UJI PERFORMANSI MESIN PETIK THE KAWASAKI TIPE NV60H PADA LAHAN MIRING SKRIPSI SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN. Institut Pertanian Bogor OLEH:

Transkripsi

1 f(-rcp LOD> os' UJI PERFORMANSI MESIN PETIK THE KAWASAKI TIPE NV60H PADA LAHAN MIRING SKRIPSI Sebagai salah satu,yaral untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor OLEH: DERIS NUGRAHA F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERT ANIAN BOGOR BOGOR

2 DERlS NUGRAHA. F Uji perfonnansi Mesin Petik Teh Kawasaki Tipe NV60H pada Laban Miring. Di bawah Bimbingan; Mad Yamin dan Tadjudin Abbas RINGKASAN Kebutuhan tenaga kerja di perl<ebunan teb rata-rata 1,3 orang per ha. Dari jumlah tersebut, 70% merupakan tenaga pemetik dengan upah petik sekitar 20-30% dari harga jual pucuk teh. Kesulitan mendapatkan tenaga pemetik telah mengubah pemikirian sistem pemetikan secara manual berganli dengan mekanisasi menggunakan mesin petik teb. Mesin petik yang ada di Indonesia sekarang ada1ah mesin petik teb yang diimpor dari Jepang, yang penggunaannya tentunya disesuaikan dengan kondisi perkebunan di negara tersebut yang banyak berbeda dengan di Indonesia. Tanaman teh tennasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 spesies, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30" sebelah utara maupun selatan khatulistiwa Selain tanaman lob (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, genus Camellia mencakup banyak jenis tanaman hias. ini juga Pemetikan teh pada prinsipnya ada1ah pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan. Pemetikan berfungsi pula sebagai usaha membentuk kondisi tanaman agar mampu berproduksi tinggi secara berkesinambungan. Mekanisme pemetikan dengan mesin dimulai dari mesin memotonglmemetik pucuk teb dengan kecepatan pelikan tertentu, lalu pucuk teh yang terpetik di tembak oleb bembusan udara dari mist blower sampai ke bagian kantong penampung. Dari hasil keseluruban penelilian uji perfonnansi (unjuk kerja) mesin pemetik teh type NV60H pada laban kemiringan 10"-40", yang menggunakan operator pria dan wanita dalam pengamatannya. diperoleh basil sebagai berikut: Kualitas pucuk hasil petikan dengan mesin lidak menuron, bahkan sedikit lebih baik dengan tangan. Dengan menggunakan mesin rata-rata pucuk yang memenuhi syarat (64,9%), dengan manual rata-rata (63,3%); Untuk produktivitas kebun I ha per tahunnya dengan produksi kg kering, apabila pemetikan dengan menggunakan mesin pelik type NV60H di laban dengan kemiringan 10"_40" telah terbukti menguntungkan. Pemetikan dengan mesin petik telah berhasil mensubstitusi minimal 181 tenaga kerja pemetik setiap tahunnya; penggunaan mesin petik teh pada laban dengan kemiringan 10"-40" selain dapat menggantikan kelangkaan tenaga pemetik juga dapal mengurangi biaya pemetikan (hiaya pemetikan dengan mesin Rp.l48-Rp.l921kg pcuk hasah, manual Rp.2401kg pucuk basah). Dengan berkurangnya biaya pemetikan, biaya produksi per tahunnya setiap hektarnya berkurang juga. Dari basil penelitian camo jika dilihat dari segi ergonomis dan aspek K3, yaitu kebisingan, getaran dan heban kerja pemakaian mesin petik teh Kawasaki lipe NV60H tidak boleh melebihi 4,93 jamlhari. Penggunaan mesin petik teh diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan untuk mengatasi kelangkaan tenaga pemetik pada kebun teh. Pemakaian mesin petik teh melebihi 4,93jam/hari hams melakukan penggantian operator sehingga tidak membahayakan kesehatan operatomya.

