Gardnerella bacteria in Bacterial Vaginosis Causes of Vaginal Infections In Women

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gardnerella bacteria in Bacterial Vaginosis Causes of Vaginal Infections In Women"

Transkripsi

1 Review Article: Emma Kamelia* Gardnerella bacteria in Bacterial Vaginosis Causes of Vaginal Infections In Women Dental Health Study Program, Tasikmalaya Health Polytechnic, West Java, Indonesia Abstract: Bacterial Vaginosis (BV) is most often encountered as a cause of vaginal infections in women of childbearing age. BV is a disturbance of the biological and chemical balance of the normal vaginal flora. BV related microorganisms are Gardnerella vaginalis, Gardnerella vaginalis germ is considered the cause of non-specific vaginitis. The typical symptom of non-specific vaginitis is the change of vaginal flora. BV is most commonly found in women of reproductive, sexually active age, including lesbian, pregnant women, female users of contraceptive devices in the uterus and performing vaginal rinses. The specific cause of this BV is still unknown. BV incidents are associated with multiple sexual partners, new sexual partners, and previous history of sexually transmitted infections (STIs), but whether BV is considered to be an STI is controversial. In this article review will discuss about the bacteria vaginosis cause of infection in the vagina Keywords: Bacterial Vaginosis (BV), Vaginal infections, Gardnerella vaginalis,

2 Abstrak Bakterial Vaginosis (BV) paling sering dijumpai sebagai penyebab infeksi vagina pada wanita usia subur. BV merupakan gangguan keseimbangan biologi dan kimiawi dari flora normal vagina. Mikroorganisme yang terkait dengan BV adalah Gardnerella vaginalis, Saat ini para ahli menyatakan kuman Gardnerella vaginalis dianggap sebagai penyebab vaginitis nonspesifik. Gejala khas pada vaginitis nonspesifik ialah terjadinya perubahan flora vagina. BV paling sering ditemukan pada perempuan usia reproduktif, aktif seksual, termasuk lesbian, ibu hamil, perempuan pengguna alat kontrasepsi dalam rahim dan melakukan bilas vagina. Penyebab spesifik BV ini masih belum diketahui pasti. Kejadian BV dihubungkan dengan pasangan seksual multipel, pasangan seksual baru, dan riwayat infeksi menular seksual (IMS) sebelumya, namun apakah BV dianggap sebagai salah satu IMS masih diperdebatkan. Dalam review artikel ini akan dibahas tentang bakteri vaginosis penyebab infeksi pada vagina. Kata kunci: Bakterial Vaginosis (BV), infeksi vagina, Gardnerella vaginalis, 1. PENDAHULUAN Bakterial vaginosis (BV) merupakan sindrom klinis, yang disebabkan oleh bertambah banyaknya organisme komersial dalam vagina (yaitu Gardanerella vaginalis, Provotella, Morbiluncus spp.) serta berkurangnya organisme laktobasilus terutama Lactobasillus yang menghasilkan hidrogen peroksida. Pada vagina yang sehat, laktobasilus ini mempertahankan suasana asam dan aerob. Penyebab spesifik BV ini masih belum diketahui pasti. Kejadian BV dihubungkan dengan pasangan seksual multipel, pasangan seksual baru, dan riwayat infeksi menular seksual (IMS) sebelumya, namun apakah BV dianggap sebagai salah satu IMS masih diperdebatkan. Pernah dilaporkan bahwa BV dapat terjadi pada perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual genito-genital. Meskipun demikian, perempuan yang terkena BV ini lebih beresiko terkena IMS lainnya, termasuk infeksi HIV [1]. BV seringkali disebut sebagai vaginal bacteriosis [2] adalah penyakit pada vagina yang disebabkan oleh bakteri. BV disebabkan oleh gangguan kesimbangan flora bakteri vagina dan seringkali dikacaukan dengan infeksi jamur (kandidiasis) atau infeksi trikomonas [3,4]. Infeksi BVdinyatakan sebagai infeksi polimikrobial yang disebabkan oleh penurunan jumlah laktobasilus dikuti oleh peningkatan bakteri anaerob yang

3 berlebihan. Keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang ditandai dengan perubahan konsentrasi hidrogen peroksida (H2O2) hasil produksi flora normal Lactobacillus di vagina. Penurunan konsentrasi H2O2 digantikan oleh peningkatan konsentrasi bakteri anaerob (Mobiluncus, Provetella,Peptostreptococcus, Bacteroides dan Eubacterium) dan bakteri fakultatif (Gardnerella vaginalis, Mycoplasma ominis, Enterococcus dan grup β Streptococcus). Perubahan ini umumnya ditandai dengan produksi sekret vagina yang banyak, berwarna abu-abu, tipis, homogen, berbau amis dan terdapat peningkatan ph. BV dapat menimbulkan masalah infeksi traktus genitalis,misalnya infeksi intra amnion yang akan menyebabkan gangguan atau penyulit selama kehamilan,antara lain kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), infeksi panggul (Pelvic Inflammatory Dissease/PID) setelah persalinan, bahkan dapat terjadi abortus. Kejadian BV terjadi tidak hanya pada wanita dewasa, pada remaja putri yang punya pengalaman sex pra nikah beresiko terinfeksi, kejadiaan ini diperparah dengan semakin meningkatnya perilaku remaja melakukan hubungan sex di usia remaja.[1,18] 2.PEMBAHASAN Bakterial vaginosis adalah kondisi vagina yang dapat menghasilkan vagina yang bernanah dan hasil dari pertumbuhan berlebih dari bakteri normal dalam vagina. Adanya infeksi ini, mencerminkan fakta bahwa ada beberapa jenis bakteri yang secara alami hidup di daerah vagina dan dapat tumbuh secara berlebihan (medicinenet.com). Bacterial vaginosis (BV) adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri anaerob lainnya. Bakterial vaginosis umumnya terjadi karena pengurangan jumlah hidrogen peroksida normal yang memproduksi lactobacilli dalam vagina. Salah satu penyebab bakterial vaginosis adalah organisme Gardnerella vaginitis, namun organisme tersebut bukan satu-satunya penyebab bakterial vaginosis. Bila beberapa jenis bakteri menjadi tidak seimbang, seorang wanita dapat mengalami bakterial vaginosis. Meskipun tidak berbahaya, tetapi kondisi ini dapat mengganggu. Gardnerella vaginalis sendiri juga merupakan bakteri anaerob batang gram-variable yang mengalami hiperpopulasi sehingga menggantikan flora normal vagina dari yang tadinya bersifat asam menjadi bersifat basa.

