BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Sejarah berdirnya Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada tahun 1934 dengan nama RSTP Ngawen Salatiga. RSP dr. Ario Wirawan berfungsi sebagai tempat/santorium yaitu sebagai fasilitas medis untuk penyakit jangka panjang terutama tuberkulosis. Kemudian pada tanggal 26 September 2002, dengan dikeluarkan SK Mentri Kesehatan RI nomor 1208/Menkes/SK/IX/2002, akhirnya RSTP Ngawen Salatiga diganti menjadi Rumah Sakit Paru dr.ario Wirawan, dan merupakan satusatunya rumah sakit paru di Propensi Jawa Tengah. Lokasi Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806 Salatiga, Jawa Tengah. Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga adalah rumah sakit negeri kelas A yang memiliki 144 tempat tidur inap, yang terdiri dari kelas perawatan VVIP, VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. Ruang Dahlia I dan Dahlia II merupakan kelas III yang memiliki fasilitas ruangan dengan partisi 2 tempat tidur, bed pasien yang standar, lemari pasien, dan kamar mandi di luar. 53

2 1.2 Pelaksanaan Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 27 Juli 5 Agustus Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pengurusan surat di fakultas guna mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian, kemudian peneliti bertemu dan menjelaskan tujuan penelitian kepada Kepala Bagian DIKLAT Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Penelitian dilaksanakan setelah mendapat persetujuan atau ijin dari direktur Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Setelah itu peneliti langsung bertemu dengan Kepala ruangan Dahlia I dan Dahlia II untuk menyerahkan surat persetujuan penelitian serta menjelaskan tujuan dari penelitian, peneliti langsung melaksanakan penelitian dengan membagikan lembaran kuesioner kepada para perawat yang sedang berada di ruangan atau sedang menjalankan tugas (sift) sedangkan sebagiannya diberikan kepada kepala ruangan dengan jumlah perawat yang tidak berada di ruangan. Selain membagikan kuesioner peneliti juga melakukan observasi dan wawancara dengan perawat. Dari jumlah kuesioner yang disebar semuanya terkumpul kembali dan bisa digunakan dalam penelitian. 1.3 Gambaran Responden Gambaran umum responden terlihat dari tabel distribusi frekuensi. Responden penelitian seluruhnya berjumlah 40 54

3 responden. Gambaran umum responden penelitian berisi tentang karakteristik usia, pendidikan dan masa kerja. Berikut gambaran umum dari responden penelitian Karakteristik Penelitian Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Umur Responden di Ruang Dahlia I dan Dahlia II Usia (Th) Frekuensi Presentase (%) tahun 10 25% tahun 24 60% tahun 6 15% Total % Tabel 4.1 diatas menjelaskan bahwa mayoritas responden memiliki umur tahun (24 orang atau 60%) sedangkan minoritas responden memiliki umur tahun (6 orang atau 15%). Tabel 4.2 : Distibusi Pendidikan Responden di Ruang Dahlia I dan Dahlia II RSPAW Tingkat pendidikan Frekuensi Presentase Akademi (D3) 25 62,5% Serjana (S1) 15 37,5% Total % tabel 4.2 diatas menjelaskan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan Akademik yaitu 25 orang (62,5%), sedangkan minoritas dari tingkat pendidikan yaitu Serjana 15 orang (37,5%). Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden di Ruang Dahlia I dan Dahlia II RSPAW Salatiga Masa Kerja (Th) Frekuensi Presentase (%) 1 5 tahun 26 65% 6 10 tahun 9 22,5% 55

4 11 15 tahun 5 12,5% Total % Tabel 4.3 diatas menjelaskan bahwa mayoritas responden memiliki masa kerja 1 5 tahun (26 orang atau 65%) sedangkan minoritas responden dengan masa kerja tahun (5 orang atau 12,5%). Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Ruang Dalia I dan Dahlia II RSPAW Salatiga Pendidikan Frekuensi Presentase (%) Baik 12 30% Cukup 20 50% Kurang 8 20% Total % Tabel 4.4 diatas menjelaskan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 20 orang (50%) sedangkan minoritas responden dengan pengetahuan baik sebanyak 8 orang (20%). 1.4 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan faktor pengetahuan perawat di Ruang Dahlia I dan Dahlia II Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga diperoleh nilai korelasi MSA (Measure of sampling adequacy) antar variabel sebesar 0,543 (p>0,5) pada tabel korelasi anti image dengan nilai signifikan sebesar 0,088 (p<0,05) pada tabel KMO (Kaiser Meyer Olkin), sehingga dapat dikatakan faktor pengetahuan berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian, yang diperkuat dengan hasil dari tabel Komponen matrix yaitu 0,782 (p>0,5). Terlihat jelas dengan hasil penelitian berdasarkan jawaban responden pada kuesioner variabel 56

