STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK"

Transkripsi

1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU PAREPARE Sandra Aswar 1, St. Hamsinah 2, Adriani Kadir 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat (Nursalam, 2004). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang mempengaruhi efektifitas keperawatan di instalasi rawat inap Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling, didapatkan 46 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan program statistic (SPSS) versi analisis bivariat dengan uji chi-square (p<0,05) untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Hasil analisis bivariat didapatkan adanya pengaruh antara pengetahuan terhadap keperawatan (p<0.003), tidak adanya pengaruh masa kerja terhadap keperawatan (p<0,206), adanya pengaruh ketersediaan fasilitas/sarana terhadap keperawatan (p<0,003), dan adanya pengaruh beban kerja terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan (p<0,008.)kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengetahuan, ketersedian fasilitas/sarana, dan beban kerja dan tidak adanya pengaruh masa kerja terhadap efektifitas pendokumnentasian asuhan. Kata Kunci : Dokumentasi, Pengetahuan, Masa Kerja, Fasilitas, Beban Kerja PENDAHULUAN Standar dokumentasi menjadi hal yang penting dalam setiap tindakan keperawatan, namun hal ini tidak disadari oleh perawat. Beberapa hal yang sering menjadi alasan antara lain banyak kegiatan-kegiatan diluar tanggung jawab perawat menjadi beban dan harus dikerjakan oleh tim keperawatan, sistem pencatatan yang diajarkan terlalu sulit dan banyak menyita waktu, tidak semua yang ada di institusi pelayanan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sama untuk membuat dokumentasi keperawatan sesuai standar yang ditetapkan oleh tim pendidikan keperawatan sehingga mereka tidak mau membuatnya. Tenaga keperawatan yang berasal dari berbagi jenjang pendidikan keperawatan dan dari rentang waktu lulusan yang sangat berbeda tapi mempunyai tugas yang cenderung sama dalam pelayanan klien di ruang rawat inap, serta perawat lebih banyak mengerjakan pekerjaan koordinasi dan pelimpahan wewenang. Kondisi ketidaklengkapan tersebut banyak ditemukan di Puskesmas, Rumah Sakit, maupun Rumah Bersalin. (Martini, 2007) Pendokumentasian keperawatan akhirakhir ini disadari merupakan bagian tidak terpisahkan dari perkembangan profesionalisme tenaga keperawatan dari berbagai tatanan pelayanan. Pendokumentasian juga merupakan cermin fisik kemampuan tenaga keperawatan yang bekerja di suatu sistem pelayanan kesehatan. Dokumentasi asuhan keperawatan ditentukan kualitasnya bilamana proses keperawatan yang dituliskan sesuai standar dokumentasi yaitu, pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, dan mengobservasi serta mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan diberikan. Berdasarkan penelitian WHO (2011), beberapa Negara Asia Tenggara termasuk Indonesia ditemukan fakta bahwa perawat yang bekerja di rumah sakit menjalani peningkatan beban kerja dan masih mengalami kekurangan jumlah perawat. Hal ini disebabkan karena peran perawat masih 460