4 2.1.Gejala & Tanda Gejala utama BV adalah keputihan homogen yang abnormal (terutama pasca sanggama) dengan bau tidak sedap [5]. Cairan keputihan berada di dinding vagina dan tidak disertai iritasi, nyeri atau eritema. Tak seperti halnya dengan keputihan vagina normal, keputihan pada BV jumlahnya bervariasi dan umumnya menghilang sekitar 2 minggu sebelum haid Etiologi Bakterial vaginosis disebabkan oleh 1 ketidakseimbangan flora alami bakteri (bakteri yang biasa ditemukan dalam vagina wanita). Bakterial vaginosis tidak sama dengan kandidiasis (infeksi jamur) atau kandidiasis (infeksi jamur) Trichomonas vaginalis (trikomoniasis) yang tidak disebabkan oleh bakteri. 2. Mikroorganisme yang terkait dengan BV seperti Gardnerella vaginalis, Mobiluncus Bacteroides dan Mycoplasma. Perubahan dalam flora vagina normal akibat penggunaan antibiotika atau gangguan keseimbangan ph sehingga terjadi pertumbuhan berlebihan dari bakteri lain. 4. Anemia defisiensi zat besi merupakan prediktor kuat adanya BV pada ibu hamil [6] Diagnosis Untuk menegakkan diagnosis BV harus dilakukan hapusan vagina yang selanjutnya diperiksa mengenai : 1. Bau khas fishy odor pada preparat basah yang disebut sebagai whiff test yang dilakukan dengan meneteskan potassium hydroxide-koh pada microscopic slide yang sudah ditetesi dengan cairan keputihan. 2. Hilangnya keasaman vagina. Seperti diketahui, bahwa untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri, ph vagina berkisar antara Pemeriksaan dengan kertas lakmus yang memperlihatkan adanya ph > 5 memperlihatkan terjadinya BV. 3. Adanya clue cells. Cara pemeriksaan adalah dengan meneteskan larutan NaCl pada microscop slide yang telah dibubuhi dengan cairan keputihan. Clue cell adalah sel epitel yang dikelilingi oleh bakteri

5 clue cells Diagnosa Banding : Keputihan normal, Kandidiasis (infeksi jamur) dan Trikomoniasis, yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis Gambaran Klinik Diagnosa VB atas dasar Kriteria Amsel [7] 1. Cairan vagina berwarna putih kekuningan, encer dan homogen 2. Clue cells pada pemeriksaan mikroskopik 3. ph vagina > Whiff Test positif (bau amis timbul setelah pada cairan vagina diteteskan larutan KOH - potassium hydroxide Konfirmasi diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 4 kriteria diatas [8] Alternatif diagnosis : Dengan melakukan pengecatan gram pada hapusan vagina dengan kriteria Hay/Ison atau Kriteria Nugent [9]. Kriteria Hay/Ison : (Hay et al., 1994) Grade 1 (normal) : predominasi dari morfotipe laktobasilus Grade 2 (intermediate) : Flora campuran dengan sejumlah kecil laktobasilus dan Gardnerella dan Mobiluncus Grade 3 (vaginosis bakterial) : predominasi dari Gardnerella dan atau morfotipe Mobiluncus. Latobasilus minimal atau tak ditemukan

6 Standard untuk penelitian adalah menggunakan Kriteria Nugent [10]. Kriteria ini menggunakan skoring 0 10, yaitu: Skore 0 3, diagnosis BV negatif Skore 4 6, intermediate Skore > 7, diagnosis BV positif Penelitian terbaru [11] membandingkan antara pengecatan gram dengan kriteria Nugent dan Hibridisasi DNA Affirm VPIII dalam penegakkan diagnosa BV. Test Affirm VPIII dapat mendeteksi 93% sediaan vagina yang positif BV melalui pemeriksaan pengecatan Gram. Sensitivitas Affirm VPIII test adalah 87.7% dan spesifisitas nya 96% dan dapat digunakan untuk penegakkan diagnosa BV secara cepat pada penderita BV 2.6. Terapi Antibiotika Metronidazole atau clindamycin peroral atau lokal adalah trerapi yang efektif [12], namun angka kekambuhan juga cukup tinggi [13]. Regimen medikamentosa umum adalah Metronidazol 500 mg 2 dd 1 (setiap 12 jam) selama 7 hari [14] Komplikasi Meningkatnya kepekaan terhadap IMS termasuk infeksi HIV dan komplikasi pada ibu hamil Epidemiologi Diperkirakan 1 dari 3 wanita terserang dengan BV dalam satu episode kehidupan mereka 3. KESIMPULAN Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina. Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis bacterial harus ada tiga dari empat kriteria sebagai berikut, yaitu: (1) adanya sel clue pada pemeriksaan mikroskopik sediaan basah, (2) adanya bau amis setelah penetesan KOH 10% pada cairan vagina, (3) duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna seperti susu, (4) ph vagina lebih dari 4.5 dengan menggunakan nitrazine paper.

