru Berulang Rujukan 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Ampek Angkek Baso Tilatang Kamang Palembayan Palupuh Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Canduang Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

228 Bila dilihat dari jumlah korban kekerasan terhadap perempuan menurut frekuensi kekerasan, maka dapat di lihat dari 3 kategori, dimana korban yang difasilitasi seluruhnya adalah korban yang baru pertama kali melapor dan difasilitasi oleh P2TP2A yaitu sebanyak 20 orang. Tabel Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Tidak/Be lum Sekolah Belum Tamat SD SD/ Sedera jat SMP/ Sedera jat SMA/ Sederj at Pergur uan Tinggi L P L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara 1 2 Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto 1 6 Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang 2 10 Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

229 Dari tabel di atas secara umum pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah pelaku dengan tingkat pendidikan yang rendah, pendidikan dan agamanya serta keimanan yang sangat kurang. Tabel Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Status Pekerjaan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Berusa ha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tidak dibayar Berusa ha dibantu buruh tetap Buruh/ Karyawa n/ Pegawai Pekerja bebas di pertania n Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Pekerja bebas di non pertani an Sekola h L P L P L P L P L P L P L P Tanjung 1 1 Mutiara 2 Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto 1 6 Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang 2 Kamang 10 Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kabupaten

230 Tabel Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Hubungan dengan Korban Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Hubungan dengan Korban No Kecamatan Orang Kera Tetangg Orang Sua Teman Tua bat a lain mi L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara 1 2 Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto 1 6 Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang 2 10 Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kabupaten Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Pelaku kekerasan terhadap perempuan adalah orang yang dikenal dan terdekat dengan korban karena orang-orang ini sangat memahami tentang sifat, tingkah laku dan kebiasaan korban dan merasa korban tidak akan mengadu atau melaporkan perbuatan pelaku. 200

231 Tabel Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Menurut Kebangsaan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kebangsaan No. Kecamatan Indonesia Asing L P L P 1 Tanjung Mutiara 1 2 Lubuk Basung 5 3 Tanjung Raya 5 4 Matur - 5 IV Koto 1 6 Banuhampu 2 7 Ampek Angkek - 8 Baso - 9 Tilatang Kamang 2 10 Palembayan 2 11 Palupuh - 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua - 15 Canduang - 16 Malalak - Kabupaten 20 Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

232 Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Anak Menurut Jenis Kekerasan dan Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Fisik Psikis Jenis Kekerasan Seksual Eksploi -tasi Penelan -taran Lain nya L P L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

233 Anak merupakan sasaran korban kekerasan, baik psikis maupun seksual dan penelataran. Walaupun kasus yang terbanyak adalah kekerasan seksual, hal ini disebabkan oleh : - Anak merasa takut dengan orang dewasa - Anak memiliki rasa kepercayaan yang tinggi dengan orang dewasa - Anak akan meniru perbuatan orang dewasa - Anak mudah dibujuk rayu - Lingkungan yang mendukung - Pengawasan yang kurang dari orang tua dan masyarakat 203

234 No Tabel Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Anak Menurut Jenis Kekerasan dan Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kecamatan 204 Jenis Kekerasan Fisik Psikis Seksual Eksploitasi Penelantaran Lainnya L P L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto Banuhampu Anpek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017

235 Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Anak Menurut Tempat Kejadian Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan Rumah 1 Tanjung Mutiara 1 Tempat Kejadian Lingkungan Sekolah Lainnya 2 Lubuk Basung 4 1 (kebun) 3 Tanjung Raya 2 3 (sawah) 4 Matur 5 IV Koto 1 6 Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang 2 10 Palembayan 1 1 (sawah) 11 Palupuh 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua Canduang 16 Malalak Kab. Agam Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

236 Pelaku kekerasan terhadap anak umumnya melakukan kekerasan di rumah atau tempat tinggal korban, karena lokasi ini merupakan tempat yang aman bagi pelaku untuk menjalankan aksinya dan tidak mudah diketahui oleh massa. No Tabel Jumlah Anak Korban Kekerasan Menurut Lembaga Pelayanan Korban Kekerasan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kecamatan R P T C L B H P K T P P T UPP A Trau ma Cent er Wom en Crisis Cente r Shel ter Rum ah Sing gah 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam 20 Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 R P S A Pant i Asu han Ana k P2TP 2A 206