2 kurang dan kebanyakan perawat dibebani dengan tugas non Di sisi lain pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan perawat professional kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien selama di rawat di rumah sakit, sehingga ada hubungan yang erat antara perawat dengan pasien sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan, pasien masuk rumah sakit mempunyai harapan tinggi bahwa ia akan dirawat dengan baik dan dapat kembali pulang dengan keadaan sembuh seperti sedikala. (Anonim, 2011). Menurut data dari bagian kepegawaian RSUD Andi Makkasau bagian rawat inap bedah Anggrek, Seruni, dan asoka memiliki 3 orang dokter, 3 orang kepala perawat, 46 perawat pelaksana antara lain 29 orang berpendidikan S1, 17 orang berpendidikan DIII. Dari hasil wawancara pada tanggal 26 maret 2013 kepada perawat pelaksana di instalasi rawat inap bedah, didapatkan alasan kurang lengkapnya pendokumentasian asuhan keperawatan dan penulisan dirasa menyita waktu. Hasil dari penelitian Lusiana (2008), menggambarkan bahwa rata-rata kualitas dokumentasi proses keperawatan di instalasi rawat inap RSCM Jakarta adalah sebesar 60,77% dan nilai kualitas dokumentasi terendah 33,30% dan tertinggi 81,25%. Hasil estimasi interval dengan tingkat kepercayaan 95% diyakini bahwa kualitas dokumentasi proses keperawatan berada diantara 58,95% sampai dengan 62,61%. Hal ini menunjukkan bahwa 97,4% perawat RSCM memiliki skor pengetahuan proses keperawatan kurang baik dan hanya 2,6% perawat memiliki skor pengetahuan baik. Selain itu, hasil penelitian Salbiah (2005), ditemukan sebanyak 62,4% responden menyatakan telah melaksanakan proses keperawatan dan pendokumentasian, sedangkan sebanyak 34,44% menyatakan kadang-kadang, 57,16% belum melaksanakan proses keperawatan berdasarkan standar asuhan keperawatan dan 58,7% belum berdasarakn standar operasional prosedur. Salbiah merumuskan bahwa standar operasional dan standar asuhan keperawatan di ruang instalasi gawat darurat rumah sakit Medistra Jakarta belum optimal. Masalah yang ditemukan antara lain tidak lengkapnya pencatatan dan pelayanan mutu, perawat hanya sekedar mengisi format saja dan catatan kegiatan perawat lebih banyak tertulis tindakan kolaborasi daripada tindakan pendokumetasian perawat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Andi. BAHAN DAN METODE Lokasi, poulasi dan sampel Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 9 Juli 2013 di RSUD Andi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi yaitu sebanyak 46 orang. Berdasarkan jumlah populasinya maka didapatkan besar sampel yaitu 46 responden yang ditemui selama penelitian di Instalasi rawat inap bedah RSUD Andi Makkasau Parepare. Jenis dan metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Tehnik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah tehnik total sampling, yaitu pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Yang menjadi sampel adalah perawat pelaksana di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi. Dengan criteria inklusi yaitu semua perawat pelaksana rawat inap bedah, perawat pelaksana yang bersedia menjadi responden, latar belakang pendidikan minimal SPK, dan masa kerja minimal 1 tahun. Pengumpulan data Data hasil penelitian diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengukuran dan pengisian kuesioner dan alat yang digunakan adalah alat tulis menulis serta bahan yang digunakan adalah kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak rumah sakit yakni data rekam medic mengenai jumlah perawat pelaksana dan hasil evaluasi mutu pelayanan RSUD Andi. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden yang menjadi sampel pilihan. Adapun urutan prosedur penelitian sebagai berikut : Membuat kuesioner sebanyak jumlah responden yang akan ditentukan, membagi dan mendampingi responden selama pengisian kuesioner, mengumpulkan kuesioner yang telah dibagi, dan mentabulasi data. Pengolahan data Setelah data diperoleh dimasukkan kedalam pengujian statistik untuk memperoleh kejelasan tentang faktor yang mempengaruhi 461