7 Bacterial vaginosis (BV) adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri anaerob lainnya.1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui secara jelas, namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan ph vagina dan perubahan sekret vagina [1,17]. BV merupakan penyakit yang hingga saat ini diagnosis dan penanganannya masih problematik. Bakterial vaginosis (BV) disebabkan oleh faktor-faktor yang mengubah lingkungan asam normal di vagina menjadi keadaan basa yang mendorong pertumbuhan berlebihan bakteri-bakteri penghasil basa. Lactobacillus adalah bakteri predominan di vagina dan membantu mempertahankan sekresi vagina yang bersifat asam (produksi hidrogen peroksida/ H2O2). Faktor-faktor yang dapat mengubah ph melalui efek alkalinisasi antara lain adalah mukus serviks, semen, darah haid, mencuci vagina (douching), pemakaian antibiotik, dan perubahan hormon saat hamil dan menopause. Faktor-faktor ini memungkinkan meningkatnya pertumbuhan Gardnerella vaginalis, Mucoplasma hominis, dan bakteri anaerob. Metabolisme bakteri anaerob menyebabkan lingkungan menjadi basa yang menghambat pertumbuhan bakteri lain [1,15]. Kepentingan diagnosis didasarkan pada pendapat umum bahwa BV merupakan salah satu penyakit menular seksual (PMS ). Tes ph vagina mempunyai nilai sensitivitas tinggi dan reliabilitas yang sangat baik meskipun spesifisitasnya rendah. Namun demikian, dalam skrining sensitivitas yang tinggi lebih diperlukan daripada spesifisitas. Oleh karena itu, tes ph vagina dapat digunakan sebagai alat skrining BV pada ibu hamil. Manifestasi klinis : Wanita dengan bakterial vaginosis (BV) dapat tanpa gejala. Gejala yang paling sering pada BV adalah adanya cairan vagina yang abnormal (terutama setelah melakukan hubungan seksual) dengan adanya bau vagina yang khas yaitu bau amis/bau ikan (fishy odor) [1,15, 16]. Bau tersebut disebabkan oleh adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi basa. Cairan seminal yang basa (ph 7,2) menimbulkan terlepasnya amin dari perlekatannya pada protein dan amin yang menguap menimbulkan bau yang khas. Walaupun beberapa wanita mempunyai gejala yang khas, namun pada sebagian besar wanita dapat asimptomatik. Iritasi daerah vagina atau sekitar vagina (gatal, rasa terbakar), kalau ditemukan lebih ringan daripada yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis atau C.albicans. Sepertiga penderita mengeluh gatal dan rasa terbakar, dan seperlima timbul kemerahan dan edema pada vulva. Nyeri abdomen, dispareuria, atau nyeri waktu kencing jarang terjadi, dan kalau ada karena penyakit lain. [1,15]. kriteria dalam menegakkan diagnosis

8 bakterial vaginosis (BV). Umumnya digunakan kriteria Amasel, berdasarkan 3 dari 4 penemuan berikut: [1,16]. 1.Duh tubuh vagina berwarna putih keabu-abuan, homogen, melekat di vulva dan vagina 2.Terdapat clue-cells pada duh vagina (>20% total epitel vagian yang tampak pada pemeriksaan sediaan basah dengan NaCl fisiologis dan pembesaran 100 kali) 3.Timbul bau amis pada duh vagina yang ditetesi dengan larutan KOH 10% (tes amin/ Whiff test positif) 4. ph duh vagina lebih dari 4,5 (tes lakmus). Referensi [1]. Indriatmi W. Vaginosis bacterial. Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 7. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokeran Univesitas Indonesia; h , [2]. Vaginal Infections How to Diagnose and Treat Them: Bacterial Vaginosis or Vaginal Bacteriosis". Medscape. Retrieved 10 October 2009 [3]. Terri Warren, RN. Is It a Yeast Infection?. Retrieved , 2010 [4]. Ferris DG, Nyirjesy P, Sobel JD, Soper D, Pavletic A, Litaker MS. Over-the-counter antifungal drug misuse associated with patient-diagnosed vulvovaginal candidiasis. Obstetrics and Gynecology 99 (3): , doi: /s (01) PMID [5]. s/ucm pdf [6]. Verstraelen H, Delanghe J, Roelens K, Blot S, Claeys G, Temmerman M. Subclinical iron deficiency is a strong predictor of bacterial vaginosis in early pregnancy. BMC Infect. Dis. 5: 55, doi: / PMC PMID

