1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l"

Transkripsi

1 1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 BANDUNG UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI SUNDA TAHUN AJARAN 2016/2017 Ridwan Sidiq 1, Usep Kuswari 2, Hernawan 3 Departemen Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia ridwansidiq@student.upi.edu, usep.kuswari@upi.edu, hernawan@upi.edu. ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kenyataan bahwa budaya literasi di Indonesia itu ada dalam urutan ke-64 dari 65 negara yang diteliti oleh Program for Informational Student Assessment (PISA). Oleh karena itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia meminta kepada setiap sekolah supaya menerapkan budaya literasi 15 menit sebelum KBM berlangsung. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan efektif membaca, kemampuan menulis pengalaman pribadi, budaya literasi dilihat dari kemampuan membaca dan kemampuan menulisnya, serta korelasi antara kemampuan membaca dan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan menggunakan tehnik tes. Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan efektif membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung, kategorinya kurang dengan rata-rata 88 kpm. Dilihat dari kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung, kategorinya bawah dengan rata-rata 48. Oleh karena itu, budaya literasi siswa tergolong rendah berada dalam tingkat perpormative. Untuk pengaruh kemampuan efektif membaca terhadap kemampuan menulis pengalaman pribadi berada dalam tarap signifikan yaitu 0,73 (korelasi kuat), dan besarnya kontibusi antara variabel X terhadap variabel Y yaitu 53,29%. Itu hal terlihat dari analisis dua variabel yang dikorelasikan dengan hasil R hitung R tabel. Oleh karena itu, uji hipotesis alternatif dalam penelitian ini diterima yaitu ada korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis. Kesimpulannya, ada korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung. Artinya kemampuan efektif membaca berada pada kategori rendah maka kemampuan menulisnya juga berada pada kategori rendah, begitu juga sebaliknya. Kata Kunci: membaca, menulis, korelas. KORÉLASI ANTARA KAMAMPUH MACA JEUNG KAMAMPUH NULIS PANGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 BANDUNG PIKEUN NGARONJATKEUN BUDAYA LITERASI SUNDA TAUN AJARAN 2016/2017 ABSTRAK Kasang tukang ieu panalungtikan didadasaran ku kanyataan yén budaya literasi di Indonesia téh aya dina urutan ka-64 tina 65 nagara anu ditalungtik ku Program for 1 Panulis Utama 2 Panulis Penanggung Jawab 1 3 Panulis Penanggung Jawab 2

2 R i d w a n S i d i q : K o r e l a s i a n t a r a K e m a m p u a n M e m b a c a... 2 Informational Student Assessment (PISA). Ku kituna, Kementrian Pendidikan jeung Kebudayaan Republik Indonesia meredih ka unggal sakola supaya ngalarapkeun budaya literasi 15 menit saacan KBM lumangsung. Ieu panalungtikan miboga tujuan pikeun ngadéskripsikeun kamampuh éféktif maca, kamampuh nulis pangalaman pribadi siswa, budaya literasi Sunda ditilik tina kamampuh maca jeung kamampuh nulisna, sarta korélasi antara kamampuh maca jeung kamampuh nulis pangalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung. Métode nu dipaké dina ieu panalungtikan, nya éta métode deskriptip korélasional kalawan ngagunakeun téhnik uji tés. Hasil panalungtikan ngabuktikeun yén kamampuh éféktif maca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung, aya dina katégori kurang pisan kalayan rata-rata 88 kpm. Ditilik tina kamampuh nulis pangalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung, aya dina katégori handap kalayan rata-rata 49. Ku kituna, budaya literasi siswa téh kagolong handap aya dina tingkat perpormative. Ari pangaruh kamampuh éféktip maca kana kamampuh nulis pangalaman pribadi aya dina tarap anu signifikan nya éta 0,73 (korélasi kuat), jeung gedéna kontribusi antara variabel X kana variabel Y nya éta 53, 29%. Éta hal téh katitén tina hasil analisis dua variabel nu dikorélasikeun sarua hasilna nuduhkeun R itung R tabél. Ku kituna, uji Hipotésis alternatif dina ieu panalungtikan ditarima, nya éta ayana korélasi anu signifikan antara kamampuh maca jeung kamampuh nulis. Cindekna, aya korélasi nu signifikan antara kamampuh maca jeung kamampuh nulis pangalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung. Hartina, kamampuh éféktif maca handap mangka kamampuh nulisna ogé handap, kitu ogé sabalikna. Kecap Galeuh: maca, nulis, korélasi CORRELATION BETWEEN READING ABILITY AND WRITING OF PERSONAL EXPERIENCE VII STUDENTS IN JUNIOR HIGH SCHOOLS OF 10 BANDUNG FOR UPGRADE SUNDANES CULTURE LITERACY YEAR 2016/2017 ABSTRACT The background of this research is the reality that cultures literacy in indonesia is ugly, in-64 of 65 countries researched by programe for informational student assessment (PISA). Hence, the ministry of education and culture of the republic of Indonesia asked in every school that apply culture literacy 15 minutes before KBM. This research aims to described the ability of effective reading, writing ability of personal experience, culture literacy seen from reading ability and the ability to wrote it, and the correlation between reading ability and writing of personal experience VII students in Junior High Schools of 10 Bandung. The methods used in this research, that is a method of descriptive correlational by using technique test. The results of the research prove that their performance effective of reading VII students in Junior High Schools of 10 Bandung, the category less with an average 88 kpm. Seen from writing ability of personal experience the student VII in Junior High Schools of 10 Bandung, the category down with average 48. Hence, the literacy of culture students are under in the perpormative. To influence the effective reading ability to write personal experience is in the significant standard 0,73 (great correlation), and the contribution between variables X on variables Y is 53,29 %. It looks of analysis two variables that correlated with the results R hitung R tabel. Furthermore, the alternative hypotheses in this research is accepted the significant correlates between reading ability and writing ability. In conclusion, there are significant correlates between reading ability and writing ability of personal experience student VII in Junior High Schools of 10 Bandung.