3 Setelah data tersebut dilakukan pengolahan data maka selanjutnya dilakukan analisis data berupa : Analisis univariat yaitu data yang diperoleh dari masing-masing variabel dimasukkan kedalam variabel frekuensi. Selanjutnya dilakukan Analisis bivariat yaitu untuk mengetahui atau menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, yang dilakukan dengan uji Chi-Square pada program SPSS 16,0 dengan nilai kemaknaan α = 0,05. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Responden Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Andi Makkasau Pare-pare Efektifitas pendokumentasian asuhan n (%) keperawatan kurang baik Berdasarkan tabel 1 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan efektifitas keperawatan terbanyak kelompok kurang sebanyak 28 orang (60.9 %) dan kelompok baik sebanyak 18 orang (39.1%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Andi Pengetahuan n % Kurang Baik Berdasarkan tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan, terbanyak kelompok kurang sebanyak 30 orang (65.2 %) dan kelompok baik sebanyak 16 orang (34.8%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Responden Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Andi Masa kerja n (%) baru lama Berdasarkan tabel 3 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan masa kerja terbanyak kelompok baru sebanyak 28 orang (60.9 %) dan kelompok lama sebanyak 18 orang (39.1%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Fasilitas/Sarana Responden Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Andi Ketersediaan fasilitas/ frekuensi (%) sarana Kurang tersedia Tersedia Berdasarkan tabel 4 menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan masa kerja terbanyak kelompok baru sebanyak 28 orang (60.9 %) dan kelompok lama sebanyak 18 orang (39.1%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Beban Kerja Responden Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Andi Makkasau Pare-pare Beban Kerja n (%) berat Ringan - sedang Berdasarkan tabel 5menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan beban kerja terbanyak kelompok berat tersedia sebanyak 24 orang (52.2 %) dan kelompok ringan - sedang sebanyak 22 orang (47.8%). Tabel 6. Distribusi Pengaruh Pengetahuan Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD andi Pengetahuan Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Total Kurang Baik n % n % n % kurang baik p =0.008 Berdasarkan data pada tabel 6. secara 31 orang (67.4%) dengan pengetahuan berkategori kurang, 23 orang (50%) kurang, dan 8 orang (17.4%) yang baik dalam mengefektifkan. Sementara untuk sampel dengan 462

4 pengetahuan berkategori baik sebanyak 15 orang (32.6%), di antaranya terdapat 5 (10.9%) yang kurang dalam mengefektifkan keperawatan dan 10 orang (21.7%) baik. Hasil uji statistic diperoleh nilai p=0,008 atau α<0,05 dengan demikian maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh antara pengetahuan perawat pelaksana terhadap Tabel 7. Distribusi Pengaruh Masa Kerja Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Andi Masa Kerja Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Total Kurang Baik n % n % n % Baru Lama p =0.206 Berdasarkan data pada tabel 7 secara 28 orang (60.9%) dengan masa kerja berkategori baru, 15 orang (32.6%) kurang, dan 13 orang (28.3%) baik dalam mengefektifkan Sementara untuk sampel dengan masa kerja berkategori lama sebanyak 18 orang (39.1%), di antaranya terdapat 13 (28.3%) yang kurang dalam mengefektifkan dan 5 orang (10.9%) baik dalam mengefektifkan Hasil uji statistic diperoleh nilai p=0.206 atau α>0,05 dengan demikian maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh antara masa kerja perawat pelaksana terhadap Tabel 8. Distribusi Pengaruh Ketersediaan Fasilitas/SaranaTerhadap Efektifitas Pelaksan aan Pendokumentasian Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD andi Ketersedian Fasilitas/Sar ana Efektifitas Total Pelaksanaan Pendokumentasian Kurang Baik n % n % n % Kurang tersedia Tersedia P=0.003 Berdasarkan data pada tabel 8 secara 30 orang (65.2%) dengan ketersediaan fasilitas/sarana berkategori kurang tersedia, 23 orang (50%) kurang dalam mengefektifkan keperawatan, dan 7 orang (15.2%) baik dalam mengefektifkan. Sementara untuk sampel dengan ketersediaan fasilitas/sarana berkategori tersedia sebanyak 16 orang (34.8%), di antaranya terdapat 5 (10.9%) yang kurang dalam mengefektifkan keperawatan dan 11 orang (34.8%) baik. Hasil uji statistic diperoleh nilai p=0.003 atau α<0,05 dengan demikian maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh antara ketersediaan fasilitas/sarana terhadap Tabel 9. Distribusi Pengaruh Beban Kerja Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD andi Beban Kerja Berat Efektifitas Pelaksanaan Pendokumentasian Total Kurang Baik n % n % n % Ringan sedang P=0.008 Berdasarkan data pada tabel 9 secara 24 orang (52.2%) dengan beban kerja berkategori berat, 19 orang (41.3%) kurang, dan 5 orang (10.9%) baik dalam mengefektifkan 463