9 [7]. Amsel R, Totten PA, Spiegel CA, Chen KC, Eschenbach D, Holmes KK. Nonspecific vaginitis. Diagnostic criteria and microbial and epidemiologic associations". Am. J. Med. 74 (1): 14 22, doi: / (83) PMID [8]. National guideline for the management of bacterial vaginosis. Clinical Effectiveness Group, British Association for Sexual Health and HIV (BASHH), 2006 [9]. Ison, CA; Hay, PE. Validation of a simplified grading of Gram stained vaginal smears for use in genitourinary medicine clinics. Sex Transm Infect 78 (6): 413 5, doi: /sti PMC PMID [10]. Nugent RP, Krohn MA, Hillier SL. Reliability of diagnosing bacterial vaginosis is improved by a standardized method of gram stain interpretation. J. Clin. Microbiol. 29 (2): , PMC PMID [11]. Gazi H, Degerli K, Kurt O, et al. (2006). "Use of DNA hybridization test for diagnosing bacterial vaginosis in women with symptoms suggestive of infection". APMIS 114 (11): doi: /j apm_485.x. PMID [12]. Oduyebo OO, Anorlu RI, Ogunsola FT. The effects of antimicrobial therapy on bacterial vaginosis in non-pregnant women. Cochrane Database Syst Rev (3): CD006055, doi: / cd pub2. PMID [13]. Bradshaw CS, Morton AN, Hocking J, et al. High recurrence rates of bacterial vaginosis over the course of 12 months after oral metronidazole therapy and factors associated with recurrence. J. Infect. Dis. 193 (11): , doi: / PMID [14]. [15]. Turovskiy Y, NollKS, Chikindas ML. The aetology of bacterial vaginosis. J App Micro. 110 (5): , 2011 [16]. Rosen T. Gonorrhea, mycoplasma, vaginosis. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolf K, editors. Fitzpatrick s dermatology in general medicine. 8 th ed. New York: Mc Graw Hill. p , 2012

10 [17]. M Karo, et al., International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) (2016) Volume 28, No 2, pp [18]. Karo M, Salma WO, Kamelia E, Patellogi I, Natzir R, Bintang M, Hatta M. Effects of ethanolic extract of Miana (Coleus scutellariodes [L] Benth) leaf on IgM profile in Balb/c mice with systemic of vulvovaginal candidiasis.

BAB 1 PENDAHULUAN. bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi, (seperti : Bacteroides sp., Mobilluncus

BAB 1 PENDAHULUAN. bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi, (seperti : Bacteroides sp., Mobilluncus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinik akibat pergantian Lactobacillus sp., penghasil H 2 O 2 yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaginosis bakterial (VB) adalah suatu keadaan abnormal pada ekosistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaginosis bakterial (VB) adalah suatu keadaan abnormal pada ekosistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vaginosis bakterial (VB) adalah suatu keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang ditandai adanya konsentrasi Lactobacillus sebagai flora normal vagina digantikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lactobacillus merupakan bakteri dominan di dalam vagina wanita yang berperan sebagai regulator flora normal vagina. Peran tersebut dilakukan dengan memproduksi asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakterial vaginosis (BV) adalah sindrom klinik akibat pergantian laktobasillus Spp penghasil H 2 O 2 (Hidrogen Peroksida) yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri

Lebih terperinci

Duh Tubuh Vagina (Vaginal Discharge) Etiologi, Diagnosis dan Penatalaksanaan

Duh Tubuh Vagina (Vaginal Discharge) Etiologi, Diagnosis dan Penatalaksanaan Duh Tubuh Vagina (Vaginal Discharge) Etiologi, Diagnosis dan Penatalaksanaan Prof. dr. Junizaf, SpOG(K) dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita. 1. berwarna selain itu, bisa berwarna abu-abu, kehijauan bahkan merah.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita. 1. berwarna selain itu, bisa berwarna abu-abu, kehijauan bahkan merah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputihan merupakan suatu hal yang wajar dialami oleh wanita pada usia subur. Keputihan bisa terjadi setiap sesudah dan sebelum menstruasi akibat ketidakseimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada keadaan fisiologis vagina dihuni oleh flora normal. Flora

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada keadaan fisiologis vagina dihuni oleh flora normal. Flora BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada keadaan fisiologis vagina dihuni oleh flora normal. Flora normal tersebut antara lain Corynebacterium ( batang positif gram ), Staphylococcus ( kokus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 20 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakterial Vaginosis 2.1.1 Pengertian Bakterial Vaginosis (BV) adalah suatu sindrom perubahan ekosistem vagina dimana terjadi pergantian dari laktobasillus yang normalnya memproduksi

Lebih terperinci

FLOUR ALBUS/LEUKOREA A RI FUAD FAJRI

FLOUR ALBUS/LEUKOREA A RI FUAD FAJRI FLOUR ALBUS/LEUKOREA A RI FUAD FAJRI DEFINISI Leukorea (white discharge, fluor albus, keputihan) -- cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah Komposisi leukorea : - Sekresi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinis akibat pergantian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinis akibat pergantian BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vaginosis Bakterial 2.1.1. Definisi Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinis akibat pergantian Lactobacillus sp., penghasil hidrogen peroksidase (H 2 O 2 ), yang merupakan

Lebih terperinci

Profil vaginosis bakterial di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2011-Desember 2015

Profil vaginosis bakterial di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2011-Desember 2015 Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 206 Profil vaginosis bakterial di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 20-Desember 205 Romauli E. Siahaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (hamil dan tidak hamil), dimana terjadi ketidakseimbangan pada flora vagina, laktobasilus, dan terjadi peningkatan bakteri anaerob, yaitu

PENDAHULUAN. (hamil dan tidak hamil), dimana terjadi ketidakseimbangan pada flora vagina, laktobasilus, dan terjadi peningkatan bakteri anaerob, yaitu PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vaginosis bakterial (VB) merupakan gangguan pada traktus genital bagian bawah yang paling sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (hamil dan tidak hamil), dimana terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pap smear merupakan salah satu pemeriksaan skrining yang penting untuk mendeteksi adanya karsinoma serviks sejak dini. Pap smear sangat penting di Indonesia mengingat