3 3 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l It means that the effective reading in the necessary steps down so the ability of writing also at the bottom, so does the contrary. Keywords: reading, writing, correlation. Budaya literasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Menurut Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Pembinaan Kebudayaan, budaya literiasi itu penting dilakukan, karena melihat dari hasil penelitian Program for Informational Student Assesment (PISA), terlihat bahwa budaya literasi masyarakat indonesia pada taun 2012 berada pada urutan ke-64 dari 65 negar yang diteliti (Ibrahim, 2016). Menurut Abidin (2015, hlm.49) secara tradisional literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan kemampun menulis. Orang yang dikatakan literat adalah lrang yang mampuh membaca dan menulis atau bebas dari buta huruf. Dilihat dari pendapat tersebut bahwa literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan menulis sangat berkaitan, adanya kegiatan membaca karena adanya yang menulis, begitu juga sebaliknya. Menurut Hardjasujana (2010, hlm.4) bahwa membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis. Interasinya secara tidak langsung, tetapi sifatnya komunikatif. Komunikasi antara pembaca dan penulis akan lebih bagus apabila pembaca mempunyai kemampuan yang lebih bagus dalam memahami maksud penulisnya. Kegiatan membaca yang termasuk kategori tinggi biasanya bisa memahami terhadap isi bacaan. Salah satu jenis membaca yang tinggi yaitu membaca celat atau disebut Kemampuan Efektip Membaca yang seterusnya disingkat KEM. Menurut Hardjasujana (2010, hlm.71) KEM yaitu perpaduan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Jadi KEM bukan sekedar menghitung kecepatan membaca tetapi pemahaman terhadap isi bacaan juga. Oleh karena itu, kegiatan KEM ini merupakan satu kemampuan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa. Tidak beda jauh dengan kegiatan menulis. Kemampuan menulis juga merupakan salah satu kemampuan bahasa yang harus dicapai oleh siswa. Menulis merupakan satu kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Menurut hasil wawancara dengan guru Basa Sunda di SMP Negeri 10 Bandung 21/03/16, menyatakan bahwa tulisan akan tetap ada dan dikenang meskipun penulis sudah meninggal dunia, tetapi pelajaran menulis ini hususnya di SMP merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh siswa, karena susahnya meenuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Hubungan antara membaca dan menulis sangat erat kaitannya, hal ini dituangkan oleh Tarigan (2008, hlm.4) bahwa, antara penulis dan pembaca ada hubungan yang erat. Dengan seseorang menuliskan suatu hal, pada dasarnya supaya tulisan dibaca oleh orang lain, paling tidak, bisa dibaca oleh diri sendiri. Oleh karena itu, hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya yaitu hubungan antara penulis dan pembaca. Dilihat dari pendapat di atas membaca dapat mempengaruhi terhadap menulis, karena dua hal ini sangat erat kaitannya. Dalam penelitian ini dibahas dua kemampuan berbahasa yaitu kemampuan efektif membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi. Dua variabel ini dikaitkan apakah ada korelasi yang signifikan atau tidak. Serta memberi gambaran bagaimana budaya loterasi di sekolah tersebut. METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif korelasional. Metode korelasional dipakai untuk meneliti tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa adanya perubahan, tambahan, atau manipulasi terhadap data yang telah ada (Arikunto, 2013 hlm.313). Variabel yang