5 Sementara untuk sampel dengan beban kerja berkategori tringan - sedang sebanyak 22 orang (47.8%), di antaranya terdapat 9 (19.6%) yang kurang dan 13 orang (28.3%) baik dalam mengefektifkan Hasil uji statistic diperoleh nilai p=0.008 atau α<0,05 dengan demikian maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh antara beban kerja terhadap efektifitas di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi. PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil penelitian tentang faktor yang mempengaruhi efektiftas keperawatan di instalasi rawat inap bedah, yang dilakukan terhadap 46 responden di RSUD Andi pada 1 juli juli 2013 serta berdasar pada hasil pengolahan data yang diarahkan sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan berikut: 1. Pengaruh pengetahuan terhadap efektiftas pendokumentasia n asuhan keperawatan di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi Makkasau Parepare Pada Tabel 6. Berdasarkan hasil uji statistic chi square. Nilai yang dipakai adalah pada nilai Pearson Chi-Square. Nilai significancy-nya adalah 0,008, Karena Nilai p<0,05 Dengan demikian terdapat pengaruh antara pengetahuan dengan efektifitas sehingga Ha diterima dan Ho ditolak dengan Interpretasi Ditemukan Adanya pengaruh antara pengetahuan dengan efektifitas pendokumentasia n asuhan keperawatan di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi Makkasau Parepare Hasil dari penelitian Agung Pribadi (2009) menunjukkan bahwa dari jumlah responden sebanyak 31 orang, terdapat 15 orang (48.4%) memiliki faktor pengetahuan baik mengenai penedokumentasian asuhan keperawatan dan 16 orang (51.6 %) memiliki faktor pengetahuan tidak baik mengenai keperawatan (agung, 2012) Dari hasil penelitian Agung terdapat kesamaan walaupun memiliki perbedaan pada jumlah responden, tempat dan waktu penelitian, dimana peneliti sebelumnya meneliti dengan jumlah 31 responden di tahun 2009 dan penelitian ini dilakukan pada tahun Hasil penelitian chi-square memperlihatkan dari 46 responden terdapat 31 responden (67.4%) memiliki pengetahuan kurang mengenai dan 15 responden memiliki pengetahuan baik mengenai pendokumentasian asuhan keperawatan (32.6%). Dari hasil chi-square p = 0.008, Maka pada penelitian ini terdapat pengaruh antara pengetahuan terhadap efektifitas Dari hasil penelitian di atas peneliti dapat mengasumsikan bahwa pengetahuan adalah informasi yang dapat merubah seseorang atau sesuatu. Pengetahuan itu menjadikan seseorang memiliki kecakapan dalam melakukan tindakan benar sehingga masih diperlukan pembinaan untuk menambah pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan tentang dokumentasi asuhan 2. Pengaruh masa kerja terhadap efektiftas keperawatan di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masa adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga di artikan sebagai pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu (Anonim, 2012) Masa kerja merupakan lama kerja seorang perawat yang bekerja dirumah sakit dari mulai awal bekerja sampai dengan seorang perawat berhenti bekerja (Ismani,2001). Hasil penelitian dari Martini (2007) menunjukkan bahwa dari jumlah responden sebanyak 56 orang, terdapat 30 responden dengan masa kerja 1-10 tahun (53%%) memiliki respon masa kerja yang lebih baik dari 16 responden tahun (29% ), dan 10 responden >20 tahun (18 %). 464