237 No Tabel Lembaga Yang Menangani Anak Korban Kekerasan Menurut Sifat Lembaga Layanan Per Kecamatan di Kab. Agam Tahun 2016 Kecamatan Lembaga Layanan Sifat Lembaga Layanan Satu Atap 1 Tanjung Mutiara UPPA 2 Lubuk Basung UPPA, P2TP2A 3 Tanjung Raya UPPA 4 Matur UPPA 5 IV Koto 6 Banuhampu 7 Ampek Angkek Forum Peduli Pr & Anak 8 Baso 9 Tilatang Kamang 10 Palembayan UPPA 11 Palupuh 12 Ampek Nagari UPPA 13 Kamang Magek 14 Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam Berjejaring Forum Peduli Pr & Anak Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun

238 Tabel Jumlah Korban Kekerasan Terhadap Anak Menurut Jenis Pelayanan Yang Diberikan Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 N o Kecamatan Penanga nan Pengadu an Jenis pelayanan yang diberikan Pelayan Penegaka an Rehabilit n dan Kesehat asi Sosial Bantuan an Hukum Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Pemulang an & Reintegra si L P L P L P L P L P 1 Tanjung Mutiara Lubuk Basung Tanjung Raya Matur 5 IV Koto Banuhampu Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang 10 Palembayan Palupuh 12 Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam

239 No Tabel Jumlah Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Menurut Hubungan dengan Pelaku Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016 Kecamatan Orang Tua Kelua rga Hubungan Pelaku Tetan Petugas di gga sekolah Sumber : P2TP2A Siti Manggopoh Kab. Agam Tahun 2017 Lainnya L P L P L P L P L P 1 Tanjung 1 Mutiara 2 Lubuk Basung Tanjung Raya 4 Matur 5 IV Koto 1 6 Banuhampu 1 1 (teman) 7 Ampek Angkek 8 Baso 9 Tilatang Kamang 2 10 Palembayan 1 1 (orang lain) 11 Palupuh 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua 15 Canduang 16 Malalak Kab. Agam

240 BAB VIII Perempuan pada Sektor Publik Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

241 BAB VIII PEREMPUAN PADA SEKTOR PUBLIK A. Keterwakilan Perempuan di Lembaga Legislatif Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan suatu bangsa. Tetapi perempuan sampai saat ini belum mendapatkan kesempatan yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di bidang politik dan pemerintahan. Perempuan masih dianggap kurang memiliki kemampuan untuk berperan lebih banyak dalam membuat berbagai kebijakan yang lebih baik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Di Kabupaten Agam, kiprah perempuan dalam politik pertama-tama dapat dilihat dari komposisi perempuan dalam bidang politik. Data menunjukkan bahwa perempuan telah terlibat di dalam bidang politik, hanya saja apabila dibandingkan dengan laki-laki keterlibatan perempuan jauh lebih rendah, hanya 1 orang (2,2 %) perempuan yang duduk di lembaga legislatif dibanding laki-laki 44 orang (97,8 %). Dibandingkan dengan tahun lalu, keterwakilan mengalami penurunan dibanding dengan periode yang sebesar 7.5% (3 orang). Jumlah partai politik yang mendapatkan kursi pada DPRD Kabupaten Agam pada periode adalah 9 partai yaitu partai Nasdem, PKS, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, 210

242 Hanura, dan PBB. Keterwakilan perempuan hanya 1 orang pada partai Demokrat. Angka ini masih jauh dari yang dicita-citakan, yakni 30% menurut Undang-Undang No 10/2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPD. Kondisi ini terkait dengan dominasi budaya patriarki yang masih kuat mempengaruhi dunia politik, termasuk iklim partai politik yang berbau maskulin. Aturan hukum perlu dicantumkan dalam UU Pemilu mendatang untuk menyadarkan bahwa ada hak perempuan yang selama ini terabaikan yang harus dikembalikan. Dengan lebih banyak keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, akan mempengaruhi kebijakan yang lebih pro terhadap kebutuhan perempuan. Selanjutnya ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi pola seleksi antara laki-laki dan perempuan sebagai anggota legislatif. Pertama berhubungan dengan konteks budaya di Indonesia yang masih sangat kental asas patriarkalnya. Persepsi yang sering dipegang adalah bahwa arena politik adalah untuk lakilaki, dan bahwa tidaklah pantas bagi wanita untuk menjadi anggota parlemen. Kedua berhubungan dengan proses seleksi dalam partai politik. Seleksi terhadap para kandidat biasanya dilakukan oleh sekelompok kecil pejabat atau pimpinan partai, yang hampir selalu laki-laki. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, di mana kesadaran mengenai kesetaraan gender dan keadilan masih rendah, pemimpin laki-laki dari partai-partai politik 211