4 R i d w a n S i d i q : K o r e l a s i a n t a r a K e m a m p u a n M e m b a c a... 4 dikorelasikannya yaitu kemampuan efektif membaca (X) dan kemampuan menulis pengalaman pribadi (Y). Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung. Untuj mengumpulkan data penelitian, digunakan tehnik tes yang mencakup tes kemampuan efektif membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi. Ada dua hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini, yaitu tidak adanya korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis. Dan hipotesis alternatifnya (Ha) yaitu adanya korelasi yang signifikam antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada hasil dan pembahasan, dibahas: 1) kemampuan efektif membaca; 2) kemampuan menulis pengalaman pribadi; 3) budaya literasi dilihat dari kemampuan membaca dan kemampuan menulis; 4) korelasi antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung. Kemampuan Efektif Membaca Analisis kwmampuan efektif membaca mencakup analisis kecepatan membaca, analisis pemahaman isi dan asalisis kemampuan efektif membaca. Hasil asanilis, kemampuan efektif membaca tafsirannya bawah dengan rata-rata 125 kpm. Hasil analisis pemahaman isi tafsirannya tergolong independen dengan rata-rata 80 kpm. berdasarkan aspek-aspeknya di antaranya aspek literal tergolong independen dengan nilai 66, pemahaman isi aspek inferensial tergolong independen dengan nilai 82, pemahaman isi aspek evaluasi tergolong independen dengan nilai 97, dan pemahaman isi aspek apresiasi tergolong intruksional dengan nilai 59. Hasil analisis kemampuan efektif membaca (KEM) bahasa Sunda siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung berada pada taraf sangat kurang yaitu pada rata-rata 88 kata per menit. Kemampuan efektif membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung berada pada taraf yang sangat kurang yaitu Tarap yang sangat kurang tersebut sesuai dengan pendapat Hernawan (2009, hlm. 40) bahwa tarap yang sangat kurang yaitu < 104. Untuk mendapatkan hasil akhir dalam kemampuan efektif membaca mencakup: (1) mengukur kecepatan membaca, (2) mengukur pemahaman bacaannya, dan (3) mengukur kemampuan efektif membacanya. Yang pertama, Hasil dari mengukur kecepatan membaca yaitu ada dalam ratarata 125 kpm, sedangkan standarisasi siswa SMP bisa membaca pada kisaran antara kpm, hal ini menegaskan bahwa kemampuan membaca cepat siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Bandung tegolong bawah. Yang kedua mengukur kemampuan membaca pemahaman isi, dalam mengukur pemahaman isi menggunakeun soal objektip yang jumlahnya 20 soal. Hasil rata-rata dari kemampuan membaca pemahaman isi yaitu 71, artinya ada dalam taraf atau tinggi. Bisa terlihat dari hasil penelitian bahwa tahapan yang sangat bagus pada kemampuan pemahaman isi yaitu tahapan evaluasi dengan nilai 97 dan tahapan yang paling bawah yaitu tahapan apresiasi dengan nilai 59. Yang ketiga yaitu me ngukur kemampuan efektif membacanya, hal ini mengagabungan antara kemampuan membaca cepat dan kemampuan membaca pemahaman isi. Bisa terlihat bahwa kemampuan efektif membaca siswa kelas VII I SMP Negeri 10 Bandung berada pada tarap yang sangat kurangyaitu 88 kpm. Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi Hasil analisis menulis pengalaman pribadi yaitu tergolong bawah dengan hasil rata-ratanya 49. Hal ini sesuai dengan teori yang ada di bab 3 bahwa nilai antara berada pada taraf bawah. Berdasarkan aspek-aspeknya yaituaspek isi karangan

5 5 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l tergolong cukup sempurna dengan skala nilai 3, aspek organisasi isi tergolong cukup sempurna dengan skala nilai 3, aspek tata basa tergolong kurang sempurna dengan skala nilai 2, aspek gaya basa kurang sempurna dengan skala nilai 2, dan aspek ejahan kurang sempurna dengan skala nilai 2. Kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung yaitu 49 artinya ada pada tarap bawah, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2007, hlm. 245) bahwa dalam membuat sebuah karangan ada tingkatannya berdasarkan skor, diantaranya: a) nilai (Sangat baguis), b) nilai (Bagus), c) nilai (Cukup), d) nilai (Bawah), e) nilai (Sangat bawah). Bisa terlihat bahwa nilai 49 berada diantara nilai atau ada pada taraf bawah. Untuk mnelilai hasil menulis siswa, ditilai oleh dua orang supaya hasilnya tidak subjektif. Hasil dari dua urang yang menilai tersebut diambil rata-ratanya, yang ditilai pada kriteria menulis yaitu, isi karangan dengan nilai 3 yang menyatakan bahwa isi karangan cukup sempurna, organisasi isi dengan skor 3 yang menyatakan bahwa organisasi isi cukup sempurna, tata basa dengan nilai 2 yang menyatakan bahwa tata basa kurang sampurna, gaya basa dengan nilai 2 yang menyatakan bahwa gaya basa kurang sampurna dan ejahan dengan nilai 2 yang menyatakan bahwa ejahan kurang sampurna. Oleh karena itu kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa SMP Negeri 10 Bandung cukup bagus pada aspek isi karangan dan organisasi isi karangan, serta kurang pada aspek tata basa, gaya basa dan ejahan. Budaya Literasi Sunda Dilihat dari kemampuan membaca dan kemampuan menulis, budaya literasi Sunda siswa SMP Negeri 10 Bandung ada pada taraf yang sangat kurang atau bawah, bisa dilihat pada table dibawah ini. Tabel 1 TAFSIRAN HASIL KEM DAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA SMP NEGERI 10 BANDUNG Aspek Skor Tafsiran KEM 88 Kpm Sangat kurang Kemampuan Menulis Pangalaman Pribadi 49 Bawah Dilihat dari tabel di atas, bahwa kemampuan efektif membaca siswa SMP Negeri 10 Bandung tafisrannya sangat kurang dan kemampuan menulis siswa SMP Negeri 10 Bandung tafsirannya bawah. Artinya, budaya literasi siswa di sekolah tersebut tergolong pada tingkat perpormative, karena merupakan tingkatan yang paling bawah, hal ini bisa terlihat dengan hasil yang diperoleh di atas. Pada tingkatan budaya literasi, menurut Wells dina Awaludin (Kompasiana.com) bahwa tingkat literasi terdiri dari empat tingkatan yaitu: performative, functional, informational dan epistemic. Tingkatan performative yaitu orang yang mampuh membaca dan menulis menggunakan symbol-simbol yang digunakan. Tingkatan ini merupakan tingkatan yang pertama atau bawah pada kemampuan membaca dan menulis juga merupakan gerbang atau tahapan kea rah yang lebih tinggi pada tingkatan bahasa pada seseorang. Tingkat functional yaitu orang yang bisa menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti membaca surat kabar, apabila melihat orang sedang membaca surat kabar dengan menggunakan