6 Dari hasil penelitian Martini terdapat kesamaan walaupun memiliki perbedaan pada jumlah responden, tempat dan waktu penelitian, dimana peneliti sebelumnya meneliti dengan jumlah 56 responden di tahun 2007 dan penelitian ini dilakukan pada tahun Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 46 responden terdapat 28 responden (60.9%) tergolong dalam masa kerja baru dan 18 responden (39.1%) tergolong dalam masa kerja lama. Responden masa kerja baru memiliki praktek pendokumentasian lebih lengkap dari responden masa kerja lama. Maka pada penelitian ini tidak ada pengaruh antara masa kerja terhadap efektifitas. Dari hasil penelitian di atas maka peneliti mengasumsikan bahwa Masa kerja biasanya dikaitkan dengan waktu mulai kerja, dimana pengalaman kerja juga ikut menentukan kinerja seseorang. Semakin lama masa kerja maka keahlian akan lebih baik karena sudah menyesuaikan diri dengan pekerjaannya. Para perawat dengan masa kerja baru cenderung kurang terpuaskan karena pengharapan yang lebih tinggi dan berusaha untuk menampilkan kinerja yang lebih baikbaik. Responden masa kerja baru memiliki praktek pendokumentasian lebih lengkap dari responden masa kerja lama. Dari hasil chi-square p = 0.206, Maka pada penelitian ini tidak ada pengaruh antara masa kerja terhadap efektifitas 3. Pengaruh ketersediaan fasilitas terhadap efektiftas di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi Ketersediaan adalah kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan dl waktu yg telah ditentukan sedangkan fasilitas adalah sarana yang melancarkan fungsi. (Anonim, 2012) Secara umum manajemen sarana dan prasarana adalah untuk memberikan layanan secara professional dibidang sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka terselenggaranya proses pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien (Anonim, 2012). Ketersediaan fasiitas yang dimaksud dalam peneltian ini adalah tersedianya format pendokuemntasian asuhan Hasil penelitian dari Martini (2007) menunjukkan bahwa dari jumlah responden sebanyak 56 orang, terdapat 32 responden (59%%) menjawab kurang tersedianya fasilitas pendokumentasian berupa format pendokumentasian dan 24 responden (41% ) menjawab tersedianya fasilitas pendokumentasian berupa format pendokumentasian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 46 responden terdapat 30 responden (65.2%), mengatakan bahwa format pendokumentasian asuhan keperawatan di bangsal rawat inap bedah kurang tersedia dan 16 responden (34.8%) mengatakan tersedia. Dari hasil chi-square p = Maka dalam penelitian ini terdapat pengaruh antara ketersediaan fasilitas/sarana terhadap efektifitas. Dari hasil penelitian di atas maka penulis dapat mengasumsikan bahwa dalam menjalankan tugas, tingkat kualitas kerja yang baik hasilnya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas. 4. Pengaruh beban kerja terhadap efektiftas keperawatan di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi Beban kerja secara umum menurut Gronewegen dan Huten (1991) adalah keseluruhan waktu yang digunakan dalam melakuka aktifitas atau kegiatan dalam kerja. Menurut Finkle dan Koyner (2000), beban kerja diartikan sebagai volume kerja dari suatu unit atau departemen. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalah keseluruhan waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan di suatu unit atau departemen (Anonim, 2011) Sedangkan beban kerja perawat menurut Hubber (2000) adalah pengukuran dari aktifitas kerja perawat dan ketergantungan klien terhadap asuhan Hasil penelitian dari Yahyo (2007) menunjukkan bahwa peñatalaksanan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan dari 15 responden pada kategori beban kerja berat sebanyak 48%, yang selanjutnya di ikuti oleh kategori beban kerja sedang 35% dan kategori beban kerja ringan 17%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 46 responden terdapat