243 mempunyai pengaruh yang tidak proporsional terhadap politik partai, khususnya dalam hal gender. Perempuan tidak memperoleh banyak dukungan dari partai-partai politik karena struktur kepemimpinannya didominasi oleh kaum laki-laki. Ketiga, berhubungan dengan media yang berperan penting dalam membangun opini publik mengenai pentingnya representasi perempuan dalam parlemen. Keempat, tidak adanya jaringan antara organisasi massa, LSM dan partai- partai politik untuk memperjuangkan representasi perempuan. Jaringan organisasi-organisasi wanita di Indonesia baru mulai memainkan peranan penting sejak tahun Selain persoalan di atas, masalah-masalah berikut bisa ditambahkan: Kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan wanita: Sering dirasakan bahwa sungguh sulit merekrut perempuan dengan kemampuan politik yang memungkinkan mereka bersaing dengan laki-laki. Perempuan yang memiliki kapabilitas politik memadai cenderung terlibat dalam usaha pembelaan atau memilih peran-peran yang non-partisan. Faktor-faktor keluarga: Wanita berkeluarga sering mengalami hambatan-hambatan tertentu, khususnya persoalan izin dari pasangan mereka. Banyak suami cenderung menolak pandangan-pandangan mereka dan aktifitas tambahan mereka di luar rumah. Kegiatan-kegiatan politik biasanya membutuhkan tingkat 212

244 keterlibatan yang tinggi dan penyediaan waktu dan uang yang besar, dan banyak perempuan sering memegang jabatanjabatan yang tidak menguntungkan secara finansial. Pengecualian terjadi ketika kaum perempuan mendapat jabatan-jabatan yang dianggap menguntungkan secara finansial, seperti terpilih menjadi anggota legislatif. Sistem multi-partai : Besarnya jumlah partai politik yang ikut bersaing di pemilihan untuk memenangkan kursi di parlemen mempengaruhi tingkat representasi perempuan, karena setiap partai bisa berharap untuk memperoleh sejumlah kursi di parlemen. Ada kecenderungan untuk membagi jumlah kursi yang terbatas itu di antara laki-laki, yang mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat representasi perempuan. 213

245 Tabel 8.1. Jumlah Anggota DPRD Kab. Agam Menurut Partai dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 No Partai Komposisi Anggota DPRD Kab. Agam Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Nasdem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI - - Jumlah Sumber : Sekretariat Dewan Kab. Agam Tahun 2017 Tabel 8.2. Jumlah Anggota DPRD Kab. Agam Menurut Komisi, Kabupaten Agam Tahun 2016 No Komisi Komposisi Anggota DPRD Kab. Agam Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Komisi I Komisi II Komisi III Komisi IV 9-9 Jumlah Sumber : Sekretariat Dewan Kab. Agam Tahun

246 No Tabel 8.3. Jumlah Anggota DPRD Kab. Agam Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 Fraksi Komposisi Anggota DPRD Kab. Agam Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Demokrat Golkar PBB PKS PAN PPP Nurani Nasdem Gerindra 4-4 Jumlah Sumber : Sekretariat Dewan Kab. Agam Tahun

247 Tabel 8.4. Data Ketua Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan dan Status Kepegawaian, Kabupaten Agam Tahun 2016 JENIS KELAMIN PENDIDIKAN STATUS PNS NO KECAMATAN NON LK PR SLTP SLTA DI D III SI S2 PNS PNS 1 Ampek Angkek Tanjung Raya Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Tilatang Matur Palembayan Malalak Tanjung Mutiara Lubuk Basung Baso Palupuah IV Koto Canduang Banuhampu TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Adapun fungsi BAMUS dalam 216

248 pasal 55 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa, adalah: 1. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa 2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa 3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa Untuk data jabatan ketua Bamus nagari di Kabupaten Agam dapat digambarkan melalui data yang dikelompokkan dalam bentuk data kecamatan tentang jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status kepegawaian sebagaimana tabel di atas. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketua Bamus lebih banyak laki-laki yaitu 97,6% sedangkan perempuan hanya 2,4% walaupun tidak dipersyaratkan yang menjadi ketua harus laki-laki. Sedangkan untuk pendidikan, yang paling banyak adalah tamatan S1 yaitu sebanyak 41,5%. Dilihat dari kepegawaian PNS sebagai ketua Bamus lebih banyak yang non PNS sebanyak 68,3% dan 31,7 non PNS. Dalam melaksanakan tugas pimpinan Bamus Nagari terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 orang wakil ketua dan 1 (satu) orang Sekretaris dan sekaligus merangkap sebagai anggota menurut Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 12 Tahun 2007 tentang pemerintahan nagari. Data wakil ketua Bamus nagari di Kabupaten Agam dapat digambarkan dalam bentuk data kecamatan tentang jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status kepegawaian sebagai berikut: 217