3 INSTITUT PERT ANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERT ANIAN UJI PERFORMANSI MESIN PETIK TEH KAWASAKI TIPE NV60H PADA LAHAN MIRING SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh gejar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh: DERIS NUGRAHA F Dilahirkan pada tanggal 29 November 1979 di T asikmajaya Tanggallulus: lanuari 2003 Disetujui, lr. Mad Yamin, MT. Pembimbing I

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta'ala alas rahmat dan karunia-nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik Shalawat dan salam semoga senantiasa tertuju bagi Rasuluilah SAW, teladan umat manusia sedunia. Banyak kendala dan rintangan yang dihadapi mulai penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini, namun penulis percaya Allah SWT pasti akan membuka jalan. Skripsi ini diberi judui "UJI PERFORMANSI MESIN PETIK TEH KAWASAKI TIPE NV60H PADA LAHAN MIRING". Selama melakukan penelitian sampai dengan selesainya penuiisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu, sehingga penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: I. Ir. Mad Yamin, MT., selaku dosen pembimbing alas bimbingannya mulai dari awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. 2. Jr. Tadjudin Abbas, MS., selaku pembimbing penelitian II alas bimbingannya selama melakukan penelitian. 3. Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan M.Agr., dan Ir. Agus Sutejo, M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak membantu penulis demi kesempurnaan penulisan ini. 4. Direktur PPTK Gambung, Bandung, Jawa Barat, yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama penelitian. 5. M. Carno Adinata, ternan sepetjuangan selama penelitian. 6. Bunda, Ayahanda dan Kakak kakak di Tasikmalaya, alas segenap dukungan moral dan material yang senantiasa diberikan selama ini. 7. Miraku, yang telah memberikan semangat dengan cinta-kasih-sayang yang tiada terkira berartinya... Semoga tulisan ini dapat berguna, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depan. Bogor, januari 2003 Penulis

5 DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR i DAFfAR lsi ii DAF"fAR TABEL... iv DAFT AR GAMBAR.... v DAFT AR LAMPIRAN vi J. PENDAHULUAN A.. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA A. T ANAMAN TEH Sejarab Perkebunan teb di Indonesia Syarat tumbub B. PEMETIKAN TEH Fisiologi pemetikan Pemetikan produksi Jenis petikan Pemetikan dengan mesin petik C. ANALISIS TEKNIK D. ANALISIS EKONOMI Biaya Tetap per Tabun... ll 2. Biaya tdak tetap per tabun... ll 3. Biaya pokok pemetikan III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT B. ALAT DAN BAHAN Alat Bahan C. T AHAP AN PENELITIAN Pemilihan kebun Pembagian plot Modifikasi kebun ii

6 4. Pengoperasian mesin di lahan Parameter yang diukur Siklus pemetikan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGAMATAN Kapuitas kerja da Effisiensi Biaya Petik dan Biaya Produksi B. PEMBAHASAN Kualitas Pucuk Kapasitas Kerja dad Efflsiensi kerja Biaya pemetikan dan keuntungan produksi Substitusi tenaga kerja V. KESIMPlJLAN DAN SARAN A.. KESIMPULAN B. SARAN DAFfAR PUSTAKA LAMPlRAN III

7 DAFTAR TABEL Tabel l. Tabel basil pengamatan kecepatan petik operator pria dan wanita Tabel2. Tabel perhitungan nilai kapasitas keija lapang aktual dan efesiensi dengan pendekatan waktu hilang operator P pada plot 10 _ Tabel3. Tabel kapasitas keija lapang aktual dan Effisiensi yang diperoleh kedua operator pada tiap- tiap plot Tabel4. Tabel basil perhitungan kapasitas keija material aktual (kg/jam) Tabel5. Tabel perhitungan hiaya petik dan pendapatan produksi pemetikan dengan mesin petik teh Kawasaki tipe NV60H pada laban miring Tabel6. Tabel contoh perhitungan kapasitas kerja dan Effisiensi pada laban seluas 1 ha untuk operator P pada kemiringan laban 10 _ Tabel7. Tabel produksi dan keuntungan mesin petik teh Kawasaki tipe NV60H IV