5 pengetahuan. Karena pengetahuan merupakan suatu hasil usaha manusia untuk memahami kenyataan yang dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, berdasarkan pengalaman manusia secara empiris (Notoadmojo, 2003). Hasil perhitungan faktor sikap dari perawat di Ruang Dahlia I dan Dahlia II Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga diperoleh hasil korelasi MSA (Measure of sampling adequacy) antar variabel sebesar 0,517 dengan nilai signifikan 0,088 (p<0,05) sehingga dikatakan faktor sikap berpengeruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Hal ini juga diperkuat dengan hasil dari tabel komponen matrix yaitu 0,734 (p>0,5). Hasil perhitungan faktor beban kerja diperoleh nilai MSA (Measure of sampling adequacy) antar variabel sebesar 0,364 (p>0,5) sedangkan nilai signifikan 0,088 (p<0,05). Hal ini berarti faktor beban kerja tidak berpengaruh dalam pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Walaupun nilai pada tabel Komponen matrix sebesar 0,753 (p>0,5), hal ini dikarenakan faktor beban kerja tidak termasuk dalam kolom faktor dominan pada tabel komponen matrix. Berdasarkan hasil perhitungan faktor supervisi diperoleh nilai MSA (Measure of sampling adequacy) antar variabel sebesar 0,633 (p>0,5) dengan nilai signifikan 0,088 (p<0,05). Faktor supervisi tidak termasuk dalam faktor yang berpengaruh dalam 57

6 pelaksanaan pendokumentasian walaupun memiliki nilai MSA >0,5 dan nilai signifikan <0,05, karena bila dilihat nilai dari tabel komponen matrix sebesar 0,489. Hal ini juga diperkuat bahwa faktor supervisi tidak termasuk dalam kolom faktor dominan pada tabel komponen matrix. Hasil perhitungan faktor ketersediaan fasilitas format pendokumentasian diperoleh nilai MSA (Measure of sampling adequacy) antar variabel sebesar 0,646 (p>0,5) dengan nilai signifikan sebesar 0,088, sehingga faktor ketersediaan fasilitas format pendokumentasian berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Hal ini juga diperkuat dengan nilai dari komponen matrix sebesar 0,605 dan juga berada dalam kolom faktor dominan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan faktor-faktor yang dominan mempengaruhi pelaksanaan pondokumentasian keperawatan. Tabel 4.5 : Hasil uji faktor yang dominan mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian Component Matrix a Component 1 2 Faktorpengetahuan Faktorsikap Faktorbebankerja Faktorsupervisi

7 Faktorketersediaanfasilitasforma tpendokumentasian Keterangan : kolom yang bertuliskan angka 1 merupakan kolom angka faktor yang paling dominan Tabel 4.6: Hasil uji dari nilai KMO KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..538 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df 10 Sig..088 Berdasarkan Bartlett s Tes Of Sphericity dengan Chi-Square 16,413 (df 10) dan nilai signifikan 0,088 < 0,05 dan nilai KMO sebesar 0,538 sehingga nilai tersebut dalam kategori lebih dari cukup Tabel 4.7 : Hasil uji dari nilai MSA (Measure of sampling adequacy) Anti-image Matrices Anti-image Covariance Anti-image Correlation faktorpenge tahuan faktorsikap faktorbeban kerja faktorsu pervisi faktorketerse diaanfasilitasf ormatpendok umentasian Faktorpengetahuan Faktorsikap Faktorbebankerja Faktorsupervisi faktorketersediaanfasilitasformatpen dokumentasian Faktorpengetahuan a Faktorsikap a Faktorbebankerja a Faktorsupervisi a faktorketersediaanfasilitasformatpen dokumentasian a 59