6 R i d w a n S i d i q : K o r e l a s i a n t a r a K e m a m p u a n M e m b a c a... 6 bahasa selain bahasa ibu, orang tersebut sudah termasuk tingkatan fungsional. Dan ditargetkan lulusan SMP bisa mencapai tingkatan fungsional. Pada tingkat informational seseorang bisa mengakses pengetahuan menggunakan bahasanya dan selain bahasa ibu, tingkatan ini untuk lulusan SMA karena akan disiapkan untuk mengahaapi Perguruan Tinggi. Sedangkan, pada tingkatan epitemic yaitu orang yang bisa mentransformasi pengetahuannya pada bahasa tertentu contohnya English for Spesific Purpose (ESP) yaitu bagian tanggung jawab dan kamampuanana. Tingkatan ini adalah tingkatan yang paling tinggi. Korelasi antara Kemampuan Membaca dan Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Bandung Hasil analisis korelasi antara kemampuan membaca (KEM) dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung supaya pembahasannya jelas, tentu harus dijelaskan dulu mengenai langkah-langkah pembahasan untuk mengitung korelasi antara variabel-variabel penelitian, yaitu uji sipat data yang digunakan untuk mendapatkan uji statistik, data yang diteliti adalah ada nominal, seterusnya diolah menggunakan statistik penelitian (product moment). Uji sipat data terbagi dua yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Pada uji normalitas data ada dua yaitu uji normalitas data kemampuan efektif membaca dan uji normalitas kemampuan menulis pengalaman pribadi. Hasil uji normalitas data kemampuan efektif membaca rata-rata setiap variabel penelitian yaitu 88,36, nilai standar deviasi nya 222,91, nilai Z 0,22, nilai Chi Kuadrat (X 2 ) , nilai derajat kebebasan (dk) 3. Berdasarkan hasil hitungan di atas, hasil X 2 yaitu , melihat dari X 2 tabél pada 0,05 yaitu 7,815, hartina X 2 tabél lebih besar daripada X 2 itung, jadi terlihat bahwa distribusi data kamampuh efektif membaca normal. Uji normalitas kemampuan menulis pengalaman pribadi rata-rata setiap variabel penelitian yaitu 48,24, nilai standar deviasi yaitu 123,59, nilai Z -0,09, nilai Chi Kuadrat (X 2 ) -390,92, nilai derajat kebebasan (dk) 3. Berdasarkan hasil hirungan di atas, hasil X 2 yaitu , melihat dari X 2 tabél pada 0,05 yaitu 7,815, artinya X 2 tabél lebih besar daripada X 2 itung, jadi terlihat bahwa distribusi data kemampuan menulis pengalaman pribadinya juga sama normal. Kedua yaitu uji linieritas, pada uji linieritas F itung yaitu 0,96, dilihat pada F tabél dalam taraf kesalahan 5% dan 1% yaitu 5% (29,6) = 3,81 dan 1% (29,6) = 7,81. Jadi F itung < F tabél pada taraf kesalahan 5% dan 1%, artinya data tersebut liniér. Hasil korelasi antara kemampuan efektif memabaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi yaitu x = 3286, y = 1832, X 2 = , Y 2 = 92496, dan XY = , besarnya koefisien korelasi 0,73. Jadi hasil menghitung koefisien korelasi antara kemampuan efektif membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi yaitu 0,73. Nurutkeun Sugiyono (2015) bahwa hasil perhitungan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y pada rentang 0,60 sampai 0,799. Hal ini menandakan antara variabel X dan Y berada pada taraf yang kuat (korélasi kuat). Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa selamanya kemempuan menulis dipengaruhi oleh kemampuan efektif membaca. Signifikansi koefisien korelasi terlihat bahwa r hitung lebih besar daripada harga r tabél produck moment yaitu 0,73 0,325 pada taraf nyata = 0,05 dan 0,73 0,418 pada taraf nyata = 0,01 berarti kemampuan efektif membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa tersebut signifikan. Koefisien determinasi kemampuan efektif membaca terhadap kemampuan menulis pengalaman pribadi yaitu 53,29%. Artinya, kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa tersebut dipengaruhi oleh