249 Tabel 8.5. Data Wakil Ketua Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan, Status Kepegawaian Kab Agam Tahun 2016 JENIS KELAMIN PENDIDIKAN STATUS PNS NO KECAMATAN NON LK PR SLTP SLTA DI D III SI S2 PNS PNS 1 Ampek Angkek Tanjung Raya Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Tilatang Matur Palembayan Malalak Tanjung Mutiara Lubuk Basung Baso Palupuah IV Koto Canduang Banuhampu TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah wakil ketua Bamus yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 93,4% sedangkan yang perempuan hanya 6,6%. Dari aspek pendidikan, sebagian besar Wakil Ketua Bamus berpendidikan S1 sebesar 42,1%. Untuk status kepegawaian wakil ketua Bamus 218

250 yang non PNS lebih banyak yaitu pada laki-laki sebanyak 68,4% dan PNS sebanyak 31,6%. Dalam melaksanakan tugasnya, Bamus nagari dibantu oleh sekretariat Bamus nagari yang dipimpin oleh sekretaris bamus nagari. Dari 74 orang sekretaris Bamus di Kabupaten Agam dapat digambarkan data yang dikelompokkan dalam bentuk data kecamatan tentang jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status kepegawaian sebagaimana tabel 8.6. Dari tabel tersebut maka dapat dijelaskan bahwa jumlah laki-laki dan perempuan yang menjadi sekretaris Bamus hampir sama banyak, yaitu laki-laki 59,5% sedangkan perempuan 40,5%. Untuk status pendidikan, sebagian besar Sekretaris Bamus berpendidikan S1, yaitu 44,6%. Untuk status kepegawaian sekretaris lebih banyak yang Non PNS, yaitu sebanyak 72,97%. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel 8.6. dibawah ini : 219

251 Tabel 8.6. Jumlah Sekretaris Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Status Kepegawaian, Kabupaten Agam Tahun 2016 JENIS KELAMIN PENDIDIKAN STATUS PNS NO KECAMATAN NON LK PR SLTP SLTA DI D III SI S2 PNS PNS 1 Ampek Angkek Tanjung Raya Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Tilatang Matur Palembayan Malalak Tanjung Mutiara Lubuk Basung Baso Palupuah IV Koto Canduang Banuhampu TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari anggota bamus nagari terdiri dari unsur ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan generasi muda. Adapun jumlah anggota bamus nagari ditetapkan dengan jumlah ganjil paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang 220

252 dengan memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk dan kemampuan keuangan nagari. Tabel 8.7. Jumlah Anggota Bamus Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Status Kepegawaian, Kabupaten Agam Tahun 2016 JENIS KELAMIN PENDIDIKAN STATUS PNS NO KECAMATAN NON LK PR SLTP SLTA DI D III SI S2 PNS PNS 1 Ampek Angkek Tanjung Raya Ampek Nagari Kamang Magek Sungai Pua Tilatang Matur Palembayan Malalak Tanjung Mutiara Lubuk Basung Baso Palupuah IV Koto Canduang Banuhampu TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel tersebut maka dapat dijelaskan bahwa jumlah anggota Bamus sebagian besar adalah laki-laki, yaitu 74,6% dan perempuan sebesar 25,4%. Untuk status pendidikan, sebagian 221

253 besar anggota Bamus berpendidikan SLTA, yaitu 46,4,% dan sebagian besar anggota Bamus berstatus Non PNS, yaitu sebesar 80,4%. B. Peranan dan Komposisi di Lembaga Yudikatif Tabel 8.8. Jumlah Personil Militer dan PNS Kodim 0304 Agam Menurut Jenis Kepangkatan dan Jenis Kelamin Th No Jenis Kepangkatan Jumlah TNI Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Letkol Mayor Kapten Lettu Letda Peltu Pelda Serma Serka Sertu Serda Kopka Koptu Kopda Praka Pratu Sipil TNI Jumlah Sumber : Kodim 0304 Agam Tahun

254 C. Peran dan Komposisi Perempuan di Lembaga Eksekutif 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tabel 8.9. Jumlah PNS Menurut Jenis Jabatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 No Jenis Jabatan PNS Lakilaki Jumlah PNS Perempuan Jumlah 1 Fungsional Umum Fungsional Tertentu Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Jumlah Sumber : Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kab. Agam Tahun 2017 Berdasarkan table 8.8. di atas menunjukkan bahwa jumlah seluruh Pengawai Negeri Sipil di Kabupaten Agam adalah sebanyak 7068 orang, yang sebagian besar adalah perempuan sebanyak 67,88% (4798 orang) dan laki-laki sebanyak 32,12% (2270 orang). 223