8 1.5 Pembahasan Penelitian Faktor faktor yang Mempengaruhi Pelekasanaan Pendokumentasian Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh antara variabel independent (pengetahuan, sikap, beban kerja, supervisi, ketersediaan fasilitas format pendokumentasian) terhadap variabel dependen (Pendokumentasian keperawatan) sehingga dapat dilihat pada data berikut ini : 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dipahami oleh perawat tentang pendokumentasian asuhan keperawatan dalam hal ini mengenai defenisi, tujuan, manfaat, syarat dan hal-hal yang berkaitan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Pengetahuan merupakan suatu hasil usaha manusia untuk memahami kenyataan yang dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, berdasarkan pengalaman manusia secara empiris, atau merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengamatan terhadap obyek tertentu (Notoadmojo, 2003). Dalam penelitian ini untuk mengukur pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan digunakan 7 60

9 indikator dalam bentuk pilihan ganda, dimana jawaban yang benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0. Hasil pengisian kuesioner mendapatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 orang (50%) dan minoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebesar 8 orang (20%). Pengetahuan dari responden dikatakan cukup karena terdapat jawaban yang kurang tepat pada pertanyaan mengenai manfaat, fungsi, dan cara dalam melakukan pendokumentasian keperawatan. Menurut Aditama, pengetahuan sangat berpengeruh dalam menerapkan asuhan keperawatan, untuk itu perawat dituntut agar selalu mengembangkan ilmunya sehingga pelayanan keperawtaan dapat terlaksana dengan baik. Kualitas pelayanan yang baik sangat ditunjang dengan pengetahuan dari perawat tentang tahapan pendokumentasian dalam proses asuhan keperawatan berupa melakukan pengkajian secara lengkap dan efektif tentang kebutuhan pasien, menegakan diagnose keperawatan sesuai analisa atau interpretasi data dan identifikasi masalah klien, kemudian melakukan perencanaan, implementasi serta melakukan evaluasi dari tindakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan. 61

10 Hal senada juga di katakan oleh Notoadmojdo (2003), bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu tingkat pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, lingkungan dan media masa. Sehingga jika dilihat dari pernyataan dari Notoadmojdo dan dikaitan dengan hasil penelitian maka sangat mendukung karena pengetahuan perawat dikatakan cukup dilihat dari pendidikan terakhir dari perawat adalah diploma akademik, masa kerja yang belum relatif lama yaitu 1 5 tahun dan perawat belum mempunyai banyak pengalaman juga. Berdasarkan hasil korelasi anti image atau nilai MSA (Medsure of sampling adequacy) sebesar 0,534 (p>0,5) yang artinya korelasi cukup kuat sehingga faktor pengetahuan berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Hal ini juga di dukung oleh hasil dari analisa komponen matrix yang menunjukan bahwa nilai dari faktor pengetahuan sebesar 0,782 dan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Notoatmodjo yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan faktor dominan yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku 62

11 dan tindakan seseorang. Selain itu juga terlihat jelas kurangnya pemahaman perawat mengenai pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan pada jawaban saat wawancara. Karena itu di harapakan agar perawat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang pendokumentasian asuhan keperawatan terutama pada tahapan asuhan keparawatan guna meningkatkan pelaksanaan pendokumentasian yang baik dan benar. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian dari Ardika mengenai hubungan antara pengetahuan perawat tentang rekam medis dengan kelengkapan pengisian catatan keperawatan yang mengatakan bahwa pengetahuan sangat berpengaruh dalam pengisian catatan keperawatan. Selain itu juga hasil penelitian didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Istanto mengenai faktorfaktor yang berpengaruhi dengan pelaksanaan standar asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh pelaksana perawatan yang mengatakan bahwa pengetahuan juga berpengaruh dalam pelaksanaan pendokumentasian. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Sandra,dkk ( 2014) mengenai faktor yang mempengaruhi efektifitas pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan mengatakan bahwa adanya pengaruh antara pengetahuan 63