8 DAFTAR GAMBAR Gambar I. Gambar 2. Gambar mesin pelik leh Kawasaki tipe NV60H Gambar kanlong penampung mesin petik teh Kawasaki tipe NV60H Gambar3. Gambar4. Garnbar 5. Garnbar6. Illustrasi kondisi kebun sebelum dimodifikasi Illustrasi kebun setelah dimodifikasi lllustrasi jalur lintasan operator saat memetik Ukuran bidang petik (80 em) dan lorong petik pada laban miring Garnbar 7. Graflk hubungan antara kecepatan, kapasitas keija terhadap beberapa tingkat kemiringan operator pria Gambar 8. Grafik hubungan kapasitas keija lapang aktual terhadap produksi kebun Gambar9. Grafik perbandingan kapasitas keija lapang dan produksi minimal antara operator pria dan wanita v

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data-data yang diperoleh pada pemetikan dengan mesin petik teh Kawasaki tipe NY 60H di laban miring Lampiran 2. Plot pengujian dan basil pengamatan simulasi laban 1 ha Lampiran 3. Hasil permtungan kapasitas kerja daneffisiensi pada laban simulasi 1 ha untuk operator pria (P)...36 Lampiran 4. Hasil perhitungan kapasitas kerja dan effisiensi pada laban simulasi I ha untuk operator wanita (W) Lampiran 5. Analisis hiaya pemetikan dengan mesin petik teh untuk operator P pada kemiringan Lampiran 6. Analisis biaya pemetikan dengan mesin petik teh untuk operator P pada kemiringan 20 _30 atau operator wanita (W) pada kemiringan Lampiran 7. Analisis biaya pemetikan dengan mesin petik teh untuk operator P pada kemiringan 30-40, Lampiran 8. Analisis biaya pemetikan dengan mesin petik teh untuk operator W pada kerniringan 20 _30, Lampiran 9. Analisis biaya pemetikan dengan mesin petik teh untuk operator P pada kemiringan Lampiran 10. Gambar kegiatan pemetikan dengan mesin petik teh Kawasaki tipe NY60H pada laban miring vi

10 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Budidaya tanaman teh masih merupakan budidaya padat karya. Komponen upah dalam biaya produksi teh mencapai 50-55%. Tenaga kerja di perkebunan teh rata-rata 1,3 orang per hektar dan 75% dari jumlah tersebut adalah pemetik. Sifat padat karya dari budidaya tanaman teh perlu mendapat perhatian yang serius sebagai antisipasi perubahan yang sudah terasa sejak sekarang. Dengan berkembangnya sektor industri, pendidikan, pariwisata dan lainny maka mulai pihak. perkebunan mulai merasa kesulitan untuk mendapatkan tenaga pemetik teb. Disamping itu biaya produksi teh naik yang dikarenakan UMK. harga BBM dan tarif listrik naik. Hal tersebut membuat pihak-pihak perkebunan teh, baik. swasta atau pun milik pemerintah mulai melirik pemetikan teh dengan mesin-mesin petik teh yang ada di pasaran, yang kebanyakan diimpor dari Jepang. Pemetikan dengan mesin diyakini clapat mensubstitusi tenaga keija disampin menurunkan biaya produksi. Namun mesin petik impor tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi perkebunan teh di Indonesia. Tanaman teh yang ada di Jepang adalah jenis Camellia Sinensis, yang berdaun lebih kecil daripada tanaman teh di Indonesia yang berjenis Asammica yang berdaun Iebih lebar-iebar. Selain itu, keadaan lahan-lahan perkebunan teh di Jepang yang rata-rata datar di banding di Indonesia yang kebanyakan berlahan miring. Puslit T eh dan Kina Garnbung telah melakukan modifikasi mesin petik Kawasaki tipe H 120 menjadi tipe GT 120 dengan dukungan 50% komponen lokal. Mesin petik ini dapat beroperasi dengan baik pada lahan datar dengan pola pemetikan melompat (over lopping) baris ganda. Kelemahan mesin petik ini kurang sesuai dioperasikan pada laban miring dan terlalu berat untuk operator wanita.