255 2. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Tabel Jumlah Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Menurut Jabatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Agam Tahun 2016 No Jabatan Tim Baperjakat Kab. Agam Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Sekretaris Daerah Asisten Pemerintahan dan Kesra Asisten Pembangunan dan Perekonomian Asisten Administrasi Umum 1-1 Kepala Badan Kepegawaian 5 Daerah 6 Inspektur Kepala Badan Kesbangpol 1 Jumlah Sumber : Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kab. Agam Tahun

256 3. Camat Tabel Camat menurut jenis kelamin Per Kecamatan, Kabupaten Agam Tahun 2016 No Kecamatan 1 Tanjung Mutiara 1 2 Lubuk Basung 1 3 Tanjung Raya 1 4 Matur 1 Jenis Kelamin Laki-laki (L) Perempuan(P) 5 IV Koto 1 6 Banuhampu 1 7 Ampek Angkek 1 8 Baso 1 9 Tilatang Kamang 1 10 Palembayan 1 11 Palupuh 1 12 Ampek Nagari 1 13 Kamang Magek 1 14 Sungai Pua 1 15 Candung 1 16 Malalak 1 Kabupaten Agam 14 2 Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun

257 4. Walinagari Pemerintah Nagari adalah Walinagari yang dibantu perangkat nagari sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan nagari. Dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagai Walinagari mempunyai wewenang sebagaimana yang tercantum dalam pasal 26 ayat 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa: 1. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa 3. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa 4. Menetapkan Peraturan Desa 5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 6. Membina kehidupan masyarakat Desa 7. Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa 8. Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa 9. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa 10. Memanfaatkan teknologi tepat guna 11. Mengkoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif 12. Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjukan kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 226

258 13. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kabupaten Agam terdiri dari 82 nagari dengan data walinagari yang dikelompokkan dalam data perspektif sbb: Tabel Jumlah Walinagari menurut Jenis kelamin dan T ingkat Pendidikan, Kabupaten Agam Tahun 2016 JENIS KELAMIN PENDIDIKAN STATUS PNS NO KECAMATAN NON LK PR SLTP SLTA DI D III SI S2 PNS PNS 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun

259 Dari data di atas tergambar bahwa pada tingkat kepemimpinan terendah (Pemerintah Nagari) dikabupaten Agam masih didominasi oleh kaum laki-laki yaitu 81 orang dari 82 walinagari dengan jumlah sebanyak 81 orang atau 97,5% dengan pendidikan paling banyak SLTA yaitu 56,1% yang diikuti oleh tamatan pendidikan S1 sebanyak 31,7% disamping ada juga yang tamatan SLTP sebagai persyaratan minimal pendidikan sebagai Walinagari. Hanya ada 1 (satu) orang perempuan atau 2,5% yang menjadi walinagari dan ini juga merupakan satusatunya walinagari perempuan sejak Kabupaten Agam kembali ke nagari pada tahun Walinagari tersebut adalah Ibu Jurniwati sebagai walinagari Tigo Balai Kecamatan Matur dengan pendidikan terakhir yaitu SLTA. Artinya bahwa masih ada perempuan yang dipercaya oleh masyarakat menjadi walinagari. 5. Sekretaris Nagari Dalam membantu tugas pemerintah nagari walinagari dibantu oleh perangkat nagari yang salah satunya adalah Sekretaris Nagari yang berfungsi sebagai koordinator sekretariat dalam bidang administrasi pemerintahan. Dari 82 Sekretaris Nagari di Kabupaten Agam dapat digambarkan data yang dikelompokkan dalam bentuk data kecamatan tentang jenis kelamin, pendidikan dan status kepegawaian sebagaimana data di bawah ini: 228

260 Tabel Data Sekretaris Nagari menurut Jenis kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Status Kepegawaian Kab. Agam 2016 JENIS KELAMIN PENDIDIKAN STATUS PNS NO KECAMATAN NON LK PR SLTP SLTA DI D III SI S2 PNS PNS 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas tergambar bahwa Sekretaris Nagari lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 54 orang atau sebesar 67,5% dan perempuan berjumlah 26 orang atau sebesar 32,5%. 229

261 6. Bendahara Nagari Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari seorang bendahara mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan nagari, menerima, mengeluarkan, menghimpun dan membuat laporan pertanggungjawaban keuangan, serta melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. Dari 82 bendahara nagari di Kabupaten Agam, jabatan Bendahara Nagari lebih dominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 89% dibandingkan laki-laki yang hanya 11%. Pendidikan yang paling banyak adalah SLTA sebanyak 46.3% dan urutan keduanya adalah S1 sebanyak 27%, yang secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 8.14 berikut:. 230