7 responden (52.2%), termasuk kategori beban kerja berat dalam melaksanakan di bangsal rawat inap bedah dan 22 responden (47.8%) termasuk kategori beban kerja ringan - sedang. Dari hasil chi-square p = Maka dalam penelitian ini terdapat pengaruh antara beban kerja terhadap efektifitas Dari hasil penelitian di atas peneliti mengasumsikan bahwa faktor penghambat dalam melaksanakan karena tidak seimbangnya jumlah tenaga perawat dengan pekerjaan yang ada, format terlalu panjang dan malas. KESIMPULAN 1. Ada hubungan pengetahuan dengan 2. Tidak ada hubungan masa kerja dengan 3. Ada hubungan ketersediaan fasilitas/sarana dengan efektifitas keperawatan di instalasi rawat inap bedah RSUD Andi. 4. Ada hubungan beban kerja dengan SARAN 1. Kepada Pimpinan Rumah Sakit perlu menerbitkan prosedur tetap penulisan dokumentasi asuhan 2. Untuk meningkatkan motivasi perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan perlu adanya reward. 3. Kepada peneliti yang selanjutnya, disarankan perlunya memperdalam penelitian tentang efektifitas untuk memperoleh hasil yang lebih memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, Wiku.2009.Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit.Jakarta.Rajawali Pers Anonim Pengetahuan dan Motivasi Perawat Dalam Pendokumentasian Askep, (online), ( sitasi tanggal 31 maret 2013) Asmadi.2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta.EGC Hidayat, A. A.2008.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta.salemba Medika Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.Jakarta.EGC Martono, Nanang.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder.Jakarta.Rajawali Pers. Martini.2004.Hubungan Karakteristik Perawat, Sikap, Beban kerja, Ketersediaan Fasilitas dengan Pendokumentasian Di Rawat Inap BPRSUD Kota Salatiga.tesis diterbitkan, (online), ( sitasi tanggal 31 maret 2013) Notoatmodjo, S.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta.Jakarta Nursalam.2012.Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.Salemba Medika.Jakarta 2011.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta.Salemba Medika Suarli, S dan Yahyan Bahtiar.2010.Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.Jakarta.Erlangga Setiadi.2012.Konsep dan Penulisan Dokumentasi Teori dan Praktik.Yogyakarta.Graha Ilmu Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung.Alfabeta 466

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Sarnita 1, Yasir haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin 2 STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR Sarlota Y Momay 1, Chaeruddin 2, Adriani Kadir 3 1 STIKES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan derajat kesehatan secara optimal menuntut profesi keperawatan mengembangkan mutu pelayanan yang profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat di era

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013 HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 203 Paulinus Masa Sato, Adriani Kadir 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain penelitian cross sectional dimana variabel independen (umur,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI BIDANG KOMUNIKASI DENGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN BEDAH DAN INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS

HUBUNGAN KOMPETENSI BIDANG KOMUNIKASI DENGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN BEDAH DAN INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS HUBUNGAN KOMPETENSI BIDANG KOMUNIKASI DENGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN BEDAH DAN INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS Vera Susanti 1, Dewi Yuliani H 2 1 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Adapun alasan pemilihan lokasi karena tersedianya

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN LONTARA I RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

PENGARUH KOMUNIKASI DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN LONTARA I RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PENGARUH KOMUNIKASI DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN LONTARA I RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Nur Salsabilah 1, Sri Wahyuni 2 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perkembangan keperawatan berubah seiring dengan perubahan zaman. Pada zaman dahulu keperawatan masih menggunakan naluri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN Mahasiswa Prodi S Kesehatan Masyarakat STIKES U Budiyah Inti

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 217 Hasrul, Rini Muin Kutipan: Hasrul,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP Yulianto Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto Email : yulisiip@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek keperawatan di indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisme yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan global dan lokal. Masalah yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR, KOMUNIKASI DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR, KOMUNIKASI DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR HUBUNGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR, KOMUNIKASI DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Syahri Saumi Nahal 1, Abdul Latief 2 1 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Rahayu Nento 1. Ns. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administrasi. Rumah sakit dengan peralatan yang canggih dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG INTERNA RSUD DAYA MAKASSAR

PENGARUH PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG INTERNA RSUD DAYA MAKASSAR PENGARUH PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG INTERNA RSUD DAYA MAKASSAR Mutmainna Dahlan 1, Dahrianis 2, Muh. Nur 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Lebih terperinci