12 terhadap efektifitas pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. 2. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi dari sikap tidak langsung dilihat tetapi hanya ditafsirkan dari perilaku yang tertutup (Notoadmodjo, 2003). Dalam penelitian ini untuk mengukur sikap perawat tentang dokumentasi keperawatan digunakan 7 pernyataan dimana jawaban yang benar diberikan 4 pilihan yaitu SS, S, TS, dan STS. Berdasarkan hasil korelasi anti image atau nilai MSA (Medsure of sampling adequacy) sebesar 0,517 (p>0,5) yang artinya korelasi cukup kuat sehingga faktor sikap dikategorikan dalam faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian. Hal ini juga diperkuat dengan hasil dari analisa komponen matrix sebesar 0,734 yang merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pendokumentasian keperawatan. Jika dilihat dari jawaban pengisian kuesioner dan wawancara diperoleh hasil bahwa mayoritas memiliki sikap cukup sebanyak 21 responden (52,5%), dan hanya 9 responden 64

13 (22,5%) yang memiliki sikap kurang dalam melaksanakan pendokumentasian. Selain itu juga terdapat jawaban dari hasil wawancara responden beranggapan bahwa pelaksanaan pendokumentasian memerlukan waktu yang lama dan itu menghambat pelayanan asuhan keperawatan terhadap pasien. Dengan demikian sebagian kecil responden yang belum mengerti akan pentingnya dokumentasi keperawatan. Hal ini bertantangan dengan pendapat dari Nursalam (2011) yang mengatakan bahwa dokumentasi keperawatan sangatlah penting, karena jika terjadi kesalahan atau masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan dalam hal pembwri jasa dan penerima jasa maka dokumentasi keperawatan dapat digunakan sebagai alat bukti hukum, selain itu juga bisa dijadikan sebagai alat komunikasi antara profesi kesahatan yang satu dengan yang lain dan juga untuk proses akreditasi dari rumah sakit. Suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang mengenai pekerjaannya dihasilkan dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya, didasarkan pada faktor lingkungan kerja, gaya supervisi dan kebijakan serta prosedur. Sesuai hasil penelitian diatas maka diharapkan agar pihak dari RSPAW Salatiga agar lebih memperketat supervisi dari kepala 65

14 ruang kepada perawat yang melaksanakan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan. Supervisi yang dilakukan yaitu memberikan motavasi kerja pada perawat pelaksana, mengikutsertakan perawat pelaksana dalam kegiatan peningkatan kompetensi, pelatihan customer care, pelatihan kepribadian berupa pelatihan kompetensi dan soft skill untuk meningkatan rasa percaya diri, komunikasi, kesabaran (emosional). Hal ini dilakukan guna memperdalam pengetahuan serta pemahaman perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian. 3. Beban Kerja Beban kerja adalah proses untuk menetapkan jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk menyelasaikan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. Beban kerja seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas disuatu unit pelayanan keperawatan dalam penerpan pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil korelasi anti image atau nilai MSA (Medsure of sampling adequacy) sebesar 0,364 (p>0,5) yang artinya korelasi sangat lemah sehingga dikatakan faktor beban kerja tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian. Walaupun hasil analisa 66

15 komponen matrix sebesar 0,753, karena jika dilihat pada tabel komponen matrix maka faktor beban kerja tidak termasuk dalam kolom faktor dominan. Hasil pengisian kuesioner menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki beban kerja sedang sebanyak 21 orang (52,5%) dan minoritas responden memiliki beban kerja berat sebanyak 14 orang (35%). Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mastini (2013), yang mengatakan bahwa beban kerja sedang, dokumentasi proses asuhan keperawatan yang dikerjakan oleh perawat juga dalam kategori sedang. Proses asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat tidak semuanya dilakukan seperti tidak melaksanakan pengkajian secara lengkap serta tidak melakukan evaluasi untuk membandingkan respon klien dengan kriteria. Hal ini juga terlihat jelas pada saat penelitian, perawat setelah selesai melakukan tindakan asuhan keperawatan hanya melakukan atau mengisi sebagian dari pendokumentasian keperawatan. Pendokumentasian keperawtaan yang tidak lengkap akan mengakibatkan terjadinya kesalahan pada saat pemberiaan asuhan keperawatan karena manfaat dokumentasi keperawatan sebagai alat komunikasi yang 67