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI KLINDAMISIN ORAL DAN METRONIDAZOL ORAL TERHADAP BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN

PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI KLINDAMISIN ORAL DAN METRONIDAZOL ORAL TERHADAP BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI KLINDAMISIN ORAL DAN METRONIDAZOL ORAL TERHADAP BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN Mazidah Zulfa 1, Julian Dewantiningrum 2, V. Rizke Ciptaningtyas 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. etiologinya. Namun saat ini para ahli menyatakan kuman Gardnerella vaginalis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. etiologinya. Namun saat ini para ahli menyatakan kuman Gardnerella vaginalis yang 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrobiologi BV Bakterial Vaginosis paling sering dijumpai sebagai penyebab infeksi vagina pada wanita pada masa produktif. Semula disebut sebagai vaginitis nonspesifik, suatu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup Bagian/ SMF Obstetri dan Ginekologi dan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar

Lebih terperinci

RELIABILITAS INTERNA PEMERIKSAAN SMEAR VAGINA DENGAN KRITERIA SPIEGEL DALAM MENDIAGNOSIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL

RELIABILITAS INTERNA PEMERIKSAAN SMEAR VAGINA DENGAN KRITERIA SPIEGEL DALAM MENDIAGNOSIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL RELIABILITAS INTERNA PEMERIKSAAN SMEAR VAGINA DENGAN KRITERIA SPIEGEL DALAM MENDIAGNOSIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan

Lebih terperinci

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH RELIABILITAS EKSTERNA PEMERIKSAAN SMEAR VAGINA DENGAN KRITERIA SPIEGEL DALAM MENDIAGNOSIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup ilmu bidang Obstetri dan Ginekologi, dan Mikrobiologi Klinik. 4.1.2 Ruang Lingkup Tempat

Lebih terperinci

AKURASI DAN RELIABILITAS EKSTERNA PH VAGINA DALAM MENAPIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL

AKURASI DAN RELIABILITAS EKSTERNA PH VAGINA DALAM MENAPIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL AKURASI DAN RELIABILITAS EKSTERNA PH VAGINA DALAM MENAPIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan atau fluor albus merupakan salah satu masalah yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan atau fluor albus merupakan salah satu masalah yang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputihan atau fluor albus merupakan salah satu masalah yang banyak dikeluhkan wanita mulai dari usia muda sampai usia tua. Lebih dari sepertiga penderita yang

Lebih terperinci

FAKTOR RESIKO Mobiluncus sp PENYEBAB BACTERIAL VAGINOSIS PADA PEREMPUAN DI MAKASSAR

FAKTOR RESIKO Mobiluncus sp PENYEBAB BACTERIAL VAGINOSIS PADA PEREMPUAN DI MAKASSAR FAKTOR RESIKO Mobiluncus sp PENYEBAB BACTERIAL VAGINOSIS PADA PEREMPUAN DI MAKASSAR RISK FACTOR Mobiluncus sp WHICH CAUSES OF BACTERIAL VAGINOSIS IN WOMEN IN MAKASSAR Andi Selastri, 1 Rizalinda Sjahril,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta rasa gatal setempat. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta rasa gatal setempat. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputihan Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta rasa gatal setempat. 6 Penyebab terbanyak keputihan

Lebih terperinci

Tabel 1. Dua puluh pola penyakit rawat jalan di poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP DR Sardjito tahun 2014

Tabel 1. Dua puluh pola penyakit rawat jalan di poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP DR Sardjito tahun 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak spesies aerobik dan fakultatif-obligat anaerobik dapat hidup pada vagina normal seorang wanita usia reproduktif. Pada kondisi tersebut, spesies anaerob sepuluh

Lebih terperinci

hingga kuning, tipis, homogen, berbau amis dan menurunkan risiko komplikasi infeksi yang menyertai

hingga kuning, tipis, homogen, berbau amis dan menurunkan risiko komplikasi infeksi yang menyertai Studi Retrospektif: Vaginosis Bakterial (A Retrosprective Study: Bacterial Vaginosis) Agustina Tri Pujiastuti, Dwi Murtiastutik Departemen/Staf Medik Fungsional Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN

NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN LAMPIRAN 1. NASKAH PENJELASAN KEPADA PASIEN Selamat pagi/siang. Perkenalkan nama saya dr. Liza Arianita. Saat ini saya sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

FLOUR ALBUS. Hans Lumintang, Sunarko Martodihardjo, Jusuf Barakbah

FLOUR ALBUS. Hans Lumintang, Sunarko Martodihardjo, Jusuf Barakbah FLOUR ALBUS Hans Lumintang, Sunarko Martodihardjo, Jusuf Barakbah BATASAN Flour albus adalah cairan kental keputihan yang keluar dari vagina dan rongga uterus Sinonim: leukorrhae PATOFISIOLOGI Tidak semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada saluran reproduksi (Romauli&Vindari, 2012). Beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada saluran reproduksi (Romauli&Vindari, 2012). Beberapa masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan alat-alat reproduksi berperan penting dalam menunjang terlaksananya fungsi reproduksi yang optimal pada wanita. Dengan alat reproduksi yang sehat, wanita

Lebih terperinci

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Penyakit Radang Panggul Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Penyakit radang panggul adalah gangguan inflamasi traktus genitalia atas perempuan, dapat meliputi endometritis,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA BAKTERIAL VAGINOSIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL

HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA BAKTERIAL VAGINOSIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA BAKTERIAL VAGINOSIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL Salsabella Indriana P. 1, Widyawati 2, Desy Armalina 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanda - tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanda - tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Teori Ketuban Pecah Dini 2.1.1. Definisi Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda - tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari vagina (Mansjoer, 2000:376). Keputihan dapat terjadi pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. salah satu penyakit infeksi paling banyak di bagian obstetri ginekologi. Walaupun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. salah satu penyakit infeksi paling banyak di bagian obstetri ginekologi. Walaupun 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etiologi BV Infeksi BV merupakan infeksi paling sering pada vagina. Pada perkembangan selanjutnya kejadian infeksi BV meningkat pesat dan merupakan salah satu penyakit infeksi

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI KLINDAMISIN ORAL DAN METRONIDAZOL ORAL TERHADAP BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI KLINDAMISIN ORAL DAN METRONIDAZOL ORAL TERHADAP BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN KEBERHASILAN TERAPI KLINDAMISIN ORAL DAN METRONIDAZOL ORAL TERHADAP BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mecapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fungal oportunis apabila terjadi perubahan pada tubuh host (McCormack &

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fungal oportunis apabila terjadi perubahan pada tubuh host (McCormack & BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Candida sp. merupakan flora normal pada vagina namun dapat menjadi fungal oportunis apabila terjadi perubahan pada tubuh host (McCormack & Augenbraun, 2014).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Menular Seksual (IMS) 1. Definisi Infeksi Menular Seksual adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan

Lebih terperinci

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari Editor: Hanom Husni Syam Anita Rachmawati Cover dan layout: Edwin Kurniawan Diterbitkan oleh: Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RSUP dr. Hasan Sadikin Jl.

Lebih terperinci

UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN

UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN Buyung Ramadhan MP 1, Julian Dewantiningrum 2, V.Rizke Ciptaningtyas 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran fisiologis Vagina Selama periode reproduksi pada wanita dengan tingkat estrogen yang mencukupi, lactobacillus merupakan flora normal yang paling dominan(>95%) hidup

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2 1. Kelainan pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum adalah... Sifilis Epididimitis Kanker prostat Keputihan

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL PADA PASIEN VAGINOSIS BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS. Oleh LIZA ARIANITA NIM :

UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL PADA PASIEN VAGINOSIS BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS. Oleh LIZA ARIANITA NIM : UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL PADA PASIEN VAGINOSIS BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS Oleh LIZA ARIANITA NIM : 097105009 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS KONSENTRASI ILMU KESEHATAN KULIT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Badan kesehatan dunia World Health Organizationmemperkirakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Badan kesehatan dunia World Health Organizationmemperkirakan bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan kesehatan dunia World Health Organizationmemperkirakan bahwa setiap tahun terdapat kurang lebih 350 juta penderita baru Penyakit Menular Seksual di negara berkembang

Lebih terperinci

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS Kasus PMS dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi di kalangan remaja. Berbagai jenis PMS serta HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Leukorea atau keputihan (white discharge/flour albus) adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. Leukorea atau keputihan (white discharge/flour albus) adalah gejala 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Leukorea atau keputihan (white discharge/flour albus) adalah gejala yang sering kali dialami oleh para wanita, sewaktu ada cairan (bukan darah) yang keluar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Stephanie Amelinda Susanto, 2011, Pembimbing I: Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M. Kes., Pembimbing II: Donny Pangemanan, drg, SKM

ABSTRAK. Stephanie Amelinda Susanto, 2011, Pembimbing I: Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M. Kes., Pembimbing II: Donny Pangemanan, drg, SKM ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA KELOMPOK WANITA DI KECAMATAN ASTANA ANYAR YANG MENGUNJUNGI KLINIK X UNTUK MELAKUKAN PAP SMEARS TAHUN 2011 Stephanie

Lebih terperinci

Profil flora vagina dan tingkat keasaman vagina perempuan Indonesia

Profil flora vagina dan tingkat keasaman vagina perempuan Indonesia Maj Obstet 124 Ocviyanti dkk Ginekol Indones Profil flora vagina dan tingkat keasaman vagina perempuan Indonesia D. OCVIYANTI* Y. ROSANA** N. WIBOWO* *Departemen Obstetri dan Ginekologi **Departemen Mikrobiologi

Lebih terperinci

AKURASI DAN RELIABILITAS EKSTERNA TES AMIN DALAM MENAPIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL

AKURASI DAN RELIABILITAS EKSTERNA TES AMIN DALAM MENAPIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL AKURASI DAN RELIABILITAS EKSTERNA TES AMIN DALAM MENAPIS BACTERIAL VAGINOSIS PADA IBU HAMIL Artikel Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh persalinan prematur, sedangkan kematian perinatal sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh persalinan prematur, sedangkan kematian perinatal sendiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan prematur diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur disertai pendataran serviks yang diikuti turunnya bayi pada usia kehamilan kurang dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sisten reproduksi dan fungsi serta proses-prosesnya, guna mencapai kesejahteraan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sisten reproduksi dan fungsi serta proses-prosesnya, guna mencapai kesejahteraan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi ialah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, tetapi dalam segala

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU EKSTERNAL DOUCHING DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATUR TUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU EKSTERNAL DOUCHING DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATUR TUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PERILAKU EKSTERNAL DOUCHING DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA CATUR TUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai GelarSarjanaSains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kandidiasis vulvovaginal adalah infeksi mukosa yang disebabkan oleh Candida spp. Sebanyak 85-90% dari jamur yang diisolasi dari vagina adalah spesies Candida (Sobel,