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013. 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analitik korelatif yang bersifat retrospektif. Pada penelitian ini seluruh variabel yang diamati, diukur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan kesehatan berkaitan dengan mutu, dimana faktor manusia merupakan faktor yang menentukan (Wijono, 2000).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu sebuah studi pada sekelompok orang pada satu titik waktu untuk mengetahui hubungan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M Dunda Limboto Tahun 2012. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP Susasmi 1, Yasir Haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pada standar evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia keperawatan sejak zaman Florence Nightingale telah menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek profesional keperawatan. Florence Nightingale

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR Fence Ishak Hinadaka¹, Eddyman W. Ferial², Suhartatik³ ¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ² Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatan kesehatan,

Lebih terperinci

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan Teguh Irawan 1 ; Siwi Sri Widhowati 2 1 Prodi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Standar Operating Prosedur (SOP) Pemasangan Kateter Urin Di Bangsal Rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Mohamad Judha INTISARI

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi ) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi

Lebih terperinci

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MASIH MEMILIH DUKUN BERANAK DALAM MELAKUKAN BANTUAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARITAING KECAMATAN ALOR TIMUR KABUPATEN ALOR-NTT Seprianus Lahal 1, Suhartatik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama di mana setiap rumah sakit bertanggung jawab terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive analytic explanatory untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, merupakan suatu penelitian yang mengkaji hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR Siti Nasrah 1, Andi Intang 2, Burhanuddin Bahar 3 1 STIKES Nani Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RS Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013. 3.2 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB.

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB. Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB.GOWA Muh. Anwar Hafid* *Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ruangan Bedah Atau G2 mampu menampung klien sampai 35 Klien yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ruangan Bedah Atau G2 mampu menampung klien sampai 35 Klien yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Ruangan Bedah Atau G2 mampu menampung klien sampai 35 Klien yang terdiri dari ruangan kelas 1 dimana ruanganya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana

Lebih terperinci

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN POST SECTIO CAESARIA PADA BIDAN YANG BERTUGAS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DATU BERU TAKENGON RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Seperti yang telah dituangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu menggambarkan hubungan pelayanan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi rawat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA Emanuel Agung Wirawan*, Dwi Novitasari**, Fiki Wijayanti*** 1. Mahasiswa PSIK STIKES

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Suriani Ginting, Wiwik Dwi Arianti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu metode menelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Era moderen ini perkembangan profesi keperawatan di Indonesia menuju

BAB I PENDAHULUAN. Di Era moderen ini perkembangan profesi keperawatan di Indonesia menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era moderen ini perkembangan profesi keperawatan di Indonesia menuju keperawatan profesional telah terjadi restrukturisasi yang mendasar tentang keyakinan dan pandangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental, pendekatan one group pretest posttest. B. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau penelitian uji hubungan, dengan studi observasional untuk mengetahui bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik antara perawat-klien dan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada klien.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA Merry Tiyas Anggraini, Afiana Rohmani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**. HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan perbaikan dan peningkatan secara bertahap dari tahun ke tahun. Saat ini petugas kesehatan seperti

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Seminar Hasil-Hasil Penelitian LPPM UNIMUS 2012 PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG *Siti Nurjanah *Program Studi DIII Kebidanan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitia ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan menenangkan atau menggambarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM (MPKP) DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM (MPKP) DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN MAJENE HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM (MPKP) DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN MAJENE Hardianti Anthon. P, Muh. Yassir, Adriani Kadir Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian hubungan perilaku ibu terhadap kejadian thypoid pada anak. Pokok bahasan yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA Al-Sihah : Public Health Science Journal 94-102 HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA Sitti Raodhah 1, Nildawati 2, Rezky 3 1, 3 Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Ayuningtyas Trisnawati,Wahyu Purnamasari,Emi Nurlaela,Rita

Lebih terperinci