7 7 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l kemampuan efektif membaca, yang besarnya yaitu 53,29%, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Harga t itung yaitu 6,31 seterusnya dibandingkan dengan harga t tabél, pada 0,05 uji dua pihak dan dk = n 2 = 35, diperoleh menggunakan t tabél = 2,03 Berdasarkan katerangan di atasa t itung leuwih besar daripada t tabél, jadi hipotesis alternatif diterima. Artinya ada korelasi yang signifikan antara kemampuan éféktif membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP 10 Bandung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, disimpulkan seperti ini 1) Kemampuan efektif membaca siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung kurang ada pada ratarata 88 kpm, dilihat dari rata-rata kecepatan membaca 125 kpm, dan pemahaman isinya 71. 2) Kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung bawah dengan raat-rata nilai 49. 3) Budaya literasi dilihat dari kemampuan efektif membaca dan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung perpormative atau bawah. 4) Korelasi antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandung ada hubungan yang kuat, dalam taraf signifikan 0,73 (korelasi kuat), dan koefisien determinasinya 53,29%. DAPTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2007a). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Abidin, Yunus (2015). Pembelajaran Multiliterasi. Bandung: Refika Aditama. Awaludin, Fahmi. (2015). Membedah Teori Wells (1987) dalam Ranah Bahasa. [Online]. Diaksés dina Hardjasujana, Ahmad S. (2010). Keterampilan Membaca. Bogor: Kementrian Pendidikan Indonesia. Hernawan. (2009). Peningkatan Kemampuan Membaca Bahasa Indonesia Menggunakan Model Pengalaman Berbahasa Terkonsentrasi (Concrentrated Language Encounter). (Tesis). Sekolah Pascasarhana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Ibrahim, Gufran A (2016) Gerakan Literasi Bangsa untuk Membentuk Budaya Literasi. [Online]. Diaksés dina manbahasa/berita/1891/gerakan%20lit erasi%20bangsa%20untuk%20membe ntuk%20budaya%20literasi. Sugiyono. (2015). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Tarigan, Henry G (2008a). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Arikunto, S. (2013b). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN. 3.1 Desain jeung Sumber Data Panalungtikan. Ieu panalungtikan ngagunakeun métode kuasi ékspérimén.

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN. 3.1 Desain jeung Sumber Data Panalungtikan. Ieu panalungtikan ngagunakeun métode kuasi ékspérimén. BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Desain jeung Sumber Data Panalungtikan 1) Desain Panalungtikan Ieu panalungtikan ngagunakeun métode kuasi ékspérimén. Ékspérimén mangrupa métode panalungtikan anu produktif,

Lebih terperinci

DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April

DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 1 April 2014 1 MODÉL PANGAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DINA NGARONJATKEUN KAMAMPUH NULIS TÉKS ÉKSPOSISI (Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas VII A SMPN 1 Cibeureum Kuningan

Lebih terperinci

1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 3 N o. 2 A g u s t u s 2015

1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 3 N o. 2 A g u s t u s 2015 1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 3 N o. 2 A g u s t u s 2015 MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAMATI CARPON (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X-TKJ SMK Kartika Candra

Lebih terperinci

(Studi Kuasi Eksperimen ke Siswa Kelas VII F SMP YAS Bandung Tahun Ajaran 2016/2017)

(Studi Kuasi Eksperimen ke Siswa Kelas VII F SMP YAS Bandung Tahun Ajaran 2016/2017) 1 DANGIANG SUNDA Vol.5 No.1 April 2017 MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA (Studi Kuasi Eksperimen ke Siswa Kelas VII F SMP YAS Bandung Tahun Ajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN UNDAK USUK BAHASA SUNDA DALAM MENULIS PERCAKAPAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 KUTAWALUYA TAUN AJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN UNDAK USUK BAHASA SUNDA DALAM MENULIS PERCAKAPAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 KUTAWALUYA TAUN AJARAN 2013/2014 DANGIANG SUNDA Vol. 2 No. 2 Agustus 2014 1 KEMAMPUAN MENGGUNAKAN UNDAK USUK BAHASA SUNDA DALAM MENULIS PERCAKAPAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 KUTAWALUYA TAUN AJARAN 2013/2014 Iik Ikmaliyah 1), Dingding

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 29 BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Sumber Data Sumber data dina ieu panalungtikan nya éta siswa kelas VII C jeung VII A SMPN 1 Sukawening taun ajaran 2012/2013 anu jumlah siswana kelas VII C 28 siswa,

Lebih terperinci

DANGIANG SUNDA VOL. 2 NO. 1 APRIL

DANGIANG SUNDA VOL. 2 NO. 1 APRIL DANGIANG SUNDA VOL. 2 NO. 1 APRIL 2014 1 ÉFÉKTIVITAS MODÉL WRITING WORKSHOP DINA PANGAJARAN NULIS KARANGAN DÉSKRIPSI (Studi Ékspérimén ka Siswa Kelas VII SMPN 14 Kota Sukabumi Taun Ajaran 2013/2014) Intan

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Désain jeung Métode Panalungtikan Numutkeun Suwanda (2011, kc. 1) désain (rancangan), nya éta sagala hal anu geus dirancang, disiapkeun, direncanakeun, atawa diprogramkeun.