262 NO Tabel Data Bendahara Nagari menurut Jenis kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 KECAMATAN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LK PR SLTP SLTA DI DIII S1 S2 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH PERSENTASE , ,8 26,9 - Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun

263 NO Tabel Data Kaur Pemerintahan Nagari menurut Jenis kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 KECAMATAN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LK PR SLTP SLTA DI DIII S1 S2 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak memegang jabatan sebagai Kaur pemerintah yaitu sebanyak 58% dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebanyak 42%, sedangkan untuk pendidikan terakhir SLTA paling banyak 232

264 jumlahnya yaitu sebanyak 48.1% dan diikuti oleh tamatan S1 sebanyak 27.2%. NO Tabel Data Kaur Kessos Nagari menurut Jenis kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Agam Tahun 2016 KECAMATAN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LK PR SLTP SLTA DI DIII S1 S2 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun 2017 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak memegang jabatan sebagai Kaur Kessos yaitu sebanyak 233

265 67,5% dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebanyak 32,5%, sedangkan untuk pendidikan terakhir SLTA paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 52,5% dan diikuti oleh tamatan S1 sebanyak 38,7%. NO Tabel Data Kaur Pembangunan Nagari menurut Jenis kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kab. Agam Th KECAMATAN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LK PR SLTP SLTA DI DIII S1 S2 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH PERSENTASE , ,25 Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun

266 NO Dari tabel di atas menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak memegang jabatan sebagai Kaur Kessos yaitu sebanyak 75% dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 25%, sedangkan untuk pendidikan terakhir SLTA paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 65% dan diikuti oleh tamatan S1 sebanyak 21,25%. Tabel Data Kaur Keuangan dan Aset Nagari menurut Jenis kelamin dan Tingkat Pendidikan di Kab. Agam Th KECAMATAN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LK PR SLTP SLTA DI DIII S1 S2 1 P a l u p u h B a s o Ampek Angkek Canduang Tilatang Kamang Magek Banuhampu Sungai Pua IV Koto Malalak Matur Palembayan Tanjung Raya Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Mutiara TOTAL JUMLAH Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam Tahun

267 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak memegang jabatan sebagai Kaur Keuangan dan Aset Nagari yaitu sebanyak 87,5% dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 12,5%, sedangkan untuk pendidikan terakhir SLTA paling banyak jumlahnya yaitu sebanyak 55% dan diikuti oleh tamatan S1 sebanyak 28,8%. 236

268 BAB IX Penutup Buku Data Perpektif Gender Kabupaten Agam Tahun 2017

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah mengurangi jumlah kemiskinan dengan menggunakan berbagai cara baik melalui peningkatan infrastruktur

Lebih terperinci

Penutup Sekapur Sirih Mukhlis SE,MM

Penutup Sekapur Sirih Mukhlis SE,MM Penutup Sekapur Sirih Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR 1. Penyebaran Penduduk Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat Propinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas

Lebih terperinci

STATISTIK GENDER 2011

STATISTIK GENDER 2011 STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G / Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peranan dan kedudukan sangat penting sepanjang perjalanan sejarah. Kiprah perempuan di atas panggung sejarah tidak diragukan lagi. Pada tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah

Lebih terperinci

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 ISBN: 978-979 - 064-666 - 7 No. Publikasi: 04210.1310 Katalog BPS: 2104010 Ukuran Buku: 11 cm x 19 cm Jumlah Halaman: vii + 48 Naskah: Subdirektorat Statistik

Lebih terperinci

BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH SALINAN BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sensus Penduduk tahun 2010 sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju

BAB 1 PENDAHULUAN. Sensus Penduduk tahun 2010 sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sensus Penduduk tahun 2010 sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49% per tahun. Jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk

Lebih terperinci

TUJUAN 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

TUJUAN 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan TUJUAN 3 Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 43 Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Target 4: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar

Lebih terperinci

DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA

DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA 1. Gambaran Umum Demografi DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA Kondisi demografi mempunyai peranan penting terhadap perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah karena faktor demografi ikut mempengaruhi pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak era reformasi digulirkan, program Keluarga Berencana (KB) dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun 1967 telah terjadi penurunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga semua bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi amal soleh dan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