16 memudahkan dalam memberikan asuhan keperawatan selain itu juga akan berpengaruh terhadap mutu atau kualitas pelayanan keperawtaan. 4. Supervisi Supervisi merupakan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan maslaah segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung untuk mengatasinya. Perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan sangat memerlukan dorongan dan dukungan baik secara internal maupun eksternal dari kepala ruang sebagai dorongan untuk mempermudah perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien agar pelayanan yang diberikan berkualitas. Berdasarkan hasil korelasi anti image atau nilai MSA (Medsure of sampling adequacy) sebesar 0,633 (p>0,5) yang artinya korelasi kuat sehingga faktor supervisi tidak termasuk dalam faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian. Hal ini di dukung dengan hasil dari analisa komponen matrix sebesar 0,489 dan juga tidak termasuk dalam komponen faktor dominan. Dibuktikan juga dengan hasil pengisian kuesioner yang menjelaskan 68

17 bahwa hasil supervisi adalah cukup yaitu sebanyak 19 orang (47,5%). Dikarenakan kepala ruangan selalu melakukan supervisi terhadap setiap tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Selain itu juga kepala ruangan selalu memberikan informasi mengenai adanya perubahan pada pengisian atau pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Baiknya struktur supervisi kepala ruang tergambar dari kepala ruang yang selalu melakukan supervisi untuk memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh perawat pelaksana tentang pendokumentasian. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Widyaningtyas yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara supervisi dengan pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan. Karena dengan kehadiran kepala ruangan untuk memberikan arahan dan saran dapat meningkatkan kepatuhan dalam dokumentasi keperawatan. Selain itu juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wirawan yang mengatakan bahwa supervisi kepala ruangan diperlukan terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan untuk menjamin 69

18 bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip utama pendokumentasian. Hal senada juga dilakukan oleh kepala ruang di RSPAW Salatiga, dimana kepala ruang selalu ikutserta dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan, memberikan penjelasan tentang pelaksanaan dokumentasian keperawatan dan memberikan informasi jika terjadi perubahan pada format pendokumentasian keperawatan serta memberikan arahan jika ada perawat pelaksana yang salah melakukan asuhan keparwatan dan memnerikan motivasi kerja kepada perawatan pelaksa. Dari hasil analisa yang didapatkan peneliti dapat menyimpulkan bahwa supervisi sangat dibutuhkan dalam mendapatkan kualitas asuhan keperawatan dan pelaksanaan pendokumentasian yang baik. Pelaksanaan dekumentasi yang baik harus sesuai syarat yaitu kesederhanaan, keakuratan, kesabaran, ketepatan, kelengkapan, kejelasan dan keobjektifan (Hidayat 2007 dalam fajri 2011). Selain itu juga harus sesuai dengan standar dokumentasi yang ada dengan tujuan untuk mempertahankan akreditasi, mengurangi pertanggungjawaban, dan untuk menyesuaikan kebutuhan pelayanan keperawatan (Potter & Perry, 2005). 70

19 5. Ketersediaan Fasilitas Format Pendokumentasian Kertersediaan adalah kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan di waktu yang telah ditentukan sedangkan fasilitas adalah sarana yang melancarkan pelaksanaan fungsi. Berdasarkan hasil korelasi anti image atau nilai MSA (Medsure of sampling adequacy) sebesar 0,646 (p>0,5) yang artinya korelasi kuat sehingga faktor kertersediaan fasilitas format pendokumentasian berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian. Hasil ini juga di perkuat dengan hasil dari analisa komponen matrix sebesar 0,605 dan merupakan faktor yang dominan mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Hal ini juga di dukung dengan hasil pengisian kuesioner dan hasil wawancara yang menjelaskan bahwa sebagian besar responden masih bingung jika adanya perubahan dari format pendokumentasian sehingga perlu adanya supervisi dari kepala ruangan untuk menjelaskan cara pengisian format pendokumentasian. Selain itu fasilitas kerja yang disediakan rumah sakit masih kurang, terkadang lembaran askep juga tidak ada atau kurang, bentuk dari tampilan lembaran askep yang bentuknya 71