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Desain Panalungtikan Aya sababaraha léngkah dina ieu panalungtikan, nya éta: (1) maca naskah longsér, (2) nganalisis struktur drama, (3) nganalisis ma na, (4) ngolah data,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FIRDA ARIANI NIM 100388201260

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Sumber Data Panalungtikan Nu dimaksud sumber data dina ieu panalungtikan nya éta ti mana asalna subjék data anu bisa dibeunangkeun (Arikunto, 2010, kc. 172). Anu jadi sumber

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Sumber Data Panalungtikan Sumber data dina ieu panalungtikan nya éta siswa SMP Negeri 9 Kota Bandung kelas VIII-12 kalawan jumlahna aya 40 urang, anu ngawengku 18 urang

Lebih terperinci

1 D A N G I A N G S U N D A, V O L. 3, N O. 2, A G U S T U S 2015

1 D A N G I A N G S U N D A, V O L. 3, N O. 2, A G U S T U S 2015 1 D A N G I A N G S U N D A, V O L. 3, N O. 2, A G U S T U S 2015 MEDIA GAME PUZZLE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSA KATA BASA SUNDA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII-C SMP 4 Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Dede Solihah, 2014 Éféktivitas Métode Kolaborasi Dina Pangajaran Nulis Aksara Sunda

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Dede Solihah, 2014 Éféktivitas Métode Kolaborasi Dina Pangajaran Nulis Aksara Sunda BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Diajar mangrupa parobahan tingkah laku peserta didik akibat ayana interaksi antara individu jeung lingkunganna ngaliwatan pangalaman jeung latihan (Iskandarwassid & Dadang

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN A. Lokasi, Data jeung Populasi/Sampel Panalungtikan 1. Lokasi Panalungtikan Lokasi ieu panalungtikan nya éta di MTs Sirnamiskin. Sakola MTs Sirnamiskin dijadikeun lokasi panalungtikan

Lebih terperinci

MODÉL APLIKASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) EDMODO PIKEUN PANGAJARAN MENULIS BAHASAN BUDAYA

MODÉL APLIKASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) EDMODO PIKEUN PANGAJARAN MENULIS BAHASAN BUDAYA 1 D A N G I A N G S U N D A V o l. 5 N o. 1 A p r i l 2017 MODEL APLIKASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) EDMODO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASAN BUDAYA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII

Lebih terperinci

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU 89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU (RELATION OF NUMERICAL ABILITY WITH MATHEMATICS STUDENT LEARNING OUTCOMES SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Panalungtikan

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Panalungtikan BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Panalungtikan Sacara lahiriah unggal siswa miboga kamampuh pikeun maca, nulis, ngaregepkeun, tur nyarita. Dina kanyataanana teu sakabéh siswa miboga kamampuh anu alus dina

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAHIRAN MENYIMAK DAN KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN KEMAHIRAN MENYIMAK DAN KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN KEMAHIRAN MENYIMAK DAN KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras Tuti Ariani Nasution Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PALENTINA MIGIARI NIM

PALENTINA MIGIARI NIM HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MEMBACA DAN KEMAHIRAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIATI NIM 090388201107 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 152-163 152 KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Oleh Dwi Viora Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG Nofriyanti Wulandari 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Rahayu Fitri 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 BUBUKA. (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 1 Manonjaya Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB 1 BUBUKA. (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 1 Manonjaya Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013) BAB 1 BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Prosés diajar-ngajar anu éféktif ditandaan ku ayana minat jeung perhatian siswa kana prosés pangajaran. Minat mangrupa hiji sifat anu rélatif netep dina diri hiji jalma.

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EKA PUTRI NINGSIH NIM

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Noni Nim

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Noni Nim HUBUNAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU AL MADINAH TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Noni Nim

Lebih terperinci

2015 KECAP PANYAMBUNG D INA SURAT PRIBAD I SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 45 BAND UNG TAUN AJARAN

2015 KECAP PANYAMBUNG D INA SURAT PRIBAD I SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 45 BAND UNG TAUN AJARAN BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Manusa mangrupa makhluk sosial nu tumuwuh di masarakat. Manusa teu bisa leupas tina komunikasi, alat pikeun komunikasi antar manusa nya éta ngaliwatan basa. Basa

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH IRESTUTI WAHYU NINGSIH NPM 11080134 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Karina Barliani, 2013