KATA PENGANTAR. Semoga semua bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi amal soleh dan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sangat berkaitan erat dengan kualitas masyarakat. Penduduk yang besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan berharga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia berada di urutan ke empat dengan penduduk terbesar di dunia setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, tercatat saat ini jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa (menurut sensus 2010) dan laju

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi daerah sudah dilaksanakan sejak tahun 2001. Keadaan ini telah memberi kesadaran baru bagi kalangan pemerintah maupun masyarakat, bahwa pelaksanaan otonomi tidak bisa

Lebih terperinci

ii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA

ii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA ii Kata Pengantar i DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi... iii Daftar Tabel...v Daftar Gambar...xi Bab I KEPENDUDUKAN... 1 Bab II INDIKATOR GENDER... 9 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia di tahun 2012 mengalami kenaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia di tahun 2012 mengalami kenaikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara berkembang (Saifuddin, 2005). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang terjadi merupakan suatu permasalahan yang dihadapi Indonesia, maka diperlukan perhatian serta penanganan yang sungguh sungguh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 01 November 2016 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat Kepala

KATA PENGANTAR. Padang, 01 November 2016 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat Kepala KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku Profil Gender dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan di Kabupaten Lombok Barat. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap situs kependudukan pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan di Kabupaten Lombok Barat. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap situs kependudukan pada tingkat A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN penyajian data dan informasi perkembangan kependudukan terutama untuk perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Program Keluarga Berencana (KB) Nasional yang dicanangkan sejak tahun 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai 13 September 1994 di

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 i PROFIL KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013 ii KATA PENGANTAR Profil Kesejahteraan Rakyat Kota Palangka Raya Tahun 2013 ini adalah merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat

Lebih terperinci

Profil Gender dan Anak Sumbar 2016 KATA PENGANTAR

Profil Gender dan Anak Sumbar 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku Profil Gender dan

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5 IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN.1. Kondisi Geografi dan Topografi Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

ht //j ak tp : s. go.b p ta ar.id / ht //j ak tp : s. go.b p ta ar.id / PROFIL KEPENDUDUKAN HASIL SUPAS2015 PROVINSI DKI JAKARTA ISBN : No Publikasi : 31520.1603 Katalog BPS : 2101014.31 Ukuran Buku :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng KATA PENGANTAR Puja Angayu bagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas waranugraha-nya maka penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

Analisis Parameter Kependudukan menurut Kabupaten/Kota Oleh : Risma Mulia

Analisis Parameter Kependudukan menurut Kabupaten/Kota Oleh : Risma Mulia Analisis Parameter Kependudukan menurut Kabupaten/Kota Oleh : Risma Mulia ==================================================================================== BAB I Pendahuluan Secara harfiah kata Demografi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

PENDAHULUAN SUMBER DATA

PENDAHULUAN SUMBER DATA PENDAHULUAN Masalah penduduk sangat mempengaruhi gerak pembangunan. KB merupakan salah satu program pembangunan di bidang kependudukan. Masalah kependudukan masih tetap mendapat perhatian yang besar dari

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relative tinggi. Esensi tugas program

Lebih terperinci

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 ISSN 2087-7633 KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010 KERJASAMA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KONDISI PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA, 2010

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jiwa. Menurut data Badan Pusat Statistik sosial didapatkan laju pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. jiwa. Menurut data Badan Pusat Statistik sosial didapatkan laju pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 237,6 juta jiwa. Menurut

Lebih terperinci

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG IV. DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG 4.1. Provinsi Lampung 4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Lampung meliputi wilayah seluas 35.288,35 kilometer persegi, membentang di ujung selatan pulau Sumatera, termasuk pulau-pulau

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014 Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan keluarga,

Lebih terperinci

KONDISI SOSIAL EKONOMI

KONDISI SOSIAL EKONOMI Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 21 Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang mempunyai wilayah seluas 632,26 Km 2 yang pada tahun 2002

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

BAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Pernikahan anak menjadi salah satu persoalan sosial di Kabupaten Gunungkidul. Meskipun praktik pernikahan anak di Kabupaten Gunungkidul kian menurun di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa dan diproyeksikan bahwa jumlah ini

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa dan diproyeksikan bahwa jumlah ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara sedang berkembang yang tidak luput dari masalah kependudukan. Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU Oleh BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI MALUKU 2013 KATA

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU

GAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU IV. GAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU 4.1. Kondisi Fisik Wilayah Provinsi Riau terdiri dari daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 329.867,61 km 2 sebesar 235.306 km 2 (71,33

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan lamban, hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