20 horizontal, formatnya yang semakin rumit dan banyak, dan berkas rekam medic yang hanya kadang-kadang saja tersusun rapi. Fasilitas yang ada juga hendaknya dalam jumlah serta jenis yang memadai dan selalu dalam keadaan siap pakai. Hasil penelitian di atas juga di dukung dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Martini (2007), mengatakan bahwa adanya pengaruh antara ketersediaan fasilitas format pendokumentasian terhadap pelaksanaan pendokumentasian keperawatan. Selain itu juga Martini mengatakan bahwa dalam menjalankan tugas, tingkat kualitas kerja yang baik hasilnya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas. Sesuai dengan hasil penelitian dan pendapat dari beberapa peneliti, maka disimpulkan bahwa ketersedian fasilitas format pendokumentasian sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian sehingga untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pendokumentasian di butuhkan ketersedian fasiitas format. Ketersediaan fasilitan format pendokumentasian juga harus sesuai dengan standar dokumentasi yang ada, karena kemampuan perawat dalam pendokumentasian ditunjukan pada ketrampilan seorang perawat melakukan penulisan 72

21 sessuai standar dokumentasi yang konsisten, pola yang efektif, lengkap dan akurat. Karena secara umum manajemen sarana dan prasarana adalah untuk memberikan layanan secara professional dibidang kesehatan secara baik dan benar. Peneitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Tutik yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian keperawatan adalah faktor ketersediaan fasilitas dan sarana pelayanan kesehatan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parulian yang mengatakan bahwa ketersediaan fasilitas berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan. 1.6 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengalami beberapa kesulitan dalam pengumpulan data diantaranya : 1. Peneliti hanya fokus menggunakan kuesioner sebagai alat instrumen penelitian sehingga hal ini mungkin dipengaruhi oleh situasi dan kondisi pelaksanaan pengisian kuesioner (waktu dari responden). Selain itu juga dipengaruhi oleh 73

22 kesalahpahaman responden terhadap maksud dari pertanyaan/pernyataan yang ada di kuesioner., 2. Keterbatasan bahasa yang digunakan, dimana peneliti berasal dari Indonesia bagian timur sehingga terjadi kesulitan dalam penyusunan dan penulisan dengan bahasa yang benar. Sehingga menyebabkan kesalahpahaman maksud antara peneliti dan responden. 3. Dalam penelitian ini peneliti masih terbatas hanya meneliti beberapa faktor seperti pengetahuan, sikap, beban kerja, supervisi, dan ketersediaan fasilitas format pendokumentasian. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya bias mengembangkan dengan variabel penelitian tentang pendokumentasian keperawatan yang lain dan alat instrumen yang berbeda. 74

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) 79 KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) Nama : Usia : Gender : Pekerjaan : Variable kualitas pelayanan Harapan Kinerja (Realita) STS TS KS S SS STS TS KS S SS A. Tangible 1. Tata letak ruangan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35 76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur : 125 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Analis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Citra hand and body lotion untuk menyusun skripsi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1. Kuesioner 90 Lampiran 1. Kuesioner Kuesioner : Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap Customer Loyalty yang dimediasi oleh Customer Satisfaction (studi kasus : Distributor Lenovo PT. Visiland Dharma Sarana)

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita 88 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran : 1 (Kuesioner Penelitian) KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini hanya untuk kepentingan akademis dan dijamin kerahasiaannya, dimohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat 2.1.1 Defenisi perawat Perawat (Nurse) berasa dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seorang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1. KUESIONER 120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN. Dengan Hormat, LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No. Responden : Hari, tanggal : KUISIONER PENELITIAN Dengan Hormat, Kuisioner penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan, harga,

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Komisaris Direktur Internal Auditor Accounting Finance Operational Human Resource R & D Subdistributor Development Administration Purchasing Warehouse

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perkembangan keperawatan berubah seiring dengan perubahan zaman. Pada zaman dahulu keperawatan masih menggunakan naluri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul 79 LAMPIRAN 80 Lampiran 1: Hasil Analisis Analisis Faktor 1. Variabel Kualitas Pelayanan - Indikator Tangible Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,512 Bartlett's Test of Sphericity Approx.