Lebih terperinci

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO VAGINOSIS BAKTERIAL SESUAI KRITERIA AMSEL PADA WANITA PENJAJA SEKS DI TANGERANG

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO VAGINOSIS BAKTERIAL SESUAI KRITERIA AMSEL PADA WANITA PENJAJA SEKS DI TANGERANG Artikel Asli PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO VAGINOSIS BAKTERIAL SESUAI KRITERIA AMSEL PADA WANITA PENJAJA SEKS DI TANGERANG Rinadewi Astriningrum, Sjaiful F. Daili, Sondang P. Sirait, Wresti Indriatmi Departemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menopause, dari bahasa Yunani Menos (bulan) dan Pausis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menopause, dari bahasa Yunani Menos (bulan) dan Pausis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menopause Menopause, dari bahasa Yunani Menos (bulan) dan Pausis (berhenti) didefinisikan sebagai periode menstruasi terakhir. 9 Menopause merupakan suatu keadaan dimana menstruasi

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil Badan Gerakan Nasional Penanggulangan HIV/AIDS pada tahun 2005 yang dilakukan di 10 kota di Indonesia menunjukkan prevalensi Kandidiasis vulvovaginal (KVV) pada

Lebih terperinci

Patofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang

Patofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang KETUBAN PECAH DINI Pengertian Ketuban pecah dini atau yang sering disebut dengan KPD adalah ketuban pecah spontan tanpa diikuti tanda-tanda persalinan, ketuban pecah sebelum pembukaan 3 cm (primigravida)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fluor albus (leukorea, vaginal discharge, keputihan) adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Fluor albus (leukorea, vaginal discharge, keputihan) adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fluor albus (leukorea, vaginal discharge, keputihan) adalah salah satu gejala gangguan kesehatan yang dikeluhkan wanita (Prawirohardjo, 2008). Fluor albus adalah cairan

Lebih terperinci

INFEKSI MENULAR SEKSUAL: DIAGNOSIS & TATALAKSANA

INFEKSI MENULAR SEKSUAL: DIAGNOSIS & TATALAKSANA Sex, HIV, Drugs_July 10, 2014 WRESTI INDRIATMI 2 SKDI 2012 INFEKSI MENULAR SEKSUAL INFEKSI MENULAR SEKSUAL: DIAGNOSIS & TATALAKSANA Wresti Indriatmi Dep. IK Kulit & Kelamin FKUI-RSCM Kelompok Studi IMS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal

BAB 1 PENDAHULUAN. secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

Peranan berbagai modalitas diagnostik dalam deteksi Trichomonas vaginalis

Peranan berbagai modalitas diagnostik dalam deteksi Trichomonas vaginalis Karya Ilmiah Peranan berbagai modalitas diagnostik dalam deteksi Trichomonas vaginalis Dr. RACHMAT HIDAYAT, M.Si FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2015 i LEMBAR PENGESAHAN Setelah

Lebih terperinci

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK WANITA HAMIL PENDERITA BACTERIAL VAGINOSIS DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK WANITA HAMIL PENDERITA BACTERIAL VAGINOSIS DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK WANITA HAMIL PENDERITA BACTERIAL VAGINOSIS DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Dewi Anggraini*, Sri Wahyu Maryuni**, Eza Nia Pratiwi ABSTRACT

Lebih terperinci

MASALAH. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu. sebelum proses persalinan berlangsung.

MASALAH. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu. sebelum proses persalinan berlangsung. KETUBAN PECAH DINI PRELABOR RUPTURE OF THE MEMBRANES (PROM) By: Prof. Dr. T. M. Hanafiah, SpOG (K) Definisi Diagnosis Manajemen Preterm & Term DEFINISI Ketuban Pecah Dini Preterm - < 37 minggu kehamilan(pprom)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Veneral Disease ini adalah Sifilis, Gonore, Ulkus Mole, Limfogranuloma Venerum

BAB 1 PENDAHULUAN. Veneral Disease ini adalah Sifilis, Gonore, Ulkus Mole, Limfogranuloma Venerum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kelamin sudah lama dikenal dan sering disebut sebagai Veneral Disease (VD) yang berasal dari kata Venus (dewi cinta) dan yang termasuk ke dalam Veneral Disease

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Vaginal Candidiasis merupakan infeksi pada vagina dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Vaginal Candidiasis merupakan infeksi pada vagina dikarenakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vaginal Candidiasis merupakan infeksi pada vagina dikarenakan pertumbuhan yang tidak terkendali dari Candida sp. terutama Candida albicans (Sobel, Faro et al. 1998).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional pada hakekatnya bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disertai rasa gatal yang hebat pada kemaluan % wanita di Indonesia. akseptor kontrasepsi Keluarga Berencana (KB).