KESETARAAN GENDER PADA STRUKTUR APARAT PEMDA DAN PENDUDUK KABUPATEN SLEMAN

KESETARAAN GENDER PADA STRUKTUR APARAT PEMDA DAN PENDUDUK KABUPATEN SLEMAN LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN KEILMUAN GURU BESAR KESETARAAN GENDER PADA STRUKTUR APARAT PEMDA DAN PENDUDUK KABUPATEN SLEMAN Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si Lutfi Wibawa, M.Pd FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar menempatkan ibu pada risiko kematian (akibat kehamilan dan persalinan)

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar menempatkan ibu pada risiko kematian (akibat kehamilan dan persalinan) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrasepsi modern memainkan peranan penting untuk menurunkan kehamilan yang tidak diinginkan yang merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian ibu. Kehamilan

Lebih terperinci

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG

BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG KatalogBPS:4102004.18 Kerjasama BadanPerencanaanPembangunanDaerahLampung dan BadanPusatStatitistikProvinsiLampung BADANPUSATSTATISTIKPROVINSILAMPUNG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI LAMPUNG 2012

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah penduduk mencapai 7.608.405 jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 2000 mencatat jumlah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU ` GAMBARAN UMUM Kabupaten OKU Selatan memiliki geografis perbukitan dengan luas 549.394 Ha yang terdiri dari 19 Kecamatan dan 259 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 mencapai 320.290

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS : 9312.3273.100 Statistik Daerah Kecamatan Rancasari 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1642 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kematian merupakan barometer status kesehatan, terutama kematian ibu dan kematian bayi. Tingginya angka kematian tersebut menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya sangat padat. Hal ini terlihat dari angka kelahiran yang terjadi di setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan Syukur kita Panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga buku Profil Perkembangan Kependudukan Kota Serang Tahun 2017 ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan. Peningkatan partisipasi pria dalam KB dan kesehatan reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan. Peningkatan partisipasi pria dalam KB dan kesehatan reproduksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Partisipasi pria menjadi salah satu faktor dalam menyukseskan program Keluarga Berencana (KB). Sebaik apa pun program yang dilakukan pemerintah tetapi tanpa peran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara berkembang yang memiliki banyak permasalahan penduduk, salah satunya adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ketahun. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan. Dari hasil penelitian diketahui

Lebih terperinci

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 merupakan survey yang berskala Nasional, sehingga untuk menganalisa tingkat propinsi perlu dilakukan suatu

Lebih terperinci

Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya PENDAHULUAN Studi demografi menekankan tiga fenomena perubahan penduduk, yakni: 1. Dinamika Penduduk (Population

Lebih terperinci

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN 1. DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Tabel A KUANTITAS 1 Jumlah penduduk Banyaknya orang yang sudah SP (2000, SP (2000, SP (2000, BPS Sensus

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1404 Katalog BPS : 4102004.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm :

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Statistik Sosial Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 merupakan publikasi yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan Indeks Demokrasi Indonesia

Lebih terperinci

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk memacu kemajuan Kecamatan IV Koto pada

Lebih terperinci

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Katalog BPS : 9213.3273.100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1543 Katalog BPS : 9213.3273.100

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk dunia pada tahun 2013 mengalami peningkatan lebih tinggi dari perkiraan dua tahun yang lalu. Jumlah penduduk dunia pada bulan Juli 2013 mencapai

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM DAERAH

BAB II KONDISI UMUM DAERAH BAB II KONDISI UMUM DAERAH 2.1. Geografi dan Demografi Wilayah 2.1.1.Geografis Kota Solok Secara geografis Kota Solok berada pada posisi 0 0 44 28 LS sampai 0 0 49 12 LS dan 100 0 32 42 BT sampai 100 0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara termasuk Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia kurang lebih berjumlah 248,8 juta jiwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dan keterbelakangan melalui pendekatan kependudukan.

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dan keterbelakangan melalui pendekatan kependudukan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keprihatinan akan permasalahan kependudukan melahirkan sebuah konsep pembangunan berwawasan kependudukan atau konsep pembangunan yang bekelanjutan. Dari sini pula lahirlah

Lebih terperinci

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011 17. PENDIDIKAN 120 Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Barat 2010/2011 2010/2011 1 Di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah utama di Indonesia adalah penduduk yang cukup tingi. Laju pertumbuhan penduduk bervariasi pada tahun 2009 sebesar 2,4%, sedangkan jumlah penduduk

Lebih terperinci

PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN No III. BIDANG PENDIDIKAN TABEL 3.1.a ANGKA PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN TAHUN 2015 KECAMATAN SD SLTP SLTA L P L + P L P L+P L P L+P 1.365 1.191 2.556

Lebih terperinci