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Karina Barliani, 2013 1 BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Kaparigelan basa ngawengku opat aspék, diantarana ngaregepkeun, nyarita, maca jeung nulis. Tujuan pangajaran basa Sunda di sakabéh tingkatan sakola hususna di tingkat

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Panalungtikan Sri Nurbaeti, 2013

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Panalungtikan Sri Nurbaeti, 2013 1 BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Panalungtikan Basa téh nya éta sistem lambang sora omongan nu sifatna arbitrér anu dipaké ku masarakat pikeun tujuan komunikasi. Ieu hal luyu jeung pamadegan Sudaryat (2004:6)

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA DEIKSIS Vol. 09 No.03, September 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 316-322 PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA Hamidah Apriani Program Studi Desain

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Basa nya éta sistem lambang omongan nu dihasilkeun ku pakakas ucap manusa kalawan puguh éntép seureuhna (sistematis) tur ragem (konvénsional) antaranggota masarakatna pikeun

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Prosés diajar basa Sunda di jaman kiwari kurang minatna, ku sabab siswa nganggap yén pangajaran basa Sunda téh

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Prosés diajar basa Sunda di jaman kiwari kurang minatna, ku sabab siswa nganggap yén pangajaran basa Sunda téh BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Prosés diajar basa Sunda di jaman kiwari kurang minatna, ku sabab siswa nganggap yén pangajaran basa Sunda téh ngabosenkeun. Ieu fakta ngabalukarkeun kurangna minat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MODÉL MIND MAPPING DINA PANGAJARAN NULIS CARITA PONDOK (Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kuningan Taun Ajaran 2012/2013)

MODÉL MIND MAPPING DINA PANGAJARAN NULIS CARITA PONDOK (Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kuningan Taun Ajaran 2012/2013) MODÉL MIND MAPPING DINA PANGAJARAN NULIS CARITA PONDOK (Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kuningan Taun Ajaran 2012/2013) Diana Indahsari 1 Universitas Pendidikan Indonesia, dianaindahsari@ymail.com

Lebih terperinci

DANGIANG SUNDA Vol. 3 No. 1 April 2014 1 MÉDIA MOVIE MAKER PIKEUN NGARONJATKEUN KAMAMPUH NULIS BIOGRAFI SINGGET (Studi Kuasi Ékrpérimén ka Siswa Kelas VII-C SMPN 45 Bandung Taun Ajaran 2013/2014) Desy

Lebih terperinci

Chikaliana Egania 1), Usep Kuswari 2), Hernawan 3)

Chikaliana Egania 1), Usep Kuswari 2), Hernawan 3) DANGIANG SUNDA Vol.2 No.1 April 2014 1 MODÉL PANGAJARAN CONCEPT SENTENCE DINA PANGAJARAN NULIS SAJAK (Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas VII G SMP Negeri 26 Bandung Taun Ajaran 2012/2013) Chikaliana

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Desain Panalungtikan

Bagan 3.1 Desain Panalungtikan BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Sumber Data Panalungtikan Numutkeun Moleong (1991: 113 dina ) sumber data dina panalungtikan téh bisa mangrupa sumber pustaka, saperti dokumén buku atawa sumber tinulis

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL HERU WIRA PERDANA NPM 12080161 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata

Lebih terperinci

BAB III METODE PANALUNGTIKAN. Mètode mangrupa cara anu dipigawé atawa anu dicokot ku panalungtik

BAB III METODE PANALUNGTIKAN. Mètode mangrupa cara anu dipigawé atawa anu dicokot ku panalungtik 59 BAB III METODE PANALUNGTIKAN 3.1 Desain Panalungtikan Mètode mangrupa cara anu dipigawé atawa anu dicokot ku panalungtik pikeun ngakaji masalah-masalah anu disanghareupan. Ku kituna panalungtik kudu

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. ABSTRACT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh Rifera Listianda 1, Nursaid 2, Ramadansyah

Lebih terperinci

BAB III MÉTODOLOGI PANALUNGTIKAN. Métodé anu dipaké dina ieu panalungtikan téh métodé deskriptif analisis,

BAB III MÉTODOLOGI PANALUNGTIKAN. Métodé anu dipaké dina ieu panalungtikan téh métodé deskriptif analisis, 28 BAB III MÉTODOLOGI PANALUNGTIKAN 3.1 Métode jeung Téhnik Panalungtikan 3.1.1 Métodé Panalungtikan Métodé mangrupa hiji dasar pikeun ngahontal tujuan dina prakna ngalaksanakeun panalungtikan. Métodé

Lebih terperinci

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang Rahmadewi Yunas 1, Drs. Khairudin. M.Si 1, Rini Widyastuti. M.Kom 2 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Panalungtikan Silva Eka Fauziah, 2013

BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Panalungtikan Silva Eka Fauziah, 2013 1 BAB I BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Panalungtikan Nulis nya éta mindahkeun pikiran atawa perasaan kana wangun lambang basa (Semi, 2003:8). Jadi nu dimaksud nulis téh nya éta ébréhan tina pikiran atawa

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Laura Mayasari Br. Gurusinga Abstrak. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ZULKIFLI NIM 090388201 374 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JURNAL Oleh JUMIATI NIM 120388201264