BAB I PENDAHULUAN. disertai rasa gatal yang hebat pada kemaluan % wanita di Indonesia. akseptor kontrasepsi Keluarga Berencana (KB). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan infeksi pada vulva dan/atau vagina dikarenakan pertumbuhan yang tidak terkendali dari jamur Candida sp., terutama Candida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uterus. Pada organ reproduksi wanita, kelenjar serviks bertugas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. uterus. Pada organ reproduksi wanita, kelenjar serviks bertugas sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serviks merupakan bagian penghubung vagina uterus. Kelenjar serviks berfungsi sebagai pelindung terhadap masuknya organisme lain yang bersifat parasit pada saluran vagina

Lebih terperinci

PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI DAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL REPRODUCTIVE ORGANS CARE AND INCIDENT OF FLUOR ALBUS TO PREGNANT WOMEN

PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI DAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL REPRODUCTIVE ORGANS CARE AND INCIDENT OF FLUOR ALBUS TO PREGNANT WOMEN Perawatan Organ Reproduksi dan Kejadian Keputihan pada Ibu Hamil PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI DAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL REPRODUCTIVE ORGANS CARE AND INCIDENT OF FLUOR ALBUS TO PREGNANT WOMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja mengalami perkembangan fisiologis, psikososial, kognitif, moral dan perkembangan seksual. Perubahan fisiologis pada masa remaja merupakan hasil aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Menular Seksual 2.1.1. Definisi Penyakit Menular Seksual Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan karena adanya invasi organisme

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan. 1 tahun masing-masing adalah sebanyak 15 responden (50%), sehingga total

BAB V PEMBAHASAN. A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan. 1 tahun masing-masing adalah sebanyak 15 responden (50%), sehingga total BAB V PEMBAHASAN A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan Dalam penelitian ini, peneliti membagi responden menjadi 2 bagian yang sama dalam hal lama penggunaan KB IUD. Lama penggunaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARIA DENGAN TINDAKAN PEMAKAIAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden: I. IDENTITAS

Lebih terperinci

PROFIL KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI - DESEMBER 2012

PROFIL KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI - DESEMBER 2012 Jurnal e-clinic (ecl), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 215 PROFIL KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI - DESEMBER 212 1 Aljufri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan What, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pekerja Seks Komersiil Umumnya telah diketahui bahwa sumber utama penularan penyakit hubungan seks adalah pekerja seks komersial, dengan kata lain penularan lewat prostitusi.

Lebih terperinci

PROFIL DUH TUBUH VAGINA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO TAHUN

PROFIL DUH TUBUH VAGINA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO TAHUN PROFIL DUH TUBUH VAGINA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO TAHUN 2009 2011 1 Youlanda Emelia Moeri 2 Pieter Levinus Suling 3 Herry E.J Pandeleke 1 Kandidat Skripsi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian tentang kesehatan reproduksi menunjukkan bahwa 75% wanita di dunia pasti mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya dapat mengalami

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan pola penyakit yang dikenal sebagai transisi epidemiologi, yaitu perubahan pola penyakit dan penyebab kematian. Pada awalnya

Lebih terperinci

PROFIL SKOR NUGENT BERDASARKAN PEWARNAAN GRAM PADA PASIEN VAGINOSIS BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS. Oleh LIZA ARIANITA NIM :

PROFIL SKOR NUGENT BERDASARKAN PEWARNAAN GRAM PADA PASIEN VAGINOSIS BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS. Oleh LIZA ARIANITA NIM : PROFIL SKOR NUGENT BERDASARKAN PEWARNAAN GRAM PADA PASIEN VAGINOSIS BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS Oleh LIZA ARIANITA NIM : 097105009 PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK KONSENTRASI ILMU

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Leukorea ( duh tubuh, keputihan, flour albus, white discharge )

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Leukorea ( duh tubuh, keputihan, flour albus, white discharge ) BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Leukorea Leukorea ( duh tubuh, keputihan, flour albus, white discharge ) adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Servisitis merupakan infeksi pada serviks uteri sering terjadi karena luka kecil bekas persalinan yang tidak dirawat atau infeksi karena hubungan seksual (Manuaba,2010

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Husnul Khatimah 1, Dede Mahdiyah 1, Anita Herawati 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khusus adalah alat reproduksi. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. khusus adalah alat reproduksi. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan modernisasi ini telah terjadi perubahan dan kemajuan di segala aspek dalam menghadapi perkembangan lingkungan, kesehatan dan kebersihan, dimana

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK

BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK VAGINAL DISCHARGE Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 SISTEM REPRODUKSI Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 SISTEM REPRODUKSI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa perkembangan manusia dan merupakan periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini terjadi pacu tumbuh (growth

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. DEFINISI Keputihan (leukorea, fluor albus) merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina selain darah haid. Keputihan (fluor albus) ada yang fisiologik (normal) dan ada yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya penyakit yang harus diobati (Djuanda, Adhi. dkk, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. adanya penyakit yang harus diobati (Djuanda, Adhi. dkk, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputihan (fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Padahal,

Lebih terperinci

Dinamika Kesehatan, Vol. 2 No. 2 Desember 2016 Herawati, et. al., Hubungan Pekerjaan & Vulva...

Dinamika Kesehatan, Vol. 2 No. 2 Desember 2016 Herawati, et. al., Hubungan Pekerjaan & Vulva... Dinamika Kesehatan, Vol. 2 No. 2 Desember 2016 Herawati, et. al., Hubungan Pekerjaan & Vulva... HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan biologis, psikologis, moral, dan agama (Sarwono, 2012). Pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran reproduksi, termasuk infeksi menular seksual masih

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran reproduksi, termasuk infeksi menular seksual masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi saluran reproduksi, termasuk infeksi menular seksual masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara-negara berkembang (World Health Organization,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan adalah suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, dan sosial-ekonomi, bukan hanya bebas dari penyakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa. menjalani proses terjadi pertumbuhan dan perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa. menjalani proses terjadi pertumbuhan dan perkembangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Definisi Remaja Kata remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja juga sering disebut sebagai

Lebih terperinci