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul LAMPIRAN 84 85 KUESIONER PENELITAN Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi lmu Manajemen Kampus Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 5682510 Responden

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN SDM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DIVISI OPERASIONAL

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN SDM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DIVISI OPERASIONAL 67 KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN SDM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DIVISI OPERASIONAL (Studi Kasus : Pada Bank Capital Indonesia) Bersama ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF 156 STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Budi Kurniawan 1, Ono Wiharna 2, Tatang Permana 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 78 DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Tjiptono, Fandy, (2002), Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta Tjiptono,

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden. Jumlah kuesioner yang diedarkan dalam penelitian

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju No. Responden : KUESIONER Saya, Aisyah Velany (0606017366) jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Program Magister, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia sedang menyusun tesis.

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dan instrumen data digunakan untuk mengetahui bagaimana data yang dipakai, apakah telah memenuhi kriteria validitas

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Berikut ini

Lebih terperinci

KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Audit Internal)

KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Audit Internal) Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang peranan audit internal dalam menunjang pengendalian intern atas persediaan bahan baku

Lebih terperinci

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU PAREPARE Sandra Aswar 1, St. Hamsinah 2, Adriani

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya adalah mahasiswa sarjana Ilmu Manajemen,

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Nama : Alamat : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. Keterangan: a. STS : Sangat tidak siap b. TS : Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah tempat yang memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI DESA CELAWAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014 1. Identitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dan diproses. Sebelum data penelitian hasil survey dengan kuesioner terkumpul, peneliti

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang terkumpul tersebut merupakan data

Lebih terperinci

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN Ahmad Saputra, S.E, M.M Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI Abstrak PT. Daya Muda Agung

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN PEMERINTAH DAERAH DAN KESADARAN OLEH WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. 96 A. Karakteristik Responden KUESIONER PENELITIAN Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. Perempuan 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas pelayanan yang baik bagi pasiennya. Keberhasilan suatu rumah sakit ditandai dengan adanya peningkatan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VALIDITAS DAN RELIABILITAS VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI VALIDITAS Validitas dalam bahasa sederhana digunkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Validitas dapat diuji

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan 4.1.1 Metode Penelitian Pendahuluan Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Pre-Test Pre-test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Jumlah responden yang diambil untuk pre-test sebanyak 30 orang. Pre-test dilakukan dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada. KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2012 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Menurut Dinarti, dkk (2009) pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan pusat layanan kesehatan yang terdiri dari berbagai profesi yang membentuk suatu kesatuan dan saling berpengaruh satu sama lain. Rumah sakit dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Gambar 4.1.1 Peta letak demografi RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga Kondisi geografis daerah Ngawen Salatiga

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER

STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER L1-1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER NO : 01 TAHUN 2008 TANGGAL : 3 APRIL 2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA CIREBON EYE CENTER KOTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER. No :

LAMPIRAN 1 KUESIONER. No : LAMPIRAN KUESIONER No : Kuesioner Responden Yth. Nama saya Anjas Patria Alendra. Saat ini saya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jurusan Manajemen Pemasaran Semester 0. Saya sedang membuat

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi mengenai Pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2012:7), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM. Abstrak

Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM. Abstrak ANALISA FAKTOR DAN JALUR METODE TRIMMING PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TRAVEL CIPAGANTI,PONDOK INDAH, JAKARTA SELATAN, PERIODE JULI-SEPTEMBER 2011 Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun 72 KUESIONER Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan anda : I. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan Nama Responden: Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. penelitian yang berupa angket bersifat close-ended questionare (angket

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. penelitian yang berupa angket bersifat close-ended questionare (angket BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa angket bersifat close-ended questionare

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Operasional Variabel

LAMPIRAN 1. Operasional Variabel LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Operasional Variabel Variabel Konsep Indikator (X 1 ) Pengetahuan X( 2 ) Kualitas Pelayanan Fiskus (X 3 ) Kesadaran Perpajakan Pengetahuan perpajakan adalah kemampuan seorang Wajib

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Penelitian. menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT. LAJ. Untuk itu saya

Daftar Pertanyaan Penelitian. menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT. LAJ. Untuk itu saya Lampiran I Kuesioner Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang peranan audit internal dalam menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan derajat kesehatan secara optimal menuntut profesi keperawatan mengembangkan mutu pelayanan yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat di era

Lebih terperinci