Lebih terperinci

SEPTIYAN ZULPRIYANTO NIM

SEPTIYAN ZULPRIYANTO NIM HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DAN MENULIS ISI BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL SEPTIYAN ZULPRIYANTO NIM 120388201006

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK Stephani Yane Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo Hubungan Intensitas Membaca... (Khikmah Fitriani Nurazizah) 1.163 Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo The Relationship of Reading

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III Reno, Sri Utami, Suhardi Marli Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Email : Renoelzio@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 32 BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Sumber Data Panalungtikan Sumber data dina ieu panalungtikan nya éta hasil diajar nulis laporan kagiatan ngagunakeun modél pangajaran Think-Talk-Write siswa kelas VIII

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

Leni Risna Nuraeni, Usep Kuswari SMPN Cineam Pos-el:

Leni Risna Nuraeni, Usep Kuswari SMPN Cineam Pos-el: PERBANDINGAN MODEL SINEKTIK DAN MODEL CONSEPT SENTENCE MODIFICATION DALAM PEMBELAJARAN MENULIS GUGURITAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2014/2015 Leni Risna Nuraeni,

Lebih terperinci

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP Dwi Fitriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu email: dwifitriyani2221@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Gambar ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Gambar ABSTRACT Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014 oleh Fatmalasari. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG 1 PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014) Supraini Rezkita Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Yudi Darma 1, Muhamad Firdaus 2, Rahman Haryadi 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Devi Angreani, Margiati, Siti Halidjah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email

Lebih terperinci

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang Gustri Wandi, Drs. Khairudin, M.Si, Ashabul khairi, S.T, M.Kom Pendidikan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Data jeung Sumber Data Data dina ieu panalungtikan nya éta struktur intrinsik jeung unsur-unsur budaya dina karya sastra Sunda. Lantaran panalungtik ngagunakeun dokuméntasi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA Oleh Poppy Ayu Marisca Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: poppymarisca@ymail.com Abstract The skill of writing

Lebih terperinci

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson HUBUNGAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 44 SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG Reci Roverdi 1, Zafri 2, Liza Husnita 2 1 Students of History Education Studies

Lebih terperinci

NO. 540/FPBS.0251/2013

NO. 540/FPBS.0251/2013 BAB 1 BUBUKA 1.1 Kasang Tukang Masalah Nulis mangrupa hiji kagiatan anu sifatna produktif jeung éksprésif. Dina kagiatan nulis, panulis kudu miboga kaparigelan dina ngadumaniskeun struktur basa jeung kosa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SITI NAFSIYAH NIM 100388201235

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan sebagai syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Dwi Viora Keywords: reading, reading comprehension, learning outcomes

Dwi Viora   Keywords: reading, reading comprehension, learning outcomes 107 HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA: STUDI KASUS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGKINANG BARAT KABUPATEN KAMPAR Dwi Viora email: dwiviora@ymail.com ABSTRACT:

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH RIKA SURFIA NPM 11080348 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG Putri Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DIRECT READING ACTIVITY DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF EDITORIAL

PENERAPAN METODE DIRECT READING ACTIVITY DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF EDITORIAL PENERAPAN METODE DIRECT READING ACTIVITY DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF EDITORIAL Riama Novriyanti Sihombing Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia surel:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta) Hubungan Penerapan Jam... (Puput Kartika Pratiwi) 1 HUBUNGAN PENERAPAN JAM PELAJARAN SISTEM BLOK DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL SISWA KELAS X SMKN 1 MAGELANG

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN JURNAL SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Disusun oleh : Taufiana C.

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 1, Juni 016 ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Dona Fitriawan 1, Eka Kasah Gordah, Ivan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR DEIKSIS Vol. 09 No.03, September 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 385-391 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Isnaning Sari 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH NUR HASNAH NPM 11080219 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT Dina Dwi Syafitri 1, Abdoel Gafar 2, dan Firman Tara 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Komunikasi, Perilaku Anak

ABSTRAK. Kata Kunci : Komunikasi, Perilaku Anak Nurisman. 2017. Pengaruh Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak terhadap Perilaku Anak (Studi Kasus di Desa Gadung Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung. Skripsi. Bandung

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 26 BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Métode Panalungtikan Unggal panalungtikan tangtuna waé kudu dirojong ku métode-métode anu luyu jeung tujuan nu hayang dihontal. Métode anu dipaké bakal mangaruhan kana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN A. Analisis Data Kompetensi Kepribadian Guru PAI SMP Muhammadiyah Pekajangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN

BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN BAB III MÉTODE PANALUNGTIKAN 3.1 Lokasi jeung Subjék Panalungtikan 3.1.1 Lokasi Ieu panalungtikan téh dilaksanakeun di SMA Pasundan 2 Bandung nu alamatna di Jl. Cihampelas No. 167, Telepon/Fax 2030093,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Nana Suriyana NIM 090388201211

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR 72 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XVI, Nomor 1, Tahun 2016 HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR THE RELATIONSHIP BETWEEN

Lebih terperinci