BAB I PENDAHULUAN UKDW. fungal oportunis apabila terjadi perubahan pada tubuh host (McCormack &

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Candida sp. merupakan flora normal pada vagina namun dapat menjadi fungal oportunis apabila terjadi perubahan pada tubuh host (McCormack & Augenbraun, 2014). Dilaporkan bahwa 85-90% species Candida yang paling sering di temukan adalah Candida albicans. Sekitar 75% perempuan mengalami infeksi kandidiasis vulvovaginal (KVV) paling tidak sekali dalam hidupnya dan 40-45% perempuan akan mengalaminya dua sampai tiga episode KVV. Apabila tidak ditangani, hal ini akan mengakibatkan KVV parah dengan gejala lokal pada vulva berupa edema, eritema yang ekstensif, ekskoriasi, dan terbentuknya fissura (CDC, 2015). Usia yang paling sering terinfeksi adalah perempuan dengan usia subur baik dalam keadaan simptomatik maupun asimptomatik (Sobel & Sobel, 2014). Kandidiasis atau infeksi yang diakibatkan oleh Candida sp. dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya keadaan immunosupresif, perubahan ph pada vagina, kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral kombinasi 1

2 2 dan terapi hormon estrogen, diabetes tidak terkontrol, pakaian ketat dan kebersihan diri (CDC, 2014). Kandidiasis vulvovaginal (KVV) atau Vulvovaginal candidiasis (VVC) dapat dipicu oleh kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan estrogen, diantaranya kehamilan dan penggunaan estrogen eksogen, dalam hal ini kontrasepsi oral kombinasi dan Hormone Replacement Therapy (HRT). Faktor-faktor ini pada dasarnya memiliki mekanisme yang sama yaitu menyebabkan terjadinya perubahan keadaan vulva dan vagina karena peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan turunnya ph vagina sehingga menjadi lingkungan yang baik untuk Candida sp. berkembang biak (Vasquez & Sobel, 2011). Penelitian-penelitian yang membahas tentang peningkatan kadar estrogen hanya membahas salah satu faktor predesposisi yang menimbulkan kandidiasis vulvovaginal, misalnya kejadian KVV berulang pada ibu hamil di Tabriz, Iran. (Fardiazar et al, 2012). Selain itu, jurnal lain menerbitkan penelitian mengenai perempuan menopause pengguna HRT yang menderita kandidiasis vulvovaginal (Fischer & Bradford, 2011) dan penelitian yang membuktikan tingginya angka kejadian KVV pada akseptor kontrasepsi oral (Zakout, 2012). Oleh karena itu, belum ditemukan penelitian yang membahas tentang ketiga faktor sebagai faktor yang meningkatkan kadar estrogen sebagai faktor risiko kandidiasis. Selain itu, penelititan seperti ini belum pernah dilakukan di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, yang merupakan rumah sakit tipe B di

3 3 Indonesia sehingga diharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan gambaran frekuensi kandidiasis vulvovaginal pada wanita hamil dan pengguna estrogen eksogen yang berobat di rumah sakit tipe B secara keseluruhan. 1.2 Masalah Penelitian Bagaimana frekuensi kandidiasis vulvovaginal pada kehamilan dan penggunaan estrogen eksogen di Rumah Sakit Bethesda tahun ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum: Mengetahui frekuensi kejadian kandidiasis vulvovaginal pada kehamilan dan penggunaan estrogen eksogen di Rumah Sakit Bethesda tahun Tujuan Khusus: 1. Mengetahui frekuensi kejadian kandidiasis vulvovaginal pada peremuan hamil 2. Mengetahui frekuensi kejadian kandidiasis vulvovaginal pada akseptor kontrasepsi hormonal

4 4 3. Mengetahui frekuensi kejadian kandidiasis vulvovaginal pada akseptor terapi hormon atau Hormone Replacement Therapy (HRT) 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan - Diharapkan dapat memberi pembaharuan ilmu pengetahuan kedokteran, terutama dalam bidang kandidiasis vulvovaginal di Yogyakarta Bagi Peneliti - Menjadi sumber belajar pribadi, khususnya dalam topik kandidiasis vulvovaginal Bagi Rumah Sakit dan Klinisi - Memberi kontribusi dalam penerapan preventif dan promotif pada kandidiasis vulvovaginal Bagi Pasien - Sebagai sumber edukasi agar dapat waspada terhadap faktor risiko kandidiasis vulvovaginal.

5 5 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1 Keaslian Penelitian Peneliti Judul Desain Hasil Oviasogie & Okungbowa (2009) Fischer & Bradford (2011) Fardiazar et al (2012) Candida species amongst Pregnant Women in Benin City, Nigeria: Effect of Predisposing Factors Vulvo-vaginal Candidiasis in Post-menopausal Women: The Role of Hormone Replacement Therapy Vulvo-vaginitis Candidiasis Recurence During Pregnancy Case-control Case-control Crosssectional Terdapat indikasi bahwa semua faktor yang diteliti mempengaruhi tingginya isolasi Candida sp. pada perempuan hamil, yaitu usia kehamilan, rentang usia, pekerjaan, dan riwayat penggunaan kontrasepsi oral (p=0,05). Perempuan postmenopause yang menggunakan HRT lebih rentan terhadap KVV (p<0,001). Infeksi KVV berulang lebih mudah terjadi pada usia kehamilan di trimester ketiga dibanding trimester pertama (p<0,001). Zakout et al (2012) Frequency of Candida species in Papanicolau Smears Taken from Sundanese Oral Hormonal Contraceptive Users Case-control Pengguna kontrasepsi oral lebih rentan terinfeksi KVV dibanding yang tidak menggunakan kontrasepsi oral.

6 6 Dari daftar contoh penelitian lalu, dapat dilihat bahwa pada penelitian sebelumnya, faktor risiko yang berhubungan dengan estrogen hanya diteliti salah satu faktor saja. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti menggabungkan beberapa faktor predisposisi dari kandidiasis vulvovaginal yang berhubungan dengan peningkatan kadar estrogen, yaitu kehamilan dan penggunaan estrogen eksogen sehingga data dari penelitian ini dapat digunakan untuk populasi pasien yang berobat di rumah sakit tipe B seperti RS Bethesda Yogyakarta.